Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan...

46
MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010 1

Transcript of Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan...

Page 1: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

MANAJEMEN

OPERASIONAL

LANJUTAN

2008

NANI SUTARNI

2010

.

1

Page 2: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

BAB 7

MANAJEMEN PERSEDIAAN

A. Analisis ABC

Analisis ABC membagi persediaan ditangan kedalam tiga kelompok

berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Analisa ABC merupakan

penerapan persediaan dari prinsip Pareto. Pemikiran dari prinsip ini adalah

bagaimana memfokuskan sumber daya pada bagian persediaan penting yang

sedikit itu dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun sepele.

Untuk menentukan nilai uang tahunan dari volume dalam analisi ABC,

kita mengukur permintaan tahunan dari setiap butir persediaan dikalikan dengan

biaya perunit.

Kelas A adalah persediaan-persediaan yang jumlah nilai uang per

tahunnya tinggi, butir-butir persediaan ini mungkin hanya mewakili sekitar

15% dari butir-butir total, tetapi mewakili 70%-80% dari total biaya

persediaan

Kelas B adalah butir-butir persediaan yang volume tahunannya ( dalam

nilai mata uang ) sedang. Butir-butir persediaan ini mungkin hanya

mewakili 30% dari seluruh pesediaan dan 15%-25% dari nilainya,

Kelas c merupakan butir-butir kecil persediaan yang mewakili 5% dari

keseluruhan volume tahunan tetapi sekitar 55% dari keseluruhan

persediaan.

Contoh kasus 1

Silicon Chips,Inc. Produsen chip 1 mega super cepat, telah mengatur

pengolahan persediaannya yang terdiri atas 10 butir persediaan dengan

menggunakan dasar volume tahunan dengan nilai mata uang. Yang ditampilkan di

bawah ini adalah butir-butir persediaan perusahaan itu, permintaan tahunan atas

butir-butir tersebut, biaya perunit,volume tahunan dalam nilai uang, dan

persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di

bawah ini, ditunjukan butir-butir ubtuk dikelompokan menjadi klasifikasi ABC

2

Page 3: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Kriteria selain volume tahunan dalam nilai mata uang dapat menentukan

klasifikasi butir persediaan. Misalnya, perubahan tekhnis yang diantisipasi,

masalah-masalah pengiriman atau biaya perunit tinggi dapat membawa butir

persediaan naik kedalam klasifikasi yang tinggi.

Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC mencangkup hal-hal dibawah

ini :

3

Nomor

stok butir-

butir

persediaan

% jumlah

butir

persediaan

yang

dimasukan

kedalam

stok

Volume

tahunan

(dalam

unit)

Biaya

per unit

Volume

tahunan

dalam

nilai

uang

%volume

tahunan

dalam

nilai

uang

Kelas

A#10286 20% 1000 $ 90,00 $ 90.000 38,8%72%

A

A#11526 500 154.00 $ 77.000 33,2% A

A#12760 30% 1550 17,00 $ 26.350 11,4%

23%

B

B#10867 350 42,86 $ 15.001 6,5% B

B#10500 1000 12,50 $ 12.500 5,4% B

B#12572 50% 600 14,17 $ 8.502 3,7%

5%

C

C#14075 2000 0,60 $ 1.200 0,5% C

C#01036 100 8,50 $ 850 0,4% C

C#01307 1200 0,42 $ 504 0,2% C

C#10572 250 0,60 $ 150 0,1% C

8550 $232.057 100%

Page 4: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

1. Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada pemasok

harus lebih tinggi untuk butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C.

2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C, harus

dikendalikan secara lebih ketat; mungkin karena persediaan A ini ditempatkan

diwilayah yang lebih tertutup dan mungkin karena keakuratan catatan

persediaan harus sering diverifikasi

3. Meramalkan butir persediaan A mungkin harus lebih berhati-hati dari pad

butir ( kelas ) lainnya.

Peramalan yang lebih baik, pengendalian fisik, keandalan pemasok, dan

pengurangan besar stok pengaman dapat duhasilakn oleh semua tekhnik

manajemen persediaan semacam analisis ABC.

Keakuratan Catatan Persediaan

Kebijakan persediaan yang baik tidak berarti manajemen tidak mengetahui

persediaan apa yang ada ditangan, keakuratan catatan ini sangat penting bagi

sebuah organisasi, dengan catatan yang akurat mengenai ketersediaan barang

maka organisasi tersebut dapat membuat keputusan yang tepat mengenai

pemesanan, penjadwalan, dan pengankutan.

Penghitungan siklus

Selain keakuratan catatan untuk membuat keputusan yang tepat organisasi

harus melakukan verifikasi melalui pemeriksaan/audit yang berkelanjutan. Audit

ini disebut penghitungan siklus. Penghitungan siklus ini dilakukan menggunakan

klasifikasi persediaan yang dikembangkan lewat Analisis ABC. Sehingga jika ada

ketidak akuratan dalam penghitungan persediaan dapat dilacak dan diperbaiki.

Pengendalian Persediaan dalam Industri jasa.

Persediaan yang berada digudang yang singgah atau tidak terpakai merupakan

nilai yang hilang. Demikian pula jika hilang merupakan sebuah kerugiaan. Dalam

bisnis eceran persediaan yang tidak dicatat diantara penerimaan dan waktu

penjualan disebut penyusutan. Dalam bisnis eceran pencurian disebut

penyerobotan.

4

Page 5: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Pengaruh kerugian pada profitabilitas sangat subtansial, konsekuensinya,

keakuratannya, dan pengendaliaan persediaan sangat penting. Tekhnik-tekhnik

yang dapat diterapakan mencangkup :

1. Pemilihan karyawan, pelatihan, dan disiplin yang baik.

2. Pengendalian yang ketat atas kiriman barang yang datang.

3. Pengendaliaan yang efektif atas semua barang yang keluar dari fasilitas.

B. MODEL PERSEDIAAN

1. Permintaan Dependen vs Permintaan Independen

Model persediaan mengasumsikan bahwa permintaan untuk suatu barang

bersifat independen atau dependen terhadap permintaan barang lainnya. Misalnya,

permintaan untuk kulkas bersifat independen terhadap permintaan untuk oven

pemanggang roti. Meskipun demikian, permintaan untuk oven pemanggang roti

bersifat dependen terhadap kebutuhan produksi dari oven pemanggang roti.

2. Biaya Penyimpanan, Pemesanan Dan Pemasangan

a. Biaya penyimpanan ( holding cost ) adalah biaya-biaya yang berkaitan

dengan penyimpanan atau penahanan persediaan sepanjang waktu tertentu.

Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga mencangkup biaya yag berkaitan

dengan gudang, sperti biaya asuransi, staffing tambahan, dan pembayaran

bunga. Banyak perusahaan yang tidak berhasil memasukan semua biaya

penyimpanan mereka. Konsekuensinya, biaya penyimpanan persediaan

ditetapkan dibawah tingkat yang sebenarnya.

b. Biaya pemesanan (ordering Cost ) mencangkup biaya pasokan, fornulir,

pemprosesan pesanan, tenaga para pekerja dan sebagainya. Pada saat produk

pesanan dibuat, timbul biaya pemesanan, tetapi biaya ini dikenal dengan nama

biaya pemasangan.

c. Biaya pemasangan Adalah biaya-biaya untuk mempersiapkan mesin atau

proses untuk memproduksi pesanan. Manajer operasi dapat menurunkan biaya

pesanan dengan mengurangi biaya pemasangan dan dengan menggunakan

prosedur yang efisien semacam pembayaran dan pemesanan elektronik.

5

Page 6: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Dibanyak organisasi, biaya pemasangan erat kaitannya dengan

waktupemasangan. Pemasangan biasanya menuntut adanya sejumlah kerja

tertentu sebelum suatu operasi operasi betul-betul dijalankan.

Tabel dibawah ini merupakan contoh biaya penahanan yang menunjukan

jenis biaya yang perlu di evaluasi untuk menetapkan biaya penyimpanan ini.

KATEGORI BIAYA SEBAGAI

PERSENTASE DARI NILAI

PERSEDIAAN

Biaya penyimpanan Seperti sewa

bangunan, penyusutan, biaya operasi,

pajak, asuransi.

6 %

( 3-10 %)

Biaya penangan bahan baku termasuk

peralatan, sewa atau penyusutan,listrik,

biaya operasi

3%

( 1-3,5% )

Biaya tenaga kerja karena penambahan

nilai

3 %

( 3-5% )

Biaya investasi, seperti biaya pinjaman,

pajak, dan asuransi persediaan

11 %

( 6- 24 % )

Pencurian, tergores, dan kelalaian 3 %

( 2-5% )

Biaya keseluruhan penanganan

persediaan

26 %

Catatan : semua angkanya bersifat kurang-lebih, karena angka-angka ini

bervariasi secara subtansial, tergantung sifat bisnis, lokasi, dan tingkat bunga

berjalan. Setiap biaya penyimpanan persediaan yang kurang dari 15 % sifatnya

kurang lebih tepat, tetapi biaya penahanan persediaan tahunan sering mencapai

40% dari nilai persediaan.

3. Model Persediaan Independen

Model-model permintaan independenini adalah:

a. Model dasar Economic Order Quantity

6

Page 7: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

b. Model Production Order Quantity

c. Model Quantity Discount

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

a. Model Dasar Economic Order Quantity (EOQ)

EOQ merupakan satu teknik pengendalian tertua dan paling terkenal. Teknik

ini relatif mudah digunakan, tetapi didasarkan pada beberapa asumsi:

1) Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan

2) Lead Time, yaitu waktu antara pemasangan antara penerimaan pesanan,

diketahui dan bersifat konstan.

3) Persediaan diterima dengan segera. Dengan kata lain, persediaan yang

dipesan tiba dalam bentuk kumpulan produk, pada satu waktu.

4) Tidak mungkin diberikan diskon.

5) Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemasangan atau pemesanan dan

biaya penahanan atau penyimpanan persediaan sepanjang waktu.

6) Keadaan kehabisan stok ( kekurangan ) dapat dihindari sama sekali bila

pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

Dengan menggunakan variabel-variabel di bawah ini, kita dapat menentukan

biaya pemasangan dan penyimpangan, sehingga didapatkan nilai Q*:

Q = Jumlah barang setiap pemesanan

Q* = Jumlah optimal barang per pesanan ( EOQ )

D = Permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit.

S = Biaya pemasangan atau pemesanan untuk setiap pesanan

H = Biaya penahanan atau penyimpanan per unit per tahun

Rumus-Rumus

1. Biaya pemasangan tahunan = ( jumlah pesanan yang dilakukan per tahun )

( biaya pemasangan atau pemesanan setiap kali pesan )

=( per min taantahunan

jumlahbarangsetiappemesanan )

= ( DQ )( S )

7

Page 8: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

2. Biaya penyimpanan tahunan = ( tingkat persediaan rata-rata ) ( biaya

penyimpanan per unit per tahun )

= ( jumlahpesanan

2 )

= (Q

2 )( H )

3. Jumlah pemesanan optimal ditemukan pada saat biaya pemasangan tahunan

sama dengan biaya penyimpanan tahunan, yakni:

= ( DQ )( S )

= ( Q

2 )( H )

4. Untuk mendapatkan nilai Q*, lakukan perkalian silang dan pisahkan Q si

sebelah kiri tanda sama dengan.

2DS = Q2 H

Q2=2 DSH

Q¿=√ 2 DSH

C. Contoh Kasus

Contoh Soal 1

Sharp Inc. sebuah perusahaan yang memasarkan jarum hypodermis kepada rumah

sakit, ingin menurunkan biaya persediaan mereka dengan menetapkan jumlah

jarum hypodermis optimal untuk memenuhi pesanan. Permintaan tahunan untuk

jarum tersebut adalah 1.000 unit; biaya pemasangan atau pemesanan $ 10 per

pesanan; dan biaya penahanan atau penyimpanan adalah $0,50. Dengan

menggunakan angka ini kita dapat menghitung jumlah unit optimal per pesanan:

8

Page 9: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Q¿=√ 2 DSH

Q¿=√ 2(1000 )(10)0 ,50

=√40 . 000=200 unit

Kita dapat pula menentukan jumlah pemesanan yang ingin dibuat sepanjang tahun

yang bersangkutan ( N ) dan waktu yang diinginkan antar- pemesanan ( T ),

sebagai berikut:

Jumlah pemesanan yang diinginkan = N = ( per min taan

jumlahunityangdipesan )= DQ∗¿

¿

Jumlah waktu antar-pemesanan yang diinginkan = T =

( JumlahHariKerjaperHariN )

Contoh Soal 2

Dengan menggunakan data dari Sharp Inc. dalam contoh 1 , dan tahun dengan

hari kerja 250 hari, kita tentukan jumlah pemesanan ( N ) dan waktu antar

pemesanan ( T ), yaitu:

N = ( per min taan

jumlahunityangdipesan )= DQ∗¿

=1000200

=5 pesanan / tahun ¿

T =( JumlahHariKerjaperHari

N )=

250 hari ker japertahun5 kalipemesanan = 50 hari, artinya

pemesanan dilakukan 50 hari setelah pemesanan sebelumnya.

Biaya tahunan total = Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan

Dalam konteks variable-variable EOQ , kita dapat menuangkan biaya total sebagai

berikut:

9

Page 10: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

TC=DQ

S+Q2

H

Contoh Soal 3

Dengan menggunakan data Sharp Inc. ( contoh 1 dan 2 ) kita dapat menentukan

biaya persediaan tahunan total

TC=DQ

S+Q2

H

=1000

200($ 10 )+200

2( $0 , 50)

= (5) ($10)+(100)($0,50)

= $50 + $ 50 = $100

Contoh Soal 4

Setelah kita menentukan berapa yang akan dipesan, kita akan melihat apda

pertanyaan persediaan yang kedua, kapan pesanan akan dilakukan. Model

persesdiaan sederhana mengasumsikan bahwa penerimaan suatu pesanan bersifat

seketika. Dengan kata lain, model-model persediaan mengasumsikan bahwa suatu

perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediannya mencapai 0 sebelum

perusahaan memesan lagi, dan dengan seketika kiriman yang dipesan akan

diterima. Akan tetapi, waktu antara dilakukannya pemesanan, disebut lead time

atau waktu pengiriman, bisa cepat, beberapa jam atau lambat, beberapa bulan.

Maka keputusan kapan-akan-memesan biasanya diungkapkan dalam konteks titik

pemesanan ulang. Tingkat persediaan di mana harus dilakukan pemesanan.

Titik pemesanan ulang ( reorder point ) dicari dengan cara:

ROP = ( permintaan per hari ) ( lead time untuk pemesanan baru dalam hari )

= d x L

10

Page 11: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Persamaan diatas menagsumsikan bahwa permintaannya sama dan bersifat

konstan. Bila tidak demikian halnya, harus ditambahkan stok tambahan, seringkali

disebut stok pengaman ( safety stock )

d= DJumlahhari ker japertahun

Electronic Assembler dihadapkan pada permintaan sebanyak 8.000 video setiap

tahunnya. Perusahaan ini beroperasi dalam 200 hari kerja per tahun. Secara rata-

rata , pengiriman pesanan memakan waktu tiga hari kerja. Perhitungan titik

pemesanan ulang adalah sebagai berikut:

d= DJumlahhari ker japertahun

=

8 .000200 = 40

ROP = Titik Pemesanan Ulang = dxL = 40 unit per hari x 3 hari = 120 unit

Maka, pada saat tingkat persediaan turun ke tingkat 120 unit, perusahaan harus

melakukan pemesanan. Pesanan itu, akan tiba dalam waktu tiga hari, tepat pada

saat persediaan perusahaan telah habis.

D. Model Production Order Quantity

Model ini cocok untuk lingkungan produksi. Model ini berguna ketika

persediaan secara terus menerus terbentuk sepanjang waktu dan asumsi EOQ

tradisionalnya valid. Model ini dibuat dengan menetapkan biaya pemesanan atau

pemasangan sama dengan biaya penyimpanan atau penahanan, sehingga didapat

Q*.

Dengan menggunakan simbol-simbol berikut, kita dapat menentukan persamaan

untuk biaya penyimpanan persediaan tahunan untuk model pengoperasian

produksi ini.

Q = jumlah unit per pemesanan

11

Page 12: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

H =biaya penyimpanan per unit per tahun

p =tingkat produksi tahunan

d = tingkat permintaan harian atau tingkat penggunaan

t =lama jalannya produksi, dalam satuan hari.

1.

(biayapenyimpanan ¿ )¿¿

¿¿

¿¿

= ( tingkat persediaan rata-rata ) x H

2.

(tingkatpersediaan ¿ ) ¿¿

¿¿

¿¿

3.

( tingkatpersediaan ¿ ) ¿¿

¿¿

¿¿

Tetapi Q = total yang diproduksi = pt, dan oleh karena itu, t = Q/p. Dengan

demikian,

Tingkat persediaan maksimum = p(Q

p )−d (Qp )

= Q− d

pQ

= Q 1−(d

p )4. Biaya penyimpanan persediaan tahunan =

tingkatpersediaanmaksimum2

×H =Q2 [1−( d

p )]H

12

Page 13: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Dengan menggunakan persamaan untuk biaya penyimpanan diatas dan

persamaan untuk biaya pemesanan yang dikemabangkan pada model EOQ dasar,

kita akan menghitung jumlah optimal per pesanan dengan cara menyamakan biaya

pemesanan dan biaya penyimpanan:

Biaya pemesanan = (D/Q) S

Biaya penyimpanan =

12

HQ [1−(d / p )]

Tetapkan biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan untuk mendapatkan

Q*p.

DQ

S=12

HQ [1−(d / p ) ]

Q2=2 DSH [1−(d / p )]

Q∗p=√2DSH [1−(d / p )]

Persamaan diatas, Q*p, dapat kita gunakan untuk menghitung jumlah pesanan

atau produksi optimal bila persediaannya selagi dikonsumsi juga diproduksi.

Contoh kasus 2

Nathan Manufactuiring, inc., membuat dan menjual pelek khusus untuk pasar

sekunder mobil eceran. Ramalan Nathan untk permintaan pelek roda berkawat

tahun depan adala 1.000 unit dengan permintaan harian rata-rata 6 unit. Meskipun

demikian; proses produksinya paling efisien pada tingkat 8 unit per hari, tetapi

pemakai hanya 6 unit per hari. Dengan nilai di atas, tentukanlah jumlah unit

maksimum per pemesanan. ( Pabrik ini beroperasi untuk memproduksi pelek

hanya 167 per hari per tahun)

Permintaan tahunan = D= 1.000 unit

Biaya penyimpanan = H = $0,50 per unit per tahun

13

Page 14: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Tingkat produksi harian = p = 8 unit per hari

Tingkat permintaan harian = d = 6 unit per hari

Q*p=√ 2DSH [1−(d / p ) ]

Q*p=√ 2(1.000 )(10)0 ,50 [1−(6/8 )

=√20 .0000 ,50(1/ 4 ) = √160. 000 = 400 unit

Anda mungkin ingin membandingkan pemecahan ini dengan jawaban pada

contoh 2. dengan menghilangkan aasumsi penerimaan seketika, di mana p = 8 dan

d =6, timbul kenaikan Q* dari 200 di contoh 2, menjadi 400 ,

d = D

Jumlah hari pabrik beroperasi

Kita juga dapat menghitung Q apabila tersedia data tahunan. Bila yang digunakan

adalah data tahunan, kita dapat menghitung Q*p debgan cara :

Q*p = √ 2DSH [1−(d / p ) ]

Di mana:

14

Page 15: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

D = tingkat permintaan tahunan

P = Tingkat produksi tahunan

E. Model Quantity Discounts

Untuk meningkatkan penjualan, banyak perusahaan yang menawarkan

potongan harga untuk para pelanggan mereka. Quantity discount ini secara

sederhana merupakan pengurangan harga (P) untuk barang yang dibeli dengan

jumlah yang lebih besar. Tidak terlalu luar biasa bila terdapat daftar potongan

harga dengan berbagai potongan untuk pesanan dalam jumlah besar.

Sebagaimana terlihat dalam tabel itu, harga normal untuk produk tersebut

adalah $5. bila dipesan sebanyak 1.000 sampai dengan 1.999 pada waktu yang

sama, harga per unit turun menjadi $4,80; dan bila jumlah yang dipesan adalah

sebanyak 2.000 unit atau lebih, harga per unit menjadi $4,75. seperti biasa

manajemen harus memutuskan kapan, bagaimana manajer operasi membuat

keputusan ini?

Bagi model persediaan lain yang sejauh ini dibahas, tujuan keseluruhannya

adalah minimisasi biaya total. Karena biaya per unit untuk potongan harga ketiga

pada tabel 9.2 adalah yang paling rendah, kita mungkin akan tergoda untu

memesan 2.000 unit atau lebih agar bisa memanfaatkan biaya produksi yang lebih

rendah. Memesan sejumlah itu mungkin tidak akan meminimisasi biaya

persediaan total. Dengan meningkatnya potongan harga terletak antara biaya

produk yang berkurang dan biaya penyimpanan yang bertambah. Bila kita

memasukkan biaya produk persamaan untuk biaya persediaan totalnya menjadi :

Biaya total = Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan + Biaya produk

Atau

Tc =

DQ

S+ QH2

+ PD

15

Page 16: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Di mana,

Q = Jumlah unit yang dipesan

D = Permintaan tahunan dalam satuan unit

S = Biaya pemesanan per pemesanan

P = Harga per unit

H = Biaya penyimpanan per unit per tahun

Nomor Diskon Jumlah Diskon Diskon (%) Harga Diskon (P)

1 0 s.d 999 0 $5,00

2 1.000 s.d 1.999 4 $4,80

3 2.000 lebih 5 $4,75

Kini kita harus menentukan jumlah yang akan meminimisasi biaya persediaan

tahunan total. Karena ada beberapa potongan harga, proses ini meliputi empat

tahap :

Tahap 1. untuk setiap potongan harga, hitunglah nilai Q*, dengan menggunakan

persamaan di bawah ini:

Q* = √ 2 DSIP

Harus dicatat bahwa biaya penyimpanan adalah IP, dan bukan H. Karena

harga produk merupakan faktor dalam biaya penyimpanan tahunan, kita tidak

dapat mengasumsikan bahwa biaya penyimpanan bersifat konstan ketika harga per

unit berubah untuk setiap potongan harga yang diberikan. Maka, biasanya biata

penyimpanan (I) diungkapkan sebagai persentase dari harga per unit (P) bukan

biaya per unit per tahun konstan,H.

16

Page 17: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Tahap 2. Untuk setiap tingkat potongan harga, bila jumlah pesanannya terlalu

rendah untuk mendapatkan potongan harga, sesuaikan jumlah pesanan ke atas ke

jumlah terendah yang memungkinkan diperolehnya potongan harga. Misalnya,

bila Q* untuk potongan harga 2 pada tabel 9.2 adalah 500 unit, kita akan

menyesuaikan nilai ini sampai ke tingkat 1.000 unit bila Q*nya kurang dari1.000

unit. Lihat ke potongan harga kedua pada tabel 9.2. jumlah pesanan antara 1.000

dan 1.999 unit akan mendapatkan potongan 4%. Dengan demikian kita akan

menyesuaikan jumlah pesanan sampai ke tingkat 1.000 unit bila Q*nya kurang

dari 1.000 unit.

Tahap 3. Dengan menggunakan persamaan biaya total di atas, hitung biaya

total untuk setiap Q* yang ditetapkan pada tahap 1 dan 2. bila kita harus

menyesuaikan Q* ke atas karena Q* tsdintys berada di bawah kisaran jumlah,

pastikan bahwa kita menggunakan nilai Q* yang telah disesuaikan.

Tahap 4. Pilih Q* yang biaya totalnya paling rendah seperti telah dihitung di

tahap 3. Q* dengan biaya total terendah ini merupakan pesanan yang akan

meminimkan biaya persediaan total.

Contoh kasus 3

Tabel Penghitungan Biaya total untuk Wohl’s Discount Store

Nomor

Potongan

Harga

Biaya

Harga

Per

unit

Biaya

Jumlah

Pesanan

Biaya

Produk

Tahunan

Pemesanan

Tahunan

Penyimpanan

Tahunan

Total 1

1 $5.00 700 $25.000 $350 $350 $25.700

2 $4.80 1.000 $24.000 $245 $480 $24.725

3 $4.75 2.000 $23.750 $122,50 $950 $24.882,50

17

Page 18: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Wohl’s Discount Store membuat stok untuk mobil balapan mainan. Baru-baru

ini, mereka diberikan daftar potongan harga untuk mobil mainan itu. Daftar ini

ditunjukkan pada tabel 9.3. dengan demikian, biaya normal untuk mobil balap

mainan itu adalah $5. untuk pesanan antara 1.000 s.d 1.999 unit, biaya per unitnya

adalah $4,80; dan untuk pesanan di atas 2.000 unit, biaya per unitnya menjadi

$4,75. lebih jauh lagi, biaya pemesanannya $49 per pesanan. Permintaan

tahunannya 5.000 mobil balap, dan biaya penyimpanan persediaannya dalam

persentase terhadap biaya, 1 adalah 20% atau 0,2. berapa banyak jumlah pesanan

yang dapat meminimkan biaya persediaan total?

Jawab

Tahap pertama adalah menghitung Q* untuk setiap potongan harga pada tabel

Q*1 = √ 2(5 . 000)( 49)(0,2)(5 , 00)

=700pesanan mobil

Q*2 = √ 2(5 . 000)( 49)(0,2 )(4 ,80 )

=714pesanan mobil

Q*3 = √ 2(5 . 000)( 49)(0,2 )(4 ,75 )

=718 pesanan mobil

Tahap ke dua adalah menyesuaikan ke atas nilai-nilai Q* yang berada dibawah

kisaran jumlah yang memungkinkan perolehan potongan harga. Karena Q* berada

diantara 0 dan 999, Q* tidak perlu disesuaikan . Q*2 berada di bawah kisaran

yang memungkinkan perolehan potongan harga untuk 1.000 sampai 1.999 unit,

oleh karena itu, harus disesuaikan menjadi 1.000 unit. Hal ini berlaku untuk Q*3

18

Page 19: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

ini harus disesuaikan menjadi 2.000 unit. Setelah tahap ini, jumlah pesanan di

bawah ini harus diujikan ke persamaan total:

Q*1 = 700

Q*2 = 1.000 penyesuaian

Q*3 = 2.000 penyesuaian

Tahap ke tiga yang harus dilakukan adalah menggunakan persamaan biaya total

dan menghitung biaya total untuk setiap jumlah yang dipesan. Hal ini dilakukan

dengan bantuan tabel 9.3.

Tahap ke empat adalah memilih jumlah pesanan yang biaya totalnya paling

rendah. Dengan melihat tabel 9.3, kita dapat mengamati bahwa jumlah pesanan

sebesar 1.000, mobil balap mainan akan meminimisasi biaya total. Harus kita

sadari bahwa biaya total untuk pemesanan 2.000 mobil balap mainan hanya

sedikit lebih besar dari biaya total untuk memesan 1.000 mobil. Dengan demikian,

bila biaya potongan harga ketiga diturunkan menjadi $4,56, misalnya maka

jumlah pesanan ini mungkin merupakan salah satu yang meminimisasikan biaya

persediaan totalnya.

Contoh Kasus 4

Setiap tahunnya D. Saelens Computer corp. Membeli transistor sebanyak

8.000, untuk digunakan dalam mini komputer yang mereka produksi. Biaya per

unit untuk setiap transistor adalah $10 dan biaya penyimpanan 1 transistor dalam

waktu 1 tahun adalah $3. Biaya pemesanan adalah $30 untuk setiap kali pesan.

Tentukan jumlah EOQ, jumlah pemesanan yang dilakukan setiap tahun, dan

waktu antar pemesanan satu denngan pemesanan berikutnya. Asumsikan bahwa

Saelens beroperasi dengan 200 hari kerja.

Solusi:

Q¿=√ 2 DSH

=√ 2(8000 )(30)3

=400unit

19

Page 20: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

N = ( per min taan

jumlahunityangdipesan )= DQ∗¿

=8000400

= ¿2 kali pemesanan

Waktu antar pemesanan = T

=

jumlahhari ker jaN

=20020

=10 hari kerja

Ontoh Kasus 5

Permintaan tahunan untuk map buku di toko Melee stationary adalah 10.000

unit. Adit menjalankan bisnisnya 300 hari per tahun dan merasa bahwa

pengiriman dari para pemasok tokonya umumnya memakan waktu 5 hari kerja.

Hitunglah titik pemesanan ulang untuk mapbuku yang dimasukkan dalam

persediaan.

Solusi:

L = 5 hari

d=10. 000300

=33 .3 unit per hari

ROP = d x L = 33,3 unit per hari x 5 hari

= 166, 7 unit

Dengan demikian, Heather harus melakukan pemesanan ulang pada saat

persediaannya mencapai tingkat 167 unit map buku.

Contoh Kasus 6

Permintaan tahunan untuk Argan adalah 1.000 unit, tetapi perusahaan itu

dapat berproduksi dengan tingkat rata-rata per tahun 2.000 unit. Biaya

pemasangan $10 dan biaya penyimpanan $1. Hitunglah jumlah unit optimal setiap

kali produksi.

20

Page 21: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Solusi:

Q¿=√ 2 DSH [1−(D /P )]

F. Sistem Just In Time

Just In Time merupakan satu falfasah pemecahan masalah yang

berkelanjutan dan memang harus dihadapi yang dapat menyebabkan sesuatu

terbuang percuma. Karena keuntungan-keuntungan yang di berikan JIT sangat

berguna, pemanfaatan JIT dapat memberikan keuntungan kompetitif.

Just In Time Mengatasi Kesia-sian dan Variabilitas

Sebagai suatu system perbaikan yang berkelanjutan, JIT menyerang kesia-

siaan dan variabilitas yang menyebabkan kesi-siaan itu.

Pengurangan Kesia-sian

JIT mempercepat proses produksi, sehingga memungkinkan produk dapat

lebih cepat diantarkan ke knsumen dan persediaan barang dalam proses pun

menurun jumlahnya. Penurunan barang dalam proses ini memungkinkan aset yang

sebelumnya disimpan menjadi persediaan dapat dimanfaatkan secara lebih

produktif

Pengurangan Variabilitas

Variabilitas adalah setiap penyimpanan dari proses optimal yang

mengantarkan produk sempurna tepat waktu setiap waktu. Persediaan

menyembuyikan variabilitas-kata yang tepat untuk menggambarkan masalah.

Semakin kecil variabilitas dalam system, semakin kecil pula kesi-siaan yang

terjadi. Kebanyakan variabilitas terjadi karena perusahaan mentolerir kesi-siaan

21

Q¿=√2(1. 000)(10 )1 [1−(1.000/2 . 000)]

=√20 . 0001/2

=√40 .000=200unit

Page 22: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

yang terjadi. Kebanyakan variabilitas karena perusahaan mentolerir kesia-sian

atau karena manajemen perusahaan jelek.

Variabilitas timbul karena:

1) Karyawan, mesin, dan pemasok memproduksi unit-unit produk yang tidak

sesuai dengan 2) Standar, terlambat di produksi, atau jumlahnya tidak sesuai.

3) Engineering drawing atau spesifikasinya tidak akurat.

4) Karyawan bagian produksi mencoba untuk memproduksi sebelum

spesifikasinya lengkap selesai.

5) Permintaan konsumen tidak di ketahui

G. JIT Menunjang Keunggulan Kompetitif

JIT merupakan sebuah system tarik yang memproduksi satu unit lalu

ditarik ke tempat yang memerlukan pada saat didiperlukan. Sistem tarik

menggunakan sinyal untuk meminta pengiriman dat\ri stasiun-stasiun hilir ke

stasiun-stasiun yang memiliki fasilitas produksi. Dengan menarik bahan baku

melalui system tersebut dalam ukuran lot yang sangat kecil sejumlah yang di

perlukan, terhapuslah gundukan persediaan,investasi dalam persediaan dan waktu

siklus manufaktur berkurang. Waktu siklus manufaktur adalah waktu antara saat

bahan baku diterima dan saat barang jdi keluar dari fasilitas produksi.

Banyak perusaan masih menggerakan bahan baku melalui fasilitas mereka

dengan cara “dorong”. Pada system dorong, pesanan di tumpuk di departemen

pemprosesan agar dapat dikerjakan pada saat ada kesempatan. Dalam system

dorong,bahan baku disorong ke stasiun-stsiun kerja hulu tanpa memandang

ketersediaan sumber daya. Sistem dorong merupakan antitesis dari JIT.

1. Pemasok

Di banyak proses produksi, bahan baku yang masuk ditunda pada titik

pengangkutan,pada pengalihan dan pada department penerimaan. Demikian pula,

barang jadi disimpan atau di tahan di gudang-gudang sebelum dilakukannya

pengangkutan ke distributor atau konsumen. Persediaan yang di tahan dengan cara

ini sangat sia-sia, dan JIT di arahkan untuk mengurangi kesia-siaan ini. Hal ini

22

Page 23: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

mencakup kesia-sian yang ada di system pasokan, penerimaan, dan inspeksi atas

bahan baku yang di terima. Kesia-siaan ini sering kali berbentuk kelebihan

persediaan, mutu yang buruk,dan keterlambatan.

Kemitraan JIT hadir tatkala pemasok dan pembeli bekerja dengan tujuan

bersama untuk menghilangkan kesia-siaan dan menurunkan biaya. Hubungan

semacam ini penting demi kesuksesan JIT. Setiap kali bahan baku di taha, nilai

harus bertambah, dan setiap kali bahan baku bergerak, harus pula ada penambahan

nilai

a. Tabel Karakteristik kemitraan JIT

PEMASOK

- Sedikit Pemasok

- Jarak pemasok dekat

- Transaksi yang berulang kali dengan pemasok yang sama

- Tender kompetitif, kebanyakan terbatas hanya untuk pembelian baru

- Pembeli menolak integrasi vertical dan penghapusan bisnis pemasok

JUMLAH

- Tingkat outputnya stabil

- Pengiriman berkala dalam jumlahlot yang kecil

- Perjanjian kontrak jangka panjang

- Administrasi pemesanan lebih sedikit

- Pemasok mengemas pesanan dalam jumlah yang tepat

MUTU

- Spesifikasi produk yang diminta kepada pemasok sangat sedikit

- Pemasok di Bantu untuk memenuhi kebutuhan mutu

- Hubungan karyawan divisi pemastian mutu pihak ‘pembeli’ dan ‘pemasok’

23

Page 24: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

dekat

- Pemasok menggunakan diagram pengendalian proses dan bukan inpeksi

pengujian sample lot

PENGANGKUTAN

- Penjadwalan muatan yang masuk

- Mendapatkan kuasa pengendalian dengan pemasok milik perusahaan sendiri atau

pengangkutan dan pergudangan sesuai kontrak

b. Tujuan kemitraan JIT

Tujuan kemitraan JIT adalah

1. Menghapus kegiatan-kegiatan yang tidak perlu. Misalnya, kegiatan menerima

dan memeriksa kiriman pesanan.

2. Menghapus persediaan dalam pabrik. JIT mengirimkan bahan baku di mana

dan kapan di butuhkan.

3. Menghapus persediaan dalam pengalihan. Dengan cara mengusahakan

penurunan persediaan dalam pengalihan dengan mendorong pemasok dan

calon pemasok untuk beroperasi serta memberikan pengiriman dalam jumlah

kecil secara rutin.

Persediaan konsinyasi, pemasok bertanggung jawab atas persediaan sampai

persediaan tersebut di gunakan. Contoh, Sebuah pabrik perakitan mungkin

menemukan pemasok perangkat keras yang mau menempatkan pabriknya

sekat dengan ruangan persediaan pembeli. Dengan cara ini, pada saat

perangkat keras diperlukan, kebutuhan itu tidak jauh dari ruang persediaan

perusahaan, dan pemasok dapat mengirim ke pembeli lain, yang mungkin

lebih kecil, dari “ruang persediaan” itu.

4. Menyingkirkan pemasok yang buruk. Ketika perusahaan mengurangi jumlah

pemasoknya, perusahaan menambah perjanjian jangka panjangnya.

c. Kekhawatiran Pemasok

24

Page 25: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Untuk membuat suatu kemitraan JIT, harus di kemukakan mengenai

beberapa kekhawatiran pemasok,yang mencakup :

1. Keinginan dilakukannya diversifikasi. Banyak pemasok yang tidak ingin

mengikat dirinya melalui perjanjian jangka panjang dengan satu konsumen.

Persepsi pemasok adalah bahwa resiko berkurang konsumennya beragam.

2. Penjadwalan konsumen yang buruk. Banyak pemasok tidak terlalu percaya

pada kemampuan pembeli dalam mengurangi pesanan jadwal-jadwal yang

mulus dan terkoordinasi.

3. Perubahan Engineering. Perubahan engineering yang sering terjadi, dengan

waktu yang kurang bagi pemasok untuk membuat perubahan.

4. Pemastian mutu

5. Ukuran lot yang kecil

6. Kedekatan

2. Tata Letak JIT

Tata Letak JIT memungkinkan kita untuk mengurangi kesia-siaan yang

lain, yaitu Pergerakan. Pergerakan bahan baku tidak menyebabkan penambahan

nilai. Konsekuensinya, kita menginginkan tata letak yang fleksibel yang dapat

mengurangi pergerakan manusia dan bahan baku. Tata letak JIT menggerakan

bahan baku langsung ke lokasi yang memerlukan.

Ketika tata letak mengurangi jarak, kita juga menghemat ruang dan

menghapus kemungkinan adanya tempat untuk persediaan yang tidak kita

inginkan.

a. Pengurangan Jarak

Berkurangmya jarak merupakan hasil dari sel kerja, Pusat kerja, dan

pabrik terpusat. Kini tidak ada lagilini produksi yang panjang, dan lot ekonomi

yang besa, dengan barang-barang bergerak melalui mesin-mesin yang

monumental dan hanya beroperasi untuk satu fungsi. Sel-sel kerja sering kali

didasarkan pada kode teknologi kelompok. Kode teknologi kelompok membantu

kita dalam mengindetifikasikan komponen-komponen yang memiliki karakteristik

yang serupa sehingga dapat di kelompokan ke dalam satu famili. Sekali famili

telah diindetinfikasika, Kita akan membuat sel-sel kerja untuk famili-famili itu.

25

Page 26: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

Hasilnya dapat dianggap fasilitas kecil yang berorientasi pada produk dimana

produknya di kelompokan menjadi grup-grup produk yang serupa. Sel-sel kerja

ini menghasilkan satu unit yang baik pada satu waktu, dan idealnya, memproduksi

unit-unit itu hanya setelah konsumen memesanya.

b. Peningkatan Fleksibilitas

Konsep serupa mengenai fleksibilitas tata letak ini diterapkan untuk

lingkungan kantor dan peralatan saja yang dapat dipindah-pindahkan, hanya

kebanyakan perabot kantor dan peralatan saja yang dapat dipindah-pindahkan,

dinding kantor, penghubung computer, dan telekomunikasi juga dapat dipindah-

pindahkan. Fleksibitas tata letak membantu perubahan yang disebabkan oleh

peningkatan produk dan proses yang tidak dapat dihindarkan dengan adanya

falsafah penigkatan berkelanjutan.

c. Pengaruh terhadap para karyawan

Para karyawan yang bekerja sama dilatih secara silang agar fleksibitas dan

efiensi sel kerja dapat bertambah. Tata letak harus memungkinkan para karyawan

yang bekerja sama untuk saling berbicara mengenai masalah mereka dan

kesempatan untuk dilakukannya perbaikan.

Sebelum ada JIT, produk yang defect diganti dari persediaan. Hal itu tidak

dapat ada dilakukan pada fasilitas produksi yang menggunakan JIT karena dalam

system JIT tidak ada persediaan yang disimpan karena surplus produksi. Sangat

penting untuk melakukan semuannya dengan benar pada saat pertama kali.

d. Pengurangan ruangan gerak dan persediaan

Karena tata letak JIT mengurangi jarak jalan karyawan, tata letak ini juga

menimbulkan pengurangan persediaan dengan cara menghilangkan kebutuhan

ruangan untuk persediaan. Karena hanya sedikit ruangan yang ada, persediaan

harus dipindah dalam lot yang sangat kecil atau bahkan per unit saja. Unit-unit

produk berpindah karena tidak ada penyipanan.

e. Persediaan

Persediaan dalam system produksi dan distribusi sering kali diadakan

untuk “berjaga-jaga” (just in case) jika sesuatu terjadi. Persediaan “tambahan” ini

kemudian digunakan untuk menutup variasi atau masalah. Taktik persediaan yang

26

Page 27: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

efektif memerlukan “just in time” bukan “just in case”. Persediaan just-in-time

Persediaan minimal yang di perlukan untuk memperhankan operasi system yang

sempurna. Dengan persediaan JIT, barang-barang dengan jumlah yang tepat tiba

pada saat dibutuhkan.

f. Variabilas tersembunyi

Pemikiran di belakang JIT adalah tujuan menghapus persediian yang

menyembunyikan variabitas dalam system produksi. Karena persediaan selalu

menyembuyikan masalah, maka sangat sulit untuk menemukan masalah-masalah

tersebut.

g. Pengurangan persediaan

Dengan pengurangan persediaan, manajemen menyingkikan masalah –

masalah sampai danaunya jernih. Mungkin manajer yang berkata, “persediaan

merupakan akar kejahatan manajemen operasi” dengan biaya yang lebih besar.

h. Pentingnya ukuran lot yang kecil

Kunci JIT adalah memproduksi barang yang bagus dengan ukuran lot yang

kecil. Pengurangan ukuran batch dapat membantu sekali dalam mengurangi

persediaan dan biaya persediaan.

i. Penurunan biaya pemasangan

Persediaan dan biaya menyimpan persediaan itu menurun seiring dengan

penurunan jumlah pesana persediaan karena tingkat persediaan maksimumnya

juga menurun. Akan tetapi, karena persediaan mengharuskan timbulnya biaya

pemesanan atau pemasanganyang harus diaplikasikan kepada unit-unit yang

diproduksi, manajer cenderung membeli dalam pesanan yang benar

Manfaat pengurangan waktu pemesanan di pabrik (dari berjam-jam

menjadi beberapa menit saja) tidaka akan berguna sedikit bila di kantor, proses

pemesanannya memakan waktu 2 minggu. Hal inilah yang terjadi di banyak

organisasi ketika kita lupa bahwa JIT dapat di terapkan di kantor, pengangkutan,

dan hamper semua pelayanan jasa.

j. Penjadwalan

Bila jadwal yang sangat efektif, di komunikasikan di dalam organisasi dan

kepada pemasok maka akan sangat mendukung penerapan JIT. Penjadwalan yang

27

Page 28: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen,

menurunkan persediaan dengan memproduksi dalam ukuran lot yang lebih kecil,

dan mengulangi barang dalam proses. Ada 2 teknik(selain pengkomunikasian

jadwal) yang lebih penting, Yaitu; Jadwal penggunaan bahan baku moderat dan

kanban.

k. Jadwal Pengunaan Bahan Baku Moderat

Jadwal Pengunaan Bahan Baku Moderat memproses batch-batch kecil

secara rutin, bukannya batch-batch besar. Tugas manajer operasi adalah membuat

dan menggerakan lot-lot kecil sehingga jadwal penggunaan bahan baku

moderatnya ekonomis, Pembuat jadwal mungkinmenemukan bahwa pembekuan

satu bagian dari jadwal yang paling dejkat dengan batas waktu memungkinkan

system produksi untuk berfungsi dan memungkinkan jadwal untuk di penuhi.

Pembekuan berarti tidak dibolehkannya perubahan terhadap bagian dari jadwal.

l. Kanban

Satu cara untuk mencapai ukuran lot yang kecil adalah dengan

menggerakan persediaan melalui pusat kerja hanya pada saat di perlukan dan

bukan mendorongnnya ke pusat kerja berikutnya, tanpa melihat apakah para

pekerja di pusat kerja itu telah siap atau belum.

Kanban adalah kata Jepang untuk “Kartu” dalam usaha mengurangi

persediaan, bangsa Jepang ,mengunakan system yang “menarik” persediaan

melalui pusat kerja.Ukuran batch biasanya kecil, proses produksinya biasanya

memakan waktu hanya beberapa jam saja. Sistem seperti ini mengharuskan jadwal

yang ketat. Jumlah kecil harus diproduksi beberapa kali per harinya.

Kanban memberikan penekanan tambahan pada pemenuhan jadwal,

pengurangan waktu dan biaya ayang di perlukan untuk pemasangan mesin, dan

penanganan bahan baku yang ekonomis. Berbagai aspek pesediaan itu buruk aini

adalah mutu yabg buruk, Item menjadi rusak, usang, ruangan menjadi terpakai,

asset-aset tertahan, asuransi bertambah, penanganan bahan baku bertambah, dan

kecelakaan –kecelakaan semakin banyak terjadi.

System kanban di pabrik menggunakan container yang standar, dan dapat

diperrgunakan berulang kali sehingga jumlah tertentu yang akan dipindahkan

28

Page 29: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

menjadi terlindungi. Kontainer stabdar mengurangi biaya berat dan pembuangan,

ruangan yang terbuang di trailer menjadi berkurang dan tenaga kerja yang

diperlukan untuk mengemas, membongkar, dan menyiapkan item.

m. Mutu

Hubungan antara JIT dengan mutu sangat kuat. Keduanya berhubungan

dalam tiga hal. Pertama, JIT mengurangi biaya pemerolehan mutu yang baik. JIT

menurunkan persediaan;sehingga, lebih sedikit unit cacat yang di produksi dan

lebih sedikit unit yang perlu dikerjakan ulang.

Kedua, JIT meningkatkan mutu. JIT menciptakan dampaknya, system peringatan

awal untuk masalah-masalah mutu sehingga lebih sedikit unit produk yang di

produksicacat dan umpan balik di dapat secara cepat.

Terakhir mutu yang lebih baik berarti di perlukan lebih sdikit cadangan, sehingga

dapat tersedia system JIT yang lebih mudah di terapkan.

n. Pemberdayaan Karyawan

Sejak kebangkitan revolusi industri, banyak manajemen merasa perlu

meningkatkan kinerja lewat penyederhanaan kerja. Pemberdayaan karyawan

mengikuti pepatah manajemen bahwa tidak ada orang yang lbih tahu mengenai

satupekerjaan selain pegawai pelaksana pekerjaan itu sendiri. Perusahaan tidak

hanya melatih dan melatih silang, tetapi juga perlu mengambil keuntungan atas

investasi yang di lakukan dalam memperkaya (job enrichment)

Falafasah JIT mengenai penigkatan mutu yang berkelanjutan memberikan para

pekerja kesempatan untuk memperkaya pekerjaan dan kehidupan mereka. Bila

pemberdayaan berhasil, akan ada saling ketertarikan dan saling menghargai di

pihak karyawan dan manajemen sehingga semuannya bekerja sama untuk

menciptakan perusahaan yang lebih produktif dan lebih dapat memenagkan order.

3. JIT dalam sektor jasa

Kesemua teknik JIT dalam menangani (1) pemasok, (2) tata letak, (3)

Persediaan dan (4) penjadwalan digunakan dalam industri jasa.

29

Page 30: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

a. Pemasok. Pada restoran akan berurusan dengan para pemasok mereka

dengan dasar JIT. Restoran yang tidak demikian tidak akan sukses. Kesia-

sian terlalu jelas kerusakan makanan dan keluhan konsumen.

b. Tata letak. Tata letak membantu JIT berjalan di retoran di mana makanan

dingin harus disajikan dingin dan makanan panas di sajikan panas.

c. Persediaan. Setiap pialang saham mengarahkan persediaan menjadi

mendekati nol. Kebanyakan pesanan beli atau jual terjadi dengan dasar JIT

karena transaksi jual atau beli yang tidak dijalankan tidak dapat di terima

oleh para klien.

d. Jadwal. Fokus system JITnya adalah permintaan konsumen. Ramalan

yang sangat baik mengarahkan penjadwalan. Ramalan –ramalan ini

mungkin bias mendetail sampai komponen musiman, harian bahkan jam-

jaman. Untuk bias menghatarkan barang dan jasa kepada jonsumen,

pemasok perlu bermutu baik, mempunyai prersediaan yang ramping,

waktu siklus yang pendek, danj adwal yang cepat dengan kondisi

permintaan tang terus-menerus berubah. Kesempurnaan ini saat ini

dilakukan secara sukses di banyak perusahaan tanpa memandang produk

apa yang dijual. Teknik JIT diterapkan secara luas di perusahaan-

perusahaan produsen barang maupun perusahaan –perusahaan produsen

jasa; hanya saja teknik JIT ini terlihat berbeda.

30

Page 31: Web viewBAB 7. MANAJEMEN PERSEDIAAN ... dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini, ... Audit ini disebut penghitungan

31