96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

83
1.SKENARIO Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan, mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu. Rasa kesemutan tersebut terkadang diselingi rasa nyeri atau rasa panas seperti terbakar. Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda – benda yang dipegang tangan kanannya. Ia juga menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas yang menggunakan tangan kanan seperti mengancing baju, menyisir rambut, dsb. Selebihnya, ia menyatakan merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher. 1

Transcript of 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Page 1: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

1. SKENARIO

Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan,

mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanannya sejak 2 bulan yang

lalu. Rasa kesemutan tersebut terkadang diselingi rasa nyeri atau rasa panas seperti terbakar. Ia

menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda – benda yang dipegang tangan

kanannya. Ia juga menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas yang menggunakan tangan

kanan seperti mengancing baju, menyisir rambut, dsb. Selebihnya, ia menyatakan merasa sehat dan

menyangkal adanya trauma atau nyeri leher.

1

Page 2: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

2. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Hamil : Masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam

tubuhnya sebagai hasil penyatuan sel sperma dan sel ovum

2. Kesemutan : Berasa senyar (geranyam) pada anggota badan, seperti dikerubungi

semut, terutama pada kaki dan tangan

3. Nyeri : Berasa sakit (seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti dijepit) pada bagian

tubuh tertentu

4. Usia kehamilan : Taksiran usia janin yang dihitung dari hari pertama masa haid normal

5. Sehat : Keadaan sejahtera yang optimal, secara fisik, mental dan psikis

6. Tangan : Daerah dari pergelangan tangan sampai ujung jari

7. Rasa seperti terbakar : Rasa panas yang menjalar pada permukaan kulit

2

Page 3: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

3. IDENTIFIKASI MASALAH

KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan

usia kehamilan 5 bulan.

SH

Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari

tengah tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu, dan terkadang

diselingi rasa nyeri atau rasa panas seperti terbakar.

TSH VV

Linda merasa tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan

benda – benda yang dipegang tangan kanannya.

TSH VVV

Linda kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas yang

menggunakan tangan kanan seperti mengancing baju, menyisir

rambut, dsb.

TSH V

Linda merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri

leher.

TSH V

Keterangan :

VVV (prioritas utama) : masalah yang memiliki dampak paling berbahaya.

Linda merasa tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda – benda yang

dipegang tangan kanannya kami pilih sebagai prioritas utama sebab hal ini membawa

dampak yang paling berbahaya bagi Linda. Ia akan kesulitan melakukan pekerjaan sehari

– harinya bila tangan kanannya lemah. Hal ini juga akan membuat Linda merasa tidak

nyaman dalam beraktivitas.

VV (prioritas kedua) : masalah yang menyebabkan masalah lain

3

Page 4: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanan Linda dan rasa nyeri

atau rasa panas seperti terbakar kami anggap sebagai penyebab lemahnya tangan kanan

Linda. Linda kesulitan untuk menggenggam dan mengangkat benda karena tangannya

sering kesemutan sehingga tidak memiliki tenaga. Hal ini menjadi dasar pertimbangan

kami dalam memilih masalah ini sebagai prioritas kedua.

V (prioritas ketiga) : masalah yang paling dikeluhkan

Kesulitan Linda untuk melakukan beberapa aktivitas yang menggunakan tangan kanan

kami pilih sebagai prioritas ketiga sebab hal ini kami anggap sebagai hal yang paling

mengganggu atau paling dikeluhkan Linda. Hal ini muncul lebih sebagai akibat dari

lemahnya tangan Linda.

4. ANALISIS MASALAH

4

Page 5: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

1. Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanannya sejak 2

bulan yang lalu, dan terkadang diselingi rasa nyeri atau rasa panas seperti terbakar.

a. Bagaimana fisiologi terjadinya kesemutan yang normal?

b. Bagaimana fisiologi terjadinya rasa nyeri?

c. Bagaimana fisiologi terjadinya rasa panas seperti terbakar?

d. Bagaimana patofisiologi terjadinya rasa kesemutan seperti yang dialami Linda?

e. Apakah ada hubungan antara kehamilan dan rasa nyeri dan kesemutan yang dialami Linda?

Jelaskan!

f. Apakah ada penyakit atau sindrom yang menunjukkan patologi seperti yang dialami Linda?

Jelaskan penyakit tersebut dan tata laksananya!

2. Linda merasa tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda – benda yang dipegang tangan

kanannya.

a. Bagaimana struktur anatomi tangan (jaringan otot, tulang, saraf dan vascular)?

b. Apa saja jenis gerakan yang dapat dilakukan oleh tangan?

c. Bagaimana mekanisme (fisiologi) terjadinya gerakan tersebut?

d. Bagaimana mekanisme (fisiologi) kerja tangan saat menggenggam atau mengangkat benda?

e. Mengapa bisa terjadi tangan lemah?

f. Bagaimana patofisiologi tangan lemah?

3. Linda kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas yang menggunakan tangan kanan seperti

mengancing baju, menyisir rambut, dsb.

a. Faktor apa saja yang menyebabkan Linda kesulitan beraktivitas dengan tangan kanannya?

4. Linda merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher.

5

Page 6: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

a. Apakah ada hubungan antara trauma leher dan rasa kesemutan dan nyeri seperti yang dialami

Linda? Jelaskan!

6

Page 7: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

5. KETERKAITAN ANTAR MASALAH

7

SINDROM CARPAL TUNNEL

KESEMUTAN PADA DIGITI 1, 2,DAN 3 TANGAN KANAN

TANGAN KANAN LEMAH

SULIT BERAKTIVITAS

NYERI DAN RASA SEPERTI TERBAKAR PADA DIGITI 1, 2,DAN 3 TANGAN KANAN

HAMIL PENUMPUKAN CAIRAN PADA TANGAN

Page 8: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

6. LEARNING OBJECTIVE

Siswa diharapkan mampu untuk memahami :

- Anatomi tangan

- Fisiologi gerakan tangan

- Jenis – jenis gerakan tangan

- Mekanisme kerja syaraf di daerah tangan

- Anatomi carpal tunnel

- Patologi carpal tunnel syndrome

- Mekanisme terjadinya carpal tunnel syndrome

- Akibat gejala carpal tunnel syndrome

8

Page 9: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

7. JAWABAN ANALISIS MASALAH

1. Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanannya sejak 2

bulan yang lalu, dan terkadang diselingi rasa nyeri atau rasa panas seperti terbakar.

a. Bagaimana fisiologi terjadinya kesemutan yang normal?

Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Rangsangan berupa sentuhan,

tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit. Reseptor

sentuhan adalah meissner. Reseptor panas adalah ruffini. Reseptor tekanan adalah puccini.

Reseptor dingin adalah krause. Reseptor rasa nyeri adalah ujung saraf afferen. Reseptor

tersebut terletak di lapisan dermis. Rangsangan itu lalu dikirimkan ke saraf tepi dan

kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Dari situ

rangsangan diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran impuls - impuls

sensorik). Proses selanjutnya, rangsangan dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Pada

saat inilah apa yang dirasakan tadi baru akan disadari oleh penerima.

Rasa kesemutan adalah sensasi pada permukaan kulit seolah – olah kulit sedang dikerubungi

oleh semut. Pada keadaan normal, sensasi ini ditimbulkan oleh tekanan pada saraf atau

pembuluh darah dalam waktu yang lama. Hal ini akan membuat peredaran darah menjadi

tidak lancar dan sistem transportasi saraf terganggu. Karena sistem saraf terganggu, impuls

tidak dapat disalurkan sehingga reseptor saraf tidak dapat menerima rangsangan dari luar.

Akibatnya, terjadilah rasa kesemutan.

9

Page 10: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Bagaimana fisiologi terjadinya rasa nyeri?

Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli akibat kerusakan jaringan

dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf

bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus,

dan korteks serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai

kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun

saraf pusat. Rangsangan yang dapat membangkitkan nyeri dapat berupa rangsangan

mekanik, suhu (panas atau dingin) dan agen kimiawi yang dilepaskan karena

trauma/inflamasi.

Fenomena nyeri timbul karena adanya kemampuan system saraf untuk mengubah berbagai

stimuli mekanik, kimia, termal, elektris menjadi potensial aksi yang dijalarkan ke system

saraf pusat.

Berdasarkan patofisiologinya nyeri terbagi dalam:

1. Nyeri inflamasi, yaitu nyeri yang timbul akibat adanya stimulus mekanis terhadap

nosiseptor akibat peradangan.

2.Nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang timbul akibat disfungsi primer pada system saraf

( neliola, et at, 2000 ).

3. Nyeri idiopatik, di mana kelainan patologik tidak dapat ditemukan.

c. Bagaimana fisiologi terjadinya rasa panas seperti terbakar?

Reseptor panas adalah ruffini. Reseptor tersebut terletak di lapisan dermis. Ujung saraf ini

sangat peka terhadap rangsangan panas. Saat ada panas di dekat kulit, saraf ini akan

membaca panas tersebut sebagai suatu bentuk rangsanagan. Rangsangan itu lalu dikirimkan

ke saraf tepi dan kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.

Dari situ rangsangan diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran impuls -

impuls sensorik). Proses selanjutnya, rangsangan dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex).

Pada saat inilah, panas tadi baru akan disadari oleh penerima.

10

Page 11: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

d. Bagaimana patofisiologi terjadinya rasa kesemutan seperti yang dialami Linda?

Rasa kesemutan yang dialami Linda merupakan kesemutan yang unik sebab hanya terjadi

pada digiti 1, 2 dan 3. Daerah digiti 1, 2, dan 3 merupakan daerah yang dipersarafi oleh n.

medianus. Bila terjadi kesemutan hanya pada bagian tersebut, maka dapat kita simpulkan

bahwa saraf yang bekerja pada daerah itu, yakni n. medianus, mengalami gangguan.

Gangguan dapat berupa tekanan (kompresi) maupun demyelinasi pada n. medianus. Akibat

dari kompresi tersebut adalah axon saraf medianus tidak dapat menghantarkan impuls dengan

baik. Timbullah sensasi kesemutan akibat gangguan pada penghantaran impuls tersebut.

e. Apakah ada hubungan antara kehamilan dan rasa nyeri serta kesemutan yang dialami Linda?

Jelaskan!

Ada hubungan antara kehamilan dengan rasa nyeri dan kesemutan yang dialami Linda.

Kehamilan kerap mengakibatkan perubahan hormon dan penumpukan cairan pada daerah

tangan dan kaki. Tertahannya cairan pada daerah carpal tunnel, yakni terowongan di bawah

otot yang melintang di pangkal pergelangan tangan, dapat meningkatkan tekanan pada carpal

tunnel.. Terowongan ini berfungsi melindungi jaringan saraf medianus di bawahnya yang

bertugas mendeteksi sensasi yang dialami ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

Saraf ini juga bertanggung jawab terhadap gerakan otot pada dasar ibu jari tangan.

Penekanan atau kompresi pada daerah carpal tunnel terkadang dapat menyebabkan

peradangan. Peradangan tersebut mengakibatkan jaringan di sekitar saraf menjadi bengkak,

sendi menjadi tebal, dan akhirnya menekan saraf medianus. Penekanan saraf medianus ini

lebih lanjut akan menyebabkan kecepatan hantar (konduksi) dalam serabut sarafnya

terhambat, sehingga timbullah berbagai gejala pada tangan dan pergelangan tangan seperti

mati rasa, kesemutan, rasa pedih, nyeri, atau rasa seperti terbakar pada jari-jari, tangan,

telapak tangan. Bahkan kadang sampai lengan atas, bahu, dan leher. Pada kasus yang kronis,

tangan ibu hamil bisa terasa lemah atau tak terkontrol gerakannya.

11

Page 12: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

f. Apakah ada penyakit atau sindrom yang menunjukkan patologi seperti yang dialami Linda?

Jelaskan penyakit tersebut dan tata laksananya!

Ada, Sindrom Terowongan Carpal (Carpal Tunnel Syndrome).

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana tulang dan

ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon dan

nervus medianus. Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan sisi-sisi terowongan yang

keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal

ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang-tulang

karpalia tersebut. Setiap perubahan yang mempersempit terowongan ini akan menyebabkan

tekanan pada struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus. Di pergelangan

tangan, nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan

menginnervasi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari, telunjuk, jari

tengah dan setengah sisi radial jari manis. Pada saat berjalan melalui terowongan inilah

nervus medianus paling sering mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati

tekanan yang dikenal dengan istilah Sindroma Terowongan Karpal/STK (Carpal Tunnel

Syndrome/CTS).

STK adalah suatu neuropati yang sering ditemukan, biasanya unilateral pada tahap awal dan

dapat menjadi bilateral. Gejala yang ditimbulkan umumnya dimulai dengan gejala sensorik

walaupun pada akhirnya dapat pula menimbulkan gejala motorik. Pada awalnya gejala yang

sering dijumpai adalah rasa nyeri, tebal (numbness) dan rasa seperti aliran listrik (tingling)

pada daerah yang diinnervasi oleh nervus medianus. Seringkali gejala yang pertama timbul di

malam hari yang menyebabkan penderita terbangun dari tidurnya.

12

Page 13: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Penyakit ini biasanya timbul pada usia pertengahan. Wanita lebih banyak menderita penyakit

ini daripada pria. Umumnya pada keadaan awal bersifat unilateral tetapi kemudian bisa juga

bilateral. Biasanya lebih berat pada tangan yang dominan. Pada beberapa keadaan tertentu,

misalnya pada kehamilan, prevalensinya bertambah. Orang yang bekerja dengan gerakan

yang sama dan terus – menerus berulang, misalnya pada bagian packing, kasir, atau penulis,

juga memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami sindrom ini.

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui, terutama pada penderita lanjut usia.

Beberapa sumber mengatakan etiologinya antara lain :

1. Herediter

2. Trauma: dislokasi, fraktur pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan

3. Pekerjaan : gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-

ulang.

4. Endokrin : terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus, hipotiroidi, kehamilan.

5. Penyakit kolagen vaskular

6. Degeneratif: osteoartritis.

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu :

1. Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada

fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang

dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah :

a. Flick's sign.

Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila

keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK. Harus diingat

bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.

13

Page 14: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Thenar wasting.

Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.

c. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun

dengan alat dinamometer.

Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1

dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-

jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan

gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam.

d. Wrist extension test.

Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak

pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala

seperti STK, maka tes ini menyokong diagnosa STK.

e. Phalen's test.

Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul

gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes

ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK.

f. Torniquet test.

Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan

tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK, tes

ini menyokong diagnosa.

g. Tinel's sign.

Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi

nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan

sedikit dorsofleksi.

14

Page 15: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

h. Pressure test.

Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam

waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa.

i. Luthy's sign (bottle's sign).

Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila

kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan

positif dan mendukung diagnosa.

j. Pemeriksaan sensibilitas.

Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak

lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan menyokong

diagnosa.

k. Pemeriksaan fungsi otonom.

Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas

pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosa STK.

2. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik).

a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif

dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. Pada beberapa kasus tidak

dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG bisa normal pada 31 % kasus STK.

b. Kecepatan Hantar Saraf(KHS). Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang

lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang,

menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. Masa laten

sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.

15

Page 16: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

3. Pemeriksaan radiologis.

Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada

penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan

adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang

selektif terutama yang akan dioperasi.

4. Pemeriksaan laboratorium.

Bila etiologi STK belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan

tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah ,

kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap.

Selain ditujukan langsung terhadap STK, terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau

penyakit lain yang mendasari terjadinya STK. Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi

atas 2 kelompok, yaitu :

1. Terapi langsung terhadap STK

a. Terapi konservatif.

1. Istirahatkan pergelangan tangan.

2. Obat anti inflamasi non steroid.

3. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang terus-

menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.

16

Page 17: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

4. lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau

metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan

menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan

tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus. Bila belum berhasil, suntikan

dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila

hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan.

5. Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretika.

6. Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa penulis berpendapat bahwa salah satu penyebab

STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin

100-300 mg/hari selama 3 bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar.

7. Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan.

b. Terapi operatif.

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan

tangan. Operasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan

terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-

otot thenar . Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral.

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal, tetapi

sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik. Operasi endoskopik

memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal.

(sumber : Aldy S. Rambe, bagian neurologi, Fakultas Kedokteran USU/RSUP Adam

Malik, dalam literatur Sindrom Terowongan Carpal (Carpal Tunnel Sindrom))

17

Page 18: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

5. Linda merasa tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda – benda yang dipegang tangan

kanannya.

a. Bagaimana struktur anatomi tangan (jaringan otot, tulang, saraf dan vascular)?

1. Tulang dan sendi

Bagan tulang dan sendi pada tangan :

18

Page 19: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Pada daerah tangan, khususnya pergelangan tangan, ada beberapa persendian antara lain :

- Articulatio radiocarpalis

Persendian antara tulang carpal dengan tulang radial

- Articulatio mediocarpalis

Persendian antar tulang carpal

- Articulatio carpometacarpales

Sendi antara metacarpal dengan carpal

- Articulatio metacarpophalangeae

Persendian antara metacarpal dan phalanges

- Articulatio interphalangeae manus proksimales

Persendian antara phalanges proksimalis dengan phalanges media

- Articulatio interphalangeae manus distales

Persendian antara phalanges media dengan phalanges distalis

Sementara untuk tulang, tangan yang terdiri dari 27 tulang dapat dibagi menjadi 3 regio

yakni :

- Carpal

Carpal atau pergelangan tangan terdiri atas 8 tulang yang tersusun atas dua kolom.

Tiap kolom terdiri dari 4 tulang. Bagian proksimal, dimulai dari arah ibu jari ke arah

medial atau kelingking, terdiri dari tulang scaphoid (navicular), lunate, triquetrum

and pisiform. Kolom distal dari lateral (ibu jari) ke medial (jari kelingking), terdiri

dari tulang trapezium (trapesium yang lebih besar), trapezoid (trapesium yang lebih

kecil), capitate, dan hamate. Scaphoid and lunate dari kolom proksimal membentuk

sendi dengan ujung distal dari radius. Sendi ini disebut articulatio radiocarpalis.

19

Page 20: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

- Metacarpal

Metacarpal (bagian telapak tangan) terdiri dari 5 tulang. Setiap tulang terdiri dari

bagian ujung proksimal, bagian badan, dan bagian ujung distal yang berbentuk bundar

guna membentuk persendian dengan tulang phalangeae proksimalis. Bagian ujung

distal dari tulang metacarpal akan menonjol ke permukaan saat kita menggenggam

tangan.

- Phalangeae

Regio phalangeae atau jari – jari terdiri dari 14 tulang yang membentuk 5 digiti (jari).

Pada tulang – tulang phalanges, dilakukan penomoran tulang mulai dari arah lateral

(ibu jari) ke arah medial (jari kelingking). Pada digiti 1, hanya terdapat dua tulang

phalanges, yaitu phalanges proksimalis dan phalanges distalis. Pada digiti 2, 3, 4 ,

dan 5, terdapat 3 bagian tulang phalanges,yaitu phalanges proksimalis, phalanges

media dan phalanges distalis. Phalangeae proksimalis dan phalangeae media

dihubungkan oleh sendi articulatio interphalangeae manus proksimales.

Phalangeae media dan phalangeae distalis dihubungkan oleh sendi articulatio

interphalangeae manus distales.

20

Page 21: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

2. Otot

Otot otot pada bagian tangan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

21

Page 22: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

3. Saraf

Tangan dipersarafi oleh saraf 3: n. ulnaris,n. medianus, dan n. radialis. Masing-masing

memiliki komponen sensorik dan motorik.

1.Saraf Medianus

Saraf medianus bertanggung jawab untuk innervasi otot-otot berikut :

m. pronator teres, m. flexor carpi radialis, m. palmaris longus, m. flexor digitorum

superficialis, m. flexor pollicis longus, m. fleksor digitorum profunda (telunjuk dan

jari tengah), m. pronator quadrates, otot di regio thenar (abductor pollicis brevis,

m. opponens pollicis, dan m. flexor pollicis brevis).

Cabang sensorik saraf ini mempersarafi daerah ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan sisi

radial jari manis. Saraf medianus berasal dari cabang lateral dan medial dari plexus

brachialis dan masuk ke sum – sum tulang melalui C5-T1.

2. Saraf ulnaris

Saraf ulnaris berasal dari cabang medial plexus brachialis dan masuk ke sum – sum

tulang melalui C8-T1. Cabang motorik mempersarafi m. flexor carpi ulnaris dan m.

flexor digitorum profundus jari manis dan jari kelingking. Saraf ini juga mempersarafi

daerah hipotenar (m. abductor digiti minimi, m. opponens digiti minimi, m. flexor

digiti minimi, dan m. palmaris brevis) dan m. adductor pollicis. Ujung sensorik saraf

ini mempersarafi daerah aspek ulnaris jari manis dan jari kelingking.

3. Saraf Radialis

N. radialis berasal dari serabut posterior plexus brachialis (C6-C8). Ujung motorik saraf

ini mempersarafi daerah otot - otot extensor, meliputi m. supinator, m. extensor carpi

radialis brevis, m. extensor digitorum communis, m. extensor digiti minimi,

m. extensor carpi ulnaris, m. extensor indicis proprius, m. extensor pollicis longus,

m. extensor pollicis brevis, dan m. abductor pollicis longus.

22

Page 23: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Ujung sensorik saraf ini mempersarafi daerah radial dari dorsum tangan, dorsum ibu

jari, dorsum jari telunjuk, dorsum jari tengah, dan setengah dorsum jari manis

bagian radial, serta pada sendi interphalangeal.

Bagan sistem saraf pada tangan dapat dilihat di dawah ini :

23

Page 24: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

4. Pembuluh darah

Tangan memiliki jaringan pembuluh darah yang kompleks. Arteri radial dan arteri

ulnaris, yang merupakan cabang dari arteri brakialis, menyediakan suplai darah ke

tangan.

Arteri di lengan bawah seperti arteri interosea anterior, arteri interosea posterior,

arteri interosseus, dan arteri median merupakan cabang dari arteri ulnaris. Arteri

ulnaris berjalan di lengan bawah bagian medial di bawah m. flexor carpi ulnaris. Pada

pergelangan tangan, ia bergerak ke dalam tangan, di mana ia terbagi menjadi cabang

deep palmaris dan cabang palmaris superfisialis. Cabang superfisialis membentuk

arkus palmaris superfisialis, dan cabang deep Palmaris ikut membentuk arkus deep

palmaris.

A. radialis berjalan di lengan bawah di antara m. brachioradialis dan m. flexor carpi

radialis. Pada bagian distal, a. radialis akan beranastomosis dengan cabang dari a.

ulnaris membentuk arkus palmaris superfisialis dan arkus deep palmaris

Arkus palmaris superfisialis dan arkus deep Palmaris inilah yang kemudian

bercabang lagi dan mengedarkan darah ke bagian phalanges (digiti) dari tangan.

24

Page 25: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Bagan sistem artery pada tangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

25

Page 26: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Pada tangan bagian carpal, terdapat sebuah bagian berbentuk terowongan yang tersusun dari

tulang karpal. Rongga carpal dibatasi oleh dinding kaku yang dibentuk oleh tulang dan sendi

carpal serta ligamentum carpal transversum (flexor retinaculum) yang tebal. Terowongan

carpal dibatasi oleh tulang distal radius, lunatum dan capitatum di sisi dorsal; tulang skaphoid,

jaringan fibrous untuk terowongan flexor carpiradialis di sisi radial; tulang triquetrum dan

ligamentum pisohamatum di sisi ulnar; ligamentum carpal transversum yang tebal membentang

dari tulang pisiform ke skaphoid-trapezoid di sisi volar. Carpal tunnel berisi ligamentum flexor

digitorum superficialis (FDS) dan profundus (FDP), flexor pollicis longus (FPL), dan n.

medianus. Struktur terowongan karpal :

Adanya radang pada tendo otot – otot flexor atau penebalan ligamen pada daerah terowongan

karpal kerap mengakibatkan terjepitnya n. medianus. Terjepitnya n. medianus inilah yang

mengakibatkan sindrom carpal tunnel.

26

Page 27: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Apa saja jenis gerakan yang dapat dilakukan oleh tangan?

Gerakan dibawah ini dijelaskan dengan tangan berada ada posisi anatomi.

1. GERAKAN POLLEX

a. Flexio

Gerakan pollex didepan telapak tangan sedemikian rupa sehingga mempertahankan

bidang kuku pollex tegak lurus terhadap bidang kuku jari lainnya.

b. Extensio

Gerakan pollex pada bidang lateral atau coronal menjauhi telapak tangan sedemikian

rupa, sehingga mempertahankan bidang kuku pollex tegak lurus dengan bidang kuku

jari lainnya.

c. Abductio

Gerakan pollex pada bidang anteroposterior menjauhi telapak tangan, bidang kuku

pollex tegak lurus dengan bidang kuku jari lain.

d. Adductio

Gerakan pollex pada bidang anteroposterior mendekati telapak tangan, bidang kuku

pollex tegak lurus dengan bidang kuku jari lain.

27

Page 28: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

e. Oppositio

Gerakan pollex didepan telapak tangan sedemikian rupa sehingga permukaan anterior

ujung jari bersentuhan dengan permukaan anterior salah satu ujung jari lainnya.

Gerakan ini disempurnakan dengan medial rotatio dari os metacarpal I dan phalanges

yang melekat pada os trapezium. Bidang kuku pollex terletak paralel dengan bidang

kuku jari yang beroposisi.

2. GERAKAN INDEX, DIGITUS MEDIUS, DIGITUS ANULARIS DAN DIGITUS

MINIMUS.

a. Flexio

Gerakan kedepan jari pada bidang anteroposterior.

b. Extension

Gerakan kebelakang jari pada bidang anteroposterior..

c. Abductio

Gerakan jari (termasuk jari tengah) menjauhi garis tengah imajiner pada jari tengah.

d. Adductio

Gerakan jari kearah garis tengah imajiner pada jari tengah.

28

Page 29: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

e. Abductio dan adductio

Hanya mungkin pada posisi extensio. Pada posisi flexio jari, facies articularis basis

phalanges proximal terletak bersentuhan dengan permukaan anterior caput metacarpi

yang rata.

3. GERAKAN TANGAN

a. Ekstensio dan Hyper Ekstensio

Gerakan membentuk sudut yang lebih besar oleh tangan terhadap bidang tubuh; ke

arah posterior dari posisi anatomi.

b. Fleksio

Gerakan membentuk sudut yang lebih kecil oleh tangan terhadap bidang tubuh ke

arah anterior dari posisi anatomi

29

Page 30: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Bagan gerakan tangan :

c. Bagaimana mekanisme (fisiologi) terjadinya gerakan tersebut?

1. GERAKAN POLLEX

a. Flexio

Gerakan terjadi diantara os. Trapezium dan os metacarpal I, pada articulatio

metacarpophalagea dan interphalangea. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M.

Flexor policis longus dan brevis serta M. Opponens pollicis.

30

Page 31: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Extensio

Gerakan terjadi diantara os. Trapezium dan os metacarpal I, pada articulatio

metacarpophalagea dan interphalangea.Otot yang melakukan gerakan ini adalah M.

Extensor pollicis longus dan brevis.

c. Abductio

Gerakan terjadi diantara os. Trapezium dan os metacarpal I, hanya sedikit gerakan

pada articulatio metacarpophalagea. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M.

Abductor pollicis longus dan brevis.

d. Adductio

Gerakan terjadi diantara os. Trapezium dan os metacarpal I. Otot yang melakukan

gerakan ini adalah M. Adductor pollicis.

e. Oppositio

Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Opponens pollicis.

2. GERAKAN INDEX, DIGITUS MEDIUS, DIGITUS ANULARIS DAN DIGITUS

MINIMUS.

a. Flexio

Gerakan ini terjadi pada articulatio metacarpophalagea dan interphalangea. Phalanges

distal diflexiokan oleh M. Flexor digitorum profunda, phalanges medial oleh M.

Flexor digitorum superficialis dan phalanges proksimal oleh M. Lumbricales dan

interossei.

31

Page 32: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Extension

Gerakan ini terjadi pada articulatio metacarpophalagea dan interphalangea. Phalanges

distal diekstensiokan oleh M. Lumbricales dan interossei, phalanges medial oleh M.

Lumbricales dan interossei dan phalanges proksimal oleh M. Extensor digitorum.

c. Abductio

Gerakan ini terjadi pada articulatio metacarpophalagea. Otot yang melakukan gerakan

ini adalah M. Interossei dorsales.

d. Adductio

Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Interossei palmares.

e. Abductio dan adductio

Facies articularis basis phalanges proximal dan anterior caput metacarpi yang rata

difiksasi dengan erat oleh ligamentum collaterale yang tegang pada posisi flexio.

Pada posisi extensio articulatio metacarpophalangea, basis phalanges bersentuhan

dengan bagian bulat caput ossis metacarpi dan ligamentum collaterale dalam keadaan

longgar.

32

Page 33: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

d. Bagaimana mekanisme (fisiologi) kerja tangan saat menggenggam atau mengangkat benda?

Untuk dapat menggenggam, diperlukan kontraksi dari beberapa otot, yaitu m. flexor pollicis

brevis, m. flexor pollicis longus, m. flexor digitorum profundus, m. flexor digitorum

superficialis dan m. flexor digitorum minimi. Kontraksi otot – otot tersebut akan membuat

jari – jari menekuk (posisi flexor) sehingga kita bisa menggenggam benda. Gerakan

memegang benda dapat dilakukan oleh tangan bila lengan bawah semipronatio dan

articulatio radiocarpalis pada posisi extentio. Sebagai catatan, tulang-tulang lengan bawah

sangat stabil pada posisi semipronatio sehingga disebut posisi fungsional

Untuk dapat mengangkat benda diperlukan koordinasi otot – otot tidak hanya ditangan, tapi

juga di lengan, yakni pada otot biceps, otot triceps dan lain – lain. Benda yang lebih berat

akan memaksa lebih banyak otot berkontraksi guna memberikan kekuatan kepada lengan dan

tangan kita. Struktur tangan yang tersusun dari tulang yang berukuran pendek turut

membantu memudahkan kita dalam menggenggam benda. Tulang yang pendek membuat kita

dapat melakukan lebih banyak gerakan dan ruang di dalam genggaman kita dapat disesuaikan

ukurannya (bisa rapat, bisa renggang) sesuai ukuran benda yang hendak dipegang.

33

Page 34: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Saraf yang mempersarafi daerah tangan berasal tiga sumber yaitu n. Medianus yang

mempersarafi daerah digiti 1, 2 dan 3 (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) serta setengah digiti

4; n. Ulnaris yang mempersarafi daerah digiti 4 dan 5 (jari manis dan kelingking); dan n.

Radialis. Saraf tersebut yang mengatur bagaimana tangan menerima rangsangan (sensorik)

dan merespon terhadap rangsangan tersebut (motorik). Ketiga saraf tersebut juga yang

membuat kita dapat menggerakkan tangan sesuai dengan kehendak kita.

e. Mengapa bisa terjadi tangan lemah?

Tangan lemah terjadi karena adanya kompresi pada saraf sehingga daerah yang

dipersarafinya tidak dapat menjalankan fungsi motorik dan sensorik secara maksimal.

Gangguan ini akan mengakibatkan terhambatnya penghantaran impuls sehingga kinerja otot

yang dipersarafi juga mengalami gangguan fisiologi. Gangguan ini dapat berupa hilangnya

kemampuan otot untuk berkontraksi secara maksimal hingga mengakibatkan terjadinya

kelemahan bahkan hingga atrofi.

f. Bagaimana patofisiologi tangan lemah?

Tangan lemah pada Linda terjadi karena adanya kompresi pada n. medianus sehingga daerah

yang dipersarafinya, yakni digiti 1, 2, dan 3 mengalami gangguan fisiologis. Gangguan ini

berupa hilangnya kemampuan otot untuk berkontraksi secara maksimal hingga

mengakibatkan terjadinya kelemahan pada tangan Linda. Gejala yang juga dialami Linda

adalah rasa nyeri, rasa panas (seperti terbakar) dan rasa kesemutan pada daerah yang

diinnervasi oleh nervus medianus, yakni digiti 1, 2, dan 3.

Kompresi pada n. Medianus mengakibatkan daerah yang dipersarafinya tidak dapat

menjalankan fungsi motorik dan sensorik secara maksimal. Kompresi ini akan

mengakibatkan terhambatnya penghantaran impuls sehingga saraf tidak dapat

menghantarkan sinyal dari dan ke otak. Hal inilah yang menebabkan munculnya berbagai

rasa yang tidak biasa (nyeri, panas dan kesemutan) serta kelemahan pada tangan.

34

Page 35: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

3. Linda kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas yang menggunakan tangan kanan seperti

mengancing baju, menyisir rambut, dsb.

a. Faktor apa saja yang menyebabkan Linda kesulitan beraktivitas dengan tangan kanannya?

Linda sulit beraktivitas dengan tangannya karena tangannya lemas dan sering mengalami

kesemutan serta nyeri pada digiti 1, 2, dan 3. Akibatnya, ia mengalami kesulitan saat ingin

beraktivitas dengan tangan kanannya. Bila kita cermati, ketiga jari tersebut merupakan jari

yang dipersarafi oleh n. Medianus. Kemungkinan besar n. medianus pada tangan kanan

Linda mengalami gangguan (demyelinasi) yang bisa ditimbulkan akibat tekanan terus

menerus atau karena aktivitas yang berlebihan atau karena gerakan yang berulang – ulang

secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga saraf tersebut

mengalami penekanan. Gangguan ini bisa juga timbul pada ibu hamil karena adanya

perubahan hormonal dan penumpukan cairan tubuh yang berlebihan pada daerah tangan dan

kaki sehingga timbul kompresi atau penekanan oleh cairan tersebut. Demyelinasi axon dari n.

Medianus akan mengakibatkan gangguan pada transport impuls sehingga tangan Linda akan

mengalami gangguan neurofisiologis. Kompresi pada n. medianus juga dapat menyebabkan

terjadinya kelemahan otot hingga atrofi otot sehingga otot tidak dapat bekerja maksimal

bahkan tidak dapat bekerja sama sekali.

35

Page 36: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

4. Linda merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher.

a. Apakah ada hubungan antara trauma leher dan rasa kesemutan dan nyeri seperti yang

dialami Linda? Jelaskan!

Dari gambar di atas, kita dapat melihat bagaimana jalannya nervous medianus. Mulai dari

saraf yang paling ujung pada digiti 1, 2, 3, dan sebagian digiti 4. Saraf lalu lewat melalui

terowongan karpal, naik ke lengan bawah lewat bagian interossea lalu masuk regio brachii

dan membentuk sistem percabangan yang rumit dengan beberapa saraf. Percabangan ini

36

Page 37: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

dikenal dengan nama plexus brachialis. Plexus ini kemudian akan berakhir pada C5, C6, C7,

C8, dan T1.

Adanya trauma leher memungkinkan timbulnya gangguan pada saraf yang berujung di

daerah cervikalis pada vertebral. Saraf medianus termasuk salah satu saraf yang berujung

pada daerah ini. Alhasil, bila seseorang pernah mengalami trauma leher, kemungkinan kerja

n. Medianus akan terganggu. Gangguan ini mengakibatkan n. Medianus tidak dapat

menghantarkan impuls yang diterimanya dengan baik. Hal ini akan menimbulkan sensasi

kesemutan pada daerah yang dipersarafinya, yakni digiti 1, 2, 3 dan setengah digiti 4.

Linda menyangkal dirinya pernah mengalami trauma leher. Maka dapat kita katakan bahwa

sensasi kesemutan yang dialami oleh Linda bukan disebabkan oleh gangguan pada ujung

saraf medianus di tulang belakang (C5, C6, C7, C8 dan T1), tetapi kemungkinan besar

disebabkan oleh kompresi n. Medianus pada bagian lain.

Kompresi pada n. Medianus ini terkadang dapat menimbulkan sensasi nyeri yang menjalar

sepanjang jalur n. Medianus, yakni mulai dari digiti 1, 2, 3 dan setengah digiti 4; naik ke

bagian interossea lengan bawah, regium brachii, bahkan sampai ke leher ( daerah C5, C6,

C7, C8 dan T1).

37

Page 38: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

8. SINTESIS

a. Anatomi Tangan

1. Tulang dan sendi

Bagan tulang dan sendi pada tangan :

Pada daerah tangan, khususnya pergelangan tangan, ada beberapa persendian antara lain :

- Articulatio radiocarpalis

Persendian antara tulang carpal dengan tulang radial

- Articulatio mediocarpalis

Persendian antar tulang carpal

38

Page 39: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

- Articulatio carpometacarpales

Sendi antara metacarpal dengan carpal

- Articulatio metacarpophalangeae

Persendian antara metacarpal dan phalanges

- Articulatio interphalangeae manus proksimales

Persendian antara phalanges proksimalis dengan phalanges media

- Articulatio interphalangeae manus distales

Persendian antara phalanges media dengan phalanges distalis

Sementara untuk tulang, tangan yang terdiri dari 27 tulang dapat dibagi menjadi 3 regio

yakni :

- Carpal

Carpal atau pergelangan tangan terdiri atas 8 tulang yang tersusun atas dua kolom.

Tiap kolom terdiri dari 4 tulang. Bagian proksimal, dimulai dari arah ibu jari ke arah

medial atau kelingking, terdiri dari tulang scaphoid (navicular), lunate, triquetrum

and pisiform. Kolom distal dari lateral (ibu jari) ke medial (jari kelingking), terdiri

dari tulang trapezium (trapesium yang lebih besar), trapezoid (trapesium yang lebih

kecil), capitate, dan hamate. Scaphoid and lunate dari kolom proksimal membentuk

sendi dengan ujung distal dari radius. Sendi ini disebut articulatio radiocarpalis.

- Metacarpal

Metacarpal (bagian telapak tangan) terdiri dari 5 tulang. Setiap tulang terdiri dari

bagian ujung proksimal, bagian badan, dan bagian ujung distal yang berbentuk bundar

guna membentuk persendian dengan tulang phalangeae proksimalis. Bagian ujung

39

Page 40: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

distal dari tulang metacarpal akan menonjol ke permukaan saat kita menggenggam

tangan.

- Phalangeae

Regio phalangeae atau jari – jari terdiri dari 14 tulang yang membentuk 5 digiti (jari).

Pada tulang – tulang phalanges, dilakukan penomoran tulang mulai dari arah lateral

(ibu jari) ke arah medial (jari kelingking). Pada digiti 1, hanya terdapat dua tulang

phalanges, yaitu phalanges proksimalis dan phalanges distalis. Pada digiti 2, 3, 4 ,

dan 5, terdapat 3 bagian tulang phalanges,yaitu phalanges proksimalis, phalanges

media dan phalanges distalis. Phalangeae proksimalis dan phalangeae media

dihubungkan oleh sendi articulatio interphalangeae manus proksimales.

Phalangeae media dan phalangeae distalis dihubungkan oleh sendi articulatio

interphalangeae manus distales.

40

Page 41: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

2. Otot

Otot otot pada bagian tangan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

41

Page 42: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

3. Saraf

Tangan dipersarafi oleh saraf 3: n. ulnaris,n. medianus, dan n. radialis. Masing-masing

memiliki komponen sensorik dan motorik.

1.Saraf Medianus

Saraf medianus bertanggung jawab untuk innervasi otot-otot berikut :

m. pronator teres, m. flexor carpi radialis, m. palmaris longus, m. flexor digitorum

superficialis, m. flexor pollicis longus, m. fleksor digitorum profunda (telunjuk dan

jari tengah), m. pronator quadrates, otot di regio thenar (abductor pollicis brevis,

m. opponens pollicis, dan m. flexor pollicis brevis).

Cabang sensorik saraf ini mempersarafi daerah ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan sisi

radial jari manis. Saraf medianus berasal dari cabang lateral dan medial dari plexus

brachialis dan masuk ke sum – sum tulang melalui C5-T1.

2. Saraf ulnaris

Saraf ulnaris berasal dari cabang medial plexus brachialis dan masuk ke sum – sum

tulang melalui C8-T1. Cabang motorik mempersarafi m. flexor carpi ulnaris dan m.

flexor digitorum profundus jari manis dan jari kelingking. Saraf ini juga mempersarafi

daerah hipotenar (m. abductor digiti minimi, m. opponens digiti minimi, m. flexor

digiti minimi, dan m. palmaris brevis) dan m. adductor pollicis. Ujung sensorik saraf

ini mempersarafi daerah aspek ulnaris jari manis dan jari kelingking.

3. Saraf Radialis

N. radialis berasal dari serabut posterior plexus brachialis (C6-C8). Ujung motorik saraf

ini mempersarafi daerah otot - otot extensor, meliputi m. supinator, m. extensor carpi

radialis brevis, m. extensor digitorum communis, m. extensor digiti minimi,

m. extensor carpi ulnaris, m. extensor indicis proprius, m. extensor pollicis longus,

m. extensor pollicis brevis, dan m. abductor pollicis longus.

42

Page 43: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Ujung sensorik saraf ini mempersarafi daerah radial dari dorsum tangan, dorsum ibu

jari, dorsum jari telunjuk, dorsum jari tengah, dan setengah dorsum jari manis

bagian radial, serta pada sendi interphalangeal.

Bagan sistem saraf pada tangan dapat dilihat di dawah ini :

43

Page 44: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

4. Pembuluh darah

Tangan memiliki jaringan pembuluh darah yang kompleks. Arteri radial dan arteri

ulnaris, yang merupakan cabang dari arteri brakialis, menyediakan suplai darah ke

tangan.

Arteri di lengan bawah seperti arteri interosea anterior, arteri interosea posterior,

arteri interosseus, dan arteri median merupakan cabang dari arteri ulnaris. Arteri

ulnaris berjalan di lengan bawah bagian medial di bawah m. flexor carpi ulnaris. Pada

pergelangan tangan, ia bergerak ke dalam tangan, di mana ia terbagi menjadi cabang

deep palmaris dan cabang palmaris superfisialis. Cabang superfisialis membentuk

arkus palmaris superfisialis, dan cabang deep Palmaris ikut membentuk arkus deep

palmaris.

A. radialis berjalan di lengan bawah di antara m. brachioradialis dan m. flexor carpi

radialis. Pada bagian distal, a. radialis akan beranastomosis dengan cabang dari a.

ulnaris membentuk arkus palmaris superfisialis dan arkus deep palmaris

Arkus palmaris superfisialis dan arkus deep Palmaris inilah yang kemudian

bercabang lagi dan mengedarkan darah ke bagian phalanges (digiti) dari tangan.

44

Page 45: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Bagan sistem artery pada tangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

45

Page 46: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Fisiologi dan Jenis Pergerakan Tangan

Gerakan dibawah ini dijelaskan dengan tangan berada ada posisi anatomi.

1. GERAKAN POLLEX

a. Flexio

Gerakan pollex didepan telapak tangan sedemikian rupa sehingga mempertahankan

bidang kuku pollex tegak lurus terhadap bidang kuku jari lainnya. Gerakan terjadi

diantara os. Trapezium dan os metacarpal I, pada articulatio metacarpophalagea dan

interphalangea. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Flexor policis longus dan

brevis serta M. Opponens pollicis.

b. Extensio

Gerakan pollex pada bidang lateral atau coronal menjauhi telapak tangan sedemikian

rupa, sehingga mempertahankan bidang kuku pollex tegak lurus dengan bidang kuku

jari lainnya. Gerakan terjadi diantara os. Trapezium dan os metacarpal I, pada

articulatio metacarpophalagea dan interphalangea.Otot yang melakukan gerakan ini

adalah M. Extensor pollicis longus dan brevis.

c. Abductio

Gerakan pollex pada bidang anteroposterior menjauhi telapak tangan, bidang kuku

pollex tegak lurus dengan bidang kuku jari lain. Gerakan terjadi diantara os.

Trapezium dan os metacarpal I, hanya sedikit gerakan pada articulatio

metacarpophalagea. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Abductor pollicis

longus dan brevis.

46

Page 47: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

d. Adductio

Gerakan pollex pada bidang anteroposterior mendekati telapak tangan, bidang kuku

pollex tegak lurus dengan bidang kuku jari lain. Gerakan terjadi diantara os.

Trapezium dan os metacarpal I. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Adductor

pollicis.

e. Oppositio

Gerakan pollex didepan telapak tangan sedemikian rupa sehingga permukaan anterior

ujung jari bersentuhan dengan permukaan anterior salah satu ujung jari lainnya.

Gerakan ini disempurnakan dengan medial rotatio dari os metacarpal I dan phalanges

yang melekat pada os trapezium. Bidang kuku pollex terletak paralel dengan bidang

kuku jari yang beroposisi. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Opponens

pollicis.

2. GERAKAN INDEX, DIGITUS MEDIUS, DIGITUS ANULARIS DAN DIGITUS

MINIMUS.

a. Flexio

Gerakan kedepan jari pada bidang anteroposterior. Gerakan ini terjadi pada articulatio

metacarpophalagea dan interphalangea. Phalanges distal diflexiokan oleh M. Flexor

digitorum profunda, phalanges medial oleh M. Flexor digitorum superficialis dan

phalanges proksimal oleh M. Lumbricales dan interossei.

47

Page 48: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

b. Extension

Gerakan kebelakang jari pada bidang anteroposterior. Gerakan ini terjadi pada

articulatio metacarpophalagea dan interphalangea. Phalanges distal diekstensiokan

oleh M. Lumbricales dan interossei, phalanges medial oleh M. Lumbricales dan

interossei dan phalanges proksimal oleh M. Extensor digitorum.

c. Abductio

Gerakan jari (termasuk jari tengah) menjauhi garis tengah imajiner pada jari tengah.

Gerakan ini terjadi pada articulatio metacarpophalagea. Otot yang melakukan gerakan

ini adalah M. Interossei dorsales.

d. Adductio

Gerakan jari kearah garis tengah imajiner pada jari tengah. Gerakan terjadi diantara

os. Trapezium dan os metacarpal I. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M.

Adductor pollicis. Otot yang melakukan gerakan ini adalah M. Interossei palmares.

e. Abductio dan adductio

Hanya mungkin pada posisi extensio. Pada posisi flexio jari, facies articularis basis

phalanges proximal terletak bersentuhan dengan permukaan anterior caput metacarpi

yang rata. Facies articularis basis phalanges proximal dan anterior caput metacarpi

yang rata difiksasi dengan erat oleh ligamentum collaterale yang tegang pada posisi

flexio. Pada posisi extensio articulatio metacarpophalangea, basis phalanges

48

Page 49: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

bersentuhan dengan bagian bulat caput ossis metacarpi dan ligamentum collaterale

dalam keadaan longgar.

3. GERAKAN TANGAN

a. Ekstensio dan Hyper Ekstensio

Gerakan membentuk sudut yang lebih besar oleh tangan terhadap bidang tubuh; ke

arah posterior dari posisi anatomi.

b. Fleksio

Gerakan membentuk sudut yang lebih kecil oleh tangan terhadap bidang tubuh ke

arah anterior dari posisi anatomi

49

Page 50: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Bagan gerakan tangan :

c. Anatomi Terowongan Carpal

Pada tangan bagian carpal, terdapat sebuah bagian berbentuk terowongan yang tersusun dari

tulang karpal. Rongga carpal dibatasi oleh dinding kaku yang dibentuk oleh tulang dan sendi

carpal serta ligamentum carpal transversum (flexor retinaculum) yang tebal. Terowongan

carpal dibatasi oleh tulang distal radius, lunatum dan capitatum di sisi dorsal; tulang skaphoid,

jaringan fibrous untuk terowongan flexor carpiradialis di sisi radial; tulang triquetrum dan

ligamentum pisohamatum di sisi ulnar; ligamentum carpal transversum yang tebal membentang

dari tulang pisiform ke skaphoid-trapezoid di sisi volar. Carpal tunnel berisi ligamentum flexor

50

Page 51: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

digitorum superficialis (FDS) dan profundus (FDP), flexor pollicis longus (FPL), dan n.

medianus. Struktur terowongan karpal :

Adanya radang pada tendo otot – otot flexor atau penebalan ligamen pada daerah terowongan

karpal kerap mengakibatkan terjepitnya n. medianus. Terjepitnya n. medianus inilah yang

mengakibatkan sindrom carpal tunnel.

51

Page 52: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

d. Sindrom Terowongan Carpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Setiap perubahan yang mempersempit terowongan carpal akan menyebabkan tekanan pada

struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus. Di pergelangan tangan,

nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan menginnervasi kulit

telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi

radial jari manis. Pada saat berjalan melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering

mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati tekanan yang dikenal dengan

istilah Sindroma Terowongan Karpal/STK (Carpal Tunnel Syndrome/CTS).

STK adalah suatu neuropati yang sering ditemukan, biasanya unilateral pada tahap awal dan

dapat menjadi bilateral. Gejala yang ditimbulkan umumnya dimulai dengan gejala sensorik

walaupun pada akhirnya dapat pula menimbulkan gejala motorik. Pada awalnya gejala yang

sering dijumpai adalah rasa nyeri, tebal (numbness) dan rasa seperti aliran listrik (tingling)

pada daerah yang diinnervasi oleh nervus medianus. Seringkali gejala yang pertama timbul di

malam hari yang menyebabkan penderita terbangun dari tidurnya.

Penyakit ini biasanya timbul pada usia pertengahan. Wanita lebih banyak menderita penyakit

ini daripada pria. Umumnya pada keadaan awal bersifat unilateral tetapi kemudian bisa juga

bilateral. Biasanya lebih berat pada tangan yang dominan. Pada beberapa keadaan tertentu,

misalnya pada kehamilan, prevalensinya bertambah. Orang yang bekerja dengan gerakan

yang sama dan terus – menerus berulang, misalnya pada bagian packing, kasir, atau penulis,

juga memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami sindrom ini.

52

Page 53: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui, terutama pada penderita lanjut usia.

Beberapa sumber mengatakan etiologinya antara lain :

1. Herediter

2. Trauma: dislokasi, fraktur pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan

3. Pekerjaan : gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-

ulang.

4. Endokrin : terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus, hipotiroidi, kehamilan.

5. Penyakit kolagen vaskular

6. Degeneratif: osteoartritis.

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu :

1. Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada

fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang

dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah :

a. Flick's sign.

Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila

keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK. Harus diingat

bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.

b. Thenar wasting.

Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.

53

Page 54: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

c. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun

dengan alat dinamometer.

Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1

dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-

jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan

gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam.

d. Wrist extension test.

Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak

pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala

seperti STK, maka tes ini menyokong diagnosa STK.

e. Phalen's test.

Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul

gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes

ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK.

f. Torniquet test.

Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan

tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK, tes

ini menyokong diagnosa.

g. Tinel's sign.

Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi

nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan

sedikit dorsofleksi.

h. Pressure test.

Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam

waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa.

54

Page 55: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

i. Luthy's sign (bottle's sign).

Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila

kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan

positif dan mendukung diagnosa.

j. Pemeriksaan sensibilitas.

Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak

lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan menyokong

diagnosa.

k. Pemeriksaan fungsi otonom.

Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas

pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosa STK.

2. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik).

a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif

dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. Pada beberapa kasus tidak

dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG bisa normal pada 31 % kasus STK.

b. Kecepatan Hantar Saraf(KHS). Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang

lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang,

menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. Masa laten

sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.

55

Page 56: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

3. Pemeriksaan radiologis.

Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada

penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan

adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang

selektif terutama yang akan dioperasi.

5. Pemeriksaan laboratorium.

Bila etiologi STK belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan

tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah ,

kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap.

Selain ditujukan langsung terhadap STK, terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau

penyakit lain yang mendasari terjadinya STK. Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi

atas 2 kelompok, yaitu :

1. Terapi langsung terhadap STK

a. Terapi konservatif.

1. Istirahatkan pergelangan tangan.

2. Obat anti inflamasi non steroid.

3. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang terus-

menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.

4. lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau

metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan

menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan

tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus. Bila belum berhasil, suntikan

56

Page 57: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila

hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan.

5. Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretika.

6. Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa penulis berpendapat bahwa salah satu penyebab

STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin

100-300 mg/hari selama 3 bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar.

7. Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan.

b. Terapi operatif.

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan

tangan. Operasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan

terapi konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-

otot thenar . Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral.

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal, tetapi

sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik. Operasi endoskopik

memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal.

57

Page 58: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

Pada kasus yang terjadi saat masa hamil dimana tekanan pada n. medianus terjadi akibat

penumpukkan cairan sehingga mengakibatkan sindrom ini, pengambilan tindakan medis dapat

ditunda sampai pasca persalinan sebab pada masa pasca persalinan, cairan pada daerah tangan akan

hilang dengan sendirinya. Artinya, penyebab kompresi pada n. medianus juga dapat hilang dengan

sendirinya. Dengan demikian diharapkan sindrom pada ibu hamil dapat sembuh sendiri pada masa

pasca persalinan. Bila tidak ada perubahan pasca persalinan, barulah diambil tindakan medis seperti

operasi atau pembedahan untuk menghilangkan penyebab kompresi pada n. medianus.

58

Page 59: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

9. KESIMPULAN

Linda mengalami sindrom terowongan carpal (Carpal Tunnel Syndrom). Syndrom ini akan terjadi

akibat kompresi pada n. Medianus sehingga mengakibatkan timbulnya kesemutan, rasa nyeri, dan

rasa seperti terbakar pada daerah yang dipersarafinya yaitu digiti 1, 2, dan 3 seperti yang dikeluhkan

Linda. Sindrom ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan neurofisiologis otot pada daerah digiti

1, 2, dan 3 sehingga otot menjadi lemah dan dalam jangka panjang, bila dibiarkan, sindrom ini dapat

mengakibatkan terjadinya atrofi otot pada daerah tersebut. Karena otot lemah, Linda mengalami

kesulitan saat beraktivitas dengan tangan kanannya.

Sebaiknya Linda segera berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhanya tersebut sehingga dokter

dapat memutuskan bagaimana tindakan medis yang diperlukan sehingga keluhan Linda dapat diatasi

dengan segera. Beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi sindrom terowongan

karpal antara lain adalah tindakan dekompresi yakni menghilangkan penyebab terjadinya kompresi,

bisa melalui pembedahan, atau injeksi kortikosteroid. Pada ibu hamil seperti Linda, penerapan

dekompresi dapat ditunda sampai Linda melahirkan dan dilihat dulu bagaimana keadaan tangan

Linda setelah melahirkan sebab pada ibu hamil penyebab kompresi dapat hilang atau berkurang

dengan sendirinya setelah melahirkan.

59

Page 60: 96505935 Carpal Tunnel Syndrome BACA

10. DAFTAR PUSTAKA

Rambe,Aldy S. 2004. Sindrom Terowongan Carpal (Carpal Tunnel Sindrom).

Snell, Richard S., MD, PhD. 2000. Clinical Anatomy for Medical Students, 6 Ed. USA : Lippincot

Williams and Wilkins Inc.

http://www.scribd.com/doc/42008071/Sindrom-Terowongan-Carpal diakses pada yang pada 30

November 2011 pukul 16.54

http://emedicine.medscape.com/article/1285060-overview#aw2aab6c10 diakses pada yang pada 30

November 2011 pukul 16.54

60