A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2)...

21
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplin Disiplin secara luas dapat diartikan sebagai semacam pengaruh yang dirancang untuk membantu anak agar mampu menghadapi tuntutan dari lingkungan, disiplin itu tumbuh dari kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat sesuatu yang dapat dan ingin ia peroleh dari orang lain atau karena situasi kondisi tertentu, dengan pembatasan peraturan yang diperlukan terhadap dirinya oleh lingkungan tempat ia hidup (Semiawan 2009:89). Menurut Sutirna (2013:115) Disiplin berasal dari kata disciple yang artinya belajar secara suka rela mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Selanjutnya menurut Anomius (dalam Wantah 2005:140) disiplin adalah suatu cara untuk membantu anak agar dapat mengembangkan pengendalian diri. Dengan menggunakan disiplin anak dapat memperoleh suatu batasan untuk memperbaiki tingkah lakunya yang salah. Disiplin juga mendorong, membimbing, dan membantu agar anak memperoleh perasaan puas karena kesetiaan dan 5 HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Transcript of A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2)...

Page 1: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Disiplin Anak

1. Pengertian disiplin

Disiplin secara luas dapat diartikan sebagai semacam pengaruh

yang dirancang untuk membantu anak agar mampu menghadapi

tuntutan dari lingkungan, disiplin itu tumbuh dari kebutuhan untuk

menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu

untuk berbuat sesuatu yang dapat dan ingin ia peroleh dari orang lain

atau karena situasi kondisi tertentu, dengan pembatasan peraturan yang

diperlukan terhadap dirinya oleh lingkungan tempat ia hidup

(Semiawan 2009:89).

Menurut Sutirna (2013:115) Disiplin berasal dari kata disciple

yang artinya belajar secara suka rela mengikuti pemimpin dengan

tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.

Selanjutnya menurut Anomius (dalam Wantah 2005:140)

disiplin adalah suatu cara untuk membantu anak agar dapat

mengembangkan pengendalian diri. Dengan menggunakan disiplin

anak dapat memperoleh suatu batasan untuk memperbaiki tingkah

lakunya yang salah. Disiplin juga mendorong, membimbing, dan

membantu agar anak memperoleh perasaan puas karena kesetiaan dan

5

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 2: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

6

kepatuhannya dan mengajarkan kepada anak bagaimana berpikir secara

teratur.

Berbeda dari pendapat diatas, Hurlock (dalam Gunarsa 2011:81)

disiplin sebagai suatu proses dari latihan atau belajar yang bersangkut

paut dengan pertumbuhan dan perkembangan.

Lebih lanjut menurut Zuariah 2007 (dalam Sari 2015:22) disiplin

juga sebagai cerminan dari ketaatan, kepatuhan, ketertiban, kesetiaan,

ketelitian, dan keteraturan, perilaku seseorang terhadap norma yang

berlaku serta dikerjakan dengan penuh kesadaran, ketekunan dan tanpa

paksaan.

Kemudian dapat disimpulkan bahwa disiplin yaitu membantu

anak agar dapat mengembangkan pengendalian diri dan proses latihan

atau belajar yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan

perkembangan, sebagai cerminan dari ketaatan, kepatuhan, ketertiban,

kesetiaan, dan keteraturan.

2. Unsur – unsur yang berpengaruh dalam disiplin

Menurut Hurlock (1978 : 84) ada 3 unsur dalam disiplin yaitu

peraturan, hukuman, dan penghargaan.

a. Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola

tersebut mungkin ditetapkan orang tua, guru atau teman bermain.

Tujuannya ialah membekali anak dengan pedoman perilaku yang

disetujui dalam situsi tertentu.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 3: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

7

b. Hukuman berarti menjatuhkan hukuman kepada seseorang

karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai

ganjaran atau pembalasan.

c. Penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil

yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi

dapat berupa kata-kata, pujian, senyuman atau tepukan

dipunggung.

Menurut Kurtinez dan Greif (dalam Wantah 2005 :150-169) ada

5 unsur dalam disiplin yaitu peraturan, kebiasaan-kebiasaan, hukuman,

penghargaan dan konsisten.

a. Peraturan

Peraturan adalah ketentuan- ketentuan yang harus ditetapkan untuk

menata tingkah laku seseorang dalam suatu kelompok, organisasi,

institusi, atau komunitas.

b. Kebiasaan- kebiasaan

Disamping ada aturan-aturan yang bersifat positif dan formal, ada

pula kebiasaan-kebiasaan (habit) sosial yang tidak tertulis.

Meskipun tidak tertulis, kebiasaan- kebiasaan ini telah menjadi

semacam keharusan sosial dan menjadi kewajiban setiap anggota

masyrakat untuk melaksanakannya.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 4: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

8

c. Hukuman

Hukuman adalah suatu bentuk kerugian atau kesakitan yang

dijatuhkan pada seseorang yang berbuat kesalahan, perlawannan,

atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.

d. Penghargaan

Penghargaan adalah salah satu dari kebutuhan pokok yang

mendorong seseorang untuk mengaktualisasikan dirinya. Seseorang

akan terus berupaya meningkatkan dan mempertahankan disiplin

prestasi dan produktifitas yang kemudian mendapatkan

penghargaan.

e. Konsisten

Konsisten dalam disiplin mempunyai tiga peran penting. Pertama,

mempunyai nilai mendidik yang besar. kedua, mempunyai nilai

motivasi bagi anak. Ketiga, konsisten dalam menjalankan aturan.

Selanjutnya menurut Sutirna (2013:116) unsur disiplin antara

lain peraturan (petunjuk bertingkah laku), konsisiten (memotivasi

tingkah laku yang baik), penghargaan (membuat anak mengerti apakah

perilkunya dapat direrima atau tidak), dan hukuman sebagai akibat

melaggar peraturan ( mengajarkan anak untuk mengerti aturan,

menghentikan tingkah laku yang salah).

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 5: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

9

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

unsur - unsur dalam disiplin adalah peraturan, hukuman, penghargaan,

kebiasaan - kebiasaan dan konsisten.

3. Bentuk - bentuk disiplin

Menurut Hurlock (dalam Wantah 2005 :178) ada tiga bentuk

disiplin yang umumnya digunakan orang tua dalam membina perilaku

anaknya.

a. Disiplin yang bersifat permisif dan demokratis

Pendidik yang menggunakan bentuk disiplin ini tidak menggunakan

banyak aturan, memberikan kebebasan dan kesempatan sepenuhnya

pada anak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan pertimbangan

dan kemauan mereka.

b. Disiplin yang otoriter dan keras

Pendidik yang menggunakan disiplin ini menginginkan agar anak

patuh dengan aturan yang mereka tetapkan.

c. Disiplin yang situsional dan moderat

Pendidik yang menggunakan disiplin ini memberi penjelasan yang

memadai kepada anak tentang aturan dan perilaku mana yang baik

dan mana yang tidak baik.

Menurut Baumrind (dalam Wantah 2005 :183) menemukan

bahwa berbagai modus untuk mengontrol anak dalam pembentukan

disiplin yaitu, permisif, otoritarian dan otoritatif dipengaruhi juga oleh

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 6: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

10

dinamika dan suasana hubungan dalam keluarga, urutan kelahiran dan

besarnya keluarga, ibu yang bekerja dan orientasi nilai - nilai

keagamaan dari orang tua.

Menurut Sutirna (2013: 115-116) bentuk - bentuk disiplin

antara lain disiplin karena paksaan dan disiplin tanpa paksaan.

Disiplin dengan paksaan (otoriter) adalah pendisiplinan secara paksa,

anak harus mengikuti aturan yang telah ditentukan. Jika anak tidak

melakukan maka anak akan dihukum. Sedangkan disiplin tanpa

paksaan (permisif) adalah disiplin dengan membiarkan anak mencari

batasan sendiri.

Dari pendapat beberapa ahli diatas bahwa bentuk - bentuk

disiplin yang sering digunakan orang tua adalah disiplin yang

bersifat permisif dan demokratis, disiplin yang otoriter dan keras,

dan disiplin yang situsional dan moderat.

4. Aspek – aspek dalam disiplin

Ada beberapa aspek yang berperan dalam disiplin anak seperti

yang dikemukakan oleh Moenir (2010:96), kholbreg (dalam

sutirna 2013:116-117)

a. Disiplin waktu.

b. Disiplin perbuatan.

c. Disiplin karena ingin disayang atau takut dihukum.

d. Disiplin jika kesenangan dipenuhi.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 7: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

11

e. Disiplin karena mengetahui ada tuntutan di lingkungan.

f. Disiplin karena sudah ada orientasi terhadap otoritas.

g. Disiplin karena sudah melakukan nilai - nilai sosial.

Menurut Moenir (2010:96) indikator kedisiplinan berdasarkan

disiplin waktu dan disiplin perbuatan, yaitu :

a. Disiplin waktu meliputi :

1) Tepat waktu dalam belajar.

2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai

belajar di rumah dan di sekolah tepat waktu.

3) Tidak meninggalkan kelas atau membolos saat pelajaran.

4) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

b. Disiplin perbuatan, meliputi :

1. Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku.

2. Tidak malas belajar.

3. Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya.

4. Tidak suka berbohong.

Indikator perkembangan disiplin menurut Kholberg (dalam

Sutirna 2013: 116-117).

a. Disiplin Karena ingin disayang atau takut dihukum

Contoh : anak mengikuti peraturan karena ingin disayang orang

tua atau orang dewasa. Anak tidak mempunyai perasaan bersalah

jika melakukan pelanggaran.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 8: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

12

b. Disiplin jika kesenangan dipenuhi

Contoh : anak mau tidur siang setelah diberi es krim.

c. Disiplin karena mengetahui ada tuntutan di lingkungan

Contoh : anak semakin memahami ada aturan diluar

lingkungannya seperti kesekolah dengan pakaian seragam.

d. Disiplin karena sudah ada orientasi terhadap otoritas

Contoh : anak tahu aturan untuk tidak boleh buang sampah

sembarangan.

e. Disiplin karena sudah melakukan nilai - nilai sosial. Tata tertib,

atau prinsip - prinsip.

Contoh : anak mulai dapat memilih yang baik dan yang buruk.

B. Pola Asuh Orang tua

1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi seorang anak. Pada usia

ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah

dilihatnya. Disinilah peran orang tua (ayah dan Ibu) memiliki peran yang

begitu sangat besar untuk memberikan pelayanan berupa pola asuh yang tepat

dan efektif bagi buah hatinya.

Menurut Anggraeni (2009 : 2) pola asuh orang tua adalah pola

perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu

ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, baik dari segi negatif

maupun positif.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 9: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

13

Menurut Wibowo (2012 :112) pola asuh ini didefinisikan sebagai pola

interaksi antara anak dengan orang tua, yang meliputi pemenuhan kebutuhan

fisik (seperti makan, minum, dan lain- lain) dan kebutuhan non fisik seperti

perhatian, empati, kasih sayang dan sebagainya.

Menurut Wiwit, dkk(2003:126) pada dasarnya pola asuh dapat

diartikan seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan pada anak.

Lebih lanjut Gunarsa 2002 (dalam Devita Sari 2015:12)

mengatakan pola asuh adalah cara orang tua bertindak, berinteraksi,

mendidik, dan membimbing anak sebagai suatu aktivitas yang

melibatkan banyak perilaku tertentu secara individual maupun bersama

- sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anak.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

adalah seluruh cara perlakuan yang diterapkan orang tua pada anak dalam

bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak yang meliputi

pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, mimum dan lain - lain) dan

kebutuhan non fisik seperti perhatian, empati, kasih sayang dan sebagainya.

2. Jenis-jenis Pola Asuh

Dalam kehidupan sehari-hari dirumah, seperti telah diketahui

terdapat berbagai jenis - jenis pola pendidikan atau pola asuh yang

diterapkan oleh orang tua salah satunya, menurut Hurlock, Hardy &

Heyes (dalam Agus Wibowo 2012 : 116) ada 3 jenis pola asuh yaitu,

pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 10: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

14

a. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter ini ciri khasnya adalah kekuasaan orang tua

amat dominan, anak tidak diakui sebagai pribadi, kontrol terhadap

tingkah laku anak sangat ketat, anak dan orang tua akan sering

menghukum jika anak tidak patuh.

b. Pola asuh demokratis

Pola asuh demokratis mempunyai ciri-ciri, orang tua mendorong

anak untuk membicarakan apa yang ia inginkan, ada kerja sama

antara orang tua dan anak, anak diakui sebagai pribadi, ada

bimbingan dan pengarahan dari orang tua, dan ada kontrol dari

orang tua yang tidak kaku.

c. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif mempunyai ciri, orang tua memberikan

kebebasan penuh pada anak untuk berbuat, dominasi pada anak,

sikap longgar atau kebebasan dari orang tua, tidak ada bimbingan

dan pengarahan dari orang tua, dan kontrol dan perhatian orang tua

terhadap anak sangat kurang bahkan tidak ada.

Menurut Anggraeni (2009 :3) terdapat 4 macam pola asuh orang

tua yaitu Pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, pola asuh

permisif, pola asuh penelantar. Pola asuh demoktaris adalah pola

asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, tetapi tidak ragu-ragu

mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 11: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

15

rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran -

pemikiran, bersikap realistis terhadap kemampuan anak. Pola asuh

otoriter merupakan kebalikan dari pola asuh demokratis. Pola asuh

ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti,

biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini

cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum. Pola asuh

permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang

sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk

melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya, mereka

cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apa bila anak

sedang dalam bahaya. Sangat sedikit bimbingan yang diberikan

orang tua. Pola asuh penelantar orang tua ini pada umumnya

memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-

anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi,

seperti bekerja dan melakukan penghematan biaya untuk anak

mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara

fisik dan psikis, biasanya dilakukan seorang ibu yang depresi.

Menurut Baumrind (dalam Dariyo 2007: 206) ada 4 jenis pola asuh,

yakni :

a. Pola asuh otoriter (authoritarian)

Dalam pola asuh ini orang tua merupakan sentral artinya segala

ucapan, perkataan maupun kehendak orang tua dijadikan patokan

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 12: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

16

(aturan) yang harus ditaati oleh anak.Supaya taat, orang tua tak

segan-segan menerapkan hukuman yang keras kepada anak. Orang

tua beranggapan agar aturan itu stabil dan tak berubah, seringkali

orang tua tak menyukai tindakan anak yang memprotes,

mengkritik atau membantahnya.

b. Pola asuh permisif (permissive)

Orang tua justru merasa tidak peduli dan cenderung memberi

kesempatan serta kebebasan secara luas kepada anaknya. Orang

tua seringkali menyetujui terhadap semua dengan tuntutan dan

kehendak anaknya. Semua kehidupan keluarga seolah-olah sangat

ditentukan oleh kemauan dan keinginan anak. Jadi anak

merupakan sentral dari segala aturan dalam keluarga.

c. Pola asuh demokratis (authoritative)

Gabungan antara pola asuh permisif dan otoriter dengan tujuan

untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan antara anak

dan orang tua. Baik orang tua maupun anak mempunyai

kesempatan yang sama untuk menyampaikan suatu gagasan, ide

atau pendapat untuk mencapai suatu keputusan. Dengan demikian

orangtua dan anak dapat berdiskusi, berkomunikasi atau berdebat

secara konstruktif, logis, rasional demi mencapai kesepakatan

bersama.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 13: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

17

d. Pola asuh situasional (situational)

Tak tertutup kemungkinan bahwa individu yang menerapkan

pola asuh itu tidak tahu apa nama/jenis pola asuh yang

dipergunakan sehingga secara tak beraturan menggunakan

campuran ke 3 pola asuh diatas. Hal ini disesuaikan dengan

kondisi dan situasi, tempat dan waktu bagi setiap keluarga yang

bersangkutan.

Menurut baumrind (dalam wiwit 2003:128) mengemukakan

secara umum pola asuh tergambar dalam 3 macam bentuk sebagai

berikut :

a. Authoritarian

Pola ini menggunakan pendekatan yang memaksa kehendak, suatu

peraturan yang direncanakan orang tua dan harus dituruti olah anak.

Pendekatan yang semacam ini biasanya kurang responsif pada hak

dan keinginan anak. Anak lebih dianggap sebagai obyek yang harus

patuh dan menjalankan aturan. Ketidakberhasilan kemampuan

dianggap kegagalan.

b. Permisif

Pola ini sangat bertolak belakang dengan pola asuh diatas yang

menggunakan pendekatan kekuasaan orang tua. Permisif dapat

diartikan orang tua yang serba memperbolehkan atau suka

mengijinkan. Pola pengasuhan ini menggunakan pendekatan yang

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 14: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

18

sangat responsive (bersedia mendengarkan) tetapi cenderung

terlalu longgar.

c. Authoritative (demokratis)

Pola asuh ini menggunakan pendekatan rasional dan demokratis.

Orang tua sangat memperhatikan kebutuhan anak dan

mencukupinya dengan pertimbangan faktor kepentingan dan

kebutuhan yang realistis. Tentu saja tidak semata-mata menuruti

keinginan anak, tetapi sekaligus mengajarkan kepada anak

mengenai kebutuhan yang penting bagi kehidupannya.

Selanjutnya menurut Diana Baumbrind 1971 (dalam Santrock

2007:167) ia percaya bahwa orang tua tidak boleh menghukum atau

menjauh. Alih- alih mereka harus menetapkan aturan bagi anak dan

menyayangi mereka. Dia telah menjelaskan empat jenis gaya

pengasuhan.

a. Pengasuhan otoritarian

adalah gaya pengasuhan yang membatasi dan menghukum,

dimana orang tua mendesak anak untuk mengikuti arahan

mereka dan menghormati pekerjaan dan upaya mereka. Batas

dan kendali yang tegas diterapkan pada anak, dan sangat sedikit

tawar-menawar verbal yang diperbolehkan. Gaya ini biasanya

mengakibatkan perilaku anak yang tidak kompeten secara sosial.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 15: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

19

b. Pengasuhan otoritatif

mendorong anak untuk mandiri namun masih menerapkan batas

dan kendali pada tindakan mereka. Tindakan verbal memberi

dan menerima dimungkinkan, dan orangtua bersikap hangat dan

penyayang terhadap anak. Gaya ini biasanya mengakibatkan

perilaku anak yang kompeten secara sosial.

c. Pengasuhan yang mengabaikan

Gaya dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan

anak. Anak yang memiliki orangtua yang mengabaikan merasa

bahwa aspek lain kehidupan orang tua lebih penting dari pada

diri mereka. Anak-anak ini cenderung tidak memiliki

kemampuan sosial. Banyak diantaranya memiliki pengendalian

diri yang buruk dan tidak mandiri.

d. Pengasuhan yang menuruti

Adalah gaya pengasuhan dimana orangtua sangat terlibat dengan

anak, namun tidak terlalu menuntut atau mengontrol mereka.

Orang tua macam ini membiarkan anak melakukan apa yang

diinginkan. Hasilnya, anak tidak pernah belajar mengendalikan

perilakunya sendiri dan selalu berharap mendapatkan

keinginannya.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa jenis -

jenis pola asuh yang sering digunakan orang tua dalam mendidik anak

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 16: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

20

adalah pola asuh otoriter (authoritarian), pola asuh demokratis

(authoritative), pola asuh permisif (permissive), pola asuh situasional

(situational).

3. Pola Asuh Authoritative

Menurut Baumrind (dalam Wiwit 2003:128) pola asuh

authoritative (demokratis) pola asuh ini menggunakan pendekatan

rasional dan demokratis. Orang tua sangat memperhatikan kebutuhan

anak dan mencukupinya dengan pertimbanganfaktor kepentingan dan

kebutuhan yang realistis. Tentu saja tidak semata-mata menuruti

keinginan anak, tetapi sekaligus mengajarkan kepada anak mengenai

kebutuhan yang penting bagi kehidupannya.

Menurut Baumrind (dalam Dariyo 2007: 206) Pola asuh

demokratis (authoritative) gabungan antara pola asuh permisif dan

otoriter dengan tujuan untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan

tindakan antara anak dan orangtua. Baik otang tua maupun anak

mempunyai kesempatan yang sama untuk menyampaikan suatu

gagasan, ide atau pendapat untuk mencapai suatu keputusan. Dengan

demikian orangtua dan anak dapat berdiskusi, berkomunikasi atau

berdebat secara konstruktif, logis, rasional demi mencapai

kesepakatan bersama.

Selanjutnya menurut Hurlock, Hardy & Heyes (dalam Agus

Wibowo 2012 : 116) Pola asuh demokratis mempunyai ciri-ciri, orang

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 17: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

21

tua mendorong anak untuk membicarakan apa yang ia inginkan, ada

kerja sama antara orang tua dan anak, anak diakui sebagai pribadi, ada

bimbingan dan pengarahan dari orang tua, dan ada kontrol dari orang

tua yang tidak kaku.

Lebih lanjut menurut Anggraeni (2009:3) pola asuh

demokratis adalah pola asuh yang mempriorotaskan kepentingan anak,

tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola

asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio

atau pemikiran -pemikiran, bersikap realistis terhadap kemampuan

anak.

Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan pola asuh

authoritative ini menggunakan pendekatan rasional dan demokratis,

dengan tujuan untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan

antara anak dan orang tua. Baik orang tua maupun anak mempunyai

kesempatan yang sama untuk menyampaikan suatu gagasan, ide atau

pendapat untuk mencapai suatu keputusan. Memprioritaskan

kepentingan anak tetapi tidak ragu mengendalikan mereka, dengan ciri

- ciri orang tua mendorong anak untuk membicarakan apa yang ia

inginkan, ada kerja sama antara orang tua dan anak danada kontrol

dari orang tua yang tidak kaku.

Beberapa indikator pola asuh authoritative menurut Hurlock

(dalam Wibowo 2012)antara lain :

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 18: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

22

a. Orang tua mendorong anak untuk membicarakan apa yang ia

inginkan.

b. Ada kerja sama antara orang tua dan anak, anak diakui sebagai

pribadi.

c. Ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua.

d. Ada kontrol dari orang tua yang tidak kaku.

Menurut Hetherington & Porke (dalam Wiwit 2003:132)

indikator authoritative yaitu :

a. Penekanan aturan yang cukup tegas

b. Tidak menyerah pada paksaan

c. Menunjukan rasa tidak senang dalam menghadapi perilaku anak

yang tidak baik

d. Menunjukan rasa senang ketika anak berperiku baik, peraturan

dikomunikasikan dengan jelas

e. Mengharapkan kematangan anak dan perilaku mandiri pada anak

sesuai dengan usia anak.

C. Hubungan Antara Pola Asuh Authoritative Terhadap Disiplin Anak

Suksesnya pembentukan disiplin pada anak khususnya yang

dilakukan dalam keluarga ditentukan oleh sejumlah faktor. Menurut

Dodson 1978 (dalam Wantah 2005:180) menyebutkan faktor penting

dalam pembentukan disiplin.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 19: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

23

Pertama, latar belakang dan kultur kehidupan keluarga. Bila

orang tua sejak kecil terbiasa hidup dalam lingkungan yang keras,

pemabuk, tidak memiliki disiplin, tidak mnghargai orang lain, bertingkah

laku semaunya, maka kebiasaan itu akan terbawa ketika orang tua

membimbing dan menanamkan disiplin pada anak.

Kedua, sikap dan karakter orang tua. Faktor ini sangat

mempengaruhi cara - cara orang tua dalam menanamkan disiplin kepada

anaknya. Orang tua yang mempunyai watak otoriter, suka menguasai,

menganggap dirinya benar, dan tidak mempedulikan orang lain, akan

cenderung membina disiplin anak - anaknya secara otoriter pula.

Sebaliknya orang tua yang mempunyai watak pemarah, lemah lembut,

dan tidak ingin menyakiti orang lain, akan cenderung memperlakukan

disiplin pada anak - anaknya secara permisif dan tidak ingin menyakiti

anak dengan hukuman fisik atau dengan kata - kata yang kasar.

Ketiga, latar belakang pendidikan dan status ekonomi keluarga,

juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi upaya pembentukan

disiplin terhadap anak. Orang tua yang mengecap pendidikan menengah

keatas dan memilki status ekonomi yang baik, dalamarti dapat memenuhi

kebutuhan - kebutuhan pokok kelurga seperti pangan, sandang,

pemukiman, kesehatan, dan pendidikan dapat mengupayakan pendidikan

dan pembentukan disiplin yang lebih terencana, sistamatis, dan terarah,

dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai pendidikan rendah, dan

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 20: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

24

secara ekonomi tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari

secara layak.

Keempat, keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga adalah

faktor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap upaya

pembentukan disiplin dalam keluarga. Sebuah kelurga cenderung tidak

utuh secara struktural, yaitu salah satunya, ibu atau ayah tidak lagi

bersama - sama dalam kelurga, akan memberi pengaruh negatif terhadap

penanaman disiplin kepada anak. Apa lagi kalau salah seorang ibu, ayah,

atau keduanya meninggalkan rumah tanpa kesepakatan atau pulang larut

malam tanpa saling peduli satu denga yang lain.

Kelima, faktor lain dalam keluarga yang turut mempengaruhi

pembentukan disiplin anak usia dini adalah cara - cara dan tipe perilaku

parental, yaitu perilaku orang tua dalam membimbing, mendidik, dan

menanamkan displin kapada anaknya, (1) tipe parental yang keras, kejam,

dingin, otoriter, selalu memberi nasehat atau selalu memberi nasehati

atau selalu memarahi anak, (2) memperlihatkan kesulitannya sendiri, (3)

memanjakan, sehingga setiap kebutuhan anak akan dituruti secara

berlebihan walaupun anak sendiri tidak memintanya, (4) selalu khawatir

terhadap anak, khawatir kalau ia mendapat sakit, celaka dijalan,

khawatir kalau makanan atau minumannya kurang steril dan sebagainya.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017

Page 21: A. Disiplin Anak 1. Pengertian disiplinrepository.ump.ac.id/4538/3/DEFI DWI NURAINI - BAB II.pdf2) Datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di

25

D. Hipotesis

Berdasarkan pemaparan uraian diatas tersebut, maka peneliti akan

mencoba membuat kesimpulan sementara yang masih harus dibuktikan

kebenarannya, maka penulis membuat hipotesis menurut Arikunto (2006:73 -

74) yaitu :

Ha : Ada hubungan pola asuh authoritative dengan tingkat disiplin anak

di TK BA Aisyiyah Mertasari Kecamatan Purwanegara Kabupaten

Banjarnegara Semester Genap tahun ajaran 2016 – 2017.

Ho : Tidak Ada hubungan pola asuh authoritative dengan tingkat disiplin

anak di TK BA Aisyiyah Mertasari Kecamatan Purwanegara

Kabupaten Banjarnegara semester Genap tahun ajaran 2016 - 2017.

HUBUNGAN ANTARA POLA ...DEFI DWI NURAINI, FKIP PG PAUD, UMP 2017