8. Ok - Bab v - Kesimpulan Dan Saran

2
V - 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan kualitas air pada bagian hulu DAS Cipamokolan meliputi Sungai Cipamokolan, Sungai Cikiley, dan Sungai Cisaranten, serta DAS Cidurian meliputi Sungai Cidurian, Sungai Cihalarang, dan Ciparungpung berada dalam kondisi yang cukup baik tetapi, pada bagian hilir daerah DAS terdapat penurunan kualitas air sungai. Penurunan kualitas air di DAS Cipamokolan diakibatkan oleh limbah yang berasal dari kegiatan domestik, rumah sakit, dan industri, sedangkan pada DAS Cidurian diakibatkan oleh limbah domestik, dan industri. Hal tersebut terlihat pada nilai BOD, COD, DO, dan jumlah E. Coli yang tidak memenuhi standar baku mutu menurut SK. Gubernur Jawa Barat No.39 Tahun 2000 Tentang Peruntukkan Air dan Baku Mutu Kualitas Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di Jawa Barat Golongan B, C, dan D. Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan, pada tahun 2012 DAS Cipamokolan dan DAS Cidurian di daerah hulu hingga daerah hilir memiliki status mutu kualitas air D dengan kata lain tercemar berat. Upaya pengelolaan yang dilakukan oleh BPLH Kota Bandung untuk mengendalikan pencemaran yang terjadi di DAS Cipamokolan dan DAS Cidurian adalah melalui pemantauan kualitas air sungai, melakukan pemantauan IPAL di industri yang ada di sekitar sungai, dan PROKASIH. 5.2 SARAN Walaupun telah dilakukannya pengelolaan pencemaran air yang terjadi di DAS Cipamokolan dan DAS Cidurian, namun kualitas air Sungai Cipamokolan, Sungai Cikiley, Sungai Cisaranten, Sungai Cidurian, Sungai Cihalarang, dan Sungai Ciparungpung masih memiliki status D (tercemar berat). Untuk itu perlu adanya strategi tambahan mengenai upaya pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di DAS Cipamokolan dan DAS Cidurian, yaitu :

Transcript of 8. Ok - Bab v - Kesimpulan Dan Saran

Page 1: 8. Ok - Bab v - Kesimpulan Dan Saran

V - 1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan kualitas air pada bagian hulu DAS

Cipamokolan meliputi Sungai Cipamokolan, Sungai Cikiley, dan Sungai Cisaranten, serta

DAS Cidurian meliputi Sungai Cidurian, Sungai Cihalarang, dan Ciparungpung berada

dalam kondisi yang cukup baik tetapi, pada bagian hilir daerah DAS terdapat penurunan

kualitas air sungai. Penurunan kualitas air di DAS Cipamokolan diakibatkan oleh limbah

yang berasal dari kegiatan domestik, rumah sakit, dan industri, sedangkan pada DAS

Cidurian diakibatkan oleh limbah domestik, dan industri. Hal tersebut terlihat pada nilai

BOD, COD, DO, dan jumlah E. Coli yang tidak memenuhi standar baku mutu menurut SK.

Gubernur Jawa Barat No.39 Tahun 2000 Tentang Peruntukkan Air dan Baku Mutu

Kualitas Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di Jawa Barat Golongan B, C, dan D.

Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan, pada tahun 2012 DAS Cipamokolan dan

DAS Cidurian di daerah hulu hingga daerah hilir memiliki status mutu kualitas air D

dengan kata lain tercemar berat.

Upaya pengelolaan yang dilakukan oleh BPLH Kota Bandung untuk mengendalikan

pencemaran yang terjadi di DAS Cipamokolan dan DAS Cidurian adalah melalui

pemantauan kualitas air sungai, melakukan pemantauan IPAL di industri yang ada di

sekitar sungai, dan PROKASIH.

5.2 SARAN

Walaupun telah dilakukannya pengelolaan pencemaran air yang terjadi di DAS

Cipamokolan dan DAS Cidurian, namun kualitas air Sungai Cipamokolan, Sungai Cikiley,

Sungai Cisaranten, Sungai Cidurian, Sungai Cihalarang, dan Sungai Ciparungpung masih

memiliki status D (tercemar berat). Untuk itu perlu adanya strategi tambahan mengenai

upaya pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di DAS Cipamokolan

dan DAS Cidurian, yaitu :

Page 2: 8. Ok - Bab v - Kesimpulan Dan Saran

V - 2

Melakukan identifikasi sumber pencemaraan, agar parameter-parameter yang tidak

memenuhi standar baku mutu dan mencemari air sungai dapat teridentifikasi

sumber pencemarnya;

Memperketat perlindungan air sungai, seperti Program Kali Bersih (PROKASIH) dan

mensosialisasikan program tersebut kepada masyarakat sehingga menumbuhkan

kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai;

Meningkatkan pemantauan terhadap IPAL industri secara berkala dan memastikan

IPAL industri tersebut secara konsisten diaktifkan serta memperketat standar baku

mutu limbah (influent) yang dihasilkan oleh industri sehingga parameter yang

berasal dari industri dan mencemari air sungai dapat teridentifikasi;

Di daerah DAS Cipamokolan terdapat Rumah Sakit, maka perlu dilakukan

pemantauan terhadap IPAL Rumah Sakit; dan

Meningkatkan pengawasan pengendalian pencemaran air, misalnya : memperketat

izin pembuangan air limbah ke sungai dan mempertegas sanksi terhadap industri

yang mendapat teguran.

Dalam pengendalian pencemaran air sungai harus dilakukan oleh 2 pihak dimana pihak

pertama dari pemerintah dan pihak kedua merupakan para pelaku pencemar yang harus

mendukung program pemerintah tersebut serta kesadaran masyarakat yang tinggi

dalam menjaga kualitas air sungai tetap dalam kondisi baik agar sungai dapat

dimanfaatkan sesuai peruntukkannya.