93865162 Laporan Pendahuluan Gangguan Tidur
Transcript of 93865162 Laporan Pendahuluan Gangguan Tidur
-
LAPORAN PENDAHULUAN
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
A5.F
NAMA KELOMPOK
Adinda Permana Kadek (11.321.1295)
Eka Santi Peratiwi Ni Wayan (11.321.1309)
Juliani Ni Made (11.321.1317)
Novillia Sukma Gusti Ayu (11.321.1319)
Putri Meliantini Ni Wayan (11.321.1325)
Sinta Ardani Ni Luh Putu (11.321.1330)
Suryani Desak Made (11.321.1335)
Suryawan I Gede (11.321.1336)
-
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIRA MEDIKA
TAHUN AJARAN 2011/2012LAPORAN PENDAHULUAN
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
A. Definisi Istirahat
Istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks, tanpa tekananemosional,dan bebas dari
perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Terkadang,berjalan-jalandi taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat
(Hidayat,2006)
B. Karakteristik Istirahat
1. Keadaan yang tenang.
2. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
3. Mengakibatkan badan menjadi segar kembali
C. Definisi tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami seseorang, yang dapat
dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679)
D. Tujuan tidur
1. Diyakini untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan.
2. Selama tidur seseorang akan mengulang (review) kembali kejadian-kejadian sehari-
hari, memproses dan menggunakan untuk masa depan.
E. Tanda tidur secara umum
1. Ditandai dengan aktivitas fisik minimal.
2. Tingkatan Kesadaran yang bervariasi.
3. Perubahan-perubahan Proses fisiologis tubuh dan
-
4. Penurunan respon Terhadap rangsangan dari Luar.
F. Perubahan Tubuh selama tidur
1. Penurunan TD dan nadi
2. Dilatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang terjadi peningkatan aktivitas traktus gastrointestinal
4. Ralaksasi otot-otot rangka
5. Besal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
6. Penurunan tingkat kesadaran pada panca indra
- Indra pengidu: paling dalam
- Indera pendengaran: paling sedikit
G. Tahapan tidur
Tidur dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
1. Non Rapid Eye Movement (NREM)
Terjadi kurang lebih 90 menit setelah tidur. Terbagi menjadi 4 tahp, yaitu:
- Tahap I
a. Tahap transisi.
b. Berlangsung selama 5 menit.
c. Beralih dari sadar menjadi tidur.
d. Seseorang merasa kabur dan relaks.
e. Mata bergerak ke kanan dan ke kiri.
f. Kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas.
g. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan
gelombang betha yang lebih lambat.
h. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di bangunkan dengan
mudah.
- Tahap II
a. Tahap ini merupakan tahap tidur ringan.
b. Proses tubuh terus menurun.
c. Mata masih bergerak-gerak.
-
d. Kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan
jelas.
e. Suhu tubuh dan metabolisme menurun.
f. Gelombang otak ditandai dengan sleep spindles
dan gelombang K komplek.
g. Berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10
sampai dengan 15 menit.
- Tahap III
a. Pada tahap ini kecepatan jantung.
b. Pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalami
penurunan akibat dominasi
c. Sistem syaraf parasimpatik.
d. Seseorang menjadi lebih sulit dibangunkan.
e. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat
penambahan gelombang delta yang lambat.
- Tahap IV
a. Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang
ditandai dengan predominasi gelombang delta yang melambat.
b. Kecepatan jantung dan pernafasan turun.
c. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak
dan sulit dibangunkan.
d. Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM
dan berakhir dengan tidur REM.
2. Rapid Eye Movement (REM)
Tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye Movement = Gerakan
mata cepat). Tidur tipe ini disebut Paradoksikal karena hal ini bersifat
Paradoks, yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas
-
otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini merupakan pola/tipe
tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif. Tahap tidur ini sangat
nyenyak. Pada orang dewasa REM terjadi 20-25 % dari tidurnya.
Tahap REM ini ditandai dengan:
a. Bola mata bergerak dengan kecepatan tinggi dari tahap-tahap
sebelumnya
b. Terjadi kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
c. Pernapasan tidak teratur, nadi cepat dan irregular, TD fifluktuatif
d. Metabolisme meningkat
e. Lebih sulit dibangunkan
H. Pola tidur normal
1. Bayi baru lahir (Neonatus)
a. Tidur 14-18 jam sehari
b. Gerak tubuh sedikit
c. 50 % tidur nrem
d. Setiapsiklus tidur sekitar 45-60 menit
2. Bayi
a. Tidur 12-14 jam sehari
b. 20-30 % tidur rem
c. Tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola terbangun pada
dan punya pola terbangun sebentar-sebentar
3. Toodler
a. Tidur sekitar 10-12 jam sehari
b. 25 % tidur rem
c. Banyak tidur di malam hari
d. Terbangun di dini hari berkurang
4. Pra sekolah
a. Tidur 11 jam sehari
b. 20 % tidur rem
5. Usia sekolah
-
a. Tidur 10 jam sehari
b. 18,5 % tidur rem
c. Sisa waktu relativekonstan
6. Remaja
a. Tidur 8,5 jam sehari
b. 20 % tidur rem
7. Deeasa muda
a. Tidur 7-9 jam sehari
b. 5-10 % tidur tahap i
c. 50 % tidur tahap ii
d. 10-20 % tidur tahap iii-iv
e. 20-25 % tidur rem
8. Dewasa pertengahan
a. Tidur sekitar 7 jam sehari
b. 20 % tidur rem
c. Kadang insomnia
9. Dewasa tua
a. Tidur sekitar 6 jam sehari
b. 20-25 % tidur rem
c. Tidur tahap iv berkurang, kadang-kadang tidak ada
d. Insomnia
e. Sering terbangun pada malam hari
I. Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur
1. Penyakit
2. Lingkungan
3. Kelelahan
4. Gaya hidup
5. Stress emosional
6. Stimulant dan alcohol
7. Diet
-
8. Merokok
9. Medikasi
10. Motivasi
J. Gangguan tidur yang umum terjadi
1. Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhantidur, baik secara
kualitas maupun kuantitas.
2. Narkolepsi: gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara
tiba-tiba pada siang hari.Gangguan ini disebut juga sebagai serangan tidur
atau sleepattack
3. Apnea saat tidur atau sleep apnea
Kondis iterhentinya nafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi inididuga
terjadi pada orang yang mengorok dengan keras,sering terjaga di malam
hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang
hari, iritabilitas, ataumengalami perubahan psikologis seperti hipertensi
atauaritmia jantung
K. Faktor-faktor yang mempengeruhi Istirahat dan Tidur
1. Status kesehatan
Sakit karenakurang tidur
contoh: pasien dengan gangguan pernapasan
2. Lingkungan
Lingkungan tenang: tidur nyenyak
Lingkungan ribut/ bising: sulit tidur
3. Motivasi
Dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bengun menahan kantuk
4. Stres psikologis
Cemas meningkatkan norepinephin darah melalui saraf simpatis,
mengurangi tahap IV NREM dan REM: tidak nyenyak
5. Asupan diet
-
Makanan mengandung L-Triptofan (keju, susu, daging, ikan tuna) = mudah
tidur
Minuman (kafein, alkohol) = sulit tidur
6. Kelelahan
Kelelahan tingkat sedang = tidur nyenyak
Kelelahan berlebihan periode REM lebih pendek
7. Obat-obatan
Obat yang menimbulkan gangguan tidur, contoh:
- diuretik : menyebabkan Insomnia
- Anti Depresan : Supresi REM
- Paracetamol : menyebabkan kantuk dan tidur nyenyak
Pathway
Nyeri
Aktivitas RAS (Reticularis Activiting System) berlebihan
Menjadi bangun atau waspada terus menerus
Gangguan istirahat dan tidur
L. Proses keperawatan
1. pengkajian
a. Pola tidur (jam berapa berangkat tidur, bangun tidur, lamanya
tidur)
b. Kebiasaan menjelang tidur (buang air kecil, membaca buku, dll)
-
c. Gangguan tidur yang sering dialami dan cara mengatasinya
d. Kebiasaan tidur siang
e. Lingkungan tidur (bising, gelap, dingin, dll)
f. Status emosi dan mental
g. Manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat
gangguan istirahat dan tidur, yaitu:
1) penampilan wajah (area gelap disekitar mata, bengkak pada
kelopak mata, konjungtiva kemerahan, mata terlihat cekung,
dll)
2) Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat dan tidur
(mudah tersinggung, sering menguap, kurang )
3) Kelelahan (tampak lelah, letih, lesu, dll)
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan pola tidur
b. Kurang tidur
3. Implementasi
a. Kaji pola tidur dan aktivitas pasien
b. jelaskan pentingnya kebutuhan tidur selama sakit
c. monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
d. fasilitasi kebiasaan paien sebelum tidur (mis: membaca buku,
selimut favorit yang digunakan)
e. monitor makanan dan minuman pasien sebelum pasien tidur
f. berikan tindakan yang memberikan kenyamanan. Misalnya pijatan
dan posisi nyaman
g. ciptakan lingkungan yang nyaman
-
DAFTAR PUSTAKA
Poter, Perry. 1999. Fundamental Keperawatan II Vol. 4. Jakarta: EGC