repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... Kumpulan abstrak DIGITAL -...

125
Kumpulan abstrak DIGITAL ISBN 978-602-97742-0-7 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN IX HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG 13 - 15 Oktober 2010 PERAN SERTA TEKNIK MESIN DALAM PENINGKATAN MUTU DAN PEMANFAATAN HASIL RISET DI INDONESIA Penyelenggara: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsri Jalan Raya Prabumulih KM.32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera Selatan Tlp: 0711-580272, Fax: 0711580272 www.mesin.ft.unsri.ac.id

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... Kumpulan abstrak DIGITAL -...

Kumpulan abstrak

DIGITAL

ISBN 978-602-97742-0-7

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN IX

HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG 13 - 15 Oktober 2010

PERAN SERTA TEKNIK MESIN DALAM PENINGKATAN MUTU DAN PEMANFAATAN HASIL RISET DI INDONESIA

Penyelenggara: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsri

Jalan Raya Prabumulih KM.32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera Selatan

Tlp: 0711-580272, Fax: 0711580272

www.mesin.ft.unsri.ac.id

YUYU DJAFAR
Highlight

ISBN : 978-602-97742-0-7

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN IX 2010

SNTTM IX PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010

KUMPULAN ABSTRAK DIGITAL

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

ii

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM)- IX HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010

Untuk segala pertanyaan mengenai SNTTM IX silakan hubungi :

Sekretariat:

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jalan Raya Prabumulih KM.32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera Selatan

Tlp: 0711-580272, Fax: 0711580272 Website : bkstm9.unsri.ac.id

E-mail: [email protected] dan [email protected]

Reviewer : Prof. Dr. H. Hasan Basri Prof. Dr. H. Kaprawi Dr. Riman Sipahutar Dr. Amrifan Saladin Mohruni Dr. Nukman Hendri Chandra, M.T. Zainal Abidin, M.T. M. Zahri Kadir, M.T. M. Yanis, M.T Dyos Santoso, M.T Gunawan, M.T. Amir Arifin, M.Eng Editor : Gunawan, M.T. Amir Arifin, M.Eng

ISBN : 978-602-97742-0-7 © Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

2010

iii

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM)- IX HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010

KATA PENGANTAR

Selamat datang di Kota Palembang dalam rangka seminar nasional dan musyawarah..! Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) IX dan Musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKSTM) bertujuan antara lain sebagai media pertemuan untuk membicarakan masalah penemuan hasil riset dalam bidang Teknik Mesin, sebagai wadah untuk mendiskusikan kegiatan riset dasar dan aplikasi antar akademisi dan pihak industri sekaligus sebagai forum komunikasi yang membahas tentang kebutuhan riset Teknik Mesin bagi Indonesia.

Kami panitia merasa bangga dan mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh partisipan dalam acara ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Teknik Unsri, PT. Batubara Lahat, Pemerintah Kota Palembang, PT .Bukit Asam Persero, Tbk, PT. MEDCO E&P Indonesia, PT. Teknologika, Intikomp dan Bank SUMSEL serta seluruh pihak yang telah ikut mendukung sehingga kegiatan SNTTM IX dan Musyawarah BKSTM dapat terlaksana dengan baik dan sukses.

Besar harapan kami semoga tema yang ditetapkan pada Musyawarah BKSTM dan SNTTM IX tahun ini yaitu “Peran Serta Teknik Mesin dalam rangka Meningkatkan Mutu Hasil Riset Indonesia” dapat tercapai. Selamat bermusyawarah dan ber-SNTTM.

Ketua Panitia Prof. Dr. H. Kaprawi

iv

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM)- IX HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010

PANITIA PELAKSANA

Pelindung : Rektor Universitas Sriwijaya Penasehat : Dekan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Direktur Eksekutif BKSTM (Prof. Dr. –Ing. M. Boer)

Ketua Jurusan/Prodi Teknik Mesin dalam BKSTM Indonesia

Dewan Pengarah : Prof. Dr. H. Hasan Basri Dr. Riman Sipahutar

Helmy Alian, MT Qomarul Hadi, MT Ketua : Prof.Dr. H. Kaprawi Ketua 1 : M.Zahri Kadir, M.T. Ketua 2 : Dr. Amrifan Saladin Mohruni Sekretaris : Al Antoni Akhmad, M.T. Bendahara : Marwani, M.T. Seksi Sponsor : Diah Kusuma Pratiwi, M.T (Koordinator)

1. H. Teguh Budi Santoso A, MT 2. H. Joni Yanto, MT 3. Irwin Bizy, MT 4. Ir. Fusito HY

Seksi Makalah : Dr. Nukman (Koordinator)

1. Hendri Chandra, M.T. 2. Zainal Abidin, M.T. 3. M. Yanis, M.T 4. Dyos Santoso, M.T 5. Gunawan, M.T.

Seksi Publikasi & Dokumentasi : Firmansyah Burlian, MT (Koordinator)

1. Jimmy D Nasution, M.T. 2. H. Ismail Thamrin, M.T.

v

Seksi Acara : H.Darmawi Bayin, M.T. (Koordinator) 1. Ellyanie, M.T. 2. Barlin, M.Eng. 3. Astuti, M.T. 4. Gustini, M.T. 5. Amir Arifin, M.Eng.

Seksi Akomodasi dan Transportasi: Hendry Chandra, MT (Koordinator)

1. Aneka Firdaus, M.T. 2. Ir. Valentino Chairul

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Panitia SNTTM IX mengucapakan banyak terimah kasih kepada sponsor, keynote speaker dan semua pihak yang membantu

terlaksananya kegiatan ini.

Sponsor PT. Tambang Batubara Lahat

Pemerintah Daerah Tingkat II Palembang PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk

MEDCOENERGI PT. Tekno Logika

Bank Sumsel Babel INTI Komputer

Alumni Teknik Mesin

Keynote Speaker Vice President JSME (Japan Society Mechanical Enggineering)

Prof. Dr. Yatna Yuwana Martawirya (BKS - TM) Prof. Dr. Massanori Kikuchi (Science University of Tokyo)

Ir. Sukrisno, Dirut. P.T. Bukit Asam (Persero) Tbk.

vii

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

NO. JUDUL HAL

KAJI EKSPERIMENTAL TEKNOLOGI PEMBUATAN KOKAS DARI BATUBARA MUDA SEBAGAI SUMBER PANAS DAN KARBON PADA TANUR TINGGI (BLAST FURNACE) 1

Khairil, Irwansyah UNSYIAH MI-1

PEMISAHAN ALIRAN KEROSEN-AIR DENGAN MENGGUNAKAN T-JUNCTION

2 Dewi Puspitasari, Indarto, Tineke, Karminto, Kms.Ridhuan UGM MI-2 Studi kelayakan pembangunan PLTU – Batubara

3 Agung Subagio UI MI-3 KAJIAN TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPAN PANAS MATAHARI PADA ATAP BANGUNAN SENG BERWARNA 4 Ahmad Syuhada Suhaeri UNSYIAH MI-4 UNJUK KERJA TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL TIPE SAVONIUS DENGAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN VARIASI POSISI SUDUT TURBIN 5

Hermawan UGM MI-5 PENGARUH TEMPERATUR REAKTAN TERHADAP KECEPATAN RAMBAT API PREMIXED BERBAHAN BAKAR GAS PADA RUANG BAKAR MODEL HELLE-SHAW CELL 6

I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST., MT UNUD MI-6 Pengembangan fuel feeder tipe ulir dan rotari untuk bahan bakar biomasa 7 I Nyoman Suprapta Winaya dan Made Sucipta UNUD MI-7

8 KAJIAN PENAMBAHAN HIDROGEN BOOSTER PADA MOTOR BENSIN 115 CC MI-8

Muhamad As’adi, Syahrir Ardiansyah Pohhan Putra UPN

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Segitiga Di Depan Silinder Dengan Variasi Dimensi Segitiga Penghalang Terhadap koefisien Drag 1

Si Putu Gede Gunawan Tista, I Putu Yudana UNUD MI-9

Analisis Penggunaan Gasohol dari Limbah Kulit Pisang terhadap Prestasi Mesin Motor Bakar Bensin

2 Andi Mangkau, Novriany Amaliyah, Zuryati Djafar, Wahyu H. Piarah UNHAS

MI-10

Study Influence of Water Stream Variety Into Venturi Scrubber To Reduce Tar And Flame Formation in Biomass Gasification System 3

Adi Surjosatyo UI MI-11

EVALUASI KINERJA POWER PLANT 30 MW DENGAN TEKNOLOGI CIRCULATING FLUIDIZED BED COMBUSTOR BERBAHAN BAKAR BATUBARA 4

Adi Surjosatyo UI MI-12

PENGARUH BILANGAN RAYLEIGHT PADA KONVEKSI BEBAS DALAM RUANG UDARA REKTANGULAR TERTUTUP 5

LYDIA SALAM UNHAS MI-13

KAJI TERMOEKONOMI PEMANFAATAN PANAS PERCUMA DI PLTGU TAMBAK LOROK

6 Dwi Handoyo Saputro, Nathanael P. Tandian, Hendi Riyanto PT. IP

MI-14

EFEK DARI KONSENTRASI NANO FLUIDA Al2O3-H2O DAN Al2O3-C2H6O2 TERHADAP KINERJA HEAT PIPE 7 Nandy Putra, Wayan Nata S, H. Rahman UI

MI-15

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL

Pengaruh Variasi Putaran Kompresor terhadap Performansi Sistem Mobile Air Conditioning 8

Suarnadwipa, Astawa UNUD MI-16

Pompa Air Energi Termal Dengan Dua Pipa Hisap 9

I Gusti Ketut Puja dan FA Rusdi Sambada USD MI-17

Karakteristik Turbin Propeler Head Sangat Rendah Berdasarkan Hasil Simulasi Fluent Dan Pengujian Lapangan 10 Henny Sudibyo, Indarto, Anjar Susatyo,Adha Imam Cahyadi LIPI

MI-18

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

NO. JUDUL HAL Modeling and Analyzing Flow to Produce Stratified Flow by Exerting It over Three Dimensional Complex Terrains 1 Benny Dwika Leonanda, Muhammad Ridwan UNAND

MI-19

Pengaruh Kadar Amonia Pada Unjuk Kerja Alat Pendingin Absorbsi Amonia-Air 2 FA Rusdi Sambada dan I Gusti Ketut Puja USD

MI-20

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN MODEL SISTEM HYDRAM PENGGERAK POMPA TORAK DENGAN DUA SUMBER ALIRAN: AIR KOTOR DAN AIR BERSIH MI-21 3

Made Suarda UNUD

4 Pemodelan Fenomena Backdraft dalam Kompartemen Dua Kamar

MI-22

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

NO. JUDUL HAL Ryan Firmansyah, Nursanty Elisabeth, Anton Atmaja, Muhammad Iqbal, Miftah Faridy, dan Yulianto S Nugroho UI UJI KUALITAS UDARA DI DALAM RUANGAN (STUDI KASUS) 5 Rusdy Malin, Wardjito, Budihardjo UI

MI-23

PEMBUATAN DAN STUDI KELAYAKAN EKONOMI PROTOTYPE TURBIN ANGIN TIPE HELIX SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN STUDI KASUS DAERAH BANDARLAMPUNG, LAMPUNG INDONESIA

6

Martinus UNILA MI-24

Kaji Penerapan Efek Peltier untuk Alat Kecil-Ringan Pendingin Minuman 7 Hendi Riyanto, Sigit Yoewono ITB

MI-25

Pengaruh Wick Mesh Screen dan Sintering Powder Terhadap Kinerja Heat Pipe 8

Nandy Putra, H. Rahman, Wayan Nata UI MI-26

PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI DENGAN MEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR BERLARUTAN KOH

9

Arijanto, Bambang Yunianto UNDIP MI-27

ANALISIS KAVITASI ELBOW 90 derajat PADA INSTALASI PIPA PEMBUANGAN AIR BEKAS GALIAN TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

10

Mastiadi Tamjidillah UNLAM MI-28

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06 NO

. JUDUL HAL MODEL CTL (CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA PEMBELAJARAN METROLOGI INDUSTRI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS MAHASISWA 1

I Gede Putu Agus Suryawan, ST, MT UNUD MII-1 IMPLEMENTASI SISTEM PEMBELAJARAN BLENDEDLEARNING PADA KULIAH AE3121 GETARAN MEKANIK DI PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA

2

MUHAMMAD KUSNI ITB MII-2 Pengembangan Sistem Pengelolaan Informasi Tugas Akhir: Sipintar 3 Bambang Sutjiatmo ITB MII-3

Efektivitas Media Pembelajaran Digital Video Disc (DVD) dan Gaya Belajar terhadap Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Teknik Mesin Otomotif 4

Imam Mahir ITB MII-4 PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM KONVERSI ENERGI BERBASIS WEB DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP STUDI KASUS POMPA TORAK 5

Al Antoni Akhmad UNSRI MII-5

Uji Metode Non Dimensional Performa Kapal Model 6

Yanuar dan M.Baqi UI MI-29

Efek Pipa Spiral pada Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger) 7 Yanuar, Gunawan, M Baqi UI MI-30

Efek biopolimer air tape ketan terhadap perubahan panjang inlet aliran berkembang penuh (fully developed flow) 8

Yanuar, Febry Rachmat dan Gunawan UI MI-31

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL Pengaruh Ukuran Zona Resirkulasi Terhadap Sifat Transport Separated - Reattached Flow Dengan Eksitasi Eksternal 1

Harinaldi, Damora Rhakasywi UI MI-32 PENGARUH LAJU ALIRAN OKSIGEN (O2) & KARBONDIOKSIDA (CO2) DALAM PROSES KARBONISASI DAN AKTIVASI PADA PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF BERBAHAN DASAR BATUBARA 2

Senoadi,M Idrus Alhamid,Nasruddin, Hermanto UI MI-33 KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PIPA KALOR DALAM KOLEKTOR SURYA SEBAGAI PENYERAP ENERGI TERMAL SURYA UNTUK PENYUPLAI POMPA KALOR TEMPERATUR TINGGI 3

Nugroho Gama Yoga, Aryadi Suwono, Abdurrachim, Toto Hardianto ITB MI-34 Pompa Kalor Temperatur Tinggi Berbantuan Energi Surya: Desain dan Pengujian 4 Djuanda, Aryadi Suwono, Ari Darmawan Pasek, Nathanael P. Tandian, Muharram UNM MI-35

5 SIMULASI DINAMIKA MOLEKULAR: DAMPAK DAN PROSPEKNYA UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PENYIMPAN ENERGI MI-36

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL Supriyadi USAKTI PENGARUH PERUBAHAN KOMPOSISI REFRIGERAN CAMPURAN CO2/ETHANE DALAM SISTEM REFRIGERASI CASCADE 6 Darwin Rio Budi Syaka, Nasruddin dan M. Idrus Alhamid UI MI-37 Pengaruh Swirl Vanes Pada Aliran Udara Sekunder Terhadap Api Difusi Yang Terbentuk di Aliran Sembur Double Concentric. 7 Tri Agung Rohmat, Rahmat Sahrudin, Harwin Saptoadi UGM MI-38 PRODUK BERKADAR ABU DAN SULFUR RENDAH SERTA BERNILAI KALORI TINGGI DARI PROSES AGLOMERASI AIR-MINYAK SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET BATUBARA

8

Nukman, Riman Sipahutar dan Taufik Arief UNSRI MI-39 KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI CFD PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NON KARBONISASI SECARA NATURAL DRAFT DAN PENGAYAAN OKSIGEN UDARA PEMBAKARAN 9

Pratiwi, D.K., Nugroho, Y.S., Koestoer, R.A., Soemardi, T.P. UNSRI MI-81 KAJIAN TERHADAP NILAI EKONOMI PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS BUMI 10

Octavina, Diah Kusuma Pratiwi PT BA MI-82

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30 NO

. JUDUL HAL

1 PENENTUAN LIFTED-DISTANCE DAN HEIGHT-FLAME PADA NYALA DIFUSI GAS PROPANA MENGGUNAKAN SISTEM PENGOLAH CITRA (RGB-INDEX) MI-40

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30 NO

. JUDUL HAL NK.Caturwati, I Made K Dhiputra, Harinaldi UNTIRTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BLOWING TERHADAP MEDAN ALIRAN DARi REVERSED AHMED BODY 2 Harinaldi, Budiarso, Engkos A Kosasih, Warjito, Rustan Tarakka UI MI-41 Kaji Eksperimental Penentuan Sudut Ulir Optimum Pada Turbin Ulir untuk Data Perancangan Turbin Ulir pada Pusat Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH) dengan Head Rendah

3

Adly Havendri, Irfan Arnif UNAND MI-42 PENGARUH EQUIVALENCE RATIO DAN TEKANAN AWAL CAMPURAN HIDROGEN-OKSIGEN TERHADAP MEKANISME DEFLAGRATION TO DETONATION TRANSITION 4

Jayan Sentanuhady, M. Zuhnir Piliang dan Dionysius Angga Baskoro UGM MI-43

Pengaruh Bilangan Tak Berdimensi s dan Re Terhadap Analisa Pada Kavitasi dan Pancaran Aliran Pada Nosel 5 Jalaluddin dan Muhammad Ilham Maulana UNSYIAH MI-44

Pengembangan Generator Gelembung Mikro Jenis Tabung Venturi 6

Warjito dan Nursanty Elizabeth UI MI-45 Pengaruh Obstacle Disc Terhadap Api Difusi Yang

Terbentuk di Aliran Sembur Double Concentric. 7 Tri Agung Rohmat UGM MI-46

8 Optimasi Penambahan Selubung (Shrouded) pada Turbin Angin Sumbu Vertikal dengan Menggunakan Simulasi CFD 2 Dimensi MI-47

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30 NO

. JUDUL HAL T. A. Fauzi Soelaiman, N. P. Tandian, dan Rizki Rachmatulloh ITB

Evaporation heat transfer coefficient in single circular small tubes for flow of C3H8 and CO2 9 Agus S. Pamitrana, Nasruddina, dan Jong-Taek Ohb UI MI-48 Penguapan Tetesan Premium

10 Engkos Achmad Kosasih UI MI-49

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06 NO

. JUDUL HAL Deep well ESP Performance & Monitoring

1 Greg.Harjanto, Viktor Malau, Alb.Rianto S UGM MIII-1 Evaluasi Penggantian Pelumas Meditran S 40 pada Mesin Diesel Cummins KTA 38 2 Rini Dharmastiti,Mochamad Slamet Riyadi UGM

MIII-2

Accelerated Anisotropic Rotor through its Critical Speeds 3 Jhon Malta UNAN

D MIII-3 Stability Investigation of Anisotropic Rotor with Different Shaft Orientation Supported by Anisotropic Bearings 4

Jhon Malta UNAND MIII-4

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06 NO

. JUDUL HAL Pemodelan , Identifikasi Parameter dan Perancangan Sistem Kendali Aktuator Solenoid 5 Indrawanto dan Vani Virdyawan ITB MIII-5 PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGUSIR BURUNG DENGAN METODA AKUSTIK DI BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA 6 Muhammad Kusni, I Komang Gede Purjana Ariyanto, Rudy Arianto Setiawan, Leonardo Gunawan ITB MIII-6 Penghilangan Derau (Denoising) dari Sinyal Getaran Hasil Pengukuran Menggunakan Transformasi Wavelet Diskret 7 Ignatius Pulung Nurprasetio, Hilarius Tutut Sandewa ITB MIII-7 Kaji Teoretik Efektifitas Peredam Getaran Hibrid pada Struktur Bangunan MIII-8 8 Lovely Son, Mulyadi Bur, Eka Satria dan Ega Asyura Rizfa

UNAND

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL ANALISIS SPEKTRUM GETARAN PADA KERUSAKAN BANTALAN ROL DENGAN VARIASI PEMBEBANAN 1 Ahmad Yusran Aminy UNHAS MIII-9 Vibration on The Chevron Centrifugal Pump 2 IGB Budi Dharma, Greg.Harjanto UGM MIII-10 Analisis Getaran dan Suara Pada Rem Cakram Saat Beroperasi 3 Meifal Rusli, Mulyadi Bur, Harri Hidayat UNAND MIII-11

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL Sintesa Dimensi 2-DoF Mekanisme Paralel (Parallel Mechanism) Dengan Konstrain Disain Singularity dan Workingspace 4 Syamsul Huda, Mulyadi Bur and Hadi Rahman UNAND MIII-12 Perancangan Material Gesek Komposit Menggunakan Metodologi Perancangan Berbasis Data 5

Rachman Setiawan ITB MIII-13 Perhitungan Beban Pada Sayap Pesawat Terbang Latih APS 1 untuk Keperluan Perancangan Struktur 6 M. Giri Suada, Hendri Syamsudin , Fuad Surastyo Pranoto ITB MIII-14 Analisis Teoritis dan Eksperimental Tegangan Pada Batang Silindris Dengan Beban Kombinasi 7 Abdullah Mappaita UNHAS MIII-15 Shear Pin Analysis and Design Revisited; Case Study of Mini-Hydro Turbine Guide Vane 8 B. A. Budiman, D. Suharto and I. Djodikusumo ITB MIII-16 Prediksi Arah Sumber Suara Untuk Perawatan Prediktif 9 Meifal Rusli, Jhon Malta, dan Irsyad UNAND MIII-17 Studi Pengaruh Ukuran Elemen Relatif terhadap Akurasi Harga DomainDekat Batas dalam Analisis Struktur Menggunakan Metode Elemen Batas

10

M. Ridlo E. Nasution, D Widagdo ITB MIII-18

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30 NO. JUDUL HAL

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30 NO. JUDUL HAL

Pengembangan Desain Kapal Lambung Pelat Datar 1 Hadi Tresno Wibowo dan Marcus Albert Talahatu UI MIII-19 RANCANG BANGUN ALAT PEMBERSIH JALAN

2 Thomas Tjandinegara dan Firman Hamzah UNHAS MIII-20 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE SISTEM PENGUNCI SENDI ORTHOSIS 3 Subagio, Rini Dharmastiti, Doni Zamroni UGM MIII-21 Studi Limit Tekanan pada Tabung LPG 3kg dengan Metode Elemen Hingga 4 Asnawi Lubis, Rudolf S Saragih, dan Ahmad Suudi UNILA MIII-22 Pemodelan dan Simulasi Dinamika Kendaraan Roda 4 Dengan Metode Bondgraph Untuk Pengembangan Simulator Dinamik 5 Rianto Adhy Sasongko, Ardhesa Suhilman, Leonardo Gunawan ITB MIII-23 Pemodelan dan Simulasi Numerik Platform Mekanik Simulator Sepeda Motor 6 Leonardo Gunawan, Rianto Adhy Sasongko, Hadyan Hafizh ITB MIII-24 Pemodelan dan Simulasi Dinamik Untuk Pengembangan Simulator Sepeda Motor 7 Rianto Adhy Sasongko, Leonardo Gunawan, Sin Kimsay ITB MIII-25 TINJAUAN KINERJA TRAKSI SISTEM TRANSMISI OTOMATIK (CVT) PADA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI KONSTANTA PEGAS SLIDING SHEAVE DAN BERAT ROLLER SENTRIFUGAL 8

AAIA Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, Agus Haryawan UNUD MIII-26

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30 NO. JUDUL HAL

ANALISA PENGARUH STA TERHADAP ENERGI KAYUH, NILAI RESIKO CEDERA & GAYA BIOMEKANIK PENGENDARA PADA 3 JENIS SEPEDA

9 I Made Londen Batan ITS MIII-27 Kaji Keefektifan Penerapan Teknik Pencarian Bentuk dalam Perancangan Struktur Lattice Shell 10 Eka Satria, Jafril Tanjung, Shiro Kato UNAND MIII-28 Kaji Numerik dan Eksperimental Lendutan Struktur Truss Profil UK 75 11 Onny S. Sutresman UNHAS MIII-37

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

NO. JUDUL HAL The Effect of Adding Small Amounts of ZnO in Compacted Bovine Hydroxyapatite for Biomedical Applications 1 Muhammad Waziz Wildan dan Muhammad Kusumawan Herliansyah UGM MIV-1 Pengaruh wear debris dari ion implantasi Stainless Steel 316L dengan UHMWPE terhadap jaringan tulang dan sendi lutut Rattus norvegicus sp. 2

Rini Dharmastiti, Marsetyawan HNE, Suhartini UGM MIV-2

3 Karakteristik Fisik dan Mekanik Tulang Sapi Variasi Berat Hidup Sebagai Referensi Desain Material Implan MIV-3

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

NO. JUDUL HAL

Gunawarman, Adam Malik, Sri Mulyadi, Riana dan Aidil Hayani UNA

ND EFFECT OF POROSITY ON MECHANICAL PROPERTIES OF ALUMINUM-FLY ASH COMPOSITE 4 Subarmono, Jamasri, M.W. Wildan and Kusnanto UGM MI-4 Pengaruh Variasi Panjang Serat Dan Temperatur Udara Terhadap Kekuatan Bending Komposit Polyester Dengan Penguat Serat Tapis Kelapa 5 Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede Suardana

UNUD MIV-5

ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT BAMBU LAMINAT HELAI DAN WOOVEN YANG DIBUAT DENGAN METODE MANUFAKTUR HAND LAY UP 6 Arfie Armelia Erissonia Ifannossa,ST, Dr.Ir.Bambang Kismono Hadi, Ir.Muhammad Kusni,MT ITB MIV-6 ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT LAMINATE DAN KEKUATAN FLATWISE SANDWICH PANEL DENGAN CORE KAYU BALSA YANG DIBUAT MENGGUNAKAN METODE VARTM 7

Hendri Syamsudin ; Handoko Subawi ; Bayu Maulana ITB MIV-7 PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT BATANG PISANG 8

Kristomus Boimau UNCEN MIV-8

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00 NO. JUDUL HAL

ANALISIS KEKUATAN FLEXURAL STRUKTUR SANDWICH DENGAN CORE KAYU BALSA YANG DIBUAT MENGGUNAKAN METODE VARTM 1

Hendri Syamsudin; Handoko Subawi ; Hamka ITB MIV-9 Studi Sifat Mekanik dan Morfologi Nanokomposit berbasis Poliamid 6/Polipropilen/Clay 2 Kusmono UGM MIV-10 Estimasi Kerusakan Awal pada GFRP Material Karena Beban Tumbukan Berulang 3 Gatot Prayogo, Danardono A.S UI MIV-11 Perancangan Struktur Turbin Angin dengan Bahan Komposit 4 Hendri Syamsudin ITB MIV-12 Comparative Study on Fatigue Crack Growth Rate Behaviours of Friction-Stir Welded Aluminium Alloys 2024-T3 and 6061-T6 5

Mochammad Noer Ilman UGM MIV-13 Fracture Toughness of Silicon Nitride Measured by The Surface Crack in Flexure (SCF) Test Method (Result Obtained by Using Short Specimen: 3 x 4 x >25 mm)

6

Tjokorda Gde Tirta Nindhia UNUD MIV-14 Failure Analysis of Engine’s Starter Valve of CFM56-3 Engine 7 Ricky Kurnia Chandra, ST ITB MIV-15

8 FAILURE ANLYSIS OF HAUL TRUCK FINAL FINAL DRIVE GEARS MIV-16

Rachman Setiawan, Budi Hartono Setiamarga, Bambang Widyanto ITB ANALISIS KEKUATAN LENTUR STRUKTUR SANDWICH KOMPOSIT SERAT BAMBU DENGAN CORE POLYURETHANE MELALUI UJI THREE POINT BENDING DAN METODE ELEMEN HINGGA 9

Danny Eldo, Bambang Kismono Hadi, Muhammad Kusni ITB MIV-37 Analisis Impact Kecepatan Rendah Pada Komposit Struktur Sandwich Serat Bambu Dengan Polyurethane Core 10 Maulana Abduh, Bambang Kismono Hadi, M. Kusni ITB MIV-38

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

NO. JUDUL HAL Pengaruh Penggunaan Filler Metal ER-308, ER-309, dan Inconel 82 pada Pengelasan Dissimilar Metal antara Baja Karbon A-106 dan Baja Tahan Karat A 312 TP 304H 1

Sri Nugroho, Lukman Arianto, Rusnaldy UNDIP MIV-18 ANALISIS BIOFILM KOROSI OLEH BAKTERI DESULFOVIBRIO VULGARIS PADA PERMUKAAN BAJA 316L DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT NATURAL 2

Johannes Leonard UNHAS MIV-17 Pengaruh Lapisan Implantasi Ion Nitrogen (N2) Terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Baja Tahan Karat 304 3

Viktor Malau UGM MIV-19 Karakterisasi Sifat Korosi dan Kekerasan dari Lapisan Implantasi Ion Chromium (Cr) dan Chromium Nitrida (CrN) pada Baja Poros AISI 4140 4

Viktor Malau UGM MIV-20 Analisis fisik Korosi pada Magnesium Paduan dengan Ketahanan Korosi tinggi 5 Ilhamdi UNAND MIV-21

Pengaruh temperature larutan dan waktu perlapisan elektroles pada plastic ABS terhadap kekerasan lapisan 6 Ir. I Gst. Ngr. Nitya Santhiarsa, MT. UNUD MIV-22 VARIASI KOMPOSISI PADUAN BAHAN DASAR UANG KEPENG TERHADAP NILAI KEKERASANNYA 7 DNK Putra Negara, IGA Kade Suriadi, I Nyoman G A UNUD MIV-23 Pengaruh Penambahan TiB Terhadap Struktur Mikro Dan Kekerasan Pada Paduan Aluminium Dengan Cetakan Logam 8

Helmy Purwanto; S.M. Bondan Respati UNWAHAS MIV-24 Kaji Eksperimental Getaran Balok Komposit yang Diperkuat Fiberglass 9 Mustafa UNTAD MIV-25 VARIASI KOMPOSISI PADUAN BAHAN DASAR UANG KEPENG TERHADAP KEKUATAN IMPACTNYA 10 I Made Gatot Karohika, Nyoman Gde Antara UNUD MIV-26

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

NO. JUDUL HAL Development of Natural Fiber in Nonmetallic Brake Friction Material

1 Hady Efendy, Wan Mohd. Farid Bin Wan Mochamad, Noorazzua Binti Mohamad Yusof UTeM MV-1 Evaluasi efek air jet cooling terhadap temperatur pemotongan logam 2 Paryantoa, Rusnaldya, Tony Suryo Utomob dan Yusuf Umardania UNDIP MV-2 Studi Numerik dan Eksperimental Performance Pendinginan Produk Plastik di dalam Staggered Mold dengan Saluran Pendingin Spiral 3 Fauzun, M. Hamdi, A.E. Tontowi dan T. Ariga UM MV-3

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. 4

I Wayan Sukania, Verry Sentosa UNTAR MV-4 APLIKASI TAGUCHI METHOD UNTUK MENGIDENTASI KEKASARAN PERMUKAAN DALAM PEMBUBUTAN PADUAN TITANIUM 5

Gusri Akhyar Ibrahim UNILA MV-5 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE JIG UNTUK PROSES PEMBUATAN SEPEDA LIPAT STUDENT VERSION 6

Hendri D.S. Budiono, Ferry Hartanto UI MV-6 Roundness Measurement of Miniature Components 7 Rusnaldy, Paryanto, Ismoyo Hariyanto, Yusuf Umardani dan Norman Iskandar UNDIP MV-7 Studi Penerapan Teknik Structure Light System Pada Pemindaian Benda Tiga Dimensi 8 Ir Wansyah dan M. Hafidz Mubarrak UNSYIAH MV-8

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00

NO. JUDUL HAL Automatisasi Sistem Identifikasi dan Penyortiran Botol Plastik dan Kaleng Minuman berdasarkan Geometrinya 1

Irsyadi Yani UNSRI MV-9 E-Layout Berbasis 3D: Suatu Aplikasi E-Commerce Yang Inovatif Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Kepada Konsumen 2

Agus Sutanto UNAND

MV-10

Pengembangan Perangkat Lunak Reliability Centered Maintenance Berbasis Web dan Aplikasinya pada Mesin Turbin Uap 3 Azki Hakim Azhari, ST. dan Dr. Ir. Edy Suwondo ITB

MV-11

New Trend in Modern Vehicle Transmission “A Brief Review of New Transmission Technology” 4 Mohammad Adhitya UI

MV-12

Pengembangan Sistem Pengelolaan dan Penjadwalan Kegiatan Perawatan 5 Sri Raharno, Ginanjar Tanuwihardja, dan Yatna Yuwana Martawirya ITB

MV-13

Usulan Skema Skraping Kendaraan Bermotor Tua untuk Memenuhi Bahan Baku Industri Logam Nasional 6

Tono Sukarnoto USAKTI MV-

14 Integrasi Proses Desain dan Manufaktur Batik Tulis

7 M. Arif Wibisono UGM

MV-25

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU PEMERIKSAAN DIFERENTIAL OTOMOTIF 8 Sigit Yoewono Martowibowo dan Agustinus Cahyo Nugroho ITB

MV-15

Pembuatan Alat Bantu Cekam untuk Pengerjaan Proses Freis yang Dipasangkan pada Mesin Bubut 9 M. Yanis UNSRI

MV-16

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Tegangan Terhadap Spark Gap Pada Proses EDM Shinking

10

Suhardjono, Bambang Pramujati, Winarto ITS

MV-17

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

NO. JUDUL HAL

1 PENGEMBANGAN MESIN RAPID PROTOTYPING BERBASIS FDM (FUSED DEPOSITION MODELING)

UNTUK PRODUK BERKONTUR DAN PRISMATIK MV-18

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

NO. JUDUL HAL Gandjar Kiswanto, Ario S. B, Rendi K,

Andry S, Srijanto, Hadi M UI PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL

PERGERAKAN ROBOT ARTIKULASI 5 DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS WEB 2

Gandjar Kiswanto, Hendra Prima S. UI MV-19 Usulan Sistem Monitoring Jalur Pengelasan Pada

Robot Las Menggunakan Machine Vision 3 Ario Sunar Baskoro, Gandjar Kiswanto

dan Teguh Santoso UI MV-20 Pengembangan Robot 2-Axis Rotasi Untuk Robot

Las Dengan 5 Derajat Kebebasan 4 Gandjar Kiswanto, Ario Sunar Baskoro

dan Teguh Santoso UI MV-21 VARIATION IN LOAD AND SPEED TOWARDS EXHAUST GAS EMISSION OF GAS ENGINE JGS 208 GS 5

Riman Sipahutar UNSRI MI-50 Rancang Bangun Tungku Gasifier untuk Pemanfaatan Tandan Kelapa Sawit sebagai Sumber Energi 6 Adjar Pratoto, Agus Sutanto, Eldisa H. Praja, & Dicky Armenda

UNPADANG MI-51

PENGARUH TEMPERATUR CACL2 TERHADAP EFISIENSI THERMAL DARI LIQUID DESICCANT DEHUMIDIFICATION SYSTEM 7 Slamet Wahyudi, Nurkholis Hamidi dan Figur Kamajaya

UNBRAW MI-52

Karakterisasi Thermal Precipitator Sebagai Smoke Collector dengan Menggunakan Gas Sensor

8 Imansyah Ibnu Hakim, Bambang Suryawan, I Made K. , Nandy Putra UI MI-53

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

NO. JUDUL HAL Pengujian Pembebanan Statik pada Desain Struktur Gandar Roda Belakang untuk Prototipe Kendaraan Hibrida Ringan DTM-UI 9 Danardono Agus Sumarsono, Raka Cahya Pratama, M. Satrio Utomo UI MI-54 Efek Medan Magnet di Intake Manifold Terhadap Unjuk kerja Mesin Diesel Satu Silinder 10 Abrar Riza, Jeffry Yansen UNTAR MI-55 Kajian Eksperimental Pengembangan Generator Termoelektrik sebagai Sumber Listrik 11 Zuryati Djafar, Nandy Putra, R.A. Koestoer UNHAS MI-56

RUANG 1, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00 NO. JUDUL HAL

KARAKTERISTIK PERAMBATAN API MELALUI CELAH SEMPIT DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN LPG DAN OKSIGEN 1 Jayan Sentanuhady, Eko Prabowo dan Tri Agung Rochmat UGM MI-57 Analisis Numerik Sifat-sifat TransienAliran Fluida Panas Bumi 2 Khasani UGM MI-58

3 Studi Awal Pengembangan Speed Bump Pembangkit Daya MI-59

RUANG 1, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00 NO. JUDUL HAL

Harus LG, Cahyo Untoro, Debbyta Primaswari, Hamzah ITB Pengujian Cigarette Smoke Filter Berbasis Thermophoresis dan Karbon Aktif

4 Ferdiansyah N. Iskandar, Ari Widiarto, Ario Ardianto, Nandy Putra UI MI-60 Tinjauan Perkembangan Teknologi Solar Thermal Sebagai Sumber Energi Terbarukan dalam Industri 5 Ruli Nutranta, Nasruddin dan M. Idrus Alhamid UI MI-61 Unjuk Kerja Pendingin Absorpsi Amonia-Air Dengan Variasi Tekanan Desorbsi 6 Doddy Purwadianto USD MI-62 Mass Diffusivity pada Pengeringan Beku Vakum Aloevera Akibat Variasi Temperatur Pemanas (posisi atas dan posisi bawah) dari Panas Buang Kondenser 7

Muhamad yulianto, M. Idrus Alhamid, Nasruddin UI MI-63 PENGUJIAN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEAT SINK PLAT JENIS EXTRUDED DAN HEAT SINK PLAT DENGAN SLOT 8

Bambang Yunianto UNDIP MI-64 KAJI EKSPERIMEN: PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX TERHADAP UNJUK KERJA MESIN PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI THUNDER TIPE EN-125

9

Eri Sururi dan Budi Waluyo UNMUH MI-65

10 STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGIN ADSORPSI ZEOLIT-AIR MI-66

RUANG 1, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00 NO. JUDUL HAL

Wibowo Kusbandono dan FA. Rusdi Sambada USD Pengembangan Turbin Kaplan Vertikal berskala Mikro (15 – 35 kW) 11 Dr.-Ing. Indra Djodikusumo ITB Karakteristik Model Kincir Angin Poros Horisontal dengan Transmisi Kopling Sentrifugal 12

Budi Sugiharto USD MI-68 PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI ETHANOL DAN PENGUJIAN SIFAT FISIK BIOGASOLINE 13

I Gusti Bagus Wijaya Kusuma UNUD MI-69

RUANG 2, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL EXERGY ANALYSIS OF SIMPLE GAS TURBINE CYCLE 14 MW KERAMASAN POWER PLANT PALEMBANG 1

Hasan Basri UNSRI MI-79 STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL TERHADAP KARAKTERISTIK PADA MOTOR DIESEL

MI-080

Ellyanie UNSRI MI-80

RUANG 2, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI CFD PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NON KARBONISASI SECARA NATURAL DRAFT DAN PENGAYAAN OKSIGEN UDARA PEMBAKARAN

MI-081

Pratiwi, D.K., Nugroho, Y.S., Koestoer, R.A., Soemardi, T.P. UNSRI MI-81 KAJIAN TERHADAP NILAI EKONOMI PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS BUMI

MI-082

Octavina, Diah Kusuma Pratiwi PT BA MI-82 PROSPEK PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI MINYAK DAN GAS MI-083

Hutabarat, B., Diah Kusuma Pratiwi ESDM MI-83 PENGARUH TINGGI SUDU KINCIR AIR TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN MI-084

M Zahri Kadir, Bambang UNSRI MI-84 PENGARUH PERUBAHAN PUTARAN FAN KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI MESIN PENGKONDISIAN UDARA MI-085

MARWANI UNSRI MI-85

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA MI-086

ISMAIL THAMRIN UNSRI MI-86

MI-087 ANALISA PENURUNAN EFISIENSI PACKAGE BOILER TIPE PIPA AIR PADA PABRIK PUSRI IV PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG MI-87

RUANG 2, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Fusito ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR JENIS PREMIUM DAN PERTAMAX TERHADAP KARAKTERISTIK MOTOR RODA DUA 125 CC TAHUN 2007 MI-088

Teguh Budi SA, Firmansyah Burlian, Ismail Thamrin UNSRI MI-88 ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON MUSICOOL-22 PENGGANTI FREON-22 TERHADAP KINERJA ALAT AIR CONDITIONING

MI-089

Aneka Firdaus UNSRI MI-89 PENGARUH UKURAN BUTIR BATUBARA (GRAIN SIZE) TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI CO2, STUDI KASUS PADA BATUBARA DARI CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

MI-090

Barlin UNSRI MI-90

RUANG 3, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL

RUANG 3, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Simulasi Numerik Perilaku Nonlinear Pipa Reducer Eksentrik Reducer dengan Beban Internal Pressure 1

Novri Tanti, Asnawi Lubis MIII-29 Pipeline Inspecting by Intelligent Pigs 2 Janu Pardadi, ViktorMalau MIII-30 Multidisciplinary Design Optimization Pada Perencanaan Sistem Perpipaan (Piping System) 3 Yuwono B Pratiknyo MIII-31

PENGARUH VARIASI PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE YANG DIHASILKAN MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING 4

Wiwiek Hendrowati, Bambang Daryanto W., Harus LG. MIII-32 Kontribusi Proses Pengerolan Terhadap Penguatan Aluminium dan Pembentukan Struktur Nano Pasca Proses Cetak-Tekan (ECAP) 5 Gunawarman, Adam Malik dan Hendra Suherman MIV-28 Analisa Kegagalan Pipa Heat Exchanger

6 Hermawan Judawisastra, Arif Basuki, Mardjono Siswosuwarno MIV-29 ANALISA FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN DAN LAJU PERAMBATAN RETAK UNTUK CORNER CRACK DENGAN LEBAR SPESIMEN YANG BERVARIASI

7

Wiwiek Hendrowati, Bambang Daryanto W MIV-30 Pengaruh Boronisasi pada peningkatan kekerasan permukaan baja karbon rendah 8 Hendro dan Erwin Siahaan MIV-31

9 Boundary Element Method (BEM) Untuk Evaluasi Desain Sistem Proteksi Katodik Anoda Korban MIV-32

RUANG 3, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL M. Ridha, Syarizal Fonna, Syifaul Huzni, Israr dan A. K. Ariffin The Development of Particle Swarm Optimization (PSO) for Boundary Element Inverse Analysis to Identify Rebar Corrosion 10 M. Ridha, Syarizal Fonna, Syifaul Huzni, Israr dan A. K. Ariffin MIV-33 PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI PENGUAT Al 6061 MATRIX COMPOSITE TERHADAP SIFAT MAKANIK DAN FISIK METAL MATRIX COMPOSITE Al 6061-FLY ASH

11

QOMARUL HADI, GUNAWAN MIV-34 ANALISA KEKERASAN KOMPOSIT ALUMINIUM FLY ASH 12 Gustini MIV-35 PENGARUH TEGANGAN PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA DENGAN PELAPIS SENG DAN KROM TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KOROSINYA

13

Ir. Helmy Alian, MT MIV-40

RUANG 4, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Kinerja Menara Pendingin Untuk Kebutuhan Sistem Pengkondisian Udara Pada Kondisi Iklim Tropis Basah 1 Budihardjo UI MI-70 KAJIAN KOMPUTASI PENGARUH POSISI KELUARAN NOZEL TERHADAP KINERJA EJEKTOR UDARA PADA SISTIM ALIRAN RESIRKULASI EKSTERNAL 2 Adi Surjosatyo, Fajri Vidian, Yulianto Sulistyo Nugroho UI MI-71 KONTUR TEKANAN DINAMIS PADA PERMUKAAN ATUR BAGIAN KELUARAN KASKADE KOMPRESOR AKSIAL BLADE TIPIS SIMETRIS DENGAN VARIASI SUDUT SERANG 3

A.A. Adhi Suryawan UNUD MI-72 Ekstraksi Fitur Citra Digital Bantalan untuk Pemantauan Kondisi Mesin 4 Achmad Widodo dan Muhammad Huda UNDIP MI-73 Pengaruh Karbondioksida pada Kecepatan Pembakaran dari Refrigeran Hidrokarbon 5 Nasrul Ilminnafik UNJE

M MI-74 ANALISIS PERBANDINGAN VENTURI MIXER BLUFF BODY CYCLONE DENGAN VARIASI SUDUT PENGARAH PADA BUKAAN KATUP REGULATOR 2700 DAN 3600 6

Bambang Sugiarto, Michael Aldryan UI MI-75 Studi Parameter dan Kondisi Anomali dalam Analisis Resiko Pipa Penyalur Bawah Laut

7 IGN Wiratmaja Puja, Fadhil Dewabrata, Jamiatul Akmal

ITB MI-76 Pengaruh Geometri Nosel Terhadap Pembentukan Kavitasi 8 Muhammad Ilham Maulana, Jalaluddin UNSYI

AH MI-77

RUANG 4, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Kaji Eksperimental Pemisah Partikel Padat di dalam Fluida dengan Metode Vortex MI-78 9 Nusyirwan UNAN Identifikasi Material Polimer Pada Produk O-Ring 11 Hermawan Judawisastra ITB

MV-22

Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin Perkakas CNC Milling Vertikal Buatan dalam Negeri 12 Tri Prakosa, Agung Wibowo, Yatna Yuwana, Indra Nurhadi ITB

MV-23

PENGARUH FLUKS (KCl, MgCl2 DAN BACl2 ) TERHADAP FLUIDITAS, SIFAT MEKANIK DAN BENTUK STRUKTUR MIKRO PADUAN MAGNESIUM (Mg-44%Al)

MV-26

13

Gunawan, Amir Arifin UNSRI PENGEMBANGAN DATABASE SUKU CADANG SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PHP DAN MySQL

MV-28

14

Al Antoni Akhmad M.A.Ade Saputra UNSRI

RUANG 5, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Study on control of bus-suspension system MIII-33 1 Hendro Nurhadi ITS

RUANG 5, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Pengembangan Metode Optimasi Interval Perawatan Mesin CFM56-3 MIII-34 2 Pandu Darmadi, ST. dan Dr. Ir. Edy Suwondo ITB The Design and Simulation of the Controller Part of an Electromechanical CVT for Caburator Gasoline Engines MIII-35 3 Dr. Edy Suwondo, Wahyudi Saputra, M.Eng., Muhammad Kusni, M.Eng. ITB Analisa Impak Kecepatan Rendah pada Tabung PVC Menggunakan Metode Elemen Hingga MIII-36

4 N. Arindah, T. Dirgantara, L.Gunawan dan I.S.Putra ITB KAJI EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KOMPOSIT YANG DIPERKUAT FIBER GLASS MIII-37 5 MUSTAFA UNTAD Simulasi Pengerasan Regangan Baja 316L melalui Proses Rolling MIV-27 6 Urip Agus Salim, Suyitno, Jamasri dan Mochammad Noer Ilman UGM KAJI EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KOMPOSIT YANG DIPERKUAT FIBER GLASS MIV-25 8 MUSTAFA UNTAD Pengembangan Elektroliser Gas HHO dengan Sistem Pengendali Laju Produksi MV-24 10 Harus LG, Rasiawan, B.Sampurno, I Nyoman Sutantra ITS Optimasi Kekasaran dan Kebulatan Permukaan pada Pembubutan Marmer dengan Variasi Parameter Kedalaman Potong Kecepatan Potong dan Gerak Makan MV-27

11

Mahros Darsin , Yuni Hermawan, Hari UNJEM

RUANG 5, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

NO. JUDUL HAL Arbiantara Basuki , Agung Kurnia Effendi PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA BAJA KONSTRUKSI ST37 TERHADAP DISTORSI, KEKERASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO 12

QOMARUL HADI UNSRI MIV-36 LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT YANG TELAH MENGALAMI PERLAKUAN QUENCHING DAN TEMPER DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0

13

Ir. Helmy Alian, MT UNSRI MIV-39

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-1

MI-001

KAJI EKSPERIMENTAL TEKNOLOGI PEMBUATAN KOKAS DARI BATUBARA SEBAGAI SUMBER PANAS

DAN KARBON PADA TANUR TINGGI (BLAST FURNACE)

Khairil dan Irwansyah Jurusan Teknik Mesin,

Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam-Banda Aceh

Telp.: (0651) 7428420, Fax: (0651) 7428420, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kualitas kokas yang baik sebagai penyedia panas dan karbon dalam tanur tinggi (blast furnace) adalah sangat didambakan oleh industri besi dan baja. Karena penggunaan kokas kualitas tinggi sangat berpengaruh terhadap operasional blast furnace secara keseluruhan. Eksperimental pembuatan kokas dari batubara telah dilakukan dengan menggunakan dapur pemanas listrik skala laboratorium, dimana temperatur dalam ruang dapur dapat diatur sesuai dengan temperatur yang ditetapkan. Parameter yang dikaji dalam penelitian ini adalah efek temperatur pemanasan terhadap perilaku karbonisasisi, indek kekerasan terhadap abrasi dan indek kekuatan pecah kokas. Kualitas kokas dianalisa berdasarkan hasil pengujian kekuatan dengan menggunakan I-Type Tumbler test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur pemanasan dapat mempengaruhi proses karbonisasi, dimana semakin tinggi temperatur pemanasan maka fraksi massa yang hilang dari batubara semakin meningkat. Pada temperatur pemanasan yang tinggi yaitu sekitar 1100 oC diperoleh waktu karbonisasi lebih singkat jika dibandingkan dengan pemanasan pada temperatur rendah yaitu sekitar 700 oC. Kualitas kokas A hasil dari karbonisasi pada temperatur 700 oC adalah lebih mudah pecah sedangkan kokas B dari karbonisasi pada temperatur 1100 oC adalah lebih mudah terabrasi. Kata kunci : Batubara, kokas, perilaku karbonisasi, indek abrasi, indek pecah

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-2

MI-002

PEMISAHAN ALIRAN KEROSEN-AIR DENGAN MENGGUNAKAN TJUNCTION

Dewi Puspitasari (1,2), Indarto (2), Tineke (3), Karminto (4), Kms.Ridhuan (5)

(1)Jurusan Teknik Mesin,FT-UNSRI (2)Program Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT-UGM

(3)Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado (4)Akademi Teknologi Warga Surakarta

(5)Jurusan Teknik Mesin,FT-Universitas Muhammadiyah Metro Email:[email protected]

ABSTRAK

Penelitian mengenai T-junction masih terus dilakukan untuk aliran dua fase liquid-liquid (kerosen-air). Beberap penelitian mengenai karakteristik pemisahan kerosen-air telah kami lakukan dengan menggunakan T-junction yang berorientasi pada side arm vertikal keatas dengan sudut kemiringan 90o,60o dan 30o. Diameter pipa horisontal yang digunakan 36 mm dan diameter side arm 36 mm dan 19 mm (rasio diameter 0,5 dan 1) dengan menggunakan pipa jenis plexyglass. Pada rasio diameter 0,5 dilakukan juga eksperimen T-junction dengan menggunakan pengarah aliran (L) dengan kemiringan pipa horisontal -1,5o. Berdasarkan data hasil eksperimen dan visualisasi aliran pada seksi uji, efisiensi pemisahan maksimum untuk rasio diameter 0,5 diperoleh sebesar 99% dengan kondisi water cut 45%, Jmix 0,42 m./s dan pemisahan fase terbaik terjadi pada water cut 45% dan Jmix 0,22 m/s dimana nilai fraksi kerosene dan water di side arm sebesar FK = 1 dan FW = 0,07 untuk sudut kemiringan 90o radius belokan 15 mm. Untuk panjang pengarah aliran L=19,05 mm sudut 45o menghasilkan pemisahan fase terbaik Fk=0,86 dan Fw=0,05 pada water cut 71% Jmix 0,49 m/s, sedangkan efisiensi tertinggi 100% diperoleh untuk panjang pengarah aliran L=32,99 mm pada water cut 71% Jmix 0,56 m/s. Sedangkan untuk rasio diameter 1 diperoleh efisiensi pemisahan sebesar 99% dengan kondisi water cut 58% Jmix 0,36 m/s untuk sudut kemiringan 90o radius belokan 25 mm dan pemisahan fase terbaik terjadi pada water cut 58% dan Jmix 0,36 m/s dimana nilai fraksi kerosene dan water di side arm sebesar FK = 0,96 dan FW = 0,03 untuk sudut kemiringan 60o radius belokan 25. Berdasarkan visualisasi aliran semua kondisi terbaik diatas dicapai pada pola aliran stratified. Keywords : T-junction, side arm, efisiensi pemisahan, pola aliran

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-3

MI-003

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTU BATUBARA

Agung Subagio

Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

ABSTRAK

Sebelum tahap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batu bara dilaksanakan, perlu mengkaji beberapa bidang ilmu dan teknologi yang terkait dengan pembangunan tersebut seperti bidang teknik mesin, listrik, sipil, geologi, kimia, lingkungan, sosial dan ekonomi. Kajian multi disiplin ilmu tersebut akan menentukan kelayakan pembangunan PLTU tersebut , termasuk jenis dan kapasitas mesin pembangkit dengan mempertimbangankan beberapa aspek seperti teknologi, dampak lingkungan fisik, sosial dan ekonomi. Pertimbangan aspek teknologi dimulai dari ketersediaan alam seperti Sumber batubara, Sistim kelistrikan terpasang, data Topographi, Hydro-oceanographi, Geologi, Meteorologi, , data lingkungan dan demografi. Kemudian akan dipilih jenis mesin yang sesuai dengan data ketersediaan alam tersebutM dengan ikut melestarikan keadaan lingkungan tanpa merusaknya. Pemilihan jenis mesin dan kapasitas mesin saling terkait dan disesuaikan dengan kebutuhan yang dihasilkan, studi kelistrikan terutama demand forecast dalam jangka waktu paling sedikit 10 tahun mendatang dan karakteristik batubara setempat, sedangkan penempatan lokasi dengan mempertimbangkan kondisi demografi, ketersediaan air baku dan pendingin, jaringan transmisi listrik, sistim transport batubara termasuk pertimbangan operasi dan pemeliharaan PLTU tesebut. Karena pembangunan PLTU membutuhkan biaya cukup besar, maka analisa financial sangat diperlukan untuk dapat dinilai kelayakan pembangunan PLTU tersebut, sehingga pihak perbankan dapat membiayainya. Dan tak kalah pentingnya juga harus diketahui sebelumnya upaya untuk mengendalikan dampak lingkungan fisik maupun sosial dan ekonomi. Hasil studi kelayakan PLTU tersebut akan merupakan keputusan apakah PLTU dibangun atau tidak, setelah mempelajari dari berbagai disiplin ilmu.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-4

MI-004

KAJIAN TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPANG PANAS MATAHARI PADA ATAP BANGUNAN SENG

BERWARNA

Ahmad Syuhada dan Suhaeri Jurusan Teknik Mesin, Universitas Syiah Kuala

Jln. Tgk. Syeh Abdul Rauf no. 7, Darussalam - Banda Aceh Email: [email protected]

ABSTRAK

Pemanasan Global merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan thermal di suatu lingkungan. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca yang terus meningkat yang terjadi akibat naiknya konsentrasi gas-gas rumah kaca pada atmosfir. Salah satu penyebab adalah bangunan yang dibuat menyerap panas radiasi matahari, dan kemudian dipancarkan kembali ke sekelilingnya yang mengakibatkan temperatur di sekelilingnya meningkat. Bagian bangunan yang terkena langsung radiasi matahari adalah atap. Hal ini menyebabkan atap bangunan merupakan bagian yang berperan penting terhadap kenyamanan thermal sebuah bangunan. Bangunan di Indonesia, pada umumnya memakai atap seng. Seng merupakan material konduktor panas yang sangat baik. Setelah menerima panas radiasi dari sinar matahari dan menyerap panasnya, seng akan melepaskan kembali panas tersebut ke lingkungan dengan cara konveksi dan radiasi. Warna dari bangunan tersebut terutama pada atap seng, memiliki sifat yang sangat penting dalam penyerapan panas radiasi matahari. Tentunya tiap warna memiliki pengaruh yang berbeda terhadap. penyerapan panas tersebut. Oleh karena itu, di dalam kajian ini penulis akan mengkaji pengaruh tiap warna seng atap terhadap penyerapan panas radiasi mata hari. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui warna yang paling sedikit menyerap panas akibat radiasi matahari. Dan diharapkan juga dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang kemampuan masing-masing warna dalam menyerap panas, agar dapat diaplikasikan dengan pemilihan warna lapisan cat pada atap bangunan yang umumnya terbuat dari seng, sehingga tercapai kenyamanan thermal pada bangunan tersebut, sebagai wujud untuk mengurangi dampak dari pemanasan global, terutama di kawasan Indonesia

Kata kunci : kenyamanan termal, atap seng, penyerapan panas, panas radiasi dan temperatur

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-5

MI-005

UNJUK KERJA MODEL TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL TIPESAVONIUS DENGAN VARIASI JUMLAH

SUDU DAN VARIASI POSISISUDUT TURBIN

Hermawan Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55281

Telpon (0274) 521673 e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi energi mekanik dan selanjutnyadiubah menjadi energi listrik melalui generator. Turbin angin poros vertikal rotor tipe savonius mampu bekerja optimum pada kecepatan angin yang rendah sehingga sesuai dengan kondisi di Indonesia. Secara umum turbin angin savonius hanya memanfaatkan drag force dari angin, sehingga semakin besar drag force, maka efisiensi turbin juga semakin besar.Objek penelitian ini adalah model turbin angin poros vertikal dengan rotor tipe savonius U tiga tingkat, memiliki luas sapuan rotor 430,398 mm2. Pengujian dilakukan dengan sumber angin berasal dari stand fan. Kecepatan angin yang digunakan terdapat tiga variasi yaitu 4,92 m/s, 5,81 m/s dan 6,35 m/s, masing-masing merupakan kecepatan angin rata-rata dari stand fan. Variasi pengujian juga dilakukan dengan variasi dua sudu dan tiga sudu, serta variasi posisi sudut turbin. Terdapat 6 model dalam penelitian ini. Model 1 adalah turbin angin savonius U dua sudu dan posisi masing-masing tingkat sejajar. Model 2 adalah turbin angin savonius U dua sudu dan posisi masing-masing tingkat membentuk sudut 60o. Model 3 adalah turbin angin savonius U dua sudu dan masing-masing tingkat membentuk sudut 90o. Model 4 adalah turbin angin savonius U tiga sudu dan posisi masing-masing tingkat sejajar. Model 5 adalah turbin angin savonius U tiga sudu dan masing masing tingkat membentuk sudut 40o. Model 6 adalah turbin angin savonius U tiga sudu dan masing-masing tingkat membentuk sudut 60o. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk grafik karakteristik koefisien daya terhadap tip speed ratio (Cp-λ untuk setiap variasi kecepatan angin, variasi jumlah sudu dan variasi posisi sudut turbin). Nilai Cp maksimum yang dicapai untuk turbin angin dengan dua sudu adalah 0,1016 atau 10,16 % diperoleh pada saat tip speed ratio sebesar 0,2474 dengan kecepatan angin 4,92 m/s, sedangkan nilai Cp maksimum yang dicapai untuk turbin angin dengan tiga sudu adalah 0,0755 atau 7,55 % diperoleh pada saat tip speed ratio sebesar 0,2113 dengan kecepatan angin 4,92 m/s. Daya turbin maksimum yang dihasilkan oleh turbin angin dengan dua sudu adalah 0,6451 watt, yaitu pada model 1, pada putaran rotor sekitar 174,7 rpm, dicapai pada kecepatan angin 6,35 m/s. Sedangkan daya maksimum yang dihasilkan oleh turbin dengan tiga sudu adalah 0,3718 watt, yaitu pada model 4, pada putaran rotor sekitar 134,4 rpm, dicapai pada kecepatan angin 6,35 m/s.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-6

Kata Kunci: turbin angin, Savonius, coefficient performance, tip speed ratio MI-006

PENGARUH PEMANASAN CAMPURAN BAHAN BAKAR

GAS UDARA TERHADAP KECEPATAN RAMBAT API PREMIXED PADA RUANG BAKAR MODEL HELLE-

SHAW CELL

I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST., MT. (Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana)

ABSTRAK

The completeness of combustion is influence by many factors, one of them is the temperature heating of airfuel mixture (reactant). In high-temperature reactant, the reaction of decomposition or fuel break-down would be intensified. This reaction could form free radical or ion in a large number in the ignition and this free radical is the carrier which triggers the reaction. The chamber used in this research is the Helle-shaw cell model with the dimension of 55 x 20 x 1.2 cm. The variations of reactant temperature heating used in this process are 300 K, 303 K, 308 K, 313 K,318 K, 323 K, 328 K, 333 K, 338 K, 343 K, and 348 K. The ignition was initiated from the upper part. The observation of form of fire and its spreading speed was conducted using high-speed camera. The research shows that the higher the reactant temperature heating, then the bluer the color of fire and the faster its spreading speed.

Keywords: BBG, fire spreading speed, reactant temperature heating, pre-mixed fire, Helle-shaw cell.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-7

MI-007

PENGEMBANGAN FUEL FEEDER TIPE ULIR DAN ROTARI UNTUKBAHAN BAKAR BIOMASA

I Nyoman Suprapta Winaya dan Made Sucipta

Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Badung – Bali 80361

E-mail : [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Proses pemasukan bahan bakar merupakan salah satu langkah yang harus dilaksanakan dalam suatu proses pembakaran untuk mengatur kapasitas pemakaian bahan bakar. Proses pembakaran yang menggunakan bahan bakar biomasa untuk sistem pembangkit sering mengalami kendala seperti terjadinya pemanpatan pada daerah saluran akibat terbakarnya biomasa secara dini pada pipa saluran sebelum masuk ke ruang bakar. Penelitian ini membandingkan dua buah fuel feeder yaitu tipe ulir dan tipe rotari dengan menggunakan biomasa sekam padi dan serbuk kayu. Sistem pemasukan bahan bakar tipe ulir pada dasarnya memindahkan biomasa sehingga dapat bergerak mengikuti ulir dengan kecepatan tertentu. Sedangkan dengan tipe rotari biomasa dipindahkan perjuring yang terbentuk antara dua sudu, sehingga biomasa memiliki arah aliran yang baik serta debit pemasukan bahan bakar yang tetap. Panas pembakaran dikondisikan sebesar 3000C dari sebuah oven furnace. Tipe ulir dibuat dari nilon pejal dengan dimensi antar ulir 20 mm dan panjang 300 mm sedangkan tipe rotari didesain mempunyai dimensi diameter 10 cm dan panjang 6 cm. Feeder dilengkapi dengan water jacket pada pipa saluran yang dialiri fluida air konstan pada laju 0,035 l/dt dengan penyerapan panas 88,9 Watt. Putaran motor divariasikan pada 43 dan 46 rpm, dan pengujian dilakukan sampai aliran bahan bakar mengalami pemanpatan. Dari hasil penelitian didapatkan laju aliran biomasa rata-rata untuk kecepatan 43 rpm sebesar 0,77 kg/jam untuk tipe ulir dan 1,06 kg/jam untuk tipe rotari sedangkan dengan menggunakan water jacket diperoleh 0,85 kg/jam untuk tipe ulir dan 1,12 kg/jam untuk tipe rotari. Pada kecepatan 46 rpm diperoleh nilai laju pemasukan rata-rata sebesar 0,72 kg/jam untuk tipe ulir dan 1,05 kg/jam untuk tipe rotari sedangkan dengan menggunakan water jacket diperoleh 0,86 kg/jam untuk tipe ulir dan 1,10 kg/jam untuk tipe rotari, sehingga tipe rotari memberikan performansi lebih baik selama pengujian. Perbandingan juga dilakukan pada kondisi yang sama dengan menggunakan bahan bakar biomasa serbuk kayu. Dari hasil pengujian untuk kedua jenis feeder ditemukan tidak terjadi pemanpatan selama variasi yang dilakukan. Hal ini disimpulkan bahwa pemanpatan terjadi karena adanya kandungan silika pada bahan bakar sekam padi yang menyebabkan terjadinya penggumpalan walau pada temperatur rendah.

Kata kunci : biomasa, fuel feeder, laju aliran, water jacket

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-8

MI-008

KAJIAN PENAMBAHAN HYDROGEN BOOSTER PADA MOTOR BENSIN 115 CC

Muhamad As’adi

Syahrir Ardiansyah Pohhan Putra Program Studi Teknik Mesin UPN ”Veteran” Jakarta

Jl.RS Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan 12450 Telp. 021 7656971 ext.195 Fax.021 75904177

Email :[email protected]

ABSTRAK

Pada paper ini dipaparkan sebuah kajian tentang penambahan Hydrogen booster pada motor bakar terhadap daya, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor bensin yang tanpa dipasang Hydrogen booster. Pemasukan Hydrogen (H) ke dalam sistem pembakaran dinyatakan mampu menaikkan performa mesin, meng-efisiensikan konsumsi bahan bakar serta mampu memperbaiki emisi gas buang. Mesin uji yang diguinakan adalah motor bensin empat langkah satu silnder dengan single overhead cam, kapasitas 115 c. yang dilakukan di PT. AHRS Racing Product. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada motor yang menggunakan Hydrogen booster dapat meningkatkan torsi dan daya sebesar 0,98 % dan 3,07 % dibanding dengan motor dalam kondisi standar dan dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 13,35 %, serta emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor yang menggunakan Hydrogen booster lebih baik bila dibanding dengan motor tanpa menggunakan Hydrogen booter. Kata kunci : Hidrogem booster, performa mesin, emisi gas buang

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-9

MI-009

PENGARUH PENEMPATAN PENGHALANG BERBENTUK SEGITIGA DIDEPAN SILINDER DENGAN

VARIASI DIMENSI SEGITIGA PENGHALANG TERHADAP KOEFISIEN DRAG

Si Putu Gede Gunawan Tista, I Putu Yudana Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran Bali Email:[email protected]

ABSTRAK

Salah satu cara untuk menghemat energi pada alat transportasi seperti kendaraan bermotor, pesawat udara,adalah dengan mengurangi drag. Drag erat hubungan nya dengan separasi aliran, semakin cepat terjadi separasi maka drag semakin meningkat. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk mengurangi drag adalah dengan memanipulasi medan aliran fluida, yaitu dengan menempatkan penghalang berbentuk segitiga di depan silinder . Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh penempatan penghalang berbentuk segitiga di depan silinder dengan variasi dimensi segitiga penghalang terhadap koefisien drag. Dalam penelitian ini eksperimen dilakukan pada wind tunnel, yang terdiri dari blower, pipa pitot, inclined manometer, pipa silinder, dan batang segitiga penghalang. Bilangan Reynold berdasarkan silinder (D = 42 mm) adalah Re = 1.81x104 . Dimensi segitiga penghalang di variasi dari 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 mm (dimensi sisi segitiga sama sisi), sedangkan jarak penghalang adalah L = 60 mm. Distribusi tekanan diperoleh dengan mengukur tekananpermukaan silinder pada 36 titik dengan interval 10o. Data yang diukur adalah Tekanan permukaan silinder, Tekanan statis, dan kecepatan aliran udara Hasil menunjukkan bahwa pengurangan drag maksimum adalah 86,7% dibandingkan dengan tanpa penghalang, terjadi pada S/D = 0.19.

Kata Kunci : Pengurangan Drag, Penghalang segitiga, dimensi segitiga penghalang.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-10

MI-010

ANALISIS PENGGUNAAN GASOHOL DARI LIMBAH KULIT PISANGTERHADAP PRESTASI MESIN

MOTOR BAKAR BENSIN

Andi Mangkau, Novriany Amaliyah, Zuryati Djafar, Wahyu H. Piarah, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan km.10 Tamalanrea Fax:++62-411-586015, email: [email protected]

ABSTRACT

One alternative source of renewable energy that can replace the dependence on fossil fuels and environmentally friendly at the same time, namely Gasohol, which is a fuel blending gasoline with alcohol (ethanol). Source of ethanol used in this research is to waste banana peel. Use alcohol type fuel ethanol in gasoline has provided a number of improvements in engine performance parameters include the effective power, specific fuel consumption, average effective pressure and thermal efficiency than using pure gasoline. In producing ethanol, made through the fermentation process with yeast mixture and then destilated. Ethanol mixed with gasoline (premium) with a certain ratio. In this study was varied in gasoline alcohol mixture, namely: 95% +5%, 90% and 85% +10% +15% with 3 variations of throttle opening that is 20%, 40% and 60%. The results shown that with the use of mixing premium + ethanol concentration, the effective power achieved by the Toyota engine Kijang 7K have increased with a maximum value of 17.347 kW which occurs at 60% throttle opening conditions at 2100 rpm rotation with the use of mixing 95% + 5% premium ethanol. With the use of mixing premium + ethanol concentration, specific fuel consumption also increased with a maximum value of 0.331 kg / kWh, which occurred at 20% throttle opening conditions at 2100 rpm rotation with the use of mixing 90% premium + 10% ethanol.

Keywords: Gasohol, ethanol, waste , banana peels, performance, motor gasoline.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-11

MI-011

STUDY INFLUENCE OF WATER STREAM VARIETY INTOVENTURI SCRUBBER

TO REDUCE TAR AND FLAME FORMATION IN BIOMASS GASIFICATION SYSTEM

Adi Surjosatyo

Department Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus UI Depok 16424 Jawa Barat, Indonesia

Phone: +62-0217270032, FAX: +62-0217270033, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Tar is organic contaminant which is formed during gasification. Tar is a complex mixture of condensed hydro-carbon. The amount and the composition of resulted tar depends on kind of fuel, condition of pyrolysis process and reaction of gas secondary phase. The ideal condition of weight content of tar that is resulted by gasifier is not more than 1 % out of weight of fuel is used by (JH Howson, K Casnello). Therefore, in many applications, the content of tar is in gas product must be controlled to prevent appeared obstacles on the whole of gasification equipment or others. Venturi Scrubber is one of the cleaners which is used to catch tar in gas producer. Venturi Scrubber uses water as means of its cleaner. The experiment in the water stream variety in this research flows into ventury Scrubber to know how much tar that it could be caught. Thus, it is known that there is an exact water stream which could catch optimum tar in venturi Scrubber of coal gasification laboratory and biomass Mechanical Engineering University of Indonesia and the influence of stream variety to flame in combustion unit.

Key word :Venturi scrubber, gasification, tars, water stream.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-12

MI-012

EVALUASI KINERJA POWER PLANT 30 MW DENGAN TEKNOLOGI CIRCULATING FLUIDIZED BED COMBUSTOR BERBAHAN BAKARBATUBARA

Adi Surjosatyo

Department Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus UI Depok Jawa Barat, Indonesia

Phone: +62-0217270032, FAX: +62-0217270033, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Fluidized Bed Combustor (FBC) adalah sebuah tungku pembakar yang menggunakan media pengaduk seperti pasir kuarsa, silika, dan media lainnya sehingga akan terjadi mixing yang homogen antara gas/udara dengan butiran-butiran media tersebut. Sistem ini menggunakan konsep turbulensi benda padat yang terjadi pada proses pembakaran, dimana dalam proses tersebut timbul juga perpindahan panas dan massa yang tinggi dalam mekanisme pembakaran. Butiran-butiran media yang ada ini berfungsi sebagai penyimpan dan pendistribusi panas, sehingga pembakaran tersebut dapat berfungsi dengan semestinya. Yang menjadi permasalahan adalah belum diketahuinya secara teoritikal kinerja alat Circulating Fluidized Bed Combustor yang ada di PT. X, diantaranya kinerja kecepatan fluidisasi minimum yang terjadi dalam Circulating Fluidized Bed, dan Heat Release Rate yang terjadi di ruang bakar (furnace). Dengan diketahuinya nilai secara teoritikal tersebut di atas, diharapkan dapat membantu para engineer di PT. X untuk mengetahui kinerja dari Circulating Fluidized Bed Boiler. Keywords: CFB Boiler, fluidisasi, heat release

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-13

MI-013

PENGARUH BILANGAN RAYLEIGHT PADA KONVEKSI BEBAS DALAM RUANG UDARA REKTANGULAR

TERTUTUP

Lydia Salam Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan km. 10, Tamalanrea, Makassar, 90245 Telp/Fax : (0411) 588-400

ABSTRAK

Pengaruh bilangan Rayleight (Ra) pada konveksi bebas dalam ruang udara rectangular tertutup telah diteliti dengan analisis numerik pada range 103 – 106 dan diselesaikan dengan menggunakan finite difference dan alternating direction implicit method, kemudian system diasumsi dalam kondisi laminar steadi. Hasil analisis menunjukkan bahwa bilangan Rayleight (Ra) mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap profil temperatur, aliran, kecepatan dan vortisitas fluida di dalam ruang udara rectangular tertutup. Pada Ra = 103, konduksi di dalam ruang udara dominant tetapi pada Ra = 104 konveksi mulai muncul dan menjadi dominant pada Ra = 106. Kata Kunci : Bilangan Rayleight

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-14

MI-014

KAJI TERMOEKONOMI PEMANFAATAN PANAS PERCUMA DI PLTGU TAMBAK LOROK

Dwi Handoyo Saputro1, Nathanael P. Tandian2, Hendi Riyanto2

1Divisi Engineering dan Manajemen Aset PT. Indonesia Power UBP Semarang Jl. Ronggowarsito Semarang, Indonesia

Phone: +62-24-3518371, Fax: +62-24-3546835, E-mail: [email protected],

[email protected] 2 Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha 10 Bandung, Indonesia Phone: +62-22-2504243, Fax: +62-22-2534099, E-mail: [email protected],

[email protected]

ABSTRAK Pada kondisi operasi saat ini, ketika turbin gas GE MS9001E PLTGU Tambak Lorok beroperasi timbul panas percuma (waste heat) sebesar 420,47 kW di ruang kopling (load compartment) yang terletak di antara turbin gas dan generator listrik karena letak ruang kopling tersebut berimpitan dengan saluran gas buang menuju HRSG. Panas percuma ini bisa dimanfaatkan lebih lanjut, salah satunya sebagai sumber panas generator sistem refrigerasi absorpsi. Pemanfaatan panas percuma di PLTGU Tambak Lorok akan dikaji kelayakannya secara termoekonomi. Kajian ini meliputi desain awal sistem refrigerasi absropsi untuk 3 opsi pemanfaatan, yaitu (1) untuk meningkatkan daya luaran turbin gas melalui penurunan temperatur udara masuk ke kompresor, (2) sebagai substitusi sebagian atau seluruh beban sistem pengkondisian udara berbasis refrigerasi kompresi uap di gedung di area PLTGU Tambak Lorok dan (3) untuk mesin pembuat es dalam rangka melaksanakan program CSR bagi masyarakat nelayan di sekitar pembangkit. Hasil kajian menunjukkan bahwa Opsi I tidak bisa dilaksanakan karena memerlukan kapasitas pendinginan sebesar 1051,27 kW untuk menurunkan temperatur udara masuk kompresor turbin gas sebesar 2 K, yang lebih besar daripada kapasitas pendinginan yang mampu disediakan oleh sistem refrigerasi absorpsi panas percuma. Sedangkan Opsi II dan Opsi III dapat dipenuhi oleh sistem refrigerasi absorbsi yang memanfaatkan panas percuma. Di samping itu, Opsi II dan Opsi III masing-masing memberikan IRR sebesar 11,74% dan IRR 10,55%. Kata kunci: panas percuma, termoekonomi, refrigerasi absorpsi, sistem pengkondisian udara, mesines, IRR, CSR.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-15

MI-015

EFEK KONSENTRASI NANO FLUIDA Al2O3-H2O dan Al2O3-C2H6O2TERHADAP KINERJA HAET PIPE

Nandy Putra, Wayan Nata S, H. Rahman

Applied Heat Transfer Research Group Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok E-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan pendinginan komponen elektronik semakin meningkat seiring peningkatan fluks kalor yangdihasilkan oleh peralatan elektronik khususnya CPU komputer. Penggunaan heat pipe dalam pendinginan komponen elektronik tersebut menjadi salah satu solusi alternatif guna menyerap kalor yang dihasilkan. Salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja heat pipe adalah fluida kerja. Sementara itu dari perkembangan nano teknologi dan perpindahan kalor banyak hal yang telah dilakukan untuk memperoleh perpindahan kalor yang lebih baik dan efektif antara lain dengan menggunakan nano fluida sebagai fluida kerja di dalam sistem pendingin. Beberapa eksperimen telah dilakukan dan dihasilkan bahwa nanofluida dapat meningkatkan konduktivitas kalor dan memiliki kemampuan perpindahan kalor yang lebih baik dibandingkan dengan cairan konvensional lain. Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap efek konsentrasi fluida nano Al2O3-H2O dan nano fluida Al2O3-C2H6O2 terhadap kinerja panas pada heat pipe tembaga wick screen mesh. Konsentrasi dari nano partikel Al2O3 adalah 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% volume dengan fluida dasarnya air dan Ethylene Glycol. Hasil pengujian ditampilkan dalam distribusi temperature dari daerah evaporator sampai dengan kondensor pada masing-masing konsentari fluida nano dan pembebanan (Q), yang dibandingkan terhadap fluida konvensional Air dan Ethylene Glycol. Didapatkan bahwa Efek dari konsentrasi nano Al2O3-H2O dapat meningkatkan kinerja heat pipe dimana pada penggunaan fluida kerja Al2O3-H2O dan Al2O3-C2H6O2 dapat mereduksi temperatur pada bagian evaporator rata-rata 30.921oC. Hal ini dikarenakan hambatan termal pada heat pipe yang menggunakan fluida kerja nano Al2O3-H2O dan Al2O3-C2H6O2

semakin kecil dengan meningkatnya konsentrasi dari fluida nano tersebut. Hal ini meruapakan suatu indikasi bahwa fluida nano Al2O3-H2O dean Al2O3-C2H6O2 dapat digunakan sebagai fluida pengganti dari fluida kerja konvensional H2O dan C2H6O2. Kata kunci: Heat pipe, Nano Fluida, Perpindahan kalor, wick screen mesh.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-16

MI-016

PENGARUH VARIASI PUTARAN KOMPRESOR TERHADAP PERFORMANSI SISTEM MOBILE AIR

CONDITIONING

Suarnadwipa(1), Astawa (2) (1),(2)Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran Bali 80362 Phone:+62-361-703321, Fax:+62-361-703321, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kenyamanan dan kesejukan pada saat berkendara khususnya pada mobil sangat diperlukan. Berbagai cara dan upaya yang dilakukan manusia sehingga kenyamanan berkendara dicapai. Solusi untuk mendapatkan kenyamanan di dalam mobil yaitu dengan memasang pengkondisi udara (air conditioning). Performansi sistem air conditioning sangat dipengaruhi oleh kerja kompresor. Dalam operasinya, kompresor digerakkan oleh mesin, sehingga putaran dari mesin mempengaruhi putaran kompresor dan akhirnya akan mempengaruhi performansi sistem air conditioning yakni: daya kompresor, kapasitas pendinginan dan coefficient of performance (COP). Dari hal tersebut, telah dilakukan penelitian terhadap AC mobil untuk menganalisis pengaruh putaran kompresor terhadap performansi Sistem AC Mobil Tipe ET 450. Pengujian ini dilakukan pada sebuah unit AC mobil Tipe ET 450 dengan variasi putaran kompresor mulai dari putaran 700 rpm sampai 1200 rpm dengan kenaikan 100 rpm. Data yang diambil adalah temperatur masing-masing titik (T1, T2, T3, T4), putaran kompresor (n), kuat arus listrik (I), dan laju aliran volumetrik. Data hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapat performansi pada masing-masing variasi putaran kompresor. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya putaran, maka daya kompresor mengalami peningkatan, kapasitas pendinginan relatif mengalami peningkatan dan COP mengalami penurunan

Kata kunci : Performansi, MAC, putaran kompresor

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-17

MI-017

POMPA AIR ENERGI TERMAL DENGAN DUA PIPA HISAP

I Gusti Ketut Puja dan FA Rusdi Sambada

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pada umumnya pompa air di Indonesia digerakkan oleh energi listrik namun belum semua daerah di Indonesia mempunyai jaringan listrik. Pulsajet air adalah salah satu jenis pompa air yang tidak memerlukan energi listrik.Pulsajet air digerakan oleh energi termal. Energi termal yang diperlukan pompa air jenis pulsejet air dapat berasal dari energi surya, biogas, panas buangan industri dan sebagainya. Di Indonesia unjuk kerja pompa air energi termal khususnya jenis pulsejet air belum banyak diteliti sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajaki kemungkinan pemanfaatannya. Penelitian unjuk kerja pompa air jenis pulsajet air yang ada umumnya menggunakan pipa tunggal dengan satu sisi hisap. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mengetahui unjuk kerja (debit, daya dan efsiensi) pompa air energi termal jenis pulsajet air dengan 2 (dua) sisi hisap. Pompa air energi termal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yakni evaporator, pemanas dan pipa osilasi. Evaporator pada penelitian ini terdiri dari 2 pipa sejajar berdiameter 0,5 inci, terbuat dari tembaga dan mempunyai volume total 285 cc. Pemanas yang digunakan berasal dari pembakaran spirtus. Pipa osilasi terbuat dari selang berukuran 0,375 dan 0,5 inci. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah temperatur evaporator dan debit yang dihasilkan. Variasi yang dilakukan adalah ketinggian head pemompaan (1,5 m; 1,8 m dan 2,5 m) dan diameter pipaosilasi(0,375 inci dan 0,5 inci). Hasil penelitian menunjukkan debit maksimum sebesar 1,14 liter/menit didapatkan pada variasi ketinggian head pemompaan 1,5 m dengan menggunakan pipa osilasi 0,375 inci. Daya pompa maksimum sebesar 0.36 watt dan efisiensi pompa maksimum sebesar 0.08 % didapatkan pada variasi ketinggian head pemompaan 2,5 m dengan menggunakan pipa osilasi 0,375 inci. Kata kunci: pompa air, energi termal, pulsajet air

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-18

MI-018

KARAKTERISTIK TURBIN PROPELER HEAD SANGAT RENDAH BERDASARKAN HASIL SIMULASI FLUENT DAN

PENGUJIAN LAPANGAN

Henny Sudibyo1, Indarto2, Anjar Susatyo3,Adha Imam Cahyadi4 Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik–LIPI

Jl Sangkuriang, Bandung1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik

UGM Jalan Grafika 2, Jogjakarta2, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik–LIPI

Jl Sangkuriang, Bandung3, Diploma Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM

Jl Yacaranda,Sekip IV,Yogyakarta4 Email: [email protected], [email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRACT

It has been conducted research about the design of propeller turbine for very low head river, otherwise it has not been analyzed yet about the simulation design and the characteristic of that turbine. Based on the result design of propeller turbine for very low head river with discharge (Q) designs 0.120 m3 / s, height of fall 0.9 m and design efficiency of 70%, it is obtained the effective turbine power about 740.936 watt with speed (N) design of 500 rpm, 573 rpm, specific revolution obtained from diameter dimensions outside the turbine at 0.3 m. To maximize the flow of fluid, then the low head propeller turbine used NACA 6412 airfoil blade profile with 6 blades where the shaft of the turbine blade and generator were in one shaft. To determine the characteristics of low head propeller turbine then it was conducted CFD Fluent 6.2 simulation and field testing. The field testing was conducted in two places, there were Lembang natural water river and in water channel Cibodas Botanical Garden, West Java. The result of simulation and field testing were analyzed and compared to the references. It was important in order to determine micro hydro potency in the two places. Based on the result of simulation using Fluent 6.2 with variation of discharge 120 lt / s -200 lt / s and the variation of revolution 150 rpm -500 rpm it is obtained the maximum power at 400 rpm revolution and discharge of 200 L / s at 718.78 watts. Characteristic Propeller, namely the increase in discharge will increase the turbine revolution, because revolution is proportional to the value of power, the turbine power will also increase too. Based on field testing, the lowest efficiency that produced by the turbine was about 16.94% and the highest efficiency turbine was about 80.42%. And from the field testing it obtained, the higher the turbine head from 0 to 0.63 m shows the real power produced even greater, as well as hydraulic power or shaft power increases too. Keywords: propeller characteristic, Fluent 6.2 simulation, field testing

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-19

MI-019

MODELING AND ANALYZING FLOW TO PRODUCE STRATIFIED FLOW BY EXERTING IT OVER THREE

DIMENSIONAL COMPLEX TERRAINS

Benny Dwika Leonanda, Muhammad Ridwan Department of Mechanical Engineering

Andalas University Kampus Limau Manis – Padang 25613 West Sumatera, Indonesia E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The aim of this project is to produce stratified flow based on numerical model by exerting a flow over three dimensional complex terrains. The main reason this stratified flow is rarely found in the many engineering practical experiments is due to the difficulties to initiate stratified flow in the initial state of the flow. This factor is assessed and various setups of the model are examined to consider the accuracy attained. The flow performance is tested over a number of terrain types: skyscrapers, trees and mountains. The standard k-ε (epsilon) turbulent model has been used in CFD setup to help the simulation processes. The mesh discretization has been analyzed for sensitivity change and to obtain grid independent. The velocity value with different magnitudes has been given to each model. The simulation is shown to perform well for all terrain types. The result shows that flow is stratified leaving each terrains. The stratified flow produced by exerting flow over each terrain types has different velocity distribution profile. The results also shows that the velocity distribution behind each terrain is slowly stable by the distance increases and will resume to its initial velocity distribution profile at certain distance.

Keywords: terrain, stratified flow, CFD

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-20

MI-020

PENGARUH KADAR AMONIA PADA UNJUK KERJA ALAT PENDINGIN ABSORBSI AMONIA-AIR

FA Rusdi Sambada dan I Gusti Ketut Puja

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, khususnya di daerah pedesaan kebutuhan akan sistem pendingin dirasakan semakin meningkat. Sistem pendinginan yang ada saat ini kebanyakan bekerja dengan sistim kompresi uap menggunakan energi listrik. Pada kenyataannya belum semua daerah memiliki jaringan listrik sehingga diperlukan sistim pendingin yang dapat bekerja tanpa adanya energi listrik. Salah satu sistem pendingin yang tidak memerlukan energi listrik adalah sistem pendingin absorbsi amonia-air. Sistem pendingin absorbsi amonia-air hanya memerlukan energi panas untuk dapat bekerja. Energi panas dapat berasal dari pembakaraan kayu, batubara, energi surya dan sebagainya. Secara konstruksi alat pendingin absorbsi amonia-air cukup sederhana sehingga dapat dibuat di bengkel-bengkel sederhana. Unjuk kerja alat pendingin menggunakan amonia yang dijual di pasar lokal belum banyak diketahui. Amonia yang banyak dijual di pasar lokal mempunyai kadar amonia yang berbeda-beda. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mengetahui unjuk kerja (temperatur terendah dan koefisien unjuk kerja atau COP) yang dapat dicapai alat pendingin absorbsi amonia-air dengan menggunakan amonia yang banyak dijual di pasar lokal. Alat pendingin absorbsi ammonia-air yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yakni (1) generator yang juga sekaligus berfungsi sebagai sebagai absorber, (2) keran pemisah generator dan evaporator dan (3) evaporator yang sekaligus berfungsi sebagai kondensor. Variabel yang divariasikan adalah kadar amonia (22,5% dan 30%) dan tekanan desorbsi (65 psI dan 145 psi). Sebagai pendingin kondensor dalam penelitian ini digunakan air. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah temperatur generator (T1), temperatur pipa penghubung (T2), temperatur evaporator (T3), temperatur lingkungan sekitar evaporator (T4), tekanan evaporator atau tekanan desorbsi (P) dan waktu pencatatan data (t). Hasil penelitian menunjukkan temperatur evaporator terendah yang dapat dicapai adalah -5 OC pada variasi tekanan 145 psi menggunakan amoniak dengan kadar 22,5%. COP tertinggi yang dapat dicapai adalah 0,92 pada variasi tekanan 145 psi dan menggunakan amoniak dengan kadar 30%. Kata kunci: pendingin absorbsi, amonia, kadar ammonia

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-21

MI-021

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN MODEL SISTEM HYDRAM PENGGERAK POMPA TORAK DENGAN DUA

SUMBER ALIRAN AIR KOTOR DAN AIR BERSIH Made Suarda

Jurusan Teknik Mesin , Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Denpasar 80316

Telp.: +62-361-703321, Fax: +62-361-703321, E-mail : [email protected]

ABSTRAK Saat ini di beberapa tempat telah dimanfaatkan pompa hydram untuk bisa mengangkat air dari suatu tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi, dengan memanfaatkan energi potensial sumber air yang akan dialirkan. Namun kendala yang dihadapi pada pompa hydram adalah dimana daerah pemasangannya terbatas, yaitu hanya pada daerah yang ada sumber mata airnya yang memiliki kapasitas aliran air cukup besar dan hanya mampu mengalirkan sebagian kecil air tersebut sehingga tidak mencukupi kebutuhan masyarakat setempat. Mengingat pada umumnya mata air tersebut berada di pinggiran sungai, maka salah satu alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memodifikasi pompa hydram, yang merupakan gabungan dari konsep pompa hydram dan pompa torak. Efek palu air (hydram) yang terjadi pada badan pompa hydram digunakan untuk menggerakkan mekanisme pompa torak. Hydram dibangkitkan oleh aliran air sungai yang mempunyai kapasitas relatif besar sedangkan pompa torak digunakan untuk mengalirkan air bersih yang berasal dari mataair, sehingga diharapkan seluruh kapasitas air dari mata-air tersebut dapat dialirkan ke wilayah pemukimam penduduk. Pada penelitian ini, rancangan sistem hydram penggerak pompa torak ini menggunakan diameter badan pompa hydram 3 inchi dengan pipa penggerak (drive) 1,5 inchi yang panjangnya 6 meter, diameter piston torak 87 mm dengan panjang langkah torak 103 mm. Rancangan sistem pompa ini diuji pada beda ketinggian sumber air penggerak hydram 1 meter pada variasi massa katup limbah (800, 850, 900, 950, 1000, 1050, 1100, 1150, 1200, 1250) gram dan panjang langkah (9 ~ 17) mm, dan ketinggian pemompaan pompa torak 5 meter. Rancangan pompa yang telah dibuat dan diuji pada ketinggian air penggerak 1 meter dan tinggi pemompaan 5 meter, dapat beroperasi dengan baik. Namun, Jika dibandingkan antara hasil dari kajian teoritis dan hasil pengujian model rancangan pompa terjadi perbedaan yang cukup jauh, dimana performansi pompa hasil pengujian jauh lebih rendah dibandingkan hasil dari kajian secara teoritis. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan kapasitas pemompaan sebesar 0,031 ltr/det dengan efisiensi 37,5%, namun hasil pengujian hanya memberikan kapasitas pemompaan 0,009 ltr/det dengan efisiensi 7,7%. Hal ini terjadi karena salah satunya terjadi akibat adanya gesekan yang cukup dominan antara torak dan silinder pada mekanisme pompa toraknya mengingat tidak terdapatnya pelumasan oli. Jika dioperasikan pada kondisi head penggerak dan head pemompaan yang lebih besar diharapkan akan dapat memberikan performansi yang lebih baik. Keywords: pompa hydram, pompa torak, massa katup limbah, panjang langkah

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-22

MI-022

PEMODELAN FENOMENA BACKDRAFT PADA KOMPARTEMEN DUA KAMAR

Ryan Firmansyah, Nursanty Elisabeth, Anton Atmaja, Muhammad Iqbal,

Miftah Faridy, dan Yulianto S Nugroho (*) Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

Kampus UI Depok 16424, Telp +62217270032, Fax. +62217270033 Kontak Penulis (Dr YS Nugroho), E-mail: yulianto.nugroho @ ui.ac.id

ABSTRACT

Kebakaran bangunan dapat beralih menjadi perilaku bencana yang khas yang disebut fenomena brackdraft. Backdraft didefinisikan sebagai pembakaran cepat setelah pemasukan oksigen ke dalam bangunan kompartemen yang telah terisi akumulasi produk pirolisis isi bangunan dalam situasi kebakaran (Fleischmann, CM, et al., 1993). Makalah ini membahas fenomena backdraft dalam kompartemen dua kamar. Pada simulasi ini, geometri bangunan memiliki dua kamar yang diisi dengan perabotan rumah tangga yang berpotensi menjadi beban api dan dua pintu terhubung satu sama lain. Pada penelitian ini efek bukaan pintu akan dipelajari dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS). Untuk semua skenario, geometri dan beban api dianggap konstan. Pintu dibuka pada saat tertentu atau pada saat suhu ruang mencapai suhu tertentu. Dalam makalah ini hasil dari model bangunan akan berhubungan dengan pembukaan pintu secara fisik dan hasil lainnya yang tersedia di literatur.

Kata kunci: kebakaran bangunan, kebakaran kompartemen, backdraft, bencana.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-23

MI-023

UJI KUALITAS UDARA DI DALAM RUANGAN (STUDI KASUS )

Rusdy Malin, Wardjito, Budihardjo

* Laboratorium Mekanika Fluida, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

**Laboratorium Teknik Pendingin dan Refrijerasi, Departemen Teknik Mesin, Fakultas TeknikUniversitas Indonesia

Kampus Baru UI – 16424, Depok Telp: 021-7270032 E-mail: [email protected] Asmi

Fakulti Kejuruteraan Awam & Alam Sekitar Universiti Tun Hussein Onn Malaysia 86400 Parit Raja Batu Pahat Johor Darul Ta’zim

Telp: +607-4537701 E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Issu bahwa sering terjangkit penyakitnya penghuni gedung yang menggunakan unit pengatur kondisi ruangan ( AC ) mulai ramai dibicarakan, apalagi setelah adanya publikasi-publikasi tentang “sick building syndrome” baik pada seminar-seminar maupun pada media ilmiah lainnya. Penyakit-penyakit yang sering terdeteksi pada umumnya adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh kondisi ruangan meskipun ruangan tersebut telah diinstalasi dengan unit AC yang dirancang mengikuti kondisi kenyamanan (comfort) mengikuti standar, baik ASHRAE maupun WHO. ZDStudi kasus ini dilakukan setelah diprediksi bahwa beberapa karyawan pada satu lantai di suatu gedung tinggi (high rise building) mengidap penyakit yang sama, oleh karena itu diperkirakan disebabkan oleh kualitas udara di dalam ruangan di lantai tersebut. Tulisan ini tidak membicarakan masalah penyebab dan jenis penyakit yang timbul pada ruangan tersebut (karena hal ini masuk pada disiplin bidang lain), tetapi dimaksudkan untuk memberikan cara/teknis pelaksanaan uji kualitas udara di dalam ruangan yang dilakukan secara sederhana tetapi dapat dipertanggung jawabkan Kata kunci: Kualitas udara

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-24

MI-024 Pembuatan dan Studi Kelayakan Ekonomi Prototype Turbin

Angin Tipe Helix Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik dengan Studi Kasus Daerah Bandar Lampung, Lampung

Indonesia

Martinus, M.Sc. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung

Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, [email protected]

ABSTRAK

Tingginya kebutuhan migas yang tidak diimbangi oleh kapasitas produksinya menyebabkan kelangkaan bahan bakar migas sehingga terjadi kenaikan harga. Pemerintah maupun swasta di hampir semua negara kemudian berpacu untuk membangkitkan energi dari sumber-sumber energi baru dan terbarukan untuk menjaga ketahanan energi negaranya. Salah satu energi alternatif yang belum termanfaatkan secara baik di Indonesia adalah energi angin. Pembuatan turbin angin yang dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit listrik dapat menggunakan jenis turbin angin yang murah dan aman. Turbin angin yang dibuat merupakan tipe helix ini menggunakan tiga buah turbin angin yang memiliki dua variasi bentuk dengan bahan ringan terbuat dari kain kedap udara. Pertama dengan variasi bentuk setengah lingkaran yang mengadopsi dari bentuk turbin savonius. Dan bentuk yang kedua adalah bentuk sudu lurus. Dari kedua jenis variasi bentuk sudu ini akan dihitung kelayakan terhadap ekonominya bila dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit listrik selama 10 tahun. Angin yang berhembus sepanjang tahun di daerah Bandar Lampung berkisar 4 m/s yang dapat menghasilkan daya sebesar 84,43 Watt untuk turbin vertikal tipe helix dengan variasi sudu lurus, sedangkan 98,4 Watt untuk turbin angin vertikal tipe helix dengan variasi sudu setengah lingkaran. Untuk mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga sederhana yang mengalokasikan daya 300 Watt, Untuk mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga sederhana turbin tipe helix ini harus menggunakan 4 buah turbin angin dengan investasi total sebesar Rp 8.196.000,-. Dengan menggunakan kriteria payback periode (PBP) jenis turbin angin ini layak secara ekonomi dengan jangka pengembalian investasi selama 2,8 tahun. Dengan menggunkan metoda lain yaitu dengan metoda kriteria nilai bersih sekarang (NPV) dengan menggunakan bunga bank sebesar 12 % mendapat keuntungan sebaesar Rp 425.355,- dalam jangka waktu 10 tahun, bila menggunakan criteria benefit cost ratio (BCR) turbin angin ini bernilai 1.05 yang berarti layak secara ekonomi menurut metoda BCR,sedangkan untuk menentukan Kriteria internal rate of return (IRR) bernilai 13,55 % yang lebih besar bila dibandingkan dengan suku bunga bank. Kata kunci: Pembuatan, Turbin angin tipe Helix, Kecepatan angin, Daya listrik, Payback Period, Net PresentValue, Benefit Cost Ratio, Internal rate of return.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-25

MI-025

KAJI PENERAPAN EFEK PELTIER UNTUK ALAT KECIL-RINGAN PENDINGIN MINUMAN

Hendi Riyanto, Sigit Yoewono

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Jln Ganesa 10, Bandung 40132

Telp: +62-22-2504243; Fax: +62-22-2534099; Email: [email protected]

ABSTRAK

Pendinginan makanan dan minuman sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat modern karena dapat meningkatkan kualitas rasa dan higienisnya. Di samping itu, masyarakat modern dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi. Berdasarkan dua kebutuhan tersebut, dilakukan kajian tentang kelayakan penerapan efek Peltier dari alat pendingin termoelektrik (thermoelectric cooler - TEC) untuk alat pendingin minuman kaleng/kotak yang kecil dan ringan sehingga mudah untuk dijinjing dan dipindah-pindahkan. Kelayakan tersebut mencakup: 1) kelayakan energi, 2) kelayakan produksi dan 3) kelayakan harga. Kajian diawal dengan melakukan analisis energi untuk menentukan desain optimum alat kecil-ringan pendingin minuman.Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan purwarupa alat pendingin tersebut. Berikutnya dilakukan pengujian awal kualitatif terhadap purwarupa tersebut dan perhitungan ongkos produksinya. Hasilnya purwarupa alat kecil-ringan pendingin minuman yang menggunakan TEC jenis bismuth telluride (Bi2Te3) dengan dimensi luar kotak pendingin 19 x 10 x 10 cm3 dan menggunakan polyurethane (PU) serta extended polystyrene (EPS) foam dengan ketebalan total 9 mm sebagai dinding dan isolator panas kotak pendingin. Namun, karakteristik TEC yang dipilih menuntut penambahan sirip-sirip pendingin dan kipas untuk menjaga temperatur sisi panas TEC, sehingga diperlukan daya tambahan sebesar 1,8 W. Pengujian kualitatif menunjukkan bahwa purwarupa alat pendingin dapat mendinginkan minuman susu pada tegangan 7,5 V. Selanjutnya, peletakan TEC pada kotak pendingin berpengaruh pada kemerataan distribusi temperatur minuman. Peletakan TEC di atas kotak pendingin menghasilkan distribusi temperatur minuman yang merata, sedangkan peletakan TEC di bawah kotak pendingin menghasilkan stratifikasi temperatur pada minuman. Katakunci: Efek Peltier, thermoelectric cooler (TEC), alat kecil-ringan pendingin minuma

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-26

MI – 026

PENGARUH WICK MESH SCREEN DAN SINTERING POWDER TERHADAP KINERJA HEAT PIPE

Nandy Putra, H. Rahman, Wayan Nata

Applied Heat Transfer Research Group Departemen Teknik Mesin

Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok

Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Dalam beberapa penelitian terhadap heat pipe, unjuk kerja salah satunya dipengaruhi oleh kinerja wick.Penelitian ini membandingkan hambatan panas wick antara wick dengan struktur screen mesh 2 lapisan,4 lapisan, 6 lapisan dan struktur sintered powder. Wick screen mesh terbuat dari kawat stainless steel 200mesh dan sintered metal powder yang terbentuk dari tembaga serbuk 60 μm dengan temperatur sintering pada 560oC. Pengujian dilakuakan pada heat pipe tembaga berdiameter 10 mm dan panjang 200 mmdengan fluida kerja air. Hambatan panas yang diukur melaui wick dengan variasi input daya melalui pemanas elektrik, dengan 5 titik pengukuran temperatur sepanjang heat pipe menggunakan thermocouple, menujukan bahwa hambatan panas pada screen mesh semakin kecil ketika jumlah lapisan wick diperbanyak dan hasilnya untuk tebal wick yang sama sintered wick mempunyai hambatan yang lebih kecil dibanding dengan wick screen mesh. Kata kunci : heat pipe, wick, sintered powder, screen mesh.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-27

MI – 027 PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI DENGAN

MEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR BERLARUTAN KOH

Arijanto, Bambang Yunianto

Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Diponegoro Semarang

Email : [email protected] Telp: 085741338475 - 024 7460059

ABSTRAK

Salah satu alat penghemat elpiji adalah elektroliser air, yaitu alat untuk memproduksi gas Brown HHO yang dapat menghemat pemakaian elpiji, apalagi penggunaan elpiji semakin meningkat. Pengujian dilakukan dengan menambahkan elektroliser HHO pada kompor gas menggunakan elektroda stainless steel berbentuk silinder dengan variasi komposisi larutan elektrolit KOH 4 gram, 8 gram, 11 gram, 12 gram, 13 gram, dan 16 gram dalam setiap 1,5 liter aquades. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa penghematan pengunaan elpiji pada kompor gas dengan adanya penambahan elektroliser HHO cukup segnifikan. Hasil yang didapatkan dari pengujian ini adalah bahwa komposisi elektrolit KOH 12 gram dengan elektroda stainless steel berbentuk silinder menghasilkan penghematan elpiji maksimal 18 % karena proses pemanasan lebih singkat 2,5 % namun butuh daya listrik sebesar 28 watt. Secara keseluruhan penggunaan elektrolizer untuk lompor gas cukup memadai

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-28

MI – 028

ANALISIS KAVITASI ELBOW 900 PADA INSTALASI PIPA PEMBUANGAN AIR BEKAS GALIAN TAMBANG

BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

Mastiadi Tamjidillah*

Program Studi Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat

Jl. Jend. A. Yani Km. 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan Phone 0511.4773858 Fax 0511. 4781730

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Proses kavitasi sering terjadi di mesin fluida seperti turbin air, pompa, pipa baik adanya penyempitan penampang maupun belokan berupa elbow. Hal ini sangat penting diketahui dalam sistem perpipaan karena dengan perubahan penurunan tekanan akan menyebabkan perubahan fase dari cair menjadi uap. Perubahan fase ini ditandai dengan terjadinya gelembung –gelembung udara yang nantinya pecah akibat tekanan sekelilingnya. Pecahnya gelembung ini akan menyebabkan abrasi pada dinding pipa, hal inilah yang dinamakan kavitasi. Selain ditandai dengan adanya gelembung udara proses kavitasi ini juga ditandai dengan suara dan getaran disekitar dinding yang terjadi pecahnya gelembung tadi. Penggunaan sistem perpipaan untuk pengeringan di daerah tambang pada saat ini sangat bergantung dengan kondisi musim dengan menggunakan pompa di dasar tempat penampungan air dan beberapa pompa penguat yang melewati daerah penambangan aktif. Dengan melihat luas area bekas galian maka instalasinya memerlukan beberapa jenis sambungan yang menghasilkan tekanan yang besar yang menimbulkan terjadinya abrasi, getaran (vibrasi), dan suara bising. Data awal yang didapatkan pada peralatan meliputi pompa, motor, belt, dan putaran poros. Putaran pompa yang terukur adalah 2850 rpm dan dianggap sama untuk tiap pengambilan data, sedangkan untuk putaran motor adalah 2850 rpm. Tiap elbow dapat dibedakan dari masing masing frekuensi yang dimiliki. Perhitungan lain untuk mengetahui kavitasi dengan angka thoma maupun bilangan Reynoldsnya. Kata kunci: kavitasi, pompa, pipa, elbow getaran, bising, tambang

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-29

MI – 029

UJI METODE NON DIMENSIONAL PERFORMA KAPAL MODEl

Yanuar dan M.Baqi

Departemen Teknik Mesin

Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424 Depok, Indonesia Phone: +62-21-727 0032, FAX: +62-21-727 0033, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Metode non dimensional dikembangkan untuk memprediksi peningkatan performa kapal berdasarkan perbandingan komponen-komponen tingkat kekasaran kapal, kecepatan kapal, jarak tempuh dengan volume dari komponen-komponen penghasil gaya gerak. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan para perancang kapal untuk mengestimasi peningkatan performa kapal jika dikenai perubahan pada komponen-komponen tertentu. Secara matematis metode ini tampaknya cukup menjanjikan untuk diaplikasikan dalam mendisain kapal baru atau untuk meningkatkan performa kapal yang sudah ada. Namun suatu pengujian mutlak diperlukan untuk melihat seberapa tepatkah metode yang dikembangkan tersebut. Keywords: Metode non dimensional, komponen gaya gerak, performa kapal

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-30

MI – 030

EFEK PIPA SPIRAL PADA ALAT PENUKAR KALORN (HEAT EXCHANGER)

Yanuar*, Gunawan* dan M Baqi*

*Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Indonesia Kampus UI Depok 16424

Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033 E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Teknologi pendingin sangat diperlukan bagi dunia industri. Terjadinya beban termal yang tinggi harus ditangani secara khusus agar tidak menimbulkan kerugian yang besar dan dapat menghemat penggunaan energi. Pipa spiral lurus dan pipa spiral lengkung yang dapat membuat aliran berputar yang akan menipiskan ketebalan boundary layer pada dinding. Variasi jarak langkah (pitch) dengan diameter, P/D= 6,7 dan 7,1 digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk distribusi kecepatan aliran didalam pipa spiral lurus dan pipa spiral lengkung. Air digunakan sebagai fluida kerja standar untuk mengetahui ragam distribusi kecepatan. Kecepatan maksimum pada pipa spiral terletak pada kwadran 1 dibagian atas kanan dari sumbu. Kata kunci : pipa spiral lurus, pipa spiral lengkung, distribusi kecepatan.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-31

MI – 031

EFEK BIOPOLIMER AIR TAPE KETAN TERHADAP PERUBAHAN PANJANG INLET ALIRAN

BERKEMBANG PENUH (FULLY DEVELOPED FLOW)

Yanuar*, Febry Rachmat dan Gunawan* *Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus UI Depok 16424 Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033 E-mail:

[email protected]

ABSTRAK

Penemuan dan realisasi secara gradual pada periode awal tahun 60-an mengenai larutan polimer encer yang mempunyai sifat hambatan gesek turbulen yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murni air, telah menjadi objek penelitian dalam komunitas dinamika fluida. Dengan kemampuannya dalam mereduksi hambatan gesek (drag reduction), hasil tes larutan polimer telah menambahkan sebuah alat bantu lain dalam studi tentang dasar-dasar hidrodinamika. Ketepatan penggunaan formula turunan dari persamaan Navier-Stokes hanya dapat digunakan untuk aliran berkembang penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aliran berkembang penuh (fully developed flow) akibat efek penambahan biopolimer air tape ketan. Biopolimer hasil fermentasi beras ketan 50 ppm, 100 ppm dan 250 ppm dengan air murni disirkulasikan didalam sistem perpipaan. Pipa acrylic berdiameter 12 mm yang didalamnya dimasukkan pipa kecil yang dapat bergerak maju mundur digunakan dalam penelitian ini. Variasi panjang kedalaman pipa kecil masuk dan variasi konsentrasi larutan hingga mencapai kondisi aliran berkembang penuh dilakukan dalam penelitian. Pada pipa uji dipasang 4 buah pressure tap dengan jarak masing-masing tap 250 mm. Pada saat bilangan Reynolds dibuat konstan jarak panjang pipa kecil masuk ditarik keluar hingga mencapai nilai ketinggian tekanan manometer konstan aliran berkembang penuh telah dicapai. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik panjang aliran berkembang penuh untuk fluida dengan campuran konsentrasi biopolimer didapatkan lebih panjang (Linlet > 135*Diameter untuk laminar dan Linlet > 35*Diameter untuk turbulen) dibandingkan dengan air murni, walaupun larutan biopolimer ini dapat mereduksi koefisien gesek dalam aliran turbulen. Kata kunci: biopolimer air tape ketan, fully Developed flow, panjang inlet.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-32

MI – 032 PENGARUH UKURAN ZONA RESIRKULASI TERHADAP

SIFAT TRANSPORT SEPARATED - REATTACHED FLOW DENGAN EKSITASI EKSTERNAL

1Harinaldi, 2Damora Rhakasywi

1,2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia 1Email : [email protected] & 2Email : [email protected]

ABSTRAK

Geometri kanal aliran yang memiliki pembesaran saluran mendadak di bagian hilir dapat menghasilkan aliran yang terpisah dan bertaut kembali (separated-reattached flow). Model geometri seperti ini salah satunya berbentuk backward facing-step yang merupakan bentuk yang sederhana dan banyak digunakan untuk melakukan simulasi berbagai macam fenomena pada peralatan keteknikan seperti reaktor kimia, sistem kendali aerodinamik kendaraan, sistem pembakaran pada dump combustor dan lain-lain. Pada aplikasinya, dinamika aliran di zona resirkulasi yang terbentuk sangat mempengaruhi kinerja operasional peralatan-peralatan tersebut. Pada penelitian ini dilakukan upaya memodifikasi ukuran zona aliran resirkulasi dengan merubah ketinggian step serta memberikan eksitasi eksternal berupa injeksi slot jet dari fluida panas dengan variasi temperatur 1000 C dan 3000 C. Kajian komprehensif dilakukan dengan pendekatan komputasional dan eksperimental. Model k-ε digunakan dalam kajian komputasi sementara medan aliran resirkulasi divisualisasi dengan menggunakan high speed camera yang kemudian diolah menggunakan image processing software sehingga dapat dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai fitur struktur aliran yang termodifikasi akibat pemberian eksitasi jet pada medan aliran resirkulasi tersebut. Hasil dari eksperimen dan komputasi kemudian digunakan untuk menjelaskan efek dari pengaruh ketinggian step dengan jarak injeksi yang diberikan terhadap bentuk dari zona aliran resirkulasi pada model geometri backward facing step. Kata kunci : Backward facing step, zona resirkulasi, eksitasi slot jet

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-33

MI – 033

PENGARUH LAJU ALIRAN OKSIGEN (O2) & KARBONDIOKSIDA (CO2) DALAM PROSES KARBONISASI

DAN AKTIVASI PADA PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF BERBAHAN DASAR BATUBARA

Senoadi*,M Idrus Alhamid,Nasruddin,Hermanto

Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok 16424 [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan karbon aktif dari batubara Indonesia yaitu Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur. Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses oksidasi dan aktivasi. Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas karbon aktif dengan proses oksidasi pada temperatur 300oC dan aktivasi dengan metode aktivasi fisika pada temperatur 950oC. Pada penelitian ini selain melihat perubahan burn off dari variasi laju aliran gas pada proses oksidasi dan aktivasi juga untuk mengetahui hasil burn off dari variasi posisi autoclave dan arah aliran inlet gas oksigen dan karbondioksida sebagai activating agen. Dan hasillnya didapat nilai burn off 93.7% dan nilai iodine number 879 mg/g pada batubara kalimantan timur pada autoclave horizontal dan arah aliran inlet bottom. Kata kunci :Karbon aktif, oksidasi dan aktivasi, burn off

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-34

MI – 034

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PIPA KALOR DALAM KOLEKTOR SURYA SEBAGAI PENYERAP

ENERGI TERMAL SURYA UNTUK PENYUPLAI POMPA KALOR TEMPERATUR TINGGI

Nugroho Gama Yoga 1), 2) , Aryadi Suwono 1), Abdurrachim 1), Toto

Hardianto 1)

1) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Sinar matahari merupakan energi kekal, melimpah, dan mudah didapat, ketersediaannya merupakan potensialuntuk dikembangkan terutama di daerah khatulistiwa. Kelebihan lain dari pemanfaatan sumber energi matahari adalah ramah lingkungan. Salah satu alat yang dapat mengkonversi radiasi matahari menjadi bentuk energi termal adalah kolektor surya. Intensitas radiasi matahari yang diterima kolektor surya tidak kontinyu tetapi fluktuasi karena adanya hambatan yaitu awan. Untuk mengatasi fluktuatif intensitas radiasi maka pengambil panas haruslah responsif, agar panas yang datang dalam waktu singkat pun dapat diambil dari kolektor. Untuk itu digunakan pipa kalor yang dapat merespon dengan cepat adanya panas yang datang dalam waktu singkat. Panas yang didapat dari kolektor akan dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih luas, yaitu menghasilkan uap panas bertemperatur 120o C sehingga diperlukan suatu alat tambahan yang dapat menghasilkan uap temperatur tinggi, yaitu pompa kalor. Dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh fluktuasi sinar matahari terhadap keluaran sistem kolektor surya dan pompa kalor. Kata kunci : pipa kalor, kolektor surya, pompa kalor.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-35

MI – 035 POMPA KALOR TEMPERATUR TINGGI BERBANTUAN

ENERGI SURYA: DESAIN DAN PENGUJIAN

Djuanda1, Aryadi Suwono2, Ari Darmawan Pasek2, Nathanael P. Tandian2, Muharram3

1Universitas Negeri Makassar, Kampus UNM Parangtambung Makassar 022-2502342, [email protected] 2Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung

Lab. Termodinamika PPAU-IR ITB 3Teknik Refrigerasi dan Pengkondisian Udara Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK Pompa kalor adalah sistem konversi energi yang menawarkan teknologi untuk memanfaatkan sumbersumberkalor yang tersedia di lingkungan seperti dari udara, tanah, air, matahari maupun sumber lainnya menjadi kalor yang berguna. Dengan menggunakan sedikit masukan energi, pompa kalor dapat meningkatkan temperatur ruangan maupun air ke temperatur yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan pompa kalor kompresi uap dengan mengkonversi kalor masukan pada evaporator. Sistem terbagi atas dua bagian yaitu sub-sistem energi surya yang digunakan sebagai sumber kalor, dan yang kedua adalah sub-sistem pompa kalor. Sub-sistem energi surya menggunakan solar kolektor jenis CPC serta penyimpan kalor menggunakan parafin. Sub-sistem pompa kalor terdiri dari steam generator vertikal yang berfungsi sebagai kondensor, selain itu terdapat peralatan double pipe internal heat exchanger, preheater, dan evaporator. Sebagai penggerak utama digunakan kompresor torak. Penggunaan konfigurasi ini disesuaikan dengan tujuan utama pompa kalor sebagai penghasil uap. Evaporator memindahkan energi dari sumber kalor ke refrigeran. Aliran refrigeran dari evaporator melewati penukar kalor internal kemudian dikompresi hingga mencapai tekanan dan temperatur tinggi. Refrigeran kemudian mengalir melalui steam generator, kalor kemudian dipindahkan ke aliran air yang mengalir melalui steam generator sehingga terjadi perubahan fasa menjadi uap. Sebelum memasuki steam generator, air terlebih dahulu dialirkan melalui preheater yang akan meningkatkan temperatur air dari kondisi awal. Hasil pengujian pompa kalor temperatur tinggi berbantuan pemanas energi surya diperoleh koefisien performansi (COP) pompa kalor ketika evaporator diberi kalor akan mencapai 4 dengan rasio tekanan maksimum yang dapat dicapai adalah 4,4. Temperatur uap keluar steam generator mencapai 120oC. Lift temperatur (perbedaan antara temperatur uap keluar steam generator dan temperatur sumber kalor) dapat mencapai 60oC. Kata kunci: Pompa kalor temperatur tinggi, energi surya, desain, performansi pompa kalor

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-36

MI – 036

SIMULASI DINAMIKA MOLEKULAR DAMPAK DAN PROSPEKNYA UNTUK

PENGEMBANGAN MEDIA PENYIMPAN ENERGI

Supriyadi Nasruddin

Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Indonesia Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti

e-mail:[email protected] Departmen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

e-mail:[email protected]

ABSTRAK

Krisis energi merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi saat ini. Sumber energi dari bahan bakar fosil semakin menipis sementara pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor meningkat tajam. Hal ini berkorelasi langsung dengan masalah lingkungan seperti pemanasan global. Hidrogen merupakan salah satu harapan untuk energi masa depan, sayangnya masih terkendala dalam proses distribusi dan penyimpanannya. Salah satu cara mengatasi kendala tersebut adalah dengan sistem adsorpsi. Tabung nano karbon (Carbon Nanotube/CNT) merupakan media penyimpan yang baik karena memiliki luas permukaan dan volume pori yang besar. Bagaimana meningkatkan kinerja CNT masih sangat menarik untuk diteliti. Penelitian secara eksperimental umumnya masih memerlukan biaya yang mahal, maka perlu didukung metoda lain untuk menunjangnya seperti Simulasi Dinamika Molekular. Keywords: Dinamika Molekular, Simulasi, CNT, Hidrogen, Adsorpsi.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-37

MI – 037

PENGARUH PERUBAHAN KOMPOSISI REFRIGERAN CAMPURAN CO2/ETHANE DALAM SISTEM

REFRIGERASI CASCADE

Darwin Rio Budi Syaka, Nasruddin dan M. Idrus Alhamid

Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas IndonesiaKampus Baru UI Depok 16424

E-mail: [email protected]

ABSTRACT Cold storage untuk kebutuhan biomedis disyaratkan dapat mencapai -80oC dan untuk itu digunakan sistem refrigerasi cascade (Tianing et al, 2002). sistem refrigerasi cascade masih menggunakan refrigeran CFC dan HCFC. Campuran azeotropis karbondioksida dan ethane merupakan refrigeran alternatif yang menjanjikan. Studi simulasi dan eksperimen mengindikasikan campuran karbondioksida dan ethane mampu mencapai temperatur - 80oC (Darwin et.al, 2008). Namun demikian, temperatur minimum tersebut masih belum stabil. Hal ini diduga karena adanya perubahan komposisi saat refrigeran campuran bersirkulasi dalam sistem refrigerasi. Hal ini dibuktikan oleh Kim el al. (2007) yang melakukan studi campuran CO2/propane mendapati bahwa komposisi CO2 lebih besar 0,03 (fraksi mole) daripada komposisi pengisiannya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan berkonsentrasi pada pengaruh perubahan komposisi refrigeran yang bersirkulasi terhadap kinerja mesin refrigerasi cascade melalui metode eksperimen. Penelitian ini akan mendapatkan komposisi optimal campuran karbondioksida dan dalam sirkuit temperatur rendah pada sistem refrigerasi cascade.. Keywords: Cascade, Komposisi, CO2, Ethane

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-38

MI – 038

PENGARUH SWIRL VANES PADA ALIRAN UDARA SEKUNDER TERHADAP API DIFUSI YANG TERBENTUK di ALIRAN SEMBUR DOUBLE

CONCENTRIC

Tri Agung Rohmat, Rahmat Sahrudin, Harwin Saptoadi

Mechanical and Industrial Engineering Dept. Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55262 Phone/FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research was aimed to investigate the effects of axial position and angle of swirl vanes located in the secondary air path on a diffusive flame established in a double concentric jet flow. The combustion chamber was mounted at the end of wind tunnel composed with several PVC pipes. Degree of stability of flames was plotted on a stability diagram at a constant secondary air velocity, while the absys and the ordinat are the primary air velocity and the fuel velocity, respectively. The structure of flame was directly visualized using a digital camera with 1/250 sec shutter speed. As the results, it can be observed that locating swirl vanes at the secondary air path provides higher stability of flame than locating at the primary air path. The exception situation is found in a condition where the swirl vanes positioned just at the exit of the secondary air flow. Also, the flames established in this research are short, wide, and brushy. Keywords: swirl vanes, double concentric jet flow, secondary air, stability diagram

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-39

MI – 039

PRODUK BERKADAR ABU DAN SULFUR RENDAH SERTA BERNILAI KALORI TINGGI DARI PROSES

AGLOMERASI AIR-MINYAK SAWITSEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET BATUBARA

Nukman*, Riman Sipahutar* dan Taufik Arief**

* Jurusan Teknik Mesin

**Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl. Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662) Sumatera Selatan, Indonesia

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The sub-bituminous coal from Tanjung Enim were processed by using crude palm oil (CPO) as agglomerating oil. As a result, the ash and sulphur content decreased, while the calorific value increased. By adding crude palm oil, the calorific value sub-bituminous coal increased up to 17,6%. The ash content decreased to 53,7 %, the sulfur content decreased to 15,6%. The CPO has also influenced to increase the compression strength of coal briquette about 28,6 %. Keywords: Sub-bituminous coal, agglomeration method, crude palm oil, ash – sulfur contents, calorific value

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-40

MI – 040 PENENTUAN LIFTED-DISTANCE DAN HEIGHT-FLAME PADA NYALA DIFUSI GAS PROPANA MENGGUNAKAN

SISTEM PENGOLAH CITRA (RGB-INDEX)

I Made K Dhiputra1), Harinaldi2), NK.Caturwati3)

1,2 Teknik Mesin Universitas Indonesia 3 Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Laboratorium Thermodinamika, ”Flame & Combustion Research Group” Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok 16242 Telp. (021) 7270032 & 7864089 - Fax. (021) 7270033

E-mail: [email protected], [email protected]. [email protected]

ABSTRAK

Struktur nyala api hasil pembakaran merupakan suatu hal yang sangat erat kaitannya terhadap karakteristik pembakaran diantaranya : tinggi nyala api (height-flame) yang menentukan waktu tinggal (residence-time) dari jelaga, jarak angkat nyala api (lifted-distance) yang berhubungan dengan konstanta difusivitas udara-bahan bakar. Pengukuran dimensi api menjadi hal yang sulit mengingat kondisi nyala yang tidak statis, bergetar terutama pada nyala turbulen. Paper ini memperlihatkan cara pengukuran lifteddistance dan heigh-flame dengan menggunakan sistem pengolah citra, yaitu menganalisa gambar nyala yang dihasilkan melalui kamera melalui distribusi nilai RGB-indeksnya. Lifted distance ditentukan berdasarkan posisi puncak nilai RGB disekitar ujung burner. Untuk nyala attached-flame yaitu pangkal nyala berada pada ujung burner, distribusi nilai RGB sepanjang sumbu tidak memperlihatkan adanya lonjakan nilai. Penentuan height-flame dilakukan dengan jarak terjauh dimana nilai RGB mulai menurun secara drastis. Dengan sistem pengolah citra diperoleh kesalahan sistematis pengukuran yang sangat kecil mencapai 0.1285 mm. Kata kunci :tinggi nyala api, lifted distance, pengolah citra.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-41

MI – 041

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BLOWING TERHADAP MEDAN ALIRAN

DARI REVERSED AHMED BODY

1Harinaldi, 2Budiarso, 3Engkos A Kosasih, 4Warjito, 5Rustan Tarakka 1,2,3,4 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia 5 Mahasiswa Program Doktor Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Universitas Indonesia 5Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Hasnuddin

Kampus Baru UI Depok 16242 Phone : (021) 7270032 & 7864089 – Fax. (021) 7270033 1Email : [email protected] 2Email : [email protected] 3Email :

[email protected] 4Email : [email protected] 5Email : [email protected]

ABSTRAK

Ketika aliran fluida melewati permukaan yang memiliki kelengkungan konveks, akan terjadi perubahan distribusi tekanan yang mendorong terjadinya separasi aliran di bagian hilir setelah melalui permukaan ini akibat tekanan balik (adverse pressure gradient). Secara konseptual, lapisan batas yang mengalami retardasi dapat dihilangkan dan digantikan dengan memberikan fluida berenergi tinggi sehingga memungkinkan aliran terus bergerak melawan gradient tekanan balik tanpa mengalami separasi. Salah satu konsep pemberian energi dapat dilakukan dengan tiupan (blowing), dimana pemanfaatannya di dunia otomotif dapat meningkatkan secara dramatis kinerja aerodinamika dari kendaraan yang bergerak dengan dampak yang dapat diabaikan terhadap geometri dan desain kendaraan. Pada penelitian ini sebuah model kendaraan keluarga (family fan) yang disederhanakan dan mempunyai desain dasar berupa reversed Ahmed body yang dilengkapi dengan blowing pada bagian belakang digunakan untuk mempelajari secara komprehensif modifikasi medan aliran separasi yang terjadi. Pada penelitian ini digunakan pendekatan komputasional dengan model turbulensi aliran k-epsilon dimana hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan blowing pada bagian belakang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap medan aliran, pembentukan struktur pusaran (swirling structure)dan intensitas turbulensi yang berperan besar pada performa aerodinamika dari model uji Kata kunci : blowing, medan aliran, reversed Ahmed body, separasi aliran

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-42

MI – 042

KAJI EKSPERIMENTAL PENENTUAN SUDUT ULIR OPTIMUM PADA TURBIN ULIR UNTUK DATA

PERANCANGAN TURBIN ULIR PADA PUSAT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

(PLTMH) DENGAN HEAD RENDAH

Adly Havendri, Irfan Arnif

Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang

e-mail : [email protected] ; [email protected]

ABSTRAK Pemanfaatan sumber energi air sebagai sumber energi terbarukan pada umumnya membutuhkan investasi tinggi. Namun untuk skala kecil dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi terbarukan hal tersebut bisa terlaksana. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Komponen utama yang digunakan pada PLTMH adalah turbin, pada penelitian ini digunakan turbin ulir (screw turbine). Penggunaan turbin screw dimulai di Eropa pada akhir tahun 2007 yang lalu, di Indonesia baru dimulai tahun 2009 didaerah Jawa Barat. Turbin ulir memiliki efisiensi yang tinggi dan bisa bekerja pada head yang rendah, hal ini sesuai dengan banyaknya potensi energi air dengan head rendah di Indonesia. Tetapi sebagai teknologi turbin yang baru, hingga saat ini masih sangat sedikit teori atau rujukan yang tersedia terkait perancangan turbin ulir. Banyak sekali parameter perancangan yang belum diketahui dengan baik, salah satunya adalah sudut ulir (β). Pada penelitian ini dilakukan eksperimen yang mencoba menentukan besar sudut ulir yang optimum untuk perancangan suatu turbin ulir, dengan membandingkan performansi prototipe turbin dengan sudut ulir 23o ,26odan 29o. Berdasarkan hasil pengujian, turbin ulir dengan sudut ulir 29o lebih baik daripada sudut ulir 23odan 26o. Kata kunci : energi terbarukan, teknologi baru, PLTMH, head rendah , turbin ulir, sudut ulir

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-43

MI – 043

PENGARUH EQUIVALENCE RATIO DAN TEKANAN AWAL CAMPURAN HIDROGEN-OKSIGEN TERHADAP

MEKANISME DEFLAGRATION TO DETONATION TRANSITION

Jayan Sentanuhady, M. Zuhnir Piliang dan Dionysius Angga Baskoro

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Email: [email protected]

ABSTRAK

Penggunaan bahan bakar gas untuk industri maupun masyarakat pada masa mendatang semakin dibutuhkan seiring dengan kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan keterbatasan bahan bakar cair yang berasal dari fossil. Bagi kalangan industri, penanganan produksi gas hidrogen baik selama proses produksi, delivery maupun dalam penyimpanannya merupakan bagian terpenting, mengingat karakteristik gas hidrogen yang sangat reaktif dan mudah terbakar bila bercampur dengan udara. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap karakteristik mekanisme pembakaran pada fase transisi dari deflagrasi menjadi detonasi. Penyelidikan tentang proses deflagration-to-detonation transition (DDT) pada pembakaran bahan bakar campuran gas hidrogen-oksigen telah dilakukan di dalam pipa uji detonasi dengan panjang 6 m dan diameter dalam 50 mm, campuran hidrogen-oksigen dengan equivalence ratio yang divariasikan antara 0,5 – 2.0 dan tekanan awal antara 40 – 100 kPa. Kenaikan tekanan selama proses DDT terjadi diamati melalui 2 (dua) buah sensor tekanan, sedangkan perubahan kecepatan perambatan api diamati melalui 2 (dua) buah ion probe yang terpasang pada pipa uji detonasi. Untuk mengetahui jarak detonasi dan ukuran sel detonasi pada bagian dalam pipa uji dipasang soot track record yang berfungsi merekam sel detonasi yang terbentuk setelah proses DDT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa equivalence ratio dan tekanan awal campuran bahan bakar gas hidrogen-oksigen mempengaruhi proses atau mekanisme DDT. Jarak DDT lebih pendek dari ignition point pada kondisi campuran yang stoikiometri dan semakin jauh dari ignition point pada campuran miskin (lean mixture) dan kaya (rich mixture). Sedangkan peningkatan tekanan awal campuaran dapat memperpendek jarak DDT dari ignition point dan akan memperkecil ukuran lebar sel detonasi. Kenaikan tekanan paling tinggi adalah 3500 kPa yaitu 35 kali tekanan awal campuran atau mendekati 2 kali tekanan CJ (1876 kPa) pada kondisi equivalence ratio 2,0. Ukuran sel detonasi yang terbentuk dari proses DDT akan semakin mengecil pada kondisi campuran stoikiometri dimana ukuran sel detonasi rata-rata, λ = 0,62 mm dan ukuran sel detonasi akan bertambah besar pada kondisi campuran lean mixture dan rich mixture. Keyword: Equivalence ratio, DDT, Shock wave, reaction front, detonation cell

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-44

MI – 044

PENGARUH BILANGAN TAK BERDIMENSI DAN Re TERHADAP KAVITASI DAN PANCARAN ALIRAN

PADA NOSEL

Jalaluddin dan Muhammad Ilham Maulana Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf No.7 Darussalam-Banda Aceh, Indonesia Phone: +62-651-51977, FAX: +62-651-7552222, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Terjadinya fenomena kavitasi pada aliran flida di dalam nosel dan pembentukan rejim super kavitasi yang memicu terjadinya atomisasi pada sisi keluar nosel telah di teliti melalui serangkaian eksperimen untuk melihat parameter yang dapat digunakan untuk menunjukkan intensitas dari kavitasi. Suatu kamera berkecapatan tinggi digunakan untuk menginvestigasi dan memvisualisasikan efek dari cavitasi terhadap pembentukan jet cairan pada sisi keluar nosel pada berbagai kondisi dari bilangan kavitasi dan bilangan Reynold, _ dan Re. Hasil penelitian menunjukkan bilangan Reynold Re akan meningkat dengan bertambahnya TL karena _L dari cairan berkurang dengan dengan bertambahnya TL. Sedangkan nilai tidak banyak berubah dengan berubahnya temperature. Terbentuknya pancaran aliran (spray) di luar nosel berhubungan erat dengan rejim super kavitasi di dalam nosel, yang berarti bahwa pembentukan rejim super kavitasi memicu terjadinya atomisasi pada aliran keluar. Hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa sudut yang dibentuk pada proses atomisasi (spray angle) juga tergantung pada bilangan kavitasi _, disebabkan perubahan dari rejim berkembangnya kavitasi menuju super kavitasi sangat tergantung pada bilangan kavitasi. Keywords: Kavitasi, Pancaran Aliran, Bilangan Reynold, bilangan Kavitasi, Nosel.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-45

MI – 045

PENGEMBANGAN GENERATOR GELEMBUNG MIKRO JENIS TABUNG VENTURI

Warjito dan Nursanty Elizabeth

Laboratorium Mekanika Fluida, Departemen Teknik Mesin,

Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru UI – 16424, Indonesia.

Telp: 021-7270032, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian karakateristik generator gelembung mikro (microbubble generator) jenis tabung venturi telah dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh parameter geometri dan aliran terhadap karakter gelembung yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan water loop system yang terdiri dari kolam pengamatan, pompa, flow meter, valve, dan test section. Test section berupa generator gelembung mikro jenis tabung venturi, dengan berbagai variasi bentuk geometri dan ukuran serta dilakukan pada berbagai variasi debit air dan debit udara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa generator gelembung mikro jenis tabung venturi yang dirancang mampu menghasilkan gelembung mikro (microbubble). Parameter-parameter yang diujikan secara signifikan memberi pengaruh terhadap jumlah dan ukuran gelembung mikro. Semakin besar debit udara, semakin banyak jumlah gelembung yang dihasilkan namun ukuran gelembung semakin besar. Debit air yang meningkat menghasilkan jumlah gelembung yang semakin banyak dengan ukuran yang lebih kecil. Pengaruh geometri pada pembentukan gelembung mikro cukup signifikan. Semakin kecil perbandingan antara diameter leher venturi dengan diameter pipa, semakin banyak gelembung mikro yang dihasilkan. Demikian juga dengan sudut divergen, semakin besar sudut tersebut semakin banyak jumlah gelembung mikro yang dihasilkan.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa generator gelembung mikro jenis venturi yang diuji mampu menghasilkan gelembung mikro. Populasi dan ukuran gelembung sensitif terhadap bilangan Reynolds, rasioaliran udara dan air serta geometri dari generator. Kata Kunci : gelembung mikro, tabung venturi, geometri, debit.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-46

MI – 046

PENGARUH OBSTACLE DISCTERHADAP API DIFUSI YANG TERBENTUK DI ALIRAN SEMBUR CONCENTRIC

Tri Agung Rohmat, Hadi Saputra

Mechanical and Industrial Engineering Dept.

Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55262

Phone/FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research was aimed to investigate the effects of diameter and axial location of an obstacle disc mounted at the end of fuel pipe on a diffusion flame established in a concentric jet flow. A combustion chamberwas mounted at the end of wind tunnel composed with several PVC pipes. Degree of stability of flame was plotted on a stability diagram, while the absys and the ordinat are the air flow rate and the fuel flow rate, respectively. The structure of flame was directly visualized using a digital camera with 1/250 sec shutter speed. As the results, it can be observed that the obstacle discs with several diameters provide good stabilization effects. Increasing the diameter of the disc enhances the stability of flames. Furthermore it provides more complete combustion and expands the flames radially. In the other hand, locating the obstacle disc far from the tip of air path reduces the stability of flames and causes the flames broader. Keywords:diffusion flame, concentric jet flow, obstacle disc, stability diagram

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-47

MI – 047

Optimasi Penambahan Selubung (Shroud) pada Turbin Angin Sumbu Vertikal dengan Menggunakan

Simulasi CFD 2 Dimensi

T. A. Fauzi Soelaiman, N. P. Tandian, dan Rizki Rachmatulloh Institut Teknologi Bandung, INDONESIA

Laboratorium Termodinamika, Pusat Rekayasa Industri Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara &

Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan, Institut Teknologi Bandung

Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia Email: [email protected]

ABSTRAK

Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) memiliki efisiensi yang masih lebih rendah dari jenis Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH). Hal ini membuat penelitian turbin angin jenis ini masih belum banyak diminati. Namun demikian, TASV memiliki keunggulan dapat menangkap angin dari segala arah sehingga tidak memerlukan yaw mechanism seperti pada TASH. Turbin angin dengan keunggulan seperti ini sangat tepat diterapkan di Indonesia mengingat kondisi di Indonesia dengan arah datang angin yang berubah-ubah. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi untuk mengoptimasi selubung (shroud) yang akan ditambahkan pada TASV untuk memperbaiki efisiensinya. Selubung yang didesain dibuat sedemikian hingga tidak mereduksi keunggulan TASV yang dapat menangkap angin dari segala arah. Metode optimasi yang dilakukan adalah dengan simulasi 2 dimensi dengan menggunakan Program Computational Fluid Dynamic (CFD) FLUENT. Simulasi dilakukan untuk kondisi kecepatan angin rata-rata di Indonesia. Dari simulasi yang dilakukan, diperoleh bentuk, ukuran, dan jumlah sekat selubung yang memberikan kecepatan angin tertinggi di dalam selubung sebelum masuk turbin. Kata kunci: Turbin Angin, TASV, selubung, CFD, simulasi.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-48

MI – 048

EVAPORATION HEAT TRANSFER COEFFICIENT IN SINGLE CIRCULAR SMALL TUBES FOR FLOW OF

C3H8 AND CO2

Agus S. Pamitrana, Nasruddina, dan Jong-Taek Ohb

aDepartment of Mechanical Engineering University of Indonesia Kampus Baru UI, Depok (16424)

Indonesia Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033, E-mail: [email protected]

bDepartment of Refrigeration Engineering Chonnam National University South Korea

ABSTRACT

An experimental study of evaporation heat transfer coefficient in single circular small tubes was conducted for flow of C3H8 and CO2 under some various flow conditions. The test matrix encompasses the entire quality range from 0.0 to 1.0, mass fluxes from 50 to 600 kg m−2 s−1, heat fluxes from 5 to 70 Kw m−2 and saturation temperatures from 0 to 10°C. The test section was made of circular stainless steel tubes with inner diameters of 3.0 mm and 1.5 mm, and a length of 2000 mm in horizontal orientation. The test section was heated uniformly by applying an electric power to the tubes directly. Effects of mass flux, heat flux, saturation temperature and inner tube diameter on heat transfer coefficient are reported in the present study. Laminar flow was observed in the evaporative small tubes and considered in the modification of boiling heat transfer coefficient and pressure drop correlations. Keywords: natural refrigerant, C3H8, CO2, evaporation, heat transfer coefficient, small tube

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-49

MI – 049

PENGUAPAN TETESAN PREMIUM

Engkos Achmad Kosasih

Departmen Teknik Mesin, Universitas Indonesia Gedung DTM FTUI, Kampus Baru UI Depok 16424, Indonesia

Telp.: (021) 7270032, 7864089 ext. 231 & 232 Fax.: (021) 7270033, E-mail: [email protected]

ABSTRAK Pada proses pembakaran, laju penguapan tetesan yang disemprotkan mempunyai peran yang sangat sangat penting. Tevfik Gemci et. al. melakukan simulasi semprotan cairan menggunakan perangkat lunak KIVA- 3V. Banyak simulasi proses pembakaran, baik yang menggunakan perangkat lunak Fluent, perangkat lunak KIVA-3V ataupun perangkat lunak yang lainnya, menggunakan model analogi persamaan Ranz-Marshall dan pendekatan model film stagnan sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian kombinasi kedua model tersebut yang diterapkan pada tetesan premium ( yang memiliki bilangan Lewis yang jauh lebih besar dari satu, yaitu sekitar 3) dengan data eksperimen. Selain itu juga bertujuan membandingkannya dengan kombinasi model analogi persamaan Ranz-Marshall dan model modifikasi film stagnan (Kosasih E.A. dan Alhamid M.I.). Penelitian ini menggunakan alat berupa termokopel rambut yang pada ujungnya menggantung tetesan yang akan diuji laju penguapannya pada berbagai kecepatan dan temperatur udara yang mengalir disekitar tetesan tersebut. Setelah dianalisa didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselts (Nu) dan bilangan Sherwoods (Sh). Model modifikasi ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan. Nilai bilangan Sherwood dari model modifikasi juga lebih dekat dengan analogi Ranz-Marshall dibandingkan dengan model film stagnan. Keywords: Tetesan, analogi perpindahan massa dan perpindahan panas, model film stagnan, premium

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-50

MI – 050

VARIATION IN LOAD AND SPEED TOWARDS EXHAUST GAS EMISSION OF GAS ENGINE JGS 208 GS

Riman Sipahutar

1Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl. Raya Palembang-Prabumlih Km. 32, Inderalaya, Ogan Ilir, 30662, Indonesia Email: [email protected]

ABSTRACT

This research conducted to study the effect of speed and load variation on the flue gas emissions from a gas engine JGS 208 GS fueled with LPG. Load variation conducted is at 20, 40, 60, 80 and 100 (kW) while the variation of speed is at 1100, 1300, 1500 and 1700 rpm. The results of this research show the increase of load tends to decrease the exhaust gas emissions of CO, HC but on the contrary for the exhaust gas emission of NOx. This research also show that the increase of engine rotation tends to increase the exhaust gas emissions of CO, HC and NOx at the fifth load variations. The lowest exhaust gas emissions of CO and HC were found at the speed, n of 1100 rpm and the load, P of 100 kW while the highest exhaust gas emissions of CO and HC were found at the speed, n of 1700 rpm and the load, P of 20 kW. Keywords: load variation, speed, emission, gas engine

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-51

MI – 051

RANCANG BANGUN TUNGKU GASIFIER UNTUK PEMANFAATAN TANDAN KELAPA SAWIT SEBAGAI

SUMBER ENERGI

Adjar Pratoto, Agus Sutanto, Eldisa H. Praja, & Dicky Armenda Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik, Universitas Padang Kampus Limau Manis, Padang 25163

Fax: 0751-72566, Email: [email protected]

ABSTRAK

Sumatera Barat memiliki potensi yang besar sumber energi biomassa yang berasal dari limbah pertanian dan/atau perkebunan. Di antara sumber energi biomassa, tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Potensi yang dimiliki oleh TKKS setara dengan 65 juta liter minyak tanah per tahun atau 180 ribu liter per hari. Keunggulan TKKS dibandingkan dengan biomassa lainnya adalah dalam hal kemudahan pengumpulan dan homogenitasnya. Untuk dapat memanfaatkan secara efisien TKKS sebagai sumber energi diperlukan suatu teknologi konversi menjadi bentuk energi final. Gasifikasi merupakan dalah satu teknologi konversi termal yang menghasilkan proses yang bersih. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun tungku gasifier dengan bahan bakar tandan kosong sawit untuk keperluan rumah tangga atau industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam perancangan, dipilih tungku gasifier jenis updraft. Sedangkan parameter yang digunakan dalam perancangan antara adalah nilai kalor bahan bakar biomassa, energi yang dibutuhkan untuk suatu keperluan tertentu, dan lama operasi tungku. Dari hasil rancangan, langkah berikutnya adalah fabrikasi dan pengujian kinerja tungku gasifier. Untuk parameter uji, dilakukan 3 (tiga) variasi ukuran partikel biomassa. Dari pengujian selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap waktu penyalaan, lama operasi, laju konsumsi bahan bakar (FCR, fuel consumption rate) dan laju zona pembakaran (CZR, combustion zone rate). Pengamatan juga dilakukan terhadap nyala api burner dan distribusi suhu di dalam kolom reaktor. Hasil pengujian di laboratorium memperlihatkan warna nyala api jingga tanpa asap. Warna jingga kemungkinan disebabkan oleh adanya partikel karbon yang terbakar di burner. Sedangkan, dari pengamatan distribusi suhu, terlihat bahwa sebaran suhu radial relatif seragam. Waktu penyalaan untuk partikel dengan ukuran kecil lebih pendek dibandingkan dengan pertikel dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini terkait dengan peningkatan luas permukaan kontak pemanasan untuk partikel yang kecil. Ukuran partikel yang kecil juga meningkatkan lama operasi walaupun tidak terlalu signifikan. Sedangkan, FCR dan CZR berkurang karena penurunan porositas yang pada gilirannya meningkatkan tahanan aliran dari agen gasifikasi. Keywords: tungku, biomassa, gasifier, tandan kosong kelapa sawit

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-52

MI – 052

PENGARUH TEMPERATUR CaCl2 TERHADAP EFISIENSI THERMAL DARI

LIQUID DESICCANT DEHUMIDIFICATION SYSTEM

Slamet Wahyudi, Nurkholis Hamidi dan Figur Kamajaya Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Pengondisian udara pada tempat-tempat yang memiliki keadaan udara yang panas dan lembab, amatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan mengingat faktor kenyamanan yang dirasakan oleh penghuninya. Pada perkembangan berikutnya pengaturan kelembaban bukan hanya dipakai untuk kenyamanan belaka namun juga dipakai dalam berbagai proses seperti pengeringan. Sasaran utama yang hendak dicapai dalam pengondisian udara adalah penurunan kelembaban, kelembaban relatif berkisar 40%-70%. Desiccant Dehumidification System (DDS) adalah alternatif yang layak dipakai saat ini. Proses dehumidifikasi merupakan suatu proses penurunan kadar air dalam udara.Sedangkan desiccant adalah suatu zat yang dapat menyerap uap air yang terdapat dalam udara (higroskopis). Untuk meningkatkan proses dehumidifikasi, bisa dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memvariasikan kecepatan udara inlet dan temperatur desiccant yang disemprotkan ke dalam sistem. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan wiper washer assy sebagai alat bantu untuk memompakan desiccant dari penampung yang akan disemprotkan melalui spray nozzle. Variasi kecepatan udara inlet yang digunakan sebesar 1,439 m/s; 1,554 m/s; 1,661 m/s; 1,857 m/s dan 1,948 m/s. Sedangkan variasi temperatur desiccant yang disemprotkan ditentukan sebesar 40 ºC, 50 ºC dan 60 ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan udara inlet dan temperatur desiccant yang disemprotkan maka transfer energinya semakin tinggi karena uap air yang diikat desiccant semakin banyak. Dari peningkatan transfer energi maka akan diiringi peningkatan efisiensi thermal dari sistem. Transfer energi tertinggi yaitu 1,654 kJ/s didapatkan pada kecepatan udara inlet sebesar 1,948 m/s dan temperatur desiccant 60 ºC. Sedangkan efisiensi thermal terbesar yaitu 92,3 % didapatkan pada kecepatan udara inlet sebesar 1,948 m/s dan temperatur desiccant 60 ºC. Kata kunci : temperatur desiccant, dehumidifikasi, transfer energi, efisiensi thermal

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-53

MI – 053 KARAKTERISASI THERMAL PRECIPITATOR SEBAGAI SMOKE COLLECTOR DENGAN MENGGUNAKAN GAS

SENSOR

Imansyah Ibnu Hakim, Bambang Suryawan, I Made K. , Nandy Putra

Departement of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering University of Indonesia

Kampus UI Depok 16424 Jawa Barat Phone : 62-21-7270032, Fax: +62-21-7270033, E-mail : [email protected]

ABSTRAK Salah satu penyebab pencemaran udara adalah polusi yang disebabkan oleh aerosol smoke, salah satunyadan memberikan kontribusi yang cukup besar adalah asap rokok. Bahaya asap rokok bagi manusia dapatmerusak paru-paru, gangguan janin pada ibu hamil, dan gangguan pertumbuhan serta perkembangan diripada balita. Oleh karena itu perlu diupayakan penangulangan pencemaran yang disebabkan oleh asaprokok yang memiliki diameter partikel rata-rata 0,1 μm – 1 μm. Pada studi literatur didapatkan bahwauntuk diameter partikel 0,1 μm – 1 μm salah satu metode penyaringan udara yang optimal yaitu menggunakan thermal precipitator. Thermal precipitator adalah salah satu tipe penyaringan udara berbasis thermophoretic force, yaitu bila ada perbedaan temperatur antara dua buah plat, maka akan menimbulkan gaya dan partikel-partikel yang berada di antara kedua plat tersebut akan bergerak menuju ke daerah yang memiliki temperatur yang lebih rendah akibat gaya tersebut. Dalam rangka upaya membantu pengendalian dan mengurangi pencemaran udara, pada penelitian ini dibuat suatu alat uji thermal precipitator untuk mendepositkan partikel-partikel yang ada di dalam udara dengan memanfaatkan gaya thermophoretic. Gaya tersebut adalah gaya yang diberikan kepada partikel yang tersuspensi di suatu aliran fluida. Penelitian ini menggunakan gas sensor untuk melihat karakterisasi dari thermal precipitator. Dari hasil eksperimen dan analisa dapat diambil kesimpulan bahwa thermal precipitator ini dapat digunakan sebagai smoke collector. Hal ini dibuktikan dengan melakukan observasi dengan mengukur kadar asap yang dapat didepositkan oleh thermal precipitator ini. Kata kunci : thermal precipitator, smoke collector, gas sensor

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-54

MI – 054

PENGUJIAN PEMBEBANAN STATIK PADA DESAIN STRUKTUR GANDAR RODA BELAKANG UNTUK

PROTOTIPE KENDARAAN HIBRIDA RINGAN DTM-UI

Danardono Agus Sumarsono1, Raka Cahya Pratama2, M. Satrio Utomo3

1Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, [email protected] 2Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, [email protected]

2Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, [email protected]

ABSTRAK Dalam riset ini telah dirancang konsep dan pembuatan gandar roda belakang untuk kendaraan hemat energi berbasis teknologi hibrida serial-paralel antara mesin pembakaran dalam dan motor listrik magnet permanen .Konsep rangka mengadopsi sebagian rancangan prototipe yang sudah ada di laboratorium DTM-UI. Konsep ini lebih bersifat rekayasa dan memodifikasi komponen lokal sebanyak mungkin agar dapat digunakan dalam desain. Sistem traksi gandar ini tidak menggunakan gigi diferensial namun menggunakan dua unit freewheel pada roda kiri dan kanannya. Sehingga, daya dan torsi yang diteruskan ke roda belakang dapat diteruskan pada kedua roda secara proporsional. Demikian pula pada traksi untuk memadukan tenaga mesin dan motor listrik digunakan mekanisme freewheel yang dipasangkan pada kedua poros keluarannya. Rancangan ini diharapkan dapat menghasilkan prototipe kendaraan ringan hibrida yang cukup aman dan murah. Pengujian pembebanan statik dalam riset ini merupakan analisis dinamis awal terhadap struktur gandar belakang kendaraan hibrida ringan tersebut untuk mengetahui parameter defleksi statik yang terjadi pada setiap komponen pada gandar agar didapat rancangan yang ringan, kokoh dan mudah dalam manufakturnya. Simulasi perhitungan memanfaatkan perangkat lunak Inventor® serta pengujian skala penuh laboratorium untuk tiga rancangan berbeda pada struktur batang penghubung yang berbentuk: setengah lingkaran, segiempat dan segitiga. Hasil simulasi untuk asumsi pembebanan 1000 N arah vertikal dan 800 N arah horisontal menghasikan bentuk parabola defleksi maksimum sebesar 2,49 mm, kemudian pada pengujian laboratorium didapat besaran defleksi maksimum sekitar 2,46 mm. Dengan kondisi pembebanan maksimum tersebut tegangan dalam struktur gandar dengan batang penghubung berbentuk setengah lingkaran masih dalam ranah elastis. Sedangkan pada desain gandar dengan batang penghubung berbentuk segiempat dan segitiga dengan asumsi material yang sama seperti pada bentuk lingkaran, maka didapat simpangan masingmasing sekitar 1,475 mm dan 2,951 mm. Pemilihan struktur bentuk segiempat menjadi fokus untuk pengujian selanjutnya termasuk rancangan bentuk dan dimensinya agar dapat memenuhi kriteria dengan berat ringan dibandingkan dengan kedua desain lainnya. Kata Kunci : Analisis struktur gandar, pembebanan statik.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-55

MI – 055

Efek Medan Magnet di Intake Manifold Terhadap Unjuk kerja Mesin Diesel Satu Silinder

Abrar Riza1), Jeffry Yansen2)

1Jurusan Teknik Mesin Universitas Tarumanagara Jl. S. Parman no.1 Grogol Jakarta

Telepon : 021-5672548 Email : [email protected]

ABSTRAK

Salah satu usaha untuk meningkatkan unjuk kerja mesin Otto adalah dengan memberikan medan magnet pada aliran bahan bakar di intake manifold. Medan magnet yang diberikan pada bahan bakar dapat menyebabkan terjadinya resonasi partikel-partikel bahan bakar. Kondisi ini dapat memperlemah dan bahkan memecah rantai hidrokarbon sebelum masuk ruang bakar, sehingga reaksi pembakaran didorong lebih baik. Peningkatan untuk kerja akibat medan magnet ini mengacu dengan mengamati besarnya daya yang dihasilkan, kosumsi bahan bakar, efisiensi termal. Peningkatan untuk kerja mesin mengunakan medan magnet di intake manifold dibandingkan dengan kondisi unjuk kerja mesin standar. Adapun hasil yang didapat dengan pengaruh medan magnet tersebut antara lain dengan peningkatan daya sebesar 14%, penurunan pemakainan bahan bakar spesifik sebesar 37% dan peningkatan efisiensi termal 22%. Peningkatan unjuk kerja secara umum terjadi pada puran mesin menengah atau sedang. Keyword: medan magnet, melemahkan, ikatan bahan bakar

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-56

MI – 056

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGEMBANGAN GENERATORTERMOELEKTRIK

SEBAGAI SUMBER LISTRIK

Zuryati Djafara,*, Nandy Putrab, R.A. Koestoerb

aTeknik Mesin Universitas Hasanuddin bTeknik Mesin Universitas Indonesia

*Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia Laboratorium Perpindahan Kalor, ”Heat Transfer Research Group” Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok 16424 Phone: +62-081355026518, Fax: 021-7270033, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Thermoelectric module is thermo element devices that can take advantage heat and to convert into electric energy. As an electrical energy generating system, these elements are not noisy, easy to maintain and relatively small dimension, light and friendly to the environment because it does not produce pollution. This research aims to examine the characteristics of thermoelectric modules which are used as thermoelectric generators and to determine the optimal voltage difference that can be generated. This research started by the design of a thermoelectric generator is a simple model system in which the thermoelectric module is mounted on a copper plate that it functions as a solar collector and further testing of the generator system. The research results show that the intensity of solar radiation affects the temperature difference obtained between the two sides of the modules; For the single thermoelectric module (TEG), temperature difference (ΔT), maximum of about 5.02 ° C with voltage difference (ΔV), maximum of 143,40 mV. And for the double thermoelectric module (TEG) that is connected in the thermal seies indicate the temperature difference (ΔT), maximum around 12.42 ° C with voltage difference (ΔV) to a maximum of 316.14 mV while the modules are connected in series electricity to generate maximum ΔT of about 10° C with ΔV of about 200 mV. Keywords: thermoelectric generator, solar radiation, temperature difference, voltage difference.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-57

MI – 057

KARAKTERISTIK PERAMBATAN API MELALUI CELAH SEMPIT DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN

LPG DAN OKSIGEN

Jayan Sentanuhady, Eko Prabowo dan Tri Agung Rochmat

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jalan Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia. Phone & Fax 0062-274-513668

Email: [email protected]

ABSTRACT

Perambatan api yang melalui celah sempit akan mengalami rugi-rugi kalor yang besar akibat perpindahan kalor. Jika rugi-rugi kalor ini lebih besar daripada energi yang dihasilkan dari proses pembakaran, api yang merambat akan mengalami penurunan suhu. Penurunan suhu yang menyebabkan suhu api berada di bawah autoignition temperature campuran akan menyebabkan api padam (flame quenching). Percobaan dilakukan dengan melewatkan api campuran LPG dan oksigen melalui celah sempit yang terbuat dari aluminium. Pengukuran dilakukan terhadap tekanan ruang sebelum celah sempit (upstream) dan ruang setelah celah sempit (downstream). Selain pengukuran tekanan dilakukan juga pengambilan data gambar dengan high speed video camera. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dengan memperkecil lebar celah maka rugi-rugi kalor yang terjadi akan semakin besar hingga dapat membuat kecepatan perambatan api menurun. Terdapat dua kondisi yang dapat diobservasi dalam penelitian ini, reaksi pembakaran berhasil merambat melalui celah sempit dan pembakaran pada downstream akibat jet ignition. Selain itu didapat pula hasil bahwa tekanan awal campuran berpengaruh terhadap kecepatan perambatan api. Semakin besar tekanan awal campuran maka semakin besar pula kecepatan api yang dihasilkan. Keyword: Flame propagation, jet ignition, celah sempit

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-58

MI – 058 ANALISIS NUMERIK SIFAT-SIFAT TRANSIEN ALIRAN

FLUIDA PANAS BUMI

Khasani

Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281, Indonesia Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail:

[email protected]

ABSTRAK Kemampuan produksi sebuah sumur panas bumi dievaluasi dengan cara mengukur tekanan kepala sumur dan laju aliran massa pada beberapa nilai tekanan kepala sumur. Dengan melakukan kontrol terhadap katup utama akan dihasilkan perubahan tekanan kepala sumur dan laju aliran massa. Namun demikian, waktu yang dibutuhkan oleh variabel-variabel ini untuk menuju keadaan stabil tergantung pada sifat-sifat aliran dari campuran aliran dua fasa air-uap di dalam sumur. Kemampuan produksi sumur juga ditentukan oleh parameterparameter reservoir di antaranya permeabilitas reservoir, suhu dan tekanan reservoir. Dengan demikian, sifatsifat transien produksi sumur penting untuk dianalisis. Dalam penelitian ini simulator WELBORE (Miller, 1980) akan digunakan untuk keperluan tersebut. Untuk mengevaluasi pengaruh lama waktu operasi pengontrolan katup terhadap sifat-sifat transien produksi sumur, akan dipilih perubahan nilai laju alir massa berupa fungsi tangga dan linier dengan beberapa interval waktu di kepala sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh tekanan kepala sumur untuk stabil pada peningkatan laju aliran massa yang diberikan dalam bentuk fungsi tangga akan lebih lama dibandingkan dengan peningkatan laju aliran massa berupa fungsi linier. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka katup utama akan menghasilkan kondisi stabil yang lebih cepat untuk tekanan kepala sumur. Kata Kunci: Sifat-sifat transien, aliran fluida, produksi sumur, analisis numerik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-59

MI – 059

STUDI AWAL PENGEMBANAN SPEED BUMP PEMBANGKIT DAYA

Harus LG, Cahyo Untoro, Debbyta Primaswari, Hamzah

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS

Jl.Arif Rahman Hakim, Kampus ITS Keputih, Sukolilo-Surabaya (60111) Jawa Timur, Indonesia

Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail: [email protected]

ABSTRAK Speed bump adalah mekanisme yang dipasang pada jalan untuk mengurangi laju kendaraan dengan tujuan keamanan. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah speed bump yang memiliki fungsi ganda,yaitu mengurangi laju kendaraan dan sebagai pembangkit daya. Gerak translasi kendaraan diubah menjadi gerak naik turun speed bump, dan kemudian menjadi gerak rotasi pada sistem pembangkit daya yang terhubung dengan speed bump. Gerak rotasi pada sistem pembangkit daya diubah menjadi listrik dengan menggunakan prinsip induksi magnetik. Sistem pembangkit daya terdiri dari pasangan roda gigi, magnet permanen dan kumparan. Prototipe kemudian diuji pada tingkat kecepatan dan massa penumpang yang bervariasi. Besar voltase dan arus yang dibangkitkan diukur. Hasil pengujian menunjukkan untuk massa pengendara 52 kg dan variasi kecepatan sepeda motor 5,10, dan 20 km/jam, dihasilkan tegangan 3V; 2,6V; dan 2,4V. Untuk massa pengendara 76 kg dan variasi kecepatan sepeda motor 5,10, dan 20 km/jam, dihasilkan tegangan 3,9V; 3,4V; dan 2,6V. Sementara untuk massa pengendara 100 kg dan variasi kecepatan sepeda motor 5,10, dan 20 km/jam, dihasilkan tegangan 5,6V; 4V; dan 2,8V. Kata kunci: Speed bump, pembangkit daya, energi mekanik, energi listrik, induksi magnetik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-60

MI – 060 PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER BERBASIS THERMOPHOSIS DAN KARBON

Ferdiansyah N. Iskandar, Ari Widiarto, Ario Ardianto, Nandy Putra

Laboratorium Perpindahan Kalor Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus UI Depok 16424, Indonesia E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Asap rokok disebut juga Environmental Tobacco Smoke mengandung fase gas dan komponen partikulat. Environmental Tobacco Smoke terdiri dari Mainstream Smoke berupa asap yang dihembuskan oleh perokok dan Sidestream Smoke berupa asap yang dihasilkan dari ujung rokok yang terbakar. Sidestream Smoke adalah komponen utama Environmental Tobacco Smoke dengan kandungan hampir seluruh dari total fase gas dan lebih dari setengah dari total komponen partikulat. Oleh sebab itu perlindungan terhadap perokok pasif dapat dilakukan dengan menciptakan suatu alat penyaring yang dapat mengurangi jumlah partikel yang dihasilkan oleh Sidestream Smoke. Cigarette Smoke Filter merupakan rangkaian alat penyaring yang terdiri dari filter udara konvensional, karbon aktif, dan thermal precipitator. Pengujian yang dilakukan adalah guna mengetahui efisensi penyaringan yang dihasilkan oleh Cigarette Smoke Filter. Pengujian dilakukan menggunakan variasi rangkaian filter, karbon aktif, dan thermal precipitator. Analisa hasil pengujian yang dilakukan adalah untuk mengetahui rangkaian filter dan karbon aktif yang memberikan efisiensi penyaringan terbaik serta perbedaan temperatur pada thermal precipitator yang menghasilkan gaya thermophoresis optimal. Dari hasil pengujian, rangkaian filter udara konvensional, karbon aktif homogen, dan thermal precipitator pada perbedaan temperature 35oC memberikan efisiensi penyaringan terbaik sebesar 81,81%, untuk karbon aktif homogen memberikan efisensi penyaringan paling baik sebesar 40% dibandingkan dengan karbon aktif tanpa pencetakan dan karbon aktif heterogen (berlapis) yang masing-masing memberikan efisiensi penyaringan sebesar 20%. Gaya thermophoresis memberikan pengaruh dominan terhadap partikel aerosol dalam proses penyaringan dimana hasil terbaik terjadi pada perbedaan temperatur 25oC. Hasil pengujian Cigarette Smoke Filter yang menggunakan sistem karbon aktif dan thermophoresis telah mampu mengurangi jumlah partikel yang dihasilkan oleh Sidestream Smoke dengan cukup signifikan sehingga upaya untuk melindungi perokok pasif dapat terwujud. Kata Kunci : Smoke, Cigarette Smoke Filter, Thermophoresis, Efisiensi Penyaringan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-61

MI – 061

TINJAUAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SOLAR THERMAL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

DALAM INDUSTRI

Ruli Nutranta, Nasruddin dan M. Idrus Alhamid

Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok 16424, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kebutuhan sumber energi yang semakin meningkat mendorong kita untuk mencari dan memanfaatkan sumber-sumber yang telah ada seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Matahari sebagai penghasil tenaga panas atau kalor dibumi ini memiliki potensi terbesar untuk dimanfaatkan. Indonesia yang terletak digaris khatulistiwa adalah negara yang sangat berpotensi untuk memanfaatkan dan mengembangkan tenaga surya mengingat bahwa lokasi tersebut memiliki keuntungan mendapat penyinaran sepanjang tahun. Energi surya adalah sebuah teknologi untuk pemanfaatan energi matahari untuk energi panas. Sebagai contoh pemanfaatan Solar thermal bertemperatur rendah pada flate blade solar kolektor menjadi salah satu model dalam studi literature ini. Sedangkan Solar Parabolic Concentrator diperuntukan untuk temperatur yang sedang. Pemakaian solar thermal dapat diimplementasikan pada beberapa bidang industri, mulai industri makanan, minuman, tekstil, kimia dan industri lainnya.

Kata kunci : solar thermal, energi terbarukan, industri sel surya

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-62

MI – 062

UNJUK KERJA PENDINGIN ABSORPSI AMONIA-AIR DENGAN VARIASI TEKANAN DESORBSI

Doddy Purwadianto

Program Studi Teknik Mesin

Universitas Santa Dharma Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman

Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, khususnya di daerah pedesaan atau di daerah terpencil, kebutuhan akan sistem pendingin untuk pengawetan/ penyimpanan bahan makanan, hasil panen, hasil perikanan atau vaksin imunisasi masal untuk mengontrol wabah penyakit dan keperluan lainnya dirasakan semakin meningkat. Sistem pendinginan yang ada saat ini kebanyakan bekerja dengan sistim kompresi uap menggunakan energi listrik. Masalah yang ada dengan sistem pendingin kompresi uap adalah belum semua desa atau daerah terpencil memiliki jaringan listrik sehingga sistim pendingin sederhana yang dapat bekerja tanpa adanya jaringan listrik merupakan alternatif pemecahan permasalahan kebutuhan sistem pendingin di daerah pedesaan atau terpencil seperti ini. Salah satu sistem pendingin yang tidak memerlukan energi listrik adalah sistem pendingin absorbsi amonia-air. Sistem pendingin absorbsi amonia-air hanya memerlukan energi panas untuk dapat bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui temperatur pendinginan terendah dan koefisien prestasi (COP) yang dapat dihasilkan sistim pendingin amoniak-air pada beberapa variasi tekanan desorbsi. Sistem pendingin absorbsi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama: (1) generator yang sekaligus berfungsi sebagai absorber, (2) keran pemisah generator dan evaporator dan (3) evaporator yang sekaligus berfungsi sebagai kondensor. Variabel yang divariasikan pada penelitian ini adalah tekanan desorbsi (105 psi dan 145 psi) dan penggunaan katup ekspansi pada akhir proses desorbsi (dengan katup dan tanpa katup). Dari penelitian ini didapatkan temperatur evaporator terendah yang bisa dihasilkan adalah 5oC dan COP tertinggi 0,96 yang dihasilkan dengan proses absorbsi tanpa katup dan pada variasi tekanan desorbsi 145 psi. Kata kunci : absorpsi, energi panas, amoniak, unjuk kerja

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-63

MI – 063 MASS DIFFUSIVITY PADA PENGERINGAN BEKU VAKUM ALOEVERA AKIBAT VARIASI TEMPERATUR PEMANAS

(POSISI ATAS DAN POSISI BAWAH) DARI PANAS BUANG KONDENSER

Muhamad yulianto, M. Idrus Alhamid, Nasruddin

Laboratorium Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

Kampus UI Depok 16424, INDONESIA Ph. +62 21 7270032, Fax. +62 21 727003 Email : [email protected]

ABSTRAK

Pengeringan Beku Vakum adalah proses dehidrasi dimana air (dalam bentuk es/padatan) dipindahkan atau berubah wujud menjadi gas dengan jalan sublimasi secara langsung. Sublimasi tersebut dimulai dari permukaan material yang kemudian menuju ke pusat bahan. Keunggulan dari sistem pengeringan beku vakum diantaranya adalah tidak merusak bentuk, penampilan, rasa, teksture, kandungan biologi dan gizi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu metode pengeringan ini sangat cocok diterapkan untuk bahan dasar yg digunakan untuk medis dan kosmetik. Objek pada penelitian ini adalah Aloevera atau sering disebut lidah buaya. Aloevera adalah salah satu jenis tanaman obat yang banyak tumbuh dengan subur di wilayah Indonesia yang digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan, kosmetik dan perawatan kesehatan. Pada penelitian ini objek aloevera terlebih dahulu diblander sebelum masuk ke proses pengeringan beku vakum pada temperatur kamar 25oC. Salah satu tahap proses pengeringan beku adalah proses sublimasi. Pada proses sublimasi dibutuhkan panas yang disediakan secara kontinyu. Semakin besar temperatur panas yang disediakan akan memperbesar laju pengeringan dan akan mempercepat waktu pengeringan. Pada penelitian ini, temperatur pemanas disediakan dengan memanfaatkan panas buang kondenser dari sistem refrigerasi yang digunakan sebagai cold trap. Temperatur pemanas yang terdiri dari pemanas pada posisi bawah dan posisi atas divariasikan dari 22oC (Tanpa pemanas), 26oC, 28oC, 30oC dan 32oC. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dengan menaikan temperatur pemanas akan meningkatkan laju pengeringan yang mempercepat waktu pengeringan. tetapi tidak merubah mass diffusivity dari material aloevera atau lidah buaya Keywords: Pengeringan beku vakum, Mass diffusivity, Waktu pengeringan, Aloevera, pemanas atas dan bawah

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-64

MI – 064 PENGUJIAN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEAT SINK PLAT JENIS EXTRUDED DAN HEAT SINK

PLAT DENGAN SLOT

Bambang Yunianto Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro Jl..Prof. Sudarto, SH. Tembalang – Semarang

Jawa Tengah , Indonesia Phone: ( 024) 7460059, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Komponen elektronik ataupun micro prosesor yang menghasilkan panas umumnya dipasang pada heat sink sebagai elemen pelepas panas. Unjuk kerja heat sink tergantung dari jenisnya. Ada beberapa jenis heat sink yang sering digunakan, antara lain heat sink plat bersirip jenis extrude, heatsink dengan slot segaris dan heat sink slot selang-seling. Pengujian dilakukan terhadap ketiga jenis heat sink tersebut untuk mengetahui masing-masing unjuk kerjanya, yang dinyatakan dengan bilangan Nusselt. Ukuran ke tiga heat sink masing-masing mempunyai panjang 12 cm dan lebar 8 cm. Tinggi sirip 40 mm dan jarak antar sirip 9 mm. Aliran diantara sirip dinyatakan sebagai aliran dalam saluran tertutup (internal flow), yaitu dengan membuat selubung disisi atas dan samping heat sink. Sebagai fluida kerja digunakan udara dengan variasi kecepatan 2, 3, 4, 5, 6 m/dt dan sebagai sumber panas adalah elemen pemanas 60 watt. Dari hasil pengujian ini, diketahui bahwa Bilangan Nusselt terbaik terjadi pada heat sink dengan slot. Perbedaan antara jenis extrude dan jenis slot cukup nyata, sementara perbedaan antara jenis slot segaris dan selang seling sangat kecil. Kata kunci : heat sink, kecepatan, jarak slot dan bilangan Nusselt

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-65

MI-065

KAJI EKSPERIMEN: PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

TERHADAP UNJUK KERJA MESIN PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI THUNDER TIPE EN-125

Eri Sururi dan Budi Waluyo, ST

Program Studi Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang

Jl. Mayjend Bambang Soegeng km 5 Mertoyudan Magelang 56172 Telp./ Fax. (0293) 326945, E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Mesin mobil maupun sepeda motor memerlukan jenis bahan bakar yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri. Anggapan umum yang beredar dilapangan adalah bahwa penggunaan pertamax mampu meningkatkan unjuk kerja mesin yang mempunyai spesifikasi pabrik berbahan bakar premium. Pada motor bakar, unjuk kerja mesin sangat dipengaruhi oleh fenomena pembakaran didalam mesin itu sendiri. Semakin sempurna proses pembakaran di setiap kondisi kerja mesin pada mesin tersebut, semakin tinggilah prestasi mesin yang dihasilkan. Beberapa hal yang menentukan kesempurnaan pembakaran adalah perbandingan kompresi mesin (Compression Ratio), Ketepatan waktu pembakaran, perbandingan campuran udara dan bahan bakar serta homogenitas campuran. Kesalahan penggunaan bahan bakar bisa menyebabkan fenomena knocking yang selanjutnya akan memperpendek usia komponen-komponen mesin itu sendiri. Parameter prestasi mesin yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsumsi bahan bakar spesifik (Specific Fuel Consumtiont /SFC ). Dari hasil pengujian dihasilkan torsi tertinggi 10,21 kgf.m pada putaran 6000 rpm pada jenis bahan bakar premium dan daya tertinggi untuk premiun dan pertamax menunjukan hasil yang sama yaitu: 10,85 HP pada putaran yang sama yaitu 10000 rpm. Pada hasil pengujian SFC pada putaran mesin 5000 rpm – 8000 rpm premium menunjukan nilai SFC yang lebih kecil sedangkan untuk putaran mesin 9000 rpm ke atas menunjukan SFC premium sedikit lebih tinggi dari pertamax. Kata Kunci : SFC, Prestasi Mesin.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-66

MI-066

STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGIN ADSORPSI ZEOLIT-AIR

Wibowo Kusbandono dan FA. Rusdi Sambada Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma

Kampus 3 Paingan Maguwoharjo Sleman Jogjakarta, Indonesia Phone: +62-0274-883037,

E-mail: [email protected] dan [email protected]

ABSTRACT

In developing countries there is a growing interest in refrigeration for food preservation. The aim of this research is to evaluate performance of a solar adsorption refrigerator using water and zeolite. First, a laboratory apparatus was constructed. The water vapor in the evaporator is adsorbed by zeolite and the water cools down. The zeolite is located in a vacuum tube solar collector which can be heated by artificial sunlight. In doing so, the water is desorbed and condenses at ambient temperature. After the collector cools down the cooling process can start again. This process was investigated with different mass of zeolite and water. Several data have been collected to evaluate the refrigerator’s performance, such as the temperatures in several points of the components, the total incident solar radiation and the ambient air temperature. Typical results are: the water temperature reached 22OC with a corresponding coefficient of performance (COP) of 0.056. Keywords: solar refrigerators, water, zeolite, adsorption, COP

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-67

MI-067

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT PEMBAKARAN BAHAN BAKAR PADAT RAMAH LINGKUNGAN YANG

BERASAL DARI SAMPAH KOTA

Toto Hardianto1, Aryadi Suwono1, Ari Darmawan Pasek1, dan Amrul2 1Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Bandung

2Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung Kontak Person: Toto Hardianto

Lab. Termodinamika, Pusat Rekayasa Industri, ITB Jl. Ganesha no. 10 Bandung 40132

Telp/fax: (022) 250 23 42, Email: [email protected]

ABSTRAK Pembakaran sampah padat perkotaan secara langsung menghasilkan kalor pembakaran yang rendah dan gas emisi yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Melalui proses torefaksi, kualitas sifat-sifat sampah sebagai bahan bakar dapat ditingkatkan, terutama nilai kalornya, sehingga setara dengan batubara jenis sub-bituminous. Bahan bakar padat hasil torefaksi tersebut juga ditargetkan untuk bersifat ramah lingkungan yang ditandai dengan kandungan emisi gas buang yang tidak membahayakan bagi kesehartan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kaji eksperimental untuk mendapatkan karakteristik nilai kalor dan gas emisi hasil pembakaran bahan bakar padat hasil torefaksi yang berasal dari sampah kota, dibandingkan dengan pembakaran sampah langsung. Melalui simulasi dengan menggunakan software Cyclo-Tempo, sampah kota dan bahan baker padat produk torefaksinya dibakar pada tungku yang temperaturnya dapat dikontrol secara kontinu, dan emisi gas hasil pembakarannya dapat dihitung untuk kemudian diidentifikasi dan dianalisis. Bahan bakar padat hasil torefaksi sampah mempunyai nilai kalor setara dengan batubara subbituminous dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan dibandingkan gas emisi hasil pembakaran sampah kota secara langsung. Kata Kunci: bahan bakar padat, torefaksi sampah, nilai kalor, gas emisi, ramah lingkungan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-68

MI-068 KARAKTERISTIK MODEL KINCIR ANGIN POROS

HORISONTAL DENGAN TRANSMISI KOPLING SENTRIFUGAL

Budi Sugiharto

Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma

Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik Model Kincir Angin Poros Horisontal dengan menggunakan transmisi kopling sentrifugal. Kincir Angin Poros Horisontal dengan delapan blade dihubungkan dengan transmisi sabuk dan roda gigi untuk menaikkan putaran kemudian dihubungkan ke kopling sentrifugal sebelum dihubungkan ke generator. Peralatan ini diuji dalam terowongan angin dengan mengatur kecepatan angina berkisar 8 m/s sampai dengan 4m/s. Kopling sentrifugal yang digunakan dengan beberapa variasi, yaitu menggunakan kekakuan pegas konstan (k = 450 N/m) dengan variasi berat bandul yaitu 20 gr, 30 gr dan 40 gr, serta berat bandul konstan (40 gr) dengan variasi kekakuan pegas yaitu 450 N/m, 475 N/m dan 500 N/m. Listrik keluaran generator dihubungkan ke beban (lampu) dengan besaran bervariasi yaitu 8W, 16W, 24W dan 32 W. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kincir mulai bekerja (terhubung dengan generator) tergantung dari besaran berat bandul dan kekakuan pegas. Pada pegas konstan semakin besar berat bandul semakin rendah kecepatan angin yang diperlukan untuk menghubungkan kopling sentrifugal dengan hasil sebagai berikut berat bandul 20 gram bekerja pada kecepatan angin 4,68 m/s, berat bandul 30 gr pada kecepatan angin 4,28 m/s dan berat bandul 40 gram pada 4,45 m/s. Pada berat bandul konstan semakin besar kekakuan pegas semakin besar kecepatan angin yang diperlukan agar kopling sentrifugal dapat bekerja .yaitu kekakuan pegas 450 N/m bekerja pada kecepatanan angin 4,45 m/s,kekakuan pegas 475 N/m pada kecepatan angin 4,62m/s, dan kekakuan pegas 500 N/m pada kecepatan angin 4,96m/s. Pada kekakuan pegas konstan diperoleh efisiensi total tertinggi pada berat bandul 30 gram sebesar 18,12 %, sedang pada berat bandul konstan diperoleh efisiensi tertinggi pada kekakuan pegas 475 N/m sebesar 20 %.. Kata kunci: Kincir Angin Poros Horisontal, Kopling sentrifugal, generator, berat bandul

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-69

MI-069

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI ETANOL DAN PENGUJIAN SIFAT FISIKA

BIOGASOLINE

I Gusti Bagus Wijaya Kusuma Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana

Jln Kampus Unud, Bukit Jimbaran Bali Telp : (0361) 703321, Fax : (0361) 703321, Email : [email protected]

ABSTRAK

Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh beberapa ahli untuk mengatasi krisis energi di berbagai negara, mulai dari pembuatan etanol dan biogasoline (campuran antara gasoline dan alkohol), pemakaian bahan bakar gas, hingga proses pembuatan bahan bakar alternatif pengganti bensin lainnya. Dalam penelitian ini, pembuatan alkohol dari sampah organik dilakukan dengan metoda fermentasi dalam ruang tertutup (anaerob). Diharapkan proses ini dapat mempercepat proses pembuatan alkohol dan dengan kadar alkohol yang cukup tinggi. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa untuk menghasilkan alkohol diperlukan campuran 1 kg sampah organik dengan 1 butir yeast dengan kadar alkohol 10,1%. Agar layak menjadi campuran (aditif) dalam biogasoline maka alkohol 10,1% tersebut didestilasi bertingkat hingga menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, yang divariasikan mulai dari kadar 90%, 93% dan 95%. Setelah itu dibuat biogasoline dengan variasi campuran 90:10, 85:15 dan 80:20 untuk bensin dan alkohol. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa biogasoline dengan rasio campuran 90:10 dengan kadar alkohol 95% ternyata memiliki sifat-sifat fisika yang meliputi massa jenis, kekentalan dan nilai kalor, titik nyala dan titik bakar yang mendekati sama dengan bensin murni. Artinya untuk menghasilkan biogasoline 100 ml dan memiliki sifat fisika yang mendekati sama dengan bensin murni diperlukan bensin sebanyak 90 ml dan alkohol dengan konsentrasi 95% sebanyak 10 ml. Kata kunci : Alkohol, limbah organik, biogasoline.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-70

MI-070 KINERJA MENARA PENDINGIN UNTUK KEBUTUHAN SISTEM

PENGKONDISIAN UDARA PADA KONDISI IKLIM TROPIS BASAH Budihardjo

Laboratorium Teknik Pendingin dan Tata Udara Departemen Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus UI Depok Email: [email protected]

ABSTRAK Menara pendingin merupakan alat penukar kalor dan massa untuk kebutuhan penurunan air pendingin kondenser atau proses industri lainnya. Pada bidang Tata Udara, menara pendingin umumnya terintegrasi dengan sistem Centrifugal Water Chiller. Unjuk kerja menara pendingin (cooling tower) sangat tergantung pada temperatur bola basah udara ambient/lingkungan (wet bulb temperature), approach (beda temperatur air keluar menara pendingin dengan temperatur bola basah udara lingkungan setempat) dan laju alir air pendingin. Demikian pula dengan range (selisih temperature air masuk dan meninggalkan menara pendingin) dan approach akan berpengaruh pada unjuk kerja mesin refrigerasi (water chiller). Kajian awal berupa pengambilan data di lapangan yang dikombinasikan dengan telaah teoretis dilakukan untuk mengetahui pengaruh parameter laju alir air menara pendingin, temperature bola basah dan approach terhadap unjuk kerja menara pendingin jenis induced draft counterflow kapasitas 350 ton of refrigeration. Temperatur bola basah udara akan menentukan seberapa besar approach yang dapat dicapai dan ini akan menentukan besarnya/ukuran menara pendingin. Oleh karenanya, sebelum dilakukan proses rancangan dan pemilihan menara pendingin, data temperatur bola basah harus dipilih/ditetapkan sesuai dengan kondisi setempat. Data-data pengukuran lapangan pada menara pendingin, menunjukkan bahwa nilai range ratarata berkisar antara 2 oC – 3 oC (3,6 oF – 5,4 oF) sedangkan approach antara 2,1 oC – 2,8 oC (3,8oF – 5,0 oF). Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada tahun 2006 – 2008 temperatur bola basah di Indonesia berkisar antara 22,5 oC (72,5 oF) sampai dengan 27 oC. (80,6 oF). Sedangkan data vendor umumnya hanya mencantumkan unjuk kerja menara pendingin dirancang untuk temperatur bola basah udara luar sebesar 27 oC (80,6 oF). Namun kondisi ini kenyataannya hanya terjadi berapa jam saja dalam setahun. Jika heat load (beban menara pendingin) dan temperatur bola basah dianggap konstan, perubahan approach akan mempengaruhi biaya menara pendingin. Sebagai titik acuan, pada approach = 7 oF (3,8 oC), biaya (relatif) dianggap = 1. Semakin rendah approach (temperature air meninggalkan menara pendingin mendekati temperatur bola basah udara setempat), biaya menara pendingin akan bertambah. Demikian pula halnya dengan daya motor penggerak fan menara pendingin. Semakin rendah approach, daya fan akan meningkat. Pemilihan menara pendingin dengan approach rendah/kecil akan meningkatkan efisiensi chiller, namun akan menambah konsumsi energi fan dan biaya awal. Pada nilai range tertentu, semakin rendah temperature air meninggalkan menara pendingin, maka nilai energi kW/ton juga semakin rendah. Kata kunci : Menara Pendingin, Temperature Bola Basah, Range, Approach, Kinerja MenaraPendingin.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-71

MI-071

KAJIAN KOMPUTASI PENGARUH POSISI KELUARAN NOZEL TERHADAP KINERJA EJEKTOR UDARA PADA

SISTIM ALIRAN RESIRKULASI EKSTERNAL

Adi Surjosatyo, Fajri Vidian1) , Yulianto Sulistyo Nugroho, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok, Telp : 021 7270032 Email : [email protected] [email protected]

[email protected]

ABSTRAK

Ejektor adalah peralatan yang di gunakan mendorong aliran fluida sekunder oleh perpindahan momentum dan energy dari aliran primer berkecepatan tinggi (jet). Penggunaan ejektor banyak keuntungannya yaitu reability, biaya operasi rendah, instalasi sederhana dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini ejektor di gunakan untuk mensirkulasikasikan aliran udara pada suatu system secara external. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan posisi nozel terhadap posisi masuk terhadap kinerja ejector melalui simulasi computacional fluid Dynamik (CFD) dengan model turbulensi stándark k- epsilon. Posisi keluaran nozzle (Nozel Exit Posisition/NXP) digunakan masing, -4, -3, -2, -1, 0, +1,-+2. Hasil penelitian menunjukkan nozel dengan posisi NXP -2 mememiliki nilai yang paling enrainment ratio (EM) yang optimum. Kata kunci : Ejector, Kinerja, CFD, Resirkulasi, Eksternal

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-72

MI-072

KONTUR TEKANAN STATIS PADA DINDING SEPANJANG LALUAN FLUIDA SUATU KASKADE

KOMPRESOR AKSIAL BLADE TIPE NACA 65-(18)10 DENGAN SUDUT SERANG BERVARIASI

A.A. Adhi Suryawan

Jurusan Teknik Mesin , Fakultas Teknik Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran Denpasar 80316 Telp.: +62-361-703321, Fax: +62-361-703321, E-mail :

[email protected]

ABSTRAK Performansi kompressor aksial sangat dipengaruhi oleh aliran fluida yang melintasi blade, casing, dan hub. Demi tercapainya performansi yang optimal diperlukan suatu pemahaman terhadap aliran fluida yang melewati desain blading tersebut yang mana dapat dilakukan dengan mengetahui kontur tekanan statis pada dinding sepanjang laluan fluida suatu kaskade kompresor aksial. Untuk memahami karakteristik aliran yang terjadi, dilakukan penelitian terhadap tekanan statis pada dinding salah satu tipe blade yaitu NACA 65-(18)10. Pada penelitian, sudu akan dipasang dengan tiga konfigurasi kaskade yaitu angle of attact (α)= 00, 50, 100 , air inlet angle (β)= 500, 550, 600

dan stagger angle (γ)= 500 dengan titik pengukuran sepanjang chord satu space,dengan jarak 5 mm sepanjang chord dan 5 mm pada space. Dari hasil penelitian berupa kontur tekanan statis pada dinding menunjukkan semakin besar sudut serang (α) = 50 dan (α) = 100, separasi semakin besar terjadi pada suction side sehingga dengan semakin besarnya separasi yang terjadi maka terjadi suatu aliran balik (back flow) dari pressure side menuju suction side yang disebabkan oleh adverse pressure gradient yang terjadi semakin besar. Kata kunci : Kaskade, Sudut Serang, Tekanan Statis, Separasi, Back Flow, Adverse

Pressure Gradient, Desain Blading.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-73

MI-073

EKSTRAKSI FITUR CITRA DIGITAL BANTALAN UNTUK PEMANTAUAN

KONDISI MESIN

Achmad Widodo dan Muhammad Huda Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Jl.Prof Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang Telp. : +62-24-7460059, Fax : +62-24-7460059,

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini membahas penggalian informasi melalui ekstraksi fitur citra (image) digital bantalan mesin yang dihasilkan dari tangkapan kamera termografi inframerah. Hasil tersebut selanjutnya diolah dengan metode pengolah citra digital semisal segmentasi dan pengklasteran citra. Ekstraksi fitur citra dilakukan dengan menghitung luas titik panas dan perimater pada daerah bantalan mesin. Penelitian dilakuan dengan mengambil citra bantalan perangkat simulator kerusakan mesin dengan memvariasikan kondisi-kondisi yang biasa terjadi pada mesin berputar antara lain: massa tak seimbang, misalignment, kelonggaran, dan kerusakan bantalan. Metode pengenalan pola digunakan untuk memetakan kondisi mesin berdasarkan pola-pola yang terjadi. Dengan metode ini, kerusakan mesin dapat didiagnosa secara dini. Keywords: Termografi, Pengujian tanpa merusak, Pengenalan pola, Diagnosa Kerusakan Mesin

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-74

MI-074

Pengaruh Karbondioksida pada Kecepatan Pembakaran dari Refrigeran Hidrokarbon

Nasrul Ilminnafik Jurusan Teknik Mesin

Universitas Jember Jl. Slamet Riyadi 62 Jember Jawa Timur, Indonesia

Phone/ FAX: +62-0331-410243, E-mail: [email protected]

ABSTRAKSI

Refrigeran berbasis karbondioksida dan hidrokarbon dikenal sebagai refrigeran alami yang mulai banyak digunakan karena sifatnya yang relatif aman lingkungan. Karbondioksida yang non flammable sebagai refrigeran memiliki tekanan kerja yang tinggi sehingga mengurangi prestasi kerjanya, sementara hidrokarbon yang flammable bekerja pada tekanan rendah sehingga prestasi kerja lebih tinggi dari refrigerasi umumnya. Apabila kedunya dicampuran, maka karbondioksida akan bertindak sebagai inhibitor yang akan menghambat terjadinya reaksi pembakaran. Campuran ini bisa digunakan sebagai refrigeran pada sistem refrigerasi dan memberi efek refrigerasi yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui pengaruh karbondioksida pada pembakaran refrigeran hidrokarbon. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan standar DIN 51649. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan inhibitor berupa karbondioksida mempengaruhi kecepatan pembakaran. Penambahan CO2 pada pembakaran LPG dan udara mampu menurunkan kecepatan pembakaran. Hal ini disebabkan adanya CO2 sebagai inhibitor pada campuran LPG dan udara akan menghalangi terjadinya tumbukan antara molekul LPG dan molekul udara secara langsung. Hasil ini diperkuat dengan melihat warna dari nyala api, dimana warna api pada campuran stoikiometri berwarna biru yang menunjukkan pembakaran berlangsung sempurna. Sedangkan pada penambahan CO2 menyebabkan nyala api berubah kekuningan. Ini menunjukkan pembakaran terjadi tidak sempurna sehingga berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran. Keywords : Refrigeran hidrokarbon, Inhibitor, Karbondioksida, Kecepatan pembakaran.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-75

MI-075

ANALISIS PERBANDINGAN VENTURI MIXER BLUFF BODY CYCLONE DENGAN VARIASI SUDUT PENGARAH

PADA BUKAAN KATUP REGULATOR 2700 DAN 3600

Bambang Sugiarto, Michael Aldryan Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok, Indonesia E-mail: [email protected]

ABSTRAK Modifikasi dilakukan untuk mendapatkan peningkatan performa mesin sepeda motor dan mengurangi konsumsi bahan bakar yang optimal. Penelitian dilakukan dengan cara menggunakan sepeda motor 4- tak/125 cc yang berbahan bakar pertamax (oktan 92) serta dilakukan perubahan mekanisme pencampuran antara LPG (propana 10,6% dan butana 78,16%) dan udara sebelum masuk ke dalam karburator dengan menggunakan metode pencampuran yang lebih baik menggunakan venturi mixer 12 lubang menyilang dengan bentuk bluff body silinder dengan penggunaan cyclone yang sudut pengarahnya divariasikan (15o, 30o, 45o). Tujuannya adalah untuk menciptakan campuran yang lebih homogen dibandingkan venturi mixer bluff body diameter 11 mm. Kata Kunci : Modifikasi, LPG, Bahan Bakar, Sepeda Motor, Venturi Mixer, Cosmos Flow, Bluff Body, cyclone

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-76

MI-076

STUDI PARAMETER DAN KONDISI ANOMALI DALAM ANALISIS RESIKO

PIPA PENYALUR BAWAH LAUT IGN WIRATMAJA PUJA1), FADHIL

Dewabrata1), Jamiatul Akmal2)

1) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung 2) Fakultas Teknik Universitas Lampung,

sedang studi di Institut Teknologi Bandung Email: [email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRAK

Secara umum pipeline memiliki peranan penting dalam sistem transmisi dan distribusi untuk minyak dan gas, oleh karena itu faktor keamanan menjadi bagian penting yang harus dievaluasi. Studi lebih lanjut dilakukan terhadap analisis resiko berdasarkan metode indeks demi meningkatkan sistem keamanan offshore pipeline. Pertama dilakukan studi terhadap pengaruh nilai resiko berdasarkan perubahan parameter wall thickness ratio, pressure test ratio, preventive maintenance, CIS polarization, coating effectiveness, dan type of fluid. Kedua dilakukan studi terhadap pengaruh nilai resiko berdasarkan kondisi anomali yang terjadi, meliputi freespan dan anodes. Hasil menunjukkan setiap peningkatan lima parameter tersebut akan meningkatkan nilai PoF. Peningkatan nilai PoF terbesar dipengaruhi oleh perubahan parameter coating effectiveness, yaitu sebesar 6.87% dari nilai total PoF. Sedangkan untuk perubahan parameter fluida produk, hasil menunjukkan bahwa propana memiliki rata-rata nilai CoF sebesar 49.88% dari nilai CoF benzena, serta fasa gas memiliki nilai CoF yang paling tinggi. Anomali pada freespan akan meningkatkan nilai resiko, sedangkan anomali anodes tidak berpengaruh terhadap perhitungan nilai resiko menggunakan metode indeks. Kata kunci: analisis resiko, pipa lepas pantai

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-77

MI-077

PENGARUH GEOMETRI NOSEL TERHADAP PEMBENTUKAN KAVITASI

Muhammad Ilham Maulana dan Jalaluddin Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf No.7 Darussalam-Banda Aceh, Indonesia Phone: +62-651-51977, FAX: +62-651-7552222, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu aspek kajian pada studi mengenai kavitasi adalah pengaruh dari geometri nosel terhadap pola pembentukan kavitasi di dalam nosel. Untuk tujuan praktis, penelitian lebih difokuskan pada proses pembentukan rejim super kavitasi yang sangat erat kaitannya dengan terbentuknya pancaran aliran (spray) pada sisi keluar nosel. Namun perlu dikaji lebih lanjut bagaimana proses pembentukan kavitasi pada nosel dengan geometri yang berbeda dan parameter yang memegang peranan penting di dalamnya. Pada penelitian ini, dilakukan visualisasi proses pembentukan kavitasi pada nosel 2 dimensi (2D) dengan diameter saluran masuk yang berbeda untuk melihat bagaimana pengaruh dari perbandingan diameter saluran masuk terhadap diameter nosel (CU=AU/AN) terhadap kavitasi dan atomisasi. Data ini digabungkan dengan hasil pengamatan pada nosel berbentuk silinder sebagai faktor pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan zona kavitasi meningkat dengan meningkatnya Cu dan sudut pembentukan spray (spray angle) maksimum terjadi pada nila Cu 1,5 sampai dengan 2,9. Keywords: Nosel, Kavitasi, Pancaran Aliran, Bilangan Kavitasi, Atomisas dan, kontraksi aliran

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-78

MI-078

KAJI EKSPERIMENTAL PEMISAH PARTIKEL PADAT DI DALAM FLUIDA DENGAN METODE VORTEX

Nusyirwan

Jurusan Tekni Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas

Kampus Limau Manis Padang Universitas Andalas 25163 Sumatera Barat, Indonesia

Telepon: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pemisah partikel berat pada fluid banyak dibutuhkan untuk bebagai keperluan, misalnya dalam penjernihan air, permunian minyak bumi, dan pemurnian bahan baku arumatik. Partikel berat tersebut misalnya logam, partikel pasir, lumpur dan zat-zat lainnya. Aplikasi dari pemisahan partikel berat dalam fluida banyak dijumpai pada industri pertambangan yaitu memisahkan partikel logam dari material lainnya dengan menggunakan fluida cair (air). Alat pemisah partikel yang banyak dijumpai dipasar menggunakan bahan kimia tertentu dalam proses pemisahannya. Hal yang demikian berakibat buruk terhadap lingkungan. Usaha untuk mengganti proses pemisahan tersebut sangat penting diupayakan agar proses pemisahan tidak merusak terhadap lingkungan. Salah satu yang dilakukan adalah pemamfaatan gaya Vortex fluida dalam pemisahan partikel logam berat yang terdapat pada suatu zat cair. Dengan gaya berat dan gaya innersia yang dimiliki oleh partikel logam, partikel tersebut akan terpisah dari zat cair sebesar 1 gram partikel berat akan terpisah dari zat cair dengan laju 0,5l/s.. Keyword: vorte

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-79

MI-079

ANALISIS EKSERGI PADA SIKLUS TURBIN GAS SEDERHANA 14 MW INSTALASI PEMBANGKIT

TENAGA KERAMASAN PALEMBANG

Hasan Basri a,*

, Dyos Santoso b

a Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sriwijaya

b Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sriwijaya

ABSTRAK Studi ini berkenaan dengan analisis performansi siklus turbin gas sederhana pada Instalasi Pembangkit Tenaga Keramasan Palembang dengan menggunakan konsep eksergi, yang dapat mengatasi keterbatasan hukum termodinamika pertama; dan didasarkan atas hukum termodinamika pertama dan kedua. Studi ini dilakukan untuk menentukan efisiensi hukum kedua bagi instalasi tenaga tersebut secara keseluruhan dan mengidentifikasi lokasi-lokasi dan proses-proses dimana eksergi terbuang, hilang atau dimusnahkan dan menyarankan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kerugian dan pemborosan eksergi. Hasil studi menunjukkan bahwa pembakar memberikan kontribusi terbesar terhadap pemusnahan eksergi. Persentase rasio pemusnahan eksergi terhadap pemusnahan eksergi total maksimum diperoleh pada ruang bakar (82,13%), dikuti oleh kompresor (9,60%), dan kemudian turbin gas (8,27%). Eksergi yang dibawa oleh gas buang (11,17%) dianggap sebagai suatu kerugian. Sebagai tambahan, efisiensi eksergetik siklus terhitung rendah (21,0%) akibat rasio kerja balik dan temperature gas buang yang tinggi.

Katakunci: Siklus turbin gas, analisis eksergi, pemusnahan eksergi, efisiensi eksergetik, diagram Grassman

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-80

MI-080

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL TERHADAP

KARAKTERISTIK PADA MOTOR DIESEL

Ellyanie Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Prabumulih km 32, Inderalaya-OI (30662)

ABSTRAK Pemakaian bahan bakar minyak yang terus meningkat sementara cadangan yang terbatas, mendorong kita untuk mengembangkan energi alternatif. Berbagai upaya telah dilakukan guna mendapatkan sumber energi alternatif, diantaranya adalah dengan mengembangkan bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), yaitu minyak nabati menjadi energi alternatif seperti biodiesel yang diperuntukan sebagai pengganti minyak solar fosil . Pengujian dilakukan pada motor Diesel Didacta Italia Test Bed T 85 D dengan memvariasikan bahan bakar solar dan campuran dengan biodiesel B10, B20, B30, B40, dan B50. Setiap. Tujuannya untuk mengetahui parameter prestasi motor diesel dengan bahan bakar campuran solar dan biodiesel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan B10 menghasilkan daya efektif dan efisiensi thermal lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, sedangkan pemakaian bahan bakar spesifik B10 lebih rendah. Kata kunci : Biodiesel, Motor Diesel

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-81

MI-081 PROSPEK PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA

SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI MINYAK DAN GAS

Hutabarat, B.,1 Pratiwi, DK2

1Direktorat Jenderal Batubara dan Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral E_mail : [email protected]

2Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia

Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya E_mail : [email protected]

ABSTRAK

Kondisi ekonomi global saat ini menyebabkan harga bahan bakar minyak dan gas bumi semakin mahal.Oleh karena itu perlu dicari bahan bakar alternatif yang lebih murah namun memenuhi syarat-syarat teknologi untuk dapat mensubstitusi minyak dan gas tersebut.

Kajian terhadap sumber daya alam Indonesia yang kaya akan batubara peringkat rendah menunjukkan bahwa batubara dalam bentuk briket dapat menjadi bahan bakar pengganti dan mempunyai prospek yang baik untuk digunakan sebagai bahan bakar untuk industri makanan, industri batik, dan industri manufaktur.dan telah dapat menggantikan bahan baker minyak dan gas sebanyak 0.73 % dari kebutuhan energi nasional

Keyword : Briket batubara, industri makanan, industri batik, industri manufaktur

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-82

MI-082

KAJIAN TERHADAP NILAI EKONOMI PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI BAHAN BAKAR

MINYAK DAN GAS BUMI

Octavina1, Pratiwi DK2

1General Manager Briket, PT. Tambang Batubara Bukit Asam E_mail : [email protected]

2Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia

Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya E_mail : [email protected]

ABSTRAK

Kebutuhan energi nasional saat ini semakin meningkat seiring dengan tumbuhnya industri diberbagai sektor. Sedangkan kondisi ekonomi global yang mengakibatkan harga minyak bumi dan gas yang semakin mahal menyebabkan peran batubara dan briket batubara sebagai sumber energi panas semakin penting. Kajian nilai ekonomi penggunaan briket batubara untuk sumber energi pada industri makanan, industri batik, dan industri pengecoran logam menunjukkan bahwa penghematan biaya produksi dengan menggunakan briket dapat mencapai 65 %.

Keyword : bahan bakar minyak dan gas bumi, briket batubara, biaya produksi, nilai ekonomi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-83

MI-083 KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI CFD

PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NON KARBONISASI SECARA NATURAL DRAFT DAN PENGAYAAN OKSIGEN UDARA PEMBAKARAN

Pratiwi, D.K.1, Nugroho, Y.S.2, Koestoer, R.A.3, Soemardi, T.P.4

1Post Graduate Student, Mech. Eng. Dept. Engineering Faculty, Indonesia University,

Lecturer of Engineering Faculty, Sriwijaya University E-mail : [email protected]

1.2.3 Lecturer of Post Graduate Program, Mech. Eng. Depart.,

Engineering Faculty, Indonesia University

ABSTRAK

Indonesia adalah Negara yang kaya akan batubara, namun batubara yang dijual secara domestic adalah batubara peringkat rendah dalam bentuk briket batubara non karbonisasi. Briket ini mengandung banyak abu, uap air yang tinggi, dan mengeluarkan asap yang hitam. Oleh karena itu briket ini kurang diminati untuk bahan bakar rumah tangga dan lebih cocok untuk industri manufaktur.Namun terlebih dahulu perlu kajian terhadap temperatur nyala bara briket sebagai sumber energi panas pada industri manufaktur. Pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental dan simulasi CFD terhadap pembakaran briket batubara non karbonisasi secara natural draft dan pengayaan oksigen udara pembakaran. Data hasil simulasi menunjukkan bahwa temperatur nyala bara briket secara natural draft adalah 977 °C dan dengan pengayaan oksigen 1500 °C, sedangkan secara eksperimental 970 °C, 1350 °C. Keywords : briket batubara non karbonisasi, simulasi CFD, pembakaran natural

draft, pengayaan oksigen udara pembakaran, temperatur bara briket

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-84

MI-084

PENGARUH TINGGI SUDU KINCIR AIR TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN

M Zahri Kadir, Bambang

Jurusan Teknik Mesin – Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662 Kabupaten Ogan Ilir

ABSTRAK

Sungai di Desa Keman Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan sarana transportasi sehari-hari bagi penduduknya; dimana kedalaman air sungai 2,5 m dengan kecepatan arusnya pada keadaan pasang dapat mencapai 2 m/s atau setara dengan daya air 4000 W/m2. Kincir air merupakan pembangkit listrik tenaga air yang tepat untuk dikembangkan di desa ini yang mayoritas penduduknya belum menikmati listrik. Namun lebar sungai yang relatif sempit lebih kurang 3 m menjadikan dimensi/ ukuran lebar kincir terbatas atau diperlukan kincir air dengan tinggi sudu optimal untuk mendapatkan daya dan efisiensi yang tinggi. Telah dilakukan penelitian terhadap sebuah kincir air undershoot tipe sudu datar yang ditempatkan mengambang diatas sungai dengan memvariasikan tinggi sudu untuk lebar sudu tetap. Konstruksi Kincir semuanya terbuat dari kayu terdiri dua roda berdiameter 1,0 m, satu poros, dengan ukuran lebar sudu 2x 50 cm dan variasi tinggi sudu 3 macam yaitu ts,1= 8 cm, ts,2= 16 cm , dan ts,3= 24 cm, dan dengan variasi jumlah sudu 4 buah dan 8 buah tiap roda kincir. Hasil pengujian dan analisis perhitungan menunjukkan bahwa daya dan efisiensi dipengaruhi oleh tinggi sudu. Daya maksimum kincir terletak pada harga tinggi sudu tertentu, sedangkan efisiensi kincir akan semakin tinggi jika tinggi sudu semakin kecil. Pada pengujian ini, daya maksimum tercapai pada tinggi sudu ts,2= 16 cm baik untuk jumlah sudu 4 buah ataupun untuk jumlah sudu 8 buah; sedangkan efisiensi maksimum dicapai pada tinggi sudu ts,1= 8 cm, baik untuk jumlah sudu 4 buah ataupun 8 buah.

Kata Kunci: Kincir air, Tinggi sudu, Daya dan Efisiensi.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-85

MI-085

PENGARUH PERUBAHAN PUTARAN FAN KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI MESIN PENGKONDISIAN

UDARA

MARWANI Jurusan Teknik Mesin – Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662 Kabupaten Ogan Ilir

ABSTRAK

Kondensor pada sistem refrigerasi adalah alat yang berfungsi untuk membuang kalor dari sistem ke lingkungan; dimana untuk ini kondensor dilengkapi sebuah fan untuk mengalirkan udara sebagai fluida pengambil kalor dari kondensor. Modifikasi fan dengan menambah fan, mengganti tipe fan atau merubah putaran fan sering dilakukan teknisi AC untuk meningkatkan performansi sistem pendinginan. Telah dilakukan penelitian pengaruh perubahan kecepatan putaran fan kondensor terhadap prestasi kerja sistem pendingin AC yang menggunakan refrigeran R-134a, yaitu pada putaran fan 694 rpm, 889 rpm, dan 1066 rpm. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar putaran fan kondensor koefisien prestasi sistem semakin meningkat. Putaran fan terendah 694 rpm menghasilkan COP 4,6 dan pada putaran fan tertinggi 1066 rpm COP yang dihasilkan adalah 5,8. Kata Kunci: Putaran fan kondensor, COP.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-86

MI-086

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA

Ismail Thamrin

Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Palembang-Prabumulih KM.32. Kec. Inderalaya30662 Ogan Ilir

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Alat pengering energi surya tipe rak adalah salah satu contoh pemanfaatan energi surya yang sangat berguna, namun belum begitu banyak digunakan oleh masyarakat. Dengan menggunakan alat pengering surya tipe ini kita dapat mengeringkan hasil perikanan dan perkebunan tanpa menggunakan bahan bakar fosil, dimana prinsif kerjanya sinar matahari diserap atau ditampung melalui kolektor, panas yang akan dihasilkan dari kolektor dibawa oleh sistem aliran udara menuju ruang plenum atau pengumpul panas dan menuju ruang pengering yang terdiri dari rak-rak. Perancangan alat pengeringan ini bertujuan untuk mengeringkan ubi kayu dari kadar air awal 38 % menjadi ±14%. Medium pengering adalah udara panas yang dihasilkan melalui kolektor yang menangkap sinar matahari dan dialirkan secara alamiah keruang ruang pengering selanjutnya akan digunakan untuk mengeringkan ubi kayu. Setelah dilakukan penelitian dengan metode eksperimen yakni dengan cara mengamati dan mengukur langsung hal-hal yang dilakukan pada alat pengering tersebut kemudian dilakukan pengolahan serta evaluasi data pengujian.Berdasarkan evaluasi data pengujian didapatkan bahwa laju pengeringan ubi kayu tercepat terjadi pada rak I sebesar 1,89 gram/menit dan terendah sebesar 0,73 gram/menit terjadi pada rak V. efisiensi pengeringan tertinggi sebesar 16,62% pada rak I dan terendah 9,36% pada rak V.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-87

MI-087 ANALISA PENURUNAN EFISIENSI PACKAGE BOILER

TIPE PIPA AIR PADA PABRIK PUSRI IV PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Fusito

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Sriwijaya Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)

Sumatera Selatan, Indonesia Phone: +62-711-580272, FAX: +62-711-580272,

ABSTRAK

Penggunaan uap baik dalam pembangkit listrik maupun industri menyebabkan kebutuhan akan uap semakin besar. Untuk itu dibutuhkan suatu alat pengkonversi energi untuk mengubah energi bahan bakar menjadi energi potensial uap yang dalam hal ini alat yang digunakan adalah ketel uap. Ketel uap adalah suatu bejana tertutup dimana uap diproduksi secara lengsung dengan menyerap kalor yang diberikan oleh bahan bakar yang kemudian digunakan untuk menghasikan uap air. Ketel uap dapat digolongkan berdasarkan flida yang mengalir dalam ketel uap, yaitu : ketel uap pipa air dan ketel uap pipa api. PT. Pupuk Sriwidjaja dalam hal ini menggunakan ketel uap pipa air sebagai alat penghasil uap untuk keperluan industrinya. Ketel uap adalah alat yang dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar tergantung pada sumber daya yang ada, seperti batu bara, minyak bumi maupun gas alam. Yang dalam hal ini, bahan bakar yang digunakan oleh PT. Pupuk Sriwidjaja adalah gas alam. Komposisi yang terbesar yang dikandung oleh gas alam yang digunakan oleh PT. Pupuk Sriwidjaja adalah Metana (82.45% volume). Performasi ketel uap dapat dilihat dari efisiensi pemakaian bahan bakarnya. Semakin besar efisiensinya berarti penggunaan energi akan semakin hemat, begitu pula sebaliknya.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-88

MI-088

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR JENIS PREMIUM DAN PERTAMAX TERHADAP

KARAKTERISTIK MOTOR RODA DUA 125 CC TAHUN 2007

Teguh Budi SA 1 Firmansyah Burlian2Ismail Thamrin 3 Jurusan Teknik Mesin – Fakultas Teknik Unsri

Jl. Raya Palembang – Prabumulih KM.32 Inderalaya 30662

ABSTRAK .

Sebagai alat transportasi yang banyak digunakan maka sangatlah wajar kalau masyarakat membutuhkan bahan bakar yang irit, ramah lingkungan dan membuat pemakaian kendaraan tersebut lebih lama pemakaiannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi perbandingan antara bahan bakar premium dengan bahan bakar pertamax pada motor bensin 4 tak 125 CC tahun 2007. Dari data hasil pengujian didapatkan nilai laju aliran bahan bakar dan pemakaian bahan bakar spesifik pada motor bensin premium lebih besar dibandingkan dengan motor bensin pertamax yaitu mf : 0,5641kg/h yaitu pada beban 2,5 kg dan putaran 5000 rpm dan sfc ; 5,8718 kg/kWh. Untuk nilai efisiensi thermal, pertamax memiliki nilai efisiensi thermal lebih besar dibandingkan dengan premium yaitu sebesar 1,6104 % dan premium memiliki efisiensi thermal sebesar1,5684.

Kata Kunci : bahan bakar, premium, pertamax

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-89

MI-089

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON MUSICOOL-22 PENGGANTI FREON-22

TERHADAP KINERJA ALAT AIR CONDITIONING

Aneka Firdaus Department of Mechanical Engineering

Sriwijaya University Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)

South Sumatera, Indonesia Phone: +62857-69011117, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Hidrokarbon sebagai refrigeran dalam sistem refrigerasi telah dikenal sejak tahun 1920-an, sebelum refrigeran sintetik dikenal. Ilmuwan yang tercatat sebagai promotor hidrokarbon sebagai refrigeran antara lain Linde (1916) dan Ilmuwan Dunia Albert Einstein (1920). Hidrokarbon kembali diperhitungkan sebagai alternatif pengganti CFC, setelah aspek lingkungan mengemuka, dan timbulnya permasalahan dalam peralihan dari CFC ke HFC, dikarenakan perlu adanya penyesuaian perangkat keras, pelumas, serta perlakuan khusus dalam operasional penggunaan bahan HFC. Sehubungan dengan itu, Penelitian ini mencari sebuah metode bagaimana menaikkan effisiensi (COP) dengan penurunan temperatur pada evaporator dalam sistem Air Conditioning dengan mengunakan Musicool-22 pengganti freon-22. Hasil dari penelitian ini adalah temperatur ruang yang minimum yang bisa dicapai sekitar 16-an oC dengan menggunakan refrigan MC-22. COP (Coefficient of Performance) alat pendingin yang menggunakan propana atau MC-22 lebih tinggi dibandingkan dengan R-22. Kata Kunci : refrigeran, effisiensi (COP), Air Conditioning, evaporator, Musicool- 22, Freon-22

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-90

MI-090

PENGARUH UKURAN BUTIR BATUBARA (GRAIN SIZE) TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI CO

, STUDI KASUS PADA BATUBARA DARI CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Barlin

Jurusan Teknik Mesin, Fakutas Teknik , Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang – Prabumulih KM 32 , Indralaya, Ogan Ilir Sumsel, 30662 Email :

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian secara eksperimental telah dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh ukuran butir (grain size) batubara terhadap kemampuan adsorpsi CO. Batubara yang digunakan berasal dari cekungan Sumatera Selatan dengan ukuran butir yaitu 0,075 mm; 0,15 mm; 0,3 mm; 0,4 mm; 0,6 mm dan 1,0 mm. Pengujian kemampuan adsorpsi CO dilakukan dengan metode volumetrik pada tekanan CO antara 10 - 60 bar dan temperatur sistem 40 C. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan adsorpsi CO akan menurun dengan bertambahnya ukuran butir batubara. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan laju adsorpsi akibat bertambahnya ukuran butir (grain size). Kata kunci : batubara, karbondioksida (CO), adsorpsi, metode volumetric

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-1

MII-001

MODEL CTL (CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA PEMBELAJARAN METROLOGI

INDUSTRI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS MAHASISWA

I Gede Putu Agus Suryawan

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali 80362

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Mata Kuliah Metrologi Industri memberikan pengetahuan tentang besaran teknik, termasuk teknologi dan kegiatan yang berkaiatan dengan pengukuran. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah sulitnya mahasiswa mengimajinasikan alat ukur seperti mikrometer, jangka sorong, jam ukur dan blok ukur. Sedang untuk dosen kesulitan dalam mengkomunikasikan secara detail terutama yang menyangkut bentuk real alat ukur. Disamping itu juga mengenai set up, pemeliharaan dan penyimpanan saat pengukuran. Metode yang dipergunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat buku ajar, slaide bahan ajar dan VCD tentang alat ukur dimensi. Dilakukan evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran yang mencakup tiga ranah pendidikan yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. Yang dijabarkan dalam evaluasi harian, evaluasi diskusi kelas, UTS, UAS, Absensi dan penyebaran kuesioner evaluasi program perkuliahan. Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan motivasi belajar. Mutu proses pembelajaran meningkatkan terlihat dari semua komponen terlibat, dosen, mahasiswa, alat Bantu ajar dan atmosfir akademispun menjadi lebih baik karena perkuliahan yang kondusif. Peningkatan nilai matakuliah terutama nilai A dan B signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kemampuan komunikasi mahasiswa juga dilatih dalam diskusi kelompok. Kata Kunci : Pembelajaran CTL, VCD Multimedia dan Bahan Ajar.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-2

MII-002

IMPLEMENTASI SISTEM PEMBELAJARAN BLENDEDLEARNING PADA KULIAH AE3121 GETARAN

MEKANIK DI PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA

Muhammad Kusni

Program Studi Aeronotika & Astronotika Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Jl.Ganeca 10 Bandung 40132 Jawa Barat, Indonesia Phone: +62-22-2504529, FAX: +62-22-2534164, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kuliah AE3121 Getaran Mekanik (3 SKS) merupakan kuliah pada kurikulum 2008 Program Studi Aeronotikan dan Astronotika yang merupakan gabungan dari dua kuliah pada kurikulium 2004, yaitu kuliah PN2222 Getaran Mekanik (2 SKS) dan kuliah PN2343 Aeroelastisitas (2 SKS). Penggabungan dua kuliah tersebut membuat gabungan kuliah yang sebelumnya berbobot 4 SKS menjadi berbobot 3 SKS, sehingga mengakibatkan materi pada kuliah AE 3121 Getaran Mekanik cukup padat. Dengan menggunakan metoda Blended Learning, dimana pada metoda ini kita menggabungkan proses pembelajaran tatap muka di kelas dengan sistem Web melalui internet di luar kelas serta dengan system praktek, yang memungkinkan untuk menambah kwantitas dan kwalitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, maka masalah mengenai terlalu padatnya materi kuliah dapat diatasi. Dalam implementasi Blendedlearning disini juga memasukkan aktifitas praktikum sebagai satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Makalah berikut memaparkan implementasi sistem pembelajaran blendedlearning pada kuliah AE3121 getaran mekanik di Program Studi Aeronotika dan Astronotik, termasuk di dalamnya adalah pengembangan praktikum untuk kuliah ini. Beberapa kelebihan dan kekurangan antara proses pembelajaran Blended Learning dibandingkan dengan proses pembelajaran yang konvensional disampaikan pada makalah ini, begitu juga respon mahasiswa terhadap pelaksanaan program blendedlearning ini juga akan disampaikan pada makalah ini. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa metoda blendedlearning memberikan kontribusi yang positif pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada kuliah AE3121 Getaran Mekanik di Program Studi Aeronotika dan Astronotika FTMDITB. Kata kunci: Sistem Pembelajaran, Blendedlearning, Getaran Mekanik.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-3

MII-003

PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN INFORMASI TUGAS AKHIR: SIPINTAR

Bambang Sutjiatmo, Suwarno, Wowo Warsono, Yatna Yuwana M

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10 Bandung, 40132, Telp. (022) 250 4243

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Makalah ini membahas pengembangan sistem pengelolaan informasi tugas akhir di FTMD - ITB. FTMD berkeinginan mensinergikan penelitian dosen dengan penugasan tugas akhir mahasiswa. Dalam pelaksanaan penelitian, dosen perlu dibantu oleh tenaga peneliti mahasiswa melalui pelaksanaan tugas akhir. Pengelolaan informasi tugas akhir ini mencakup pengelolaan tentang pengecekan kelayakan mahasiswa yang akan mengambil tugas sarjana, pemilihan promotor oleh mahasiswa, pencocokan antara mahasiswa dengan promotor yang dilakukan oleh tim tugas sarjana, pembuatan kerangka tugas sarjana secara bersama antara mahasiswa dengan promotor, pemilihan co promotor, pemantauan kemajuan tugas sarjana, pemantauan masalah yang ada, pemantauan ujian komprehensif, pengelolaan informasi seminar, dan pengelolaan informasi sidang sarjana. Banyak unsur civitas akademika yang dilibatkan dalam sistem ini, yaitu SubBag Akademik, promotor/copromotor, dekan, tim tugas sarjana, ketua KK, mahasiswa, ketua program studi, dan tim ujian komprehensif. Tim tugas sarjana adalah tim yang membantu Dekan dalam proses pengelolaan ini. Untuk pengelolaan informasi tugas akhir, karena mencakup jumlah informasi yang banyak dan mencakup banyak pihak, pengembangannya dilakukan secara bertahap dan dibantu dengan perangkat lunak berbasis web. Pada tahap ini, fungsi-fungsi yang telah dikembangkan mencakup fungsi pendaftaran mahasiswa untuk mengambil tugas sarjana, pencocokan antara mahasiswa dengan promotor, pemantauan kemajuan tugas akhir, dan pemantauan masalah yang ada. Pengembangan perangkat lunak berbasis web dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrogram ASP dan Java Script, dengan basis data server Oracle (Free Edition). Makalah ini juga akan menampilkan antar muka yang telah disiapkan untuk masing-masing pengguna yang terlibat pada fungsi yang telah dikembangkan, yaitu SubBag akademik, tim tugas sarjana, dosen/promotor, dan mahasiswa. Kata kunci: Tugas akhir mahasiswa, penelitian dosen, sistem informasi tugas akh

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-4

MII-004

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL VIDEO DISC (DVD) DAN GAYA BELAJAR TERHADAP

PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK MESIN OTOMOTIF

Imam Mahir

Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta Jl. Berlian I No. 6 Jatikramat Indah – Jati Asih Bekasi

Phone: 085263296151 - E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Kemampuan produksi sebuah sumur panas bumi dievaluasi dengan cara mengukur tekanan kepala sumur dan laju aliran massa pada beberapa nilai tekanan kepala sumur. Dengan melakukan kontrol terhadap katup utama akan dihasilkan perubahan tekanan kepala sumur dan laju aliran massa. Namun demikian, waktu yang dibutuhkan oleh variabel-variabel ini untuk menuju keadaan stabil tergantung pada sifat-sifat aliran dari campuran aliran dua fasa air-uap di dalam sumur. Kemampuan produksi sumur juga ditentukan oleh parameterparameter reservoir di antaranya permeabilitas reservoir, suhu dan tekanan reservoir. Dengan demikian, sifatsifat transien produksi sumur penting untuk dianalisis. Dalam penelitian ini simulator WELBORE (Miller, 1980) akan digunakan untuk keperluan tersebut. Untuk mengevaluasi pengaruh lama waktu operasi pengontrolan katup terhadap sifat-sifat transien produksi sumur, akan dipilih perubahan nilai laju alir massa berupa fungsi tangga dan linier dengan beberapa interval waktu di kepala sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh tekanan kepala sumur untuk stabil pada peningkatan laju aliran massa yang diberikan dalam bentuk fungsi tangga akan lebih lama dibandingkan dengan peningkatan laju aliran massa berupa fungsi linier. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka katup utama akan menghasilkan kondisi stabil yang lebih cepat untuk tekanan kepala sumur. Kata Kunci: Sifat-sifat transien, aliran fluida, produksi sumur, analisis numerik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-5

MII-005

PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM KONVERSI ENERGI BERBASIS WEB DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP STUDI KASUS

POMPA TORAK

Al Antoni Akhmad Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Kec. Inderalaya 30662 -OI E-Mail : [email protected], [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan modul praktikum laboratorium konversi energi berbasis web bagi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNSRI yang dapat dikembangkan lebih lanjut dengan studi kasus pompa torak. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimulai dari studi lapangan dengan mengidentifikasi kegiatan praktikum di laboratorium khususnya Laboratorium. Konversi Energi. Selanjutnya dibuatlah desain interface dan pembuatan script PHP (Hypertext Prepocessor). Setelah interface dikembangkan lalu dilakukan proses pemasukan nilai dan dilakukan uji coba, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan. Modul praktikum ini dikembangkan berbasis web agar bias diakses secara online oleh siapa saja, khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNSRI yang akan melakukan praktikum di laboratorium monversi energi. Sistem yang dikembangkan ini meskipun belum begitu sempurna dan masih memerlukan perbaikan tetapi sudah bisa dipakai untuk membantu kegiatan praktikum mahasiswa. Keywords:.Konversi Energi, Pompa Torak, php

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-1

MIII-001

DEEP WELL ESP PERFORMANCE & MONITORING

*Greg.Harjanto,** Viktor Malau,***Alb.Rianto S Mechanical & Industrial Dept, University of Gadjahmada

Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta MEPPO, Puspitek, BPPT Serpong Tangerang

ABSTRACT

The Electrical Submersible Pump (ESP), a form of artificial lift technology, has proven to be a durable solution for delivering the required rates from Indonesia fields. Therefore, this form of artificial lift was selected to increase production rate from one of the Sumatera fields, while optimizing field producing facilities. This Sumatera field (Chevron,Medco,Pertamina etc) has favorable conditions for ESP application, producing from carbonate reservoir with no anticipated fines production, low GOR, low temperature, low bubble point pressure and high API gravity. Schlumberger Artificial Lift (REDA,Weatherford) offers the widest capacity range of submersible pumps in the industry. These pumps can handle production rates from 100 to 95,000 bbl/d and can produce from depths of 15,000 feet. The paper reviews the ESP completion designs and focuses on the impact of real-time data on the run lives. To analyze the well performance and monitoring a new technique based on the ESP electrical current the pump motor. This paper reviews in detail the evolution of the performance on the ESP, which initially ran for monitoring equipment. Recording the electrical current, it show that ESP operation are normal or abnormal, for example: because of gas, slurry, sand in the fluid. Keyword: Deep well, ESP, Monitoring

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-2

MIII-002

EVALUASI PENGGANTIAN PELUMAS MEDITRAN S

40 PADA MESIN DIESEL CUMMINS KTA 38

Rini Dharmastiti, Mochamad Slamet Riyadi Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Jl.Grafika 2 Yogyakarta 55281 Email: [email protected]

INTISARI

Penggantian minyak pelumas pada mesin diesel Cummins KTA 38

dilakukan sesuai manual book yaitu setiap 250 jam operasi dengan beban 1000 KVA, dalam kondisi operasi 24 jam secara terus menerus. Pada kenyataanya pembebanan saat ini hanya 600 KVA (60 % load), namun penggantian minyak pelumas tetap dilakukan setiap 250 jam operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggantian jam operasi minyak pelumas Meditran S 40 pada mesin diesel Cummins KTA 38.

Analisa minyak pelumas akan membandingkan antara minyak pelumas baru (Meditran S 40) dan minyak pelumas yang telah digunakan selama 100, 175, 250, 300, 350 dan 400 jam operasi. Setiap sampel minyak pelumas akan diambil sejumlah 500 ml. Analisa minyak pelumas yang dilakukan meliputi uji fisika dan kimia di laboratorium yaitu : Kinematic Viscosity (ASTM D 445), Total Acid Number (ASTM D 664), Sulfated Ash (ASTM D874), Metal Content (ASTM D5863).

Dari hasil pengujian tersebut menyatakan bahwa kondisi sampel minyak pelumas pada 400 jam operasi masih dalam batas yang diijinkan, dengan nilai hasil uji sebagai berikut : viskositas 165,6 cSt ; indek viskositas 82,95 ; nilai TAN : 51,4 mg KOH/gr ; nilai sulfated ash 0.64 % wt ; kandungan Al 3,864 ppm ; kandungan Cr 0,5211 ppm ; kandungan Fe 8,020 ppm ; kandungan Cu 0,0896 ppm ; kandungan Pb 0,3327 ppm. Dengan demikian, penggantian minyak pelumas dengan kondisi saat ini dapat diperpanjang sampai 400 jam operasi.

Kata kunci: oil analisis, maintenance

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-3

MIII-003

ACCELERATED ANISOTROPIC ROTOR THROUGH ITS CRITICALSPEEDS

Jhon Malta

Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Andalas University Kampus Limau Manis, Padang 25163, Indonesia

Phone: +62-751-72586, Fax: +62-751-72566 E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research deals a non-stationary anisotropic rotor with different shaft orientation through its bending critical speeds. In case of an anisotropic rotor has the difference in the shaft orientation, in which the direction of the principal axis of the shaft cross-section in the left shaft end is different from the direction in the right shaft end. The effect of the gyroscopic moments must be taken into account, whether a rigid disk is attached symmetry or asymmetry on the shaft. According to the previous researches, it is well known that the amplitude of the unbalance response of a rotor which runs through a critical speed can be reduced by increasing the value of the acceleration. The anisotropic rotor model with different shaft orientation is run up until through the critical speeds. The dynamic responses of the rotor models are compared and depicted for various anisotropic coefficients and differences in the shaft orientations. The higher the anisotropy coefficient of the rotor, the higher is the maximum amplitude. For the rotor with the same element anisotropy, but the difference in the shaft orientation Db is varied, the bigger the difference in the shaft orientation, the lower is the reached maximum amplitude.

Keywords: anisotropic rotor, shaft orientation, run up operation

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-4

MIII-004

STABILITY INVESTIGATION OF ANISOTROPIC ROTOR WITH DIFFERENT SHAFT ORIENTATION SUPPORTED

BY ANISOTROPIC BEARINGS

Jhon Malta Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Andalas University

Kampus Limau Manis, Padang 25163, Indonesia Phone: +62-751-72586, Fax: +62-751-72566

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research deals a stability investigation of anisotropic rotor with different shaft orientation which supported by anisotropic flexible bearings. In case of an anisotropic rotor has the difference in the shaft orientation, in which the direction of the principal axis of the shaft cross-section in the left shaft end is different from the direction in the right shaft end. The rotor is approached by using the minimal number of discrete model. The effects of the gyroscopic moments come not only from the difference in the shaft orientation, but also from the asymmetry position of the disk on the shaft and the difference of bearing stiffness. Because the anisotropic rotor is supported by anisotropic flexible bearings, the system stiffness must be a time-variant parameter whether the rotor is modelled in a fixed or in a rotating reference frame. The stability charts of the anisotropic rotor supported by anisotropic flexible bearings are analyzed by using the Floquet’s theory. Comparing to the rotor which has the same parameters but is supported by rigid bearings, while the stability chart of the rotor supported by rigid bearings has only a single region of instability in the whole varying coefficients of the element anisotropy, the rotor in flexible bearings has three separated intervals of instabilities at lower values of the element anisotropy. Keywords: anisotropic rotor, shaft orientation, anisotropic flexible bearings, rotor stability, Floquet’stheory

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-5

MIII-005

PEMODELAN , IDENTIFIKASI PARAMETER DAN PERANCANGAN SISTEM KENDALI AKTUATOR

SOLENOID

Indrawanto dan Vani Virdyawan Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesa 10 Bandung Tlp : 022-2504243, Fax : 022-2534099 Email: [email protected]

ABSTRAK

Perangkat mekatronika saat ini telah berkembang begitu pesat. Salah satu komponen utama perangkat mekatronika adalah perangkat penggerak atau aktuator. Solenoid merupakan aktuator linier elektro mekanik yang saat ini penggunaanya masih terbatas pada aplikasi sederhana yakni tanpa kemapuan kendali posisi. Solenoid merupakan perangkat gerak sederhana, tangguh dan murah. Tanpa sistem kendali posisi solenoid tidak dapat dimanfaatkan pada perangkat mekatronik yang memerlukan gerak linier terkendali. Makalah ini menyajikan tentang pemodelan karakteristik dinamik solenoid dan perancangan sistem kendali posisi linier untuk solenoid. Model dinamik solenoid diperlukan untuk merancang sistem kendali posisi. Parameter-parameter model dinamik diperoleh dengan pengujian. Parameter model dinamik solenoid diperoleh dengan menggunakan metoda least-square. Model yang didapat yang berupa model state space linier, selanjutnya disimulasikan menggunakan piranti lunak. Hasil simulasi model kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian untuk mendapat validasi model. Untuk perancangan sistem kendali digunakan metode pole placement. Hasil simulasi sistem kendali posisi solenoid menunjukkan bahawa sistem kendali yang dirancang mampu mengendalikan posisi solenoid dengan baik.

Kata kunci: Aktuator, model state-space, metoda least-square, Pole Placement

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-6

MIII-006

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGUSIR BURUNG DENGAN METODA AKUSTIK DI BANDAR

UDARA JUANDA SURABAYA

Muhammad Kusni, I Komang Gede Purjana Ariyanto, Rudy Arianto Setiawan, Leonardo Gunawan

Program Studi Aeronotika & Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Jl.Ganeca 10 Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia

Phone: +62-22-2504529, FAX: +62-22-2534164, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Birdstrike (tabrakan antara burung dengan pesawat udara) merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan pesawat udara dan faktor yang perlu diperhatikan dalam keselamatan penerbangan. Birdstrike 90 % terjadi di kawasan bandar udara, yaitu pada area lepas landas (take off-landing), dan pada ketinggian 500 kaki (150 meter) di atas permukaan tanah. Populasi burung di kawasan Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya sangat berpotensi untuk mengakibatkan adanya birdstrike terutama jenis burung besar yaitu burung Kuntul dan Blekok. Pada makalah ini disampaikan hasil pembuatan dan pengujian alat pengusir burung dengan metoda akustik di Bandar Udara Juanda Surabaya, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya birdstrike. Dari pengamatan diketahui bahwa tidak sembarang suara dapat mengusir burung. Pada makalah ini disampaikan beberapa jenis suara hasil penelitian yang cukup efektif untuk mengusir burung. Juga disampaikan pada makalah ini strategi penempatan loudspeaker di bandara Juanda Surabaya., agar pengusiran burung menggunakan alat yang dikembangkan cukup efektif. Berdasarkan pengujian disimpulkan bahwa burung merasa tidak nyaman terhadap suara sweep logaritmik pada rentang frekuensi 5 kHz - 9 kHz dengan bentuk square dan sawtooth wave, suara dengan modulasi frekuensi pada rentang frekuensi 2 kHz – 7 kHz, serta suara burung predator dan suara tiruan dari burung terhadap adanya bahaya. Tingkat tekanan suara terendah yang diperlukan untuk mengusir burung adalah 75 dB.

Keywords: Birdstrike, bandara, akustik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-7

MIII-007

PENGHILANGAN DERAU (DENOISING) DARI SINYAL GETARAN HASIL PENGUKURAN MENGGUNAKAN

TRANSFORMASI WAVELET DISKRET

Ignatius Pulung Nurprasetio1, Hilarius Tutut Sandewan2 1Program Study Teknik Mesin

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

2 PT. Indonesia Tutut Sandewan Kompleks PLN Cioray Rajamandala, Cimahi 40554, Indonesia

1 Email: [email protected], 2E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Dalam makalah ini, disajikan teknik penghilangan derau dengan menggunakan Transformasi Wavelet Diskret atau DWT. Mengingat situasi dan kondisi saat pengukuran, sinyal hasil pengukuran sensor senantiasa mengandung derau. Cara lama menghalau derau adalah dengan teknik peratarataan (untuk derau putih atau white noise) atau penapisan (filtering) untuk derau warna (colored noise). Kedua cara di atas, selain tak efektif, sinyal yang dihasilkan akan mengalami distorsi sehingga menyulitkan analisis. Berbeda dengan pemisahan dengan teknik penapisan (filtering), DWT tak menghasilkan beda fase. Akibatnya, karakteristik komponen sinyal tidak terdistorsi. Sesuai karakteristik kerjanya, DWT akan mempartisi sinyal di daerah frekuensi pengukuran (antara 0 Hz. hingga frekuensi Nyquist) menjadi beberapa interval. Jumlah interval atau alokasi frekuensi bergantung jumlah tingkat atau level penerapan DWT. Oleh sebab itu, sinyal hasil pengukuran yang diperlukan dapat langsung diambil dari partisi sinyal keluaran DWT sesuai alokasi frekuensi yang diinginkan. Teknik ini telah diujicoba di Laboratorium Mekanika dan Konstruksi Mesin, FTMD –ITB, untuk meniadakan derau akibat grounding yang tak sempurna. Komponen sinyal derau dengan frekuensi jala-jala (50 Hz) yang mengotori hasil pengukuran berhasil disingkirkan dengan mudah dengan memanfaatkan DWT. Keywords: denoising, signal processing, wavelet

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-8

MIII-008

KAJI TEORITIK EFEKTIFITAS PEREDAM GETARAN HIBRID PADA STRUKTUR BANGUNAN

Lovely Son, Mulyadi Bur, Eka Satria dan Ega Asyura Rizfa

Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Teknik Mesin, Universitas Andalas

Kampus Unand Limau Manis, Padang-25163 Sumatera Barat, Indonesia

Phone: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Gempa, khususnya gempa tektonik, merupakan gejala alam yang saat ini belum dapat diprediksi oleh manusia. Kondisi ini menyebabkan perlunya upaya-upaya antisipasi oleh masyarakat termasuk mempersiapkan insfrastruktur yang memadai agar kerugian yang timbul akibat gempa bisa diminimalisir. Salah satu cara untuk meminimalisir dampak dari gempa terhadap bangunan adalah penggunaan sistem isolasi getaran pada landasan bangunan. Akan tetapi, penggunaan teknik isolasi getaran ini belum begitu memuaskan, karena respon getaran dalam bentuk simpangan pada struktur masih cukup besar. Respon simpangan yang besar ini dapat merusak interior dan peralatan furnitur yang berada dalam bangunan. Untuk mengurangi respon ini, perlu ditambahkan suatu mekanisme peredam pada bangunan. Salah satu jenis peredam yang cukup efektif digunakan pada struktur bangunan adalah peredam getaran dinamik. Dalam makalah ini dibicarakans tentang kombinasi penggunaan teknik isolasi getaran dan peredam getaran dinamik yang disebut sebagai Teknik Peredam Getaran Hibrid. Teknik isolasi getaran yang digunakan diadopsi dari prinsip tumpuan fleksibel sedangkan peredam getaran dinamik yang diusulkan merupakan jenis peredam getaran dinamik pasif. Selanjutnya perlu disampaikan bahwa efektifitas peredam getaran Hibrid yang dianalisis dan dilaporkan pada makalah ini hanya yang bersifat teoritik. Dari hasil kajian diperoleh bahwa penggunaan Teknik Peredam Getaran Hibrid cukup efektif mengurangi respon simpangan pada struktur bangunan. Keywords: Peredam dinamik, bangunan,gempa, isolasi getaran, model

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-9

MIII-009

ANALISIS SPEKTRUM GETARAN PADA KERUSAKAN BANTALAN ROL DENGAN VARIASI PEMBEBANAN

Ahmad Yusran Aminy Jurusan Teknik Mesin

Universitas Hasanuddin Jl Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar (90245)

Sulawesi Selatan Indonesia Telpon : 0411-586300, FAX : 0411, E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Getaran merupakan respon dari sebuah sistem mekanik terhadap gaya yang diberikan. Gaya yang menyebabkan getaran, dapat ditimbulkan oleh beberapa sumber misalnya, karena kerusakan bantalan (bearing fault), massa yang tidak seimbang dan misalignment. Kerusakan yang terjadi pada bantalan,dapat berupa cacat lokal atau cacat terdistribusi. Metoda yang paling banyak dipakai untuk mendeteksi kerusakan pada bantalan adalah dengan mengukur amplitudo dan frekuensi yang terjadi pada arah radial. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah bantalan rol (LM11749M). Getaran diukur pada bantalan dengan menggunakan sinyal getaran dan dianalisis berdasarkan spektrum getaran yang terjadi. Analisa dilakukan dengan membandingkan spektrum getaran yang terjadi pada bantalan rol pada kondisi normal dan ketika terdapat cacat. Keywords: Bantalan, spektrum getaran,

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-10

MIII-010

VIBRATION ON THE CHEVRON CENTRIFUGAL PUMP

IGB Budi Dharma*, Harjanto** Department of Mechanical & Industrial Engineering UGM Yogyakarta

Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta [email protected], [email protected]

ABSTRAC

Problems with pumping equipment on the Chevron (David Brown Pump-1500 HP) are not only an inconvenience, but can also contribute to loss of production. An efficient chevron operation depends upon trouble free pumping. By keeping pumping equipment in good working order, savings in time and energy costs can be made. This fact sheet deals with centrifugal pumps, and outlines , common pumping malfunctions with probable causes and procedures for checking and correcting possible faults. Centrifugal type of fluid pumps are very common and generally give reliable service. Investigations show that most troubles with centrifugal pumps result from faulty conditions on the suction side. Except for mechanical trouble, nine times out of ten this is where to look for the cause. Most pump troubles can be rectified on the field by the manager. However, at times, there will be problems or failures which you may not be able to fix. One of the easy to monitoring the problem of pumping is to monitoring the vibration. In fact, vertical, horizontal and axial vibration change by capacity, aligning, unsatisfied installation, fail or damage parts of pump. Key word: Centrifugal pump, vibration, monitoring

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-11

MIII-011

ANALISIS GETARAN DAN SUARA PADA REM CAKRAM SAAT BEROPRASI

Meifal Rusli, Mulyadi Bur, Harri Hidayat

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang 25163 Sumatera Barat

Telp. 0751-72586, Email : [email protected]

ABSTRAK

Rem cakram merupakan salah satu jenis rem yang secara luas digunakan pada sistem pengereman kendaraan modern. Munculnya suara bising ketika proses pengereman dilakukan seperti groan, judder, moan dan squeal masih menjadi masalah pada kebanyakan sistem pengereman. Suara bising tersebut muncul karena terjadi getaran pada komponen pendukung sistem pengereman seperti piringan, kampas dan kaliper rem. Getaran yang tejadi pada sistem pengereman dikategorikan sebagai getaran tereksitasi sendiri (self excited vibration) yang disebabkan adanya gesekan pada piringan dan kampas rem yang dikenal juga dengan friction-induced vibration. Salah satu jenis suara yang sangat menggangu adalah squeal noise (suara lengkingan) yang mempunyai frekuensi di atas 1000 Hz. Suara ini berasal dari getaran rem tak stabil saat beroperasi yang tidak saja mengganggu ketenangan juga menurunkan kinerja rem. Untuk menghindari pengaruh negatif getaran tersebut, maka pada tahap awal perlu diidentifikasi model getaran yang dapat menggangu unjuk kerja rem. Oleh karena itu, pengujian perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi getaran pada rem dan menganalisis parameter-parameter yang berpengaruh terhadap respon getaran yang terjadi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan variasi tekanan dan kecepatan, kecenderungan respon getaran yang didapatkan tidak berubah. Sebaliknya didapatkan pola respon getaran yang berbeda dengan adanya perubahan kondisi operasional rem (pemakaian pegas anti rattle, penguncian baut, dan lapisan kotoran). Dari hasil pengukuran juga ditemukan dua model getaran yang terjadi pada kampas, yaitu getaran harmonik dengan spektrum frekuensi sesuai dengan frekuensi pribadi kampas, dan respon getaran stick-slip dengan spektrum frekuensi hanya mempunyai satu puncak (4000 Hz) dan harmoniknya. Respon dengan pola stick-slip mempunyai amplitudo yang jauh lebih besar dibanding dengan respon getaran harmonik. Pola ini memperlihatkan kemungkinan munculnya squeal noise pada beban pengereman lebih besar. Keyword : gesekan menginduksi getaran, stick-slip, squeal noise, rem cakram.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-12

MIII-012

SINTESA DIMENSI 2-DOF MEKANISME PARALEL (PARALLEL MECHANISM) DENGAN KONSTRAIN DISAIN

SINGULARITY DAN WORKINGSPACE

Syamsul Huda, Mulyadi Bur and Hadi Rahman Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163 E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pada paper ini dipelajari disain kinematik berupa sintesa dimensi untuk mekanisme paralel 2-dof (degree of freedom). Mekanisme ini merupakan mekanisme loop tertutup (closed loop mechanism) dengan menggunakan rantai kinematik 5R (revolute joint) dengan konfigurasi simetri. Untuk menghasilkan mekanisme yang bebas dari poin singular pada workingspace diperlukan sintesa dimensi yang mempertimbangkan aspek singularity. Hal ini terkait dengan perilaku mekanisme loop tertutup yang sangat bergantung kepada dimensi kinematik konstan. Evaluasi karakteristik workingspace terkait dengan kinematik konstan dan singularity dilakukan untuk menentukan besaran kinematik konstan. Untuk keperluan sintesa dimensi tersebut telah dilakukan analisis kinematik berupa analisis posisi dan kecepatan. Dari hasil simulasi yang dilakukan diperoleh hubungan workingspace dan singularity yang menunjukkan terdapatnya kurva singularity yang membatasi workingspace atas beberapa bagian. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa jarak mounting rantai kinematik ke ground sangat berpengaruh terhadap workingspace efektif dimana semakin besar jaraknya maka akan semakin besar workingspace efektifnya. Kondisi seperti ini perlu menjadi pertimbangan dalam sintesa dimensi kerena meskipun mekanisme mempunyai workingspace yang besar tapi tidak dapat menghasilkan gerakan yang kontinu end-effector. Keywords: Kinematik, sintesa dimensi, singularity, workingspace .

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-13

MIII-013

PERANCANGAN MATERIAL GESEK KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODOLOGI PERANCANGAN

BERBASIS DATA

Rachman Setiawan Fakultas Teknik Mesin & Dirgantara ITB,

Gd. Labtek II, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132 Phone: +62-22-2500979, e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Penggunaan material gesek untuk berbagai aplikasi termasuk untuk material gesek memiliki kelebihan utama, yaitu sifat-sifat yang bisa dirancang berdasarkan komposisi material penyusunannya. Material gesek, termasuk rem dan kopling memiliki sifat-sifat yang perlu dipilih sesuai dengan aplikasi masingmasing, antara lain koefisien gesek, ketahanan terhadap temperatur tinggi, kekuatan, ketahanan aus. Untuk memilih material penyusun berikut komposisinya, pendekatan perancangan berbasis data (knowledge-based design) coba diterapkan. Basis data diperoleh dengan serangakaian pengujian material berbagai komposisi. Dari basis data tersebut, metamodelling dibuat untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh masing-masing komponen terhadap berbagai sifat material penting. Makalah ini melaporkan studi literatur dan riset material gesek dan kegiatan tahap awal penelitian yang menekankan pada penyusunan metodologi perancangan berbasis data dan perancangan alat uji gesek. Penelitian difokuskan untuk material rem.

Keywords: Material gesek, Metodologi perancangan, Perancangan berbasis data

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-14

MIII-014

PERHITUNGAN BEBAN PADA SAYAP PESAWAT TERBANG LATIH APS 1 UNTUK KEPERLUAN

PERANCANGAN STRUKTUR

M. Giri Suada1, Hendri Syamsudin2, Fuad Surastyo Pranoto3 *Kelompok Keahlian Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia 40132 Tel.: 022-254243, Fax: 022-2534164, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Abstrak : sayap pesawat adalah bagian utama yang terdapat pada pesawat sayap tetap. Selain bertugas untuk menghasilkan gaya angkat bagi pesawat, di dalam sayap juga tangki bahan bakar dan bidang kendali utama, seperti aileron. Saat pesawat sedang terbang dalam kondisi cruise, maka sayap harus mampu menghasilkan gaya angkat sebesar berat pesawat tersebut. Selain beban akibat gaya angkat, sayap juga harus menanggung beban tambahan akibat defleksi bidang kendali yang terdapat pada sayap maupun beban akibat struktur sayap itu sendiri. Beban – beban yang bekerja pada sayap ini harus dianalisis agar diketahui beban maksimum yang harus ditanggung oleh struktur sayap. Setelah diketahui beban maksimum yang bekerja, maka strukur sayap dapat didesign secara tepat, tanpa harus takut terlalu berat maupun takut karena kurang kuat saat menahan beban yang bekerja. Metode yang digunakan saat menghitung beban pesawat adalah metode Schrenk yang telah dimodifikasi, sedangkan hasil dari perhitungan ini berupa ditribusi gaya angkat, nilai shear force dan bending momen dalam arah spanwise. Keywords : Beban Pesawat, Modified Schrenk Method, Shear Force, Bending Moment, Lift Spanwise Distributio

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-15

MIII-015

ANALISI TEORITIS DAN EKSPERIMENTAL TEGANGAN PADA BATANG SILINDRIS DENGAN

BEBAN KOMBINASI

Abdullah Mappaita

ABSTRAK

Analisis ini bertujuan untuk menentukan tegangan pada batang silindris dengan beban lentur dan punter bersama-sama baik secara teoritis maupun eksperimental. Analisis ini dibandingkan dan ternyata memberikan hasil yang mendekati sama. Analisis teoritis dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan yang ada dalam buku teks, sedangkan analisis eksperimental dilakukan dengan menggunakan strain gsge jenis “Rosette Delta”. Kata Kunci : batang silindris, beban lentur dan puntir, serta strain gage

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-16

MIII-016

SHEAR PIN ANALYSIS AND DESIGN REVISITED; CASE STUDY OF MINI-HYDRO TURBINE GUIDE VANE

B. A. Budiman1, D. Suharto1 and I. Djodikusumo2

1Mechanical Design Research Group 2 Production Engineering Research Group

Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Telp: +6222 2504529, Fax: +6222 2534164 Email: [email protected]

ABSTRACT

Shear Pin, as it was known, is used for fail safe mechanism of various mechanical systems such as aircraft engine mounting, valve, coupling, gear train, flocculator, guide vane etc. The shear pin should withstand the static as well as dynamic or fatigue loads but it should fail under a certain overload. Depending on the loading speed, it may fail under quasi-static, intermediate strain rate or low velocity/bar impact load. Thus an accurate load determination is very important.The choice of shear pin material and its dimension is also critical to assure that it works properly. In this paper, a case study of analysis and design procedure of a shear pin for guide vane of a mini-hydro water turbine is presented. For load calculation, FLUENT- CFD (Computational Fluid Dynamics) and ANSYS- Finite Element softwares are employed to calculate the load for various positions of the guide vane. The load calculation result is used as data base for static and dynamic loading of the shear pin as well as the guide vane. Furthermore, simulation for overload condition and water hammer phenomenon are also conducted. By using the softwares the accuracy of the loading is assured, thus it is enhanced the design and analysis procedure. Shear test using quasi-static is performed to verify the procedure. Keywords: Shear Pin, Analysis and Design, Quasi-static and Low Velocity Impact Loading, Guide Vane, Mini-Hydro Power.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-17

MIII-017

PREDIKSI ARAH SUMBER SUARA UNTUK PERAWATAN PREDIKTIF

Meifal Rusli, Jhon Malta, dan Irsyad

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang 25163

Sumatera Barat, Indonesia Telp: 0751-72586, FAX: 0751-72566, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Teknologi perawatan prediktif untuk mesin dan peralatan mekanik di industri terus mengalami perkembangan. Salah satu aplikasinya adalah penggunaan sensor getaran untuk mendeteksi kerusakan di setiap elemen mesin yang dimonitor. Dalam kondisi tertentu, metode ini membutuhkan biaya yang cukup besar untuk penyediaan sensor dalam memenuhi semua keperluan tersebut. Untuk itu perawatan prediktif berbasis sinyal suara mulai dikembangkan. Pengembangan dilakukan dengan mendeteksi jenis dan posisi kerusakan pada mesin. Pada umumnya mesin yang mengalami kerusakan akan membangkitkan sinyal getaran dan suara dalam bentuk sinyal impuls dan harmonik, tergantung kepada jenis kerusakan yang dialami. Pada penelitian ini dilakukan prediksi arah sumber suara impuls dan sinusoidal yang menjadi model sederhana sumber kerusakan mesin. Sumber suara yang diamati merupakan sumber suara buatan yang berasal dari sebuah speaker. Arah sumber suara dapat diketahui dengan menggunakan sepasang mikrofon melalui perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh sinyal suara untuk sampai pada kedua mikrofon (Time Difference Of Arrival Estimation). Sinyal suara dalam domain waktu dan korelasi silang dari masingmasing sinyal yang ditangkap oleh mikrofon menunjukkan nilai TDOA dan dapat dijadikan acuan untuk menentukan posisi sumber suara. Pergeseran puncak dari korelasi silang dipengaruhi oleh perbedaan jarak sumber suara dengan kedua mikrofon yang dianggap berada pada sebuah bidang. Hasil yang diperoleh menunjukkan posisi mikrofon yang paling baik untuk menentukan posisi sumber suara adalah pada selang -60 sampai dengan 60 derajat dari hadapan kedua mikrofon yang dipasang paralel, sedangkan untuk menentukan posisi sumber suara sinusoidal dipengaruhi oleh frekuensi sumber suara.

Keywords: perawatan prediktif, estimasi TDOA, Time Delay Estimation

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-18

MIII-018

STUDI PENGARUH UKURAN ELEMEN RELATIF TERHADAP AKURASI HARRGA DOMMAIN DEKAT BATAS DALAM

ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAAN METOODE ELEMEN BATAS

M. Ridlo E. Nasution dan Djarot Widagdo

Program Studi Ae ronotika dan Asttronotika Fakultas Tekniik Mesin Dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganeshaa 10 Bandung 411032 Jawa Baarat, Indonesia Telp. : +62-22-25045 29, Fax : +62-222-2534164, E-mmail : dwidagdo@@ae.itb.ac.id

ABSTRACT

Metode elemen batas adalah salah satu pendekatan numerik yang dikembangkan untuk analisis masalah teknnik. Metode numerik hasil pengembangan formulasi dasar integral konservasi kerja dimana bentuk integral domain ditransformasi menjadi integral batas membuat kebuttuhan diskritisasi untuk penyelesaian secara numerik hanya dilakukan pada batas. Pendefinisian formulasi analitik dan numerik integral batas ini memberikan beberaapa keuntungann yaitu diskritisasi hanya pada batas yang akan memberiikan kemudahaan dalam pendeskripsian model oleh penggguna dan membuat proses perhitungan numerik menjaddi lebih cepat. Penyelesaiann secara integral numerik jugga memberikann hasil analisiis yang lebih akurat. Selain itu penghitunggan harga dalam domain yang dilakukan ssecara analitikk sebagai funggsi dari hargaa pada seluruhh batas membeerikan hasil yaang eksak relaatif terhadap harga pada batas. Beberapa hal tersebut merupakan keunggulan metoode elemen battas dibandingkkan dengan penndekatan nummerik yang meembutuhkan ddiskritisasi padda domain seeperti metode elemen hinggga. Keuntungann tersebut yangg membuat me tode elemen baatas cocok untuuk dipakai mennganalisis moddel yang memilliki singularitass atau konsentrrasi tegangan sseperti misalnyya akibat adanynya cacat geommetri berupa lubbang atau retaak. Walaupun bbila dilihat daari formulasi ddasar yang diigunakan, dap at diharapkann penghitungan secara analitis harga dalaam domain mmemberikan haasil yang cukup akurat, paada kenyataannnya ada konndisi yang pe rlu diperhatikaan ketika menghhitung harga ddomain yang posisinya beradaa dekat batas. Dalam studdi ini dilakukann kajian untuk mengatasi ma asalah akurasi tersebut. Seba agai parameterr digunakan ra sio antara jaraak dari titik di ddalam domain dekat batas yaang akan dihituung harga besaran tegangan terhadap ukurran elemen battasnya. Dalamm studi ini parrameter terseb ut akan divariasikan untukdilihat pengaaruhnya terhaddap akurasi harrga pada domaain dekat batas dengan membbandingkannya terhadap perhhitungan analittik.

Keywords: metode elemenn batas, analisiis struktur, hargrga internal po int

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-19

MIII-019

PENGEMBANGAN DESAIN KAPAL LAMBUNG PELAT DATAR

Hadi Tresno Wibowo dan Marcus Albert Talahatu

Program Studi Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424

Indonesia E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Paper ini menyampaikan suatu alternatif pembuatan kapal baja dimana lambung kapal dibentuk dari pelatpelat datar yang dipotong sedemikian rupa membentuk badan kapal. Ide dasar didapat dari kapal kontainer “ Pioneer”, kapal lambung pelat datar yang dirancang oleh Prof. Gallin dari TU Delft pada tahun 1977 – 1979. Rancangan bentuk lambung dan perpotongan pelat peper ini didesain sedemikian rupa untuk mendapatkan hambatan kapal dan pemakaian pelat seefektif mungkin, titik titik koordinat perpotongan pelat secara presisi dapat ditentukan menggunakan persamaan Aljabar linear. Setelah titik titik koordinat didapat, dengan bantuan software Catia, dapat dibuat : bentuk tiga dimensi kapal, bukaan kulit kapal, konstruksi kapal dan perhitungan berat kapal secara cepat. Kemudian desain gambar ini dapat dikirim : ke software Maxsurf untuk menghitung hidrostatik, bonjean dan cross curve dan setelah itu ke mesin potong plasma untuk memotong pelat lambung dan pelat konstruksi. Dengan demikian dari desain, perhitungan dan pembuatan kapal dapat dilakukan secara terpadu, kapal dapat dibuat secara masal, cepat dan ekonomis. Pembuatan kapal tidak memerlukan proses bending dan rolling untuk membentuk pelat lambung. Melalui metode ini dapat dibuat kapal lambung pelat datar untuk berbagai jenis dan ukuran kapal yang nantinya dapat menjadi ciri khas kapal Nasional.

Kata Kunci: kapal, lambung, pelat datar, catia, aljabar linear, kapal nasional

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-20

MIII-020

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERSIH JALAN

Thomas Tjandinegara dan Firman Hamzah Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Jl.Perintis Kemerdekaan Km.10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar (90245) Sulawesi Selatan,Indonesia

Telp.(0411) 584639, Fax (0411) 586015 E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu alat yang dapat meringankan beban kerja penyapu jalan dan mengurangi biaya operasional pemerintah/pengelola perumahan. Alat ini bekerja dengan menggunakan sapu radial, menyapu seluruh sampah yang dilewati dan membawa sampah tersebut ke dalam sebuah wadah penampungan. Sapu radial digerakkan olah motor bensin dengan menggunakan transmisi puli & sabuk. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa alat ini mampu menyapu berbagai jenis sampah dengan berat yang berbeda. Alat ini mampu mengangkat sampah hingga berat mencapai 149 gram dengan kapasitas 0,268 kg/s. Kata Kunci : alat pembersih, sapu radial, sampah

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-21

MIII-021

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE SISTEM PENGUNCI SENDI ORTHOSIS

Subagio, Rini Dharmastiti, Doni Zamroni

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl.Grafika 2 Yogyakarta 55281

Email: [email protected]; [email protected]

ABSTRAK

Orthosis merupakan alat untuk membantu para penyandang cacat kaki yang cacat karena penyakit lumpuh layu atau polio, ataupun orang yang mengalami kelumpuhan karena kecelakaan yang masih mempunyai bentuk kaki sebagai aktuatornya akan tetapi kurang atau tidak berfungsi. Alat bantu atau orthosis ini sangat bermanfaat sekali bagi para penyandang cacat untuk bisa membantu aktivitas mereka sehari-hari. Sistem pengunci sendi dirancang sebagai pengganti fungsi dari sendi dan bekerja seperti mekanisme engsel. Dari penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kelemahan sistem pengunci sendi produk orthosis dalam negeri adalah kesulitan pengguna untuk mengubah posisi berdiri ke posisi duduk dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain sistem pengunci dan bentuk dari pengunci pada lutut. Produk ini diharapkan dapat lebih diminati dan disukai oleh pengguna karena sistem operasinya yang lebih mudah, aman, dan nyaman. Perancangan dilakukan dengan asumsi rata-rata tinggi badan kurang lebih 165 cm, dengan berat badan kurang lebih 70 kg. Perancangan sistem pengunci sendi mempunyai tiga bagian utama yaitu : bagian atas, bagian bawah, dan pengunci. Dimensi alat yang dibuat yaitu : panjang total 139,5 mm, panjang bagian atas 87 mm, panjang bagian bawah 82,5 mm, panjang pengunci 38 mm, tebal bagian atas total = 12 mm, tebal bagian bawah 6 mm dan dengan bahan stainless steel. Mekanisme pengunci ini bekerja saat kaki diluruskan. Ketika kunci dilepas, lutut akan bisa menekuk dengan tekukan �1350.

Kata kunci: pengunci sendi orthosis, prototype

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-22

MIII-022

STUDI LIMIT TEKANAN PADA TABUNG LPG 3KG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Asnawi Lubis(*), Rudolf S Saragih, dan Ahmad Suudi

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung Jalan Professor Sumantri Brojonegoro No.1,

Gedongmeneng, Bandar Lampung, 35145, Indonesia Phone: (62-721)3555519, Fax: (62-721)704947, (*)E-mail: [email protected]

ABSTRAK Tulisan ini melaporkan hasil studi numerik dengan metode elemen hingga terhadap limit tekana internal sebuah tabung LPG 3 kilogram yang dipakai dalam rumah tangga di Indonesia. Dengan mengabaikan efek sambungan las keliling dan handguard, serta dengan asumsi bahwa prilaku material adalah elastic-perfectly-plastic, limit tekanan telah diperoleh dengan analisis nonlinear menggunakan algoritma Newton-Raphson. Limit tekanan telah diperoleh sebesar 1.25 kali tekanan internal untuk mencapai luluh. Tegangan (von Mises) pada saat limit tekanan dicapai diperoleh sebesar 1.75 kali tegangan luluh. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa tekanan operasi tabung LPG 3 kilogram sebesar 2.1 MPa adalah nilai tekanan yang aman dengan faktor keamanan sebasar 2.48. Hasil studi ini dapat digunakan untuk memperkaya materi sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat dalam mendukung pemerintah mempercepat konversi energy dari minyak tanah ke gas. Kata Kunci: tabung LPG, limit tekanan, metode elemen higga, nonlinear, algoritma Newton-Raphson

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-23

MIII-023

PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIKA KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BONDGRAPH UNTUK

PENGEMBANGAN SIMULATOR DINAMIK

Rianto Adhy Sasongko, Ardhesa Suhilman, Leonardo Gunawan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung Jl.Ganesha 10, Bandung 40132 [email protected]

ABSTRAK

Pada makalah ini dibahas tentang dinamika kendaraan roda 4 dan pemodelannya dengan menggunakan metode bondgraph. Metode bondgraph adalah suatu metode pemodelan sistem dinamik yang menggunakan pendekatan manunggal. Dengan metode ini, model suatu sistem dinamik dibentuk dengan memperhatikan aliran pertukaran energi yang terjadi di anatar komponen sistem. Pendekatan manunggal yang digunakan pada metode ini memungkinkan sistem dengan domain yang berbeda dapat dimodelkan secara terintegrasi. Pada pengembangan model dinamik kendaraan roda empat, persamaan dinamika pada dua bidang, yaitu lateral dan longitudinal, dimodelkan dengan komponen bondgraph, dan dilengkapi dengan suatu persamaan kinematik pada bidang direksional. Model bondgraph ini kemudian dapat disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak SIMULINK. Untuk keperluan pengembangan suatu simulator kendaraan roda 4, suatu jenis kendaraan roda 4 dimodelkan dengan menggunakan pendekatan ini dan disimulasikan. Hasil yang diperoleh menunjukkan kesetaraan dengan fenomena fisik yang diharapkan. Pada langkah lebih lanjut, suatu konfigurasi awal platform simulator dirancang dengan memperhatikan derajat kebebasan utama yang dimodelkan oleh persamaan dinamik sistem. Platform mekanik ini kemudian dimodelkan dengan perangkat lunak SIMMECHANICS untuk dievaluasi kemampuannya dalam merekonstruksi gerak utama kendaraan roda 4 yang dikaji. Dengan simulasi ini, kemampuan dan keterbatasan konfigurasi platform dapat dianalisis.

Keywords: bondgraph, platform mekanik, simulator kendaraan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-24

MIII-024

\ PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK PLATFORM MEKANIK SIMULATOR SEPEDA MOTOR

Leonardo Gunawan, Rianto Adhy Sasongko, Hadyan Hafizh

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl.Ganesha 10, Bandung 40132 [email protected]

ABSTRAK

Paper ini mendiskusikan tentang salah satu tahap dalam pengembangan simulator sepeda motor, yaitu aktivitas yang terkait dengan pemodelan, simulasi, dan analisis konfigurasi platform mekanik simulator. Platform simulator adalah suatu sistem mekanik yang berfungsi untuk merekonstruksi gerak sepeda motor secara fisik. Dengan kata lain, sistem mekanik ini berfungsi sebagai penterjemah harga variabel gerak yang telah dihitung secara numerik menjadi gerakan fisik yang merekonstruksi gerakan sepeda motor sesungguhnya. Sistem mekanik ini harus dirancang agar dapat melakukan gerakan pada semua derajat kebebasan yang direpresentasikan oleh model matematik sistem. Pada pengembangan platform simulator ini, dipilih suatu konfigurasi dasar mekanisme simulator yang dipandang mampu merekonstruksi gerak utama sepeda motor. Konfigurasi dasar ini menggunakan 3 aktuator yang akan bergerak secara simultan untuk merekonstruksi gerak utama sepeda motor, yaitum heave, pitch, roll, dan yaw (terbatas). Perintah atau sinyal referensi dari simulator dinamik numerik harus ditransformasi terlebih dahulu melalui sebuah operator yang akan menerjemahkan sinyal referensi tersebut menjadi harga defleksi ketiga aktuator yang terpasang pada platform. Untuk menguji kemampuan konfigurasi mekanisme ini dalam merekonstruksi gerakan yang diinginkan, dibangun suatu model numerik linkage mekanik platform ini dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB/SIMMECHANICS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konfigurasi dasar yang digunakan dapat merekonstruksi gerak utama sepeda dalam batas-batas tertentu. Informasi yang diperoleh dari simulasi ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memodifikasi konfigurasi platform.

Keywords: platform mekanik, simulator, simulasi numerik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-25

MIII-025

PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIK UNTUK PENGEMBANGAN SIMULATOR SEPEDA MOTOR

Rianto Adhy Sasongko, Leonardo Gunawan, Sin Kimsay

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Jl.Ganesha 10, Bandung 40132 [email protected]

ABSTRAK

Paper ini mendiskusikan salah satu tahap pada proses pengembangan suatu sistem simulator sepeda motor, sebagai sistem yang dapat merekonstruksi gerakan sepeda motor sesuai dengan karakteristik sistem yang sebenarnya. Secara alami, karakteristik gerakan atau respon sepeda motor akan dipengaruhi oleh parameter sistem yang dikaji dan input serta gangguan yang diterima oleh sistem. Untuk pengembangan simulator ini, perlu dibangun suatu model matematik yang merepresentasikan dinamika sistem sepeda motor, yang dapat diperoleh berdasarkan persamaan dinamik sepeda.. Model dinamik ini dapat diperoleh dari persamaan gerak sistem sepeda motor pada semua derajat kebebasan yang ditinjau. Secara umum, persamaan yang dibangun merepresentasikan dinamika sepeda pada bidang longitudinal dan lateral, ditambah dengan persamaan kinematika yang merepresentasikan sikap dan gerak sepeda pada bidang direksional. Pengembangan model numerik sistem dinamik sepeda ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak MATLAB-SIMULINK. Beberapa skenario pengoperasian sepeda selanjutnya disimulasikan dan dianalisis untuk mengevaluasi kesetaraannya dengan fenomena fisik yang terjadi. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa model numerik yang dibangun memberikan respon yang realistis dan comparable dengan fenomena fisik yang terjadi. Keywords: Sepeda motor, simulasi dinamik, persamaan gerak

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-26

MIII-026

TINJAUAN KINERJA TRAKSI SISTEM TRANSMISI OTOMATIK (CVT) PADA SEPEDA MOTOR

DENGAN VARIASI KONSTANTA PEGAS SLIDING SHEAVE DAN BERAT ROLLER SENTRIFUGAL

AAIA Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, Agus Haryawan

Jurusan Teknik Mesin , Universitas Udayana Kampus Bukit, Jimbaran-Bali

Email : [email protected]; [email protected]

ABSTRAK

Salah satu pengembangan teknologi sepeda motor adalah pemakaian jenis transmisi otomatik Continously Variable Transmission (CVT), dimana perubahan tingkat transmisi atau ratio transmisi diatur roller sentrifugal dan pegas sliding sheave puli sekunder. Ratio transmisi adalah salah satu parameter yang mempengaruhi kinerja traksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja traksi yang dihasilkan ditinjau dari variasi berat roller sentrifugal dan variasi konstanta pegas sliding sheave puli sekunder dari sistem transmisi CVT sepeda motor, dimana nantinya didapat kinerja traksi yang dibutuhkan oleh kendaraan sesuai dengan kondisi operasi dan beban pemakaian kendaraan. Penelitian dilakukan dengan metode simulasi model matematik. Sebagai variabel uji adalah berat roller ditetapkan sebesar 8 gr, 10,2 gr (standar), dan 12 gram. Sedangkan dari pegas ditetapkan konstanta pegas sebesar 2,19 N/mm dan pegas sejenis dengan konstanta pegas 2,33 N/mm dan 2,48 N/mm. Hasil uji secara simulasi model matematik dicari kinerja traksi yang dihasilkan berupa grafik karakteristik kinerja traksi pada berbagai kondisi operasi. Pada kondisi jalan datar, kinerja traksi terbesar dihasilkan oleh pegas dengan konstanta 2.48 N/mm, sedangkan pada kecepatan puncak tertinggi dihasilkan oleh pegas standar 2.19 N/mm. Pada kondisi jalan menanjak, pada kecepatan konstan pegas dengan 2.48 N/mm menghasilkan grade yang mampu dilalui lebih besar dari pegas uji lainnya, serta dengan percepatan, pegas ini mampu menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan pegas uji lainnya. Nilai konstanta pegas sliding sheave puli sekunder 2,48 N/mm ini sangat cocok untuk kondisi jalan menanjak. Sedangkan dari variasi berat roller sentrifugal, untuk berat roller sentrifugal 8 gr kinerja traksi terbesar terjadi pada kecepatan rendah sehingga akselerasi pada kecepatan rendah paling cepat dibandingkan dengan roller sentrifugal 10,2 (standar) atau 12 gr. Sedangkan dengan berat roller sentrifugal 12 gr akan didapat kinerja traksi terbesar pada kecepatan tinggi sehingga kendaraan akan mudah dipercepat pada kecepatan tinggi tersebut, dan untuk roller sentrifugal 10,2 gr (standar) memiliki kinerja traksi diantara roller sentrifugal 8 gr dan 12 gr. Kata kunci : CVT Sistem, Konstanta Pegas Sliding Sheave, Ratio Transmisi, Kinerja Traksi., Roller Sentrifugal

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-27

MIII-027 Analisa Pengaruh STA Terhadap Energi Kayuh, Nilai Resiko

Cedera, Dan Gaya Biomekanik Penegndara Pada 3 Jenis Sepeda

I Made Londen Batan & Intan Lazuardi*), Eko Nurmianto**)

*) Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS

**) Jurusan Teknik Industri FTI-ITS Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo Surabaya

Phone: 031-5938773, Fax. 031-5938773, Email: [email protected]

ABSTRACT In modern era, a development of bicycles is based on condition that will be faced, regional and special purpose (e.g. for sports, and other innovations). In general bicycle is divided into three types, namely mountain bike, sport bike, city bike. The most influential differences of the three types of bicycles can be seen from amount of seat tube angle (STA,) that affect on riders sitting position. Based on previous result reseach is decided, that the STA is the main factor to determine the level of injury risk, and the amount of energy needed by rider. The mehod in this reserach is analyze the effect of STA on the pedal due to energy consumption of rider and the value of injury risk for three types of bicycles. As an initial step, a research is carried out with simulation the RULA with certain variations of the STA to determine the level (value) of risk of injury to the rider's. In order to calculate the riders energy consumption, cycling experiments are carried out by five men drivers (respondents) on racing bike, mountain bike, and city bike. Cycling energy data are calculated based on the pulse and oxygen required during cycling, and the performance of data is determined by statistical test with ANOVA. As verification of the energy, the force due to energy consumption ist calculated with biomechanics method. From the analysis RULA method and cycling experimental is known that the most optimal STA for sport bicycle is 76°, for mountain bike the optimal STA is 69°, and 64° for city bike.

Keywords: Bicycle; Seat Tube Angle (STA); cycling energy; injury risk value; RULA; biomechanic

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-28

MIII-028

KAJI KEEEFEKTIFAN PENERAPAN TEKNIK PENCARIAN BENTUK DALAM PERACANGAN

STRUKTUR LATTICE SHELL

Eka Satria1), Jafril Tanjung2), Shiro Kato3) 1)Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas Padang, Indonesia, Kampus Limau Manis

Padang Sumatera Barat Indonesia Phone:+62-751-72586 Fax: +62-751-72566, Email:[email protected]

2)Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas Padang, Indonesia 3)Professor, Dept. Civil and Architecture Engineering, Toyohashi University of

Technology, Toyohashi Japan

ABSTRAK

Makalah ini membahas suatu konsep alternatif dalam perancangan struktur lattice shell dengan menerapkan konsep pencarian bentuk untuk mendapatkan bentuk akhir geometri yang diinginkan dalam perancangan. Dengan menggunakan konsep ini, bentuk geometri awal struktur disetir menuju suatu bentuk yang memiliki tegangan bending terkecil. Perubahan bentuk ini dipengaruhi oleh modus-modus perpindahan yang mungkin terjadi akibat berbagai jenis pembebanan yang diberikan kepada struktur. Perubahan tegangan yang terjadi akibat pembebanan tadi akan menghasilkan suatu faktor koreksi yang nantinya digunakan untuk merubah bentuk awal geometri struktur. Proses seperti ini akan terus berlangsung dalam beberapa kali pengulangan sampai harga penurunan tegangan bending maksimum menjadi konvergen. Untuk menguji keefektifan bentuk akhir struktur ini, suatu analisa kekuatan buckling berdasarkan FEM akan diterapkan kepada bentuk awal dan akhir dari struktur. Harga kekuatan buckling yang diberikan akan menjadi acuan apakah konsep pencarian bentuk ini dapat meningkatkan harga kekuatan struktur.

Keywords: Pencarian Bentuk, Lattice Shell, Tegangan Bending Minimum, Kekuatan Buckling

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-29

MIII-029

SIMULASI NUMERIK PERILAKU NONLINEAR PIPA REDUCER EKSENTRIK DENGAN BEBAN INTERNAL

PRESSURE

Novri Tanti dan Asnawi Lubis(*) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung

Jalan Professor Sumantri Brojonegoro No.1, Gedongmeneng, Bandar Lampung, 35145, Indonesia

Phone: (62-721)3555519, Fax: (62-721)704947, (*)E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pipa reducer eccentric merupakan salah satu komponen penyambungan pada sistem perpipaan yang berfungsi menyambungkan pipa dengan diameter dan sumbu yang berbeda. Analisis tegangan pada pipa reducer eksentrik dilakukan untuk mengetahui perilaku nonlinear dan distribusi tegangan yang terjadi akibat beban internal pressure yang menghasilkan tegangan luluh material. Dimensi pipa reducer eksentrik model dibuat berdasarkan ANSI B16.9 untuk ukuran nominal pipa 12” x 10” dan dimodelkan sebagai shell tipis. Untuk mengetahui distribusi tegangan pada modelpipa reducer eksentrik terhadap pipa silindris yang disambungkan, shell diasumsikan tersambung secara sempurna dengan kedua pipa silindris. Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa nilai tegangan (ekivalen) maksimum mulai mencapai nilai tegangan luluh saat rasio beban internal pressure terhadap internal pressure yang menghasilkan tegangan luluh menurut ASME (P/PY) sebesar 1.1814, sedangkan P/PY maksimum yang dapat diterima shell model adalah sebesar 1.207. Untuk mengurangi konsentrasi tegangan pada bagian transisi, maka dapat direkomendasikan pembuatan knuckle dan flare, dengan nilai radius knuckle dan flare lebih besar daripada 28.575 mm. Kata kunci : reducer eksentrik, internal pressure, limit tekanan, tegangan ekivalen, knuckle, flare.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-30

MIII-030

PIPELINE INSPECTING BY INTELLIGENT PIGS

Janu Pardadi *,ViktorMalau** Mechanical & Industrial Engineering Department

Faculty of Engineering Gadjah Mada University Yogyakarta Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta

[email protected], [email protected],

ABSTRACT

Pipeline pigging is the term to inspecting & cleaning the long distance pipeline. The reaction of pigging reduces the operation cost, safe the environmental, minimize the lost product and reduce the time lost. Many millions miles of pipeline carrying everything from water to crude oil and in hot and cold temperature like as LNG. The pipe is vulnerable to attack by internal and external corrosion, cracking, third party damage and manufacturing flaws. However, if a petroleum or chemical pipeline leaks, it can be a environmental disaster. The new devices to inspecting and cleaning, called pigs, that are sent through the buried pipe. The pigs are carried through the pipe by the flow of the liquid or gas and can travel and perform inspections over very large distances. The pigs carry a small computer to collect, stored and transmit the data for analysis the condition of pipe. Now the intelligent pig is the new & smart product to inspect and cleaning of the pipe line. The intelligent pig can inspecting and monitoring the pipeline by many sensor inside of the device, for example: ultrasonic sensor, eddy current sensor, corrosion sensor, debris sensor etc. All the data can be recorded and then can be analysis . Keywords: Intelligent pig, inspection & monitoring.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-31

MIII-031

Multidisciplinary Design Optimization Pada Perancangan Sistem Perpipaan (Pipeline Design)

Yuwono B Pratiknyo

Program Studi Teknik Manufaktur

Universitas Surabaya Gedung TG Lantai V, Kampus UBAYA, Jl.Raya Kalirungkut, Surabaya

Phone: +62-031-2981397, FAX: +62-031-2981150, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Sistem perpipaan memiliki fungsi untuk utama mengalirkan fluida dan gas dari suatu tempat ke satu atau beberapa tempat lain. Dalam perancangan sistem perpipaan (Pipeline Design) ada beberapa aspek yang harus diperhatikan antara lain adalah parameter design, wall thickness, buckling, route selection, material selection, spanning, fatique, dan thermal expansion. Aspek-aspek tersebut perlu diperhatikan untuk menjamin system perpipaan berfungsi baik dengan faktor keamanan yang harus tetap diperhatikan. Pada perancangan sistem perpipaan, seringkali nilai ekonomis juga perlu mendapat perhatian, sehingga perlu dilakukan proses optimasi dalam perancangannya. Proses optimasi pada sistem perpipaan sangat komplek, karena banyaknya parameter yang harus tetap dipenuhi. Parameter-parameter yang harus dipenuhi sendiri seringkali bertolak belakang dengan parameter lain, sehingga diperlukan suatu strategi dalam proses optimasi. Pada paper ini, proses optimasi dilakukan dengan metode Multidisciplinary Design Optimization (MDO). Wall thichness dipilih sebagai objective function karena wall thickness pipa akan berpengaruh pada total project budgeting dan keamanan system perpipaan. Sedangkan sebagai constrain adalah stress analysis, buckling, spanning, fatique dan thermal expansion. Hasil akhir dari paper ini adalah suatu metode dan panduan dalam melakukan proses optimasi system perpipaan, sehingga desainer akan lebih mudah dalam pemilihan scedule pipa dan proses perancangan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Keywords: MDO, piping, design, optimization, wall thickness

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-32

MIII-032

PENGARUH VARIASI PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE YANG DIHASILKAN

MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING

Wiwiek Hendrowati, Bambang Daryanto W., Harus Laksana G., Jurusan Teknik Mesin

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Kampus Sukolilo, Surabaya

Jawa Timur, Indonesia Telp. (031) 5946230, Fax. (031) 5922941, E-mail : [email protected].

ABSTRAK

Penelitian ini membahas rancang bangun mekanisme vibration energy harvesting (VEH) berdasarkan metode electromagnetic, dimana sumber energi berasal dari getaran translasi-harmonik.Pada mekanisme VEH yang dikonstruksi, massa magnetik bergerak bolak-balik secara linier dalamkumparan yang terbuat dari lilitan kawat konduktif. Berdasar pada gerak osilasi massa dengan amplitudo dan frekuensi tertentu, energi yang dapat di-harvest kemudian diukur dan dianalisa. Pada mekanisme VEH tersebut ukuran massa, diameter dan material kawat, jumlah lilitan, serta amplitude dan frekuensi getaran dibuat konstan; sedangkan panjang kumparan divariasikan. Pada penelitian ini panjang kumparan yang diuji adalah : 12 mm, 15 mm, 18 mm, 21 mm dan 24 mm. Dari penelitian yang dilakukan voltase yang dihasilkan oleh mekanisme VEH (sesuai dengan panjang kumparan yang diuji), secara berturut-turut, adalah : 11,64 volt, 10,70 volt, 9,76 volt, 8,35 volt dan 6,95 volt. Kata kunci : vibration energy harvesting, metode electromagnetic, getaran translasi- harmonik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-33

MIII-033

STUDY ON CONTROL OF BUS-SUSPENSION SYSTEM

Hendro Nurhadi

Department of Mechanical Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya (60111)

East Java, Indonesia Phone: +62-31- 5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail: [email protected]

ABSTRACT In this study, a PID controller is used to control active suspension of a quarter-bus model. The displacement is applied to be an input to PID controller while active forces, improving ride comfort and handling properties are the controller outputs. The response of the system using the PID controller is then compared with those of proposed fuzzy logic controller. The percentage of overshoot is about 10% of the input's amplitude (less than maximum requirement of about 20%), and settling time is 2 seconds less than 5 seconds (not exceed the minimum requirement). The performance of optimized bus-suspension system is improved. Keywords: Bus suspension, PID, control, optimization, fuzzy

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-34

MIII-034

Pengembangan Metode Optimasi Interval Perawatan Mesin CFM56-3

Pandu Darmadi, ST.1) dan Dr. Ir. Edy Suwondo2)

1)Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

[email protected] 2) Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 [email protected]

ABSTRAK

Setiap mesin pesawat terbang membutuhkan perawatan yang rutin untuk menjaga prestasinya juga agar tetap laik terbang. mesin. Beberapa perusahaan perawatan pesawat terbang (Maintenance and Repair Organization, MRO) melakukan tugasnya dengan pola pembayaran power by the hour (PBH). Karena itu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum, MRO harus dapat meminumkan biaya perawatan per jam terbang pesawat, salah satunya adalah penentuan ruang lingkup (workscope) perawatan mesin pesawat secara tepat. Pada saat ini di PT. GMF GMF AEROASIA GMF AeroAsia belum terdapat metode yang merencanakan seluruh perawatan dari awal penggunaan hingga mesin tersebut tidak dipakai (scrap). Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan metode yang dapat menentukan ruang lingkup pekerjaan pada saat mesin melakukan shop visit untuk mengoptimasikan biaya perawatan per flight cycle (FC) mesin. Variabel penentu untuk dapat mengoptimasi biaya perawatan yaitu umur sisa Life Limit Part (LLP) yang harus diganti dan Exhaust Gas Temperature (EGT) margin. Metode diuji dengan data lampau dan kemudian diimplementasi untuk mendapatkan batas sisa umur LLP yang harus diganti agar menghasilkan biaya perawatan mesin yang paling optimum. Untuk mesin dengan thrust rating 20.000 lbs dan 22.000 lbs didapat sisa umur LLP yang harus diganti agar mendapatkan biaya perawatan yang paling optimum adalah LLP dengan sisa umur dibawah 5.000 FC, sedangkan untuk mesin dengan thrust rating 23.500 lbs adalah LLP dengan sisa umur dibawah 1.250 FC. Implementasi metode ini juga menunjukan bahwa mesin dengan thrust rating 23.500 lbs tidak direkomendasikan untuk digunakan di Indonesia. Key words: Workscope, shop visit, life limited part, exhaust gas temperature, biaya minimum

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-35

MIII-035

The Design and Simulation of the Controller Part of an Electromechanical CVT for Caburator Gasoline Engines

Dr. Edy Suwondo1), Wahyudi Saputra, M.Eng.2), Muhammad Kusni, M.Eng.3)

1)Aeronautics and Astronautics Department, Institute Technology of Bandung Jln. Ganesha 10 Bandung 40132

[email protected]

2) Pusat Pendidikan dan Latihan Aparatur Perhubungan Jln. Raya Parung-Bogor, km.26 Kabupaten Bogor 16310

udyxeuss.2009 @yahoo.co.id

1)Aeronautics and Astronautics Department, Institute Technology of Bandung Jln. Ganesha 10 Bandung 40132

[email protected]

ABSTRACT

Constant Speed Drive (CSD) is a hydraulics transmission system which can produce a constant output rotational speed from a variable input rotational speed. In this research, the CSD principle will be used to produce the desired torque for a certain engine speed as an input. The use of the CSD principle will theoritically result in an unlimited gear ratio. This enables to produce a high torque from small engine power, which will prevent from engine stall during a heavy operation. Other objective of CVT designs is to obtain the best engine speed with respect to fuel consumption and air polution, for various power demands. Current research focuses on the design and simulation of the controller part of the CVT. It begins with the development of the modeling of the system, selection of hardware, microcontroller programming, and testing the system. The testing itself is a simulation of various operating conditions, i.e. engine speed and vehicle speed, then observe the gear ratio actual as compared to the ideal gear ratio. The results of the test indicate that the system being developed works properly with good accuracy. Further investigation for a better response is still required.

Keywords : Electromechanical CVT, fuel efficiency, feedback control, engine

speed, vehicle speed, planetary gears.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-36

MIII-036

KAJI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL LENDUTAN STRUKTUR TRUSS PROFIL UK 75

Onny S. Sutresman

Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin Jl.Perintis Kemerdekaan km X, Makassar (90245) Sulawesi Selatan,

Indonesia Phone: +62-411-584639, FAX: +62-411-586015, E-mail:

[email protected]

ABSTRACT

This aim of the study was to numerically and experimentally analyze the displacement (deflection) of truss structure by using profile UK-75 of thickness 0.50 mm and 0.80 mm. The study used the finite element method for numeric analysis and testing of full scale load frame structure for experimental analysis. For the finite element method in numeric analysis, the structure was divided into 35 elements, whereas the testing of full scale load frame structure for experimental analysis was done by dividing the structure as much as 35 trusses. The supports used were a hinge and a roller with the material profile of UK-75 of thickness 0.50 mm and 0.80 mm with span length 10 m and height 3 m. The devices used in the study were linear variable differential tranducers, data logger, load cell, and loading frame. The results of the study obtained that maximum displacement (deflection) value was 13.80 mm numerically) and 15.30 mm (experimentally). The value of displacement (deflection) was greater than the value obtained numerically. The value of displacement (deflection) that occur were smaller than the maximum allowed displacement (deflection), hence the truss structure was safe from the requirements of strength and stiffness. Keywords : Truss structure, deflection, finite element method

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-37

MIII-037

Kaji Eksperimental Getaran Balok Komposit yang Diperkuat Fiberglass

Mustafa

Jurusan Teknik Mesin

Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km.9, Palu (94118) Sulawesi Tengah, Indonesia

Phone: (0451) 422611, FAX: (0451) 422355, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This aim of the study was to analyze the mechanical properties through tensile testing, and experimentally analyzed the natural frequency (ωn) and rigidity (k) of fiberglass reinforced polymer composite beams. The study used spectrum method for experimental study. For the experimental analysis was done with 5 positions of the exciter. The supports used were a fixed-free (cantilever) with the material of fiberglass reinforced polymer composite in the form of beam with length of 50 cm, width of 3 cm, and thickness of 2 cm. Composite material consisted of two compositions, i.e : 5 % fiber glass and 95 % matrix epoxy; 20 % fiber glass and 80 % matrix epoxy. The devices used in the study was a testing machine, and IRD mechanalysis comprising of : a vibration sensor, a speed regulation unit, a tachometer, and a vibrator engine. The results of the tensile testing : σmax = 44.44 N/mm2 and σmin = 23.33 N/mm2. For experimental analysis with 5 % fiberglass : ωnmax = 13125 rpm, ωnmin = 12600 rpm, kmax = 150975.13 kg/m, kmin = 139138.68 kg/m, whereas with 20 % fiberglass : ωnmax = 13230 rpm, ωnmin = 12990 rpm, kmax = 153400.39 kg/m, kmin = 147885.32 kg/m.

Keywords : Vibrations, mechanical properties, natural frequency, rigidity

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-1

MIV-001

THE EFFECT OF ADDING SMALL AMOUNTS OF ZNO IN COMPACTED BOVINE HYDROXYAPATITE FOR

BIOMEDICAL APPLICATIONS

Muhammad Waziz Wildan Muhammad Kusumawan Herliansyah Department of Mechanical Engineering & Industrial Engineering

Faculty of Engineering, Gadjah Mada University Jl. Grafika 2 (55281) Yogyakarta, Indonesia

Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This work is concerned with the effect of trace element amount (%wt) in the properties of the sintered bovine hydroxyapatite (BHA). The BHA powders were mixed with various percentage of ZnO ranging from 0 wt. % to 15 wt. % by magnetic stirrer. The dry powders were uniaxially pressed at 312 MPa. For comparison purpose, synthetic HA also produced using the same process. It has been found that the relative density decreases with increasing of ZnO content.The additions of ZnO have shown an increasing of Vickers hardness with the highest of the micro Vickers hardness obtained in 1.5 wt. % ZnO. The BHA have stable phase stability at within the range of 0.5 wt% to 1.0 wt% and 2.0 wt% to 5.0 wt. %. The decomposition occurs as the ZnO increased to 10 wt. % and 15 wt. %. Thus, material preparation plays an important role on determining the effect of sintered BHA. Keyword: Bovine Hydroxyapatite, trace elements, ZnO, Vickers hardness.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-2

MIV-002

PENGARUH WEAR DEBRIS DARI ION IMPLANTASI STAINLESS STEEL316L DENGAN UHMWPE TERHADAP

JARINGAN TULANG DAN SENDILUTUT RATTUS NORVEGICUS SP.

Rini Dharmastiti1), Marsetyawan HNE2), Suhartini3) 1)Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,

Universitas Gadjah Mada 2)Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada

3)Alumni Pascasarjana Rekayasa Biomedis, Universitas Gadjah Mada Email: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu pasangan material yang biasa digunakan untuk penggantian sendi lutut secara total adalah Stainless Steel 316L dan Ultra High Molecular Weight Polyethylene (UHMWPE). Untuk meningkatkan ketahanan aus dari material Stainless Steel 316L diberikan perlakuan ion implantasi. Persyaratan pasangan material untuk sendi lutut tiruan, selain ketahanan ausnya yang tinggi, juga berumur panjang, tidak berubah sifat materialnya dalam jangka panjang, dan biokompatibilitasnya tinggi. Partikel hasil keausan dari pasangan material yang digunakan untuk sendi lutut tiruan, dapat mengakibatkan terjadinya osteolysis yang merugikan pasien pengguna karena harus dilakukan operasi revisi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh wear debros dari pasangan material ion implantation Stainless Steel 316L dan UHMWPE terhadap jaringan tulang dan sendi lutut. Partikel hasil keausan (wear debris) dihasilkan dari uji keausan pin on plate unidirectional motion dengan phosphate buffered saline (PBS) sebagai pelumas. Stainless Steel 316L sebagai platnya dan UHMWPE sebagai pin, berukuran diameter 10mm, dibebani 180 N, diuji keausan dengan kecepatan 116,5 mm/s, dengan jarak tempuh 30 km. Partikel hasil keausan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kapsula sinovium sendi lutut Rattus norvegicus sp. Pada kelompok kontrol dimasukkan hanya cairan PBS. Pada hari ke-3 dan hari ke-7 dilakukan dekapitasi dan pengamatan histologist, dengan menghitung jumlah sel PMN, limfosit, makrofag, osteoblas, osteoklas dan fibroblast. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya jarak tempuh uji keausan, volume wear debris yang dihasilkan bertambah banyak. Faktor keausan dari pasangan material ini adalah: 5,6.10-5 mm3/Nm. Hasil uji histologist menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada jumlah sel PMN dan fibroblast pada hari ke-3 dan jumlah osteoblas di hari ke-7, sedangkan jumlah limfosit, makrofag, osteoklas tidak terdapat perbedaan bermakna. Sel PMN dan osteoblas pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok perlakuan. Penurunan fibroblast pada kelompok perlakuan disebabkan karena adanya paparan wear debris. Kata kunci: wear debris, PMN, osteoblast, limfosit, makrofag dan fib

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-3

MIV-003

Karakteristik Fisik dan Mekanik Tulang Sapi Variasi Berat Hidup Sebagai Referensi Desain Material Implan

Gunawarman1, Adam Malik1 , Sri Mulyadi2, Riana3 dan Aidil Hayani3 1. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas,

2. Kampus Limau Manis, Padang 25163 E-mail: [email protected] 3. Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Andalas, Kampus Limau Manis,

Padang 25163 4. Alumni Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, Kampus Limau Manis,

Padang 25163

ABSTRAK

Kasus patah tulang banyak terjadi di Indonesia. Penyebab utamanya antara lain kecelakaan lalu lintas, bencana alam dan osteoporosis. Untuk memperbaiki atau mengganti tulang yang rusak/pecah dibutuhkan bio-material implan yang berfungsi sebagai penyambung atau penyangga tulang yang rusak tersebut.N Selama ini, dunia kedokteran ortopedi menggunakan implan logam yang relatif kaku atau kurang fleksibel, dan pada beberapa kasus menimbulkan rasa nyeri dan alergi pada pemakai. Oleh karena itu perlu didesain dan dibuat material implan yang lebih fleksibel dan mendekati karakteristik tulang asli. Dalam rangka pengembangan logam implan yang mempunyai kelenturan yang lebih baik, maka dilakukan penelitian pendahuluan mengenai karakteristik mekanik tulang dikaitkan dengan karakteristik fisiknya, sebagai referensi dalam desain material implan. Karakteristik mekanik ditentukan dengan melakukan pengujian tarik, kekerasan dan kelenturan tulang. Sementara karakteristik fisik diperiksa dengan mikroskop optik. Tulang yang dipilih dalam studi ini adalah tulang sapi karena memiliki karakteristik mendekati tulang manusia, murah dan mudah diperoleh. Pada penelitian ini digunakan sampel tulang sapi jenis Brahman berdasarkan variabel bebas berat hidup dan variabel terikat umur sapi sekitar 3 tahun, jenis kelamin jantan, daerah asal peternakan Lampung, dan spesimen diambil dari tulang tungkai belakang sapi (Metakarpus). Berat hidup tertimbang adalah 500 kg, 520 kg, 540 kg, 560 kg dan 580 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik, modulus elastisitas dan ketangguhan tulang untuk tiap berat hidup tersebar dalam rentang data yang cuku luas. Namun secara umum terlihat jelas bahwa kekuatan tulang meningkat dengan meningkatnya berat sapi. Hasil pemeriksaan struktur mikro menunjukkan bahwa tulang sapi dengan berat hidup yang lebih tinggi memiliki lebih sedikit kanal haversian (rongga) pada struktur tulangnya. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kekuatan disebabkan terutama oleh penurunan jumlah kanal haversian pada struktur tulang tersebut. Karakteristik mekanik rata-rata yang diperoleh untuk kekuatan tarik adalah 85 ±18 MPa, Modulus Elastisitas 0.82±0.25 GPa dan Ketangguhan 1.5±0.5 Joule.

Kata Kunci: Kekuatan, Kelenturan, Tulang, Implan, Biomaterial

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-4

MIV-004

EFFECT OF POROSITY ON MECHANICAL PROPERTIES OFBN ALUMINUMFLYASH

COMPOSITE Subarmono, Jamasri, M.W. Wildan and Kusnanto

Engineering Faculty, Gadjah Mada University, Yogyakarta.

ABSTRACT Aluminum matrix composite (AMC) were prepared from aluminum fine powder as a matrix and fly ash asreinforcement. The amount of fly ash of 2,5%, 5%, 7,5% and 10 wt% was added to the aluminum fine powder. Each composition was mixed using rotary mixer for 3 hr. The mixture was compacted using uniaxial compaction with a pressure of 100 MPa to produce green body and several of it was isostatic compacted with a pressure 100 MPa. Several of each green body were followed pressureless sintering at various temperature of 500°, 525°, 550°,575° and 600ºC for 3 hr, and the other of uniaxial compacted green body were hot pressed sintering (HP) at pressure of 100 MPa and various temperature of 525°, 550° and 575°C. Bending strength, Vickers hardness, wear resistance, porosity of the AMC were tested, and the micro structure observed using SEM. The results show that the bending strength, Vickers hardness and wear resistance of AMC increase with decreasing of porosity. The bending strength, Vickers hardness and, wear resistance of 6.3% porosity of hot pressed AMC are 65 MPa, 55 VHN and 0.15 mg/(MPa.m), respectively. The bending strength, Vickers hardness and wear resistance of 3 % porosity of hot pressed AMC are 79 MPa, 75 VHN and 0.02 mg/(MPa.m), respectively. Key words : AMC, compaction, sintering

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-5

MIV-005

Pengaruh Variasi Panjang Serat Dan Temperatur Udara Terhadap Kekuatan Bending Komposit Polyester Dengan

Penguat Serat Tapis Kelapa

Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede Suardana Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran Bali

ABSTRAK Komposit berpenguat serat alami diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan baik ketika berada dilingkungan dengan temperatur udara panas maupun temperatur udara dingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi panjang serat dan temperatur udara terhadap kekuatan bending komposit polyester serat tapis kelapa dengan menggunakan uji bending sebagai pengujian sifat mekaniknya. Komposit yang dibuat menggunakan penguat serat tapis kelapa dengan matrik berupa resin unsaturated polyester ( UPRs ) jenis Yukalac 157 BQTN-EX dengan 1% hardener jenis MEKPO dengan variasi panjang serat tapis kelapa yaitu 5 mm, 10 mm dan 15 mm sedangkan variasi temperatur udara yaitu -5 °C, 10 °C dan 25 °C. Komposit dibuat dengan teknik press hand lay-up dengan fraksi volume serat tapis kelapa 12,2%. Perlakuan serat tapis kelapa dengan direndam di air mendidih dengan suhu 100 °C selama 1 jam, selanjutnya serat tapis kelapa dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 70 °C selama 12 jam setelah itu serat tapis kelapa direndam didalam larutan NaOH - Air (5 gram NaOH + 95 ml air) selama 2 Jam. Komposit selanjutnya di post curing selama 2 jam dengan suhu 65 °C. Spesimen uji komposit dipotong sesuai standar ASTM D790-03 untuk spesimen uji lentur. Selanjutnya dilakukan pengujian lentur untuk komposit tersebut. Hasil pengujian menunjukkan variasi panjang serat dan temperatur udara mempengaruhi kekuatan lentur pada komposit berpenguat serat tapis kelapa. Pada komposit panjang serat 5 mm kekuatan lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara -5 °C dengan kekuatan lentur 54,54 MPa, selanjutnya untuk komposit panjang serat 10 mm kekuatan lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara -5 °C dengan kekuatan lentur 44,81 MPa, sedangkan untuk komposit panjang serat 15 mm kekuatan lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara -5 °C dengan kekuatan lentur 30,83 MPa. Untuk modulus elastisitas lentur pada komposit berpenguat serat tapis kelapa, pada komposit panjang serat 5 mm nilai modulus elastisitas lentur tertinggi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-6

terjadi pada temperatur udara -5 °C sebesar 3,65 GPa, selanjutnya untuk komposit panjang serat 10 mm nilai modulus elastisitas lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara -5 °C yaitu sebesar 2,58 GPa, sedangkan nilai modulus elastisitas lentur tertinggi pada komposit panjang serat 15 mm terjadi pada temperatur udara -5 °C yaitu sebesar 1,63 GPa. Dengan ini berarti variasi temperatur udara dan panjang serat tapis kelapa dapat menyebabkan bertambahnya kekuatan lentur pada komposit berpenguat serat tapis kelapa tersebut. Dimana semakin pendek ukuran serat tapis kelapa dan semakin rendah temperatur udara pada komposit berpenguat serat tapis kelapa, akan menghasilkan kekuatan lentur yang semakin tinggi pada komposit berpenguat serat tapis kelapa tersebut. Kata Kunci : Komposit; Temperatur Udara; Panjang Serat; Kekuatan Lentur

MIV-006

ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT BAMBU LAMINAT HELAI DAN WOOVEN YANG

DIBUAT DENGAN METODE MANUFAKTUR HANDLAY-UP

Arfie Armelia Erissonia Ifannossa,ST, Dr.Ir.Bambang Kismono Hadi,

Ir.Muhammad Kusni,MT Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung

ABSTRAKSI

Penelitian mengenai penggunaan serat alam di berbagai bidang rekayasa sedang marak berkembang. Penelitian yang berkembang menginginkan suatu material yang memenuhi suatu kriteria yang diinginkan serta ramah lingkungan. Sehingga penelitian-penelitian mengenai serat mulai mengarah ke serat alami. Pada bidang keilmuan komposit, penelitian penggunaan serat juga bergerak ke arah serat alami. Penggunaan serat alami, seperti serat rami, serat nanas, serat kelapa dan lainnya, mulai dikembangkan untuk kemudian diaplikasikan dalam berbagai rekayasa struktur. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan karakteristik penggunaan serat bambu dalam komposit, baik laminat maupun sandwich. Bambu yang digunakan adalah jenis bambu tali (gigantochloa apus), jenis bambu yang tersedia sangat

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-7

banyak di alam Indonesia. Serat bambu yang digunakan bermacam-macam, ada yang wooven dan ada yang helai. Matriks yang digunakan adalah resin epoxy dengan katalis epoxy hardener. Pada beberapa spesimen digunakan aerosil yang dicampurkan ke dalam resin.

Kata kunci: Komposit, Serat Alam, Bambu, Karakteristik, Properti Material

MIV-007

ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT LAMINATE DAN KEKUATAN FLATWISE

SANDWICH PANEL DENGAN CORE KAYU BALSA YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN

METODA VARTM

Hendri Syamsudin*; Handoko Subawi**; Bayu Maulana*

*Kelompok Keahlian Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia 40132

Tel.: 022-254243, Fax: 022-2534164, E-mail: [email protected]

**) Bonding Komposit, Direktorat Aerostructure PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Indonesia, 40174

Abstrak

Penelitian metoda manufaktur VARTM (Vacuum Assisted Resin Transfer Molding) untuk produksi struktur komposit sandwich dan laminate sedang dikembangkan di Kelompok Keahlian Struktur Ringan, ITB. Paper ini menjelaskan hasil kajian pada satu jenis core untuk kasus sandwich structure, dua jenis reinforcement (serat gelas) untuk kasus laminate, dan tiga jenis campuran matriks. Paper ini juga menunjukkan beberapa parameter yang dianalisa dalam proses produksi menggunakan metoda VARTM. Parameter tersebut, diantaranya, adalah penetapan konfigurasi inlet dan outlet, penetapan tekanan pada vacuum pump, dan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-8

modifikasi yang perlu dilakukan agar material komposit yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Selanjutnya ditunjukkan hasil pengujian mekanik, yaitu uji tarik untuk jenis laminate dan uji flatwise untuk jenis sandwich structure. Pada spesimen laminate, tegangan tarik maksimum yang paling besar adalah spesimen dengan jenis matriks MT-B. Hasil uji juga menunjukkan bahwa spesimen yang dibuat dengan metode VARTM memiliki kekuatan tarik maksimum yang lebih tinggi dibandingkan hand lay-up dengan jenis matriks dan serat yang sama. Pada spesimen flatwise, seluruh spesimen mengalami kegagalan pada bagian core. Hal ini berarti kekuatan bonding antara face dan core pada sandwich structure lebih tinggi dibandingkan kekuatan pada core balsa. Kata kunci : VARTM, hand lay-up, komposit sandwich dan laminate, kekuatan tarik, bonding

MIV-008

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER

YANG DIPERKUAT SERAT BATANG PISANG

Kristomus Boimau Jurusan Teknik Mesin

Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto, Penfui Kupang - NTT

Tlp. (0380) 8014582, email: [email protected]

ABSTRAK

Pengembangan material komposit polimer dengan memanfaatkan serat alam sebagai media penguat merupakan suatu kebutuhan karena memiliki banyak keunggulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang serat dan fraksi volume terhadap sifat bending komposit polyester yang diperkuat serat batang pisang dengan panjang serat 5 cm dan 2 cm. Spesimen uji bending dibuat sesuai stándar ASTM D790 dengan variasi fraksi volume serat yang digunakan sebesar 20 %, 30 %, dan 40 %.M Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan bending komposit meningkat seiring denganM meningkatnya fraksi volume serat dan komposit dengan panjang serat 5 cm memiliki nilai kekuatan bending yang lebih tinggi dari komposit dengan panjang serat 2 cm pada semua fraksi volume. Tegangan bending terbesar diperoleh pada fraksi volume serat 40 % untuk komposit denganM panjang serat 5 cm sebesar 83,08 MPa dan terendah

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-9

pada fraksi volume serat 20 % sebesar 34,53 MPa. Hasil foto makro patahan spesimen menunjukkan adanya retak pada semua spesimen uji. Kata Kunci : Komposit Poliester, Panjang Serat, Kekuatan Bending, Fraksi Volume

MIV-009

ANALISIS KEKUATAN FLEXURAL STRUKTUR SANDWICH DENGAN CORE KAYU BALSA YANG

DIBUAT MENGGUNAKAN METODA VARTM

Hendri Syamsudin*; Handoko Subawi**; Hamka*

*)Kelompok Keahlian Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia 40132 Tel.: 022-254243, Fax: 022-2534164, E-mail:

[email protected]

**) Bonding Komposit, Direktorat Aerostructure PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Indonesia, 40174

Abstrak Vacuum-Assisted Resin Transfer Molding (VARTM) merupakan suatu metoda produksi struktur komposit yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan dengan biaya yang cukup murah. Pada penelitian ini metode VARTM digunakan untuk membuat struktur sandwich dengan core kayu balsa. Tiga campuran matriks dipakai sebagai material pembangun struktur sandwich tersebut. Penelitian terhadap desain konfigurasi VARTM mencakup parameter berikut, yaitu pengaturan tekanan negatif di dalam cetakan, konfigurasi peletakan titik inlet dan outlet, penggunaan sisi miring pada core, dan konfigurasi penggunaan vacuum hose. Variasi dilakukan untuk memahami faktor keberhasilan dalam proses infusi matriks, sehingga proses produksi tidak mengalami kegagalan. Uji mekanikal 3-point bending dilakukan untuk mendapatkan karakteristik flexural dari masing-masing varian matriks. Pengujian dilakukan pada 2 spesimen, yaitu laminat dan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-10

sandwich. Pada spesimen laminat, kekuatan dan kekakuan yang paling besar dimiliki oleh MT-B. Sedangkan pada spesimen sandwich, kekuatan paling besar dimiliki oleh MT-A2. Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa metode VARTM menghasilkan produk yang lebih baik dari kualitas (fraksi volum fiber) sebesar 27% dan kekuatan flexural sebesar 31% dibanding metode hand lay-up. Kata kunci : metode VARTM, struktur sandwich, core kayu balsa, variasi matriks, kekuatan flexural

MIV-010

STUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI NANOKOMPOSIT BERBASIS POLIAMID

6/POLIPROPILEN/CLAY

Kusmono Jurusan Teknik Mesin dan Industri

Universitas Gadjah Mada Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281, Indonesia

Phone: (0274)-521673, FAX: (0274)-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mempejari pengaruh penambahan clay terhadap sifat mekanik dan morfologi darinanokomposit berbasis poliamid 6 (PA6)/polipropilen (PP)/clay. Nanokomposit berbasis PA6/PP/Clay dipreparasi dengan menggunakan metode melt compounding dengan mesin twin-screw extruder dan injection molding. Komposisi PA6/PP dibuat konstan 70/30 dan kandungan clay divariasi 0, 2, 4, 6, 8, 10 phr (per hundred resin). PA6/PP/clay dicampur dengan menggunakan mesin twin-screw extruder dan dilanjutkan dengan mesin injection molding untuk membuat spesimen uji tarik dan impak. Sifat mekanik dipelajari melalui pengujian tarik dan impak. Studi morfologi nanokomposit dilakukan dengan menggunakan x-ray diffraction (XRD) dan transmission electron microscopy (TEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan flexural strength matrik PA6/PP meningkat jika ditambahkan clay sampai 4% phr, tetapi lebih dari 4% phr clay mengakibatkan penurunan kekuatan tarik dari matrik PA6/PP. Penambahan clay telah menyebabkan peningkatan modulus Young dan flexural modulus sedangkan adanya clay justru menurunkan keuletan dan kekuatan impak dari matrik PA6/PP. Dari hasil analisis XRD dan pengamatan TEM diketahui bahwa nanokomposit dengan struktur eksfoliasi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-11

diperoleh pada nanokomposit PA6/PP/clay pada kandungan clay 4% phr dan aggloramerasi clay diamati pada strukur nanokomposit PA6/PP/clay dengan kandungan clay 10% phr.

Keywords: nanokomposit, poliamid 6, polipropilen, clay

MIV-011

Estimasi Kerusakan Awal pada GFRP Material Karena

Beban Tumbukan Berulang

Gatot Prayogo* Danardono A.S.*

Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia,

Kampus Baru UI Depok 16424 Tel. 021-7270032, Fax. 0217270033

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pengujian tentang perilaku bahan komposit GFRP karena beban tumbukan mekanik berulang telah dilakukan. Berdasarkan studi tersebut kerusakan awal (damage initiation) telah diprediksi berdasarkan pendekatan fracture mechanis (crack propagation rate) dan stress intensity factor. Hasil estimasi dibandingkan dengan hasil eskperimen menunjukan bahwa pada tingkat impact energy yang lebih tinggi didapat perbedaan N (number of impacts) yang cukup berarti, tetapi pada tingkat impact energy yang lebih rendah didapat hasil estimasi ,N, menjadi lebih mendekati hasil pengujian.

Keywords: Impact fatigue, damage initiation, crack propagation

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-12

MIV-

012

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-13

MIV-013

COMPARATIVE STUDY ON FATIGUE CRACK GROWTH RATE BEHAVIOURS OF FRICTION-STIR

WELDED ALUMINIUM ALLOYS 2024- T3 AND 6061-T6

Mochammad Noer Ilman Department of Mechanical and Industrial Engineering

Gadjah Mada UniversityJl. Grafika No.2, Yogyakarta, Indonesia Phone: +62-0274-521673, FAX: +62-0274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Friction stir welding (FSW) is a solid-state joining process which enables unweldable metals to be joined without difficulty. This work presents comparative study between fatigue crack growth behaviours of friction stir welds of Al 2024-T3 and Al 6061-T6. The friction stir welds were prepared using the tool rotation speed, Rt and the plate travelling speed, V of 1450 rpm and 0.2 mm/s respectively. Subsequently, a sequence of tests was carried out including microstructural examination, hardness measurement, tensile test and fatigue crack growth rate (FCGR) test in combination with fractography. The FCGR test was carried out using constant amplitude fatigueM experiments with stress ratio (R) and frequency of 0.1 and 11 Hz respectively whereas specimens used were centreM crack tension type located at the weld nuggets. Results of this investigation showed that the fatigue crack growth rate (da/dN) of friction stir Al 2024-T3 welds was relatively lower compared to that of friction stir Al 6061-T6 welds especially at higher ΔK, typically above 6 MPa.m0.5. The better fatigue performance of friction stir Al 2024- T3 welds was likely to be associated with fine grained weld microstructure present in the welds. However, the fatigue properties of both friction-stir Al 2024-T3 and Al 6061-T6 welds were not as good as that observed in their base plates. This may be associated with metallurgical changes and the formation of residual stress in the welds during welding process.

Keywords: friction stir welding, fatigue crack growth rate, Al 2024-T3 and Al 6061 T6

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-14

MIV-014

Fracture Toughness of Silicon Nitride Measured by The Surface Crack in Flexure (SCF) Test Method

(Result Obtained by Using Short Specimen: 3 x 4 x >25 mm)

Tjokorda Gde Tirta Nindhia Department of Mechanical Engineering Udayana University, Jimbaran, Bali, Indonesia, 80361 e-mai:[email protected]

ABSTRACT

The surface crack in flexure (SCF) is a method for the evaluation of the fracture toughness of advancedceramics. Conventionally is practiced by using a Knoop indenter to make a very small precrack. Removal on indent and the plastically deformed zone is required before the fracture test. The purpose of this removal is to eliminate residual stresses under the Knoop impression and to obtain a semi elliptical precrack shape. In this work fracture toughness values by the SCF method are compared with those measured using the SEVNB (single edge V-notched beam) method. The material chosen for this purpose was gas pressured sintered silicon nitride (Si3N4) containing 3wt.%Al2O3 and 3 wt.%Y2O3 (SL200B, Ceram Tec, Plochingen, Germany). The varied parameters the amount of material removed from the surface. Short specimens with size 3 x 4 x >25 mm were prepared for this purpose. The fracture toughness of specimens with a surface removal in the range suggested from ASTM C 1421 were found to agree with the results obtained from SEVNB. A surface removal below the recommendation resulted in low values of fracture toughness.M Increasing the amount of surface removal moderately was found to still fit with results obtained from SEVNB. Surface removal of much more from the recommended amount leads to failure from natural flaws. Key words: fracture toughness, single edge V-notch beam, surface crack in flexure, silicon nitride.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-15

MIV-015

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-16

MIV-016

FAILURE ANALYSIS OF HAUL TRUCK FINAL DRIVE GEARS

Rachman Setiawan, Budi Hartono Setiamarga, Bambang Widyanto

Fakultas Teknik Mesin & Dirgantara ITB, Gd. Labtek II, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

Phone: +62-22-2500979, e-mail: [email protected]

ABSTRACT

During their operational life, sometimes mechanical equipment experience failures. The failure often cause substantial loss of production opportunity. In order to prevent such failure from happening in the future, failure analysis activity needs to be carried out. It involves material and mechanical examination that yields the root cause of failure and the recommendation/mitigation plan, as a part of continuous improvement cycle within the industry. In one occassion, ring gears of the final drive belonging to a number of haul trucks experience breakage failure, causing major loss of production in a coal mining company. From Optical Emission Spectroscopy, it is found that the ring gear is made of AISI4340 high strength steel. It is a part of two-stage planetary gear in the final drive. A set of failure analysis activities was carried out, involving both material and mechanical examination. As a result, the root cause of failure was found to be a flaw in furnace and heat-treatment process accompanied by poor quality control. Keywords: Failure analysis, Gears, Heavy equipment

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-17

MIV-017

ANALISIS BIOFILM KOROSI OLEH BAKTERI DESULFOVIBRIO VULGARIS PADA PERMUKAAN BAJA 316L DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT NATURAL

Johannes Leonard

Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar 90225, Indonesia Phone: +62-411-588400, FAX: +62-411-588400, E-mail:

[email protected]

Abstrak Teknik analisis permukaan dengan metode SEM dilengkapi dengan SDAX, menentukan modifikasi film pasif yang melengket pada antarmuka baja 316L dan lingkungan, Dua media telah digunakan sebagai lingkungan untuk mempelajari fenomena pengaruh waktu perendaman pada korosi sumuran dengan keberadaan bakteri Desulfovibrio vulgaris. Lingkungan tersebut adalah air laut natural (ALN) dan larutan yang sama yang disemaikan dan diinokulasi dengan bakteri (ALN+DV). Dapat dikatakan bahwa air laut natural memicu pembentukan dan stabilisasi lapisan pasif. Lapisan ini kurang atau lebih bersifat protetektif tergantung dari waktu perendaman selama enam minggu. Tanpa keberadaan bakteri (biofilm), resistansi baja terhadap korosi hanya disebabkan sifat-sifat metalurginya. Dalam lingkungan air laut terokulasi, terdapat efek bakteri terhadap biokorosi. Keberadaan bakteri nampaknya menaikkan karakteristik protektif film. Suatu modifikasi pada antarmuka metal dan media diperoleh dengan perendaman dan dengan inokulasi bakteri Desulfovibrio vulgaris. Sulfur yang diproduksi bakteri memicu destabilisasi film pasif. Film yang dijumpai diperkaya dengan sulfur dan jumlah oksigen yang ada berkurang. Dalam air laut natural, pasifitas baja naik seiring waktu perendaman. Baja menjadi lebih resistan terhadap korosi sumuran. Dalam linkungan sintetik inokulasi dengan bakteri, baja kurang resistan terhadap korosi umum atau celah. Kata kunci : Biofilm, korosi sumuran, bakteri Desulfovibrio vulgaris, pasifitas.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-18

MIV-018

PENGARUH PENGGUNAAN FILLER METAL ER-308, ER-309, DAN INCONEL 82 PADA PENGELASAN DISSIMILAR METAL ANTARA BAJA KARBON A-106

DAN BAJA TAHAN KARAT A 312 TP 304H

Sri Nugroho, Lukman Arianto, Rusnaldy Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Jl.Prof Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang Telp: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460059 ext. 110, E-mail:

[email protected]

ABSTRAK

Primary reformer adalah suatu bagian di industri pupuk yang berfungsi untuk mengalirkan gasyang bekerja pada temperatur 600-800ºC dan tekanan 30 bar. Komponen ini berbentuk pipa yang tersusun dari dua buah material yang berbeda yaitu baja karbon dan baja tahan karat. Dua buah material iniM disambung dengan pengelasan jenis Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Kegagalan yang sering dijumpai pada kasus pengelasan Dissimilar Metal Welding (DMW) ini adalah disbonding yang kemungkinan disebabkan oleh kesalahan prosedur pengelasan. Penelitian ini membahas tentang perbandingan jenis filler metal (ER-308, ER-309 dan Inconel 82) pada metode pengelasan (buttjoint dan buttering) terhadap kualitas lasan DMW. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis kemampulasan, pengujian struktur mikro dan kekerasan. Kesimpulan yang dicapai dari pengujian ini adalah filler metal Inconel 82 paling bagus dibandingkan dua filler metal lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan tidak ditemukannya type II grain boundary dan tipisnya darkband. Sebaiknya dilakukan buttering dulu sebelum pengelasan DMW. Tidak disarankan pemakaian baja karbon medium karena memperbesar darkband dan cenderung membentuk fasa getas.

Kata kunci: GTAW, filler metal, DMW, disbonding, type II grain boundary, darkband

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-19

MIV-019

Pengaruh Lapisan Implantasi Ion Nitrogen (N2) Terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Baja Tahan Karat

304

Viktor Malau

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2 Yogyakarta, 55281

Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lapisan tipis dari implantasi ion nitrogen (N2) Cr terhadap kekerasan dan laju korosi permukaan baja tahan karat 304 dalam larutan 0,3 % NaCl. Baja tahan karat 304 termasuk baja tahan karat austenitik dengan komposisi 0,08 % C; 2 % Mn; 19 % Cr; 9,5 % Ni dan 1,00 % Si. Bahan ini banyak digunakan untuk pipa dan bejana tekan. Lapisan nitrogen diperoleh dengan cara mengimplantasikan nitrogen ke permukaan spesimen. Parameter penelitian terdiri dari lama implantasi yaitu 0, 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 menit dengan arus implantasi konstan sebesar 50 μA dan energi implantasi konstan 100 keV. Proses implantasi dilakukan dalam ruang vakum. Kekerasan permukaan spesimen dapat diketahui dengan uji indentasi mikro Vickers pada beban 10 gr, sedangkan laju korosi dapat diketahui dengan metode polarisasi dengan tiga elektroda. Secara umum, implantasi nitrogen memberi peningkatan kekerasan permukaan baja tahan karat 304. Nilai kekerasan tertinggi diperoleh bila baja 304 diimplantasi dengan lama implantasi 90 menit dengan nilai kekerasan 257 VHN. Baja 304 tanpa implantasi menghasilkan laju korosi tertinggi sebesar 54,6 mpy. Lapisan implantasi nitrogen (N2) menghasilkan penurunan laju korosi baja 304 secara signifikan dalam larutan NaCl 0,3 %. Laju korosi terendah dihasilkan pada lama implantasi lebih besar dari 90 menit. Jadi, baja tahan karat 304 sebaiknya diimplantasi dengan lama implantasi ≥ 90 menit agar diperoleh laju keausan terkecil yaitu sebesar 37,5 mpy. Kata kunci: implantasi ion, kekerasan, laju korosi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-20

MIV-020

Karakterisasi Sifat Korosi dan Kekerasan dari Lapisan Implantasi Ion Chromium (Cr) dan Chromium Nitrida

(CrN) pada Baja Poros AISI 4140

Viktor Malau1 dan Reza Putra2

1Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM Jl. Grafika 2 Yogyakarta, 55281

Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected] 2Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, UNSYAH, Aceh

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lapisan tipis dari implantasi ion Cr dan nitrida CrN terhadap kekerasan dan laju korosipermukaan baja AISI 4140 dalam larutan 0,5 % NaCl. Bahan AISI 4140 termasuk baja paduan rendah dengan komposisi 0,41 % C; 0,20 % Mo; 1,10 % Cr; 0,70 % Mn dan 0,30 % Si. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan pin dan poros pompa. Lapisan Cr diperoleh dengan cara mengimplantasikan serbuk CrO3 ke permukaan spesimen sedang lapisan CrN dihasilkan dengan mengimplantasikan gas N2 ke permukaan spesimen yang telah diberi lapisan implantasi Cr. Parameter penelitian terdiri dari lama implantasi yaitu 45, 60, 75, 90, 120, dan 150 menit dengan arus implantasi konstan sebesar 10 μA dan energi implantasi konstan 100 keV. Proses implantasi dilakukan dalam ruang vakum. Kekerasan permukaan spesimen dapat diketahui dengan uji indentasi mikro Vickers pada beban 10 gr, sedangkan laju korosi dapat diketahui dengan metode polarisasi dengan tiga elektroda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan lapisan Cr dan CrN mengalami kenaikan bila lama implantasi naik dari 60 menjadi 90 menit, dan selanjutnya kekerasan ini akan menurun bila lama implantasi lebih besar dari 90 menit. Secara umum lapisan CrN memiliki kekerasan lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan Cr. Kekerasan optimum/maksimal lapisan Cr adalah 389 VHN0,01 dan kekerasan optimum/maksimal lapisan CrN adalah 439 VHN0,01 untuk lama implantasi 90 menit. Laju korosi lapisan implantasi Cr dan CrN mengalami penurunan bila lama implantasi naik sampai 75 menit dan selanjutnya laju korosi ini hampir konstan jika lama implantasi lebih besar dari 75 menit. Secara umum, laju korosi lapisan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-21

CrN lebih rendah dari laju korosi lapisan Cr dalam larutan 0,5 % NaCl. Laju korosi terendah lapisan Cr adalah 42,80 mpy, sedang laju korosi terendah lapisan CrN adalah 55,20 mpy untuk lama implantasi 75 menit. Jadi untuk mendapatkan laju korosi minimum dari lapisan Cr dan CrN dalam larutan 0,5 % NaCl, maka lama implantasi optimum adalah 75 menit untuk arus implantasi 10 μA dan energi implantasi 100 keV. Kata kunci: implantasi ion Cr dan CrN, kekerasan, laju korosi

MIV-021

PHYSICAL ANALYSIS ON CORROSION OF HIGH

CORROSION-RESISTANCE Mg ALLOYS (ANALISIS FISISK KOROSI PADA MAGNESIUM

PADUANDENGAN KETAHANAN KOROSI *)

Ilhamdi Jurusan Tekni Mesin Fakultas Teknik

Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang Universitas Andalas 25163

Sumatera Barat, Indonesia Telepon: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Magnesium banyak diaplikasikan karena karakteristiknya yang kuat tapi ringan, namun memiliki kelemahan dalam ketahanan korosi pada medium relative korosif. Sejauh ini perlindungan korosi terhadap Mg sedang berkembang pesat. Akan tetapi, standar pengujian korosi pada Mg, termasuk JIS H0541 tidak terlalu sesuai untuk menguji korosi pada Mg dengan lapisan pelindung korosi. Penelitian ini menggunakan magnesium paduan (AZ31 dan AZ91) yang dibingkai dalam resin epoxyBeberapa spesimen dikenakan perlakuan pelapisan konversi dalam larutan 0.1mM La(NO3)3 dan 0.1mM Mg(NO3)2 . Kemudian diuji korosi pada larutan 3% NaCl, temperatur ruangan selama 48 jam, dengan pH awal 10-11. Hasil penelitian menunjukan memperlihatkan fenomena korosi yang berbeda; korosi lebih general terjadi pada AZ31, sedangkan korosi lokal pada AZ91. Karakter dari kedua jenis korosi ini juga akan memberikan sudut pandang evaluasi yang berbeda, dimana korosi AZ31 bisa dijelaskan oleh perkembangan luas korosi, sedangkan pada AZ91 tidak bias dijelaskan dengan parameter ini. Pelapisan koversi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-22

memberikanperlindungan sangat bagus diawal pengujian, namun perlindungan melemah dan permukaan specimen terkorosi menyeluruh setelah 48 jam. Dari hasil-hasil ini, metode evaluasi korosi yang lebih baik diajukan. Kata kunci: Korosi, Paduan Mg, area, penetrasi, evaluasi korosi.

MIV-022 PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN DAN WAKTU

PELAPISAN ELEKTROLES PADA PROSES METALISASI PLASTIK ABS TERHADAP KEKERASAN LAPISAN

Ir. I Gst. Ngr. Nitya Santhiarsa, MT.

Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, kampus Bukit Jimbaran Email : [email protected]

ABSTRACT

Plastical stuff have some excellence, that is: light, strength, easy to formed, anti corrosive and hold up to chemicals. But at the opposite of its excess, plastic also own the weakness that is its ability to hold up to incise and low hardness. As component of vehicle body, one of nature product wanted is a hardness surface Along with technological growth in technical field of non metal coating process, the improvement of hardness of plastical stuff can be done with the process of metalization plastic through process elektroless Research use the plastic ABS upon which arranged in layers, with the variation of temperature, 30°C, 40°C and 50°C, and also variation of time elektroles 5 minute, 10 minute, and 15 minute. Examination conducted cover the examination of hardness vickers . Result of research indicate that the temperature and time at process of electroless plating have an effect on to hardness where at temperature 50°C and time elektroles 15 minute got a hardest result equal to VHN = 17,57.The lowest result which got temperature 30°C and time elektroles 5 minute equal to VHN = 14,08 Keyword : Elektroless coatings, Temperature, Time, Hardness

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-23

MIV-023

DNK Putra Negara, IGA Kade Suriadi, I Nyoman Gde Antara Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung Bali, Indonesia Phone: 0361-703321, FAX: 0361-703321, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Uang kepeng atau Pis bolong di Bali banyak digunakan sebagai sarana upacara keagamaan, untuk membuat cenderamata bahkan pada masa lampau pernah dipergunakan sebagai alat transaksi. Bahan yang dipakai dalam pembuatan uang kepeng adalah campuran tembaga, kuningan dan timah putih. Penentuan komposisi paduan merupakan hal yang penting di dalam pembuatan uang kepeng. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan nilai kekerasan dari variasi komposisi bahan dasar uang kepeng dengan base alloy yang dipakai pengrajin. Hasil yang diharapkan dapat memberikan alternatifM pilihan yang tepat dalam pemilihan komposisi paduan dengan harga bahan dasar yang bersaing. Proses pembuatan benda uji dilakukan dengan melebur tembaga, kuningan dan timah putih pada lima komposisi berbeda, yaitu Paduan I = 10% Cu + 63,3% Cu-Zn + 26,7% Sn, Paduan II = 13.3% Cu + 53,3% Cu-Zn + 33,4% Sn, Paduan III = 16.7% Cu + 50% Cu-Zn + 33,3% Sn, Paduan IV = 20% Cu + 53,3% Cu-Zn + 26,7% Sn dan Base Alloy = 16.7% Cu + 66,6% Cu-Zn + 16,7% Sn. Material hasil peleburan diambil beberapa bagian, dijadikan specimen uji dan diukur kekerasannya denganM metode Vikers. Hasil penelitianN menunjukan bahwa keempat paduan memiliki nilai kekerasan yang lebihtinggi dibandingkan base alloy. Paduan I memerlukan biaya bahan baku yang paling murah dan memiliki kekerasan yang paling tinggi. Paduan IV memiliki kekerasan yang paling mendekati base alloy dan biaya bahan dasar yang lebih murah dibandingkan base alloy.

Kata Kunci: Uang Kepeng, Komposisi Paduan, Pengecoran, Kekerasan Material.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-24

MIV-024

PENGARUH PENAMBAHAN TiB TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PADUAN ALUMUNIUM DENGAN CETAKAN

LOGAM

Helmy Purwanto; S.M. Bondan Respati Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid

Hasyim Semarang Jl Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang 50236

Telp. +6224 8505680, e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRACT

Grain Refining merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sifat mekanik paduan Al-Si, yaitu proses untuk menghaluskan ukuran dan bentuk butir logam menjadi lebih kecil dan homogen dengan melakukan perlakuan terhadap cairan logam pada saat proses pengecoran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan grain refiner Ti terhadap struktur mikro dan kekerasan pada Aluminium daur ulang dengan menggunakan cetakan logam. Bahan baku yang digunakan adalah aluminium daur ulang dengan komposisi kimia Al-6%Si-2%Fe. Sebagai grain refiner digunakan master alloy Al-5%Ti-1%B dengan variasi penambahan Ti sebesar 0,25%; 0,5%; 0,75%; 1%; 2% dan 3% sedangkan tempereatur tuang 7000C dan temperatur cetakan 3000C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Ti 0,25% - 3% relatif memperhalus butir. Peningkatan jumlah butir yang paling signifikan terjadi pada penambahan Ti 0,25% dengan ukuran butir menjadi lebih kecil yaitu 7,40 µm atau mengalami peningkatan 71%. Sedangkan hasil uji kekerasan Brinell menunjukkan bahwa penambahan Ti tidak terlalu signifikan meningkatkan kekerasan, kekerasan tertinggi hanya sebesar 66 BHN atau meningkat 9,81 % yaitu pada penambahan Ti 0.75%.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-25

Kata kunci : Aluminium daur ulang, Grain refiner, Struktur mikro, kekerasan Brinell

MIV-025

KAJI EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KOMPOSIT

YANG DIPERKUAT FIBERGLASS

Mustafa Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako

Jl. Soekarno Hatta Km.9, Palu (94118) Sulawesi Tengah, Indonesia

Phone: (0451) 422611, FAX: (0451) 422355, E-mail: [email protected]

ABSTRACT This aim of the study was to analyze the mechanical properties through tensile testing, and experimentally analyzed the natural frequency ( ωn) and rigidity (k) of fiberglass reinforced polymer composite beams. The study used spectrum method for experimental study. For the experimental analysis was done with 5 positions of the exciter. The supports used were a fixed-free (cantilever) with the material of fiberglass reinforced polymer composite in the form of beam with length of 50 cm, width of 3 cm, and thickness of 2 cm. Composite material consisted of two compositions, i.e : 5 % fiber glass and 95 % matrix epoxy; 20 % fiber glass and 80 % matrix epoxy. The devices used in the study was a testing machine, and IRD mechanalysis comprising of : a vibration sensor, a speed regulation unit, a tachometer, and a vibrator engine. The results of the tensile testing : σmax = 44.44 N/mm2 and σmin = 23.33 N/mm2. For experimental analysis with 5 % fiberglass : ωnmax = 13125 rpm,M ωnmin = 12600 rpm, kmax = 150975.13 kg/m, kmin = 139138.68 kg/m, whereas with 20 % fiberglass : ωnmax =M 13230 rpm, ωnmin = 12990 rpm, kmax = 153400.39 kg/m, kmin = 147885.32 kg/m. Keywords : Vibrations, mechanical properties, natural frequency, rigidity.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-26

MIV-026

VARIASI KOMPOSISI PADUAN BAHAN DASAR UANG KEPENG TERHADAP KEKUATAN IMPACTNYA

I Made Gatot Karohika, Nyoman Gde Antara

Teknik Mesin FT Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali Indonesia

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Uang kepeng atau Pis bolong adalah alat transaksi yang pernah dipergunakan di Bali pada masa lampau, dan sampai sekarang masih dipergunakan dalam berbagai sarana upacara serta untuk membuat benda benda cinderamata. Proses produksi dan penentuan komposisi merupakan hal yang penting didalam pembuatan uang kepeng. Campuran tembaga, kuningan dan timah putih adalah bahan yang dipakai dalam pembuatan uang kepeng dan komposisi yang dipakai oleh pengerajin sangatlah bervariasi. Pada penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah seberapa besar perubahan nilai kekuatan impact dengan memvariasikan komposisi paduan bahan dasar uang kepeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kekuatan impact dari material yang nantinya diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan yang tepat dalam pemilihan komposisi paduan bahan dasar uang kepeng. Dalam proses pembuatan benda uji, tembaga, kuningan dan timah putih dilebur pada lima komposisi berbeda. Material hasil peleburan selanjutnya diambil beberapa bagian dan diproses untuk dijadikan specimen uji impact, dan dilanjutkan dengan mencari nilai impact strength dari setiap spesimen uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan impact pada paduan TS (66.6% Cu-Zn, 16.7% Cu, 16.7% Sn) adalah 0.03775 Nm/mm2 kekuatan impact semakin menurun pada paduan berikutnya yaituM Paduan IV (53.3% Cu-Zn,20% Cu,26.7% Sn) kekuatannya 0.0355 Nm/mm2, paduan III (50% Cu- Zn,16.7% Cu, 33.3% Sn) kekuatannya 0.034 Nm/mm2, paduan I (63.3% Cu-Zn,10% Cu,26.7% Sn) kekuatannya 0.03175 Nm/mm2, dan paduan II (53.3% Cu-Zn,13.3% Cu,33.4% Sn) kekuatannya 0.027375 Nm/mm2. Kata Kunci: Uang Kepeng, Komposisi Paduan, Pengecoran, impact strength.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-27

MIV-027

SIMULASI PENGERASAN REGANGAN BAJA 316L MELALUI PROSES ROLLING

Urip Agus Salim, Suyitno, Jamasri dan Mochammad Noer Ilman

Jurusan Teknik Mesin dan Industri

Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM Yogyakarta, Indonesia (55281)

Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

Abstrak

Baja AISI 316L merupakan baja tahan karat yang sering digunakan sebagai bahan implan medis. Bahan ini mempunyai sifat mekanik yang jauh lebih rendah dari pada bahan-bahan lain sejenis seperti titanium murni (Cp-Ti) maupun paduannya (TiAl6V4). Peningkatan sifat mekanik dapat dilakukan melalui deformasi plastis oleh karena bahan ini tidak dapat diperlakuan panas. Makalah ini membahas tentang simulasi perlakuan deformasi plastis yang dilakukan melalui proses rolling terhadap pelat baja AISI 316L. Simulasi dilakukan menggunakan sofware elemen hingga. Parameter-parameter yang diteliti adalah prosentase reduksi dan laju umpan rolling. Besaran dan distribusi tegangan sisa yang terjadi dijadikan acuan untuk menentukan pengerasan regangan yang terjadi. Kata kunci: rolling, elemen hingga, AISI 316L, deformasi plastis, tegangan sisa

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-28

MIV-028 Kontribusi Proses Pengerolan Terhadap Penguatan Aluminium dan Pembentukan Struktur Nano Pasca

Proses Cetak-Tekan (ECAP)

Gunawarman1, Adam Malik1 dan Hendra Suherman2

1. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang 25163.E-mail.

[email protected] 2. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta, Kampus III Gunung Pangilun, Jl.

Gajah Mada, Padang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh proses pengerolan dingin terhadap sifat mekanik dan struktur mikro Alumunium yang telah diproses terlebih dahulu dengan proses cetak-tekan melalui lorong bersudut dan berpenampang sama (Equal Channel Angular Pressing, ECAP). Sifat mekanik yang diukur antara lain kekuatan, kekerasan, dan keuletan bahan. Struktur mikro yang diperiksa terutama ukuran butir menggunakan mikroskop optik digital. Penelitian dilakukan terhadap Al murni komersil produksi dalam negeri dengan memvariasikan jumlah laluan sampai dengan 4 laluan pada proses cetak-tekan menggunakan cetakan ECAP dengan sudut lorong 90o (siku), dimana setiap laluan memberikan regangan sekitar 100%. Rute yang digunakan adalah rute A, yakni sebuah rute yang mampu memberikan peningkatan kekuatan tertinggi pada Al sesuai dengan penelitian terdahulu. Proses pengerolan dingin bertahap sampai tingkat reduksi maksimum kemudian diterapkan pada sampel-sampel hasil cetak-tekan tiap laluan. Sejumlah spesimen uji diambil dari masing-masing sampel sebelum dan setelah pengerolan untuk mengetahui sifat mekanik dan struktur mikro

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-29

Al tersebut. Sifat mekanik logam ditentukan dengan pengujian tarik dan pengujian keras, sementara pemeriksaan struktur mikro dilakukan dengan mikroskop optik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proses cetak-tekan (ECAP) saja menghasilkan peningkatan kekuatan Al sebesar 40% untuk laluan pertama, 37% untuk laluan kedua, 44% untuk laluan ketiga dan 57% untuk laluan keempat. Begitu juga nilai kekerasan, terjadi peningkatan 20% untuk laluan pertama, 27% untuk laluan kedua, 30% untuk laluan ketiga dan 58% untuk laluan keempat. Penerapan proses pengerolan dingin setelah proses cetak-tekan ternyata mampu meningkatan kekuatan sebesar 52% untuk laluan pertama, 42% untuk laluan kedua, 54% untuk laluan ketiga dan 78% untuk laluan keempat. Sementara untuk kekerasan, diperoleh peningkatan 28% untuk laluan pertama, 58% untuk laluan kedua, 66% untuk laluan ketiga dan mencapai 100% untuk laluan keempat. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa, ukuran rata-rata butir setelah proses cetak-tekan menjadi lebih halus dibandingkan ukuran butir awal. Proses pengerolan membuat ukuran butir menjadi hanya sedikit lebih halus dari pada ukuran rata-rata butir setelah proses cetak-tekan saja. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi proses pengerolan dingin terhadap penguatan Al cukup signifikan. Sementara itu, kontribusi proses pengerolan terhadap pembentukan struktur sub-mikro/nano hampir tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kekuatan pada proses pengerolan dingin didomnasi oleh efek pengerasan regangan.

Kata Kunci : Cetak-tekan (ECAP), Aluminium, Pengerolan Dingin (Cold Roll), Kekuatan (Strength), Struktur Nano

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-30

MIV-029

Analisa Kegagalan Pipa Heat Exchanger

Hermawan Judawisastra, Arif Basuki, Mardjono Siswosuwarno Program Studi Teknik Material, Kelompok Keahlian Ilmu dan Teknik Material,

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia

Tlp/Fax: 022-2508144, e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Sebuah heat exchanger pada sistem Melamine Crystaliser mengalami kerusakan akibat kebocoran pada pipa-pipa vertikal di dalamnya. Pada pipa tersebut terjadi pula penipisan setempat yang mencapai 60% dari tebal pipa. Material pipa adalah Stainless Steel 304L yang dilas. Pada saat alat ini bekerja, di dalam pipa Stainless Steel 304L mengalir melamine slurry sedangkan bagian luar pipa dialiri air pendingin. Analisis kegagalan (Failure Analysis) dilakukan untuk mencari penyebab kegagalan, sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan agar masalah serupa dapat dihindarkan. Langkah-langkah pemeriksaan meliputi penggunaan Dye Penetrant, pengamatan visual makroskopik dan mikroskopik, serta konfirmasi hasil pengamatan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersion Spectroscopy (EDS). Rekomendasi untuk mencegah kegagalan yang sama terulang kembali diperkuat dengan percobaan solution treatment pada spesimen. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kebocoran terjadi akibat retakan yang merambat dari dinding luar pipa dan menembus ke dalam dinding pipa. Pertumbuhan retakan terjadi di sepanjang batas butir yang disebabkan oleh intergranular corrosion yang merupakan akibat dari sensitisasi pada material pipa yang didukung oleh lingkungan korosif dari bagian luar pipa. Hasil permeriksaan kadar kromium menggunakan SEM-EDS menunjukkan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-31

bahwa kadar berat kromium pada batas butir menurun menjadi 5% dibandingkan dengan 18% pada butir sekitarnya. Pemeriksaan metallografi memperlihatkan pula bahwa proses penipisan hanya terjadi pada bagian dalam dinding pipa, ditandai dengan lubang-lubang kecil akibat erosion corrosion yang disebabkan oleh terjadinya aliran turbulen dalam pipa. Lokasi penipisan setempat sesuai dengan daerah dimana aliran turbulen biasa terjadi. Kata Kunci: analisis kegagalan, pipa, stainless steel, sensitisasi.

MIV-030

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-32

MIV-031

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-33

MIV-032

BOUNDARY ELEMENT METHOD (BEM) UNTUK EVALUASI DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK

ANODA KORBAN

M. Ridha1, Syarizal Fonna1,2, Syifaul Huzni1, Israr1 dan A. K. Ariffin2 1Department of Mechanical Engineering Syiah Kuala University

Jl.Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh Provinsi Aceh, Indonesia Phone: +62-651-7555874, E-mail: [email protected]

2Department of Mechanical and Materials Engineering National University of Malaysia Bangi, 43600 Selangor DE, Malaysia

ABSTRAK

Sistem proteksi katodik telah lama digunakan untuk melindungi infrakstruktur seperti pada tangki dan jaringan pipa dari serangan korosi. Namun desain yang tidak sesuai dapat menyebabkan kegagalan pada infrastruktur tersebut. Hingga saat ini sistem proteksi katodik masih didesain berdasarkan pengalaman perancang sehingga efektivitas sistem proteksi tidak dapat dievaluasi terlebih dahulu. Karena itu dibutuhkan metode untuk mensimulasikan efektivitas sistem proteksi sebelum sistem tersebut diaplikasikan di lapangan. Pada penelitian ini, Boundary Element Method (BEM) 2 dimensi digunakan untuk mensimulasikan efektivitas sistem proteksi katodik anoda korban. Persamaan Laplace digunakan untuk pemodelan potensial di dalam domain tanah. BEM digunakan untuk menyelesaikan persamaan Laplace, sehingga didapat semua nilai potensial dan densitas arus pada permukaan logam dan pada setiap titik di dalam tanah. Kondisi batas pada struktur yang diproteksi dan anoda korban direpresentasikan oleh kurva polarisasi material masing-masing. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk sistem proteksi katodik untuk sistem perpipaan bawah tanah yang menggunakan anoda korban pita. Efek dari konduktivitas tanah dan jarak antara pipa dan anoda dievaluasi untuk mendapatkan nilai optimal dari beberapa faktor yang mempengaruhi desain sistem proteksi katodik tersebut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yang diusulkan dapat digunakan untuk mensimulasikan efektivitas sistem proteksi katodik anoda korban. Keywords: Proteksi katodik, BEM, sistem perpipaan, anoda korban, kurva polarisasi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-34

MIV-033

THE DEVELOPMENT OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) FOR BOUNDARY ELEMENT

INVERSE ANALYSIS TO IDENTIFY REBAR CORROSION

M. Ridha1, Syarizal Fonna1,2, Syifaul Huzni1, Israr1 dan A. K. Ariffin2

1Department of Mechanical Engineering Syiah Kuala University

Jl.Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh Provinsi Aceh, Indonesia

Phone: +62-651-7555874, E-mail: [email protected] 2Department of Mechanical and Materials Engineering

National University of Malaysia Bangi, 43600 Selangor DE, Malaysia

ABSTRACT

The Particle Swarm Optimization (PSO) method has been used as optimization tool in many engineering problems. One of potential application of PSO method is in inverse analysis. The purposed of this research is to study the behavior of PSO application in boundary element inverse analysis for detecting rebar corrosion. The model of experimental rebar corrosion in concrete was used. The PSO was used to minimize the cost function. Variation in its inertia weight was applied to analyze its influence. The results showed that PSO can be used for the inverse analysis for detecting rebar corrosion by combining with Boundary Element Method (BEM), and depending on W, it will show different behavior in minimizing cost function. Keywords: Particle Swarm Optimization, Boundary Element Method, Inverse Analysis, Optimization

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-35

MIV-034

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI PENGUAT Al 6061 MATRIX

COMPOSITE TERHADAP SIFAT MAKANIK DAN FISIK METAL MATRIX COMPOSITE Al 6061-FLY ASH

Qomarul Hadi1, Gunawan1

1Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Kec. Indralaya 30662 Ogan Ilir

ABSTRAK

Metal matrik Komposite Al6061-Fly ash yang telah dihasilkan melalui metode strir casting dan diamati dalam penelitian saya. Pemilihan produksi MMCs melalui proses stirr casting. Pada penelitian ini dipilih jenis Al 6061 sebagai matrik sedangkan pada partikel penguat dipilih serbuk Fly ash dengan variasi fraksi volume 5%, 10%, 15%, dan 20%, sedangkan untuk pembasahannya digunakan Mg sebanyak 10%. Putaran Pengadukan 700 Rpm, dengan waktu pengadukan 60 menit yang dilakukan dengan dua tahap yaitu 30 menit setelah holding time 15 menit dan 30 menit setelah holding time 20 menit setelah pengadukan tahap pertama. Kekerasan Brinell, Kekuatan tarik, Ketahanan impak, dan densitas komposit diuji serta pengamatan struktur mikro.Dari hasil pengujian yang didapat menunjukkan bahwa penambahan fraksi volume abu terbang dengan metode stirr casting menunjukkan bahwa sifat mekanik meningkat seiring dengan peningkatan fraksi volume abu terbang. Kekerasan Brinell, Kekuatan tarik, Ketahanan impak berturut-turut 66,17 BHN, 127,5 Mpa, 11,08 Joule. Dan sifat fisik densitas menurun seiring peningkatan fraksi volume abu terbang mencapai 2,55 g/cm3 secara experimental sedangkan 2,49 g/cm3 secara teoritis. Kata kunci: Stirr casting pengujian sifat mekanik dan sifat fisik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-36

MIV-035

ANALISA KEKERASAN KOMPOSIT ALUMINIUM FLY ASH

Gustini

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662) Sumatera Selatan, Indonesia

Phone: +62-711-580272, FAX: +62-711-580272, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Komposit matrik logam aluminium dapat dibuat dengan cara metalurgi serbuk, salah satu metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan suatu material adalah pengujian kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan komposit aluminium fly ash. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk aluminium sebagai matrik dan serbuk fly ash sebagai penguat. Serbuk fly ash dikalsinasi pada temperatur 800ºC selama 3 jam. Komposisi aluminium dan fly ash adalah 95% dan 5 % fraksi berat. Campuran tersebut di-mixing selama 5 jam dan dikompaksi awal dengan tekanan 50 MPa dan 100 MPa untuk memperoleh green compact. Green compact tersebut di-hot isostatic pressing dengan tekanan 120 MPa dan dengan variasi temperatur (520ºC, 540ºC dan 570ºC) dengan waktu penahanan selama 1 jam dan di-pressureless sintering dengan variasi temperatur (520ºC, 540ºC dan 570ºC) dengan waktu penahanan selama 1 jam. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan dengan menggunakan metode Vickers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan yang optimal diperoleh pada komposit alumunium fly ash yang di-hot isostatic pressing pada temperatur 540ºC, tekanan 120 MPa dengan waktu penahanan 1 jam. Komposit aluminium-fly ash dengan fraksi berat 95% dan 5% mempunyai kekerasan optimal pada kekerasan Vickers sebesar 418,7 VHN. Hal tersebut terjadi karena pada spesimen terjadi reaksi in-situ dengan teroksidasinya aluminium menjadi alumina selama proses sinter yang ditunjukkan juga dengan adanya unsur matrik (Cu dan Sn) pada fase penguat fly ash yang teroksidasi. Kata kunci: kekerasan vickers, komposit fly ash-aluminium silikat, kalsinasi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-37

MIV-036

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA BAJA KONSTRUKSI ST37 TERHADAP DISTORSI,

KEKERASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO

Qomarul Hadi

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Kec. Indralaya 30662 Ogan Ilir

ABSTRAK

Pada proses perlakuan panas terhadap baja akan menyebabkan perubahan bentuk (distorsi), perubahan sifat mekanik dan juga perubahan struktur mikro pada baja.Perubahan bentuk atau distorsi yang terjadi disebabkan proses perlakuan panas pada baja diusahakan sekecil mungkin, terutama untuk komponenkomponen yang memiliki toleransi tinggi seperti dies dan roda gigi. Besar kecilnya distorsi yang terjadi pada saat pencelupan tergantung beberapa hal dan salah satunya adalah posisi pencelupan itu sendiri. Pencelupan dilakukan pada spesimen profil I dan profil L untuk spesimen profil I ada 3 posisi pencelupan (PP), sedangkan pada spesimen profil L ada 5 posisi pencelupan (PP). Dari hasil pengukuran distorsi untuk spesimen profil I, distosi terbesar terjadi pada posisi pencelupan pertama (PP-1) yaitu sebesar 4%, distors terkecil terjadi pada posisi pencelupan ketiga (PP-3) yaitu sebesar 1.4%. Untuk spesimen profil L distorsi terbesar tejadi pada posisi pencelupan pertama (PP-1) yaitu sebesar 2.2%, distorsi terkecil terjadi pada posisi pencelupan ketiga (PP-3) yaitu sebesar 0.5%.. Dari hasil pengujian kekerasan, didapatkan adanya peningkatan kekerasan spesimen yaitu dari rata-rata 45 HRA menjadi 72-78 HRA. Sedangkan dari pengamatan struktur mikro memperlihatkan adanya fasa martensit serta terdapat pula sedikit austenit sisa pada spesimen yang mengalami proses pengerasan. Kata Kunci : Perlakuan panas, Distorsi, Posisi pencelupan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-38

MIV-037

ANALISIS KEKUATAN LENTUR STRUKTUR SADNWICH KOMPOSIT SERAT BAMBU DENGAN CORE

POLYURETHANE MELALUI UJI THREE POINT BENDING DAN METODE ELEMEN HINGGA

Danny Eldo, Bambang Kismono Hadi, Muhammad Kusni

Program Studi Aeronotika & Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha 10 Bandung (40132) Jawa Barat, Indonesia E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kekuatan lentur struktur sandwich komposit serat bambu dengan core polyurethane berdasarkan hasil uji "three point bending" dan pemodelan perangkat lunak MSC Patran / Nastran serta untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi modus kegagalan yang terjadi dalam struktur sandwich komposit serat bambu dengan core polyurethane yang mengalami pembebanan bending. Implementasi selanjutnya adalah penerapan struktur seperti ini pada batang sepeda balap hingga struktur yang lebih kompleks seperti pada pesawat terbang. Analisis dilakukan dari hasil percobaan melalui pengujian "three point bending", perhitungan analitik, dan melalui pemodelan menggunakan perangkat lunak MSC Patran / Nastran untuk melihat pola distribusi tegangan yang terjadi dan besarnya defleksi maksimum. Analisis yang dilakukan meliputi kekuatan lentur dan modus kegagalan. Kesimpulan yang didapat yaitu persamaan ekivalen untuk menentukan modulus kelenturan pada struktur sandwich. Berdasarkan perhitungan analitik, hasil pengujian, dan pemodelan pada MSC Patran / Nastran, modulus kelenturan specimen dalam penelitian ini adalah berkisar pada nilai 100 MPa dengan specific strength sebesar 62.04 kNm/kg Kata Kunci: komposit serat bambu, struktur sandwich, polyurethane, three point bending, modus kegagalan, modulus kelenturan ekivalen

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-39

MIV-038

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-40

MIV-039

LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT YANG TELAH MENGALAMI PERLAKUAN QUENCHING DAN

TEMPER DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0

Ir. Helmy Alian, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662

ABSTRAK

Baja karbon menengah berpotensi untuk dikeraskan (hardening) dengan cara quench, dimana dalam proses tersebut material baja yang memiliki kadar karbon relatif tinggi dipanaskan hingga suhu austenit, ditahan (holding time) lalu dilakukan proses pendinginan tiba-tiba kedalam media pendingin yang memiliki laju pendinginan cepat seperti air. Untuk menurunkan kegetasannya dilakukan temper yang dapat merubah strukturnya menjadi martensit temper. Perlakuan panas ini akan mempengaruhi laju korosi di lingkungan air laut. Pengujian dilakukan dengan mempersiapkan enam spesimen, dua spesimen tidak diberikan perlakuan panas dan empat lainnya, masing-masing dua diberikan perlakuan panas yang berbeda-beda yakni quench media air dan temper. Kemudian keenam spesimen tersebut direndam dalam larutan yang mendekati komposisi kimia air laut yaitu 3,5% NaCl + 96,5% H2O. Lama pengujian spesimen adalah 72 jam. Adapun hasil pengujian laju korosi pada baja karbon menengah tanpa perlakuan memiliki rata-rata 0,0904058 mm/tahun, pada baja karbon menengah yang diberi proses quench media air memiliki rata-rata 0,0771515 mm/tahun, pada baja karbon menengah yang diberi proses temper memiliki laju korosi rata-rata 0,0834941 mm/tahun. Keywords: hardening, korosi,natrium klorida

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-41

MIV-040

PENGARUH TEGANGAN PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA DENGAN

PELAPIS SENG DAN KROM TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KOROSINYA

Ir. Helmy Alian, MT

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662

ABSTRAK

Korosi merupakan salah satu dari penyebab dari penurunan mutu logam. Terdapat beberapa cara yang digunakan untuk melindungi logam dari pengaruh korosi, biasanya diberi perlakuan terhadap permukaannya, salah satunya dengan metode pelapisan. Pelapisan dapat dilakukan berbagai cara salah satunya adalah secara elektroplating. Pengujian dilakukan dengan mempersiapkan tujuh spesimen yang telah diukur dan ditimbang terlebih dahulu, kemudian enam spesimen dilakukan proses elektroplating dengan memvariasikan variabel voltase dan jenis logam pelapisnya yaitu seng dan krom, sedangkan satu spesimen dibiarkan tanpa diberi logam pelapis. Setelah proses pelapisan selesai dilakukan penimbangan dan pengukuran lanjutan untuk mengetahui tebal dan berat logam pelapis, setelah itu dilakukan uji kekerasan dengan metode Vickers, dan dilanjutkan dengan uji korosi dengan cara direndam dalam larutan yang menyerupai kondisi air laut selama 168 jam, setelah itu dilakukan pengukuran dan penimbangan akhir spesimen. Hasil pengujian menujukkan bahwa pelapisan dengan menggunakan logam Krom dengan variasi voltase 6 Volt memiliki laju korosi 0,5781 mm/tahun, pelapis Krom dengan variasi voltase 9 Volt memiliki laju korosi 0,2683 mm/tahun, pelapis Krom dengan variasi voltase 12 Volt memiliki laju korosi 0,0173 mm/tahun, sedangkan untuk pelapisan dengan Seng dengan variasi voltase 6 Volt memiliki laju korosi 0,8489 mm/tahun, pelapis Seng dengan variasi voltase 9 Volt memiliki laju korosi 0,375 mm/tahun, pelapis Seng dengan variasi voltase 12 Volt memiliki laju korosi 0,0573 mm/tahun, dan untuk spesimen tanpa pelapis memiliki laju korosi mencapai 3,5052 mm/tahun. Kata kunci : Air laut, Seng, Krom.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-42

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-1

MV-001 DEVELOPMENT of NATURAL FIBER in

NONMETALLIC BRAKE FRICTION MATERIAL

Hady Efendy, Wan Mohd. Farid Bin Wan Mochamad, Noorazzua Binti

Mohamad Yusof

Faculty of Mechanical Engineering University Technical Malaysia (UTeM) Malaka

Main Campus University Technical Malaysia (UTeM) Durian Tunggal (76109) Malaka, Malaysia

Phone: +606-331-6584, FAX: +606-331-6511, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Brakes are most important safety devices in the machines. With the rapid development of automobile industry, the brake require environmentally friendly friction materials with higher and stable friction coefficient and low wear rate, vibration, noise, and cost. Friction lining is an essential part of braking system. Different types of friction materials are used in brake lining of different machines. The brake linings generally consist of asbestos fibers embedded in polymeric matrix along with several other ingredients. The use of asbestos fiber is being avoided due to its carcinogenic nature. A new asbestos free friction materials and brake pad for heavy machine, such as palm waste has been developed. The effects of palm kernel shell fiber, palm waste carbon flake as filler, and Alumina as an abrasive on brake friction materials were evaluated. Physical properties of this new material along with wear properties have been determined and reported in this paper. The experiment results indicated that fibers and filler enhances friction coefficient and improve wear performance. The role of abrasive in nonmetallic friction materials was studied in relation to formulation, friction performance and friction. Keywords: Asbestos, brake pad, friction materials, palm waste

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-2

MV-002

EVALUASI EFEK AIR JET COOLING TERHADAP TEMPERATUR PEMOTONGAN LOGAM

Paryantoa*, Rusnaldya, Tony Suryo Utomob dan Yusuf Umardania

aLaboratorium Metrologi Industri, Jurusan Teknik Mesin bLaboratorium Thermofluid, Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Phone: +62-24-7460059 ext. 118, Fax: +62-24-7460059, *E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pada proses pemesinan, cutting fluid (media pendingin) berfungsi sebagai pendinginan, pelumasan dan pembuangan geram, sehingga sangat menentukan performansi dari sebuah proses pemesinan. Sampai saat ini, media pendingin yang dipakai pada proses pemesinan masih mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan operator dan tidak ramah lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan media pendingin alternatif yang aman, ramah lingkungan, dan efisien dalam penggunaannya. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan pendingin udara berkecepatan tinggi (air jet cooling). Dengan menggunakan air jet cooling diharapkan akan diperoleh efek pendinginan yang lebih baik dan dapat menurunkan temperatur pemotongan, sehingga dapat mengurangi laju keausan pahat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimisasi tekanan dan posisi penyemprotan air jet cooling sehingga diperoleh temperatur pahat yang minimum. Proses pemesinan yang digunakan adalah proses bubut dengan material ST 40. Metode penelitian yang digunakan adalah secara eksperimental dan dengan menggunakan pemodelan Finite Element Method (FEM). Tekanan penyemprotan divariasikan dari 0,5 – 6 bar untuk masing-masing posisi penyemprotan (interface dan overhead). Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pada pemesinan menggunakan air jet cooling, posisi overhead akan lebih efektif jika dibandingkan posisi interface, dan pada tekanan penyemprotan 3 bar akan diperoleh temperatur pahat yang minimum. Keywords: air jet cooling, temperatur pahat, bubut, ST 40

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-3

MV-003

STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTA PEFORMANCE PENDINGINAN PRODUK PLASTIK DI DALAM

STRAGGED MOLD DENGAN SALURAN PENDINGIN SPIRAL

Fauzun1, M. Hamdi2, A.E. Tontowi1 dan T. Ariga3 1Department of Mechanical and Industrial Engineering, Gadjah Mada

University,Yogyakarta, Indonesia 2Department of Engineering Design and Manufacture, University of Malaya, Kuala

Lumpur, Malaysia 3Department of Material Science, Tokai University, Hiratsuka, Japan

Phone: +62-274-521673, Fax: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tipe saluran pendingin spiral dan penggunaan material konduktivitas termal tinggi memberikan efek signifikan pada peningkatan performance mold. Salah satu masalah yang harus dipecahkan saat mengkombinasikan kedua temuan di atas adalah bagaimana memanfaatkan material konduktivitas tinggi untuk pembuatan mold sedangkan umumnya kekuatan mekanis material seperti itu tergolong rendah? Staggered mold atau mold yang disisipi material konduktivitas tinggi secara selang-seling merupakan salah satu jawaban yang dihantarkan penulis dalam penelitian ini. Dengan simulasi numerik dan eksperimen, mold ini diselidiki untuk mengetahui performancenya dalam mendinginkan produk plastik di dalamnya. Simulasi proses pendinginan dari temperatur injeksi sampai dengan temperatur ejeksi dilakukan menggunakan paket software Fluent 6.1 untuk mengetahui product cooling time dan pola distribusi temperatur di dalam mold maupun produk selama proses di atas. Sebelum dianalisa, validasi hasil-hasil simulasi di atas dihantarkan dengan melakukan serangkaian pengujian terhadap 2 prototype stagered mold untuk beberapa variasi Reynolds Number. Hasilnya menunjukkan bahwa deviasi untuk tiga parameter yang diamati (temperatur, cooling time dan coolant pressure drop) kurang dari 5%, ini berarti bahwa hasil simulasi cukup mewakili proses riil yang terjadi. Selanjutnya dari hasil analisa performance mold dari sisi CR/PE dan uniformity temperatur produk, diperoleh bahwa peningkatan Re tidak selalu berimplikasi pada peningkatan performance mold. Ada satu nilai Re yang memberikan nilai maksimum pada performance mold yang mana hasil analisa lanjut mengisyaratkan bahwa nilai Re tersebut ada di daerah aliran transisi. Disamping itu juga diketahui bahwa semakin besar perbedaan nilai konduktivitas termal antara material induk dengan material sisipan akan menyebabkan peningkatan cooling time dan ketidakseragaman temperatur produk selama proses pendiginan yang akhirnya berdampak pada penurunan performance mold. Keywords: Staggered Mold, Spiral Channel, Cooling, CR/PE, Uniformity.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-4

MV-004

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

I Wayan Sukania, Verry Sentosa

Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta [email protected], [email protected]

ABSTRAK

PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan pasir produk pulley susun. Proses kerja dimulai dengan pembuatan cetakan pasir dilanjutkan dengan pengecoran dan diakhiri dengan pembersihan pulley hasil pengecoran. Berdasarkan pengamatan dan kuisioner yang diberikan ke seluruh operator, ditemukan beberapa masalah yang dapat membuat operator bekerja dengan tidak nyaman dan tidak natural sehingga produktivitas kerja operator tidak optimal. Oleh karena itu dilakukan perbaikan rancangan stasiun kerja dengan memperhatikan faktor manusia dan mesin. Rancangan baru dilakukan dengan mengubah beberapa ukuran alat sehingga pas dengan ukuran dan kemampuan tubuh operator. Berdasarkan rancangan yang baru yang lebih ergonomis diharapkan pekerja merasa nyaman dan dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Kata kunci : keluhan, perancangan, ergonomic

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-5

MV-005

APLIKASI METODA TAGUCHI UNTUK MENGIDENTASI

KEKASARAN PERMUKAAN DALAM PEMBUBUTAN PADUAN TITANIUM

Gusri Akhyar Ibrahim

Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung [email protected]

ABSTRAK

Disain parameter Taguchi adalah satu perangkat yang sangat penting untuk mendapatkan disain yang bersifat leibh akurat. Disain Taguchi menawarkan satu pendekatan yang sederhana dan sistematik untuk optimisasi prestasi, kualitas dan biaya operasi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengembangkan kajian tentang metoda optimisasi Taguchi untuk nilai kekasaran permukaan dari parameter pemotongan, pada saat membubut Ti-6Al-4V ELI menggunakan pahat sementit karbida dalam keadaan pemesinan kering dan kelajuan tinggi. Parameter pemotongan yang dievaluasi adakah kelajuan potong, suapan, kedalaman potong dan jenis pahat karbida, yang masing-masingnya adalah tiga level. Pemilihan parameter pemotongan ditentukan berdasarkan kepada metoda disain Taguchi. Susunan orthogonal Taguchi dan rasio signal-to-noise (S/N) serta analisis varian (ANOVA) digunakan untuk mendapatkan level yang optimal dan menganalisis pengaruh parameter pemotongan terhadap nilai kekasaran permukaan. Konfirmasi pengujian untuk parameter pemotongan optimal perlu dilakukan agar supaya dapat mengetahui efektifitas metoda optimisasi Taguci. Oleh karena itu dapat ditunjukan bahwa metoda Taguchi adalah sangat sesuai untuk menyelesaikan masalah kekasaran permukaan yang berlaku pada saat pemotongan Ti-6Al-4V ELI.

Keywords : Metoda Taguchi , paduan titanium, kekasaran permukan dan pemesinan kering.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-6

MV-006

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE JIG UNTUK PROSES PEMBUATAN SEPEDA LIPAT

STUDENT VERSION

Hendri D.S. Budiono, Ferry Hartanto Laboratorium Manufaktur

Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424

Telp. (62)(21) 7270032, Fax (62)(21) 7270033 e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Keberadaan jig pada suatu proses produksi massal sangat penting peranannya terutama untuk menjaga konsistensi kualitas dari tiap benda kerja yang dihasilkan. Pada penggunaannya jig merupakan alat bantu kerja yang berfungsi untuk memegang serta mengorientasikan benda kerja ke arah yang sesuai untuk dilakukan proses pengerjaan berikutnya dan memastikan benda tersebut tidak mengalami pergerakan ketika dikerjakan. Melihat fungsi menjaga kualitas benda kerja, maka kepresisian dimensi dari jig sangatlah penting dalam menghasilkan benda kerja yang diinginkan karena adanya kesalahan dimensi pada jig, maka otomatis dimensi benda kerja juga akan ikut menyimpang dari yang direncanakan. Pada penelitian ini dibahas proses perancangan serta pembuatan dan pengujian jig sehingga mampu menahan gaya pengelasan pada proses pengelasan sepeda lipat pada bagian batang depan, batang tengah dan engselnya. Adanya penyimpangan dimensi jig yang dibuat sebesar 0,7590 untuk pengelasan batang depan dan tengah serta 0,8140 untuk pengelasan batang tengah dan engselnya menunjukkan terjadinya kesalahan dalam proses produksi komponen-komponen dari jig, sementara adanya penyimpangan dimensi benda kerja terhadap jig sebesar 0,5260 dan 0,4790 untuk masing-masing proses menunjukkan kehandalan jig tersebut dalam menahan gaya yang terjadi ataupun mengindikasikan adanya faktor lain yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut seperti adanya pengaruh gaya pengerutan yang terus terjadi selama beberapa saat setelah benda kerja dilepaskan dari jignya.

Kata kunci: Produksi massal, sepeda lipat, jig

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-7

MV-007

ROUNDESS MEASUSEMENT of MINIATUR COMPONENT

Rusnaldy, Paryanto, Ismoyo Hariyanto, Yusuf Umardani dan Norman

Iskandar

Department of Mechanical Engineering Diponegoro University

Jl.Prof Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang Phone: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460059 ext. 102, E-mail:

[email protected]

ABSTRACT

Micro forming is an appropriate technology to produce miniature components because of high production rate and because it can create 3D features. A number of technological barriers must be overcome for micro forming to be applied in the production of metallic miniature components. One of these barriers is dimensional measurement for product quality inspection. In this study cold headed miniature part was produced by micro forging experiments. The experiments were aimed at considering the effects of forging load and annealing process on product quality of cold headed miniature part. Since the cold headed miniature part has circular form, the measurement of out-of-roundness is an important assessment. The roundness of products was measured by coordinate measuring machine (CMM) and dial indicator. The experimental results show that annealing process and forging load have a significant effect on roundness. Keywords: Roundness measurement, micro forming, miniature components

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-8

MV-008

STUDI PENERAPAN TEKNIK STRUCTURE LIGHT SYSTEM PADA PEMINDAIAN BENDA TIGA DIMENSI

Irwansyah dan M. Hafidz Mubarrak

Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala

Jl. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh (23111) South Sumatera, Indonesia

Phone: +62-651-7552222, FAX: +62-651-7552222, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu metode untuk memperoleh data geometri dari suatu benda tiga dimensi (3D) yang tidak memiliki data teknis, adalah dengan melakukan rekayasa ulang atau Reverse Engineering (RE). Untuk merespon kebutuhan aplikasi rekayasa ulang maka pada makalah ini diajukan teknik pemindaian berbasis structure light system (SLS). Rancang bangun alat pemindai 3D merupakan pertimbangan utama dalam penelitian ini untuk memperoleh data geometris yang akurat. Berdasarkan hasil rancang bangun dan penelitian, alat pemindai 3D yang digunakan adalah proyektor laser dengan bentuk berkas cahaya berupa garis dan panjang gelombang cahaya 650nm. Jarak Pindai efektif antara proyektor laser dan objek adalah 55 cm – 65 cm untuk objek yang dilapisi emulsi berwarna putih. Persentase penyimpangan ukuran yang ditemukan antara model CAD 3D hasil pemindaian dengan objek aslinya adalah 9,6 % untuk jarak pindai 55cm dan 9,3 % untuk jarak pindai 65cm.

Kata Kunci : structure light system, teknologi reverse engineering, pemindai laser 3D.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-9

MV-009

OTOMATISASI SISTEM IDENTIFIKASI DAN PPENYOTIRAN BOTOL PLASTIK DAN KALENG

MINUMAN BERDASARKAN GEOMETRINYA

Irsyadi Yani

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662) Sumatera Selatan, Indonesia

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Artikel ini memaparkan implementasi suatu prototip dari sistem otomatisasi untuk mengidentifikasi dan menyortir sampah botol plastik dan kaleng minuman secara real-time berdasarkan bentuk geometrinya. Bentuk geometri merupakan salah satu bentuk dari sistem biometrik yang stabil dan memiliki suatu karakteristik yang unik. Teknik ini terbukti sangat efektif digunakan untuk pengidentifikasian dan penyortiran botol sampah plastik dan kaleng minuman. Sebuah web kamera dipergunakan untuk menangkap gambar benda yang melalui sistem ban berjalan secara otomatis. Selanjutnya gambar tersebut diolah oleh suatu sistem pengolahan citra digital untuk mendapatkan bentuk geometri dari benda tersebut. Langkah selanjutnya adalah pencocokan bentuk geometri dari objek yang ditangkap oleh web kamera dengan database yang telah dilakukan pelatihan oleh sistem identifikasi. Sistem pelatihan digunakan untuk meminimalkan jumlah data yang diperlukan oleh sistem. Dua buah uji coba telah dilakukan berdasarkan pada posisi dan jenis dari botol plastik dan kaleng minuman tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan identifikasi dan penyortiran memiliki akurasi hingga 95%. Artinya sistem yang dikembangkan ini mampu secara akurat mengidentifikasi dan menyortir botol plastik dan kaleng minuman secara real-time.

Keywords: Identifikasi, penyortiran, bentuk geometri, real-time

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-10

MV-010

E-LAYOUT BERBASIS 3D - SUATU ALTERNATIF E-COMMERCE YANG INOVATIF

Agus Sutanto

Bidang Rekayasa Sistem Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang 25163

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

E-Layout berbasis tiga dimensi (3D) merupakan suatu integrasi teknologi realitas virtual (virtual reality) ke dalam aplikasi electronic commerce atau disingkat e-commerce yang inovatif. Tujuannya adaalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli. Penelitian ini didasari oleh kenyataan bahwa aplikasi e-commerce yang ada pada saat ini masih belum mengintegrasikan faktor ruang, dimana produk itu nantinya akan ditempatkan. Sedangkan dilain pihak, pembeli perlu melakukan verifikasi dulu kecocokan dimensional dari produk yang mau dibeli, sehingga perlu alat bantu inovatif dalam bentuk perangkat lunak yang mampu membantu konsumen untuk melakukan disain tataletak berbasis web (elayout) secara virtual tiga dimensi. Diharapkan dengan cara ini maka konsumen dapat melakukan seleksi secara lebih akurat barang yang akan dibeli agar sesuai dengan kebutuhannya, sebelum dilakukannya transaksi. Kata kunci: e-commerce, e-layout, visualisasi, VRML

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-11

MV-011

Pengembangan Perangkat Lunak Reliability Centered Maintenance Berbasis Web dan

Aplikasinya pada Mesin Turbin Uap

Azki Hakim Azhari, ST.1) dan Dr. Ir. Edy Suwondo2)

1) Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 [email protected]

2) Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 [email protected]

ABSTRAK

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan kerangka kerja terstruktur yang digunakan untuk menentukan perawatan apa saja yang harus dilakukan untuk menjamin aset fisik dapat menjalankan fungsi yang diharapkan pada suatu konteks operasi. Suatu sistem manajemen basis data akan dibutuhkan ketika data dan informasi untuk proses analisis RCM telah demikian banyak. Saat ini, teknologi aplikasi berbasis web tengah berkembang pesat. Ini merupakan peluang untuk mengembangkan aplikasi yang lebih baik untuk mendukung aktifitas perawatan, termasuk proses analisis RCM. Tujuan dari pengembangan aplikasi RCM berbasis web adalah sebagai langkah awal pengembangan aplikasi RCM berbasis web yang nantinya dapat digunakan di institusi pendidikan atau untuk kebutuhan di industri. Pengembangan aplikasi RCM ini meliputi studi literatur untuk mentapkan prosedur RCM dan spesifikasi aplikasi, perancangan basis data untuk memperoleh desain basis data yang baik, perancangan antarmuka aplikasi untuk memperoleh antarmuka yang mudah digunakan, penulisan kode program, dan pengujian dengan studi kasus dan pengujian penggunaan aplikasi untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan cukup mudah dan efektif digunakan oleh pengguna. Aplikasi RCM ini dikembangkan dalam bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL, dan teknologi web AJAX dan jQuery. Perangkat lunak yang dikembangkan kemudian

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-12

diaplikasikan pada mesin turbin uap kapasitas 450 HP untuk menghasilkan tugas-tugas perawatan yang harus dilakukan dan intervalnya. Pengembangan lebih lanjut berkaitan dengan analisis keandalan masih diperlukan untuk menyempurnakan perangkat lunak ini.

Keywords: RCM, Reliability, Web-based

MV-012

New Trend in Modern Vehicle Transmission “A Brief Review of New Transmission Technology”

Mohammad Adhitya

Department of Mechanical Engineering University of Indonesia Kampus Baru UI, Depok 16424 West Java, Indonesia

Telephone: +62-021-7270032, Fax: +62-021-7270033, E-mail: [email protected]

ABSTRACT Vehicle transmission is definitely needed by the vehicle for two reasons. The first is to damp the engine vibration for general drive train system and the second is to manipulate the engine torque that available in limited range of engine rotation from their idle rpm to their upper limit rpm, to meet the torque requirement as a traction force on the wheel that move the vehicle from rest until vehicle maximum speed. The transmission method to satisfy this second requirement is by creating several gear ratios that can change the engine rpm into suitable wheel rpm in certain condition such as in initial move (slow moving) or cruising in the high way (fast moving). However the clutch is needed to control the condition where the vehicle isM completely at rest but the engine is stay running and in the other important condition is at transition stage of moving from rest. In new era of modern technology vehicle, transmissions also designed to meet the requirement of lower the fuel consumption and to reduce the vehicle exhaust emission. In this paper will be reviewed the most advanced vehicles transmission that used by modern vehicle now a days. Keywords: Vehicle Transmission, Automatic Transmission, Double Clutch Transmission, Continuously VariableTransmission.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-13

MV-013

PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAHAN DAN PENJADWALAN KEGIATAN PERAWATAN

*Sri Raharno, **Ginanjar Tanuwihardja, dan ***Yatna Yuwana Martawirya

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung

E-mail: * [email protected] ** [email protected]

*** [email protected]

ABSTRAK

Setiap perusahaan menginginkan semua peralatan yang dimilikinya beroperasi dalam keadaan optimum, sehingga diperlukan kegiatan perawatan untuk memenuhi keinginan tersebut. Pengelolaan kegiatan perawatan menjadi sulit dilakukan ketika peralatan yang dimiliki semakin banyak dan kompleks. Untuk itu diperlukan sebuah sistem perawatan untuk mengelola kegiatan tersebut. Penelitian ini mencoba untuk membuat sebuah sistem perawatan menggunakan metode perawatan berbasis pada prenventive maintenance. Model sistem perawatan yang dikembangkan adalah model pengelolaan dan penjadwalan kegiatan perawatan. Model ini memiliki kemampuan untuk mengelola workorder dan membuat penjadwalan workorder. Dalam pengembangan prototipe sistem digunakan aplikasi berbasis web untuk interface dan model basis data yang sesuai untuk keperluan penyimpanan data. Sistem yang telah berhasil dibuat akan disimulasikan menggunakan data kegiatan perawatan (SOP) dari manual book. Hasil simulasi menunjukan bahwa sistem perawatan berbasis web ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan penjadwalan kegiatan perawatan. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan penambahan dan pengintegrasian dengan model lain untuk menghasilkan sistem perawatan yang lebih baik. Keywords: sistem perawatan, penjadwalan workorder, preventive maintenance \

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-14

MV-014

USULAN SKEMA SKRAPING KENDARAAN BERMOTOR TUA UNTUK MEMENUHI BAHAN BAKU INDUSTRI

LOGAM NASIONAL

Tono Sukarnoto Department of Mechanical Engineering

Trisakti University Jl.Kiai Tapa Jakarta (11440)

Jakarta, Indonesia Phone: +62-5663232 ext 431, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Produksi kendaraan bermotor (KB) terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain jumlah KB yang berusia tua dan tidak layak digunakan juga akan meningkat. KB yang sebagian besar komponennya berupa logam adalah sumber bahan baku logam bekas (sekrap) yang sangat potensial untuk industri logam. Sampai saat ini kebutuhan baja sekrap masih harus dipenuhi dengan impor. Logam termasuk material yang paling mudah didaur ulang. Pada peleburan besi cor dan baja sekrap adalah bahan baku utama. Saat ini penanganan limbah KB tua masih diserahkan kepada masyarakat tanpa ada regulasi atau pun insentif yang nyata. Pedagang besi tua berburu atau menerima KB tua untuk dijual sebagai komponen bekas atau dilebur. Banyak KB tua yang mangkrak begitu saja sampai hancur dimakan karat. Program skraping KB tua bertujuan memberi insentif kepada pemilik KB tua, pedagang besi tua, industri pengolahan logam serta menuntut peran serta industri otomotif agar bertanggungjawab atas “limbah” KB tua. Pemerintah membuat peraturan agar mekanisme skraping berjalan efektif sehingga menguntungkan semua pemangku kepentingan. Beberapa skema diusulkan seperti pengurangan pajak untuk KB baru bila KB lama diskrap, pembentukan scrap yard, kenaikan pajak KB tua atau pun insentif bagi industri otomotif yang melakukan program penarikan KB tua. Diharapkan potensi skrap dari KB tua dapat tergali secara efektif sehingga menguntungkan industri logam nasiaonal dan di sisi lain tingkat pencemaran akibat operasional KB tua dapat ditekan termasuk pencemaran limbah bangkai KB tua. Kekuatiran sebagain besar pengguna KB tua dapat diatasi dengan penjelasan yang informatif mengenai program ini. Keywords: Kendaraan bermotor tua, baja, mekanisme skraping, insentif

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-15

MV-015 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU

PEMERIKSAAN DIFERENSIAL OTOMOTIF Sigit Yoewono Martowibowo dan Agustinus Cahyo Nugroho

Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Jl. Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia

Tel.: +62-22-2504243, FAX:+62-22-2534099, E-mail: [email protected] Ringkasan

Perkembangan dunia industri global yang semakin cepat telah menjangkau semua bidang kehidupan, termasuk industri jasa, khususnya jasa perawatan otomotif. Persaingan yang sangat ketat dalam industri jasa perawatan otomotif menuntut komitmen yang kuat dalam menjaga kualitas dan efisien agar dapat bersaing. Perkakas bantu merupakan satu dari beberapa solusi untuk menjaga kualitas sekaligus menurunkan biaya perawatan. Dengan menggunakan alat bantu yang benar, selain kualitas produk dapat terjaga, efisiensi proses perbaikan dapat tercapai dan waktu proses perbaikan kendaraan dapat dipersingkat dengan menghilangkan beberapa langkah yang tidak perlu. Satu diantara sejumlah kegiatan perbaikan kendaraan yang menjadi perhatian adalah perbaikan differential pada mobil berpenggerak roda belakang. Dalam makalah ini dibahas perancangan dan pembuatan alat bantu berupa jig pemeriksa differential. Pembahasan dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen, sehingga diperoleh beberapa kriteria alat bantu yang diperlukan yaitu alat bantu yang mudah dioperasikan, dapat menjamin kualitas differential secara konsisten, dan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengukuran menggunakan alat bantu tersebut cukup singkat. Oleh karena itu, alat bantu tersebut harus mempunyai kemudahan pengoperasian dan waktu siklus pengukuran yang singkat. Selanjutnya, setelah permasalahan teridentifikasi, dibuat konsep rancangan alat bantu dan dilakukan evaluasi. Konsep yang telah disepakati dilanjutkan dalam proses desain sehingga diperoleh rancangan yang berupa gambar teknik. Kemudian dilakukan proses produksi komponen-komponen dan perakitan alat bantu. Setelah semua tahapan di atas dilakukan maka jig pemeriksa differential dicoba untuk memeriksa differential. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan differential menggunakan alat bantu tersebut dapat memeriksa differential dengan baik dan menghemat waktu kerja sekitar 40%. Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk proses perbaikan kendaraan dapat dipersingkat.

Keyword : Automotive Service Industries, Jig and Fixture, Differential, Repair, Quality, Efficient

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-16

MV-016

MODIFIKASI MESIN BUBUT DENGAN PENAMBAHAN ALAT BANTU CEKAM UNTUK MEMBUAT KOMPONEN

YANG MEMBUTUHKAN PROSES FREIS

Muhammad Yanis, QOmarul Hadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Sriwijaya Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)

Sumatera Selatan, Indonesia Phone: +62-711-580272, FAX: +62-711-580272, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Mesin bubut dapat ditingkatkan kemampuannya untuk mengerjakan proses freis. Proses freis tersebut dilakukan dengan menambahkan alat tambahan (attachment) berupa alat bantu cekam. Alat bantu cekam (fixture) yang dibuat terdiri atas dua bagian utama yaitu poros pemegang pahat dan pencekam benda kerja. Poros pemegang pahat dirancang khusus akan dilekatkan pada spindel yang dapat mencekam berbagai jenis pahat freis. Sementara itu pencekam benda kerja digunakan untuk memegang benda kerja yang dilekatkan pada dudukan pahat (carriage) sebagai pengganti posisi pahat, jadi dalam hal ini pahat dan pemegangnya dilepas.Proses freis yang dilakukan merupakan proses freis permukaan (face milling) untuk komponen yang berukuran kecil atau sedang. Alat bantu cekam yang telah dibuat diharapkan dapat dimanfaatkan oleh bengkel produksi atau industri kecil yang tidak memiliki mesin freis untuk meningkatkan produktivitas mesin bubutnya.

Kata Kunci: Mesin perkakas. Alat bantu cekam, Proses bubut, Proses freis.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-17

MV-017

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Tegangan Terhadap Spark Gap Pada Proses EDM Shinking

Suhardjono, Bambang Pramujati, Winarto

Lab. Mesin Perkakas, Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS, Surabaya E-mail: [email protected]

ABSTRAK Performansi proses EDM (Electric Discharge Machining) sangat tergantung pada parameter pemesinan yang digunakan, seperti tegangan, arus, arc on dan arc off time, spark gap, cairan dielektrik. Parameter ini tentu saja akan mempengaruhi performansi baik kualitas maupun kuantitas. Kualitas disini berkaitan erat hubungannya dengan kekasaran permukaan, sedangkan kuantitas berhubungan dengan laju pembuangan geram atau metal removal rate. Pada studi eksperimen ini dikembangkan mesin EDM shinking yang sederhana dengan menggunakan power supply berupa rangkaian relaksasi dengan variasi tegangan sebagai berikut: 70, 135, 170, 235, 270, 310, 370, 440, 520, 560 Volt DC serta dua variasi kapasitans, yaitu 33 Μf dan 300 μF. Arus maksimum 5A dan daya 1800 Watt. Elektrode yang digunakan adalah tembaga dan diektriknya berupa kerosene (minyak tanah). Dari masing-masing variasi tegangan dan kapasitans tersebut diukur sebagai respons adalah spark gap, yaitu jarak maksimum antara pahat dan benda kerja saat terjadi spark atau percikan bunga api listrik. Kawah (crater) yang terjadi pada permukaan benda kerja akibat percikan bunga api listrik tersebut divisualisasi dengan foto. Hasil dari studi eksperimen memperlihatkan bahwa kenaikan tegangan dari 70 volt hingga 560 volt memberikan kenaikan spark gap dari rata-rata 0.09 mm menjadi 0.18 mm untuk kapasitans 33 μF dan kenaikan spark gap dari 0.22 mm hingga 0.34 mm untuk kapasitans 300 μF. Kata Kunci: EDM, spark gap, tegangan, kapasitan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-18

MV-018

PENGEMBANGAN MESIN RAPID PROTOTYPING BERBASIS FDM (FUSED DEPOSITION MODELING) UNTUK PRODUK BERKONTUR DANPRISMATIK

Gandjar Kiswanto, Ario S. B, Rendi K, Andry S, Srijanto, Hadi M

Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi Departemen Teknik Mesin – Universitas Indonesia

Kampus Baru UI – Depok 16424 [email protected]

ABSTRAK

Rapid prototyping atau layered manufacturing secara singkat merupakan proses fabrikasi produk dengan layer by layer, dimana material ditambahkan ke layer berturut-turut sesuai dengan laser trajectory. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan laser trajectory proses rapid prototyping untuk produk berkontur dan prismatik dengan arah directional parallel. Pengembangan ini menggunakan parameter layer thickness dan hatch space yang menjadi variabel dari interval bidang potong pembuatan laser trajecory. Hasil penelitian awal ini berupa pengembangan mesin RapidPrototyping (RP) berbasis FDM (Fused Deposition Modeling) untuk produk berkontur dan prismatik yang dikembangkan oleh Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi – Departemen Teknik Mesin – UI dengan nama RP-FDMui-01. Cakupan penelitian awal ini adalah pembuatan model dengan computered aided design (CAD), pembuatan program trajectory, pembuatan mesin FDM, pembuatan model sederhana. Metode FDM ini dipilih karena memberikan keleluasaan dalam pemilihan bahan dari mulai bahan lilin,plastik, keramik, komposit dan logam. Diharapkan dari penelitian ini dapat sebagai langkah awal penguasaan teknologi di bidang pembuatan prototype yang akan bermanfaat besar terhadap banyak bidang. Kata kunci :Rapid Prototyping, FDM

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-19

MV-019

PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL PERGERAKAN ROBOT ARTIKULASI 5 DERAJAT KEBEBASAN

BERBASIS WEB

Gandjar Kiswanto, Hendra Prima S. Departmen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok 16424, Tel: +62-21-7270032, Fax: +62-21-7270033 E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan teknologi manufaktur untuk menghasilkan produk-produk dengan hasil yang efisien dan waktu cepat membutuhkan peralatan dengan fleksibilitas yang tinggi. Kebutuhan produksi pengelasan yang memerlukan fleksibilitas untuk dapat memproses benda kerja yang kompleks memerlukan integrasi teknologi permesinan yang sudah ada seperti permesinan multi-axis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah lengan artikulasi robot las dengan 5 derajat kebebasan. Pada tahap awal sistem dirancang dan dibangun lengan robot artikulasi 2 derajat rotasi dengan sistem control. Lengan robot tersebut akan digabungkan pada sebuah gantry robot sistem yang mempunyai 3 derajat kebebasan, yaitu pergerakan pada sumbu x,y,z. Dalam penelitian ini digunakan sebuah komputer yang bertindak sebagai pengolah data dan juga mikrokontroler. KomputerN digunakan untuk mengolah data dan mikrokontroler untuk memberikan perintah pergerakan ke lengan artikulasi Nrobot tersebut. Data yang diolah pada komputer berupa nilai dalam x,y,z dan i,j,k yaitu posisi dan orientasi. Dari data ini akan didapat kinematika inverse yang ditujukan untuk menggerakkan motor-motor pada lengan robot tersebut agar end effector pada lengan robot mampu berada di posisi dan orientasi yang diinginkan. Dari hasil penelitian awal didapatkan robot mampu bergerak untuk koordinat input yang diberikan.

Kata kunci:Multi-axis, Robot Las, Robot 2-axis rotasi

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-20

MV-020

Usulan Sistem Monitoring Jalur Pengelasan Pada Robot Las MenggunakanMachine Vision

Ario Sunar Baskoro, Gandjar Kiswanto dan Teguh Santoso

Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi Departmen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok 16424, Tel: +62-21-7270032, Fax: +62-21-7270033 E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan teknologi machine vision untuk membantu proses monitoring proses-proses industri telah berkembang secara pesat. Aplikasi teknik ini akan melakukan proses analisis obyek dengan non-contact dan memberikan hasil yang cepat untuk pengendalian proses selanjutnya sehingga dapat mengurangi rutinitas operator dan mengurangi biaya permesinan. Pada penelitian ini, usulan sistem monitoring jalur pengelasan (welding track) dengan menggunakan kamera akan digunakan pada sistem pengelasan 5 aksis. Pada tahap awal, pengembangan sistem ini ditujukan pada pemilihan tipe pencahayaan, algoritma pengolahan citra dan penentuan jalur pengelasan. Dengan menggunakan algoritma pengolahan citra yang diusulkan, sistem dapat mendeteksi jalur pengelasan dengan baik.

Kata kunci: Monitoring Jalur Pengelasan, Robot Las, Machine Vision

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-21

MV-021 PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL

PERGERAKAN ROBOT ARTIKULASI 5 DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS WEB

Gandjar Kiswanto, Hendra Prima S.

Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi

Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Kampus Baru UI, Depok, 16424 - Indonesia

Ph : +62217270032 e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini merancang sebuah sistem yang mampu mengontrol sebuah robot artikulasi dengan lima derajat kebebasan dari jarak jauh melalui media internet yang berbasiskan aplikasi web. Dalam penelitian ini digunakan sebuah komputer yang bertindak sebagai server yang dilengkapi dengan dua buah web camera untuk memantau kondisi dan pergerakan robot dan juga sebuah mikrokontroler pengontrol robot sebagai pemroses dan pengontrol masukan untuk menggerakkan robot. Melalui sebuah web browser pada komputer yang bertindak sebagai client, sistem pada komputer server diakses oleh pengguna dan menampilkan sebuah antarmuka yang dirancang sebagai panel kontrol robot.

Kata Kunci—: Kontrol robot, Aplikasi web

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-22

MV-022 IDENTIFIKASI MATERIAL POLIMER PADA

PRODUK O-RING Hermawan Judawisastra

Program Studi Teknik Material, Kelompok Keahlian Ilmu dan Teknik Material,

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia

Tlp/Fax: 022-2508144, e-mail: [email protected] ABSTRAK

Beragam aplikasi material polimer diperoleh dari tingginya variasi sifat yang dimilikinya. Namun, hal ini berakibat pada kurangnya standarisasi produk polimer yang membuat pemilihan polimer menjadi tidak semudah pemilihan material logam. Salah satu masalah yang sering timbul adalah menentukan jenis polimer untuk melakukan penggantian dari produk kadaluwarsa yang sedang digunakan. Pada makalah ini akan diuraikan metode yang dilakukan untuk identifikasi produk polimer dua jenis O-Ring (Seat O-Ring dan Body O-Ring) yang digunakan pada sebuah katup pipa penyalur minyak bumi. Identifikasi polimer dilakukan beberapa tahap. Ketahanan O-Ring terhadap zat kimia dilakukan melalui perendaman dalam minyak mentah, methanol dan larutan HF. Gugus fungsi polimer dikarakterisasi dengan menggunakan Fourier Transformation Infra Red (FTIR) Spectroscopy. Batas temperatur operasi material O-Ring dianalisis melalui pemeriksaan dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Thermal Gravimetry nalysis (TGA) Dari berbagai hasil pemeriksaan dan karakterisasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kedua jenis O-Ring terbuat dari polimer jenis Vinylidene Fluoride -copolimer- Hexafluoro Propylene, yang dikenal dengan nama FKM-Viton (VDF Fluoro-elastomer). Kedua jenis O-Ring masing-masing memiliki perbandingan komposisi Vinylidene Fluoride: Hexafluoropropylene yang berbeda dan telah mengalami degradasi Nilai temperature dekomposisi dan temperatur transisi gelas pada kedua jenis O-Ring memperkuat hasil identifikasi yang dilakukan. Kata kunci : Polimer, O-Ring, Viton, Fluoro-Elastomer

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-23

MV-023

MESIN PERKAKAS CNC MILLING VERTIKAL BUATAN DALAM NEGERI

Tri Prakosa, Agung Wibowo, Yatna Yuwana, Indra Nurhadi

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha no. 10 Bandung, 40132, Jawa Barat, Indonesia Phone: +62-22-2512818, FAX: +62-22-2515716, E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Proses manufaktur adalah suatu aktivitas yang mentransformasikan material dan informasi menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses ini sudah ada sejak generasi awal manusia, dan saat ini sudah mencapai tahap Advanced Manufacturing Technology, yang dicirikan dengan dua kata kunci: Otomasi dan Ketelitian tinggi. Proses manufaktur dilakukan dengan menggunakan mesin perkakas, sehingga ketelitian produk yang dihasilkan sangat tergantung pada ketelitian mesin perkakas yang digunakan. Industri manufaktur di Indonesia sebagian besar masih menggunakan mesin perkakas buatan luar negeri karena industri mesin perkakas dalam negeri belum berkembang. Saat ini PT-X sudah berhasil membuat mesin perkakas CNC dalam negeri, dimana proses pengecoran, pemesinan, perakitan sampai dengan pembuatan spindle dilakukan di Indonesia. Sedangkan controller, motor, ballscrew, linear guide dan ball bearing masih diimpor. Agar mesin perkakas yang dihasilkan tersebut dapat bersaing dengan buatan luar negeri, maka perlu dilakukan pengujian baik ketelitian geometrik maupun perilaku dinamiknya, untuk itu ITB, Departemen Perindustrian dan PT-X telah bekerjasama dalam pengujian ketelitian geometrik mesin perkakas CNC milling vertikal buatan dalam negeri. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Laser Interferometer dan DBB (Double Ball Bar), sesuai dengan Standar ISO-230. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketidaktelitian yang terjadi didominasi oleh ketegaklurusan antar sumbu serta simpang putar sumbu spindle. Hal ini mengindikasikan bahwa prosedur perakitan antar sumbu serta perakitan spindle perlu diperbaiki.

Kata kunci: Mesin perkakas, Ketelitian geometrik, Laser interferometer, DBB (Double Ball Bar)

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-24

MV-024

PENGEMBANGAN ELEKTROLISER GAS HHO DENGAN SISTEM PENGENDALI LAJU PRODUKSI

Harus LG1), Rasiawan2), B.Sampurno1), I Nyoman Sutantra1)

1)Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS 2)Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, ITS

Jl.Arif Rahman Hakim, Kampus ITS Keputih, Sukolilo-Surabaya (60111) Jawa Timur, Indonesia

Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail: [email protected]

ABSTRAK H2O2 atau HHO adalah gas hasil elektrolisis air yang selama ini digunakan sebagai campuran BBM pada mesin pembakaran dalam. Penerapan injeksi gas HHO tanpa memperhatikan yang takterkendali dapat menurunkan kualitas pembakaran. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan pengujian karakteristik dari elektroliser gas HHO melalui model 6 tabung tersusun seri dengan tegangan kerja tiap sel sebesar 2 volt. Pengaturan arus dilakukan melalui Pulse Width Modulation (PWM) untuk memvariasikan produksi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi arus maksimum sebesar 7,8 A menghasilkan laju produksi gas 6,5 ml/s dan laju masa air yang terbawa aliran gas sebesar 26,5 mg/s. Efisiensi sitem elektrolisis yang dibuat mencapai 56%. Produksi gas dapat diseting mulai aktif pada putaran mesin diatas idle dan laju aliran gas dapat divariasikan berdasarkan putaran mesin.

Kata kunci: Air, gas HHO, elektrolisis, pengaturan arus, laju produksi, terkendali

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-25

MV-025

INTEGRASI PROSES DESAIN DAN MANUFAKTUR BATIK TULIS

M. Arif Wibisono, Chandra Galih Wisudawan, Eli Hirma Afriliana, Alfian Arbi

Department of Mechanical and Industrial Engineering Gadjah Mada University Jl.Grafika no 2, Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Pengakuan Batik oleh UNESCO di akhir tahun lalu telah menjadikan gairah pengusaha baik yang sudah berkecimpung di batik maupun pengusaha-pengusaha baru untuk terjun mencari peluang usaha di bidang batik. Teknologi batik tradisional yang sudah berkembang di Indonesia adalah batik tulis dan batik cap. Kedua jenis tersebut menggunakan lilin sebagai penghalang warna atau sering disebut wax resist dyeing. Batik yang ada di pasar sebagian besar adalah batik yang sudah didesain oleh pengusaha atau pengrajin batik atau istilahnya produk make to stock. Kecenderungan konsumen pakaian dewasa ini menginginkan produk yang eksklusive buat dirinya sendiri seperti pakaian yang khusus didesain dengan bahan dan mode pilihan konsumen atau produk design to order, demikian juga untuk produk batik. Makalah ini membahas produk batik bisa didesain oleh konsumen kemudian hasil desain bisa langsung dimanufaktur oleh sebuah mesin otomatis. Metode pendesainan ini menggunakan bantuan komputer atau yang disebut CAD (Computer Aided Design) sedangkan untuk mempersiapkan transfer data ke mesin dibantu dengan CAM (Computer Aided Manufacturing). Pada penelitian ini digunakan software CAD/CAM untuk mendesain gambar pola batik dan mentransfer G-Code. Pendesainan pola batik dimulai dengan menggambar pola pada kertas kemudian citra pola diambil dalam bentuk file gambar berbentuk raster. Dengan menggunakan software CAM dilakukan proses vektorisasi untuk mengubah gambar dari data raster menjadi data vektor, kemudian dilanjutkan proses pengkodean menjadi data G-Code. File pola batik tulis dalam bentuk data G-Code dibaca oleh Mach3 untuk diteruskan menjadi gerakan nozel canting elektrik pada lembaran kain di atas meja kerja mesin. Pengujian sistem dilakukan dengan mendesain motif batik yang cukup komplek kemudian mentransfer menjadi data G-Code dan akhirnya dibaca untuk mengendalikan mesin. Tingkat kepresisian yang dicapai oleh mesin hingga 0.17mm, dan sistem ini mampu menghasilkan pola batik dari yang sederhana sampai yang rumit.

Keywords: Batik,desain, CAD/CAM

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-26

MV-026 PENGARUH FLUKS (KCl, MgCl2 DAN BACl2 ) TERHADAP

FLUIDITAS, SIFAT MEKANIK DAN BENTUK STRUKTUR MIKRO PADUAN MAGNESIUM (Mg-44%Al)

Gunawan, Amir Arifin

Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih km 32 Kec. Inderalaya 30662 -OKI

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Proses pengecoran paduan Magnesium tidak akan luput dari proses terjadinya oksidasi pada proses pengecorannya, magnesium akan teroksidasi apabila kontak dengan udara apabila pada kondisi cair.peneitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2 ) terhadap fluiditas dan sifat mekanik Paduan Magnesium (Mg-44%Al) Material yang digunakan adalah paduan magnesium (Mg–44%Al). Paduan magnesium dilebur dalam dapur crusibel menggunakan pemanas arang kayu sedangkan fluk yang digunakan adalah KCl, MgCl2 dan BaCl2. Kemudian dilakukan uji fluiditas dan karakterisasi hasil coran Pengunaan fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2) yang optimum adalah pada 1,5% dari berat coran. Penambahan fluks cenderung meningkatkan panjang fluiditas pada setiap ketebalan. Penambahan fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2) cenderung meningkatkan nilai kekerasan paduan magnesium Kata Kunci : paduan magnesium (Mg-44%Al) Fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2, ,fluiditas, sifat mekanis.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-27

MV-027

OPTIMASI KEKASARAN DAN KEBULATAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN MARMER DENGAN

VARIASI PARAMETER KEDALAMAN POTONG KECEPATAN POTONG DAN GERAK MAKAN

Mahros Darsin1, Yuni Hermawan1, Hari Arbiantara Basuki1, Agung

Kurnia Effendi1

1Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember Jl. Slamet Riyadi 62 Patrang Jember Jawa Timur Indonesia Telp/Fax: 0331-48497 Email:[email protected]

ABSTRACT In machining round shaped marble stones it need a turning machine. The suitable tools applied are carbide tools. Previous research shown that the tools with nose radius of 0,8 mm produces optimum roughness. Some influential parameters used on turning process are nose radius, depth of cut, cutting speed and feeding. This research emphasize on finding the best level of those parameters which result on optimum roughness and roundness. Those three parameters were examined and tested on some others forms, they are cylindrical and cone forms. A response surface methodology is used. Optimizing response produced by process variables on surface roughness of cylindrical forms are depth of cut 0.05 mm; cutting speed 50 m/min; and feeding 0.067 mm/rev. The roughness is 2.07810 μm. On the other hand, surface roughness response optimizing level of cone forms are produced on depth of cut 0.05 mm; cutting speed 40 m/min; and feeding 0.067 mm/rev with roughness of .,92945 μm. Whereas, roundness response optimizing at level of 90.1824 μm of cylindrical and cone forms are found when depth of cut 0,05 mm; 32 m/min; and feeding 0.067 mm/rev. Key words: marble stone, optimization, RSM

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-28

MV-028

PENGEMBANGAN DATABASE SUKU CADANG SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN

PROGRAM PHP DAN MySQL

Al Antoni Akhmad dan M.A.Ade Saputra

Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya

Kampus Unsri Indralaya, Jl. Palembang-Prabumulih KM. 32 Indralaya, Ogan Ilir, Indonesia Phone: +62-852-66808667, +62-811-7100429

Email : [email protected] , [email protected],

ABSTRACT

Semakin berkembangnya sarana transportasi sepeda motor di Indonesia menuntut perusahaan manufaktur sepeda motor berlomba-lomba dalam memproduksi sepeda motor yang berkualitas tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemenuhan kebutuhan konsumen memang merupakan sasaran perusahaan yang paling vital karena konsumen merupakan asset perusahaan yang paling berharga. Produk-produk sepeda motor yang dihasilkan harus di imbangi dengan ketersediaan suku cadang yang berkualitas dan mudah di dapat. Untuk memudahkan setiap konsumen dalam mendapatkan suku cadang kendaraan bermotor, maka pemanfaatan teknologi informasi dan jaringan internet harus di kembangkan sehingga dapat di akses kapan saja dan dimana saja, sehingga mempermudah konsumen untuk mengakses dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Database berbasis web yang dibuat ini merupakan salah satu solusi yang dikembangkan untuk menjawab hal ini. Database ini dikembangkan dengan dengan menggunakan program PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan MySQL. Database suku cadang sepeda motor yang dikembangkan ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun demikian database yang dikembangan ini bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga produktifitas, effektifitas dan effesiensi kerja dapat terus di tingkatkan menjadi lebih baik.

Keywords: Database Suku Cadang Sepeda Motor, Program PHP dan MySQL