773be3da77e9ec68

download 773be3da77e9ec68

of 282

Transcript of 773be3da77e9ec68

  • i

    i

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN

    PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL

    BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II

    SMP N 1 BRINGIN

    SKRIPSI

    Oleh

    Nur Arifah Fijaryati

    NPM 09310221

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM

    IKIP PGRI SEMARANG

    2013

  • ii

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN

    PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL

    BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II

    SMP N 1 BRINGIN

    Skripsi

    Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang

    Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

    Program Sarjana Pendidkan Matematika

    Oleh

    Nur Arifah Fijaryati

    NPM 09310221

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM

    IKIP PGRI SEMARANG

    2013

  • iii

    Halaman Persetujuan

    Skripsi berjudul

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN

    PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL

    BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II

    SMP N 1 BRINGIN

    Yang disusun oleh

    Nur Arifah Fijaryati

    NPM 09310221

    telah disetujuidan siap untuk diujikan.

    Semarang, 11 November 2013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Suyono Wiryoatmojo. M.Pd Ali Shodiqin. S.Si.M.Si

    NPP.093802196 NPP.108101286

  • iv

    Halaman Pengesahan

    Skripsi berjudul

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN

    PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL

    BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II

    SMP N 1 BRINGIN

    Yang dipersiapkan dan disusun oleh

    Nur Arifah Fijaryati

    NPM 09310221

    telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

    pada hari Jumat, 22 November 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Pendidikan

    Panitia Ujian

    Ketua Sekretaris

    Drs. Nizaruddin, M. Si. Dr. Rasiman, M. Pd.

    NIP. 196803251994031004 NIP. 195602181986031001

    Anggota Penguji

    1. Dr. Suyono Wiryoatmojo. M.Pd. (...........) NPP.093802196

    2. Ali Shodiqin. S.Si.M.Si ( ......... ) NPP.108101286

    3. Drs. Sutrisno, S.E.,M.M.,M.Pd. ( ........... ) NIP. 196011211987031001

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Nur Arifah Fijaryati

    Tempat Tanggal Lahir: Kab. Semarang, 06 Januari 1992

    NPM : 09310221

    Fakultas : FPMIPA

    Program Studi : Pendidikan Matematika

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar

    merupakan hasil karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari karya ilmiah

    lain. Kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai

    dengan tata cara penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

    Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian

    hari terbukti atau dibuktikan bahwa skripsi ini bukan merupakan karya asli saya

    sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

    yang telah saya peroleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Semarang, 25 November 2013

    Yang membuat pernyataan,

    Nur Arifah Fijaryati

  • vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO:

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-

    Baqarah : 286)

    Anak muda yang akan sukses semuda mungkin, bukan yang sulit memulai, tetapi yang

    tidak bisa berhenti mencoba. (Mario Teguh)

    Waktu adalah aset yang teramat berharga. Seinci waktu adalah seinci emas, tetapi kita

    tidak dapat membeli seinci waktu dengan seinci emas.

    There is a will, there is a way dimana ada kemauan, pasti ada jalan.

    La tahzan innallahha maana jangan bersedih, karena ALLAH bersama kita.

    Berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik, dan dengan hati ikhlas.

    Serahkan semua hasilnya hanya kepada ALLAH SWT, karena ALLAH tidak

    memberikan apa yang kita harapkan tetapi memberikan apa yang kita butuhkan. Dan

    ALLAH Maha tau yang terbaik untuk hambaNYA.

  • vii

    PERSEMBAHAN:

    Alkhamdulillah segala piji syukur hanya milik ALLAH SWT. Atas segala limpahan

    Rahmat, Hidayah, dan Kasih sayangNYA semua menjadi terasa ringan dan mudah. Dengan

    penuh rasa syukur atas semua nikmat yang diberikan ALLAH SWT kepada penulis,

    kupersembahkan karya skripsi ini untuk:

    Kedua orang tuaku tersayang. Jiwa dan ragaku, semangat hidupku. Yang telah

    memberikan segalanya kepaadaku, kasih sayang, cinta, pengorbanan yang tiada

    batasnya, doa yang tak pernah terputus, serta kebahagiaan yang kalian korbankan demi

    Ananda. Semoga karya ini bisa menjadi bukti bakti Ananda kepada Bapak dan Ibu,

    serta bukti untuk mewujudkan impian Bapak.

    Kepada adikku tercinta, yang sudah memberikannku banyak pelajaran dalam menjalani

    hidup ini, motivasi, semangat, kesabaran, keikhlasan, ketulusan, dan pengorbanan.

    Kepada om dan bulikku yang sudah memberikan aku bnyak hal selama menuntut ilmu di

    semarang. Memberikan ilmu dunia dan ilmu akhirat yang teramat berharga,

    mengajarkanku tentang arti perjuangan, keikhlasan, ketulusan, kesabaran, pengorbanan,

    serta doa dan semangat yang tiada henti.

    Kepada semua pendidikku dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, yang

    dengan sabar dan tulus dalam mendidik dan memberikan ilmunya.

    Kepada kakak-kakak sepupuku, dan kakak-kakak angkatku yang menjadi pendengar

    setiaku dalam setiap keluh kesahku, menjadi penasehat, dan penyemangatku.

    Sahabat-sahabat tercintaku (Erma, Ratih, Ita, Nia, Ummi, Faqih, Arief, Hanifah, dll)

    yang senantiasa menemani dikala suka dan duka, mendengar semua keluh kesahku,

    memberikan motivasi, semangat, dukungan, doa dan selalu memberikan bantuan dengan

    kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan.

    Teman-teman Pendidikan Matematika, khususnya kelas F angkatan 2009 yang sudah

    menjadi keluarga baruku, yang memberi motivasi, pengalaman, serta kenangan-kenangan

    indah yang takkan pernah ku lupakan.

    Almamater IKIP PGRI Semarang.

    Yang terakhir, kepada segenap pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.

  • viii

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

    DAN PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL

    BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II

    SMP N 1 BRINGIN

    Nur Arifah Fijaryati

    Prodi Pendidikan Matematika

    IKIP PGRI Semarang, Jl.Sidodadi Barat

    [email protected]

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar

    siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS

    dan Picture And Picture berbantu LKSpada materi Bangun Datar Segi empat

    SMP Kelas VII.

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bringin

    tahun ajaran 2012/2013. Dengan menggunakan teknik pemilihan secara acak

    terpilih VII D sebagai kelas kontrol, VII C sebagai kelas eksperimen 1 dan VII B

    sebagai kelas eksperimen 2. Analisis datanya meliputi: (1) Analisis data uji coba;

    (2) Analisis data awal; (3) Analisis data akhir.

    Hasil penelitian ini meliputi: (1) Hasil uji anava diperoleh Fhitung = 23,20897

    dan Ftabel = 3,103, karena Fhitung lebih dari Ftabel maka H0 ditolaksehingga terdapat

    perbedaan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2,

    dan kelas kontrol; (2) Hasil uji t diperoleh thitung = 4,8470 dan ttabel = 1,671, karena

    thitung lebih dari ttabel makaH0 ditolak sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar

    siswa kelas eksperimen 1 lebih baik daripada kelas kontrol; (3) Hasil uji t

    diperoleh thitung = 6,1927 dan ttabel = 1,671, karena thitung lebih dari ttabel makaH0 ditolak sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen 2

    lebih baik daripada kelas kontrol; (4) Hasil uji t dua pihak diperoleh thitung = -

    1,5789 dan ttabel = 2,002, karena -ttabel kurang dari thitungkurang dari ttabelmaka H0 diterimasehingga tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

    eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.

    Kesimpulannya adalah rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan

    model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS dan Picture And Picture

    berbantu LKS lebih baik daripada kelas konvensional berbantu LKS pada siswa

    SMP Kelas VII. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

    materi dan lokasi penelitian yang berbeda.

    Kata kunci : efektifitas pembelajaran, model pembelajaran Guided

    NoteTaking, model pembelajaran Picture And Picture

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa

    terima kasih kepada semua pihak yang memberikan arahan, bimbingan dan

    petunjuk dalam penyusunan karya ilmiah ini, dengan segala kerendahan hati

    diucapkan terimakasih kepada:

    1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang

    2. Drs. Nizaruddin, M.Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang.

    3. Dr.Rasiman, M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan matematika

    FPMIPA IKIP PGRI Semarang.

    4. Dr. Suyono Wiryoatmojo. M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah

    memberikan arahan dan bimbingan hingga laporan ini selesai.

    5. Ali Shodiqin. S.Si.M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan dan masukan hingga laporan ini selesai

    6. Suryani S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika kelas VII SMP

    Negeri 1Bringin.

    7. Siswa kelas VII B, VII C, VII D, dan VII F tahun pelajaran 2012/2013 yang

    juga telah membantu memberikan informasi yang saya butuhkan guna

    melengkapi data penelitian.

    8. Ayah dan ibu serta segenap keluarga yang dengan sabar telah membimbing,

    mendoakan, memotivasi, memberi kepercayaan, bantuan moril dan materil

    demi kesuksesan ananda.

    9. Rekan-rekan mahasiswa jurusan pendidikan matematika IKIP PGRI

    Semarang angkatan 2009 khususnya kelas F tercinta.

    10. Sahabat-sahabat saya tercinta yang sabar dan senantiasa membantu,

    memotivasi dan sabar dalam mengingatkan saya.

    11. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

    penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

  • x

    Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya

    membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

    Terbesit harapan semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya

    bagi calon atau guru-guru matematika dalam upaya meningkatkan kualitas

    pembelajaran dan hasil belajar siswa.Amin.

    Semarang, 25 November 2013

    Penulis

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

    SURAT PERNYATAAN............................................................................... .... v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

    ABSTRAK ..................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

    BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    A. Latar Belakang .................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalahan ......................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

    E. Penegasan Istilah............................................................................... 6

    BAB II.TELAAH PUSTAKA ......................................................................... 10

    A. Landasan Teori .................................................................................. 10

    B. Kerangka Berfikir .............................................................................. 24

    C. Hipotesis .................................................................................................. 25

    BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 27

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 27

    B. Subjek (Populasi dan Sampel) ......................................................... 27

    C. Penarikan Sampel ............................................................................ 27

    D. Variabel Penelitian .......................................................................... 28

    E. Desain Eksperimen .......................................................................... 28

    F. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 29

  • xii

    G. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 30

    H. Instrumen Penelitian ........................................................................ 30

    I. Metode Analisis Data ....................................................................... 35

    BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................... 46

    A. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ................................................... 46

    a. Validitas Soal ............................................................................... 47

    b. Reliabilitas Soal ................................................................................ 48

    c. Taraf Kesukaran .......................................................................... 49

    d. Daya Beda ................................................................................... 50

    e. Penentuan Instrumen Penelitian .................................................... 51

    B. Analisis Data Hasil Penelitian ......................................................... 51

    1. Analisis Awal ................................................................................... 52

    2. Analisis Akhir ................................................................................. 55

    BAB V. PEMBAHASAN ............................................................................... 57

    SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 61

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 64

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 : Daftar Hasil Uji Validitas Soal

    Tabel 4.2 : Daftar Hasil Uji Reliabilitas Soal

    Tabel 4.3 : Daftar Hasil Uji Taraf Kesukaran

    Tabel 4.4 : Daftar Hasil Uji Daya Pembeda

    Tabel 4.5 : Daftar Hasil Analisis Instrumen Penelitian

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1a : Daftar Nama Uji Coba

    Lampiran 1b : Daftar Nama Kelas Eksperimen 1

    Lampiran 1c : Daftar Nama Kelas Eksperimen 2

    Lampiran 1d : Daftar Nama Kelas Kontrol

    Lampiran 1e : Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen 1

    Lampiran 1f : Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen 2

    Lampiran 1g : Daftar Nilai Awal Kelas Kontrol

    Lampiran 2 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba

    Lampiran 3 : Soal Uji Coba

    Lampiran 4 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba

    Lampiran 5a : RPP Kelas Eksperimen 1

    Lampiran 5b : RPP Kelas Eksperimen 2

    Lampiran 5c : RPP Kelas Kontrol

    Lampiran 6a : LKS Kelas Eksperimen 1

    Lampiran 6b : LKS Kelas Eksperimen 2

    Lampiran 6c : LKS Kelas Kontrol

    Lampiran 7 : Uraian Materi Bangun Datar Segi Empat

    Lampiran 8 : Kisi-Kisi Soal Evaluasi

    Lampiran 9 : Soal Evaluasi

    Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi

    Lampiran 11 : Daftar Nilai Kelas Uji Coba

    Lampiran 11a : Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran,

    dan Daya Beda (Ms. Excel)

    Lampiran 11b : Perhitungan Validitas Butir Soal (Manual)

    Lampiran 11c : Perhitungan Reliabilitas Item Soal Uji Coba (Manual)

    Lampiran 11d : Perhitungan Tingkat Kesukaran (Manual)

    Lampiran 11e : Perhitungan Daya Pembeda (Manual)

    Lampiran 12a : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 1

    (Ms.Excel)

    Lampiran 12b : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 1 (Manual)

    Lampiran 13a : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 2

    (Ms.Excel)

    Lampiran 13b : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 2 (Manual)

    Lampiran 14a : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol (Ms.Excel)

    Lampiran 14b : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol (Manual)

    Lampiran 15a : Uji Homogenitas Data Awal (Ms.Excel)

    Lampiran 15b : Uji Homogenitas Data Awal (Manual)

  • xv

    Lampiran 16a : Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen 1

    Lampiran 16b : Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen 2

    Lampiran 16c : Daftar Nilai Akhir Kelas Kontrol

    Lampiran 17a : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen 1 (Ms.

    Excel)

    Lampiran 17b : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen 1

    (Manual)

    Lampiran 18a : Uji Normalitas Data akhir Kelas Eksperimen 2 (Ms.

    Excel)

    Lampiran 18b : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen 2

    (Manual)

    Lampiran 19a : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol (Ms. Excel)

    Lampiran 19b : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol (Manual)

    Lampiran 20a : Anava Satu Arah Data Akhir (Ms. Excel)

    Lampiran 20b : Anava Satu Arah Data Akhir (Manual)

    Lampiran 21 : Analisis Hipotesis 2

    Lampiran 22 : Analisis Hipotesis 3

    Lampiran 23 : Analisis Hipotesis 4

    Lampiran 24 : Tabel Uji F

    Lampiran 25 : Tabel Chi-Kuadrat

    Lampiran 26 : Tabel Lilifors

    Lampiran 27 : Tabel Z

    Lampiran 28 : Tabel Uji-t

    Lampiran 29 : Tabel r Product Moment

    Lampiran 30 : Rekapitulasi Bimbingan Skripsi

    Lampiran 31 : Surat Ijin Penelitian

    Lampiran 32 : Surat Keterangan Penelitian

  • 1

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Peran pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan

    meningkatkan taraf hidup yang lebih baik sangatlah besar. Pada saat ini

    pendidikan lebih diutamakan. Dalam persaingan pasar yang sedang terjadi,

    yang berpendidikan lebih tinggi yang diutamakan. Bahkan tidak hanya dengan

    modal pendidikan yang lebih tinggi saja yang diutamakan. Tetapi, juga yang

    mempunyai prestasi, cerdas, dan kemampuan berfikir yang berbeda dengan

    yang lain adalah yang menentukan besar kecilnya peluang mereka untuk

    meningkatkan kesjahteraan dan taraf kehidupan mereka.

    Ada banyak permasalahan yang terdapat dalam peningkatan

    pendidikan saat ini. Saat ini pendidikan di Indonesia sangatlah

    memprihatinkan. Permasalahan yang dari tahun ke tahun semakin bertambah.

    Apa lagi pada pendidikan formal. Rendahnya mutu pendidikan formal pada

    setiap jenjang pendidikan adalah masalah yang utama yang dihadapi bangsa

    Indonesia. Terutama pada pendidikan matematika. Matematika merupakan

    salah satu mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Seringkali siswa

    manganggap matematika adalah pelajaran yang paling membingungkan.

    Sehingga siswa merasa malas untuk mengikuti pelajaran. Bahkan tidak sedikit

    pula yang rela tidak masuk sekolah dan ketinggalan mata pelajaran yang lain

    karena adanya pelajaran matematika pada hari itu. Padahal matematika

    merupkan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dalam setiap jenjang

    pendidikan. Karena matematika merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan

    dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika

    terjadi karena masih kurangnya kemampuan berfikir kreatif siswa. Ini ditandai

    oleh siswa yang jarang mengajukan pertanyaan dikarenakan guru yang

    monoton dengan menggunkan metode ceramah pada saat proses belajar

  • 2

    mengajar berlangsung. Dengan metode monoton seperti ceramah

    mengakibatkan siswa tidak mempunyai gagasan ataupun ide dalam

    memecahkan suatu masalah. Khususnya pada saat aktifitas didalam kelas

    mengenai materi bangun datar.

    Dalam mempelajari matematika selalu berkenaan dengan ideide

    abstrak yang diberi simbolsimbol itu tersusun secara hirarkis dan penalaran

    yang deduktif, sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental

    yang tinggi. Belajar matematika haruslah bertahap dan berurutan serta

    mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu. Untuk mengubah

    kebencian siswa terhadap matematika menjadi kesenangan siswa, metodologi

    pengajaran merupakan hal yang terpenting dalam dalam proses pembelajaran

    matematika.

    Metodologi merupakan metode dan tehnik yang dilakukan guru

    dalam melakukan interaksi dengan siswa agar bahan pengajaran dikuasai

    siswa sehingga siswa memahami tujuan pengajaran. Guru dituntut untuk lebih

    menguasai model-model pembelajaran, agar guru dapat memilih model yang

    tepat sesuai dengan materi dan kondisi siswanya. Hal ini bertujuan supaya

    dalam menyampaikan materi guru dapat menggunakan model yang lebih

    bervariasi. Sehingga siswa akan lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran,

    khsusnya pada pelajaran matematika. Dibutuhkan kerja keras dan kreatifitas

    tinggi untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

    matematika.

    Didalam proses pembelajaran siswa guru perlu menerapkan model

    pembelajaran yang bisa menumbuhkan keaktifan dan perhatian dari siswa.

    Dengan sedikit mengadakan variasi pada metode ceramah yang biasa

    dilakukan guru, memberikan sedikit sentuhan pada metode cramah agar siswa

    tidak bosen, memberikan sedikit tantangan kepada siswa supaya siswa

    memperhatikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan model

    pembalajaran Guided Note Taking dan Picture And Picture. Peneliti memilih

    kedua model pembelajaran ini karena dengan dua model pembelajaran

    memiliki banyak kelebihan yang akan mendorong siswa untuk lebih

  • 3

    memperhatikan dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Model

    pembelajaran Guided Note Taking atau biasanya disebut dengan catatan

    terbimbing adalah dimana metode catatan terbimbing model pembelajaran

    yang dikembangkan dari metode ceramah agar dari metode ceramah tersebut

    guru mendapatkan perhatian siswa. Sehingga dengan model ini secara tidak

    langsung menuntut siswa untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh

    guru. Sedangkan model pembelajaran Picture And Picture adalah model

    pembelajaran yang menggunakan gambar yang berhubungan dengan materi

    sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dimana setelah guru

    menunjukkan gambargambar tersebut, guru menunjuk atau memanggil siswa

    secara bergantian untuk memasangkan gambar sehingga gambargambar

    menjadi urutan yang logis atau menjadi bentuk gambar yang utuh seperti yang

    dicontohkan oleh guru.

    Dengan kedua model pembelajaran tersebut, diharapkan dapat

    menambah motivasi dan semangat siswa dalam proses pembelajaran. Kerena

    kedua model pembelajaran tersebut cukup menarik untuk digunakan, dan

    membuat siswa tidak merasa bosan. Siswa juga akan dengan mudah menerima

    materi yang telah disampaikan oleh guru.

    Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Faiqotul

    Kamaliyah, (2011 : 82) yang berjudul Penerapan Model Pembelajran Active

    Learning tipe Guided Note Taking dengan pemanfaatan LKPD Dalam

    Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Materi Irisan dan

    Gabungan Bagi peserta didik Kelas VII B MTs Mafatihut ThullabanNawawi

    Surodadi Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 menyatakan bahwa

    pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Guided note taking

    dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada pembelajaran matematika

    materi irisan dan gabungan semester genap kelas VII B MTs. Mafatihut

    Thullab An-Nawawi tahun pelajaran 2010/2011. (didokumentasikan di

    perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Fakultas Tarbiyah

    Semarang 2011)

  • 4

    Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Rahmat Fuzi

    (2012 : 8) yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Picture And

    Picture Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi siswa kelas VIII D

    SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

    pembelajaran kooperatif Picture And Picture dapat meningkatkan motivasi

    belajar biologi siswa sebesar 35,97% di kelas VIII D SMP Negeri 14

    Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. (didokumentasikan di perpustakaan

    Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    2012).

    Pada penelitian tersebut adalah penelitian pada mata pelajaran

    Biologi, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada mata

    pelajaran matematika mengenai penggunaan model pembelajaran Picture And

    Picture.

    Sedangkan disini yang menjadi masalah bagi penulis adalah

    bagaimana efektivitas model pembelajaran Guided Note Taking dan Picture

    And Picture dengan berbantu LKS yang dilihat dari hasil belajar siswa pada

    materi bangun datar. Masalah inilah yang ingin peneliti pecahkan.

    Berdasarkan uraian latar belakang masalah, penulis melakukan

    penelitian dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Guided Note Taking

    Dan Picture And Picture Berbantu LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas

    VII Semester II SMP N 1 Bringin.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji

    dalam penelitian ini ada 4 masalah yaitu:

    1. Apakah terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran tipe Guided

    Note Taking dan model pembelajaran tipe Picture and Picture

    berbantu LKS danmodel pembelajaran konvensional.

    2. Manakah yang lebih efektif, model pembelajaran Guided Note Taking

    berbantu LKS ataumodel pembelajaran konvensional.

  • 5

    3. Manakah yang lebih efektif, model pembelajaran Picture and Picture

    berbantu LKS atau model pembelajaran konvensional.

    4. Manakah yang lebih efektif, model pembelajaran Guided Note

    Takingatau model pembelajaran Picture and Picture berbantu LKS.

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan efektifitas model pembelajaran

    Guided Note Taking berbantu LKS dan model pembelajaran Picture And

    Picture berbantu LKS dengan siswa yang belajar dengan menggunakan

    model pembelajaran Konvensional.

    2. Mengetahui efektifitas model pembelajaran Guided Note Taking berbantu

    LKS lebih efektif dari siswa yang belajar dengan menggunakan model

    pembelajaran Picture And Picture berbantu LKS.

    3. Mengetahui efektifitas model pembelajaran Guided Note Taking berbantu

    LKS lebih efektif dari siswa yang belajar dengan menggunakan model

    pembelajaran Konvensional.

    4. Mengetahui efektifitas model pembelajaran Picture And Picture berbantu

    LKS lebih efektif dari siswa yang belajar dengan menggunakan model

    pembelajaran Konvensional.

    D. Manfaat Penelitian

    Dari penelitian ini, diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi:

    a. Siswa

    1) Siswa akan lebih memperhatikan guru, pada saat menjelaskan,

    2) Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika

    3) Menghilangkan persepsi siwa bahwa matematika adalah pelajaran

    yang susah untuk dipahami

    4) Siswa lebih mudah dan lebih cepat memahami materi yang

    sisampaikan

    5) Menumbuhkan daya kreatifitas dan percaya diri siswa

  • 6

    b. Guru

    1) Menambah pengetahuan guru terhadap model pembelajaran yang

    lebih inovativ dan kreatif.

    2) Membantu guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dan

    mempertinggi kualitas pembelajaran yang menarik motivasi siswa.

    3) Menamabah wawasan guru untuk lebih berani dalam menggunakan

    model pembelajaran yang berfariasi sesuai dengan materi yang

    akan disampaikan sehingga masalah yang dihadapi dapat

    terselesaikan.

    c. Sekolah

    1) Memberikan sumbangan pemikiran yang baik dalam rangka

    upaya perbaikan system pembelajaran dan dapat meningkatkan

    hasil belajar siswa secara optimal.

    2) Dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah.

    d. Peneliti

    Sebagai sarana mengembangkan diri, berkreasi, berinovasi dalam

    mencari media pembelajaran baru dalam rangka meningkatkan diri

    sebagai calon pendidik yang profesional. Serta menambah wawasan

    dalam menggunakan model pembelajaran matematika dan dapat

    mngetahui tingkat efektifaitas model pembelajatran Guided Note

    Taking dan Picture And Picture terhadapa hasil belajar siswa

    khususnya pada mata pelajaran matematika.

    E. Penegasan Istilah

    Agar tidak terjadi kesalah pahaman dan penafsiran yang berbeda

    terhadap masalah penelitian mengenai pengertian yang berhubungan dengan

    judul ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:

    1. Efektifitas

    Efektifitas berasal dari kata dasar efektif yang berarti ada efeknya

    (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Jadi, efektifitas berarti berpengaruh

    atau membawa hasil (dalam bentuk usaha dan tindakan) (Tim Penyusun,

  • 7

    1994 : 420).Dalam penelitian ini dikatakan efektif jika ada hasil belajar

    dari kegiatan belajar mengikuti model pembelajaran.

    Secara umum, dalam penelitian efektifitas yang dimaksud adalah dari

    kondisi yang sengaja diciptakan dari suatu aksi dan reaksi yang akan

    berpengaruh pada hasil akhirnya. Dimana penggunaan model

    pembelajaran Guided Note Taking dan model pembelajaran Picture And

    Picture sebagai aksinya. Sedangkan yang merupakan hasil reaksinya

    adalah hasil belajar siswa pada materi Bangun Datar Segi Empat.

    2. Model PembelajaranGuided Note Taking

    Model pembelajaran Guided Note Taking adalah model pembelajaran lain

    yang dapat dikembangkan untuk membangun stock of knowledge peserta

    didik adalah catatan terbimbing. Metode catatan terbimbing

    dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan oleh guru mendapat

    perhatian siswa. (Suprijono, 2012 : 105)

    3. Pembelajaran Picture And Picture

    Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam

    proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam

    proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah

    menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu

    dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam

    menggunakan Power Point atau software yang lain

    4. Media LKS

    Lembar Kegiatan Siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran

    lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

    Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah langkah untuk

    menyelesaikan suatu tugas. Dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi

    dasar yang harus dicapai. Dalam LKS peserta didik akan mendapatkan

    materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Peserta didik

    juga menemukan arahan terstruktur untuk memahami materi yang

    diberikan. (Prastowo, 2012 : 203-204).

  • 8

    5. Hasil Belajar

    Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat dijadikan dan sebagainya)

    oleh usaha (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:391).Belajar adalah

    berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, 2001:17).

    Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai setelah melakukan

    kegiatan belajar.Dalam penelitian, hasil belajar tersebut disebut efek.

    Khususnya dalam mata pelajaran matematika, hasil belajar berupa

    pengetahuan, keterampilan, dan sikap tehadap matematika. Hasil belajar

    dipengaruhipengalaman pelajaran dalam dunia, fisik, dan lingkungannya.

    6. Bangun Datar

    Berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelas VII SMP,

    bangun datar merupakan mata pelajaran yang harus dipelajari dan

    dikuasai oleh siswa. Siswa mempelajari definisi bangun datar seperti

    segitiga, segi empat (persegi panjang, persegi, jajargenjang, trapesium,

    layang-layang, dan belah ketupat), keliling dan luas bangun-bangun datar

    tersebut.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bangun datar yang

    dimaksud adalah suatu pokok bahasan pelajaran matematika yang

    disampaikan untuk siswa kelas VII semester 2 untuk siswa SMP dan

    sederajat, dengan materi menentukan nilai keliling dan luas bangun datar

    seperti segitiga, segi empat (persegi panjang, persegi, jajargenjang,

    trapesium, layang-layang, dan belah ketupat). Yang mana bangun tersebut

    sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari.

    Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektifitas

    model pembelajaran Guided Note Taking dan model pembelajaran

    Picture And Picture berbantu LKS terhadap hasil belajar siswa kelas VII

    semester II SMP Negeri 1 Bringin adalah menerapkan model

    pembelajaran Guided Note Taking yang merupakan model pembelajaran

    kooperatif dengan pembuatan catatan terbimbingyang dilakukan siswa

    dengan bantuan guru dan model pembelajaran Picture And Picture yaitu

  • 9

    jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

    berfikir siswa dan kreatifitas siswa dalam pemasangan gambar dengan

    berbantu media LKS untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

    matematika siswa pada materi bangun datar segi empat dari kedua model

    pembelajaran yang digunakan.

  • 10

    BAB II

    TELAAH PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Pengertian Belajar

    Uzer dalam Darmin (2003:6) mengemukakan bahwa belajar dapat

    diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

    interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

    lingkungannya.

    Slameto (1991:2) mengemukakan bahwa Belajar adalah suatu

    proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatan

    individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya .

    Sudjana (1997:25) memberikan pengertian bahwa Belajar adalah

    proses aktif, belajar adalah perubahan tingkah laku terhadap semua situasi

    yang ada disekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada

    tujuan yang melalui berbagai pengalaman seperti proses melihat,

    mengamati, dan memahami sesuatu .

    Sedangkan yang dimaksud pengertian belajar secara umum, yang

    disepakati oleh para ahli adalah hasil suatu aktivitas belajar adalah

    perubahan. Bahwa perubahan itu terjadi akibat pengalaman. Tidak ada

    perbedaan antara ahli yang satu dengan yang lain. Perbedaan baru terlihat

    pada saat menyatakan apakah perbedaan itu positif atau negatif, nampak

    atau tidak nampak, pada keseluruhan pribadi atau pada aspek kognitif,

    efektif dan psikomotor secara sendiri sendiri. (Darsono, 2001:2)

    Dari berbagai pendapat diatas mengenai pengertian belajar, dapat

    disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian usaha dan tindakan yang

    mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku untuk mendapatkan berbagai

    pengalaman dalam berfikir, serta berinteraksi dengan lingkungannya.

    Dimana belajar adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan oleh

    seseorang dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

    10

  • 11

    Jadi, belajar merupakan serangkaian usaha tindakan yang

    mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku yang didapatkan berdasarkan

    pengalaman dalam berfikir. Perubahan tersebut dapat diketahui setelah

    seseorang tersebut melakukan suatu kegiatan. Seseorang tersebut dapat

    dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila hasilnya lebih baik dari

    sebelumnya. Siswa belum bisa dikatakan telah melaksanakan

    pembelajaran meski sudah adanya kinerja yang dilakukan siswa, karena

    yang dipentingkan dalam belajar adalah adanya perubahan tingkah laku

    setelah seseorang melaksanakan kegiatan belajar. Untuk mengetahui

    perbedaan tersebut harus lebih dulu dilakukan pengukuran mengenai

    kemampuan yang dimiliki siswa. Jika seseorang telah melakukan

    perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu

    aspek tingkah laku.

    2. Hasil Belajar

    Menurut Sri Rukmini, dkk (1995: 61) hasil belajar siswa merupakan

    kapasitas manusia yang nampak dalam tingkah laku. Tingkah laku yang

    dimaksud adalah tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan

    dengan hasil belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata, hal

    ini tentunya berkaitan dengan hasil dan proses belajar di sekolah. Menurut

    Nana Sudjana (2006: 22) hasil belajar siswa adalah kemampuan yang

    dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

    Menurut Slameto (2001: 30), tes hasil belajar merupakan

    sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau

    diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar

    siswa. Hasil tes ini berupa data kuantitatif.

    Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

    pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

    Gagne (Suprijono, 2009 : 5), hasil belajar berupa :

    a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

    bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon

    secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut

  • 12

    tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun

    penerapan aturan.

    b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

    dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

    mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan

    mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual

    merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

    c. Stategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

    aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan-kemampuan ini meliputi

    penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

    d. Katerampilan motorik yaitu kemampuan melakukanserangkaian gerak

    jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

    gerak jasmani.

    e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

    penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

    menginternalisasi dan ekternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

    kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

    Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar

    merupakan suatu pola-pola perbuatan, ketrampilan atau nilai-nilai, dan

    kemampuan yang dimiliki siswa dari kegiatan belajar mengajar atau

    setelah menerima pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan

    pendidikan. Hasil belajar siswa dapat ditampilkan dari tingkah laku dengan

    memberikan gambaran yang lebih nyata yang bertujuan untuk mengukur

    kemajuan belajar siswa.

    3. Model Pembelajaran Matematika

    Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran

    yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh

    guru.Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau

    bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran

    (Komalasari, 2011:57).

  • 13

    Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman

    dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut

    Arends (Suprijono, 2009 : 46), model pembelajaran mengacu pada

    pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan

    pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

    pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

    Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model

    pembelajaran berfungsi pedoman dalam merencanakan pembelajaran

    danmerencanakan aktifitas belajar mengajar di kelas. Dimana model

    pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan

    disampaikan. Dan model pembelajaran ini disiapkan sebelum proses

    pembelajaran berlangsung.

    4. Model pembelajaran Guided Note Taking (GNT)

    Model pembelajaran Guided note taking atau catatan terbimbing

    adalah metode pembelajaran yang menggunakan suatu bagan, skema

    (handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat

    catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan

    metode ceramah. Tujuan Metode pembelajaran guided note taking adalah

    agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian

    siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak

    (Suprijono, 2009: 105)

    Model Guided Note Taking adalah model pembelajaran yang dapat

    dikembangkan untuk membangun stock of knowledge peserta didik.

    Metode catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah yang

    dibawakan guru mendapat perhatian siswa. Model pembelajaran ini

    manggunakan handout dari materi ajar dan mengosongi bagian bagian

    yang penting. (Hisyam Zaini, 2008 : 32)

    Berdasarkan beberapa pandangan yang telah dikemukakan, handout

    adalah bahan pembelajaran yang sanagt ringkas. Bahan ajar ini bersumber

    dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi

    pokok yang diajarkan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat

  • 14

    mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian bahan ajar ini bukanlah

    bahan ajar yang mahal. Dimana handout juga dapat berupa LKS yng dapat

    dibuat sendiri oleh guru, kemudian diberikan secara gratis kepada peserta

    didik. Sehingga bahan ajar ini termasuk bahan ajar yang ekonomis dan

    praktis. (Prastowo, 2011 : 79).

    Langkah langkah model pembelajaran Guided Note Taking menurut

    pendapat Zaini (2008 : 32), adalahsebagai berikut:

    1) Beri peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari

    materi pembelajaran yang disampaikan dengan metode ceramah.

    2) Kosongkan sebagian dari poin-poin yang anda anggap penting

    sehingga terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.

    3) Beberapa cara yang dilakukan yaitu:

    a) Berikan sesuatu istilah dengan pengertiannya, kosongkan istilah

    atau definisinya.

    b) Kosongkan beberapa pertanyaan jika poin-poin utamanya terdiri

    dari beberapa pertanyaan.

    c) Menghilangkan beberapa kata kunci dari sebuah paragraf.

    d) Dapat dibuat bahan ajar(handout) yang tercantum di dalamnya

    sub topik dari materi pembelajaran. Beri tempat kosong yang

    cukup sehingga peserta didik dapat membuat catatan di dalamnya.

    4) Bagikan bahan ajar (handout) yang anda buat kepada peserta didik

    5) Setelah menyampaikan materi, minta peserta didik untuk membacakan

    hasil catatannya.

    6) Beri klarifikasi.

    Pembelajaran Guided Note Taking adalah pembelajaran yang

    menuntut siswa untuk dapat memahami masalah dan memecahkan

    masalah, siswa diharapkan mampu untuk menyimpulkan, mendefinisikan,

    merumuskan, dan berfikir general.

  • 15

    Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Guided Note Taking

    adalah:

    1. Kelebihan

    a. Model pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil.

    b. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebelum, selama

    berlangsung, atau sesuai kegiatan pembelajaran.

    c. Model pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.

    d. Model pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang

    mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-

    prinsip dan definisi-definisi.

    e. Model pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik

    harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan

    kognitif.

    f. Model pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran

    sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan

    konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan

    mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep

    atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.

    g. Model pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk

    merangkum bab-bab yang berbeda.

    h. Model pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan

    yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang.

    i. Model pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai

    kecenderungan seseorang terhadap suatu informasi tertentu.

    j. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif,

    karena memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus pada

    handout dan materi ceramah serta diharapkan mampu

    memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery) dan

    bekerja sendiri.

  • 16

    2. Kekurangan

    a. Jika guided note taking digunakan sebagai metode pembelajaran

    pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol

    kegiatan dan keberhasilan siswa.

    b. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan

    waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan

    waktu yang ditentukan.

    c. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan karena guru harus

    mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu,

    dengan memilah bagian atau materi mana yang harus

    dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan

    kesiapan siswa untuk belajar dengan metode pembelajaran

    tersebut.

    d. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode

    pembelajaran lama sulit beradaptasi pada metode pembelajaran

    baru.

    e. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi

    dari standar yang telah ditetapkan.

    Dalam melaksanakan penelitian ini, kekurangan diabaikan oleh

    peneliti.

    5. Model pembelajaran Picture And Picture (PAP)

    Model pembelajaran Picture and Pictureadalah suatu model

    pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam oprasionalnya

    gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan

    menjadi urutan yang logis.

    Adapun langkah langkah model pembelajaran Picture And

    Pictureberdasarkan (Suprijono, 2009 : 125) adalah sebagai berikut:

    a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

    b. Menyajikan materi sebagai pengantar

    c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar gambar kegiatan

    berkaitan dengan materi.

  • 17

    d. Guru menunjukkan atau memanggil siswa secara bergantian

    memasang atau mengurutkan gambar gambar menjadi urutan yang

    logis.

    e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar

    tersebut.

    f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan

    konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

    g. Kesimpulan atau rangkuman.

    Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture And Picture

    1. Kelebihan

    a. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal

    pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai

    dan materi secara singkat terlebih dahulu.

    b. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru

    menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

    c. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa

    disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

    d. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru

    menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.

    e. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati

    langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

    2. Kelemahan

    a. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta

    sesuai dengan materi pelajaran.

    b. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar

    atau kompetensi siswa yang dimiliki.

    c. baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan

    gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi

    pelajaran.

    Dalam melaksanakan penelitian ini, kekurangan diabaikan oleh

    peneliti.

  • 18

    6. Media LKS (Lembar Kegiatan Siswa atau Lembar Kerja Siswa)

    LKS (Lembar Kegiatan Siswa) atau ada juga menurut pandangan

    lain LKS (Lembar Kerja Siswa) yaitu materi ajar yang sudah dikemas

    sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari

    materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS peserta didik akan

    mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berhubungan dengan

    materi. (Prastowo, 2011 : 204)

    Selain itu, (Prastowo, 2011 : 205- 206) juga menyebutkan fungsi serta

    tujuan penyusunan LKS. Yaitu sebagai berikut:

    1. Fungsi LKS

    a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,

    namun lebih mengaktifkan peserta didik.

    b. Sebagai bahan ajaryang memepermudah peserta didik untuk

    memahami materi yang diberikan.

    c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih

    d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik

    2. Tujuan Penyusunan LKS

    a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk

    berinteraksi dengan materi yang diberikan

    b. Menyajikan tugas tugas yang meningkatkan penugasan peserta

    didik terhadap materi yang diberikan

    c. Melatih kemandirian belajar peserta didik

    d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta

    didik.

    7. Tinjauan Materi

    Bangun Datar Segi Empat

    1. Persegi Panjang

    Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki

    dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.

  • 19

    Perhatikan gambar persegi panjang ABCD berikut.

    Unsur-unsur suatu persegi panjang ABCD tersebut adalah

    sebagai berikut:

    AB dan CD pada persegi panjang ABCD disebut panjang.

    AD dan BC pada persegi panjang ABCD disebut lebar.

    AC dan BD pada persegi panjang ABCD disebut diagonal.

    Sifat sifat persegi panjang adalah sebagi berikut:

    a) Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan

    sama panjang dan sejajar.

    b) Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku- siku.

    c) Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua

    sama besar.

    d) Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara.

    Jika suatu persegi panjang yang memiliki panjang p dan lebar l

    maka:

    Keliling (K) persegi panjang tersebut adalah lpK 2

    Luas (L) persegi panjang tersebut adalah lpL

    2. Persegi

    Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi

    sama panjang dan empat sudut siku-siku.

    Perhatikan gambar persegi ABCD berikut:

    Gb. 1

    D

    A B

    C

    Gb. 2

    D C

    A B

  • 20

    Unsur-unsur suatu persegi ABCD pada gambar diatas adalah

    sebagai berikut:

    AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi persegi ABCD.

    AC dan BD dinamakan diagonal persegi ABCD.

    Sifat sifat persegi adalah sebagai berikut:

    a) Keempat sisinya sama panjang.

    b) Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara.

    c) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-

    diagonalnya.

    d) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang

    membentuk sudut siku-siku.

    Misalkan saja, suatu persegi memiliki sisi s maka:

    Keliling persegi adalah sK 4

    Luas persegi adalah 2sL

    3. Jajar Genjang

    Jajar genjang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari

    sebuah segitiga dan bayangannya yang diputar setengah putaran

    (180 ) pada titik tengah salah satu sisinya.

    Perhatikan gambar dibawah ini:

    Unsur-unsur yang terdapat pada sebuah jajargenjang adalah

    sebagai berikut:

    AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi jajargenjang.

    AC dan BD dinamakan diagonal jajargenjang.

    AB dikenal juga dengan nama alas jajargenjang.

    t dinamakan tinggi jajargenjang.

    Sifat sifat jajar genjang adalah sebagai berikut:

    t

    D C

    A B Gb. 3

  • 21

    a) Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajar genjang sama panjang

    dan sejajar.

    b) Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajar genjang sama

    besar.

    c) Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap jajar

    genjang adalah 180 .

    d) Pada setiap jajar genjang kedua diagonalnya saling membagi dua

    sama panjang.

    Keliling suatu jajargenjang dapat dihitung dengan cara menjumlahkan

    setiap sisi jajargenjang tersebut.

    Keliling jajargenjang, BCABK 2

    Luas suatu jajargenjang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

    Luas jajargenjang, tinggialasL atau taL

    4. Belah ketupat

    Belah ketupat adalah bangun segi empat yang dibentuk dari

    gabungan segitiga sama kaki yang diimpitkan pada alasnya.

    Perhatikan gambar berikut.

    Unsur-unsur yang terdapat pada belah ketupat antara lain

    sebagai berikut.

    AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi belah ketupat ABCD.

    AC dan BD dinamakan diagonal belah ketupat ABCD.

    Sifat sifat belah ketupat adalah sebagai berikut:

    a) Semua sisi pada belah ketupat sama panjang.

    b) Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri.

    Gb.4

    A

    B D

    C

  • 22

    c) Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang

    dan saling berpotongan tegak lurus.

    d) Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama

    besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

    Keliling dan Luas belah ketupat adalah sebagai berikut :

    BDACL

    sK

    2

    1

    4

    5. Layang layang

    Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk dari gabungan

    dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.

    Perhatikan gambar dibawah ini.

    Unsur-unsur bagian layang-layang adalah sebagai berikut.

    PQ, PS, QR, dan SR dinamakan sisi layang-layang PQRS.

    PR dan QS dinamakan diagonal layang-layang PQRS.

    Sifat sifat layang layang adalah sebagai berikut:

    a) Masing-masing sepasang sisinya sama panjang.

    b) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

    c) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.

    d) Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya

    menjadi dua bagian sama panjang dan kedua diagonal itu saling

    tegak lurus.

    Keliling dan Luas layang-layang adalah sebagai berikut :

    PRQSL

    QRPQK

    2

    1

    )(2

    Gb.5 R

    Q S

    P

  • 23

    6. Trapesium

    Trapesium adalah segi empat yang hanya mempunyai satu

    pasang sisi sejajar. Unsur-unsur sebuah trapesium terdiri atas sisi alas,

    sisi atas, dan kaki trapesium. Perhatikan gambar trapesium ABCD di

    bawah!

    AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi trapesium ABCD.

    AB memilki nama khusus, yaitu sisi alas trapesium ABCD.

    CD memilki nama khusus, yaitu sisi atas trapesium ABCD.

    AD dan BC memilki nama khusus, yaitu kaki trapesium

    ABCD.

    Garis t dinamakan tinggi trapesium ABCD.

    Jenis jenis trapesium:

    a) Trapesium sebarang

    Trapesium sebarang adalah trapesium yang keempat sisinya

    tidak sama panjang.

    b) Trapesium sama kaki

    Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai

    sepasang sisi yang sama panjang, di samping mempunyai

    sepasang sisi yang sejajar.

    c) Trapesium siku siku

    Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu

    sudutnya merupakan sudut siku-siku.

    Secara umum sifat trapesium adalah jumlah sudut yang berdekatan

    di antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah 180 .

    Gb.6

    A B

    C D

    sisi alas

    sisi atas

    t kaki kaki

  • 24

    Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu

    a) Diagonal-diagonalnya sama panjang

    b) Sudut-sudut alasnya sama besar

    c) Dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

    Keliling dan Luas trapesium adalah sebagai berikut :

    tDCABL

    ADCDBCABK

    )(2

    1

    B. Kerangka Berfikir

    Menurut Degeng (Uno, 2011 : 2) pembelajaran atau pengajaran

    adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara

    implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

    mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaranyang diinginkan.

    Kini pada pembelajaran matematika disuguhkan banyak sekali model-

    model, strategistrategi, metodemetode pembelajaran dan media

    pembelajran untuk menunjang daya kreatifitas dan hasil belajar dalam

    proses pembelajaran. Guru hanya perlu menggunakan model, strategi,

    metode, dan media yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran

    matematika di kelas. Pada penelitian kali ini akan dilakukan dengan

    menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dan Picture And

    Picture dengan berbantuan LKS.

    Dengan menggunakan pembelajaran Guided Note Taking dan

    Picture And Picture dalam proses pembelajaran diharapkan siswa merasa

    senang sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik agar tujuan

    pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

    Peneliti akan meneliti perbedaan hasil belajar matematika dengan

    pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking

    dan model pembelajaranPicture And Picturedari metode konvensional yang

    biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran disekolah tersebut.

  • 25

    Bagan 1.Kerangka Berpikir

    C. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang

    dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan

    pengecekannya (Sudjana, 2005 : 219). Berlandaskan teori yang penulis

    uraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran tipe

    Guided Note Taking, model pembelajaran tipe Picture and Picture

    berbantu LKS dan metode pembelajaran konvensional pada materi

    bangun datar siswa kelas VII Semester II SMP N 1 Bringin.

    Materi Bangun Datar Segi

    Empat

    Terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran konvensional dengan

    model pembelajaran Guided Note Taking dengan berbantu LKS, dan

    model pembelajaran Picture And Picture dengan berbantu LKS.

    Kelas Eksperimen II Kelas Eksperimen I Kelas Kontrol

    Hasil belajar 1

    (efek 1)

    Hasil belajar 0

    (efek 0)

    Hasil belajar 2

    (efek 2)

    diberikan diberikan

    tes tes tes

    diberikan

    Proses Belajar Mengajar

    Model Pembelajaran

    Konvensional

    dengan berbantu

    LKS

    Model Pembelajaran

    Guided Note Taking

    dengan berbantu

    LKS

    Model Pembelajaran

    Picture And Picture

    dengan berbantu

    LKS

  • 26

    2. Model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS lebih efektif

    dibandigkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil

    belajar matematika pada materi bangun datar segi empat siswa kelas

    VII Semester II SMP N 1 Bringin.

    3. Model pembelajaran Picture and Picture, berbantu LKS lebih efektif

    dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil

    belajar matematika pada materi bangun datar segi empat siswa kelas

    VII Semester II SMP N 1 Bringin.

    4. Model pembelajaran Guided Note Taking, lebih efektif dibandingkan

    dengan model pembelajaran Picture and Picture berbantu LKS

    terhadap hasil belajar matematika pada materi bangun datar segi empat

    siswa kelas VII Semester II SMP N 1 Bringin.

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Bringin yang berlangsung

    pada tanggal 1326Mei 2013 dengan judul Efektifitas Model Pembelajaran

    Guided Note Taking dan Picture And Picture Berbantu LKS Terhadap Hasil

    Belajar SiswaKelas VII Semester II SMP Negeri 1 Bringin.

    B. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut sudjana (2006 : 6) yang di maksud populasi adalah

    semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang akan dipelajari

    sifatsifatnya. Sesuai dengan pengertian diatas, maka populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1

    Bringin.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

    (Arikunto,2006 :131). Hal ini dilakukan setelah memperlihatkan ciri-ciri

    antara lain: siswa mendapat materi, berdasarkan kurikulum yang sama,

    sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Bringin kelas VII

    semester II tahun 2012-2013

    C. Penarikan Sampel

    Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

    (Sugiyono, 2007:62).Pada penelitian ini, penulis memilih sampel secara acak

    dengan cara mengundi dari kelas yang sudah tersedia. Dua kelas sebagai

    kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.

    Dengan teknik acak ini, dari tujuh kelas diambil tiga kelas sebagai

    sampel.Cara menentukannya secara acak dengan cara mengundi dari kelas

    yang sudah tersedia untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2

    serta kelas kontrol. Dari undian tersebut terpilih kelas VII Csebagai kelas

    eksperimen 1 yang akan menggunakan model pembelajaran Guided Note

    27

  • 28

    Taking (GNT) berbantu LKS dan kelas VII B terpilih sebagai kelas

    eksperimen 2 yang akan menggunakan model pembelajaranPicture And

    Picture (PAP)berbantu LKS dan kelasVII D terpilih sebagai kelas kontrol

    yang akan menggunakan pembelajarankonvensional.

    D. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi ( Arikunto,

    2002:89). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:

    1. Bebas

    Variabel bebas yaitu variabel penyebab atau variabel yang

    mempengaruhi.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

    pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini digunakan tiga model

    pembelajaran, yaitu: model pembelajaran Guided Note Taking,model

    pembelajaran Picture And Picture, dan model pembelajaran

    konvensional.

    2. Respon

    Variabel respon atau dependent variabel yaitu variabel akibat atau

    variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

    hasil belajar. (Arikunto, 2006: 118-119).

    E. Desain Eksperimen

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan saling

    berhubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada kelompok

    eksperimen, kondisi perlakuan yang kemudian membandingkan hasilnya

    dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

    Bagan rancangan penelitian tersebut digambarkan sabagai berikut:

    Tabel 3.1Desain Penelitian

    Kelompok Perlakuan Post Tes

    Eksperimen 1 X1 Test

    Eksperimen 2 X2 Test

    Kontrol X0 Test

  • 29

    Keterangan tabel:

    X1 = pemberian model pembelajaran Guided Note Taking

    X2 = pemberian model pembelajaran PictureAnd Picture

    X0 = pemberian model pembelajaran konvensional

    F. Prosedur Pengumpulan Data

    1. Meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian

    kemudian mencatat daftar nama siswa dan hasil belajar siswaSMP N 1

    Bringinkelas VII semester 2 tahun ajaran 2013 yang terbagi dalam 7

    kelas.

    2. Memilih subjek secara acak dari suatu populasi.

    3. Menggolongkan subjek menjadi tiga kelompok. Subjek dalam penelitian

    ini adalah siswa SMP N 1 Bringin kelas VII semester 2 tahun ajaran 2013

    dengan cara mengambil tiga kelas secara acak dengan undian untuk

    menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 serta kelas kontrol.

    Dari undian tersebut terpilih kelasVII C dan VII B sebagai kelas

    eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Kelompok eksperiman

    dikenai variabel perlakuan (treatment) X dan kelompok kontrol yang

    tidak dikenai variabel perlakuan.

    4. Menentukan kelompok uji coba dari populasi yang bukan menjadi

    sampel dengan cara undian. Terpilih kelas VII F sebagai kelompok uji

    coba.

    5. Subjek dalam penelitian dengan 3 kelompok ini dilakukan setelah

    memperhatikan ciri-ciri antara lain: siswa mendapat materi, berdasarkan

    kurikulum yang sama, diajar oleh guru matematika yang sama.

    6. Pada desain dengan tiga kelompok, subjek dibentuk berdasarkan variabel

    tertentu.

    7. Melaksanakan tes uji coba untuk kelas uji coba.

    8. Melaksanakan pembelajaran dengan modelpembelajaran Gided Note

    Takingpada kelompok eksperimen 1, model pembelajaran Picture And

    Picture pada kelompok eksperimen 2, serta pembelajaran konvensional

    pada kelompok kontrol.

  • 30

    9. Memberikan tes evaluasi pada kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol dengan alokasi waktu yang telah ditentukan serta memperhatikan

    sikap dari peserta didik saat pembelajaran berlangsung.

    G. MetodePengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Metode Dokumentasi

    Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-

    barang tertulis (Arikunto, 2006:158). Melalui metode ini peneliti bisa

    memperoleh data-data siswa, nilai ulangan matematika pada pokok

    bahasan sebelumnya.

    2. Metode Tes

    Metode tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa

    setelah proses pembelajaran dengan model Guided Note Taking,Picture

    And Picture, dan Konvensional.

    H. Instrumen Penelitian

    1. Materi dan Bentuk Tes

    Materi dalam penelitian ini adalah bangun datar segi empat. Bentuk

    tes dalam penelitian ini tes tertulis berupa uraian.

    2. Metode Penyusunan Perangkat Tes

    Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai

    berikut:

    a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan,

    b. Menentukan tipe soal,

    c. Menentukan jumlah butir soal,

    d. Menentukan waktu mengerjakan soal,

    e. Menentukan komposisi atau jenjang,

    f. Membuat kisi-kisi soal,

    g. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, bentuk lembar jawab, kunci

    jawaban dan penentuan skor,

    h. Menulis butir soal,

    i. Menguji butir-butir tes

  • 31

    j. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya

    pembeda, dan tingkat kesukaran,

    k. Memilih item soal yang baik.

    3. Analisis Instrumen Penelitian

    Instrumen dalam penelitian ini berupa soal tes berbentuk subyektif

    (soal uraian). Soal tersebut adalah tes yang diberikan setelah semua materi

    disampaikan kemudian diuji cobakan pada kelas uji coba. Untuk mengukur

    validitas, reabilitas, daya pembeda soal dan tingkat kesukaran yang

    menjadi syarat bahwa soal itu baik atau tidak.

    1) Validitas

    Sebuah instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut

    mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2007:65). Untuk

    mengetahui validitas instrument dilakukan teknik korelasi product

    moment dengan angka kasar (Arikunto, 2007:72).

    Dalam penelitian ini akan digunakan rumus korelasi product

    moment dengan angka kasar yaitu:

    })(}{)({

    ))((

    2222 YYNXXN

    YXXYNrxy

    Keterangan:

    xyr = Koefisien korelasi skor item dengan skor total

    X = Skor item

    Y = Skor total

    N = Banyaknya siswa

    X = Jumlah skor item

    Y = Jumlah skor total item

    2X = Jumlah kuadrat skor item

    2Y = Jumlah kuadrat skor total

    XY = Jumlah hasil kali skor item dengan skor total

  • 32

    Setelah memperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan

    harga rkriteria, dengan menentukan nilai kriteria yaitu 0,70, jika

    rxy

  • 33

    = varians total

    Nilai 11r yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan

    rkriteria. Menurut Arikunto (2007:75) Koefisien korelasi selalu terdapat

    antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien negatif menunjukkan hubungan

    kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran

    untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

    adalah sebagai berikut:

    Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

    Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

    Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup

    Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

    Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

    3) Taraf Kesukaran Soal

    Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

    terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

    mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu

    sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

    mempunyaisemangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya

    (Arikunto, 2006 : 207).

    Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran

    adalah:

    %100N

    BTK

    Keterangan:

    TK : Taraf Kesukaran.

    B : jumlah siswa yang gagal menjawab benar.

    N : Jumlah semua peserta didik.

    Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal uraian adalah

    dengan menghitung berapa persen test yang gagal menjawab benar atau

    ada di bawah batas tulus (passing grade) untuk tiap-tiap item. Untuk

  • 34

    menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran itemnya digunakan tolak

    ukur sebagai berikut:

    1) Jika jumlah test yang gagal mencapai 27%, maka soal termasuk

    mudah.

    2) Jika jumlah test yang gagal antara 27% sampai dengan 71%, maka

    soal termasuk sedang.

    3) Jika jumlah test yang gagal lebih dari 72%, maka soal termasuk

    sukar.

    4) Daya Beda Soal

    Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan

    siswa yang berkemampuan tinggi dari siswa yang berkempuan

    rendah.Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut

    dengan indeks diskriminasi atau biasa disingkat dengan D (Arikunto,

    2002:211).

    Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi

    tes bentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua rata-rata

    (mean), yaitu antara rata-rata kelompok atas dengan rata-rata kelompok

    bawah untuk tiap-tiap item.Kelompok atas adalah 27% bagian atas dari

    peserta tes setelah nilai tes diurutkan dari terbesar ke terkecil sedangkan

    kelompok bawah adalah 27% dari bagian bawah.Rumus yang

    digunakan sebagai berikut.

    f

    RRULI lu

    (Guilford : 1959)

    Keterangan :

    ULI = Upper Lower Indek

    Ru = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar

    Rl = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

    f = Jumlah masing-masing golongan

    Kriteria : daya beda yang baik berkisar 0,4-0,8.

  • 35

    Selanjutnya dari analisis tersebut diatas akan ditentukan item

    soal yang akan digunakan untuk mengambil data.

    I. Metode Analisis Data

    Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesa dalam rangka

    penarikan kesimpulan mencapai tujuan penelitian. Analisa data merupakan

    suatu cara untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh suatu

    kesimpulan.

    Dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap awalyang

    merupakan tahap sampel dan tahap akhir yang merupakan tahap analisisdata

    untuk menguji hipotesis penelitian.Adapun langkah-langkahnya sebagai

    berikut:

    1. Analisis Data Awal

    a. Uji Normalitas

    Data awal hasil belajar matematika siswa semester ganjil diuji

    kenormalannya.Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data

    yang digunakan merupakan data yang berdistribusi normal atau

    tidak.

    Untuk uji normalitas pada penelitian ini digunakan uji

    Lilliefors.Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas data

    adalah:

    Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal

    Ha : data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

    Langkah-langkah (1)untuk menguji normalitas adalah sebagai

    berikut:

    1) Hasil pengamatan x1, x2, , xn dijadikan bilangan baku z1, z2,

    , zn dengan menggunakan rumus i xi- x

    S(x dan S masing-

    masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).

    S xi x

    n 1

    2) Menghitung peluang F(zi) P(zzi), tiap bilangan baku

    menggunakan daftar distribusi normal baku.

  • 36

    3) Menghitung proporsi z1, z2, , zn yang lebih kecil atau sama

    dengan zi. Proporsi dinyatakan dengan

    S i banyaknya 1, 2, , n yang i

    n

    4) Menghitung selisih F(zi) - S(zi).

    5) Mengambil harga yang paling besar di antara harga-harga

    mutlak selisih tersebut (L0).

    6) Membandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari

    daftar nyata yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis

    nol jika L0 < L daftar.

    Menarik kesimpulan, jika L0< Ltabel, maka sampel berasal dari

    populasi berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 466-467).

    b. Uji Homogenitas

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol berawal dari populasi yang

    homogen atau tidak.Untuk menguji kesamaan k buah ( k 2) kita

    menggunakan Uji Bartlettdan untuk Uji Bartlett digunakan statistik

    Chi Kuadrat. Dalam penelitian ini digunakan tiga buah sampel

    yang berasal dari populasi ( k = 3).

    Hipotesis yang akan diuji:

    : 12 2

    2 32

    paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

    Keterangan:

    1 2 = varians kelas eksperimen 1

    22 = varians kelas eksperimen 2

    32 = varians kelas kontrol

    Dalam penelitian ini ada 3 variabel bebas, yaitu kelas

    eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol. Misalkan

    masing-masing sampel berukuran n1, n2, dan n3 dengan data Yij (i =

    1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3) dan hasil pengamatan disusun seperti dalam

  • 37

    daftar berikut:

    Data Sampel dari 3 Buah Populasi

    Dari Populasi Ke-

    Data Hasil

    Pengamatan

    1 2 3

    Y11 Y21 Y31

    Y12 Y22 Y32

    Y13 Y23 Y33

    Untuk memudahkan perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan

    untuk uji Bartlett disusun dalam daftar (1) seperti berikut:

    Sampel

    ke- Dk

    dk

    1

    2

    iS 2log iS (dk) log2

    iS

    1 11 n 11

    1 n

    2

    1S 2

    1log S 2

    11 log1 Sn

    2 12 n 11

    2 n

    2

    2S 2

    2log S 2

    22 log1 Sn

    3 13 n 11

    3 n

    2

    3S 23log S

    2

    33 log1 Sn

    Jumlah 1in

    1

    1

    in

    - -

    2log1 ii Sn

    Dari daftar ini dihitung harga-harga yang diperlukan, diantaranya yaitu:

    1) Mencari varians gabungan dari semua sampel

    S2 ni Si

    2

    ni 1

    2) Mencari harga satuan B:

    B log S2 ni

    3) Mencari nilai chi kuadart:

    2 ln 10 B ni log Si2

    dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.

  • 38

    Dengan taraf nyata , populasi dikatakan sama (homogen) jika

    2hitung< 2

    (1 )(k 1)dengan 2

    (1 )(k 1) didapat dari daftar

    distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 ) dan dk (k 1)

    dan taraf signifikan 5% (Sudjana, 2005: 263).

    Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah data

    terakhir dari nilai ujian semester1 matematika SMP.

    2. Analisis Akhir

    a) Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil

    belajar matematika setelah diberi perlakuan (kelompok eksperimen)

    dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau tidak.

    Uji normalitas pada penelitian ini digunakan uji Lilliefors.

    Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji normalitas sama

    dengan langkah-langkah (1).

    b) Uji Hipotesis

    1. Uji hipotesis 1

    Uji hipotesis yang pertama akan menguji perbedaan antara

    hasil belajar matematika siswa pada materiBangun Datar

    Segiempat dari 3 kelas Uji Anava satu arah bertujuan untuk

    membandingkan lebih dari dua rata-rata. Uji anava satu arah

    merupakan perluasan dari uji-t (bila kedua varians tidak

    diketahui) dan uji-z (bila kedua varians diketahui).Untuk

    menghitung uji anava satu arah pada analisis akhir. Dengan

    hipotesisnya adalah :

    H0 : 021

    (Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara model

    pembelajaran tipe Guided Note Takingberbantu LKS, model

    pembelajaran tipe Picture and Picture berbantu LKS dan metode

    pembelajaran Konvensional)

    Ha : minimal ada satu tanda sama tidak berlaku

    (Terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran tipe

  • 39

    Guided Note Takingberbantu LKS, model pembelajaran tipe

    Picture and Picture berbantu LKS dan metode pembelajaran

    Konvensional)

    Data sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data

    ke-j dalam sampel yang diambil dari populasi ke-i. Untuk

    memudahkan dibuat tabel sebagai berikut:

    Data Sampel dari k buah Populasi Berdistribusi Normal

    Dari Populasi Ke-

    1 2 3

    Data Hasil

    Pengamatan

    Y11 Y21 Y31

    Y12 Y22 Y32

    Y13 Y23 Y33

    Jumlah J1 J2 J3

    Rata-rata 1Y 2Y 3Y

    Untuk menguji Ho digunakan rumus:

    variansantarkelompok

    variansdalamkelompok

    Jika kedua varians dalam statistik F dituliskan menggunakan

    jumlah kuadrat, maka untuk menguji H0 berubah menjadi:

    y

    k 1

    Dy

    ni 1

    Dengan:

    = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan.

    Ry = dengan J = J1 + J2 + J3

    Ay =

    ni = ukuran sampel dari populasi ke-i

    Ry, Ay, , merupakan jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang

  • 40

    berturut-turut berdasarkan sumber variasi rata-rata, antar

    kelompok, dalam kelompok, dan total. Setiap JK didampingi

    derajat kebebasan. Untuk rata-rata dk =1, untuk antar kelompok

    dk = (k 1), untuk dalam kelompok dk = , dan untuk

    total dk = ni.

    Tiap-tiap JK dibagi derajat kebebasannya maing-masing,

    diperoleh kuadrat tengah. Kriteria pengujian: rata-rata hasil

    belajar ketiga kelompok adalah sama jika Fhiutng tabel, di mana

    F(1 )(v1.v2)didapat dari daftar distribusi F dengan peluang (1 ),

    dk pembilang v1=(k 1) dan dk penyebut v2= . Disini

    = taraf signifikan untuk pengujian (Sudjana, 2005: 302-305).

    2. Uji hipoteis 2

    Menguji kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol. Yang ditetapkan

    memiliki efektifitas model pembelajaran yang berbeda, yaitu model

    GNT dan model konvensional.

    (a) Hipotesia

    010 : H

    (Model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS

    kurang dari atau sama dengan model pembelajaran

    Konvensional).

    01: aH

    (Model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS

    lebih efektif darimodel pembelajaran Konvensional)

    (b) Jika 1 0

    01

    01

    11

    nnS

    xxt

    Dengan :

    S2 =

    2

    11

    01

    2

    00

    2

    11

    nn

    SnSn

  • 41

    Dimana :

    S02 =

    100

    2

    0

    2

    00

    nn

    xxn dan S1

    2 =

    111

    2

    1

    2

    11

    nn

    xxn

    Keterangan :

    S12 : Varians kelompok eksperimen

    S02 : Varians kelompok kontrol

    S2 : Varians gabungan

    1x : Nilai rata-rata kelompok eksperimen

    0x : Nilai rata-rata kelompok kontrol

    n1 : Jumlah subyek kelompok eksperimen

    n0 : Jumlah subyek kelompok kontrol

    Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung < t 1-

    dan tolak Ho jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat

    kebebasan untuk daftar distribusi t ialah ( n1+n2-2 ) dengan

    peluang ( 1- ) ( Sudjana, 2005:239 ).

    (c) Apabila 1 2, maka rumus yang digunakan adalah

    t

    0

    2

    0

    1

    2

    1

    01

    n

    S

    n

    S

    xx

    Keterangan :

    x1 = rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen 1

    x0 = rata-rata hasil tes pada kelompok kontrol

    s12 = varians untuk kelompok eksperimen 1

    s02 = varians untuk kelompok kontrol

    n1= banyaknya siswa pada kelompok eksperimen 1

    n0 = banyaknya siswa pada kelompok kontrol

    t uji kesamaan dua rata-rata

  • 42

    Dengan taraf signifikasi 5% criteria pengujian terima Ho

    jika- 21

    2211

    ww

    twtw

    < t L0,

    yaitu 0,1610> 0,1591 maka H0 diterima. Artinya nilai kritis hitung

    data nilai awal siswa kelas kontrol kurang dari nilai kritis data nilai

    awal siswa kelas kontrol pada tabel L. Jadi dapat disimpulkan data

    awal kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

  • 53

    b. Uji Homogenitas Sampel

    Uji homogenitas sampel di sini menguji homogenitas

    kemampuan siswa untuk setiap kelas yang diteliti. Kesimpulan yang

    diambil dari pengujian berdasarkan perbandingan nilai 2hitungX dengan

    2

    tabelX Dimana nilai 2

    tabelX dengan dk = 2 dan tingkat signifikansi

    sebesar 5% berdasarkan daftar distribusi 2X diperoleh 2 )2(95,0X = 5,99.

    Setelah dilakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai Chi-

    Kuadrat ( 2X ) pada Lampiran 15.a dan 15,b, didapatkan 2hitungX =

    0,66737. Karena 0,66737< 5,99, sehingga 22 tabelhitung XX maka H0

    diterima. Artinya nilai kritis hitung data nilai awal siswa kurang dari

    nilai kritis data nilai awal siswa pada tabel L. Jadi dapat disimpulkan

    data awal ketiga kelompok kelas tersebut homogen.

    2. Analisis Akhir

    Data yang digunakan adalah data nilai tes matematika setelah diberi

    perlakuan yaitu pada kelas VII C dan VII B , serta kelas kontrol yaitu VII

    D SMP Negeri 1 Bringin.Daftarnilai dapat dilihat pada Lampiran 16.a-

    16.c.

    a. Uji Normalitas Data Nilai Hasil Belajar

    Hasil penghitungan data akhir untuk kelas eksperimen 1 (kelas

    VII C)dengan taraf signifikansi sebesar 5% ( = 0,05) dan n = 30

    diperoleh daftar distribusi nilai kritis Ltabel adalah sebesar 0,161.

    Dilihat dari Lampiran 17.a dan 17.b diperoleh nilai L0 untuk data nilai

    evaluasi hasil belajar materi Bangun Datar Segi Empat siswa kelas

    eksperimen 1 sebesar 0,1097. Karena L0

  • 54

    Hasil penghitungan data akhir untuk kelas eksperimen 2 (kelas

    VII B)dengan taraf signifikansi sebesar 5% ( = 0,05)dan n = 30

    diperoleh daftar distribusi nilai kritis Ltabel adalah sebesar 0,1610.

    Dilihat dari Lampiran 18.a dan 18.b diperoleh nilai L0 untuk data nilai

    evaluasi hasil belajar materi Bangun Datar Segi Empat siswa kelas

    eksperimen 2 sebesar 0,1291. Dan karena L0

  • 55

    model pembelajaran GNT dengan berbantu LKS, model pembelajaran

    PAP dengan berbantu LKS, dan model pembelajaran konvensional

    dengan berbantu LKS pada materipokok bangun datar segi empat

    Kelas VII Semester 2SMP Negeri 1Bringin.

    c. Uji Hipotesis 2

    Uji hipotesis 2 menggunakan uji t membandingkan nilai thitung

    dengan ttabel untuk membandingkan rata-rata nilai hasil belajar materi

    Logika Matematika antara kelas eksperimen 1 dan kelas kontrol. Nilai

    ttabel berdasarkan daftar distribusi nilai kritis t dengan

    dk = (n1 1) + (n0 1) = (301) + (30 1) = 58 dan taraf signifikansi

    sebesar 5% adalah 1,671.

    Berdasarkan penghitungan pada Lampiran 21, yaitu

    penghitungan untuk uji-t pada nilai hasil evaluasi hasil belajar siswa

    diperoleh nilai thitung = 4,8470. Oleh karena thitung> ttabel, makaH0

    ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar

    siswa yang menggunakanmodel pembelajaran GNT dengan berbantu

    LKS lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran

    konvensional dengan berbantu LKS pada materipokok bangun datar

    segi empat Kelas VII Semester 2SMP Negeri 1Bringin..

    d. Uji Hipotesis 3

    Sama halnya dengan uji hipotesis 2, uji hipotesis 3 juga

    membandingkan nilai thitung dengan ttabel untuk rata-rata nilai hasil

    belajar materi bangun datar segi empat antara kelas eksperimen 2 dan

    kelas kontrol. Nilai ttabel berdasarkan daftar distribusi nilai kritis t

    dengan dk = (n2 1) + (n3 1) = (30 1) + (30 1) = 58 dan taraf

    signifikansi sebesar 5% adalah 1,671.

    Berdasarkan penghitungan pada Lampiran 22, yaitu

    penghitungan untuk uji-t pada nilai hasil evaluasi hasil belajar peserta

    didik diperoleh nilai thitung = 6,1927. Oleh karena thitung> ttabel, makaH0

    ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar

    siswa yang menggunakan model pembelajaran PAP dengan berbantu

  • 56

    LKS lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran

    konvensional dengan berbantu LKS pada materipokok bangun datar