8 BAB V

9
 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. HASIL PENELITIAN 5.1.2 DATA PEMBORAN Pemboran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk membuat lubang ledak pada permukaan batuan. Kegiatan pemboran sangat erat kaitannya den gan kegiat an pel eda kan di lakuka n kep erlu an per siap an lub ang - lubang ledak sesuai yang di butuhkan. a. Ke ce pata n pe mb or an Untuk mnghitung kemampuan alat bor harus diketahui waktu edar  pemboran dalam menyelesaikan satu titik bor Tabel 5.1 waktu edar rata-rata alat br !urukawa u"tuk kedala#a" 1 bata"$ br  No Kegiatan Wa ktu (menit) Waktu bor steel !" # Waktu cabut steel "#! ! Waktu pindah posisi $"%% %&'le T(#e 5)1* +#e"(t, Tabel 5.2 waktu edar rata-rata alat br !urukawa u"tuk kedala#a" 2 bata"$ br  No Kegiatan Wa ktu (menit) Waktu atur posisi $"&' # waktu bor !" ! waktu pasang stell # $"#% % waktu bor # & & waktu cabut stell "# " cycle time $"$! (menit)  b. pola pemboran  penerapan pola pemboran yang dilakukan dilapangan adalah stag gere d dri ll pat tern a tau i g- ag. a l ini di mak sudkan untu k men dapatkan *ragmen yan g ses uai atau unt uk men gurangi has il #+

description

bab 5

Transcript of 8 BAB V

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. HASIL PENELITIAN5.1.2 DATA PEMBORANPemboran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk membuat lubang ledak pada permukaan batuan. Kegiatan pemboran sangat erat kaitannya dengan kegiatan peledakan di lakukan keperluan persiapan lubang-lubang ledak sesuai yang di butuhkan.a. Kecepatan pemboran Untuk mnghitung kemampuan alat bor harus diketahui waktu edar pemboran dalam menyelesaikan satu titik borTabel 5.1 waktu edar rata-rata alat bor furukawa untuk kedalaman 1 batang bor NoKegiatanWaktu (menit)

1Waktu bor 1 steel3,11

2Waktu cabut steel1,23

3Waktu pindah posisi0,44

Cycle Time5,18(menit)

Tabel 5.2 waktu edar rata-rata alat bor furukawa untuk kedalaman 2 batang bor NoKegiatanWaktu (menit)

1Waktu atur posisi0,58

2waktu bor 13,11

3waktu pasang stell 20,24

4waktu bor 25

5waktu cabut stell 1,21,1

cycle time10,03 (menit)

b. pola pemboranpenerapan pola pemboran yang dilakukan dilapangan adalah staggered drill pattern atau zig-zag. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan fragmen yang sesuai atau untuk mengurangi hasil peledakan berupaboulder.

c. Spsifikasi alat bor1). Nama Alat Bor : Furukawa HCR 1500 ED ll2). Tipe alat bor : rotary blasthole drill3).panjang batang bor: 10,4 feet per batang /3,20m ( 1 feet = 0,3048 m /30,48cm ) 4).diameter bit: 4,5 inci 2,54 cm5.1.2DATA PELEDAKANData peledakan yang diperoleh di lapangan diantaranya adalah :a. Peralatan Peledakan seperti : Blasting Machine Blasting Ohm Meter

Gambar 5.1 Blasting Machine dan Blasting Ohm meter

b. Perlengkapan peledakan seperti : Kabel PVC Detonator listrik Bahan Peledak seperti : ANFO (Amonium Nitrat dan Fuel Oil ), yaitu pencampuran antara Amonium Nitrat dan Fuel Oil dengan perbandingan 95,5% : 4,5%. Dinamit daya Gel 500gram

Gambar. 5.2 Dinamit, Detonator dan Kabel PVC, Anfo

c. Jumlah ANFO perlubang ledakKebutuhan handak ini sudah ditentukn jumlah penggunaannya yaitu: Untuk 1 stel = 14 kg ANFO Untuk 2 stel = 28kg ANFOd. Geometri PeledakanBerdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh nilai rata-rata dari masing masing parameter geometri peledakan yang diterapkan di lapangan.1. Nilai rata-rata geometri peleakan untuk kedalaman satu stell (satu batang bor =3,20 m): Burden= 3,23 m Spacing= 3,50m Stemming = 1,023 m Tinggi jenjang= 2 m Panjang isian bahan peledak= 1,6 m Subdrilling = 0,62 m Kedalaman Lubang Ledak= 2,62 m2. Nilai rata-rata geometri peledakan untuk kedalaman 2 stell (dua batang bor = 6,4 m): Spacing= 3,50 m Burden= 3,23 m Stemming = 2,15 m Tinggi jenjang = 5 m Panjang isian bahan peledak= 3,2 m Subdrilling = 0,35 m Kedalaman Lubang Ledak= 5,35

5.2. PEMBAHASAN5.2.1 PEMBORAN1. Pola pemboran Pola pemboran yang digunakan adalah pola zig-zag, pola ini dibuat dimaksudkan untuk mendapatkan hasil ledakan yang baik.2. Kecepatan pemboraBerbasrkan data pengukuran (pada lampiran A) dapat dihitung nilai rata-ratanya adalah sebagiberikut:Tabel Waktu Edar rata-rata Alat Bor Furukawa untuk 1 stellNoKegiatanWaktu (menit)

1Waktu bor 1 steel3,11

2Waktu cabut steel1,23

3Waktu pindah posisi0,44

Cycle Time5,18(menit)

3. Kemampuan pemboran 1 stellUntuk mengetahui kemampuan alat bor yang di gunakan maka di gunakan persamaan persamaan sebagai berikut ; Di mana : EM = Efisiensi penggunaan alat : 79,38 %Ct = Waktu edar pemboran : 5,18 menit/lubangP = 9,19 lubang/ perjam = 9 lubang perjam1 shift = 7 jamJadi, lubang yang di hasilkan dalam 1 shift adalah : 9 lubang/ jam x 7 jam = 63 lubang/ shift.4. kebutuhan lubang ledak perhari untuk 1 stell dapat dihitung dengan rumus berikut. N Diman: P = V x DeV = B x S x H (panjang batang bor) = 3,5 x 3,5 x 3,2 = 39,2P = 39,2 x 2,3 = 90 ton/lubang N = = 111 lubangDari perhitungan kemampuan alat bor di atas maka tidak dapat memenuhi kebutuhan lubang ledak perhari untuk 1 stell yaitu :111 lubang/hariJadi untuk memenuhi target kebutuhan lubang ledak perhari untuk 1 stell adalah dengan melakukan produksi 2 shift atau dengan menambah 1 unit alat bor.5. Kecepatan pemboranBerbasrkan data pengukuran (pada lampiran B) dapat dihitung nilai rata-ratanya adalah sebagiberikutTabel Waktu Edar rata-rata Alat Bor Furukawa untuk 2 stellNoKegiatanWaktu (menit)

1Waktu atur posisi0,58

2waktu bor 13,11

3waktu pasang stell 20,24

4waktu bor 25

5waktu cabut stell 1,21,1

cycle time10,03 (menit)

6. Kemampuan alat bor 2 stellUntuk mengetahui kemampuan alat bor yang di gunakan maka di gunakan persamaan persamaan sebagai berikut ; Di mana : EM = Efisiensi penggunaan alat : 79,38 %Ct = Waktu edar pemboran : 10,03 menit/lubangP = 4,74 lubang/ perjam = 5 lubang perjam1 shift = 7 jam Jadi, lubang yang di hasilkan dalam 1 shift adalah : 5 lubang/ jam x 7 jam = 35 lubang/ shift7. Perhitungan kebutuhan lubang ledak perhari untuk 2 stellN Diman: P = V x DeV = B x S x H = 3,5 x 3,5 x 6,4 = 78,4 P = 78,4 x 2,3 = 172 ton/lubang N = = 58 lubangDari perhitungan kemampuan alat bor di atas, maka tidak dapat memenuhi kebutuhan lubang ledak perhari untuk 2 stell yaitu :58 lubang/hari.Jadi untuk memenuhi target kebutuhan lubang ledak perhari untuk 2 stell adalah dengan melakukan produksi 2 shift atau dengan menambah 1 yunit alat bor.

5.2.2 PELEDAKAN1. Perhitungan Bahan peledak a. Jumlah Isian Handak permeter (Loading density de ) volume lubang per meternya (V)V = .De2 . t.V = .(3.14) (0,1143 m)2 (1 m)V = 0,0001126 m3/m = 10.256 cm3Maka :de = V x de = 10,256 cc/m X 0,85 gr/ccde = 8,82 kg/m.b. Jumlah bahan peledak yang digunakan perlubang ledak (e) = 28 kgc. Kolom isian lubang kedak /(PC) Pc = e / dePc = 28kg / 8,82 kg/m = 3,17 md. Jumlah lubang ledak yang dibutuhkan (N) :N = N = = 68,9 = 69 lubang ledakMaka produksi peledakan perhari = 145 X 69 lubang ledake. Jumlah Pemakaian bahan peledak setiap peledakan :E = e X NE = 28 kg/lubang X 60 lubangE = 1680 kgf. Jumlah primer (dinamit) yang dibutuhkan setiap peledakan :P = 0,5 kg X 60 = 30 kgg. Jumlah ANFO :ANFO = E p = 1680 kg 30 kg = 3392 kg Untuk AN = 94,5 % x 3392 kg = 3205 kg FO = 5,5 % x 3392 kg = 186,538 = 186,538 x 0,845 = 158 literh. Balasting Ratio (BR)BR = BR = = 0,193 kg/toni. Powder Factor (PF)PF = PF = = 5,2 ton/kg.

5.2.3 Perhitungan produksi peledakana. Perhitungan batuan yang terbongkar untuk 1 stell ( batang bor )Voleme batuan terbongkar/ lubang ledak :V = B x S x H V = 3,23 x 3,50 x 2,62 = 29,80m3Jumlah batuan yang terbongkar perlubang ledak :P = V x de batu gamping ton / m3P = 29,80m3 x 2,3 ton/m3 = 64,54 ton/ lubangJumlah batuan yang terbongkar perhari : Pi = p x N (jumlah lubang ledak perhari)Pi = 64,54 x 100 = 6.454 ton perharib. Perhitungan batuan yang terbongkar untuk 2 stell ( batang bor )Voleme batuan terbongkar/ lubang ledak :V = B x S x H V = 3,23 x 3,50 x 5,35 = 60,48 m3Jumlah batuan yang terbongkar perlubang ledak :P = V x de batu gamping ton / m3p = 60,48m3 x 2,3 ton/m3 = 139,10 ton/ lubangJumlah batuan yang terbongkar perhari : Pi = p x N (jumlah lubang ledak perhari)Pi = 139,10 x 70 Pi = 9.737 ton/ hari.27

35