7.BAB 3

2
7/23/2019 7.BAB 3 http://slidepdf.com/reader/full/7bab-3 1/2  34 BAB 3 HAMBATAN DAN PEMECAHAN 3.1 Hambatan Pelaksanaan Selama melakukan PPL di SDN 1 Panji Lor, praktikan menemukan  beberapa hambatan, yaitu: 1. Merasa kesulitan mengenal karakteristik peserta didik tiap kelas. 2. Praktikan merasa kesulitan dalam pengelolaan kelas. 3. Model Pembelajaran (seperti permainan) yang diterapkan oleh praktikan terkadang kurang dimengerti oleh peserta didik. 4. Media pembelajaran/alat peraga kurang memadai. 5.  Praktikan merasa kesulitan dalam menentukan penilaian hasil belajar  peserta didik. 3.2 Pemecahan Hambatan Ada beberapa pemecahan hambatan selama PPL di SDN 1 Panji Lor yaitu: 1. Jika kesulitan mengenal karakteristik peserta didik, praktikan melakukan observasi (pengamatan) saat guru pamong mengajar. Selain itu, praktikan  juga melakukan interaksi kepada peserta didik ketika jam istirahat  berlangsung. 2. Mengenai pengelolaan kelas, praktikan selalu memberikan suasana  berbeda dalam pembelajaran. Jika model yang diterapkan bisa membuat gaduh, maka praktikan tidak menerapkannya lagi. Praktikan juga memvariasikan media pembelajaran agar peserta didik lebih perhatian  pada pembelajaran. Guru pamong juga menyarankan untuk lebih banyak  berinteraksi pada siswa seperti melakukan tanya jawab.

Transcript of 7.BAB 3

Page 1: 7.BAB 3

7/23/2019 7.BAB 3

http://slidepdf.com/reader/full/7bab-3 1/2

 

34

BAB 3 HAMBATAN DAN PEMECAHAN

3.1 Hambatan Pelaksanaan

Selama melakukan PPL di SDN 1 Panji Lor, praktikan menemukan

 beberapa hambatan, yaitu:

1. 

Merasa kesulitan mengenal karakteristik peserta didik tiap kelas.

2.  Praktikan merasa kesulitan dalam pengelolaan kelas.

3.  Model Pembelajaran (seperti permainan) yang diterapkan oleh praktikan

terkadang kurang dimengerti oleh peserta didik.

4.  Media pembelajaran/alat peraga kurang memadai.

5. 

Praktikan merasa kesulitan dalam menentukan penilaian hasil belajar

 peserta didik.

3.2 Pemecahan Hambatan

Ada beberapa pemecahan hambatan selama PPL di SDN 1 Panji Lor

yaitu:

1.  Jika kesulitan mengenal karakteristik peserta didik, praktikan melakukan

observasi (pengamatan) saat guru pamong mengajar. Selain itu, praktikan

 juga melakukan interaksi kepada peserta didik ketika jam istirahat

 berlangsung.

2.  Mengenai pengelolaan kelas, praktikan selalu memberikan suasana

 berbeda dalam pembelajaran. Jika model yang diterapkan bisa membuat

gaduh, maka praktikan tidak menerapkannya lagi. Praktikan juga

memvariasikan media pembelajaran agar peserta didik lebih perhatian

 pada pembelajaran. Guru pamong juga menyarankan untuk lebih banyak berinteraksi pada siswa seperti melakukan tanya jawab.

Page 2: 7.BAB 3

7/23/2019 7.BAB 3

http://slidepdf.com/reader/full/7bab-3 2/2

 

35

3.  Terkadang sesuatu yang baru belum bisa mereka pahami dengan cepat,

seperti model pembelajaran yang baru mereka kenal. Tetapi, praktikan

selalu menjelaskan aturan permainan yang diterapkan pada peserta didik

hingga mereka paham. Barulah, permainan dilanjutkan.

4. 

Untuk mengatasi masalah media pembelajaran yang kurang memadai

 bahkan tidak tersedia di kelas, maka praktikan berusaha untuk

membuatnya, seperti jam yang dibuat dari kardus.

5.  Waktu yang dialokasikan pada pembelajaran tematik berbeda dengan

 pembelajaran biasa. Praktikan selalu melakukan konsultasi pada guru

 pamong mengenai hal tersebut.

6.  Praktikan selalu melakukan konsultasi mengenai penilaian pada guru

 pamong, teman-teman PPL, serta DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).