8. BAB V

download 8. BAB V

of 3

description

pkmd

Transcript of 8. BAB V

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanPraktik keperawatan komunitas yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Profesi Ners merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep-konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah dalam mempraktekkan suatu konsep pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan masyarkat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari mulai individu, keluarga dan komunitas.Terdapat tiga kegiatan besar yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan komunitas, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas atau kesehatan masyarakat, praktik klinik keperawatan keluarga dan praktik klinik Puskesmas. Kegiatan praktik keperawatan komunitas tidak lepas dari indikator standar pelayanan minimal puskesmas, dalam uji keberhasilan sebuah program pelayanan puskesmas untuk kesehatan masyarakat sehingga dalam praktik keperawatan komunitas dilakukan dengan berbasis Puskesmas untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang kurang maksimal dilakukan oleh Puskesmas.Pelaksanaan ketiga praaktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan diantaranya adalah pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur sehingga tercapai semua tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan beberapa masalah yaitu masalah kesehatan lingkungan, kesehatan lansia, kesehatan remaja dan kesehatan anak sekolah serta posyandu lansia dan mahasiswa telah memberikan implementasi sesuai dengan masalah kesehatan yang terjadi. Secara garis besar implementasi keperawatan komunitas yang telah dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi Ners sudah mencapai tingkat keberhasilan 90%, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang kesehatan lingkungan, antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya, hal ini di motori oleh kader kesehatan dan aparat desa sebagai penanggung jawab tertinggi promotor kesehatan desa.

B. Saran1. Bagi Institusi PendidikanOptimalisasikan persiapan mahasiswa sebelum terjun kelahan praktik dan diharapkan adanya pembinaan dan bimbingan yang intensif dan berkelanjutan pra terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-konsep keperawatan komunitas sendiri.2. Bagi PuskesmasHendaknya lebih memperhatikan pemberian pelayanan kesehatan yang belum mencapai angka cakupan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan melalui forum-forum yang sudah dibentuk oleh mahasiswa seperti forum kesehatan remaja dan posyandu lansia. 3. Bagi Bidan DesaProgram-program kerja yang dilaksanakan hendaknya lebih menggunakan pendekatan-pendekatan pada tokoh mayarakat sehingga program-program yang ada dapat terlaksana sesuai dengan standar yang ada.4. Bagi Kader KesehatanSemua program yang telah diberikan dari Mahasiswa yang berdasarkan dengan masalah kesehatan yang ada dan dilakukan tindak lanjut sesuai dengan standar pelayanan minimal Puskesmas, hendaknya dijalankan dengan berkoordinasi dengan petugas-petugas kesehatan yang terkait sehingga semua program yang sudah berjalan dapat terus berjalan dengan lancar. 5. Bagi Perangkat DesaHendaknya semua kegiatan yang berbasis kesehatan mendapatkan dukungan yang optimal dari aparat desa dengan demikian derajat kesehatan masyarakat yang optimal akan tercapai pada seuruh lapisan mayarakat desa.6. Bagi MasyarakatSemua program yang sudah ada hendaknya dijadikan acuan dalam peningkatan kesehatan keluarga individu maupun masyarakat dengan demikian kesehatan akan selalu terpelihara dan terpeliharanya lingkungan juga dapat membantu terciptanya derajat kesehatan yang optimal.

215