8-,$1 $.+,5 75,:8/$1 6,67(0 ,1)250$6, 0$1$-(0(1 85*(16, '$5, 0...

33

Transcript of 8-,$1 $.+,5 75,:8/$1 6,67(0 ,1)250$6, 0$1$-(0(1 85*(16, '$5, 0...

  • -

    1.

    2.

  • ......................................................................................................

    ..................................................................................................................

    ..............................................................................................

    ...........................................................................................

    ......................................................................................

    .....................................................................................

    ................................................................................................................

    .....................................................................................

    ........................................................

    ...................................................................

    ..............................................................

    ...............................................................................................................

    .................................................................................................

    ...............................................

    -

    ....................................................................................................

    .............................................................................................................

    ........................................................................................................

    ..............................................................................................

    .......................................................................................

  • .1

    .2

  • .3Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya

    maintainability (kemampuan proses pemeliharaan sistem informasi) di suatu

    perusahaan dan permasalahan dan solusi software maintainability dalam

    pengembangan software.

  • 2.1

    -

    -

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    -

  • -

    Hanif Al Fatta (2007) menyatakan walaupun telah didesain, dibangun dan

    diujicoba,sistem atau aplikasi bisa mengalami error atau bug yang tidak bisa

    dihindari. Bug disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

    1. Kebutuhan sistem yang kurang divalidasi

    2. Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan

    3. Kebutuhan sistem yang salah ditafsirkan

    4. Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan sistem

    5. Kesalahan program semata

    Tujuan Utama Pemeliharaan Sistem:

    1. Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada

    dan membetulkan kesalahan yang ada selama proses sistem desain dan

    implementasi

    2. Untuk memelihara program yang benar dan menghindari untuk

    memperbaiki bagian ini, justru akan menyebabkan error pada bagian lain

    yang sudah benar

    3. Untuk menghindari degradasi performa sistem. Pemeliharaan sistem yang

    buruk akan berakibat menurunnya jumlan produksi dan waktu tanggap dari

    sistem

  • 4. Untuk menjamin keseluruhan bisnis yang bergantung pada sistem

    informasi yang berjalan dengan baik karena kegagalan sistem bisa saja

    berakibat pada kerugiaan jutaan Dolar

    maka siklus hidupnya pun akan dimulai kembali. Kebutuhan yang baru pun akan

    diekspresikan, dianalisis, didisain, dicek fisibilitasnya, diuji, dan kemudian

    diterapkan. Mereka kemudian mengidentifikasi kegiatan perawatan ke dalam

    empat kategori, yaitu:

    a. Corrective

    Corrective berfokus pada perbaikan bugs dan logic errors yang tidak

    terdeteksi selama periode pengujian.

    b. Adaptive

    Adaptive merujuk pada kegiatan yang berhubungan dengan

    pemodifikasian fungsi-fungsi yang telah ada atau menambah fungsi baru

    untuk menampung perubahan dalam lingkungan bisnis atau operasi.

    c. Perfective

    Perfective menyangkut kegiatan merubah sistem yang sudah ada dengan

    maksud untuk memperbaiki/ meningkatkan daya guna/ kinerja fungsi atau

    interface.

    d. Preventive

    Preventive merupakan kegiatan yang menyangkut pengurangan peluang

    akan kegagalan sistem atau memperluas kapasitas dari kegunaan sistem

    yang sudah ada saat ini. Meskipun preventive adalah kegiatan perawatan

    yang prioritasnya paling rendah, namun kegiatan ini merupakan

    penambahan nilai fungsi yang tinggi dan vital dalam mewujudkan nilai

    yang optimal dari investasinya di dalam sistem.

  • 3.1

    -

  • -

    -

    -

    3.2 -

    Schneidewind (1987) mengatakan bahwa adanya permasalahan dalam

    maintenance dikarenakan oleh hal-hal berikut :1. 75-80% dari software yang ada adalah sebelumnya diproduksi dengan maksud

    untuk penggunaan program yang telah terstruktur.

    2. Sulit untuk memastikan apakah sebuah perubahan dalam code akan berdampak sesuatu

    3. sulit untuk menghubungkan kegiatan programming yang spesifik dengan code yang spesifik

    Schneidewind (1987) mengklasifikasikan beberapa usulan dari para penulis

    tentang perbaikan maintainability dari software, yaitu:

  • a. Design approach

    Design software with maintainability in mind

    Mengembangkan kriteria disain untuk mencapai maintainability

    Kesederhanaan sebaiknya lebih diutamakan daripada kesempurnaan

    Membatasi dampak terhadap tahapan maintenance atas perubahan tahapan disain

    Memastikan efek ripple pada modul lain atas perubahan modul umum; variabel global dan modul-modul yang menggunakan atau digunakan oleh

    modul umum

    Memastikan efek ripple pada sebuah modul atas perubahan pada variabel lokal

    Mengevaluasi disain yang terlalu kompleks/ rumit

    b. Maintenance practices

    Pada change management: memulai dengan perubahan yang paling

    mudah, mengubah satu modul dalam satu waktu, memeriksa perubahan

    usulan untuk masing-masing tipe dari efek, kemudian lakukan regression

    tests pada setiap perubahan

    Membuat petunjuk-petunjuk untuk modifikasi software dan pengujian

    kembali

    Menyediakan informasi untuk mendukung penilaian atas dampak dari

    perubahan dalam berbagai bagian software.

    Mengidentifikasi sumber laporan yang telah diubah dengan sebuah ukuran

    yang berhubungan dengan permintaan perubahan

    Mempelajari pembacaan program (alien code) keep diaries of bugs dan

    isu-isu maintenance

    Memusatkan keterangan-keterangan variabel dalam sebuah program

    Memusatkan pendefinisian database secara simbolik dalam komputer

    dengan kamus data

    c. Management policies

    Melibatkan maintainer dalam disain dan testing

    Menerapkan ketegasan yang sama baik dalam standar disain maupun

    maintenance

    Merotasi personel dalam bagian disain dan maintenance

  • Menyediakan dokumentasi disain untuk maintainer

    Memperhatikan design tools dalam maintenance

    Menggunakan prosedur permintaan perubahan dan konfigurasi

    management

    Membangun hubungan komunikasi antar users dan maintenance

    Memasangkan sasaran software dengan tujuan organisasi

    Memasangkan reward software maintenance dengan kinerja organisasi

    Menggabungkan personel software maintenance dalam tim operasional

    Menciptakan anggaran maintenance yang discretionary perfective

    Menciptakan pendapatan ekstra atas kepemilikan software

    Memperbaiki image negatif dari software maintenance

  • 4.1

  • Management Information Systems. 10th Edition.

    New York: McGraw-Hill/ Irwin.

    -

    -

  • -

    1.

    2.

  • ..........................................................................................................

    ............................................................................................

    ......................................................................................................................

    ..................................................................................................

    ..............................................................................................

    .........................................................................................

    ...........................................................................................................

    ....................................................................................................................

    ........................................................................................

    .........................................................................

    .......................................................

    ....................................

    ..................................................................

    ...............................................................

    ............

    ..................................................................................................

    ........................................

    .........................................................................................................

    ....................................................................................................

    .................................................................................................

  • .................................................................

    ..................................................

    ..........................................................................

  • 1.1

    -

  • 1.2

    1.

    2.

    3.

    1.3

    1.

    2.

    3.

  • 2.1

  • 2.2 Di dalam organisasi bisnis, terdapat fungsi-fungsi operasional dimana sistem

    informasi manajemen dapat diterapkan dalam pengoperasiannya. Fungsi-fungsi

    operasi perusahaan serta contoh penerapan sistem informasi manajemen

    didalamnya adalah sebagai berikut:

  • 1. Pemasaran : ramalan penjuala n, perencanaan penjualan, analisa pelanggan

    dan penjualan.

    2. Produksi : perencanaan dan penjadwalan produksi, pengendalian biaya,

    analisis biaya.

    3. Logistik : perencanaan dan pengendalian pembelian, persediaan barang dan

    distribusi.

    4. Personalia : perencanaan kebutuhan personalia, penganalisa prestasi,

    administrasi gaji.

    5. Keuangan dan Akuntansi : analisa keuangan, analisis biaya, perencanaan

    kebutuhan modal, perhitungan pendapatan.

    Hubungan kebutuhan informasi dengan tingkat manajemen informasi yang

    dibutuhkan dalam aktivitas manajerial dapat diperoleh dari 2 sumber, yaitu

    informasi dari luar (Eksternal Information) dan informasi dari dalam (Internal

    Operation). Untuk memperlancar proses manajemen, setiap tingkatan manajemen

    membutuhkan informasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam. Namun

    setiap tingkatan manajemen membutuhkan informasi yang berbeda-beda. Hal ini

    disebabkan adanya keluasan tugas dan tanggung jawab yang diembannya

    (Wiludjeng, 2007).

    Manajer puncak (top manager), mempunyai tugas dan tanggung jawab

    perusahaan secara keseluruhan (strategik), sehingga manajer puncak harus

    mempunyai pemikiran yang berorientasi kedapan dan keluar perusahaan. Oleh

    karena itu manajer puncak membutuhkan informasi yang berasal dari luar sebesar

    >50%. Informasi yang berasal dari luar tersebut seperti kondisi pesaing, ekonomi,

    politik, hukum, peraturan pemerintah, sosial budaya, dan lain-lain. Sedangkan

    manajer tingkat menengah, kebutuhan informasi yang berasal dari luar hanya

    sebesar 50% saja. Kebutuhan informasi yang lainnya akan dipenuhi oleh

    informasi yang berasal dari dalam, yaitu sebesar 50%, hal ini dikarenakan tugas

    dan tanggung jawabnya yang bersifat taktis (Wiludjeng, 2007).

    Informasi yang berasal dari dalam perusahaan (internal information)

    dibutuhkan oleh manajer tingkat bawah (lower manager) sebesar >50%, hal ini

    disebabkan tugas dan tanggung jawab manajer tingkat bawah lebih bersifat teknis

    (Wiludjeng, 2007).

  • Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk

    manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional

    perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang,

    teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu

    perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi

    manajemen.

    Pengembangan sistem informasi merupakan suatu aktivitas untuk dapat

    menghasilkan sistem informasi berbasis komputer dalam menyelesaikan persoalan

    organisasi atau perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

    Pengembangan sistem informasi perlu dilakukan karena untuk menjamin adanya

    konsistensi proses, dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek, mengurangi

    resiko dalam pengambilan keputusan, dan menuntut adanya dokumentasi

    pengembangan sistem informasi memiliki prisip dasar yaitu:

    1. Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat dalam pengembangan sistem

    2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah

    3. Menentukan tahapan pengembangan

    4. Menetapkan standard untuk pengembangan dan dokumentasi yang

    konsisten

    5. Justifikasi sistem sebagai investasi

    Pengembangan sistem informasi dibagi menjadi tiga dalam proses

    perencanaan sistem. Pertama, merencanakan proyek-proyek sistem yang

    dilakukan oleh staf perencana. Hal ini mengkaji tentang tujuan perencanaan

    strategi dan taktik perusahaan apakah bertujuan laba atau pengabdian kepada

  • masyarakat, mengindentifikasi proyek-proyek sistem identifikasi berupa sistem

    informasi, menetapkan sasaran proyek sistem, menetapkan kendala proyek sistem,

    membuat laporan perencanaan sistem, dan meminta persetujuan manajemen.

    Kedua, menentukan proyek sistem yang akan dikembangkan hal ini dilakukan

    oleh komite pengarah. Kajiannya mencakupi menunjuk tim analisis dan

    mengumumkan proyek pengembangan sistem. Ketiga, menentukan proyek sistem

    yang dikembangkan oleh analis sistem. Hal ini melingkupi mengidentifikasi

    kembali ruang lingkup dan sasaran proyek, melakukan studi kelayakan, dan

    melakukan kelayakan sistem.

    1.

    2.

  • 3.

    4.

    5.

    6.

    Outsourcing atau pendayagunaan sumber daya eksternal merupakan

    pemindahan sistem informasi perusahaan baik seluruh maupun sebagian

    (Benamati dan Rajkumar. 2002). Sedangkan menurut Aalders (2001) outsourcing

    adalah perusahaan yang menyewa jasa kepada pihak ketiga (vendor) untuk

  • mengelola proses bisnis supaya lebih efektif dan efisien dalam pengerjaannya jika

    dibandingkan dengan perusahaan itu sendiri yang melakukannya. Penelitian yang

    dilakukan oleh Rouse (___) mengenai outsourcing merupakan usaha yang

    kompleks dan sangat menentukan hasil yang lebih rinci dan terampil. Outsourcing

    memiliki pengaruh yang kognitif bias dan dapat menjelaskan tentang keputusan

    yang diambil berisiko.

    Penelitian yang dilakukan oleh Baldwin et al (2001) mengenai sistem

    informasi outsourcing sebagai pembelajaran studi kasus perbankan bahwa

    keputusan untuk outsourcing merupakan dasar dari strategi dalam jangka panjang

    dimana sistem informasi sebagai tempat untuk core bussiness yang aktif dan

    senior managernya dapat mengkontrol sistem informasi. Keuntungan dari

    penggunaan outsourcing adalah:

    1. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah

    diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan.

    2. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan

    atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.

    3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya.

    4. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja IT

    yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan

    teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi

    perusahaan outsource. Jadi dengan menggunakanoutsource, otomatis

    sistem yang dibangun telah dibundle dengan teknologi yang terbaru.

    5. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong

    mahal, namun jika dibandingkan secara keseluruhan dengan

    pendekatan insourcing ataupunself sourcing, outsourcing termasuk

    pendekatan dengan cost yang rendah.

    Metode pengembangan lain yang bisa dipilih oleh perusahaan adalah dengan

    outsourcing. Dengan metode ini perusahaan harus mencari vendor yang bisa

    mengerjakan sistem sesuai yang diinginkan oleh perusahaan. Secara umum tahap

    tahap dalam outsourcing hampir sama dengan insourcing, hanya ditambahkan

    dua tahap awal sebelum dilaksanakan survey system atau preliminary yaitu tahap

    pemilihan vendor dan pertimbangan vendor.

  • a. Pemilihan vendor : Dalam tahap ini setiap vendor yang merupakan perusahaan

    IT developer harus menyerahkan proposal awal berupa gambaran sistem yang

    pernah dibuat dan perkiraan harga untuk setiap modul aplikasi. Gambaran

    yang detail dari vendor kepada user sangat diharapkan dalam tahap ini agar

    perusahaan mendapatkan data yang jelas mengenai kualitas vendor dan sistem

    yang ditawarkan.

    b. Pertimbangan vendor : Setelah beberapa vendor mempresentasikan sistem dan

    harga dari sistem yang dibuat, user dapat segera mempertimbangkan vendor

    mana yang ingin dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya

    benefit and risk, analisa proses dan evaluasi terhadap vendor. Jika semua telah

    dilakukan, langkah berikutnya adalah menentukan vendor mana yang ditunjuk

    untuk mengerjakan sistem tersebut.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    1.

    2.

  • 3.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    1.

    2.

    3.

    4.

  • 3.1

    -

    - -

    -

  • -

    1.

    2.

    3.

    4.

  • Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat penulis

    simpulkan bahwa :

    1.

    2.

    3.

    -

  • Aalders, R (2001). The IT Outsourcing Guide. Chichester:Wiley,

    Baldwin LP. Irani. Z dan Love PED. (2001). Outsourcing Information System:

    Drawing Lesson from a Banking Case Study. European Journal Information

    System 10 15-24.

    Herdt, Reynald. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Pendekatan

    Insourching dan Outsourching. Makalah Sistem Informasi Manajemen. IPB

    : Bogor.

    -

    -

    Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu