88427754 Makalah Radioisotop Pada Bidang Industri
-
Upload
sari-handayani -
Category
Documents
-
view
33 -
download
3
description
Transcript of 88427754 Makalah Radioisotop Pada Bidang Industri
Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Kimia Radiasi dan Unsur Runut
Dosen : Suriani, S.Si., M.Si
RADIOISOTOP UNTUK INDUSTRI
Disusun Oleh :
FARADILLAH DWI ARHANY
FITRIANI
ICCI NURMAH MIHARDJA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa
pula penyusun ucapkan shalawat atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW, nabi akhir
jaman yang telah membimbing kita dan memberikan suri tauladan sehingga agama Allah
dapat berdiri dengan tegak sampai detik ini.
Makalah ini penyusun buat sebagai salah satu persyaratan melulusi mata kuliah
Kimia Radiasi dan Unsur Runut di jurusan kimia pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Penyusun sadar tak ada gading yang tak
retak maka demikian pula dengan penyusunan makalah ini, penyusun mengharapkan
masukan dan kritikan dari pembaca sekalian guna peningkatan yang bersifat yang
membangun.
Demikianlah kata pengantar ini penyusun buat. Akhir kata penyusun ucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.
Wallahul muwafieq ilaa aqwamith tharieq.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Samata, Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Radioisotop
B. Penggunaan Radioisotop dalam Bidang Industri
C. Aplikasi Teknik Nuklir dalam Industri
D. Penggunaan Radiasi untuk Deteksi Kebocoran Pipa
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita telah mengetahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang
beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi pembakaran dan penggaraman),
hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada kulit terluar,
sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut perubahan pada inti disebut
reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).
Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan
terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini
disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang
stabil maupun,inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi
dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dahsyat,
lebih besar dan reaksi kimia biasa.
Ternyata, banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif. Semua isotop yang
bernomor atom di atas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau kurang
mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat
radioaktif disebut isotop radioaktif atau radioisotop, sedangkan isotop yang tidak radiaktif
disebut isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi
disamping radioisotop alami juga ada radioisotop buatan.
Penggunaan teknik radioisotop dewasa ini telah meluas dalam berbagai bidang,
seperti : bidang kedokteran, bidang peternakan dan pertanian, bidang industri baja, bidang
industri makanan, bidang hidrologi dan bidang sedimentologi. Aplikasi tersebut ditujukan
untuk kesejahteraan manusia di berbagai bidang.
Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai bidang kebutuhan manusia
seperti bidang kesehatan, pertanian, hidrologi dan industri, pada umumnya tidak terdapat
di alam karena kebanyakan umur paruhnya relatif pendek. Radioisotop dibuat di dalam
suatu reaktor nuklir yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan
antara inti atom tertentu dengan neutron. Selain itu, radioisotop dapat juga diproduksi
menggunakan akselerator melalui proses reaksi antara inti atom tertentu dengan suatu
partikel, misalnya alpha, neutron, proton atau partikel lainnya.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka disusunlah makalah untuk mengetahui
kegunaan radioisotop dalam bidang industri dan teknik yang digunakannya sehingga dapat
bermanfaat dalam kegiatan manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan radioisotop?
2. Apakah kegunaan radioisotop dalam bidang industri?
3. Bagaimanakah teknik aplikasi radioisotop dalam bidang industri?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kegunaan dan teknik aplikasi
radioisotop dalam bidang industri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Radioisotop
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi
inti dengan netron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat
kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur
dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai
sumber radiasi/sumber sinar. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada
ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil.
Radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem
fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang
sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu
senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.
Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan
bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun
makhluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek
biologi.
B. Kegunaan Radioisotop dalam Bidang Industri
1. Pemeriksaan tanpa merusak
Pemeriksaan tak merusak dalam menentukan kualitas suatu sistem dapat dilakukan
baik dengan metode teknik nuklir maupun non-nuklir. Radiasi berdaya tembus tinggi
dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan bahan tanpa merusak bahan yang diperiksa
(non destructive testing). Teknik pemeriksaan dengan radiasi ini disebut juga radiografi
industri. Uji tak merusak ini biasanya memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus
tinggi, baik berupa sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop maupun sinar-X dari
suatu pesawat. Sifat dari radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian
diteruskan oleh bahan yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemahan
di dalam bahan. Tingkat pelemahannya bergantung pada tebal bagian bahan yang
menyerap radiasi.
Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus
benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi
yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat
interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan
untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun
dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini.
Apabila radiasi yang diteruskan dan keluar dari bahan ditangkap oleh film fotografi yang
dipasang di belakang bahan tersebut, maka perbedaan intensitas radiasi akan menimbulkan
kehitaman yang berbeda pada film, sehingga cacat dalam bahan yang diperiksa akan
tergambar pada film. Dengan teknik ini dapat diketahui mutu sambungan las, kualitas
logam cor dan juga keadaan dalam diri suatu sistem. Untuk mendapatkan ketelitian
pemeriksaan yang lebih tinggi, maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan
teknik pemeriksaan lainnya karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambar yang
berlainan. Maka untuk membaca gambar pada film diperlukan pengalaman dan keahlian
tersendiri, sehingga kemungkinan terjadinya salah interpretasi dapat dihindari atau
dikurangi.
(Gambar contoh pengujian pada pipa)
2. Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
atau logam.
Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam
tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam aliran pipa yang diperkirakan
terjadi kebocoran pipa di dalamnya sehingga kebocoran dapat dideteksi tanpa penggalian
tanah atau pembongkaran beton.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat bahwa
semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin
berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada
bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih
hitam,
Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik
bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan
akan memberikan gambar yang tidak merata.
3. Untuk mengetahui adanya cacat pada material.
Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu
mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacat yang terjadi akibat
penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan dalam
industri baja. Penyebab timbulnya cacat pada material meliputi desain yang tidak tepat,
proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan
bahan, metode pengerjaan, panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik.
Proses fabrikasi meliputi keretakan karena penggerindaan, cacat proses fabrikasi dan cacat
pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacat
pada material maka digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya
adalah dengan metode radiografi sinar gamma.
Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak
yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas
dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber
radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam
gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji.
Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian
belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film
tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacat pada benda uji maka akan diamati pada film
radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas.
Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya
tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma
tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi
pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yang
diperiksa. Pemilihan tipe film yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi
yang sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat
dan film lambat. Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya
kurang baik. Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan
definisinya lebih baik Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil
kualitas film radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat
kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat
sensitivitas atau tingkat ketelitian.
4. Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas
serta instalasi kilang minyak.
Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap
konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian
kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain
bagianbagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji
kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada
konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam
bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji
kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3131l. Radioisotop
seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut yang sering digunakan dalam penentuan
efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta
residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter,
menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan
penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dan
cesium-137 (137Cs).
Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat
dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan
zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop.
Keberadaan radioisotop di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan
radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa
transmisi minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi
kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk
menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini
biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi).
5. Mengontrol ketebalan bahan.
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi
yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi
dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas
radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur
penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
6. Pengawetan bahan.
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu,
barang-barang seni dan lainlain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena
inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya.
Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat
disimpan lebih lama.
C. Aplikasi Teknik Nuklir dalam Industri
Dalam bidang industri, aplikasi teknik-teknik yang dapat digunakan yaitu :
1. Teknik radiografi
2. Teknik gauging
3. Teknik perunut atau teknik tracing
4. Teknik analisis aktivasi neutron
1. Teknik radiografi
Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap
konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian
kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain
bagian-bagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji
kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada
konstruksi beton.
Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri,
radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas
dalam pipa serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan
radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3.
Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya hampir mirip
dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu “melihat” keadaan
tubuh manusia dengan cara difoto dengan sinar-X. Sedangkan dalam teknik radiografi
yang difoto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya.
a. Instrumen radiografi
Sumber radiasi dalam teknik radiografi pada umumnya adalah :
1) Sumber radiasi sinar-X
2) Sumber radiasi sinar gamma
3) Sumber radiasi neutron
4) Sumber Sinar-X
Berdasarkan energi dan intensitasnya, kualitas sinar-X dapat dibagi menjadi sinar-X
yang kuat dan sinar-X yang lemah. Sifat Sinar X terbagi menjadi :
1. Sinar-X tak bermuatan dan tak bermassa.
2. Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik yang tak tampak.
3. Sinar-X bergerak lurus, berkecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya.
4. Sinar-X tidak dapat dibelokkan oleh prisma maupun oleh lensa, akan tetapi bisa
didefraksi oleh kristal.
5. Sinar-X, walaupun tak bermuatan, tetapi dapat mengionisasikan medium yang
dikenainya sehingga dapat merusak sel-sel manusia.
6. Sinar-X dapat menembus bahan.
7. Sinar-X bersifat polikromatis dengan spektrum yang sinambung (continue).
b. Kelebihan teknik radiografi untuk industri
Teknik radiografi sebagai salah satu manfaat radioisotop dalam bidang industri,
yaitu :
1. Peralatan mudah dibawa ke lapangan.
2. Pengoperasiannya tanpa menggunakan listrik.
3. Biaya perawatan alat-alat relatif rendah, terlebih lagi bila sumber radiasi yang
digunakan berumur paro panjang.
4. Modal awal untuk pembelian peralatan relatif rendah.
2. Teknik gauging
Teknik gauging adalah teknik pengukuran dengan menggunakan radioisotop.
Teknik pengukuran Gauging ada 3:
a. thickness gauging,
b. level gauging
c. density gauging
Cara transmisi
I=Ioe-µX
X
Io = Intensitas awal
I = Intensitas akhir
µ = koefisien atenuasi bahan
x = Tebal bahan
Pemakaian teknik hamburan balik dipakai pada,
a. Cara hamburan balik radiasi neutron.
b. Cara hamburan balik fluorescensi sinar-X (XRF).
c. Cara hamburan balik radiasi sinar-X dan radiasi Gamma.
d. Cara hamburan balik radiasi Beta(β).
3.Teknik perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia.
Misalnya pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam
karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi
dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada
dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.
4.Teknik Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel
ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif.
Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah
dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
5. Pig Detektor
Pig detektor adalah alat perekam kebocoran pipa bawah tanah yang menggunakan
metoda tracer radioisotop, alat ini dilengkapi sebuah komputer yang dapat menentukan
posisi-posisi kebocoran pipa, mudah dalam penggunaannya cukup dimasukan ke dalam
pipa dibantu oleh pergerakan cairan atau gas yang mengalir dalam pipa dengan kecepatan
aliran tertentu. Apabila terjadi kebocoran pada pipa tersebut, maka radioisotop akan masuk
mengikuti arah bocoran. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas
mulia yang inert (sulit bereaksi) misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41),
agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di Pusat
Radioisotop BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam
bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena
untuk perunut cairan organik.
a. Kelebihan
Sistem ini memudahkan dan mengurangi biaya pembongkaran dan perbaikan pipa
sehingga untuk memprediksi posisi pipa yang bocor tidak harus membongkar seluruh
pipa. Cepat, tepat, karena tidak ada kontak langsung dengan manusia maka efek negative
terhadap manusia sangat kecil.
D. Bahaya Radiasi Radioaktivitas
Kata radiasi dikalangan masyarakat awam masih terasa asing. Jika mendengar kata
radiasi mereka langsung menyimpulkan bahwa radiasi itu berbahaya. Pernyataan tersebut
kurang tepat karena dari hasil penelitian radiasi radioaktivitas dapat bersifat
membahayakan dan menguntungkan.
Bahaya radiasi radioaktivitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu bahaya radiasi
eksternal dan bahaya internal.
a. Bahaya Radiasi Eksternal
Bahaya radisi eksternal berasal dari sumber radiasi yang terletak diluar tubuh
manusia, tetapi walaupun berada di luar tubuh manusia tetap dapat berbahaya jika
sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Bahaya radiasi eksternal dapat menyebabkan
kerusakan kulit, rusaknya jaringan otak, leukemia bahkan kanker.
b. Bahaya Radiasi Internal
Bahaya radiasi internal berasal dari radiasi luar tetapi ikut masuk ke dalam tubuh
manusia karena termakan, terminum, terhirup atau menempel (kontaminasi dengan
material radioaktif). Dalam hal ini kaitannya dengan deteksi kebocoran pipa yaitu
kemungkinan terjadinya kontaminasi dengan cairan atau gas.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini, yaitu :
1. Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif dibuat dengan menggunakan reaksi
inti dengan neutron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun radioaktif
memiliki sifat kimia yang sama.
2. Kegunaan radioisotop dalam bidang industri, diantaranya adalah : pemeriksaan
tanpa merusak, untuk menentukan kekeroposa yang terjadi pada bagian pengelasan
atau logam, untuk mengetahui adanya cacat pada material, digunakan dalam
pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi
kilang minyak, mengontrol ketebalan bahan serta pengawet bahan.
3. Beberapa teknik-teknik radioisotop dalam bidang industri adalah radiografi, teknik
gauging dan penggunaan pig detektor. Teknik-teknik ini digunakan untuk
mendeteksi kebocoran gas, sebagai perunut, pengukuran serta kebocoran pipa
dimana hasil yang diperoleh bergantung pada instrument yang digunakan.
B. Saran
Radioisotop sangat efektif digunakan dalam bidang industri, pemakaiannya lebih
efisien daripada dilakukan pemeriksaan manual. Namun sebaiknya penggunaan
radioisotop dalam bidang industri dilakukan dalam pengawasan yang ketat sebab dapat
menimbulkan dampak yang berbahaya bagi pekerja yang menimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
2011. http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/radioisotop.pdf
2011.http://www.batan.go.id/ptkmr/Alara/BulAlara%20Vol%203_1%20Ags
%2099/BAlara1999_03108_029.pdf
2010.http://www.infonuklir.com/readmore/read/iptek_nuklir/teknik_nuklir_dibidang_indu
stri/16et7w-1/Radiografi%20Industri
2011. http://beritaiptek.istecs.org/mencari-jejak-menggunakan-radioisotop
2009.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3763/1/biostatistikabdul%20jalil.pdf