94868654 Makalah PBL Blok 6

36
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang komplek, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan , dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya . sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakkan aktivitas sistem- sistem tubuh yang lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran , ingatan, bahasa ,sensasi maupun sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan membahas bagaimana peranan sistem saraf pada tubuh kita. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa saja susunan makroskopik saraf? 1.2.2 Apa saja susunan mikroskopik saraf? 1.2.3 Apa saja jenis-jenis neurontransmiter dalam tubuh kita? 1.2.4 Begaimana proses mekanisme dan fungsi saraf? 1.3 Tujuan 1

Transcript of 94868654 Makalah PBL Blok 6

Page 1: 94868654 Makalah PBL Blok 6

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang komplek, sangat khusus dan

saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan , dan

mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya . sistem tubuh yang

penting ini juga mengatur kebanyakkan aktivitas sistem- sistem tubuh yang lainnya. Karena

pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga

menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal

segala fenomena kesadaran, pikiran , ingatan, bahasa ,sensasi maupun sakit. Oleh karena itu,

dalam makalah ini saya akan membahas bagaimana peranan sistem saraf pada tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja susunan makroskopik saraf?

1.2.2 Apa saja susunan mikroskopik saraf?

1.2.3 Apa saja jenis-jenis neurontransmiter dalam tubuh kita?

1.2.4 Begaimana proses mekanisme dan fungsi saraf?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui susunan makroskopik saraf

1.3.2 Untuk mengetahui susunan mikroskopik saraf

1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis neurontransmitter

1.3.4 Untuk mengetahui proses mekanisme dan fungsi saraf

1.4 Manfaat

1.4.1 untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari mahasiswa/i Universitas Kristen

Krida Wacana

1.4.2 untuk menambah referensi perpustakaan

1

Page 2: 94868654 Makalah PBL Blok 6

BAB II

Isi

2.1 Makroskopik Saraf

A.SSP (Sistem Saraf Pusat)

1. Otak

Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari

3 lapisan :

a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat

tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk

melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.

b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan

yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang

subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini

berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.

c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat

langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk

melindungi otak secara langsung.(1)

Otak dibagi menjadi beberapa bagian :

a. Cerebrum

Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8

dari otak.

Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi

mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan

kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.

Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel

saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak mengandung

dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang

menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang

berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area

2

Page 3: 94868654 Makalah PBL Blok 6

asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika,

kemauan.

Mempunyai 4 macam lobus yaitu :

1 Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.

2 Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran

3 Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.

4 Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori,

kemauan, nalar, sikap.

b. Mesencephalon

Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan

varol.

Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil

mata dan pendengaran.

c. Diencephalaon

o Merupakan bagia otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di

depan mesencephalon.

o Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang

sampai di otak dan medulla spinalis.

o Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat

pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh,

rasalapar, sexualitas, watak, emosi.

d. Cerebellum

Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi

sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan

tubuh serta posisi tubuh.

3

Page 4: 94868654 Makalah PBL Blok 6

Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan

cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang

berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

2. Medula

a. Medulla oblongata

Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.

Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis,

di depan cerebellum.

Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan

bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.

Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung,

penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat

pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa.

b. Medulla spinalis

Disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas

tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang

kedua.

Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ

ke otak dan dari otak ke organ tubuh.(1)

B. SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer)

Merupakan system saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan system saraf

pusat.

1. Sistem saraf sadar/somatik

Merupakan system saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak.

Bedakan menjadi dua yaitu :

a. Sistem saraf pada otak

Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12 pasang

saraf yaitu :

4

Page 5: 94868654 Makalah PBL Blok 6

No Nama saraf Jenis saraf Menuju Fungsi

I OLFAKTORI Sensorik Pusat pembau Berkaitan dengan

penciuman

II OPTIK Sensorik Retina mata Berkaitan dengan

penglihatan

III OKULOMOTOR Motorik Otot bola mata

dan otot

kelopak mata

Menggerakan

bola mata (kiri

dan kanan)

Untuk akomodasi

dan kontraksi iris

IV TROKLEAR Motorik Oto bola mata Untuk memutar

bola mata

V TRIGEMINUS

a. OFTALMIK

b. MAKSILAR

c. MASNDIBULAR

Motorik

Kelopak mata

atsa, bola mata,

kelenjar

lakrimal

Mukosa

hidung, langit-

langit rongga

mulut, taring,

gigi atas, pipi

dan kelopak

mata bawah.

Lidah bagian

atas (bukan

pengecap), gigi

bawah dan

Membawa impuls

yang berkaitan

dengan sensai

rasa, nyeri, raba

dan suhu.

5

Page 6: 94868654 Makalah PBL Blok 6

rahang bawah.

VI Abdusen Motorik Otot penggerak

bolamata

Pergerakan rektus

lateral

VII Facial Motorik Lidah bagian

oengecap

anterior

Mempengaruhi

pergerakan otot-

otot rahang,

wajah, kepala

serta ekskresi

kelenjar ludah

dan air mata.

No Nama saraf Jenis saraf Menuju Fungsi

VII

I

Vestibulo koklear Sensorik Koklea telinga,

vestibula dan kanal

semisirkularis

Berkaitana dengan

pendengaran dan

keseimbangan.

IX Glosofaring Motorik Lidah pengecap,

tonsil langit-langit

mulut, kulit telinga

Mempengaruhi

pergerakan otot

faring dan lidah.

X Vagus Motorik Faring, laring,

trakea, bronkus,

pulmo, lengkung

aorta

Mempengaruhi

pergerakan

menelan, stimulasi

kelenjar lambung,

usus, hati dan

pankreas.

6

Page 7: 94868654 Makalah PBL Blok 6

XI Asesori spinal Motorik Otot

sternokleidomastoid

dan otot trapezius

Mengkoordinasi

gerakan bahu dan

leher.

XII Hipoglosus Motorik Otot lidah Berkaitan dengan

kegiatan menelan

dan berbicara.

b. Sistem saraf sumsum spinalis

Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali (sumsum tulang belakang)

yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis.

31 pasang saraf medula spinalis yaitu :

Jumlah Medula spinalis

daerah

Menuju

8 pasang Servix Kulit kepala, leher dan otot tangan

12 pasang Punggung Organ-organ dalam

5 pasang Lumbal/pinggang Paha

5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki

1 pasang koksigeal Sekitar tulang ekor

7

Page 8: 94868654 Makalah PBL Blok 6

Daftar gyrus pada otak:

Superior frontal gyrus , lat. gyrus frontalis superior

Middle frontal gyrus , lat. gyrus frontalis medius

Inferior frontal gyrus , lat. gyrus frontalis inferior with 3 parts: pars opercularis, pars

triangularis, and pars orbitalis

Superior temporal gyrus , lat. gyrus temporalis superior

Middle temporal gyrus, lat. gyrus temporalis medius

Inferior temporal gyrus, lat. gyrus temporalis inferior

Fusiform gyrus , lat. gyrus occipitotemporalis medius

Parahippocampal gyrus , lat. gyrus parahippocampalis

Transverse temporal gyrus

Precentral gyrus, lat. gyrus praecentralis

Postcentral gyrus , lat. gyrus postcentralis

8

Page 9: 94868654 Makalah PBL Blok 6

Supramarginal gyrus, lat. gyrus supramarginalis

Angular gyrus , lat. gyrus angularis

Cingulate gyrus  lat. gyrus cinguli

Fornicate gyrus

Daftar Sulcus pada otak:

Calcarine sulcus

Central sulcus

Central sulcus of insula

Cingulate sulcus

Circular sulcus of insula

Collateral sulcus

Fimbrodentate sulcus

Hippocampal sulcus

Inferior frontal sulcus

Inferior temporal sulcus

Intraparietal sulcus

Lateral sulcus

Lunate sulcus

Occipitotemporal sulcus

Olfactory sulcus

Paracentral sulcus

Parieto-occipital sulcus

Postcentral sulcus

Precentral sulcus

Rhinal sulcus

Subparietal sulcus

Sulcus of corpus callosum

Superior frontal sulcus

Superior temporal sulcus

Transverse occipital sulcus

9

Page 10: 94868654 Makalah PBL Blok 6

Transverse temporal sulcus

2.2 Struktur Mikroskopik Saraf

a. Struktur saraf

1. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi

untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel

saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan

badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat

transportasi sintesis protein.

2. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan

perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan

rangsangan ke badan sel.

3. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang

disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang

banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya

rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan

membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan

membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang

melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan

mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya

rangsangan.

4.Sitoplasma

cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan terdiri dari beberapa organ,

antara lain mitochondria yang mengolah substansi makanan, seperti glukosa yang

akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel

10

Page 11: 94868654 Makalah PBL Blok 6

5.Soma sel (cell body)

bagian neuron yang mengandung nukleus (inti sel) dan dapat diibaratkan sebagai

mesin yang bertanggungjawab atas kehidupan sel

6.Axon Hillock

bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel Axon, benang neurit

sebagai penghantar impuls yang diselubungi myelin. Axon membawainformasi dari

soma sel ke terminal buttons

7.Myelin

lapisan berlemak yang menyelubungi akson Nodes of Ranvier, (baca: rahn vee yay)

bagian axon yang tidak diselubungi myelin Terminal Buttons, bagian akhirdari axon

yang berbentuk sebagai kancing yang berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan

substansi transmitter yang berupa substansi. (2)

b. Jenis saraf

a. Berdasarkan fungsinya

1. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan

dari reseptor yaitu alat indera.

2. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan

rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan

berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.

11

Page 12: 94868654 Makalah PBL Blok 6

3. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel

saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak

dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf

sensorik dan sel saraf motorik.

b. Berdasarkan strukturnya

1. Neuron unipolar ,yaitu neuron yang memiliki satu buah axon yang bercabang.

2. Neuron bipolar , yaitu neuron yang memiliki satu axon dan satu dendrite.

3. Neuron multipolar,yaitu neuron yang memiliki satu axon dan sejumlah

dendrite.

4. Neuron Pseudounipolar , yaitu neuron yang memiliki 2 akson dimana aksonnya

akan membentuk huruf “T”

Sel Glia

Sel glia adalah sel pendukung yang utama dalam sistem saraf pusat. Sel glia atau

neuroglia (secara literal dapat diterjemahkan sebagai nerve-glue atau perekat saraf)

memang berfungsi melekatkan CNS menjadi satu bagian yangutuh. Tetapi fungsi

sebenarnya lebih dari itu, glia juga mengontrol persedian substansi kimia yang diperlukan

neuron untuk berkomunikasi dengan neuron lain, melindungi neuron yang satu dari

pengaruh neuron yang lain sehingga pesan yang disampaikan antara neuron yang satu

dengan yang lain tidak campuraduk, selain itu iajuga berfungsi memusnahkandan

melepaskan sel-sel sarafyang mati akibat kecelakaan atau karena proses penuaan.

12

Page 13: 94868654 Makalah PBL Blok 6

c. Sinaps

Sinaps adalah titik temu antar satu neuron dengan neuron lainnya dimana diantara titik

temu itu ada celah yang disbut celah sinaps

Ciri-ciri sinaps:

1) Hanya mengantarkan impuls ke satu arah

2) Memperlambat perambatan impuls

3) Melanjutkan perambatan impuls dengan bantuan neurotransmitter

4) Dapat menambah kuat rangsang hingga mencapai nilai ambang perangsang

5) Sangat peka terhadap kelelahan, penurunan kemampuan hantaran impuls

6) Peka terhadap kekurangan kadar oksigen

7) Peka terhadap senyawa kimia atau obat-obatan. Pengaruhnya dapat

mengaktifkan atau menghambat

1. Transmisi sinaptik

Sinaps adalah sisi( penghubung (junction) yang tidak tempat berlangsungan

berdekatan) tempat berlangsungnya pemindahan impuls datri ujung akson suatu

neuron ke neuron lain atau ke otot dan kelenjar

a) Pada transmisi dari neuron ke neuron, hubungannya dapat berasal dari

akson suatu neuron ke dendrit, ke badan sel atau ke akson neuron kedua

b) Neuron presinaptik membawa impuls menjauhi sinaps. Neuron

postsinaptik membawa impuls menjauhi sinaps. Neuron tunggal dapat

menjadi postsinaptik pada dindrit atau badan selnya dan presinaptik pada

ujung aksonnya.

2. Sinaptik kimiawi

Impuls di teruskan melalui substansi kimiawi yakni neurotransmitter atau

neurmedulator

3. Sinaps listrik

Jika dua sel yang dapat tereksitasi berhubungan melalui aliran arus listrik

langsung pada suatu area dengan tahanan listrik rendah,maka sinaps disebut

sebagai sinaps listrik

13

Page 14: 94868654 Makalah PBL Blok 6

a) Gap junction menghubungkan pasangan sel yang bermuatan listrik.

Sambungan ini dianggap memiliki tahanan listrik yang rendah,

b) Sinaps listrik tidak memiliki waktu tunda sinaptik, yang terdapat pada

sinaps zat kimia. Sinaps listrik ditemukan diotot polos, otot jantung dan

otak

c) Pada umumnya, sinaps listrik memungkinkan terjadinya transmisi 2 arah

bukannya satu arah seperti sinaps kimiawi. (3)

Berdasarkan bagian sel saraf yang berkontak, sinaps dapat berupa”

1) Akso –dendritik

2) Akso-somatik

3) Dendro-dendritik

4) Akso-aksonik

5) Akso dengan serat otot

d. Letak akhir saraf

Ada 3 kelompok ujung akhir saraf:

1) Yang berakhir pada otot skelet (motor end plate, muscle spindle)

2) Yang berakhir pada epitel (ujung akhir saraf bebas)

3) Yang berakhir pada jaringan ikat (badan vater pacinni, meissner)

2.3 Jenis-jenis nuerotransmiter

Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang berperan dalam mentransmisi impuls

melalui sinaps. Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah acetylcholine,

norepinephrine, dopamine, glutamate dan histamine. Sedangkan neurotransmitter yang

pada umummnya menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan

otak dan glycine pada medula spinalis. Serotonin menghambat dan mengontrol tidur,

lapar dan mempengaruhi kesadaran.

14

Page 15: 94868654 Makalah PBL Blok 6

a) Asetilkolin (Ach) dilepas oleh neuron motorik yang berakhir di otot rangka

(sambungan neuromuskular). Ach juga dilepas oleh neuron parasimpatis dalam

SSO dan oleh neuron tertentu di otak.

1) Sebagian besar Ach disintesis dari kolin dan koenzim asetil A dalam

badan neuron motorik; kemudian ditranspor ke terminal akson dan di

simpan dalam vesikel sinaptik

2) Setelah dilepas: Ach dipecah oleh enzim asetilkolinestrease menjadi asetat

dan kolin. kolin kemudian ditarik terminal akson dan di siklusulangkan

3) Asetilkolinesterase, seperti esterin dan progstigmin, dipakai secara

terapeutik pada kasus miastenia gravis, penyakit yang ditandai dengan

melemahnya otot karena penurunan daya respon sel-sel otot rangka

terhadap Ach

b) Katekolamin meliputi norepinefrin (NE), epinefrin (E) dan dopamin (DA).

Katekolamin mengandung nukleus katekol dan merupakan derivat dari asam

amino tirosin.

1) Katekolamin digolongkan sebagai monoamina karena memiliki satu gugus

tunggal amina

2) Ketiganya merupakan neurotransmiter dalam SSP; NE dan E juga

berfungsi sebagai hormon yang disekresi kelenjar adrenal

3) Katekolamin treinaktivasi stelah pelepasan karena:

Penyerapan ulang oleh terminal akson

Degradasi enzimatik oleh monoamina oksidase terjadi pada

ujung neuron presinaptik

Degradasi enzimatik oleh katekolamin-O-Metil transferase

terjadi pada neuron postsinaptik

c) Seratonin termassuk monoamina,tetapi tidak mengandung nukleus katekol.

Serotonin merupakan derivat dari asam amino triptofan yang ada dalam SSP dan

pada sel-sel tertentu dalam darah dan sistem pencernaan.

15

Page 16: 94868654 Makalah PBL Blok 6

d) Beberapa asam amino, seperti glisin, asam glutamat, asam aspartat, dan asam

aminobutirat gamma, berfungsi sebagai transmitter

e) Sejumlah neuropeptida , berkisar dari dua sampai 40 asam amino dalam setiap

rantai panjang , telah diidentifikasi dalam organ tubuh. Senyawa seperti substansi

P, enkefalin, bradikinin, dan kolesistokinin berperan sebagai neurotransmitter asli

atau sebagai neuromodulator untuk mempengaruhi pelepasan, atau respons

terhadap, transmitter aktual. Semuanya memiliki efek non saraf dan saraf.(3)

2.4 Mekanisme dan fungsi saraf

a. Potensial Aksi

Komponen listrik dari transmisi saraf menangani transmisi impuls di sepanjang

neuron. Permeaabilitas membran sel neuron terhadap ion natrium dan kalium

bervariasi dan dipengaruhi oleh perubahan kimia serta listrik dalam neuron

tersebut . dalam keadaan istirahat, permeabilitas membran sel menciptakan kadar

kalsium intrasel yang tinggi dan kadar natrium intra sel yang rendah, bahkan pada

kadar natrium ekstra sel yang tinggi. Impuls listrik timbl oleh pemisahan muatan

akibat perbedaan kadar ion intrasel dan extrasel yang dibatasi membran sel.

a) Keadaan listrik pada membran istirahat (polarized). Extrasel lebih banyak

ion natrium, sebaliknya intrasel lebih banyk ion kalium. Membran dalam

keadaan relatif impermeable terhadap kedua ion.

b) Potensial membran istirahat berubah dengan adanya stimulus. Ion natrium

masuk ke intrasel secara cepat. Pembentukkan potensial aksi pada tempat

perangsangan. Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan di alirkan

secara cepat ke sepanjang membran sel.

c) Potensial istirahat kembali terjadi.ion kalium keluar dari dalam sel dan

permeabilitas membran berubah kembali. Terjadi pemulihan keadaan

negatif di dalam sel dan positif di luar sel. Potensial aksi yang terjadi atau

impuls pada saat terjadi depolarisasi di alirkan ke ujung saraf dan

16

Page 17: 94868654 Makalah PBL Blok 6

mencapai ujung akson (akson terminal). Saat potensial aksi mencapai

akson terminal akan dikeluarkanlah neurotransmitter, yang melintasi

sinaps dan dapat saja merangsang saraf berikutnya. Fase ini di sebut fasse

depolarisasi.(4,5)

b. Sistem saraf autonom dan somatik

Sistem saraf otonom

Jalur saraf otonom terdiri dari suatu rantai 2 neuron,dengan neurotransmitter

terakhir yang berbeda antara saraf simpatis dan parasimpatis.

Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis dan parasimpatis.Serat-

serat saraf simpatis berasal dari daerah torakal dan lumbal korda spinalis.Sebagian

serat praganglion simpatis berukuran sangat pendek,bersinaps dengan badan sel

neuron pascaganglion didalam ganglion yangb terdapat di rantai ganglion

simpatis yang terletak di kedua sisi korda spinalis.Serat pascgangliion panjang

yang berasal dari rantai ganglion itu berakhir pada organ-oragn efektor.Sebagian

serat praganglion melewati rantai ganglion tanpa membentuk sinaps dan

kemudian berakhir di ganglion kolateral simpatis yang terletak  sekitar separuh

jalan antara SSP dan organ-organ yang dipersarafi,dengan saraf pascaganglion

menjalani jarak sisanya.

Serat-serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah cranial dan sacral

(sebagian saraf kranialis mengandung seratparasimpatis).Serat-serat ini nerukuran

lebih panjang dibandingkan dengan serat praganglion simpatis karena serat-serat

17

Page 18: 94868654 Makalah PBL Blok 6

itu tidak terputus sampai mencapai ganglion terminal yang terletak didalam atau

dekat organ efektor.Serat-serat pascaganglion yang sangat pendek berakhir di sel-

sel organ yang bersangkutan itu sendiri.

Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan neurotransmitter

yang sama,yaitu asetilkolin,tetapi ujung-ujung pascaganglion kedua system ini

mengeluarkan neurotransmitter yang berlainan (neurotransmitter yang

mempengaruhi organ efektor).Serat-serat pascaganglion parasimpatis

mengeluarkan aseilkolin.Dengan demikian,serat-serat itu bersama dengan semua

serat praganglion otonom disebut sebagai kolinergik.Sebaliknya,sebagian serat

pascaganglion simpatis disebut serat adrenergic karena mengeluarkan

noreadrenalin (norepinefrin).Baik asetilkolin maupun norepinefrin juga berfungsi

sebagai zat perantara kimiawi di bagian tubuh lainnaya.

Serat-serat otonom pascaganglion tidak berakhir pada sebuah tonjolan seperti

kepala sinaps (synaptic knob),namun cabang-cabang terminal dari serat otonom

mengandung banyak tonjolan (varicosities) yang secara simultan mengeluarkan

neurotransmitter ke daerah luas pada organ yang dipersarafi dan bukan ke sebuah

sel.Pelepasan neurotransmitter yang bersifat difus ini,disertai kenyataan bahwa di

otot polos atau jantung setiap perubahan aktivitas listrik akan disebarkan melalui

gap junction,memiliki arti bahwa keseluruhan organ biasanya dipengaruhi

aktivitas otonom bukan sel satu per satu.(4)

 

Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas organ visceral involunter

Sistem saraf otonom mengatur aktivitas alat-alat dalam (visceral) yang dalam

keadaan normal di luar kesadaran dan control volunter,misalnya

sirkulasi,pencernaan,berkeringat dan ukuran pupil.Dengan demikian,system ini

dianggap sebagai cabang involunter divisi eferen,berbeda dengan cabang

volunteer somatic,yang mempersarafi otot rangka dan dapat dikontrol secara

volunteer.Namun,tidak seluruhnya benar bahwa individu tidak memiliki kontrol

trehadap aktivitas yang diatur oleh system otonom.Informasi aferen visceral

biasanya tidakmencapai tingkat kesadaran,sehingga individu tidak mungkin

secara sadar mengontrol keluaran eferen yang timbul.Namun,dengan teknik-

18

Page 19: 94868654 Makalah PBL Blok 6

teknik biofeedback individu dapat diberi suatu sinyal sadar mengenai informasi

aferen visceral.misalnya dalam bentuk suara,cahaya,atau tampilan grafik pada

latar computer.

Sistem saraf simpatis dan parasimpatis bersama-sama mempersarafi

sebagian besar organ visceral

Sebagian besar organ visceral dipersarafi oleh serat saraf simpatis dan

parasimpatis.Sistem saraf simpatis dan parasimpatis menimbulkan efek yang

bertentangan pada organ tertentu.Stimulasi simpatis meningkatkan kecepatan

denyut jantung,sementara stimulasi parasimpatis menurunkannya.Stimulasi

simpatis memperlambat gerakan saluran pencernaan,sedangkan stimulasi

parasimpatis meningkatkan motilitas saluran pencernaan.Perhatikan bahwa satu

system tidak selalu bersifat eksitatorik dan yang lain inhibitorik.Kedua system

meningkatkan aktivitas beberapa organ dan menurunkan aktivitas organ-organ

yang lain.

Sistem saraf simpatis meningkatkan respons-respons yang mempersiapkan tubuh

untuk melakukan aktivitas fisik yang berat dalam menghadapi situasi penuh stress

atau darurat,misalnya ancaman fisik dari lingkungan luar.Respons semacam ini

biasanya disebut sebagai fight or flight response,karena system simpatis

mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari ancaman.Pikirkan

tentang sumber-sumber pada tubuh yang diperlukan pada keadaan seperti

ini.Jantung berdenyut lebih cepat dan lebiuh kuat,tekanan darah meningkat karena

konstriksi umum pembuluh darah.,saluran pernafasan terbuka lebar untuk

memungkinkan aliran udara maksimal,glikogen dan simpanan lemak dipecahkan

untuk menghasilkan bahan baker tambahan dalam darah,dan pembuluh-pembuluh

darah yang mendarahi otot-otot rangka berdilatasi.Semua respons ini ditujukan

untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot-otot

rangka sebagai antisipasi terhadap aktivitas fisik yang berat.Selanjutnya pu[il

berdilatasi dan mata menyesuaikan diri untuk melihat jauh,yang menungkinkan

individu membuat penilaian visual yang cepat mengenai situasi keseluruhan yang

mengancam.Terjadi peningkatan berkeringat sebagai antisipasi terhadap

19

Page 20: 94868654 Makalah PBL Blok 6

peningkatan produksi panas yang berlebihan akibat aktivitas fisik.Karena aktivitas

pencernaan dan berkemih kurang penting dalam menghadapi ancaman,system

simpatis menghambat aktivitas-aktivitas ini.

Sistem parasimpatis,di pihak lain mendominasi pada situasi yang tenang dan

rileks.Pada keadaan-keadaan yang tidak mengancam,tubuh dapat memusatkan diri

pada aktivitas “rumah tangga umum”nya sendiri,misalnya pencernaan dan

pengosongan kandung kemih.Sistem parasimpatis mendorong fungsi-fungsi tubuh

seperti ini,sementara memperlambat aktivitas-aktivitas yang ditingkatkan oleh

system simpatis.Sebagai contoh,tatkala seseorang sedang dalam keadaan

tenang,jantung tidak perlu berdenyut dengan cepat dan kuat.

Inhibisi system saraf parasimpatis oleh kokain mungkin merupakan factor utama

dalam kematian mendadak yang disebabkan oleh kelebihan dosis kokain.Apabila

kokain menghambat rem parasimpatis yang bersifat protektif,system simpatis

dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung tanpa kendali.Kematian mendadak

timbul jika denyut jantung menjadi terlalu cepat dan tidak teratur,sehingga daya

pompa jantung tidak adekuat.

Sistem saraf somatik

Sistem saraf somatik terdiri dari akson neuron motorik yang berasal dari korda

spinalis dan berakhir di otot rangka. Asetilkolin adalah neurontransmitter yang

dikeluarkan dari neuron motorik merangsang kontraksi otot. Neuron motorik

adalah jalur bersama terakhir yang digunakan (6)

c.Otot

Timbulnya kontraksi pada otot rangka mulai dengan potensial aksi dalam serabut-

serabut otot. Potensial aksi ini menimbulkan arus listrik yang menyebar ke bagian

dalam serabut, dimana menyebabkan dilepaskannya ion-ion kalsium dari

retikulum endoplasma. Selanjutnya ion kalsium menimbulkan peristiwa-peristiwa

kimia proses kontraksi.

Tahap kontraksi:

1. Pelepasan muatan neuron motorik

20

Page 21: 94868654 Makalah PBL Blok 6

2. Pelepasan asetilkolin di end-plate motorik

3. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotonik

4. Peningkatan konduktansi Na+ dan K+di membrane end-plate

5. Pembentukan potensial end-plate

6. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut otot

7. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus T

8. Pelepasan Ca2+ dari sisterna terminalis reticulum sarkoplasma serta difusi

Ca2+ ke filamen tebal dan filamen tipis

9. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat pengikatan

myosin dimolekul aktin

10. Pembentukan ikatan silang ( cross linkage) antara aktin dan myosin dan

pergeseran filamen tipis pada filamen tebal,sehingga menghasilkan

gerakan

Tahap relaksasi:

1. Ca2+ dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasmanya

2. Pelepasan Ca2+ dari troponin

Penghentian interaksi antara aktin dan myosin (7)

d.Pengaruh beban terhadap saraf dan otot skelet

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat

berupa beban fisik maupun mental. Seorang tenaga kerja mempunyai kemampuan

berbeda dalam hubungannya dengan beban kerja . Ada beberapa macam definisi

beban kerja, yang pertama beban kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

tubuh manusia dan berat ringannya beban kerja sangat mempengaruhi konsumsi

energi, yang kedua beban kerja adalah beban yang diterima pekerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya seperti mengangkat, mencangkul, berlari, memikul,

mendayung dan lain–lain yang ketiga beban kerja adalah beban fisik maupun non

fisik yang ditanggung oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaanya

Beberapa akibat dari beban kerja:

21

Page 22: 94868654 Makalah PBL Blok 6

1. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang lemah, dapat

mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat

2. Akibat beban kerja fisik yang berat yang berhubungan dengan waktu kerja yang lebih

dari 8 jam, maka dapat menurunkan produktivitas kerja serta meningkatnya angka

kecelakaan kerja dan sakit

3. Akibat pembebanan kerja yang berlebihan, maka dapat mengakibatkan kelelahan kerja

Semakin meningkatnya beban kerja, maka konsumsi oksigen akan meningkat sampai

didapat kondisi maksimumnya. Beban kerja yang lebih tinggi yang tidak dapat

dilaksanakan dalam kondisi aerobik, disebabkan oleh kandungan oksigen yang tidak

mencukupi untuk suatu proses aerobik. Akibatnya adalah manifestasi rasa lelah yang

ditandai dengan meningkatnya kandungan asam laktat.

4. Akibat beratnya beban kerja, maka dapat menimbulkan cedera kerja. Hal itu karena

konsumsi energi sangat terbatas dalam mengatasi beratnya beban kerja, tetapi tubuh

berusaha mengatasi beratnya beban kerja sehingga menimbulkan cedera kerja.

5. Salah satu masalah di perkantoran adalah keluhan low back pain yang berhubungan

dengan beban kerja, terutama cara angkat mengangkat serta sikap kerja tidak

ergonomik. Low back pain adalah gejala yang umum dari berbagai penyakit yang

mengenai bagian bawah dari pinggul terutama tulang pada persendiannya

6. Pekerjaan fisik yang berat jika diperpanjang akan mengakibatkan perubahan fisiologis

dan dapat diukur. Misalnya saja, detak jantung, penggunaan oksigen dan ketegangan

otot

7. Beban kerja yang terlalu berat juga dapat menimbulkan stres psikologis

8. Beban kerja yang overload, misalnya saja target kerja yang melebihi kemampuan

pekerja yang bersangkutan akan mengakibatkan kelelahan dan berada dalam

ketegangan yang tinggi

9. Setiap beban kerja harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh seseorang. Apabila

beban kerja lebih besar dari kemampuan tubuh maka akan terjadi rasa tidak nyaman

(paling awal), kelelahan (overstress), kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit dan

produktivitas menurun (paling akhir). Sebaliknya, apabila beban kerja lebih kecil dari

kemampuan tubuh maka akan terjadi understress, kejenuhan, kebosanan, kelesuan,

kurang produktif dan sakit. (8)

22

Page 23: 94868654 Makalah PBL Blok 6

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai

media untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali

berbagai sistem organ.

Pengendalian fungsi berbagai sistem organ oleh sistem saraf berjalan relatif lebih

cepat dibandingkan dengan sistem humoral, karena komunikasi berjalan melalui proses

penghantar impuls listrik di sepanjang saraf.

Jadi, rasa sakit, kesemutan dan kerja otot itu sangat di pengaruhi oleh sistem saraf

kita.

23

Page 24: 94868654 Makalah PBL Blok 6

Daftar Pustaka

1. Sistem saraf manusia. Edisi 26 Mei 2008. Diunduh dari www.freewebs.com/.../SISTEM%20 SARAF %20 MANUSIA ,%20materi%203.doc , 30 April 2010

2. Sistem saraf. Diunduh dari http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab2_sistem_saraf.pdf, 29 april 2010

3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC; 2003.h.161-624. Guyton A. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2004.h.148-685. Luciano DS, Vander AJ. Human function and structure. Mc graw hill international book

Co; 2000.p.113-122 6. Sherwood lauralee.fisiologi manusia,dari sel ke system,ed 2.2001.EGC:Jakarta.bab 7.hal

197-201.7. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2008.h.72

8. Hubungan antara beban kerja dengan tingkat kelelahan kerja. Edisi 27 februari 2009.

Diunduh dari http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH930f.dir/doc.pdf , 2

Mei 2010

24