9. Material Cetakan - yudysi.lecture.ub.ac.id · Meskipun teknik pembuatan inti cetakan secara...

37
Pengecoran dapat dibuat dengan cetakan permanen logam atau cetakan dengan bahan refractory (misalkan, pasir silika). Akan tetapi, penggunaan cetakan permanen logam memiliki keterbatasan dimana biayanya biayanya dapat dapat tertutupi tertutupi bila bila produksi produksi corannya corannya secara secara massal massal. Selain Selain itu itu cetakan cetakan logam logam hanya hanya tepat tepat untuk untuk logam logam dengan dengan suhu suhu cair cair rendah rendah yang yang mana mana lebih lebih rendah rendah dari dari suhu suhu cair cair logam logam cetakan cetakan permanen permanen. Oleh karena itu, cetakan pasir masih menjadi metode yang cukup luas 9. Material Cetakan Oleh karena itu, cetakan pasir masih menjadi metode yang cukup luas penggunaannya selain dapat dibuat kembali, mampu digunakan untuk pengecoran logam dengan suhu cair tinggi. Sehingga persiapan material untuk cetakan pasir dan inti cetakan, sifat- sifatnya dan pengujiannya perlu diketahui agar dapat melakukan pengecoran logam dengan cetakan pasir dengan baik. 9.1 Persyaratan Fungsional Material Cetakan Sebuah pencampuran cetakan pengecoran melalui empat tahap produksi utama yaitu: persiapan dan distribusi, produksi cetakan dan inti, pengecoran serta pembersihan dan reklamasi/daur ulang. Proses Manufaktur II Proses Manufaktur II YudySuryaIrawan YudySuryaIrawan

Transcript of 9. Material Cetakan - yudysi.lecture.ub.ac.id · Meskipun teknik pembuatan inti cetakan secara...

Pengecoran dapat dibuat dengan cetakan permanen logam atau cetakandengan bahan refractory (misalkan, pasir silika). Akan tetapi, penggunaan cetakan permanen logam memiliki keterbatasan dimanabiayanyabiayanya dapatdapat tertutupitertutupi bilabila produksiproduksi corannyacorannya secarasecara massalmassal..

SelainSelain ituitu cetakancetakan logamlogam hanyahanya tepattepat untukuntuk logamlogam dengandengan suhusuhu caircairrendahrendah yang yang manamana lebihlebih rendahrendah daridari suhusuhu caircair logamlogam cetakancetakan permanenpermanen.

Oleh karena itu, cetakan pasir masih menjadi metode yang cukup luas

9. Material Cetakan

Oleh karena itu, cetakan pasir masih menjadi metode yang cukup luaspenggunaannya selain dapat dibuat kembali, mampu digunakan untukpengecoran logam dengan suhu cair tinggi.

Sehingga persiapan material untuk cetakan pasir dan inti cetakan, sifat-sifatnya dan pengujiannya perlu diketahui agar dapat melakukanpengecoran logam dengan cetakan pasir dengan baik.

9.1 Persyaratan Fungsional Material Cetakan

Sebuah pencampuran cetakan pengecoran melalui empat tahap produksiutama yaitu: persiapan dan distribusi, produksi cetakan dan inti, pengecoran serta pembersihan dan reklamasi/daur ulang.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Sifat-sifat utama yang dibutuhkan pada tahap pembuatan cetakan adalahflowabilityflowability dan green strengthgreen strength dari cetakan.

Flowability adalah kemampuankemampuan material material untukuntuk dibuatdibuat padatpadat dengandengandensitasdensitas yang uniform/yang uniform/seragamseragam.

Flowability yang tinggi dapat dibuat dengan ramming action dari mesincetakan yang mana energi pemadatan harus ditransmisikan ke seluruhmassa pasir.

Kebutuhan akan green strength dari cetakan pasir muncul saat poladitarik dari cetakan, maka cetakan harus mampu menahan bentuknyasecara independen tanpa adanya distorsi atau runtuh.

Tegangan yang dialami cetakan tergantung pada tingkat penompang dariTegangan yang dialami cetakan tergantung pada tingkat penompang daricetakan, pengangkatan pola, dan inti besi dan bentuk serta dimensi daricompact.

Dalam banyak kasus, stabilitas dimensi dan akurasi yang tinggi dapatdicapai tanpa green strength yang memadai, selama cetakan atau intidiperkeras saat kontak dengan permukaan pola dan biasanyamenggunakan sistem pengikatan (bonding system).

Dalam proses penuangan, banyak cetakan dituang dalam kondisi green state. Namun untuk pengecoran berat seperti baja, cetakan diperkerasuntuk mendapatkan kekakuan yang tinggi saat mendapatkan tekanan dangaya erosif dari logam cair.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengerasan cetakan dapat dilakukan dengan pengeringan temperaturtinggi pada pasir yang diperkuat oleh lempung atau membakar inticetakan yang mana semuanya dapat pula diperkeras secara kimiawi.

Dengan kata lain, pada tahap penuangan, dry strength (kekuatan cetakanyang diperkeras atau dalam kondisi kering) adalah signifikan.

Selain itu, cetakan perlu dikeringkan sebelum penuangan agar cetakantidak luruh menjadi serbuk kembali (friability).

Persyaratan lain adalah refractoriness atau kemampuankemampuan material material cetakancetakan untukuntuk tahantahan terhadapterhadap suhusuhu tinggitinggi tanpatanpa mengalamimengalami pembakaranpembakaranatauatau perubahanperubahan fisikfisik lainnyalainnya. Sifat ini sangat penting untuk prosesmanufaktur paduan dengan suhu cair tinggi seperti baja. Sedangkanmanufaktur paduan dengan suhu cair tinggi seperti baja. Sedangkanuntuk paduan dengan suhu cair rendah, refractoriness refractoriness dapatdapat digantidigantidengandengan persyaratanpersyaratan lain yang lain yang lebihlebih pentingpenting sepertiseperti kehalusankehalusan pasirpasir dlsbdlsb.

Kondisi lain dari pengecoran adalah adanya gas yang terlibat atautergantikan oleh logam cair dalam cetakan. Kebanyakan gas dapatdilakukan melalui saluran udara dan ventilasi tetapi untuk coran denganvolume besar, udara harus dapat dilakukan oleh pori-pori cetakan. Masalah ini sangat serius terjadi untuk cetakan greensands dancoresands.

SetiapSetiap penguapanpenguapan daridari 1% 1% kelembabankelembaban green green mouldingmoulding sand sand dapatdapatmenghasilkanmenghasilkan 30 kali volume 30 kali volume daridari uapuap, , halhal iniini paralelparalel untukuntuk tipetipe pasirpasir lain.lain.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Oleh karena itu, sifat permeabilitypermeability (kemampuankemampuan untukuntuk menyediakanmenyediakan jalurjalurkeluarnyakeluarnya gas gas daridari cetakancetakan) merupakan sifat yang sangat diperlukanuntuk melindungi coran dari cacat blows dan cacat-cacat yang sejenis.

FinenessFineness diperlukan untuk mencegah adanya penetrasi logam danmenghasilkan permukaan cetakan yang halus. Mengingat, permeability dan fineness adalah fungsi dari ukuran butir dan distribusinya, dua sifat inibiasa terjadi konflik dan harus ada kompromi dalam membuat cetakanpasir.

Fineness dapat dicapai dengan menggunakanmenggunakan pasirpasir cetakcetak yang yang halushalusdengan melakukan pengayakan secara kontinyu. Namun, hal itu akandengan melakukan pengayakan secara kontinyu. Namun, hal itu akanmengurani permeabilitas. Sebuah alternatif pendekatan untukmenggunakan material dengan permeabilitas tinggi dan mendapatkanpermukaan yang halus adalah dengan menggunakan pelapisan cetakan.

Material cetakan juga memerlukan kualitas lanjut yang tidak perlu terukuroleh uji standar. Seperti, bench life, kemampuan untuk mempertahankankualitas pasir saat disimpan atau dibiarkan saja. Kemudian, durability, yang menunjukkan kapasitas sistem cetakan untuk tetap bertahan dalamkondisi siklus pemanasan dan pendinginan berulang dalam sistem pasiryang terintegrasi.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

9.2 Pembuatan Cetakan dan Persyaratan Khusus untuk Coresands

Praktek pembuatan cetakan pasir:

1. Pengikat lempung melibatkan biaya material yang rendah dan menghindari biaya pengerasan cetakan baik dengan secara kimiawi atau secara termal.

2. Perputaran kotak cetakan dan cetakan yang halus serta siklus pengecoran yang cepat adalah hal yang menguntungkan dalam sistem mekanisasi.

3. Pasir dapat direkondisi karena dehidrasi yang kecil dari ikatan lempung.lempung.

4. Greensands memiliki kekuatan tekan yang lebih rendah, yang mana menawarkan ketahanan yang kurang terhadap kontraksi daripada cetakan diperkeras sehingga resiko adanya hot tearing dapat dikurangi.

5. Cetakan dapat tersambung dengan tertutup, sehingga meninggalkan flash yang kecil untuk pembersihan dengan pemotongan.

6. Prosesnya ramah lingkungan.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

9.2 Pembuatan Cetakan dan Persyaratan Khusus untuk Coresands

Praktek pembuatan cetakan diperkeras atau drysand:

1. Cetakan diperkeras (hardened moulds) menawarkan ketahanan yang maksimum terhadap distorsi akibat tekanan metallostatic dan terhadap erosi cetakan selama penuangan yang lebih lama. Oleh karena itu, cetakan ini cocok untuk pengecoran dengan dimensi sangat besar dan memberikan akurasi dengan standar tinggi. Dalam produksi besi tuang secara khusus, kekakuan cetakan berkontribusi pada akurasi dimensional.

2. Masalah ventilasi dapat dikurangi karena ketidakadaan uap yang 2. Masalah ventilasi dapat dikurangi karena ketidakadaan uap yang dihasilkan oleh kelembaban cetakan.

3. Permukaan cetakan yang tidak dapat ditembus dapat dibuat karena pasir dengan permeabilitas rendah dapat digunakan, kalau perlu dengan coating.

4. Permukaan dengan struktur chilled dapat dikurangi banyak, karena cetakan dapat memfasilitasi aliran logam cair dalam bagian yang tipis.

5. Masalah pengeringan lanjut selama penundaan dalam pengecoran yang bisa membuat permukaan rontok menjadi serbuk dapat dihindari.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengerasan Cetakan

Pengerasan secara kimia dapat dilakukan baik dengan reagent liquid reagent liquid atauatau gasgas.

Liquid reagents secara umum diterapkan pada kondisi dingin dandicampurkan ke dalam pasir saat tahap pencampuran. Padabeberapa kasus dicampurkan lubang cetakan, sehingga tidak padaoperasi pengerasan terpisah.

Pengerasan dengan gas atau uap dilakukan setelah pemadatan danbiasanya dilakukan pada inti atau komponen yang lebih kecil.biasanya dilakukan pada inti atau komponen yang lebih kecil.

UntukUntuk cetakancetakan yang yang dikeringkandikeringkan penuhpenuh, , digunakandigunakan komporkompor atauatau open open

untukuntuk mengeringkannyamengeringkannya dengandengan temperaturtemperatur 200 200 --400400°°C.C.

PengeringanPengeringan permukaanpermukaan dapatdapat jugajuga dibawadibawa keluarkeluar menggunakanmenggunakanburner gas burner gas atauatau pengeringanpengeringan dengandengan udaraudara panaspanas..

Pengerasan permukaan dapat ditingkatkan dengan perlakuan mulamenggunakan penyemprotan campuran zat pengeras atau pelapisancetakan dengan zat yang tidak terbakar seperti grafit dlsb.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Persyaratan untuk intipasir (core sand)

Meskipun teknik pembuatan inti cetakan secara prinsip mirip dengancara pembuatan cetakan, kondisi inti dan cetakan berbeda selamapenutupan cetakan dan pengecoran.

Praktek pembuatan cetakan dengan greensand atau drysandditerapkan untuk membuat cetakan. . UntukUntuk, , intiinti cetakancetakan biasanyabiasanyamenggunakanmenggunakan teknikteknik pengeringanpengeringan atauatau pengerasanpengerasan agar agar dapatdapatdihasilkandihasilkan kekuatankekuatan intiinti yang yang tinggitinggi sesuaisesuai dengandengan situasinyasituasinya..

Inti sering memiliki struktur yang kompleks, dan harus ditanganiInti sering memiliki struktur yang kompleks, dan harus ditanganidengan proses tersendiri tanpa dukungan dari kotak cetakan.

KekuatanKekuatan keringkering yang yang tinggitinggi jugajuga diperlukandiperlukan dalamdalam pengecoranpengecoran untukuntukmampumampu menahanmenahan tegangantegangan padapada intiinti dandan seringsering dikelilingidikelilingi oleholeh logamlogamcaircair. . Inti greensands diperlukan pada beberapa kasus khusus namunpenanganannya saat penutupan cetakan lebih sulit.

Inti cetakan harus memiliki sifat tahanan yang minimum untukkontraksi.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

9.3 Pengujian Pasir Cetak

Pengujian pasir cetak perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dari pasir cetak sehingga didapatkan cetakan yang menghasilkan coran yang maksimal.

Pengujian pasir cetak sudah lama dibuat dan diawali oleh H.W. Dietert dari American Foundrymen’s Society, BCIRA dan individu-individu peneliti dan organisasi yang tertulisa dalam publikasi laporan, handbook dan papers serta masih banyak yang relevan.

Sifat-sifat pejal dari agregat sensitif terhadap variasi kecil dalam Sifat-sifat pejal dari agregat sensitif terhadap variasi kecil dalam kondisi pencampuran dan persiapan spesimen sehingga standarisasi yang kaku diperlukan pada semua tahap.

a. Spesimen untuk Bulk Testing (pengujian bentuk pejal pasir cetak)

Sifat-sifat mekanis dan karakteristik tertentu ditentukan oleh spesimen yang dipadatkan menjadi bulk density yang mirip dengan hasil penekanan dalam sumur cetakan rammed.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Banyak cetakan menggunakan 2 in x 2 in silinder AFS specimen atau 50 mm x 50 mm DIN ekuivalen yang disiapkan dengan memberikan beban pada pasir dengan pemukulan beberapa kali oleh standar rammer dan oleh standar rammer dan disalurkan pada piston menumbuk pasir cetak dalam cetakan silinder.

Gambar rammer dapat dilihat pada gambar di samping ini.

Sand rammer untuk persiapan spesimen

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

BeratBerat pasirpasir disesuaikandisesuaikan dengandengan kebutuhankebutuhan untukuntuk membuatmembuat spesimenspesimenuntukuntuk pengujianpengujian permeabilitaspermeabilitas, , atauatau pengujianpengujian kekuatankekuatan keringkering sepertisepertikekuatankekuatan tariktarik, , tekantekan dandan gesergeser..

Dari proses penumbukan dengan rammer ini dapat diketahui sifatkompatibility atau flowability dari pasir untuk mengisi cetakan yang ada.

b. Pengujian kekuatan green dan dry

Pada prinsipnya adalah untuk mengukur tegangan yang Pada prinsipnya adalah untuk mengukur tegangan yang mengakibatkan kerusakan pada pasir cetak dalam kondisi kecepatanpembebanan yang konstan.

Biasanya pengujian dilakukan dengan peralatan sederhana dandioperasikan secara manual, dengan pembebanan pegas.

Namun banyak yang menggunakan mesin pengujian universal (universal testing machine) seperti pada gambar berikut.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Universal sand strength testing machine

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Universal sand strength testing machine untuk pasir cetak dengan kekuatan yang lebih tinggi

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Kondisi pembebanan dalam pengujian kekuatan untuk material cetakan a) compression, b) shear, c) tension, d) transverse

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

c. Pengujian green strength lainnya untuk kualitas cetakan

Compactability and Flowability

Tes compactability diterima luas sebagai metode sederhana yang langsung berhubungan dengan perilaku pasir di dalam mesinkhususnya saat dilakukan squeeze compaction.

DenganDengan volume yang volume yang tetaptetap ditekanditekan dengandengan kondisikondisi standard standard kemudiankemudiandiukurdiukur reduksireduksi volumenyavolumenya yang yang manamana reduksireduksi volume volume iniini sebagaisebagaiparameter parameter compactabilitycompactability. . SemakinSemakin tinggitinggi reduksinyareduksinya semakinsemakin tinggitinggisifatsifat compactabilitycompactability--nyanya..sifatsifat compactabilitycompactability--nyanya..

Pengujian dapat menggunakan standard sand rammer: tabungspesimen silindris diisi oleh pasir hingga penuh kemudian diberipukulan ram tiga kali. Volume Volume reduksireduksi biasanyabiasanya antaraantara 33 33 –– 55%, 55%, meskipunmeskipun reduksireduksi iniini dipengaruhidipengaruhi oleholeh kandungankandungan lempunglempung dandan air.air.

DenganDengan informasiinformasi iniini, , makamaka dapatdapat dijadikandijadikan dasardasar untukuntukmemperkirakanmemperkirakan jumlahjumlah pasirpasir yang yang dibutuhkandibutuhkan untukuntuk produksiproduksi cetakancetakanyang yang memuaskanmemuaskan..

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

c. Pengujian green strength lainnya untuk kualitas cetakan

Compactability and Flowability

Flowability diuji dengan menggunakan standar rammer tetapiberdasarkan pergerakan reduksi antara pukulan ke empat dan ke lima dalam pembuatan spesimen uji tekan.

Pasir yang memiliki flowability yang tinggi dapat dipadatkan penuhpada awal pemukulan.

Hasil pengukuran flowability ini dipengaruhi oleh bentuk butiran dandistribusi pasir dasar, serta kandungan lempung dan air.distribusi pasir dasar, serta kandungan lempung dan air.

PerbedaanPerbedaan sifatsifat aliralir pasirpasir dapatdapat dilihatdilihat daridari pengukuranpengukuran densitasdensitas pejalpejal, , yang yang manamana berdensitasberdensitas 0.60 0.60 –– 0.75 x 100.75 x 1033 kg/mkg/m33 untukuntuk pasirpasir tidaktidaktertekantertekan. . SedangkanSedangkan untukuntuk pasirpasir yang yang telahtelah ditekanditekan lama lama dengandenganrammer rammer memilikimemiliki densitasdensitas 1.6 1.6 –– 1.7 kg/m1.7 kg/m33..

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengujian Permeabilitas Pasir Cetak

Permeability ditentukan dengan mengukur kecepatan aliran udara melalui spesimen yang dipadatkan dengan kondisi standar.Standar yang diikuti adalah AFS dengan bentuk silinder yang didapatkan dari tabung rammer.Alat permeabilitas meter memiliki tabung udara 2 liter di atas air. Kemudian,

Permeability meter (Ridsdale & Co. Ltd.)

udara 2 liter di atas air. Kemudian, dengan pembebanan udara mengalir melalui O-seal dimana di atasnya terdapat spesimen pasir cetak. Waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 2 liter udara diukur.Permeability Number, P adalah volume udara cm3/menit yang melewati spesimen sepanjang 1 cm dan penampang 1 cm2 dibawah beda tekanan 1 cm water gauge.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Atau bisa juga dengan alat dan

Alat permeabilitas meter lainnya yang mengukur permeabilitas

secara langsung dengan skala.

Compact direct reading permeability meter

(Ridsdale-Dietert electric Permmeter,

Ridsdale & Co. Ltd.)

Atau bisa juga dengan alat dan teknik standar, permeabilitas dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini, yang mana t adalah waktu dalam detik.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Hubungan antara kekuatan dan curing time/pemulihan untuk sebuah jenis

cetakan pasit yang terikat resin yang disetting dingin. Titik A menunjukkan

bench life, B adalah setting time dan C adalah waktu untuk berkembang

menjadi kekuatan maksimum (Institute of British Foundrymen)Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengujian Impact Penetration Pasir Cetak

Impact penetration tester dengan internal spring loaded hammer

(Ridsdale & Co. Ltd.)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengujian Hot Distortion

Skema pengujian hot distortion (dari Morgan and Fashamm, American

Foundrymens’s Society)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Contoh kurva tegangan waktu hasil pengujian hot distortion. Tahap: O-A:

berekspansi ke atas melawan beban; A-B: thermoplastic softening; B-C:

thermosetting; C-D: breakdown and collapse (dari Morgan and Fashamm,

American Foundrymens’s Society)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Hasil analisa kimia beberapa jenis pasir cetak untuk pengecoran

Komposisi kimia beberapa Pasir Cetak

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Distribusi Pasir Cetak

Kurva grade kumulatif untuk pasir kasar (coarse) dan halus (fine)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengaruh ukuran butir terhadap kekuatan pasir cetak

Efek ukuran butir terhadap kekuatan pasir cetak yang diikat oleh lempung

(Davies, British Steel Corporation)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengaruh ukuran butir terhadap densitas pasir cetak

Efek bentuk butiran terhadap densitas pejal dari pasir cetak diikat oleh minyak

(Davies, British Steel Corporation)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengaruh kandungan binder terdapat kekuatan pasir cetak

Pengaruh kandungan binder terhadap kekuatan pasir cetak (pasir silika diikat

oleh Wyoming bentonite/lempung. Sifat kelembaban optimum; rasio lempung-

air 2.0-4.0) (Grim dan Cuthbert)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengaruh kandungan air terdapat kekuatan pasir cetak

Pengaruh kandungan air pada green strength dan dry strength pasir cetak

(bentonite-bonded silica sand)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengaruh kandungan air dan lempung terdapat kekuatan pasir cetak

Pengaruh kandungan air pada lempung terhadap green strength pasir cetak

(Grim dan Cuthbert, American Ceramic Society)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengaruh aliran CO2

terhadap kekuatan pasir cetak

Pengaruh aliran karbon dioksida pada kekuatan tekan, ilustrasi pengurangan

kekuatan akibat overgassing. Pasir cetak memiliki mesh bervariasi dengan

kandungan binder 4% (Haley dan Leach) (American Ceramic Society)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Perilaku kekuatan pasir cetak pada suhu tinggi

Kekuatan pada temperatur tinggi untuk pasir cetak yang diikat dengan sodium

silicate (Taylor) (American Foundrymen’s Society)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Tabel Tambahan Khusus untuk Campuran Pasir Cetak

Penambahan pada pasir cetak untuk peningkatan kualitas pasir cetak

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pasir refraktori tanpa kandungan silika

Macam-macam Pasir Cetak yang tanpa kandungan Silika

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Sifat ekspansi termal beberapa pasir cetak pada berbagai suhu

Ekspansi termal untuk cetakan refraktori (Middleton, Institute of

British Foundrymen)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Tabel Cetakan yang dilapisi refraktori

Beberapa material yang bisa dibuat untuk pelapisan pasir cetak terutama di dinding cavity

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Terima kasih kepada Penulis Buku yang

menjadi acuan mata kuliah ini:

Peter Beeley, Foundry Technology 2nd

Edition, Butterworth Heinemann

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Terima kasih atas perhatian Anda

dan

Terima kasih atas perhatian Anda

dandan

Selamat Mencatat dan Belajar dengan Baik

dan

Selamat Mencatat dan Belajar dengan Baik

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan