79645559-tehnik-komunikasi-lansia2.ppt

28
Tehnik komunikasi dengan Lansia TRIMAKNO

description

yes

Transcript of 79645559-tehnik-komunikasi-lansia2.ppt

Tehnik komunikasi dengan Lansia

TRIMAKNO

Pendahuluan

Bantuan tenaga kesehatan

Membantu lansia dlm menghadapi dan beradaptasi

perubahan fisik

perubahan psikososial

Perkembangan manusia alamiah

Komunikasi dengan lansia

• Dalam berkomunikasi dengan lansia hrs diperhatikan faktor fisik, psikologi, lingkungan dalam situasi individu, hrs mengaplikasikan ketramapilan komunikasi yang tepat. Disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yg tepat.

. Ketrampilan komunikasi

•Listening/pendengar yang baikMendengarkan dengan perhatian dengan telinga kita Memahami dengan sepenuh hati dengan keikhlasan dan hati kita yang jernih.Memikirkan secara menyeluruh dengan pikiran jernih kita.

Tehnik komunikasi dan penggunaan bahasa yang baik

Kecepatan dan tekanan suara yang tepat dgn menyesuaikan pada topik pembicaraan dan kebutuhan lansia. e.g. berbicara dengan lansia yg dimensia dengan pelan, tetapi berbicara dengan lansia dimensia yg kurang mendengar dengan lebih keras. Hati-hati karena tekanan suara yang tidak tepat akan merubah arti pembicaraan. Pertanyaan yang tepat:e.g. gunakana pertanyaan yang mengurangi lansia menjawab’ya’ atau’tidak’ Berikan kesempatan orang lain untuk berbicara:e.g. hindari untuk mendominasi pembicara,sebaliknya mendorong lansia untuk berperan aktif. Merubah topik pembicaraan dengan jitu: Menggunakan objek disekitar untuk topik pembicaraan bila lansia tidak interes lagi. Contoh “ Siapa yang membelikan pakaian bapak/ibu yang bagus ini?”

Penggunaan bahasa

Gunakan kata yang sederhana dan konkret.

e.g. gunakan “ makan satu buah setelah makan” daripada menggunakan “ makan makanan yang berserat’

Gunakan kalimat yang simple dan pendek. e.g. satu pesan untuk satu kalimat.

Tehnik non verbal komunikasi

Perilaku: ramah tamah, sopan dan respek/menghormati, cegah spy acuh tak acuh/tdk perhatian, perbedaan Kontak mata:jaga tetap kontak mata Ekspresi wajah: merfleksikan perasaan yg sebenarnya. Postur dan tubuh: e.g. mengangguk,gerakan tubuh yg tepat, meletakkan kursi dengan tepat. Sentuhan: e.g. memegang tangan,menjabat tangan,

(Perhatian: lakukan ketrampilan untuk menyentuh dengan tepat, pertimbangkan gender, dan hubungan kita dengan lansia.)Gunakan diagram atau objek nyata: e.g. bertanya kpd lansia dengan gangguan fungsi bahasa untuk mandi , buat gambar gayung dan bak mandi.

Penggunaan ketrampilan yang tepat dalam

situasi yang berbeda • 1. Aspek fisik: Pendengaran : terjadi gangguan pendengaran • Ketrampilan komunikasi yg diperlukan

Bicara dengan suara keras. Bicara tidak terlalu cepat Mendorong lansia untuk memakai ‘hearing aid’ Gunakan gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Gunakan diagram atau tulis pesan untuk dibaca lansia. Penglihatan: Katarak dan kabur merupakan masalah umum :memperkenalkan lingkungan dan orang-orang disekitar.

2. Aspek psikologis

• Pikiran – perbedaan cara berpikir• Menghargai perasaan mereka. • Memberikan feedback dan konfirmasi untuk mengurangi

misunderstandings Saling merubah opini untuk mencapai kesepakatan Prejudice:Yakin bahwa opini kita logis dan berdasarkan alasan yang kuat. Beware of whether your opinion is logical and based on reason Jangan mengikuti kepercayaan2 yang tidak logis untuk mempengaruhi keputusan kita dan analisa kita.

Mood

• Dapat mempengaruhi kualitas komunikasi: beri perhatian pada “mood’ masing-masing

• Buat pertimabangan dan kurangi emosi yg melibatkan komunikasi

• Aspek lingkungan :

• Gangguan: akan mempengaruhi konsentrasi.

Mengurangi bising dan gangguan lingkungan

Berikan lingkungan yang aman dan nyaman.

Privacy

• Khususnya penting ketika topik personal atau rahasia dibicarakan.

• Pertahankan privacy untuk memberikan keamanan

• Waktu yang adekuat - Dapat menfasilitasi untuk menjelaskan dalam berkomunikasi, jadi waktu yg disediakan sesuai

Aspek-aspek yg hrs diperhatikan

• Membina hubungan saling percaya

• Menjadi pendengar yg baik dan penuh perhatian

• Selalu menciptakan iklim dan sikap berkomunikasi yg hangat dan penuh kasih sayang

• Menatap mata selama berkomunikasi

• Tidak tergesa-gesa dan memaksakan kehendak kpd mereka

Aspek-aspek yg hrs diperhatikan

• Menunjukkan simpati secara nonverbal: menyentuh, membantu membersihkan baju, membantu berdandan, tdk membuat jarak fisik, bahasa-bahasa isyarat, ekspresi wajah, tekanan suara, volume, kecepatan dll.

• Memperhatikan feedback/umpan balik untuk mengetahui apakah pertanyaan dimengerti/tidak, menunjukkan perhatian

• Komunikasi verbal: menggunakan pertanyaan terbuka, topik pembicaraan spesifik, menyediakan waktu cukup, kalimat singkat dan jelas, menggunakan klarifikasi(mengulang kembali).

Aspek-aspek yg hrs diperhatikan

• Tempat komunikasi : lingkungan tidak terlalu besar, ciptakan seperti rumah dan nyaman, lansia tidak dapat duduk lama, usahakan kursi yang nyaman dan rilek, komunikasi ditempat yang tenang, tidak bising, bicara dan gerak tidak buru-buru.

• Ruangan menggunakan jam, kalender yang cukup besar dan mudah dilihat (orientasi realitas).

• Menggunakan alat bantu gambar, tulisan, benda untuk membantu daya ingat

Aspek-aspek yg hrs diperhatikan

• Dalam mengambil keputusan para lansia tetap pada porsi yg dihormati dan diperlukan kesabaran, krn pengambilan keputusan sering terlambat.

• Untuk mengurangi ketegangan dan stress gunakan tehnik relaksasi nafas dalam dan konsentrasi

• Membuat suasana humor, tertawa, gembira, jelaskan dan lakukan secara berkala untuk mengurangi frustasi, marah, stres dan cemas.

Aspek-aspek yg hrs diperhatikan

• Memberikan kegiatan komunikasi misalnya melihat gambar.

• Memberikan pendidikan kesehatan kpd kel tentang: proses menjadi tua, konflik yg mungkin terjadi, kebutuhan lansia

Kendala – kendala dalam berkomunikasi

• Gangguan sensoris dalam pendengaran• Gangguan penglihatan shg sulit

menginterpretasikan pesan-pesan non verbal. • ‘overload’ dari sensoris : terlalu banyak informasi

dalam satu waktu atau banyak orang berkomunikasi dlm yang sama shg kognitif berkurang

• Gangguan fisik yang menyebabkan sulit berfokus pada pembicaran misalnya: fokus pada rasa sakit, haus, lapar, capai, kandung kemih penuh, udara yang tidak enak dll.

Kendala – kendala dalam berkomunikasi

• Gangguan neurologi sering menyebabkan gangguan bicara dan berkomunikasi dapat juga karena pengobatan medis, mulut yang kering dll.

• Penurunan daya pikir sering menyebabkan gangguan dalam mendengarkan, mengingat dan respon pada pertanyaan seseorang.

• Perawat sering memanggil dengan: ‘nenek’, ‘sayang’ dll. Hal tsb membuat tersinggung harga dirinya dianjurkan memanggil nama panggilannya.

Kendala – kendala dalam berkomunikasi

• Dianjurkan menegur dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

• Perbedaan budaya hambatan komunikasi, dan sulit menjalin hubungan saling percaya.

Hambatan-hambatan komunikasi dgn

lansia • Hambatan pada pribadi: penurunan sensoris, ketidak

nyamanan fisik, efek pengobatan dan kondisi patologi, gangguan fungsi psikososial karena dimensia atau depresi, gangguan kontak dengan realitas.

• Hambatan dalam suasana/lingkungan tempat wawancara: ribut/berisik, terlalu banyak informasi dalam waktu yang sama, terlalu banyak orang yang ikut bicara, perbedaan budaya, berbedaan, bahasa, prejudice dan stereotipes.

Hambatan-hambatan komunikasi dgn lansia

• Hambatan pada orang yang mewawancarai: tidak sensitif, tidak mampu menjadi pendengar yang baik, menggunakan simbol-simbol yang mengganggu

• Berperilaku yang menghakimi(prejudice) mis: ‘orang sudah tua tidak bisa mikir lagi, jadi tidak perlu diberi informasi’

• Tidak memanggil dengan nama dll.

Tehnik untuk meningkatkan komunikasi

dengan lansia • Memulai kontak dengan saling memperkenalkan

nama dan berjabat tangan • Bila akan menyentuh tangannya hanya untuk

menguatkan pesan-pesan verbal dan merupakan metode primer yang non verbal.

• Jelaskan tujuan dari wawancara dan hubungan dengan intervensi keperawatan yang akan diberikan

• Mulai pertanyaan tentang topik-topik yang tidak mengancam

Tehnik untuk meningkatkan komunikasi dengan lansia

• Gunakan pertanyaan terbuka dan belajar mendengar yang efektif.

• Secara periodik mengklarifikasikan pesan.• Mempertahankan kontak mata dan mendengar

yang baik dan mendorong untuk berfokus pada informasi.

• Jangan berespon yang menonjolkan rasa simpati.

• Bertanya tentang keadaan mental merupakan pertanyaan yang mengancam dan akan mengakhiri interview.

• Minta ijin bila ingin bertanya secara formal.

Lingkungan wawancara

• Posisi duduk berhadapan • Jaga privacy• Penerangan cukup dan cegah latar belakang

yang silau• Kurangi keramaian atau berisik • Komunikasi dengan lansia kita harus mencoba

untuk mengerti dan menjaga kita mengekspresikan diri kita sendiri. Efek dari komunikasi adalah pengaruh timbal balik seperti cermin. Kesusksesan hasil komunikasi tergantung pada kedua belah pihak.

Posisi A Posisi pewawancara saat klien di kursi rodaPosisi B Posisi Pewawancara yang ingin menjamin kontak mata Posisi C posisi terbaik digunakan lansia yang tuna netra, kerusakan Pendengaran, penyimpangan sensori di kursi rodaPosisi D Posisi terbaik pada klien yang mengalami kurang Disalah satu telinga

TEHNIK POSISI DALAM WAWANCARA DENGAN LANSIA

Duduk sedekat mungkin 1 – 2 kaki, berhadapan, kontak mata, pada Penurunan pendengaran dan penglihatan

POSISI BARING DI TEMPATTIDUR :

Posisi A posisi kaku, tidakEfektif

Posisi B masih tidak cukup Dekat dengan klien yang Lemah, penurunan pengli-Hatan, dan pendengaran

Posisi C Posisi terbaik krn Perawat dekat dengan klien

Kesimpulan

Intervensi keperawatan

dengan memenuhi kebutuhan dasar

Lansia

Kurangi hambatan-hambatan

dan perhatikan prinsip-prinsip

dalam berkomunikasi