SIGMA, Vol. 10, No. 1, Januari 2007: 83-102 ISSN: 1410-5888

83

MIMBA (Azadirachta indica A. Juss, suku Meliaceae), TANAMAN MULTI MANFAAT YANG DAPAT MENANGGULANGI

PERSOALAN RAKYAT INDONESIA

C. J. Soegihardjo Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada,

Sekip Utara, Yogyakarta 55281. Alamat e-mail: csoegihardjo@yahoo.com

Abstract Neem (Azadirachta indica A.Juss., family Meliaceae) has attracted world-

wide prominence in recent years, owing to its wide range of medicinal properties. Neem has been extensively used in Ayurveda, Siddha, Unani, and Homoeopathic medicine and has become a complementary and alternative of modern medicine. Neem elaborates a vast array of biologically active compounds that are chemically diverse and structurally complex. More than 140 compounds have been isolated from different parts of neem. All parts of the neem tree, e.g. leaves, flowers, seeds, fruits, roots and bark have been used traditionally for the treatment of in-flammation, infections, fever, skin diseases, and dental disorders. The medicinal utilities have been described especially for neem leaf. This review gives a bird’s eye view mainly on the bioactivities of some of the neem compounds isolated, pharmacological actions of neem extracts, clinical studies, and medicinal applica-tions of neem along with their safety evaluation. Based on these facts, now it is good time to disemminate all information about neem in traditionally uses for Indo-nesian people and to encourage scientists for investigating neem.

Keywords: Neem, Azadirachta indica A. Juss., Meliaceae, ethnobotanical uses, in-

vestigations, mini review 1. Pendahuluan

Tanaman mimba merupakan satu suku dengan tanaman mahoni telah digunakan se-bagai obat sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, tercantum dalam Ayurveda; dalam bahasa Sansekerta disebut “nimba” dan ini berasal dari kata “nimbati ivasthyamdadati” yang berarti “neem, to give good health”. Dalam kekawin India sering disebut Sarva Roga Nivarini yang artinya adalah “The One That Can Cure All Ailments”. Mahatma Gandhi, pejuang kemerdekaan India dalam melawan penjajah Inggris dengan cara Svadhesi, yang artinya mencukupi diri se-cara mandiri, memberikan semangat kepada para peneliti untuk meneliti pohon mimba sebagai program revitalisasi bangsa India. Tanaman ini di India, dinamai 'village dispensary' atau “vil-lage pharmacy” (NeemTreeFarms.com). Selain itu, pohon mimba dalam bahasa Sansekerta disebut “arishtha” yang berarti penyembuh penyakit (reliever of sickness). Pohon mimba juga merupakan tanaman yang telah berabad-abad dikenal dan dimanfaatkan di berbagai kawasan dunia.

Penyakit rematik, kencing manis, malaria, radang, penyakit infeksi karena bakteri, jamur, atau virus, penyakit tukak lambung, tekanan darah tinggi, radang geligi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh rakyat Indonesia. Untuk menanggulangi penyakit-penyakit tersebut seringkali orang harus minum obat modern (conventional medicine) seumur hidupnya, agar kualitas hidupnya terjamin.

Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis ingin membantu menyelesaikan persoalan yang berlangsung di negara kita, dengan memanfaatkan tanaman mimba (Azadirachta indica A. Juss., suku Meliaceae) secara proporsional dan maksimal. Seperti diketahui, tanaman ini di India, oleh penduduk dinamai village dispensary atau village pharmacy (NeemTreeFarms.com). Tanaman ini sangat dekat kekerabatannya dengan pohon mindi (Melia azedarach L.) yang me-rupakan tanaman yang banyak ditanam guna dimanfaatkan kayunya. Untuk tujuan pengobatan daun mindi sifatnya lebih toksis, walaupun demikian dahulu juga pernah digunakan sebagai

C.J. Soegihardjo

84 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

obat tradisional. Menurut pengamatan penulis, tanaman mindi pernah dijual di beberapa apotek di Yogyakarta. Perbedaan kedua tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 1. Dalam uraian ini akan dilaporkan mengenai uraian tanaman serta beberapa penelitian yang terkait dengan kegunaannya yang dapat dikembangkan. 2. Klasifikasi

Sistematika tumbuhan mimba menurut De Jussieu (1830) cit. Biswas et al., (2002) adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Anak divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Anak kelas : Sympetalae Bangsa : Rutales Anak bangsa : Rutinae Suku : Meliaceae Anak suku : Melioideae Tribus : Melieae Marga : Azadirachta Jenis : Azadirachta indica A. Juss. Sinonim : Antelaea azadirachta (L.) Adelb. Melia azadirachta L. Nama daerah : Imba, mimba (Jawa); membha, mempheuh (Madura); intaran, mimba (Bali). Nama asing : neem, margosa, Indian lilac (Inggris), margosier (Belanda), nim, nimba

(Sansekerta), sabah-bah, azad, darkhtu Hind (Arab), dawoon, nambu, baypay (Malaysia), margosa, nimbo (Portugis), tamabin, kamakha (Burma), Indischer zadrach (Jerman).

3. Morfologi

Mimba berupa pohon sedang, tingginya 8 – 50 m. Namun pada umumnya pada kondisi yang baik tingginya 35 – 40 m. Cabangnya menyebar, tidak rapat. Rantingnya nisbi pendek, panjangnya dapat mencapai 1,5 – 3,5 m. Kulit batang keras, mudah patah, bewarna abu-abu keputih-putihan atau coklat kemerahan. Kayunya bewarna putih keabu-abuan. Akar mengikuti sistem lateral, permukaan lateral akarnya dapat mencapai lebih dari 18 m. Daun tunggal, tidak berpasangan, berbentuk bundar telur memanjang, tidak setangkup (asimetris) sampai serupa bulan sabit agak melengkung, panjangnya 3-8 cm, lebar 3-4 cm, berbau lemah, rasanya pahit, bewarna coklat kehijauan sampai hijau tua, daun yang muda bewarna kemerahan sampai keunguan, daun yang berada diujung seringkali hilang. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan yang lainnya (Gambar 1)

A B C

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 85

D E F

G H I

Gambar 1. Foto bunga (A), buah (B), buah masak (C), daun mimba (D); serta daun (E); daun

(F), bunga (G), bunga (H), dan buah mindi (I) (www.toptropicals.com)

Bunganya dalam tandan, tersusun di ketiak daun, bewarna putih, baunya harum, pan-jang 5-6 mm, lebar 8-11 mm. Buahnya berbentuk bulat telur memanjang sampai bundar dan bila masak berukuran (1,4-2,8) kali (1,0-1,5) cm, bewarna hijau saat masih mentah dan bila ma-sak bewarna hijau kekuningan sampai kuning, kulit buah tipis. Bijinya berukuran (0,9-2,2) kali (0,5-0,8) cm (Gambar 1) (Schmutterer,1995; Anonim,1989).

4. Habitat

Mimba (Azadirachta indica A.Juss), lebih terkenal dengan mimba (neem tree), salah satu anggota suku (familia) Meliaceae, satu suku dengan mahoni. Tanaman ini berupa pohon ber-daun lebar, tingginya dapat mencapai 30 m, garis tengah batang dapat mencapai 2,5 m dan dapat hidup sampai 200 tahun. Berakar tunggang dan dapat ke dalam tanah serta mudah bera-daptasi dengan air sedikit serta hara dari berbagai tipe tanah, namun akarnya yang mendalam sangat peka terhadap kekurangan air (waterlogging). Tumbuhan ini tahan terhadap iklim yang

panas dan kering, di mana suhunya dapat mencapai 50C dan curah hujan tahunan berkisar antara 400 sampai 1.200 mm. Tumbuhan ini juga tahan terhadap kekeringan dan tanah kurus, berbatu, berongga, bahkan tanah yang asam. Tumbuhan ini berbuah, bentuk bulat telur, pan-jangnya 2 cm, dan muncul di ranting sebagai rangkaian.

Kandungan metabolit sekunder dalam bijinya cukup tinggi kadarnya (National Research Council, 1992). Kenyataannya tanaman yang tumbuh di daerah yang beriklim dengan curah hujan rendah menghasilkan biji dengan kadar metabolit sekunder tinggi (Schmutterer,1990).

Tumbuhan mimba dipercaya asli dari Assam dan Burma di Asia Selatan, namun dilapor-kan pula bahwa tumbuhan ini asli dari Pakistan, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, dan Indonesia (National Research Council, 1992). Oleh Biswas et al. (2002) mimba dilaporkan berasal dari Indo-Malaya. Tumbuhan ini juga tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia (Verkerk et al., 1993). Hal ini merupakan hal yang penting untuk produksi ekstrak mimba secara komersial. Mimba telah berhasil dikembangkan dengan baik di Australia, Haiti, Afrika Barat, Republik Dominika, Ekuador, Puerto Rico, Kepulauan Virgin, maupun di daratan Amerika Serikat, seperti di Florida, California, Oklahoma, dan Arizona (Jacobson, 1990; Schmutterer, 1990; Verkerk et al., 1993). Bahkan di Arizona diseleksi varitas tanaman yang tahan terhadap

udara beku, dan toleran terhadap suhu rendah, yaitu pada minus 18C (Jacobson,1990).

C.J. Soegihardjo

86 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Di Indonesia pohon mimba banyak dijumpai di dataran rendah di Jawa bagian utara dan barat, Bali, Lombok, dan Sumbawa. Pohon mimba tumbuh di tempat kering, pinggir jalan di Ja-wa Timur, dan Bali (Anonim,1986). Di D.I.Yogyakarta mimba ditanam di pekarangan dan di tepi jalan, namun tidak banyak. 5. Budidaya

Budidaya tanaman mimba sangat mudah. Dapat dilakukan dengan biji atau pencangkokan. Perbanyakan dengan biji merupakan metode pilihan, utamanya dalam memu-dahkan transportasi dan pengepakan. Pengecambahan biji tidak ditemui kesulitan, bahkan buah yang kering dan belum masakpun dapat berkecambah membentuk tanaman bibit. Penge-cambahan dalam sekala besar dilakukan dengan media pasir, pemindahan ke polibag setelah berumur satu bulan, kemudian dipindahkan ke lapangan setelah tanaman bibit mencapai tinggi 30 sampai 45 cm. Dengan cara demikian keberhasilannya sangat tinggi (National Research Council, 1992; Jacobson, 1990)

Pohon mimba dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, tetapi yang paling baik adalah yang resapannya baik dan tanah berpasir (pH 6,2 - 7,0). Pohon mimba ini pohon dengan tipe

tropis dan subtropis dan tetap hidup pada suhu tahunan berkisar antara 21 - 32C. Pohon ini

sangat toleran terhadap suhu sangat tinggi sampai 49C, misalnya di padang Arafah, namun

kebanyakan tidak tahan terhadap suhu di bawah 4C (www.wikipedia.org, 2006).

6. Konservasi Studi perbandingan keragaman morfologi dan kandungan minyak dalam Azadirachta in-

dica A. Juss telah diteliti (Sidhu et al., 2003; Kaura, 1998). Tanaman mimba memiliki sifat serta potensi sebagai pestisida alami (biopesticide) yang

baik untuk tanaman pangan dan tanaman hias (Schmutterer, 1990). 7. Kandungan kimia

Dari berbagai bagian tanaman mimba telah berhasil diisolasi lebih dari 140 senyawa kimia. Senyawa kimia ini dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu golongan isoprenoid, misalnya diterpenoid (9,10,11) dan triterpenoid, yaitu protomeliasin, limonoid, azadiron dan turunannya, azadiraktin (4), gedunin (3) dan turunannya, senyawa tipe vilasinin dan C-sekomeliasin, seperti nimbin (1), nimbolida (2), mahmoodin (5) dan nonisoprenoid, seperti polisakarida (14,15,16), polifenolat (Singh, et al., 2005), seperti asam galat (6), flavonoid, dihidrokalkon, kumarin, tanin, dan senyawa alifatik (Agrawal,2005). Zat pahit tetranortriterpena, termasuk nimbidin, nimbin (1), nimbinin, nimbidinin, nimbolida (2), dan asam nimbidat. Dilaporkan oleh van der Nat et al. (1991

b), dalam mimba ditemukan pula senyawa polifenolat

dengan metode HPLC, yaitu asam galat (6), (+) galokatekin, (-) epikatekin (7), (+) katekin (8), dan epigalo-katekin (Biswas,et al.,2002), senyawa belerang (12, 13). Selain itu, beberapa se-nyawa lain telah ditemukan pula (Siddiqui et al., 2002; Hallur et al., 2002; Luo et al., 2000; Sid-diqui et al., 2000; Siddiqui et al., 1999; Luo et al., 1999; Ramakrishna & Pattabiraman, 1981).

Analisis kualitatif dan kuantitatif azadiraktin dalam biji maupun biomasa hasil kultur jarin-gan mimba (Schaaf et al., 2000). Elusidasi azadirinin dari akar mimba oleh Ara dan Siddiqui (1992). Identifikasi gum mimba ternyata mengandung senyawa gula amina, yaitu D-glukosamina (Lakshmi & Pattabiraman, 1967) serta glikoprotein (Ramakrishna & Pattabiraman, 1981). Beberapa struktur senyawa lain dalam mimba yang memiliki bioaktivitas tercatum pada Gambar 2 (Biswas et al., 2002).

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 87

Gambar 2. Struktur beberapa senyawa dalam mimba yang memiliki bioaktivitas

(Biswas et al., 2002) 8. Kegunaan Sejak lama, mimba telah dikenal dalam pengobatan tradisional, yaitu dalam Ayurveda, Siddha, Unani, serta sistem pengobatan Homoeopathi. Tanaman ini di daerah tropis Amerika dan Afrika juga mempunyai reputasi yang cukup baik untuk mengobati berbagai penyakit (Schmutterer, 1992; Koul & Isman, 1990; Perry, 1980). Mimba digunakan sebagai obat cacing di Pakistan (Jabbar et al., 2006), obat malaria (Kirira et al., 2006; Omar et al., 2003; Benoit et al., 1998), untuk kesehatan mulut di Nigeria (Bukar, et al., 2004), obat demam (Ajaiyeoba, 2003), obat jerawat (Jain & Basal, 2003), pengusir nyamuk (Seyoum, 2002; Wandscheer, et al., 2004), antifungal (Fabry et al., 1996; Nwosu & Okafor, 1995), antiskabies (Charles & Charles, 1992), obat anjing (Lans et al., 2000), antifertilitas (Upadhyay et al., 1990; Khillare & Shrivastav, 2003; Mishra & Singh, 2005), imunomodulator (Labadie et al., 1989). Oleh Brahmachari (2004) dan Subapriya & Nagini (2005) tanaman mimba disebut omnipotent plant artinya tanaman dengan berbagai potensi pengobatan. Hal ini juga dapat ditemukan dalam uraiannya mengenai tanaman mimba di www.neemfoundation.org.

C.J. Soegihardjo

88 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

9. Efek Farmakologi 9.1. Aktivitas Antiinflamasi, Analgesik, Antipiretika

Dalam membuktikan efektifitas mimba sebagai obat hiperasiditas (sekresi asam lambung yang berlebihan) dan antitukak lambung telah dilakukan penelitian (Bandyopadhyay et al., 2002; Jain & Basal, 2003; Raji et al., 2004; Bandyopadhyay et al., 1998; Chattopadhyay, 1993; Garg et al., 1993), sedangkan efek analgesik oleh Khanna (1995) dan Dahanukar et al., 2000), dan antiradang antara lain oleh Winarsih (2001), Rahayu, 2001, dan Fujiwara et al. (1984).

9.2. Antioksidan Aktivitas antioksidan ekstrak biji mimba pernah dilakukan (Arivazhagan et al., 2004; Hanachi et al., 2004; Rao, et al., 1998; ). 9.3. Aktivitas Imunomodulatori Efek ekstrak daun dan minyak mimba untuk meningkatkan kekebalan dansebagai imunostimulan, juga telah diteliti (Beuth et al., 2006; Gangar et al., 2006; Haque et al., 2006; SaiRam et al., 1997; Ray et al., 1996; Sen et al., 1992; Upadhyay et al., 1992; van der Nat et al., 1991

a, van der Nat et al., 1991

b; Labadie et al., 1989; van der Nat, et al., 1987).

9.4. Efek Kemopreventif

Penelitian mimba mengenai efek kemopreventif atau mencegah serangan radikal bebas dan terbentuknya kanker telah dilakukan (Subapriya & Nagini, 2003; Tepsuwan et al., 2002; Kusamran et al., 1998; Aruna & Sivaramkrishnan, 1990).

9.5. Aktivitas Antimalaria Penelitian mengenai aktivitas anti malaria difokuskan dari berbagai segi (Kirira et al., 2006; Udeinya et al., 2006; Udeinya et al., 2004; Omar et al., 2003; Benoit et al.,1996; Wibowo, 1999; MacKinnon et al., 1997; Benoit et al., 1996; Jones, 1994). 9.6. Aktivitas Hipoglikemik

Ekstrak air daun mimba terbukti dapat menurunkan kadar gula darah baik pada hewan uji yang dibuat hiperglikemik, maupun hewan uji normal (Chattopadhyay, 1999; Sen, 1992; Murty, 1978). Beberapa penelitian yang dilakukan melaporkan bahwa pada dosis rendah mimba dapat menurunkan kadar glukosa darah, sedangkan pada dosis tinggi akan meningkatkan kadar gula darah (Jung et al., 2006, Kotowaroo et al., 2006; Mutalik et al., 2005; Saxena & Vikram, 2004; Khosla et al., 2000; Santosa, 2000; Yuniar, 1990). Ekstrak biji mimba mempunyai peran melindungi efek diabetes karena streptozotocin pada tikus (Gupta et al., 2004). 9.7. Kardiovaskular Penelitian efek farmakologi terhadap kardiovaskular, termasuk antihipertensi banyak di-lakukan terhadap ekstrak etanolik daun mimba (Obiefuna & Young, 2005; Khosla et al., 2002; Khosla & Bhanwra, 2002; Chattopadhyay, 1997; Koley & Lal, 1994). 9.8. Aktivitas Antifertilitas Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kemungkinan mimba dapat digunakan sebagai bahan kontrasepsi. Ternyata beberapa penelitian melaporkan bahwa mimba memiliki aktivitas spermisida tanpa menurunkan libido bagi laki-laki. Selain itu, juga telah diteliti kemung-kinan mimba sebagai kontraseptif bagi wanita (AyurvedicCure.com). Banyak penelitian dilaporkan tentang antifertilitas, baik terhadap hewan jantan maupun betina (Mishra & Singh, 2005; Roop et al., 2005; Aladakatti et al., 2001; Mukherjee et al., 1999; Mukherjee & Garg, 1999; Garg et al., 1998; Kasutri et al., 1997; Talwar, 1997

b; Talwar, 1997

a;

Joshi et al., 1996; Mukherjee et al., 1996; Kasturi et al., 1995; Parshad et al., 1994; Upadhyay et al., 1994; Upadhyay et al., 1990, Prakash et al., 1988; Riar et al., 1988 ).

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 89

9.9. Aktivitas Hepatoprotektif Penelitian mengenai hepatoprotektif, utamanya ekstrak daun mimba, telah dilaporkan (Bhanwra et al., 2000; Chattopadhyay, 2003; Yanpallewar et al., 2003). 9.10. Anthelmintika Uji daya anthelmintika (Githiori et al., 2003; Hordegen et al., 2003) infusa daun mimba terhadap Ascaridia galli secara in vitro dilakukan oleh Permata (2000) dan Kusindrati (2001). 9.11. Antiviral

Penelitian mimba sebagai antiviral telah dilakukan terhadap beberapa macam virus patogen terhadap manusia maupun hewan (Udeinya et al., 2004; Parida et al., 2002; Badam et al., 1999; Badam & Joshi, 1999; Chattopadhyay, 1998; Zeitlin et al., 1997; Ray & Sethi, 1972 cit. www. Ayurveda.com; Rao et al., 1969).

9.12. Pengobatan Geligi Berjuta orang Afrika menggunakan ranting mimba (sebagai sikat gigi) untuk menggosok gigi setiap hari. Bahkan para dokter gigi menganjurkan praktek gosok gigi yang kuno tersebut. Ternyata kebiasaan tersebut dapat mencegah penyakit periodontal (Bukar et al., 2004; Pai et al., 2004; Lewis & Elvin-Lewis, 1997). 9.13. Insektisida Banyak penelitian mengenai potensi mimba sebagai insektisida telah dilaporkan (Wand-scheer et al., 2004; Boeke et al., 2003; Kiran et al., 2003; Siddiqui et al., 2003; Seyoum et al., 2002

a; Seyoum et al., 2002

b; Widayanti, 2001; Su & Mulla, 1999; Su & Mulla, 1998; Sagar &

Sehgal, 1996; Rao et al., 1995; Verkerk & Wright, 1993; Miller & Chamberlain, 1989; Rao et al., 1988); terhadap hama pohon mangga (Ray et al., 1996); sebagai repelan (Dua, 1995). Sutopo (1996) melaporkan potensi mimba sebagai penolak serangga penggerek batang lada (Lopho-baris piperis Marsh). Dilaporkan pula oleh Suharti dan Asamaliyah (1995) bahwa tanaman mimba insektisida alami dapat untuk memberantas hama pada hutan industri. 9.14. Aktivitas anxiolytic (pereda kelelahan) Dosis rendah (10, 20, 50, 100, dan 200 mg/kg) ekstrak daun mimba segar menghasilkan efek antianxiety pada tikus, namun pada dosis tinggi (400 dan 800 mg/kg) tidak menunjukkan efek tersebut (Jaiswal et al., 1994; Jaiswal & Bhattacharya, 1994). 9.15. Antibakterial dan Antifungi

Berdasarkan penelitian Khan & Wassilew (1987; cit. AyurvedicCure.com), sediaan mim-ba dapat menghambat bahkan membunuh 14 jenis jamur patogen. Antidermatofita ekstrak air dan etanolik daun mimba terhadap 88 isolat dermatofita dari klinik (Pankajalakshmi, 1994). Pe-nelitian lain dilaporkan oleh beberapa peneliti (Pramularsih, 2001; SaiRam et al., 2000; Bhonde et al., 1999; Das & Mukherjee, 1999; Fabry et al., 1998; Damayanti, 1996; Fabry, 1996; Fabry & Okemo, 1996; Nwosu & Okafor, 1995; Le Grand, 1989).

9.16. Sitotoksik Sitotoksisitas ekstrak daun mimba memiliki sifat bioaktivitas antitumor (Genupur et al., 2006; Husadani, 2003; Haryanti, 2001; Biswas et al., 2002; Ukudugu, 2001; Fujiwara et al., 1982). 9.17. Peternakan Azadiraktin dapat lewat pencernakan hewan pemakan rumput, tinjanya masih dapat membunuh lalat tanduk dan lalat lain (Biswas et al., 2002). Minyak mimba juga bersifat repelan terhadap lalat (Biswas et al., 2002). Bakteri Staphylococcus aureus yang mengakibatkan radang kelenjar susu (mastitis) sapi dapat dilawan oleh mimba; juga terhadap Salmonella sp. Di samp-ing itu, mimba juga bermanfaat untuk berbagai penyakit pada ternak dan hewan piaraan, seperti domba, kambing, kelinci (Vasanthakumar & Sharma, 2000

a; Vasanthakumar & Sharma, 2000

b),

ayam (Nagalakshmi et al., 1999), burung, kucing, dan anjing (www.neemamerica.com).

C.J. Soegihardjo

90 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

9. 18. Antipolutan Mimba bioindikator untuk identifikasi polusi logam Pb dan Zn, karena kedua logam terse-

but diakumulasi dalam kulit kayu (Odukoya et al., 2000). Ketoksikan terhadap siput diteliti oleh Stark (2001), Singh & Singh (2000), Singh et al. (1996).

Bahkan sekarang tanaman mimba telah ditanam dan tumbuh subur di Padang Arafah (Arab Saudi) dan terkenal dengan nama “pohon Soekarno”. Pohon mimba sebagai antipolusi sekaligus pelindung dan dapat hidup sampai 200 sampai 300 tahun (www.neemfoundation.org).

9.19. Antikanker

Penelitian mimba sebagai antikanker banyak dilakukan (Koul et al., 2006; Kumar et al., 2005; Sritanaudomchai et al., 2005; Subapriya et al., 2005

a; Subapriya et al., 2005

b; Arivazha-

gan et al., 2004; Baral & Chattopadhyay, 2004; Subapriya et al., 2004; Arivazhagan et al., 2003; Nakahara et al., 2003; Subapriya & Nagini, 2003; Subapriya et al., 2003; Tepsuwan et al., 2002; Akudugu et al., 2001; Kusamran et al., 1998).

9.20. Ketoksikan Penelitian mengenai ketoksikan mimba juga telah banyak diteliti, utamanya minyak mimba, ekstrak daun, dan ekstrak kulit serta senyawa azadiraktin bauk secara farmakologi, biokimia, dan lingkungan (Boeke et al., 2004; Awad, 2003; Apriyanto, 2002; Raizada et al., 2001; el-Shazly & el-Sharnoubi, 2000; Bandyopadhyay et al., 1998; Mahboob et al., 1998; Ibrahim & Khalid, 1992; Schmutterer, 1992; Koul et al., 1990; Sinniah et al., 1989; Gandhi et al.,1988; Sundaravalli et al., 1982; Sinniah & Baskaran, 1981). 10. Penutup Mimba merupakan tanaman yang mudah tumbuh dengan banyak manfaat. Oleh karena itu, para peneliti Indonesia yang terkait dihimbau untuk melakukan penelitian secara terpadu serta terencana. Diperlukan partisipasi Pemerintah, baik berupa bantuan dana penelitian yang cukup, maupun pengelolaan yang tepat, terarah, serta terkontrol. Perlu diteliti pula secara si-multan, kemungkinan memproduksi sediaan-sediaan dari mimba untuk berbagai keperluan ser-ta layak jual. Dalam kesempatan ini kami mengusulkan agar tanaman mimba dapat dipilih sebagai salah satu tanaman unggulan untuk diteliti secara intensif, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama rakyat Indonesia dapat menikmati hasilnya. Harapan lain adalah agar mimba dita-nam dengan sistem pertanian organik. Produk-produk mimba diharapkan dapat mengurangi pengangguran di negara kita ini.

Kepustakaan

Agarwal, S. S. & Singh, V. K. 1999. “Immunomodulators: A Review of Studies on Indian Medi-cinal Plants and Synthetic Peptides Part I.” Medicinal Plants, PINSA B, 65 (2-3): 179-204.

Agrawal, D.P. 2005. Medicinal Properties of Neem: New Findings. www.neemuses.com. Di-akses tanggal 29-04-2005.

Ajaiyeoba, E. O. et al. 2003. “Cultural Categorization of Febrile Illnesses in Correlation with Herbal Remedies Used for Treatment in Southwestern Nigeria.” J. Ethnopharmacol. Apr, 85 (2-3):179-185.

Akhila, A. & Rani, K. 1999. “Chemistry of the Neem Tree (Azadirachta indica A. Juss.).” Fortschr. Chem. Org. Naturst., 78:147-149.

Akudugu, J., Gade, G., Bohm. L. 2001. “Cytotoxicity of Azadirachtin A in Human Glioblastoma Cell Lines.” Life Sci., 68 (10):1153-1160.

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 91

Aladakatti, R. H. et al. 2001. “Sperm Parameters Changes Induced by Azadirachta indica in Al-bino Rats.” J. Basic Clin. Physiol. Pharmacol., 12 (1): 69-76.

Anonim. 1986. Medical Herb Index in Indonesia, 219. Jakarta: PT Esai-Indonesia.

Anonim. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Apriyanto, A. 2002. “Toksisitas Akut Ekstrak Etanolik Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) pada Mencit.” Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Ara, I. & Siddiqui, B. S. 1992. “Isolation and Structure Elucidation of the Triterpene Azadirinin from the Root of Azadirachta indica.” Fitoterapia, 63 (2): 118-121.

Aruna, K. & Sivaramakrishnan V. M. 1990. “Plant Products as Protective Agents against Can-cer.” Indian J. Exp. Biol. , 28 (11): 1008-1011.

Arivazhagan, S. et al. 2004. “Effects of Aqueous Extracts of Garlic (Allium sativum) and Neem (Azadirachta indica) Leaf on Hepatic and Blood Oxidant-antioxidant Status During Expe-rimental Gastric Carcinogenesis.” J. Med. Food., 7 (3): 334-339.

Arivazhagan, S. & Balasenthil, S. 1999a. “Chemopreventive Potential of Garlic and Neem Dur-

ing Gastric Carcinogenesis Induced by N-methyl-N‟-nitro-N-nitrosoguanidine.” Med. Sci. Res., March 27 (3): 209-212.

Arivazhagan, S. et al. 2004. “Effects of Aqueous Extracts of Garlic (Allium sativum) and Neem (Azadirachta indica) Leaf on Hepatic and Blood Oxidant-antioxidant Status During Expe-rimental Gastric Carcinogenesis.” J Med Food., 7 (3): 334-9.

Awad, O. M. 2003. “Operational Use of Neem Oil as an Alternative Anopheline Larvicide. Part B: Environmental Impact and Toxicological Potential.” East Mediterr. Health J., 9 (4): 646-658.

Badam, L. et al. 1999. “'In vitro' Antiviral Activity of Neem (Azadirachta indica. A. Juss) Leaf Extract Against Group B Coxsackieviruses.” J. Commun. Dis., 31 (2): 79-90.

Badam, L. & Joshi, S. P. 1999. “'In vitro' Antiviral Activity of Neem (Azadirachta indica. A. Juss) Leaf Extract Against Group B Coxsackie Viruses.” J. Commun. Dis., 31 (2): 79-90.

Bajaj, S. & Srinivasan, B. P. 1999. “Investigations Into the Anti-diabetic Activity of Azadirachta Indica.” Indian J. Pharmacol., 31 (2): 138-141.

Bandyopadhyay, U. et al. 2002. “Gastroprotective Effect of Neem (Azadirachta indica) Bark Ex-tract: Possible Involvement of H(+)-K(+)-ATPase Inhibition and Scavenging of Hydroxyl Radical.” Life Sci., 71 (24): 2845-2865.

Bandyopadhyay, U. et al. 2004. “Clinical Studies on the Effect of Neem (Azadirachta indica) Bark Extract on Gastric Secretion and Gastroduodenal Ulcer.” Life Sci., 75 (24): 2867-2878.

Bandyopadhyay, U. et al. 1998. US-Patent 5, 730, 986. Corresponding to Indian Patent 1100/Del/95.

Baral, R. & Chattopadhyay, U. 2004. “Neem (Azadirachta indica) Leaf Mediated Immune Activa-tion Causes Prophylactic Growth Inhibition of Murine Ehrlich Carcinoma and B16 Mela-noma.” Int. Immunopharmacol., 4 (3): 355-366.

C.J. Soegihardjo

92 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Baswa, M. et al. 2001. “Antibacterial Activity of Karanj (Pongamia pinnata) and Neem (Azadi-rachta indica) Seed Oil: a Preliminary Report.” Microbios., 105 (412): 183-189.

Benoit, F. et al. 1996. “In Vitro Antimalarial Activity of Vegetal Extracts Used in West African Traditional Medicine.” Am. J. Trop. Med. Hyg., 54 (1): 67-71.

Beuth, J. et al. 2006. Enhancement of Immune Responses to Neem Leaf Extract (Azadirachta Indica) Correlates with Antineoplastic Activity in BALB/c-mice.” In Vivo, 20 (2): 247-251.

Bhanwra, S. et al. 2000. “Effect of Azadirachta indica (Neem) Leaf Aqueous Extract on Parace-tamol-induced Liver Damage in Rats.” Indian J. Physiol. Pharmacol., 44 (1): 64-68.

Bhonde, S. B. et al. 1999. “In Vitro Evaluation on Inhibitory Nature of Some Neem Formulations Against Plant Pathogenic Fungi.” Hindustan Antibiot. Bull., 41 (1-4): 22-24.

Biswas, K. et al. 2002. “Biological Activities and Medicinal Properties of Neem (Azadirachta in-dica).” Review Curr. Sci. 82 (11): 1336-1345.

Boeke, S. J. et al. 2004. “Safety Evaluation of Neem (Azadirachta indica) Derived Pesticides.” J. Ethnopharmacol., 94 (1): 25-41.

Brahmachari, G. 2004. “Neem an Omnipotent Plant: a Retrospection.” Review Chembiochem., 5 (4): 408-421.

Bukar, A. et al. 2004. “Traditional Oral Health Practices among Kanuri Women of Borno State, Nigeria.” Odontostomatol. Trop., 27 (107): 25-31.

Charles, V. & Charles, S. X. 1992. “The Use and Efficacy of Azadirachta indica ADR ('Neem') and Curcuma Longa ('Turmeric') in Scabies. A pilot study.” Trop. Geogr. Med.,44 (1-2): 178-181.

Chattopadhyay, I. et al. 2004. “Mechanism of Antiulcer Effect of Neem (Azadirachta indica) Leaf Extract: effect on H+-K+-ATPase, Oxidative Damage and Apoptosis.” Inflammopharma-cology, 12 (2): 153-176.

Chattopadhyay, R. R. 1997. “Effect of Azadirachta indica Hydroalcoholic Leaf Extract on the Cardiovascular System.” Gen. Pharmacol., 28 (3): 449-451.

Chattopadhyay, R. R. 1998. Possible Biochemical Mode of Anti-inflammatory Action of Azadi-rachta indica A. Juss. in Rats, Indian J. Exper. Biol., 36 (4): 418-420.

Chattopadhyay, R. R. 1999a. “A Comparative Evaluation of Some Blood Sugar Lowering Agents

of Plant Origin.” J. Ethnopharmacol., 67 (3): 367-372.

Chattopadhyay, R. R. 1999b. “A Comparative Evaluation of Some Blood Sugar Lowering

Agents of Plant Origin.” J. Ethnopharmacol., 67 (3): 367-372.

Chattopadhyay, R. R. 1999c. “Possible Mechanism of Antihyperglycemic Effect of Azadirachta

indica Leaf Extract: Part V.” J. Ethnopharmacol., 67 (3): 373-376.

Chattopadhyay, R. R. 2000. “Possible Mechanism of Antihyperglycemic Effect of Azadirachta indica Leaf Extract: Part V.” Pakistan J. Sci. and Indus. Res., 43 (1): 46-49.

Chattopadhyay, R. R. 2003. Possible Mechanism of Hepatoprotective Activity of Azadirachta indica Leaf Extract: Part II.” J. Ethnopharmacol., 89 (2-3): 217-219.

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 93

Dahanukar, S. A. et al. 2000. “Pharmacology of Medicinal Plants and Natural Products.” Indian J. Pharmacol., 32: S81-S118.

Das, B. K. & Mukherjee S. C. 1999. “Neem (Azadirachta indica) Extract as an Antibacterial Agent Against Fish Pathogenic Bacteria.” Indian J. Exper. Biol., 37 (11): 1097-1100.

Dasgupta, T. et al. 2004. „Chemopreventive Potential of Azadirachta indica (Neem) Leaf Extract in Murine Carcinogenesis Model Systems.” Ethnopharmacol., 92 (1): 23-36.

Dhar, R. et al. 1998. “Inhibition of the Growth and Development of Asexual and Sexual Stages of Drug-sensitive and Resistant Strains of the Human Malaria Parasite Plasmodium Fal-ciparum by Neem (Azadirachta indica) Fractions.” J. Ethnopharmacol., 61 (1): 31-39.

el-Shazly, M. M. & el-Sharnoubi, E. D. 2000. “Toxicity of a Neem (Azadirachta indica) Insecti-cide to Certain Aquatic Organisms.” J. Egypt. Soc. Parasitol., 30 (1): 221-231.

Fabry, W. et al. 1996. “Fungistatic and Fungicidal Activity of East African Medicinal Plants.” My-coses., 39 (1-2): 67-70.

Fabry, W. & Okemo, P. 1996. “Activity of East African Medicinal Plants Against Helicobacter pylori.” Chemotherapy, 42 (5): 315-317.

Gandhi, M. et al. 1988. “Acute Toxicity Study of the Oil from Azadirachta indica Seed (Neem Oil).” J. Ethnopharmacol., 23 (1): 39-51.

Gangar, S. C. et al. 2006. Modulatory Effects of Azadirachta indica on Benzo(a)pyrene-induced Forestomach Tumorigenesis in Mice.” World J. Gastroenterol., 12 (17): 2749-2755.

Garg, S. et al. 1998. “Immunocontraceptive Activity Guided Fractionation and Characterization of Active Constituents of Neem (Azadirachta indica) Seed Extracts.” J. Ethnopharmacol., 60 (3): 235-246.

Genupur, A. et al. 2006. “Synthesis and Cytotoxicity of Novel Isomeric C-seco Limonoids.” Eur. J. Med. Chem., 41(8): 997-1002.

Githiori, J. B. et al. 2003. “Evaluation of Anthelmintic Properties of Extracts from Some Plants Used as Livestock Dewormers by Pastoralist and Smallholder Farmers in Kenya Against Heligmosomoides Polygyrus Infections in Mice.” Vet. Parasitol., 118 (3-4): 215-226.

Grover, J. K. et al. 2002. “Medicinal Plants of India with Anti-diabetic Potential.” J. Ethnophar-macol., 81 (1): 81-100.

Gupta, S. et al. 2004. “Protective Role of Extracts of Neem Seeds in Diabetes Caused by Strep-tozotocin in Rats.” J. Ethnopharmacol., 90 (2-3): 185-189.

Hallur, G. et al. 2002. “Three New Tetranortriterpenoids from Neem Seed oIl.” J. Nat. Prod., 65 (8): 1177-1179.

Hanachi, P. et al. 2004. “The Effect of Azadirachta indica on Distribution of Antioxidant Ele-ments and Glutathione S-transferase Activity in the Liver of Rats During Hepatocarcino-genesis.” Asia Pac. J. Clin. Nutr., 13 (Suppl): S170.

Haque, E. et al. 2006. “Prophylactic Dose of Neem (Azadirachta indica) Leaf Preparation Re-stricting Murine Tumor Growth is Nontoxic, Hematostimulatory, and Immunostimulatory.” Immunopharmacol. Immunotoxicol., 28 (1): 33-50.

C.J. Soegihardjo

94 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Haryanti, R. 2001. “Uji Toksisitas Ekstrak Etanolik Daun Azadirachata indica Juss terhadap Lar-va Artemia salina Leach serta Profil Kromatografi Lapis Tipis.” Skripsi. Yogyakarta: Fa-kultas Farmasi UGM.

HealthGate CAM Medical Review Board. 2003. Herbs & Supplements: Neem. EBSCO Publish-ing.

Hordegen, P. et al. 2003. “The Anthelmintic Efficacy of Five Plant Products Against Gastrointes-tinal Trichostrongylids in arTificially Infected Lambs.” Vet. Parasitol., 117 (1-2): 51-60.

Husadani, Y. B. 2003. “Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Mimba (Azadirachata indica Juss.) terhadap Sel Myeloma.” Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.

Ibrahim, I. A. & Khalid, S. A. 1992. “On the Toxicology of Azadirachta indica Leaves.” J. Ethno-pharmacol., 35 (3): 267-273.

Jabbar, A. et al. 2006. “An Inventory of the Ethnobotanicals Used as Anthelmintics in the Southern Punjab (Pakistan).” J. Ethnopharmacol, 108 (1): 152-154.

Jacobson, M. 1990. “Review of Neem Research in the United States.” In: Locke, J. C. and Law-son, R. H. (Eds.) Proceedings of a Workshop on Neem’s Potential in Pest Management Programs. Beltsville, MD: USDA-ARS. 4 -14.

Jain, A. & Basal, E. 2003. “Inhibition of Propionibacterium Acnes-induced Mediators of Inflam-mation by Indian Herbs.” Phytomedicine, 10 (1): 34-38.

Jaiswal, A. K. et al. 1994. “Anxiolytic Activity of Azadirachta indica Leaf Extract in Rats.” Indian J. Exp. Biol., 32 (7): 489-491.

Jensen, J. T. 2002. “Male Contraception.” Curr. Womens Health Rep., 2 (5): 338-345.

Jones, S. W. 1994. “Sexual Development Malaria Parasites is Inhibited in Vitro By Neem Extract and its Semi-synthetic Analogues.” FEMS Microbiol. Lett., 120 (3): 267-273.

Joshi, A. R. et al. 1996. “Effect of Azadirachta indica Leaves on Testis and Its Recovery in Albi-no Rats.” Indian J. Exp. Biol., 34 (11): 1091-1094.

Joshi, S. N. et al. 2005. “Phase I Safety Study of Praneem Polyherbal Vaginal Tablet Use Among HIV-uninfected Women in Pune, India.” Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg., 99 (10): 769-774.

Joshi, P. C. & Lockwood, J.A. 2000. “Antifeedent Effect of Aqueous Extract of Neem (Azadi-rachta indica A. Juss) Leaves on Oxya Velox F. (Orthoptera: Acrididae).” J. Agric. Urban Entomol., 17 (1): 21-26.

Jung, M. et al. 2006. “Antidiabetic Agents from Medicinal Plants.” Curr. Med. Chem., 13 (10): 1203-1218.

Kasturi, M. et al. 2002. “Ultrastructural Changes Induced by Leaves of Azadirachta indica (Neem) in the Testis of Albino Rats.” J. Basic Clin. Physiol. Pharmacol., 13 (4): 311-328.

Kasutri, M. et al. 1997. “Effects of Azadirachta indica Leaves on the Seminal Vesicles and Ven-tral Prostate in Albino Rats.” Indian J. Physiol. Pharmacol., 41 (3): 234-240.

Kaur, G. et al.. 2004. “Nimbidin Suppresses Functions of Macrophages and Neutrophils: Relev-ance to Its Antiinflammatory Mechanisms.” Phytother. Res., 18 (5): 419-424.

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 95

Kaura, S. K. et al. 1998. “Morphological and Oil Content Variation in Seeds of Azadirachta indi-ca A. Juss. (Neem) from Northern and Western Provenances of India.” Plant Foods Hum Nutr., 52 (4): 293-8.

Khanna, N. et al. 1995. “Antinociceptive Action of Azadirachta indica (Neem) in Mice: Possible Mechanisms Involved.” Indian J. Exp. Biol., 33 (11): 848-850.

Khillare, B. & Shrivastav, T.G. 2003. “Spermicidal Activity of Azadirachta indica (Neem) Leaf Extract.” Contraception., 68 (3): 225-229.

Khosla, P. et al. 2000. “A Study of Hypoglycaemic Effects of Azadirachta indica (Neem) in Nor-maland Alloxan Diabetic Rabbits.” Indian J. Physiol. Pharmacol., 44 (1): 69-74.

Khosla, P. et al. 2002. “A Study of Cardiovascular Effects of Azadirachta indica (Neem) on Iso-lated Perfused Heart Preparations.” Indian J. Physiol. Pharmacol., 46 (2): 241-244.

Khosla, P. & Bhanwra, S. 2000. “A Study of Hypoglycamic Effects of Azadirachta indica (NEEM) in Normal and Alloxan Diabetic Rabbits.” Indian J. Physiol. Pharmacol., 44 (1): 69-74.

Kiran, U. & Patra, D. D. 2003. “Medicinal and Aromatic Plant Materials as Nitrification Inhibitors for Augmenting Yield and Nitrogen Uptake of Japanese Mint (Mentha arvensis L. Var. pi-perascens).” Bioresour. Technol., 86 (3): 267-276.

Kirira, P. G. et al. 2006. “Anti-plasmodial Activity and Toxicity of Extracts of Plants Used in Tra-ditional Malaria Therapy in Meru and Kilifi Districts of Kenya.” J. Ethnopharmacol., 106 (3): 403-407.

Koley, K. M. & Lal, J. 1994. “Pharmacological Effects of Azadirachta indica (Neem) Leaf Extract on the ECG and Blood Pressure of Rat." Indian J. Physiol. Pharmacol., 38 (3): 223-225.

Kotowaroo, M. I. et al. 2006. “Screening of Traditional Antidiabetic Medicinal Plants of Mauritius for Possible Alpha-amylase Inhibitory Effects in Vitro." Phytother Res., 20 (3): 228-231.

Koul, A. et al. 2006a. “Chemomodulatory Effects of Azadirachta indica on the Hepatic Status of

Skin Tumor Bearing Mice, Phytother. Res., 20 (3): 169-177.

Koul, A. et al. 2005 Ethanolic Neem (Azadirachta indica) Leaf Extract Induces Apoptosis in the Hamster Buccal Pouch Carcinogenesis Model by Modulation of Bcl-2, Bim, Caspase 8 and Caspase 3." Asian Pac. J. Cancer Prev., 6 (4): 515-520.

Koul A. et al. 2006b. “Inhibitory Effects of Azadirachta indica on DMBA-induced Skin Carcinoge-

nesis in Balb/c Mice." Mol. Cell Biochem., 283 (1-2): 47-55.

Koul, O. et al. 2004. “Bioefficacy and Mode-of-action of some Limonoids of Salannin Group from Azadirachta indica A. Juss and Their Role in a Multicomponent System Against Lepidop-teran Larvae." J Biosci., 29 (4): 409-16.

Koul, O. & Isman, M. B. 1990. “Properties and Uses of Neem." Azadirachta indica. Canadian Journal Of Botany, 68 (1): 1-11.

Kumar S. et al. 2005. “Anticancer Effects of Ethanolic Neem Leaf Extract on Prostate Cancer cell Line (PC-3)." J Ethnopharmacol., Dec 22.

C.J. Soegihardjo

96 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Kusamran, W. R. et al. 1998. “Effects of Neem Flowers, Thai and Chinese Bitter Gourd Fruits and Sweet Basil Leaves on Hepatic Monooxygenases and Glutathione S-transferase Ac-tivities, and in Vitro Metabolic Activation of Chemical Carcinogens in Rats." Food Chem. Toxicol., 36 (6): 475-484.

Kusindrati, M. 2001. “Daya Anthelmintik Ekstrak Etanolik Kulit Batang Mimba (Azadirachata in-dica Juss.) terhadap Cacing Ascaridia galli secara In Vitro." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Labadie, R. P. et al. 1989. "An Ethnopharmacognostic Approach to the Search for Immunomo-dulators of Plant Origin." Planta Med., 55 (4): 339-348.

Lakshmi S. U. & Pattabiraman T. N. 1967. “Studies on Plant Gums: I--Identification of Nitrogen-ous Compounds in Neem (Azadirachta indica) Gum and Isolation of D-glucosamine." In-dian J. Biochem., 4 (3): 181-183.

Larson, L. L. 1993. “Materials Under Trial: Information on Composition, Formulation and Suppli-ers." Insecticide and Acaricide Tests, 18: 375-390.

Larson, R. O. 1990. “Commercialization of the Neem Extract Margosan-O in a USDA Collabora-tion." In: Locke, J.C., and Lawson, R.H. (eds.) Proceedings of a workshop on neem's Po-tential in Pest Management Programs, USDA-ARS, Beltsville, MD. ARS-86, 23-28.

Le Grand, A. 1989. “Anti-infective Phytotherapies of the Tree-savannah, Senegal (Occidental Africa). III: A Review of Phytochemical Substances and the Antimicrobial Activity of 43 species." J. Ethnopharmacol., 25 (3): 315-338.

Lewis, W. H. & Elvin-Lewis, M. P. F. 1997. Medical Botany – Plants Affecting Man’s Health, 118, 246-247, 238, 351,366. New York: A Wiley Interscience Publication, John Wiley and Sons.

Luo X. D. et al. 1999. “Two Novel Azadirachtin Derivatives from Azadirachta indica." J. Nat. Prod., 62 (7): 1022-1024.

Luo X. D. et al. 2000. “A New Triterpenoid from Azadirachta indica." Fitoterapia., 71 (6): 668-672.

MacKinnon S. et al. 1997. “Antimalarial Activity of Tropical Meliaceae Extracts and Gedunin De-rivatives." J. Nat. Prod., 60 (4): 336-341.

Mahboob M. et al. 1998. “The Effect of Subacute Administration of a Neem Pesticide on Rat Metabolic Enzymes." J. Environ. Sci. Health B., 33 (4): 425-38.

Miller J. A. & Chamberlain W. F. 1989. “Azadirachtin as a Larvicide Against the Horn Fly, Stable Fly, and House Fly (Diptera: Muscidae)." J. Econ. Entomol., 82 (5): 1375-1378.

Mishra R. K. & Singh S. K. 2005. “Effect of Aqueous Leaf Extract of Azadirachta indica on the Reproductive Organs in Male Mice." Indian J. Exp. Biol., 43 (11): 1093-1103.

Mukherjee S. et al. 1999. “Early Post Implantation Contraceptive Effects of a Purified Fraction of Neem (Azadirachta indica) Seeds, Given Orally in Rats: Possible Mechanisms Involved." J. Ethnopharmacol., 67 (3): 287-296.

Mukherjee S. et al. 1996. “Purified Neem (Azadirachta indica) Seed Extracts (Praneem) Abro-gate Pregnancy in Primates." Contraception., 53 (6): 375-378.

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 97

Mukherjee, S. & Garg, S. 1999. “Early Post Implantation Contraceptive Effects of a Purified Fraction Of Neem (Azadirachta indica) Seeds, Given Orally in Rats: Possible Mechan-isms Involved." J. Ethnopharmacol., 67 (3): 287-296.

Mutalik S. et al. 2005. “Effect of Dianex, a Herbal Formulation on Experimentally Induced Di-abetes Mellitus." Phytother. Res., 19 (5): 409-415.

Nagalakshmi D. et al. 1999. “Performance of Broiler Chicks Fed on Diets Containing Urea Am-moniated Neem (Azadirachta indica) Kernel Cake." Br. Poult. Sci., 40 (1): 77-83.

Nakahara K. et al. 2003. “Prenylated Flavanones Isolated from Flowers of Azadirachta indica (The Neem Tree) as Antimutagenic Constituents Against Heterocyclic Amines." J. Agric. Food Chem., 51 (22): 6456-6460.

Njiro S. M. & Kofi-Tsekpo M. W. 1999. “Effect of an Aqueous Extract of Azadirachta indica on the Immune Response in Mice." Onderstepoort J. Vet. Res., 66 (1): 59-62.

Nwosu, M. O. & Okafor, J. I. 1995. “Preliminary Studies of the Antifungal Activities of Some Me-dicinal Plants Against Basidiobolus and Some Other Pathogenic Fungi." Mycoses., 38 (5-6): 191-195.

Obiefuna, I. & Young, R. 2005. “Concurrent Administration of Aqueous Azadirachta indica (Neem) Leaf Extract with DOCA-salt Prevents the Development of Hypertension and Ac-companying Electrocardiogram Changes in the Rat." Phytother. Res., 19 (9): 792-795.

Odukoya, O. O. et al. 2000. “Pb, Zn, and Cu Levels in Tree Barks as Indicator of Atmospheric Pollution." Environ. Int., 26 (1-2): 11-16.

Okpanyi, S. N. & Ezeukwa, G. C. 1981. “Anti-inflammatory and Antipyretic Activities of Azadi-rachta indica." Planta Med., 41: 34-39.

Omar, S. et al. 2003. “Traditionally-used Antimalarials from the MELIACEAE." Curr. Top. Med. Chem., 3 (2): 133-139. Review

Pai, M. R. et al. 2004. “Evaluation of Antiplaque Activity of Azadirachta indica Leaf Extract Gel – a 6 Weeks Clinical Study." J. Ethnopharmacolog., 90 (2-3): 99-103.

Parida, M. M. et al. 2002. “Inhibitory Potential of Neem (Azadirachta indica Juss) Leaves on Dengue Virus Type-2 Replication." J. Ethnopharmacol., 79 (2): 273-278.

Parshad, O. et al. 1994. “Effect of Aqueous Neem (Azadirachta indica) Extract on Testosterone and Other Blood Constituents in Male Rats. A Pilot Study." West Indian. Med. J., 43 (3): 71-74.

Permata, A. F. 2000. “Uji Daya Anthelmintika Infusa Daun Mimba (Azadirachta indica Juss.) terhadap Cacing Ascaridia galli Schrank secara in vitro dan Skrining Fitokimianya." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Perry, L. M. 1980. Medicinal Plant of East and Sotheast Asia – Attributed Properties and Uses, 260-261, Cambridge: The MIT Press.

Prakash, A. O. et al. 1988. “Non-hormonal Post-coital Contraceptive Action of Neem Oil in Rats." J. Ethnopharmacol., 23 (1): 53-59.

Pramularsih, E. D. 2001. “Uji Aktivitas Antibakteri Daun Mimba (Azadirachata indica Juss.) ter-hadap Staphylococcus Aureus dan Salmonella Typhi beserta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.

C.J. Soegihardjo

98 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Prasad, R. et al. 1999. “Coating of Prilled Urea with Neem (Azadirachta indica Juss.) Oil for Effi-cient Nitrogen Use in Rice." Naturwissenschaften., 86 (11): 538-539.

Rahayu, V. S. P. 2001. “Daya Anti-inflamasi Ekstrak Etanolik Kulit Batang Mimba (Azadirachta indica Juss.) pada Mencit." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Raizada, R. B. et al. 2001. “Azadirachtin, a Neem Biopesticide: Subchronic Toxicity Assessment in Rats." Food Chem. Toxicol., 39 (5): 477-483.

Raji, Y. et al. 2004. “Effects of Azadirachta indica Extract on Gastric Ulceration and Acid Secre-tion in Rats." J. Ethnopharmacol., 90 (1): 167-170.

Ramakrishna, N. B. & Pattabiraman T. N. 1981. “Studies on Plant Gums: Part VIII--Isolation & Characterization of a High Molecular Weight Glycoprotein from Neem (Azadirachta indi-ca) Gum." Indian J. Biochem. Biophys., 18 (3): 202-205.

Rao, A. D. et al. 1998. “Isolation of Antioxidant Principle from Azadirachta indica Seed Kernels: Determination of Its Role on Plant Lipoxygenases." J. Enzyme Inhib., 14 (1): 85-96.

Rao, D. R. et al. 1995. “Development of Combined Use of Neem (Azadirachta indica) and Water Management for the Control of Culicine Mosquitoes in Rice Fields." Med. Vet. Entomol. 9 (1): 25-33.

Ray, A. et al. 1996. “Modulation of Humoral and Cell-mediated Immune Responses by Azadi-rachta indica (Neem) in Mice." Indian J. Exp. Biol., 34 (7): 698-701.

Riar, S. S. et al. 1988. “Mechanism of Antifertility Action of Neem Oil." Indian J. Med. Res., Oct 88:339-342.

Roop, J.K. et al. 2005. “Extracts of Azadirachta indica and Melia Azedarach Seeds Inhibit Folli-culogenesis in Albino Rats." Braz. J. Med. Biol. Res. 38 (6): 943-947.

Sagar, S. K. & Sehgal, S.S. 1996. “Effects of Aqueous Extract of Deoiled Neem (Azadirachta indica A. Juss.) Seed Kernel and Karanja (Pongamia Glabra Vent) Seed Kernel Against Culex quinquefasciatus." J. Commun. Dis., 28 (4): 260-269.

SaiRam, M. et al. 1997. “Immunomodulatory Effects of NIM-76, a Volatile Fraction from Neem oil." J. Ethnopharmacol., 55 (2): 133-139.

SaiRam, M. et al. 2000. “Anti-microbial Activity of a New Vaginal Contraceptive NIM-76 from Neem Oil (Azadirachta indica)." J. Ethnopharmacol., 71 (3): 377-382.

Santoso, R. 2000. “Efek Hipoglikemik Rebusan Daun Mimba (Azadirachta indica Juss.) pada Tikus Diabetes Mellitus tidak Tergantung Insulin (DMTII)." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Saxena, A. & Vikram, N. K. 2004. “Role of Selected Indian Plants in Management of Type 2 Di-abetes. A review." J. Altern. Complement Med., 10 (2): 369-378.

Schaaf, O. et al. 2000. “Rapid and Sensitive Analysis of Azadirachtin and Related Triterpenoids from Neem (Azadirachta indica) by High-performance Liquid Chromatography-atmospheric Pressure Chemical Ionization Mass Spectrometry." J. Chromatogr. 886 (1-2): 89-97.

Schmutterer, H. 1988. “Potential of azadirachtin-containing pesticides for integrated pest control in developing and industrialized countries." J. Insect Physiol., 34: 713-719.

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 99

Schmutterer, H. 1990a. “Future Tasks of Neem Research in Relation to Agricultural Needs

Wordwide." In: Locke, J.C., and Lawson, R.H. (eds.) Proceedings of a workshop on Neem's Potential in Pest Management Programs, USDA-ARS, Beltsville, MD. ARS-86, 15-22.

Schmutterer, H. 1990b. “Properties and Potential of Natural Pesticides from the Neem Tree."

Azadirachta indica, Annu. Rev. Entomol., 35: 271-297.

Schmutterer, H. 1995a. The Neem Tree, 1, 57, 561, 565. Cambridge The MIT Press.

Schmutterer, H. (ed.). 1992. Neem: A Tree for Solving Global Problems, 60-74, 88-99, Office of International Affairs (OIA). Washington, D.C.: National Academy Press.

Schmutterer, H. (ed.). 1995b. The Neem Tree: Source of Unique Natural Products for Integrated

Pest Management, Medicine, Industry and Other Purposes, VCH, Weinheim, Germany, 1-696.

Schmutterer, H. 1990c. “Observations on Pests of Azadirachta indica (Neem Tree) and of some

Melia spp., J. App. Entomol., 109 (4): 390-400.

Sen, P. et al. 1992. Effects of Azadirachta indica on Biochemical, Immunological and Visceral Parameters in Normal and Stressed Rats." Ind. J. Exp. Bio. 30: 1170.

Seyoum A. et al. 2002a. “Repellency of Live Potted Plants Against Anopheles Gambiae from

Human Baits in Semi-field Experimental Huts, Am." J. Trop. Med. Hyg., 67 (2): 191-195.

Seyoum A. et al. 2002b. “Traditional Use of Mosquito-repellent Plants in Western Kenya and

Their Evaluation in Semi-field Experimental Huts Against Anopheles Gambiae: Ethnobo-tanical Studies and Application by Thermal Expulsion and Direct Burning." Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg., 96 (3): 225-231.

Siddiqui B. S. et al. 2000. “Two Insecticidal Tetranortriterpenoids from Azadirachta indica." Phy-tochemistry., 53 (3): 371-376.

Siddiqui B. S. et al. 1999. “Triterpenoids of the Fruit Coats of Azadirachta indica." J. Nat. Prod., 62 (7): 1006-1009.

Siddiqui S. et al. 1992. “Constituents of Azadirachta indica: Isolation and Structure Elucidation of a New Antibacterial Tetranortriterpenoid, Mahmoodin, and a New Protolimonoid, Na-heedin." J. Nat. Prod., 55 (3): 303-310.

Siddiqui, B. S. et al. 2003. Chem. Pharm. Bull. 51 (4): 415-417.

Sidhu O. P. et al. 2003. “Variability in Neem (Azadirachta indica) with Respect to Azadirachtin Content." J. Agric. Food Chem., 51 (4): 910-915.

Singh K. & Singh D. K. 2000. “Effect of Different Combinations of MGK-264 or Piperonyl Butox-ide with Plant-derived Molluscicides on Snail Reproduction." Arch. Environ. Contam. Tox-icol., 38 (2): 182-190.

Singh K. et al. 1996. “Molluscicidal Activity of Neem (Azadirachta indica A. Juss)." 52 (1): 35-40.

Singh U. P. et al. 2005. “Phenolic Acids in Neem (Azadirachta indica): a Major Pre-existing Secondary Metabolites." J. Herb. Pharmacother., 5 (1): 35-43.

C.J. Soegihardjo

100 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Sinniah, R. et al. 1989. “Animal Model of Margosa Oil Ingestion with Reye-like Syndrome. Pa-thogenesis of Microvesicular Fatty Liver." J. Pathol., 159 (3): 255-64.

Sritanaudomchai H. et al. 2005. “Quinone Reductase Inducers in Azadirachta indica A. Juss flowers, and Their Mechanisms of Action." Asian Pac. J. Cancer Prev., 6 (3): 263-269.

Stark J. D. 2001. “Population-level Effects of the Neem Insecticide, Neemix, on Daphnia pulex." J. Environ. Sci. Health B., 36 (4): 457-465.

Sundaravalli, N. 1982. “Neem Oil Poisoning." Indian J. Pediatr., 49 (398): 357-9.

Su T. & Mulla M. S. 1998. “Ovicidal Activity of Neem Products (azadirachtin) Against Culex Tar-salis and Culex Quinquefasciatus (Diptera: Culicidae)." J. Am. Mosq. Control Assoc., 14 (2): 204-209.

Su, T. & Mulla, M. S. 1999. “Oviposition Bioassay Responses of Culex Tarsalis and Culex Quinquefasciatus to Neem Products Containing Azadirachtin." Entomol. Exper. et Ap-plic., 91 (2): 337-345.

Subapriya R. & Nagini S. 2003. “Ethanolic Neem Leaf Extract protects Against N-methyl -N‟-nitro-N-nitrosoguanidine-induced Gastric Carcinogenesis in Wistar Rats." Asian Pac. J. Cancer Prev., 4 (3): 215-223.

Subapriya R. & Nagini S. 2005. “Medicinal Properties of Neem Leaves: a Review." Curr. Med. Chem. Anti-Canc. Agents, 5 (2): 149-146

Subapriya R. et al. 2005a. “Ethanolic Neem (Azadirachta indica) Leaf Extract Induces Apoptosis

in the Hamster Buccal Pouch Carcinogenesis Model by Modulation of Bcl-2, Bim, Cas-pase 8 and Caspase 3." Asian Pac. J. Cancer Prev., 6 (4): 515-520

Subapriya R. et al. 2005b. “Ethanolic Leaf Extract of Neem (Azadirachta indica) Inhibits Buccal

Pouch Carcinogenesis in Hamsters." Cell Biochem. Funct., 23 (4): 229-238.

Subapriya R. et al. 2004. “Protective Effects of Ethanolic Neem Leaf Extract on N-methyl-N'-nitro-N-nitrosoguanidine-induced Genotoxicity and Oxidative Stress in Mice." Drug Chem Toxicol., 27 (1): 15-26.

Subapriya R. et al. 2003. “Chemoprotective Effects of Ethanolic Extract of Neem Leaf Against MNNG-induced Oxidative Stress." Pharmazie., 58 (7): 512-517.

Subapriya R. et al. 2005c. “Modulation of Xenobiotic-metabolizing Enzymes by Ethanolic Neem

Leaf Extract During Hamster Buccal Pouch Carcinogenesis." J. Exp. Clin. Cancer Res., 24 (2): 223-230.

Suharti, M. & Asmaliyah. 1995. “Neem Trees as a Natural Insecticides Resourced to Control Forest Pest." Buletin Penelitian Hutan, (589): 1-26.

Sutopo, D. 1996. “Potensi Mimba (Azadirachta indica Juss.) sebagai Insektisida dan Penolak Serangga Penggerek Batang Lada (Lophobaris piperis Marsh)." Dalam: Prosiding Sim-posium Penelitian Bahan Obat Alami VIII, 116, PERHIPBA, Bogor.

Talwar G. P. 1997a. “Plant Immunomodulators for Termination of Unwanted Pregnancy and for

Contraception and Reproductive Health." Immunol. Cell Biol., 75 (2): 190-192.

Talwar G. P. 1997b. “Induced Termination of Pregnancy by Purified Extracts of Azadirachta indi-

ca (Neem): Mechanisms Involved." Am. J. Reprod. Immunol., 37 (6): 485-491.

Mimba (Azadirachta indica a. Juss, suku Meliaceae)

SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007 101

Tepsuwan A. et al. 2002. “Chemopreventive Potential of Neem Flowers on Carcinogen-Induced Rat Mammary and Liver Carcinogenesis." Asian Pac. J. Cancer Prev., 3 (3): 231-238.

Udeinya I. J. 2006. “Fractions of an Antimalarial Neem-Leaf Extract Have Activities Superior to Chloroquine, and are Gametocytocidal." Ann. Trop. Med. Parasitol., 100 (1): 17-22.

Udeinya I. J. 2004. “An Antimalarial Extract from Neem Leaves is Antiretroviral." Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg., 98 (7): 435-437.

Upadhyay S. 1994. “Long-term Contraceptive Effects of Intrauterine Neem Treatment (IUNT) in Bonnet Monkeys: an Alternate to Intrauterine Contraceptive Devices (IUCD)." Contracep-tion., 49 (2): 161-169.

Upadhyay S. N. et al. 1992. “Immunomodulatory effects of neem (Azadirachta indica) oil." Int. J. Immunopharmacol. 14 (7): 1187-1193.

Upadhyay S. N. et al. 1990. “Antifertility Effects of Neem (Azadirachta indica) Oil by Single Intrauterine Administration: a Novel Method for Contraception." Proc. Biol. Sci., 242 (1305): 175-179.

US National Academy of Sciences. 1992. Neem – a Tree for Solving Global Problems. Wash-ington DC: National Academy Press.

van der Nat J. M. et al. 1987. “Immunomodulatory Activity of an Aqueous Extract of Azadirachta indica Stem Bark." J. Ethnopharmacol., 19 (2): 125-31.

van der Nat, J. M. et al. 1991. “Ethnopharmacognostical Survey of Azadirachta indica A. Juss (Meliaceae)." J. Ethnopharmacol., 35 (1): 1-24.

van der Nat, J. M. et al. 1991. “Activity-guided Isolation and Identification of Azadirachta indica Bark Extract Constituents which Specifically Inhibit Chemiluminescence Production by Activated Human Polymorpho-nuclear Leukocytes." Planta Med., 57 (1): 65-68.

Vasanthakumar, P. & Sharma, K. 2000a. “Assessment of Carcass Characteristics of Roaster

Rabbits fed Graded Levels of Neem (Azadirachta indica) Seed Kernel-cake. Indian." J. Animal Sci., 70 (9): 991-993.

Vasanthakumar, P. & Sharma, K. 2000b. “Intake, Digestibility and Growth of Roaster Rabbits

Fed Graded Dietary Levels of Neem (Azadirachta indica) Seed Kernel-cake." Indian J. Animal Sci., 70 (4): 419-422.

Verkerk, R. H. J. & Wright, D. J. 1993. “Biological Activity of Neem Seed Kernel Extracts and Synthetic Azadirachtin Against Larvae of Plutella Xylostella L." Pesticide Sci., 37: 83-91.

Wandscheer C. B. et al. 2004. “Larvicidal Action of Ethanolic Extracts from Fruit Endocarps of Melia Azedarach and Azadirachta indica Against the Dengue Mosquito Aedes aegypti." Toxicon., 44 (8): 829-835.

Wibowo, S. 1999. “Efektifitas Antimalaria Ekstrak Biji Mimba (Azadirachta indica Juss.) pada Mencit." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada.

Widayanti, Y. 2001. “Daya Larvasida Ekstrak Etanol dan Perasan Daun Mimba (Azadirachta indica Juss.) terhadap Larva Aedes aegypti." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Un-iversitas Sanata Dharma.

C.J. Soegihardjo

102 SIGMA Vol. 10, No. 1, Januari 2007

Winarsih, A. E. 2001. “Daya Anti-inflamasi Ekstrak Etanolik Daun Mimba (Azadirachta indica Juss.) Pada Mencit Jantan." Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

www.AyurvedicCure.com. 2005. diakses 18-10-2005 (13.00).

www.neemfoundation.org. 2006. diakses 24-12-2006 (12.00).

www.NeemTreeFarms.com. 2006. diakses 10-10-2006 (13.14).

www.neemuses.com. 2005. diakses 29-04-2005 (12.18).

www.toptropical.com. 2006. diakses 01-10-2006 (13.12)

www.wikipedia.org. 2006. Neem, Wikimedia Foundation, 23-11-2006 (12.15)

Yanpallewar S. U. et al. 2003. “Effect of Azadirachta indica on Paracetamol-induced Hepatic Damage in Albino Rats." Phytomedicine, 10 (5): 391-6.

Yuniar, B. L. 1990. “Pengaruh Infus Daun Imba (Azadirachta indica Juss.) terhadap Perubahan Kadar Glukosa Kelinci pada Uji Toleransi Glukosa Oral." Skripsi. Surabaya: Fakutas Farmasi, Universitas Widya Mandala.

Zeitlin L. et al. 1997. “Tests of Vaginal Microbicides in the Mouse Genital Herpes Model." Con-traception., 56 (5): 329-335.

C.J. SOEGIHARDJO

Lulus S1 tahun 1972, dan profesi Apoteker tahun 1974 dari Fakultas Farmasi, Universi-tas Gadjah Mada. Lulus S3 dari Sekolah Pascasarjana ITB Bandung tahun 1985. Sejak tahun 1975 menjadi staf pengajar di Fakultas Farmasi, UGM. Bidang keahlian Farmakognosi, Kimia Bahan Alam, dan Kultur Jaringan Tanaman.