A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

13
Proses Dan Prosedur Penyusunan Dan Pembentukan Peraturan Daerah Oleh : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa Bc.Ip,.MSi Anggota Komisi II DPR-RI

description

Proses Dan Prosedur Penyusunan Dan Pembentukan Peraturan Daerah Oleh : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa Bc.Ip,.MSi Anggota Komisi II DPR-RI. A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah. Pasal 18 ayat (6) UUD Tahun 1945 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

Page 1: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

Proses Dan Prosedur Penyusunan Dan Pembentukan Peraturan Daerah

Oleh : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa Bc.Ip,.MSiAnggota Komisi II DPR-RI

Page 2: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

Pasal 18 ayat (6) UUD Tahun 1945 Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan

UU No 27 Tahun 2009 ttg MD3 Pasal 293 ayat (1)a.DPRD membentuk Perda bersama Gubernurb.DPRD membahas dan memberikan persetujuan Raperda APBD yang diajukan Gubernurc.Pengawasan terhadap Perda dan APBD

UU No 10 Tahun 2004 ttg Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Page 3: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

B. Jenis Hierarki Peraturan Perundang-Undangan

Pasal 7 ayat (1) UU No. 10 Tahun 2004a. Undang Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945; b. Undang Undang/Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang Undang;c. Peraturan Pemerintah;d. Peraturan Presiden; e. Peraturan Daerah.

 

Page 4: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

C. Peraturan Daerah Meliputi :Pasal 7 ayat (2) Perda Provinsi Perda Kabupaten/Kota Peraturan Desa

Page 5: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

D. Lembaga Pembentuk PeraturanPerundang-Undangan

Pasal 26 Undang Undang : DPR dan Presiden Perda Provinsi: DPRD Provinsi dan

Gubernur Perda Kab/Kota : DPRD Kab/Kota dan

Bupati/Walikota Perdes : BPD dan Kepala Desa

Page 6: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

E. Perencanaan Penyusunan Perda

Pasal 15 ayat (2) “Perencanaan penyusunan Peraturan Daerah dilakukan dalam suatu Program Legislasi Daerah”

Page 7: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

F. Tata Cara Penyampaian dan Penyebarluasan Raperda

Pasal 29 ayat (1) dan (2) dan Pasal 30 ayat (1) dan (2) Raperda dari Gubernur/Bupati/walikota

disampaikan dengan surat pengantar kepada DPRD dan disebarluaskan oleh Sekda

Raperda dari DPRD disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Gubernur/Bupati/Walikota dan disebarluaskan oleh Sekretariat DPRD

Apabila dalam 1 masa sidang terjadi penyampaian Raperda yang sama dari Gubernur/Bupati/Walikota dan DPRD maka yang dibahas adalah Raperda dari DPRD, sedangkan Raperda Gubernur/Bupati/Walikota untuk Persandingan (pasal 31)

Page 8: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

G. Pembentukan Perda Rancangan Perda dapat dari DPRD

atau Gubernur/ Bupati/ Walikota Rancangan Perda dapat di sampaikan

oleh Anggota, Komisi, Gabungan Komisi atau Balegda

Page 9: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

H. Pembahasan RaperdaPasal 40 ayat (1) dan (3) Pembahasan dilakukan oleh DPRD bersama

Gubernur/Bupati/Walikota Pembahasan dilakukan melalui 2 tingkat

pembicaraan Tingkat 1 di Komisi/panitia/Balegda Tingkat 2 pengesahan di ParipurnaPasal 41 ayat (1) dan (2) Raperda dapat ditarik kembali atas

persetujuan bersama DPRD dan Gubernur/Bupati/Walikota

Page 10: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

I. Pengesahan Perda Pasal 42 dan Pasal 43 Penetapan oleh Gubernur/Bupati/Walikota Rancangan Perda yg telah disetujui

bersama paling lambat 7 hari disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota

Dalam hal 30 hari Rancangan Perda tsb belum ditetapkan, maka Rancangan Perda tsb sah menjadi Perda dan wajib di undangkan.

Page 11: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

J. Materi Muatan Rancangan Perda Pasal 12

“Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang undangan yang lebih tinggi”

Pasal 6 Pengayoman; kemanusiaan; kebangsaan; kekeluargaan; kenusantaraan; bhinneka tunggal ika; keadilan; kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan; ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau keseimbangan, keserasian, dan keselarasan

Page 12: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

K. Sistematika Teknik Penyusunan a. Judul b. Pembukaan

Frase dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Jabatan pembentuk Peraturan Perundang-Undangan, Konsiderans, Dasar hukum, Diktum

c. Batang tubuh Ketentuan Umum, Materi pokok, Ketentuan Pidana, ketentuan peralihan, ketentuan penutup

d. Penutupe. Penjelasan, f. Lampiran

Page 13: A. Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Daerah

Terima Kasih&

Sampai Jumpa