95734382 Benign Prostat Hypertrophy
Embed Size (px)
Transcript of 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
1/19
BENIGN PROSTAT HYPERTROPHY (BPH)
PENDAHULUANHipertrofi prostat benigna / pembesaran prostat jinak merupakan penyakit pada pria tua dan
jarang ditemukan pada usia sebelum 40 tahun. Prostat normal pada pria mengalami
peningkatan ukuran yang lambat dari lahir sampai pubertas, pada waktu itu ada peningkatan
yang cepat dalam ukuran, yang kontinyu sampai usia akhir 30an.
Hipertrofi prostat benigna timbul dalam jaringan kelenjar periurethral, yang terlibat tanpa
fungsi penting prostat atau tanpa asal keganasan. Jaringan kelenjar periuretral meluas dan
bagian prostat yang tertekan disebut kapsula bedah. Jaringan hiperplastik bisa terdiri dari satu
diantara lima pola histologi : stroma, fibromuskular, muskular, fibroadenomatosa dan
fibromioadenomatosa.
Istilah hipertrofi sendiri sebenarnya kurang tepat karena sebenarnya yang terjadi adalah
hiperplasi kelenjar periuretral yang kemudian mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer
dan kemudian menjadi simpai bedah / kapsul bedah.
Hipertrofi prostat merupakan kelainan yang sering dijumpai di klinik urologi di Jakarta dan
merupakan kelainan kedua tersering setelah batu saluran kemih.
DEFINISI
Hiperplasia prostat jinak (benign prostatic hyperplasia) adalah pembesaran kelenjar
periurethral yang mendesak jaringan prostat keperifer dan menjadi simpai bedah
(pseudokapsul). BPH merupakan kelainan kedua tersering yang dijumpai pada lebih dari 50%
pria berusia diatas 60 tahun.
ANATOMI
Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rektum
dan membungkus uretra posterior. Beratnya sekitar 20 gram dan bentuknya seperti buah
kenari pada pria dewasa dan terdiri dari bagian anterior dan bagian posterior.
Kelenjar ini terdiri atas jaringan fibromuskuler dan glandular.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
2/19
Menurut klasifikasi Lowsley; prostat terdiri dari lima lobus: anterior, posterior, medial, lateral
kanan dan lateral kiri. Sedangkan menurut Mc Neal, prostat dibagi atas 4 bagian utama2:
1. Bagian anterior atau ventral yang fibromuskular dan nonglandular. Ini merupakansepertiga dari keseluruhan prostat. Bagian prostat yang glandular dapat dibagi
menjadi 3 zona (bagian 2,3 dan 4).
2. Zona perifer, yang merupakan 70 % dari bagian prostat yang glandular, membentukbagian lateral dan posterior atau dorsal organ ini. Secara skematik zona ini dapat
digambarkan seperti suatu corong yang bagian distalnya terdiri dari apex prostat dan
bagian atasnya terbuka untuk menerima bagian distal zona sentral yang berbentuk
baji. Saluran-saluran dari zona perifer ini bermuara pada uretra pars prostatika bagian
distal.
3. Zona sentral, yang merupakan 25 % dari bagian prostat yang glandular, dikenalsebagai jaringan kelenjar yang berbentuk baji sekeliling duktus ejakulatorius dengan
apexnya pada verumontanum dan basisnya pada leher buli-buli. Saluran-salurannya
juga bermuara pada uretra prostatika bagian distal. Zona central dan perifer ini
membentuk suatu corong yang berisikan segmen uretra proximal dan
bagianventralnya tidak lengkap tertutup melainkan dihubungkan oieh stroma
fibromuskular.
4. Zona transisional, yang merupakan bagian prostat glandular yang terkecil (5 %),terletak tepat pada batas distal sfinkter preprostatik yang berbentuk silinder dan
dibentuk oleh bagian proximal uretra. Zona transisional dan kelenjar periuretral
bersama-sama kadang-kadang disebut sebagai kelenjar preprostatik.
Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional, sedangkan pertumbuhan
karsinoma prostat berasal dari zona perifer.Secara histologi, prostat terdiri dari jaringan ikat, serabut otot polos dan kelenjar epitel yang
dilapisi oleh sel toraks tinggi dan lapisan sel basal gepeng.
Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulat.
Cairan ini dilairkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di uretra posterior untuk
kemudian dikeluarkan bersama cairan semen yang lain pada saat ejakulasi. Volume cairan
prostat merupakan 25% dari seluruh volume ejakulat.
Fungsi prostat yang normal tergantung pada testosteron, yang dihasilkan oleh sel Leydig
testis dalam respon terhadap rangsangan oleh hormon luteinisasi (LH) dari hipofisis.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
3/19
Testosteron dimetabolisme menjadi dehidrotestosteron oleh 5-reduktase di dalam prostat
dan vesikula seminalis.
Jika kelenjar ini mengalami hiperplasia jinak atau berubah menjadi kanker ganas dapat
membuntu uretra posterior dan mengakibatkan terjadinya obstruksi saluran kemih.
EPIDEMIOLOGI
Hiperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan sebelum usia 40
tahun. Prostat normal pada pria mengalami peningkatan ukuran yang lambat dari lahir sampai
pubertas, waktu itu ada peningkatan cepat dalam ukuran, yang kontinyu sampai usia akhir 30-
an. Pertengahan dasawarsa ke-5, prostat bisa mengalami perubahan hyperplasia.
Pada usia lanjut beberapa pria mengalami pembesaran prostat benigna. Keadaan ini dialami
oleh 50% pria yang berusia 60 tahun dan kurang lebih 80% pria yang berusia 80 tahun.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
4/19
ETIOLOGI
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat,
tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat hubungannya dengan
peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging ( penuaan).
Dengan bertambahnya usia, akan terjadi perubahan keseimbangan testosteron estrogen,
karena produksi testosteron menurun dan terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada
jaringan adiposa di perifer.
Berdasarkan angka autopsi, perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat di ternukan
pada usia 30 - 40 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini terus berkembang akan terjadi
perubahan patologik anatomik. Karena proses pembesaran prostat terjadi secara perlahan-
lahan, maka efek perubahan juga terjadi perlahan-lahan.Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebabnya Hiperplasia prostat adalah :
- Teori dehidrotestosteron, yaitu bahwa walaupun kadar dehidrotestosteron pada BPHtidak jauh berbeda dari kadar prostat normal, namun akitivitas enzim 5-reduktase
dan jumlah reseptor androgen lebih banyak pada BPH. Hal ini menyebabkan sel-sel
prostat pada BPH lebih sensitif terhadap dehidrotestosteron sehingga replikasi sel
lebih banyak terjadi dibandingkan dengan prostat normal
- Ketidak seimbangan antara estrogen dan testosteron, dimana kadar testosteronmenurun sedangkan kadar estrogen relatif tetap, sehingga perbandingan antara
estrogen dan testosteron meningkat.
- Interaksi stroma-epitel, adanya peranan growth factor sebagai pemacu pertumbuhanstroma kelenjar prostat.
- Berkurangnya kematian sel prostat (apoptosis), yang menyebabkan jumlah sel-selprostat secara keseluruhan menjadi meningkat sehingga menyebabkan pertambahan
massa prostat.
- Teori sel stem menyatakan bahwa terjadinya proliferasi sel-sel pada BPHdipostulasikan sebagai ketidaktepatnya aktivitas sel stem sehingga terjadi produksi
yang berlebihan pada sel stroma maupun sel epitel. Berdasarkan teori ini jaringan
prostat pada orang dewasa berada pada keseimbangan antara pertumbuhan sel dan sel
yang mati.Keadaan ini disebut Steady State. Pada jaringan prostat terdapat sel stem
yang dapat berproli serasi lebih cepat sehingga terjadi hiperplasia kelenjar penuretral.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
5/19
PATOFISIOLOGI
Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra prostatika dan menghambat
aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk
mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu.
Kontraksi yang terus menerus ini menyebabkan perubahan anatomik buli-buli berupa
hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula dan divertikel buli-buli.
Perubahan struktur pada buli-buli tersebut oleh pasien dirasakan sebagai keluhan pada
saluran kemih sebelah bawah atau Lower Urinary Tract Symptom (LUTS) yang dahulu
dikenal sebagai gejala prostatismus
Biasanya ditemukan gejala dan tanda obstruksi dan iritasi. Gejala dan tanda obstruksi jalan
kemih berarti penderita harus menunggu pada permulaan miksi, miksi terputus, menetes pada
akhir miksi, pancaran miksi menjadi lemah dan rasa belum puas sehabis miksi. Gejala ini
terjadi karena detrusor gagal berkontraksi dengan cukup kuat atau gagal berkontraksi cukup
lama sehingga kontraksi terputus-putus.
Obstruksi yang diakibatkan oleh hiperplasia prostat benigna tidak hanya disebabkan oleh
adanya massa prostat yang menyumbat uretra posterior, tetapi juga disebabkan oleh tonus
otot polos yang ada pada stroma prostat, kapsul prostat dan otot polos pada leher buli-buli.
Gejala iritasi disebabkan hipersensitivitas otot detrusor berarti bertambahnya frekuensi miksi,
nokturia, miksi sulit ditahan dan disuria. Gejala ini terjadi karena pengosongan yang tidak
sempurna pada saat miksi atau pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada kandung
kemih, sehingga vesika sering berkontraksi meskipun belum penuh.
Tekanan intravesikel yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada
kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik
urine dari bull-buli ke ureter atau terjadi refluks vesiko-ureter. Bila keadaan ini berlangsung
terus akan mengakibatkan terjadinya hidroureter, hidronefrosis bahkan akhirnya ke arahgagal ginjal.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
6/19
Mekanisme sfingter pada urethra pria dan wanita. (Dari Webster, G. D.: Dalam Paulson,
D. F. (Ed.): Genitourinary Surgery, New York, ChurchillLivingstone,1984.)
GEJALA KLINIS
Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan diluar
saluran kemih.
1. Gejala pada saluran kemih bagian bawah
Disebut juga Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) atau Prostatismus. Terdiri atas
gejala obstruksi dan iritasi
a. Gejala Obstruksi
Hesitansi menunggu saat permulaan miksi Pancaran miksi lemah weak Stream Intermitensi pancaran miksi terputus-putus Miksi tidak puas Menetes setelah miksi
b. Gejala Iritasi
Frekuensi
Nokturi Urgensi
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
7/19
Disuri
WHO menganjurkan klasifikasi untuk menentukan beratnya gangguan miksi yang disebut
WHO PSS (WHO Prostate Symptoms Score). Skor ini berdasarkan jawaban penderita atas
delapan pertanyaan mengenai miksi
PERTANYAANJAWABAN DAN SKOR
Keluhan pada bln terakhir Tidak
sama
sekali
< 1
sampai
5 kali
> 5
sampai
15 x
15
kali
> 15
kali
Hampir
selalu
Apakah anda merasa buli-buli
tidak kosong setelah b.a.k
0 1 2 3 4 5
Beberapa kali anda hendak
b.a.k lagi dalam waktu 2 jam
setelah b.a.k
0 1 2 3 4 5
Beberapa kali terjadi bahwa
arus air kemih berhenti
sewaktu b.a.k
0 1 2 3 4 5
Beberapa kali terjadi anda
tidak dapat menahan air kemih
0 1 2 3 4 5
Beberapa kali terjadi arus
Pernah sekali sewaktu b.a.k
0 1 2 3 4 5
Beberapa kali tjd anda
mengalami kesulitan memulai
b.a.k.
0 1 2 3 4 5
Beberapa kali anda bangun
untuk pernah b.a.k di waktu
malam
Tdk
pernah
Lx 2x 3x 4x 5x
Andaikata cara bak seperti
anda alami skrg ini akan
seumur hidup tetap seperti ini
0 1 2 3 4 5
Nilai : 0 = baik sekali
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
8/19
1 = baik
2 = kurang baik
3 = kurang
4 = buruk
5 = buruk sekali
Timbulnya gejala LUTS merupakan manifestasi kompensasi buli-buli untuk mengeluarkan
urine. Pada suatu saat, otot buli-buli mengalami kepayahan sehingga jatuh ke fase
dekompensasi yang diwujudkan dalam bentuk retensi urine akut. Timbulnya
dekompensasi buli-buli disebabkan oleh beberapa faktor yaitu volume buli-buli tiba-tiba
terisi penuh, massa prostat tiba-tiba membesar dan setelah mengkonsumsi obat-obatan
yang dapat menurunkan kontraksi otot detrusor atau yang dapat mempersempit leher buli-
buli.
2. Gejala pada saluran kemih bagian atas
Keluhannya berupa gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang
(merupakan tanda hidronefrosis) atau demam yang merupakan tanda infeksi atau
urosepsis.
3. Gejala di luar saluran kemih
Kadang pasien datang ke dokter mengeluhkan adanya hernia inguinalis atau haemorrhoid.
Timbulnya kedua penyakit ini mungkin karena sering mengejan pada saat miksi sehingga
mengakibatkan peningkatan tekanan intra abdominal.
Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan buli-buli yang terisi penuh dan teraba massa di
daerah supra simfisis akibat retensi urin. Kadang didapatkan urine yang selalu menetestanpa disadari oleh penderita, yang merupakan pertanda dari irikontinensia paradoksa.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan colok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfingter anus, mukosa
rektum, kelainan lain seperti benjolan di dalam rektum dan prostat.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
9/19
Pada perabaan dengan colok dubur perlu diperhatikan
Konsistensi prostat (pada pembesaran jinak, konsistensinya kenyal) Adakah asimetri
Adakah nodul pada prostat Apakah batas atas dapat diraba
Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urin setelah miksi
spontan. Sisa urin ditentukan dengan mengukur urin yang masih dapat keluar dengan
kateterisasi. Sisa urin dapat pula diketahui dengan ultrasonografi kandung kemih setelah
miksi. Sisa urin lebih dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk
melakukan intervensi pada hipertrofi prostat.
Derajat berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur pancaran urin pada waktu
miksi, yang disebut uroflowmetri. Angka normal pancaran kemih rata-rata 10-12 ml/detik
dan pancaran maksimal sampai sekitar 20 ml/detik. Pada obstruksi ringan pancaran
menurun antara 6-8 ml/detik, sedangkan pancaran maksimal menjadi 15 ml/detik atau
kurang.
Derajat Berat BPB berdasarkan Gambaran Klinik
DerajatColok Dubur Sisa volume urin
I Penonjolan prostat, batas atas mudah
diraba
< 50 ml
II Penonjolan prostat jelas, batas atas dapat
dicapai
50 - 100 m
III Batas atas prostat tidak dapat diraba 100 m
IV Retensi urin total
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Sedimen urin kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada salurankemih
http://i.nf/http://i.nf/ -
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
10/19
Kultur urin mencari jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan menentukansensitifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan
Pemeriksaan daraho
elektrolito ureum (blood urea nitrogen)o kreatininUntuk mengetahui fungsi ginjal.
Prostate Specific Antigen (PSA) 4 dicurigai adanya keganasan2. Pemeriksaan Pencitraan
Foto polos perut mencari adanya batu saluran kemih. Adanya batu/kalkulosaprostat dan kadangkala menunjukkan bayangan buli-buli yang penuh terisi urin, yang
merupakan tanda dari retensi urin.
Pielografi Intravena (PIV)Untuk mengetahui:
a. kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosisb. memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditunjukkan oleh dentasi prostat
(pendesakan buli-buli oleh kelenjar prostat) atau ureter
c. penyulit yang terjadi pada buli-buli, yaitu adanya trabekulasi, divertikel atausakulasi buli-buli
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)Dapat dilakukan secara transabdominal dan transrektal (TRUS = Trans Rectal
Ultrasonografi).
1. Ultrasonografi transrektal digunakan untuk :a. mengetahui besar / volume kelenjar prostatb. adanya kemungkinan pembesaran prostat malignac. sebagai petunjuk melakukan biopsi aspirasi prostatd. menentukan jumlah residual urine. mencari kelainan lain yang ada di buli-buli
2. Ultrasonografi transabdominal, dapat digunakan untuk mendeteksi adanyahidronefrosis atau kerusakan ginjal akibat obstruksi BPH yang lama.
3. Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan, derajat obstruksi prostat dapat diperkirakan dengan cara mengukur :
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
11/19
Residual urine, yaitu jumlah sisa urin setelah miksi. Ditentukan dengan carakateterisasi setelah miksi atau dengan USG setelah miksi
Pancaran urine (uroflowmetri), dengan jalan menghitung jumlah urine dibagi denganlamanya miksi per detik (ml/detik), atau dengan alat uroflowmetri
DIAGNOSA BANDING
Proses miksi tergantung pada kekuatan kontraksi detrusor, elasitisitas leher kandung kemih
dengan tonus ototnya dan resistensi uretra. Setiap kesulitan miksi disebabkan oleh salah satu
faktor tersebut, yang bisa dijadikan diagnosa banding dalam BPH.
Kelemahan detrusor disebabkan oleh kelainan saraf, misalnya pada lesi medula spinalis,
neuropatia diabetes,bedah radikal yang mengorbankan persarafan di daerah pelvis,
penggunaan obat penenang, dan lain lain.
Kekakuan leher vesika disebabkan proses fibrosis. Resistensi uretra disebabkan oleh
pembesaran prostat jinak atau ganas, tumor di leher kandung kemih, batu di uretra struktur
uretra. Kelainan ini dapat dilihat dengan sistoskopi.
Pada pasien dengan keluhan obstruksi saluran kemih di antaranya:
1.Struktur uretra
2.Kontraktur leher vesika
3.Batu buli-buli kecil
4.Kanker prostat
5.Kelemahan detrusor, misalnya pada penderita asma kronik yang menggunakan obat-
obat parasimpatolitik.
Pada pasien dengan keluhan iritatif saluran kemih, dapat disebabkan oleh :
1.Instabilitas detrusor
2.Karsinoma in situ vesika
3.Infeksi saluran kemih
4.Prostatitis
5.Batu ureter distal
6.Batu vesika kecil.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
12/19
KOMPLIKASI
Dilihat dari sudut pandang perjalanan penyakitnya, hiperplasia prostat dapat menimbulkan
komplikasi sebagai berikut
a.Inkontinensia Paradoks
b.Batu Kandung Kemih
c.Hematuria
d.Sistitis
e.Pielonefritis
f.Retensi Urin Akut Atau Kronik
g.Refluks Vesiko-Ureterh.Hidroureter
i.Hidronefrosis
j.Gagal Ginjal
PENATALAKSANAAN
Tidak semua pasien hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. Tujuan pada pasien
hiperplasia prostat adalah untuk memperbaiki keluhan niksi, meningkatkan kualitas hidup,
mengurangi obstruksi infravesika, mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal,
mengurangi volume residu urin setelah miksi dan mencegah progresilitas penyakit.
1 . Watchfull waiting
Ditujukan pada penderita BPH dengan keluhan ringan yang tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari. Pasien tidak diberikan terapi apapun hanya diberikan anjuran mengenai hal
yang dapat memperburuk keluhan, seperti jangan minum kopi atau alkohol, batasi
penggunaan obat yang mengandung fenilpropanolamin, kurangi makanan pedas dan asin,
dan jangan menahan kencing terlalu lama.
2. Medikamentosa
Terdapat 3 golongan obat :
Penghambat receptor adrenergik
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
13/19
Beberapa golongan obat yang dipakaii adalah prazosin (dua kali sehari), terazosin,
afluzosin dan doksazosin yang diberikan sekali sehari. Obat-obat golongan ini dapat
memperbaiki keluhan miksi dan laju pancaran urine.
Penghambat 5 -reduktaseBekerja dengan cara menghambat pembentukan dehidrotestosteron dari testosteron
yang dikatalisis oleh enzim 5 reduktase di dalam selsel prostat.
Pemberian finasteride 5 mg mampu memperbaiki keluhan miksi dan pancaran miksi.
FitofarmakaKemungkinan fitoterapi bekerja sebagai anti estrogen, anti androgen, memperkecil
volume prostat dan lain-lain. Fitoterapi yang banyak dipasarkan ialah Pygeum
africanum, Serenoa repens, Hypoxis rooperi, Radix urtica dan lainnya.
3. Terapi Bedah
Penyelesaian masalah pasien hiperplasia prostat jangka panjang yang paling baik saat ini
adalah pembedahan, karena pemberian obat-obatan membutuhkan waktu yang lama untuk
melihat hasilnya. Indikasi pembedahan adalah bila :
Tidak menunjukkan perbaikan setelah terapi medikamentosa Mengalami retensi urin Mengalami infeksi saluran kemih yang berulang Hematuria Gagal ginjal Timbul batu saluran kemih atau penyulit lain akibat saluran obstruksi saluran kemih
bagian bawah
Bedah Konvensional
1. Pembedahan terbuka
Indikasi absolut yang memerlukan pembedahan terbuka dibanding pilihan bedah lainnya
adalah terdapatnya keterlibatan kandung kemih yang perlu diperbaiki seperti adanya
divertikel atau batu kandung kemih yang besar. Prostat yang melebihi 80-100 cm3 biasanya
dipertimbangkan untuk dilakukan pengangkatan prostat secara terbuka. Pembedahan terbuka
mempunyai nilai komplikasi setelah operasi seperti tidak dapat menahan buang air kecil dan
impotensi. Perbaikan klinis yang terjadi sebesar 85-100%.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
14/19
2. Transurethral resection of the prostate (TURP)
TURP merupakan metode paling sering digunakan dimana jaringan prostat yang
menyumbat dibuang melalui sebuah alat yang dimasukkan melalui uretra (saluran
kencing). Secara umum indikasi untuk metode TURP adalah pasien dengan gejala
sumbatan yang menetap, progresif akibat pembesaran prostat, atau tidak dapat diobati
dengan terapi obat lagi. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi regional atau umum dan
membutuhkan perawatan inap selama 1-2 hari. Reseksi kelenjar prostat dilakukan
transuretra dengan mempergunakan cairan irigan (pembilas) agar daerah yang direseksi
tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Cairan yang digunakan berupa larutan non
ionik, yang sering dipakai adalah H20 steril (aquades).
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
15/19
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
16/19
Transurethral Prostatic Resection Illustration (Johnson D. E., A. J. Costello and K. L.
Wishnow; Transurethral laser prostatectomy using a right-angle delivery system;
Laser Surg Med (Suppl.) 3:76, 1991.)
3. Transurethral incision of the prostate (TUIP)
Metode ini digunakan pada pasien dengan pembesaran prostat yang tidak terlalu besar dan
umur relatif muda.
4.Laser prostatekomi
Dengan teknik laser ini komplikasi yang ditimbulkan dapat lebih sedikit, waktu
penyembuhan lebih cepat, dan dengan hasil yang kurang lebih sama. Sayangnya terapi ini
membutuhkan terapi ulang setiap tahunnya. Penggunaaan laser ini telah berkembang pesat
tetapi efek lebih lanjut dari pemakaian laser belum diketahui secara pasti.
Terapi Invasi Minimal
1. Transurethral needle ablation of the prostate (TUNA)
TUNA termasuk dalam teknik minimal invasif yang biasa digunakan pada pasien yang gagal
dengan pengobatan medikamentosa, pasien yang tidak tertarik pada pengobatan
medikamentosa, atau tidak bersedia untuk tindakan TURP. Teknik ini menggunakan kateter
uretra yang didesain khusus dengan jarum yang menghantarkan gelombang radio yang panas
sampai mencapai 100oC di ujungnya sehingga dapat menyebabkan kematian jaringan prostat.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
17/19
Pasien dengan gejala sumbatan dan pembesaran prostat kurang dari 60 gram adalah pasien
yang ideal untuk tindakan TUNA ini.
Kelebihan teknik TUNA dibanding dengan TURP antara lain pasien hanya perlu diberi
anestesi lokal. Selain itu angka kekambuhan dan kematian TUNA lebih rendah dari TURP.
2. Transurethral electrovaporization of the prostate
Teknik ini menggunakan rectoskop (seperti teropong yang dimasukkan melalui anus) standar
dan loop konvensional. Arus listrik yang dihantarkan menimbulkan panas yang dapat
menguapkan jaringan sehingga menghasilkan timbulnya rongga di dalam uretra.
3. Termoterapi
Metode ini menggunakan gelombang mikro yang dipancarkan melalui kateter transuretral
(melalui saluran kemih bagian bawah). Namun terapi ini masih memerlukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui tingkat keefektivitasannya.
4. Intraurethral stents
Alat ini dapat bertujuan untuk membuat saluran kemih tetap terbuka. Setelah 4-6 bulan alat
ini biasanya akan tertutup sel epitel. Biasanya digunakan pada pasien dengan usia harapan
hidup yang minimum dan pasien yang tidak cocok untuk menjalani operasi pembedahan
maupun anestesi. Saat ini metode ini sudah jarang dipakai.
5. Transurethral balloon dilation of the prostate
Pada tehnik ini, dilakukan dilatasi (pelebaran) saluran kemih yang berada di prostat dengan
menggunakan balon yang dimasukkan melalui kateter. Teknik ini efektif pada pasien dengan
prostat kecil, kurang dari 40 cm3. Meskipun dapat menghasilkan perbaikan gejala sumbatan,
namun efek ini hanya sementara sehingga cara ini sekarang jarang digunakan.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
18/19
4. Tindakan invasif minimal
Selain tindakan vasif seperti yang telah disebutkan diatas, saat ini dikembangkan tindakan
invasif minimal yang ditujukan untuk pasien yang beresiko tinggi pada pembedahan.
Diantaranya adalah
Thermoterapi pemanasan dengan gelomhang mikro pada frekuensi 915-1296 Mhzyang dipancarkan melalui antena yang diletakkan di dalam uretra.
TUNA (Transurethral needle ablation of the prostate) Stent (prostacath) dipasang pada uretra prostatika untuk mengatami obstruksi
karena pembesaran prostat. Stent dipasang intraluminal di antara leher buli-buli dan
disebelah proksimal verumontanum sehingga urin dapat leluasa melewati lumen
uretra prostatika.
HIFU (High intensity focused ultrasound)
PROGNOSIS
Lebih dari 90% pasien mengalami perbaikan sebagian atau perbaikan dari gejala yang
dialaminya. Sekitar 1020% akan mengalami kekambuhan penyumbatan dalam 5 tahun.
-
7/31/2019 95734382 Benign Prostat Hypertrophy
19/19
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat.R; De Jong.W, Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi, CetakanPertama, Penerbit EGC; Jakarta.1997. 1058-1064.
2. Purnomo.BB. Dasar dasar Urologi. Edisi Kedua, Pererbit CV Sagung Seto; Jakarta 2003.69-85.
3.4. Sabiston. DC; alih bahasa: Andrianto.P; Editor Ronardy DH. Buku Ajar Bedah Bagian 2.
Penerbit EGC; Jakarta.1994. 479-481.
5. Schwartz.SI; Shires.GT; Spencer.FC; alih bahasa: Laniyati; Kartini.A; Wijaya.C;Komala.S; Ronardy.DH; Editor Chandranata.L; Kumala.P. Intisari Prinsip Prinsip Ilmu
Bedah. Penerbit EGC; Jakarta.2000. 592593.
6. Reksoprojo.S: Editor; Pusponegoro.AD; Kartono.D; Hutagalung.EU; Sumardi.R;Luthfia.C; Ramli.M; Rachmat. KB; Dachlan.M. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Penerbit
Bagian Ilmu Bedah FKUI/RSCM; Jakarta.1995. 161-170.
7. Johnson D. E., A. J. Costello and K. L. Wishnow; Transurethral laser prostatectomyusing a right-angle delivery system; Laser Surg Med (Suppl.) 3:76, 1991