repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository...

67
PENDAHULUAN Latar Belakang Arah kebijakan pembangunan peternakan merupakan faktor yang mempengaruhi laju perkembangan peternakan. Peran sektor peternakan juga semakin mendapat tempat bagi pembangunan nasional. Selain sebagai sektor riil yang menopang kebutuhan masyarakat, peternakan juga menjadi sektor yang paling stabil ketika krisis ekonomi melanda Indonesia. Ketersedian pakan adalah faktor yang paling dominan dalam menjamin kelangsungan dalam usaha Peternakan. Namun demikian ketersedian pakan alami tidak selamanya terjamin terutama disekitar pemukiman padat penduduk. Limbah organik pasar berpotensi sebagai bahan pakan ternak, akan tetapi limbah tersebut sebagian besar mempunyai kecenderungan mudah mengalami pembusukan dan kerusakan, sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk memperpanjang masa simpan serta untuk menekan efek anti nutrisi yang umumnya berupa alkaloid. 1

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository...

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Arah kebijakan pembangunan peternakan merupakan faktor yang

mempengaruhi laju perkembangan peternakan. Peran sektor peternakan juga

semakin mendapat tempat bagi pembangunan nasional. Selain sebagai sektor riil

yang menopang kebutuhan masyarakat, peternakan juga menjadi sektor yang

paling stabil ketika krisis ekonomi melanda Indonesia.

Ketersedian pakan adalah faktor yang paling dominan dalam menjamin

kelangsungan dalam usaha Peternakan. Namun demikian ketersedian pakan alami

tidak selamanya terjamin terutama disekitar pemukiman padat penduduk.

Limbah organik pasar berpotensi sebagai bahan pakan ternak, akan tetapi limbah

tersebut sebagian besar mempunyai kecenderungan mudah mengalami

pembusukan dan kerusakan, sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk

memperpanjang masa simpan serta untuk menekan efek anti nutrisi yang

umumnya berupa alkaloid. Dengan teknologi pengolahan pakan, limbah organik

pasar dapat diolah menjadi tepung atau silase yang dapat digunakan sebagai pakan

ternak. Manfaat dari teknologi pengolahan pakan antara lain dapat meningkatkan

kualitas nutrisi limbah sebagai pakan, serta dapat disimpan dalam kurun waktu

yang cukup lama sebagai cadangan pakan ternak saat kondisi sulit mendapatkan

pakan hijauan.

Pemanfaatan limbah organik pasar sebagai pakan dapat menekan biaya

usahatani ternak. Limbah organik pasar merupakan sisa-sisa yang tidak terjual,

1

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

hasil penyiangan maupun bagian dari sayuran ataupun buahan yang tidak

dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.

Kendala yang dihadapi masyarakat saat ini bukan hanya pada persoalan

besarnya potensi limbah organik pasar. Namun potensi yang ada ternyata belum

dimanfaatkan secara maksimal. Padahal pengetahuan teknologi tentang

pengolahan limbah organik pasar sudah semakin meluas. Salah satu upaya yang

dilakukan yaitu dengan mengkombinasikan tepung daun murbei dan limbah

organik pasar yang mampu meningkatkan kecernaan serat bahan. Hal ini sesuai

dengan pendapat (Syahrir dkk., 2009) yang menyatakan bahwa keberadaan daun

murbei yang mengandung senyawa aktif dapat menyediakan karbohidrat non

struktural secara seimbang dan berkesinambungan, sehingga fermentabilitas

pakan berserat tinggi menjadi lebih baik.

Rumusan Masalah

Meskipun limbah pasar sudah menjadi bahan pakan ternak, tetapi belum

bisa memberikan nilai yang optimal bagi ternak, oleh karena itu penggunaanya

sebagai pakan ternak perlu pengolahan antara lain dengan fermentasi dan

penambahan bahan lain yang dapat meningkatkan nilai nutrisinya. Tepung daun

murbei merupakan salah satu bahan yang dapat ditambahkan. Dalam proses

fermentasi perubahan kandungan bahan kering dapat terjadi. Namun demikian

penambahan tepung daun murbei belum diketahui berapa perubahan kandungan

bahan kering dari hasil fermentasi campuran limbah organik pasar dan tepung

daun murbei dengan imbangan yang berbeda.

2

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Hipotesis

Diduga semakin banyak penambahan tepung daun murbei dalam limbah

organik pasar, maka akan menghasilkan proses fermentasi yang ditandai dengan

peningkatan selisih bahan kering dan peningkatan produksi gas fermentasi.

Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan campuran

limbah organik pasar dan tepung daun murbei terhadap kandungan bahan kering

dan produksi gas yang sudah terfermentasi.

Kegunaan penelitian ini adalah agar dapat mengetahui manfaat tentang

penggunaan limbah organik pasar dengan imbangan tepung daun murbei yang

dapat menghasilkan produk fermentasi yang optimal.

3

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

TINJAUAN PUSTAKA

Potensi Limbah Organik Pasar Sebagai Pakan Ternak

Limbah organik pasar yang sebagian besar terdiri dari limbah sayur

sangat potensial untuk menjadi bahan pakan ternak namun terkendala dengan

kondisinya yang mudah menjadi busuk dan tidak bisa disimpan lama.

Pemanfaatan limbah organik pasar yang tidak bernilai ekonomis sebagai pakan

dengan tujuan untuk menekan biaya usahatani ternak dan menjadikan limbah

organik pasar menjadi bernilai ekonomis. Limbah organik pasar dapat ditemukan

disetiap pasar, terutama pasar tradisional dalam jumlah yang cukup banyak,

bahkan boleh dikatakan melimpah. Limbah organik pasar merupakan sisa-sisa

yang tidak terjual, hasil penyiangan maupun bagian dari sayuran ataupun buahan

yang tidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia. Pengolahan limbah organik

pasar untuk pakan alternatif ternak berpotensi untuk membantu menekan biaya

pakan ternak (Anonim, 2011). Ditambahkan pula oleh (Budansa, 2008) bahwa

limbah organik pasar buah dapat berupa kulit pisang, sisa-sisa buah pisang, kulit

buah jagung, kulit nangka, buah-buahan yang sudah mulai membusuk dan lain

sebagainya. limbah-limbah pasar buah tersebut berserakan dan belum

dimanfaatkan terutama untuk pakan ternak.

4

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Gambar 1. Limbah organik pasar untuk bahan baku pakan

Ada beberapa jenis limbah organik pasar dapat digunakan sebagai pakan

ternak diantaranya adalah bayam, kangkung, kubis, kecamba kacang hijau, daun

kembang kol, kulit jagung, klobot jagung dan daun singkong. Adapun komposisi

limbah organik pasar tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Table 1. Komposisi beberapa jenis limbah organik pasar

Jenis Bahan Kalori Protein Lemak Serat kapur Besi Abu Karbohidrat AirSayuran kering (kal) (g) (g) (g) (mg) (mg) (%) (g) (g)

Bayam 15.2 43 5.2 1.0 340 4.1 6.5 86.9

Kangkung 10.0 30 2.7 1.1 60 2.5

Kubis 7.0 22 1.6 0.8 55 0.8

Sawi putih 5.8 17 1.7 0.7 100 2.6

Kecambah 23 2.9 0.2 4.1 92.4

Daun 23.8 8.93 1.03 3.19 1.82

kangkung

Daun Singkong 1.77

Daun kembang 3890 31,77 * 13,77 19,93

Kulit Jagung 4351 1,94 * 34,15 2,97

Sumber : Mansy (2002) Oomen (1984) dalam Saenab 2010.

5

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Agar limbah organik pasar menjadi lebih berdayaguna, dibutuhkan

kesadaran peternak bahwa limbah pasar buah dan sayur merupakan sumber pakan

ternak yang cukup baik dilihat dari kualitas dan jumlah ketersediaanya (Anonim,

2011).

Potensi Daun Murbei Sebagai Bahan Pakan Ternak

Tanaman murbei (Morus alba L) merupakan bagian dari family Moraceae.

Beberapa nama umum dari tanaman ini anatara lain : White mulberry, Russian

mulberry, Silkworm mulberry, Moral blanco, karta, kitau (Sumatra), murbai,

besaran (Jawa), Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam). Tanaman ini

termasuk semak atau pohon berukuran kecil sampai sedang dengan tinngi

tanaman mencapai 15 m dan diameter batang mencapai 60 cm.

Gambar 2. Tanaman Murbei (Morus alba)

Tanaman murbei dapat tumbuh didaerah tempereit sampai ke daerah tropik

yang kering. Tanaman ini toleran tumbuh pada temperatur lingkungan 5,9 sampai

27,5oC dan Ph tanah dari 4,9 sampai 8,0. Di India dilaporkan bahwa tanaman

murbei dapat tumbuh pada daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 3.300

m dpl.

6

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Tanaman murbei mencapai ketinggian 1,3 m pada umur 10 minggu.

Pemanenan pertama daun dapat dilakukan pada umur 12 minggu setelah

penanaman. Pemanenan dapat dilakukan sebanyak 10 kali/thn untuk daerah yang

beririgasi, sedangkan pada daerah tadah hujan dapat dilakukan pemanenan

sebanyak 7 kali. Tanaman murbei dapat berproduksi dengan baik sampai berumur

15 tahun. Setelah itu, tanaman harus diremajakan (Duke, 1983).

Tanaman murbei mempunyai potensi sebagai bahan pakan yang

berkualitas karena kandungan nutriennya yang baik dan produksi biomassa

murbei dengan interval defoliasi 90 hari akan mencapai 25 ton bahan kering

(BK)/ha/thn (Martin et al., 2002). Sedangkan (Boschini, 2002) melaporkan

produksi daun murbei sebesar 19 ton BK/ha/tahun. Produksi daun murbei sangat

bervarias, tergantung pada varietas, lahan, ketersediaan air dan pemupukan.

dimana potensi produksinya mencapai 22 ton BK/ha/tahun. Potensi produksi daun

murbei lebih tinggi dibandingkan dengan leguminosa pohon seperti Gamal

(Gliricidia sepium) dengan potensi produksi sebesar 7 -9 ton BK/ha/tahun dan

lamtoro mini (Desmanthus virgatus) dengan potensi produksi sebesar 7 – 8

ton/BK/ha/tahun (Suyadi dkk., 1989).

Kandungan nutrient daun murbei meliputi 22 -23 % protein kasar (PK), 8-

10% total gula, 12 -18% mineral, 35% acid detergen fiber (ADF), 45,6% neutral

detergen fiber (NDF), 10-40% hemiselulosa, 21,8% selulosa (Datta, 2002).

Kulaitas daun murbei yang tinggi juga ditandai oleh kandungan asam aminonya

yang lengkap (Machii et al., 2002). Dalam daun murbei juga terdentifikasi adanya

7

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

asam askorbat, karotene, vitamin B1, asam folat dan pro vitamin D (Singh dan

Makkar, 2002).

Table 2. Komposisi nutrien daun murbei

Komposisi

Nutrient

Varietas Murbei

Moru Morus

Alba Nigra

Morus

Multicaulis

Morus

cathayana

Morus

Aistralis

Air (%) 84.28 83.17 77.11 79.55 83.89

Protein Kasar (%) 20.15 20.06 15.51 18.53 19.44

Serat Kasar (%) 13.27 16.19 12.55 12.89 12.82

Lemak Kasar (%) 3.62 3.63 3.64 3.69 4.10

Abu (%) 10.58 10.77 10.97 14.84 10.63

Sumber : Samsijah (1992)

Dengan komposisi nutrient seperti yang disebut di atas daun murbei dapat

menjadi bahan pakan ternak, menggantikan konsentrat khususnya untuk ternak

ruminansia.

Daun murbei mengandung senyawa 1-deoxynojirimycin (DNJ) (Oku et

al., 2006) yang mampu menghambat proses hidrolisis oligasakarida menjadi

monomer-monomernya. Karena keistimewaan tersebut diduga dapat menghambat

hidrolisis karbohidrat non struktural asal konsentrat atau dan murbei dalam sistem

rumen. Keberadaan daun murbei yang mengandung senyawa aktif dalam ramsum

diharapkan dapat menyediakan karbohidrat non struktural secara seimbang dan

berkesinambungan dalam sistem rumen, sehingga fermentabilitas pakan berserat

tinggi menjadi lebih baik (Syahrir dkk,. 2009).

8

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Fermentasi

Fermentasi adalah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim

dari mikroba (jasad renik) untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi

kimia lainnya, sehingga terjadi perubahan kimia pada suatu substrat organik

dengan menghasilkan produk tertentu (Saono, 1974) dan menyebabkan terjadinya

perubahan sifat bahan tersebut.

Proses fermentasi bahan pakan oleh mikroorganisme menyebabkan

perubahan-perubahan yang menguntungkan seperti memperbaiki mutu bahan

pakan baik dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya

simpannya. Produk fermentasi biasanya mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi

dari pada bahan aslinya karena adanya enzim yang dihasilkan dari mikroba itu

sendiri (Winarno dan Fardiaz, 1989).

Prinsip dasar pembuatan silase memacu terjadinya kondisi anaerob dan

asam dalam waktu singkat. Ada 3 hal paling penting agar diperoleh kondisi

tersebut yaitu menghilangkan udara dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang

membantu menurunkan pH, mencegah masuknya oksigen kedalam silo dan

menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan. Fermentasi silase dimulai

saat oksigen telah habis digunakan oleh sel tanaman. Bakteri menggunakan

karbohidrat mudah larut untuk menghasilkan asam laktat dalam menurunkan pH

silase. Tanaman di lapangan mempunyai pH yang bervariasi antara 5 dan 6,

setelah difermenatsi turun menjadi 3.6- 4.5. Penurunan pH yang cepat membatasi

pemecahan protein dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme anaerob

merugikan seperti enterobacteria dan clostridia. Produksi asam laktat yang

9

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

berlanjut akan menurunkan pH yang dapat menghambat pertumbuhan semua

bakteri.

Silase yang difermentasi dengan baik akan menghasilkan pH yang lebih

rendah. Kondisi ini dapat dimaksimalkan jika gula difermentasi menjadi asam

laktat. Silase akan tetap stabil untuk waktu yang tak terbatas selama udara tidak

dapat masuk ke dalam silo. Jika udara (oksigen) dapat masuk, populasi jamur

akan meningkat dan menyebabkan panas dalam silase karena proses respirasi.

Akibat lain adalah kehilangan bahan kering dan mengurangi nilai nutrisi silase

(Anonim, 2008).

Degradasi Bahan Pakan

Pengolahan limbah secara anaerobik melibatkan mikroorganisme untuk

mendegradasi substrat dalam limbah menjadi bahan yang tidak mengakibatkan

pencemaran. Secara umum, di dalam limbah ditemukan banyak sekali jenis

mikroorganisme yang diantaranya termasuk bakteri uniseluler, jamur, virus,

protozoa, alga dan rotifera. Sebagaimana makhluk hidup lainnya, mikroorganisme

ini juga membutuhkan nutrisi untuk keperluan pertumbuhan dan fungsinya.

Selain membutuhkan mikroorganisme juga membutuhkan kondisi

lingkungan yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan dan fungsinya secara

normal. Adanya kandungan nutrisi yang cukup dan seimbang dalam limbah

disertai kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menjadikan limbah sebagai media

pertumbuhan bagi mikroorganisme tertentu. Dalam kondisi demikian,

mikroorganisme akan mendegradasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam

10

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

limbah melalui metabolisme sel dan metabolisme energi. Dalam proses fermentasi

anaerob, proses degradasi bahan-bahan organik kompleks menjadi gas.

Mikroorganisme yang merespon proses hidrolisis dan fermentasi.

Mikroorganisme ini termasuk dalam grup non-metanogenik terdiri dari bakteri

fakultatif dan obligat anaerob. Baketri fakultatif adalah bakteri yang mempunyai

kemampuan untuk tumbuh pada kondisi ada atau tanpa molekul-molekul oksigen.

Sedangkan obligat anaerob adalah organisme yang membangkitkan energi dengan

fermentasi dan dapat eksis hanya dalam lingkungan yang tidak terdapat oksigen

(Rittmann dan McCarty, 2001).

Kandungan Bahan Kering

Bahan pakan mengandung zat nutrisi yang terdiri dari air dan bahan

kering. Bahan kering terdiri dari bahan organik dan anorganik . Bahan organik

terdiri dari protein, karbohidrat, lemak dan vitamin sedangkan bahan anorganik

adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah cukup, baik untuk

pembentukan tulang, maupun sebagai bagian dari enzim dan hormon (Tillman,

dkk, 1989). Ternak membutuhkan baik bahan organik maupun bahan anorganik

tetapi dari signifikan bahan organik lebih banyak dibutuhkan. Zat mineral sebagai

suatu golongan dalam bahan makanan atau jaringan hewan ditentukan dengan

membakar zat-zat organik, kemudian menimbang sisanya yang disebut abu.

Penentuan demikian tidak menjelaskan apa-apa mengenai zat-zat khusus yang

terdapat dalam abu. Abu dapat mengandung karbon yang berasal dari zat-zat

organik sebagai karbonat bila terdapat terlalu banyak zat-zat mineral pembentuk

11

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

basa. Abu hasil pembakaran dapat digunakan, sebagai titik tolak untuk

determinasi persentasi zat-zat mineral tertentu yang terdapat bahan makanan

(Anggorodi, 1979).

Proses Pembentukan Gas

Proses penguaraian oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan

organik terjadi secara anaerob. Pada prinsipnya proses anaerob adalah proses

biologi yang berlangsung pada kondisi tanpa oksigen oleh mikroorganisme

tertentu yang mampu mengubah senyawa organik menjadi gas. Semua jenis bahan

organik yang mengandung senyawa karbohidrat, protein, lemak bisa diproses

untuk menghasilkan gas (Bahrin dkk., 2011).

Umumnya, semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan

gas. Tetapi hanya bahan organik homogen, baik padat maupun cair yang cocok

untuk sistem gas sederhana. Bila sampah-sampah organik tersebut membusuk,

akan menghasilkan gas. Proses hidrolisa dan fermentasi ini harus dilakukan dalam

kondisi anaerob atau hampa udara (Said, 2008).

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi gas. Faktor

pendukung untuk mempercepat proses fermentasi adalah kondisi lingkungan yang

optimal bagi pertumbuhan bakteri perombak. Beberapa faktor yang berpengaruh

terhadap produksi gas sebagai berikut (Simamora dkk, 2006) :

1. Kondisi anaerob atau kedap udara.

Gas dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik oleh mikroorganisme

anaerob. Karena itu, instalasi pengolah gas harus kedap udara (keadaan anaerob).

12

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

2. Bahan baku isian.

Bahan baku isian berupa bahan organik seperti kotoran ternak, limbah

pertanian, sisa dapur dan limbah organik. Bahan baku isian ini harus terhindar dari

bahan baku anorganik seperti pasir, batu, plastik dan beling.

3. Imbangan C/N.

Imbangan Carbon (C) dan Nitrogen (N) yang terkandung dalam bahan

organic sangat menentukan kehidupan dan aktivitas mikroorganisme. Imbangan

C/N yang optimum bagi mikroorganisme perombak adalah 25-30.

4. Derajat keasaman (pH).

Derajat keasaman sangat berpengaruh terhadap kehidupan

mikroorganisme. Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan

mikroorganisme adalah 5 - 7. Pada tahap awal fermentasi bahan organik akan

terbentuk asam (asam organik) yang akan menurunkan pH.

13

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai Februari 2012

yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu fermentasi campuran limbah

pasar dengan tepung daun murbei dengan imbangan yang berbeda-beda selama 21

hari bertempat di Laboratorium Herbivora, Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin dan tahap kedua adalah analisa bahan kering sebelum dan sesudah

fermentasi dan perhitungan jumlah produksi gas selama proses fermentasi yang

dihasilkan di Laboratorium Kimia dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Alat-alat yang digunakan: Cawan porselin, gelas ukur, tabung reaksi,

oven, desikator, neraca analitik, spoit, kaos tangan, blender, masker, kantong

plastik, talenan, pisau, cutter, almunium foil, gegep, ember, baskom, wadah kecil,

karet gelang, plastik es, plastik klip, botol plastik, kertas label, pensil, pulpen,

spidol, dan gunting.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu tepung daun murbei dan

limbah pasar segar (sayur-sayuran).

Metode Penelitian

Penelitian di atur menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK). (Gaspersz,

1991). Terdiri dari 4 kelompok dan 4 perlakuan sebagai berikut:

P0. 1 kg limbah pasar (Kontrol)

P1. P0 + tepung daun murbei sebanyak 10% dari Bahan Kering P0

14

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

P2. P0 + tepung daun murbei sebanyak 20% dari Bahan Kering P0

P3. P0 + tepung daun murbei sebanyak 30% dari Bahan Kering P0

Pelaksanaan Penelitian

Jumlah bahan kering (BK) dalam campuran limbah pasar dan tepung daun

murbei dihitung pada setiap perlakuan baik sebelum maupun sesudah fermentasi.

Proses fermentasi campuran limbah pasar dan tepung daun murbei dilakukan

dengan cara mencampur secara homogen 4 kg limbah pasar yang terlebih dahulu

di cacah. Selanjutnya masing-masing 1 kg limbah pasar dicampur dengan tepung

daun murbei sesuai dengan perlakuan dan diambil sampelnya untuk analisa bahan

kering. Hasil pencampuran tersebut dimasukkan pada kantong plastik sesuai

dengan perlakuan masing-masing sambil dipadatkan hingga kedap udara, lalu

disimpan untuk proses fermentasi selama 21 hari. Pada hari ke- 21 kantong plastik

tersebut dibuka lalu diambil sampel untuk diamati. Selama proses fermentasi

berlangsung juga dilakukan perhitungan jumlah gas yang diperoleh. Proses

perhitungan gas dilakukan dengan cara memasukkan air dalam botol sampai

penuh dan pada ujung botol tersebut terdapat selang khusus yang menghubungkan

bahan fermentasi dengan air dalam botol. Air yang keluar dari botol merupakan

indikator yang digunakan untuk melihat penambahan gas dari hasil fermentasi.

Produksi gas dihitung dari jumlah volume air yang tertampung di dalam wadah

yang ditempatkan di bagian bawah botol.

15

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Perameter Yang Diukur

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah perubahan jumlah

bahan kering dalam campuran limbah pasar dan tepung daun murbei dengan

imbangan berbeda baik sebelum dan sesudah fermentasi dalam hal ini selisih

antara bahan kering yang diperoleh sebelum fermentasi, dengan bahan kering

yang diperoleh setelah fermentasi. Sedangkan jumlah produksi gas diamati selama

proses fermentasi berlangsung. Adapun prosedur kerja analisis bahan kering

menurut prosedur AOAC (1990) yaitu:

Analisa Bahan Kering:

a) Kantong kertas yang telah disiapkan di timbang (a gram)

b) Timbang contoh/sampel lebih kurang 10 gram ditimbang bersama dengan

kantong (b gram)

c) Selanjutnya sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C selama 48 jam

dan setelah kering didinginkan di dalam desikator kemudian di timbang

kembali (c gram)

Rumus yang digunakan: c – a

Kadar Bahan Kering = --------- x 100% b - a

Keterangan :a : berat cawan kosong ( g )

b : berat cawan porselin + sampel sebelum di ovenkan ( g )

c : berat cawan porselin + sampel setelah diovenkan ( g )

Selain itu rumus yang digunakan untuk mengetahui seleisi jumlah bahan

kering yang diperoleh yaitu :

16

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Rumus yang digunakan:

Selisih Jumlah Bahan Kering (g) = Jumlah bahan kering sebelum fermentasi (g)

– Jumlah bahan kering setelah fermentasi (g)

Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan sidik ragam sesuai

dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menurut (Gasperz, V., 1991.

Model matematikanya adalah :

Yij = u + τi  + βj + €ij ; i = 1 ,2, ..., t

j = 1 ,2, ..., ri

Keterangan :

Yij = nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dalam kelompok ke- j

u = nilai tengah populasi (population mean)

τi = pengaruh aditif dari perlakuan ke- i

βj = pengaruh aditif dari kelompok ke- j

€ij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i pada kelompok ke-j

17

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Umum Limbah Organik Pasar

Limbah organik pasar yang digunakan dalam penelitian ini, diambil dari

lima pasar tradisional yang ada di Makassar, seperti pasar Daya Baru, Pasar Daya

Lama, Pasar Terong, Pasar Panampu dan Pasar Pabaeng-baeng. Adapun jenis-

jenis limbah organik pasar yang dugunakan dalam penelitian ini seperti jantung

pisang, buah pisang, mentimun, labu siam, sawi, kulit nangka, terong, kol, jagung,

daun ubi kayu, kulit jagung, daun kacang, wortel, kangkung, papaya, toge, paria,

kacang panjang, bayam, lengkuas, singkong, kentang, ubu jalar, rebung, labu dan

mangga.

Limbah organik pasar yang dominan ada di pasar antara lain jantung

pisang (21%), mentimun (39%), labu siam (20%), sawi (27%), terong (9%), daun

ubi kayu (22%), kulit jagung (15%), wortel (33%) dan kangkung (31%).

Komposisi masing-masing bahan yang diambil dari pasar berbeda-beda

oleh karena itu limbah organik pasar yang digunakan dalam penelitian ini

dikelompokkan berdasarkan pengambilannya.

18

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

2. Perubahan Bahan Kering Akibat Fermentasi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap hasil selisih bahan

kering campuran limbah organik pasar dengan tepung daun murbei sebelum dan

sesudah fermentasi dengan imbangan yang berbeda yang dianalisis secara statistik

dengan bantuan analisi sidik ragam ANNOVA yang dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Rerata Jumlah Selisih BK Sebelum dan Sesudah Fermentasi Campuran Limbah Pasar dengan Tepung Daun Murbei (Morus alba) dengan Imbangan Berbeda.

Perlakuan Selisih Bahan Kering (%) Selisih Bahan Kering (g)

P0 0.03 3.25

P1 0.05 5.00

P2 0.04 4.75

P3 0,04 4.25

Berdasarakan analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak

berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap perubahan bahan kering sebelum dan

sesudah fermentasi dengan campuran dan imbangan berbeda.

Berdasarakan Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan Po (kontrol) memiliki

rata-rata perubahan kandungan bahan kering cenderung lebih rendah yaitu 0.03 %

atau 3.25 g, dibandingkan dengan perlakuan P1, P2, dan P3 yang memiliki rata-rata

perubahan kandungan bahan kering lebih tinggi yaitu 0.05 % atau 5.00 g, 0.04 %

atau 4.75 g dan 0.04 % atau 4.25 g. Perlakuan penambahan tepung daun murbei

yang lebih tinggi cenderung meningkat bahan keringnya dibanding dengan

perlakuan kontrol. Terjadinya perbedaan tersebut disebabkan karena penambahan

tepung daun murbei yang akan mempengaruhi atau memperbaiki fermentasi. Hal

19

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

ini sesuai dengan pendapat (Syahrir dkk., 2009) yang menyatakan bahwa adanya

peran tepung daun murbei yang menunjang proses fermentasi paling efektif. Peran

tersebut berkaitan dengan kemampuan senyawa DNJ yang terdapat pada tepung

daun murbei.

Tidak terjadinya perbedaan yang berarti antara jumlah bahan kering dari

campuran limbah organik pasar dan tepung daun murbei dengan imbangan yang

berbeda sebelum dan sesudah fermentasi lebih menguntungkan, itu berarti tidak

banyak nutrient yang hilang selama proses fermentasi. Selain itu kandungan air

yang terlalu tinggi dalam silase, juga akan menghasilkan silase yang kualitasnya

rendah. Pembuatan silase merupakan proses pengawetan bahan pakan dalam

perbaikan bentuk fisik dari bahan pakan. Selain itu diharapkan melalui proses

pembuatan silase maka nutrient yang ada dalam bahan tersebut lebih tersedia

untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat

(Winarno dan Fardiaz, 1989) yang menyatakan bahwa produk fermentasi biasanya

mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dari pada bahan aslinya karena adanya

enzim yang dihasilkan dari mikroba itu sendiri. Sedangkan menurut Anonim

(2008), salah satu faktor yang mempengaruhi proses fermentasi adalah kadar air.

Kadar air yang tinggi pada proses ensilase menyebabkan silase yang dihasilkan

tidak disukai ternak.

20

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

3. Produksi Gas

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran Produksi Gas untuk

masing-masing perlakuan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5. Rerata Produksi Gas (ml) akibat fermentasi campuran limbah organik pasar dan tepung daun murbei (Morus alba) dengan imbangan berbeda.

PERLAKUANKELOMPOK

TOTALPERLAKUAN

RATA -RATA

K1 K2 K3 K4

Po 0.50 24.10 21.90 5.50 52.00 13.00

P1 21.00 47.10 24.80 5.40 98.30 24.57

P2 8.50 14.60 34.80 10.00 67.90 16.97

P3 19.80 23.90 15.80 26.00 85.50 21.37

TOTAL KLP 49.80 109.70 97.30 46.90 303.70

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan

murbei dengan imbangan berbeda, tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap

produksi gas.

Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa perlakuan P0 (kontrol) memiliki

rata-rata jumlah produksi gas lebih rendah yaitu 13,00 ml. Sedangkan perlakuan

P1, P2, dan P3 memiliki rata-rata jumlah produksi gas relatif lebih tinggi yaitu

24,57 ml, 16,97 ml, dan 21,37 ml. Perlakuan dengan penambahan tepung daun

murbei relatif lebih tinggi jumlah produksi gasnya dibanding pada perlakuan

kontrol. Terjadinya perbedaan jumlah produksi gas tersebut disebabkan karena

penambahan tepung daun murbei. Hal ini sesuai dengan pendapat (Syahrir dkk.,

21

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

2009) yang menyatakan bahwa tingkat produksi gas mencerminkan efektivitas

proses fermentasi. Semakin tinggi produksi gas, proses fermentasi semakin baik.

Kecenderungan produksi gas yang semakin meningkat tersebut sejalan dengan

nilai pH yang cenderung semakin menurun serta produksi VFA total yang

semakin meningkat dengan tingkat menggunaan daun murbei yang semakin

tinggi. Selain itu peningkatan produksi gas menjelaskan adanya potensi daun

murbei untuk meningkatkan kualitas fermentasi. Hal ini menggambarkan kinerja

mikroorganisme yang mendegradasi bahan selama proses fermentasi semakin

berkurang. Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas mikroba penyebab fermentasi

pada substrat organik yang sesuai. Fermentasi juga dapat menyebabkan perubahan

sifat bahan makanan sebagai akibat pemecahan kandungan zat makanan oleh

enzim yang dihasilkan oleh mikroba.

22

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dengan

penambahan tepung daun murbei dalam proses fermentasi dengan limbah pasar

tidak menghasilkan perbedaan yang nyata, namun adanya kecenderungan

peningkatan selisih bahan kering dan produksi gas.

Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang fermentasi campuran limbah

pasar dan tepung daun murbei yang diberikan secara langsung pada ternak.

23

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Prinsip Dasar Pembuatan Silase . http://jajo66.wordpress.com/2008/06/02/prinsip-dasar-pembuatan-silase/. Diakses tanggal 2 Juli 2012.

______ , 2011. Kajian Pemanfaatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Sapi

Potong.http://jakarta.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=146:kajian-pemanfaatan-limbah-pasar-sebagai-pakan-sapi-potong-di-dki jakarta&catid=21:peternakan&Itemid=25. Diakses tanggal 19 Oktober 2011.

Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia, Jakarta.

AOAC (Association of Official Analytical Chemist). 1990. Official Methods of Analysis of the Association of Analytical Chemist. 16th ed. Association of Offi cial Analytical Chemist, Arlington, VA, USA.

Bahrin David, Anggraini Destilia dan Mutiara Bunga Pertiwi,. 2011. Pengaruh Jenis Sampah, Komposisi Masukan Dan Waktu Tinggal Terhadap Komposisi Biogas Dari Sampah Organik Pasar Di Kota Palembang. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Boschini CF. 2002. Nutritonal quality of mulberry cultivation for ruminant feeding. In : Sanchez MD, editor. Mulberry for Animal Production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and August 2000. Roma : FAO Animal Production and Health Paper 147. Hlm 173-182.

Budansa, 2008. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pasar Buah sebagai Pakan Ternak Sapi Didusun Batuparas. Fakultas Peternakan Udayana. Denpasar.

Datta RK. 2002. Mulberry cultivation and utilization in India. In : Sanchez MD, editor. Mulberry for Animal Production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and August 2000. Roma : FAO Animal Production and Health Paper 147. Hlm 45-62.

Duke James .A., 1983. Handbook of Energy Crops (Unpublished). www.hord.purdue.edu/newcrop/duke.

Gasperz, V.1991. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Teknik dan Biologi. CV. Armico, Jakarta.

24

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Machii H, Koyama A, and Yamanouchi H. 2002. Mulberry Breeding, Cultivation and Utilization in Japan. Sanchez MD, editor. Mulberry For Animal Production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and Agustus 2000. Roma : FAO Animal Production and Health Paper 147.hlm 63-72.

Martin G, Rayes F, Hernandes I, and Milera M. 2002. Agronomic studies with mulberry in Cuba. In : Sanchez MD, editor. Mulberry for Animal Production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and August 2000. Roma : FAO Animal Production and Health Paper 147. Hlm 103-114.

Murtidjo, B.A. 1988. Energi Gas Bio Ayam dan Telur, No.34 Desember. Prinity Press. Jakarta.

Oku, T., Y. Mai, N. Mariko, S. Naoki and N. Sadako. 2006. Inhibitory effects of extractives from leaves of Morus alba on human and rat small intestinal disaccaridase activity. J of Nutr 95:933-938.

Prior R.L., Hashimoto AG, Grouse JD, and Dikeman Me, 1986. Nutrional Volue of Anaerobically Fermented Beef Cattel Waste as a feed Ingredient For Livestock. Growt and Careas and Traits of Beef Cattel and Sheep Fed Ferementor Biomass In Agricultural Waste 17;23-27

Rittmann, B.E and Mc. Catry P.L. 2001. Environmental Biotechnology Principles and Applications. Boston : Mc. Graw Hill.

Samsijah. 1992. Pemilihan tanaman murbei (Morus sp) yang sesuai dengan daerah Sindang Resmi Sukabumi, Jawa Barat. Bul Penelitian Hutan. 547:45-59.

Saenab Andi, 2010., dalam Mansy, 2002., Oomen HAPC, 1984. Evaluasi Pemanfaatan Limbah Sayuran Pasar Sebagai Pakan Ternak Ruminasia di Dki Jakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.

Said, T., 2008. Reaktor biogas. http://www.reaktor_biogas.com/? Products [27 Mei 2008].

Saono, S., 1974. Pemanfaatan Jasad Renik dalam Pengolahan Hasil Sampingan/Sisa-sisa Produksi Pertanian. Berita LIPI.

Simamora, S. Salundik, Wahyuni, S., dan Sirajuddin. 2006. Membuat Bio Gas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari kotoran Ternak. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

25

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Singh, B. Makkar HPS. 2002. The potential of mulberry foliage as a feed supplement in India. In : Sanchez MD. Editor. Mulberry for animal production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and Agustus 2000. FAO Animal Production and Health Paper 147. Hlm 139-156.

Suyadi, Soedomo, dan Mahmud A. 1989. Produksi biji legum Desmnthus virgatus. Di dalam : Wodzicka M, Tomaszewska M, Thompson JA, Editor. Forage Production Proceeding of A Wokshop Conducted at IPB. Bogor. Indonesia. IPB-Australian project.

Syahrir, S. K.G. Wiryawan, A. Parakkasib , M. Winugroho dan O.N.P. Sari. 2009. Efektivitas Daun Murbei Sebagai Pengganti Konsentrat dalam Sistem Rumen in Vitro. Media Peternakan, Vol. 32 No. 2.

Tillman. A. D, H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press, Fakultas peternakan UGM, Jogjakarta.

Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1989. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

_______ , F.G. dan Fardiaz, S. 1990. Biofermentasi dan Biosintesa. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

26

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

DATA BAHAN KERING

27

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Cawan C+spl S segar % BK Rataan %BKP0 k1 1 P0 k1 1 12 13 10 0.100 0.100

2 2 12 13 10 0.100 3 3 11 12 10 0.100

k2 1 k2 1 11 12 10 0.100 0.100 2 2 13 13 10 - 3 3 15 15 10 -

k3 1 k3 1 12 13 10 0.100 0.100 2 2 13 14 10 0.100 3 3 11 12 10 0.100

k4 1 k4 1 10 11 10 0.100 0.100 2 2 11 12 10 0.100 3 3 11 12 10 0.100

P1 k1 1 P1 k1 1 13 14 10 0.100 0.100 2 2 13 14 10 0.100 3 3 13 14 10 0.100

k2 1 k2 1 13 14 10 0.100 0.100 2 2 13 14 10 0.100 3 3 13 13 10 -

k3 1 k3 1 12 13 10 0.100 0.100 2 2 11 12 10 0.100 3 3 13 14 10 0.100

k4 1 k4 1 12 13 10 0.100 0.100 2 2 13 14 10 0.100 3 3 10 11 10 0.100

P2 k1 1 P2 k1 1 11 12 10 0.100 0.100 2 2 15 15 10 - 3 3 12 13 10 0.100

k2 1 k2 1 11 12 10 0.100 0.100 2 2 14 15 10 0.100 3 3 11 12 10 0.100

k3 1 k3 1 15 15 10 - 0.100 2 2 11 12 10 0.100 3 3 12 13 10 0.100

k4 1 k4 1 12 13 10 0.100 0.100 2 2 12 13 10 0.100 3 3 13 14 10 0.100

P3 k1 1 P3 k1 1 14 15 10 0.100 0.100 2 2 12 13 10 0.100 3 3 11 12 10 0.100

k2 1 k2 1 13 14 10 0.100 0.100 2 2 13 14 10 0.100 3 3 12 13 10 0.100

k3 1 k3 1 13 14 10 0.100 0.100 2 2 10 11 10 0.100 3 3 12 13 10 0.100

k4 1 k4 1 13 14 10 0.100 0.100 2 2 13 14 10 0.100 3 3 12 13 10 0.100

AWAL sblum fermentasi

28

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Cawan C+spl S segar % BK Rataan % BKP0 k1 1 12 13 10 0.100 0.100

2 12 13 10 0.100 3 10 -

k2 1 11 12 10 0.100 0.100 2 13 14 10 0.100 3 10 -

k3 1 11 12 10 0.100 0.100 2 12 13 10 0.100 3 10 -

k4 1 10 11 10 0.100 0.100 2 11 12 10 0.100 3 10 -

P1 k1 1 13 14 10 0.100 0.100 2 13 13 10 - 3 10 -

k2 1 13 14 10 0.100 0.100 2 13 14 10 0.100 3 10 -

k3 1 13 14 10 0.100 0.100 2 11 12 10 0.100 3 10 -

k4 1 12 12 10 - 0.100 2 14 14 10 - 3 10 -

P2 k1 1 11 12 10 0.100 0.100 2 14 15 10 0.100 3 10 -

k2 1 13 14 10 0.100 0.100 2 11 12 10 0.100 3 10 -

k3 1 12 13 10 0.100 0.100 2 12 13 10 0.100 3 10 -

k4 1 12 13 10 0.100 0.100 2 12 12 10 - 3 10 -

P3 k1 1 11 12 10 0.100 0.100 2 14 15 10 0.100 3 10 -

k2 1 13 14 10 0.100 0.100 2 13 14 10 0.100 3 10 -

k3 1 12 13 10 0.100 0.100 2 10 11 10 0.100 3 10 -

k4 1 13 14 10 0.100 0.100 2 13 14 10 0.100 3 10 -

Setelah Fermentasi

29

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PENGURANGAN BAHAN KERING AKIBAT FERMENTASI

Perlakuan Sebelum fermentasi Setelah fermentasi Pengurangan BK akibat fermentasi (g)

Kelompok

Brt Segar

BK Brt Kering

Brt Segar

BK Brt Kering

0 1 940 0.10 94.0 900.0 0.100 90.0 4.0

2 900 0.10 90.0 850.0 0.100 85.0 5.0

3 940 0.10 94.0 910.0 0.100 91.0 3.0

4 960 0.10 96.0 950.0 0.100 95.0 1.0

1 1 960 0.10 96.0 900.0 0.100 90.0 6.0

2 930 0.10 93.0 850.0 0.100 85.0 8.0

3 960 0.10 96.0 910.0 0.100 91.0 5.0

4 960 0.10 96.0 950.0 0.100 95.0 1.0

2 1 980 0.10 98.0 910.0 0.100 91.0 7.0

2 960 0.10 96.0 900.0 0.100 90.0 6.0

3 980 0.10 98.0 950.0 0.100 95.0 3.0

4 980 0.10 98.0 950.0 0.100 95.0 3.0

3 1 980 0.10 98.0 900.0 0.100 90.0 8.0

2 960 0.10 96.0 920.0 0.100 92.0 4.0

3 980 0.10 98.0 950.0 0.100 95.0 3.0

4 970 0.10 97.0 950.0 0.100 95.0 2.0

30

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

DATA PRODUKSI GAS

  PERLAKUAN 5/2/2012 8/2/2012 11/2/2012 14/2/2012 17/2/2012 20/2/2012 23/2/2012 JUMLAH

A P0KI 0 0 0.5 0 0 0 0 0.5  P1KI 0 1 1 15 1.5 2 0.5 21  P2K1 1 0 0 0 5 1 1.5 8.5  P3K1 0 0 0 6 6.8 6 1 19.8                   B P0K2 0 1.5 0.1 13 7.5 2 0 24.1  P1K2 0.2 0 0.4 26 17.5 2 1 47.1  P2K2 0.3 1.5 1 6.3 4 1.5 0 14.6  P3K2 0 0 0.4 19.5 1.5 2.5 0 23.9                   C P0K3 0.4 1.5 1 11.5 7.5 0 0 21.9  P1K3 0.1 1 1.2 15 4.5 2.5 0.5 24.8  P2K3 0 0 1.6 27.5 4.2 1.5 0 34.8  P3K3 0.3 0 0.5 10 1.3 1.5 2 15.6                   D P0K4 0 0 0 4 1.5 0 0 5.5  P1K4 0 1.5 0 1.9 1 1 0 5.4  P2K4 0 0 1 7.5 0 1.5 0 10  P3K4 2 2.5 1.5 12 2 5 1 26

LAMPIRAN ANALISA DATA

31

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Ʃ Yij2 – FK

ij

(0.70)216

(Ʃt=1Yij)2 r x t

(Tota kelompok)2

t

Analisis Sidik Ragam Pengurangan Persentasi Bahan Kering akibat

Fermentasi (%)

PERLAKUANKELOMPOK TTL

PERLAKUANRATA -RATA

K1 K2 K3 K4

Po 0.04 0.05 0.03 0.01 0.13 0.03

P1 0.06 0.08 0.05 0.01 0.2 0.05

P2 0.07 0.06 0.03 0.03 0.19 0.04

P3 0.09 0.04 0.03 0.02 0.18 0.04

TOTAL KLP 0.26 0.23 0.14 0.07 0.70

DERAJAT BEBAS (DB)

Db Total : Total Pengamatan – 1 : 16 – 1 = 15Db Kelompok : Total Kelompok – 1 : 4 – 1 = 3Db Perlakuan : Total Perlakuan – 1 : 4 – 1 = 3Db Galat : Db Total – Db Perlakuan : 11 – 2 = 9

FAKTOR KOREKSI (FK)

FK = = = =0.030625

JUMLAH KUADRAT

Jk Total

JKT =

JKT = (0.04)2 + (0.06)2 + ………. + (0.02)2 – 0.030625JKT = 0.039 – 0.030625JKT = 0.008375

Jk KelompokJKK = - FK

32

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

(0.26)2 + ….. + (0.07)24

(Total Perlakuan)2r

(0.13)2 + ….. + (0.18)24

0.0056253

JKKr - 1

0.0007253

JKPt - 1

0.0020259

JKGt(r – 1)

KT KelompokKT Galat

JKK = - 0.030625

JKK = 0.036250 – 0.030625 = 0.005625

Jk Perlakuan

JKP = - FK

JKP = - 0.030625

JKP = 0.03135 – 0.030625 = 0.000725

JK Galat

JKG = JKT – JKK – JKP JKG = 0.008375 – 0.005625 – 0.000725JKG = 0.002025

KUADRAT TENGAH

KT Kelompok

KTK = = = 0.00187500

KT Perlakuan

KTP = = = 0.00024167

KT Galat

KTG = = = 0.00022500

F. HITUNG

33

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

0.001875000.00022500

KT PerlakuanKT Galat

0.000241670.00022500

F. Hitung K =

=

= 8.333333333

F. Hitung P =

=

= 1.074074074

ANOVA

SK DB JK KTF.Hitun

g

F.Tabel

0.05 0.01

Kelompo

k

Perlakuan

Galat

Total

3

3

9

15

0.005625

0.000725

0.002025

0.008375

0.00187500

0.00024167

0.00022500

8.333

1.074

3.86

3.86

6.99

6.99

LAMPIRAN ANALISA DATA

34

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Ʃ Yij2 – FK

ij

(69.0)216

(Ʃt=1Yij)2 r x t

(Tot kelompok)2t

Analisis Sidik Ragam Pengurangan Berat Bahan Kering akibat Fermentasi (g)

PERLAKUANKELOMPOK TTL

PERLAKUANRATA-RATA

K1 K2 K3 K4

Po 4.00 5.00 3.00 1.00 13.00 3.20

P1 6.00 8.00 5.00 1.00 20.00 5.00

P2 7.00 6.00 3.00 3.00 19.00 4.70

P3 8.00 4.00 3.00 2.00 17.00 4.20

TOTAL KLP 25.00 23.00 14.00 7.00 69.00

DERAJAT BEBAS (DB)

Db Total : Total Pengamatan – 1 : 16 – 1 = 15Db Kelompok : Total Kelompok – 1 : 4 – 1 = 3Db Perlakuan : Total Perlakuan – 1 : 4 – 1 = 3Db Galat : Db Total – Db Perlakuan : 11 – 2 = 9

FAKTOR KOREKSI (FK)

FK = = = = 297.562500

JUMLAH KUADRAT

Jk Total

JKT =

JKT = (4.00)2 + (6.00)2 + ………. + (17.00)2 – 297.562500JKT = 373 – 297.562500JKT = 75.437500

Jk Kelompok

35

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

(25.00)2 + ….. + (7.00)24

(Total Perlakuan)2r

(13.00)2 + ….. + (17.00)24

52.1875003

JKKr - 1

7.18750003

JKPt - 1

16.0625009

JKGt(r – 1)

KT KelompokKT Galat

JKK = - FK

JKK = - 297.562500

JKK = 349.750000 – 297.562500 = 52.187500

Jk Perlakuan

JKP = - FK

JKP = - 297.562500

JKP = 304.750000 – 297.562500 = 7.1875000

JK Galat

JKG = JKT – JKK – JKP JKG = 75.437500 – 52.187500 – 7.1875000JKG = 16.062500

KUADRAT TENGAH

KT Kelompok

KTK = = = 17.395833333

KT Perlakuan

KTP = = = 2.395833333KT Galat

KTG = = = 1.78472222

F. HITUNG

36

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

17.3958333331.78472222

KT PerlakuanKT Galat

2.395833331.78472222

F. Hitung K =

=

= 9.747081712

F. Hitung P =

=

= 1.342412451

ANOVA

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

Kelompo

k

Perlakuan

Galat

Total

3

3

9

15

52.18750

0

7.187500

0

16.06250

0

75.43750

0

17.39583333

2.39583333

1.78472222

9.747

1.342

3.86

3.86

6.99

6.99

37

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

Ʃ Yij2 – FK

ij

(303.70)216

(Ʃt=1Yij)2 r x t

(Tota kelompok)2

t

LAMPIRAN ANALISA DATA

Analisis Sidik Ragam Produksi Gas

PERLAKUANKELOMPOK

TOTALPERLAKUAN

RATA-RATA

K1 K2 K3 K4

Po 0.50 24.10 21.90 5.50 52.00 13.00

P1 21.00 47.10 24.80 5.40 98.30 24.50

P2 8.50 14.60 34.80 10.00 67.90 16.90

P3 19.80 23.90 15.80 26.00 85.50 21.30

TOTAL KLP 49.80 109.70 97.30 46.90 303.70

DERAJAT BEBAS (DB)

Db Total : Total Pengamatan – 1 : 16 – 1 = 15Db Kelompok : Total Kelompok – 1 : 4 – 1 = 3Db Perlakuan : Total Perlakuan – 1 : 4 – 1 = 3Db Galat : Db Total – Db Perlakuan : 11 – 2 = 9

FAKTOR KOREKSI (FK)

FK = = = 5764.605625

JUMLAH KUADRAT

Jk Total

JKT =

JKT = (0.50)2 + (21.00)2 + ………. + (26.00)2 – 5764.605625JKT = 7879.87 – 5764.605625JKT = 2115.264375

Jk Kelompok

38

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

(49.80)2 + ….. + (46.90)24

(Total Perlakuan)2r

(52.00)2 + ….. + (85.50)24

780.6518753

JKKr - 1

307.2818753

JKPt - 1

1027.3330629

JKGt(r – 1)

JKK = - FK

JKK = - 5764.605625

JKK = 6545.258 – 5764.605625 = 780.651875

Jk Perlakuan

JKP = - FK

JKP = - 5764.605625

JKP = 6071.888 – 5764.61= 307.281875JK Galat

JKG = JKT – JKK – JKP JKG = 2115.264375 – 780.651875 – 307.281875JKG = 1027.333062

KUADRAT TENGAH

KT Kelompok

KTK = = = 260.21729167

KT Perlakuan

KTP = = = 102.42729167

KT Galat

KTG = = = 114.14784722

39

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

KT KelompokKT Galat

260.21729167114.14784722

KT PerlakuanKT Galat102.42729167114.14784722

F. HITUNG

F. Hitung K =

=

= 2.2796511329

F. Hitung P =

=

= 0.897321274

ANOVA

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

Kelompo

k

Perlakuan

Galat

Total

3

3

9

15

780.651875

307.281875

1027.330625

2115.264375

260.2172916

7

1

02.42729167

114.1478722

2.279

0.897

3.86

3.86

6.99

6.99

40

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

LAMPIRAN FOTO

ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

41

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PROSES PENIMBANGAN

42

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PROSES PENCACAHAN

43

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PROSES PENCAMPURAN

44

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PROSES PERHITUNGAN GAS

45

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

PROSES AKHIR FERMENTASI

46

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

47

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2151... · Web view Repository Home - Jumlah bahan kering (BK) dalam ...Fermentasi dapat terjadi karena aktivitas

48