90372543 Plasenta Previa
-
Upload
friskadoreendaputri -
Category
Documents
-
view
448 -
download
21
Transcript of 90372543 Plasenta Previa
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
1/29
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NyH GIIIP20002 UK 34/35 MINGGU dengan PLASENTA PREVIA TOTALIS
di VK IRD RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
Disusun Oleh:
Annisa Rahma Fitri Kusnaini
P27824109003
Reguler/ Semester V
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA
2011
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
2/29
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ny. dengan Plasenta Previa.Laporan ini merupakan laporan individu dalam pelaksanaan praktik klinik di VK IRD
Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 31 Desember 2011-13 Januari 2012. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Dodo Anondo, M.Ph selaku direktur RSUD Dr.Sutomo Surabaya.2. Hj. K.Kasiati, S.Pd, Amd.Ke, M.Kes selaku Ketua jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
3. Susilorini, S.pd, M.kes selaku Ketua Prodi Kebidanan Sutomo Surabaya.4. Dwi Purwanti, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing pendidikan Prodi Kebidanan
Sutomo Surabaya.
5. Nortje Aswandono,Amd.Keb, S.Sos selaku pembimbing pendidikan ProdiKebidanan Sutomo Surabaya.
6. Lilik Hidayati, Amd.Keb selaku pembimbing VK IRD RSUD Dr.SoetomoSurabaya.
7. NyH yang telah bersedia bekerja sama dalam penyusunan laporan ini.8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak kekurangan yang perlu di perbaiki, Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan laporan ini.
Surabaya, Januari 2012
Penulis
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
3/29
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangSampai sekarang, perdarahan dalam obstetrik memegang peranan penting sebagai
penyebab utama kematian maternal, sekalipun di negara maju, terutama kelompok sosial
ekonomi lemah. Salah satu penyebab perdarahan obstetrik pada umur kehamilan lanjut adalah
plasenta previa.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Plasenta previa yang menutupi
keseluruhan ostium uteri internum disebut plasenta previa totalis.
Penyebab utama plasenta previa adalah masih belum diketahui, namun ada beberapa
faktor predisposisi yang menyebabkan plasenta previa yakni operasi seksio cesarea
sebelumnya, curretage berulang, multipara, serta bekas terjadinya aborsi. Plasenta previa
lebih banyak pada kehamilan kehamilan ganda dan ibu dengan usia lebih dari 30 tahun.
Prevalensi terjadinya plasenta previa dinegara berkembang masih cukup tinggi.
Dilaporkan dari rumah sakit umum pemerintah insidennya berkisar 1,7% sampai 2,9%
(Prawirohardjo, 2008:496). Sedangkan di negara maju insidensinya lebih rendah. Mungkin
disebabkan oleh berkurangnya perempuan hamil dengan paritas tinggi. Dengan meluasnya
penggunaan ultrasonografi dalam obstetrik yang memungkinkan deteksi lebih dini, insiden
plasenta previa yang terlaporkan bisa lebih tinggi.
1.2. Tujuan1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien dengan plasenta
previa secara komprehensif.
1.2.2. Tujuan Khusus1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif
pada ibu hamil dengan plasenta previa.
1.2.2.2 Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada ibu hamil
dengan plasenta previa.
1.2.2.3 Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan plasenta previa.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
4/29
1.2.2.4 Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan plasenta previa.
1.2.2.5 Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan plasenta previa.
1.3. PelaksanaanTempat kegiatan praktik: VK IRD Dr.Soetomo Surabaya
Waktu : 31 Desember 2011-13 Januari 2012
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
5/29
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Ayu Chandradinata . 2008 . Gawat-Daru rat Obstetri -Ginekologi & Obstetri -
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif , dkk. 2000. Kapi ta Seleckta Kedokteran Ed.3 Cet.1. Jakarta : EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsi Obstetri F isiologi Ji li d 2. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono, 2002. Pelayanan Kesehatan M aternatal dan Neonatal. Jakarta :
YBPS
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. I lmu Kebidanan. Jakarta : YBPS
Saifudin, AB. 2006. Buku Panduan Prakti s Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBPSP
Varney, Hellen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
6/29
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Plasenta Previa
2.1.1 Pengertian
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28minggu, biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari pada perdarahan
kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998: 269 )
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi paada tempatabnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalanlahir (ostium uteri internal). ( Mochtar, 1998 : 269 )
Menurut Prawiroharjo (2008), plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasipada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau
sebagian ostium internum.
Plasenta previa adalah posisi plasenta yang berada di segmen bawah uterus,sehingga perkembangan plasenta yang sempurna menutupi os serviks. (Varney,
2007: 641)
Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal yaitu segmen bawah uterussehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
(Mansjoer,2000: 276)
Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan implantasi plasenta dibagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan
perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawahuterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
(FKUI, 2000).
Klasifkasi plasenta previa totalisa. Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh
ostium uteri internum.
b. Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteriinternum.
c. Plasenta previa marginalisadalah plasenta yang tepinya berada pada pinggirostium uteri internum.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
7/29
d. Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawahRahim sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih
kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
2.1.2 Etiologi
Plasenta previa mungkin terjadi kalau keadaan endometrium kurang baik misalnya
karena atrofi endometrium. Keadaan ini misalnya terdapat pada :
a. Multipara, terutama dengan jarak antara kehamilan pendekb. Myoma uteric. Curretage yang berulangd. Usia ibu lebih dari 35 tahune. Riwayat pembedahan rahim, termasuk seksio sesaria.f. Kehamilan kembar.g. Riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.h. Perokok (kemungkinan plasenta berukuran lebih besar).i. Hipoplasi endometrium: bila kawin dan hamil pada umur muda.
j. Status sosial ekonomi yang rendah.k. Jarak antar kehamilan yang pendekStrassmann mengatakan bahwa factor terpenting adalah vaskulerisasi yang kurang
pada desidua menyebabkan atrofi dan peradangan, sedangkan Browne menekan bahwa
factor terpenting ialah vili korialis persisten pada desidua kapasularis.
2.1.3 Faktor Predisposisi dan Presipitasi
Menurut Mochtar (1998), faktor predisposisi dan presipitasi yang dapat
mengakibatkan terjadinya plasenta previa adalah :
1. Melebarnya pertumbuhan plasenta : Kehamilan kembar (gamelli). Tumbuh kembang plasenta tipis.
2. Kurang suburnya endometrium : Malnutrisi ibu hamil. Melebarnya plasenta karena gamelli. Bekas seksio sesarea. Sering dijumpai pada grandemultipara.
3. Terlambat implantasi : Endometrium fundus kurang subur.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
8/29
Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam bentuk blastula yangsiap untuk nidasi.
2.1.4 Patofisiologi
Menurut Prawirohardjo (2008), pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada
trimester ketiga dan mungkin juga lebih awal, oleh karena telah mulai terbentuknya
segmen bawah rahim, tampak plasenta akan mengalami pelepasan. Sebagaimana diketahui
tapak plasenta terbentuk dari jaringan maternal, yaitu baian dari desidua basalis yang
bertumbuh menjadi bagian dari uri. Dengan melebarnya istmus uteri menjadi segmen
bawah rahim, maka plasenta yang berimplantasi ditu sedikit banyak akan mengalami
laserasi akibat pelepasan pada desidua sebagai tapak plasenta. Demikian pula pada serviks
mendatar (effacement) dan membuka ( dilatation ) dan bagian tapak plasenta yang
terlepas. Pada tempat laserasi itu akan terjadi perdarahan yang berasal dari sirkulasi
maternal yaitu dari ruangan intervilus dari plasenta. Oleh karena pembentukan segmen
bawah rahim itu perdarahan pada plasenta previa betapa pun pasti akan terjadi
(unavoidable bleeding). Perdarahan ditempat itu relative dipermudah ddan diperbanyak
oleh karena segme bawah rahim dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat
karena elemen otot yyang dimilikinya sangat minimal, dengan akibat pembuluh darah
pada tempat itu tidak akan tertutup dengan sempurna. Perdarahan akan berhanti karena ada
pembekuan kecuali ada laserasi mengenai sinus yang besar dari plasenta pada mana
perdarahan akan berlangsung lebih banyak dan lebih lama , oleh karena pembentukan
segmen bawah rahim itu berlangsung progesif dan bertahap , maka laserasi baru akan akan
mengulang terjadinya perdarahan . Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa sesuatu
sebab lain (causeless). Darah akan keluar berwarna merah segar tanpa rasa nyeri (pain
less) .
Pada plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum . Sebaliknya , pada
plasenta previa parsalis atau letak rendah , perdarahan baru terjadi pada waktu mendekati
atau mulai persalinan. Perdarahan pertama biasanya sedikit tapi cenderung lebih banyak
pada perdarahan berikutnya. Untuk berjaga jaga syok hal tersebut perlu
dipertimbangkan. Perdarahan pertama sudah bisa terjadi pada kehamilan dibawah 30
minggu tetapi lebih separuh kejadiannya pada umur kehamilan pada 34 minggu ke atas.
Berhubung tempat perdarahan terletak dekat dengan ostium uteri internum, maka
perdarahan lebih mudah mengalir ke luar rahim dan tidak terbentuk hematoma
retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih luas dan melepaskan tromboplastin ke
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
9/29
dalam sirkulasi maternal. Dengan demikian, sangat jarang terjadi koagulopati pada
plasenta previa.
2.1.5Tanda dan Gejalaa. Perdarahan tanpa nyeri.
Biasanya perdarahan karena placenta previa baru timbul setelah bulan ke tujuh
(UK lebih dari 28 minggu). Hal ini disebabkan karena perdarahan sebelum bulan
ke tujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari abortus.
Sifat perdarahannya tanpa sebab(causeless), tanpa nyeri (painless), dan berulang
(recurrent). Perdarahan pada placenta previa disebabkan karena pergerakan antara
placenta dan dinding rahim.
b. Perdarahan berulang.Setelah terjadi pergeseran antara placenta dan dinding rahim maka regangan
dinding rahim dan tarikan pada cervik berkurang, tapi dengan majunya kehamilan
regangan bertambah lagi dan menimbulkan perdarahan baru, kejadian ini
berulang-ulang.
c. Kepala anak sangat tinggi.Karena placenta terletak pada kutub bawah rahim, kepala tidak dapat mendekati
pintu atas panggul. Karena hal tersebut juga karena ukuran panjang rahim
berkurang, maka pada placenta previa lebih sering terdapat kelainan letak.
d. Warna perdarahan merah segar dengan bekuan.e. Adanya anemia dan rejatan yang sesuai dengan keluarnya darah.f. Timbulnya perlahanlahan.g. Waktu terjadinya saat hamil.h. His biasanya tidak ada.i. Rasa tidak tegang ( biasa ) saat palpasi.
j. Denyut jantung janin ada.k. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina.l. Presentasi mungkin abnormal.
2.1.6 Diagnosis BandingDiagnosis banding Plasenta Previa adalah:
1. Solusio plasenta2. Kehamilan dengan:
a. Trauma pada vaginab. Varises yang pecah
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
10/29
c. Ca Serviksd. Polip Endoserviks
2.1.7 KomplikasiAda beberapa komplikasi utama yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita
plasenta previa, di antaranya ada yang bisa menimbulkan perdarahan yang cukup banyak
dan fatal.
1. Anemia dan SyokOleh karena pembentukan segmen rahim terjadi secara ritmik, maka pelepasan
plasenta dari tempat melekatnya di uterus dapat berulang dan semakin banyak,
dan perdarahan yang terjadi itu tidak dapat dicegah sehingga penderita menjadi
anemia bahkan syok.
2. Retensio plasenta , plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkretaOleh karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan sifat
segmen ini yang tipis mudahlah jaringan trofoblas dengan kemampuan invasinya
menerobos ke dalam miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan menjadi
sebab dari kejadian plasenta inkreta dan bahkan plasenta akreta. Paling ringan
adalah plasenta akreta yang perlekatannya lebih kuat tetapi vilinya belum masuk
ke dalam miometrium. Walaupun biasanya tidak seluruh permukaan maternal
plasenta mengalami akreta atau inkreta akan tetapi dengan demikian terjadi
retensio plasenta dan pada bagian plasenta yang sudah terlepas timbullah
perdarahan dalam kala tiga. Komplikasi ini lebih sering pada uterus yang pernah
seksio sesaria.
3. Infeksi4. Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering terjadi. Hal ini memaksa
lebih sering diambil tindakan operasi dengan segala konsekuensinya
5. Ruptur uteriServiks dan segmen bawaah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat
potensial untuk robek disertai perdarahan yang banyak.
6. Kelahiran prematur dan gawat janin sering tidak terhindarkan sebagian olehkarena tindakan terminasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan
belum aterm.
7. Perdarahan pasca persalinan, kematian maternal akibat perdarahan, dan DIC(Disseminated Intravascular Coagulation).
2.1.8 Penatalaksanaan
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
11/29
2.1.8.1 Penanganan Aktif
Tujuan: Segera melahirkan anak (terminasi kehamilan)
Cara:
1. Langsung seksio sesaria tanpa Double Set Up Examination (DSU)Tanpa DSU dengan memperhatikan KU Ibu
Tunggu persiapan operasi sampai memungkinkan untuk dilakukan seksio
sesarea (atas konsultasi dengan Anestesi).
Tindakan ini dilakukan pada:
a. Gawat janin dengan perkiraan berat janin > 1500 gram.b. Perdarahan aktif dan banyak dengan evaluasi bertahap (perdarahan
profuse > 500 cc dalam 30 menit).
c. HB 6 gr% atau kurang, bayi hidup, Estimate Fetal Weight 1500 gram,perdarahan terus.
Dalam hal tersebut di atas, DSU dapat menyebabkan perdarahan yang
membahayakan keselamatan janin. Selama operasi seksio sesar, harus
ditentukan apa diagnosis pasti, apakah:
-Plasenta previa totalis-Plasenta previa lateralis dan berapa pembukaan serviks.
2. Double Set Up Examination(DSU)Dilakukan pada:
a. Kehamilan aterm.b. Kehamilan prematur dengan EFW > 2000 gram.c. Perawatan konservatif gagal
Yakni:
Perdarahan masih merembes keluar dari vagina Perdarahan bercak akan tetapi menyebabkan penurunan Hb > 2 gr %
dengan pemeriksaan serial 3x/6 jam.
Pada DSU ditentukan:
Bila plasenta previa totalis, seksio sesar Bila plasenta lateralis, amniotomi
Terminasi dengan seksio sesar dilakukan apabila:
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
12/29
a. Setelah 12 jam tidak terjadi persalinan dan persyaratan persalinanpervaginam tidak terpenuhi (VT)
b. Terjadi gawat janin
Bila tidak teraba plasenta saat DSU, dilakukan inspekulo untuk melihat asal
perdarahan, bila perdarahan berasal dari OUI, tetap dilakukan amniotomi
(dengan anggapan kemungkinan suatu plasenta letak rendah, vasa previ yang
pecah). Apabila pada inspekulo tidak dijumpai perdarahan: lakukan
pemeriksaan USG untuk menentukan letak plasenta dan keadaan janin.
Bila terjadi retensio plasenta, ingat plasenta akreta dan harus dilakukan
penatalaksanaan di O. K:
1. Plasenta manual
2. Histerektomi
2.1.8.2Perawatan konservatif1. Tindakan ini dilakukan pada:
a. Bayi premature (EFW < 2000 gram)b. DJJ (+)c. Perdarahan sedikit atau berhenti
Bila Hb rendah (anemis), tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar,
dipertimbangkan anemia kronis.
2. Cara perawatan konservatifa. Observasi selama 24 jam di kamar bersalin
b. Keadaan umum penderita diperbaiki, transfusi darah diusahakan Hb > 10 gr%
c. Diberikan kortikosteroid untuk maturitas paru janin, menjaga kemungkinanperawatan konservatif gagal. Suntikan diberikan intra muskuler 2x selang 24
jam dengan dosis dexamethasone 16 mg/hari atau betamethasone 12
mg/hari i.v.
d. Bila perdarahan berhenti, penderita pindah ke ruang bersalin tirah baringselama 2 hari, kemudian mobilisasi.
e. Observasi: Hb setiap hari, tensi, nadi, DJJ, perdarahan setiap 6 jam.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
13/29
f. Perawatan konservatif gagal bila terjadi perdarahan ulang (= penangananaktif)
g. Penderita dipulangkan bila tidak terjadi perdarahan ulang setelah dilakukanmobilisasi. Sebelum pulang dilakukan USG untuk memastikan letak plasenta
dan inspekulo untuk menentukan kelainan pada serviks vagina.
h.Nasehat waktu pulang: Istirahat Dilarang koitus / manipulasi vagina Masuk Rumah Sakit (MRS) bila terjadi perdarahan lagi Periksa ulang Ante Natal Care (ANC) 1 minggu kemudian
Tokolitik telah banyak digunakan pada beberapa senter untuk uterus yang
secara teoritis dapat mengakibatkan pelepasan plasenta dan perdarahan.
Kegunaan tokolitik pada penderita plasenta previa belum dibuktikan dengan
penelitian yang adekuat.
Penderita pulang dipertimbangkan pada:
1. Tinggal dalam jangkauan 30 menit dari rumah sakit, ada anggota keluargayang menjaga selama 24 jam.
2. Mampu mempertahankan tirah baring di rumah.3. Mengerti risiko yang menyertai pada perawatan rawat jalan.
Berdasarkan pemeriksaan USG persalinan direncanakan sebagai berikut.
1. Bila plasenta menutup OUI, ditunggu aterm, kemudian dilakukan USGulangg. Bila hasil tetap, maka persalinan direncanakan seksio sesar.
2. Bila plasenta di SBR, tapi tidak menutup OUI, ditunggu inpartu, bilaperdarahan lagi DSU.
3. Bila plasenta letak normal ditunggu inpartu, persalinan diharapkan normal.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
14/29
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
15/29
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.1 Subyektif
Sebelumnya perlu di kaji tanggal, jam, tempat pengkajian serta dituliskan petugas
yang mengkaji.
a. BiodataPada biodata yang perlu dikaji adalah nama ibu, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, nama suami, umur, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat. Usia
lanjut(> 35 tahun) dan hamil pada umur muda dapat menjadi faktor
predisposisi plasenta previa.
b. Keluhan UtamaPada kasus plasenta previa, ibu biasanya mengeluh ada pengeluaran darah
pervaginam berwarna merah segar secara tiba-tiba.
c. Riwayat HaidYang perlu dikaji adalah menarche, siklus, banyaknya, lamanya, sifat darah,
HPHT, dan TP. HPHT penting dikaji untuk menentukan tanggal tafsiran
persalinan.
d. Riwayat Obstetri yang LaluParitas tinggi, cacat rahim akibat seksio sesaria, kuretase, jarak antar
kehamilan yang pendek, riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
berperan dalam proses peradangan dan kejadian atrofi endometrium yang
menjadi faktor resiko terjadinya plasenta previa.
e. Riwayat Kehamilan iniUntuk mengetahui perkembangan keadaan kehamilan ibu mulai dari
trimester I, II, III. Plasenta previa terjadi setelah umur kehamilan 28 minggu.
Plasenta previa dapat terjadi pada ibu yang mengalami hamil kembar.
f. Riwayat kesehatan Riwayat Penyakit Pasien.
Untuk mengetahui penyakit yang pernah di derita pasien, seperti myoma
uteri, polip endometrium yang merupakan penyebab terjadinya plasenta
previa.
Riwayat Penyakit Keluargauntuk mengetahui apakah ada riwayat keluarga yang mempunyai
keturunan kembar yang merupakan faktor predisposisi plasenta previa.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
16/29
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari1. Pola Nutrisi
Pada plasenta previa, nafsu makan ibu tidak ada gangguan, tetapi plasenta
previa dapat terjadi pada ibu yang kekurangan zat gizi.
2. Pola EliminasiPada plasenta previa tidak tejadi gangguan saat miksi dan defikasi.
3. Pola IstirahatPada plasenta previa, istirahat ibu terganggu karena cemas memikirkan
perdarahan yang dialami.
4. Pola KebiasaanPada perempuan perokok dijumpai insidensi plasenta previa lebih tinggi
dua kali lipat.
5. Pola AktifitasPada plasenta previa, ibu mengurangi aktivitas sehari-hari berhubungan
dengan perdarahan yang dialami.
6. Pola KebersihanYang paling penting bagi ibu hamil adalah menjaga kebersihan
genetalianya. Apalagi ibu dengan plasenta previa, harus mengganti
pembalut bila penuh.
2.2.2 Data Obyektifa. Pemeriksaan Umum
KU : baik-buruk
Kesadaran : Composmentis-coma
Tanda-tanda vital
Tensi : Normal (110/70120/80 mmHg), jika syok terjadi hipotensi
Nadi : Normal (8090 x/menit), jika syok terjadi tachicardi
Pernafasan : Normal (16-24 x/menit), jika syok pernafasan bisa meningkat
Suhu tubuh : Normal (3637,5oC)
b.Pemeriksaan Fisik1)Muka : wajah yang terlihat pucat dapat mengindikasikan anemia.2)Mata : konjungtiva pucat dapat mengindikasikan anemia3)Mulut : mukosa bibir pucat dapat mengindikasikan anemia
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
17/29
4)Abdomen : ada bekas operasi pada rahim merupakan salah satupenyebab terjadinya plasenta previa. Tidak ada his dan
pada palpasi perut tidak tegang.
Leopold : Untuk menentukan TFU dan bagian yang ada di fundus.
Leopold : Untuk menentukan bagian punggung janin dan bagian-
bagian kecil.
Leopold : Untuk menentukan apakah bagian terendah janin serta
sudah masuk PAP atau belum
Leopold V : Menentukan seberapa jauh bagian terendah tersebut
masuk PAP.
Pada pemeriksaan palpasi abdomen(leopold) sering dijumpai kesalahan
letak janin dan bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala,
biasanya kepala masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak di
atas pintu atas panggul.
5)Genetalia : ada pengeluaran darah pervaginam warna merah segar,dapat juga berupa darah beku.
6)Ektermitas : ujung-ujung ekstremitas teraba dingin.7) DJJ : bervariasi dari normal (120-160x/menit) sampai asfiksia/
gawat janin( 160x/menit)
c. Pemeriksaan laboratorium:Hb, darah lengkap
d.Pemeriksaan penunjang :USG : dapat dilihat terdapat plasenta yang menutupi jalan lahir.
Pemeriksaan dalam (VT) di lakukan di atas meja operasi (double set up
examination)
Inspekulo: untuk melihat asal perdarahan apakah dari dalam uterus atau dari
kelainan serviks, vagina, varices pecah, dll.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
18/29
2.2.3 Assesment1. Diagnosa AktualDiagnosa : G.....P......A..... UK..... minggu, tunggal, hidup, intrauteri,letak....... ,
keadaan umum ibu dan janin baik/buruk, kesan jalan lahir normal
dengan plasenta previa.............
Masalah : Ibu khawatir dengan kehamilannya dan keadaan bayinya.
Kebutuhan : konseling tentang nutrisi, istirahat, hubungan seksual, dan dukungan
psikologis pada ibu.
2. Diagnosa dan Masalah PotensialDiagnosa potensial: G..... P.... A....UK..... minggu tunggal, hidup, intra uterin,
letak......, keadaan umum ibu dan janin lemah, kesan jalan
lahir normal dengan anemia/ syok/ infeksi.
Masalah potensial : tidak ada
Kebutuhan Akan Tindakan Segera :
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk
dikonsultasikan atau ditangani dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien, misal pada plasenta previa kolaborasi dengan dokter
obgyn, transfusi darah.
2.2.4 Planning1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan tentang keadaan ibu dan bayinya saat ini.
R/ Ibu mengetahui keadaan janin dan dirinya.
2.Pasang infus larutan RL atau larutan garam fisiologikR/ memenuhi kebutuhan cairan yang hilang akibat perdarahan
3.Transfusi darah jika kadar Hb < 10 gr%R/ perdarahan yang banyak dapat menyebabkan kadar Hb berkurang setelah
beberapa jam kemudian.
4. Observasi TD, nadi, dan DJJ, setiap 6 jam, serta HB setiap hariR/ Memantau keadaan ibu dan bayi, waspada terjadinya fetal distress
5. Observasi banyaknya perdarahan per vaginam.R/ Memantau banyaknya perdarahan yang keluar.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
19/29
6. Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian kortikosteroid. Suntikandiberikan intra muskuler 2x selang 24 jam dengan dosis dexamethasone 16
mg/hari atau betamethasone 12 mg/hari i.v.
R/ untuk maturitas paru janin dan menjaga kemungkinan perawatan
konservatif gagal
7. Berikan konseling pada ibu tentang:a. kebutuhan istirahat pada ibu: anjurkan ibu untuk tirah baring total dan
tidur miring ke kiri
R/ Ibu membutuhkan banyak istirahat agar tidak memperburuk keadaan,
sedangkan tidur miring ke kiri untuk memperlancar oksigenasi ke janin
b.kebutuhan gizi dan nutrisi pada ibu hamil: anjurkan ibu untuk makanmakanan yang bergizi dan beri ibu tablet Fe
R/ ibu membutuhkan banyak nutrisi terutama untuk mencegah terjadinya
anemia
8.Berikan dukungan psikologis pada ibu.R/ ibu tidak terlalu cemas memikirkan kehamilannya dan keadaan bayinya
9.Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk melakukakan penanganan aktif bilaperawatan konservatif gagal bila terjadi perdarahan ulang.
R/ menyelamatkan jiwa janin dan mencegah terjadinya komplikasi pada ibu.
10. Pro KRS dan rawat jalan bila tidak terjadi perdarahan ulang setelahdilakukan mobilisasi. Sebelum pulang dilakukan USG untuk memastikan letak
plasenta dan inspekulo.
R/ dengan rawat jalan pasien lebih bebas dan mengurangi stress pada ibu
11. Berikan konseling pada ibu waktu pulang: Istirahat Dilarang melakukan pekerjaan rumah tangga, mengurangi kegiatan fisik Dilarang koitus / manipulasi vagina Masuk Rumah Sakit (MRS) bila terjadi perdarahan lagi Periksa ulang Ante Natal Care (ANC) 1 minggu kemudianR/ mencegah terjadinya perdarahan berulang, mengetahui keadaan janin dan
plasenta, serta segera mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan jika terjadi
perdarahan ulang
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
20/29
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Plasenta Previa Totalis
Tanggal : 19 Oktober 2011
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Unit KIA Puskesmas Tanah Kali Kedinding
No. RM : 72798
Petugas : Ade Nisa Putri
3.1. Data Subyektif
h. BiodataNama Ibu: Ny. S
Umur: 30 th
Suku: Jawa
Agama: Islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Tidak bekerja
Alamat: Bulak Cupat gang
II nomor 8
Nama Suami: Tn. A
Umur: 33 th
Suku: Jawa
Agama: Islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Swasta
Alamat: Bulak Cupat gang
II nomor 8
i. Keluhan UtamaIbu mengatakan datang kontrol untuk memeriksakan kehamilannya karena
waktunya kontrol dan ingin USG
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
21/29
j. Riwayat HaidMenarche : 13 th Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 1 pembalut/hari Teratur : ya
HPHT: 11012011
TP: 18102011
k. Riwayat Obstetri yang laluno Kehamilan Persalinan Nifas Anak KB
suami Uk Pnylt Jenis pnlng Pnylt ASI Pnylt BBL SEX H/M jenis lama
1.
2.
1
1
39-
40mgg
HAMIL
-
INI
normal bidan - 6bln - 3000 Laki-
laki
H -
l. Riwayat kehamilan iniKeluhan
TM I :mual muntahTM II : pinggang dan perut bagian bawah kadang sakit
TM III: taa
ANC : 9 kali di Unit KIA Puskesmas Tanah Kali Kedinding
Imunisasi TT : 2x
Pergerakan anak pertama kali: saat usia kehamilan 19-20 minggu.
Penyuluhan yang pernah di dapat: penyuluhan dari dokter dan bidan tentang
kehamilannya.
m. Riwayat Penyakit DahuluDiabetes mellitus : - Ginjal : -
Jantung : - Liver : -
TBC : - Hipertensi : -
Lain-lain : -
n. Riwayat Kesehatan Keluarga
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
22/29
Diabetes mellitus : - Ginjal : -
Jantung : - Liver : -
TBC : - Hipertensi : -
o. Riwayat SosialStatus pernikahan: Sah
Nikah : 1 kali
Lama nikah : 6 tahun
Usia menikah : Istri : 24 tahun
Suami : 27 tahun
p. Pola Kebiasaan Sehari-haria) Nutrisi
Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1piring berisi nasi, sayuran dan
sepotong lauk pauk dan minum air putih 8 gelas
b) EliminasiBAK: 45 kali sehari ( jernih, cair dan berwarna kuning ), BAB : 1
kali sehari
c) IstirahatIbu biasa tidur siang selama 1 jam, dan tidur malam 6-7 jm. (mulai
jam 21:30 s.d. 04:30)
d)KebersihanIbu mandi sehari ganti 2 x, ganti pakaian setiap sore hari dan ganti
pakaian dalam setiap kali merasa basah
e) AktivitasSebagai ibu rumah tangga, ibu hanya melakukan pekerjaan yang ringan
ringan, seperti pekerjaan rumah saja.
f) KebiasaanIbu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu-jamuan dan obat-obatan
selama hamil.
3.2. Data Obyektif
e. Pemeriksaan Umum
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
23/29
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tensi : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36oC
f. Pemeriksaan Fisik8) Inspeksi
Kepala:berwarna hitam, bersih, tidak rontok dan tidak berketombe.
9)Muka : wajah tidak terlihat pucat.10)Mata : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak
mata, konjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna
putih.
11)Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih.12)Mulut : keadaan mulut dan gigi bersih, tidak ada karies, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis dan tidak ada pembesaran
tonsil.
13)Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada sekret, fungsipendengaran baik.
14)Leher : tidak ada pembengkakan vena jugularis dan pembesarankelenjar thyroid.
15) Dada : payudara menonjol, hiperpigmentasi, dan tidak adaretraksi dada.
16)Abdomen : membulat, membesar sesuai dengan usia kehamilan, adabekas operasi pengangkatan kista.
17)Genetalia : tidak ada pengeluaran darah pervaginam, tidak ada fluoralbus, tidak ada varices dan tidak oedem.
18)Ektermitas : tidak ada oedem dan varices.
19)Palpasi
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
24/29
a. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran venajugularis.
b. Dada : Tidak teraba massa atau tumor.c. Abdomen :
1) Leopold I : TFU: setinggi pusat (30 cm), terababagian bulat, lunak dan tidak melenting.
2) Leopold II: teraba bagian-bagian kecil di perutsebelah kiri, dan teraba bagian keras dan lebar di perut
sebelah kanan.
3) Leopold III : teraba bagian bulat, keras dankurang melenting, tidak bisa digoyang.
4) Leoplod IV : Divergen
20)Auskultasi1. Jantung : Denyut jantung teratur.2. Paru-paru : tidak terdengar ronchi dan whezing3. DJJ : 138 x/menit
21)Perkusi : Reflek patella: +/+
1. Pemeriksaan laboratorium:Hb : (-)
Protein urine : (-)
Redaksi : (-)
2. Pemeriksaan penunjang :USG :
Janin: tunggal/hidup
Letak Janin:Kepala
BPD:39/40minggu FL:39/40minggu AC:39/40minggu
Placenta: dicorpus belakang tepi menutupi seluruh OUI(plasenta previa)
Ketuban:cukup
Jenis Kelamin:Perempuan
Tafsiran persalinan:18-10-2011
Tafsiran berat janin:2747 gram
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
25/29
Kelainan yang di temukan:tidak ada
3.3. Assesment
3. DiagnosaIbu G2P10001 usia kehamilan 39/40 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak
kepala,kesan jalan lahir normal,KU ibu baik,KU janin baik, dengan plasenta previa
totalis.
2. Diagnosa potensial: -
3. Masalah
Kecemasan ibu akan kehamilannya dan keadaan bayinya.
4. Kebutuhan
- KIE tentang alternatif persalinan sesuai kondisi ibu
- KIE tentang tanda bahaya kehamilan
- KIE tentang kebutuhan istirahat
3.4. Planning
Tanggal : 19 Juni 2011 Jam : 08.30
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
E/ Ibu mengerti tentang keadaan kehamilannya saat ini.
2.Menjelaskan pada ibu bahwa taksiran persalinan adalah tanggal 18-10-2011 dan ibutidak dapat melaksanakan persalinan secara normal di puskesmas tetapi harus secara
seksio sesarea di rumah sakit karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir oleh karena
itu ibu dirujuk ke RSUD Soewandie.
E/ Ibu mengerti dan paham tentang keadaannya dan dapat mengulang dengan bahasa
yang sederhana serta bersedia dirujuk ke rumah sakit.
3.Memberikan surat rujukan tanggal 19 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB kepada ibu.
E/Ibu menerima surat rujukan dan bersedia ke rumah sakit.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
26/29
4.Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu tidak perlu cemas dengan keadaan bayinya selama
ibu mau kooperatif dengan baik dengan tenaga kesehatan dan berdoa.
E/Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan tidak terlalu cemas dengan keadaan
bayinya
5.Memberi KIE tentang tanda bahaya kehamilan:
a. Terjadi perdarahan pervaginamb. Gerak janin berkurangc. Nyeri epigastriumd. Sakit kepala yang menetape. Bengkak di kedua tangan dan wajahf. Penglihatan kaburJika salah satu dari tanda tersebut muncul, segera datang ke puskesmas atau fasilitas
kesehatan terdekat lainnya.
E/ Ibu mengerti dan dapat mengulangi penjelasan petugas.
6.Memberi KIE tentang kebutuhan istirahat pada ibu:
12.menganjurkan ibu untuk banyak beristirahat13.menganjurkan ibu untuk miring kiri saat tidurE/ Ibu mengerti dan berjanji akan banyak beristirahat.
7.Memberikan dukungan psikologis pada ibu.
E/ Ibu tampak lebih tenang.
8.Kolaborasi pemberian terapi untuk klien.
E/ Ibu mendapatkan 10 tablet Fe 1x1 sehari,B Complex 6 tablet 1x1 sehari,dan 6
tablet kalsium 1x1 sehari.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
27/29
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian Data
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim,
demikian rupa sehingga menutupi sebagian atau seluruh dari orifisium uteri internum. Sejalan
dengan bertambahnya, membesarnya rahim dan meluasnya SBR ke arah proksimal
memungkinkan plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti
perluasan SBR seolah plasenta tersebut berimigrasi. Ostium uteri yang secara dinamik
mendatar dan meluas dalam persalinan kala 1 bisa mengubah luas pembukaan serviks yang
tertutup oleh plasenta. Fenomena ini berpengaruh pada derajat atau klasifikasi dari plasenta
previa ketika pemerriksaan dilakukan baik dalam masa antenatal maupun dalam masa
intranatal, baik dengan USG maupun pemeriksaan digital. Oleh karena itu, pemeriksaan USG
perlu diulang secara berkala dalam asuhan antenatal ataupun intranatal.
Dalam kasus asuhan kebidanan pada Ny. N G1P0000 UK 31/32 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterin, kepala belum masuk, ibu dengan plasenta previa totalis
merupakan kasus yang bisa menjadi perhatian sebab bisa mengakibatkan perdarahan
sehingga terjadi anemi dan gawat janin.
Pengkajian data subyektif dapat dilaksanakan dengan metode wawancara untuk
mendapatkan data seperti indentitas klien, alasan kunjungan, keluhan utama, riwayat
kehamilan saat ini, riwayat penyakit ibu, pola kehidupan sehari-hari dan data subyektif lain
yang dibutuhkan.
4.2 Analisa Data
Pada kasus ini, dalam riwayat kehamilan saat ini, ibu pernah mengeluhkan terjadinya
perdarahan pervaginam berwarna kecoklatan pada usia kehamilan 1 bulan selama dua hari.
Hal ini dapat dijadikan indikasi untuk melakukan pemeriksaan USG yang akhirnya
didapatkan gambaran plasenta previa totalis di rahim ibu. Perdarahan ini dapat dikarenakan
saat invasi jaringan trofoblast di segmen bawah rahim yang menyebabkan sedikit perdarahan.
Hal ini dapat dijelaskan oleh teori pada buku Ilmu Kebidanan Sarwono (2008) bahwa
karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan sifat segmen ini yang tipis
mudahlah jaringan trofoblas dengan kemampuan invasinnya menerobos ke dalam
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
28/29
miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan menjadi sebab dari kejadan plasenta inkreta
dan bahkan plasenta akreta. Sehingga dari sini kita sebagai petugas kesehatan harus waspada
terhadap terjadinya kejadian plasenta akreta atau inkreta.
Penatalaksanaan pada kasus ini adalah dengan terapi konservatif sebab kondisi klien
belum memenuhi syarat untuk dilakukannya terminasi kehamilan sesuai teori yaitu kehamilan
yang masih preterm dan sedikitnya perdarahan yang terjadi. Juga karena tempat tinggal
pasien yang masih di wilayah Surabaya, sehingga dokter mengizinkan pasien untuk
melakukan rawat jalan. Tentu dengan syarat apabila terjadi sesuatu seperti perdarahan dan
gerak janin menurun, ibu segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
-
7/22/2019 90372543 Plasenta Previa
29/29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (FKUI, 2000).
Perdarahan pervaginam secara tiba-tiba tanpa rasa sakit (painless) dan sering perdarahan
terjadi berulang merupakan tanda gejala yang utama dari abnormalitas ini. Penyebab dari
plasenta previa belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor predisposisi dan
presipitasi pada kasus plasenta previa seperti riwayat operasi sesar, ibi merokok, multi para,
hamil di usia muda dan lain sebagainya.
Penatalaksanaan plasenta previa dapat berupa terapi aktif yang meliputi terminasi
kehamilan dan terapi konservatif apabila klien tidak memenuhi syarat dilakukannya terapi
aktif, seperti pada kehamilan preterm, EFW < 2000 gram dan perdarahan sedikit atau
berhenti sama sekali.
Pada kasus asuhan kebidanan pada Ny. S G2P10001 usia kehamilan 39/40 minggu,
janin tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala,kesan jalan lahir normal,KU ibu baik,KU janin
baik, dengan plasenta previa totalis dilakukan rujukan untuk terminasi kehamilan sebab
berdasarkan hasil perngkajian data, didapatkan bahwa klien memenuhi syarat untuk
dilakukan terminasi kehamilan.
5.2 Saran
Untuk klien dengan plasenta previa:
Banyak beristirahat untuk mengurangi aktiifitas supaya kehamilan dapatdipertahankan untuk kehamilan preterm.
Mengkonsumsi obat secara teratur sesuai instruksi dokter. Mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan sesuai jadwal yang terlah disepakati.Untuk tenaga kesehatan:
Menggunakan waktu skrining bahaya kehamilan seefisien mungkn. Mempertahankan pemberian layanan asuhan yang sayang ibu dan bayi. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan yang telah diberikan kepada
masyarakat.