79358293 Contoh Lap Pkp

44
Agus Ansori Sidebar Classic Flipcard Magazine Mosaic Sidebar Snapshot Timeslide Nov 8 Laporan PKP PAUD LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD 4501) Upaya meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak melalui Bermain Puzzle pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012

Transcript of 79358293 Contoh Lap Pkp

Page 1: 79358293 Contoh Lap Pkp

Agus Ansori

Sidebar

• Classic

• Flipcard

• Magazine

• Mosaic

• Sidebar

• Snapshot

• Timeslide

Nov8

Laporan PKP PAUD

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

(PAUD 4501)

Upaya meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak melalui Bermain Puzzle

pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan

Sambungmacan, Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012

Page 2: 79358293 Contoh Lap Pkp

Disusun oleh :

Nama : DWI GINARSIH

NIM : 821158079

Program : S1 PG PAUD

Pokjar : Sambungmacan

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SURAKARTA2011.2

LAPORAN PENGESAHAN

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

(PAUD 4501)

Nama Mahasiswa : DWI GINARSIH

NIM : 821158079

Program Studi : S1 PG PAUD

Tempat Mengajar : TK Pertiwi 1 Banyurip

Tanggal Pelaksanaan : Siklus I = 17 Oktober – 22 Oktober 2011

Siklus II = 24 Oktober – 29 Oktober 2011

Page 3: 79358293 Contoh Lap Pkp

: Upaya meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak melalui Bermain Puzzle pada Anak Kelompok

B di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2011/2012

Mengetahui

Tutor Pembimbing

Drs. ANWARUL HADI, M.Pd.

Sragen, Oktober 2011

Mahasiswa

DWI GINARSIH

NIM. 821 158 079

Page 4: 79358293 Contoh Lap Pkp

MOTTO

Hidup adalah sebuah perjuangan.

Pengalaman adalah guru yang terbaik.

Jadikan hidupmu suatu pelajaran, janganlah kau anggap sebagai beban.

Pendidikan adalah perhiasan diwaktu senang dan tempat berlindung di waktu susah.

Tiada kekal kehidupan di dunia ini, perbanyaklah untuk beribadah.

Page 5: 79358293 Contoh Lap Pkp

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas berupa Laporan Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) pada anak Kelompok B di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan

Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Laporan ini dibuat untuk dapat memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah

Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD 4501).

Program S1 PG PAUD ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai

pihak. Maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Muhammad Kholis, M.Si. selaku UPBJJ UT Surakarta.

2. Drs. Anwarul Hadi, M.Pd. selaku Tutor Pembimbing.

3. Drs. Mulyono, M.Pd. selaku Koordinator Bantuan Belajar dan Layanan BAHAN Ajar UPBJJ

UT Surakarta.

4. Sri Indarti, S.Pd. selaku Supervisor 2.

5. Tri Wahyuni, S.Pd. selaku Kepala TK Pertiwi 1 Banyurip.

6. Bapak, Ibu serta kakak-kakakku tercinta.

7. Semua pihak kami tidak menyebutkan satu-persatu.

Kami berharap semoga semua ibadahnya diterima Allah SWT dan selalu mendapatkan

Ridho_Nya.

Kami menyadari sepenuh hati bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan,

maka saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat

dan diterima.

Sragen, Oktober 2011

Penulis

Page 6: 79358293 Contoh Lap Pkp

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................

MOTTO ...................................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................

C. Tujuan Perbaikan ..............................................................................

D. Manfaat Perbaikan.............................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Kognitif........................................................................

B. Implikasi Perkembangan Kognitif dengan Kecerdasan Logika Berhitung

C. Bermain.............................................................................................

D. Puzzle................................................................................................

E. Kerangka Berpikir.............................................................................

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian..............................................................................

B. Prosedur Penelitian............................................................................

C. Deskripsi Per Siklus...........................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus...........................................................................

B. Pembahasan dari setiap Siklus...........................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........................................................................................

B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: 79358293 Contoh Lap Pkp

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses penyesuaian diri secara timbal balik (memberi dan

menerima pengetahuan). Sasaran tugas dan fungsi pendidikan adalah manusia yang senantiasa

tumbuh dan berkembang mulai dari periode kandungan ibu sampai meninggal dunia. Oleh

karena itu, fungsi pendidikan adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas

pendidikan berjalan lancar dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup di kelak

kemudian hari dan sebagai sumber peraturan yang akan digunakan sebagai pegangan hidup dan

pegangan langkah pelaksanaan oleh tenaga pendidik. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD))

merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh, guru) dengan anak usia dini

secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.

Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah

yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP No.27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

pra sekolah, tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan

kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar.

Tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah membantu meletakkan dasar ke arah

perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan

selanjutnya (Depdikbud, 1998 : 2). Untuk mencapai tujuan semua itu, perlu perhatian khusus

terutama pendidikan sejak dini yaitu sebuah pendidikan di taman kanak-kanak yang dapat

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar anak

dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan tahap

perkembangannya.

Masa kanak-kanak merupakan masa golden age (usia emas). Pada masa ini pertumbuhan

dan perkembangan anak akan berkembang secara pesat dan optimal. Oleh karena itu peran orang

tua dan guru sangat penting dalam membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada pada

diri anak.

Page 8: 79358293 Contoh Lap Pkp

Menurut J. Piaget dalam Yuliani Nurani Sujiono (2004 : 3.4) menyatakan bahwa

perkembangan kognitif anak usia dini berada pada tahapan praoperasional yaitu anak

menggunakan simbol dan penyusunan tanggapan internal. Pada masa ini anak masih berada pada

tahap belajar sambil bermain (learning by doing). Sesuai dengan prinsip belajar di TK yaitu

belajar seraya bermain.

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pengembangan kognitif di TK Kelompok B

ditemukan masalah yang berkaitan dengan kemampuan anak dalam menghitung angka 1-10

dengan benda-benda/puzzle yang tersedia di sekolah dan di alam sekitar kehidupan anak. Hal ini

ditandai adanya beberapa kondisi yaitu : a). anak cenderung dapat menyebutkan bilangan namun

tidak tahu jumlah bendanya, dari 20 anak hanya ada 5 anak (25%) saja yang mampu

menyebutkan nama bilangan sesuai dengan bendanya, b). anak belum terbiasa menggunakan

benda di sekolah yang tersedia seperti puzzle untuk sarana atau media berhitung, c). anak kurang

berkonsentrasi, lebih cenderung bersendau gurau sendiri dengan temannya, jika guru sedang

menjelaskan, d). anak masih sering keliru atau terbalik dalam menuliskan angka, e). dari 20 anak

hanya 50% saja yang dapat menyebutkan angka dan menuliskannya dengan benar.

Pada umumnya anak kesulitan dalam memecahkan soal berhitung. Hal ini disebabkan

siswa terlebih dahulu merasa ketakutan terhadap kegiatan berhitung. Selain itu anak kurang

berminat terhadap berhitung karena kemampuan intelegensinya tidak mampu untuk memecahkan

soal-soal berhitung. Oleh karena itu mereka sering mencari kesibukan sendiri dan suka ramai

dengan temannya, jika guru menjelaskan di depan kelas.

Mengingat masalah di atas, apabila tidak segera diatasi dan diselesaikan akan berakibat

munculnya masalah-masalah baru seperti anak akan semakin kesulitan menerima materi

berikutnya dan anak kurang menyenangi pelajaran berhitung. Sehubungan dengan itu penulis

ingin memecahkan permasalahan yang terjadi dengan metode belajar sambil bermain puzzle.

Dengan bermain puzzle diharapkan tingkat kemampuan anak akan meningkat dan akhirnya anak

akan menyukai pelajaran berhitung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 9: 79358293 Contoh Lap Pkp

“Apakah dengan bermain puzzle dapat meningkatkan kognitif anak dalam berhitung 1-10 pada

anak Kelompok B di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012?”

C. Tujuan Perbaikan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan perbaikan pembelajaran dalam

penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kognitif anak TK Kelompok B dalam berhitung

1-10 melalui metode bermain puzzle di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan Sambungmacan,

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Perbaikan

Perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Anak TK Kelompok B dapat berhitung 1-10 melalui media bermain puzzle yang menyenangkan

dan bermakna, sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam berhitung sambil bermain sesuai

dengan kebutuhan anak.

2. Anak dapat termotivasi dalam belajar di bidang pengembangan kognitif.

3. Kemampuan anak dalam berhitung dengan bermain puzzle dapat meningkat.

4. Bagi guru dapat menambah wawasan tentang stimulasi yang tepat dalam merangsang

perkembangan kognitif anak dan berhitung 1-10 melalui metode bermain puzzle yang bervariatif.

5. Bagi orang tua agar dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam berhitung dari 1-10 melalui

media bermain puzzle yang bervariatif.

Page 10: 79358293 Contoh Lap Pkp

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan dasar yang dimiliki anak usia 3-4

tahun. Apabila kita bicara kemampuan dasar, maka kita akan menghubungkannya dengan istilah

“potensi”. Dalam banyak buku psikologi potensi sering diartikan sebagai pembawaan sejak lahir

atau kesanggupan untuk berkembang yang dimiliki seorang manusia sejak lahir (Lubis, 1986 :

1.29). Ketika seorang manusia sejak lahir ia membawa segudang potensi, namun potensi tersebut

harus didukung oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya agar dapat berkembang secara optimal

dan maksimal.

Perkembangan kognitif merupakan perkembangan dari pikiran. Pikiran merupakan bagian

dari otak, bagian yang digunakan untuk bernalar, berpikir dan memahami sesuatu. Setiap hari

pemikiran anak berkembang ketika mereka belajar tentang orang yang ada di sekitarnya. Belajar,

berkomunikasi dan membaca mendapatkan lebih banyak pengalaman lainnya, kognitif dapat

diartikan sebagai kemampuan verbal, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan untuk

beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari (Santrock, 2001 : 2.24). Kemampuan

kognitif senantiasa berkembang dan sering kali kita menyebutkan dengan istilah lebih intelek dan

cerdas. Kemampuan kognitif dapat berkembang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor gen

(pembawaan) dan lingkungan.

B. Implikasi Perkembangan Kognitif dengan Kecerdasan Logika Berhitung

Perkembangan kognitif menurut J. Piaget dalam Yuliani Nurani Sujiono (2004 : 6.12)

mengatakan bahwa kemampuan seseorang untuk merasakan dan mengingat serta membuat

alasan dan berimajinasi. Agar perkembangan berjalan optimal maka stimulasi perlu diberikan

secara terus menerus dan berkesinambungan. Beberapa kegiatan yang dapat mengasah logika

matematika kepada anak :

1. Mengenai bentuk geometri

Pada anak usia 4 tahun pengenalan bentuk bisa dilakukan dengan mengelompokkan berdasar

bentuk yang sama dengan ukuran dan warna, mengurutkan dari yang kecil ke besar dan

sebagainya.

Page 11: 79358293 Contoh Lap Pkp

2. Mengenal bilangan melalui bermain

Bermain tebak-tebakan dengan menghitung jumlah mainan, menebak penjumlahan dan

pengurangan sederhana serta menyajikan lagu-lagu yang berkaitan dengan bilangan dan

membantu anak mengenal bilangan.

3. Menyelesaikan puzzle

Menyusun puzzle adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan

menggunakan logika. Puzzle tidak harus selalu yang sudah tersedia, kita dapat membuat sendiri

bersama anak-anak.

4. Pengenalan pola

Kemampuan melihat pola dapat dikembangkan dengan mengajak anak melakukan pengamatan,

misalnya ; mengamati bahwa air mengalir ke tempat yang paling rendah, air selalu berubah

bentuk mengikuti wadah yang ditempatinya dan lain-lain.

5. Eksperimen di alam

Dapat dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dengan anak di alam terbuka, misalnya

mengamati jumlah kendaraan yang berlalu lalang di dekat sekolah dan lain-lain.

C. Bermain

1. Pengertian Bermain

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bermain diartikan sebagai melakukan sesuatu

untuk bersenang-senang. Jadi seorang anak yang bermain berarti anak itu sedang melakukan

aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya. Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-

ulang demi kesenangan, tanpa ada tujuan atau sasaran yang hendak dicapai.

2. Karakteristik Bermain

Ada 5 karakteristik bermain yaitu sebagai berikut :

a) Bermain merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai yang positif bagi anak.

b) Bermain berasal dari motivasi yang muncul dari dalam diri anak.

c) Bermain sifatnya spontan dan sukarela, bukan merupakan kewajiban.

d) Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak. Anak benar-benar aktif dalam kegiatan

tersebut, baik secara fisik maupun mental.

e) Bermain memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain.

Seperti kemampuan kreativitas, memecahkan masalah kemampuan berbahasa, kemampuan

bersosialisasi dengan teman sebaya.

Page 12: 79358293 Contoh Lap Pkp

3. Arti Bermain bagi Anak

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman dan hasil penelitian para ahli dalam Montolalu (2005 :

1/3) dikatakan bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut :

a) Anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya.

b) Anak akan menemukan dirinya, yaitu kekuatan dan kelemahannya serta juga minat dan

kebutuhannya.

c) Memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya bagi fisik, intelektual, bahasa dan

perilaku.

d) Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek panca inderanya sehingga terlatih dengan baik.

e) Secara ilmiah memotivasi anak mengetahui sesuatu lebih mendalam lagi.

4. Implementasi Arti Bermain

Sudah kita ketahui bersama bahwa prinsip belajar di TK adalah “belajar seraya bermain”.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Montolalu (2005 : 1.3) bahwa pembelajaran menjadi

bermakna karena hal berikut ini :

a) Bermain itu belajar, melalui bermain anak memperoleh kesempatan pengalaman,

bereksperimen, dan menumbuhkan ras aingin menyelidiki sesuatu yang akan memperkaya

pengetahuannya.

b) Bermain itu bergerak, kegiatan bermain merangsang anak menggunakan motorik kasar dan

halus, serta mengembangkan kesadaran anak akan kemampuan tubuhnya ketika ia

menggunakannya.

c) Bermain membentuk perilaku, saat bermain tampak jelas perilaku anak baik moral, nilai agama,

emosi/perasaan, kemampuan bersosialisasi dan disiplin dengan tujuan anak tumbuh menjadi

pribadi yang matang dan mandiri.

D. Puzzle

Seperti yang disadur dari www.jigsaw.org/jigsaw-puzzle-histoy.html (2007). Puzzle

adalah permain menyelesaikan masalah dengan mengandung tantangan. Seringkali puzzle

merupakan suatu bentuk hiburan, tetapi juga dapat menyelesaikan masalah matematika dan

logika. Penyelesaian masalah puzzle dapat membutuhkan pola dan membuat susunan tertentu.

Terdapat bermacam-macam puzzle, di antaranya adalah : jigsaw, crossword, tower of hanoi, dan

lain-lain. Puzzle jigsaw pada awalnya digunakan pada tahun 1970-an. Pada saat orang Eropa

membuat peta dengan menempelkan peta pada kayu dan memotongnya menjadi kepingan yang

Page 13: 79358293 Contoh Lap Pkp

kecil. Puzzle tersebut mulai digunakan sebagai alat pembelajaran geografi. Perkembangan

selanjutnya pembuatan puzzle jigsaw menggunakan karton atau styrofoam dan berbentuk tiga

dimensi. Akhir-akhir ini dapat dimainkan pada komputer (Tunner, 2001 : 159) dalam http:en-

wikipedia.org/wiki/whodunit.

Kebanyakan jigsaw puzzle persegi, persegi panjang atau bulat dengan potongan tepi yang

memiliki satu sisi yang baik lurus atau melengkung dengan lancar untuk menciptakan bentuk,

ditambah dengan empat potong sudut jika teka-teki adalah persegi atau persegi panjang.

Beberapa teka-teki jigsaw memiliki potongan-potongan yang dipotong seperti semua sisa

potongan interlocking, tanpa tepi yang halus, untuk membuat mereka lebih menantang, teka-teki

lainnya dirancang sehingga bentuk-bentuk keseluruhan teka-teki angka, seperti binatang.

Potongan-potongan tepi dapat bervariasi lebih dalam kasus ini. http://en-

wikipedia.org/wiki/file:jigsaw puzzling at OCP.jpg.

Pada anak usia dini permainan puzzle biasanya berbentuk leg puzzle atau teka-teki.

Permainan ini dari triplek yang terdiri dari satu bagian dengan ukuran yang sama. Satu bagian

dibuat lukisan sederhana misalnya seekor ayam sedang makan atau gambar lainnya. Triplek yang

dilukis dipotong menjadi 10-12 keping. Tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal bentuk,

melatih daya pengamatan dan daya konsentrasi anak serta melatih keterampilan jari-jari anak.

Cara kerjanya adalah keping-keping diambil kemudian dikembalikan menurut bentuk semula.

E. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran pada dasarnya adalah merupakan uraian penalaran untuk bisa sampai

pada pemberi jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir yang

peneliti rencanakan adalah sebagai berikut :

Page 14: 79358293 Contoh Lap Pkp
Page 15: 79358293 Contoh Lap Pkp

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk

memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan

Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini

dilaksanakan 2 siklus :

a) Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal.

b) Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal.

c) Tiap siklus ada 5 kali pertemuan.

d) Subyek pertemuan waktunya pukul 07.30 – 10.00 Wib.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah anak-anak kelompok B TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan

Sambungmacan, Kabupaten Sragen dengan jumlah siswa 21 anak, laki-laki 10, perempuan 11

anak.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Prosedur yang akan dilalui adalah observasi awal sebelum diadakannya tindakan dan serta

refleksi diri guru terhadap pembelajaran awal yang telah dilakukan. Hasil observasi awal

dianalisis dan diolah bersama-sama antar guru (peneliti) dan rekan sejawat (pengamat) untuk

dibuat tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul pada siswa, guru dan

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran dilaksanakan observasi baik terhadap guru, siswa, proses dan

hasil pembelajaran. Tindakan dilakukan dengan 2 siklus (tahap), dan setiap siklus melalui

Page 16: 79358293 Contoh Lap Pkp

tahapan-tahapan : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan/observasi

(observing) dan refleksi (reflecting).

Hasil observasi awal yang dianalisis dan diolah menjadi rencana tindakan Siklus I

dianalisis serta direfleksi untuk acuan pelaksanaan pada Siklus II. Hasil observasi pada Siklus I

dan II dianalisis dan diolah datanya dan dijadikan bahan laporan hasil penelitian. Sehingga pada

tahap penelitian dihasilkan laporan penulisan dan pelaporan hasil penelitian.

C. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus pertama

a). Perencanaan tindakan

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu penulis menyampaikan keadaan awal

tentang kegiatan yang dilaksanakan di TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan Sambungmacan,

Kabupaten Sragen.

Pada siklus pertama, terlebih dahulu guru membuat suatu rencana kegiatan yaitu :

1) Membuat rancangan satu siklus.

2) Membuat Rancangan Kegiatan (RK) siklus ke-1.

3) Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) selama 5 hari.

4) Membuat skenario perbaikan untuk 5 hari.

5) Menyiapkan alat peraga (puzzle)

Dari lima rencana kegiatan tersebut, pelaksanaan per RKH ada rincian waktu sebagai

berikut :

1) Kegiatan awal ± 30 menit

Pada kegiatan awal dilakukan kegiatan secara rutin yaitu berbaris, berdo’a, salam, absen,

kemudian dengan kegiatan menyanyi, tanya jawab, atau bercakap-cakap dengan tema yang

sedang berlangsung.

2) Kegiatan inti ± 60 menit

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang bisa dilakukan secara observasi,

penugasan, unjuk kerja, hasil karya dan sebagainya.

3) Kegiatan istirahat ± 30 menit

Dalam kegiatan istirahat anak terbiasa makan bekal bersama lalu melakukan kegiatan

bermain di luar kelas.

4) Kegiatan akhir ± 30 menit

Page 17: 79358293 Contoh Lap Pkp

Kegiatan akhir diisi dengan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan seharian yaitu

dengan memberi penguatan kepada anak yang lebih berhasil dan memberi bimbingan bagi anak

yang kurang berhasil. Selanjutnya anak-anak bisa diajak bernyanyi, bercakap-cakap, bercerita

serta bertepuk tangan. Sebelum pulang guru berpesan tentang kegiatan hari esok.

b). Pelaksanaan kegiatan

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan :

1) Guru mengatur tempat duduk 3 kelompok.

2) Guru menjelaskan kegiatan bermain puzzle secara klasikal.

3) Guru memberi contoh cara membongkar dan memasang puzzle.

4) Dalam kegiatan bermain puzzle guru membimbing anak yang belum mampu mengerjakan.

c). Observasi kegiatan

Cara yang digunakan untuk memperoleh data adalah melalui pengumpulan data sebagai

dokumentasi berupa hasil karya anak yang akan dinilai oleh guru sebagai peneliti dan dibantu

oleh 2 orang penilai (penilai 1 dan penilai 2).

d). Refleksi

Refleksi hasil observasi dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran selesai. Hasil

observasi dilaksanakan dan dibahas kelebihan dan kekurangannya. Lalu melanjutkan siklus

berikutnya. Karena tindakan penelitian dilaksanakan 2 siklus.

HARI KE

JENIS KEGIATAN HASIL JUMLA

H ANAKo √ •

I. Membongkar dan memasang puzzle menjadi bentuk yang utuh.

II. Menghitung potongan gambar puzzle.

III. Menyusun kepingan puzzle berdasarkan konsep bilangan

Page 18: 79358293 Contoh Lap Pkp

1-8.

IV. Mencari satu bagian puzzle yang hilang.

V. Mencari dan memasang puzzle yang diacak.

JUMLAH

Hasil pengumpulan data yang didapat dari refleksi kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil evaluasi dari siklus ke-1 disajikan dalam tabel untuk mengetahui seberapa tingkat

keberhasilan anak.

Keterangan :

O = kurang

√ = cukup

• = kurang

2. Siklus Kedua

a) Perencanaan kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua ini merupakan perbaikan dari

kegiatan pembelajaran di siklus pertama pada siklus kedua, terlebih dahulu guru membuat

rencana kegiatan siklus kedua seperti pada siklus pertama yaitu :

1) Membuat rancangan satu siklus.

2) Membuat rancangan kegiatan (RK) siklus kedua.

3) Membuat rencana kegiatan harian (RKH) selama 5 hari.

4) Membuat skenario perbaikan selama lima hari.

5) Menyiapkan alat peraga (puzzle).

Dari kelima rencana kegiatan tersebut, pelaksanaan per-RKH ada rincian waktu sebagai

berikut :

1) Kegiatan awal ± 30 menit

Pada kegiatan awal, kegiatan yang dilakukan kegiatan secara rutin yaitu berbaris, berdo’a,

salam, absen. Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah menyanyi, tanya jawab, berbagi cerita,

dan lain-lain. Kegiatan tetap mengarah pada tema yang sedang berlangsung.

2) Kegiatan inti ± 60 menit

Page 19: 79358293 Contoh Lap Pkp

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang bisa dilakukan secara observasi,

penugasan, unjuk kerja, hasil karya dan sebagainya.

3) Kegiatan istirahat ± 30 menit

Kegiatan akhir bisa diisi dengan kegiatan seperti sajak, menyanyi, percakapan atau

bercerita. Kemudian guru membahas tentang kegiatan yang telah dilakukan dan kegiatan hari

esok.

b) Pelaksanaan kegiatan

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan :

1) Guru mengatur tempat duduk 3 kelompok.

2) Guru menjelaskan kegiatan bermain puzzle.

3) Guru memberi contoh cara membongkar dan memasang puzzle.

4) Dalam kegiatan bermain puzzle guru membimbing anak yang belum mampu mengerjakan.

c) Observasi kegiatan

Cara yang digunakan untuk memperoleh data adalah melalui pengumpulan data sebagai

dokumentasi berupa hasil karya anak yang akan dinilai oleh guru sebagai peneliti dan dibantu

oleh 2 orang penilai (penilai 1 dan penilai 2).

Pengamatan juga bisa dilakukan dengan cara menilai keaktifan anak selama melakukan

kegiatan pembelajaran tersebut.

d) Refleksi

Refleksi hasil observasi dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran selesai. Tetapi

pelaksanaan siklus dihentikan karena pelaksanaan penelitian sudah dilakukan 2 siklus. Hasil

pengumpulan data yang didapat dari refleksi kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil evaluasi

dari siklus kesatu dan siklus kedua dibandingkan untuk diketahui seberapa besar peningkatan

kemampuan kognitif yang sudah direncanakan yang dalam hal ini disajikan dalam tabel.

HARI KE

JENIS KEGIATAN HASIL JUMLA

H ANAKo √ •

I. Membongkar dan memasang puzzle sesuai dengan pasangannya.

Page 20: 79358293 Contoh Lap Pkp

II. Memasangkan puzzle dengan mencari 2 bagian yang hilang.

III.

Lomba memasangkan puzzle dengan mencari lambang bilangan 1-8 di belakang gambar puzzle.

IV. Mencari dan memasang puzzle yang diacak hingga berbentuk puzzle yang utuh.

V. Menjiplak bentuk puzzle pada lembar kegiatan dan mewarnainya.

JUMLAH

Keterangan :

O = kurang

√ = cukup

• = kurang

Page 21: 79358293 Contoh Lap Pkp

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Siklus

1. Prasiklus

Sebagai dasar pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini adalah hasil analisis dan refleksi

pada kondisi awal prasiklus pada hari Senin, tanggal 3 Oktober 2011. Sebelum pelaksanaan

perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan model Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan langkah-langkah pokok : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi atau

pengamatan, dan refleksi. Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus dengan

mengambil lokasi TK Pertiwi 1 Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Tujuan utama pembelajaran ini adalah upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui

bermain puzzle. Kegiatan dalam prasiklus metode yang digunakan untuk mengajar berhitung

masih kurang efektif, sehingga hasil yang didapat kurang memuaskan. Hasil kegiatan berhitung

pada prasiklus disajikan dalam tabel berikut :

Page 22: 79358293 Contoh Lap Pkp

Tabel 4.1

Tabel Data Hasil Nilai Prasiklus Kelompok B

Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

No Nama Anak

Hasil Prasiklus

Ket. I II III IV V

o √ ● o √ ● o √ ● o √ ● o √ ●

Anisa Ahsana N.

√ √ √ √ √

Awaludin Ridho U.

√ √ √ √ √

Alvin Mustofa L. √ √ √ √ √

Andara Diva A. √ √ √ √ √

Bareta Kartika C.

√ √ √ √ √

Dinta Cantika F. √ √ √ √ √

Fuad Maskuni √ √ √ √ √

Friska Dwi A. √ √ √ √ √

Iktifa R. √ √ √ √ √

10. Khoirul S. √ √ √ √ √

11. M.Candra J. √ √ √ √ √

12. Masruri A. √ √ √ √ √

13. Nadia A. √ √ √ √ √

14. Putri A. √ √ √ √ √

15. Ridwan N. √ √ √ √ √

16. Rahmat I. √ √ √ √ √

17. Rio F. √ √ √ √ √

18. Sindi S. √ √ √ √ √

19. Tegar G. √ √ √ √ √

20. Z. Della S. √ √ √ √ √

21. Niansa √ √ √ √ √

Page 23: 79358293 Contoh Lap Pkp

Jumlah17

2 214

5 212

6 312

5 410

7 4

Keterangan :

o = kurang

√ = cukup

• = kurang

Page 24: 79358293 Contoh Lap Pkp

Tabel 4.2

Ringkasan Hasil Nilai Pembelajaran Prasiklus Kelompok B

Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

Hari ke

Jenis Kegiatan PrasiklusHasil Anak Jumla

h Anako √ •

1. Berhitung dengan jari tangan 17 2 2 21

2. Berhitung dengan potongan lidi

14 5 2 21

3. Berhitung dengan kerikil 12 6 3 21

4. Berhitung dengan kapur tulis 12 5 4 21

5. Berhitung dengan biji-bijian 10 7 4 21

Dari tabel 4.2 dalam kegiatan prasiklus di atas maka dapat disimpulkan tentang

ketercapaian indikator yang ditentukan dalam bentuk prosentase. Adapun rincian perbaikan

kegiatan dalam lima hari tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan hari ke-1 dari 21 anak yang nilainya baik ada 2 anak (10%), yang cukup 2 anak (10%),

dan yang kurang ada 17 anak (80%).

2. Kegiatan hari ke-2 dari 21 anak yang nilainya baik 2 anak (10%), yang nilainya cukup 5 anak

(25%) dan yang kurang 14 anak (65%).

3. Kegiatan hari ke-3 dari 21 anak yang nilainya baik 3 anak (15%), yang nilainya cukup 6 anak

(30%), dan yang nilainya baik 4 anak (20%).

4. Kegiatan hari ke-4 dari 21 anak yang nilainya baik 4 anak (20%), yang nilainya cukup 5 (25%),

dan yang nilainya kurang 12 anak (55%).

5. Kegiatan hari ke-5 dari 21 anak yang nilainya baik 4 anak (20%), yang nilainya cukup 7 anak

(35%), dan yang nilainya kurang 10 anak (45%).

Page 25: 79358293 Contoh Lap Pkp

Grafik 4.1

Grafik Hasil nilai Pembelajaran Prasiklus Kelompok B

Ta

man Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

Keterangan :

1). Kegiatan hari ke-1 berhitung dengan jari tangan.

2). Kegiatan hari ke-2 berhitung dengan potongan lidi.

3). Kegiatan hari ke-3 berhitung dengan kerikil.

4). Kegiatan hari ke-4 berhitung dengan kapur tulis.

5). Kegiatan hari ke-5 berhitung dengan biji-bijian.

Page 26: 79358293 Contoh Lap Pkp

2. Siklus pertama

Dari hasil pelaksanaan siklus pertama ditemukan masih rendahnya minat berhitung anak

dengan bermain puzzle. Hal tersebut dikarenakan situasi ruangan yang kurang menyenangkan

bagi anak. Media pembelajaran yang kurang memadai sehingga tidak mencukupi untuk semua

anak, potongan gambar puzzle yang rumit membuat anak malas untuk mengerjakan, anak belum

memanfaatkan puzzle secara maksimal, serta kurangnya motivasi dari guru terhadap minat anak

tidak diperhatikan. Hal ini dapat terlihat pada tabel data hasil pembelajaran siklus I berikut :

Page 27: 79358293 Contoh Lap Pkp

Tabel 4.2

Tabel Data Hasil Nilai Pembelajaran Siklus I Kelompok B

Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

No Nama Anak

Hasil Anak Siklus I

Ket. I II III IV V

o √ ● o √ ● o √ ● o √ ● o √ ●

Anisa Ahsana N. √ √ √ √ √

Awaludin Ridho U.

√ √ √ √ √

Alvin Mustofa L. √ √ √ √ √

Andara Diva A. √ √ √ √ √

Bareta Kartika C.

√ √ √ √ √ √

Dinta Cantika F. √ √ √ √ √

Fuad Maskuni √ √ √ √ √

Friska Dwi A. √ √ √ √ √

Iktifa R. √ √ √ √ √

10. Khoirul S. √ √ √ √ √

11. M.Candra J. √ √ √ √ √

12. Masruri A. √ √ √ √ √

13. Nadia A. √ √ √ √ √

14. Putri A. √ √ √ √ √

15. Ridwan N. √ √ √ √ √

16. Rahmat I. √ √ √ √ √

17. Rio F. √ √ √ √ √

18. Sindi S. √ √ √ √ √

19. Tegar G. √ √ √ √ √

20. Z. Della S. √ √ √ √ √

21. Niansa √ √ √ √ √

Page 28: 79358293 Contoh Lap Pkp

Jumlah14

5 2 9 8 4 8 9 4 610

5 411

6

Keterangan :

o = kurang

√ = cukup

• = kurang

Page 29: 79358293 Contoh Lap Pkp

Tabel 4.4

Ringkasan Hasil Nilai Pembelajaran Siklus I Kelompok B

Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

Hari ke

Jenis Kegiatan PrasiklusHasil Anak Jumla

h Anako √ •

1. Membongkar dan memasang puzzle menjadi bentuk yang utuh.

14 5 2 21

2. Menghitung potongan-potongan gambar puzzle.

9 8 4 21

3. Menyusun kepingan puzzle berdasarkan konsep bilangan 1-8.

8 9 4 21

4. Mencari satu bagian puzzle yang hilang.

6 10 5 21

5. Mencari dan memasang puzzle yang diacak.

4 11 6 21

Dari tabel 4.4 dalam kegiatan siklus pertama di atas maka dapat disimpulkan tentang

ketercapaian indikator yang ditentukan dalam bentuk prosentase. Adapun rincian perbaikan

kegiatan dalam lima hari tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan hari ke-1 yang nilainya baik ada 2 anak (10%), yang nilainya cukup 2 anak (25%), dan

yang kurang ada 14 anak (65%).

2. Kegiatan hari ke-2 yang nilainya baik ada 4 anak (20%), yang nilainya cukup 8 anak (40%) dan

yang nilainya kurang kurang ada 9 anak (40%).

3. Kegiatan hari ke-3 yang nilainya baik ada 4 anak (20%), yang nilainya cukup ada 9 anak (40%),

dan yang nilainya kurang ada 8 anak (40%).

4. Kegiatan hari ke-4 yang nilainya baik ada 5 anak (25%), yang nilainya cukup ada 10 anak

(50%), dan yang nilainya kurang ada 6 anak (25%).

5. Kegiatan hari ke-5 yang nilainya baik ada 6 anak (30%), yang nilainya cukup ada 11 anak

(55%), dan yang nilainya kurang ada 4 anak (15%).

Page 30: 79358293 Contoh Lap Pkp

Grafik 4.1

Grafik Hasil nilai Pembelajaran Siklus 1 Kelompok B

Ta

man Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

Keterangan :

1). Kegiatan hari ke-1 membongkar dan memasang puzzle menjadi bentuk yang utuh.

2). Kegiatan hari ke-2 menghitung potongan-potongan gambar puzzle.

3). Kegiatan hari ke-3 menyusun kepingan puzzle berdasarkan konsep bilangan 1-8.

4). Kegiatan hari ke-4 mencari satu bagian puzzle yang hilang.

5). Kegiatan hari ke-5 mencari dan memasang puzzle yang diacak.

3. Siklus kedua

Page 31: 79358293 Contoh Lap Pkp

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berhitung dengan bermain puzzle pada

anak kelompok B Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip sudah dinyatakan berhasil sesuai

dengan indikator yang ditentukan. Keberhasilan tersebut diupayakan guru dalam persiapannya

memilih metode pembelajaran yang tepat, alat peraga yang memadai, situasi yang kondusif, serta

motivasi yang sangat berperan dalam tujuan pembelajaran. Data keberhasilan dapat dilihat pada

tabel data hasil pembelajaran Siklus II sebagai berikut :

Page 32: 79358293 Contoh Lap Pkp

Tabel 4.5

Tabel Data Hasil Nilai Pembelajaran Siklus II Kelompok B

Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

No Nama Anak

Hasil Anak Siklus I

Ket. I II III IV V

o √ ● o √ ● o √ ● o √ ● o √ ●

Anisa Ahsana N.

√ √ √ √ √

Awaludin Ridho U.

√ √ √ √ √

Alvin Mustofa L. √ √ √ √ √

Andara Diva A. √ √ √ √ √

Bareta Kartika C.

√ √ √ √ √ √

Dinta Cantika F. √ √ √ √

Fuad Maskuni √ √ √ √ √ √

Friska Dwi A. √ √ √ √ √

Iktifa R. √ √ √ √

10. Khoirul S. √ √ √ √ √

11. M.Candra J. √ √ √ √ √ √

12. Masruri A. √ √ √ √ √ √

13. Nadia A. √ √ √ √

14. Putri A. √ √ √ √ √

15. Ridwan N. √ √ √ √ √ √

16. Rahmat I. √ √ √ √

17. Rio F. √ √ √ √ √ √

18. Sindi S. √ √ √ √

19. Tegar G. √ √ √ √ √

20. Z. Della S. √ √ √ √ √

21. Niansa √ √ √ √ √ √

Page 33: 79358293 Contoh Lap Pkp

Jumlah 411

6 410

7 210

9 2 712

1 317

Keterangan :

1). Kegiatan hari ke-1 membongkar dan memasang puzzle sesuai dengan pasangannya.

2). Kegiatan hari ke-2 memasangkan puzzle dengan mencari 2 bagian yang hilang.

3). Kegiatan hari ke-3 lomba memasangkan puzzle dengan mencari lambang bilangan 1-8 di

belakang gambar puzzle.

4). Kegiatan hari ke-4 mencari dan memasang puzzle yang diacak hingga berbentuk puzzle yang

utuh.

5). Kegiatan hari ke-5 menjiplak bentuk puzzle pada lembar kegiatan dan mewarnainya.

B. Pembahasan dari Setiap Siklus

1. Pra Siklus

Berdasarkan pelaksanaan prasiklus terlihat bahwa :

a. Suasana pembelajaran khususnya pembelajaran kognitif anak masih terlihat kurang aktif. Anak-

anak malas dan kurang senang mengerjakan kegiatan berhitung. Anak-anak malas dan kurang

senang mengerjakan kegiatan berhitung. Anak kurang suka dengan metode dan media yang

digunakan oleh guru.

b. Pada kenyataannya anak belum bisa memahami harapan dari guru yaitu kreatif dan terampil

dalam kegiatan berhitung. Anak masih menggantungkan menyelesaikan tugas berhitung kepada

bimbingan guru satu persatu.

c. Anak merasa bosan dengan kegiatan berhitung. Media dan sumber belajar yang digunakan

kurang menarik minat anak.

d. Dorongan serta motivasi yang dibutuhkan anak kurang.

2. Siklus pertama

a. Suasana pembelajaran ada perubahan yang semula anak ramai sendiri sekarang sudah lebih

aktif. Anak sudah bisa memusatkan perhatian keinginan guru. Meskipun media yang digunakan

untuk kegiatan berhitung masih bersifat sederhana, anak sudah mampu memusatkan perhatian

dalam proses pembelajaran. Hal itu disebabkan karena pembelajaran yang diberikan guru

dianggap unik.

Page 34: 79358293 Contoh Lap Pkp

b. Dalam kegiatan berhitung semua anak aktif bersama-sama menyelesaikan tugas berhitung

dengan semampunya. Tetapi hasil yang diharapkan belum dapat terpenuhi karena anak belum

terbiasa dengan kegiatan berhitung.

c. Kemampuan menyelesaikan tugas berhitung masih bervariasi, ada anak yang menyelesaikan

tugas dengan cepat dan tepat, tetapi masih ada juga anak yang kurang tepat.

3. Siklus kedua

a. Suasana pembelajaran pada siklus kedua sudah menyenangkan, karena ada keseimbangan antara

media yang digunakan oleh guru dengan keaktifan anak dalam meningkatkan pembelajaran.

b. Dalam kegiatan berhitung mengalami kemajuan, anak-anak dapat berkreasi sesuai keinginan

guru.

c. Kemampuan menyelesaikan tugas berhitung lebih lancar dan cepat dari waktu yang ditentukan.

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Nilai Pembelajaran Siklus II Kelompok B

Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

Hari ke

Jenis Kegiatan PrasiklusHasil Anak Jumla

h Anako √ •

1. Membongkar dan memasang puzzle sesuai dengan pasangannya.

14 5 2 21

2. Memasangkan puzzle dengan mencari 2 bagian yang hilang.

9 8 4 21

3.

Lomba memasangkan puzzle dengan mencari lambang bilangan 1-8 di belakang gambar puzzle.

8 9 4 21

4. Mencari dan memasang puzzle yang diacak hingga membentuk puzzle yang utuh.

6 10 5 21

5. Menjiplak bentuk puzzle pada lembar kegiatan dan mewarnai.

4 11 6 21

Page 35: 79358293 Contoh Lap Pkp

Dari tabel 4.6 dalam kegiatan siklus kedua di atas maka dapat disimpulkan tentang

ketercapaian indikator yang ditentukan dalam bentuk prosentase. Adapun rincian perbaikan

sebagai berikut :

1. Kegiatan hari ke-1 dari 21 anak yang nilainya baik ada 6 anak (30%), yang nilanya cukup ada 11

anak (55%), dan yang nilanya kurang ada 4 anak (15%).

2. Kegiatan hari ke-2 dari 21 anak yang nilainya baik ada 7 anak (35%), yang nilainya cukup 10

anak (50%) dan yang nilainya kurang ada 4 anak (15%).

3. Kegiatan hari ke-3 dari 21 anak yang nilainya baik ada 9 anak (45%), yang nilainya cukup ada

10 anak (50%), dan yang nilainya kurang ada 2 anak (5%).

4. Kegiatan hari ke-4 dari 21 anak yang nilainya baik ada 12 anak (60%), yang nilainya cukup ada

7 anak (35%), dan yang nilainya kurang ada 2 anak (5%).

5. Kegiatan hari ke-5 dari 21 anak yang nilainya baik ada 17 anak (80%), yang nilainya cukup ada

3 anak (15%), dan yang nilainya kurang ada 1 anak (5%).

Grafik 4.3

Grafik Hasil nilai Pembelajaran Siklus II Kelompok B

Ta

man Kanak-kanak Pertiwi 1 Banyurip

Page 36: 79358293 Contoh Lap Pkp
Page 37: 79358293 Contoh Lap Pkp

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada kegiatan pembelajaran berhitung

dengan media puzzle pada anak Kelompok B di TK Pertiwi 1 Banyurip, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan media puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

2. Penjelasan dan peragaan guru akan mudah dipahami anak bila anak diberi kesempatan langsung

berhitung-hitung dengan bendanya dan diberi kesempatan untuk bertanya.

3. Kemampuan kognitif anak dengan bermain puzzle dapat ditingkatkan dengan memberi motivasi

dan media yang bervariasi dan langsung dapat disentuh oleh anak.

4. Kegiatan pembelajaran anak akan tidak membosankan bila dilakukan dengan situasi yang

menyenangkan atau tidak tertekan dengan keinginan guru untuk pencapaian indikator karena

sesuai prinsip belajar di TK yaitu belajar seraya bermain.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari pelaksanaan observasi kemampuan kognitif anak dengan

media bermain puzzle pada anak kelompok B di TK Pertiwi 1 Banyurip, maka dikemukakan

saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Guru dalam menjelaskan materi kepada anak hendaknya memberi kesempatan pada anak untuk

bertanya.

b. Guru hendaknya memberi motivasi belajar dalam setiap kegiatan pembelajaran.

c. Guru hendaknya menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan minat anak.

d. Guru jangan membiarkan anak melakukan kegiatan pembelajaran tanpa bimbingan.

2. Bagi Sekolah

a. Proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rancangan kegiatan.

b. Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal sesuai indikator.

c. Kualitas pembelajaran semakin meningkat.

Page 38: 79358293 Contoh Lap Pkp

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Sujiono, Yuliana Nurani. 2004. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka.

Montolalu. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wardhani, IGAK, Wihardit Kuswaya. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.

Jakarta : Universitas Terbuka.

William, Anne D. 2007. Jigsawa Puzzles a Brief History from the 17605 to Modern Day Puzzle

Markers. (http://jigsaw-puzzle.org/jigsaw-puzzle-historyy.html).

Puzzle.2007. (http://en.wikipedia.org/wiki/whodunit).

Puzzle.2011. (http://en.wikipedia..org/wiki/file:jigsawpuzzling.at.ocp.jpg)

Page 39: 79358293 Contoh Lap Pkp

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BERPERAN SEBAGAI

PENILAI DALAM PENYELENGGARAAN PKP

Kepada Yth.

Kepala UPBJJ UT 44 Surakarta

Di Surakarta

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : SRI INDARTI, S.P.d

NIP : 19630806 198303 2 006

Tempat mengajar : TK Pertiwi 1 Banaran

Alamat Sekolah : Banaran, Sambungmacan, Sragen

Menyatakan bersedia berperan sebagai penilai dalam pelaksanaan PKP atas nama :

Nama : DWI GINARSIH

NIM : 821 158 079

Tempat mengajar : TK Pertiwi 1 Banyurip

Alamat Sekolah : Gondangkalang, Banyurip, Sambungmacan, Sragen

Demikian surat pernyataan ini kami buat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui

Kepala TK Pertiwi 1 Banyurip

Sambungmacan, Oktober 2011

Penilai 1

Page 40: 79358293 Contoh Lap Pkp

TRI WAHYUNI, S.Pd. SRI INDARTI, S.Pd.

NIP.19630806 198303 2 006

REFLEKSI HARI PERTAMA

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan inti di Rencana Kegiatan . Harian

(RKH) Siklus II yaitu membongkar dan memasang puzzle. Dari hasil refleksi dalam memasang

puzzle anak agak kesulitan dalam memasangkan puzzle sesuai pasangannya, sehingga hasil

belum maksimal.

Page 41: 79358293 Contoh Lap Pkp

REFLEKSI HARI KEDUA

Pada kegiatan berhitung dengan bermain puzzle berkat bimbingan, dan motivasi guru

mulai ada peningkatan dibanding kegiatan pada Rencana Kegiatan Harian satu, upaya

meningkatkan hasil yang lebih baik perlu adanya pengulangan perbaikan pada siklus ketiga.

Page 42: 79358293 Contoh Lap Pkp

REFLEKSI HARI KETIGA

Pada kegiatan yang ada di Rencana Kegiatan Harian (RKH) ketiga Siklus II ini sudah

menampakkan hasil, maka guru berusaha menambah kegiatan bermain puzzle yang bervariasi

yang telah tersedia pada kegiatan pembelajaran hari ketiga ini. Guru hares selalu membimbing

anak supaya mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan indikator yang ditentukan.

Page 43: 79358293 Contoh Lap Pkp

REFLEKSI HARI KEEMPAT

Pada kegiatan yang ada di Rencana Kegiatan Harian (RKH) keempat Siklus II ini

semakin ada peningkatan berkat usaha guru yang membimbing dan memilih metode

pembelajaran yang sesuai dengan minat anak, sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Pada

rencana kegiatan hari kelima siklus II nanti dilanjutkan kegiatan menjiplak bentuk puzzle pada

lembar kegiatan dan mewarnainya.

Page 44: 79358293 Contoh Lap Pkp

REFLEKSI HARI KELIMA

Dari berbagai metode dan bimbingan serta usaha keras guru dalam perbaikan

pembelajaran pada Rencana Kegiatan Harian (RKH) hari pertama sampai kegiatan hari kelima

dalam kegiatan berhitung dengan bermain puzzle memperoleh hasil yang maksimal sesuai

indikator yang ditentukan. Dengan demikian perbaikan terhadap upaya peningkatan kognifif

anak dalam berhitung dengan menggunakan media puzzle pada anak kelompok B TK Pertiwi 1

Sambungmacan dinyatakan berhasil. Keberhasilan dalam pembelajaran tersebut untuk

dikembangkan pada kegiatan pembelajaran yang lainnya serta dapat dikembangkan pada

kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Posted 8th November 2011 by Agus Ansori 0

Add a comment Loading Send feedback