97700194 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 2
-
Upload
amg-gebiyosta -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of 97700194 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 2
-
1 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
ALAT PENCETAK LILITAN STATOR PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535
Mulyadinata Noreg 5115047791
Alumni Tahun Lulus 2009
Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro
Massus Subekti,S.Pd,MT
Dosen Pembimbing I
Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro
Muhammad Yusro,S.Pd,MT
Dosen Pembimbing II
Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro
Andri Satrio
Mahasiswa Angkatan 2009 Noreg 5115096930
Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro
ABSTRACT
MULYADINATA, Printer Tool Stator winding induction Motor Based on AVR ATMega8535 Microcontroller. Skripsi. Jakarta: Fakulty of Engineering, State University of Jakarta, in Oktober 2009 .
Research carried out aims to creat a twist display devices that can automatically calculated the desire number of loop, so the error calculation of loop can be avoided.
Implementation of reserch in the laboratory Instrument and Electrical engineering full major starting in june through august 2009. Research method used is the best table and multimeters.
The desired amount of tywist typed on keypad as an input counting the number of loops performed by a sensor opto-coupler with an IC LM311 as a comparator. At the time of the comparator logic out put low (0) there is processwich increment is procesed by a microcontroller IC ATMega8535 an the result will be displayed on the LCD viewer. Increment process will stop if the wire broke and email the typed value was equel to the value displayed on the LCD to determine the progaming language used the manufacture or display device used language lopps Bascom AVR.
Sistem Printer Tool Stator winding induction Motor Baed on AVR ATMega8535 Microcontroller, has been tested and can print a coil to create a water pump motor 1,5 HP/1 phase email with wire size 0,4 mm of 1000 roll for 9 minutes. This printer tool can print winding the disired number of loop without winding number of miscalculation.
Kata Kunci : Alat Pencetak Lilitan, Motor Induksi, Mikrokontroler AVR ATMega8535.
-
2 HAELKO.VOL.?.SEPTEMBER 2009.HAL.1-10
LATAR BELAKANG
Pekerjaan membuat lilitan merupakan
pekerjaan yang sangat melelahkan karena
selain berkonsentrasi dalam menghitung jumlah
lilitannya kedua tangannya juga harus bekerja,
tangan yang satu memutar cetkan lilitan dan
satu lagi memegangi kawat email agar tidak
lepas dari alur pada cetakan lilitan. Berawal dari
sini, peneliti berkeinginan untuk membuat alat
yang dapat meringankan pekerjaan seperti ini,
dengan prinsip kerjanya tidak jauh beda seperti
mesin yang ada ditempat pengisian bahan
bakar bermotor (SPBU).
Membuat lilitan untuk melilit ulan mesin-mesin
listrik yang rusak (dalam hal ini peneliti menitik
beratkan pada jenis motor induksi) memerlukan
keseriusandan ketelitian dalam pengerjaannya
karena apabila terjadi kesalahan dalam
perhitungan jumlah lilitan pada saat melilit akan
menyebabkan motor listrik yang diperbaiki tidak
dapat berfungsin secara optimal. Untuk
menghindari hal tersebut, maka sangat
dibutuhkan alat penghitung jumlah lilitan yang
dapat menghitung secara otomatis pada saat
membuat lilitan untuk stator. Dengan alat
pencetak lilitan, tidak perlu repot-repot
menghitung jumlah lilitan secara manual,
tinggal mengetik pada keypad berapa jumlah
lilitan yang diinginkan, maka alat tersebut akan
membuat lilitan sesuai dengan apa yang
diperintakan dfan jumlah lilitan akan terlihat
pada penampilan LCD. Alat tersebut
dikendalikan dengan menggunakan IC AVR
ATMega8535. dengan dibuatnya alat pencetak
lilitan, diharapkan kesalahan pada saat
membuat lilitan tidak akan terjadi dan akan
meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja.
Motor Induksi
Secara umum motor listrik dibagi 2 yaitu mtor
listrik AC dan DC namun yang akan dibahas
adalah adalah motor induksi yang mana untuk
jenis motor induksi dibagi menurut klasifikasi
ada 2 yaitu Motor Induksi 1 Fasa dan Motor
Induksi 3 Fasa.
Motor Induksi Satu Fasa
Motor Induksi satu fasa banyak sekali
digunakan pada peralatan rumah tangga,
misalnya pada kipas angin, mixer, blender,
pompa air dan sebagainya. Motor satu fasa
yang banyak digunakan dapat dikelompokan
menjadi 3 jenis yaitu :
Motor Split Phase atau Motor Kapasitor
Jenis motor split phase sering disebut motor
phase belah, mempunyai kumparan utama dan
kumparan bantu. Pada kumparan bantu
dipasang skalar sentrifugal gunanya untuk
memutuskan arus listrik pada kumparan bantu
bila putaran motor sudah tercapai 75% dari
putaran nbominal. Pada motor kapasitor,
kapsitornya dihubungkan seri dengan
kumparan bantu. Motor ini mempunyai kopel
start lebih tinggi, sehingga biasa digunakan
pada mesin cuci, pompa air dan peralatan
rumah tangga lainnya.
Motor Shaded Pole atau Kutub Bayangan
Motor shaded pole banyak digunakan pada
alat-alat listrik yang memerlukan putaran
dengan torsi yang sangat ringan, seperti kipas
angin dan pompa air aquarium.
Motor Universal
Motor universal banyak sekali dipakai pada
peralatan rumah tangga, misalnya mixer, motor
-
3 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
mesin jahit, bor listrik dan lain-lain. Motor ini
dapat menggunakan tegangan listrik bolak-balik
(ac) atau listrik searah (dc) dengan
menghasilkan kecepatan yang sama.
Motor Induksi Tiga Fasa
Motor Induksi Tiga Fasa adalah alat penggerak
yang paling banyak digunakan dalam dunia
industry. Hal ini dikarenakan motor induksi
mempunyai konstruksi yang sederhana, kokoh,
harga relatif murah, serta perawatannya yang
mudah, sehingga motor induksi mulai
menggeser penggunaan motor DC pada
industri.
Mikrokontroler AVR ATMega 8535
Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana
terdapat mikroprosesor dan memori program
(ROM) serta memori serba guna (RAM).
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8
bit, dimana semua instruksi dikemas dalam
kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian instruksi
dieksekusi dalam 1 siklus clock. ATMega8535
memiliki teknologi RISC dengan kecepatan
maksimal 16 MHz, sehingga membuat
ATMega8535 lebih cepat dibandingkan dengan
varian MCS 513. Dengan fasilitas yang lengkap
tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai
mikrokontroler yang powerfull. Secara umum
AVR dibagi menjadi 4 kelas, yaitu ATtiny,
AT90sxx, ATMega dan AT86RFxx. Perbedaan
antara tipe AVR terletak pada fitur-fitur yang
ditawarkan, sementara dari segi arsitektur dan
set intruksi yang digunakan hampir sama.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8
bit. Dimana semua instruksi dikemas dalam
kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian instruksi
dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda
dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan
12 siklus clock. AVR berteknologi RISC
(Reduced Instruction Set Computing),
sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC
(Complex Instruction Set Computing). Oleh
karena itu dipergunakan AVR produk atmel,
yaitu Atmega8536, selain mudah didapatkan
dan lebih murah.
Keypad
Keypad digunakan untuk memberikan masukan
ke mikrokontroler ketika tombol ditekan.
Keypad yang digunakan pada rangkaian ini
terdiri atas 3 kolom dan 4 baris dengan sebuah
ground, sehingga pengambilan datanya
menggunakan polling biasa.
Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan
perangkat penampil karakter, simbol dan
gambar. Biasanya digunakan sebagai
perangkat pelengkap pada suatu sistem
mikrokontroler agar suatu alat yang dihasilkan
dapat lebih jelas dalam menampilkan segala
instruksi dan hasil output.
LCD yang digunakan berbentuk modul LCD,
terdiri atas layar LCD dan bagian pengontrolnya
dengan karakter yang ditampilkan berupa kode
ASCII (American Standart Code For Information
Interchange).
Transistor Sebagai Saklar
Merupakan gabungan dari dua buah dioda
yang bahan dasarnya terbuat dari
kristalgermanium dan silikon, serta mempunyai
dua sambungan, yaitu emitor dan basis (dioda
emitor) dan basis dan kolektor (dioda kolektor).
Pengoperasian transistor sebagai saklar dapat
dilakukan dengan pemberian arus yang
-
4 HAELKO.VOL.?.SEPTEMBER 2009.HAL.1-10
berbeda-beda dimana transistor tersebut
diberlakukan pada daerah-daerah tertentu.
Relay Elektromagnetik
Merupakan perangkat elektromagnetis yang
berfungsi untuk memutus atau menghubungkan
satu atau lebih kontak elektrik secara
bersamaan. Cara kerjanya dengan memberikan
tegangan ke coil pada relay, yang akan
menghasilkan medan magnet, sehingga dua
buah kontak pada relay akan saling
berhubungan.
Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah
kumparan kawat beserta inti besi lunak yang
apabila di aliri arus listrik maka besi
lunak relay akan berubah menjadi magnet dan
menarik lidah pegas (kontak relay terputus) dan
jika arus listrik diputus, maka magnet pada besi
lunak akan hilang dan lidah pegas akan
terlepas (kontak relay terbuka). Kontaktor pada
relay terdiri dari dua kondisi, yaitu Normally
open (NO) dan Normally Close (NC). Normaly
Open terjadi apabila coil relay tidak diberi
tegangan maka kontak NO dengan Common
tidak terhubung dan sebaliknya titik NC dan
Common akan terhubung, sedangkan Normaly
Close terjadi apabila coil relay diberi tegangan
maka NC dengan Common terputus sehingga
titik NO dan Common akan terhubung.
Limit Switch
Pada alat pencetak lilitan untuk motor induksi
ini berfungsi sebagai input untuk mengontrol
apabila terjadi kawat email putus. Limit switch
pada alat pencetak lilitan untuk motor induksi ini
berfungsi untuk mengontrol apabila terjadi
kawat email putus. Limit Switch merupakan
saklar mekanik yang mempunyai kontak NO
(Normally Open) dan NC (Normally Close).
Power Supply
Power Supply dilengkapi dengan penstabil
tegangan yang menggunakan IC Power 7805
dan 7812, sehingga keluaran tegangan yang
dihasilkan akan stabil dan aman digunakan
pada komponen elektronika.
Baterai Cadangan
Berfungsi sebagai pasokan listrik cadangan
yang siap dipakai apabila terjadi gangguan
listrik utama.
Perancangan Perangkat Keras
Menentukan fungsi-fungsi pin pada
mikrokontroller
Penentuan fungsi-fungsi pin pada
mikrokontroller diperlukan sebagai pengontrol
alat.
Berkaitan dengan alat yang dibuat maka
ditentukan fungsi pin-pin mikrokontroler sebagai
berikut :
-
5 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
1. Pin A0 digunakan untuk sensor opto-
coupler yang berfungsi sebagai input.
2. Pin A7 digunakan sebagai out put yang
tersambung dengan rangkaian driver untuk
menghidupkan motor.
3. Pin C0 C2 digunakan sebagai pengendali
LCD, pin ini berfunsi sebagai output.
4. Pin C3 C6 sebagai keluaran data
yangsebagai output.
5. Pin D0 D6 digunakan untuk keypad
sebagai input. D0 D2 dihubungkan pada
coloum C1 C3 sebagai input kepada
keypad. D3 D6 dihubungkan pada baris
R1 R4 sebagai output pada keypad.
Perancangan Skema Rangkaian
Rangkaian Power supply
Pada rangkaian power supply dilengkapi
dengan penstabil tegangan yang menggunakan
IC power 7805 dan 7812, dengan pemasangan
IC tersebut maka keluaran tegangan yang
dihasilkan akan stabil dan aman digunakan
pada komponen elektronika yang diharapkan.
Rangkaian Sensor Opto-Coupler
Rangkaian sensor opto-coupler bekerja karena
adanya perubahan tegangan yang masuk pada
IC LM311. Perubahan tegangan ini terjadi
karena photo transistor tidak menerima cahaya
yang dihasilkan oleh diode infra merah karena
terhalnag suatu benda atau tergesernya posisi
antara diode infra merah dan photo transistor,
sehingga photo transistor tidak dapat masuk
cahaya dari diode infra merah.
Rangkaian Driver Motor
Rangkaian driver motor menggunakan sebuah
transistor dan sebuah relay 12 VDC serta
sebuah trafo dengan output 100 VAC untuk
sumber motor yang dilewatkan melalui kontak
NO (Normaly Open) pada relay.
Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software yang dibuat
berupa progam aplikasi denagn menggunakan
aplikasi Bascom AVR. Progam yang akan
dibuat berfungsi membuat sistem sesuai
dengan rencana alat yang akan dibuat, dalam
hal ini adalah progam untuk sistem alat
pencetak lilitan stator motor listrik, progam ini
terdiri dari progam masukan (input) keypad,
dan sensor juga terdiri dari progam keluaran
berupa progam untuk LCD dan motor.
Pengujian Blok Rangkain (Hardware)
Pada pengujian alat pencetak lilitan dilakukan
pengukuran rangkaian pada titik-titik tertentu
dengan menggunakan AVO Meter digital multi
meter DT-830B no.11270.
Pengujian Rangkaian Power Supply
a. Kriteria Pengujian :
1) Rangkaian power supply akan merubah
arus AC menjadi DC.
2) Agar didapat keluaran tegangan yang
stabil maka rangkaian power supply
menggunakan IC 7812 dan 7825 untuk
menghasilkan tegangan DC 12V dan
5V. Rangkaian power supply
memerlukan tegangan input AC 220V.
b. Langkah Pengujian :
1) Berikan tegangan 220VAC pada power
supply.
2) Ukur tegangan pada kaki IC 7812 dan
7805, yaitu pada pin 3 dari masing-
masing IC dengan menggunakan AVO
meter.
-
6 HAELKO.VOL.?.SEPTEMBER 2009.HAL.1-10
3) Amati besarnya tegangan yang terukur
pada Voltmeter kemudian catat
hasilnya.
c. Hasil Pengujian :
1) Hasil pengujian rangkaian power
supply dengan output 5V :
Kondisi On :
Input AC : AB = 219 V
CD = 15 V
Output 5V : EF = 5 V
Ampere = 65 mA
2) Hasil pengujian rangkaian power
supply dengan output 12V :
Kondisi On :
Input AC : AB = 219 V
CD = 15 V
Output 5V : GH = 12 V
Ampere = 48 mA
Pengujian Baterai back-up
a. Kriteria Pengujian :
1) Rangkaian power cadangan akan
bekerja saat pasokan listrik utama mati.
2) Agar didapat keluaran tegangan
walaupun pasokan listrik utama mati,
maka rangkaian power cadangan
menggunakan relay untuk interlock
system.
3) Rangkaian power cadangan hanya
dapat mem back-up tegangan 5V saja.
b. Langkah Pengujian :
1) Berikan tegangan AC 220 V pada
rangkaian.
2) Ukur tegangan pada kaki keluaran IC
7812 dan 7805, yaitu pada pin 3 dari
masing-masing IC dengan
menggunakan AVO meter.
3) Amati besarnya tegangan keluaran
yang terukur pada voltmeter, kemudian
catat hasilnya.
4) Matikan pasokan listrik utama.
5) Ukur tegangan pada kaki keluaran IC
7812 dan 7805, yaitu pada pin 3 dari
masing-masing IC dengan
menggunkan AVO meter.
6) Amati besarnya tegangan keluaran
yang terukur pada voltmeter, kemudian
catat hasilnya.
c. Hasil Pengujian :
Kondisi power utama ON :
Input AC (AB) = 220V
Output 5V (CD) = 5V
Kondisi power utama Off :
Input AC (AB) = 0V
Output 5V (CD) = 5V
Pengujian Input (Rangkaian Sensor Opto-
coupler)
a. Kriteria Pengujian :
1) Dalam pembuatan alat pencetak lilitan
menggunkan input berupa rangkaian
sensor opto-coupler.
2) Rangkaian sensor opto-coupler akan
memberikan input low (0) kepada
mikrokontroler.
b. Langkah Pengujian :
1) Berikan tegangan 5V pada rangkaian
sensor opto-coupler.
2) Ukur tegangan pada kedua input IC
LM311, dan ukur juga tegangan
keluaran pada kaki IC LM311 ketika
-
7 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
keluaran high (1) dan low (0) dengan
menggunkan AVO meter.
3) Amati besarnya tegangan keluaran
yang terukur pada voltmeter, kemudian
catat hasilnya.
c. Hasil Pengujian :
Pengujian sensor diberi cahaya infra
merah :
Input :
A(+) - GND = 2,6V
B(-) - GND = 0V
Output :
C D =4,9V
Pengujian sensor tanpa diberi cahaya infra
merah :
Input :
A(+) - GND = 2,6V
B(-) - GND = 4,7V
Output :
C D =0,1V
Pengujian Output
a. Kriteria Pengujian :
1) Pada alat pencetak lilitan terdapat
sebuah rangkaian driver untuk motor
yang terdiri dari transistor NPN dan
sebuah relay.
2) Rangkaian driver motor berfungsi untuk
menggerakkan motor AC 110 volt.
3) Port A.7 digunakan untuk
menggerakkan rangkaian driver motor.
b. Langkah Pengujian :
1) Berikan tegangan supply 12VDC pada
rangkaian.
2) Ukur tegangan pada pin port A.7 pada
saat motor ON dan pada saat motor
OFF dan catat hasilnya.
c. Hasil Pengujian :
Kondisi ON :
PA.7 = 4,7 V
Ampere motor = 108 mA
Kondisi OFF :
PA.7 = 0 V
Ampere motor = 0 mA
Pengujian Software
Pada pengujian software dilakukan dengan
cara mencocokan antara progam yang telah
dibuat dengan hasil keluaran progam,
pengujian software juga dibagi menjadi
beberapa tahapan, adapun tahapan tersebut
yaitu :
Pengujian Progam Input :
Progam Keypad
Progam keypad dibuat untuk menentukan
berapa jumlah atau nilai yang diinginkan pada
saat memberikan input pada mikrokontroler.
Nilai atau jumlah maksimal mencapa 999. Jadi
nilai yang bisa diproses mulai dari 0 sampai
dengan 999. Tombol (*) digunakan untuk
menghapus angka jika terjadi kesalahan pada
saat menentukan input dan yang bertombol (#)
digunakan sebagai tombol enter yang berfungsi
untuk menjalankan progam selanjutnya setelah
nilai yang diinginkan pada keypad telah
ditentukan.
a. Kriteria Pengujian :
1) Pada progam keypad menggunakan
keypad dengan common.
-
8 HAELKO.VOL.?.SEPTEMBER 2009.HAL.1-10
2) Progam keypad berfungsi untuk
menentukan nilai input mulai dari 0
sampai 999. Kemudian tekan tombol
enter (#) maka motor akan berputar
sebanyak nilai yang akan diketik pada
keypad dan setelah nilainya sama
maka motor akan berhenti.
3) Progam keypad dibuat pada port D.0
port D.6 yang berfungsi sebagai input
yang berlogika low (common).
b. Langkah Pengujian :
1) Transfer progam dari PC ke
mikrokontroller dengan menggunkan
progam bascom.
2) Hidupkan rangkaian dan uji progam
dengan memasukkan nilai melalui
keypad.
3) Catat hasil penelitian.
c. Hasil Pengujian :
Nilai yang diketik tidak sama dengan nilai
pada LCD :
PA.7 = 4,7 V
Motor = ON
Nilai yang diketik sama dengan nilai pada
LCD :
PA.7 = 0 V
Motor = OFF
Progam Sensor Opto-coupler
a. Kriteria Pengujian :
1) Pada progam sensor opto-coupler
menggunakan input berupa sensor
opto-coupler.
2) Progam sensor opto-coupler digunakan
mendeteksi berapa jumlah lilitan yang
dihasilkan maka progam sensor ini
akan mematikan motor.
3) Progam input untuk sensor opto-
coupler menggunakan port A.0.
b. Langkah Pengujian :
1) Transfer progam dari PC ke
miokrokontroller dengan menggunkan
progam bascom.
2) Hidupkan rangkaian dan uji sensor
dengan cara menghalangi pancaran
infra merah tidak bisa di dektesi oleh
foto transistor.
3) Catat hasil penelitian.
c. Hasil Pengujian :
Sensor terhalangi benda :
Port A.0 = 0,1 V
Sensor tak terhalangi benda :
Port A.0 = 4,7 V
Pengujian Progam Output
Progam Driver Motor
a. Kriteria Pengujian :
1) Pada progam driver motor
menggunakan sebuah transistor dan
sebuah relay.
2) Progam driver motor berfungsi untuk
menggerakan motor dan akan
menggerakkan cetakkan gulungan
kawat email. Cetakan akan terus
berputar sampai mencapai nilai yang
ditentukan sebelumnya pada keypad.
3) Progam driver motor menggunakan
port A.7 untuk menghidupkan motor.
b. Langkah Pengujian ;
-
9 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
1) Transfer progam dari PC ke
mikrokontroller dengan menggunakan
progam bascom.
2) Hidupkan rangkaian dan uji progam
dengan menentukan nilai yang
diinginkan pada keypad dan kemudian
tekan tombol (#).
3) Catat hasil penelitian.
ANALISA DAN PENGUJIAN
Pengujian alat pencetak lilitan terdiri dari
pengujian blok-blok rangkaian antara lain : blok
input, blok pemproses, blok output/beban.
Pada rangkaian power supply yang telah
dilengkapi dengan sistem power back-up maka
di dapat bahwa rangkaian ini dapat bekerja
dengan baik.
Pada rangkaian input, didapat hasil pengujian
dimana photo transistor yang mendeteksi
cahaya infra merah berfungsi dengan baik. Hal
ini dibuktikan dengan hambatan atau resistansi
yang akan menurun ketika cahaya infra merah
tidak mengenai photo transistor dan hambatan
akan meningkat ketika cahaya infra merah
mengenai photo transistor. Selanjutnya photo
transistor ini akan memberikan input pada
komparator IC LM311. Pada komparator,
didapat bahwa jika tegangan input pada kaki
negatif (-) lebih tinggi dari kaki positif (+), maka
ouput komparator menghasilkan tegangan 0V
atau logika low. Dan hal ini menunjukan bahwa
komparator dapat berfungsi dengan baik
sebagai pembanding dua tegangan yang
masuk.
Pada pengujian rangkain driver motor
merupakan pengujian pada rangkaian
pemproses dan rangkaian output. Pada
rangkaian ini, driver motor disulut dari pin
mikrokontroller PA.7. Rangkain driver motor
didrive dengan dua buah transistor NPN tipe
BD 139 dan dua buah relay. Tegangan yang
dihasilkan untuk mendrive transistor tersebut
minimal adalah sebesar 0,7 V dan tegangan
keluaran yang dihasilkan ole pin PA.7 ketika
dalam kondisi high adalah lebih besar dari 0,7V
transistor tersebut langsung mendrive relay
sehingga motor berputar.
Untuk pengujian software atau progam bisa
dianggap berfungsi apabila semua progam
yang dibuat baik secara parsial maupun yang
sudah terintegrasi dapat berfungsi pada hasil
keluaran mikrokontroler.dan setelah diuji
progam dapat berfungsi dengan baik.
Kelebihan dan Kekurangan Alat
Kelebihan Alat
1. Alat pencetak lilitan yang telah dibuat
peneliti bisa lebih akurat dalam
perhitungan jumlah lilitan sehingga
kesalahan dalam perhitungan jumlah lilitan
dapat dihindari.
2. Waktu yang diperlukan untuk membuat
lilitan bisa lebih cepat dibandingkan dengan
membuat lilitan secara manual.
3. Proses perhitungan jumlah lilitan yang
sedang berlangsung akan tampil pada layar
LCD.
4. Apabila terjadi kawat email putus maka
motor akan berhenti secara otomatis.
5. Alat pencetak lilitan yang telah dibuat
peneliti dapat dikembangkan lagi sehingga
bisa dipergunakan untuk membuat lilitan
pada motor listrik berdaya besar.
6. Alat pencetak lilitan yang dibuat peneliti
juga mempunyai sumber alternatife yaitu
berupa sebuah baterai, sehingga ketika
sumber utama mati maka penampil LCD
tetap menyala dengan begitu kita tidak
-
10 HAELKO.VOL.?.SEPTEMBER 2009.HAL.1-10
akan kehilangan data pada saat sumber
utama mati.
7. Karena alat pencetak lilitan dirancang dan
dirakit dengan menggunakan peralatan
yang sederhana dan sangat banyak
dijumpai di pasaran, maka dana yang
dikeluarkan untuk membuat alat ini relatife
murah.
8. Sensor opto coupler sudah dilengkapi
dengan penglihatan langsung dapat
diketahui apakah sensor dalam kondisi
baik/hidup atau mati.
Kekurangan Alat
1. Alat pencetak lilitan mempunyai penggerak
berupa motor AC 110V dengan satu
kecepatan sehingga alat ini hanya memiliki
satu kecepatan saja.
2. Karena alat pencetak lilitan berupa
miniature jadi hanya dapat digunakan untuk
membuat lilitan pada motor dengan daya
dibawa 3 HP.
3. Baterai back up hanya digunakan untuk
rangkai control dan penampilan LCD
sedangkan untuk rangkaian utama untuk
suplay tegangan kemotor tidak ada.
Sehingga alat ini apabila listrik mati tidak
bisa digunakan secara otomatis.
DAFTAR PUSTAKA
M. Ari Heryanto & Wisnu Adi P,
2008, Pemprogaman Bahasa C untuk
mikrokontroler ATMega8535, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Iswanto, 2008, Design & Implementasi Sistem
Embledded Mikrokontroller ATMega8535
dengan Bahasa Basic, Penerbit Grava
Media, Yogyakarta.
Lingga Wardana, 2006, Belajar Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Paulus Andi Nalwan, 2003, Panduan Praktis
Teknik Antarmuka dan Pemprogaman
Mikrokontroller AT89C51, Penerbit Elex
Media Komputindo Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Malvino, 1985, Prinsip-prinsip Elektronika,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Usman Effendi, 1996, Perawatan Dan
Perbaikan Peralatan Listrik, Penerbit
PPPG Teknologi, Bandung.
Parekh R, 2003, AC Induction Motor
Fundamental, AN887, Microchip
Technology Inc.
-
11 Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535