93218512-Kekuasaan-Wewenang-Dan-Kepemimpinan.docx

7/23/2019 93218512-Kekuasaan-Wewenang-Dan-Kepemimpinan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/93218512-kekuasaan-wewenang-dan-kepemimpinandocx 1/15

MAKALAH

SOSIOLOGI

“ Kekuasaan, wewenang, dan kepemimpinan”

NAMA : MUHAMMAD RIZKI

NIM : !"!A###!

K$LAS : A %ISNIS

&AKUL'AS ILMU (OLI'IK DAN ILMU SOSIAL

UNI)$RSI'AS MUHAMMADI*AH MA'ARAM

#!"

1



K$KUASAAN, +$+$NANG, DAN K$($MIM(INAN

A ($NGAN'AR

Kekuasaan :

1. Sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai suatu yang baik atau

buruk, namun sosiologi mengakui kekuasaan sebagai unsure yang penting

dalam kehidupan suatu masyarakat.

2. Kekuasaan ada dalam setiap bentuk masyarakat, baik yang yang bersahaja

maupun masyarakat yang kompleks.

3. Adanya kekuasaan tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan

yang di kuasai, atau dengan perkataan lain, antara pihak yang memiliki

kemampuan untuk melancarkan pengaruh dari pihak lain antara pihak

yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dan pihak lain

yang menerima pengaruh itu dengan rela atau karena terpaksa.

4. Apabila kekuasaan di jelmakan pada diri seseorang biasanya orang itu di

namakan pemimpin dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah

pengikutpengikutnya.

+ewenang :

adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang

mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.

!erbedaan antara kekuasaan dengan "e"enang #authority atau legali$ed

po"er% ialah bah"a setiap kemampuan untuk memengaruhi pihak lain dapat di

namakan kekuasaan.

% Hakika- Kekuasaan dan Sum.e/n0a

2



&alam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok social selalu

tersimpul pengertianpengertian kekuasaan dan "e"enang.1 Kekuasaan mencakup

kemampuan untuk memerintah dan juga untuk memberi keputusankeputusan yang

secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi tindakantindakan pihakpihak

lainnya. 'a( )eber mengatakan “kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau

sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauan sendiri

dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari

orang-orang atau golongan-golongan tertentu.2

Secara *ormal +egara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan tertinggi.

Kalau perlu, dengan paksaan. uga negaralah yang membagibagikan kekuasaan yang

lebih rendah derajatnya. -tulah yang di namakan kedaulatan (Sovereignity%.

Kedaulatan biasanya di jalankan oleh segolongan kecil masyarakat yang menamakan

diri the ruling class. -ni merupakan gejala yang umum dalam masyarakat. 3 &alam

kenyataan, di antara orangorang yang merupakan "arga the ruling class, pasti ada

yang menjadi pemimpinnya, meskipun menurut hokum dia tidak merupakan

pemegang kekuasaan yang tertinggi.

&engan demikian dapatlah di katakana bah"a si*at hakikat kekuasaan dapat

ter"ujud dalam hubungan yang si metris dan asimetris. 'asingmasing hubungan

ter"ujud dalam kehidupan seharihari sehingga dapat di peroleh gambaran sbb :

1Ely Chinoy, Society, an Introduction to Sociology , (New York: Random

House,1961), Hlm. 26.

2!rom "a# $e%er, Essay in Sociology , &ener'emah dan edior H.H erh

dan C. $ri*h "ills, (New York:+#ord -niersiy /ress,196), Hlm. 10.

aeano "os3a, The ruling Class, di er'emahkan oleh Hanna 4. 5han,

(new York: "3 arw Hill %ook Com&any,in3. 199, Hlm. .



Si*at dan hakikat kekuasaan

! Sime-/is

a% hubungan persahabatan

b% ubungan seharihari

c% ubungan yang bersi*at ambi/alen

d% !ertentangan antara mereka yang sejajar kedudukannya.

Asime-/is

a% !opularitas

b% !eniruanc% 'engikuti perintah

d% 0unduk pada pemimpin *ormal atau in*ormle% 0unduk pada seorang ahli*% ubungan seharihari

Kekuasaan dapat bersumber pada macammacam *actor. Apabila sumber

sumber kekuasaan tersebut di kaitkan dengan kegunaanya, maka dapat di peroleh

gambaran sbb:

! SUM%$R

a% 'iliter, polisi, criminal b% konomi

c% !olitik

d% okume% 0radisi

*% -deology

g% &i/ersionary !o"er

K$GUNAAN

a% !engendalian kesadaran

b% 'engendalikan tanah, buruh, kekayaan, material, produksi.

c% !engambilan keputusand% 'empertahankan, mengubah, melancarkan interaksi

e% System kepercayaan nilainilai

*% !andangan hidup, integrasig% Kepentingan rekreati*

1 Unsu/2unsu/ Sa3u/an Kekuasaan dan Dimensin0a



Kekuasaan yang dapat di jumpai pada interaksi social antara manusia maupun

antar kelompok mempunyai beberapa unsure pokok yaitu :

! Rasa 'aku-

asa takut merupakan perasaan negati/e karena seseorang tunduk kepada

orang lain dalam keadaan terpaksa. 5ejala ini yang di namakan matched dependent

behavior 4 yang tidak mempunyai tujuan kongkret bagi yang melakukannya. asa

takut merupakan gejala uni/ersal yang terdapat di manamana biasanya di

pergunakan sebaikbaiknya dalam masyarakat yang mempunyai pemerintahan

otoriter.

Rasa 1in-a

asa cinta menghasilkan perbuatanperbuatan yang pada umumnya positi*.

6rang lain bertindak sesuai dengan kehendak pihak yang berkuasa untuk

menyenangkan semua pihak. Artinya ada titiktitik pertemuan antara pihakpihak

yang bersangkutan. asa cinta biasanya telah mendara daging dalam diri seseorang

atau sekelompok orang.

4 Kepe/5a0aan

Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang

atau lebih yang bersi*at asosiati*.

6 (emu7aan

System kepercayaan mungkin masih dapat di sanggal oleh orangorang lain.

Akan tetapi, di dalam system pemujaan, seseorang atau sekelompok orang yang

$illiam $. 7em%er dan $alla3e E. 7am%er: Sociale Psychologie (&sima:

8oeken,-re3hnwer&en,196), Hlm. 6.



memegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orangorang lain. Akibatnya

adalah segala tindakan penguasa di benarkan atau setidaktidaknya di anggap benar.

Keempat unsur tersebut merupakan sarana yang biasanya di gunakan oleh

penguasa untuk dapat menjalankan kekuasaan yang ada di tangannya. Apabila

seseorang hendak menjalankan kekuasaan, biasanya di lakukan secara langsung tanpa

perantaraan. Keadaan semacam itu pada umumnya dapat di jumpai pada masyarakat

masyarakat kecil dan bersahaja, di mana para "arganya saling mengenal dan belum

di kenal adanya di*erensiasi.

Apabila di lihat dalam masyarakat, kekuasaan di dalam pelaksanaanya di

jalankan melalui saluransaluran tertentu. Saluransaluran tersebut banyak sekali,

tetapi kita hanya akan membatasi diri pada saluransaluran sebagai berikut :

a Sa3u/an Mi3i-e/

Apabila saluran ini di pergunakan penguasa akan lebih banyak

mempergunakan paksaan serta kekuatan militer di dalam melaksanakan

kekuasaannya. 0ujuan utamanya adalah untuk menimbulkan rasa takut dalam diri

masyarakat sehingga mereka tunduk kepada kemauan penguasa atau sekelompok

orang-orang yang di anggap sebagai penguasa.

. Sa3u/an $k8n8mi

&engan menggunakan saluransaluran di bidang ekonomi, penguasa berusaha

untuk menguasai ekonomi serta kehidupan rakyat tersebut, penguasa dapat

melaksanakan peraturanperaturannya serta akan menyalurkan perintahperintahnya

dengan di kenakan sanksisanksi yang tertentu.

5 Sa3u/an (83i-ik

6



'elalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat

peratranperaturan yang harus di di taati oleh masyarakat.

d Sa3u/an '/adisi8na3

7iasanya merupakan saluran yang paling di sukai. &engan cara menyesuaikan

tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi yang di kenal di dalam sesuatu

masyarakat, pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lancar.

D 1a/a21a/a mempe/-a9ankan Kekuasaan

Kekuasaan yang telah di laksanakan melalui saluransaluran sebagai mana di

terangkan di atas memerlukan serangkaian cara atau usahausaha untuk

mempertahankannya. Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam

masyarakat, demi stabilnya masyarakat tersebut akan berusaha untuk

mempertahankannya. 8aracara yang dapat di lakukan antara lain :

1. &engan jalan menghilangkan segenap peraturanperaturan lama, terutama

dalam bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa, di mana

peraturanperaturan tersebut akan di gantikan dengan peraturanperaturan baru

yang akan menguntungkan penguasa, keadaan tersebut biasanya terjadi pada

"aktu ada pergantian kekuasaan dari seseorang penguasa kepada penguasa

lain.

2. 'engadakan systemsistem kepercayaan (belief system) yang akan dapat

memperkokoh kedudukan penguasa atau golongannya yang meliputi agama,

ideology.3. !elaksanaan admistrasi dan birokrasi yang baik.

8ara memperkuat kedudukan :

1. 'enguasai bidangbidang kehidupan tertentu2. !enguasaan bidangbidang kehidupan dalam masyarakat yang di lakukan

dengan paksa dan kekerasan.

$ %e.e/apa %en-uk Lapisan Kekuasaan

;



7entukbentuk kekuasaan pada masyarakatmasyarakat tertentu di dunia ini

beraneka ragam dengan masingmasing polanya. 7iasanya ada satu pola yang berlaku

umum pada setiap masyarakat, betapapun perubahanperubahan yang di alami

masyarakat itu. +amun, pola tersebut akan selalu muncul atas dasar pola lama yang

berlaku sebelumnya.9

'enurut 'acl/er ada 3 pola umum system lapisan kekuasaan atau piramida

kekuasaan yaitu :

A. 0ipe pertama adalah system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang

tegas dan kaku. 0ipe semacam ini biasanya di jumpai pada masyarakat

nerkasta, di mana hamperhampir tak terjadi gerak social /ertical. 5aris

pemisah antara masingmasing lapisan hamper tak mungkin di tembus.

7. 0ipe kedua masih mempunyai garis pemisah yang tegas. Akan tetapi,

dasar pembedaan kelaskelas social di tentukan oleh kebudayaan

masyarakat, terutama pada kesempatan yang di berikan kepada para "arga

untuk memperoleh kekuasaankekuasaan tertentu.

8. 0ipe yang ketiga menunjukan kenyataan akan adanya garis pemisah antara

lapisan yang si*atnya mobil sekali. Kelahiran tidak menentukan seseorang,

yang terpenting adalah kemampuan dan kadangkadang *actor

keberuntungan.

& +ewenang

)e"enang di maksudkan sebagai suatu hak yang telah di tetapkan dalam tata

tertib social untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusankeputusan

mengenai masalahmasalah penting dan untuk menyelesaikan pertentangan

Rm. "a3ler, The web of Government, 3eakan ke 12 (New York: <he

"a3millan Com&any, 19) Hlm. 90.

6Rm. "a3=er,Op cit ., Hlm. 1.

0



pertentangan. &engan kata lain, seseorang yang mempunyai "e"enang bertindak

sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang banyak.;

)e"enang ada beberapa bentuk yaitu :

! +ewenang K9a/isma-is, '/adisi8na3, dan Rasi8na3 Lega3;

)e"enang kharismatis adalah "e"enang yang di sandarkan pada charisma

yaitu kemampuan khusus #"ahyu, pulung% yang ada pada diri seseorang. )e"enang

kharismatis tidak di atur oleh kaidahkaidah, baik yang tradisional maupun rasional.

Si*atnya cenderung irasional. Adakalanya charisma dapat hilang karena masyarakat

sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda. !erubahanperubahan

tersebut sering kali tak dapat di ikuti oleh orang yang mempunyai "e"enang

kharismatis tadi sehingga dia tertinggal oleh kemajuan dan perkembangan

masyarakat.

)e"enang tradisional dapat di punyai oleh seseorang maupun sekelompok

orang. &engan kata lain, "e"enang tersebut di miliki oleh orangorang yang menjadi

anggota kelompok yang sudah lama sekali mempunyai kekuasaan di dalam suatu

masyarakat.

8irriciri utama "e"enang tradisional adalah :

. !danya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang

mempunyai wewenang serta orang-orang lainnya dalam masyarakat.

2. !danya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang

hadir secara pribadi.". Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional orang-

orang dapat bertindak secara bebas.

; Ibid., Hlm. 0.

9



)e"enang asional atau legal adalah "e"enang yang di sandarkan pada

system hokum yang berlaku dalam masyarakat. System hokum di sini di pahamkan

sebagai kaidahkaidah yang telah di akui serta di taati masyarakat da bahkan yang

telah di perkuat oleh +egara. !ada "e"enang yang di dasarkan pada system hokum

harus di lihat juga apakah system hukumnya bersandarkan pada tradisi, agama, atau

*actor lain. Kemudian, harus di telaah pada hubungannya dengan system kekuasaan

serta di uji pula apakah system hokum tadi cocok atau tidak dengan system

kebudayaan masyarakat supaya kehidupan dapat berjalan dengan tenang dan tentram.

+ewenang Resmi dan 'ak Resmi<

&i dalam setiap masyarakat akan dapat di jumpai aneka macam bentuk

kelompok. &alam kehidupan kelompokkelompok tadi sering kali timbul masalah

tentang derajat resmi suatu "e"enang yang berlaku di dalamnya.

)e"enang resmi si*atnya sitematis, di perhitungkan, dan rasional. 7iasanya

"e"enang tersebut dapat di jumpai pada kelompokkelompok besar yang memrlukan

aturanaturan tata tertib yang tegas dan bersi*at tetap. &i dalam kelompok tadi karena

banyaknya anggota biasanya hak serta ke"ajiban para anggotanya, kedudukan serta

peranan, siapasiapa, yang menetapkan kebijaksanaan dan siapa pelaksananya dan

seterusnya di tentukan dengan tegas.

G Kepemimpinan 3eade/s9ip;! Umum

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain

sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana di kehendaki oleh

0Ro%er . Nis%e, <he >o3ial 8ond, n =nrodu3ion o he sudy o so3iey.

(New York: lred 5no&,19;) Hlm. 119.

1



pemimpin tersebut . Kadangkala di bedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan

dan kepemimpinan sebagai suatu proses social.<

Kepemimpinan ada yang si*atnya resmi (#ormal $eadership) yaitu

kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan. Ada pula kepemimpinan

karena pengakuan masyarakat akan kemampuan seseorang untuk menjalankan

kepemimpinan. Suatu perbedaan yang mencolok antara kepemimpinan yang resmi

dengan yang tidak resmi adalah kepemimpinan yang resmi di dalam pelaksanaanya

selalu harus berada di atas landasanlandasan atau oeraturanperaturan resmi. &engan

demikian daya cukupnya agak terbatas. Kepemimpinan tidak resmi mempunyai ruang

lingkup tanpa batasbatas resmi, karena kepemimpinan demikian di dasarkan atas

pengakuan dan kepercayaan masyarakat.

(e/kem.angan Kepemimpinan dan Si=a-2si=a- Se8/ang (emimpin

Kepemimpinan merupakan hasil organisasi social yang telah terbentuk atau

hasil dinamika interaksi social. Sejak mula terbentuknya suatu kelompok social,

seseorang atau beberapa orang di antara "arga"arganya melakukan peranan yang

lebih akti* daripada rekanrekannya sehingga orang tadi atau beberapa orang tampak

lebih menonjol dari lainlainnya. -tulah sebabnya timbulnya kepemimpinan.1= >ang

kebanyakan timbul dan berkembang dalam struktur social yang kurang stabil.

'enurut Asta 7rata kepemimpinan yang akan berhasil harus memenuhi

syaratsyarat berikut ini :

a. %ndra-&rata yang member kesenangan dalam 'asmani

95oen'aranin*ra, !eberapa Po"o" antropologi social, (?akara: &ener%i4ian Rakya,196;), Hlm. 101.

1 >elo >oemard'an, &ola&ola ke&emim&inan dalam &emerinahan,

3eramah &ada Coa3hin* "ana*emen 7em%a*a /erahanan Nasional,

eran**al ; mare 196;, idak di er%ikan.

11



b. ama-brata yang menun'uk pada keahlian dan kepastian hokum

c. Surya-&rata yang menggerakkan bawahan dengan menga'ak mereka

untuk beker'a persuasion.d. !gni-&rata yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah.

4 Kepemimpinan Menu/u- A7a/an '/adisi8na3

Ajaran tradisional seperti misalnya di a"a mengganbarkan tugas seorang

pemimpin melalui pepatah berikut ini

%ng ngarsa sung tulada

%ng madya mangun karsa

ut wuri handayani

!epatah tersebut sering di pergunakan oleh Alm. Ki hajar &e"antara apabila

di terjemahkan dalam bahasa -ndonesia :

*i muka member tauladan

*i tengah-tengah membangun semangat

*ari belakang memberikan pengaruh.

Seorang pemimpin di muka harus memiliki idealism kuat, serta kedudukan.

Akan tetapi, menurut "atak dan kecakapnnya, seorang pemimpin dapat di katakana

sebagai pemimpin di muka, di tengah, dan di belakang.

4. Sanda/an2sanda/an kepemimpinan dan kepemimpinan 0ang di

anggap $=ek-i= .

Kepemimpinan seseorang harus mempunyai sandaransandaran

kemasyarakatan atau sisial basis. !ertamatama kepemimpinan erat hubungannya

dengan susunan masyarakat. 'asyarakatmasyarakat yang agraris di mana belum ada

spesialisasi kepemimpinan meliputi seluruh bidang kehidupan masyarakat.

12



Setiap kepemimpinan yang e*ekti* harus memperhitungkan social basis

apabila tidak menghendaki timbulnya keteganganketegangan atau setidaktidaknya

terhindar dari pemerintahan boneka belaka.

&engan demikian keputusan para pemimpin tersebut sekaligus merupakan

pula rasa keadilan masyarakat yang bersangkutan. !ada umumnya para pemimpin

masyarakat tradisional adalah pemimpinpemimpin di belakang atau di tengah. arang

sekali yang menjadi pemimpin di muka, dan sebaliknya.

" 'ugas dan Me-8de

Secara sosiologis, tugastugas pokok seorang pemimpin adalah sebagai berikut .

a. 'emberikan suatu kerangka pokok yang jelas yang dapat di jadikan pegangan

bagi para pengikutpengikutnya.

b. 'enga"asi, mengendalikan, serta menyalurkan perilaku "arga masyarakat

yang di pimpinnya.c. 7ertindak sebagai "akil kelompok kepada dunia di luar kelompok yang di

pimpin.

Suatu kepemimpinan dapat di laksanakan atau di terapkan degan berbagai cara

#metode%

a 1a/a21a/a O-8/i-e/

1. !emimpin menentukan segala kegiatan kelompok secara sepihak.

2.!engikut sama sekali tidak di ajak untuk ikut serta merumuskan tujuan

kelompok dan caracara untuk mencapai tujuan tersebut.

.. 1a/a25a/a Dem8k/a-is

1. !emimpin secara akti* memberikan saran dan petunjukpetunjuk.

2. ada kritik baik dari pemimpin maupun pengikutpengikut.

1



5 1a/a25a/a %e.as

1. !emimpin menjalankan perananya secara pasi*

2. !emimpin hanya menyediakan sarana yang di perlukan kelompok.

1



DA&'AR (US'AKA

Soekanto,Soerjono. sosiologi suatu pengantar .jakarta:!0 aja 5ra*indo

!ersada,2=12.

1

93218512-Kekuasaan-Wewenang-Dan-Kepemimpinan.docx

Documents

Transcript of 93218512-Kekuasaan-Wewenang-Dan-Kepemimpinan.docx