8 Desember 2009

56
8 Desember 2009 Laporan Praktikum “Pengenalan Alat Mikrobiologi” Ditulis dalam Mikrobiologi Umum pada 19:35 oleh Andi Rezki Ferawati Yusuf BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama. Dalam melakukan praktikum mikrobiologi, tentunya digunakan berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing sehingga sangat perlu keterampilan dalam menggunakan alat-alat mulai dari cara membersihkan sampel, penggunaan, dan penyimpanannya. Olehnya itu, maka perlu diadakan praktikum ini yaitu agar dapat memberikan pemahaman kepada kita mengenai alat-alat yang sering digunakan pada praktikum mikrobiologi. B. Tujuan Adapun tujuan pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk mengetahui alat-alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transcript of 8 Desember 2009

Page 1: 8 Desember 2009

8 Desember 2009

Laporan Praktikum “Pengenalan Alat Mikrobiologi”

Ditulis dalam Mikrobiologi Umum pada 19:35 oleh Andi Rezki Ferawati Yusuf

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama.Dalam melakukan praktikum mikrobiologi, tentunya digunakan berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing sehingga sangat perlu keterampilan dalam menggunakan alat-alat mulai dari cara membersihkan sampel, penggunaan, dan penyimpanannya. Olehnya itu, maka perlu diadakan praktikum ini yaitu agar dapat memberikan pemahaman kepada kita mengenai alat-alat yang sering digunakan pada praktikum mikrobiologi.

B. TujuanAdapun tujuan pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk mengetahui alat-alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi. 

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik.Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya. Mikroskop buatan Leeuwenhoek itu memberikan pembesaran sampai 300 kali. Dari air hujan yang menggenang di kubangan-kubangan dan dari air jambangan bunga ia peroleh beraneka sel hewan bersel satu yang olehnya diberi nama Infusoria atau “Hewan tuangan”.Antara tahun 1674 sampai 1683 ia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lembaga “Royal Society” di Inggris. Ia melaporkan hal-hal yang diamatinya dengan mikroskop itu kepada lembaga tersebut. Laporan-laporan itu disertai dengan gambar-gambar mikroorganisme yang beraneka ragam. Di dalam sejarah mikrobiologi, Leeuwenhoek dapat dipandang sebagai peletak

Page 2: 8 Desember 2009

batu pertamanya.Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri dan cendawan yang merupakan penghasil bermacam-macam zat organik dan obat-obatan antibiotik. Di dalam biokimia, mikroorganisme memegang peranan penting dalam menganalisis sistem enzim dan dalam menganalisis komposisi suatu bahan makanan. Genetika maju pesat sejak digunakannya mikroorganisme sebagai makhluk percobaan.Mengenai perkembangan mikrobiologi dapatlah disimpulkan bahwa mikrobiologi maju dengan pesatnya karena hal-hal sebagai berikut.a. Penemuan serta penyempurnaan mikroskopb. Jatuhnya teori abiogenesisc. Keyakinan orang bahwa pembusukan itu disebabkan oleh mikroorganisme.d. Bukti yang menunjukkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh bibit penyakit.Kajian mikrobiologi membutuhkan metode yang tepat untuk pengamatan mikrobia. Metode mikroskopik dan kemampuan mengkultur mikrobia merupakan metodologi dasar yang dilakukan para ahli mikrobiologi untuk mempelajari struktur, sifat-sifat fisiologisnya (metabolisme dan pertumbuhan) serta mengungkapkan keragaman mikrobia. Penggunaan dan pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode molekuler dan immunologis memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada akhirnya berhasil membuat temuan-temuan baru dibidang tersebut. Kemajuan dalam bidang metodologi ini telah mengungkap pemahaman sifat-sifat dasar mikrobia serta aspek-aspek yang berkenaan dengan teknik dan metodologi penelitian mikroba.Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka,2008).Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).Alat-alat dalam praktikum mikrobiologi umum dapat dibagi menjadi:1. Alat-alat yang terbuat dari gelas2. Alat-alat sterilisasi3. Mikroskop4. Alat-alat lain.Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks) digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba. Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk menampung volume.Pipet tetes (drop pipette), membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder), mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas (polipropilen) atau plastik. Gelas ukur

Page 3: 8 Desember 2009

digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat.Labu ukur (volumetric flask). Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas dengan badan tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup. Di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas.Corong gelas (Funnel conical). Membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Digunakan untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan.Tabung reaksi (test tube, culture tube). Wadah mereaksikan dua atau lebih larutan/bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.Thermometer, skala derajat Celcius, air raksa, berisi gas, panjang 300 mm, diameter 6-7 mm. Fungsi mengukur suhu suatu senyawa kimia (cair) atau suhu ruang inkubator.Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. Berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagian dan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.Laminar air flow cabinet adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan: persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan TempatAdapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu diadakan pada:Hari/tanggal : Kamis/05 November 2009Waktu : Pukul 15.00 s.d. 17.00 WITATempat : Laboratorium Biologi Gedung B Lt. IIIFakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin Makassar, Samata Gowa.

Page 4: 8 Desember 2009

B. Alat dan Bahan1. AlatAdapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah keseluruhan alat yang ada di laboratorium mikrobiologi, yaitu mikroskop. Alat gelas; tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan penutup, batang gelas bengkok, corong, batang pengaduk, gelas kimia, thermometer, dan labu ukur. Alat sterilisasi; oven, otoklaf, dan bunsen. Alat lain; Colony Counter, Inkubator, Shaker, Enkas, Ose, rak tabung, gegep, sikat tabung, spoit, vortex, centrifuge, neraca analitik, spektrofotometer, lemari pendingin, kompor gas, dan laminary air flow.2. BahanPada percobaan ini hanya menggunakan spritus pada bunsen.

C. Prosedur KerjaAdapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah :1. Menyiapkan mikroskop, alat- alat glass, alat sterilisasi, dan alat- alat lain yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.2. Menggambar alat- alat tersebut pada lembar laporan yang telah disediakan.3. Memberikan keterangan dari bagian alat- alat tersebut. Kemudian mencatat fungsi dari alat- alat tersebut. BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan1. Alat-alat yang terbuat dari gelasa. Tabung reaksiKeterangan:1. Mulut tabung2. Badan tabung3. Dasar tabungb. Tabung Durham

Keterangan:1. Mulut tabung2. Badan tabung3. Dasar tabung

 c. ErlenmeyerKeterangan:1. Mulut tabung2. Badan tabung3. Skala4. Dasar tabungd. Gelas ukur

Page 5: 8 Desember 2009

Keterangan:1. Mulut2. Badan3. Skala4. Dasare. Pipet tetesKeterangan:1. Karet pengisap2. Batang pipet3. Ujung pipetf. Cawan petri dan penutupKeterangan:1. Wadah2. Penutupg. Batang gelas bengkokKeterangan:1. Pegangan kaca2. Batang berbentuk Vh. CorongKeterangan:1. Mulut2. Leher3. Lubang4. Badani. Batang pengadukKeterangan:1. Kaca pipih2. Batangj. Gelas kimiaKeterangan:1. Mulut gelas2. Skala3. Dasar gelas4. Badan

k. ThermometerKeterangan:1. Lubang gantungan2. Skala3. Dasar4. Air Raksa (merah)l. Labu ukurKeterangan:1. Penutup2. Mulut tabung3. Skala

Page 6: 8 Desember 2009

4. Badan tabung5. dasar

 2. Alat-alat sterilisasia. OtoklafKeterangan:1. Manometer2. Pemegang tutup3. Klep uap4. Penutup5. Selang uap/ saluran pengarah6. Sekrup pengaman7. Badan8. Kabel + stecker9. Rang10. Wadah aluminium bagian dalam11. Baut12. Panah penutup13. Tempat air14. Karet penutup

 b. OvenKeterangan:1. Badan oven2. Dasar oven3. Rak4. Pintu5. Layar suhu6. Ventilasi7. Pengatur suhuc. BunsenKeterangan:1. Penutup2. Sumbu3. Mulut bunsen4. Leher bunsen5. Badan bunsen6. Dasar bunsen

 3. Alat-alat laina. Colony CounterKeterangan:1. Lup

Page 7: 8 Desember 2009

2. Tempat koloni3. Kamar hitung4. Layar penghitung5. Tombol reset6. Tombol penghitung7. Pen (alat penunjuk)8. Tombol On/Off9. Kabel10. Pegangan lup11. Pengatur lupb. InkubatorKeterangan:1. Pintu luar2. Tombol pintu3. Penutup kaca4. Rak5. Tombol pengatur suhu6. Tombol power7. Tombol Set8. layar penunjuk9. badan inkubator10. kabel kontak

c. ShakerKeterangan:1. Tempat wadah2. Skala penunjuk kecepatan putaran3. Tombol On / Off4. Tombol pengatur rotasi5. Sekring pengaman6. Papan penggerak7. Ventilasid. EnkasKeterangan:1. Kaca Penutup2. Lubang untuk memasukkan tangan3. Pegangan4. Badan enkas

 e. OseKeterangan:1. Kawat2. Tempat meletakkan sampel3. Pegangan kaca4. Ose bulat

Page 8: 8 Desember 2009

5. Ose lurusf. Rak tabungKeterangan:1. Tempat tabung2. Badan rak3. Kaki rakg. GegepKeterangan:1. Penjepit2. Gagang penjepith. Sikat tabungKeterangan:1. Pegangan2. Bulu sikati. SpoitKeterangan:1. Penekan spoit2. Penutup jarum spoit3. Skala4. Leher spoit5. Jarum6. Tabung7. Karet pengisapj. VortexKeterangan:1. Tempat meletakkan tabung2. Badan3. Dasar4. Pengatur kecepatan5. Tombol on/off6. Kabel+stacker

 k. CentrifugeKeterangan:1. Penutup2. Wadah sampel3. Tombol Speed4. Tombol pengatur waktu5. Tombol ON/OFF6. Lampu pilot7. Kabel+steckerl. Neraca analitikKeterangan:1. Pintu penggeser2. Tempat pengukuran

Page 9: 8 Desember 2009

3. Layar penghitung4. Tombol Tore5. Tombol S6. Tombol F7. Tombol CF8. Tombol ON/OFF9. Kabel + stacker

m. SpektrofotometerKeterangan:1. Wadah sampel2. Tombol pengatur3. Layar penghitung4. Kabel + stacker5. Tombol ON/OFF6. Kontak Cuvetn. Lemari pendinginKeterangan:1. Pengatur suhu2. Freezer3. Rak4. Lampu5. Pintu6. Pintu pegangan7. Kaki kulkas8. Badan kulkas

 o. Kompor gasKeterangan:1. Elemen2. Tombol ON/OFF3. Badan komporp. Laminary air flow.Keterangan:1. Penutup2. Badan laminary air flow3. Meja laminary air flow4. Tombol pengatur5. Kaki6. Kabel + stacker7. Lubang udara

 4. MikroskopKeterangan:

Page 10: 8 Desember 2009

1. Makrometer2. Mikrometer3. Lengan mikroskop4. Penggerak mekanik5. Sumbu inklinasi6. Pengatur kondensor7. Tiang8. Kaki9. Cermin10. Diafragma11. Kondensor12. Meja sediaan13. Senkeling14. Lensa objektif15. Revolver16. Tubus17. Lensa okuler

 B. Pembahasan1. Alat-alat yag terbuat dari gelasa. Tabung reaksiTabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan.Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala.b. Tabung DurhamTabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi. Berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam penggunaannya, maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham.c. ErlenmeyerTabung erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk kerucut dengan mulut sempit, memiliki kapasitas 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 ml. Fungsinya untuk menyimpan medium, menyimpan larutan sisa, atau larutan yang akan dipergunakan, dan tempat untuk menyimpan medium yang akan disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.d. Gelas ukurGelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang dan kaki yang berbentuk heksagonal, memiliki skala dan berfungsi untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan volume 250 ml. jenis gelas ukur ada yang tahan panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan panas (gelas biasa). Pembuatan larutan sterilisasi eksplan, yaitu chlorox selalu menggunakan gelas ukur. Pada saat

Page 11: 8 Desember 2009

menggunakan gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada gelas ukur. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.e. Pipet tetesPipet tetes yaitu pipet dengan karet isap ada bagian ujung atasnya. Pipet ini digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan yang akan digunakan dan dikeluarkan tetes per tetes. Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan berdasarkan pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas.f. Cawan petri dan penutupCawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan.g. Batang gelas bengkokMerupakan alat kaca yang berbentuk segitiga pada ujung batangnya. Berfungsi untuk menyebar medium atau mikrobia pada cawan petri. Prinsip kerjanya yaitu, medium atau mikrobia yang berada pada cawan petri diratakan dengan menggunakan alat ini.h. CorongMerupakan alat yang digunakan dalam proses penyaringan dan memindahkan medium cair dari tempat yang besar ke tempat yang kecil misalnya pada gelas kimia ke labu Erlenmeyer, prinsip kerjanya yaitu memindahkan cairan dengan teliti.i. Batang pengadukBatang pengaduk yang digunakan dalam praktikum ini biasanya terbuat dari kaca atau dari pyrex sehingga dapat dipanaskan dengan otoklaf. Alat ini berfungsi untuk mengaduk bahan kimia atau menghomogenkan medium yang akan dibuat. Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan dengan cara mengaduk larutan tersebut dengan menggunakan batang pengaduk.j. Gelas kimiaGelas kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai tabung, terbuat dari kaca atau pyrex, bentuknya tinggi dengan bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100, 150, 250, 400, 600, 1000, dan 2000 ml. berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin mencampurkan suatu senyawa misal 1000 ml, maka kita pakai gelas kimia yang skala 1000 ml. Kita hanya tinggal memasukkan senyawa yang akan dicampur.k. TermometerTermometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm berisi air raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat Celcius. Berfungsi untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerjanya yaitu mengukur suhu sesuai laju air raksa di dalam termometer.l. Labu ukurLabu ukur adalah wadah yang terbuat dari gelas jernih dengan penutup, leher panjang dan berfungsi untuk menyimpan hasil ekstraksi dan pengenceran. Prinsip kerjanya yaitu, memasukkan zat atau larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur kemudian menambahkan aquadest sampai batas garis skala yang telah ditentukan.2. Alat-alat sterilisasia. OtoklafOtoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Otoklaf dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu

Page 12: 8 Desember 2009

mensterilkan dengan bantuan uap.b. OvenAlat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain-lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan bantuan panas dari pijaran api atau listrikc. BunsenBunsen yaitu alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek dengan badan yang bundar. Dilengkapi dengan sumbu dan menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Digunakan untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Cara menggunakannya yaitu menyalakan Bunsen lalu memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar. Alat ini juga digunakan dalam pengerjaan secara aseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikrobia untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan pijaran api kecil. 3. Alat-alat laina. Colony counterAlat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni bakteri atau jamur yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Cara menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi dan mulia menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.Prinsip kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan pulpen/tombol hitung.b. InkubatorInkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan organisme guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven, hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu pada inkubator terdapat 2 pintu sedangkan pada oven hanya 1 pintu. Berfungsi untuk menginkubasi mikroba yang diinginkan pada suhu optimum pertumbuhannya. Prinsip kerjanya adalah menginkubasi sesuai suhu yang diinginkan. c. ShakerShaker adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan dan menginkubasi mikroba. Prinsip kerjanya yaitu mengagitasi pertumbuhan mikroba dengan kecepatan yang bisa diatur atau menghomogenkan isolat-isolat dalam medium cair.d. EnkasMerupakan sebuah kotak tertutup, terbuat dari kaca/playwood yang dibagian depannya terdapat dua lubang untuk memasukkan tangan pemakai. Untuk mensterilkan bagian dalamnya bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol 95% atau formalin cair. Fungsinya yaitu digunakan dalam pengerjaan media biakan secara aseptis, untuk melakukan isolasi dan inokulasi bakteri agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lainnya.Prinsip kerja enkas adalah pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas.e. OseOse adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke

Page 13: 8 Desember 2009

media yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati. f. Rak tabungRak tabung ini bentuknya persegi panjang dengan permukaan papannya berlubang sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.g. GegepAlat ini digunakan untuk menjepit tabung, khususnya tabung reaksi. Cara penggunaannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit tabung dengan lubang yang ada di tengah penjepit.h. Sikat tabungAlat ini digunakan untuk membersihkan tabung reaksi dan alat-alat laboratorium yang mulut tabungnya kecil. Penggunaannya dengan cara memasukkan seluruh bagian sikat pada tabung reaksi atau alat yang akan dibersihkan lalu menggosoknya/disikat hingga ke bagian dasarnya. Prinsip kerjanya dalah membersihkan bagian/permukaan alat yang sulit dijangkau.i. SpoitSpoit berfungsi untuk memindahkan medium cair dan mengambil larutan stok dalam pembuatan medium dengan volume tertentu. Spoit (jarum injeksi) ada yang terbuat dari plastik dan ada pula yang terbuat dari kaca. Spoit ada pula yang dapat disterilisasi dengan otoklaf. Jarumnya dapat diambil atau dipasang sehingga dapat diganti dengan suatu alat saring steril untuk keperluan sterilisasi larutan. Penggunaannya yaitu memasukkan jarum spoit ke dalam wadah medium cair yang akan diambil lalu menarik bagian pangkal spoit sehingga medium cair tersebut mengisi badan spoit sesuai dengan volume yang diinginkan kemudian menekan bagian pangkal spoit untuk memindahkan cairan tersebut. Adapun prinsip kerjanya adalah mengambil cairan sesuai skala yang diinginkan secara detail.j. VortexVortex merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam suatu tabung reaksi atau wadah. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung kemudian menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata. Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan larutan pada satu tabung reaksi.k. CentrifugeBerfungsi untuk keperluan isolasi filtrate. Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan larutan ke dalam centrifuge, nantinya akan didapatkan endapan pada dasar tabung dan filtrat pada bagian atas tabung.l. Neraca analitikPrinsip kerja Neraca analitik yaitu alat penghitung satuan berat suatu benda dengan teknik digital. Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.m. SpektrofotometerSpektrofotometer yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur kekeruhan suspensi sel dengan cara menentukan jumlah cahaya dilewatkan dari suatu sumber cahaya monokromatik yang dilewati oleh suatu sel fotoelektrik yang dihubungkan dengan suatu galvanometer, sehingga jumlah

Page 14: 8 Desember 2009

cahaya yang dilewatkan dapat diukur. Prinsip kerjanya adalah pendugaan pertumbuhan mikroba secara turbidimetri.n. Lemari pendinginLemari pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkano. Kompor gasKompor gas yaitu suatu alat yang digunakan untuk memanaskan suatu alat atau bahan. Prinsip kerjanya yaitu, alat diletakkan di atas elemen kompor kemudian dipanaskan dengan menekan tombol.p. Laminary air flowLaminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.Prinsip kerjanya yaitu, menyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF, selanjutnya LAF sudah siap untuk digunakan.4. MikroskopMikroskop ditemukan pada abad ke-16 oleh Antonie Van Leeuwenhock. Sesuai dengan namanya. Mikroskop adalah alat optis yang digunakan untuk memperbesar bayangan objek yang kecil. Ada dua macam mikroskop, yaitu mikroskop sederhana atau tunggal yang hanya terdiri dari satu lensa serta mikroskop majemuk yang berisi 2 lensa. Mikroskop terbagi atas 2 bagian besar yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari tubus dan pengaturnya (kasar dan halus), revolver, pengatur kondensor dan penggerak objek. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan sumber cahaya. Selain kedua bagian tadi, pada mikroskop juga dikenal adanya kondensor, dimana alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.Prinsip kerjanya yaitu, meletakkan objek/preparat yang akan diamati di atas meja sediaan dengan menggunakan kaca objek. BAB VPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada laboratorium

Page 15: 8 Desember 2009

mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari gelas, alat-alat sterilisasi, mikroskop, dan alat-alat lain. Yang termasuk alat-alat gelas antara lain tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan penutup, batang gelas bengkok, corong, batang pengaduk, gelas kimia, thermometer, dan labu ukur.Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu Colony Counter, Inkubator, Shaker, Enkas, Ose, rak tabung, gegep, sikat tabung, spoit, vortex, centrifuge, neraca analitik, spektrofotometer, lemari pendingin, kompor gas, dan laminary air flow.

B. SaranSebaiknya dalam melakukan praktikum ini, praktikan memperhatikan betul alat–alat yang digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari masing–masing alat tersebut. http://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-pengenalan-alat-mikrobiologi-2/

Pengenalan Alat Sterilisasi Mikrobiologi BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

        Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa 

ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat 

di   lihat   dengan   mata   telanjang/berukuran   kecil.   Dari   hal   inilah   muncul   ilmu   pengetahuan   yang 

mempelajari  tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.  Para peniliti mulai 

mencari   tahu  akan  apa  yang   terkandunng  pada  mikroorganisme   tersebut.  Dalam bidang  penelitian 

mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk mempelajarinya serta 

untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, 

tentu   diperlukan   pula   pengenalan   akan   alat-alat   laboratorium   mikrobiologi   serta   teknik   /   cara 

penggunaan   alat-alat   yang   berhubungan   dengan   penelitian   tersebut.   Hal   ini   dilakukan   untuk 

memuddahkan berlangsungkan suatu penelitian.  

                     Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau 

bebas   dari   kuman   serta   bakteri,   virus   dan   jamur.   Dan   untuk   mensterilkannya   diperlukan   pula 

Page 16: 8 Desember 2009

pengetahuan tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan 

pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda .

                     Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik 

pengenalan,   penyiapan   dan   penggunaan   serta   fungsi   dan   prinsip   kerja   setiap   alat   laboratorium 

mikrobiologi. Selain itu pula untuk mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut.

B.       Tujuan

                 Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :

1.       Mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi

2.      Memahami fungsi dan cara penggunaan alat-alat mikrobiologi dengan benar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

                   Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau 

proses yang berlangsung ketika alat digunakan.  Beberapa kegunaan alat  dapat dikenali  berdasarkan 

namanya.Penamaan alat-alat  yang  berfungsi  mengukur  biasanya  diakhiri  dengan kata  meter  seperti 

thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi 

tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph ( Moningka, 2008).

           Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan 

alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada 

alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk 

suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran 

atau penentuan (Moningka,2008).

           Antonie Van Leuwenhook adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan 

instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan bakteri dalam berbagai 

cairan, diantara cairan tubuh, air, ekstrak lada, serta bir. Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka 

Page 17: 8 Desember 2009

peluang unttuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi  dan penemuan jasad 

renik penyebab penyakit (Ferdias, 1992).

                   Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi  yang memberikan 

perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh 

mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa 

kali hingga ribuan kali (Lay,1994).

Adapun alat-alat yang dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara lain 

(Blacksweetranger,2008) :

 • Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)

          Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya.    Dengan mikroskop 

kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata 

tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian 

tentang  cara  penggunaan bagian-bagiandan  spesifikasi  mikroskop  cahaya  merk  Olympus  CH20 yang 

dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

 • Autoklaf

           Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam 

mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi 

atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan 

benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan 

biasanya 15 menit untuk 121oC.

 • Inkubator (Incubator)

           Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. 

Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi 

Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.

Page 18: 8 Desember 2009

• Hot plate stirrer dan Stirrer bar

         Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan 

dengan  pengadukan.  Pelat   (plate)  yang   terdapat  dalam alat   ini  dapat  dipanaskan  sehingga  mampu 

mempercepat   proses   homogenisasi.   Pengadukan   dengan   bantuan   batang   magnet   Hot   plate   dan 

magnetic   stirrer   seri   SBS-100   dari   SBS®  misalnya  mampu  menghomogenkan   sampai   10   L,   dengan 

kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.

 • Colony counter

                     Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di 

dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran 

yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan 

Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

 • Biological Safety Cabinet

                 Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang 

berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai  pola pengaturan dan penyaring aliran 

udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.

 • Mikropipet (Micropippete) dan Tip

          Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang 

dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume 

pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa 

diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. 

dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

 • Cawan Petri (Petri Dish)

           Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke 

cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri  tersedia dalam berbagai 

Page 19: 8 Desember 2009

macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-

20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

 • Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)

                   Di dalam mikrobiologi,  tabung reaksi digunakan untuk uji-uji  biokimiawi dan menumbuhkan 

mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, 

tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat 

diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring 

(slants  agar).  Untuk  membuat  agar  miring,  perlu  diperhatikan   tentang  kemiringan  media  yaitu   luas 

permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari  jarak 

media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan 

efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

• Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

          Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan 

untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi  media,  menampung akuades, kultivasi 

mikroba   dalam   kultur   cair,   dll.   Terdapat   beberapa   pilihan   berdasarkan   volume   cairan   yang   dapat 

ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.

 • Gelas ukur (Graduated Cylinder)

          Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki 

beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume 

tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

• Tabung Durham

          Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi 

untuk  menampung/menjebak   gas   yang   terbentuk   akibat  metabolisme   pada   bakteri   yang   diujikan. 

Penempatannya   terbalik  dalam  tabung   reaksi  dan  harus   terendam sempurna  dalam media   (jangan 

sampai ada sisa udara).

 • Jarum Inokulum

Page 20: 8 Desember 2009

                     Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media 

baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika 

terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating 

loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating 

loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan 

untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).

           Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi 

(Indra, 2008) :

 1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron 

atau   0.45  mikron)   sehingga  mikroba   tertahan   pada   saringan   tersebut.   Proses   ini   ditujukan   untuk 

sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.

 2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

 • Pemanasan

a.          Pemijaran   (dengan  api   langsung):  membakar  alat  pada  api   secara       langsung,   contoh  alat   :   jarum 

inokulum, pinset, batang L, dll.

b.        Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang 

terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

c.         Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat 

menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.

d.        Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.

 • Penyinaran dengan UV

                   Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,  misalnya untuk membunuh 

mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV

 3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

Page 21: 8 Desember 2009

BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Adapun alat – alat yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1.    Cawan petri               14. Tabung reaksi

2.    Oven   15. Lemari pendingin

3.    Enkas    16. Neraca ohaus

4.    Autoclave   17. Gelas ukur

5.    Inkubator    18. Erlenmeyer 

6.    Colony counter   19. Bunsen  

7.    Mikroskop   20. Rak tabung reaksi

8.    Batang pengaduk   21. Pipet tetes

9.    Deglass    22. Handsprayer

10.  Objek gelas      23. Jarum ose

11.  Hot plate      24. Thermometer

12.  Labu ukur      25. Pipet mikro 

13.  Jarum suntik/spoid

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 22: 8 Desember 2009

4.1 Hasil Pengamatan

No. Nama Alat Gambar Fungsi

1. Tabung Reaksi

Untuk menyimpan 

media, baik cair 

maupun agar

2. Bunsen

Untuk sterilisasi 

jarum ose  dan alat-

alat yang terbuat 

dari logam.

3. Erlenmeyer

Membuat medium, 

menyimpan medium 

dan mencampurkan 

zat.

4.

Gelas Ukur

 Untuk mengukur 

larutan.

5. Cawan Petri

Wadah 

menumbuhkan 

mikroba pada saat 

isolasi.

6. Enkas Tempat inokulasi atau tempat 

Page 23: 8 Desember 2009

melakukan pembiakan mikroba.

7.Colony Counter

Menghitung jumlah koloni yang tumbuh dalam cawan petri.

8. Jarum Suntik

Untuk mengambil ekstrak atau mikroba yang ditumbuhkan pada medium cair, apabila menggunakan metode sebar.

9. Pipet Tetes

Untuk memindahkan sedikitnya zat cair/larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.

10. Neraca Ohaus

Untuk menimbang zat atau medium.

11. Autoclave Untuk sterilisasi alat dan media.

12. Mikroskop

Untuk mengamati 

benda-benda yang 

tidak bisa dilihat 

dengan mata 

telanjang.

13. Inkubator

Untuk 

menumbuhkan 

mikroorganisme 

yang ingin  

ditumbuhkan (untuk 

menginkubasi).

Page 24: 8 Desember 2009

14. Oven

Untuk sterilisasi 

alat-alat yang 

terbuat dari kaca.

15. Objek glassUntuk pewarnaan 

bakteri.

16. HandsprayerTempat untuk 

menyimpan alkohol

17.Batang 

Pengaduk

Mengaduk medium 

yang akan 

dipanaskan

18. TermometerUntuk mengukur 

suhu medium.

19. Jarum ose

Menginokulasi 

mikroba yang akan 

dipindahkan ke 

medium lain.

20. Deglass 

Untuk menutup 

bakteri pada objek 

gelas.

21. Pipet mikro

Untuk mengambil 

larutan dalam skala 

yang cukup kecil.

Page 25: 8 Desember 2009

22. Hot plateUntuk mencairkan 

media yang padat.

23. Labu ukur

Untuk mengukur 

dan melarutkan 

media yang cair.

24.Rak   tabung 

reaksi

Sebagai tempat 

penyimpanan 

tabung reaksi.

25.Lemari 

pendingin

Tempat 

penyimpanan dan 

pendinginan bahan 

atau sampel.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil  pengamatan didalam  laboratorium dapat  diketahui  beberapa alat  yang 

digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan dijelaskan juga fungsi serta cara penggunaan alat. Alat-alat 

ini seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya 

seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisi dengan media padat. Bunsen berfungsi sebagai alat untuk 

mensterilkan bahan yang terbuat dari kaca dan juga dipakai mensterilkan alat lainnya seperti ose dan 

jarum inocolom dengan cara memanaskan,  cara penggunaan bunsen yaitu dengan cara menyalakan 

sumbu  yang   terdapat  pada  Bunsen.  Tabung   reaksi   adalah  gelas   tahan  panas   yang  berfungsi  untuk 

melakukan suatu reaksi  kimia dan wadah penyimpanan medium atau  larutan yang akan disterilkan. 

Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak 

dilengkapi  dengan   skala.  Rak   tabung   reaksi   yang  pada  umumnya   terbuat  dari   kayu  yang  berfungsi 

sebagai   tempat  menyimpan   tabung   reaksi.   Labu   erlenmeyer   berfungsi   untuk  menampung   larutan, 

Page 26: 8 Desember 2009

bahan   atau   cairan   yang   akan   digunakan   dalam   suatu   pengkulturan,   labu   Erlenmeyer   juga   dapat 

digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, 

serta mengkultivasi mikroba dalam kultur cair. Labu ukur adalah wadah yang terbuat dari gelas jernih 

dengan penutup, leher panjang dan berfungsi untuk menyimpan hasil ekstraksi dan pengenceran. Cara 

penggunaannya   memasukkan zat atau  larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur kemudian 

menambahkan aquadest sampai batas garis skala yang telah ditentukan.

           Gelas ukur berfungsi mengukur larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Gelas 

ukur ini terbuat dari kaca dan cara penggunaannya dengan melihat volume yang tertera pada gelas ukur 

tersebut.

                   Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan 

sebagai   wadah   penyimpanan   dan   pembuatan   kultur  media.   Cara   penggunaannya     yaitu,  medium 

diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan

                   Enkas merupakan sebuah kotak tertutup, terbuat dari kaca/playwood yang dibagian depannya 

terdapat dua  lubang untuk memasukkan tangan pemakai.  Untuk mensterilkan bagian dalamnya bisa 

dilakukan  dengan   cara  menyemprotkan  alkohol  95%  atau   formalin   cair.   Fungsinya   yaitu  digunakan 

dalam pengerjaan media biakan secara aseptis, untuk melakukan isolasi dan inokulasi bakteri agar tidak 

terkontaminasi oleh bakteri lainnya.

         Otoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari 

bejana tekanan tinggi  yang dilengkapi  manometer  dan klep bahaya.  Otoklaf  dipakai  untuk sterilisasi 

medium atau larutan atau alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan 

dengan bantuan uap.

                     Inkubator adalah suatu unit atau suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan 

organisme guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven, hanya terdapat sedikit perbedaan 

yaitu   pada   inkubator   terdapat   2   pintu   sedangkan   pada   oven   hanya   1   pintu.   Berfungsi   untuk 

menginkubasi  mikroba yang diinginkan pada suhu optimum pertumbuhannya.  Cara   kerjanya adalah 

menginkubasi sesuai suhu yang diinginkan. Hand sprayer berfungsi sebagai tempat atau wadah alkohol 

dalam penyemprotan alat yang akan disterilkan.  Kaca objek fungsinya sebagai tempat penyimpanan 

mikroba yang akan diteliti di mikroskop, alat ini saat digunakan selalu berpasangan dengan objek glas. 

Dek glas berfungsi sebagai alat penutup pada kaca objek dan alat ini terbuat dari kaca yang sangat tipis.

Page 27: 8 Desember 2009

                   Thermometer berfungsi mengukur suhu suatu larutan atau inkibator. Hot plate berfungsi untuk 

memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat. Lemari pendingin yaitu suatu alat elektronik 

yang digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. 

Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkan

Colony counter   berfungsi mempermudah perhitungan koloni bakteri atau jamur yang tumbuh setelah 

diinkubasi  di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan 

skala/   kuadran   yang   sangat   berguna   untuk   pengamatan   pertumbuhan   koloni   sangat   banyak.   Cara 

menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur 

ke   dalam   kamar   hitung,   mengatur   alat   penghitung   pada   posisi   dan   mulai   menghitung   dengan 

menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.

          Batang pengaduk yang digunakan dalam praktikum ini biasanya terbuat dari kaca atau dari pyrex 

sehingga   dapat   dipanaskan   dengan   otoklaf.   Alat   ini   berfungsi   untuk  mengaduk   bahan   kimia   atau 

menghomogenkan medium yang akan dibuat.  Prinsip kerjanya yaitu  menghomogenkan dengan cara 

mengaduk larutan tersebut dengan menggunakan batang pengaduk. Jarum suntik berfungsi mengambil 

ekstrak mikroba yang ditumbuhkan pada medium cair.

                   Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan 

adapula yang bulat.  Berfungsi  untuk memindahkan atau mengambil  koloni  suatu mikrobia ke media 

yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian 

menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati

Mikroskop fungsinya untuk mengamati mikroba-mikroba beserta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya 

dalam setiap siklus hidupnya. Alat ini terdiri dari beberapa lensa dan alat ini sangat bermanfaat atau 

dibutuhkan   dalam  melihat  mikroba   yang   sangat   kecil   yang   tidak   dapat   dilihat   oleh  mata   secara 

telanjang.    Mikroskop   dibagi  menjadi   dua   yaitu  mikroskop   cahaya   dan  mikroskop   elektron.   Pada 

percobaan   ini  digunakan  mikroskop   cahaya  yaitu  merupakan  mikroskop  yang  mempunyai  bagian  – 

bagian  yang   terdiri  dari   alat-alat   yang  bersifat  optik,  berguna  untuk  mengamati benda-benda  atau 

preparat yang transparan.  Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena 

cahaya  ultraviolet   tak  dapat  dilihat  oleh  mata  manusia  maka  bayangan benda harus  direkam pada 

piringan   peka   cahaya.   Mikroskop   ini   menggunakan   lensa   kuarsa.   Mikroskop   cahaya   mempunyai 

keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Bagian–bagian mikroskop yaitu: 

Page 28: 8 Desember 2009

1.         Lensa okuler  berfungsi  untuk memperbesar  bayangan yang bersifat  maya dan tegak.  Lensa objektif 

berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x. 

2.         Kondensor   berfungsi   untuk   mengatur   bayangan   yang   akan   diamati   atau   untuk   menaikkan   dan 

menurunkan kondensor. 

3.         Reflektor berfungsi  untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan 

datang. 

4.        Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa 

okuler. 

5.        Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan 

jelas. 

6.        Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam. 

7.        Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif. 

8.        Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati. 

9.        Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.

10.    Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat. 

11.    Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop. 

12.    Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. 

13.    Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop. 

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1.      Alat-alat mikrobiologi memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda.

2.      Alat-alat mikrobiologi pada umumnya terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat bereaksi dengan zat 

kimia dan tahan terhadapa panas

3.      Sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas dengan menggunakan autoklaf 

dan alat lain ; ose dengan cara dipijarkan dan enkas dengan cara menyemprotkan alkohol kemudian 

menyalakan bunsen saat pengerjaan.

Page 29: 8 Desember 2009

B.       Saran

          Pada saat dijelaskan praktikan memperhatikan dengan baik kegunaan, fungsi, dan cara 

penggunaan alat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan.

http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan.html

Mikrobiologi—>PENGENALAN ALAT LAB DAN TEKNIK STERILISASI

November 26, 2011

LAPORAN PRAKTIKUM 1 MIKROBIOLOGIPENGENALAN ALAT LAB DAN TEKNIK STERILISASINAMA :Novalia LorentaNIM : J3L110055PK/KELAS :Analisis Kimia / A P1

Pengenalan Alat

1 Autoclave

        Autoclave merupakan alat yang digunakan dalam menstrilisasi alat-alat di laboraturim. Alat akan digunakan pada laboratorium harus dipastikan kebersihannya serta bebas dari bakteri yang mungkin akan diam tinggal di alat itu. Proses strilisasinya sendiri terjadi jika suhu telah mencapai 121°C pada air dalam autoclave selama 15 menit. Alat ini bekerja dengan suhu yang tinggi selain itu bertekanan tinggi dari uap yang dihasikan.2 Laminar Air Flow

           Alat ini digunakan mensterilisasi udara dari hal pengganggu saat memasukkan bakteri kedalam media atau sebaliknya. Saat melakukan pengerjaannya diduga ada udara yang mengandung mikroorganisme lain yang masuk saat media terbuka sehingga diperlukan keadaan yang sangat steril agar tidak mempengaruhi hasil nantinya. Proses sterilisasi ini didukung dengan adanya lampu UV dan aliaran udara yang bergerak dari bawah ke atas sehingga dialirkan ke luar dari atas. Sinar UV ini dimanfaatkan karena dengan panjang gelombang yang kecil dapat menghasilkan energi besar yang dapat mematikan mikroorganisme itu.3 Inkubator

Page 30: 8 Desember 2009

Inkubator berfungsi untuk menginkubasi bakteri pada suhu tertentu tergantung ketahanannya untuk hidup. Hal ini disebabkan beberapa bakteri berbeda suhu yang dapat mendukung agar tetap hidup. Alat ini dilengkapi dengan tombol pengatur waktu dan suhu. Penggunaan inkubator ini harus diperhatikan seperti saat membuka pitu alat ini jangan terlalu lebar karena suhu yang di dalam akan berkurang.4 Water Bath

         Fungsi water bath cukup beragam dalam laboratorium mikrobiologi, salah  satunya ialah untuk inkubasi dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas, reaksi aglutinasi, dan menjaga media agar tetap cair sebelum dituang. Keunggulan waterbath dibandingkan dengan incubator, yaitu waterbath lebih cepat mencapai temperatur yang diinginkan dan tidak cepat kehilangan panas karena mempergunakan air dalam distribusi suhu. Air yang digunakan pada penangas air ini sebaiknya aquades karena menghindari timbulnya kerak saat air dipanaskan pada suhu tinggi. Alat ini dilengkapi dengan tutup pada bagian atas yang berfungsi mencegah penguapan secara berlebihan saat suhu tinggi.

5 Sentirifuge

Centrifuge dalam mikrobiologi digunakan untuk mengendapkan atau memekatkan sel mikroorganisme sehingga dapat dipisahkan antara medium (supernatan) dan selnya yang mengendap (natan). Proses yang digunakan ialah dengan cara berputar dan akan terpisahnya sel bakteri dengan mediumnya didasarkan pada perbedaan bobot jenisnya.6 Thermal cyclerAlat ini berfungsi dalam memperbanyak DNA.7 Mikroskop

            Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang ukurannya tidak mampu lagi dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop ini terdiri dari lensa okuler yang digunakan melihat langsung dengan mata dan lensa objektif yang digunakan dekat pada objek. Mikroskop pada laboraturium mikrobiologi ini menggunakan mikroskop cahaya yang perbesarannya dari 40 kali hingga 1000 kali. Selain itu, mikroskop ini juga memiliki yada pisah dari dua objek yang terlihat sebagai satu titik bila dengan mata telanjang.

8 Freezer

Freezer umumnya memiliki suhu 0 sampai -200C. Suhu beku ini dimanfaatkan untuk menyimpan bahan yang akan rusak jika dibiarkan dalam keadaan tidak beku, seperti reagen, enzim, faktor pertumbuhan atau larutan tertentu. Selain itu, ada mikroorganisme yang digunakan disimpan dalam freezer karena pada suhu beku bakteri dapat ditidurkan. Namun, tidak semua mikroorgnisme tahan terhadap suhu beku sehingga harus tahu terlebih dahulu dapat diberikan perlakuan pembekuan atau tidak.

9 Elektroforesis

             Alat ini digunakan untuk mengalirkan DNA pada chamber(bak cetak agar).10 UV Transiluminator

Page 31: 8 Desember 2009

UV transmilator ini digunakan mempermudah melihat DNA yang telah dialirkan menggunakan elektroforesis. Alat ini memanfaatkan sinar UV yang dapat memandarkan DNA tersebut sehingga dapat terlihat oleh mata kita.11 Micropipet

          Mikropipet ini digunakan sebagai alat memindahkan cairan atau sampel (mikroorganisme) dengan volume yang yang sangat kecil. Alat ini memiliki kisaran cairan yang dapat terambil, yaitu 20-200 nL. Alat ini tergolong teliti dan sesuai volume yang nantinya kita inginkan dengan yang terambil.12 Cawan Petri

Cawan petri berfungsi sebagai tempat media perkembangbiakan bakteri sehingga media (agar) dapat diletakan pada wadah ini juga. Alat ini dilengkapi dengan tutup sebagai pelindug dari udara dan mikroorganisme bebas lainnya.13 Jarum InokulasiJarum inokulasi ini digunakan dalam pemindahan bakteri dari satu media ke media lain sebagai usaha pengembangbiakannya. Alat ini juga dapa disterilkan dengan membakar pada bunsen karena terbat dari kawat nikrom.14 Spreader

          Spreader digunakan sebagai alat bantu dalam penyebaran bakteri setelah dipindahkan ke media baru agar lebih merata pada permukaan media. Penggunaan alat ini saat memindahkan bakteri dapat dilakukan dengan cara zikzak pada media yang baru.15 Pembakar Bunsen

         Alat ini digunakan sebagai usaha sterilisasi alat dari kotaminasi pengganggu yang mungkin dapat mempengaruhi hasil yang kita harapkan nantinya, misalnya jarum inokulasi dan saat pemindahan bakteri ke media lain.16 Yellow TipsDigunakan pada mikro pipet untuk mengambil larutan dalam ukuran mikro (20µl sampai 200µl)17 Blue Tips

      Digunakan pada mikro pipet untuk mengambil larutan dalam dalam ukuran mikro (100µl sampai 1000µl)18 Tabung Durham

        Tabung durham digunakan sebagai wadah penampung media agar dalam proses pembiakan bakteri. Media agar yang dituangkan dituang saat cair dalam posisi miring agar mempermudah pengambilan atau pun peletakan bakteri nantinya.19 Media PertumbuhanMedia BakteriEMBA, NA,NB, MRSA, TSB,PCA, APDA, PGYA, VRBA

         Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi.

Page 32: 8 Desember 2009

EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.Nutrient AgarNutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.Nutrient BrothNutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar.

MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)

MRSA merupakan media untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh.Trypticase Soy Broth (TSB)TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen.Plate Count Agar (PCA)PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan.APDAMedia APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Khamir dan yeast akan tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai.PGYAMedia ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir.VRBA (Violet Red Bile Agar)VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli.20 Tabung Eppendroft

           Untuk menyimpan bakteri beserta medianya dan menyimpan materi genetik bakteri berupa DNA maupun RNA.

Page 33: 8 Desember 2009

Berikut cara penggunaan autoclave dalam proses sterilisasi.a. Sambungkan adaptor dengan sumber listrik.b. Pastikan autoclave terisi oleh air aquadest.Perhatikan pada tabung water level, aquadest yang dimasukkan kedalam          tidak boleh lebih dari high water level dan tidak kurang dari batas low water level.c. Lalu masukkan alat dan bahan yang akan disterilisasi kemudian tutupKencangkan kemudi penutup dengan berputar searah jarum jam sampai klep dan katup tertutup secara horizontal.d. Lalu nyalakan tombol power 2 buah.e. Naikkan sekring, tekan on pada tombol on/off, atur suhu hingga 121°C.f. Lalu tunggu hingga parameternya menunjukan suhu 121o C .g. Set timer (15 – 20 menit), sampai alarm berbunyi menunjukkan proses              sterilisasi selesai.h. Matikan tombol power , lalu putuskan arus listrik antara adaptor dengan   sumber arus.i. Kemudian tunggu sampai jarum menunjukkan angka 0.Barulah bisa dibuka pembuka katup.Setelah dibuka biarkan sisa uap menghilang terlebih dahulu, jika uap sudah tidak ada alat bisa diambil dan siap digunakan.

2. Teknik sterilisasiSterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Teknik sterilisasi dilakukan saat suatu benda dibebaskan dari mikroorganisme saat mencapai suhu 121C selama 15 menit. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi),yaitu menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.• Pemanasana. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum dan pinset.b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca, misalnya Erlenmeyer dan tabung reaksi.c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung   air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.d. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf.• Penyinaran dengan UVSinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

http://felicitynova.wordpress.com/2011/11/26/mikrobiologi-pengenalan-alat-lab-dan-teknik-sterilisasi/

Page 34: 8 Desember 2009

http://muhammadalialfi.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-mikrobiologi-acara-1.html

pengenalan alat-alat dan teknik sterilisasi, pembuatan media, serta teknik isolasi.

Pada praktikum bagian 8  ini  dilakukan 3 kegiatan,  antara  lain pengenalan alat-alat dan teknik 

sterilisasi, pembuatan media, serta teknik isolasi.

1.      Pengenalan alat-alat dan teknik sterilisasi

Kegiatan  yang  pertama  adalah  pengenalan  alat-alat,   teknik   sterilisasi.   Pengenalan  alat   yang 

berkaitan   dengan   mikroba   sangat   penting   karena   dengan   pengenalan   alat,   mahasiswa   dapat 

membedakan   alat-alat   yang   diperlukan   dalam   sterilisasi,   isolasi,   dan   identifikasi   mikroba.   Pada 

pengenalan alat dikenalkan beberapa alat seperti: autoclave, petridish, tabung reaksi, Erlenmeyer, ose, 

drigalsky,   lampu   Bunsen,   dan   laminar   flow.   Setelah   dikenalkan   alat-alat   yang   diperlukan   dalam 

praktikum ini juda dijelaskan bagian-bagian autoclave serta cara penggunaan autoclave secara umum. 

Pada kegiatan pertama ini dijelaskan teknik sterilisasi mulai dari cara mensterilakan alat seperti pada 

tabung reaksi, petridish, dan Erlenmeyer. Pada tabung reaksi dan Erlenmeyer lubang bagian atas ditutup 

dengan kapas secara kuat agar tidak ada udara yang masuk, kemudian ditutup dengan kertas payung 

dan   selanjutnya   diikat   dengan   karet   hingga   kencang/kuat.   Pada   petridish,   dua   pasang   petridish 

dibungkus dengan kertas payung kemudian diikat dengan karet dan dipastikan tidak ada udara yang 

dapat  masuk.  Alat-alat   yang   sudah  dibungkus   kemudian  disterilkan  pada   sebuah  alat   yang  disebut 

autoclave (automatic steam sterilization) hingga suhu 121 C.  ̊�

Sebelum melakukan kegiatan yang berkaitan dengan mikrobiologi, praktikan, alat-alat praktikum 

dan   lingkungan   sekitar   (meja   praktikum)   harus   dalam   keadaan   steril   sehingga   dapat  mengurangi 

terjadinya kontaminasi.  Dengan melakukan sterilisasi  diharapkan kuman-kuman dan mikroorganisme 

kompetitor   akan  mati.  Sterilisasi   tersebut  menggunakan   larutan   alkohol.  Adapun   cara  pemakaian 

alkohol adalah dengan menyemprotkan pada tangan dan lingkungan sekitar seperti meja dan tempat 

yang akan digunakan untuk praktikum kemudian mengusapnya hingga kering dan untuksterilisasi alat 

dengan   cara   mencelupkannya   pada   larutan   alkohol,   biasanya   pada   alat   yang   digunakan   untuk 

Page 35: 8 Desember 2009

mengambil bakteri atau jamur. Pada penyemprotan alkohol harus dilakukan di tempat yang jauh dari api 

agar   tidak   terjadi   kebakaran.  Pada   saat   menggunakan   alat   dan   melakukan   kegiatan   sebaiknya 

didekatkan pada nyala api. 

Sterilisasi dengan autoclave merupakan teknik sterilisasi yang paling baik, hal ini karena uap air 

panas dengan tekanan tinggi memperbesar penetrasi uap air dalam sel-sel mikrobia yang menyebabkan 

koagulasi  protein-protein protoplasma. Koagulasi  protein-protein protoplasma ini  yang mempercepat 

proses   kematian   mikroba.   Hal   ini   juga   sesuai   dengan   tujuan   dari   sterilisasi   yaitu   usaha   untuk 

membebaskan alat-alat dan bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan mikroorganisme. Selain 

dengan autoclave, sterilisasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol, memanaskannya pada 

oven atau di atas api secara langsung.

2.      Pembuatan Media

Pada kegiatan kedua yaitu pembuatan media, digunakan media PDA dan NA. media ini termasuk 

media padat,  yaitu media yang berbentuk padat dan dibuat  dengan menambahkan bahan pemadat 

berupa agar, gelatin atau silica gel. Pada praktikum ini digunakan agar karena agar merupakan bahan 

pemadat   yang   tidak   terhidrolisis   oleh   mikroorganisme,   tidak   menghambat   pertumbuhan 

mikroorganisme dan tidak mencair pada temperatur ruang. Untuk gelatin tidak digunakan karena gelatin 

dihidrolisis oleh mikroorganisme dan mencair pada temperatur ruang, sehingga bahan pemadat agar 

lebih dipilih dalam praktikum ini. 

Pembuatan media PDA digunakan bahan-bahan, antara lain:

Kentang : 100 gr

Dektrosa : 10 gr 

Agar : 2%

Akuades : 500 ml

Cara  membuat  media   untuk   pertumbuhan  mikrobia   (bakteri   dan   jamur)   adalah:  mengupas 

kentang   dan   mencuci   bersih,   kemudian   memotong-motong   menjadi   kotak-kotak   kecil   (2x2   cm), 

kemudian merebus potongan kentang tersebut dalam 500 ml akuades selama 1,5-2 jam, setelah itu 

menyaring campuran dengan kain tipis berlapis kapas sehingga diperoleh cairan ekstrak kentang yang 

bening, selanjutnya menambahkan dektrosa dan agar, kemudian memanaskan dan mengaduk hingga 

Page 36: 8 Desember 2009

homogen, lalu menambahkan akuades hingga diperoleh volume akhir 1000 ml, dan yang terakhir adalah 

sterilisasi dengan autoclave (121oC selama 15 menit).

Setelah   PDA   disterilisasi,   dituangkan   ke   dalam   petridish   kemudian   setelah  media  memadat 

disimpan dalam keadaan terbalik. Penyimpanan terbalik bertujuan agar uap air yang terbentuk tidak 

menjadi kontaminan atau menjadi penghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibiakkan dalam 

petridish. 

3.      Teknik Isolasi

Pada kegiatan ketiga adalah teknik isolasi yang bertujuan untuk mengenalkan cara-cara isolasi 

mikrobia  dan  mengamati perbedaan  morfologi   jamur  dan  bakteri.   Jamur  dan  bakteri   yang  diisolasi 

adalah hasil penangkapan sehari sebelum praktikum oleh laboran. Isolasi mikrobia adalah memisahkan 

mikrobia   tertentu  dari   lingkungannya  yaitu  pada   saat  penangkapan  dan  menumbuhkannya   sebagai 

biakan murni pada medium buatan. 

Pada kegiatan ini dikenalkan tiga cara yang digunakan dalam teknik isolasi, yaitu  streak plate,

spread plate dan pour plate. Namun pada praktikum kali ini hanya streak plate yang digunakan. Metode 

ini   dilakukan  dengan   cara  menggoreskan   satu  ose   kultur   campuran  pada  medium  agar.   Kemudian 

diinkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 - 48 jam. Selain itu, dipraktekkan juga radian

streak dan continuous streak.

Langkah   pertama   yang   harus   dilakukan   dalam  melakukan   teknik   isolasi   adalah  mengambil 

mikroba tertentu di  suatu kultur  campuran.  Dalam melakukan hal   ini  dapat menggunakan ose yang 

sebelumnya dipijarkan pada pemanas Bunsen. Selanjutnya setelah hangat kuku dapat digunakan untuk 

mengambil   satu   koloni   dari   kultur   campuran.   Cara  menyentuhkan   pada   bagian   koloni   yang   akan 

dibiakkan dalam melakukannya diusahakan tidak menyentuh koloni yang lain. Dalam pengambilan ini 

diusahakan  didekatkan  dengan   api   namun  tidak   sampai  menyentuh  agar  menghindari   kontaminasi 

mikroba lain. Selanjutnya sampel tersebut dipindahkan ke media biakan.

Pada praktikum kali ini juga dilakukan penangkapan mikrobia oleh praktikan. Penangkapan ini 

dilakukan  pada  hari  Kamis,   tanggal  6  Mei  2010.   Sebelum melakukan   teknik   isolasi,   terlebih  dahulu 

dilakukan penumbuhan mikrobia yang akan digunakan sebagai bahan biakan dalam teknik isolasi. Dalam 

menumbuhkan   mikrobia   ini   diperlukan   media   pembiakan   yang   kaya   akan   nutrien.   Media   yang 

digunakan dalam percobaan ini adalah PDA dan NA. Media PDA dibuat sendiri oleh praktikan, sedangkan 

NA sudah disediakan oleh  laboran.  Media PDA digunakan untuk menumbuhkan  jamur atau kapang, 

Page 37: 8 Desember 2009

sedangkan media NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Penangkapan mikrobia dilakukan pada 

dua tempat, yaitu di luar ruangan dan di dalam ruangan. Penangkapan mikrobia dilakukan dengan cara 

membuka   petridish   yang   berisi  media   selama  15  menit.   Penangkapan  mikrobia   di   dalam   ruangan 

diletakkan di dekat washtafel dengan kondisi lingkungan:

-          Intensitas cahaya  : 0,01 candela

-          Kelembaban udara  : 68%

-          Suhu udara : 30 C ̊�

Hasil penangkapan pada kondisi ini adalah seperti pada gambar di bawah ini:

    

                          PDA           NA

Pada PDA yang diamati pada hari Jum’at belum jelas terlihat mikrobia yang tumbuh. Pada hari 

Senin, dilakukan pengamatan lagi, dan terlihat jelas pertumbuhan mikroba yang lebih padat daripada 

pengamatan sebelumnya. Ciri-ciri yang terlihat pada pengamatan ini adalah sebagai berikut:

          

                        PDA      NA

Gambar di  atas merupakan hasil  dari  pertumbuhan mikroba di  dalam ruangan yang diamati 

pada  hari   senin.  Di  dalam media  PDA  tumbuh  jamur,  dengan  ciri-ciri   terdapat  benang-benang  hifa 

berwarna putih kekuningan. Sedangkan pada media NA tumbuh mikroba dengan cirri-ciri seperti koloni 

Page 38: 8 Desember 2009

bakteri, yaitu bintik-bintik kuning dan putih serta terdapat bintik-bintik yang membentuk garis, dan tidak 

memiliki hifa seperti pada jamur.

Pada pengamatan ini belum dapat diketahui jenis jamur dan bakteri yang tumbuh dalam media 

karena tidak dilakukan pengamatan lebih jauh menggunakan mikroskop. Pengamatan hanya dilakukan 

dengan mata telanjang.

Penangkapan mikrobia yang dilakukan di luar ruangan yang diletakkan di dekat tempat sampah 

dengan kondisi lingkungan sebagai berikut:

-          Intensitas cahaya  : 2,36 candela

-          Kelembaban udara  : 67%

-          Suhu udara : 29 C ̊�

Hasil dari pengamatan mikrobia pada hari Jumat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

     

PDA  NA

Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa mikrobia belum nampak jelas tumbuh di dalam media, 

sehingga  identifikasi   lebih  lanjut  belum dapat dilakukan.  Akan tetapi  pada media NA sudah tampak 

bintik-bintik berwarna putih dan menunjukkan cirri-ciri bakteri, yaitu tidak terdapat hifa seperti halnya 

pada jamur.

Pengamatan pada hari Senin didapatkan hasil sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini:

Page 39: 8 Desember 2009

           

PDA     NA

Berdasarkan gambar di atas, mikrobia sudah banyak tumbuh pada media. Pada media 

PDA terlihat mikroba jamur dengan ciri-ciri terdapat benang-benang hifa dan sebagian berwarna hitam. 

Warna hitam  ini  merupakan spora dari   jamur.  Jamur yang tumbuh pada media   ini   termasuk dalam 

golongan   jamur  kapang.  Berdasarkan   literatur,   jamur   ini  merupakan  mikroba  dengan   struktur   talus 

berupa benang-benang (hifa) yang terjalin seperti jala (myselium). Hifa dapat berekat (septat) dengan 

inti   tunggal/   lebih  dan  hifa  tidak  bersekat   (aseptat).  Penampakan  morfologi   koloni  pada  umumnya 

seperti benang (filamentous) yang pertumbuhannya membentuk lingkaran. Morfologi koloninya dapat 

dengan mudah dibedakan dengan bakteri walaupun ada beberapa jenis bakteri yang koloninya mirip 

jamur. 

Pada media NA tumbuh mikroba berupa bakteri dengan ciri-ciri bintik-bintik kuning dan 

tidak berhifa. Pada pengamatan ini praktikan juga belum dapat menentukan jenis bakteri yang tumbuh 

pada media tersebut karena tidak digunakan mikroskop untuk pengamatan lebih teliti. 

Dengan membandingkan pertumbuhan mikroba yang ditangkap di   luar dan di  dalam 

ruangan, maka dapat dikatakan bahwa di lingkungan  luar jamur maupun bakteri lebih banyak daripada 

di   dalam   ruangan.   Hal   ini   karena   kondisi   lingkungan   mendukung   pertumbuhan   mikroba   seperti 

penangkapan  media   yang   dilakukan   di   dekat   tempat   sampah  maupun   kondisi   lingkungan   seperti 

kelembaban maupun suhu udara. 

Pada praktikum ini jamur tumbuh pada media PDA, sedangkan bakteri pada media NA. 

Hal   ini   karena  nutrien   yang  dibutuhkan   jamur   terdapat   pada  media   PDA,   sedangkan  nutrien   yang 

dibutuhkan bakteri terdapat pada media NA.

Page 40: 8 Desember 2009

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan tiga kegiatan yang telah dilakukan ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 

1.      Pengenalan alat dan teknik sterilisasi

Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi dan teknik sterilisasi antara lain: 

a.       Autoclave (Automatic Steam Sterilisation) f. Driglasky 

b.      Petridish g. Lampu bunsen 

c.       Tabung reaksi h. Laminar flow

d.      Erlenmeyer

e.       Ose

2.      Pembuatan media

Cara  membuat  media  untuk pertumbuhan mikrobia   (bakteri  dan  jamur)  dengan menggunakan PDA 

(Potato Dektrosa Agar) yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a.       Mengupas kentang dan mencuci bersih, kemudian memotong-motong menjadi kotak-kotak kecil (2x2 

cm).

b.      Merebus potongan kentang tersebut dalam 500 ml akuades selama 1,5-2 jam.

c.       Menyaring campuran dengan kain tipis berlapis kapas sehingga diperoleh cairan ekstrak kentang yang 

bening.

d.      Menambahkan dektrosa dan agar, kemudian memanaskan dan mengaduk hingga homogen.

e.       Menambahkan akuades hingga diperoleh volume akhir 1000 ml.

f.       Sterilisasi dengan autoclave (121oC selama 15 menit).

3.      Teknik isolasi

a.       Cara isolasi mikrobia

1)   Mengambil media dalam petridish yang telah dibuat.

2)   Meletakkan petridish di atas meja dan buka sebentar, kurang lebih 1 menit kemudian menutup kambali.

3)   Menginkubasikan secara terbalik pada temperature optimium selama 24-48 jam.

4)   Menyimpan dalam almari  pendingin,  melakukan pengamatan pertumbuhan bekteri  dan  jamur pada 

praktikum selanjutnya.

5)   Mengamati bakteri dan jamur yang tumbuh secara makroskopis.

6)   Setelah itu, masing-masing kelompok juga melakukan isolasi bakteri dengan teknik streak plate.

b.      Perbedaan morfologi bakteri dan jamur

Page 41: 8 Desember 2009

1.      Jamur : 

Bintik-bintik   berwarna   hitam,   abu-abu   banyak,   dan   terdapat   serabut   (PDA 

penanaman)

Terdapat pula koloni yang berwarna putih seperti kapas (NA penanaman)

  Berwarna putih dominan dan ada yang berwarna abu-abu agak hitam (PDA penangkapan)

  Tersusun dari hifa (benang-benang)

2.      Bakteri

         Bintik-bintik kuning dan putih serta terdapat bintik-bintik yang membentuk garis

         Tidak memiliki hifa seperti pada jamur

http://education-generation.blogspot.com/2011/07/pengenalan-alat-alat-dan-teknik.html

http://izafaqih.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-biologi-dasar-ii.html

tabung smith uji kualitas air atau fermentasi.