9 KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Belajar merupakan …repository.ump.ac.id/7127/3/KOMARUL ADNAN...

30
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. PengertianBelajar Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implicit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam komponen ini meliputi antara lain teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul pengembangan kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikhis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat difahami sebagai berusaha dan berlatih supaya mendapat suatu kepandaiaan. Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Para ahli psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah, pandangan ini memisahkan pengertian yang tegas antara pengertian proses belajar dengan kegiatan yang semata-mata hafalan.Sagala (2010:11) 9 Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

Transcript of 9 KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Belajar merupakan …repository.ump.ac.id/7127/3/KOMARUL ADNAN...

9

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hasil Belajar

a. PengertianBelajar

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan

dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit

maupun implicit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam

komponen ini meliputi antara lain teori tentang tujuan pendidikan,

organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul pengembangan

kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan

psikhis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan

komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat difahami

sebagai berusaha dan berlatih supaya mendapat suatu kepandaiaan.

Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memperoleh

pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan

belajar. Para ahli psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang

belajar sebagai kelakuan yang berubah, pandangan ini memisahkan

pengertian yang tegas antara pengertian proses belajar dengan kegiatan

yang semata-mata hafalan.Sagala (2010:11)

9Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

10

Sedangkan menurut pandangan Gagne dalam Sagala (2010:13)

menyebutkan,bahwa belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu

orgenisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.Jadi

belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan

tujuan dan bahan acuan interaksi sebagai suatu proses yang

berlangsung dalam jangka waktu yang lama untuk berubah perilakunya

sebagai akibat dari pengalaman.

b. Pengertian Hasil Belajar

Ada empat unsur utama proses belajar-mengajar, yakni tujuan-

bahan-metode dan alat serta penilaiaan. Tujuan sebagai arah dari

proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku

diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau

menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat

pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk

disampaikan atau dibahas dalam proses belajar-mengajar agar sampai

kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau

teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaiaan

adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana upaya yang

telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaiaan

berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil

belajar siswa.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

11

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai

tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemempuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Horward kingsley dalam (Sujana, 2009: 22) membagi tiga

macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan kebiasaan, (b)

pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing

jenis hasil belajar dapat diisi dengan hasil bahan yang telah ditetapkan

dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil

belajar, yakni (a) invormasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c)

strategi kognitif, (d) sikap, (e) keterampilan motoris. Dalam sistem

nasional rumusan tujan pendidikan, baik tujuan kurukuler maupun

tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar menjadinya menjadi tiga

ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelktual yang

terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut

aspek konitif rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif

tingkat tinggi.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

12

Tabel 2.1 Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada Materi Perubahan WujudBenda

No IndikatorAspek

Kognitif Soal

1 Menunjukkan buktitentang sifat benda padat,cair dan gas.

Pengetahuan - Pilihan ganda- isian- uraian

2 Mendeskripsikan bendadapat melarutkan bendalain

Pengetahuan - Pilihan ganda- isian

3 Mengidentifikasiperubahan wujud bendayang dapat kembali kewujud semula.

Pemahaman - pilihan ganda- isian- uraian

4 Menjelaskan faktor yangmempengaruhiperubahan wujud bendabeserta contohnya

Pemahaman - pilihan ganda- uraian

5 Mengidentifikasikesesuaian sifat bahandengan kegunaannya

Pemahaman - pilihan ganda- isian- uraian

6 Membandingkanberbagai bahan untukmenentukan bahan yangpaling cocok untuktujuan tertentu.

Penerapan - pilihan ganda- isian

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaiaan, organisasi,

dan internalisasi.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

13

Tabel 2.2 Hasil Belajar Aspek Afektif pada Materi Perubahan WujudBenda

No Indikator Sub Indikator1 Memunculkan perilaku

berkarakterTanggung jawabDisiplinMandiriRasa ingin tahuMenghargai

2 Memunculkan perilakusocial

ToleransiPeduli socialBersahabat/komunikatifMenghargai Prestasi

Ranah psikomotoris berkenaaan dengannhasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertidak. Ada enam aspek ranah

psikomitoris, yakni (a) gerakan reflek, (b) keterampilan gerakan dasar,

(c) kemampuan perseptua, (d) keharmonisan, (e) gerakan keterampilan

kompleks, (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.

Tabel 2.3.Hasil Belajar Aspek Psikomotor pada Materi PerubahanWujud Benda

No Indikator AspekPsikomotor

Kegiatan

1 Ketepatan memainkanmedia pembelajaran

KetepatanMemainkankartu domino

2 Ketepatan menyusunmedia pembelajaran

ketepatanMenyusun kartudomino

Jadi ranah kognitif, afektif dan psikomotor menjadi objek

penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah

yang banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

14

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Yuniati (2006:1.1.) menyebutkan bahwa Ilmu

alamiah dasar atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dalam

bahasa Inggris disebut Natural Science, merupakan ilmu

pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta,

termasuk dimuka bumi ini termasuk konsep dan prinsip ilmu alam.

Ilmu Alamiah Dasar Hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-

prinsip dasar yang esensial saja.

Sedangkan menurut Jasin (2000:1), IPA merupakan ilmu

pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam

semesta termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan

prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya

mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial

saja.

Dari beberapa uraian pendapat di atas maka dapat

disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu

pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam

semesta termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep-

konsep dan prinsip-prinsip dasar.

Menurut Sapriati, dkk (2009:2.3.), Pendidikan IPA di sekolah

dasar bertujan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep,

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

15

prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah, yang akan

bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar.

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari tahu yang

berdasarkan pada observasi. Dengan demikian, pengetahuan dalam

IPA merupakan hasil observasi yang berdasarkan hasil observasi.

Kebenaran harus dibuktikan secara empiris berdasarkan observasi

atau eksperimen. Pengembangan pembelajaran IPA yang menarik,

menyenangkan, layak, sesuai konteks, secara didukung oleh

ketersediaan waktu, keahlian, sarana dan prasarana merupakan

kegiatan yang tidak mudah untuk melaksanakan. Seorang guru

dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar

pembelajaran dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien.

Salah satu aspek kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru

adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan

pembelajaran (Sapriati, dkk, 2009:2.3.).

b. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1) Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

16

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan

keteraturan alam ciptaan-Nya

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki

alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat

keputusan

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke

SMP/MTs.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

17

2) Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah

Dasar

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-

aspek berikut.

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,

hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,

serta kesehatan

b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,

padat dan gas

c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,

magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana

d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

dan benda-benda langit lainnya.

3) Materi Ilmu Pengetahuan Alam

a) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta

berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat

cair; cair gas cair; padat gas.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

18

b) Materi Wujud Benda

Perubahan Wujud Benda dalam ( Purwandari, 2009 : 4-5)

Benda padat, benda cair, dan benda gas dapat mengalami

perubahan wujud:

(1). Mencair atau melebur : perubahan wujud benda dari

padat menjadi cair

(2). Membeku : perubahan wujud benda dari

cair menjadi padat

(3). Menguap : perubahan wujud benda dari

cair menjadi gas

(4). Mengembun : perubahan wujud benda dari

gas menjadi cair

(5). Menyublim : perubahan wujud benda dari

gas padat menjadi gas

(1). Mencair

Es merupakan benda padat yang dapat berubah menjadi air

yang berwujud cair. Perubahan benda padat menjadi benda cair

disebut peristiwa mencair.

(2). Membeku

Es merupakan benda cair yang dapat berubah menjadi es

yang berwujud padat. Perubahan benda cair menjadi benda padat

disebut peristiwa membeku.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

19

Air apabila terkena suhu dibawah suhu 0º maka akan

membeku atau akan menjadi benda padat dalam (Bingham,

2005:42)

Sumber: www.vemina.com

Gambar 2.1. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat

(membeku)

Gambar 2.2. Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair

(mencair)

(3). Menguap

Air apabila dipanaskan terus-menerus akan menjadi uap air.

Menguapnya air yang dipanaskan tersebut disebut peristiwa

penguapan.

(4). Mengembun

Air jika dipanaskan akanberubah wujud dari bentuk cair ke

bentukgas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut

19

Air apabila terkena suhu dibawah suhu 0º maka akan

membeku atau akan menjadi benda padat dalam (Bingham,

2005:42)

Sumber: www.vemina.com

Gambar 2.1. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat

(membeku)

Gambar 2.2. Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair

(mencair)

(3). Menguap

Air apabila dipanaskan terus-menerus akan menjadi uap air.

Menguapnya air yang dipanaskan tersebut disebut peristiwa

penguapan.

(4). Mengembun

Air jika dipanaskan akanberubah wujud dari bentuk cair ke

bentukgas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut

19

Air apabila terkena suhu dibawah suhu 0º maka akan

membeku atau akan menjadi benda padat dalam (Bingham,

2005:42)

Sumber: www.vemina.com

Gambar 2.1. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat

(membeku)

Gambar 2.2. Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair

(mencair)

(3). Menguap

Air apabila dipanaskan terus-menerus akan menjadi uap air.

Menguapnya air yang dipanaskan tersebut disebut peristiwa

penguapan.

(4). Mengembun

Air jika dipanaskan akanberubah wujud dari bentuk cair ke

bentukgas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

20

menguap. Contoh lain pada saat gelas berisi air es, pada

dindinggelas terjadi titik-titik air. Titik-titik airberasal dari udara

yang berwujud gasberubah menjadi cair. Perubahan ini disebut

mengembun.

Gambar 2.3. Perubahan wujud benda dari cair menjadi gas(menguap)

Pagi-pagisebelum matahari terbit, kita sering melihat rumput

dan daun-daun basaholeh embun. Embun itu berasal dari uap air

yang ada di udara. Padamalam hari, suhu udara sangat dingin

sehingga uap air berubah wujudmenjadi titik-titik air yang disebut

embun. Ketika matahari semakin tinggidan suhu udara mulai

panas, embun itu menguap kembali.

Sumber: www.Google.com

Gambar 2.4. Perubahan wujud benda dari gas menjadi cair(mengembun)

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

21

(5). Menyublim

Kapur barus atau kamper adalah bendapadat. Jika kita

menyimpan kamper pewangidi ruangan atau kamar mandi, lama-

kelamaanakan habis. Kamperberubah menjadi gas. Buktinya kita

dapatmerasakan harumnya. Perubahan dari kamperyang padat

menjadi gas disebut peristiwamenyublim.

Gambar 2.5. Perubahan wujud benda dari gas menjadi cair(menyublim)

Dari uraian di atas perubahan wujud dapat kembali ke semula

disebutmencair, membeku, menguap, mengembun, dan

menyublim.Bagan perubahan wujud tersebut dapat ditulis sebagai

berikut.

Gambar 2.6. Bagan perubahan wujud benda

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

22

Gambar.2.7 Bagan perubahan air (Panut Dkk, 2005 : 128)

Dari beberapa perubahan wujud di atas ternyata ada yang

bersifat sementara ada yang tidak. Misalnya perubahan air menjadi uap

air ternyata hanya bersifat sementara. Apabila suhu menjadi dingin,

uap air menjadi air kembali. Maka perubahan wujud benda dibedakan

menjadi:

(1). Perubahan fisika

Perubahan fisika, jika dalam perubahannya bersifat sementara dan

dapat kembali ke wujud semula. Contoh air jika didinginkan

menjadi es, setelah mencair menjadi air kembali.

(2). Perubahan kimia

Pada perubahan kimia tidak bersifat sementara dan zat yang lama

akan habis, menjadi zat yang baru. Zat yang baru tidak bisa

berubah menjadi zat semula lagi. Contoh, kayu bakar yang dibakar

berubah menjadi zat baru yaitu arang, dalam perubahannya arang

tidak dapat kembali ke wujud kayu lagi.

( Purwandari, 2009 : 4-5)

Dari berbagai bentuk perubahan wujud air diatas dapat yaitu

mengembun, menguap, membeku, melebur dan menyublim dapat

digambarkan dalam bentuk bagan dibawah ini:

Sumber: dunia sains

Didinginkan Dipanaskan

Es Uap

AirAir

Dipasnaskan Didinginkan

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

23

3. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Sagala dalam Direktorat Pembinaan

Pendidikan dan Pelatihan (2010:15) adalah kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru

dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Secara luas, Joyce dan Well dalam (Direktorat Pembinaan

Pendidikan dan Pelatihan: 2010:15) mengemukakan bahwa model

pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang

menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit

pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program

multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer. Sedangkan

menurut Sagala (2011:176), model mengajar dapat difahami sebagai

kerangka konseptual yang mendeskripsikan melukiskan prsedur yang

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi perencanaan model bagi para guru dalam

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Merujuk pada tiga pendapat di atas, peneliti memaknai model

pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola

pembelajaran tertentu yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

24

yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan

pembelajaran.

4. Model Belajar Kooperatif tipe JIGSAW II

Metode pengajaran dengan Jigsaw dikembangkan oleh Elliot

Aronson dan rekan-rekannya (1978). Metode orisinilnya, secara singkat

digambarkan dalam bagian inti, membutuhkan pengembangan yang

ekstensif dari materi-materi khusus. Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih

praktis dan mudah, yaitu Jigsaw II (Slavin, 1986a), digambarkan disini

dengan lebih terperinci.

Jigsaw II dapat digunakan apabila materi yang akan dipelajari

adalah yang untuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-

subjek seperti pelajaran ilmu social, literature, sebagian pelajaran ilmu

pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajaran

lebih kepada penguasaan konsep dibandingkan penguasaan kemampuan.

Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya harus berupa sebuah

bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau deskripsi serupa

(Slavin, 2010:257).

Selanjutnya menurut Slavin (2010:257) menyatakan bahwa

dalam Jigsaw II, para siswa bekerja dalam tim yang heterogen, seperti

dalam STAD dan TGT. Para siswa tersebut diberikan tugas untuk

membecakan beberapa bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang

terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

25

masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua anak

selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai

fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk

mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut

kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari

teman satu tim lainnya mengenai topik mereka. Yang terakhir adalah,

para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik, dan skor

kuis yang akan menjadi skor tim. Seperti juga dalam STAD, skor-skor

yang dikontribusikan para siswa kepada timnya didasarkan pada sistem

skor perkembangan individual, dan para siswa yang timnya meraih skor

tertinggi akan menerima sertifikat atau bentuk-bentuk rekognisi tim

lainnya. Sehingga, para siswa termotivasi untuk mempelajari materi

dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya

dapat membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Kunci metode

Jigsaw ini adalah interdependensi: setiap siswa bergantung kepada teman

satu timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya

dapat berkinerja baik pada saat penilaian.

a. Persiapan

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat materi Jigsaw:

1) Pilihlah satu atau dua bab yang masng-masing mencakup

materi untuk dua atau tiga hari. Jiga para siswa akan

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

26

membacanya di kelas, materi yang dipilih haruslah

membutuhkan waktu tidak lebih dari setengah jam untuk

membacanya, jika bacaan tersebut akan dijadikan tugas untuk

dibaca di rumah, maka pilihannya boleh lebih panjang

2) Buatlah sebuah lembar ahli untuk tiap unit. Lembar ini akan

mengatakan kepada siswa dimana mereka perlu berkonsentrasi

saat membaca, dan kelompok ahli yang akan bekerja. Lembar

ini berisi empat topik yang menjadi inti dari unit pembelajaran.

3) Buatlah kuis tes berupa esai, atau bentuk penilaian lainnya

untuk tiap unit. Kuis tersebut harus berisi paling sedikit delapan

pertanyaan, dua untuk tiap topik, atau beberapa soal yang

jumlahnya kelipatan empat (dua belas, enam belas, dua puluh,

dan seterusnya), supaya ada jumlah soal yang seimbang untuk

tiap topik. Guru mungkin juga ingin menambah dua atau lebih

pertanyaan-pertanyaan umum. Pertanyaan tersebut haruslah

sesuai dengan tingkat pemahaman, karena siswa akan

mempunyai banyak waktu untuk mendiskusikan topik mereka

secara mendalam, dan pertanyaan yang mudah tidak akan

menantang mereka yang telah mempersiapkan diri dengan baik.

Akan tetapi, pertanyaannya tidak boleh mengambang atau

harus jelas.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

27

4) Semua siswa harus menjawab semua pertanyaan. Guru

mungkin ingin menggunakan sebuah alat bantu kegiatan lain

selain kuis atau sebagai tambahan terhadap kuis, yang berupa

kesempatan bagi anggota tim untuk memperhatikan apa yang

telah mereka pelajari misalnya, laporan lisan, laporan tertulis,

atau proyek kerajinan tangan individual.

5) Gunakan skema diskusi (sebagai opsi). Skema diskusi untuk

setiap topik dapat membantu mengarahkan diskusi dalam

kelompok-kelompok ahli. Skema semacam ini memperlihatkan

daftar poin-poin yang harus dipertimbangkan para siswa dalam

diskusi topikmereka.

Membagi Siswa Dalam Tim. Membagi para siswa kedalam tim

heterogen yang terdiri dari empat sampai lima anggota, persis seperti

dalam STAD.

Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Ahli. anda mungkin ingin

membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok ahli hanya dengan

membagi peran secara acak setiap tim. Atau anda mungkin juga ingin

memutuskan siswa mana akan masuk ke dalam kelompok ahli yang

mana, untuk memastikan bahwa di dalam setiap kelompok terdapat

siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. Apabila kelas anda

mempunyai lebih dari dua puluh empat siswa, anda harus memiliki

dua kelompok ahli untuk setiap topik, supaya dalam setiap kelompok

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

28

ahli terdapat tidak lebih dari enam siswa; kelompok ahli yang

jumlahnya lebih dari enam berpotensi untuk tidak maksimal.

Tempatkan nama-nama anggota tim pada lembar rangkuman tim,

biarkan kolom nama tetap kosong.

Penentuan Skor Awal Pertama. Berikan skor awal pertama siswa

persis seperti STAD. Skor awal mewakili skor rata-rata siswa pada

kuis kuis sebelumnya. Apabila anda memulai Jigsaw II setelah anda

memberikan tiga kali atau lebih kuis, gunakan rata-rata skor kuis

siswa sebagai skor awal. Atau jika tidak, gunakan hasil nilai terakhir

siswa dari tahun lalu.

(Slavin, 2010:238-241)

b. Jadwal Kegiatan

Jigsaw II terdiri atas siklus regular dari kegiatan-kegiatan pengajaran

(Slavin, 2010:241) :

Membaca. Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi

yang diminta untuk menemukan informasi.

Kegiatan pertama pada Jigsaw II adalah mendistribusikan teks dan

topik ahli, membagi topik kepada masing-masing siswa, dan

selanjutnya membaca. Ketika mereka semua sudah mempunyai topik

mereka, biarkan mereka membaca materi mereka, atau memberikan

tugas. Pertama biarkan mereka membaca materi supaya para siswa

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

29

mendapatkan gambaran besar sebelum mereka mendapatkan materi

yang berkaitan dengan materi mereka.

Diskusi kelompok-ahli. para siswa dengan keahlian yang sama

bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli.

buatlah agar para siswa dengan topik ahli 1 berkumpul bersama pada

satu meja, semua dengan topik ahli 2 pada meja yang lain, dan

seterusnya yang beranggotakan lima atau enam anggota, apabila di

dalam kelas jumlah siswa lebih dari 26 siswa maka kelompok ahli

bisa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Tunjuklah pemimpin

diskusi pada tiap kelompok ahli dengan kemampuan yang baik, dan

siswa yang lain harus memiliki peran yang sama dengan siswa yang

lain. berikan waktu dua puluh menit kepada kelompok-kelompok ahli

untuk diskusi topik-topik mereka. Sedangkan guru harus bisa

meluangkan waktu pada waktu tiap kelompok ahli berdiskusi untuk

membimbing tiap kelompok secara bergantian.

Gambar. 2.8 Diskusi Kelompok Dalam Langkah Jigsaw II

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

30

Laporan tim. Para ahli kembali kedalam kelompok mereka maing-

masing untuk mengajar topik-topik mereka pada satu timnya.

Semua siswa dari kelompok ahli kembali kekelompok asal untuk

mengajari topik mereka kepada teman-teman satu timnya. Tekankan

pada mereka bahwa mereka mempunyai tanggung jawab terhadap

teman satu tim mereka untuk menjadi guru yang baik sekaligus juga

sebagai pendengar yang baik.

Gambar. 2.9 Laporan Tim Pada Pelaksanaan Jigsaw II

Tes. Para siswa mengerjakan kuis-kuis individual yang mencakup

semua topik.

Berikan kuis-kuis tersebut sesuai dengan materi yang diterima dan

berikan cukup waktu bagi semua anak untuk menyelesaikannya.

Rekognisi tim. Skor tim dihitung seperti dalam STAD.

Termasuk untuk skor awalnya, pin-poin kemajuan dan prosedur

perhitungan skor. Seperti pada STAD, sertifikat, atau penghargaan

diberikan dalam rekognisi tim-tim yang sukses.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

31

c. Penghargaan kelompok dilakukan dalam dua tahap

penghitungan.

1) Menghitung skor kemajuan individu dan kelompok tim

Setelah pelaksanaan kuis, dilakukan penghitungan skor kemajuan

individu dan tim. Sebelum menghitung skor kemajuan siswa,

tentukanlah terlebih dahulu skor awal. Tujuan dari dihitungnya skor

kemajuan ini adalah untuk memungkinkan semua siswa

memberikan poin maksimum bagi kelompok mereka. Dengan

demikian akan timbul motivasi siswa untuk melakukan yang terbaik

bagi kelompoknya. Perhitungan skor perkembangan individu dilihat

pada tabel 2.4 berikut:

Tabel 2.4 Perhitungan skor kemajuan individu dan kelompok tim

(Slavin.2008:159)

No Skor KuisPoin

Kemajuan12345

Lebih dari 10 poin dibawah skor awal10-1 poin dibawah skror awalSkor awal sampai 10 poin diatas skor awalLebih dari 10 poin diatas skor awalKertas jawaban sempurna (terlepas dariskor awal)

510203030

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

32

2) Merekognisi Prestasi Tim

Untuk memberikan skor tim dapat dilihat dari catatan poin

kemajuan setiap anak. Kemudian poin kemajuan dihitung secara

keseluruhan, hasilnya dibagi jumlah siswa.

Ada tiga penghargaan yang diberikan terhadap kelompok yang

berprestasi. Penghargaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 2.5 Merekognisi Prestasi Tim

(Slavin.2008:160)

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

Poin 25-30

Poin 20-24

Poin 15-19

TIM SUPER

TIM SANGAT BAIK

TIM BAIK

5. Media Pembelajaran

Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau

jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang disampaikan

oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud

agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai

dengan tujuanya. Media tiga dimensi pada dasarnya merupakan media

natural (alami) yang memiliki panjang, lebar dan tinggi, serta memiliki

volume (isi). Media tiga dimensi ini memiliki kemampuan untuk

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

33

menyajikan pesan-pesan pembelajaran dengan menggunakan semua

saluran indera manusia, baik penglihatan, pendengaran, penciuman,

pengecap maupun rabaan . media ber-tiga dimensi ini, pada dasarnya

merupakan media yang tidak tembus pandang, namun apabila kita

proyeksikan dengan melalui LCD yang berkamera, maka apapun bentuk

tiga dimensi akan nampak layar proyeksi.

Fungsi utama media pembelajaran yaitu, sebagai sarana bantu

untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan

fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari

keseluruhan proses pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaanya harus

relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar tidak

diperkenankan menggunakanya hanya sekadar untuk permainan atau

memancing perhatian siswa semata. Fungsi lain yaitu mempercepat

proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).

6. Media Pembelajaran Kartu Domino

Untuk menambah keterampilan peserta didik dalam memahami

atau mendalami suatu materi yang konsepnya telah dipelajari maka dapat

menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan

pada materi perubahan wujud benda adalah menggunakan media kartu

domino.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

34

Kartu domino adalah salah satu media pembelajaran berbentuk

kartu Alat peraga kartu domino ini bermanfaat untuk membina

keterampilan anak dalam mengetahui perubahan wujud benda antara

gambar dan jawaban begitu juga sebaliknya. Kartu domino ini terdiri dari

lima set yang masing-masing set terdiri dari 25 kartu. Satu set kartu

berukuran lebih besar dan digunakan untuk demonstrasi guru. Sedangkan

empat set yang lain digunakan anak dengan cara berkelompok. Setiap

kartu mempunyai dua bagian yang berbeda yaitu satu bagian berisi banda

dan satu bagian sifat bendanya.

Contoh

Sumber:dokumen pribadi

Gambar. 2.10 Contoh kartu dominoAturan permainan kartu domino.

a. Permainan kartu pecahan ini cocok untuk digunakan secara

berkelompok. Tiap kelompok terdiri dari tiga sampai lima anak. Pada

saat bermain, setiap pemain harus memasangkan kartu yang sama

antara benda dengan pecahan jawaban seperti berikut ini:

Mengen-cair

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

35

Contoh

Sumber: dokumen pribadi

Gambar. 2.11 Contoh kartu domino

Cara memasangkan yaitu dengan meletakkan tepat yang bersesuaian

antara kartu yang dimiliki pemain dengan bagian kartu yang telah

terpasang.

Misalnya, kartu yang ada/terpasang adalah

Sumber: dokumen pribadi

Gambar. 2.12 Contoh permainan kartu domino

b. Pemasangan kartu diatur secara bergiliran untuk semua pemain.

Misalnya bergiliran dengan aturan searah jarum jam. Sebelum

permainan dimulai, satu set kartu yang akan digunakan sebaiknya

dikocok terlebih dahulu. Kemudian kartu-kartu tersebut dibagikan

Menyublim

Mengu-ap

Mengen-cair

Dipanaskan Mengu-

ap

Dipanaskan

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

36

kepada semua pemain yang mengikuti. Ada dua cara untuk

membagikan kartu kepada pemain.

1) Membagi habis semua kartu yang ada kepada semua pemain.

Cara ini harus memperhitungkan antara banyaknya kartu dengan

banyaknya pemain, sehingga kartu yang diterima sama untu

semua pemain. Karena banyaknya kartu ada 25, maka pemainnya

harus lima siswa. Pemain yang pertama kali mendapat giliran

sebaiknya disepakati terlebih dahulu. Bila pada gilirannya seorang

pemain tidak mempunyai kartu yang senilai untuk dipasangkan

maka pemain tersebut menunggu giliran berikutnya sampai ada

pemain yang menghabiskan kartu terlebih dahulu.

2) Penentuan pemenang

Pada permainan ini pemain menjadi pemenang jika telah

menghabiskan kartu yang ada di tangan paling awal dari pemain

yang lain. Sebailiknya pemain yang dinyatakan kalah adalah

pemain yang menghabiskan kartu di tangan paling akhir di antara

pemain yang lain. Pemain yang memenangkan pertandingan

diperbolehkan memainkan kartu terlebih dahulu. Selanjutnya,

pemain yang dinyatakan kalah mendapat konsekuensi untuk

mengocok kartu domino dan membagikannya lagi kepada pemain

lainnya. Permainan ini akan terus-menerus diulang hingga pemain

dinyatakan telah memahami materi yang disampaikan.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

37

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam PTK yang telah dilaksanakan oleh Sulistyowati tahun 2011 ,

disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode

kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

dibuktikan pada siklus I pembelajaran hanya mencapai 80% siswa yang

mendapat nilai diatas KKM dengan nilai rata-rata 77, sedangkan pada siklus II

pembelajaran sudah berhasil karena nilai seluruh siswa atau 100% siswa telah

mencapai KKM IPA yaitu 65 dengan nilai rata-rata 84. Maka pembelajaran

menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

C. Kerangka Berpikir

Sebelum menggunakan Jigsaw II hasil belajar siswa rendah. Dari segi

kognitif nilai ulangan siswa rendah. Kemudian dari segi afektif kepercayaan

diri siswa masih rendah. Selanjutnya untuk aspek psikomotorik, siswa belum

terampil menggunakan alat peraga. Dengan rendahnya hasil belajar siswa IPA

materi perubahan wujud benda maka dilakukan upaya untuk meningkatkan

hasilbelajar IPA tersebut dengan melakukan inovasi pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II.

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012

38

Kerangka berfikir yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.13 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian data di atas, maka dapat dirumuskan dalam penelitian

tindakan kelas, sebagai berikut :

Melalui model belajar Kooperative tipe Jigsaw II dapat meningkatkan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan wujud benda siswa

kelas IV SD Negeri Dawuhanwetan Kecamatan Kedungbanteng.

Siklus IPendekatan pembelajaranKoopearatif tipe Jigsaw II

Guru menggunakanpendekatan pembelajarankooperatif tipe Jigsaw II

Siklus IIPendekatan pembelajaranKooperatif tipe Jigsaw II

Hasil dan minat belajarsiswa rendah

Guru belum mengajarkanpendekatan pembelajarankooperatif tipe Jigsaw II

Kondisi awal siswa

Tindakan

Evaluasi

Hasil dan minatbelajar meningkatKondisi akhir siswa

Evaluasi

Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012