97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

122
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR BAB XII SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 12.1. SYARAT TEKNIS UMUM 12.1.1. Umum 1. Jenis dan uraian pekerjaan jenis dan mutu bahan. jumlah dan jenis peralatan tertentu yang digunakan. jadwal waktu persyaratan teknis khusus, gambar rencana dan berbagai ketentuan teknis lainnya adalah sebagaiamana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan RKS ini. 2. Volume Quality Control dan Uitzet tidak boleh ditulis dalam Bill of Quantity Kontraktor, namun merupakan beban Kontraktor yang telah masuk dalam harga satuan masing-masing jenis pekerjaan dalam pengajuan SPH Kontraktor. 3. Bilamana hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus diperbaiki kembali. maka perbaikan tersebut menjadi beban Kontraktor termasuk pengetesan ulang Quality Control. 12.1.2. Persyaratan Tenaga Ahli 1. Personil lapangan yang ditugaskan oleh Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan pada data lelang Bab IV RKS yang selanjutnya telah menjadi lampiran kontrak pekerjaan ini. 2. Disamping persyaratan pendidikan dan pengalaman sesuai dengan data lelang, personil lapangan harus betul-betul mampu mengkomunikasikan pekerjaan dilapangan. XII-1

Transcript of 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

Page 1: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

BAB XII

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

12.1. SYARAT TEKNIS UMUM

12.1.1. Umum

1. Jenis dan uraian pekerjaan jenis dan mutu bahan. jumlah dan jenis peralatan

tertentu yang digunakan. jadwal waktu persyaratan teknis khusus, gambar

rencana dan berbagai ketentuan teknis lainnya adalah sebagaiamana

tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat

dipisahkan dengan RKS ini.

2. Volume Quality Control dan Uitzet tidak boleh ditulis dalam Bill of Quantity

Kontraktor, namun merupakan beban Kontraktor yang telah masuk dalam

harga satuan masing-masing jenis pekerjaan dalam pengajuan SPH

Kontraktor.

3. Bilamana hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus

diperbaiki kembali. maka perbaikan tersebut menjadi beban Kontraktor

termasuk pengetesan ulang Quality Control.

12.1.2. Persyaratan Tenaga Ahli

1. Personil lapangan yang ditugaskan oleh Kontraktor dalam pelaksanaan

pekerjaan ini agar memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan pada

data lelang Bab IV RKS yang selanjutnya telah menjadi lampiran kontrak

pekerjaan ini.

2. Disamping persyaratan pendidikan dan pengalaman sesuai dengan data

lelang, personil lapangan harus betul-betul mampu mengkomunikasikan

pekerjaan dilapangan.

XII-1

Page 2: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

3. Personil lapangan harus betul-betul menguasai site pekerjaan,letak bangunan

yang akan dikerjakan terkait semua item pekerjaan yang akan dilaksanakan

4 Pelaksana lapangan harus betul-betul siaga dengan alat-alat ukur seperti

meteran dan catatan-catatan jurnal setiap perkembangan pekerjaan.

5 Pelaksana lapangan harus betul-betul mengetahui kwalitas dan kwantitas

pekerjaan termasuk bahan-bahan lainnya dan cara pemasangan serta semua

persyaratan teknis pekerjaan dimaksud

6. Pelaksana lapangan agar membuat photo dokumentasi pekerjaan sesuai

dengan persyaratan kontrak yaitu 0 %,50 %, dan 100 % dan harus mengisi

garis realiasai pada time schedule (kurva S ) yang ada untuk bisa mengetahui

perkembangan progress pekerjaan yang dimaksud.

7. Pelaksana lapangan agar membuat catatan-catatan rill dilapangan yang terkait

dengan pengadaan bahan,alat,tahapan pekerjaan,tenaga yang dipakai yang

dijadikan laporan harian

12.1.3. Rencana Kerja

1. Dalam waktu selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari dari saat penandatanganan

Kontrak, kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor harus mengajukan

sebuah Rencana Kerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaannya.

2. Pengajuan Rencana Kerja tersebut serta persetujuan Direksi, tidak akan

mengurangi atau membebaskan Kontraktor dari pertanggungjawabannya

terhadap pekerjaan yang termaksud dalam Kontrak.

12.1.4. Tempat Kerja

XII-2

Page 3: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

1. Bila diperlukan tempat Kerja dan tempat tersebut terletak di luar daerah yang

disediakan Direksi, maka Kontraktor harus menyelesaikan biaya ganti -

rugi/sewa dan lain-lain biaya sehubungan itu tanpa membebani jasa Bangunan

dengan biaya-biaya tambahan.

2. Kontraktor harus mengusahakan tempat-tempat, mengatur dan bilamana perlu

membayar ganti-rugi/sewa untuk penggunaan, penempatan alat-alat,

penempatan gudang-gudang kantor dan keperluan lain-lain yang perlu untuk

melaksanakan pekerjaan serta mendapatkan ijin persetujuan Direksi.

3. Kontraktor harus menjaga keselamatan baik personil maupun lingkungan

sekitar sesuai dengan standar keselamtan (K3), dan mengantisipasi timbulnya

efek-efek yang merugikan akibat pelaksanaan pekerjaan.

4. Pada akhir pekerjaan atau sebelumnya sesuai Petunjuk Direksi, Kontraktor

harus membongkar, memindahkan alat-alat konstruksi penolong atau bentuk -

bentuk lain yang sudah tidak digunakan agar bekas tempat kerja tersebut

bersih kembali. Pembiayaan untuk hal-hal tersebut tidak diadakan tersendiri

tetapi harus sudah tergabung dalam Rencana Anggaran Biaya.

12.1.5. Bangsal Kerja dan Gudang Bahan

1. Kontraktor harus meyediakan gudang untuk penyimpanan material yang

cukup memenuhi syarat-syarat agar material-material yang tersimpan tidak

lekas rusak dan dilengkapi alat-alat pemadam kebakaran

2. Kontraktor harus menyediakan los-los kerja untuk para pekerja yang

dilengkapi dengan obat – obatan serta memenuhi syarat-syarat kesehatan.

3. Kontraktor harus mengadakan penjagaan keamanan, personil maupun

material selama proyek berlangsung.

12.1.6. Peralatan

XII-3

Page 4: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

1. Kontraktor harus mengajukan daftar terperinci tentang peralatan-peralatan

yang akan digunakan disertai data-data kemampuan alat-alat tersebut.

2. Kontraktor wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya akan

dipergunakan

3. Kerusakan alat peralatan tersebut harus segera diperbaiki/diganti dan tidak

dapat dipakai sebagai alasan kelambatan pekerjaan

12.1.7. Tanggung-Jawab Kontraktor

1. Pada keadaan apapun dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat

persetujuan Direksi tidak berarti membebaskan Kontraktor atas tanggung

jawabnya kepada pekerjaan sesuai dengan isi Kontrak.

2. Tenaga-tenaga kerja yang digunakan harus tenaga-tenaga ahli/terlatih dan

berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan

baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta petunjuk-petunjuk Direksi.

3. Kontraktor harus mengusahakan atas tanggungannya, langka-langkah dan

peralatan yang perlu untuk melindungi pekerja-pekerja dan bahan-bahan yang

digunakan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

4. Untuk pekerjaan instalasi Kontraktor harus melakukan semua testing

dan pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk

memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat

berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan persyaratan yang

berlaku. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam

kegiatan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini

termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem

ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh Pemborong.

XII-4

Page 5: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

5. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus mengadakan

semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang

calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas

(customer). Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap

dengan 5 (lima) set operating maintenance and repair manual books,

sehingga para

petugas/operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan

6. Kontraktor harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan

Direksi untuk tujuan mempelancar pekerjaan serta menjamin kualitas

pekerjaan.

7. Kontraktor harus selalu membuat laporan-laporan tertulis tentang hal-ikhwal

yang terjadi dalam rangka pelaksanaan Proyek kepada Direksi secara periodik

12.1.8. Perintah untuk Pelaksanaan

1. Bila Kontraktor tidak berada di tempat pekerjaan dimana Direksi bermaksud

untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk itu harus

diikuti dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang – orang yang ditunjuk /

dikuasakan oleh Kontraktor.

2. Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan – penjelasan tertulis

selengkapnya apabala Direksi memerlukan, tentang tempat-tempat asal

material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai

pelaksanaannya.

3. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang

sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.

XII-5

Page 6: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

4. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas atas macam pekerjaan yang akan

dilaksanakan kepada Direksi harus agak longgar, sehingga ada waktu yang

memungkinkan Direksi mengadakan pemeriksaan.

12.1.9. Ukuran Tinggi Duga (Peil) I Pengukuran

1. Ukuran serta ketentuan tinggi duga (peil) akan ditentukan bersama-sama oleh

Perencana, Direksi dan Kontraktor di Lapangan.

2. Pengukuran - pengukuran / pematokan - pematokan harus dilaksanakan

dengan alat-alat ukur, Waterpass, dan lain-lain yang mempunyai kesalahan

sangat kecil.

3. Pengukuran dengan pegas, galah, tala dan lain-lain tidak dibolehkan.

4. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, serta

juru-juru ukur yang diperlukan oleh Direksi untuk pengecekan hasil ukur.

5. Apabila terdapat tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan yang

baru dan mendapatkan persetujuan Direksi

6. Pelaksana pekerjaan diwajibkan mengecek ukuran-ukuran / detail-detail yang

ada pada gambar yang diberikan, apakah sesuai atau ada penyimpangan

dengan Gambar Rencana. Apabila di lapangan terdapat kejanggalan,

pelaksana pekerjaan diwajibkan melaporkan kepada Direksi dan meminta

petunjuk secara tertulis. Kontraktor harus mengajukan 3 (tiga) gambar

penampang dari yang akan dikerjakan untuk mendapatkan persetujuan

Direksi. Apabila melalaikan hal tersebut di atas, segala resiko adalah

tanggung jawab pelaksana (Kontraktor).

12.1.10.Material

1. Umum

a. Bahan yang didatangkan harus mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan

konstruksi sehingga tidak menghambat pelaksanaan.

XII-6

Page 7: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

b. Bahan yang diterima Direksi harus diamankan tidak sampai menggangu

tertib lingkungan dan aman dari kerusakan.

c. Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi harus diangkat dalam waktu

selambat-lambatnya 2 x 24 jam.

d. Bila dianggap perlu Direksi dapat memerintahkan agar diadakan

pemeriksaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan-bahan yang

dipakai untuk menguji apakah syarat – syarat mutu dipenuhi. Untuk

Pekerjaan ME Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas

segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang.

Apabila terdapat keragu-raguan, Pemborong harus segera menghubungi

Direksi untuk berkonsultasi. Pengambilan ukuran atau pemilihan

kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan

Direksi apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban

tanggung jawab Pemborong. Untuk itu pemeliharaan equipment

dan material harus mendapatkan persetujuan dari Direksi ditentukan

dalam Peraturan Pemeriksaan Bahan-Bahan. Hasil-hasil pemeriksaan

demikian harus dipelihara baik dan disimpan oleh Kontraktor dan apabila

diminta harus dapat ditunjukkan kepada Direksi setiap saat, selama

pekerjaan berlangsung dan setiap saat selama 2 tahun sesudah pekerjaan

selesai.

e. Untuk menjaga material tidak berantakan, perlu disediakan box-box

material secukupnya.

2. Pasir

Pasir yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur (max 5%)

apabila setelah digenggam dan diremas pada telapak tangan tidak tendapat

debu atau lumpur.

3. Air

XII-7

Page 8: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

a. Air yang digunakan harus air bersih dan tidak boleh mengandung minyak

asam, alkali, garam. bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang

merusak.

b. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirim

contoh air itu ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk

diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat

merusak. Biaya pemeriksaan menjadi beban Kontraktor.

c. Jumlah air yang dapakai untuk membuat adukan dapat ditentukan dengan

ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.

4. Kerikil ukuran 20 – 30 mm

Kerikil harus bersih dari segala macam kotoran

5. Besi Beton.

a. Besi beton bebas dari karat memenuhi syarat SII 0136-84

Kecuali ditentukan lain dalam gambar,diguanakan besi dari jenis BJTP 24

untuk diameter besi < dan sama dengan 12 mm dan dari jenis BJTP 32

untuk diameter > 12 mm.Untuk semua pekerjaan beton bertulang,ukuran

harus sesuai dengan gambar rencana.

b. Besi beton harus bersih dari kotoran,lemak dan karat

c. Kawat pengikat besi beton harus berkwalitas besi lunak dengan diameter

1 mm

d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat tersebut diatas harus disingkirkan

dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 3 x 24 jam sesudah

ada perintah dari Direksi

e. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai

dengan yang ditetapkan dalam gambar maka dilakukan penukaran

diameter besi dengan tetap meminta persetujuan Direksi/Konsultan

Pengawas

Toleransi Besi : dibawah 10 mm +/- 0.4 mm

10 mm – 15 mm +/- 0.4 mm

XII-8

Page 9: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

16 mm – 27 mm +/- 0.5 mm

f. Bila dianggap perlu untuk mendapatkan jaminan kualitas harus

dimintakan sertifikat dari Laboratorium untuk percobaan tekan,tarik dan

melengkung 180 derajat,semua biaya ditanggung oleh Kontraktor

6. Semen

a.Semen yang digunakan adalah semen tipe I. Menurut ASTM

b.Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh),

diturunkan dan disimpan dalam gudang yang kering terlindung dari

pengaruh cuaca dengan ventilasi cukup dan diletakkan di atas dudukan

kayu.

c.Bila di dalam semen terdapat bagian-bagian yang telah mengeras dalam

zak maka sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan.

d.Semen yang digunakan harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan

Pengawas

12.1.11. Tenaga Kerja

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar di upayakan tidak menggunakan alat

berat sehingga lebih banyak menyerap tenaga kerja. Kecuali untuk pekerjaan

yang dalam pelaksanaannya memang membutuhkan alat berat Untuk keperluan

tersebut. Pelaksana agar melakukan koordinasi dengan Pihak Hotel terkait

dengan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan.

12.2. SYARAT TEKNIS KHUSUS

12.2.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam kontrak ini adalah Pembangunan

Swimming Pool :

A. Pekerjaan Swimming Pool antara lain:

1. Pekerjaan persiapan antara lain :

XII-9

Page 10: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

a. Pembuatan papan nama proyek, pengukuran, Pas. Papan bowplank,

Pekerjaan Pembongkaran dan pembersihan site, Pas. Pagar Pengaman

Pekerjaan t = 2,40 m

b Pembuatan kantor Direksi, meja, kursi dan perlengkapan lainnya.(tidak

ditawarkan)

c. Pembuatan kantor untuk Kontraktor, bedeng kerja, gudang bahan/alat

lengkap dengan perlengkapannya.(tidak ditawarkan)

2. Pekerjaan meliputi :

a). Pekerjaan Kolam Dewasa dan anak-anak

b). Pekerjaan Balance Tank dan Ruang Pompa

c). Pekerjaan Ruang towel dan Kamar Mandi

d). Pekerjaan Ruang Bilas

e).Penataan Taman

12.2.2. Uraian Pekerjaan

1. Papan Nama Proyek

a. Bentuk ukuran, isi dan warna papan nama proyek/kegiatan harus dibuat

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan penempatannya harus

mendapat persetujuan direksi, papan nama proyek tersebut harus sudah

dicabut setelah serah terima II.

b Jenis dan mutu bahan yang dipakai adalah papan kaso yang bermutu

baik dan permukaan licin (diserut).

2. Kantor Direksi

a. Diperuntukkan bagi ruang kerja Direksi dalam pengendalian

pelaksanaan konstruksi oleh Kontraktor.

b. Penempatan kantor Direksi di lokasi wilayah proyek dan harus

mendapat persetujuan Direksi.

c. Dalam satu wilayah proyek hanya ada satu kantor Direksi

d. Kebutuhan ruang kantor Direksi seluas 24 m2 .

XII-10

Page 11: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

e. Perlengkapan setiap kantor Direksi adalah soft board, white board

dispenser, filling cabinet (lemari arsip) kipas angin, meja kerja dan kursi

(2 set)dan P3K .

3. Bangsal Kerja/gudang bahan

a. Segera setelah lokasi kerja diserahkan kepada Kontraktor kemudian

kontraktor diwajibkan menyediakan bangsal kerja/gudang bahan.

b. Penempatan bangsal kerja/gudang bahan di lokasi harus mendapat

persetujuan Direksi.

c. Jenis atau mutu bahan yang dipakai adalah :

Atap : Seng gelombang BJLS 28 rangka kayu kruing.

Dinding : Triplek 3 mm rangka kaso kruing 5/7 cm

Tiang : Kayu kruing 6/12

Lantai : Rabat beton 1 pc : 3ps :5krl dengan ketebalan

6 cm

Jendela : Kaca nako

Perlengkapan : Meja dan kursi, papan tulis, papan

penempatan gambar, P3K.

4. Foto Proyek

a. Kontraktor diwajibkan membuat foto proyek sesuai dengan kemajuan

pekerjaan (pada saat 0%, 50%. 100%) pada 4 titik yang sama dan arah

yang sama setiap site, disusun di dalam album, dibuat 3 (tiga) rangkap

dan diserahkan kepada Direksi.

b. Foto proyek berwarna, dicetak yang jelas dan bersih ukuran postcard.

c. Foto proyek dibuat rangkap 3 (tiga) dan damasukkan ke dalam album

serta diserahkan kepada Direksi

XII-11

Page 12: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

5. Pekerjaan Pembongkaran

Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini terdiri dari pembongkaran untuk memungkinkan dalam

pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

b. Kontraktor harus melaksanakan pembongkaran tanpa menimbulkan

kerusakan-kerusakan yang tidak perlu terhadap bangunan yang ada yang

harus diperhatikan dalam kondisi dapat dipakai. Setiap kerusakan atau

kehilangan yang disebabkan kelalaian kontraktor menjadi tanggung

jawab kontraktor untuk memperbaikinya.

6. Pekerjaan Galian dan Urugan

1. Lingkup Pekerjaan

1.1. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk

elaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.

1.2. Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali,

pengurugan dibawah lantai, pengerjaan tanah kasar dan pekerjaan-

pekerjaan teknis. Penggalian dan penimbunan kembali untuk

pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

2. Syarat – Syarat Penggalian

2.1. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan

dan kedalaman-kedalaman yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-

lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun di indikasikan

pada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga

pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini

dengan disetujui oleh perencana/MK.

2.2. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah untuk urugan serta

batu-batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.

2.3. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk

pembangunan maupun memindahkan rangka/bekesting yang

diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan.

XII-12

Page 13: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

2.4. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah sehingga dicapai

kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka

kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dengan pasir dan

dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan Biaya akibat

pekerjaan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

2.5. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali,

ditimbun ditempat yang ditunjuk dan atas persetujuan pengawas.

2.6. Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan

yang diperlihatkan dalam gambar-gambar maka akar bahan tersebut

harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampai padat.

3. Syarat – Syarat Urugan

3.1. Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang

ditentukan, tanah urugan harus cukup baik, bebas dari sisa

(rumput/akar-akar lain-lainnya).

3.2. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal

hamparan 30 cm setiap lapisan, kemudian tanah tersebut

dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alat

stamper.

3.3. Semua urugan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan

pengerasan harus sesuai dengan gambar rencana.

3.4. Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang

keluar site atau atas petunjuk Pengawas/MK.

7. Pekerjaan pondasi

1). Lingkup Pekerjaan.

a. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-bahan peralatan dan

alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,hingga

dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b. Pekerjaan pondasi meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalam

detail yang disebut/ditunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk

Direksi/Pengawas Pekerjaan

XII-13

Page 14: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

c. Seluruh sisa urugan yang tidak terpakai untuk penimbunan dan

penimbunan kembali,juga seluruh sisa-sisa,puing-puing,sampah-

sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya untuk

ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

2).Bahan

a. Bahan yang dipergunakan batukarang yang keras tidak poros dan

besarnya tidak lebih dari 30 cm untuk pondasi menerus

b. Semen,pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan

dalam pekerjaan beton

c. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi batukali adalah dengan

campuran 1 PC : 5 Psr.

d. Beton yang digunakan untuk pondasi kolam menggunakan Beton

dengan mutu K225

3). Pemasangan

a. Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dengan ketebalan sesuai

dengan gambar.Kemudian disiram dengan air secukupnya hingga jenuh

b. Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi yang terbuat dari kayu

atau bambu dengan ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan

dibuat

c. Pasangan batu kosong(aanstamping) dipasang dengan ketebalan sesuai

gambar kerja kemudian diisi pasir dan disiram dengan air sampai semua

lubang batukarang penuh berisi pasir.

d. Batukarang yang telah dipilih dipasang dengan adukan campuran 1 PC :

5 Psr .batu karang terpasang padat dan diantara batukarang harus

dilapisi adukan serta pasangan permukaan atasnya harus datar/rata dan

waterpas

e. Untuk pondasi beton kolam dilaksanakan sesuai dengan gambar detail.

8. Pekerjaan Beton Bertulang

a. Pedoman Pelaksanaan.

XII-14

Page 15: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Untuk pelaksanaan pekerjaan dan persyaratan bahan yang digunakan

berlaku :

- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI-1982)

NI-3

- Peraturan Beton ertulang Indonesia 1971 (NI-2 )

- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5)

- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 ( NI-8)

- Peraturan Pembangunan Pemda setempat

- Peraturan Bangunan Nasional 1978

- Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun

tertulis yang diberikan Direksi/Konsultan Pengawas

Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor

dilapangan/di ” Site ”

- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung

1983

- Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang

Biasa dan struktur tembok bertulang untuk gedung 1983

- SII 0013-81 ”Mutu dan Cara Uji semen Portland”

- SII 0052-80 ”Mutu dan Cara Uji Agregat Beton ”

- SII 0136-84 ” Baja Tulangan Beton ”

- SII 0784- 84 ” Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton ”

b. Keahlian dan Pertukangan

Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton

sesuai penyelesaiannya.Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-

ahli atau tukang-tukang yang berpengalaman dan mengerti benar akan

pekerjaan beton.Semua Pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai

mutu yang sebanding dengan standar yang umum berlaku atau yang

disarankan oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Apabila

Direksi/Konsultan Pengawas memandang perlu,Kontraktor dapat

meminta nasehat-nasehat dari tenaga ahli yang ditunjuk

Direksi/Konsultan Pengawas atas beban Kontraktor

XII-15

Page 16: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

c. Kualitas Beton

• Mutu beton K 225( tegangan tekan hancur karakteristik untuk kubus

beton ukuran 15x15 cm3 pada usia 28 hari) Evaluasi penentuan

karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam

PBI 1971.

• Kontrakor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat

kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman

pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mix

dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-

ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI 1971

mengingat bahwa W/C factor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52-

0.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan

menurut pasal 4.9 ayat 3 PBI 1971 tanpa menggunakan penggetar.

Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1

benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20

benda uji yang pertama. Pengambilan benda uji harus dengan periode

antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.

Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data kualitas beton

yang dibuat dengan disahlkan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan

laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya

disertai sertikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus

dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

• Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 5 cm dan

maksimum 12 cm cara pengujian slump sesuai ketentuan yang

berlaku. Harus digunakan vibrator/dril untuk pemadatan beton.

d.Bekisting

Sebelum pengecoran dimulai harus disiapkan dan dipasang bekisting

dengan rapi. Bahan bekesting harus terbuat dari kayu papan tebal 9 mm

yang berkualitas baik, permukaan rata dan halus, tidak bocor dan kuat.

XII-16

Page 17: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Persiapan untuk instalasi Mekanikal dan Electrik sudah terpasang rapi

sesuai dengan gambar rencana.

e.Pengecoran Beton

• Pelaksanaan pengecoran harus merata dan padat.

• Seluruh permukaan besi beton harus penuh terselimuti adukan beton.

• Selama pengecoran bekisting harus stabil kuat.

• Bekisting hanya boleh dibongkar jika umur pengecoran sudah cukup

atau atas petunjuk Direksi.

9. Pekerjaan Kayu

1). Pekerjaan Kayu untuk Pekerjaan Sipil

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan,peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang

dinyatakan dalam gambar.dengan hasil yang baik dan rapi.

b. Pekerjaan kayu ini mencakup semua pekerjaan dengan menggunakan

bahan kayu seperti yang tertera dalam gambar.

c. Standar dan peraturan-peraturan :

* Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961,NI-5

Semua kayu yang akan dipasang/dipakai harus mendapat

persetujuan Direksi/Pengawas Pekerjaan

* Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat

PKKI 1961, NI-5.Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain

yang berupa putih kayu,pecah-pecah mata kayu,melinting.

Kayu harus benar-benar kayu mutu baik dari jenisnya masing-

masing.

* Pengertian Mutu,kelas mutu dan kelas awet seperti yang ditentukan

dalam peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5

d. Pelaksanaan

XII-17

Page 18: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

* Semua ukuran kayu yang tertera dalam gambar adalah ukuran

jadi(sesudah diserut dan finish) dan harus lurus tanpa cacat,tidak

melengkung dan lain-lain yang dapat menurunkan mutu kayu

* Semua pekerjaan kayu seperti diuraikan diatas dipotong diserut

dengan mesin tanpa kecuali

* Pemeriksaan terhadap jenis ,bentuk ukuran maupun mutu wajib

dilakukan dengan teliti.

* Untuk pekerjaan kayu dengan menggunakan paku-paku,sekrup dan

lain-lain alat untuk sambungan harus digunakan yang sesuai

ukurannya

* Alat penyambung baut harus dibuat dari baja ST 37 atau besi yang

mempunyai kekuatan setara dengan baja ST 37

e. Syarat-syarat pengamanan pekerjaan :

* Bahan-bahan kayu dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain

yang dapat menyebabkan cacat atau keruskan pada kayu.

* Kayu yang terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang

diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.

* Bila terjadi kerusakan,Kontraktor diwajibkan untuk

memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh

biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor

2). Pekerjaan Rangka Usuk ,Reng dan Lisplank

a. Persyaratan bahan

* Usuk kayu kamper ukuran 5/7dan reng dari kayu kamper 3/5 sesuai

dengan gambar rencana.

* Lisplank kayu kamper dengan ukuran sesuai dengan gambar

rencana.

* Kayu yang dipakai harus dipilih dari mutu terbaik, kering, lurus dan

tanpa cacat

XII-18

Page 19: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

* Semua bahan kayu yang akan dipasang harus mendapat persetujuan

Direksi/Pengawas Pekerjaan.

* Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam PKKI,PUBI 82 pasal 37 dan SII 0458-81.

b.Syarat-syarat Pelaksanaan

* Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah merupakan

ukuran jadi sesuai pasaran

* Cara penimbunan bahan-bahan dilapangan dan hasil pengerjaan

tidak boleh sampai mengakibatkan turunnya mutu kegiatan

* Ukuran paku yang digunakan untuk kegiatan rangka atap harus

disesuaikan dengan ukuran usuk dan reng yang dipasang dan harus

memenuhi syarat-syarat dalam PUBI 82 pasal 93 dan SII 0194-78.

* Pasangan Usuk/reng harus merupakan suatu bidang pemasangan

yang rata dengan kelandaian/kemiringan sesuai dengan gambar

rencana.

10. Pekerjaan Penutup atap/Atap onduvilla

1.Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga,bahan-bahan,peralatan dan

alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaksanaan

pekerjaan ini sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik.

b. Meliputi pekerjaan pengadaan,penyetelan dan pemasangan atap

Onduvilla seperti yang disebut dalam gambar rencana

2.Persyaratan bahan

a. Bahan atap dan bubungan yang digunakan adalah atap Keramik dan

telah mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Pekerjaan

b. Accesories dan alat bantu lainnya yang digunakan harus sesuai

dengan gambar rencana atau sesuai persyaratan dari pabrik yang

bersangkutan.

3.Syarat-syarat Pelaksanaan

XII-19

Page 20: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

a. Sebelum pelaksanaan dimulai ,Kontraktor diwajibkan memeriksa

gambar-gambar pelaksanaan dan atas dasar gambar tersebut membuat

shop drawing yang diperlukan untuk mendapat persetujuan dari

Direksi/Pengawas Pekerjaan

b. Penyimpanan atap onduvilla disimpan dalam keadaan tetap kering dan

sebaiknya disimpan dalam gudang beratap.

Bila terpaksa disimpan ditempat terbuka harus dilindungi dengan

terpal.

c Pemasangan atap Onduvilla, baru boleh dilaksanakan bila

pemasangan rangka atap sudah benar-benar berada dalam satu bidang

( tidak bergelombang ). dan benar-benar sudah siap untuk dipasang

sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Pekerjaan

d. Pemasangan atap nok Onduvilla dilakukan sedemikian rupa sehingga

benar-benar dapat menutup atap yang terpotong akibat pertemuan

pada sudut atap

e Petunjuk dan saran-saran Direksi/Pengawas Pekerjaan harus

diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dalam upaya

menghasilkan pekerjaan yang berkualitas baik.

11. Pekerjaan Penutup lantai dan dinding keramik

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti

tersebut dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

b. Bahan-bahan

● Homogenious tile yang digunakan setara Niro Granito

● Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau

setara.

● Warna dan motif disesuaikan dengan perencanaan.

c. Persiapan Keramik

● Setelah lantai dan dinding siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang

diseleksi setempat. Untuk mendapatkan ubin-ubin yang baik dan warna

XII-20

Page 21: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

yang sesuai dengan lay-out plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada

bagian yang gompal retak atau cacat lainnya.

● Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan

mesin potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

d. Pemasangan

● Setelah permukaan lantai dan dinding rata, keramik dipasang dengan

menggunakan pastaperekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat

lain yang sesuai dengan ketebalan 2 cm.

● Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai

instruksi penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

● Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap

perpotongan siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis

lurus yang salingtegak lurus.

● Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

● 3 x 24 Jam setelah pemasangan keramik selesai, siar (naad) diisi dengan

grouting warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi,

sedemikian rupa sehingga lubang-lubang terisi padat.

● Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari

permukaan lantai dan dinding.

● Selama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik,

permukaannya jangan tertekan atau terkena benturan

● Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat

kuningan sertalarutan lemah air keras.

● Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit keramik seperti : minyak,

residu, teak oil harus dijauhkan dari permukaan lantai dan dinding.

12. Pekerjaan Elektrikal

1. Umum

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini.

Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali

dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus

XII-21

Page 22: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan

klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

2. Peraturan dan Acuan

• Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau

mengacu kepada Peraturan Daerah maupun Nasional,

Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional, Standar

Nasional maupun Internasional yang terkait. P emborong

dianggap sudah mengenal dengan baik standard dan acuan

nasional maupun internasional dari Amerika dan Australia

dalam spesifikasi ini. Adapun standar atau acuan yang

dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti dibawah ini :

1.2.1 Umum

• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.691.004, tentang

Spesifikasi Bahan Bangunan Untuk

Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan

Rumah dan

Gedung.

• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.691.005,

tentang Panduan Pemasangan Alat Bantu

Evakuasi Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran

Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.614.04, tentang

Petunjuk Perencanaan/Struktur Bangunan Untuk

Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan

Rumah dan Gedung.

• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.614.84, tentang

Panduan Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm

XII-22

Page 23: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran

Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

441/KPTS/1998, UDC : 699.81.691.005, tentang

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Building

of Indonesia).

• Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.

10/KPTS/2000, UDC : 699.81.691.005, tentang

Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya

Kebakaran Pada Gedung dan Lingkungan.

• Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi

yang berwenang seperti PLN, PT Telkom,

PDAM, DPU, Depnaker yang sesuai dengan

pekerjaan ini.

1.2.2 Elektrikal dan Elektronik

• Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)

2000.

• Peraturan dari Perusahaan Listrik Negara, Telkom,

dan instansi lainnya

• Australian standards (AS) 3000 - SAA Wiring

Rules.

• National Fire Protection Association (NFPA) 70.

• National Fire Protection Association (NFPA) 72,

1996.

• Data teknis dari produk dibidang peralatan Tata

Suara, Telepon dan Fire Alarm yang dibuat oleh

pabrik-pabrik dari berbagai Negara.

• Peraturan Departemen Penerangan

• Wolsey, Planning for TV Distribution System

• Wisi, CATV System Refference

• Sony, CATV Equipment

XII-23

Page 24: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

1.2.3 Tata Udara (Ventilasi dan Air Conditioning)

• ASHRAE (American Society of Heating

Refrigeration and Air Conditioning Engineers)

• SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning

Contractors National

Association), ARI

1.2.4 Plumbing

• Pedoman Umum Instalasi Listrik Tahun 2000

• Pedoman Plumbing Indonesia

• Keputusan Peraturan Menteri, Gubernur dan

Pemerintah Daerah

• Peraturan/Pedoman PAM, dan instansi yang

berwenang lainnya

• NFPA, AVE, ASTM, dan peraturan/pedoman

international lainnya yang berhubungan

• Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.

3. Koordinasi

• Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan

pemborong lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

• Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak

menghalangi kemajuan instalasi lain.

• Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan

koordinasi dari Pengawas Lapangan, sehingga menghalangi

instalasi yang lain, maka semua akibat menjadi tanggung jawab

Pemborong ini.

4. Peralatan Dan Material

• Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan

brosur yang dipublikasikan, sesuai dengan spesifikasi yang

diuraikan, maupun pada gambar-gambar rencana dan

XII-24

Page 25: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi secara

teratur.

4.1 Persetujuan Peralatan dan Material

• Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu

setelah menerima Surat Perintah Kerja (SPK),

dan sebelum memulai pekerjaan instalasi

peralatan maupun material, Pemborong diharuskan

menyerahkan daftar dari material-material yang akan

digunakan termasuk country of origin. Daftar ini

harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya

tercantum nama-nama dan alamat manufacture,

catalog dan keterangan-keterangan lain yang

dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan dan

Konsultan Perencana antara lain :

− Manufacturer Data

Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-

informasi yang tercetak jelas cukup detail

sehubungan dengan pemenuhan

spesifikasi.

− Performance Data

Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari

suatu table atau kurva yang meliputi informasi

yang diperlukan dalam

menyeleksi peralatan-peralatan lain yang ada

kaitannya dengan unit tersebut.

− Quality Assurance

Suatu pembuktian dari pabrik pembuat atau

distributor utama terhadap kualitas dari unit

berupa produk dari unit ini sudah

diproduksi beberapa tahun, telah dipasang di

XII-25

Page 26: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam jangka

waktu tertentu dengan baik.

• Persetujuan oleh Konsultan Perencana dan

Pengawas Lapangan akan diberikan atas dasar

diatas.

4.2 Contoh Peralatan dan Material

• Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-

bahan yang akan dipasang kepada Pengawas

Lapangan paling lama 2 (dua) minggu setelah

daftar material disetujui. Semua biaya yang

berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian

contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan

Pemborong.

• Pengawas Lapangan tidak berrtanggung jawab atas

contoh bahan yang akan dipakai dan semua biaya

yang tidak berkenaan dengan penyerahan dan

pengambilan contoh/dokumen ini.

4.3 Peralatan dan Bahan Sejenis

• Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi

penggunaannya sama harus diproduksi pabrik

(bermerk), sehingga memberikan kemungkinan

saling dapat dipertukarkan.

4.4 Penggantian Peralatan dan Material

• Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam

tender sudah memenuhi spesifikasi, walaupun

dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada

peralatan dan bahan belum memenuhi

spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai

XII-26

Page 27: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai kontraktor

pelaksana pekerjaan.

• Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi

spesifikasi, karena suatu hal yang tidak bisa

dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai

penggantinya harus dari jenis setaraf atau lebih baik

(equal or better) yang disetujui.

• Bila Pengawas Lapangan membuktikan bahwa

penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik,

maka biaya yang menyangkut pembuktian

tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.

4.5 Pengujian dan Penerimaan

• Khusus peralatan utama, harus ditest dahulu oleh

Pemilik dan didampingi Konsultan Perencana di

pabrik masing-masing yang sebelumnya sudah

ditest oleh pabrik yang bersangkutan dan

disetujui untuk dikirim ke lapangan.

• Semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan

spesifikasi ini dikirim dan dipasang dan telah

memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan

dengan baik, Pemborong harus melaksanakan

pengujian secara keseluruhan dari peralatan -

peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan

memenuhi fungsi- fungsinya sesuai dengan

ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit

lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan

berdasarkan Berita Acara oleh Pengawas Lapangan.

4.6 Perlindungan Pemilik

• Atas penggunaan bahan/material, sistem dan

lain-lain oleh Pemborong, Pemilik dijamin dan

XII-27

Page 28: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan

yuridis lainnya.

5. Ijin-Ijin

• Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan

instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya

menjadi tanggung jawab Pemborong

6. Pelaksanaan Pemasangan

• Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai,

Pemborong harus menyerahkan gambar kerja dan

detailnya kepada Pengawas Lapangan dalam rangkap 3

(tiga) untuk disetujui. Yang dimaksud gambar kerja

disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam

pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan, jarak

peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding,

jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi

aksesoris yang dipakai. Pengawas Lapangan berhak

menolak gambar kerja yang tidak mengikuti ketentuan

tersebut diatas.

• Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas

segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan

dipasang. Apabila terdapat keraguan-keraguan,

Pemborong harus segera menghubungi Pengawas Lapangan

untuk berkonsultasi.

• Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan

yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Pengawas

Lapangan, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut

menjadi tanggung jawab Pemborong. Untuk itu pemilihan

peralatan dan material harus mendapatkan persetujuan

dari Pengawas Lapangan atas rekomendasi Konsultan

Perencana.

XII-28

Page 29: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Pada beberapa peralatan tertentu ada asumsi yang

digunakan konsulatan dalam menentukan performnya,

asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Kontraktor

sesuai actual dari peralatan yang dipilih maupun kondisi

lapangan yang tidak memungkinkan. Untuk itu

Kontraktor wajib menghitung kembali

performanya dari peralatan tersebut dan memintakan

persetujuan kepada Pengawas Lapangan.

6.1 Penambahan / Pengurangan / Perubahan Instalasi

• Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari

rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,

harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak

Pengawas Lapangan.

• Pemborong instalasi ini harus menyerahkan

setiap gambar perubahan yang ada kepada

Pengawas Lapangan sebanyak rangkap 3 (tiga)

set yang akan dikirim oleh Pengawas Lapangan

kepada Konsultan Perencana.

• Perubahan material dan lain-lainnya, harus

diajukan oleh Pemborong kepada Pengawas

Lapangan secara tertulis dan jika terjadi pekerjaan

tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui

oleh Konsultan Perencana dan Pengawas Lapangan

secara tertulis.

6.2 Sleeves dan inserts

• Semua sleeves menembus lantai beton untuk

instalasi sistem elektrikal harus dipasang oleh

Pemborong. Semua inserts beton yang diperlukan

untuk memasang peralatan, termasuk inserts untuk

penggantung (hangers) dan penyangga lainnya harus

dipasang oleh Pemborong.

XII-29

Page 30: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

6.3 Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

• Pembobokan tembok, lantai, dinding dan

sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan

instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula,

menjadi lingkup pekerjaan Pemborong instalasi ini.

• Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat

dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak

Pengawas Lapangan secara tertulis.

6.4 Pengecatan

• Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian

lecet karena pengangkutan atau pemasangan harus

segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan

warna yang sama, sehingga nampak seperti baru

kembali.

7. Penanggung Jawab Pelaksanaan

• Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang

penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan

berpengalaman yang harus selalu ada di lapangan, yang

bertindak sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai

kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan

bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi

yang akan diberikan oleh Pengawas Lapangan.

• Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat

pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki oleh Pengawas

Lapangan.

8. Laporan Pengetesan

• Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada

Pengawas Lapangan dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal

sebagai berikut :

− Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi. −

Hasil pengetesan mesin atau peralatan

XII-30

Page 31: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

− Hasil pengetesan kabel

− Hasil pengetesan kapasitas, aliran udara,

temperatur, kelembaban, kuat arus, tegangan, tekanan,

dll.

− Semua pengetesan dan pengukuran yang akan

dilaksanakan harus disaksikan oleh Pengawas

Lapangan.

9. Pemeriksaan Rutin Dan Khusus

• Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus

dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini secara periodik

dan tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau ditentukan lain

oleh Pengawas Lapangan.

• Pemeriksaan khusus dalam masa pemeliharaan harus

dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada

permintaan dari pihak Pengawas Lapangan dan atau bila

ada gangguan dalam instalasi ini.

10. Testing Dan Commissioning

• Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan

commissioning yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah

keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat

memenuhi semua persyaratan yang diminta sesuai dengan

prosedur testing dan commissioning dari pabrik pembuat dan

instansi yang berwenang

• Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk

mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab

Pemborong termasuk daya listrik untuk testing.

11. Masa Pemeliharaan Dan Serah Terima Pekerjaan

• Peralatan dan sistem instalasi ini harus digaransi selama 1

(satu) tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.

• Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 90

(sembilan puluh) hari kalender sejak saat penyerahan pertama,

XII-31

Page 32: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

bila Pengawas Lapangan/Pemberi

Tugas menentukan lain, maka yang terakhir ini yang akan

berlaku.

• Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi ini diwajibkan

mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya

tambahan biaya.

• Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang

telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab

Pemborong sepenuhnya.

• Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong

instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari Pengawas

Lapangan atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan yang

diperlukan, maka Pengawas Lapangan berhak menyerahkan

perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain

atas biaya Pemborong instalasi ini.

• Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini

harus melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik

dalam teori dan praktek sehingga dapat mengenali sistem

instalasi dan dapat melaksanakan pengoperasian dan

pemeliharaannya.

• Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan

setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang

ditandatangani bersama oleh Pemborong dan Pengawas

Lapangan.

• Pada waktu unit-unit mesin tiba di lokasi, maka

Pemborong harus menyerahkan daftar komponen/part list

seluruh komponen yang akan dipasang dan dilengkapi

dengan gambar detail/photo dari masing-masing komponen

tersebut, lengkap dengan manualnya. Daftar komponen

tersebut diserahkan kepada Pengawas Lapangan dan Pemberi

Tugas masing-masing 1 (satu) set.

XII-32

Page 33: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat

dilaksanakan setelah :

− Berita acara serah terima kedua yang menyatakan

bahwa instalasi ini dalam keadaan baik, ditandatangani

bersama oleh pemborong dan Pengawas Lapangan.

− Semua gambar instalasi terpasang beserta

Operating Instruction, Technical dan Maintenance

Manuals rangkap 5 (lima) terdiri atas 1 (satu) set asli dan

4 (empat) copy telah diserahkan kepada Pengawas

Lapangan.

12. Garansi

• Suatu sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik

pembuatnya. Bila peralatan mengalami kegagalan dalam

pengetesan-pengetesan yang disyaratkan didalam spesifikasi

teknis ini, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap

peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut

memenuhi syarat-syarat, setelah mengalami pengetesan ulang

dan sertifikat pengetesan telah diterima dan disetujui

oleh Pengawas Lapangan.

13. Training

• Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pemborong

harus menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan

atau petunjuk praktis operasi kepada orang yang ditunjuk oleh

Pemberi Tugas tentang operasi dan

perawatan lengkap dengan 3 copies buku Operating

Maintenance, Repair Manual dan As-built drawing, segala

sesuatunya atas biaya Pemborong.

13. Pekerjaan Listrik Arus Kuat

1. Umum

• Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini,

haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak

XII-33

Page 34: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dengan teliti untuk mengetahui kondisi yang

berpengaruh pada pekerjaan ini.

• Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup

pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi

ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana

bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai

dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

• Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan

atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang

dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban

Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan

tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini

tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup Pekerjaan

• Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan

dan bahan yang disebutkan dalam gambar atau Rencana

Kerja dan Syarat-syarat ini, antara lain :

− Sistim penerangan secara lengkap diluar ataupun

didalam bangunan, termasuk didalamnya pengkawatan,

titik nyala lampu, armature, saklar dan seluruh

stop-kontak.

− Kabel feeder untuk panel penerangan.

− Panel penerangan secara lengkap.

− Pekerjaan pentanahan / grounding

• Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design,

baik yang telah disebutkan dalam gambar/Rencana Kerja

dan Syarat-syarat maupun yang tidak disebutkan

namun secara umum/teknis diperlukan untuk memperoleh

suatu sistim yang sempurna, aman, siap pakai dan handal.

• Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan

pengesahan seluruh instalasi listrik yang terpasang.

XII-34

Page 35: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built

drawings

3. Ketentuan Bahan Dan Peralatan

3.1 Panel Distribusi

• Panel-panel penerangan lengkap dengan semua komponen

yang harus ada seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada

220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded

dan harus dibuat mengikuti standard PUIL,IEC, VDE/DIN,

BS, NEMA dan sebagainya.

• Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan

rangka besi dan seluruhnya harus di zinchromate dan di

duco 2 kali dan harus di cat dengan cat bakar, warna

dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak Owner.

Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan master key.

• Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-

komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa

sehingga perbaikan-perbaikan, penyambungan-

penyambungan pada komponen dapat mudah

dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen

lainnya.

• Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan

keadaan dan keperluannya dan telah disetujui oleh

Pengawas Lapangan.

• Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna

• Komponen panel :

a. Accessories

• Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan

perlengkapan lainnya harus buatan pabrik dan

berkualitas dan dipasang didalam panel dengan kuat dan

tidak boleh ada bagian yang bergetar.

XII-35

Page 36: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

b. Busbar

• Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri

dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1

busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus

diperhitungkan dengan besar arus yang mengalir

dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan

suhu lebih besar dari 65° C.

• Setiap busbar cooper harus diberi warna sesuai

peraturan PLN, dimana lapisan warna busbar tersebut

harus tahan terhadap panas yang timbul.

c. Circuit breaker

• Circuit breaker untuk penerangan boleh menggunakan

MCB dengan breaking capacity minimal 6 kA simetris.

• Circuit breaker lainnya harus dari tipe MCCB, sesuai

dengan yang diberikan pada gambar rencana dangan

breaking capacity minimal 18 kA simetris

• Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip

dengan kombinasi thermal dan instantaneouse magnetic

unit

• Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi

harus dilengkapi shunt trip terminal.

d. Alat Ukur

• Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi

flush mounting dalam kotak tahan getaran. Untuk

Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm

dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh

induksi serta bersertifikat tera dari LMK/PLN

(minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).

Komponen-komponen pengukuran yang dipakai :

− KWh meter

XII-36

Page 37: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

− Ampermeter

− Voltmeter

e. Proteksi

• Circuit breaker untuk beban komputer harus

dilengkapi Arrester guna melindungi perangkat computer

dari gangguan petir.

3.2 Kabel Tegangan Rendah

• Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu

lainnya harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari

Pengawas Lapangan.

• Untuk kabel feeder/power dari jenis NYY,

NYFGBY kabel penerangan dipergunakan kabel

NYM sedangkan untuk kabel grounding dari

jenis BCC

• Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan

untuk tegangan min. 0,6 KV dan 0,5 KV untuk kabel

NYM

• Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm²

3.3 Lighting Fixtures

a. Lampu TLD

• Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum

0,7 mm

• Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL

harus dapat memberikan koreksi factor total minimal

0,85

• Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Cool

Daylight/54

• Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut

XII-37

Page 38: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Semua lighting fixtures harus bebas dari karat dan

lecet-lecet, dicat dengan cat bakar ICI Acrylic warna

putih. Contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan

effisiensi penerangan yang maksimal, rapih,

kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-

pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan,

pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan

mudah dapat dilaksanakan.

• Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur

dan baut sebagai tempat terminal pentanahan

(Grounding)

b. Lampu Tabung (Down Light)

• Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector

alluminium.

• Lamp holder menggunakan standard E-27.

• Dia. dari kap lampu minimal 150 mm.

• Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan

PLC atau sesuai gambar. Contoh harus disetujui

oleh Pengawas Lapangan

3.4 Kotak-Kontak dan Saklar

• Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada

dinding tembok bata adalah tipe pemasangan

masuk/inbow (flush mounting)

• Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai

rating 13 A dan mengikuti standard VDE,

sedangkan kotak-kontak khusus tenaga (outbow)

mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3

pin) dengan lubang bulat

• Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, otak-

kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis

bahan blakely atau metal

XII-38

Page 39: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Kotak-kontak dinding yang dipasang 300 mm dari

permukaan lantai kecuali ditentukan lain dan ruang-

ruang yang basah/lembab harus jeniswater dicht

(WD) sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm dari

permukaan lantai atau sesuai gambar

3.5 Konduit

• Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari

jenis PVC High Impact dimana diameter dalam dari

konduit minimum 1,5 kali diameter dalam (19 mm)

atau dinyatakan lain pada gambar.

3.6 Rak/Tray

• Rak kabel terbuat dari plat digalvanis dan buatan

pabrik, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.

• Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar

penggantung maximum 1 meter. Penggantung harus

rapi & kuat sehingga bila ada pembebanan tidak akan

berubah bentuk. Penggantung harus dicat dasar anti

karat sebelum dicat akhir dengan warna abu-abu.

• Bahan bahan untuk rak kabel dan penggantung

harus buatan pabrik.

3.7 Perlengkapan Instalasi

• Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah

material-material untuk melengkapi instalasi agar

diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan, handal

dan mudah perawatan.

• Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.

• Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam

junction box/doos,warna kabel harus sama.

• Juction box/doos yang digunakan harus cukup besar dan

dilengkapi tutup pengaman.

XII-39

Page 40: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

4 Persyaratan Teknis Pemasangan

4.1 Panel

• Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus

mengajukan gambar kerja untuk mendapatkan

persetujuan Perencana dan Pengawas Lapangan.

• Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk

dari pabrik pembuat dan harus rata (horizontal).

• Letak panel seperti yang ditunjukan dalam

gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.

• Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow) kabel-

kabel dari/ke terminal panel harus dilindungi pipa

PVC High Impact yang tertanam dalam tembok

secara kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk

panel yang dipasang menempel tembok

(outbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel harus

melalui tangga kabel.

• Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan

sepatu kabel (cable lug) yang sesuai.

• Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-

mounted) = 1,600 mm dari lantai terhadap as panel.

• Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus

dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang

rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

• Semua panel harus ditanahkan.

4.2 Kabel – Kabel

• Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda

dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas

untuk mengindentifikasikan arah beban.

• Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya

sambungan kecuali pada kabel penerangan.

XII-40

Page 41: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Untuk kabel dengan dia. 16 mm² atau lebih harus

dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.

• Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus

digantung dan dilengkapi klem penjepit jalur konduit

kabel.

• Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel

harus tetap didalam konduit.

• Semua kabel yang akan dipasang menembus

dinding/beton harus dibuatkan sleeve dari pipa

galvanis dengan dia. minimum 2½ kali penampang

kabel.

• Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-

kontak harus didalam kotak terminal yang terbuat dari

bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan

dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya. Tebal kotak

terminal minimum 4 cm.

• Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi

dan tidak saling menyilang.

• Penyambungan konduit kabel untuk penerangan dan

kotak-kontak harus didalam kotak penyambungan

dan memakai alat penyambung berupa las-dop.

a. Instalasi Kabel Tenaga

• Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin di

sesuaikan dengan gambar dan kondisi

setempat apabila terjadi kesukaran dalam

menentukan letak tersebut dapat meminta

petunjuk Pengawas Lapangan.

• Pemborong wajib memasang kabel sampai dengan

peralatan tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam

gambar.

XII-41

Page 42: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Tarikan kabel yang melalui trench harus

diatur dengan baik/rapi sehingga tidak saling

tindih dan membelit.

• Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak

melalui trench atau yang menelusuri dinding

(outbow) harus dilindungi dengan pipa

pelindung. Agar diusahakan pipa pelindung

tidak bergoyang maka harus dilengkapi dengan

klem-klem dan perlengkapan penahan lainnya,

sehingga nampak rapi.

• Pada setiap sambungan ke peralatan harus

menggunakan pipa fleksibel.

• Pada setiap belokan pipa pelindung yang lebih

besar dari 1 inchi harus menggunakan pipa

fleksibel, belokan harus dengan radius min.

15 x diameter kabel.

• Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak

kabel dan warna kabel harus disesuaikan

dengan phasanya.

• Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi

tanda dengan kabel mark yang jelas dan

tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan

arah beban.

• Setiap kabel daya pada ujungnya harus

diberi isolasi berwarna untuk

mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan

PUIL.

• Kabel daya yang dipasang di shaft harus

dipasang pada tangga kabel (cable ladder),

diklem dan disusun rapi.

XII-42

Page 43: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Setiap tarikan kabel tidak

diperkenankan adanya sambungan.

• Untuk kabel dengan diameter 16 mm²

atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel

untuk terminasinya.

• Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70

mm² atau lebih harus mempergunakan alat

press hidraulis yang kemudian di solder dengan

timah pateri.

• Untuk kabel feeder yang dipasang didalam

trench harus mempergunakan kabel support

minimum setiap 50 cm.

• Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan

cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.

4.3 Kotak - Kontak dan Saklar

• Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah

tipe pemasangan masuk dan dipasang pada

ketinggian 300 mm dari level lantai untuk

kontak - kontak dan 1.500 mm untuk

saklar atau sesuai gambar detail.

• Kotak-kontak dan saklar yang dipasang

pada tempat yang lembab/basah harus dari

tipe water dicht (bila ada).

• Kotak-kontak yang khusus dipasang pada

kolom beton harus terlebih dahulu

dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya

disamping metal doos tang harus terpasang pada

saat pengecoran kolom tersebut

4.4 Pentanahan (Grounding)

XII-43

Page 44: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan

yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukan

dalam gambar/RKS.

• Seluruh panel dan peralatan harus

ditanahkan. Penghantar pentanahan pada

panel-panel menggunakan NYA dengan ukuran

min. 6 mm² dan max. 35 mm², penyambungan

ke panel harus menggunakan sepatu kabel (cable

lug).

• Dalamnya pentanahan minimal 6,000 mm

dan ujung elektroda pentanahan harus mencapai

permukaan air tanah, agar dicapai harga

tahanan tanah (ground resistance) dibawah 2

(dua) ohm,

yang diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga)

hari berturut-turut

• Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan

oleh pemborong setelah mendapat

persetujuan dari Pengawas Lapangan.

Pengukuran ini harus disaksikan Pengawas

Lapangan.

5. Pengujian

• Sebelum semua peralatan utama dari system

dipasang, harus diadakan pengujian secara

individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang

setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian

yang baik dari pabrik pembuat dan LMK/PLN

serta instansi lainnya yang berwenang untuk itu.

Setelah peralatan

tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara

menyeluruh dari system

XII-44

Page 45: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

untuk menjamin bahwa system berfungsi dengan

baik. Semua biaya yang

timbul dari pelaksanakan pengujian menjadi

tanggung jawab Pemborong

• Test meliputi :

− Test Beban Kosong (No Load Test)

− Test Beban Penuh (Full Load Test)

5.1 No Load Test

• Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan

di test satu per satu seperti misal pengujian

Instalasi 0,6/1 KV (Kabel Tegangan

Rendah) :

− Pengukuran tahanan isolasi dengan megger

1,000 Volt

− Pengukuran tahanan instalasi dengan megger

1,000 Volt

− Pengukuran tahanan pentanahan

• Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan

Pengetesan/ hasil pengujian pemeriksaan.

Apabila hasil pengujian inyatakan baik, maka test

berikutnya harus dilaksanakan secara keseluruhan

(Full Load Test).

5.2 Full Load Test (Test Beban Penuh)

• Test beban penuh ini harus dilaksanakan

pemborong sebelum penyerahan pertama

pekerjaan. Test ini meliputi :

−Test nyala lampu-lampu dengan nyala semuanya.

−Test Air Conditioning seluruh mesin AC

dihidupkan.

XII-45

Page 46: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

− Test pompa-pompa seluruhnya, yang

dilaksanakan bersama-sama sub pekerjaan pompa

pompa.

• Lamanya test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non

stop dengan beban penuh, dan semua biaya dan

tanggung jawab teknik sepenuhnya menjadi

beban pemborong, dengan schedule/pengaturan

waktu oleh Pengawas Lapangan.

• Hasil test harus mendapat pengesahan dari

Perencana dan Pengawas Lapangan. Selesai

test 3 x 24 jam harus dibuatkan Berita Acara

test jam untuk lampiran penyerahan

pertama pekerjaan.

DAFTAR SPESIFIKASI TEKNIS DAN MATERIAL

No. Equipment Material/Type ProductELEKTRIKAL ARUS

KUAT

1 Panel

- IntiMuara

- Hansa Prima

2 Komponen Pengaman

- Cirkuit Breaker

- Air Circuit Breaker

- Contactor

- Magnetic Contactor dan Relay

- Merlin Gerin

- Telemecanique

- Siemens

- ABB

3 Battery Charger

- Chlotide Battery

S.E

- Asia Ptc.Ltd

- Lokal

(Indonesia)4 Kabel-Kabel NYY,NYM, NYA - Kabel Metal

XII-46

Page 47: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Kabelindo

- Tranka

- Supreme

5 Conduit Pipe PVC SHI (Super High Impact)- EGA

- Clipsal

6 Kabel Try / Kabel Ladder- Treestar

- Tree Abadi

7Saklar / Stop Kontak /

Outlet

- Clipsal

- ABB

8Lampu-lampu Indoor /

Interior

- PHILIPS

9 Komponen-komponen

- Tube

- Ballast

- Condensator

- Fitting

- Plat Body

Galvanized Tebal 0.7 mm

Cat Duco/Bakar

- PHILIPS

14. Pekerjaan Telepon

1. Umum

• Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini,

haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak

dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang

berpengaruh pada pekerjaan.

• Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup

pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi

ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana

bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai

dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

XII-47

Page 48: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan

atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang

dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban

Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan

tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini

tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup Pekerjaan

• Mengurus ijin penyambungan sistem telepon dengan

sambungan nomer telepon atau sesuai persetujuan Pemberi

Tugas.

• Mempersiapkan jaringan dalam ( indoor wiring system),

meliputi penyediaan dan pemasangan :

− Kabel dan pipa instalasi telepon − Kabel feeder telepon

− Kotak kontak telepon

− Kelengkapan-kelengkapan lainnya yang menunjang

pekerjaan ini.

• Pengadaan dan pemasangan pesawat standard dan

pesawat eksekutif lengkap dengan display dan hands

free atau sesuai persetujuan Pemberi Tugas.

• Pengadaan dan pemasangan terminal box telepon

• Mengadakan test sistem secara menyeluruh, sehingga

sistem telepon tersebut dapat berfungsi dengan tepat dan

benar.

• Menyelenggarakan pemeliharaan terhadap sistem,

termasuk penyediaan suku cadang selama waktu

minimal 1 tahun.

• Mengadakan training bagaimana menggunakan sistem

telepon.

3. Persyaratan Teknis

3.3.1 Pesawat Telepon (Extension)

XII-48

Page 49: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Pesawat-pesawat telepon yang disediakan adalah tipe

standard dan tipe executive. Tipe executive harus

mempunyai display digital, hands free dan kelebihan

lainnya.

• Pesawat yang ditawarkan harus dinyatakan baik oleh

Perum Telkom, serta mampu bekerja secara normal pada

jaringan lokal Perum Telkom.

3.3.2 Terminal

• Untuk setiap penyambungan kabel telepon harus dengan

metoda jumpering dan memakai terminal-terminal berisolasi

sesuai standard TELKOM.

• Untuk terminal yang ditempatkan pada lokasi berkelembaban

tinggi, maka box terminal harus diberi pelindung dari

bahan anti karat dengan pintu-pintu yang kedap udara.

3.3.3 Kabel Telepon.

• Semua kabel harus mempunyai kabel cadangan untuk

pengganti, seandainya terjadi kerusakan saluran dan atau

untuk menampung perkembangan dikemudian hari.

• Untuk penggunaan didalam bangunan digunakan

jenis ITC (indoor-telepone cable) dengan diameter

minimal 0,6 mm². Jumlah inti kabel disesuaikan dengan

petunjuk dalam gambar.

• Untuk penggunaan diluar bangunan dan tertanam

digunakan UTC (Underground telepon cable) dengan

diameter minimal 0,6 mm². Jumlah inti kabel disesu aikan

dengan petunjuk dalam gambar.

• Tidak diperkenankan mengganti jenis, ukuran dan jumlah

inti kabel, tanpa ada persetujuan Pengawas Lapangan.

3.3.4 Conduit Telepon.

XII-49

Page 50: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Kabel telepon dimasukkan kedalam pipa pelindung/konduit

dari pipa PVC High Impact berdiameter minimum ½

inchi.

• Pemasangan konduit harus rapi, kuat dan teratur.

• Setiap sambungan harus dilakukan pada kotak sambung

(doos) yang dilengkapi tutup.

• Untuk mempermudah pengenalan, maka konduit kabel

telepon harus dicat warna biru selebar 3 cm disetiap

jarak lebih kurang 1 meter.

• Pemasangan konduit harus dilengkapi klem, elbouw dan

peralatan bantu lain yang sesuai serta dipasang dengan

cara yang benar.

3.3.5 Outlet

• Terbuat dari bahan plastik warna putih yang tahan

panas, flush mounting dan bukan jenis claw fix.

• Dilengkapi box baja galvanized tebal minimum 3,5 mm.

4. Persyaratan Teknis Pemasangan

• Letak outlet telepon seperti yang ditunjukkan dengan

gambar dan disesuaikan dengan keadaan setempat.

• Apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak

tersebut, dapat dimintakan petunjuk MK.

• Penarikan saluran (dalam konduit) harus dikelompokkan

secara rapi dengan kode nomor yang berurutan sesuai

lokasi (nomor) pesawat telepon.

• Pemasangan konduit yang berada didalam kolom

dilaksanakan sebelum pengecoran sedangkan yang berada

didinding dilaksanakan sebelum dinding diplester. Konduit

tersebut dilengkapi kawat pancingan dan dijaga agar tidak

pecah.

• Untuk penarikan kabel dibawah tanah harus memiliki

ke dalam minimal 600 mm dan dilindungi batu

XII-50

Page 51: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

pengaman bertuliskan “telepon”. Tidak diperkenankan

adanya penyambungan pada kabel bawah tanah.

• Pelaksanaan penarikan kabel bawah tanah tidak boleh

dilaksanakan pada malam hari dan harus disaksikan/di

setujui Pengawas Lapangan.

• Pelaksanaan instalasi pemeriksaan dan pengujian

hasil instalasi harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang dikeluarkan oleh TELKOM.

5. Testing/Commissioning

• Setelah pekerjaan Telephone ini diselesaikan, harus

dilakukan Testing dan Comissioning yang disaksikan oleh

Pengawas Lapangan.

• Biaya Testing menjadi beban Pemborong.

DAFTAR SPESIFIKASI TEKNIS DAN MATERIAL

No. Equipment Material/Type ProductELEKTRIKAL ARUS

LEMAH

1PABX/Key Telepon

dan Pesawat Telepon

- Panasonic

- LG

2 MATV - Peralatan Utama- Panasonic

- Irco Spain

- Kabel

- Belden

- Yuri

- Ikusi

3 CCTV- Panasonic

- Phillips4 Kabel-Kabel Arus

Lemah

-

- Kabel Metal

- Kabelindo

- Tranka

- Supreme

XII-51

Page 52: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

15. Pekerjaan Plumbing

1. Umum

• Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini,

haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak

dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang

berpengaruh pada pekerjaan.

• Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup

pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi

ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana

bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai

dengan ketentuan- ketentuan pada spesifikasi ini.

• Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau

peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang

dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban

Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan

tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini

tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup Pekerjaan

• Meliputi penyediaan air bersih beserta instalasinya,

pengelolaan air kotor dan drainasi air hujan termasuk :

pemilihan, pengadaan, pemasangan serta pengujian

material maupun sistem keseluruhan sehingga sistem

plumbing dapat berjalan dan beroperasi dengan baik dan

benar sesuai gambar rencana dan persyaratan ini.

• Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan

instalasi plambing.

XII-52

Page 53: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Pengukuran terhadap ketinggian site terutama untuk

kemiringan saluran dan peil banjir.

• Sistem dan unit-unitnya meliputi :

− Jaringan pipa air bersih untuk di dalam bangunan.

− Jaringan pipa - pipa air kotor dan bekas di dalam

bangunan.

3. Penjelasan Sistem

3.1 Air Bersih

• Untuk memenuhi kebutuhan ini, air disupplai

jaringan yang ada (Existing) langsung ke masing-

masing fixture unit melalui pompa booster Existing di

Roof.

3.2 Air Panas

• Untuk memenuhi kebutuhan air panas di dapatkan

dari Solar water heater yang dipasang diatas atap

bangunan dengan sumber air dari sistem air bersih dan

langsung di supply ke semua outlet yang memerlukan

air panas.

3.3 Air Buangan

• Air buangan mencakup air kotor.

• Air bekas adalah air buangan tidak tercemar dari bak

cuci tangan, kamar mandi, pengering lantai dan kitchen

sink.

• Air kotor adalah untuk jenis air buangan dari urinal dan

water closet

• Pada proyek ini sistem untuk pengelolaan air buangan

ini adalah :

XII-53

Page 54: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

− Air bekas disalurkan secara gravitasi dengan pipa-

pipa ke dalam saluran pipa utama drainase existing

yang menuju ke saluran kota dan air kotor

disalurkan secara gravitasi dengan pipa menuju

septic tank existing kemudian disalurkan ke

bidang peresapan.

4. Ketentuan Bahan Dan Peralatan

• Material yang dipakai harus baru serta memenuhi

persyaratan teknis dan gambar rencana. Untuk itu

pelaksana harus menyediakan contoh-contoh sebelum

pemasangan guna mendapatkan persetujuan Pengawas

Lapangan.

• Material-material yang dipakai meliputi :

4.1 Pipa – Pipa

• Untuk jaringan air bersih digunakan pipa PPR

PN10

• Untuk jaringan air panas digunakan pipa PPR

PN20

• Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan

pipa PVC klas AW (10 kg/cm²) dengan

sambungan Solvent Cement (perekat) yang sesuai

untuk jenis pipa PVC.

• Sambungan antara pipa yang berlainan jenis

dilakukan dengan menggunakan adaptor atau

coupling.

• Sebelum pemasangan/penyambungan dilakukan,

pipa-pipa harus dalam keadaan bersih dari

XII-54

Page 55: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

kotoran baik pada bagian yang akan disambung

ataupun didalam pipa itu sendiri.

• Semua jenis sambungan, pemasangannya tidak

diperbolehkan berada dalam beton/dinding.

4.2 Katup Katup (Valve)

• Katup penutup/gate valve untuk pipa-pipa dengan

diameter sampai 2” dapat menggunakan bahan

kuningan atau bronze dengan kualitas terbaik.

• Katup penutup/gate valve untuk pipa-pipa

dengan diameter lebih besar dari 2” menggunakan

bahan cast iron/ baja tuang anti karat.

4.3 Alat-alat Plumbing

• Alat-alat peturasan/urinal dari type flush valve

• Water closet type flush yang dipakai harus dari

kualitas terbaik.

• Produk san itary fixtures yang digunakan sesuai

spesifikasi Arsitek.

4.4 Alat - Alat Bantu (Accesories)

• Alat bantu untuk semua pipa harus digunakan dari

bahan-bahan sejenis sesuai dengan bahan pipanya.

5. Persyaratan Teknis Pemasangan

5.1 Pipa – pipa

a. Umum

• Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta

peralatan lainnya harus sesuai dengan gambar

rencana dan harus dikerjakan dengan cara

yang benar untuk menjamin kebersihan serta

kerapihan.

XII-55

Page 56: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Semua pipa dan fitting harus dibersihkan

dengan cermat dan teliti sebelum

dipasang/disambung.

• Selama pemasangan, bila terdapat ujung-

ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan

pemipaan yang tersisa pada setiap tahap

pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan

caps atau plug untuk mencegah masuknya

kotoran/benda-benda lain.

• Semua pemotongan pipa harus memakai pipa

cutter dan harus rapi dan tidak tajam

(diampelas).

• Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan

semua katup- katup yang diperlukan antara

lain katup penutup, pengatur, katup balik dan

sebagainya sesuai dengan fungsi system dan

yang diperlihatkan dalam gambar.

• Sambungan lengkung, reducer dan expander dan

sambungan-sambungan cabang pada

pekerjaan pemipaan harus mempergunakan

fitting buatan pabrik.

• Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan

dinding/bagian dari bangunan pada arah

horizontal maupun vertikal.

• Semua pemipaan yang akan disambung dengan

peralatan harus dilengkapi dengan wartel mur

atau flens.

XII-56

Page 57: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Untuk setiap pipa yang menembus dinding

basement harus menggunakan pipa flexible

untuk melindungi dari vibrasi akibat terjadinya

penurunan struktur gedung.

• Setiap arah perubahan aliran untuk pemipaan

air kotor yang membentuk sudut 90° harus

digunakan 2 buah elbow 45° dan dilengkapi

dengan clean out serta arah dan jalur aliran

agar diberi tanda.

• Katup (valve) dan saringan (strainer) harus

mudah dicapai untuk pemeliharaan dan

penggantian. Pegangan katup (Valve handle)

tidak boleh menukik.

• Semua pekerjaan pemipaan air limbah harus

dipasang secara menurun ke arah titik

buangan. Pipa pembuangan dan vent harus

disediakan guna mempermudah pengisian

maupun pengurasan. Untuk pembuatan vent

pembuangan hendaknya dicari titik terendah

dan dibuat cekung serta ditempatkan yang bebas

untuk melepaskan udara dari dalam.

• Semua jaringan pipa dilengkapi dengan : Valve,

wash out untuk air bersih dan Clean out, air

vent, wash out untuk jaringan pipa air kotor.

• Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan

air limbah harus seperti berikut kecuali seperti

diperlihatkan dalam gambar.

XII-57

Page 58: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Dibagian dalam toilet, φ 50 mm - 100 atau

lebih kecil : 1 - 2 %.

• Dibagian dalam bangunan φ 150 mm atau

lebih kecil : 1%.

• Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan

untuk pentanahan listrik.

• Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas

bagian bangunan atau finish arsitektural atau

timbulnya kerusakan lain karena kelalaian,

maka semua perbaikannya adalah menjadi

tanggung jawab Pemborong.

b. Penggantung dan Penumpu Pipa

• Pemipaan harus ditumpu atau digantung

dengan hanger, brackets atau sadel

dengan tepat dan sempurna agar

dimungkinkan gerakan-gerakan pemuaian

atau peregangan pada jarak yang tidak boleh

melebihi jarak yang diberikan dalam list berikut

ini :

PIPA GALVANIZED

NoUkuran Pipa

(mm)

Interval

Mendatar (m)

Interval Tegak

(m)

1 ≤ φ 20 1.8 22 φ 25 ~ φ 40 2.0 33 φ 50 ~ φ 80 3.0 44 φ 100 ~ φ 150 4.0 4

XII-58

Page 59: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

PIPA PVC

NoUkuran Pipa

(mm)

Interval

Mendatar (m)

Interval Tegak

(m)

1 ≤ φ 50 0.6 0.92 ≤ φ 80 0.9 1.23 ≤ φ 100 1.2 1.54 ≤ φ 150 1.8 2.1

• Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-

macam ukuran, maka jarak interval yang dipergunakan harus

berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.

• Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam

keadaan sempurna. Semua pemasangan harus rapi dan sebaik

mungkin.

• Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar

zinchromate dan pengecatan sesuai dengan peraturan-

peraturan yang berlaku.

5.2 Sambungan Pipa

a. Sambungan Ulir

XII-59

Page 60: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Penyambungan antara pipa dan fitting

mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk

ukuran sampai dengan φ 65 mm.

• Kedalaman ulir pipa harus dibuat sehingga fitting

dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan

sebanyak 3 ulir.

• Semua sambungan ulir harus mempergunakan

perapat Henep dan zink white dengan campuran

minyak.

• Semua pemotongan pipa harus memakai pipe

cutter dengan pisau roda.

• Tiap ujung pipa bagian dalam harus

dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.

• Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat

sambungan.

b. Sambungan Las

• Penyambungan antara pipa dan fitting

mempergunakan sambungan las berlaku

untuk ukuran diatas φ 65 mm.Sambungan las

ini berlaku antara pipa baja dan fitting las. Kawat

las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan

jenis pipa yang dilas.

• Sebelum pekerjaan las dimulai, Pemborong harus

mengajukan kepada Pengawas Lapangan contoh

hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.

• Tukang las harus mempunyai sertifikat

pengelasan dan hanya boleh bekerja sesudah

XII-60

Page 61: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

mempunyai surat ijin tertulis dari Pengawas

Lapangan.

• Setiap bekas sambungan las harus segera dicat

dengan cat khusus untuk mencegah korosi.

• Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las

listrik yang berkondisi baik menurut penilaian

Pengawas Lapangan.

c. Sambungan flanged

• Sambungan flanged harus dilengkapi rubber

set/ring, seal dari karet secara homogen.

d. Sambung Lem

• Penyambungan antara pipa dan fitting PVC

mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa

dan rekomendasi dari pabrik pembuat.

• Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting,

untuk itu harus mempergunakan alat press khusus.

Selain itu pemotongan pipa harus mempergunakan

alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat

tegak lurus terhadap batang pipa.

• Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci

harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.

e. Sambungan yang Mudah Dibuka

• Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat

saniter sebagai berikut :

− Antara Lavatory Faucet dan supply Valve.

XII-61

Page 62: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

− Pada waste fitting dan siphon. Pada

sambungan ini kerapatan diperoleh dengan

adanya packing dan bukan seal threat

5.3 Selubung Pipa

• Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik

setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi

beton.

• Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup

untuk memberikan kelonggaran diluar pipa

ataupun isolasi.

• Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi

tuang ataupun baja. Untuk yang kedap air harus

digunakan sayap.

• Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi

bangunan yang mempunyai lapisan kedap air

(water proofing) harus dari jenis “ flushing

sleeves”.

• Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat

kedap air dengan rubber sealed atau “caulk”.

5.4 Katup Label (Valve Tag)

• Tags untuk katup harus disediakan ditempat-

tempat penting guna operasi dan pemeliharaan.

• Fungsi-fungsi seperti “ normally open” atau

normally close” harus ditunjukkan di tags katup.

• Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal

dan diikat dengan rantai atau kawat.

5.5 Pembersihan

XII-62

Page 63: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Setelah pemasangan dan sebelum uji coba

pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap

service harus dibersihkan dengan seksama,

menggunakan cara-cara /metoda-metoda yang

disetujui sampai semua benda-benda asing

disingkirkan.

• Desinfeksi :

− Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu

dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama 1 jam

setelah itu dibilas.

− Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l

chlor selama 1 jam dan setelahitu dibilas.

6. Pengujian

6.1 Umum

• Semua biaya dan peralatan yang diperlukan

untuk melakukan pengujian disediakan oleh

pelaksana kontraktor.

• Kontraktor harus memberitahukan kepada

pengawas lapangan paling lambat 3 (tiga)

hari kerja sebelum mulai pelaksanaan pengujian.

• Dalam masih ada kebocoran atau belum

berfungsinya suatu sistim dengan baik, maka

pelaksana harus memperbaiki peralatan tersebut

& mengulangi pengujian lagi.

• Alat-alat bantu untuk pengujian antara lain

manometer, pompa-pompa dan lain-lain, harus

dalam keadaan baik dan ditera secara resmi.

XII-63

Page 64: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

6.2 Pipa dan Jaringan Pipa

• Untuk pipa air bersih, pengujian dilakukan dengan

ketentuan 2 (dua) kali tekanan kerja selama 8

jam tanpa ada penurunan tekanan uji. Dalam hal

ini tekanan uji saluran air bersih = 12 atm.

selanjutnya sebelum pipa dan jaringan pipa

siap untuk pertama kalinya dioperasikan, maka

pelaksana wajib melakukan desinfektansi”

terlebih dahulu (dengan desinfektansi yang

disetujui). Pada prinsipnya pengetesan

dilakukan dengan cara bagian perbagian atau

panjang pipa max. 100 mtr.

• Untuk pipa air kotor, air buangan dan ventilasi

pengujian dilakukan dengan test rendam dengan

air selama 8 jam.

7. Training

• Kontraktor harus memberikan training bagi operator

minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh pemberi

tugas, sebelum diterbitkannya surat keterangan

serah terima pekerjaan pertama.

• Materi training teori dan pratek sampai dapat

mengetahui operasi dan maintenance.

8. Referensi Produk

• Peralatan, bahan dan material yang

dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.

Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative

lain yang setaraf dan Pemborong baru dapat

XII-64

Page 65: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan

tertulis dari Pengawas Lapangan.

• Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai

berikut :

No. Equipment Material/Type Product

1 Pipa Air Bersih PPR-PN 10- ATP Toro

- ERA

Pipa Air Panas PPR-PN 20- ATP Toro

- ERA

Pipa Air kotor, Air

Bekas, Air hujanPVC-AW 10Kg/cm2

- Rucika

- Pralon

- Wavin

2Katup-katup Peralatan

pipaValve/ Gate Valve

- Kitazawa

- Toyo

- Sowa

- Key Stone

3 Solar Water Heater - Wika Solarhart

16. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran

1. Peraturan-Peraturan, Ijin-Ijin

a. Kontraktor/Pemasok harus mendapatkan ijin-

ijin yang berhubungan dengan pajak-pajak /

retribusi dari Instansi yang berhubungan dengan

dilaksanakannya Pekerjaan Instalasi Kebakaran.

XII-65

Page 66: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

b. Biaya yang timbul sehubungan dengan hal

tersebut di atas menjadi tanggungan dari Kontraktor /

Pemasok.

c. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh Kontraktor /

Pemasok yang mempunyai Surat Ijin Instalasi

Pemadam Kebakaran.

2. Petunjuk Operasi / Sistem Instalasi

a. Sesudah pekerjaan Instalasi selesai dan berjalan

dengan baik, Kontraktor diharuskan menyediakan

tenaga yang cakap untuk memberi latihan kepada

operator-operator yang ditunjuk oleh Pemberi

Tugas, supaya Operator-operator tersebut dapat

menjalankan Instalasi maupun Pemeliharaannya.

b. Sesudah pekerjaan Instalasi selesai, Kontraktor

diwajibkan pula menyerahkan dokumen yang berisikan

cara operasi maupun cara pemeliharaan dari system

Instalasi. Dokumen ini harus disetujui dahulu oleh

CM sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.

Banyak dokumen yang diserahkan rangkap 3 (tiga) set.

3. Pemeliharaan Dan Masa Pemeliharaan

a. Kontraktor diharuskan menyediakan tenaga yang

cakap guna keperluan pemeliharaan terhadap

instalasi yang telah selesai dipasang dan temasuk

dalam kontrak, selama 6 bulan dihitung dari masa

penyerahan Instalasi kepada Pemberi Tugas.

b. Kontraktor harus bersedia dating sewaktu-waktu

jika terjadi kemacetan atau kerusakan, serta

memperbaiki masalah tersebut dengan segera. Semua

XII-66

Page 67: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

pekerjaan perbaikan tersebut harus

menjadi tanggung jawab Main Kontraktor jika

kerusakan disebabkan oleh Kualitas Pekerjaan

maupun Kualitas Material yang jelek.

c. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan berkala

terhadap instalasi yang telah berjalan dan membuat

catatan yang perlu guna pemeliharaan dari Instalasi

system Tersebut.

4. Pengujian

a. Kontraktor harus melaksanakan pengujian

terhadap Sistem Instalasi yang telah dipasang baik

secara sebagian maupun secara keseluruhan, sesuai

dengan peraturan-peraturan yang telah berlaku atau

yang ditentukan oleh Spesifikasi.

b.Kontaktor harus mengadakan pengujian dan

pengetesan yang disaksikan Pihak Direksi.

Kontraktor harus menanggung segala biaya yang

timbul dalam pengujian - pengujian ini.

c. Apabila didalam pengetesan Instalasi ini menyangkut

pihak lain, maka pihak lain tersebut harus ikut

menyaksikan pengetesan ini dan diminta memberikan

saran-saran / masukan agar jalannya testing aman.

d. Kontraktor harus memberikan hasil pengujian

kepada Direksi Lapangan. Hasil - hasil pengujian akan

dipakai untuk menentukan apakah system Instalasi

yang telah dipasang berfungsi sebagaimana

mestinya.

XII-67

Page 68: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

e. Pengujian harus dilakukan oleh Dinas kebakaran

sampai mendapatkan Surat Ijin / Rekomendasi untuk

pengurusan IBP (Ijin Penggunaan Bangunan) segala

sesuatunya merupakan Tanggung Jawab Kontraktor.

5. Syarat Teknis Pelaksanaan

5.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Instalasi Proteksi Kebakaran meliputi :

a. Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan

Instalasi Hydrant dan Sprinkler

b. Pekerjaan Sipil yang berhubungan dengan

Pekerjaan Ini.

c. Semua Ijin yang berhubungan dengan Dinas

Kebakaran Pemerintah Daerah Setempat menjadi

tanggungan Kontraktor.

d. Pengujian system secara keseluruhan.

5.2 Penjelasan Mengenai Sistem

System Proteksi kebakaran untuk Proyek ini terdiri

atas system hydrant dan system Sprinkler. System

Hydrant yang diinginkan untuk proyek ini adalah

menggunakan hydrant Box Type Indoor. System

Sprinkler yang digunakan adalah system dengan

pancaran ke bawah. Tipe dari system tersebut diatas

direncanakan memakai “Tipe Basah” (Wet System),

ini berarti bahwa semua katup penyediaan air untuk

system harus dalam kondisi terbuka penuh dan

tekanan dalam air dalam jaringan pemipaan dijaga

setiap saat.

XII-68

Page 69: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

5.3 Cara Kerja Sistem

Apabila katup kebakaran pada system hydrat

terbuka atau kepala sprinkler pada system sprinkler

pecah berdasarkan system yang telah ditetapkan

yaitu Tipe Basah, maka air dalam jaringan pemipaan

dari system akan langsung keluar sehingga tekanan

air dalam pipa akan turun. Hal ini mengakibatkan

pompa kebakaran akan bekerja secara otomatis.

5.4 Sistem Pemadam Kebakaran

5.4.1 Pipa Pemadam Kebakaran

Jenis pipa yang dipakai adalah Pipa

Black steel Schedule 40.BS.1387/67,

Produk yang digunakan merk Bakrie,

PPI. Semua fitting harus dari jenis/bahan

yang sama dengan pipa yang digunakan.

Diameter dan jalur pipa adalah seperti yang

tercantum dalam gambar Perencanaan.

5.4.2 Hydrant Box Type Indoor

a. Fire Landing Valve, terdiri dari valve

diameter 65 dan 40 mm dan dilengkapi

dengan hand wheel untuk membuka

dan menutup.

b. Accessories

• Fire Hose Cabinet : Terbuat dari plat

baja, tebal 1.2 mm sedang untuk rangka

dan pintu plat baja 1.6 mm. Dilapisi dengan

cat dasar dan cat finishing berwarna

XII-69

Page 70: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

merah. hose rack, hose dan

nozzle.

• Fire Hose : Selang kebakaran) untuk

In Door Unit mempunyai Diameter 40

mm dan Panjang 30 mm. fire

Hose yang dipasang harus dari bahan

kanvas dengan lapisan luar dapat

mencegah pejamuran serta

couplingnya sesuai dengan standard

coupling Dinas Kebakaran Pemerintah

Setempat.

• Nozzle. : dari bahan baja galvanized

(GS), besi galvanized (GI), Kuningan

atau Perunggu. Untuk Outdoor Unit

dipakai Nozzle Tipe jet. Ukuran

disesuaikan dengan hose yang ada.

• Hose Rack : Hose Rack adalah alat

penempatan hose dalam box agar

terlindungi dari kelembaban dan mudah

dioperasikan. Ukuran disesuaikan dengan

hose yang ada.

• Siamese Connection : Siamese

Connection yang dipasang adalah tipe

kepala ganda ukuran 100 x 2 x 65 mm

dan couplingnya harus sesuai dengan

standard Dinas Kebakaran Pemerintah

Setempat.

XII-70

Page 71: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Valve Box : Bak Kontrol untuk valve

terbuat dari konstruksi beton bertulang

dengan dimensi panjang x lebar = 50 x 50

cm dan dapat disesuaikan dengan

kedalaman pipa. Lokasi penempatan valve

box adalah seperti yang terlihat dalam

gambar perencanaan.

5.5 Pemasangan

Pipa induk proteksi kebakaran

• Pemasangan pipa adalah sesuai

dengan gambar perencanaan. Pada

header dipasang pressure switch yang

mengatur mati/hidupnya masing-masing

pompa, pipa serta perlengkapan untuk

pengetesan pompa. Pada bagian -bagian

tertinggi dari pia dipasang air valve dia.25

mm.

• System Penyambungan Pipa dia.< 2.5

Inch, harus menggunakan sambungan Ulir.

Pipa dia > 2.5 Inch, harus menggunakan

sambungan Las.

• Penggantung Pipa Pipa horizontal dalam

bangunan, harus diberi penggantung

dengan persyaratan ;

- Bahan dari besi.

- Mampu menahan 5 x berat pipa berisi

air.

XII-71

Page 72: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Jarak antar penggantung maksimum

3.5 meter.

- Sebelum dipasang harus dicat dengan

zink chromate.

Pipa yang menembus beton bangunan

harus disediakan selubung dengan

persyaratan :

- Bahan dari besi tuang / pipa baja

- Lebar celah antara selubung dengan

dinding luar pipa minimal 25 mm.

- Pipa yang menembus beton bangunan

yang mempunyai lapisan kedap air,

maka celah antara selubung dengan

pipa harus dibuat kedap air.

- Pipa dibawah jalan dibungkus dengan

pipa baja, celah antara selubung

dengan pipa diisi pasir.

- Pipa dalam tanah :

Kedalaman galian > 75 cm dari

permukaan tanah.

Sekeliling pipa harus diberi pasir

setebal 15 cm.

Sebelum dipasang, pipa harus

dicat flinkut (flincoat),

minimal 3 lapis.

Pipa harus diberi tumpuan setiap

jarak 3 meter.

XII-72

Page 73: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

5.6 Testing

Instalasi Pipa

Seluruh instalasi Pipa harus dilaksanakan

testing dengan Test Pressure 15 ATm

bagian per bagian, masing-masing selama 4

jam terus menerus, tanpa ada kebocoran /

penurunan pada test Pressure.

Setiap kali dilakukan penyambungan pipa

pemadam kebakaran dilakukan testing ini

(sehubungan dengan pekerjaan pemasangan

yang bertahap).

Pompa :

a. Dapat bekerja secara otomatis dan manual.

b. Dapat berfungsi dengan sumber daya

dari PLN maupun dari Genset.

Seluruh system dilakukan percobaan sampai

berfungsi dengan baik. Perlatan testing

disediakan oleh Kontraktor dan atau

beban/biaya kontraktor sendiri. Pada waktu

testing dan percobaan diawasi oleh wakil

Owner dan Direksi Lapangan.

17. Pekerjaan Tata Udara

1. Lingkup Pekerjaan

1.1 Umum

• Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan,

pemasangan, pengujian, garansi, sertifikasi,

service, pemeliharaan, penyediaan gambar

terinstalasi, petunjuk operasi dan pemeliharaan

XII-73

Page 74: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

serta latihan petugas instalasi ini dari pihak

pemilik bangunan.

• Pemborong harus bertanggung jawab untuk

mengenali dengan baik semua persyaratan yang

diminta didalam spesifikasi ini, termasuk

gambar-gambar, perincian penawaran (bills of

quantity), standard dan peraturan yang terkait,

petunjuk dari pabrik pembuat, peraturan

setempat dan perintah dari Pengawas

Lapangan selama masa pelaksanaan pekerjaan.

Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di

atas tidak akan diterima.

• Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi

peralatan dan material yang dipasang dengan

spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan

kewajiban Pemborong untuk menggantinya

tanpa ada penggantian biaya.

1.2 Lingkup Pekerjaan Utama

• Lingkup pekerjaan utama ini akan meliputi

tetapi tidak terbatas pada:

- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan

pengujian instalasi ducting, distribusi udara

lengkap dengan damper, gantungan penguat

dan sebagainya.

- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan

pengujian system ventilasi Exhaust Fan dan

Intake Fan.

XII-74

Page 75: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Pengadaan, pemasangan, dan pengujian

seluruh instalasi air pengembunan (drainage)

sampai ke saluran air terdekat.

- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan

pengujian sumber daya listrik bagi instalasi

ini seperti kabel, pressure sensor dan semua

perlengkapan penunjang lainnya.

- Melaksanakan pekerjaan testing, adjusting

dan balancing dari semua instalasi yang

terpasang, sehingga instalasi bekerja

dengan sempurna, sesuai dengan kriteria-

kriteria design.

- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan

pengujian return air grille, exhaust air

louver, fresh air louver, exhaust air grille

lengkap dengan rangka dan volume damper.

- Pengadaan, pemasangan isolasi dibawah atap

lengkap dengan bahan dan perlengkapan alat

bantu yang digunakan.

- Memberikan training mengenai cara

pengoperasian, pemeliharaan dan

perbaikan dari peralatan-peralatan Air

Conditioning dan instalasi perpasang.

{program training harus mencakup segi

teori/prinsip dasar serta aplikasinya}

- Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk

cara menjalankan dan memelihara serta

XII-75

Page 76: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

data teknis lengkap peralatan instalasi

terpasang.

- Mengadakan pemeliharaan instalasi ini

secara berkala selama masa pemeliharaan.

- Memberikan garansi terhadap

mesin/peralatan dan instalasinya yang

terpasang selama 1 (satu) tahun

sejak serah terima pertama (kesatu).

- Melakukan testing dan commissioning

instalasi tersebut.

1.3 Lingkup Pekerjaan Terminasi

• Pekerjaan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini

adalah pekerjaan yang mempunyai hubungan

dengan instalasi lain yang harus secara lengkap

dan terkoordinasi dikerjakan oleh Pemborong

instalasi ini.

- Menyambung kabel daya ke unit AC dan Fan

yang disediakan oleh Pemborong listrik.

- Menyambung pipa drain ke pipa drain utama

sampai ke saluran terdekat.

• Koordinasi dengan Pemborong lain maupun

Instansi terkait untuk menjamin bahwa instalasi

tersebut sudah benar, aman dan memenuhi

persyaratan.

2. Persyaratan Teknis Umum

2.1 Umum

• Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara

umum ketentuan ketentuan yang perlu diikuti

XII-76

Page 77: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

untuk semua bagian yang dalam

pelaksanaannya berhubungan dengan instalasi

Tata Udara.

• Gambar-gambar dan spesifikasi adalah

ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan

sama mengikatnya.

2.2 Publikasi, Code dan Standard

• Publikasi, code dan standard yang berlaku

di Indonesia wajib dijadikan pedoman untuk

instalasi peralatan ini. Untuk publikasi, code

dan standard yang belum ada di Indonesia,

Pemborong wajib mengikuti publikasi, code

dan standard internasional yang berlaku dan

merupakan edisi terakhir antara lain seperti :

- SMACNA - 85

- ASHRAE - Guide and data Book, ARI

- NFPA - 90A

- ASTM, ASME

- AMCA

- CTI

- PUIL 2000

- Pedoman Plumbing Indonesia

- Keputusan/Peraturan Menteri, Gubernur dan

Pemerintah daerah

- Peraturan lainnya yang dikeluarkan

oleh instansi yang berwenang.

- Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.

2.3 Kondisi Perancangan

XII-77

Page 78: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Kondisi udara luar bangunan :

- Temperatur rata-rata : 33° C

- Relative Humidity : 70 - 75 %

- Kecepatan angin rata-rata : 7 - 10 mile/jam

• Kondisi udara dalam bangunan :

- Temperatur : 23° ±2° C

- Relative Humidity : 55 - 65 %

- Ventilasi : 15 - 20 cfm/org

2.4 Kriteria Kebisingan/Noise Criteria (NC)

• Batas - batas yang diijinkan untuk perkantoran

: 40 50 dB.

2.5 Perlindungan Kebakaran

• Semua peralatan maupun instalasi yang

mengharuskan tahan terhadap api dalam

jangka waktu tertentu, maupun terhadap

penyebaran api yang disebabkan adanya

celah-celah antara pipa dengan dinding atau

lantai harus menggunakan material yang

sesuai untuk tujuan tersebut.

3 Peralatan Utama

3.1 Ventilasi

3.1.1 Umum

• Spesifikasi yang diuraikan di bawah

ini adalah sebagai kebutuhan dasar

yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan-

ketentuan spesifik terhadap tipe,

kemampuan (performance) peralatan,

perlengkapan dan lainnya dapat dilihat

XII-78

Page 79: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

pada lembar “Referensi Produk” yang

menyertai dokumen ini.

• Fan harus sudah mendapatkan sertifikat,

sesuai standard yang berlaku di negara

dimana fan tersebut dibuat, sebagai contoh

AMCA standard 210 - 74 di Amerika.

• Sound pressure level harus dilengkapi

dalam dB dengan Re - 10E12 w pada

octave band mid. frek. 60 - 4000 Hz.

• Pada dasarnya semua fan harus

mempunyai noise level yang rendah

dalam operasinya dan dalam batas-batas

yang normal.

3.1.2 Spesifikasi Teknis

• Propeller Fan (wall mounted atau ceiling fan)

~ Fan dari type propeller untuk dinding seperti

ditunjukkan dalam gambar atau daftar

peralatan.

~ Untuk fan dinding lengkap dengan automatic

shutter dari jenis alluminium (bila

ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau

Daftar Peralatan).

~ Untuk fan dinding dengan kapasitas besar

dan static pressure tinggi (high

pressure fan), rangka fan dari baja yang

dicat anti karat dengan impeller dari

alluminium diecast.

XII-79

Page 80: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

~ Rangka untuk dudukan fan digantung

pada lantai dari besi pelat dan besi

siku dan gantungan dari besi

penggantung (steel rod) yang dilengkapi

peredam getaran (vibration isolator).

~ Rangka untuk dudukan fan pada dinding

dari kayu jati, dengan baut-baut yang tahan

karat.

~ In-Line Axial Fan.

~ Impeller harus tipe airfoil blade dari

bahan polypropylene dan digerakan

langsung.

~ Casing terbuat dari thermoplastic.

~ Fan Harus statis dan dinamis balance dari

pabriknya.

~ Motor dari jenis TEFC, IP 44, Isolasi klas

F.

~ Noise levelnya rendah.

4. Pekerjaan Ducting Existing

4.1 Spesifikasi Teknis

4.1.1 Umum

• Jika tidak diterangkan secara khusus istilah

ducting secara umum berarti pekerjaan duct,

fitting, damper, support, dan lain- lain

komponen/aksesoris yang diperlukan untuk

melengkapi instalasi ini.

• Jalur-jalur ducting yang terlihat pada Gambar

Rencana adalah gambar dasar yang

XII-80

Page 81: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

menunjukkan route dan ukuran ducting

existing.

4.1.2 Publikasi Dan Standard Yang Digunakan

• ASHRAE, the Guide and Data Book.

• SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning

Contractors

National Association)

4.1.3 Sambungan flexible

Pemborong harus memasang sambungan

flexible connection dari bahan double sheet

glass cloth tebal 0,65 mm atau lebih dengan

isolasi density minimum 16 kg/m³ jenis fire

resistant ke ducting yang masuk/keluar dari fan

dan FCU atau indoor unit.

• Panjang flexible connection tak lebih dari

20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran

pada sambungan.

• Cara pemasangan harus dalam satu garis

lurus sedemikian rupa, sehingga tidak

menyebabkan pengecilan luas

penampang.

4.1.4 Grille dan Diffuser

• Grille dan diffuser harus terbuat dari

bahan alluminium anodized profile dan

ex. Local. Pemasangan diffuser/grille ke

XII-81

Page 82: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

plafond harus memakai rubber sponge tebal

6 mm.

• Warna untuk grille dan diffuser di anodized

dengan warna akan ditentukan

kemudian oleh Arsitek/Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan.

• Supply air diffuser dan fresh air

intake grille harus mempunyai vertical

dan horizontal blade yang dapat diatur

defleksinya dan memakai volume damper.

• Konstruksi Exhaust air grille dan return

air grille tanpa memakai volume

damper.

• Tidak dibenarkan memakai baut pada

permukaan dari grille/diffuser.

4.1.5 Louvers

Louvers boleh dari bahan galvanized atau

alluminium seperti ditentukan pada gambar atau

sesuai permintaan arsitek, dengan ketebalan 1

mm. Setiap pemasangan louvers harus

dilengkapi dengan bird (insect) screen pada

bagian dalamnya. Luas efektif louvers harus

lebih besar dari 50% luas permukaan.

4.2 Pekerjaan Isolasi

4.2.1 Umum

Seperti yang ditunjukan dalam gambar

rencana, Pemborong wajib membuat contoh

cara mengerjakan isolasi yang diperlukan untuk

XII-82

Page 83: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

mendapatkan persetujuan dari Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan sebelum

dilaksanakan.

4.2.2 Peralatan

a. Pipa, Alat-alat Bantu dan Peralatan Pengadaan

dan pemasangan isolasi untuk pipa, alat-

alat bantu dan peralatan yang ditentukan,

lengkap dengan material bantu lainnya yang

menunjang bagi keperluan isolasi

tersebut.

b. Isolasi Pipa

• Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant dan

pipa drain.

• Ketebalan isolasi pipa refrigerant adalah 1”.

• Ketebalan isolasi pipa drain (kondensasi)

adalah :

- Diameter s/d 2” tebal ¾ “

- Diameter 2 ½ “ s/d 4” tebal 1”

• Selanjutnya setelah diisolasi dibalut dengan

vinil atau yang dianjurkan oleh pabrik

pembuat isolasi.

• Untuk pipa drain dalam tanah isolasi

memakai styrofoam class d2, tebal 2”

dan diseal pada sambungan antara

dengan flinkcote air dan selanjutnya

dibalut dengan bituminous sheet dengan

tebal 1 ½ mm (Premseal 100).

XII-83

Page 84: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Cara melekatkan isolasi ke pipa memakai

perekat yang dianjurkan pabrik pembuat

isolasi, demikian juga dengan sambungan

antaranya.

• Pada setiap sambungan pipa, harus

memakai blok kayu berbentuk lingkaran

penuh dari kayu jati selebar 50 mm dan

setebal sama dengan isolasi. Ukuran

diameter kayu tepat sama dengan

diameter luar pipa. Sambungan kayu

dan isolasi harus rapat dan memakai

perkat. Selanjutnya pada sambungan

tersebut dibalut dengan adhesive

alluminium foil selebar 200 mm.

c. Isolasi Alat-alat bantu Pipa

Semua alat-alat bantu (accessories pipa seperti

valve, strainer dan lain-lain sejenisnya) harus

diisolasi. Cara pengisolasiannya sedemikian rupa

sehingga tidak merusak isolasi bila peralatan

tersebut perlu untuk diperbaiki/diservice.

d. Isolasi Peralatan

Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan

refrigerant sistem,air eliminatir harus diisolasi.

Cara pengisolasiannya sedemikian rupa

sehingga bila ada perbaikan dari peralatan

tersebut isolasi gampang dan mudah tanpa

menimbulkan kerusakan pada isolasi.

e. Perlindungan Isolasi Terhadap Kerusakan

XII-84

Page 85: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories)

yang diisolasi dan berada di ruang terbuka

yang terkena sinar matahari dan

hujan, harus memakai pelindung alluminium

sheet jacketing ketebalan 0,5 mm

dengan sistem sambungan yang

sedemikian rupa sehingga air hujan tidak

bias merembes/ bocor kedalam isolasi

tersebut.

- Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan

pelindung dengan metal jacketing

sedemikian rupa sehingga mudah

dilepas/dibuka tanpa merusak

pelindungnya, apabila ada perbaikan.

- Setiap gantungan pipa yang diisolasi tetapi

tanpa memakai metal jacketing, antara

clamp gantungan dan isolasi harus

memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS

80 selebar 150 mm dan setengah

lingkaran atau penuh sesuai tipe

gantungan yang sisi-sisinya dilipat

5. Pekerjaan Pemipaan

5.1 Umum

Seperti apa yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana,

Jalur-jalur pipa yang terlihat pada adalah gambar dasar

yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong

wajib menyesuaikan dengan keadaan

setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur

XII-85

Page 86: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

instalasi lainnya, diperlukan dan mendapat persetujuan

dari Pengawas Lapangan / Pengawas Lapangan sebelum

dilaksanakan.

5.2 Peralatan

a. Pipa Refrigerant

• Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan

secara hati- hati dan sebaik mungkin, sebelum

dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering

dan bebas dari debu dan kotoran dan hendaknya

dipasang sependek mungkin.

• Pipa tembaga dari jenis K yang dehydrated

dan sealed. Diameter pipa yang dipakai harus

disesuaikan kembali dengan kapasitas pendingin

mesin dan panjang ekivalen pipa.

• Perbedaan tinggi antara condencing dan

evaporator dan panjang pipa tidak melebihi

yang ditentukan oleh pabrik pembuat.

• Sambungan pipa jenis “hard drawn” tubing

harus disambung dengan perantaraa wrought

copper fitting atau non porous brass

fittings, dan dianjurkan dipakai solder perak

dengan meniupkan gas mulia seperti nitrogen

kering kedalam pipa yang sedang

disambung untuk menghindarkan terbentuknya

kerak oksida didalam pipa.

• Solder lunak “tintlead 50-50” tidak boleh

dipergunakan. Solder “tintlead 95-5” dapat

XII-86

Page 87: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dipergunakan kecuali pada pipa discharge

gas panas.

• Pipa jenis “soft drawn tubing” dapat disambung

dengan solder, nyala api atau lainnya yang

sesuai untuk pipa refrigerant. Pada

pipa “precharger refrigerant lines” yang

disediakan oleh pabriknya maka harus

dipasang sesuai dengan persyaratan

pabrik.

• Pipa refrigerant harus disangga dan digantung

dengan baik untuk mencegah melentur dan

meneruskan getaran mesin kepada bangunan.

• Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan

persyaratan

“Ashrae Guide Book” dan atau persyaratan

pabrik.

• Suatu alat pengering refrigerant (filter drier)

dengan kapasitas

yang cukup serta “sight glass moisture indicator”

harus dipasang

pada bagian “liquid line” setiap pipa terpasang,

sight glass harus

dilengkapi dengan tutup pelindung, filter drier

harus menurut ARI Standard 710, hendaknya jenis

full flow replacable care.

• Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard

SAE forged brass flare nenurut ARI /standard 720

XII-87

Page 88: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dengan unit short shank

flare.

• Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan

refrigerant sebelum pemasukkan tiap thermostatic

expansion valve.

• Pipa-pipa yang menembus dinding/plat betton

harus memakai sleeve dan sekitarnya diisi

dengan bahan caulking umpamanya

compriband atau building sealant.

• Pipa sebelum diisolasi harus ditest sampai 12

kg/cm² selama 24

jam.

• Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail,

jarak gantungan

pipa/penyangga pipa tidak boleh lebih dari :

− sampai ½” : berjarak 1,2 m

− diameter ¾“ s/d 1” : berjarak 1,8 m

− diameter 1¼“ s/d 2” : berjarak 2,3 m

• Penggantung pipa pada plat beton memakai

Phillips red heat

(dyna-bolt).

• Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai

clamp atau collar yang dipasang erat pada

pipa dan menumpu pada floor

memakai rubber pad.

• Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan

XII-88

Page 89: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dinding/bagian

dari bangunan pada arah horizontal maupun

vertical.

• Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90º

dan 45º ada dasarnya untuk sudut belokan 90º dan

45º terutama untuk pipa pembuangan digunakan

long radius dan dalam hal kondisi

setempat tidak memungkinkan maka menggunaan

short radius harus mendapat persetujuan tertulis

dari MK dan konsultan perencana.

• Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang

dulu dalam keadaan sempurna.

• Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada

supports.

• Type dan fitting harus bebas dari tegangan

dalam yang diakibatkan dari bahan yang

dipaksakan.

b. Pipa Kondensasi (drain)

• Pipa sebelum disambung harus dibersihkan dahulu

bagian luar dari kotoran-kotoran yang melekat dan

disambung dengan lem perekat yang dianjurkan

oleh pabrik pipa.

• Untuk sambungan ulir harus memakai seal

tape untuk mencegah kebocoran dan tidak

diperkenankan memakai plumber rope, edangkan

untuk sambungan menggunakan lem, semua bagian

XII-89

Page 90: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

yang akan disambung harus sudah bersih, kering dan

bebas dari debu, kotoran dan hendaknya

dipasang sependek mungkin.

• Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan

dahulu bagian dalamnya dari kotoran-kotoran

yang melekat.

• Pipa-pipa yang menembus dinding/plat beton

harus memakai sleeve dan sekitarnya diisi dengan

bahan caulking umpamanya compriband atau

building sealant.

• Pipa harus dites sampai 10 kg/cm² selama 24 jam.

• Gantungan pipa sesuai dengan gambar detai, jarak

gantungan

pipa/penyangga pipa tidak boleh lebih dari :

− sampai ½” : berjarak 1,2 m

− diameter ¾“ s/d 1” : berjarak 1,8 m

− diameter 1¼“ s/d 2” : berjarak 2,3 m

− diameter 2¼“ s/d 5” : berjarak 2,5 m

• Penggantung pipa pada plat betton memakai

phillip red head

(dyna-bolt).

• Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai

clamp atau collar yang dipasang erat pada

pipa dan menumpu pada floor memakai rubber

pad.

• Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan

XII-90

Page 91: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dinding/bagian dari bangunan pada arah horizontal

maupun vertikal.

• Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90º

dan 45º pada dasarnya untuk sudut belokan 90º dan

45º terutama untuk pipa pembuangan digunakan long

radus dan dalam hal kondisi

setempat tidak memungkinkan maka menggunaan

short radius harus mendapat persetujuan tertulis dari

MK dan konsultan perencana.

• Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang

dulu dalam keadaan sempurna.

• Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada

supports.

• Type dan fitting harus bebas dari tegangan

dalam yang diakibatkan ari bahan yang dipaksakan.

• Pipa drain (kondensasi) dari PVC class D dan

dilengkapi dengan isolasi.

6. Pekerjaan Listrik

6.1 Umum

• Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, jalur-

jalur kabel, perletakan panel dan motor seperti yang

tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan

route, lokasi panel dan perletakan

instrument control. Pemborong wajib

menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop

XII-91

Page 92: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi

lainnya, diperlukan dan mendapat persetujuan

dari Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan

sebelum dilaksanakan.

• Pemborong wajib mengikuti peraturan-peraturan yang

berlaku yang dikeluarkan oleh :

- Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)

2000

- Perusahaan Listrik Negara (PLN)

- Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)

- Dinas Pemadam Kebakaran (DPK)

- Lembaga Pengujian Bahan

- Dinas Keselamatan Kerja

6.2 Spesifikasi Teknis

6.2.1 Motor Listrik

• Motor, AC, Split

- Jenis induction motor, permanent split,

dengan thermal overload protector.

- 3 phase 220/380 V/50 Hz

- 3 tingkat kecepatan

- Insulation class E

• Motor Fan

- Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah

phase tergantung kapasitas fan

• Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek

ini mempunyai power factor minimal 0,8.

XII-92

Page 93: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Putaran maksimum 1450 rpm ( untuk motor-

motor tersebut di atas). Motor-motor yang digunakan

disini harus sudah memenuhi standard NEMA

(Amerika), BS (Inggris), DIN (Jerman) dan JIS

(Jepang).

6.2.2 Panel

• Semua komponen yang digunakan untuk panel

tenaga dan panel-panel control harus dari merek

yang sama dengan yang digunakan pada instalasi

listrik.

• Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat bsi setebal

2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf.

Pengecatan dengan cat dasar dan duco minimal 2

kali. Warna finishing ditentukan Kemudian.

• Panel-panel yang bukan berasal langsung dari

produk peralatan tertentu yaitu panel-panel yang

dirakit lokal haruslah berasal dari pembuat panel

khusus, untuk merek

komponen yang dipakai.

• Tiap-tiap panel dan unit mesin harus

digrounded. Tahanan pentanahan harus lebih

kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal tidak

hujan 2 (dua) hari.

6.2.3 Panel Starter

• Star Delta Starter : Bila motor berkapasitas

lebih besar atau sama dengan 7,5 HP

XII-93

Page 94: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Direct on Line : Bila motor berkapasitas dibawah

7,5 HP

• Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp

green, red, white untuk ON, OFF, O/L, plat nama

untuk peralatan yang dilayani serta push

button ON/OFF dan disconnecting switch bila

memakai remote starstop.

• Semua komponen yang dipergunakan untuk

panel tenaga dan panel-panel control harus dari

merk yang sama yang digunakan pada instalasi

listrik.

• Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi

setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale

atau setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan

duco minimal 2 kali. Warna finishing ditentukan

kemudian.

• Panel-panel yang bukan berasal langsung

dari produk peralatan tertentu yaitu panel-

panel yang dirakit local haruslah berasal dari

pembuat panel khusus, untuk merek komponen

yang dipakai.

• Tiap-tiap panel dan unit mesin harus

digrounded. Tahanan pentanahan harus lebih

kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal tidak

hujan 2 (dua) hari.

6.2.4 Wiring

XII-94

Page 95: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Wiring untuk instalasi listrik dan control

harus dipasang dalam PVC conduit high impact.

• Wiring diagram hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan peralatan AC yang

bersangkutan.

• Disetiap tarikan kabel tidak boleh ada

sambungan.

• Jari-jari belokan kabel, hendaknya minimum 1,5

kali diameter kabel.

• Menghubungkan kabel pada terminal harus

menggunakan “kabel schoen”, kabel 25 mm²

keatas pemasangan “kabel schoen” menggunakan

timah pateri lalu dipress hydraulis.

• Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang

press tangan.

• Setiap kabel yang menuju terminal peralatan

harus dilindungi memakai metal flexible conduit.

• Kabel yang dipasang pada dinding luar harus

memakai metal conduit dan diclamp rapi ke

dinding memakai clamp pipa.

• Kabel-kabel yang digantung pada plat beton

harus memakai clamp penggantung dan wire

rod yang diramset ke beton.

7. Instalasi

7.1 Umum

XII-95

Page 96: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang

sesuai dengan cara pemasangan yang secara teknis

praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan serta

sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau

publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan atau alat-

alat bantu tersebut.

7.2 Landasan Peralatan

Semua landasan untuk peralatan, compressor dan motor,

mempunyai ukuran sedemikian rupa sehingga tidak ada

bagian-bagian peralatan, compressor maupun motor

yang berada di luar landasan. Berat peralatan

diartikan berat dalam operasinya.

7.3 Platforms

Untuk peralatan seperti outdoor unit, indoor unit, fan

dan sejenisnya yang menggantung dan duduk pada

suatu platform, maka platform harus diperkuat dengan

suatu frame besi channel (siku) yang dilas atau dibautkan,

atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan

tidak bergetar dalam operasinya.

7.4 Penetrasi Atap

Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti

duct, pipa,

venting harus dilengkapi dengan pinggiran beton (curb)

keliling bagian-

bagian instalasi tersebut sehingga konstruksinya betul-

betul kedap air.

7.5 Pencapaian Peralatan Untuk Service

XII-96

Page 97: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Semua bagian peralatan ataupun peralatan bantu

dalam prinsip pemasangannya harus mudah untuk

bisa diamati, diservice dan mudah dicapai dalam

perbaikan, termasuk juga accessories pipa, valve,

clean out, damper, filter, venting dan lain-lain. Untuk

itu Pemborong dalam pemasangannya wajib

memperhatikan posisi yang terbaik dari peralatan

dan accessories tersebut, sehingga tujuan yang

dimaksud tercapai.

• Disamping itu Pemborong harus mengusulkan kepada

Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan (bila belum

ditunjukkan pada gambar) pintu-pintu service (access

panel), untuk setiap peralatan dan accessories yang

berada dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya,

beserta ukuran dan lokasi yang tepat.

• Bila dalam Gambar Rencana sudah ditunjukkan ada

acces panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk

posisi yang tepat dari acces paneltersebut sehubungan

dengan letak peralatan/accessories dan kaitannya

dengan arsitek/interior perlu dibicarakan dengan

Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan untuk

disetujui.

7.6 Perlindungan Peralatan Dan Bahan

• Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi

Pemborong untuk melindungi peralatan-peralatan,

bahan-bahan, baik yang sudah, maupun belum

terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat ataupun

XII-97

Page 98: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh alam (hujan,

debu, pasir, lembab) ataupun oleh bahan-bahan kimia

sekitarnya.

• Sebelum penyerahan, instalasi seperti peralatan-

peralatan fixture dan lain-lain, dibersihkan atau dites

dan di adjust kembali untuk membuktikan bahwa

peralatan dan bahan beroperasi dengan baik.

• Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena tidak

dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan

bagian instalasi yang tidak bisa diterima (serah terima

belum 100%).

7.7 Pengecatan

• Semua bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel

yang tidak digalvanis harus dicat dasar dan cat finish.

Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus

bebas dari grease, minyak dan segala kotoran yang

melekat.

• Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat

dan cat finish terdiri atas dua lapis cat copolymer.

• Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya

rusak/cacat dalam pengangkutan, peyimpanan dan lain

sebagainya harus dicat kembali sesuai aslinya atau

sesuai dengan warna yang ditentukan Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan. Untuk jalur-jalur pipa,

kode warna disesuaikan dengan standard.

XII-98

Page 99: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

7.8 Anti Karat

• Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari

besi dan sebelumnya tidak diperlukan untuk anti

karat (semacam penggantung, dudukan, landasan, flange

dan lain-lain) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu

Zinchromate dan selanjutnya cat finish dengan warna

yang ditentukan kemudian. Semua baut, mur dan washer

haruslah Zinc electroplated.

• Landasan penyangga peralatan (steel bases),

seluruhnya harus bersih dan bebas dari las-lasan, dicat

dasar dengan Zinchromate dan cat akhir finish dua lapis.

7.9 Sleeve, Built In Insert

• Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan

tertanam atau menembus concrete atau tembok

harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk nstalasi.

Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan

tersebut harus dikonsultasikan dengan Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan dan disertai gambar detail.

• Semua pipa tembus dinding harus menggunakan

sleeve dengan clearance ¾” jika pipa berisolasi,

cleareance tetap dibutuhkan ¾” antara isolasi dan sleeve

menembus atap harus diperpanjang ± 200 mm di atas atap

lantai. Setelah pemasangan pipa cleareance harus diisi

dengan sealant yang tahan api atau fire stop.

7.10 Penomoran, Nama Peralatan/Accessories

XII-99

Page 100: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua peralatan terpasang dan accessoriesnya harus

diberi code nama peralatan dan nomor sesuai

seperti yang diajukan ke Direksi/Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan pada daftar

peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum

dalam as-built drawing.

8. Pekerjaan Lain-Lain

• Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin

pendingin, compressor, kipas angin (fan), motor-motor listrik,

termasuk dalam pekerjaan Pemborong AC.

• Pemborong AC harus menyerahkan gambar layout beserta

ukuran pondasi atau ukuran concrete plint pada masing-

masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pihak lain

kepada Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan untuk

diperiksa dan disetujui.

• Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti

petunjuk- petunjuk/pedoman pabrik pembuat peralatan tersebut.

• Pemborong AC harus menyediakan dam memasang

peredam getaran (vibration eliminators) untuk melindungi

bangunan dari suara berisik dan getaran yang ditimbulkan oleh

mesin-mesin.

• Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (seperti

ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau gambar yang

disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger)

untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yang

diperlukan.

XII-100

Page 101: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat,

dudukan-dudukan atau penggantung-penggantung tersebut harus

dibuat dari konstruksi pipa, profil batang (rod) atau strip sesuai

dengan Gambar Rencana atau gambar kerja yang disetujui.

Semua support yang menumpu pada lantai harus mempunyai

pelat-pelat (flanges) yang kuat pada titik tumpuannya pada

lantai.

• Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada

rangka baja dan harus berkonsultasi dengan Pengawas

Lapangan dan Pemborong sipil.

• Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang

ditimbulkan oleh dudukan-dudukan atau penggantung-

penggantung tersebut hendaknya dijaga agar dapat terbagi

merata sehingga tidak menimbulkan tegangan- tegangan yang

tidak wajar.

• Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang

dipasang tidak akan menyebabkan penerusan suara dan

getaran (vibration & noise transmission) ke dalam

ruangan-ruangan yang dihuni yang dalam hal ini dilakukan oleh

ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.

• Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi-

modifikasi yang perlu untuk memenuhi syarat tersebut diatas.

9. Pekerjaan Testing, Adjusting Dan Balancing

9.1 Umum

Pelaksanaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB)

XII-101

Page 102: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

secara mendasar harus mengikuti standard atau petunjuk

yang berlaku secara umum

seperti standard NEBB, ASHRAE dan SMACNA dengan

menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi

untuk pelaksanaan TAB

tersebut.

9.2 Peralatan Ukur

Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus

dimiliki oleh Pemborong yang bersangkutan antara lain :

a. Pengukuran laju aliran udara

−Pitot tube dengan inclined manometer

−Anemometer dan sejenisnya

− Hood untuk mengukur udara di diffuser

b.Pengukuran temperature udara/air

− Sling psychrometric

− Thermometer

c. Pengukuran putaran (RPM)

− Tachometer atau sejenisnya

d. Pengukuran Listrik

− Voltmeter

− Ampermeter/Tang-amper

e. Pengukuran tekanan

− Barometer/pressure gauge

9.3 Pelaksanaan Testing,Adjusment dan Balancing (TAB)

• Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh

sistem dan bagian-bagiannya, sehingga di dapatkan

XII-102

Page 103: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau

mendekati besaran-besaran yang ditentukan dalam

rencana.

• Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran

yang dilakukan terhadap besaran-besaran yang

ditentukan design, juga diwajibkan melaksanakan

pengukuran terhadap besaran-besaran yang tidak

tercantum dalam Gambar Rencana, tetapi besaran ini

sangat diperlukan dalam penentuan kondisi dan

kemampuan peralatan dan juga sebagai data yang

diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.

• Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-

pengukuran terhadap besaran-besaran lainnya yang

tidak tercantum dalam Gambar Rencana harus

dituangkan dalam suatu laporan yang bentuknya

(formnya) sudah disetujui oleh Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan.

• Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang

betul-betul sudah berpengalaman dalam peaksanaan TAB

ini.

• Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi

oleh tenaga Pengawas, dimana hasil-hasil pengukuran

dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh

Pengawas tersebut dan dalam laporannya turut

menandatangani.

• Sebelum melaksanakan TAB, Pemborong harus

membuat suatu rencana kerja mengenai prosedur

XII-103

Page 104: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

testing & commissioning untuk masing-masing bagian

pekerjaan, dan prosedur ini agar dibicarakan dengan

pihak Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan untuk

mendapatkan persetujuannya.

• Sebelum melaksanakan TAB, Pemborong sudah harus

menyiapkan suatu bentuk formulir yang berisi item-

item yang akan dilakukan untuk masing-masing sistem

yang akan dilakukan pengetesan.

9.4 Balancing Sistem Distribusi Udara

Prosedur Testing dan Adjusting

• Test dan sesuaikan putaran blower dengan ketentuan

design.

• Test dan catat motor full load ampere.

• Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube

traverse) untuk mendapatkan air flow rate (CFM) dan fan

sesuai dengan design.

• Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari

fan (blower)

• Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.

• Test dan sesuaikan dengan kebutuhan luar untuk

masing-masing fan coil unit atau indoor unit.

• Test dan catat temperature Dry bulb, dan Wet bulb

dari udara masuk dan keluar dari coil.

• Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang

utama.

XII-104

Page 105: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

• Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone

(ruangan).

• Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille dan

lakukan re-check terhadap performance dari jenis

diffuser/register/grille tersebut.

• Indentifikasikan ukuran, tipe, masing-masing

diffuser/register/grille dan lakukan re-check

terhadap performance dari jenis

diffuser/register/grille tersebut.

9.5 Balancing Sistem Aliran dan Tekanan Refrigerant

Prosedur testing dan balancing

a. Tahap 1

− Buka semua katup-katup pada posisi membuka

penuh, termasuk katup-katup yang berada

disekitar cooling coil.

− Buka dan bersihkan semua katup control.

− Periksa apakah kondisi didalam sistem instalasi

pipa sudah ditreatment dan dibersihkan.

− Periksa apakah ada sistem circuit yang

pemipaannya mungkin bias menyebabkan

terperangkapnya udara.

− Set semua temperature control sehingga cooling

coil akan bekerja (katup control akan membuka

penuh).

− Sebelum sistem balancing dari aliran udara ini

XII-105

Page 106: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dilaksanakan aliran udara sebelumnya sudah

dibalancing dengan cermat.

No. Equipment Material/Type Product

1 Unit Exhaust FanS & P, Kruger

2 Isolasi PipaInaba-Denko

3 Pipa refrigerantInaba-Denko

4Intake Grille/ Exhaust

GrilleAllumunium anodized profile

Tamura, Comfort

Air

5 Pipa DrainPVC High Impact kelas 10 Kg/

m2

Rucika, Wavin

6 Hanger Rod & Bracket GalvanizedEx.Local

XII-106

Page 107: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

19. PEKERJAAN PENATAAN HALAMAN ( LANDSCAPE ).

1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, untuk mencapai

hasil yang baik (maksimal). Pekerjaan tersebut mulai dari pembersihan

tanah, persiapan tanah dan penambahan top soil serta pembentukan tanah

kemudian penanaman pohon lengkap dengan steiger, tanaman

semak/perdu/penutup tanah serta penanaman rumput di halaman.

Uraian macam pekerjaan:

1. Pekerjaan Persiapan Penanaman

2. Pekerjaan Tanah dan Pasir

3. Pekerjaan Beton dan Pasangan

4. Pekerjaan Tanaman untuk Taman

2. PROSEDUR UMUM

2.1 Semua Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dan

syarat syarat pekerjaan lansekap, peraturan pemakaian bahan yang

berlaku, standard spesifikasi bahan yang digunakan serta sesuai

dengan petunjuk konsultan Konsultan Supervisi.

2.2 Sebelum memulai pekerjaan, harus dilaksanakan kordinasi dengan

struktur, arsitek M&E dan lainnya, supaya tidak terjadi kerusakan

terhadap pekerjaan yang sudah terpasang atau sedang dipasang.

2.3 Semua bahan sebelum dipasang, harus mendapat persetujuan dari

Konsultan Supervisi.

XII-107

Page 108: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PENANAMAN TANAMAN

3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pembersihan lokasi

Lokasi yang akan ditanami, harus bersih dari kotoran, puing

bangunan, sisa akar tanaman dan tanaman liar. Kemudian tanah

digemburkan

b. Pengadaan tanaman atau penyediaan bibit.

- Tanaman harus berasal dari stock nursery yang sudah tumbuh,

dalam keadaan terbungkus (keranjang/poly bag)

- Perlu diperhatikan cara pengangkutan yang baik untuk mengurangi

resiko kerusakan tanaman.

c. Pengujian bibit tanaman

Pengujian dilakukan berupa memeriksa jumlah dan jenis tanaman,

melihat bentuk / form dari tanaman, tanaman harus bebas dari

penyakit. Jika tanamanterssebut sudah dalam keadaan baik dan

memenuhi syarat, maka bibit tanaman tersebut disimpan teratur

ditempat yang teduh.

a. Pengadaan peralatan kerja/ bahan penunjang lain. Disediakannya

peralatan peralatan standard untuk melakukan pekerjaan tersebut

termasuk ketersediaan air bersih yang bebas dari lumpur dan bahan

kimia yang merusak.

3.2 PEKERJAAN TANAH

a. Pembersihan tanah

Tanah yang telah siap untuk dilaksanakan penanaman harus benar

benar bersih dari puing, kerikil, dll Tanah yang dipakai untuk

urugan adalah lapisan tanah top soil

b. Pengolahan tanah

Pembuatan lubang lubang sesuai dengan kebutuhan dan didiamkan

selama 5 hari. Tanah yang dibuang diganti dengan top soil baru

XII-108

Page 109: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

yang dicampur dengan pupuk dengan perbandingan seperti

disebutkan di uraian berikut.Pembentukan tanah, leveling tanah

mengikuti gambar rencana.

3.3 PEKERJAAN PENANAMAN

Semua pekerjaan harus sesuai dengan rencana. Jika terjadi

perbedaan antaragambar dan keadaan di lapangan, maka harus

dilaporkan kepada konsultan Konsultan Supervisi untuk diambil

keputusan dari perbedaan tersebut.

3.3.1. PEKERJAAN PENANAMAN POHON

a. Pekerjaan Persiapan

- Pekerjaan persiapan meliputi persiapan peralatan

- Ketersediaan alat pemeliharaan seperti selang, ember, alat

penggembur tanah

- Steger tanaman

- Penyediaan pupuk

- Penyediaan bibit

b. Pematokan dan Pengolahan Tanah

- Seluruh permukaan tanah diurug dengan top soil (tanah merah

super tanpa batu), minimal setebal 20 cm padat ketinggian

sesuai rencana. Kemudian baru diadakan pengolahan tanah.

- Top soil sampai kedalaman 50 cm dicampur dengan humus

dengan bandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1 bagian

humus. Periksa PH tanah. PH yang baik adalah sekitar 4,5 – 8,5.

- Penggalian lubang tanaman untuk pohon :

o ukuran atas 80 x 80 cm

o ukuran dasar lubang 80 x 80 cm

o ukuran dalam 100 x 100 cm

c. Pelaksanaan Penanaman Pohon

- Setelah didiamkan selama 5 hari dan pupuk sudah menyatu

dengan tanah olahan lubang tersebut disiram dengan air

XII-109

Page 110: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Keranjang atau pembungkus tanaman harus dilepas dengan

hati-hati dekat lubang yang ditanami

- Bibit tanaman tersebut dimasukkan dengan hati hati kedalam

lubang yang akan ditanamiTanah diurug sedikit demi sedikit

(top soil + pupuk) sambil dipadatkan secukupnya supaya

tanaman tidak goyah

- Pangkal batang pohon harus tepat pada permukaan tanah,

setelah itu kompos steril siap pakai diletakkan diatas permukaan

tanah setebal 5 cm.

- Batas permukaan tanaman harus lebih tinggi 5 – 10 cm dari

permukaan tanah yang sebenarnya.

- Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang

steger (penunjang tanaman) yang diikat dengan tali ijuk.

- Batang tanaman yang diikat denngan steger terlebih dahulu

dibungkus dengan karung supaya batang tanaman tersebut tidak

rusak.

- Daun yang terlalu tua/ masih muda harus dikurangi, dengan

maksud untuk membantu mengurangi penguapan.

- Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap

pohon, dan untuk selanjutnya penyiraman dilakukan setiap 2

kali sehari selama dua bulan pertama setelah penanaman.

3.3.2. PEKERJAAN PENANAMAN SEMAK/PERDU

a. Pekerjaan Persiapan

- Secara umum sama dengan Persiapan penanaman pohon.

b. Pengolahan Tanah

- Seluruh tanaman harus bersih dari tanaman liar/sampah

- Tanah asli diganti dan diolah dengan perbandingan 7 bagian

tanahtop soil berbanding dengan 3 bagian humus steril. Kedua

bahan dicampur merata, setelah itu tanah digemburkan dan

dicangkul sedalam 50 cm

XII-110

Page 111: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Lapisan kompos diletakkan pada lubang lubang yang akan

ditanami tanaman setebal 5 cm

- Kemudian lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

c. Pelaksanaan Penanaman

- Secara umum, teknis pelaksanaan penanaman sama dengan

penanaman pohon

- Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air sebanyak 10

liter/m2 dan penyiraman selanjutnya dilakukan 2 (dua) kali

sehari - Jarak tanaman sesuai gambar

- Pekerjaan diatas dilakukan setelah selesai pekerjaan

sipil/engineering dan penanaman pohon.

3.3.3. PEKERJAAN PENANAMAN RUMPUT

a. Petunjuk Penanaman

- Seluruh areal yang akan ditanami rumput, dicangkul minimum

20 cm kemudian tanah asli diganti dengan top soil bercampur

humus dengan perbandingan 3 bagian top soil berbanding

dengan 1 bagian humus.

- Areal bebas dari sampah, puing dan rumput liar

- Permukaan tanah untuk penanaman rumput pada bidang luas

harus dibuat kemiringan 2 per mil atau sesuai gambar. Hindari

terjadi lubang lubang genangan air serta erosi.

b. Cara Penanaman Rumput

- Rumput berupa lempengan 30x30 cm dari jenis rumput gajah

mini

- Daerah yang ditanami harus dicangkul dan diratakan sambil

dipadatkan

- Untuk meratakan permukaan, cukup menggunakan sebilah

papan yang dipukul berulang kali ke permukaan rumput atau

digiling dengan buis beton ukuran kecil diberi lapisan pasir.

XII-111

Page 112: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Penyiraman dilaksanakan 2 kali sehari sampai rumput tumbuh

dengan baik. Selanjutnya cukup disiram sehari sekali.

- Dalam proses pertumbuhan rumput, tanaman liar lainnya harus

dibuang tanpa menggunakan weed killer.

- lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

c. Penyediaan pupuk kandang steril siap pakai

- Pupuk organik diberikan pada awal penanaman, dengan

kondisi pupuk matang / pupuk siap pakai, sehingga tidak terlalu

panas bagi tanaman.

- Lokasi penyimpanan pupuk pada daerah yang tidak terlalu

lembab.

- Jumlah pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah

tanaman ( 1kg / 3 m2).

4. PEMELIHARAAN

4.1 LINGKUP PEKERJAAN

- Meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan serta peralatan dan

alat bantu untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan

hasil yang baik.

- Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk

memelihara dan merawat segala tanaman yang telah selesai

ditanam maupun yang belum ditanam dari segala kerusakan.

- Pekerjaan ini meliputi:

• penyiraman

• Penyiangan

• Penggantian pohon/tanaman mati atau rusak

• Pemangkasan

• Pemupukan

• Pemberantasan hama/penyakit

XII-112

Page 113: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

4.2. PERSYARATAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TANAMAN

- Semua pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar dan

syarat pekerjaan

- Pemeliharaan tanaman adalah selama 6 bulan setelah penanaman

- Selama jangka waktu tersebuut kontraktor diwajibkan secara

teratur memelihara tanaman yang rusak atau mati. Semua

penggantian menjadi tanggung jawab kontraktor

- Pemeliharaan tanaman ini disesuaikan dengan sifat dan jenis

tanaman

4.3. BAHAN DAN MATERIAL

- Bahan dan peralatan harus memenuhi syarat kerja

- Pupuk dan obat anti hama yang digunakan sesuai dengan syarat

yang berlaku

- Penggantian tanaman harus sesuai dengan rencana.

4.4. PENYIRAMAN

- Penyiraman dilakukan dengan air bersih, bebas dari segala

bahan organis/zat kimia lain yang dapat mengganggu

pertumbuhan tanaman

- Penyiraman dilakukan dengan selang dan dilakukan secara

teratur ( 2 x sehari sampai tanaman tersebut tumbuh dan sehat)

- Banyaknya air harus sampai membasahi permukaan tanah.

- Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air,

air harus dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.5. PENYIANGAN

- Penyiangan harus dilakukan teratur setiap dua minggu sekali

bagi semua tanaman

- Penggemburan tanah dilakukan disekeliling tanaman . hindari

jangan sampai merusak akar

XII-113

Page 114: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air,

air harus dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.6. PEMANGKASAN

- Pemangkasan dilakukan setiap bulan

- Untuk rumput, pemangkasan dilakukan dengan gunting tanaman

4.7. PEMUPUKAN

- Pemupukan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik

- Kebaikan dari pupuk organik yaitu dapat merubah keadaan

tanah padat menjadi tanah berongga dan subur. Pupuk organik

baik digunakan untuk pemupukan tanaman baru.

- Pupuk Anorganik dapat memberikan kekurangan unsur makanan

yang kurang pada tanaman

a. Pupuk yang mengandung unsur N, misal Urea- 14 gram Urea

untuk setiap 1 m2 luas tanah

- kegunaannya untuk mempercepat pertumbuhan,

menyuburkan daun

- Digunakan pada rumput, dengan cara ditabur sesuai dosis

,kemudian disiram dengan air secukupnya.

b. Pupuk yang mengandung unsur P,K, misalnya NPK & TSP

- Unsur P untuk merangsang pembungaan

- Unsur K untuk memperkuat akar

- Untuk pohon : 0,3 kg/pohon tiap 2 bulan sekali

- Untuk semak/perdu : 0,1 kg/m2 tiap 2 bulan sekali.

c. Pupuk Kandang

- Terdiri dari kotoran ayam, kambing, sapi dengan catatan

pupuk kandang tersebut sudah membusuk dan menjadi tanah

(sudah matang).

- Pemakaian 2 – 5 kg / m2

XII-114

Page 115: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

19. Pekerjaan Kanstin

1). Lingkup Pekerjaan.

a. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-bahan peralatan dan

alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,hingga

dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b. Pekerjaan urugan meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalam

detail yang disebut/ditunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk

Direksi/Pengawas Pekerjaan

c. Seluruh sisa urugan yang tidak terpakai untuk penimbunan dan

penimbunan kembali,juga seluruh sisa-sisa,puing-puing,sampah-sampah

harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya untuk ini

adalah tanggung jawab Kontraktor.

2).Bahan

a. Bahan yang dipergunakan adalah beton tak bertulang dengan campuran

1 : 3 : 5

b. Semen,pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan

dalam pekerjaan beton

c. Adukan yang dipakai untuk pasangan kanstin adalah dengan campuran

1 PC : 3 Psr.

3) Pemasangan

a. Galian pas Kanstin beton yang sudah jadi dialasi dengan pasir urug yang

bersih dengan ketebalan sesuai dengan gambar.kemudian disiram

dengan air hingga jenuh.Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan

beton kanstin

b. Kanstin beton yang telah dipasang dengan adukan campuran 1 PC : 3

Psr .terpasang padat dan antara kanstin harus dilapisi adukan serta

pasangan permukaan atas kanstin harus datar/rata dan waterpas

XII-115

Page 116: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

20. Pasangan Batu Alam

20.1 Pasangan Batu Candi

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan

pekerjaan pada top planter box seperti tersebut dalam gambar atau

dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

b. Bahan-bahan

• Digunakan batu candi dengan kualitas baik.

• Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

• Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim

Teknis / Konsultan Supervisi. Bahan coating setara Protex One

c. Persiapan Bahan/Material

• Setelah dinding siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi

motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan

harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui

oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,

diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan

menggunakanmesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau

mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

d. Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam

gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran

dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing

bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai

disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan

adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.

XII-116

Page 117: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

● Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan

dinding batu.

20.2 Pasangan Batu Palimanan

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan

pekerjaan pada tangga masuk, top dinding kolam, planter box, tempat

duduk pool bar dan tangga bar seperti tersebut dalam gambar atau dalam

syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

b. Bahan-bahan

• Digunakan batu palimanan ex cirebon dengan kualitas baik.

• Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

• Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim

Teknis / Konsultan Supervisi. Bahan coating setara Protex One

c. Persiapan Bahan/Material

• Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi

motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan

harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui

oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,

diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan

menggunakanmesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau

mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

d. Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam

gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran

dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing

bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai

disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

XII-117

Page 118: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan

adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.

● Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan

dinding batu. Kecuali pada bagian batu palimanan yang akan terendam

air.

20.3 Pasangan Granite

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan

pekerjaan pada meja pool bar dan tempat lain sesuai dengan bq dan

tangga.

b. Bahan-bahan

• Digunakan granite gold black dengan kualitas baik.

• Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

c. Persiapan Bahan/Material

• Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi

motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan

harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui

oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,

diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan

menggunakanmesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau

mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

d. Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam

gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran

dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing

bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai

disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

XII-118

Page 119: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan

adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.

● Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan

dinding batu. Kecuali pada bagian batu palimanan yang akan terendam

air.

20.4 Pasangan Andesit hitam bakar

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan

pekerjaan pada pool deck, lantai ruang bilas dan tempat lain seperti

tersebut dalam gambar dan bq

b. Bahan-bahan

• Digunakan andesit hitam bakar dengan kualitas baik.

• Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

c. Persiapan Bahan/Material

• Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi

motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan

harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui

oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,

diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan

menggunakan mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau

mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

d. Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam

gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran

dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing

bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai

disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

XII-119

Page 120: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan

adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.

20.5 Pasangan Batu Pilah, BallGreen dan Paras Sarwagenep

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan

pekerjaan pada ruang bilas dan tempat lain seperti tersebut dalam

gambar dan bq

b. Bahan-bahan

• Digunakan Batu Pilah, BallGreen dan Paras Sarwagenep dengan

kualitas baik.

• Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

c. Persiapan Bahan/Material

• Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi

motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan

harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui

oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,

diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan

menggunakan mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau

mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

d. Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam

gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran

dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing

bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai

disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan

adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.

21. Pekerjaan Finishing

XII-120

Page 121: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

a. Polituran setara Ultran dengan warna ditentukan kemudian sesuai

petunjuk Direksi/Pengawas Pekerjaan. Pekerjaan polituran dilakukan

pada Plafond lambesering, usuk expose, dan bagian lain yang disebut

dalam gambar rencana

b. Pengecatan Tembok setara vinilex dengan warna ditentukan kemudian

seuai dengan petunjuk direksi/ pengawas pekerjaan. Pekerjaan

pengecatan dilakukan pada tembok dan plafond kalsiboard dan bagian

lain yang disebut dalam gambar rencana

c. Pekerjaan waterproofing setara waterproof membran pada bagian yang

sesuai dengan gambar atau sesuai saran Direksi/Pengawas.

22. Pekerjaan Penyelesaian

a. Kontraktor bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti

keadaan konstruksi semula dengan kualitas minimal yang sama yaitu

untuk konstruksi atau bangunan lainnya yang rusak akibat

pelaksanaan pekerjaan ini.

b. Bekas bongkaran yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dan

diangkut ke luar proyek, sehingga pada waktu serah terima tampak

bersih dan rapi

c. Apabila pekerjaan telah diselesaikan seluruhnya (100%) dan diterima

baik oleh Direksi, Kontraktor mempunyai kewajiban membuat as built

drawing (gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan) dan

disahkan oleh pemimpin proyek

12.2.3.Gambar Kerja

Gambar Perencanaan yang merupakan bagian dari Dokumen Kontrak ini adalah

contoh lay out (shop drawing) . Untuk pelaksanaannya, Kontraktor harus membuat

gambar lay out (shop drawing) tersebut untuk masing-masing pekerjaan sesuai

dengan kondisi yang ada

12.2.4. Hal-hal Khusus

XII-121

Page 122: 97562353 BAB XII Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

ini, sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan proyek ini digunakan :

1. Undang-undang RI

2. Peraturan Daerah.

3. Standard Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi

Nasional

4. Ketentuan-ketentuan peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen / Instansi

yang bersangkutan.

XII-122

Menyetujui :Ketua

(Executive Housekeeper)

I KETUT PUTRA WIRAWAN

Denpasar, 2011Disiapkan oleh :

Konsultan Perencana dan PengawasCV. RUSMA INDAH

I GEDE RUSTIAWAN, STDirektur

General Manager

I MADE MERTA

Mengetahui :