repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view...

166
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesadaran akan pentingnya pasokan energi telah sampai pada tingkat yang tinggi dalam agenda politik global. Hal tersebut diakibatkan oleh munculnya fenomena bahwa pertumbuhan kebutuhan terhadap pasokan energi khususnya, minyak bumi, tidak lagi seimbang dengan pasokan yang mampu diproduksi. Perkembangan ini, mengakibatkan terjadi perubahan drastis dalam dunia hubungan internasional dalam beberapa dasawarsa terakhir. Negara-negara barat yang merupakan negara industri maju dengan konsumsi energi yang besar mulai memasukkan agenda keamanan pasokan energi dalam perumusan kebijakan politik luar negeri mereka. Tren harga minyak bumi yang cenderung meningkat sangat dipengaruhi oleh stabilitas politik dan keamanan di wilayah-wilayah penghasil minyak utama dunia, seperti Timur Tengah dan Laut Kaspia. Embargo minyak 1

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view...

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesadaran akan pentingnya pasokan energi telah sampai pada tingkat yang

tinggi dalam agenda politik global. Hal tersebut diakibatkan oleh munculnya

fenomena bahwa pertumbuhan kebutuhan terhadap pasokan energi khususnya,

minyak bumi, tidak lagi seimbang dengan pasokan yang mampu diproduksi.

Perkembangan ini, mengakibatkan terjadi perubahan drastis dalam dunia

hubungan internasional dalam beberapa dasawarsa terakhir. Negara-negara barat

yang merupakan negara industri maju dengan konsumsi energi yang besar mulai

memasukkan agenda keamanan pasokan energi dalam perumusan kebijakan

politik luar negeri mereka.

Tren harga minyak bumi yang cenderung meningkat sangat dipengaruhi

oleh stabilitas politik dan keamanan di wilayah-wilayah penghasil minyak utama

dunia, seperti Timur Tengah dan Laut Kaspia. Embargo minyak disadari telah

menjadi senjata yang menakutkan sekaligus ancaman yang serius bagi negara

importir minyak besar seperti USA atau negara-negara industri yang sangat

bergantung pada pasokan minyak dari luar negeri. Pentingnya posisi minyak bumi

mengakibatkan penggunaan instrumen militer dan kekerasan dalam membenarkan

upaya negara untuk menjaga pasokan energi terutama minyak bumi. Hal itu

disadari betul oleh Perdana Menteri Prancis pada Perang Dunia 1, Georges

1

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Clemenceau. Clemenceau mengeluarkan pernyataannya yang terkenal yaitu “One

droop of oil is worth on droop of blood of our soldier”1

Hal ini disadari betul oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang turun

langsung untuk menengahi konflik antara Rusia dan Georgia (2008) yang

berimplikasi pada tersendatnya pasokan minyak dan gas bumi dari wilayah Asia

Tengah ke Eropa. Minyak bumi atau sumber energi lain kemudian memiliki

bargaining position yang cukup kuat dalam peta politik internasional. Negara-

negara yang mampu mengelola sumber daya alam yang mereka miliki dalam

bidang energi dengan baik, mampu berbicara banyak dan cenderung bersikap

independen dalam forum-forum internasional.

Energi atau bahan bakar selalu memiliki peranan yang sangat besar dalam

perkembangan ekonomi dan teknologi suatu peradaban. Bahan bakar di dalam

Manual Statistik Energi didefenisikan sebagai suatu zat yang dibakar untuk

menghasilkan panas atau tenaga.2 Panas ini kemudian diperoleh dari proses

pembakaran dimana karbon dan hidrogen pada bahan bakar bereaksi dengan

oksigen dan melepaskan panas. Bahan bakar yang diproses baik dengan cara

mekanis ataupun listrik kemudian menghasilkan energi. Istilah energi sendiri, di

dalam statistik energi merujuk hanya pada panas dan tenaga3, tetapi secara bebas

juga digunakan oleh banyak pihak untuk mencakup bahan bakar.

Wilayah Asia Tengah, terutama di sekitar Laut Kaspia telah lama dikenal

sebagai wilayah yang kaya akan sumber energi fosil. Salah satu wilayah penghasil

1 http://www.nytimes.com/books/first/m/malcomson-drop.html diakses pada tanggal 6 Maret 2013 2 , 2005, Manual Statistik Energi, Jakarta: International Energy Agency (IEA), hal. 17

3 Ibid.

2

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

minyak bumi utama adalah daerah Baku yang kini berada di wilayah negara

Azerbaijan. Penambangan minyak bumi di wilayah Baku itu sendiri, sudah

dimulai sebelum berdirinya Uni Soviet. Produksi minyak bumi di kawasan ini,

pernah menempatkan Kerajaan Rusia sebagai pengekspor minyak bumi terbanyak

di dunia pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Potensi yang sedemikian

besar ini kemudian menjelaskan betapa pentingnya kawasan Asia Tengah

terhadap pasokan minyak dan gas dunia. Bahkan hingga saat ini, pasca runtuhnya

Uni Soviet potensi ini menjadi rebutan dari negara-negara barat yang mencoba

mengamankan pasokan energi untuk negaranya.

Rusia dan Kazakhtan berasal dari negara yang sama, Uni Soviet. Namun,

runtuhnya Uni Soviet menjadikan negara-negara yang di bawah kekuasaannya

berusaha melepaskan diri dan menyatakan kemerdekaannya masing-masing.

Rusia, merupakan negara pecahan Uni Soviet terbesar, dan menguasai lebih dari

50% aset dari Uni Soviet. Sedangkan Kazakhtan merupakan negara pecahan Uni

Soviet dengan wilayah terluas di Kawasan Asia Tengah. Hal tersebut menjadi

alasan yang rasional apabila masing-masing negara berupaya untuk mengamankan

kepentingan nasionalnya masing-masing.

Rusia sebagai negara pecahan Uni Soviet terbesar memiliki keuntungan

sekaligus kerugian. Keuntungannya adalah Rusia mewarisi lebih dari 50%4 aset

yang ditinggalkan Uni Soviet. Sedangkan kerugiannya adalah Rusia sebagai

sebuah negara mengalami kevakuman ideologi, identitas, dan politik. Kevakuman

4Marshall I. Goldman, 2008, PETROSTATE : Putin, Power and The New Russia, New York: Oxford University Press, hal. 15

3

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

ideologi pasca runtuhnya Uni Soviet terlihat jelas dari kondisi dalam negeri. Rusia

kemudian tidak memiliki ideologi negara yang jelas, antara menjaga ideologi

komunis peninggalan Uni Soviet atau menerima idelogi liberal yang ditawarkan

negara barat.

Hal tersebut kemudian menyebabkan Rusia tidak memiliki identitas yang

jelas, termasuk dalam hal arah kebijakan ekonomi. Kurangnya kontrol negara

terhadap asetnya dan privatisasi besar-besaran menyebabkan ketidakstabilan

ekonomi dan sosial. Disintegrasi negara-negara yang dulunya ada di bawah Uni

Soviet juga melahirkan kekacauan yang semakin memperkeruh kondisi Rusia. Hal

ini kemudian menjadi gambaran bagaimana pada saat itu Rusia tidak mampu

menjadi leader di antara negara-negara pecahan Uni Soviet.

Pembaharuan yang ditawarkan oleh Presiden Mikhael Gorbachev dan

penerusnya, Presiden Boris Yeltsin, tidak berhasil memperbaiki kevakuman yang

ditinggalkan Uni Soviet. Transisi ekonomi yang terlampau cepat dan sangat

berorientasi pasar, menempatkan negara sebagai korban dari para sekelompok

individu yang memanfaatkan kelemahan sistem negara dan kedekatan dengan

para petinggi militer Rusia. Individu-individu ini kemudian dikenal dengan

sebutan Oligark dan salah satu Oligark yang terkenal adalah Roman

Abrahamovich.5

Hal tersebut terlihat jelas dari penjualan aset-aset negara dengan harga

yang sangat murah kepada para oligark. Aset-aset penting negara seperti kilang

5 Simon Saragih, 2008, Bangkitnya Rusia Peran Putin dan EKS KGB, Jakarta: Penerbit Kompas, hal. 82

4

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

minyak, tambang batu bara ataupun BUMN penting di bidang industri baja

diakusisi dengan harga yang murah akibat kerja sama para oligark dan pihak asing

yang memiliki motif ekonomi dan politik untuk melemahkan Rusia sebagai

pewaris terbesar Uni Soviet. Implikasi di bidang politik luar negeri, Rusia seolah-

olah menjadi negara yang kehilangan wibawanya. Disintegrasi yang dialami

negara-negara eks-Uni Soviet dan kehadiran investor asing di wilayah Eropa

Timur, Balkan, bahkan Asia Tengah menempatkan Rusia di posisi yang sangat

rawan.

Namun, pada masa kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, upaya untuk

mengembalikan hegemoni Rusia sebagai negara yang disegani dalam peta politik

internasional kembali dimulai. Putin meninggalkan dua instrumen politik luar

negeri yang menjadi ciri khas Uni Soviet diera perang dingin, yaitu ideologi dan

militer. Dan lebih memilih menggunakan instrumen yang lebih soft, yaitu energi

sebagai metode untuk mengembalikan posisi Rusia dalam arena politik

Internasional. Selain itu juga untuk mengkonsolidasikan kembali negara-negara

pecahan Uni Soviet yang dari aspek geografi politik menjadi sangat strategis

dalam hal keamanan dan pertahanan Rusia.

Rusia dan Kazakshtan sendiri memiliki ikatan yang sangat kuat. Tidak

hanya berangkat dari faktor historis, Kazakhstan sebagai negara merdeka yang

independen merupakan negara pecahan Uni Soviet dengan wilayah terluas di

kawasan Asia Tengah. Hal tersebut menempatkan Kazakhstan merupakan mitra

yang sangat strategis bagi Rusia dalam bidang politik, keamanan, bahkan

ekonomi.

5

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Potensi energi yang dimiliki Kazakhstan tergolong besar, dengan ekspor

minyak bumi merupakan peringkat ke-18 di dunia.6 Hingga saat ini, hubungan

tersebut tetap terjaga. Dari 89 wilayah administrasi yang dimiliki Rusia, 72

diantaranya memiliki hubungan ekonomi dengan Kazakhstan. Selain itu, Presiden

Kazakhstan yang berkuasa selama 20 tahun Nursultan Nazarbaev, merupakan

mantan sekertaris Partai Komunis dan Perdana Menteri Uni Soviet pada tahun

1986.7

Namun, hal yang perlu menjadi perhatian dari Kremlin adalah kebijakan

pemerintah Kazakhstan terhadap investasi asing. Pemerintah Kazakhstan

menetapkan kebijakan yang memungkinkan penguasaan swata terhadap kekayaan

negara di bidang energi. Sebagai contoh, adalah ladang minyak di wilayah Tengiz.

Ladang minyak di Tengiz merupakan salah satu proyek ladang minyak terbesar di

Kazakshtan. Blok Tengiz mampu memproduksi hingga 22 juta ton minyak

setahun. Blok yg mulai beroperasi sejak tahun 1993 ini dikelola oleh setidaknya

empat perusahaan dan tiga diantaranya perusahaan swasta Exxon Mobile,

ChevronTexaco, dan Lukarko yang jika digabungkan kepemilikan sahamnya

mencapai 80%.8

Upaya yang dilakukan Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir

Putin untuk menjaga hubungan tersebut adalah dengan memanfaatkan

peninggalan dari Uni Soviet. Isu transportasi dan infrastruktur dalam bidang

6 , “Kazakhstan”, diakses dari https://cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/kz.html pada 12 Mei 20127 Ariel Cohen 2006, Kazakhtan: Energy Cooperation with Russia, Oil, Gas, and Beyond, London: Global Market Briefing , hal. 2

8Ibid., hal. 13

6

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Gambar 1.1 Peta Jalur CPC dari Kazakhtan ke Rusia

Sumber : Ariel Cohen. Kazakhtan: Energy Cooperation with Russia, Oil, Gas, and Beyond, 2006, London: Global Market Briefing, hal. 14

energi menjadi tools dari Rusia untuk menjaga kontrolnya di Kawasan Asia

Tengah terutama dalam bidang energi.

CPC atau (Caspian Pipeline Consorsium) merupakan contoh penggunaan

energi sebagai instrumen politik luar negeri Rusia terhadap Kazakhtan. Melalui

CPC, Rusia mampu mengontrol volume ekspor minyak Kazakhtan, dalam

tingkatan yang lebih tinggi, Rusia memanfaatkan CPC sebagai tools untuk

menentukan pengambilan kebijakan Pemerintah Kazakhtan dalam hal investasi

asing dan kerja sama dengan negara barat.

Penggunaan elemen politik energi terutama isu transportasi dan

infrastruktur sebagai instrumen Politik Luar Negeri Rusia di Kawasan Asia

Tengah, khususnya terhadap Kazakhstan menggambarkan upaya dari Rusia untuk

mengubah paradigma Politik Luar Negeri Uni Soviet yang terkenal akan

instrumen ideologi dan militer. Politik energi terbukti lebih efisien dibandingkan

politik militer. Selain lebih menguntungkan dari segi ekonomi, penggunanaan

7

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

instrumen energi juga jauh lebih simpatik dalam memberikan pengaruh kepada

pihak lain. Dibandingkan dengan instrumen militer yang akan cenderung

menimbulkan protes dari dunia internasional.

Oleh karena itu, politik energi digunakan sebagai jalan bagi Rusia untuk

mencegah meluasnya pengaruh Amerika serikat dan Uni Eropa di Kawasan Asia

Tengah. Sekaligus sebagai sumber ekonomi yang potensial bagi Rusia. Hal

tersebut menjadikan politik energi menjadi hal yang penting untuk dikaji sebagai

bentuk instrumen dalam politik luar negeri. Bagaimana politik energi menjadi

instrumen penting dalam proses pencapaian Kepentingan Nasional Rusia di

Kawasan Asia Tengah. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Politik Energi

Rusia di Kawasan Asia Tengah, (Studi kasus Kerjasama Energi Rusia-

Kazakhstan).

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Kawasan Asia Tengah, terutama di sekitar Laut Kaspia merupakan daerah

salah satu wilayah penghasil minyak terbesar di dunia selain Timur Tengah dan

daerah Siberia. Oleh karena itu, negara-negara industri besar berupaya untuk

menanamkan pengaruhnya di wilayah ini. Sebagai upaya untuk menjaga

keamanan pasokan energi yang menjadi kepentingannya. Hal ini berpotensi

menjadi ancaman terhadap Rusia sebagai negara pecahan terbesar Uni Soviet.

Kawasan Asia Tengah, yang berbatasan langsung dan sangat strategis bagi

Rusia menjadi alasan yang jelas bagi Rusia untuk menjaga pengaruhnya di

Kawasan Asia Tengah. Terpilihnya Presiden Vladimir Putin mampu

mengembalikan pengaruh dan wibawa Rusia di Kawasan Asia Tengah. Oleh

8

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

karena itu, penulis membatasi periode penelitian pada dua periode pemerintahan

Presiden Vladimir Putin yaitu dari tahun 2000-2004 dan 2004-2008.9

Sedangkan pada bidang energi, penulis mengkhususkan penelitian pada

kerjasama Rusia dan Kazakhstan di bidang minyak bumi, gas alam Penulis

memilih hal tersebut karena merupakan komoditas energi utama dunia saat ini.

Adapun penjelasan dari batasan masalah yang dijelaskan oleh penulis akan

dianalisis dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah arti penting Kawasan Asia Tengah, khususnya Negara

Kazakhstan terhadap kepentingan nasional Rusia?

2. Sejauhmana efektivitas strategi politik energi Rusia di Kazakhstan ?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui dan menjelaskan kepentingan nasional Rusia di

Asia Tengah, khususnya Kazakhstan.

b. Mengetahui dan menjelaskan sejauh mana efektivitas strategi

politik energi Rusia

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi

mahasiswa atau penggiat kajian ilmu hubungan internasional

9Simon Saragih, 2008, Bangkitnya Rusia Peran Putin dan EKS KGB, Jakarta: Penerbit Kompas, hal. 82

9

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

dalam mengkaji energi sebagai instrumen dalam politik luar

negeri suatu negara.

b. Sebagai bahan kajian bagi para peneliti yang tertarik untuk

mempelajari dan meneliti bidang energi.

c. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Indonesia dalam

merumuskan kebijakan negara di bidang energi.

D. Kerangka Konseptual

Negara merupakan aktor utama dalam kajian ilmu hubungan internasional.

Sebagai institusi yang bergerak secara rasional. Negara diharuskan untuk

memenuhi kepentingan nasional sebagai konsekuensi dan salah satu tujuan dari

terbentuknya negara.

Kepentingan nasional merupakan tujuan dan faktor penentu akhir yang

mengarahkan para perumus kebijakan suatu negara dalam menentukan dan

menarik kebijakan politik luar negerinya.10 Sebagai gambaran, Interaksi yang

tercipta antara USA dan Kerajaan Saudi Arabia. Meskipun memiliki perbedaaan

fundamental dalam kultur, struktur pemerintahan serta budaya politik. USA tetap

menjaga hubungannya yang baik dengan Arab Saudi. Hal ini diakibatkan

kepentingan nasional USA untuk menjaga pasokan minyak dari Arab Saudi ke

USA.

Penganut realis berupaya menjelaskan kepentingan nasional sebagai upaya

negara untuk mengejar power. Power dalam hal ini dimaknai sebagai hal-hal yang

10 Dr. Yanyan Moh. Yan dan Dr. Anak Agung Banyu Perwita, 2006, “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, Hal. 35.

10

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

dapat menjaga dan mengembangkan kontrol suatu negara terhadap negara lain.

Adapun untuk mengukur sejauh mana power tersebut berhasil, dapat kita lihat

melalui indikator-indikator power baik yang bersifat tangible seperti jumlah

penduduk, potensi geografis, kapabilitas ekonommi, kekuatan militer, stabilitas

politik dan kepiawaian diplomasi internasional. Power juga bersifat intangible

seperti moral penduduk, kepercayaan terhadap pemerintah dan bentuk

kepemimpinan dan pemerintahan.

Sebuah negara harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dari

sumber daya alamnya dan sumber daya manusianya. Kedua faktor tersebut

menjadi saling mempengaruhi satu sama lain. Pada prosesnya, masing-masing

negara di dunia kemudian memiliki cirinya masing-masing. Dalam ilmu hubungan

internasional, goegrafi politik merupakan satu sub unit kajian ilmu hubungan

internasional yang secara khusus membahas relasi antara kondisi fisik dan

perilaku politik negara.

Adapun definisi Geopolitik adalah11,

“Kajian terapan hubungan antara ruang geografis dengan politik. Jadi geopolitik mengkaji impak resiprokal antara pola ruang (spatial)—core dan periphery, territory dan lokasi—dengan keadaan diwilayah tertentu—sosial atau politik, misalnya—dalam suatu wilayah, ide politik, lembaga dan transaksi.”

Pada tingkatan yang lebih tinggi, geopolitik seringkali menjadi acuan

dalam pengambilan kebijakan atau penyusunan rencana geostrategis suatu negara.

Kondisi lingkungan geografis negara tidak hanya menyangkut internal negara

tersebut. Namun, juga termasuk kondisi geografis di sekitar negara tersebut.

11Yulius P. Hermawan, dkk, 2007, Transformasi dalam Studi Ilmu Hubungan Internasional: Aktor, Isu, dan Metodologi, Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 185

11

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Perbatasan, batas negara dan lingkungan geografis lainnya akan berpengaruh

dalam gerak-gerak negara di bidang politik luar negeri untuk mencapai

kepentingan nasional negara.

Politik luar negeri merupakan jalan atau metode yang dipilih suatu negara

untuk menunjukkan eksistensinya atau mencapai tujuannya di dunia internasional.

Politik luar negeri, sebagaimana didefenisikan oleh Walter Calsnaes yaitu,

“Tindakan-tindakan yang diarahkan ke tujuan, kondisi dan aktor (baik pemerintah atau non pemerintah) yang berada di luar wilayah teritorial mereka dan yang ingin mereka pengaruhi. Tindakan-tindakan tersebut diekspresikan dalam bentuk tujuan-tujuan, komitmen dan/atau arah yang dinyatakan secara eksplisit dan yang dilakukan oleh wakil-wakil pemerintah yang bertindak atas nama negara/komunitas yang berdaulat.”12

Politik luar negeri menjadi bentuk pengejawantahan dari kebijakan

pemerintah negara dalam berinteraksi dengan pihak di luar wilayah teritorial

negara. Oleh karena itu, dalam proses perumusannya, Politik luar negeri harus

memperhitungkan kondisi internal dari negara. Salah satunya adalah kondisi

geografis negara tersebut. Potensi geografis dan isinya merupakan aset atau bisa

menjadi bargaining point dalam interaksinya dengan negara lain. Termasuk

keberadaan sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas alam yang merupakan

bahan bakar utama di dunia dewasa ini.

Bahan bakar fosil telah menjadi bagian yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Tingkat ketergantungan yang tinggi menyebabkan lonjakan

kebutuhan. Namun, ini tidak ditunjang dengan meningkatnya pasokan bahan

12Walter Carlsnaes dalam Abubakar Eby Hara, 2011, Pengantar Analisa Politik Luar Negeri, Bandung: Nuansa, hal. 13

12

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

bakar terutama minyak bumi. Hal tersebut mendorong energi sebagai salah satu

concern dalam dunia hubungan internasional.

Dalam menempatkan isu energi sebagai tools dalam politik luar negerinya

sebuah negara harus mampu merumuskan potensi yang dia miliki. Minyak,

sebagai komoditas energi utama saat ini mampu menjadi magnet politik yang

mampu mempengaruhi interaksi aktor dalam dunia hubungan internasional.

Menurut Alexander Betts konsekuensi politik suatu negara akibat dari

ketergantungan akan minyak jelas meningkat ke dalam beberapa jalan/cara yang

berbeda. Sebagai contoh dalam konteks konflik ataupun perang antar negara

seringkali minyak bumi sebagai faktor pendorong terjadinya konflik tersebut

sebelum perang ataupun sesudahnya.13

Sedangkan menurut Peter Evans dalam oil politics bahwa pemerintah

harus mempunyai power agar dapat mengutamakan dukungan politik utama yang

dibutuhkan untuk operasi pasar ekonomi.14 Oil politics merupakan serangkaian

pola kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menjaga keamanan domestiknya

di bidang energi. Dalam konteks yang lebih luas, tidak hanya mencakup minyak

bumi sebagai komoditas energi utama. Tapi dapat juga diaplikasikan dalam

memandang gas alam dan batu bara sebagai komoditas energi selain mainyak

bumi.

E. Metode Penelitian

13 , “The International Politics of Oil” dalam St. Anthony’s International Review, Volume 2, Nomor 1, Mei 2006, hal 3

14 Ibid.

13

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang dipilih oleh penulis adalah deskriptif analitif. Penulis

terlebih dahulu menggambarkan strategi politik energi Rusia di Kawasan Asia

Tengah. Kemudian penulis menganalisis pengaruh politik energi terhadap

pencapaian kepentingan nasional Rusia di Kazakhstan

2. Jenis Data

Adapun jenis data yang dibutuhkan oleh penulis adalah data sekunder.

Data ini berupa dokumen resmi negara tentang strategi energi rusia dan dokumen

perjanjian kerja sama di bidang energi. Selain itu, penulis juga menggunakan data

statistik dari lembaga terkait mengenai hasil ekspor-impor minyak bumi, gas alam

dan batu bara di kawasan Asia Tengah, khususnya negara Rusia dan Kazakhstan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu telaah pustaka

(Library Research). Penulis mengumpulkan data dari berbagai literatur kemudian

menganalisa data tersebut. Literatur ini berupa buku-buku, dokumen, jurnal-

jurnal, majalah, surat kabar, dan situs-situs internet maupun laporan-laporan yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

Adapun tempat penelitian yang telah penulis kunjungi adalah :

1. Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan di Makassar

2. Perputakaan Pusat Universitas Hasanuddin di Makassar

3. Perpustakaan Universitas Fajar di Makassar

4. Perpustakaan BaKTI di Makassar

14

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

5. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin di Makassar

4. Teknik Analisa Data

Teknis analisis data yang digunakan oleh penulis adalah teknik analisis

data kualitatif. Penulis menggambarkan permasalahan berdasarkan fakta-fakta

yang ada, kemudian mengkorelasikannya satu sama lain. Hingga akhirnya

berdasarkan hal tersebut penulis merumuskan simpulan. Teknik analisis data

kualitatif juga bertujuan menjadikan penjelasan lebih sistematis dan faktual.

Selain itu, melalui sifat dan fenomena yang diteliti dengan studi telaah pustaka

serta observasi menjadikan pendalaman terhadap studi penelitian permasalahan.

Adapun tabel dan angka-angka akan membantu memperkuat dan menjelaskan

analisis kualitatif.

5. Metode Penelitian

Metode penulisan yang digunakan penulis adalah metode deduktif, dimana

penulis terlebih dahulu menggambarkan secara umum, lalu kemudian menarik

simpulan yang bersifat khusus.

15

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kepentingan Nasional

Negara sebagai suatu institusi politik yang berdaulat merupakan aktor

utama dalam dunia internasional. Negara dipandang sebagai sebuah institusi yang

lengkap. Negara disusun oleh aspek fisik dan aspek nonfisik yang saling menjaga

dan mengisi satu sama lain. Aspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara

atau penduduk dan sumber daya alam yang terkandung didalam wilayahnya.

Sedangkan yang dimaksud aspek non-fisik seperti aturan, hukum dan UU yang

menjadi landasan hukum sekaligus landasan filosofis dalam berjalannya proses

pemerintahan dan pengambilan kebijakan.

Sebagai aktor utama dalam dunia hubungan internasional, Negara-negara

bergerak dinamis dalam interaksinya. Sejak penandatanganan perjanjian

Westphalia yang menandai pengakuan negara berdaulat. Hingga saat ini, negara

mengalami perkembangan baik di dalam internal ataupun eksternalnya yang

saling mengikat dan mempengaruhi.

Perkembangan tersebut menjadi salah satu objek dalam kajian ilmu

hubungan internasional. Pola interaksi negara berkembang secara pesat. Baik

dalam hal metode, aktor yang bergerak di dalamnya ataupun isu-isu yang menjadi

perhatian dalam interaksi antar negara. Pembentukan aliansi yang dilatarbelakangi

oleh adanya ancaman negara lain di dalam Kawasan seperti di Eropa pada

pertengahan abad ke 19. Hingga munculnya Aliansi-aliansi atau IGO yang

16

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

menunjukkan ketidakmampuan negara untuk mengatasi isu-isu kontemporer

seperti traficking, transnational crimes dan isu lingkungan.

Seiring perkembangan metode dalam interaksi dunia hubungan

internasional. Kepentingan nasional selalu menjadi objek utama dalam

menganalisa interaksi antar negara. Perbedaan metode dan bentuk dipandang

sebagai cara. Sedangkan kepentingan nasional merupakan core dalam analisis

ilmu hubungan internasional. Ketidakmampuan negara dalam memenuhi

kepentingannya sendiri telah menjadi landasan dalam interaksi sejak berabad-abad

silam. Di era modern seperti saat ini, Perkembangan teknologi dan semakin

kompleksnya kebutuhan manusia menjadi pendorong utama dalam interaksi antar

negara.

Kepentingan nasional menjadi core sebab akan membantu memahami dan

menjelaskan perilaku negara dalam dunia internasional. Dr. Anak Agung Banyu

Perwita dan Dr. Yanyan Moch. Yani menjelaskan bahwa Kepentingan nasional

dapat dikatakan sebagai tujuan fundamental dan faktor penentu akhir yang

mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu negara dalam merumuskan

kebijakan luar negerinya.15

Untuk membantu menjelaskan pengertian tersebut, kita bisa mengambil

contoh kebijakan Amerika Serikat untuk mendirikan pangkalan militer di

Kawasan Asia Timur. Bentuk kebijakan Amerika Serikat berkembang dari

pembangunan pangkalan militer, bantuan ekonomi, hingga pendampingan

pembangunan armada militer terhadap negara sekutu Amerika Serikat di Kawasan

15 Dr. Yanyan Moh. Yan dan Dr. Anak Agung Banyu Perwita, 2006, “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, Hal. 35.

17

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

seperti Korea Selatan, Jepang dan Taiwan. Namun, yang perlu disadari

kepentingan nasional Amerika Serikat di Kawasan tersebut tetap pada

menanamkan pengaruhnya di Kawasan untuk mencegah ekspansi yang dilakukan

pihak komunis dalam hal ini China dan Rusia. Kepentingan tersebut akan

bertahan. Bahkan cenderung berkembang ke bidang ekonomi dalam bentuk kerja

sama ekonomi dan pangsa pasar dari barang produksi Amerika Serikat.

Dalam ilmu hubungan internasional, kemampuan untuk mengetahui dan

menganalisa kepentingan nasional suatu negara akan menjadi kunci dalam

menjelaskan dan memahami serangkaian kebijakan luar negeri suatu negara.

Dalam cakupan selanjutnya, kepentingan nasional tersebut akan menjadi dasar

dalam pengembahan kepentingan negara yang paling vital, seperti pertahanan,

keamanan, militer dan kesejahteraan ekonomi.16

Penjelasan di atas bisa kita lihat dari pola kebijakan luar negeri Amerika

Serikat dalam menjaga hubungannya dengan pemerintah Saudi Arabia. Krisis

ekonomi pada dekade 70an akibat pengurangan produksi minyak negara Timur

Tengah sebagai protes atas dukungan negara barat terhadap Israel. Trauma atas

terulangnya peristiwa tersebut. Amerika Serikat membangun kebijakan luar negeri

yang mendekatkan Pemerintah Saudi dan Pemerintah Amerika Serikat. Amerika

Serikat menerapkan standar ganda dalam pola hubungannya dengan Pemerintah

Arab Saudi. Amerika Serikat yang mendorong proses demokratisasi dalam

interaksinya dengan negara lain berbalik cenderung mendukung sistem

pemerintahan monarki yang dianut Arab Saudi. Bahkan Amerika Serikat

membantu Saudi melalui bantuan luar negeri dalam bentuk pinjaman, alih 16 Ibid.

18

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

teknologi di bidang ekplorasi dan priduksi minyak bumi serta pembangunan

armada militer Kerajaan Saudi Arabia.

Fenomena diatas menunjukkan posisi kepentingan nasional dalam

perumusan kebijakan dan politik luar negeri suatu negara. Negara yang dalam

paradigma Realis dipandang sebagai institusi yang bergerak untuk mencapai

tujuannya dengan cara yang logis. Oleh karena itu, metode dan cara akan

disesuaikan dengan kepentingan dan situasi yang dihadapi negara demi mencapai

kepentingan nasionalnya.

Fenomena HI dewasa ini mendorong kepentingan nasional tidak lagi

menjadi bersifat politik semata. Perkembangan ilmu HI juga mendorong konsep

kepentingan nasional menjadi bersifat multidimensional. Maksud dari

multidimensional adalah adanya keterkaitan secara sistemik dalam aplikasinya

antara dimensi yang satu dengan dimensi yang lain. Selain itu pergeseran isu

keamanan dari state security menuju human security juga mendorong konsep

kepentingan nasional pada isu-isu kontemporer seperti lingkungan, kesejahteraan

dan kejahatan Transnasional.

Kepentingan nasional suatu negara akan ditentukan berdasarkan

kebutuhan dalam negeri negara tersebut dan pembacaaan terhadap lingkungan

internasionalnya. Untuk lebih mudah memahami, Robinson membagi klasifikasi

kepentingan nasional sebagai berikut.17:

1. Primary Interest, kepentingan nasional terdiri atas wilayah, negara,

identitas politik, kebudayaan dan kelanjutan hidup bangsa terhadap

gangguan dari luar. Kepentingan primer ini tidak pernah 17 . Jack S. Plano dan Ray Olton. 1990, Kamus Hubungan Internasional, Jakarta. CV. Abid. Hal. 7.

19

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

dikompromikan. Semua negara mempunyai kepentingan serupa dan

kerapkali dicapai dengan pengorbanan yang tidak sedikit.

2. Secondary Interest, kepentingan yang berada diluar primer tetapi

dianggap penting dan mendukung kepentingan primer.

3. Permanent Interest, kepentingan yang bersifat konstan dalam jangka

waktu yang lama

4. Variable Interest, merupakan suatu kepentingan yang bersifat

kondisional dan dianggap penting sebagai kepentingan nasional pada

suatu waktu tertentu.

5. General Interest, Kepentingan yang dapat diberlakukan untuk banyak

negara dan cenderung serupa dalam bidang khusus seperti bidang

ekonomi atau perdagangan.

6. Spesific interest, kepentingan yang lebih bersifat khusus dan spesifik

yang cenderung berbeda berdasarkan kebutuhan dan kondisi negara.

Sebagai sebuah konsep, kepentingan nasional suatu negara akan menjadi

dasar begi peneliti ilmu hubungan internasional dalam menganalisis dan

menjelaskan kebijakan suatu negara. Dalam lingkup lebih luas dapat membantu

menjelaskan fenomena yang terjadi dalam sistem dunia hubungan internasional

secara lebih luas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mochtar Mas’oed.

Bangsa-bangsa di dunia ini berinteraksi diantara mereka merupakan sistem, Struktur sistem itu dan perubahan-perubahan yang dialaminya selama ini telah menentukan perilaku aktor-aktor hubungan internasional yang terlibat di dalamnya. Sistem sebagai lingkungan internasional telah menentukan perilaku negara bangsa.

20

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Oleh karena itu, akan sangat penting untuk memahami kepentingan

nasional suatu negara sebagai landasan dan latar belakang kebijakan suatu negara.

Duni hubungan internasional yang berkembang semakin pesat juga mendorong

berkembangnya kebutuhan negara. Namun, akan ada hal-hal prinsipil yang tidak

bergeser dan akan menjadi kepentingan nasional utama masing-maisng negara

dalam berinteraksi. Sebagai sebuah tujuan yang akan menjadi dasar dalam

interaksi serta perumusan kebijakan luar negeri negara.

Mendefenisikan dan mengukur pencapaian kepentingan nasional suatu

negara lebih merupakan hal yang bisa diidentifikasikan dari pada harus diukur

secara kongkrit. Para penganut realis seperti K.J. Holsti menyamakan kepentingan

nasional sebagai upaya negara untuk mengejar power.18 Power itu sendiri adalah

segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara kontrol suatu negara

terhadap negara lain. Dalam penelitian ini, akan difokuskan pada kemampuan

Rusia untuk mempengaruhi kebijakan dan keberpihakan Pemerintah Kazakhstan.

B. Konsep Geopolitik dan Geostrategis

Kemajuan teknologi telah mendorong manusia pada sebuah kondisi

dimana kendala-kendala ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang berarti.

Kondisi geografis dewasa ini, tidak lagi dilihat sebagai border atau batasan dalam

pengembangan sebuah negara. Sebaliknya, dia kemudian dilihat sebagai potensi

dari sebuah negara untuk melakukan pencapaian tujuannya. Instrumen geografis

18. K.J. Holsti. 1983. INTERNATIONAL POLITICS A Framework for Analysis. London. Prentice-Hall. Hal. 140

21

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

sejak dahulu kala telah menjadi objek kajian yang disadari atau tidak, mendasari

banyak peristiwa penting dalam dunia internasional.

Menurut Adrianus Harsawaskita geopolitik adalah,

“Kajian terapan hubungan antara ruang geografis dengan politik. Jadi geopolitik mengkaji impak resiprokal antara pola ruang (spatial)—core dan periphery, territory dan lokasi—dengan keadaan diwilayah tertentu—sosial atau politik, misalnya—dalam suatu wilayah, ide politik, lembaga dan transaksi.”19

Lebih lanjut Harsawaskita memberi penjelasan bahwa,

“Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah Hubungan Internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, dan benua kawasan, juga provinsi atau lokal. Di sini, geografi membatasi atau mengarahkan aktifitas negara.”20

Adapun definisi dari Political Geography adalah “study of political

proces, differing from political science only in emphassis given to georgraphical

influences and outcomes and in the aplication of spatial analysis technique”.21

Dari defenisi tersebut dapat dilihat bahwa instrumen geografi kemudian

dipandang sebagai faktor yang menentukan pilihan-pilihan dari strategis suatu

negara. Kajian geografi politik tidak lagi didasarkan pada fisis determinisme yang

menjadikan instrumen geografi sebagai penentu kekuatan utama sebuah negara.

Dalam perkembangannya muncul gagasan baru yang disebut aliran

Possibilisme yang dipelopori oleh Jean Brunhes (1869-1930), Albert Demangon

dan Paul Vidal De la Bache (1845-1919). Aliran Possibilisme menekankan pada

negara tidak lagi sebagai “an organic political entitiy” tapi juga sebagai “The

19 Yulius P. Hermawan, dkk, loc. cit20 Ibid.21 Martin John, dkk, 2004, An Introduction to Political Geography, Space, Place and

Politics, London: Routledge , hal. 4

22

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

collective consciousness of its citizens ”.22 Faktor geografis kemudian

ditempatkan sebagai sebuah faktor yang mempengarui kondisi suatu negara dalam

bidang politik, ekonomi maupun strategis. Namun, maju tidaknya suatu negara

dikembalikan kepada kemampuan dan kredibilitas manusia yang berdiam diri di

lingkungan tersebut.

Pengertian-pengertian yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa

negara merupakan sebuah identitas yang tidak bisa lepas dari perkembangan objek

studi geografi politik. Negara di dalam studi geografi politik merupakan sebuah

politically region yang di dalamnya kita mampu mengkaji bagaimana kondisi

geografis mempengaruhi kehidupan dan aktivitas politik maupun pengambilan

kebijakan di negara tersebut. Bagian-bagian negara yang dikaji dalam geografi

politik adalah seputar lokasi, luas dan bentuk wilayah suatu negara. Faktor lokasi,

luas dan bentuk negara seringkali dianggap sebagai bagian terpenting karena

“space is the integrating factor in goegraphy”. Space atau ruang melingkup

seluruh bagian yang terdapat di dalam wilayah suatu negara. Dari yang tampak di

atas bumi, hingga yang tersembunyi dalam perut bumi.

Ruang yang menjadi landasan kehidupan politik, ekonomi dan sosial suatu

negara. Dalam sejarah dipelajari bahwa negara-negara berperang untuk

memperebutkan ruang. Scramble of Africa merupakan perjanjian yang dilakukan

oleh negara-negara Eropa untuk membagi-bagi wilayah di Afrika. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ruang atau wilayah telah menjadi objek dalam dunia

hubungan internasional. Ruang dapat menjadi alasan sekaligus tujuan dalam

interaksi sebuah negara dalam dunia hubungan internasional. 22 Sri Hayati dan Ahmad Yani, op. cit., hal. 11

23

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Secara lebih jelas, terdapat tiga hal yang menjadi ruang lingkup dalam

mengkaji geografi politik yaitu Enviromental Relationship, National Power dan

Political Region.23 Lingkup kajian pertama Enviromental Relationship sebagai

menekankan pada hubungan antara kehidupan manusia dan lingkungan alamnya

akibat dari dorongan kehidupan dan keanekaragaman lingkungan masing-masing

negara. Prinsip ini merupakan paling tua yang dijadikan landasan dalam

pembentukan konsep fisis determinisme hingga ke aliran possibilisme

sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Lingkup kajian kedua adalah national power yang menekankan pada

pembangunan atau kekuatan negara. Prinsip ini dikembangkan oleh Ratzel yang

mencoba menggambarkan secara sistematis pengaruh lingkungan dalam

pembangunan ketahanan dan kekuatan nasional. Terdapat tujuh hukum

perkembangan (The Seven laws of The Expansion of States) menurut Alexander

dalam Abdurrachman (1987), yaitu24 :

1. Pertumbuhan ruang akan berbanding lurus dengan pertumbuhan

kebudayaan.

2. Pertumbuhan negara akan diikuti pertumbuhan di aspeklain seperti

aspek bisnis, perkembangan ide/pengetahuan, dan kegiatan keagamaan

3. Negara tumbuh melalui penggabungan dan penyerapan unit-unit yang

lebih kecil.

4. Wilayah perbatasan suatu negara menggambarkan pertumbuhan,

kekuatan, dan perubahan di negara tersebut.

23 Ibid.24 Ibid.

24

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

5. Dalam proses pertumbuhannya, negara akan mencari wilayah politik

yang bermanfaat seperti garis pantai, lembah sungai, dataran rendah

yang kaya akan sumber daya.

6. Dorongan pertama untuk pertumbuhan teritorial akan datang dari

negara primitif yang berada di luar perbatasan, dan memiliki

peradaban yang lebih tinggi.

7. Proses penggabungan merupakan bentuk lain dari sebuah hasrat akan

ekspansi wilayah atau bisa dibilang penyebaran wilayah dan hasrat

untuk melakukan ekspansi akan terus menerus ada.

Prinsip yang ketiga, yaitu Political Region membahas geografi politik

lebih di sisi teoritis, seperti dasar, tujuan dan ruang lingkup geografi politik serta

pengorganisiran keruangan. Konsep dasar dari Political Region membahas

tentang pembagian wilayah administrasi, batas negara, dan masalah yang

berhubungan dengan pengawasan wilayah keruangan negara.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perkembangan studi geografi

politik tidak lagi memandang negara faktor geografis sebagai penentu maju-

tidaknya sebuah negara. Namun, faktor geografis lebih sebagai opsi-opsi yang ada

bagi manusia yang berada di wilayah tersebut untuk menentukan nasibnya sendiri.

Geopolitik sendiri sebagai sebuah terapan dari geografi politik dalam ranah yang

lebih praktis. Geopolitik harus dipandang sebagai sebuah pedoman dalam

pengembangan dan pemanfaatan kondisi georgrafis suatu negara.

25

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Geopolitik sebagai terapan dalam georgrafi politik, meneliti unsur-unsur

untuk memperoleh data yang akan memberikan suatu konsep strategi nasional

sebagai bentuk kebijakan negara. Adapun unsur-unsur yang dimaksud adalah:

1. Lingkungan alam seperti bentuk-bentuk pulau (meliputi bentuk pulau,

iklim, cuaca, tanah dan terowongan).

2. Transportasi dan komunikasi atas manusia, barang-barang dan jasa

atau lebih tepat disebut “peredaran”.

3. Sumber-sumber ekonomi baik yang sudah dikerjakan ataupun yang

masih bersifat potensial, dan teknologi yang dimiliki negara dimana

sumber-sumber itu hendak dikerjakan.

4. Penduduk perseberangan dan sifat serta cirinya. Meliputi kejiwaan

bagian dan nasional.

5. Lembaga-lembaga politik dan alat politiknya.

6. Menyangkut ruang, yaitu meliputi lokasi, ikatan, dan batas-batas

mereka dipengaruhi ciri-ciri dari dalam dan hubungan keluar dari

lembaga politik.

Berdasarkan keenam unsur tersebut dapat disusun suatu konsep Geopolitik

yang mampu memberikan gambaran bagi negara dalam upayanya untuk

memaksimalkan potensi keruangan yang dimilikinya. Dengan demikian,

Geopolitik menunjukkan cara bagi negara untuk meluaskan pengaruhnya terhadap

wilayah-wilayah di luar perbatasannya baik itu dalam skala regional ataupun

dunia internasional.

26

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Negara dalam proses menentukan geopolitiknya dapat berlandaskan pada

teori yang dikemukakan oleh Sir Halford Mac Kinder bahwa “perubahan-

perubahan yang terjadi di dunia telah mengarahkan pergeseran kekuatan di

dunia”.25 Mac Kinder kemudian membuat peta dunia dan membaginya dalam

region-region politik tertentu. Bagian terpenting dalam peta dunia yang dibuat

Mac Kinder adalah Pivot Area yang kemudian disebut Heartland. Pivot area ini

terbentang di sebagian besar wilayah Rusia di barat berbatasan dengan Eropa,

selatan berbatasan dengan kawasan timur tengah dan asia selatan, serta Cina di

Timur. Wilayah ini biasa juga kita kenal menjadi titik pertemuan yang membatasi

Benua Asia dan Eropa.

Mac Kinder selanjutnya berpendapat bahwa negara yang menguasai

wilayah ini akan berpeluang besar menjadi negara yang menguasa dunia dan

menjadi kekuatan besar dalam peta politik internasional. Berikutnya wilayah di

sekitar Heartland yang membentang dari Eropa barat hingga Asia timur disebut

wilayah bulan sabit dalam. Sedangkan wilayah diluarnya seperti Benua Amerika

dan Austronesia disebut Wilayah Bulan Sabit luar.26

Konsep lain yang bisa digunakan untuk menggambarkan fenomena

geopolitik di suatu kawasan juga bisa dianalisis melalui konsep Shetterbelt. Sir

Alfred Thayer Mahan mengemukakan bahwa “wilayah Shetterbelt ini sebagai

wilayah yang mengalami kondisi instabilitas, wilayah ini berada di antara Rusia

dan Inggris.”27 Dalam definisi yang operasional, shatterbelt adalah kawasan

25 Martin John, dkk, op. cit., hal. 4626Ibid.27Yulius P. Hermawan, dkk, op. cit., hal. 188

27

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

strategis yang secara politis terfragmentasi menjadi wilayah persaingan antara

lingkup maritim dan lingkup kontinental.28

Perlu dipahami bahwa meskipun beberapa wilayah di dunia memiliki

tingkat konflik dan atomization (perpecahan) yang tinggi seperti perang, revolusi

dan kudeta, tetapi tidak semua wilayah itu dapat digolongkan sebagai Shetterbelt.

Wilayah Shetterbelt lebih dari sekedar wilayah penuh konflik tetapi juga playing

field dari dua atau lebih Powers yang berasal dari geostrategic realm yang

berbeda. Dalam internal wilayah ini, Major Power eksternal (dapat disebut

kekuatan maritim atau armada udara) berusaha menjadi Instrusive Power.

Sementara Major Power lokal yang merupakan negara di wilayah tersebut

berusaha menjadi kekuatan penyeimbang dalam hubungan power.29

Aspek geografis membentuk konsepsi tentang geopolitik dan geostrategi.

Paling tidak, aspek geografis memiliki tiga nilai strategis bagi kepentingan

keberlangsungan hidup. Pertama, geografi adalah area bermain bagi mereka yang

merancang dan melaksanakan suatu strategi. Kedua, geografi adalah parameter

fisik yang secara unik membentuk pilihan-pilihan teknologi,taktik, sistem logistik,

institusi, dan budaya militer suatu masyarakat. Dan ketiga, geografi merupakan

suatu inspirasi yang membentuk pemahaman bersama tentang perpolitikan dalam

batas-batas fisik geografis tersebut. Maka tidak heran Colin Gray mengatakan

bahwa “all politics is geopolitics, all strategy is geostrategy; geography is out

28Ibid.29Ibid.

28

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

there objectively as environment or terrain; geography also is within us, in here,

as imagined spatial relationship.”30

Jadi, strategi yang didasarkan atas kondisi geografi akan mampu

memberikan kekuatan kepada suatu negara atau masyarakat. Tanpa ini, maka

strategi yang lahir hanya akan memberikan perimeter pertahanan terakhir untuk

kelangsungan hidup. Geografi menyediakan ruang gerak dan keunggulan-

keunggulan tertentu dalam mengembangkan strategi dan kekuatan pertahanan.

Faktor manusia kemudian menjadi variabel penentu dalam mengolah informasi

geografis menjadi strategi (Geostrategis) atau kebijakan.

C. Konsep Politik Luar Negeri

Menelaah interaksi dari negara-negara dalam dunia hubungan

internasional akan mengarahkan kita akan sebuah keasadaran akan perbedaan

sikap dan kepentingan yang dimiliki oleh masing-masing negara tersebut. Kondisi

dunia internasional yang cenderung anarkis menyebabkan setiap negara harus

memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki untuk mencapai kepentingan

nasionalnya masing-masing.

Proses-proses mencapai tujuan tersebut terangkai dalam sebuah rentetan

perencanaan, kebijakan dan sikap yang sedikit banyak mencerminkan kekuatan

dan potensi yang dimiliki negara tersebut. Rentetan perencanaan hingga kebijakan

di forum-forum internasional tersebut bisa disebut sebagai politik luar negeri

suatu negara. Politik luar negeri, kemudian menjembatani batas wilayah dalam

30Edy Prasetyono, “Sistem Pertahanan, Politik Luar Negeri, dan Globalisasi”, dalam Jurnal Analisis CSIS, Volume 37, No. 3, September 2008, hal. 349

29

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

negeri dan lingkungan internasional. Politik luar negeri itu bisa berupa hubungan

diplomatik, mengeluarakan doktrin, membuat aliansi, mencanangkan tujuan

jangka panjang maupun jangka pendek.31

Defenisi yang lebih luas dan terukur diberikan oleh Christoper Hill yang

mengatakan politik luar negeri sebagai “jumlah hubungan resmi yang dilakukan

oleh aktor independen (biasanya negara) dalam hubungan Internasional” (Hill,

2003: 3).32 Walter Carlsnaes kemudian memberikan definisi yang dianggap

klasik dan detail yaitu :

“Tindakan-tindakan yang diarahkan ke tujuan, kondisi, dan aktor (baik pemerintah maupun non-pemerintah) yang berada di luar wilayah teritorial mereka dan yang ingin mereka pengaruhi. Tindakan-tindakan itu kemudian diekspresikan dalam bentuk tujuan-tujuan, komitmen dan/atau arah yang dinyatakan secara eksplisit dan yang dilakukan oleh wakil-wakil pemerintah yang bertindak atas nama negara/komunitas yang berdaulat.”33

Lebih lanjut, Roeslan Abdul Gani juga mengemukakan argumen bahwa

“Politik Luar negeri tidak bisa dipandang berdiri sendiri dalam konteks kebijakan,

melainkan Politik Luar negeri dari tiap-tiap negara adalah lanjutan dan merupakan

refleksi dari politik dalam negeri tersebut.”34 Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa tujuan suatu negara dalam berinteraksi di dunia internasional

diharapkan dapat mengartikulasikan kepentingan dan kebutuhan di dalam negeri.

Lebih penting lagi, Politik Luar Negeri diarahkan pada upaya mengaitkan

kebijakan pembangunan nasional dengan langkah-langkah yang ditempuh di

tingkat internasional. Namun berbeda dengan politik dalam negeri, Politik Luar

31K.J. Holsti dalam Abubakar Eby Hara, loc. cit.32Abubakar Eby Hara, ibid., hal. 1433 Ibid. 34Roeslan Abdul Gani, dalam Ganewati Wulandari dkk, 2008. Politik Luar Negeri

Indonesia di Tengah Pusaran Politik Domestik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hal. 1

30

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Negeri memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Dalam proses pengambilan kebijakan

para pengambil keputusan biasanya memiliki sedikit kontrol terhadap situasi dan

pengetahuan yang juga sangat terbatas.35

Dari beberapa defenisi diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

fokus utama dalam mengkaji Politik Luar negeri adalah untuk memperhatikan

intensi (maksud), pernyataan dan tindakan aktor yang diarahkan pada dunia

eksternal dan respon dari aktor-aktor lain terhadap intensi, pernyataan dan

tindakan ini.36

Dalam menjalankan politik luar negerinya, negara akan sangat dipengaruhi

oleh beberapa variabel yang saling terikat dan mempengaruhi. Morgenthau,

seorang penganut realisme klasik mengemukakan bahwa “negara-negara masih

dianggap memiliki tujuan dan aspirasi politik luar negeri sendiri dan tidak

sepenuhnya dipengaruhi oleh distribusi kekuasaan pada struktur internasional.”37

Morgenthau sadar bahwa “Politik luar negeri setiap negara tidak ada yang

identik, sebab masing-masing negara memiliki contextual imperative yang

berbeda-beda terkait dengan posisi geografis, sejarah, ekonomi, dan politik.”38

Morgenthau juga mengemukakan tentang tanggung jawab pemimpin dan arti

pentingnya peranan individu dalam politik luar negeri. Dia juga mendiskusikan

pentingnya “karakter nasional” sebagai suatu aspek kekuatan nasional yang

mempengaruhi politik luar negeri.

35Abubakar Eby Hara, loc. cit.36Ibid.37Ibid., hal. 3938Ibid.

31

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Holsti, yang juga dianggap sebagai penerus Realisme klasik pengikut

Morgenthau, mengejewantahkan lebih lanjut pandangan Morgenthau dengan

menyebutkan bahwa “Politik Luar Negeri suatu negara tidak semata-mata

mengikuti struktur internasional, strategi umum Politik Luar Negeri suatu negara

juga dipengaruhi oleh sifat dari keadaan domestik dan kebutuhan ekonomi.”39

Seperti Morgenthau, Holsti juga menyebutkan peranan pembuat keputusan

dalam mempersepsikan ancaman eksternal yang tetap terhadap nilai-nilai dan

kepentingan mereka akan sangat menentukan operasi Politik Luar Negeri suatu

negara. Juga faktor letak geografis, ciri-ciri topografi, potensi alam, menurut

Holsti adalah variable-variable yang mempengaruhi pilihan orientasi luar negeri.

Menurut Holsti, negara sebagai aktor memiliki tujuan-tujuan, aspirasi,

kebutuhan, sikap, pilihan, dan tindakan yang dipengaruhi atau terbentuk oleh

struktur kekuatan dan distribusi kekuasaan dalam politik internasional. Sejarah

menunjukkan bahwa tipe sistem internasional cenderung melahirkan konsekuensi

yang berbeda-beda bagi negara.40

Pada sistem hierarkis, ketaklukan dan ketergantungan merupakan orientasi

utama. Pada sistem kutub, negara yang mencari keselamatan dengan bersikap

non-blok atau isolasi biasanya gagal. Negara dijadikan negara vassal oleh para

pemimpin blok atau yang terburuk dibinasakan dan dimasukkan ke dalam wilayah

para pemimpin blok atau persekutuan. Misalnya pada struktur kutub sistem

Yunani, para sekutu Athena dan Sparta yang lebih kecil hanya mempunyai sedikit

alternatif dalam orientasi politik luar negerinya. Negara tersebut juga harus

39Ibid. 40K. J. Holsti diterjemahkan oleh M. Tahir Azhary, 1988, Politik Internasional Kerangka

Untuk Analisis Edisi Keempat Jilid Dua, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 80

32

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

menjadi sekutu setia dan membayar upeti serta pajak atau menghadapi

pendudukan dari pemimpin blok.41

Holsti kemudian menarik sebuah hipotesa bahwa semakin terpadu suatu

sistem kutub atau hirarkis, maka semakin sedikit ruang gerak pilihan atau

kebebasan bertindak bagi para anggota yang lebih lemah dalam sistem itu.

Demikian juga peluang untuk mengubah orientasi dan peran menjadi sangat

terbatas.42

Lebih rinci, Holsti kemudian membagi empat komponen utama dalam

Politik Luar Negeri yaitu orientasi-orientasi politik luar negeri, peran-peran

nasional, tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan. Orientasi-orientasi Politik Luar

Negeri sendiri kemudian dijelaskan menjadi tiga hal. Orientasi pertama disebut

isolasi, dimana untuk menjaga kepentingannya negara memilih sikap untuk

membatasi hubungan dan interaksinya dengan negara lain. Negara yang memilih

orientasi ini biasanya adalah negara yang merasa cukup sufisien secara ekonomi

dan sosial sehingga tidak membutuhkan bantuan dari negara lain. Isolasi Jepang

dan Amerika Serikat sebelum Perang Dunia I sebagai contoh.43

Orientasi kedua disebut non-alignment atau non-blok biasa juga

disamakan dengan netralitas. Penjelasan mengenai non-blok sering diberikan dari

sudut kebutuhan politik internasional pada negara yang memiliki rezim baru atau

negara yang baru mendapatkan kemerdekaan. Khususnya, di negara yang

memiliki keragaman etnis, agama dan bahasa atau sejarah pendudukan kolonial.

Sikap non-blok merupakan pengejewantahan terhadap sikap para pemimpin

41Ibid.42Ibid.43Abubakar Eby Hara, op. cit., hal. 40

33

Tabel 2.1. Sumber Konsepsi Peran Nasional

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

negara yang merasa trauma terhadap adanya negara besar dalam bentuk kutub

sebagai bentuk penjajahan baru atau sering disebut neo-imperialisme. Orientasi

non-blok, merupakan suatu cara untuk memberikan kebebasan dan saluran

nasionalisme. Akan tetapi, beberapa negara non-blok tradisional seperti Finlandia

dan Swiss tidak dapat dipahami dari sudut kebutuhan politik dalam negerinya.

Orientasi mereka cenderung bisa dipahami lebih baik jika dipandang dari letak

geografisnya (sikap Finlandia di perang dingin karena berbatasan dengan Uni

Soviet), ataupun Swiss yang secara tradisional telah menganut sikap netral sejak

tahun 1815.44

Orientasi ketiga adalah pembuatan koalisi dan pembangunan aliansi. Pada

sistem ini ada kesadaran dari negara-negara atas ketidakmampuan mereka dalam

memenuhi kebutuhannya atau menghadapi ancamannya. Selain itu, kekuasaan

coba didistribusikan secara luas kepada semua anggotanya. Persepsi ancaman

khusus seperti ancaman militer dapat membantu menjelaskan alasan dalam

membentuk aliansi. Selain itu, adanya kedekatan geografis, kesamaan ideologi

atau kesamaan ancaman.45 Pada dunia yang lebih kontemporer, adanya ancaman

yang berasal dari dalam negeri dan kemudian mempengaruhi negara lain juga bisa

menjadi alasan dari dibentuknya sebuah koalisi seperti penanggulangan isu

terorisme atau transnational crimes.

Komponen kedua menurut Holsti adalah peran-peran nasional dan

konsepsi tentang peran yang merupakan turunan dari komponen pertama dalam

Politik Luar negeri. Orientasi politik luar negeri sebuah negara kemudian akan

44K. J. Holsti diterjemahkan oleh M. Tahir Azhary , op. cit., hal. 8145Ibid.

34

Tabel 2.1. Sumber Konsepsi Peran Nasional

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

memberikan peran bagi negara tersebut baik dalam tingkatan regional atau dalam

struktur dunia internasional secara umum. Konsepsi peran nasional ini adalah

sebagaimana yang didefenisikan oleh para pembuat keputusan tentang komitmen,

aturan dan tindakan yang sesuai untuk negara.46

Meskipun menurut Holsti belum ada metode yang betul-betul tepat untuk

mengukur peranan dan orientasi Politik Luar Negeri suatu negara disebabkan

tidak bisanya dipastikan kondisi A akan memberikan dampak B terhadap suatu

negara secara umum. Lebih penting lagi, sebenarnya tidaklah mungkin mengukur 46Abubakar Eby Hara, loc. cit.

35

Sumber : Diolah dari______POLITIK INTERNASIONAL KERANGKA UNTUK

ANALISIS. 1983. Jakarta. K.J.Holsti alih bahasa M. Tahir Azhary. Hal. 82

Konsepsi Peran SumberBanteng Revolusi, Liberator Prinsip ideologis, sikap antikolonial; keinginan akan kesatuan etnisPemimpin Kawasan Kemampuan Unggul; kedudukan tradisional di kawasanPelindung Kawasan Persepsi ancaman; letak geografis; kedudukan tradional

kebutuhan negara yang terancamPihak bebas Aktif Ketakutan bahwa konflik blok akan menyebar; kebutuhan untuk

mengembangkan dengan semua negara; letak geografisPendukung Liberator Sikap antikolonial;prinsip ideologisAgen Antiimperialis Persepsi ancaman; sikap antikolonial menurut pendapat umum;

prinsip ideologis Pembela Keyakinan Persepsi ancaman; prinsip ideologis; kedudukan tradisonal di kawasanMediator-integrator Letak geografis; peran tradisional; komposisi budaya etnis negara;

ketidakterlibatan secara tradisional dalam berbagaikonflik

Kolaborator Kawasan Kebutuhan ekonomi; rasa memiliki kawasan; tradisi politik-ideologis;budaya bersama dengan negara lain; letak geografis

Pembangun Urusan humaniter; beberapa konsekuens kesenjangan pembangunanyang telah diantisipasikan; kemampuan ekonomi yang unggul

Jembatan Letak geografis; komposisi multi etnis negaraSekutu setia Persepsi ancaman; kemampuan lemah; kebijakan tradisional;

kesesuaian ideologiPihak yang dilindungi Persepsi ancaman; kemampuan lemah; kebijakan tradisional;

Tabel 2.1. Sumber Konsepsi Peran Nasional

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Sumber: Diolah dari____ POLITIK INTERNASIONAL KERANGKA UNTUK ANALISIS. 1983. Jakarta. K.J.Holsti alih bahasa M. Tahir Azhary. Hal. 82

dampak relatif berbagai keadaan sistemik atau nasional untuk menjelaskan sebuah

orientasi khusus. Pada suatu kasus tertentu, semua faktor mungkin relevan, tetapi

belum ada cara yang tepat unruk mengukur betapa pentingnya faktor-faktor

tersebut. Berikut adalah sumber konsepsi peran nasional oleh Holsti47

Untuk lebih memudahkan memahami konsepsi peran nasional, dapat

diambil contoh sikap dari Perancis dalam permasalahan krisis ekonomi Eropa.

Sikap Presiden Nicholas Sarkozy yang cenderung bersedia pasang badan untuk

menanggulangi krisis ekonomi di Eropa menunjukkan peran Perancis sebagai

pemimpin kawasan. Dengan kondisi keuangan yang cenderung sehat dan

kedudukan tradisional di kawasan.

47 K. J. Holsti diterjemahkan oleh M. Tahir Azhary , op. cit., hal. 82

36

Variabel Umum Sumber masing-masing 1. Kondisi Ekstrem 1. Persepsi ancaman

2. Perubahan penting dalam kondisi di luar negeri2. Atribut Nasional 1. Kemampuan lemah atau kuat

2. Pendapat dan sikap umum3. Kebutuhan ekonomi4. Komposisi etnis negara

3. Atribut 1. Kebijakan atau peran tradisional2. Pendapat dan sikap umum3. Urusan humaniter4. Prinsip Ideologi5. Identifikasi kawasan : kesesuain nilai dengan negara lain

Tabel 2.2. Tipe-tipe Variabel yang Dikaitkan Dengan Konsepsi Peran Nasional

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Jika dikumpulkan sumber-sumber dalam tabel di atas, maka dapat dibagi

menjadi tiga tipe variabel penjelas. Konsepsi peran negara akan sangat

dipengaruhi oleh tiga variabel berikut yaitu beberapa kondisi ekstrem, atribut

nasional, dan atribut ideologis atau sikap. Ketiga variabel ini kemudian diurai

menjadi beberapa point-point yang menjelaskan sumber dari konsepsi peran

nasional secara rinci.

D. Konsep Politik Minyak (Oil Politics)

Ilmu hubungan internasional sebagai sebuah kajian mengalami

perkembangan yang sangat pesat pasca perang dingin. Cakupan dan bentuk

interaksi aktor-aktornya menjadi semakin luas dan kompleks. Kecenderungan ini

mendorong para praktisi ataupun akademisi ilmu hubungan internasional

berupaya untuk menemukan perspektif-perspektif baru dalam menjelaskan

fenomena yang terjadi dalam dunia internasional. Fenomena interaksi di bidang

ekonomi-politik adalah salah satu bukti riil betapa pesatnya perkembangan ilmu

hubungan internasional. Beragamnya pola interaksi dari aktor-aktor (state dan

nonstate) yang terlibat di dalamnya memberikan beragam fenomena yang sangat

penting untuk dijelaskan dalam kerangka akademik.

Revolusi industri, hanyalah sebuah permulaan dari pergeseran kebudayaan

dan ledakan konsumsi masyarakat dunia secara umum. Kemampuan produksi

yang di dukung oleh mesin-mesin industri berkecepatan tinggi, meledaknya

jumlah penduduk dunia menjadi alasan meningkatnya kebutuhan kita akan

sumber daya alam. Kehidupan modern yang tidak bisa dilepaskan dari teknologi

37

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

mendorong terjadinya peningkatan konsumsi energi fosil secara besar-besaran.

Minyak bumi sampai saat ini masih merupakan bentuk energi fosil yang paling

populer. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal yaitu bentuknya yang lebih mudah

ditransportasikan, efisiensinya yang lebih tinggi serta produk penyulingannya

yang serba guna menjadi alasan kuat.

Hal ini menyebabkan minyak bumi kemudian dipandang tidak hanya

sebagai komoditas ekonomi yang menguntungkan. Lebih jauh, minyak bumi

menjadi sebuah magnet politik. Minyak bumi menjadi motif politik sekaligus

motivasi aktor-aktor dalam dunia hubungan internasional dalam proses interaksi

dan pencapaian kepentingannya. Bentuk aktivitas aktor hubungan internasional

yang didasari oleh kebutuhan atas penguasaan sumber-sumber minyak

membentuk pola yang seringkali melanggar batas-batas yuridiksi antar negara.

Bahkan mengancam stabilitas kawasan hingga dunia internasional. Serangkain

pola yang terbentuk ini kemudian dikenal dengan nama Oil Politics atau politik

minyak.

Menurut Alexander Betts, konsekuensi politik suatu negara akibat dari

ketergantungan akan minyak jelas meningkat ke dcama beberapa jalan/cara yang

berbeda. Sebagai contoh dalam konteks konflik ataupun perang antarnegara

seringkali minyak bumi sebagai faktor pendorong terjadinya konflik tersebut

sebelum perang ataupun sesudahnya.48 Dalam bagian yang lain, Mattew

Eagletown-Pierce49 menjelaskan akan minyak bumi sebagai sumber energi

potensial yang mampu menggerakkan politik suatu negara mendekati atau

48 , “The International Politics of Oil” dalam St. Anthony’s International Review, Volume 2, Nomor 1, Mei 2006, hal 3

49Ibid.

38

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

menjauhi konflik. Pergerakan akibat minyak bumi juga tidak hanya dipahami

sebagai interaksi politik antar negara. Akan tetapi meluas menjadi interaksi

ekonomi-politik yang juga melibatkan aktor non-negara (perusahaan raksasa di

bidang energi).

Dalam artian minyak bumi mampu menjadi faktor penyebab sekaligus

tujuan dari bentuk interaksi negara. Instabilitas dalam dunia hubungan

internasional akan sangat dipengaruhi oleh sikap yang diambil negara-negara

dalam upayanya untuk mengamankan pasokan minyak bumi. Industri minyak

bumi mampu menjadi faktor perekat kerjasama antarnegara. Namun, di sisi lain

bisa menjadi alasan sebuah negara menyerang negara lain.

Menurut Anne Roemer-Mahler, Oil Politics mempengaruhi empat

bidang secara luas yaitu kebijakan politik luar negeri suatu negara, lingkungan

hidup, pembangunan dan konflik.50 Sedangkan menurut Peter Evans dalam oil

politics bahwa pemerintah harus mempunyai power agar dapat mengutamakan

dukungan politik utama yang dibutuhkan untuk operasi pasar ekonomi.51 Political

Will pemerintah suatu negara dalam menjaga keamanan di sektor energi akan

sangat menentukan kondisi domestik suatu negara. Upaya-upaya dalam interaksi

internasional seperti konflik, diplomasi, bantuan senjata, membentuk aliansi

hingga menyatakan perang merupakan cara-cara yang wajar ditempuh aktor-aktor

HI dalam menjalankan oil politics.

Ketergantungan negara-negara di dunia terhadap minyak bumi menjadikan

minyak bumi sebagai salah satu komoditi bisnis paling menguntungkan saat ini.

50Ibid.51Ibid., hal. 4

39

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Lebih dari sekadar keuntungan bagi produsen dan distributor. Tetapi juga

menyangkut produktifitas sebuah negara. Suatu negara besar, pasti membutuhkan

pasokan energi yang besar untuk menjaga kebelangsungan negara dan

masyarakatnya.

Hal tersebut seperti diungkapkan Jean A Garrison dan Steven B Redd

dalam artikel yang disampaikan pada Annual Meeting of the International Studies

Association di San Fransisco pada tanggal 26-28 Maret 2008. “Untuk mereka

(penduduk) kita diharuskan untuk mengimpor minyak untuk menjaga

perekonomian dan kualitas hidup mereka meskipun banyak gangguan dalam

pengiriman minyak tersebut merupakan kemungkinan yang mengancam”.52

Pernyataan sebelumnya menjelaskan pentingnya energi tidak hanya dari

segi ketersediaannya (cadangan dan produksi) tapi juga hingga tahapan

aksesbilitas (distribusi). Meskipun dalam prosesnya, distribusi minyak dari

produsen ke konsumen seringkali melintasi benua dan samudera dengan berbagai

jenis model transportasi dan ancaman dalam proses pengirimannya. Negara

Importir harus mengambil resiko tersebut demi menjaga keamanan dan stabilitas

dalam upayanya mengamankan pasokan domestiknya. Gangguan serta ancaman

dalam proses pendistribusian minyak tersebut membuat semakin variatifnya

elemen-elemen yang mempengaruhi politik luar negeri negeri suatu negara dalam

mengamankan pasokan energinya. Oil Politics ditujukan bagi para pihak yang

terkait dalam permainan minyak dimana keuntungan atas dasar minyak menjadi

52 Dalam Paper Muhaimin Zulkhair Achsin, “Pengaruh Krisis Minyak Internasional Dalam Krisis Minyak Indonesia”, Makassar, 2008, hal. 20

40

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

penggerak dasar dalam perpolitikan baik dalam institusi negara maupun para

perusahaan minyak raksasa dunia.

Konsep Oil Politics sendiri memang tidak bisa dilepaskan dari

keistimewaan minyak bumi sebagai komoditas energi utama. Namun, dewasa ini

juga mampu menggambarkan arah pergerakan komoditas energi lainnya semisal

gas alam dan batu bara sebagai komponen penting dalam menunjang kehidupan

ekonomi dan bernegara. Meskipun, tidak seumum minyak bumi di beberapa

negara dengan iklim dingin dan kebutuhan industri besar, gas alam dan batu bara

juga menjadi komoditas energi utama. Komoditas energi tersebut juga mampu

menjadi magnet sekaligus faktor penentu dalam interaksi aktor dalam dunia

hubungan internasional.

Krisis yang terjadi di Eropa sebagai dampak konflik energi antara Rusia

dan Ukraina merupakan contoh riil. Ketergantungan Eropa terhadap pasokan gas

alam dari Rusia yang melewati Ukraina menjadikan negara Eropa berkepentingan

untuk menjalin kerjasama dan menanamkan pengaruhnya terhadap dua negara

tersebut. Oleh karena itu, Oil Politics tidak bisa hanya memandang minyak bumi

sebagai komoditas energi utama. Namun juga dapat digunakan untuk menjelaskan

fenomena yang terjadi terhadap komoditas energi lainnya, semisal gas alam dan

batu bara.

41

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

BAB III

NILAI STRATEGIS DAN BENTUK KERJASAMA

RUSIA-KAZAKHSTAN BIDANG ENERGI

A. Nilai Strategis Rusia-Kazakshtan dalam Bidang Energi

Potensi setiap negara dalam bidang energi sangatlah berbeda-beda. Hal

tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yang bersifat geografis. Kondisi alam

negara serta posisinya secara geografis menjadi faktor utama yang mempengaruhi

potensi sebuah negara dalam bidang energi. Hal itu menyebabkan perlunya

pandangan yang lengkap dan komprehensif untuk mengukur nilai strategis suatu

negara dalam bidang energi. Dalam hal mengukur bagaimana negara

memanfaatkan potensi energinya dapat dilihat dari cadangan energi (proved

reserved) dan total produksi (total supply) energi negara tersebut. Selain itu, yang

juga harus diperhatikan adalah ekspor, konsumsi, dan produksi energinya. Dari

semua hal tersebut akan diketahui nilai strategis energi suatu negara. Berikut

penjelasan nilai strategis Rusia dan Kazakshtan dalam bidang energi.

1. Rusia

Rusia sebagai negara pecahan Uni Soviet terbesar merupakan salah

satu major actor dalam bidang energi di dunia. Tiga wilayah dengan

produksi minyak bumi tertinggi di dunia (Timur Tengah, Siberia dan Asia

Tengah), yang dua diantaranya berada di wilayah kedaulatan Rusia. Rusia

merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar ke-8 di dunia.

Sedangkan dalam hal produksi, Rusia hanya kalah oleh Arab Saudi yang

42

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Tabel 3.1. Profil Minyak Bumi Rusia Tahun 2000-2008

Sumber: Diolah dari www.EIA.gov, akses tanggal 20 November 2012

merupakan produsen minyak bumi nomor satu di dunia. Tingginya

cadangan minyak bumi Rusia juga diikuti dengan Cadangan Gas Alam

Rusia yang mencapai 44,8 triliun kaki kubik per tahun 2011. Hal ini

menempatkan Rusia sebagai negara dengan cadangan dan produksi gas

bumi terbesar di dunia. Keunggulan Rusia juga dibuktikan dengan potensi

cadangan batu bara Rusia yang menempatkan Rusia di posisi kedua

sekaligus negara terbesar kelima dalam hal produksi batu bara.

Dari tabel di atas dapat dilihat profil potensi minyak bumi Rusia.

Cadangan minyak bumi yang mencapai 60 miliar, memungkinkan Rusia

untuk melakukan produksi minyak bumi dalam jumlah yang massif.

Produksi minyak Rusia tercatat sebagai negara dengan produksi minyak

terbesar kedua di dunia. Dari tahun 2000-2008 tercatat Rusia mengalami

peningkatan dari segi produksi yaitu sekitar 9 juta barel per hari.

43

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Produksi minyak bumi Rusia cenderung mengalami kenaikan

setiap tahunnya. Pada tahun 2006, produksi Rusia tercatat pada angka

6,723,638 barel per hari. Angka ini terus meningkat sepanjang tahun. Pada

2003 kisaran produksi minyak bumi Rusia sebesar 8,547,758 per hari.

Produksi tersebut terus-menerus meningkat hingga pada tahun 2007

sebesar 9,878,389 barel per hari. Hanya pada tahun 2008 produksi minyak

Rusia turun pada kisaran 9,794,119 barel per hari. Kondisi ini lebih

diakibatkan oleh perang ossetia selatan yang menyebabkan terganggunya

produksi Rusia. Namun, jumlahnya tidak sangat signifikan dalam total

produksi minyak bumi Rusia.

Konsumsi minyak bumi dalam negeri Rusia tergolong besar.

Sepanjang tahun 2000-2008 cenderung stabil pada kisaran 2 juta barel per

hari. Bahkan pada tahun 2007 ke tahun 2008 terjadi peningkatan konsumsi

dari 2,6 juta barel per hari ke 2,8 juta barel per hari. Hal tersebut

menempatkan Rusia sebagai negara dengan konsumsi minyak bumi

terbesar keempat di dunia.

Besarnya selisih antara produksi dan konsumsi dalam negeri

memungkinkan Rusia untuk menjaga kestabilan ekspornya. Produksi yang

mencapai angka 9 juta barel per hari per 2008 dan konsumsi yang hanya

mencapai 2 juta barel per hari per 2008 berdampak pada besaran angka

ekspor minyak sebesar 1 juta barel per hari. Bahkan terus meningkat, pada

tahun 2007 ekspor berada pada kisaran 1,8 juta barel per hari dan

meningkat di tahun 2008 mencapai 1, 9 juta barel per hari.

44

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Potensi minyak bumi yang dimiliki oleh Rusia sebagian besar

diperoleh dari wilayah Siberia yang merupakan wilayah dengan cadangan

terbesar minyak terbesar kedua di dunia. Sejarah penambangan minyak di

Rusia telah dimulai sejak zaman kerajaan Rusia pada akhir abad ke-19.53

Wilayah Baku yang dahulu merupakan wilayah kerajaan Rusia merupakan

wilayah ekslpoitasi minyak pertama di kawasan tersebut. Selain itu,

banyak sumur-sumur minyak di wilayah sekitar aliran sungai Volga,

Timan-Pechora, Pinggiran Laut Kaspia, Kaukasus Utara, Lena-Viluy,

Baltic Buutinge serta Pulau Sakhalin.54

Potensi energi lain yang menjadi andalan Rusia adalah gas alam,

Rusia merupakan negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia.

Potensi gas alam tersebut dimanfaatkan betul oleh Rusia dengan

menjadikan gas alam sebagai salah satu komoditas utama mereka di

bidang ekspor. Rusia merupakan negara dengan produksi gas alam

terbesar di dunia. Tingginya potensi gas alam tersebut juga didukung

tersedianya pasar yang luas dan jaringan pipa gas yang terbentang hingga

pesisir Samudera Atlantik dan Laut Meditarania.

53Marshal I. Goldman, 2008, Putin, Power and The New Russia : Petrostate, New York: Oxford University Press, hal. 17

54Aswin Baharuddin, 2009, “Konflik Energi Rusia-Ukraina dalam bidang Energi dan Dampaknya terhadap Negara-Negara Eropa”. Skripsi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fisip Unhas, Makassar

45

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Tabel 3.2. Profil Gas Alam Rusia Tahun 2000-2008

Sumber: Diolah dari www.EIA.gov, akses tanggal 20 November 2012

Unsur Cadangan Produksi Impor Ekspor KonsumsiTahun TCF

2000 44,8 19334.9625 314.3035 6590.4853 13058.78072001 44,8 19221.9545 0 6316.4409 12905.51362002 44,8 19684.581 77.693 6198.13565 13564.138352003 44,8 20507.4205 486.6407 6789.6619 14204.39932004 44,8 20991.236 794.5875 7218.73915 14567.084352005 44,8 21224.315 967.631 7861.47215 14330.473852006 44,8 21736.3825 1889.3525 8401.79165 15223.943352007 44,8 21595.1225 1818.7225 8187.07645 15226.768552008 44,8 21515 1984.703 8380.2495 15545.663

Billion Cubic Feet (BCF)

Potensi energi lain yang juga menjadi andalan dari Rusia adalah

gas alam. Dengan cadangan gas alam yang mencapai 44,8 triliun meter

kubik. Rusia merupakan negara dengan cadangan gas alam terbesar di

dunia. Adapun total produksi gas alam Rusia pada tahun 2010 mencapai

588,9 juta meter kubik per tahun. Dengan konsumsi dalam negeri yang

mencapai 414,8 juta kubik per meter, Rusia mampu menyalurkan 199 juta

kubik per meter ke luar negeri. Ini menempatkan Rusia sebagai negara

eksportir gas alam terbesar di dunia.

Produksi gas alam Rusia cenderung meningkat. Dari tabel di atas

terlihat jelas dari tahun 2000-2008 produksi Rusia stabil di atas 19000

billion cubic feet. Bahkan, meningkat hingga kisaran angka 21000 billion

cubic feet pada tahun 2008. Iklim Rusia yang terdiri dari empat musim

dengan musim dingin yang terkenal sangat kejam dan panjang. Di

beberapa wilayah seperti Siberia suhu mampu mencapai puluhan derajat

celcius di bawah nol.

46

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Berdasarkan hal tersebut, keberadaan gas alam sebagai tenaga

untuk mengaktifkan penghangat ruangan menjadi sangatlah penting. Hal

ini mengakibatkan konsumsi gas alam dalam negeri Rusia cukup tinggi.

Menurut data dari CIA World Fact Book, konsumsi gas alam Rusia per

tahun 2008 sebesar 15548 billion cubic feet. Angka tersebut menempatkan

Rusia sebagai negara dengan konsumsi gas alam terbesar ketiga di dunia.

Meskipun dengan konsumsi yang besar, Rusia tetap mampu

menjadi negara dengan nilai ekspor terbesar di dunia. Dari tabel di atas,

dapat dilihat bahwa ekspor gas alam Rusia sepanjang tahun 2000-2008

stabil diatas angka 6000-8000 billion cubic feet. Bahkan, data yang ada

menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahun.

Adapun tujuan ekspor utama dari gas alam Rusia ialah negara-

negara di kawasan Eropa. Hal ini dikarenakan faktor kebutuhan Eropa

terhadap gas alam yang sangat tinggi untuk kebutuhan rumah tangga dan

juga industri. Kondisi iklim juga sangat berpengaruh terhadap tingginya

kebutuhan Eropa terhadap gas alam.

Negara-negara Eropa umumnya adalah negara industri dengan

konsumsi energi fosil yang besar. Namun, hal itu tidak diikuti oleh

ketersediaan sumber daya alam yang cukup. Krisis energi pada tahun 1973

sebagai akibat diturunkannya produksi minyak Arab Saudi. Arab Saudi

dan Negara-Negara Arab lainnya sepakat menurunkan produksi minyak

bumi untuk menunjukkan protesnya terhadap keberpihakan negara barat

dalam menudukung Israel dalam perang melawan negara-negara Arab.

47

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Berdasarkan krisis tersebut, Eropa kemudian tidak

menggantungkan kebutuhan di bidang energi sepenuhnya pada Kawasan

Timur Tengah yang rawan konflik. Proses diversifikasi energi yang

dilakukan oleh negara-negara di Eropa tidak sepenuhnya mengganti

sumber energi dari segi pemasok. Namun juga mengganti bahan baku

penghasil energi. Proses ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap

minyak bumi dan batu bara. Negara seperti Perancis mencoba

mengkonversi kebutuhan energinya dengan menggunakan nuklir. Pada

tahun 2004, 78% kebutuhan listrik dalam negeri Perancis dipenuhi oleh

tenaga nuklir.55

Upaya diversifikasi sumber energi juga dilakukan oleh Jerman.

Sebagai negara industri dengan kebutuhan energi fosil yang sangat tinggi,

Jerman rentan terhadap isu krisis energi. Perdana Menteri Jerman, Helmut

Kohl, pada pertengahan dekade 80-an dan kemudian dilanjutkan Gerhard

Schoereder pada tahun 1998 melakukan proses diversifikasi energi

Jerman. Sumber energi kemudian diarahkan pada Uni Soviet dan negara

pecahan terbesarnya yaitu Rusia.

Pada pertengahan dekade 80-an, Pemerintah Jerman mulai mencari

sumber energi yang lebih aman dan terjangkau. Faktor geografis

kedekatan wilayah dengan Uni Soviet mendorong pemerintah Jerman

untuk menerima pasokan gas alam dari pemerintah Uni Soviet. Pasokan

gas alam Jerman berasal dari laut utara yang dibawa ke Jerman melalui

jalur pipa gas milik Uni Soviet.55 Marshall I. Goldman, op. cit., hal. 150

48

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Kerjasama tersebut dari sisi Jerman dianggap sangat

menguntungkan. Jerman mampu mengurangi resiko kecelakaan nuklir

serta mampu mengurangi ketergantungannya terhadap minyak dari

wilayah Timur Tengah yang sangat tidak stabil. Dari sisi transportasi,

ekspor gas alam melalui pipa milik Rusia dianggap jauh lebih aman

dibandingkan melalui kapal tanker melewati kawasan yang rawan

perompak seperti Laut Merah.

Faktor pendukung yang juga sangat berperan dalam produksi gas

alam Rusia adalah kebijakan pemerintah Rusia di bidang gas alam.

Ketersediaan pipa penyalur gas alam merupakan bagian penting dalam

strategi Rusia menjadi Major Actor di bidang energi terutama gas alam.

Gas alam milik Rusia disalurkan melalui pipa-pipa yang dimilikinya

menuju Eropa.

Eropa merupakan konsumen terbesar gas alam Rusia. Bahkan

beberapa negara seperti di Kawasan Skandinavia menggantungkan 100%

kebutuhan gas alamnya pada Rusia. Selain itu, Pemerintah Rusia mampu

menguasai keseluruhan pengelolaan industri gas alamnya dari tahapan

eksplorasi, produksi, distribusi hingga konsumsi. Pemerintah melalui

Gazprom BUMN yang khusus menangani industri gas berhasil

menyelaraskan kepentingan politik sekaligus motif ekonomi dalam

pengelolaan industri gas alam Rusia. Berikut adalah daftar negara

konsumen gas alam Rusia di Eropa menurut Gazprom (2011).56

56Diakses dari http://uk.reuters.com/article/2012/01/30/russia-gas-table-idUKL5E8CU1NX20120130 pada tanggal 20 November 2012.

49

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Tabel 3.3. Nilai Impor Negara-negara Konsumen Gas Alam Rusia

Sumber : Diolah dari http://uk.reuters.com/article/2012/01/30/russia-gas-table-idUKL5E8CU1NX20120130, akses tanggal 17 November 2012

Negara Konsumen Gas Alam Rusia Nilai Impor Gas Alam(billion cubic feet)

Jerman 34,02Turki 25,99Italia 17,08

Polandia 10,25Perancis 9,53Inggris 8,16

Republik Checnya 7,59Hungaria 6,26Slovakia 5,89Austria 5,43Belanda 4,37Yunani 2,90

Rumania 2,82Bulgaria 2,81Serbia 1,39

Slovenia 0,53Switzerland 0,31

Bosnia Herzegovina 0,28Macedonia 0,13Denmark 0,05

Total 150

Selain itu, sumber energi fosil lain yang menjadi andalan Rusia

adalah batu bara. Potensi batu bara yang dimiliki oleh Rusia

menempatkannya dalam negara dengan potensi batu bara terbesar kedua di

dunia di bawah Amerika serikat. Rusia memiliki cadangan batu bara

sebesar 173.073 million short tons. Dengan cadangan batu bara sebesar

itu, Rusia menyimpan tidak kurang dari 18% total cadangan batu bara di

dunia.

50

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Cadangan batu bara sangat besar tersebut adalah komoditi ekspor

yang bernilai ekonomi tinggi. Sebagian besar cadangan batu bara Rusia

terdapat di kota-kota penting yaitu Omsk dan Chelyabinsk yang terletak di

dekat Pegunungan Ural. Sepanjang tahun 200-2008, ekspor batu bara

Rusia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2000, ekspor Rusia

mencapai angka 43.981 thousand short tons. Sedangkan pada tahun 2004

mencapai angka 80.250 thousand short tons. Kemudian pada tahun 2008

mencapai 111.495. Angka-angka diatas menunjukkan signifikansi ekspor

batu bara Rusia.

Nilai ekspor yang menunjukkan peningkatan, secara tidak langsung

menunjukkan peningkatan dalam produksi batu bara Rusia. Nilai ekspor

yang tinggi hanya dapat dilakukan jika diikuti dengan ketersediaan

komoditas. Dalam hal ini ketersediaan bahan baku dan proses produksi

berperan penting. Pada tahun 2000, produksi batu bara Rusia mencapai

angka 264911 thousand short tons. Selanjutnya, pada tahun 2004 pada

angka 285436.9127 thousand short tons. Kemudian pada tahun 2008

produksi batu bara Rusia mencapai angka 336163 thousand short tons.

Faktor lain yang juga penting dalam membahas nilai strategis

Rusia di bidang energi adalah kemampuan negara dalam mengelola

infratruktur di bidang energi. Infrastruktur di bidang energi terutama yang

menyangkut isu transportasi adalah salah satu kelebihan utama dan

keunggulan utama Rusia dibandingkan kompetitornya di bidang energi

lain.

51

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Fasilitas seperti pipa gas dan minyak bumi (pipeline) yang

jaringannya tersebar di wilayah Eropa hingga Samudera Atlantik. Di

timur, jaringan pipa tersebut telah mencapai China. Bahkan, Rusia telah

menjajaki kemungkinan kerjasama distribusi minyak dan gas alam ke

Jepang melalui wilayah Serbia. Upaya pembangunan jaringan distribusi

minyak ini mendorong Rusia untuk membangun kerja sama dan kemitraan

terhadap negara-negara yang dilalui oleh pipa Rusia.

Berikut ini adalah beberapa jalur distribusi energi Rusia:

a. Dhruzba Pipelines

Jalur pipa ini merupakan jalur arteri utama pasokan minyak

dari Rusia menuju Eropa. Jalur ini membentang dari wilayah

Almetyesvk di daerah timur Rusia Eropa. Minyak bumi yang

dibawa melalui pipa ini berasal dari wilayah Siberia, Pegunungan

Ural dan Laut Kaspia. Jalur pipa kemudian membentang melewati

wilayah Mozyr di selatan negara Belarusia.

Jalur pipa kemudian terbagi dua menjadi utara dan selatan.

Jalur utara melewati Belarusia menuju Polandia dan berakhir di

Jerman. Di Jerman, jalur pipa ini melewati daerah Plock, dan juga

menyuplai penyulingan minyak di wilayah Schwadt. Jalur utara

juga berhubungan dengan Plock-Gdansk pipeline yang merupakan

jalur pipa ekspor minyak dan pelabuhan. Jalur selatan melewati

Negara Ukraina, di wilayah Brody, yang terhubung dengan

Odessa-Brody Pipeline yang digunakan untuk mengekspor minyak

52

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Tabel 3.4. Jalur Pipa Minyak Bumi Rusia

Sumber : Diolah dari http://pipelinesinternational.com/news/druzhba_pipeline/008045/ , akses tanggal 18 November 2012

menuju pelabuhan di Laut Hitam.57 Secara keseluruhan jalur pipa

ini membentang dan menyalurkan minyak sejauh 4000 km.

Dengan rincian masing-masing sebagai berikut :

Jalur Pipa Minyak Bumi Rusia Panjang Pipa (km)Belarusia 2910Ukraina 1490Polandia 670Hungaria 130Lithuania 332

Latvia 420Republik Ceko dan Slovakia 400

Jalur pipa ini melewati 45 sungai besar di Eropa, 200 jalur

kereta api dan jalur tol. Dengan kapasitas distribusi mencapai 1,2

hingga 1,4 juta barel per hari. Adapun pemilihan nama Dhruzba

Pipelines yang berarti Friendship Pipelines untuk menunjukkan

bentuk kerjasama dari negara-negara yang dilalui oleh pipa ini

dengan tujuan bersama.

b. Adria Pipelines

Jalur pipa ini merupakan kelanjutan dari Dhruzba Pipelines

jalur selatan. Pipa ini melewati wilayah Slovenia dan kemudian

melewati perbatasan Kroasia-Hungaria. Jalur ini memungkinkan

Rusia mengakses pelabuhan Omišalj di wilayah Laut Meditarania.

57Diakses dari http://pipelinesinternational.com/news/druzhba_pipeline/008045/ pada tanggal 18 November 2012

53

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Adapun kapasitas jalur ini mampu membawa minyak hingga 3,68

juta ton minyak per tahun.58

c. Baltic Pipelines System

Jalur dari pipa ini bermula di wilayah Yaroslavl di dekat

Moskow. Minyak bumi yang melewati wilayah ini berasal dari

Siberia Barat, Timon-Pechora, wilayah di sekitar sungai Volga dan

Pegunungan Ural. Jalur pipa ini memiliki kapasitas menyalurkan

pipa minyak sebanyak 76,5 juta ton per tahun. Jalur ini dikelola

oleh BUMN Transneft. Tujuan dari jalur pipa ini adalah membawa

minyak dari wilayah Heartland Rusia menuju pelabuhan Primorsk

di wilayah Telluk Finlandia.

d. CPC (Caspian Pipeline Consortium)

Caspian Pipeline Consortium merupakan pipa yang

membentang di wilayah Kazakhstan dan Rusia. Jalur pipa ini

hanya melewati dua negara. Namun, Rusia mampu menciptakan

kondisi dimana semua minyak dari Kazakhstan yang akan diekspor

harus melalui jalur ini. Minyak yang dialirkan dari CPC berasal

dari sumur terbesar milik Kazakhstan yaitu Tengiz. CPC memiliki

kapasitas menyalurkan 67 juta ton minyak bumi pertahun.

Selain empat jalur arteri utama dalam jalur transportasi minyak,

Rusia juga mengembangkan jalur kerja sama yang lain. Seperti ke China

melalui Kazakhstan dan ke Jepang melaui wilayah Siberia. Melalui

58Diakses dari http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1507904/Adria-pipeline pada tanggal 20 November 2012

54

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

kapasitas pipa yang besar, Rusia juga mencoba menjadi pintu utama

distribusi energi yang keluar dari Kawasan Asia Tengah.

Sebagai negara dengan produksi gas alam terbesar di dunia, Rusia

memiliki infrastruktur yang mendukung dalam proses distribusi gas alam.

Rusia memiliki tidak kurang dari 17 jalur pipa gas.59 Jalur pipa gas yang

utama adalah Yamal-Europe gas pipeline dan Transgas pipelines . Jalur

pipa gas ini merupakan jalur pipa gas dari Rusia untuk kemudian di

distribusikan ke seluruh Eropa. Kedua jalur pipa gas ini mampu

mengangkut 1 trilyun Kubik meter gas per tahun.

2. Kazakhstan

Uni Soviet berhasil menaklukkan wilayah yang kini kita kenal

sebagai Kazakhstan pada tahun 1936. Kazakhstan sebagai sebuah negara

memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1991. Wilayahnya yang

berbatasan langsung dengan Rusia menjadikan hingga saat ini Rusia tetap

menjadikan Kazakhstan sebagai partner strategis bagi Rusia. Rusia tetap

menjaga agar Kazakhstan memiliki kepentingan terhadap Rusia sehingga

dalam kebijakannya, Kremlin dapat memberikan intervensi baik secara

langsung ataupun tidak langsung bagi Kazakhstan.

Kazakhtan adalah negara pecahan Uni Soviet terbesar di Kawasan

Asia Tengah. Dengan luas wilayah 2.724.900 km2 Kazakhstan merupakan

negara dengan luas wilayah terbesar ke-9 di dunia. Potensi energi yang

dimiliki negara ini cukup lengkap. Bahkan, Kazakhstan merupakan negara

59Diakses dari http://www.gazprom.com/about/production/projects/pipelines/ pada tanggal 20 November 2012

55

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

dengan cadangan minyak bumi dan gas alam terbesar di Kawasan Asia

Tengah. Wilayahnya yang luas dan mencapai kawasan Laut Kaspia

merupakan salah satu penyebabnya. Kawasan Laut Kaspia merupakan

salah satu daerah di dunia yang memiliki cadangan minyak terbesar selain

Timur Tengah dan Siberia.

Kazakhstan memiliki cadangan minyak sebesar 30 miliar barel,

dengan produksi harian mencapai 1.640.021 barel per hari. Produksi ini

menempatkan Kazakhstan sebagai produsen minyak bumi ke-19 di dunia,

sekaligus penghasil minyak bumi terbesar di kawasan Asia Tengah.

Konsumsi minyak bumi dalam negeri dari Kazakhstan, meskipun

meningkat tiap tahunnya masih tergolong rendah. Sepanjang tahun 2000-

2008, konsumsi minyak bumi Kazakhstan berada diatas angka 190

thousand barel per day. Menurut data dari CIA World Fact Book, tahun

2008 Kazakhstan menempati posisi ke-53 negara dengan konsumsi

minyak bumi sebesar 247.504 thousand barel per day.

Dengan demikian, Kazakhstan dapat melakukan ekspor produksi

minyak bumi dan tetap dapat mencukupi kebutuhan dalam negerinya.

Ekspor minyak bumi Kazakhstan mengalami peningkatan yang

signifikan. Dalam rentang tahun 8 tahun, Kazakhstan mampu

meningkatkan ekspor minyak bumi sebanyak 400%. Pada tahun 2000,

Kazakhstan mampu mengekspor minyak bumi sebanyak 19 Mbd.

Selanjutnya tahun 2004, ekspor minyak bumi Kazakhstan

mencapai angka 72 thousand barel per day. Sedangkan pada tahun 2008,

56

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Unsur Cadangan Produksi Impor Ekspor KonsumsiTahun Triliun bd2000 725.629 28.78464 19.80626 194.74788

2001 835.971 31.33948 39.69636 210.45053

2002 967.514 36.03567 42.40526 217.15918

2003 1061.97374

31.26392 41.54027 206.9837

2004 1245.867 48.76249 73.71951 221.25186

2005 1337.173 53.07216 89.33696 228.97926

2006 1387.866 35.25904 76.74707 234.46372

2007 1445.6 51.47855 88.66616 235.97005

(Thousand Barel per Day)

33,8

ekspor minyak bumi Kazakhstan mencapai angka 92 thousand barel per

day. Signifikansi nilai ekspor Kazakhstan sangat dipengaruhi oleh

kebijakan pemerintahnya untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan

asing.

Ladang minyak terbesar Kazakhstan terletak di wilayah Tengiz.

Data tahun 2006 menyebutkan Tengiz Field mampu memproduksi minyak

bumi hingga mencapai 22 ton per tahun atau mencapai tahap produksi

lebih dari satu juta barel per hari. Penting untuk diperhatikan bahwa

pemerintah Kazakhstan memiliki kebijakan investasi yang sangat terbuka

di bidang energi. Seperti di Tengiz, kepemilikan saham terbesar dikuasai

oleh Chevron Texaco sebesar 50%, kemudian Tengiz Munay Gaz (milik

pemerintah Kazakhstan ) sebesar 20%. Kemudian berturut-turut Exxon

Mobile sebesar 25% dan Lukarko sebesar 5%. Pengolahan kilang ini

diserahkan sepenuhnya pada Chevron Texaco selaku operator dan

sekaligus pemiliki saham terbesar.

Potensi minyak bumi juga akan diikuti oleh gas alam dikarenakan

gas alam merupakan side effect dari sumur minyak. Potensi gas alam yang

dimiliki oleh Kazakhstan tahun 2011 mencapai 20,2 triliun meter kubik

per tahun.60 Dengan potensi tersebut, gas alam kemudian menjadi salah

satu komoditas ekspor utama Kazakhstan.

60Diakses dari https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/kz.html tanggal 15 November 2012

57

Tabel 3.5. Profil Minyak Bumi Kazakhstan Tahun 2000-2008

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Tabel 3.6. Profil Gas Alam Kazakhstan Tahun 2000-2008

Produksi gas alam Kazakhstan sepanjang tahun 2000-2008

cenderung stabil pada kisaran angka 300 billion cu m. Pada tahun 2000,

produksi gas alam mencapai kisaran angka 314 billion cu m. Di tahun

2004, produksi gas alam mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu

signifikan sebesar 316 billion cu m. Kemudian pada tahun 2008, produksi

gas alam mencapai 398 billion cu m.

Namun, konsumsi gas dalam negeri Kazakhstan juga cenderung

tinggi. Dari tahun 2000-2008, angka konsumsi gas dalam negeri

Kazakshtan cenderung fluktuatif. Pada tahun 2000, konsumsi gas alam

dalam negeri Kazakhstan mencapai 490 billion cu m. Kemudian pada

tahun 2006, mencapai kisaran angka 521 billion cu m. Berlanjut pada

tahun 2008, konsumsi gas alam dalam negeri Kazakhstan turun di kisaran

angka 313 billion cu m.

58

Sumber : Diolah dari www.EIA.gov, akses tanggal 20 November 2012

Unsur Cadangan Produksi ImporTahun T Cu m B Cu m (Billion Cubic Meter)2000

22, 8

314.3035 296.6462001 355.9752 293.1145

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Sumber : Diolah dari www.EIA.gov, akses tanggal 20 November 2012

Tabel 3.7. Profil Batu Bara Kazakhstan Tahun 2000-2008

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa eksplorasi gas

alam di wilayah Kazakhstan masih belum optimal. Meskipun cadangan

yang dimiliki besar, tingginya tingkat konsumsi dalam negeri yang

melebihi kemampuan produksi menyebabkan negara mengharuskan

mengimpor gas alam dari Rusia. Secara ekonomis, hal itu tentu saja

bersifat merugikan.

Meskipun potensi gas alam belum mampu dimaksimalkan oleh

pemerintah Kazakhstan, hal ini berbeda dengan potensi batu bara. Sejak

tahun 1930, wilayah Basin Karaganda telah menjadi salah satu penyuplai

utama batu bara Kazakhstan. Namun terdapat wilayah tambang batu bara

terbesar lain yang terletak di 200 km arah utara Karaganda, di dekat kota

Pavlodar di sisi Sungai Irtyish. Wilayah ini dikenal dengan nama

Ekibaztus. Ini menjadi lokasi wilayah tambang batu bara terbesar di

Kazakhstan.61

61Diakses dari http://aboutkazakhstan.com/about-kazakhstan-economy/coal pada tanggal 20 November 2012

59

Unsur Cadangan Produksi ImporTahun Bst Mst (Million Short Tons)2000

37,5

85367.40093 1427.493212001 87167.47538 1168.45004

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Sumber : Diolah dari www.EIA.gov, akses tanggal 20 November 2012

Kazakhstan merupakan negara dengan cadangan batu bara terbesar

di Kawasan Asia Tengah. Kazakhstan memiliki cadangan batu bara

sebesar 37,5 billion short tons. Dengan cadangan sebesar itu, Kazakhstan

mampu menjaga kestabilan dan meningkatkan produksi batu baranya.

Pada tahun 2000, produksi batu bara mencapai angka 85367.40093 Mst.

Kemudian pada tahun 2004, produksi batu bara Kazakhstan mampu

mencapai angka 95912.24362 Mst. Dilanjutkan data pada tahun 2008,

produksi batu bara Kazakhstan mencapai angka 122437.0296 Mst. Data di

atas memperlihatkan peningkatan dalam produksi batu bara Kazakhstan.

Sedangkan dari sisi konsumsi dalam negeri, data pada tahun 2000

menunjukkan angka konsumsi batu bara dalam negeri Kazakhstan

mencapai angka 49238 Mst. Hal ini meningkat hampir dua kali lipat pada

tahun 2005 dikisaran angka 71368 Mst. Sedangkan pada tahun 2008,

konsumsi dalam negeri meningkat sebesar 86939 Mst.

Konsumsi dalam negeri yang meningkat pesat menunjukkan

bergeraknya industri dalam negeri yang membutuhkan pasokan batu bara.

Secara keseluruhan aktivitas pertambangan, minyak bumi, gas alam, batu

60

Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

bara itu sendiri ataupun aktivitas rumah tangga menjadi alasan meningkat

pesatnya kebutuhan dalam negeri Kazakhstan.

Peningkatan produksi yang juga diikuti oleh peningkatan konsumsi

dalam negeri mengakibatkan stagnansi dalam ekspor batu bara

Kazakhstan. Pada tahun 2000, ekspor Kazakhstan mencapai angka 37990

Mst. Seperti yang disebutkan di atas, adanya peningkatan signifikan

terhadap konsumsi batu bara dalam negeri pada tahun 2005 mengharuskan

pemerintah menurunkan kapasitas ekspornya.

Pada tahun 2005, kapasitas ekspor batu bara Kazakhstan hanya

mencapai 27181 Mst. Kapasitas ekspor tersebut turun sekitar 20% dari

kapasitas ekspor pada tahun 2000. Namun program pemerintah untuk

meningkatkan kembali produksi batu bara mampu mengantarkan produksi

batu bara Kazakhstan pada tahun 2008 di kisaran angka 36535 Mst.

Dengan potensi yang sedemikian besarnya, Kazakhstan mampu menjadi

main actor dalam industri batu bara di kawasan.

B. Bentuk Kerjasama Energi Rusia-Kazakhstan

1. Kerjasama Bidang Eksplorasi dan Distribusi

Daerah di sekitar Laut Kaspia telah sejak lama terkenal menjadi

wilayah yang kaya akan sumber bahan bakar fosil. Laut Kaspia merupakan

danau air asin terbesar di dunia dengan luas mencapai 371.000 km2.62

62 Microsoft Student With Encarta 2010 Premium DVD, 2010.

61

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Kazakhstan merupakan negara yang menguasai wilayah barat dan

utara Laut Kaspia. Mayoritas cadangan minyak di Laut kaspia terletak di

wilayah yang dikuasai Kazakhstan. Kondisi ini mengarahkan Rusia untuk

menanamkan pengaruhnya pada proses eksplorasi minyak bumi di

Kawasan Laut Kaspia. Rusia melalui LuKoil BUMN di bidang energi

terlibat dihampir seluruh pembukaan blok minyak Kazakhstan di Laut

Kaspia. Terdapat tiga proyek eksplorasi minyak besar yang menunjukkan

besarnya pengaruh Rusia dalam kerjasama eksplorasi minyak Kazakhstan

di Laut Kaspia.

Pada tahun 2003, Pemerintah Rusia dan Kazakhstan berhasil

menemukan kesepakatan terhadap pembagian wilayah di Laut Kaspia.

Masing-masing negara menentukan garis embarkasinya di wilayah Laut

Kaspia dan mengklaim sumber daya alam yang terdapat di dalamnya.

Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari intergovernmental protocol

pada tahun 1998 yang membagi blok minyak Kurmangazy didalam

wilayah kedaulatan Kazakhstan. Sedangkan blok minyak Khvalynskoye

dan Tsentralnaya di wilayah kedaulatan Rusia. Protokol tersebut kemudian

menjadi landasan dalam PSA di Blok Kurmangazy dan persetujuan

produksi di blok Khvalynskoye dan Tsentralnaya.

Ladang Minyak Kurmangazy terletak di bagian utara Laut Kaspia.

Cadangan minyak yang dimiliki diperkirakan mencapai angka 550-1800

juta ton. Cadangan minyak bumi terdapat pada kedalaman 300-2000 meter

di bawah tanah. Pada tanggal 13 Mei 2002, Presiden Rusia Vladimir Putin

62

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

dan Presiden Kazakhstan Nuzutan Nazarbaev menandatangani protokol

kerja sama eksploitasi dasar laut bagian utara Laut Kaspia.

Perjanjian ini menyerahkan bentuk operasi lapangan pada masing-

masing perusahaan yang menjadi perwakilan negara. Rosneft- Kazakhstan

LLC yang merupakan anak perusahaan dari Rosneft, BUMN Rusia

menjadi pelaksana teknis dalam eksplorasi di Kurmangazy. Keterlibatan

Rosneft dalam eksplorasi di kurmangazy disahkan melalui surat keputusan

Kementrian energi Kazakhstan no. 1094-r pada tanggal 8 Agustus 2003.63

Sedangkan dari sisi Kazakhstan operator lapangan dilakukan oleh

MNK KazMunai Gas Oil Company, yang merupakan anak perusahaan dari

KazMunai Gas Oil Company, BUMN milik Kazakhstan. Melalui

perjanjian peraturan yang terangkum dalam PSA, Rusia dan Kazakhstan

serta konsorsium menyetujui struktur kepemilikan di Kurmangazy yaitu

sebagai berikut :

a. KazMunai Gas Oil Company 50%;

b. Rosneft-Kazakhstan LLC 25%;

c. Pihak swasta 25% (melalui revisi UU dimungkinkan pihak Rusia

menguasai hingga 50%).

Meskipun terjadi tarik-menarik kepentingan dan perdebatan di

dalam negeri Kazakstan, melalui amandemen UU Perpajakan dan

Investasi. Rusia mampu meningkatkan kepemilikannya mencapai 50%.

63 Dr. Ariel Cohen, 2006. Kazakhstan: Energy Cooperation with Russia-Oil, Gas and Beyond. London. Global Market Briefings, hal. 20

63

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Gambar 3.1. Jalur Caspian Pipeline Consortium

Penandatangan PSA blok minyak Kurmangazy ditandatangani tanggal 6

Juli 2005 dan menandai dimulainya proses produksi di blok Kurmangazy.

Bentuk kerjasama lain adalah pembukaan blok Atash. Berdasarkan

kontrak No.1289 antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

serta KazMunayGas pada tanggal 29 Desember 2003, yang bertindak

selaku operator dalam eksplorasi blok atash adalah Atash JV. Operator ini

tidak lain merupakan gabungan dari KazMunayGaz dan Lukoil, BUMN

Rusia di bidang eksplorasi dan produksi sumber daya mineral. Investasi

untuk blok ini dipersiapkan sebesar US$4.78 Million pada tahun 2004 dan

sebesar US$ 123.6 Million pada tahun 2005. Adapun proses produksi

mulai berjalan tahun 2005.

2. Kerjasama Bidang Transportasi

CPC atau Caspian Pipeline Consortium adalah pipa yang

membentang di wilayah Kazakhstan dan Rusia. Pipa ini bermula di

wilayah Kazakhstan dan berakhir di kota pelabuhan Novorossysk (wilayah

Kedaulatan Rusia) di tepi Laut Hitam. Di Kota Novorossysk kemudian

minyak bumi dikapalkan dan siap untuk disalurkan ke negara konsumen.

Adapun keterangan lebih jelas mengenai jalur CPC ini dapat dilihat

melalui gambar berikut :

64

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat jalur Caspian Pipeline

Consortium membentang dan melewati perbatasan negara Kazakhstan

menuju Rusia. Ketiadaan pelabuhan dan posisi geografis negara

menyebabkan Kazakhstan tidak dapat mengekspor minyak bumi tanpa

melalui wilayah kedaulatan negara lain. CPC kemudian menjadi satu-

satunya akses keluar minyak bumi dari Kazakhstan dengan kapasitas

distribusi mencapai 67 juta ton miinyak bumi per tahun.

Sejak tahun 1980-an, Chevron telah memulai kerjasama eksplorasi

dan produksi minyak di Blok Tengiz kepada Uni Soviet. Minyak tersebut

kemudian dibawa dan dikapalkan di kota pelabuhan di tepi Laut Kaspia.

Disintegrasi Uni Soviet menjadi negara-negara independen di Asia

Tengah, menyebabkan terjadi permasalahan di sisi transportasi minyak

bumi.dan gas alam. Minyak yang dihasilkan di Blok Tengiz (termasuk

daerah teritorial Kazakhstan) harus melalui wilayah Kedaulatan Rusia agar

bisa di pasarkan ke dunia internasional.

65

Sumber : Diakses dari http://www.marcon.com/library/country_briefs/caspian_sea/casp_pipe_map.gif, akses tanggal 28 Desember 2012

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Pada tanggal 13 Oktober 2001, CPC pertama kali beroperasi untuk

menyalurkan minyak dari blok Tengiz menuju Pelabuhan Laut di dekart

kota Novorossysk di tepi Laut kaspia. Hal ini menandai dimulainya proses

pengapalan minyak bumi dari Kazakhstan menuju pasar internasional.

Dalam meningkatkan kerja sama dan kualitas minyak bumi, didirikan

fasilitas serta lembaga yang akan mengontrol dan menjaga kualitas minyak

bumi yang melewati CPC. Pada 13 September 2002, berdirilah “Oil

Quality Bank”.

Bank ini menunjukkan komitmen CPC untuk menerapkan sistem

ekonomi bebas yang akan menjamin kebebasan setiap pihak untuk

membeli minyak melalui CPC dan menjaga agar pihak pengelola CPC

senantiasa mendapatkan keuntungan. Kemajuan berikutnya didapatkan

pada tahun 2003, ditandai dengan dikeluarkannnya pernyataan oleh The

State Acceptence Comission bahwa CPC telah berhasil melalui uji

kelayakan. Sehingga CPC dianggap telah memenuhi standar keamanan

baik dari segi teknisnya ataupun dampaknya terhadap lingkungan. Hingga

kini, CPC tetap menjadi jalur ekspor utama minyak bumi dari Kazakhstan.

BAB IV

POLITIK ENERGI RUSIA DAN KEPENTINGAN NASIONAL

RUSIA DI KAZAKHSTAN

A. Arti Penting Kawasan Asia Tengah terhadap Kepentingan Nasional

Rusia

66

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Interaksi antar negara merupakan salah satu penyebab perlunya

pendalaman terhadap kajian ilmu hubungan internasional. Ketidakmampuan

negara untuk memenuhi kebutuhannya menjadi faktor pendorong utama

timbulnya interaksi yangh melewati batas-batas yuridiksi antar negara. Namun,

perkembangan teknologi dan semakin kompleksnya kebutuhan mansia juga

memberikan pengaruh yang tidak sedikit bagi pola interaksi yang terbentuk antara

negara-negara di dunia.

Faktor kedekatan geografis juga menjadi salah satu faktor dari interaksi

antar negara. Kedekatan atau bahkan adanya wilayah yang berbatasan menjadi

alasan yang tidak dapat dihindarkan oleh negara-negara. Letak geografis negara

dalam satu kawasan menjadi stimulus lebih untuk meningkatkan kerjasama dan

interaksi antara negara-negara di dalamnya. Pembentukan aliansi antara negara di

dalam Kawasan telah menjadi fenomena yang lazim dalam dunia hubungan

internasional.

Pasca runtuhnya UniSoviet pada awal tahun 1990-an. Terjadi gelombang

kemerdekaan bagi negara-negara yang bernaung dibawahnya. Kondisi tersebut

tidak hanya terjadi di Kawasan Eropa Timur. Namun juga terjadi di Kawasan Asia

Tengah yang dalam hal sejarah tidak sebesar Eropa Timur yang memang telah

tersntuh pengetahuan sejak berabad-abad silam. Negara di Kawasan Asia Tengah

umumnya hanya terdiri dari stepa atau daerah penduduk dengan persebaran

penduduk yang masih sangat minim.

Kemerdekaan yang diproklamirkan negara di Kawasan Asia Tengah

sedikit banyak mengubah konstalasi politik di Kawasan. Meskipun belum dalam

67

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

tingkatan independen seperti Ukraina. Negara-negara di Asia Tengah mulai

membuka diri untuk bekerjasama dan menerima bantuan dari negara barat.

Kehadiran negara-negara di barat di Kawasan jelas menjadi ancaman bagi Rusia

sebagai negara pecahan UniSoviet terbesar. Kondisi ini didukung oleh nilai

strategi negara-negara di Kawasan Asia Tengah dalam bidang sumber daya energi

dan barang tambang.

Kawasan Asia Tengah merupakan daerah penghasil sumber daya energi

terbesar ketiga di dunia. Dengan potensi alamnya yang begitu besar, Kawasan

Asia Tengah hanya dikalahkan oleh Timur Tengah dan Siberia Timur dalam hal

produksi minyak bumi. Kondisi politik yang cenderung lebih stabil serta

pemerintahan yang baru terbentuk juga menjadi pertimbangan negara barat untuk

memperbesar pengaruhnya di Kawasan tersebut. Kondisi ini dipandang oleh Rusia

sebagai kekuatan tradisional di Kawasan sebagai alsan untuk menjaga

kepentingan nasionalnya.

Berangkat dari Defenisi Holsti mengenai Kepentingan nasional sebagai

upaya negara untuk mendapatkan power. Maka, dapat kita analisis unsur-unsur

yang mendukung power suatu negara. Dalam konteks hubungan antara Rusia dan

negara di Kawasan Asia Tengah, khususnya Kazakhstan. Power yang dimiliki

oleh Rusia adalah keunggulan di bidang militer. Namun, perkembangan ilmu

hubungan internasional dewasa ini menjadikan pendekatan militer dalam

membangun pengaruh sebagai langkah yang cenderung tidak populer. Meskipun

kenyataan bahwa kekuatan militer merupakan kekuatan riil yang harus dibangun

68

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

negara. Penggunaan instrumen militer hanya ditempatkan sebagai kekuatan

penggertak atau pertahanan untuk menjaga kedaulatan negara.

Dari sudut pandang pertahanan dan keamanan, Kawasan Asia tengah yang

berbatasan langsung dan berdekatan dengan wilayah Rusia memiliki nilai strategis

bagi Rusia. Rusia menganggap kondisi ini menjadi berbahaya sangat jika

intervensi dan pengaruh negara asing terutama negara barat menjadi besar di

Kawasan Asia Tengah. Kondisi serupa terlihat ketika kebijakan Polandia untuk

membangun kedekatan dengan negara barat. Rusia memutuskan untuk menaikkan

harga gas alam menuju Ukraina. Dengan alasan Ukraina telah menyalahi

perjanjian kerjasama. Kondisi ini dilakukan Rusia melihat kepentingan nasional

yang Rusia miliki sebagai kekuatan tradisional di Kawasan mulai terganggu oleh

adanya negara-negara bekas jajahan UniSoviet yang membangun kerjasama

militer dengan Negara Barat.

Melihat Kawasan Asia Tengah dari sudut pandang Rusia seperti

memandang Kawasan Amerika Selatan dan Tengah dari sudut pandang USA.

Sebagai wilayah strategis yang memiliki kedekatan secara geografis dan

banyaknya bidang-bidang kehidupan yang saling terkait dan mempengaruhi.

Kelebihannya, Rusia memiliki kedekatan secara historis dengan Kawasan Asia

Tengah sebagai sesama negara bekas jajahan UniSoviet. Sedangkan USA hampir

tidak memiliki kedekatan sejarah kecuali bentuk interaksi yang cenderung berat

sebelah dan cenderung menguntungkan USA semata.

Strategisnya wilayah Kawasan Asia Tengah bagi Rusia menempatkan

Kawasan Asia Tengah sebagai salah satu wilayah yang menjadi perhatian

69

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Pemerintah Rusia. Dalam bentuk kebijakan, Pemerintah Rusia senantiasa

menciptakana ketergantungan dari negara di Kawasan Asia Tengah terhadap

Rusia. Baik dalam bentuk sokongan energi seperti listrik, bantuan dalam bentuk

ekonomi ataupun penempatan Armada Militer Rusia sebagai pasukan

pengamanan.

Faktor lain yang menyebabkan besarnya kepentingan Rusia di kawasan

Asia Tengah adalah potensi energi dalam hal ini minyak bumi dan gas alam yang

sangat besar. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, potensi migas Kawasan

Asia Tengah secara produksi hanya dibawah Timur Tengah dan Wilayah Siberia.

Rusia harus mampu mempertahankan pengaruhnya terhadap negara produsen

minyak bumi dan gas di kawasan agar tidak menjalin kerjasama dengan

perusahaan minyak asing. Dengan mengontrol produksi dan distibusi migas di

Kawasan. Rusia dapat membentuk organisasi kartel yang dapat menjaga

kestabilan harga dan produksi migas di pasar internasional.

1. Kazakhstan

Bentuk interaksi yang terjadi antara Rusia dan Kazakhstan

menimbulkan interdependensi antara kedua negara. Kondisi ini

diakibatkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor historis kedua negara yang

merupakan bekas negara Uni Soviet. Pemimpin dari Kazakhstan, Presiden

Nuzultan Nuzurbaev yang merupakan politisi senior sejak era Uni Soviet.

Faktor kedekatan wilayah secara geografis juga menjadi faktor penting

dalam mendorong pesatnya proses interaksi antara kedua negara.

Serangkaian faktor-faktor ini bila diakumulasikan akan menjadi alasan dan

70

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

latar belakang dari pola interaksi, kerja sama dan rasa saling

ketergantungan yang timbul antara Rusia dan Kazakhstan.

Meskipun interakis kedua negara digambarkan sebagai kerjasama

yang bersifat menguntungkan dua pihak. Tidak dapat dipinggirkan asumsi

bahwa setia negara bergerak secara rasional. Rasional dalam

artian,masing-masing negara bergerak untuk memenuhi kepentingan

nasionalnya. Dalam konteksi kerjasama antara Rusia dan Kazakhstan.

Posisi Rusia sebagai negara ang lebih superior dari Kazakhstan

menyebabkan pola kerjasama cenderung ditentukan dan untuk memenuhi

kepentingan nasional Rusia. Hal ini menunjukkan posisi penting

Kazakhstan sebagai sebuah negara dalam proses pencapaian kepentingan

nasional Rusia.

Di bidang ekonomi, dari 89 provinsi yang dimiliki Rusia 72

diantaranya memiliki jaringan kerjasama dengan Pemerintah Kazakhstan.64

Rusia juga merupakan negara importir utama batu bara dari Kazakhstan.

Kerjasama kedua negara juga berlangsung di bidang suplai energi.

Kazakhstan bergantung pada pasokan listrik dari Rusia. Jaringan listrik

peninggalan

B. Strategi Politik Energi Rusia di Kazakhstan

Akhir tahun 90-an menjadi persimpangan bagi Rusia. Pembaharuan yang

dicetuskan oleh Mikhael Gorbachev sepuluh tahun sebelumnya kini mulai terlihat

64 Ariel Cohen, Op. cit ., Hal. 2.

71

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

hasilnya. Runtuhnya Uni Soviet dan disintegrasi menjadi negara-negara

independen di Kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah menjadi harga yang harus

dibayar atas pembaharuan tersebut. Krisis ekonomi berkepanjangan sekaligus

hilangnya kontrol negara terhadap aset milik negara menjadi gambaran riil yang

harus dihadapi oleh Rusia kedepannya. Krisis politik diakibatkan oleh buruknya

kepemimpinan Presiden Boris Yeltsin menyebabkan dorongan dari masyarakat

untuk melakukan perubahan.

Proses liberalisasi dan privatisasi yang terkesan dipaksakan dan tergesa-

gesa digambarkan dari kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Terutama

yang menyangkut komoditas-komoditas utama seperti minyak bumi. Dua

kebijakan pemerintah yang menjadi acuan adalah proses privatisasi perusahaan

negara dalam pasar saham. Pada bulan September 1991, Kementerian Minyak

Bumi dan Energi dikonversi menjadi perusahaan Go Public dengan nama

Rosneftegaz (Russian Oil and Gas). Kebijakan ini menyebabkan banyak pejabat

yang kemudian membeli saham dengan harga murah. Untuk kemudian

mendirikan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak pribadi dengan harga

yang relatif murah.

Kebijakan lain yang dikeluarkan pemerintah Rusia adalah pembagian

voucher saham perusahaan negara kepada masyarakat Rusia. Kebijakan ini oleh

Presiden Boris Yeltsin dianggap sebagai upaya demokratisasi ekonomi. Agar

masyarakat Rusia sadar dan memiliki akses terhadap kekayaan negara. Namun,

yang kemudian tidak diperhitungkan oleh Pemerintah Rusia adalah masyarakat

tidak mengerti kegunaan dan cara mengakses voucher tersebut. Hal itu

72

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

dimanfaatkan oleh para konglomerat yang menawarkan penukaran voucher

dengan uang. Didorong oleh kondisi ekonomi negara yang krisis dan keterbatasan

informasi serta pengetahuan. Masyarakat Rusia banyak yang menjual voucher

saham tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Bank Menatep milik Mikail

Khodorkovsky. Dengan voucher yang dikumpulkan, Khodorkovsky mampu

mendirikan Yukoz. 65

Terpilihnya Presiden Putin, membawa perubahan besar dalam kebijakan

Rusia. Putin melihat kebijakan ekonomi negara yang terlalu liberal dan sangat

berorientasi pasar telah menghancurkan negara. Penjualan aset-aset negara dengan

harga yang sangat murah kepada para oligarki, dan semakin banyaknya negara-

negara pecahan Uni Soviet yang cenderung bergerak ke barat dianggap sebagai

ancaman serius bagi negara Rusia.

Presiden Vladimir Putin menggunakan instrumen energi menjadi tools

dalam upaya mengembalikan status Rusia sebagai negara superpower. Vladimir

Putin mencanangkan Rusia sebagai negara superpower dibidang energi. Dengan

melihat kondisi ketergantungan negara-negara di dunia terhadap energi yang

semakin besar terutama minyak dan gas bumi. Instrumen energi dalam hal ini

minyak dan gas bumi dapat menjadi tools Rusia untuk menekan ataupun

mempengaruhi negara lain agar Rusia dapat mencapai kepentingan nasionalnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rusia harus mampu menguasai kembali

perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai strategis bagi Rusia. Perusahaan yang

bergerak disektor eksplorasi, produksi dan distribusi energi dalam hal ini minyak

bumi dan gas alam. Rosneft sebagai induk dari perusahaan minyak negara, 65 Marshall I. Goldman, op, cit.,hal. 106

73

Page 74: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak bumi. Sedangkan di

sektor distribusi minyak bumi dikendalikan oleh Transneft. Adapun di komoditas

gas alam, Gazprom menjadi aktor utama. Gazprom bergerak di bidang eksplorasi,

produksi dan distribusi gas alam. Ketiga perusahaan ini adalah kunci utama Rusia

jika ingin menguasai sektor migas.

Oleh karena itu, dengan memandang politik luar negeri suatu bangsa

sebagai cerminan kebutuhan dalam negeri, dibentuklah dua kebijakan yang saling

terkait dan berkelanjutan. Kebijakan ini yaitu nasionalisasi perusahaan di bidang

energi, dan pemanfaatan jalur distribusi energi.

1. Nasionalisasi Perusahaan di Bidang Energi

Putin dalam disertasinya yang dibacakan pada bulan Juni tahun

1997 di St. Petersburg Mining Institute dan juga dalam artikel yang dia

tulis pada tahun 1999 menekankan pentingnya penguasaan negara

terhadap sumber daya alam. “ The process of restructuring the national

economy must have the goal of creating the most effective and competitive

companies on both the domestic and world markets”.66 Putin menekankan

bahwa satu-satunya cara yang dapat ditempuh Rusia untuk

mengembalikan posisinya dan mengkonsolidasikan kekuatan sebagai

negara superpower adalah dengan menjadikan Rusia menjadi negara

superpower di bidang energi. Negara harus mampu menjadikan seluruh

sumber dayanya sebagai instrumen untuk mencapai kepentingan nasional.

66 Balzer Harley, . “The Putin Thesis and Russian Energy Policy”, Post-Soviet Affairs vol. 21, no. 3, Hal. 211, 2005

74

Page 75: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Bukan dengan membebaskan pasar dan oligarki untuk menghabiskan

sumber daya alam negara.

Kesalahan dimasa Presiden Boris Yeltsin yang membiarkan

oligarki menguasai aset-aset negara dibidang energi dan ekonomi harus

diperbaiki dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan tersebut dan

mengintegrasikannya dalam sebuah sistem yang modern, namun tetap

dibawah kontrol negara. Agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan

perusahaan-perusahaan asing seperti Exxon-Mobile dan Shell. Setelah

dilantik sebagai Presiden Rusia pada tahun 2000, Putin segera mengambil

langkah strategisnya untuk mewujudkan idenya menjadikan Rusia sebagai

negara superpower. Putin mulai membidik Gazprom dan Yukoz,

perusahaan energi skala besar yang dikuasai oleh oligarki untuk kemudian

dinasionalisasi.

Kondisi Ekonomi negara pada era Presiden Boris Yeltsin seringkali

digambarkan sebagai kondisi dimana terjadi privatisasi besar-besaran

terhadap aset negara dan diwarnai oleh sekelompok golongan baik swasta

ataupun kalangan politisi yang memanfaatkan kondisi negara yang minim

peraturan dan pengawasan untuk memperkaya diri dan kelompoknya.

Victor Chernomyrdin merupakan salah satu contoh dari politisi yang

berhasil memanfaatkan kelemahan sistem ekonomi di era Presiden Boris

Yeltsin. Victor terpilih sebagai Menteri Industri Gas pada tahun 1989.

Menjelang keruntuhan Uni Soviet, Victor mengambil inisiatif untuk

75

Page 76: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

mengubah kementeriannya menjadi sebuah perusahaan dan mengangkat

dirinya sendiri sebagai Presiden dari perusahaan tersebut.

Pada tahun 1992, Victor Chernomyrdin kemudian dipercaya oleh

Presiden Boris Yeltsin sebagai Wakil Perdana Menteri Rusia.67 Victor

kemudian menunjuk Rem Vyakhirev sebagai CEO dari Gazprom.

Meskipun demikian, secara tersirat Victor tetap menjadi aktor utama dari

Gazprom. Beberapa bulan kemudian, Victor dipilih oleh Boris Yeltsin

sebagai Perdana Menteri Rusia. Di tahun yang sama, 1992, Gazprom

kemudian menjadi perusahaan Go Public yang sahamnya diperdagangkan

di Russian Joint Stock Company. Hal ini menunjukkan kemajuan pesat

yang dilakukan oleh Gazprom sehingga bisa menjadi perusahaan Go

Public.

Gazprom, dibawah Victor kemudian menjadi pendukung finansial

utama dari partai milik Viktor Chernomyrdin dalam pemilu DUMA

(Majelis Rendah) pada tahun 1995. Victor juga menunjukkan

kedekatannya dengan Presiden Boris Yeltsin dengan menjadikan Gazprom

sebagai salah satu sponsor finansial utama dalam pencalonan Boris Yeltsin

sebagai Presiden Rusia pada Juni 1996. Kedekatan antara Boris Yeltsin

dan Victor Chernomyrdin menimbulkan asumsi akan begitu dekatnya

kaum oligarki dengan pusat pengambil kebijakan di Rusia. Victor

Chernomyrdin berhasil menjadi sosok penting dalam struktur

pemerintahan Rusia, sekaligus menjadikan perusahaannya memiliki akses

67 http://www.gazprom.com/about/history/people/chernomyrdin/ diakses pada tanggal 18 Februari 2013

76

Page 77: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

istimewa dalam menjalankan bisnisnya. Media massa Rusia

menggambarkan kedekatan antara Boris Yeltsin dan Victro Chernomyrdin

dengan mengubah slogan partai milik Viktor Chernomyrdin dari “Nash

Dom, Vash Dom (Our Home, Your Home) menjadi “Nash Dom, Gazprom

(Our Home, Gazprom).”

Salah satu bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh Gazprom

adalah bekerjasama dengan ITERA, perusahaan yang berkantor di

Jacksonville, Florida USA. ITERA adalah perusahaan yang bergerak di

bidang eksplorasi dan produksi gas alam. Pihak manajemen Gazprom

bekerja sama agar ITERA dapat memperoleh kemudahan dalam

berinvestasi di Rusia. Gazprom menjual secara murah ladang gas milik

Rusia kepada ITERA. Dalam hal ini, pihak manajemen Gazprom

mendapatkan keuntungan pribadi atas akses yang diberikan kepada

ITERA.

Praktek penjualan aset negara menjadi hal yang biasa dan umum

terjadi di masa pemerintahan Presiden Boris Yeltsin. Perusahaan swasta

seperti Gazprom menjadi perantara penjualan aset negara kepada pihak

asing. Negara hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari proses transaksi

tersebut. Bahkan, negara cenderung rugi diakibatkan penggelapan pajak

dan kerusakan di bidang lingkungan. Seperti pada tahun 1996, Gazprom

mendapatkan keuntungan sebesar US$ 2 Triliun, sedangkan pembagian

yang diberikan kepada negara hanya sebesar US$ 3,5 Million. Padahal saat

itu, pemerintah Rusia memiliki saham sebesar 38,4 % di Gazprom.68

68Marshall I. Goldman, op. cit., 45

77

Page 78: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Penggelapan pajak juga dilakukan pada tahun 1999, akuntan Rusia

melaporkan Gazprom mendapatkan keuntungan sebesar US$ 1,3 Billion.

Namun, kantor akuntan swasta dari barat menyatakan profit yang

didapatkan Gazprom pada tahun 1999 sebesar US$ 3,2 Billion.69 Selain

itu, kerusakan di bidang sosial dengan adanya gap yang sangat besar

antara golongan Oligarki yang hidup kaya raya. Pembangunan kantor

pusat Gazprom secara besar-besaran, hingga dijuluki “Taj Mahal from

Russia”. Sedangkan Negara dan masyarakat secara umum mengalami

tahun-tahun krisis ekonomi yang berat.

Terpilihnya Presiden Putin sebagai Presiden pada awal tahun 2000

sebagaimana dikemukakan sebelumnya membawa perubahan besar dalam

sistem ekonomi dan politik Rusia. Putin menginginkan agar potensi

ekonomi yang dimiliki oleh negara harus mampu dimaksimalkan

kinerjanya dalam membantu memperbaiki kondisi ekonomi negara. Di

tahun 2000, negara hanya memperoleh 16% share dalam total crude oil

production. Hal ini menunjukkan minimnya kontribusi minyak bumi

sebagai komoditas ekspor terbesar negara Rusia. Sebagaimana kita

ketahui, Rusia merupakan negara penghasil minyak bumi terbesar kedua di

dunia. Jika melihat trend harga minyak bumi yang meningkat. Rusia

seharusnya mampu mengambil keuntungan besar dari fenomena tersebut.

Langkah pertama yang diambil Presiden Vladimir Putin memecat

Victor Chernomyrdin sebagai Chairman dari Gazprom pada Juni 2000.

Pemecatan Victor menunjukkan keseriusan Putin untuk membenahi 69 Ibid.

78

Page 79: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

pengelolaan aset negara. Putin kemudian mengijinkan pemerintah Rusia

untuk membeli saham Gazprom di Bursa Efek Rusia. Dan akhirnya pada

Mei 2001, Putin melalui saham yang dimiliki Pemerintah Rusia di

Gazprom mendesak agar Rem Vhyakirev diberhentikan selaku CEO

Gazprom.

Sebagai gantinya, Putin mendatangkan Dmitri Medvedev dan

Alexei Miller sebagai pengganti Viktor Chernomyrdin dan Rem

Vhyakirev. Dua orang birokrat yang dikenal dekat dengan Putin dan

pernah bekerja sama dengan Putin di Kota St. Petersburg. Kedua orang ini

kemudian diserahi tugas untuk menghentikan kontrak kerja sama yang

berimplikasi pada penjualan aset negara yang menguntungkan pihak asing

dan merugikan negara. Tetapi, Medvedev serta Miller juga dituntut untuk

mengembalikan aset-aset negara yang telah dijual.

Tugas untuk mengembalikan aset negara terlihat jelas dengan

kebijakan yang dilakukan Gazprom untuk mengakusisi Sibneft. Sibneft

merupakan perusahaan minyak milik Boris Berezovsky. Boris Berezovsky

diketahui memiliki kedekatan dengan Boris Yeltsin, melalui salah seorang

anak Boris Yeltsin. Melalui Surat Keputusan Presiden tanggal 25 Agustus

1995 memutuskan untuk memisahkan Sibneft dari Kementerian Energi

dan Rosneft. Sibneft kemudian dibeli oleh Boris Berezovsky dengan harga

yang relatif murah. Sebagai gantinya, Boris Berezovsky memastikan akan

mendukung pencalonan Boris Yeltsin sebagai Presiden pada pemilu tahun

1996.

79

Page 80: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Melalui ORT, jaringan media cetak dan elektronik yang dimiliki

oleh Boris Berezovsky. Kejanggalan itu semakin terlihat melalui sistem

pembelian saham Sibneft yang menggunakan dana Loans For Shares.

Sebuah sistem investasi yang diciptakan oleh Wakil Perdana Menteri

Vladimir Potanin. Sistem ini sangat merugikan negara, sebab

memungkinkan negara meminjam uang dari bank swasta milik para

oligarki dan menukarnya dengan saham perusahaan minyak milik negara.

Pasca terpilihnya Putin sebagai Presiden Rusia, Boris kemudian

dituntut dengan ancaman penjara atas tuduhan penggelapan pajak dan

penipuan terhadap negara. Menghadapi ancaman penjara atas dirinya,

Boris Berezovsky melarikan diri ke London. Namun, Boris telah terlebih

dahulu menjual sahamnya di Sibneft kepada Roman Abrahamovich.

Roman Abrahamovich kemudian berniat untuk menjual sahamnya di

Sibneft kepada perusahaan asing. Chevron-Texaco, Shell dan Total.

Langkah cepat diambil pemerintah Rusia dengan mengancam

Roman Abrahamovich dengan tuduhan penggelapan pajak dan penipuan

senilai US$ 1,4 Billions. Akhirnya pada bulan september 2005,

Abrahamovich setuju untuk menjual sahamnya di Sibneft kepada Gazprom

senilai US$ 13 Billions. Sibneft kemudian diubah menjadi Gazpromneft

(Industri Gas dan Minyak Bumi). Akusisi Sibneft memungkinkan

Gazprom menjadi perusahaan negara yang menguasai sebagaian besar

industri minyak nasional. Penguasaan negara terhadap minyak bumi

meningkat 30%.70 70Ibid.

80

Page 81: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Gazprom juga menerapkan monopoli dalam produksi gas nasional.

Melalui penguasaannya terhadap jalur distribusi gas dari dalam negeri.

Seperti pada kasus transportasi gas di Siberia Timur. Gazprom tidak

mengizinkan TNK-BP (Perusahaan Gas Swasta) untuk membuat pipa

distribusi gas ke jalur distribusi gas atau pasar gas internasional.71 Hal ini

menyebabkan TNK-BP tidak mampu memenuhi target distribusi gas

sebesar 9 Billions Cubic Meter gas per tahun. Gazprom hanya mengijinkan

TNK-BP untuk menjual gas ke Gazprom seharga US$ 30 per 1000 Cubic

Meter. Padahal Gazprom menjual gas di pasar gas internasional seharga

US$ 190 per meter kubik. TNK-BP tidak memiliki pilihan lain kecuali

menjual langsung gas yang diproduksi ke Gazprom. Gazprom, meskipun

jarak antara Siberia Timur dan konsumen gas utama mereka yakni Eropa

cukup jauh. Dengan keuntungan yang berlipat ganda atas kerja sama

antara Gazprom dan TNK-BP.

Bentuk kontra kerja sama yang merugikan Rusia juga menjadi

bagian dari perbaikan yang dilakukan oleh Gazprom dibawah Medvedev

dan Miller. Sakhalin, sebuah pulau yang terletak di bagian paling timur

Rusia, diindikasikan memiliki kandungan minyak. Namun,

ketidakmampuan Pemerintah Rusia untuk melakukan eksplorasi dan

produksi membuat mereka mengijinkan perusahaan asing untuk terlibat

dalam pengerjaan proyek Sakhalin.

Shell dan Exxon adalah dua perusahaan asing yang menyatakan

kesiapannya untuk terlibat dalam pengerjaan proyek Sakhalin. Dalam PSA 71 http://www.rzd-partner.com/press/288516/?print diakses tanggal 28 Desember 2012

81

Page 82: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

(Production Sharing Agreement) yang dilakukan antara Shell dan

Pemerintah Rusia. Shell mengkalkulasikan kebutuhan dana sebesar US$

10 Billion untuk memulai ekplorasi dan produksi di Sakhalin. Namun,

pada Juli 2005, Shell mengajukan kenaikan ongkos produksi sebesar US$

20-22 Billion72 diakibatkan oleh kenaikan harga besi baja dan tingkat

kesulitan pekerjaan yang ternyata melebihi estimasi awal. Exxon mencoba

memberikan penawaran senilai US$ 17 Billion kepada Pemerintah Rusia.73

Namun penawaran ini juga ditolak.

Tingginya penawaran yang diajukan oleh Shell, mengubah

kebijakan Pemerintah Rusia. Pemerintah Rusia menekan Shell agar

diadakan renegosiasi PSA. Hal ini dimaksudkan agar ada perusahaan

Rusia yang menjadi rekanan Shell dalam proyek Sakhalin. Menyadari

kondisi Pemerintah Rusia yang berani mengambil langkah tegas terhadap

perusahaan asing yang menolak melakukan renegosiasi kontrak PSA.

Shell bersedia menjual 50 persen sahamnya kepada Gazprom senilai US$

7.45 Billion. Gazprom mampu menghemat US$ 3, 45 Billion. Dari harga

yang seharusnya dibayar Pemerintah Rusia atau seperdua dari harga yang

harus dibayar dalam PSA senilai US$ 22 Billion.74

Gazprom kemudian menjadi lebih dari sekedar perusahaan

eksplorasi dan produksi gas serta minyak bumi. Lebih dari itu, Gazprom

menjadi simbol dari kontrol Pemerintah Rusia terhadap sumber daya

72 http://royaldutchshellplc.com/2011/08/31/rosneft-deal-shows-exxon-to-be-the-only-supermajor-with-heft-in-russia/ diakses pada tanggal 28 Februari 2012

73Ibid.74Ibid.

82

Page 83: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

alamnya. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Pemerintah Rusia dan Gazprom memiliki keselarasan dan

kebersinambungan dalam kebijakannya. Pemerintah Rusia senantiasa

memberikan Gazprom jalur dan kesempatan untuk memperluas jaringan

bisnis. Selain itu juga melindungi Gazprom dari ancaman kompetitor-

kompetitor asing di Rusia, Kawasan Asia Tengah. Serta Gazprom sudah

mulai memasuki pasar energi Afrika.

Di lain pihak, Gazprom memberikan keuntungan kepada

Pemerintah Rusia sebagai pemilik saham tunggal di Gazprom. Pada Mei

2006, Presiden Vladimir Putin dalam pidato kenegaraan menekankan akan

prestasi yang dicapai oleh Gazprom.75 Gazprom berhasil menjadi

perusahaan dengan nilai saham di pasar saham internasional ketiga

terbesar di dunia. Gazprom hanya kalah dari Exxon Mobile dan General

Electric. Padahal Gazprom hanya beroperasi di wilayah Rusia, Asia

Tengah dan Eropa Timur saja. Adapun Exxon-Mobile dan General

Electric yang telah memasuki pasar hampir seluruh negara di dunia.

Selain Gazprom, perusahaan lain yang menjadi bagian dari strategi

Presiden Vladimir Putin untuk mengembalikan kejayaan Rusia dan

menjadikan Rusia sebagai negara superpower dibidang energi adalah

Yukos. Yukos adalah perusahaan minyak milik Mikhail khodorkovsky.

Melalui proses liberalisasi pada awal dekade 90-an. Khodorkovksy

mendirikan Bank Menatep. Dengan Menatep, Khodorkovsky melakukan

serangkaian penipuan dan penggelapan pajak. Puncaknya, Mikhail 75. Ibid. Hal. 142.

83

Page 84: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Khodorkovsky berhasil mengakusisi saham pemerintah melalui penipuan

perbankan dan memanfaatkan program Loans For Share. Mikhail

Khodorkovsky membeli 88 persen saham Yukos dari pemerintah seharga

US$ 350 Milllion. Padahal pada kisaran harga sebenarnya, nilai harga

saham Yukos berada pada kisaran angka US$ 3-5 Billion.76

Pada awal dekade 2000-an, Yukos berhasil menjadi produsen

minyak terbesar di Rusia. Bahkan mengalahkan produksi negara itu

sendiri. Hal ini menyebabkan kebijakan yang diambil Mikhail

Kodorkovksy juga semakin berani untuk menantang Presiden Vladimir

Putin. Mikhail Kodorkovsky merencanakan untuk membangun pipa

minyak bawah laut. Usaha ini merupakan saingan terhadap Transneft.

Transneft adalah satu-satunya perusahaan milik negara yang menguasai

dan mengendalikan seluruh aktivitas distribusi minyak dan pengelolaan

pipa minyak Rusia. Mikhail Kodorkovsky juga menandatangani kerjasama

antara Yukos dan China dalam hal pembangunan pipa minyak dari Siberia

menuju China.

Presiden Putin menganggap kerja sama ini tidak melibatkan Rusia

sebagai negara asal Yukos. Pada tahun 2003, Kodorkovksy bermaksud

menjual saham Yukos kepada perusahaan asing seperti Chevron dan

Exxon-Mobile. Kodorkovsky juga telah melakukan kesepakatannya untuk

melakukan merger dengan Sibneft perusahaan milik Berezovsky.

Kodorkovksy ditangkap oleh kepolisian Rusia pada 23 Oktober 2003.

Penangkapan dilakukan atas tuduhan penggelapan pajak, pencucian uang, 76Ibid. Hal. 72

84

Page 85: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

penipuan, melakukan tindak kekerasan dan pembunuhan berencana.

Kodorkovsky dihukum 8 tahun penjara dan dikirim ke penjara

Krasnokamensk di Siberia. Kasasi yang dilakukan pada tingkat pengadilan

tinggi pada tahun 2007 menambah masa hukuman Kodorkovsky hingga 15

tahun penjara. 77

Yukos diharuskan membayar ganti rugi kepada negara sebesar US$

33 Billion. Untuk menutupi utang tersebut, pada Desember 2004, aset

paling berharga Yukos yaitu Yuganskneftegaz dijual seharga US$ 9.35

Billion. Aset ini dibeli oleh Baikal Finance Group. Ketidakmampuan

Yukos memenuhi tuntutan tersebut mengakibatkan Yukos dinyatakan

bangkrut pada tahun 2006.78

Keseluruhan aset Yukos dijual untuk melunasi utangnya terhadap

negara. Saham Yukos diperkirakan mencapai angka US$ 22-26 Billion.

Rosneft, induk perusahaan perminyakan Rusia berhasil mengakusisi

mayoritas saham Yukos.79 Kondisi ini dimungkinkan setelah pemerintah

Rusia melakuan serangkaian manipulasi dan tekanan agar tidak ada

penawar lain yang mampu membeli saham Yukos. Diakusisinya Yukos

oleh Rosneft mengembalikan Rusia sebagai produsen utama minyak bumi

dalam negeri, posisi yang sebelumnya dipegang oleh Yukos di bawah

kepemimpinan Mikhail Kodorkovsky.

2. Penguasaan Jalur Transportasi di Bidang Energi

77 Ariel Cohen, Op.cit., Hal.3178Ibid.79 Perovic, Jeronim and Robert W. Ortung. 2009. Russian Energy Power and Foreign

Relations : Implications for Conflict and Cooperation. London. Routledge. Hal. 138

85

Page 86: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Secara geografis Kazakhstan tergolong negara yang mengalami

kondisi Landlock. Hal ini diakibatkan oleh wilayah negara yang tidak

memiliki perbatasan dengan laut lepas. Kondisi tersebut berimplikasi pada

ketergantungan Kazakhstan terhadap negara-negara di sekitarnya agar

Kazakhstan dapat berinteraksi dengan dunia internasional, terutama dalam

bidang ekonomi dan perdagangan. Pola interaksi yang terbentuk kemudian

menjadi pola interaksi yang saling berkaitan satu sama lain.

Di lain pihak, Kazakhstan memiliki modal yang kuat serta nilai

strategis dalam kondisi dan lokasi geografisnya. Kazakhstan merupakan

negara dengan wilayah teritorial terluas di Kawasan Asia Tengah. Dengan

letaknya yang terletak di perbatasan Eropa dan Asia. Kazakhstan memiliki

akses pada dua negara besar, China dan Rusia. Kondisi ini menjadi

keunggulan dari segi ekonomi. Kazakhstan memiliki akses terhadap pasar

terbesar di kawasan. Di lain pihak, Kazakhstan menjadi sangat rawan

mendapatkan tekanan dan intervensi dari dua negara yang lebih superior

dari Kazakhstan tersebut. Lebih jelasnya lihat Peta Kazakhstan pada

Gambar Peta 4.1.

86

Page 87: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Gambar 4.1 Peta Wilayah Negara Kazakhstan

Sumber : Diakses dari http://map.primorye.ru/raster/maps/commonwealth/cis_central_asia_pol_95.jpg , tanggal ...

87

Page 88: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Rusia sebagai negara pecahan Uni Soviet terbesar tidak dapat

melepaskan begitu saja negara-negara di daerah sekitarnya menjadi

negara-negara independen dan bebas dalam menjalin kerja sama dengan

pihak asing. Rusia memiliki kepentingan untuk tetap menjaga kontrolnya

terhadap negara-negara pecahan Uni Soviet. Dalam kasus Kazakhstan,

Rusia melakukan instrumen jalur distribusi energi sebagai tools untuk

menekan pemerintah Kazakhstan.

Rusia mencoba melakukan manipulasi jalur transportasi minyak.

Hal tersebut untuk menjadi senjata bagi pemerintah Rusia agar Kazakhstan

tetap mengikuti aturan-aturan dan kepentingan Rusia di Kazakhstan dapat

tercapai. Dua jalur ekspor minyak termurah dan paling efisien Kazakhstan

adalah melalui pipa milik Rusia yang dikelola oleh Transneft. Transneft

sebagaimana dibahas sebelumnya merupakan BUMN milik Rusia yang

mengelola jalur transportasi minyak yang melalui wilayah teritorial Rusia.

Jalur pertama adalah melalui Pipa Atyrau-Samara. Jalur pipa ini

menghubungkan Kazakshtan’s Oil Pipeline Network dengan jalur pipa

minyak Rusia. Jalur pipa Atyrau-Samara dimiliki bersama oleh

KazTransOil dan Transneft. Melalui jalur ini, minyak milik Kazakhstahn

disalurkan menuju wilayah Rusia. Kemudian disalurkan ke Eropa melalui

jalur pipa Dhruzba menuju Belarusia. Konsumen utama dari jalur ini

adalah Jerman, Belanda, dan negara Skandinavia.

Biaya transit yang dikenakan oleh Transneft adalah US$ 0.73/Ton/

100 Km atau jika dikalkulasikan sekitar US$ 2-3 per barel minyak.

88

Page 89: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Meskipun terbilang sebagai jalur paling murah, pemerintah Rusia melalui

Transneft menekan agar kuota ekspor yang diberikan kepada Kazakhstan

hanya mencapai 15-17.5 juta ton minyak bumi per tahun. Jalur ini juga

terbilang lambat, sebab minyak yang berasal dari Kazakhstan seringkali

harus tertunda pengirimannya. Ini dikarenakan Transneft mendahulukan

penigiriman minyak yang berasal dari Produksi Rosneft terlebih dahulu.

Pilihan kedua adalah melalui pipa CPC. Pipa CPC meskipun

merupakan jalur pipa minyak utama dan memiliki kapasitas terbesar,

namun dianggap memberatkan. Ini dikarenakan harga per barel mencapai

US$ 3.70. Jika dibandingkan dengan Atyrau-Samara yang hanya seharga

US$ 2-3 per barel. Namun, CPC tetap menjadi jalur ekspor utama minyak

Kazakhstan. Oleh karena itu, Kazakhstan sangat berkepentingan dalam

menjaga kerjasamanya dengan Rusia.

Pemerintah Kazahstan telah mencoba mencari alternatif jalur

distribusi minyak bumi. Namun pemerintah Rusia senantiasa melakukan

kebijakan untuk mencegah agar jalur alternatif tersebut tidak menjadi jalur

utama distribusi minyak Kazakhstan. Sebagai contoh adalah jalur pipa

minyak bawah laut yang melintasi Laut Kaspia untuk dihubungkan dengan

pipa BTC (Baku-Tbilisi-Ceyhan), lihat Gambar Peta 4.2. Pilihan ini

dihalangi oleh Pemerintah Rusia. Meskipun telah ada perundingan tentang

hak eksplorasi dan pemetaan wilayah di Laut Kaspia pada tahun 1998.

89

Page 90: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Peta 4.2. Peta Pipa BTC (Baku-Tbilisi-Ceyhan)

Rusia tidak mengijinkan dibuatnya jalur pipa minyak bawah laut di

Laut kaspia.80 Meskipun telah diadakan pertemuan di Asgabat pada tahun

2001 dan di Teheran pada tahun 2007. Rusia tetap menolak memberikan

izin untuk membangun pipa bawah laut di Laut Kaspia. Pembangunan

pipa ini akan mengakibatkan Rusia kehilangan posisinya sebagai jalur

utama ekspor minyak Kazakhstan.

Jalur distribusi minyak hanya dapat melalui Kapal Tanker. Proses

pengiriman minyak melalui jalur laut juga sangat ketat. Rusia sebagai

merupakan negara dengan Armada militer laut terbesar di laut kaspai dan

sebagian besar merupakan peninggalan dari UniSoviet. Armada Laut

Rusia mengontrol dengan ketat lalu lintas kapal di Laut Kaspia. Faktor lain 80 http://www.payvand.com/news/10/dec/1061.html Bahgman Agai Dhiba, “Caspian Sea: Potential for Conflict”.

90

Sumber dari : http://onceuponatimeinthewest1.files.wordpress.com/2008/08/btcpipeline2.gif diakses pada tanggal 5 januari 2013

Page 91: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

yang memberatkan dari jalur ini adalah biaya distribusi yang mencapai

US$ 3-4 per barel. Belum termasuk biaya pengapalan melintasi Laut

kaspia.

Pilihan lain yang coba dibuat pemerintah Kazakhstan adalah

dengan mengapalkan minyak bumi melalui pelabuhan Aktau di wilayah

teritorial Kazakhstan menuju ke Pelabuhan Baku di negara Azerbaijan atau

Makhackala di wilayah teritorial Rusia. Jalur ini memungkinkan minyak

dari Kazakhstan dapat menuju pasar internasional melaui pipa BTC.

Pemerintah Rusia memandang Presiden Nuzultan Nuzurbaev

sebagai sosok strategis dalam pengambilan kebijakan Kazakhstan. Oleh

karena itu, Presiden Vladimir Putin melakukan pendekatan melalui

serangkaian pertemuan dengan Nuzultan Nuzurbaev. Sepanjang akhir

2005 hingga 2006, tercatat Putin dan Nuzurbaev bertemu sebanyak empat

kali.81

Posisi Kazakhstan yang sedemikian penting dalam strategi politik

energi Rusia dapat dilihat dari intensitas kunjungan dan interaksi yang

dilakukan Presiden Vladimir Putin terhadap Kazakhstan. Kazakkhstan

merupakan negara tujuan pertama dari kunjungan kenegaraan Presiden

Vladimir Putin tahun 2006. Kunjungan ini memberikan kesan kepada

Kazakhstan agar memberikan dukungannya dalam kebijakan politik energi

Rusia di kawasan. Terutama, kemungkinan Kazakhstan untuk membangun

pipa bawah laut untuk menghubungkan Kazakhstan dan Baku. Namun,

81http://archive.kremlin.ru/eng/speeches/ 2006/06/17/2118_type82914type82915_107337.shtml diakses pada tanggal 28 Desember 2012.

91

Page 92: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

kunjungan Wakil Presiden AS Dick Cheney ke Kazakhstan pada tanggal 5

Mei 200682 telah membuat kondisi di Kawasan Asia Tengah menjadi

semakin kompleks. Kedatangan Dick Cheney berupaya meyakinkan

Presiden Nuzultan Nuzurbaev untuk membuka jalur pipa minyak di bawah

Laut Kaspia dan menggunakan jalur BTC sebagai jalur ekspor utama

minyak Kazakhstan.

Melalui pernyataan resminya, Presiden Dick Cheney mengkritik

kebijakan energi yang diambil oleh Rusia terkait penguasaan jalur

transportasi energi di Kawasan Asia Tengah dan Eropa. Langkah yang

diambil Dick Cheney selaku Wapres AS dan pernyataan resminya

menunjukkan concern yang besar dari AS terhadap Kawasan Asia Tengah.

Terutama di sekitaran Laut Kaspia yang kaya akan sumber energi fosil.

Pemerintah Rusia mengambil langkah taktis pasca kunjungan Dick

Cheney. Pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Nusultan

Nuzurbaev berlangsung pada tanggal 20 Mei 2006. Pertemuan ini juga

dihadiri oleh Perdana Menteri Rusia, Menteri Pertahanan dan Menteri

Energi Rusia. Dalam peertemuan tersebut, Putin dan NUzurbaev

membahas isu-isu strategis seputar energi dan kerjasama di bidang militer.

Rusia menjanjikan akan meningkatkan bantuan militer dan ekonomi

kepada Kazakhstan.

82http://www.nytimes.com/2006/05/06/world/europe/06cheney.html? pagewanted=all&_r=0 diakses pada tanggal 28 Desember 2012

92

Page 93: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Dalam pidato resmi yang dilakukan oleh kedua pemimpin negara

pasca pertemuan. 83 Presiden Vladimir Putin menyatakan Kazakhstan

sebagai mitra strategis Rusia dalam bidang energi. Melalui pertemuan ini,

juga dibahas bentuk bantuan militer kepada Kazakhsatan yaitu melalui

pelatihan militer kepada Angkatan Bersenjata Kazakhstan oleh Rusia di

Wilayah Teritorial Rusia. Melalui pidatonya, Putin bermaksud

menempatkan Kazakhstan sebagai partner dalam bidang energi. Bantuan

baik dalam militer ataupun ekonomi merupakan bentuk persuasif Rusia

agar Kazakhstan menjaga kedekatannya terhadap dunia barat terutama AS.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Nusultan Nuzurbaev

menyatakan pentingnya kerjasama ekonomi yang terbentuk antara negara-

negara di Kawasan Asia Tengah, dan Rusia sebagai aktor penting dalam

kerjasama regional.84 Namun, hasil penting dari pertemuan tersebut adalah

disepakatinya perlibatan Rusia dalam industri gas Kazakhstan. Kerjasama

akan dikerjakan oleh Gazprom selaku perusahaan gas milik negara Rusia

sebagai mitra dari KazMunasGaz. Perlibatan Gazprom semakin

menunjukkan besarnya kekuasaan Gazprom di Kawasan Asia Tengah.

Setelah sebelumnya menguasai produksi, transportasi hingga distribusi gas

alam hingga ke Rusia. Gazprom juga terlibat dalam proses produksi gas

alam di Kazakhstan, yang nantinya juga akan dijual ke Gazprom sebagai

pemegang satu-satunya jalur ekspor gas alam di Kawasan.

83http://www.mid.ru/bdomp/brp_4.nsf/ e78a48070f128a7b43256999005bcbb3/80dbf3f05205f3fcc3257176002a2d39!OpenDocument diakses pada tanggal 28 Desember 2012

84 Ibid

93

Page 94: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Melalui pertemuan ini juga, Presiden Nuzurbaev menyatakan

kesiapannya untuk memulai proses ekplorasi dan produksi minyak di

wilayah Kurmangazy di bagian utara Laut Kaspia. Wilayah yang

sebelumnya menjadi pusat perhatian dari dua negara yaitu Rusia dan

Kazakhstan. Hal ini diakibatkan tidak jelasnya proses pembagian wilayah

dan perbatasan di daerah Laut Kaspia. Dengan pernyataan resmi tersebut,

kini Rusia dan kazakhstan bekerjasama untuk melakukan kegiatan

penambangan minyak bumi di Kurmangazy yang cadangan minyak

buminya diperkirakan mencapai 1 miliar ton.85

Setelah kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Kazakhstan pada

tanggal 17 juni 2006, pertemuan penting yang kemudian menunjukkan

keberhasilan Putin dalam mempengaruhi kebijakan Presiden Nuzurbaev

adalah pertemuan yang berlangsung di Kazakhstan pada tanggal 10 Mei

2007. Dalam pertemuan resmi yang dilakukan oleh kedua kepala negara,

Putin berhasil meyakinkan Nuzurbaev. Meskipun minyak Kazakhstan

dibawa ke Baku melalui jalur Laut Kaspia. Pemerintah Kazakhstan

menyetujui untuk tidak mengekspor minyak melalui BTC melainkan

melalui jalur pipa minyak dari Baku menuju Novorossysik.86 Pelabuhan

yang sama jika minyak Kazakhstan diekspor melalui pipa CPC.

Dalam pertemuan yang sama juga banyak diputuskan isu-isu

penting. Rusia menyetujui perlibatan Kazakhstan dalam program

85 http://www.oilvoice.com/well/Kurmangazy_Oil_Field/4a0331f28030.aspx diakses pada tanggal 6 Maret 2013

86http://archive.kremlin.ru/eng/speeches/ 2007/05/10/1734_type82914type82915_128103.html diakses pada tanggal 6 Maret 2013

94

Page 95: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

pengembangan uranium. Hal ini bisa dilihat sebagai upaya Rusia untuk

meuakinkan Kazakhstan sebagai mitra strategis Rusia. Tidak hanya

sebagai negara satelit yang harus tunduk dan patuh oleh kebijakan Rusia.

Dalam pernyataan resminya, Putin juga menyatakan kesediaan Nuzurbaev

untuk melibatkan Gazprom dalam produksi sumur gas milik Kazakhstan.

Langkah yang diambil Presiden Vladimir Putin melalui

serangkaian kunjungan kenegaraan, dan pertemuan mampu menjaga sikap

dan dukungan Kazakhstan terhadap Rusia di Kawasan. Kehadiran AS oleh

Rusia dianggap sebagai ancaman. Oleh karena itu, Kazakhstan sebagai

sebuah negara yang penting bagi Rusia berhasil diyakinkan agar menjaga

sikap dan dukungannya. Rusia berhasil menutup jalur ekspor bagi

Kazakhstan untuk tetap melewati daerah teritorial Rusia.

Dalam beberapa kasus, Rusia akan menggunakan pendekatan yang

lebih represif apabila upaya persuasif tidak berhasi. Sebagai contoh,

dialami oleh negara-negara lain yang memilih untuk menjauh dari

pengaruh Rusia. Ukraina karena dianggap lebih dekat ke barat dan tidak

mendukung Rusia di Kawasan harus rela menerima sanksi berupa

kenaikan harga gas alam. Meskipun dalam pernyataan resminya, Gazprom

menyatakan peristiwa ini sebagai masalah bisnis semata. Namun, posisi

Pemerintah Rusia sebagai pemegang saham utama di Gazprom menjadi

alasan utama munculnya asumsi ini.

Georgia yang melakukan perlawanan dalam bentuk militer kepada

Rusia dan menerima bantuan AS mengalami perlakuan yang serupa

95

Page 96: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

bahkan cenderung lebih keras. Selain melakukan aktivitas militer terhadap

Kazakhstan, Rusia juga memutuskan pasokan listrik ke Georgia. Hal ini

dimungkinkan sebab, Rusia merupakan negara ekportir utama di kawasan.

Opsi jalur ekspor minyak yang dimiliki Pemerintah kazakhstan

semakin sedikit. Kazakhstan mencoba menjajaki jalur ekspor minyak

melalui Pelabuhan Neka milik Iran. Kota pelabuhan milik Iran yang

terletak di sisi selatan Laut Kaspia. Jalur ini memungkinkan minyak

disalurkan ke Pelabuhan milik Iran di wilayah Teluk Persia. Namun,

ketiadaan jalur pipa minyak menyebabkan minyak harus melalui jalur

transportasi darat yang sangat rawan kebocoran dan kecelakaan. Selain itu,

Pemerintah Rusia juga menggunakan jalur ini untuk menyalurkan minyak.

Pemerintah Rusia menekan Pemerintah Iran melalui tawaran tarif yang

lebih tinggi dan kedekatannya secara politik agar Iran menahan kuota

ekspor minyak Kazakhstan. Faktor harga yang mencapai US$ 4 per barel

juga menjadi faktor yang memberatkan jalur distribusi minyak ini.

Kondisi yang menjadi alasan Kazakhstan menggunakan jalur pipa

minyak milik Rusia, terutama CPC bukanlah suatu kebetulan semata.

Lebih jauh adalah hasil kebijakan taktis dari Pemerintah Rusia. Melalui

kerja sama dan penekanan secara halus, Rusia berhasil memaksa negara-

negara di sekitar Laut Kaspia untuk mengikuti skenario yang dibuat oleh

Pemerintah Rusia. Penggunaan instrumen energi, dalam hal ini jalur pipa

minyak menjadikan Rusia sebagai negara yang berpengaruh dan bersifat

determinan bagi negara di sekitarnya.

96

Page 97: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Pada kasus Kazakhstan, Rusia menciptakan kondisi agar mampu

memaksa Pemerintah Kazakhstan untuk menggunakan CPC sebagai jalur

utama distribusi minyak bumi. Dengan demikian, Rusia menciptakan

kondisi ketergantungan dari Kazakhstan terhadap Pemerintah Rusia.

Kebijakan ini memiliki tujuan yang jelas untuk menjaga kedekatan antara

Kremlin dan Astana.

3. Pembentukan Aliansi Regional di Bidang Energi

Rusia sebagai negara pecahan Uni Soviet terbesar mencoba

merangkul kembali negara-negara di Kawasan Asia Tengah melalui isu

energi. Upaya ini terlihat dari pembentukan organisasi-organisasi regional.

Perbedaan mendasar dari organisasi di Era Uni Soviet adalah motif dan

kepentingan dari pembuatan organisasi regional tersebut. Rusia dan

Kazakhstan tergabung dalam organisasi negara produsen gas di Asia

Tengah atau Eurasian Gas Alliance. Organisasi ini beranggotakan Rusia,

Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan dan Azerbaijan.

Presiden Rusia Vladimir Putin secara langsung mendekati Presiden

negara-negara produsen gas di Asia Tengah agar segera bergabung dalam

aliansi ini. Putin melakukan pendekatan khusus seperti dalam bentuk

kunjungan kenegaraan ke Turkmenistan. Putin berhasil meyakinkan

Pemimpin negara lain untuk bergabung dalam aliansi ini. Sebagai bentuk

keuntungan yang ditawarkan, Putin menjanjikan kerja sama ini mampu

meingkatkan harga gas alam dunia dan melipatgandakan keuntungan

negara anggota aliansi.

97

Page 98: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Putin juga menekankan bahwa wilayah kerja sama dalam aliansi

ini meliputi koordinasi kuota produksi agar harga lebih stabil.

Pembangunan bersama pipa gas dengan kemampuan distribusi yang lebih

besar. Pengurangan tarif transit melalui pipa gas milik Rusia. Dan yang

paling menguntungkan adalah kemampuan organisasi ini dalam

menentukan harga gas alam. Organisasi ini bertindak menyerupai kartel

yang menjadi pemain tunggal dalam pasar gas alam.

Serangkaian strategi politik energi Rusia merupakan sebuah

kebijakan strategis yang saling terkait. Diawali dengan penguasaan

terhadap perusahaan energi strategis di dalam negeri dalam rangka

mengamankan pasokan energi dalam negeri. Sekaligus, sebagai alat untuk

melakukan penguasaan keluar negeri. Keberhasilan menguasai perusahaan

energi strategis dalam bidang eksplorasi, produksi dan distribusi menjadi

alat bagi negara dalam mengendalikan dan menekan negara lain. Rusia

kemudian mencoba merangkul negara produsen di kawasan agar Rusia

dapat menjaga pengaruhnya. Dalam sudut pandang ekonomi, Rusia

menciptakan kartel energi raksasa yang akan memanksa negara konsumen

untuk mematuhi kebijakan aliansi tersebut. Sebab, Aliansi ini tidak

memiliki saingan dalam pasar pemasok gas alam terutama di Eropa.

C. Efektivitas Politik Energi Rusia di Kazakhstan

Namun, bagaimanapun bentuk interaksi antara dua negara dalam dunia

hubungan internasional akan didasari oleh kepentingan nasional masing-masing

negara. Dalam konteks kerja sama tersebut, masing-masing negara akan mencapai

98

Page 99: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

tujuannya. Proses pencapaian tujuan itulah yang diturunkan menjadi metode-

metode disesuaikan dengan faktor eksternal dan internal dari negara tersebut.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, sebagai negara yang lebih

superior. Pola kerjasama antara Rusia dan Kazakhstan cenderung memperlihatkan

upaya Rusia untuk mencapai kepentingan nasionalnya terhadap Kazakhstan.

Melalui strategi politik energi yang telah dijelaskan oleh penulis. Dapat dilihat

dan diukur tingkat keberhasilan strategi tersebut melalui ukuran pencapaian power

Rusia terhadap Kazakhstan.

Kepentingan nasional dimaknai sebagai upaya negara untuk mengejar

power. Power diaknai tidak semata-mata sebagai kekuatan dalam bentuk represif

seperti kekuatan militer. Namun, power juga dimaknai potensi-potensi yang

dimiliki untuk mempengaruhi negara lain. Politik energi yang dijalankan Rusia di

Kawasan Asia Tengah secara umum, dan khususnya Kazakhstan merupakan

strategi Rusia dalam menjaga kepentingan nasional terhadap Kazakhstan. Adapun

ukuran kepentingan nasional tersebut dapat kita ukur melalui pencapaian terhadap

dua hal, yaitu di bidang ekonomi dan politik.

Di bidang ekonomi, kepentingan Rusia adalah untuk menjaga keunggulan

mereka sebagai aktor tunggal dalam pasar produsen dan distributor gas alam di

Eropa. Melalui strategi penguasaan terhadap jalur distribusi gas. Rusia mampu

menekan Kazakhstan agar menjual gas alamnya kepada Gazprom, perusahaan gas

alam milik Rusia. Rusia juga memanfaatkan isu jalur distribusi energi sebagai

tekanan agar Kazakhstan bersedia menandatangani kontrak kerja sama eksplorasi

gas alam dengan Gazprom.

99

Page 100: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Jika Kazakhstan berhasil mengembangkan jalur pipa gas yang tidak

terhubung dengan pipa gas milik Rusia. Maka Rusia akan memiliki kompetitor

dan akan berdampak buruk terhadap harga gas alam di pasaran. Rusia juga

mencoba merangkul negara penghasil gas alam di Kawasan Asia Tengah dengan

mendirikan aliansi negara produsen gas alam. Dalam aliansi ini, Rusia

menjanjikan adanya kerjasama dan pendampingan bagi negara naggota dalam

proses eksplorasi, produksi dan distribusi gas alam. Namun, di lain pihak Rusia

menekankan pentingnya negara anggota untuk memenuhi standar harga dan

operasional yang telah ditetapkan oleh Rusia.

Hal ini untuk mencegah jatuhnya harga gas alam dunia. Selain itu, Rusia

ingin mengamankan kepentingan nasionalnya terhadap gas alam yang selama ini

telah digunakan Rusia sebagai instrumen politik luar negeri dalam interaksinya

dengan negara konsumen gas alam Rusia terutama di Eropa. Hal ini penting,

mengingat jalur pipa gas alam milik Rusia adalah satu-satunya jalur pipa gas yang

membawa gas alam negara-negara Asia Tengah menuju ke Eropa. Rusia

merangkul negara-negara produsen agar tidak bekerjasama dan membuka jalur

pipa gas baru yang dapat menandingi atau menjadi rival dari gas alam Rusia di

Eropa.

Kondisi serupa juga terjadi pada proses ekplorasi, produksi dan distribusi

minyak bumi milik Kazakhstan. Dengan memanfaatkan isu jalur distribusi minyak

utama Kazakhstan yang berada di bawah penguasaan Transneft. Rusia menekan

pemerintah Kazakhstan agar memberikan bagian pada Rosneft dalam hal

eksplorasi dan produksi minyak bumi Kazakshtan. Terutama pada sumur minyak

100

Page 101: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

baru di Kawasan Laut Kaspia. Isu sengketa perbatasan juga dimanfaatkan Rusia

terutama untuk menguasai wilayah kaya minyak di beberapa titik di Laut Kaspia.

Jumlah uang sebesar US$ 525 Million dibayarkan pemerintah Kazakhstan

ke Rusia dalam bentuk pajak, fee, dan dana kemanusiaan sepanjang tahun 2000-

2008.87 Selain itu, melalui kepemilikan sahamnya di CPC Rusia menekankan

keharusan dilibatkannya perusahaan Rusia dalam berbagai bentuk pekerjaan di

CPC seperti pengawasan, kontraktor dan pengadaan logistik.

Pada industri minyak bumi, Rusia melalui perusahaan minyak negara

seperti Rosneft, dan Sibneft melakukan upaya penguasaan terhadap aktivitas

eksplorasi dan produksi minyak bumi Kazakhstan. Rusia tidak mau mengulangi

kesalahaan seperti di Tengiz. Ladang minyak terbesar milik Kazakhstan yang

dikelola bersama oleh TengizMunayGaz, Chevron dan Exxon. Rusia meberikan

perlindungan kepada perusahaan minyak Rosneft melalui pendekatan Government

to Government. Sehingga, Perusahaan minyak milik Rusia tersebut bisa bersaing

dengan perusahaan asing. Terutama untuk pengelolaan ladang minyak Kazakhstan

di Wilayah Laut Kaspia.

Serangkaian kepentingan ekonomi bisnis diatas jika dianalisis lebih jauh

akan menggambarkan persepsi Pemerintah Rusia, terutama Presiden Vladimir

Putin akan pentingnya penguasaan terhadap lingkungan Kawasan Asia Tengah.

Terutama Kazakhstan sebagai negara yang berbatasan langsung dengan wilayah

teritorial Rusia. Kedekatan Pemerintah Kazakhstan dengan pihak Barat atau USA

87 Ariel Cohen, op.cit., Hal. 2.

101

Page 102: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

terlihat jelas dari iklim investasi yang liberal. Kondisi ini memungkinkan

perusahaan asing menanamkan investasi di industri migas Kazakhstan.

Presiden Vladimir Putin melihat fenomena ini sebagai ancaman atas

keamanan Rusia. Apabila negara di Kawasan Asia Tengah yang berbatasan

langsung dengan Rusia membangun kerja sama yang erat dan mengarah pada

kerja sama di bidang militer. Pada kasus Kazakhstan, pemerintah putin berhasil

memaksa Presiden Nuzultan Nusurbaev agar menjaga sikapnya terhadap

masuknya pengaruh asing di Kawasan terutama USA dan sekutunya dari Eropa.

Peristiwa konfrontasi militer antara Georgia yang mendapatkan dukungan dari

negara barat melawan Rusia menjadi gambaran jelas akan kekhawatiran Putin.

Pendekatan politik energi dengan menggunakan instrumen energi sebagai

tools dalam polugri Rusia terhadap Kazakhstan merupakan sebuah keberhasilan

Presiden Vladimir Putin. Presiden Vladimir Putin meninggalkan instrumen

doktrin ideologi dan kekuatan militer untuk menjaga hubungan dan pengaruhnya

kepada Kazakhstan. Dari sisi kepentingan nasional Rusia, hal ini menjaga

Kazakhstan tetap di bawah pengaru Rusia secara politik. Sekaligus, menjadi

partner bisnis yang menguntungkan dalam hal industri migas.

Efektivitas dari politik energi yang dijalankan Rusia di Kawasan Asia

Tengah, khususnya Kazakhstan dapat dilihat dari keuntungan yang dicapai

Pemerintah Rusia dalam dalam bidang ekonomi dan politik. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Holsti bahwa dengan Kazakhstan di bidang energi. Rusia

mampu menggali profit secara maksimal. Sekaligus mempengaruhi pengambilan

keputusan dan sikap Pemerintah Kazakhstan. Sebagaimana yang dikemukakan

102

Page 103: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

Holsti bahwa semakin terpadu sebuah sistem hierarkis, maka semakin sedikit

ruang gerak pilihan atau kebebasan bertindak bagi anggota yang lebih lemah

dalam sistem.

Rusia melalui keunggulannya dalam bidang geografis mampu menyusun

konsep geopolitik dengan melihat kondisi internal dan peluang eksternal negara.

Dnegan memanfaatkan instrumen energi terutama jalur distribusi, Rusia berhasil

memebrikan sedikit ruang gerak dan pilihan bagi Kazakhstan. Sehingga,

Kazakhstan akan lebih memilih untuk bekerjasama dan mematuhi peraturan yang

dibuat oleh Pemerintah Rusia.

Rusia berhasil menjaga posisinya sebagai Pemimpin Kawasan tanpa harus

menggunakan instrumen militer secara berlebihan. Rusia menjaga agar wilayah

Asia Tengah, tetap menjadi Kawasan yang bebas dari intervensi negara asing baik

dalam bidang politik ataupun militer. Hal ini penting mengingat posisi Kawasan

Asia Tengah yang sangat strategis dari sudut pandang keamanan Rusia.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penggunaan isu energi sebagai

tools dalam polugri memiliki keunggulan. Bagi negara yang mampu menilai dan

memanfaatkan nilai strategisnya di bidang geografi dan juga mampu melihat

peluang dari nilai strategis negara di sekitarnya. Politik energi mampu

memberikan bentuk interaksi yang lebih baik. Namun tidak mengurangi

kemampuan negara tersebut untuk mempengaruhi dan menjaga kebijakan negara

lain agar tetap memenuhi kepentingan dalam negerinya. Seperti yang dilakukan

Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin terhadap Kazakhstan sepanjang dua kali

periode pemerintahan Presiden Vladimir Putin (2000-2004 dan 2004-2008).

103

Page 104: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kazakhstan memiliki nilai yang sangat strategis terhadap kepentingan

nasional Rusia. Posisi geografi Kazakhstan yang berbatasan langsung

dengan Rusia menjadi salah satu alasan utama bagi Rusia agar

menjaga kedekatan dan pengaruhnya terhadap Kazakhstan. Dari

bidang ekonomi, Kazakhstan menjadi partner ekonomi yang

menguntungkan bagi Rusia. Potensi migas yang besar yang dimiliki

Kazakhstan menjadi peluang ekonomi bagi Rusia melalui perusahaan

negara di bidang energi seperti Gazprom, Rosneft dan Transneft

2. Rusia sebagai sebuah negara mampu menempatkan sumber daya alam

di bidang energi sebagai sebuah tools dalam politik luar negeri.Strategi

yang ditempuh Rusia adalah dengan mereklaim aset yang dimiliki oleh

negara untuk kemudian dipergunakan sebagai media dalam

berinteraksi dengan negara lain. Pemerintah Rusia melakukan sinergi

kebijakan sehingga Perusahaan milik Rusia di bidang Energi

mendapatkan kemudahan dan keistimewaan dalam berinteraksi dan

bekerjasama dengan negara lain.

B. Saran

1. Hendaknya negara-negara Eropa melakukan Diversifikasi energi agar

dapat menghilangkan ketergantungannya yang sangat tinggi terhadap

104

Page 105: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4132... · Web view repository.unhas.ac.idAspek fisik seperti wilayah teritorial, warga negara atau penduduk dan

gas alam dari Rusia. Kondisi ini menyebabkan Negara-negara Eropa

menjadi sangat rapuh dan bergantung terhadap Rusia

2. Kazakhstan hendaknya mampu menjalin kerja sama dan membuka

jalur ekspor minyak bumi dan gas alam kepada negara selain Rusia.

Hal ini untuk mencegah ketergantungan Kazahstan terhadap Rusia.

Juga untuk menjaga bargaining position Kazakhstan terhdap Rusia di

bidang harga gas dan minyak bumi.

3. Rusia hendaknya memanfaatkan keunggulan di bidang sumber daya

energi untuk mengembangkan industri strategis lainnya. Tidak semata-

mata menggantungkan pendapatan negara pada sektor migas.

105