90087708-Nyctalopia
-
Upload
khairisa-amrina-koala -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
description
Transcript of 90087708-Nyctalopia
Nyctalopia (rabun senja)
A. Definisi
Nyctalopia atau rabun senja adalah suatu kondisi dimana seseorang kesulitan atau tidak
dapat melihat dalam cahaya yang relative kurang. Hal ini merupakan gejala dari beberapa
penyakit mata. Nyctalopia mungkin terdapat sejak lahir atau diakibatkan oleh cedera atau
gizi buruk. Hal ini dapat digambarkan sebagai keadaan yang tidak dapat beradaptasi
dengan kegelapan.
Beberapa penyakit mata yang menyebabkan nyctalopia antara lain defisiensi vitamin A,
retinitis pigmentosa, comngentital night blindness, sorsby fundus dystrophy, Myopia
patologis
B. Penyebab
1. Defisisensi vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat terjadi pada semua umur, akan tetapi kekurangan yang
disertai kelainan pada mata umumnya terdapat pada anak berusia 6 bulan sampai 4
tahun. Biasanya pada anak ini juga terdapat kelainan protein kalori malnutrisi.
Kekurangan vitamin A juga dapat terjadi pada pasein dengan gangguan atau penyakit
gastrointestinal dan sirosihepatis.
Tanda dan gejala kekurangan vitamin A adalah sebagai berikut:
Bintik Bitot: daerah proliferasi sel abnormal dan keratinisasi skuamosa pada
konjungtiva dapat dilihat pada anak-anak dengan VAD
Kebutaan karena cedera retina: vitamin A memiliki peran besar dalam
phototransduction. Sel-sel kerucut yang bertanggaung jawab atas penyerapan cahaya
dan untuk penglihatan warna dalam cahaya terang. Sel-sel batang mendeteksi
gerakan dan bertanggung jawab untuk penglihatan malam. Dalam sel-sel batang
retina, semua trans retinol ini diubah menjadi 11-cis-retinol, yang kemudian
dicampurkan dengan protein yang terikat membran yang disebut opsin untuk
menghasilkan rhodopsin. Jenis reaksi yang serupa terjadi pada sel kerucut dari retina
untuk menghasilkan iodopsin pigmen visual menyerap cahaya pada panjang
gelombang berbeda, sesuai dengan jenis sel kerucut mereka tempati. VAD
menyebabkan kurangnya pigmenvisual, ini mengurangi penyerapan dari berbagai
panjang gelombang cahaya yang mengakibatkan kebutaan.
Ketidakmampuan beradaptasi dengan kegelapan
2. Retinitis Pigmentosa.
Retinitis pigmentosa adalah sekelompok degenerasi retina herediter heterogen yang
ditandai oleh disfungsi fotoreseptor, disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan
akhirnya atrofi beberapa lapisan retina.
Gejala utama retinitis pigmentpsa adalah rabun senja (nyctalopia) dan penurunan
lapang pandang perifer secara progresif perlahan sebagai akibat meningkat dan
menyatunya skotomacincin. Temuan funduskopi yang paling khas adalah penyempitan
arteriol-arteriol retina, discus optikus pucat seperti lilin, bercak-bercak di epitel pigmen
retina, dan penggumpalan pigmen retina perifer yang disebut bone-spiculeformation
3. Congenital night blindness
Congenital night blindness merupakan kelainan mata yang diturunkan,tidak
progresif dan pada prinsipnya mengenai sel batang di retina, menyebabkan
gangguan pada penglihatanmalam hari. Kadang disertai myopia sedang dan myopia
berat.
4. Sorsby’s fundus dystrophy
Sorsby's Fundus distrofi merupakan penyakit langka pada makula yang
diturunkan yangdapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang biasanya dimulai pada
usia sekitar 30 atau 40 tahun.
5. Myopia patologis
Kelainan ini ditandai dengan pemanjangan progresif yang disertai penipisan dan
atrofi pada koroid dan epitel pigmen retina di macula. Sesuai definisinya, myopia
patologik merupakan myopia yang lebih besar dari myopia 8 dioptri.
6. Katarak kortikal perifer
Katarak kortikal adalah kekeruhan pada korteks lensa. Perubahan hidrasi serat lensa
menyebabkan terbentuknya celah-celah dalam pola radial di sekeliling daerah ekuator.
Katarak ini cenderung bilateral, tetapi sering asimetrik. Derajat gangguan fungsi
penglihatan bervariasi, tergantung seberapa dekat derajat kekeruhan lensa dengan
sumbu penglihatan. Katarak kortikal biasanya terjadi bilateral namund apat juga terjadi
secara asimeteris.
7. Penyakit Oguchi
Penyakit ini dicirikan oleh kebutaan malam stasioner bawaan dan kelainan
morfologi dan dungsional yang unik dari retina. Pasien mengalami kebutaan pada
malam hari yang nonprogressif sejak kecil muda dengan penglihatan siang hari normal,
namun mereka sering mengaku terdapat peningkatan sensitivitas cahaya ketika mereka
menatap lama di lingkungan gelap. Penelitian mengenai adaptasi dalam gelap
menunjukkan bahwa ambang batas sel batang yang meningkat sangat tinggi mengalami
penurunan beberapa jam kemudian dan akhirnya menghasilkan pemulihan ke tingkat
normal atau mendekati normal.
Sumber: Ilyas S,.2007. Ilmu Penyakit Mata edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI