9. Geomorfologi Pantai - Delta

21
Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang Pantai. Adalah tempat yang sering dikunjungi oleh banyak manusia. Pantai juga adalah tempat hidup beberapa binatang. Dan pantaipun adalah penghubung antara daratan dan lautan. Masih banyak pengunjung atau orang yang belum mengetahui batas – batas antara laut dan pantai. Maka perlu untuk diketahui bagaimana geomorfologi pantai. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk lebih mengetahui tentang geomorfologi panta – delta. B. Tujuan 1. Mengetahui tentang pantai 2. Menjelaskan tentang morfologi pantai 3. Memahami tentang morfologi pantai karena berbagai macam faktor C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pantai ? 2. Bagaimana morfologi pantai ? 3. Bagaimana morfologi pantai jika terkena berbagai macam faktor ? 1

Transcript of 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Page 1: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pantai. Adalah tempat yang sering dikunjungi oleh banyak manusia. Pantai juga adalah tempat hidup beberapa binatang. Dan pantaipun adalah penghubung antara daratan dan lautan.

Masih banyak pengunjung atau orang yang belum mengetahui batas – batas antara laut dan pantai. Maka perlu untuk diketahui bagaimana geomorfologi pantai.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk lebih mengetahui tentang geomorfologi panta – delta.

B. Tujuan

1. Mengetahui tentang pantai2. Menjelaskan tentang morfologi pantai3. Memahami tentang morfologi pantai karena berbagai macam faktor

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pantai ?2. Bagaimana morfologi pantai ?3. Bagaimana morfologi pantai jika terkena berbagai macam faktor ?

1

Page 2: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Bab II : Pembahasan

 Dalam istilah kepantaian terdapat 2 istilah yaitu pesisir (coast) dan pantai

(shore). Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat perngaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tinggi dan air surut terendah. Berikut ini adalah pembagian zona pantai.

Gambar Pembagian Zona Pantai

Gambar ini merupakan pembagian wilayah pantai berdasarkan karakteristik gelombang di daerah pantai. Offshore adalah daerah dari garis gelombang pecah ke arah laut. Inshore merupakan daerah antara foreshore dan offshore. Foreshore adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada saat muka air rendah sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang tinggi. Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantai yang terbentuk pada saat terjadi gelombang badai bersamaan dengan muka air tinggi.

Untuk daerah nearshore zone terdapat tiga zona yaitu breaker zone, surf zone dan swash zone. Breaker zone adalah.daerah dimana terjadi gelombang pecah. Surfzone adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam dari gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai. Swash zone adalah daerah yang terbentang oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di pantai.

Kemudian mengenai karakteristik mintakat pantai, proses profil, sedimen, dan sortasi energi dapat di sajikan dalam Gambar

2

Page 3: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Berdasarkan Gambar diatas, maka jelaslah bahwa masing-masing zone (mintakat) tertentu mempunyai corak dan karakter sendiri dalam hal proses yang berlaku, kekuatan, jenis meterialnya sampai kepada tipe hempasan yang terjadi. Dengan demikian dari gambar tersebut dapat dilihat tentang adanya pantai berpasir dengan pembagian zona dinamikanya. Masing-masing zona dicirikan oleh ukuran butir material, aktivitas yang dominan, pemilahan, dan energi yang ditimbulkan.

Proses pantai dipengaruhi pula oleh proses yang terjadi di darat. Misalnya saja pengaruh dari daerah fluvial atau daerah aliran sungai. oleh karena itu, bentukan di daerah aliran sungai juga berpengaruh dengan daerah pantai.

A. Delta

Delta adalah suatu bentuk bentang alam yang terbentuk di daerah muara sungai di mana aliran sungai mulai memasuki daerah laut, estuary, danau, maupun sungai lainnya. Delta terbentuk karena adanya pengendapan material yang dibawa oleh aliran sungai ke mulut sungai.

Pada saat aliran air sungai mendekati mulut sungai, maka kecepatan alirannya akan semakin melambat. Arus yang cukup lemah ini menyababkan terjadinya pengendapan sedimen di muara sungai. Partikel seperti pasir akan diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap terangkut oleh aliran. Endapan ini

3

Page 4: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

kemudian dalam jangka waktu yang lama akan menjadi lapisanlapisan sedimen dan membentuk daratan yang luas.

Gambar Delta

Bentuk delta dikalsifikasikan berdasarkan pengaruh yang paling dominan di daerah tersebut. Jenis-jenis delta antara lain : a. Delta Original Contoh dari delta ini adalah delta sungai nil. b. Delta hasil pengaruh aliran sungai (River Dominated Delta)

Pengaruh aliran sungai yang cukup dominan di daerah muara akan menyebabkan material yang diangkut oleh arus sungai tersebut terbawa hingga daerah yang cukup jauh dari muara dan menyebabkan bentuk delta memanjang seperti kaki burung. Delta jenis ini terdapat pada muara Sungai Mississippi. c. Delta hasil pengaruh gelombang (Wave Dominated Delta)

Delta jenis ini biasanya terjadi di daerah muara sungai yang menuju laut dengan gelombang yang cukup besar. Gelombang ini akan mengakibatkan sedimen yang dibawa oleh arus sungai akan tersebar di sepanjang daerah pesisir dan membentuk seperti segitiga. Contoh delta yang terbentuk karena gelombang adalah Delta Sungai Nil. d. Delta hasil pengaruh pasang-surut (Tide Dominated Delta)

Delta jenis ini cukup berbeda dari yang lainnya. Delta yang terbentuk karena pasang surut terjadi ketika pasang yang mengakibatkan semua material terangkut. Dan ketika surut, material-material sedimen akan diendapkan di sepanjang daerah pesisir secara lambat. Contoh delta ini adalah Delta Sungai Niger dan Delta Ganges.

4

Page 5: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Gambar Tipe-tipe Delta dan Sebaran Kanal Pembentuk Delta

B. MORFOLOGI PANTAI

Pantai adalah tempat interaksi antara air laut dan daratan. Disini terjadi proses-proses yang membentuk pantai, yang utamanya dikontrol oleh gelombang yang tercipta karena pengaruh angin. Bila gelombang mendekati pantai, maka gelombang mulai berinteraksi dengan bagian alas sehingga bentuknya berubah dan pola pergerakan airnya juga berubah. Gelombang yang menuju pantai pada umumnya tidak datang tegak lurus dengan garis pantai tetapi membentuk sudut.

Gelombang ini akan dibiaskan (refraksi) sehingga menjadi sejajar dengan garis pantai . Peristiwa ini membentuk longshore current, berupa arus yang bergerak di

5

Page 6: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

sepanjang tepi pantai dengan arah dorongan dari arah datangnya gelombang. Arus ini bergerak sambil membawa sedimen-sedimen yang disebut sebagai longshore drift. Arus ini mengerosi di suatu tempat dan dalam perjalanannnya membawa sedimen hasil erosi tersebut dan lalu mengendapkannya di tempat lain. Proses ini yang ikut merubah garis pantai.

Proses pantai pada garis pantai (coastline) terbagi menjadi 2 katagori (Gary, 1999): a. Erosional Coastlines

Mempunyai kharakteristik gradien daratan yang curam dimana sebagian besar energi gelombang terpantul / terefleksi kemabali ke laut dari garis pantai. Material sedimen dan batuan dasar hilang tererosi kemudian terdistribusi ke tempat lain melalui arus, pasut dan gelombang. Terbentuk reflective coast. Contoh morfologi pantai yang terbentuk adalah bays (teluk), sea stack, sea arch, dan sea cove, serta pantai bertebing (cliff), Sand Dunes. b. Depositional Coastlines

Mempunyai kharakteristik gradien yang relatif normal dan sebagian besar energi gelombang terdisipasi di perairan dangkal. Disini terbentuk dissipative coast yang terbentuk dari akumulasi dari sedimen. Contoh bentukannya adalah tombolo, spit, headlands, bar dan beaches.

C. MORFOLOGI PANTAI HASIL PENGENDAPAN

6

Page 7: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Hasil dari proses deposisi di coastline antara lain: a. Beaches

b. Spit (Lidah Pantai)

c. Bars

d. Tombolo

e. Sand dunes

Beaches merupakan bentukan utama yang ditemukan di pantai, dimana terdiri dari semua material yang terbentuk diantara batas pasang tinggi dan surut rendah. Sumber material pembentuk beaches terutama dari sungai dimana lumpur dan kerikil terdeposit di mulut sungai. Sumber lain dari beach adalah material yang terbawa oleh longshore drift (membawa material sepanjang pantai); Gelombang Badai (membawa material dari laut) dan erosi tebing pantai (cliff erosion).

Pantai yang terbentuk oleh karena longshore drift dan erosi cliff

7

Page 8: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Ketika gelombang badai datang ke arah pantai juga terbentuk berm atau buki pasir. Bukit pasir akan semakin tinggi apabila terkena pasang.

Spit adalah punggungan pasir yang terbentuk memanjang dan tipis dari arah garis pantai menuju laut. Spit terbentuk karena pengaruh arah angin dan longshore drift. Ketika longshore drift mencapai titik pantai tertentu dan energinya menurun, maka material yang terbawa oleh longshore drift akan terdeposit dengan cepat kemudian memanjang dan membentuk punggungan pasir. Punggungan pasir ini makin lama akan makin berbelok tergantung arah anginnya.

Bars adalah punggungan pasir yang terbentuk saat spit melintasi tanjung dan menghubungkan 2 tanjung. Sehingga terbentuk lagoon di belakang daerah bar, dimana terbentuk cebakan air.

8

Page 9: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Tombolos adalah dataran yang terbentuk saat Spit memanjang ke arah offshore dan menghubungkan pulau di offshore dengan pantai. _

Sanddunes adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin dan merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Sand dunes dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah kering.

Pada Sand dunes cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi Sand dunes cenderung bergeser ke arah angina berhembus, hal ini karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk.

Bentuk Sand dunes bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk Sand

9

Page 10: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

dunes pokok yang perlu dikenal adalah bentuk melintang (transverse), sabit (barchan), parabola (parabolic), dan memanjang (longitudinal dune).

D. MORFOLOGI PANTAI HASIL EROSI

Hasil dari proses deposisi di coastline antara lain: a. Tanjung (Headlands) dan Teluk (Bays)

b. Cliff

c. Sea stack, sea arch, dan sea cove,

Headlands adalah daratan yang menjorok ke lautan. Sedangkan Bays adalah lautan yang menjorok ke daratan. Proses pembentukan dari tanjung dan teluk terjadi saat gelombang datang menabrak suatu lapisan batuan yang terdiri soft rock dan hardrock. Soft rock memiliki ketahanan yang lemah terhadap datangnya gelombang sehingga akan tererosi dan membentuk bays sedangkan hardrock memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gelombang, sehingga tidak tererosi sehingga terbentuk daratan menonjol ke laut atau headlands.

Gambar Pembentukan Headlands dan Bays

Cliff/Pantai bertebing terjal merupakan bentuklahan hasil bentukan erosi marin yang paling banyak terdapat. Bentukan dan roman cliff berbeda satu dengan yang lainnya, karena dipengaruhi oleh struktur batuan, dan jenis batuan serta sifat batuan. Cliff pada batuan beku akan lain dengan cliff pada batuan sedimen. Pelapisan batuan sedimen misalnya akan berbeda dengan pelapisan yang miring dan pelapisan mendatar. Sebatas daerah di atas ombak, umumnya tertutup oleh vegatasi, sedangkan

10

Page 11: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

bagian bawahnya umumnya berupa singkapan batuan. Aktivitas pasang surut dan gelombang mengikis bagian tebing, sehingga membentuk bekas-bekas abrasi seperti: a. Tebing (cliff)

b. Tebing bergantung (notch)

c. Rataan gelombang pasang surut

Pada daerah bertebing terjal, pantai biasanya berbatu (rocky beach) berkelok-kelok dengan banyak terdapat gerak massa batuan (mass movement rockfall type). Proses ini mnyebabkan tebing bergerak mundur (slope retreat) khususnya pada pantai yang proses abrasinya aktif. Apabila batuan penyusun daerah ini berupa batuan gamping atau batuan lain yang banyak memiliki retakan (joints ) air dari daerah pedalaman mengalir melalui sistem retakan tersebut dan muncul di daerah pesisir dan daerah pantai. Di Indonesia pantai bertebing terjal ini banyak terdapat di bagian Barat Pulau Sumatera, pantai Selatan Pulau Jawa, Sulawesi, dan pantai Selatan pulau-pulau Nusa Tenggara.

Tebing bergantung (nocth) juga merupakan cliff, hanya saja pada bagian tebing yang dekat dengan permukaan air laut melengkung ke arah darat, sehinggi pada tebing tersebut terdapat relung. Relung terjadi sebagai akibat dari benturan gelombang yang secara terus menerus ke dinding tebing. Manakala atap relung tersebut tidak kuat, maka tebing tersebut akan runtuhdan tebing menjadi rata kembali dan di depan pantai terdapat banyak material berupa blok-blok atau bongkah-bongkah dengan berbagai ukuran.

Rataan gelombang pasang surut pada pantai bertebing terjal ini merupakan suatu zona yang tekadang terendam air laut pada saat pasang naik dan terkadang kering pada saat air laut surut. Rataan gelombang pasang surut ini sering juga merupakan beach dengan meterial yang bisa berupa material halus sampai kasar yang tergantung pada kekuatan gelombang yang bekerja pada tebing pantai. Di bawah rataan pasang surut ini ada yang berupa bidang yang lebih keras terkadang terdapat material beach yang disebut dengan Plat form. Untuk memperjelas tentang pantai terbing terjal tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

11

Page 12: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Cliff (Garry, 1999) dan Seacove

Seacove adalah gua yang terbentuk akibat erosi pada lapisan batuan yang memiliki ketahanan lemah terhadap gelombang. _

Erosi pada Headlands meliputi pembentukan sea stack, sea arch, sea cave, dan stump. Berikut ini adalah prosesnya. 1. Laut menghantam kaki tebing (yang diikuti dengan proses erosi seperti abrasi dan proses hidrolika), kemudian mengerosi area lemah pada lapisan batuan sehingga membentuk retakan. Retakan ini semakin membesar membentuk Sea Caves.

12

Page 13: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

2. Erosi semakin melebar dan dalam pada sea cave hingga mengerosi headland membentuk Sea Arch (proses ini berlangsung lebih cepat saat dua sea cave tererosi pada bagian lapisan batuan lemah yang sama).

3. Makin lama gelombang memotong atap dari sea arch yang lemah akibat proses pelapukan, kemudian roboh meninggalkan sea stack.

4. Erosi berlanjut pada stack dan akhirnya roboh membentuk sea stump.

Selain pembagian diatas wilayah pesisir juga dapat dibagi berdasarkan kedalamannya, yaitu:

1. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore”. Di wilayahini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubahmenjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering disebut juga wilayah pasang surut.

13

Page 14: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

2. Zona Meritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Jaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.

3. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic.

4. Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup di wilayah ini sangat terbatas.

Gambar Pembagian Zone Pesisir Berdasarkan Kedalamannya

Gambar Bentukan Wilayah Pesisir

14

Page 15: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Gambar Jenis Bar

15

Page 16: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

Bab III : Penutupan

Kesimpulan

Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tinggi dan air surut terendah. Sedangkan pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat perngaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut. Sedangkan delta adalah suatu bentuk bentang alam yang terbentuk di daerah muara sungai di mana aliran sungai mulai memasuki daerah laut, estuary, danau, maupun sungai lainnya.

Proses pantai pada garis pantai (coastline) terbagi menjadi 2 katagori (Gary, 1999) yaitu erosional coastlines dan depositional coastline. Erosional Coastline menghasilkan seperti bays, sea stack, sea arch, sea cove dan lain-lain. Sedangkan depositional coastline menghasilkan seperti tombolo, spit, headlands, bar dan beaches.

Selain pembagian diatas wilayah pesisir juga dapat dibagi berdasarkan kedalamannya, yaitu zona lithoral, zona meritic, zona bathyal, dan zona abysal.

16

Page 17: 9. Geomorfologi Pantai - Delta

DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com/doc/76340001/GEOMORFOLOGI-PANTAI http://ferosiska.blogspot.com/2013/01/geomorfologi-pantai-wilayah-pesisir_8744.html

17