9.Bab i Pendahuluan
-
Upload
muthmainnah-muhammad -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of 9.Bab i Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
World Health Organization (WHO) mendefinisikan bahwa stroke adalah
gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh
darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. Dampak dari stroke tergantung pada
bagian otak yang mengalami kerusakan dan riwayat stroke lama. Stroke dapat
menyebabkan kematian secara tiba-tiba.1
Berdasarkan data tahun 2012, sebanyak 15 juta orang terkena stroke setiap
tahun. Dari jumlah tersebut, 5 juta orang meninggal dan 5 juta orang lainnya hidup
dengan kondisi cacat permanen sehingga menjadi beban dalam keluarga dan
masyarakat. Stroke jarang terjadi di bawah usia 40 tahun, namun hal tersebut dapat
terjadi oleh karena tekanan darah tinggi.1
Berdasarkan data tahun 2009, sekitar 795.000 orang di Amerika Serikat
mengalami stroke setiap tahun, dimana sekitar 610.000 merupakan kasus serangan
awal, dan 6,4 juta orang Amerika menderita stroke. Sekitar 134.000 orang diduga
meninggal akibat stroke tiap tahunnya dan merupakan penyebab kematian nomor tiga
setelah penyakit jantung dan kanker.2
Faktanya, kasus stroke pada negara berkembang menduduki peringkat
pertama penyebab kecacatan, penyebab kedua dari dementia, dan penyebab ketiga
kematian.3 Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat tajam. Bahkan, saat ini
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena
berbagai sebab selain penyakit degeneratif, terbanyak karena stres dan ini sangat
1
memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri
dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan.4
Berdasarkan data prevalensi, hipertensi sebagai faktor risiko utama yang
makin meningkat di Indonesia yakni sekitar 95%, maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan masa yang akan datang sekitar 12 juta penduduk
Indonesia berumur diatas 35 tahun mempunyai potensi terkena serangan stroke.5
Setelah dilakukan berbagai kajian dan penelitian, ternyata ada faktor lain
selain Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan Diabetes Mellitus (kencing manis),
adalah stres berat yang dialami sebagian besar masyarakat dalam menghadapi
persaingan hidup yang begitu ketat. Hal ini menjadi pemicu tingginya angka kejadian
stroke di Indonesia.6
Survei Departemen Kesehatan RI tahun 2007 pada 987.205 subjek dari
258.366 rumah tangga di 33 propinsi mendapatkan bahwa stroke merupakan
penyebab kematian utama pada usia > 45 tahun (15,4% dari seluruh kematian).
Prevalensi stroke rata-rata adalah 0,8% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan
gejala), tertinggi 1,66% di Nangroe Aceh Darussalam, terendah 0,38% di Papua, dan
di Sulawesi Selatan 0,74%.7
Stroke non hemoragik, stroke jenis ini merupakan stroke yang tersering
didapatkan, sekitar 80% dari semua stroke. Stroke jenis ini juga bisa disebabkan
berbagai hal yang menyebabkan terhentinya aliran darah otak, antara lain syok atau
hipovolemia dan berbagai penyakit lain. Stroke hemoragik, stroke jenis ini
merupakan 20% dari semua stroke, diakibatkan oleh pecahnya suatu mikro
aneurisma dari Charcot atau etat crible di otak.8
2
1.2 Rumusan Masalah
Uraian dalam latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi peneliti
untuk merumuskan pertanyaan – pertanyaan penelitian sebagai berikut :
“Bagaimanakah karakteristik faktor risiko penderita stroke non hemoragik yang
dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2011?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik faktor risiko penderita
stroke non hemoragik yang dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar tahun 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi faktor risiko usia terhadap kejadian stroke non
hemoragik.
b. Mengetahui distribusi faktor risiko jenis kelamin terhadap kejadian stroke non
hemoragik.
c. Mengetahui distribusi faktor risiko riwayat hipertensi terhadap kejadian
stroke non hemoragik.
d. Mengetahui distribusi faktor risiko dislipidemia terhadap kejadian stroke non
hemoragik.
e. Mengetahui distribusi faktor risiko riwayat diabetes mellitus terhadap
kejadian stroke non hemoragik.
f. Mengetahui distribusi faktor risiko riwayat penyakit jantung terhadap
kejadian stroke non hemoragik.
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Instansi Rumah Sakit
Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi pada institusi RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo khususnya untuk perencanaan pengobatan, pencegahan
sekunder, serta menurunkan prevalensi penyakit stroke iskemik di Makassar dan di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo secara khusus.
1.4.2 Manfaat Bagi Dokter
Penelitian ini diharapkan menjadi data dasar bagi dokter dalam mengenal dan
mendeteksi dini faktor risiko terjadinya stroke non hemoragik sehingga dapat
diperoleh tindakan antisipasi yang lebih tepat dan menentukan tindakan selanjutnya
untuk menyelamatkan penderita dan atau mencegah terjadinya cacat menetap serta
meningkatkan angka harapan hidup bagi pasien yang berisiko.
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan
pengalaman dalam praktek penelitian secara ilmiah serta pembuktian adanya
sinkronisasi antara data epidemiologi dengan keadaan yang diteliti sehingga
menunjang dalam tata laksana stroke non hemoragik.
4