#9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

36
AKUNTANSI MUDHARABAH

Transcript of #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Page 1: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

AKUNTANSI MUDHARABAH

Page 2: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana

pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana, kecuali jika ditemukan kelalaian atau kesalahan pengelola dana.

DEFINISI

Page 3: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.

Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.

contoh batasan antara lain:a)tidak mencampurkan dana pemilik dana dengan dana lainnya;b)tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa penjamin, atau tanpa jaminan; atauc)mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga.

Page 4: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

Page 5: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

1. Adanya dua pelaku atau lebih, yaitu investor (pemilik modal) dan pengelola (mudharib). Kedua belah pihak yang melakukan akad disyaratkan mampu melakukan tasharruf atau cakap hukum, maka dibatalkan akad anak-anak yang masih kecil, orang gila, dan orang-orang yang berada di bawah pengampuan.

Rukun dan Syarat

Page 6: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

2. Modal atau harta pokok (mal), syarat-syaratnya yakni

A. Berbentuk uang tunai (cash), apabila barang itu berbentuk emas atau perak batangan

(tabar), emas hiasan atau barang dagangan lainnya, mudharabah tersebut batal.B. Jumlahnya jelas agar dapat agar dapat dibedakan antara modal yang diperdagangkan dengan laba atau keuntungan dari perdagangan tersebut yang akan dibagikan kepada dua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

C. Diserahkan kepada pengelola. Artinya mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat pengelola harta dengan persyaratan-persyaratan tertentu

Page 7: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

3. Keuntungan, syarat-syaratnya yakni: A. Proporsi jelas. Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus jelas persentasenya, umpamanya setengah, sepertiga, atau seperempat. B. Keuntungan harus dibagi untuk kedua belah pihak, yaitu

investor (pemilik modal) dan pengelola (mudharib). C.Break Even Point (BEP) harus jelas, karena BEP menggunakan sistem revenue sharing dengan profit

sharing berbeda. Revenue sharing adalah pembagian keuntungan yang dilakukan sebelum dipotong biaya operasional, sehingga bagi hasil dihitung dari keuntungan kotor/ pendapatan. Sedangkan profit sharing adalah pembagian keuntungan dilakukan setelah dipotong biaya operasional, sehingga bagi hasil dihitung dari keuntungan bersih.

Page 8: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

4. Ijab Qobul. Melafazkan iajb dari pemilik modal, misalnya aku serahkan uang ini kepadamu untuk dagang jika ada keuntungan akan dibagi dua dan kabul dari pengelola.

Page 9: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Skema al-Mudharabah

PERJANJIANPERJANJIAN

BAGI HASILBAGI HASILNasabah Bank(Mudharib) Keahlian Modal (Shahibul Maal)

Keterampilan 100%

PROYEK/USAHA

Ni sbah Nisbah X% PEMBAGIAN

Y% KEUNTUNGAN

pengambilan MODAL

modal pokok

Page 10: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Entitas dapat bertindak baik sebagai PEMILIK DANA atau PENGELOLA DANA.

Bank sebagai Shohibul Maal (Pembiayaan Mudharabah)

Bank sebagai Mudharib (Investasi Mudharabah Nasabah )

Jika entitas bertindak sebagai pengelola dana, dana yang diterima disajikan sebagai dana syirkah temporer.

KARAKTERISTIK

Page 11: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Pada prinsipnya dalam penyaluran mudharabah tidak ada jaminan, namun agar pengelola dana tidak melakukan penyimpangan maka pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila pengelola dana terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.

Pengembalian dana syirkah temporer dapat dilakukan secara parsial bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau secara total pada saat akad mudharabah diakhiri.

Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menghasilkan keuntungan maka porsi jumlah bagi hasil untuk pemilik dana dan pengelola dana ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang diperoleh selama periode akad. Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menimbulkan kerugian maka kerugian finansial menjadi tanggungan pemilik dana.

Page 12: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi laba.

Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan bagi hasil, dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset).

Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah.

PRINSIP PEMBAGIAN HASIL USAHA

Page 13: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

ENTITAS SEBAGAI PEMILIK DANA Dana syirkah temporer yang disalurkan oleh pemilik dana

diakui sebagai investasi mudharabah pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola dana.

Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut: a) investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar

jumlah yang diberikan pada saat pembayaran; b) investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur

sebesar nilai wajar aset nonkas pada saat penyerahan: i. jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya

diakui sebagai kerugian; ii. jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya

diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Page 14: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

ENTITAS SEBAGAI PEMILIK DANA Dana syirkah temporer yang disalurkan oleh pemilik dana

diakui sebagai investasi mudharabah pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola dana.

Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut: a) investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar

jumlah yang diberikan pada saat pembayaran; b) investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur

sebesar nilai wajar aset nonkas pada saat penyerahan: i. jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya

diakui sebagai kerugian; ii. jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya

diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Pembiayaan Mudharabah XXXKas XXX

Pembiayaan Mudharabah XXXKerugian Penurunan Nilai XXX

Aset Mudharabah XXX

Page 15: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai KERUGIAN dan mengurangi saldo investasi mudharabah.

Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil.

Usaha mudharabah dianggap mulai berjalan sejak dana atau modal usaha mudharabah diterima oleh pengelola dana.

Dalam investasi mudharabah yang diberikan dalam bentuk barang (nonkas) dan barang tersebut mengalami penurunan nilai pada saat atau setelah barang dipergunakan secara efektif dalam kegiatan usaha mudharabah, maka kerugian tersebut tidak langsung mengurangi jumlah investasi namun diperhitungan pada saat pembagian bagi hasil.

Page 16: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai KERUGIAN dan mengurangi saldo investasi mudharabah.

Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil.

Usaha mudharabah dianggap mulai berjalan sejak dana atau modal usaha mudharabah diterima oleh pengelola dana.

Dalam investasi mudharabah yang diberikan dalam bentuk barang (nonkas) dan barang tersebut mengalami penurunan nilai pada saat atau setelah barang dipergunakan secara efektif dalam kegiatan usaha mudharabah, maka kerugian tersebut tidak langsung mengurangi jumlah investasi namun diperhitungan pada saat pembagian bagi hasil.

Kerugian Pembiayaan Mudharabah XXXPembiayaan Mudharabah XXX

Kas XXXKerugian Pembiayaan Mudharabah XXX

Pendapatan bagi hasil Mudharabah XXX

Page 17: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Kelalaian atas kesalahan pengelola dana, antara lain, ditunjukkan oleh:

a) persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak dipenuhi;

b) tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim dan/atau yang telah ditentukan dalam akad; atau

c) hasil keputusan dari institusi yang berwenang.

Jika akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.

Page 18: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Kelalaian atas kesalahan pengelola dana, antara lain, ditunjukkan oleh:

a) persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak dipenuhi;

b) tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim dan/atau yang telah ditentukan dalam akad; atau

c) hasil keputusan dari institusi yang berwenang.

Jika akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.

Piutang Jatuh Tempo XXXPembiayaan Mudharabah XXX

Page 19: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Jika investasi mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi. Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara:

a) investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan kerugian investasi; dan

b) pengembalian investasi mudharabah;

diakui sebagai keuntungan atau kerugian.

PENGHASILAN USAHA

Page 20: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Jika investasi mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi. Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara:

a) investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan kerugian investasi; dan

b) pengembalian investasi mudharabah;

diakui sebagai keuntungan atau kerugian.

PENGHASILAN USAHA

Kerugian Pembiayaan Mudharabah XXXPenyisihan Kerugian Mudharabah XXX

Page 21: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah.

Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh

pengelola dana diakui sebagai piutang jatuh tempo dari pengelola dana.

Page 22: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diterima.

Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur sebesar nilai tercatat.

Jika entitas menyalurkan dana syirkah temporer mutlaqah yang diterima maka entitas mengakui sebagai aset.

Jika entitas menyalurkan dana syirkah temporer muqayadah yang diterima maka entitas tidak mengakui sebagai aset, karena entitas tidak memiliki hak untuk menggunakan aset atau melepas aset tersebut kecuali sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemilik dana

ENTITAS SEBAGAI PENGELOLA DANA

Page 23: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diumumkan dan belum dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai kewajiban sebesar bagi hasil yang menjadi porsi hak pemilik dana.

Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana diakui sebagai beban pengelola dana.

Page 24: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Jika entitas juga menyertakan modal dalam mudharabah musytarakah maka penyaluran modal milik entitas diakui sebagai investasi mudharabah.

Akad mudharabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad musyarakah.

Dalam mudharabah musytarakah, pengelola dana (berdasarkan akad mudharabah) menyertakan juga modalnya dalam investasi bersama (berdasarkan akad musyarakah).

Pemilik modal musyarakah (musytarik) memperoleh bagian hasil usaha sesuai porsi modal yang disetorkan.

Pembagian hasil usaha antara pengelola dana dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha musyarakah setelah dikurangi porsi pemilik dana sebagai pemilik modal musyarakah.

MUDHARABAH MUSYTARAKAH

Page 25: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat.

Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:

a) Dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar jumlah nominalnya untuk setiap jenis mudharabah;

b) Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan dan telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan kewajiban; dan

c) Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang belum dibagikan.

PENYAJIAN

Page 26: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada: A. Rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya; B. Penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan; dan C. Pengungkapan yang diperlukan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Pengelola dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada: A.Dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnyaB.Penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayadah.

PENGUNGKAPAN

Page 27: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

1. Produk Pendanaan

B. Tabungan Mudharabah, tabungan yang bersifat investasi, penarikannya dilakukan pada periode tertentuTabungan yang bersifat investasiPenarikannya dilakukan pada periode tertentuDigunakan oleh bank untuk diusahakanKeuntungan atas usaha dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian ditanggung oleh nasabah

Aplikasi Mudharabah di Bank Syariah

Page 28: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

B. Deposito/Investasi UmumSimpanan deposito berjangka (satu bulan ke atas)Mudharabah al muthlaqahBank mempunyai kebebasan mutlak dalam pengelolaan investasinyaJangka waktu investasi dan bagi hasil disepakati bersama. Keuntungan atas usaha dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian bukan karena kelalaian bank ditanggung oleh nasabahNasabah dapat menarik dananya 100%

Page 29: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

C. Deposito/Investasi KhususNasabah investor besar/institusiMudharabah al muqayyadahBank menginvestasikan dana pada proyek yang diinginkan nasabah.Keuntungan atas usaha bagi bank dapat berupa bagi hasil atau komisiNasabah dapat menarik dananya 100%

Page 30: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

2. Produk Pembiayaana.Modal kerjab.Investasic.Proyekd.Ekspore.Surat Berharga

Page 31: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Contoh Soal

Perusahaan A dan B melakukan akad mudharabah. Perusahaan A mendanai dan perusahaan B yang mengelola dalam jangka waktu 3 tahun.Data:1. Jumlah modal diberikan oleh perusahaan A sebesar Rp 500.000.000. dimana Rp 200.000.000 dalam bentuk kas dan Rp 300.000.000 dalam bentuk peralatan konveksi. Pada saat penyerahan peralatan konveksi, nilai buku peralatan konfeksi lebih tinggi dari nilai wajar sebesar Rp 20.000.000

Page 32: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

2. Bagi hasil dibagikan dengan metode Net Profit Sharing, 20% untuk perusahaan A dan 80% untuk perusahaan B. realisasi laba rugi bersih :

Tahun 1 rugi = Rp 10.000.000 Tahun 2 laba = Rp 120.000.000 Tahun 3 laba = Rp 140.000.000

Diminta : buatlah pencatatan akuntansi baik pada pemilik dana maupun pengelola dana!

Page 33: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Pencatatan akuntansi pada pemilik dana : 1.  Penyerahan investasi mudharabah:

Pembiayaan mudharabah 500.000.000

Kas 200.000.000Peralatan konveksi 300.000.000

 Kerugian penurunan nilai aset 20.000.000

Pembiayaan mudharabah 20.000.000

2. Penerimaan bagi hasil :Kerugian mudharabah 10.000.000

Penyisihan kerugian mudharabah 10.000.000

Penyisihan kerugian mudharabah10.000.000

pembiayaan mudharabah 10.000.000

Page 34: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Penyisihan keuntungan mudharabahKas 24.000.000

Pendapatan bagi hasil mudharabah24.000.000 

Kas 28.000.000Pendapatan bagi hasil mudharabah

28.000.000

Pencatatan akuntansi pada pengola dana :1.       Penerimaan dana syirkah temporer

Kas 200.000.000Peralatan konveksi 300.000.000

Dana syirkah temporer 500.000.000

Page 35: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

2. Pembagian bagi hasil

Dana syirkah temporer 10.000.000Ikhtisar Rugi Laba 10.000.000

Bagi hasil yang dibagikan 24.000.000Kas 24.000.000

Bagi hasil yang dibagikan 28.000.000Kas 28.000.000

 

Page 36: #9 Akuntansi Transaksi Mudharabah

Tugas

Bank Syari’ah Mandiri menandatangani akad mudharabah dengan PT. Mobat Mabit dengan menyalurkan pembiayaan kas Rp400juta. PT. Mobat Mabit Rp100juta. Nisbah bagi hasil bank:mitra sebesar 40:60 dari laba kotor. Pada akhir tahun PT. Mobat Mabit melaporkan laba kotor Rp200juta.Diminta : Hitunglah bagi hasil bank dan mitranya serta pencatatan jurnalnya baik pada pemilik dana maupun pada pengelola dana !