8 SARI.pdf

2
viii SARI Jannah, Khusnatul. 2013. Hubungan Antara Persepsi Masyarakat Tentang Bencana Abrasi dengan Penanggulangannya di Desa Bulakbaru Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. R. Sugiyanto, SU, Pembimbing II: Drs. Sunarko, M.Pd. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Penanggulangan, Bencana Abrasi Daerah pesisir pantai merupakan kawasan yang cepat mengalami perubahan bentang alam. Perubahan tersebut dapat diakibatkan oleh aktifitas manusia ataupun proses alam. Desa Bulakbaru merupakan salah satu desa pesisir di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara yang terkena bencana abrasi. Bencana abrasi di daerah tersebut terjadi akibat manusia seperti menebang hutan mangrove dan penggalian pasir secara barlebihan sehingga yang harus dibenahi harus terlebih dahulu adalah perilaku manusia sehari-hari. Maka dari itu penting sekali adanya persepsi masyarakat tentang bencana abrasi yang dapat diterapkan pada penanggulangan bencana abrasi sehingga bencana abrasi dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui persepsi masyarakat Desa Bulakbaru tentang bencana abrasi, (2) mengetahui penanggulangan bencana abrasi masyarakat Desa Bulakbaru, (3) mengetahui adakah hubungan antara persepsi tentang bencana abrasi dengan penanggulangannya di Desa Bulakbaru. Populasi penelitian ini adalah seluruh KK (Kepala Keluarga) yang ada di Desa Bulakbaru yang berjumlah 323 KK. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara setiap RT diambil dengan jumlah persentase sama banyak secara acak sebanyak 15% dari keseluruhan jumlah populasi, yaitu sebanyak 48 KK sebagai sampel. Menggunakan dua variabel yaitu, variabel bebas dalam penelitian adalah persepsi masyarakat tentang bencana abrasi dan variabel terikat dalam penelitian adalah penanggulangan bencana abrasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) tingkat persepsi dan penanggulangan, teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment yang diolah menggunakan SPSS 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat persepsi masyarakat tentang bencana abrasi Desa Bulakbaru dengan skor rata-rata persepsi tentan bencana abrasi senilai 70 (tinggi) dari seluruh responden yang diteliti (48 responden). Tingkat penanggulangan masyarakat terhadap bencana abrasi dengan skor rata-rata penanggulangan senilai 73 (baik) dari seluruh responden yang diteliti (48 responden), dan terdapat hubungan positif antara persepsi tentang bencana abrasi dengan penanggulangan bencana abrasi, ditunjukkan dengan output r s 0,953 yang menunjukkan nilai yang tinggi di atas 50%. Jadi hubungan antara persepsi tentang bencana abrasi dengan penanggulangan bencana abrasi tinggi. Masyarakat mendapatkan banyak pengetahuan bencana abrasi dari peristiwa yang telah terjadi sehingga persepsi tentang bencana abrasi tinggi dan penanggulangan bencana abrasi juga baik ketika persepsi tinggi. Ini berarti tingkat persepsi ikut menentukan penanggulangan masyarakat pada bencana abrasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: (1) Persepsi masyarakat tentang bencana abrasi tinggi, masyarakat tahu banyak tentang bencana abrasi dari peristiwa abrasi yang terjadi, (2) Penanggulangan bencana abrasi masyarakat sebelum, saat, dan sesudah bencana abrasi terjadi tergolong baik, dan (3) Antara persepsi tentang bencana abrasi dengan kegiatan penanggulangan bencana abrasi memiliki hubungan yang kuat. Saran yang diajukan adalah (1) Masyarakat harus lebih banyak lagi menggali pengetahuan tentang bencana

Transcript of 8 SARI.pdf

Page 1: 8 SARI.pdf

viii

SARI

Jannah, Khusnatul. 2013. Hubungan Antara Persepsi Masyarakat Tentang Bencana Abrasidengan Penanggulangannya di Desa Bulakbaru Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Skripsi.Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. R.Sugiyanto, SU, Pembimbing II: Drs. Sunarko, M.Pd.

Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Penanggulangan, Bencana Abrasi

Daerah pesisir pantai merupakan kawasan yang cepat mengalami perubahan bentang alam.Perubahan tersebut dapat diakibatkan oleh aktifitas manusia ataupun proses alam. DesaBulakbaru merupakan salah satu desa pesisir di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara yangterkena bencana abrasi. Bencana abrasi di daerah tersebut terjadi akibat manusia sepertimenebang hutan mangrove dan penggalian pasir secara barlebihan sehingga yang harus dibenahiharus terlebih dahulu adalah perilaku manusia sehari-hari. Maka dari itu penting sekali adanyapersepsi masyarakat tentang bencana abrasi yang dapat diterapkan pada penanggulangan bencanaabrasi sehingga bencana abrasi dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahuipersepsi masyarakat Desa Bulakbaru tentang bencana abrasi, (2) mengetahui penanggulanganbencana abrasi masyarakat Desa Bulakbaru, (3) mengetahui adakah hubungan antara persepsitentang bencana abrasi dengan penanggulangannya di Desa Bulakbaru.

Populasi penelitian ini adalah seluruh KK (Kepala Keluarga) yang ada di Desa Bulakbaruyang berjumlah 323 KK. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional randomsampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara setiap RT diambil dengan jumlah persentasesama banyak secara acak sebanyak 15% dari keseluruhan jumlah populasi, yaitu sebanyak 48KK sebagai sampel. Menggunakan dua variabel yaitu, variabel bebas dalam penelitian adalahpersepsi masyarakat tentang bencana abrasi dan variabel terikat dalam penelitian adalahpenanggulangan bencana abrasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner (angket) tingkat persepsi dan penanggulangan, teknik analisis datamenggunakan analisis korelasi product moment yang diolah menggunakan SPSS 19.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat persepsi masyarakat tentang bencanaabrasi Desa Bulakbaru dengan skor rata-rata persepsi tentan bencana abrasi senilai 70 (tinggi)dari seluruh responden yang diteliti (48 responden). Tingkat penanggulangan masyarakatterhadap bencana abrasi dengan skor rata-rata penanggulangan senilai 73 (baik) dari seluruhresponden yang diteliti (48 responden), dan terdapat hubungan positif antara persepsi tentangbencana abrasi dengan penanggulangan bencana abrasi, ditunjukkan dengan output rs 0,953 yangmenunjukkan nilai yang tinggi di atas 50%. Jadi hubungan antara persepsi tentang bencanaabrasi dengan penanggulangan bencana abrasi tinggi. Masyarakat mendapatkan banyakpengetahuan bencana abrasi dari peristiwa yang telah terjadi sehingga persepsi tentang bencanaabrasi tinggi dan penanggulangan bencana abrasi juga baik ketika persepsi tinggi. Ini berartitingkat persepsi ikut menentukan penanggulangan masyarakat pada bencana abrasi.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: (1) Persepsimasyarakat tentang bencana abrasi tinggi, masyarakat tahu banyak tentang bencana abrasi dariperistiwa abrasi yang terjadi, (2) Penanggulangan bencana abrasi masyarakat sebelum, saat, dansesudah bencana abrasi terjadi tergolong baik, dan (3) Antara persepsi tentang bencana abrasidengan kegiatan penanggulangan bencana abrasi memiliki hubungan yang kuat. Saran yangdiajukan adalah (1) Masyarakat harus lebih banyak lagi menggali pengetahuan tentang bencana

Page 2: 8 SARI.pdf

ix

abrasi sehingga persepsi masyarakat tentang bencana abrasi pada masyarakat lebih baik, (2)Diharapkan masyarakat mengetahui penanggulangan bencana abrasi yang baik, dan (3)diharapkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jepara membuatprogram-program penanggulangan bencana abrasi di Desa Bulakbaru.