773be3da77e9ec68
-
Upload
zalofharifa11 -
Category
Documents
-
view
84 -
download
0
Transcript of 773be3da77e9ec68
-
i
i
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN
PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II
SMP N 1 BRINGIN
SKRIPSI
Oleh
Nur Arifah Fijaryati
NPM 09310221
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013
-
ii
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN
PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II
SMP N 1 BRINGIN
Skripsi
Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidkan Matematika
Oleh
Nur Arifah Fijaryati
NPM 09310221
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013
-
iii
Halaman Persetujuan
Skripsi berjudul
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN
PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II
SMP N 1 BRINGIN
Yang disusun oleh
Nur Arifah Fijaryati
NPM 09310221
telah disetujuidan siap untuk diujikan.
Semarang, 11 November 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Suyono Wiryoatmojo. M.Pd Ali Shodiqin. S.Si.M.Si
NPP.093802196 NPP.108101286
-
iv
Halaman Pengesahan
Skripsi berjudul
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DAN
PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II
SMP N 1 BRINGIN
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nur Arifah Fijaryati
NPM 09310221
telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
pada hari Jumat, 22 November 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Nizaruddin, M. Si. Dr. Rasiman, M. Pd.
NIP. 196803251994031004 NIP. 195602181986031001
Anggota Penguji
1. Dr. Suyono Wiryoatmojo. M.Pd. (...........) NPP.093802196
2. Ali Shodiqin. S.Si.M.Si ( ......... ) NPP.108101286
3. Drs. Sutrisno, S.E.,M.M.,M.Pd. ( ........... ) NIP. 196011211987031001
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Arifah Fijaryati
Tempat Tanggal Lahir: Kab. Semarang, 06 Januari 1992
NPM : 09310221
Fakultas : FPMIPA
Program Studi : Pendidikan Matematika
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari karya ilmiah
lain. Kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai
dengan tata cara penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian
hari terbukti atau dibuktikan bahwa skripsi ini bukan merupakan karya asli saya
sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah saya peroleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Semarang, 25 November 2013
Yang membuat pernyataan,
Nur Arifah Fijaryati
-
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-
Baqarah : 286)
Anak muda yang akan sukses semuda mungkin, bukan yang sulit memulai, tetapi yang
tidak bisa berhenti mencoba. (Mario Teguh)
Waktu adalah aset yang teramat berharga. Seinci waktu adalah seinci emas, tetapi kita
tidak dapat membeli seinci waktu dengan seinci emas.
There is a will, there is a way dimana ada kemauan, pasti ada jalan.
La tahzan innallahha maana jangan bersedih, karena ALLAH bersama kita.
Berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik, dan dengan hati ikhlas.
Serahkan semua hasilnya hanya kepada ALLAH SWT, karena ALLAH tidak
memberikan apa yang kita harapkan tetapi memberikan apa yang kita butuhkan. Dan
ALLAH Maha tau yang terbaik untuk hambaNYA.
-
vii
PERSEMBAHAN:
Alkhamdulillah segala piji syukur hanya milik ALLAH SWT. Atas segala limpahan
Rahmat, Hidayah, dan Kasih sayangNYA semua menjadi terasa ringan dan mudah. Dengan
penuh rasa syukur atas semua nikmat yang diberikan ALLAH SWT kepada penulis,
kupersembahkan karya skripsi ini untuk:
Kedua orang tuaku tersayang. Jiwa dan ragaku, semangat hidupku. Yang telah
memberikan segalanya kepaadaku, kasih sayang, cinta, pengorbanan yang tiada
batasnya, doa yang tak pernah terputus, serta kebahagiaan yang kalian korbankan demi
Ananda. Semoga karya ini bisa menjadi bukti bakti Ananda kepada Bapak dan Ibu,
serta bukti untuk mewujudkan impian Bapak.
Kepada adikku tercinta, yang sudah memberikannku banyak pelajaran dalam menjalani
hidup ini, motivasi, semangat, kesabaran, keikhlasan, ketulusan, dan pengorbanan.
Kepada om dan bulikku yang sudah memberikan aku bnyak hal selama menuntut ilmu di
semarang. Memberikan ilmu dunia dan ilmu akhirat yang teramat berharga,
mengajarkanku tentang arti perjuangan, keikhlasan, ketulusan, kesabaran, pengorbanan,
serta doa dan semangat yang tiada henti.
Kepada semua pendidikku dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, yang
dengan sabar dan tulus dalam mendidik dan memberikan ilmunya.
Kepada kakak-kakak sepupuku, dan kakak-kakak angkatku yang menjadi pendengar
setiaku dalam setiap keluh kesahku, menjadi penasehat, dan penyemangatku.
Sahabat-sahabat tercintaku (Erma, Ratih, Ita, Nia, Ummi, Faqih, Arief, Hanifah, dll)
yang senantiasa menemani dikala suka dan duka, mendengar semua keluh kesahku,
memberikan motivasi, semangat, dukungan, doa dan selalu memberikan bantuan dengan
kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan.
Teman-teman Pendidikan Matematika, khususnya kelas F angkatan 2009 yang sudah
menjadi keluarga baruku, yang memberi motivasi, pengalaman, serta kenangan-kenangan
indah yang takkan pernah ku lupakan.
Almamater IKIP PGRI Semarang.
Yang terakhir, kepada segenap pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.
-
viii
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING
DAN PICTURE AND PICTURE BERBANTU LKS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II
SMP N 1 BRINGIN
Nur Arifah Fijaryati
Prodi Pendidikan Matematika
IKIP PGRI Semarang, Jl.Sidodadi Barat
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS
dan Picture And Picture berbantu LKSpada materi Bangun Datar Segi empat
SMP Kelas VII.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bringin
tahun ajaran 2012/2013. Dengan menggunakan teknik pemilihan secara acak
terpilih VII D sebagai kelas kontrol, VII C sebagai kelas eksperimen 1 dan VII B
sebagai kelas eksperimen 2. Analisis datanya meliputi: (1) Analisis data uji coba;
(2) Analisis data awal; (3) Analisis data akhir.
Hasil penelitian ini meliputi: (1) Hasil uji anava diperoleh Fhitung = 23,20897
dan Ftabel = 3,103, karena Fhitung lebih dari Ftabel maka H0 ditolaksehingga terdapat
perbedaan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2,
dan kelas kontrol; (2) Hasil uji t diperoleh thitung = 4,8470 dan ttabel = 1,671, karena
thitung lebih dari ttabel makaH0 ditolak sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar
siswa kelas eksperimen 1 lebih baik daripada kelas kontrol; (3) Hasil uji t
diperoleh thitung = 6,1927 dan ttabel = 1,671, karena thitung lebih dari ttabel makaH0 ditolak sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen 2
lebih baik daripada kelas kontrol; (4) Hasil uji t dua pihak diperoleh thitung = -
1,5789 dan ttabel = 2,002, karena -ttabel kurang dari thitungkurang dari ttabelmaka H0 diterimasehingga tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.
Kesimpulannya adalah rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS dan Picture And Picture
berbantu LKS lebih baik daripada kelas konvensional berbantu LKS pada siswa
SMP Kelas VII. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan
materi dan lokasi penelitian yang berbeda.
Kata kunci : efektifitas pembelajaran, model pembelajaran Guided
NoteTaking, model pembelajaran Picture And Picture
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang memberikan arahan, bimbingan dan
petunjuk dalam penyusunan karya ilmiah ini, dengan segala kerendahan hati
diucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang
2. Drs. Nizaruddin, M.Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang.
3. Dr.Rasiman, M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan matematika
FPMIPA IKIP PGRI Semarang.
4. Dr. Suyono Wiryoatmojo. M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan hingga laporan ini selesai.
5. Ali Shodiqin. S.Si.M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan masukan hingga laporan ini selesai
6. Suryani S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika kelas VII SMP
Negeri 1Bringin.
7. Siswa kelas VII B, VII C, VII D, dan VII F tahun pelajaran 2012/2013 yang
juga telah membantu memberikan informasi yang saya butuhkan guna
melengkapi data penelitian.
8. Ayah dan ibu serta segenap keluarga yang dengan sabar telah membimbing,
mendoakan, memotivasi, memberi kepercayaan, bantuan moril dan materil
demi kesuksesan ananda.
9. Rekan-rekan mahasiswa jurusan pendidikan matematika IKIP PGRI
Semarang angkatan 2009 khususnya kelas F tercinta.
10. Sahabat-sahabat saya tercinta yang sabar dan senantiasa membantu,
memotivasi dan sabar dalam mengingatkan saya.
11. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
-
x
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Terbesit harapan semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya
bagi calon atau guru-guru matematika dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa.Amin.
Semarang, 25 November 2013
Penulis
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN............................................................................... .... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalahan ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. Penegasan Istilah............................................................................... 6
BAB II.TELAAH PUSTAKA ......................................................................... 10
A. Landasan Teori .................................................................................. 10
B. Kerangka Berfikir .............................................................................. 24
C. Hipotesis .................................................................................................. 25
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 27
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 27
B. Subjek (Populasi dan Sampel) ......................................................... 27
C. Penarikan Sampel ............................................................................ 27
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 28
E. Desain Eksperimen .......................................................................... 28
F. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 29
-
xii
G. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 30
H. Instrumen Penelitian ........................................................................ 30
I. Metode Analisis Data ....................................................................... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................... 46
A. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ................................................... 46
a. Validitas Soal ............................................................................... 47
b. Reliabilitas Soal ................................................................................ 48
c. Taraf Kesukaran .......................................................................... 49
d. Daya Beda ................................................................................... 50
e. Penentuan Instrumen Penelitian .................................................... 51
B. Analisis Data Hasil Penelitian ......................................................... 51
1. Analisis Awal ................................................................................... 52
2. Analisis Akhir ................................................................................. 55
BAB V. PEMBAHASAN ............................................................................... 57
SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 64
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Daftar Hasil Uji Validitas Soal
Tabel 4.2 : Daftar Hasil Uji Reliabilitas Soal
Tabel 4.3 : Daftar Hasil Uji Taraf Kesukaran
Tabel 4.4 : Daftar Hasil Uji Daya Pembeda
Tabel 4.5 : Daftar Hasil Analisis Instrumen Penelitian
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a : Daftar Nama Uji Coba
Lampiran 1b : Daftar Nama Kelas Eksperimen 1
Lampiran 1c : Daftar Nama Kelas Eksperimen 2
Lampiran 1d : Daftar Nama Kelas Kontrol
Lampiran 1e : Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen 1
Lampiran 1f : Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen 2
Lampiran 1g : Daftar Nilai Awal Kelas Kontrol
Lampiran 2 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba
Lampiran 3 : Soal Uji Coba
Lampiran 4 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba
Lampiran 5a : RPP Kelas Eksperimen 1
Lampiran 5b : RPP Kelas Eksperimen 2
Lampiran 5c : RPP Kelas Kontrol
Lampiran 6a : LKS Kelas Eksperimen 1
Lampiran 6b : LKS Kelas Eksperimen 2
Lampiran 6c : LKS Kelas Kontrol
Lampiran 7 : Uraian Materi Bangun Datar Segi Empat
Lampiran 8 : Kisi-Kisi Soal Evaluasi
Lampiran 9 : Soal Evaluasi
Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Lampiran 11 : Daftar Nilai Kelas Uji Coba
Lampiran 11a : Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran,
dan Daya Beda (Ms. Excel)
Lampiran 11b : Perhitungan Validitas Butir Soal (Manual)
Lampiran 11c : Perhitungan Reliabilitas Item Soal Uji Coba (Manual)
Lampiran 11d : Perhitungan Tingkat Kesukaran (Manual)
Lampiran 11e : Perhitungan Daya Pembeda (Manual)
Lampiran 12a : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 1
(Ms.Excel)
Lampiran 12b : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 1 (Manual)
Lampiran 13a : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 2
(Ms.Excel)
Lampiran 13b : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen 2 (Manual)
Lampiran 14a : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol (Ms.Excel)
Lampiran 14b : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol (Manual)
Lampiran 15a : Uji Homogenitas Data Awal (Ms.Excel)
Lampiran 15b : Uji Homogenitas Data Awal (Manual)
-
xv
Lampiran 16a : Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen 1
Lampiran 16b : Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen 2
Lampiran 16c : Daftar Nilai Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 17a : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen 1 (Ms.
Excel)
Lampiran 17b : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen 1
(Manual)
Lampiran 18a : Uji Normalitas Data akhir Kelas Eksperimen 2 (Ms.
Excel)
Lampiran 18b : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen 2
(Manual)
Lampiran 19a : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol (Ms. Excel)
Lampiran 19b : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol (Manual)
Lampiran 20a : Anava Satu Arah Data Akhir (Ms. Excel)
Lampiran 20b : Anava Satu Arah Data Akhir (Manual)
Lampiran 21 : Analisis Hipotesis 2
Lampiran 22 : Analisis Hipotesis 3
Lampiran 23 : Analisis Hipotesis 4
Lampiran 24 : Tabel Uji F
Lampiran 25 : Tabel Chi-Kuadrat
Lampiran 26 : Tabel Lilifors
Lampiran 27 : Tabel Z
Lampiran 28 : Tabel Uji-t
Lampiran 29 : Tabel r Product Moment
Lampiran 30 : Rekapitulasi Bimbingan Skripsi
Lampiran 31 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 32 : Surat Keterangan Penelitian
-
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik sangatlah besar. Pada saat ini
pendidikan lebih diutamakan. Dalam persaingan pasar yang sedang terjadi,
yang berpendidikan lebih tinggi yang diutamakan. Bahkan tidak hanya dengan
modal pendidikan yang lebih tinggi saja yang diutamakan. Tetapi, juga yang
mempunyai prestasi, cerdas, dan kemampuan berfikir yang berbeda dengan
yang lain adalah yang menentukan besar kecilnya peluang mereka untuk
meningkatkan kesjahteraan dan taraf kehidupan mereka.
Ada banyak permasalahan yang terdapat dalam peningkatan
pendidikan saat ini. Saat ini pendidikan di Indonesia sangatlah
memprihatinkan. Permasalahan yang dari tahun ke tahun semakin bertambah.
Apa lagi pada pendidikan formal. Rendahnya mutu pendidikan formal pada
setiap jenjang pendidikan adalah masalah yang utama yang dihadapi bangsa
Indonesia. Terutama pada pendidikan matematika. Matematika merupakan
salah satu mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Seringkali siswa
manganggap matematika adalah pelajaran yang paling membingungkan.
Sehingga siswa merasa malas untuk mengikuti pelajaran. Bahkan tidak sedikit
pula yang rela tidak masuk sekolah dan ketinggalan mata pelajaran yang lain
karena adanya pelajaran matematika pada hari itu. Padahal matematika
merupkan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dalam setiap jenjang
pendidikan. Karena matematika merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika
terjadi karena masih kurangnya kemampuan berfikir kreatif siswa. Ini ditandai
oleh siswa yang jarang mengajukan pertanyaan dikarenakan guru yang
monoton dengan menggunkan metode ceramah pada saat proses belajar
-
2
mengajar berlangsung. Dengan metode monoton seperti ceramah
mengakibatkan siswa tidak mempunyai gagasan ataupun ide dalam
memecahkan suatu masalah. Khususnya pada saat aktifitas didalam kelas
mengenai materi bangun datar.
Dalam mempelajari matematika selalu berkenaan dengan ideide
abstrak yang diberi simbolsimbol itu tersusun secara hirarkis dan penalaran
yang deduktif, sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental
yang tinggi. Belajar matematika haruslah bertahap dan berurutan serta
mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu. Untuk mengubah
kebencian siswa terhadap matematika menjadi kesenangan siswa, metodologi
pengajaran merupakan hal yang terpenting dalam dalam proses pembelajaran
matematika.
Metodologi merupakan metode dan tehnik yang dilakukan guru
dalam melakukan interaksi dengan siswa agar bahan pengajaran dikuasai
siswa sehingga siswa memahami tujuan pengajaran. Guru dituntut untuk lebih
menguasai model-model pembelajaran, agar guru dapat memilih model yang
tepat sesuai dengan materi dan kondisi siswanya. Hal ini bertujuan supaya
dalam menyampaikan materi guru dapat menggunakan model yang lebih
bervariasi. Sehingga siswa akan lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran,
khsusnya pada pelajaran matematika. Dibutuhkan kerja keras dan kreatifitas
tinggi untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
Didalam proses pembelajaran siswa guru perlu menerapkan model
pembelajaran yang bisa menumbuhkan keaktifan dan perhatian dari siswa.
Dengan sedikit mengadakan variasi pada metode ceramah yang biasa
dilakukan guru, memberikan sedikit sentuhan pada metode cramah agar siswa
tidak bosen, memberikan sedikit tantangan kepada siswa supaya siswa
memperhatikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan model
pembalajaran Guided Note Taking dan Picture And Picture. Peneliti memilih
kedua model pembelajaran ini karena dengan dua model pembelajaran
memiliki banyak kelebihan yang akan mendorong siswa untuk lebih
-
3
memperhatikan dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran Guided Note Taking atau biasanya disebut dengan catatan
terbimbing adalah dimana metode catatan terbimbing model pembelajaran
yang dikembangkan dari metode ceramah agar dari metode ceramah tersebut
guru mendapatkan perhatian siswa. Sehingga dengan model ini secara tidak
langsung menuntut siswa untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru. Sedangkan model pembelajaran Picture And Picture adalah model
pembelajaran yang menggunakan gambar yang berhubungan dengan materi
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dimana setelah guru
menunjukkan gambargambar tersebut, guru menunjuk atau memanggil siswa
secara bergantian untuk memasangkan gambar sehingga gambargambar
menjadi urutan yang logis atau menjadi bentuk gambar yang utuh seperti yang
dicontohkan oleh guru.
Dengan kedua model pembelajaran tersebut, diharapkan dapat
menambah motivasi dan semangat siswa dalam proses pembelajaran. Kerena
kedua model pembelajaran tersebut cukup menarik untuk digunakan, dan
membuat siswa tidak merasa bosan. Siswa juga akan dengan mudah menerima
materi yang telah disampaikan oleh guru.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Faiqotul
Kamaliyah, (2011 : 82) yang berjudul Penerapan Model Pembelajran Active
Learning tipe Guided Note Taking dengan pemanfaatan LKPD Dalam
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Materi Irisan dan
Gabungan Bagi peserta didik Kelas VII B MTs Mafatihut ThullabanNawawi
Surodadi Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Guided note taking
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada pembelajaran matematika
materi irisan dan gabungan semester genap kelas VII B MTs. Mafatihut
Thullab An-Nawawi tahun pelajaran 2010/2011. (didokumentasikan di
perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Fakultas Tarbiyah
Semarang 2011)
-
4
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Rahmat Fuzi
(2012 : 8) yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Picture And
Picture Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi siswa kelas VIII D
SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran kooperatif Picture And Picture dapat meningkatkan motivasi
belajar biologi siswa sebesar 35,97% di kelas VIII D SMP Negeri 14
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. (didokumentasikan di perpustakaan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2012).
Pada penelitian tersebut adalah penelitian pada mata pelajaran
Biologi, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada mata
pelajaran matematika mengenai penggunaan model pembelajaran Picture And
Picture.
Sedangkan disini yang menjadi masalah bagi penulis adalah
bagaimana efektivitas model pembelajaran Guided Note Taking dan Picture
And Picture dengan berbantu LKS yang dilihat dari hasil belajar siswa pada
materi bangun datar. Masalah inilah yang ingin peneliti pecahkan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, penulis melakukan
penelitian dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Guided Note Taking
Dan Picture And Picture Berbantu LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII Semester II SMP N 1 Bringin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini ada 4 masalah yaitu:
1. Apakah terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran tipe Guided
Note Taking dan model pembelajaran tipe Picture and Picture
berbantu LKS danmodel pembelajaran konvensional.
2. Manakah yang lebih efektif, model pembelajaran Guided Note Taking
berbantu LKS ataumodel pembelajaran konvensional.
-
5
3. Manakah yang lebih efektif, model pembelajaran Picture and Picture
berbantu LKS atau model pembelajaran konvensional.
4. Manakah yang lebih efektif, model pembelajaran Guided Note
Takingatau model pembelajaran Picture and Picture berbantu LKS.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan efektifitas model pembelajaran
Guided Note Taking berbantu LKS dan model pembelajaran Picture And
Picture berbantu LKS dengan siswa yang belajar dengan menggunakan
model pembelajaran Konvensional.
2. Mengetahui efektifitas model pembelajaran Guided Note Taking berbantu
LKS lebih efektif dari siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Picture And Picture berbantu LKS.
3. Mengetahui efektifitas model pembelajaran Guided Note Taking berbantu
LKS lebih efektif dari siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Konvensional.
4. Mengetahui efektifitas model pembelajaran Picture And Picture berbantu
LKS lebih efektif dari siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Konvensional.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi:
a. Siswa
1) Siswa akan lebih memperhatikan guru, pada saat menjelaskan,
2) Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika
3) Menghilangkan persepsi siwa bahwa matematika adalah pelajaran
yang susah untuk dipahami
4) Siswa lebih mudah dan lebih cepat memahami materi yang
sisampaikan
5) Menumbuhkan daya kreatifitas dan percaya diri siswa
-
6
b. Guru
1) Menambah pengetahuan guru terhadap model pembelajaran yang
lebih inovativ dan kreatif.
2) Membantu guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dan
mempertinggi kualitas pembelajaran yang menarik motivasi siswa.
3) Menamabah wawasan guru untuk lebih berani dalam menggunakan
model pembelajaran yang berfariasi sesuai dengan materi yang
akan disampaikan sehingga masalah yang dihadapi dapat
terselesaikan.
c. Sekolah
1) Memberikan sumbangan pemikiran yang baik dalam rangka
upaya perbaikan system pembelajaran dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa secara optimal.
2) Dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah.
d. Peneliti
Sebagai sarana mengembangkan diri, berkreasi, berinovasi dalam
mencari media pembelajaran baru dalam rangka meningkatkan diri
sebagai calon pendidik yang profesional. Serta menambah wawasan
dalam menggunakan model pembelajaran matematika dan dapat
mngetahui tingkat efektifaitas model pembelajatran Guided Note
Taking dan Picture And Picture terhadapa hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran matematika.
E. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dan penafsiran yang berbeda
terhadap masalah penelitian mengenai pengertian yang berhubungan dengan
judul ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Efektifitas
Efektifitas berasal dari kata dasar efektif yang berarti ada efeknya
(akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Jadi, efektifitas berarti berpengaruh
atau membawa hasil (dalam bentuk usaha dan tindakan) (Tim Penyusun,
-
7
1994 : 420).Dalam penelitian ini dikatakan efektif jika ada hasil belajar
dari kegiatan belajar mengikuti model pembelajaran.
Secara umum, dalam penelitian efektifitas yang dimaksud adalah dari
kondisi yang sengaja diciptakan dari suatu aksi dan reaksi yang akan
berpengaruh pada hasil akhirnya. Dimana penggunaan model
pembelajaran Guided Note Taking dan model pembelajaran Picture And
Picture sebagai aksinya. Sedangkan yang merupakan hasil reaksinya
adalah hasil belajar siswa pada materi Bangun Datar Segi Empat.
2. Model PembelajaranGuided Note Taking
Model pembelajaran Guided Note Taking adalah model pembelajaran lain
yang dapat dikembangkan untuk membangun stock of knowledge peserta
didik adalah catatan terbimbing. Metode catatan terbimbing
dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan oleh guru mendapat
perhatian siswa. (Suprijono, 2012 : 105)
3. Pembelajaran Picture And Picture
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam
proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam
proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah
menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu
dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam
menggunakan Power Point atau software yang lain
4. Media LKS
Lembar Kegiatan Siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran
lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi
dasar yang harus dicapai. Dalam LKS peserta didik akan mendapatkan
materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Peserta didik
juga menemukan arahan terstruktur untuk memahami materi yang
diberikan. (Prastowo, 2012 : 203-204).
-
8
5. Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat dijadikan dan sebagainya)
oleh usaha (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:391).Belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2001:17).
Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai setelah melakukan
kegiatan belajar.Dalam penelitian, hasil belajar tersebut disebut efek.
Khususnya dalam mata pelajaran matematika, hasil belajar berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap tehadap matematika. Hasil belajar
dipengaruhipengalaman pelajaran dalam dunia, fisik, dan lingkungannya.
6. Bangun Datar
Berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelas VII SMP,
bangun datar merupakan mata pelajaran yang harus dipelajari dan
dikuasai oleh siswa. Siswa mempelajari definisi bangun datar seperti
segitiga, segi empat (persegi panjang, persegi, jajargenjang, trapesium,
layang-layang, dan belah ketupat), keliling dan luas bangun-bangun datar
tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bangun datar yang
dimaksud adalah suatu pokok bahasan pelajaran matematika yang
disampaikan untuk siswa kelas VII semester 2 untuk siswa SMP dan
sederajat, dengan materi menentukan nilai keliling dan luas bangun datar
seperti segitiga, segi empat (persegi panjang, persegi, jajargenjang,
trapesium, layang-layang, dan belah ketupat). Yang mana bangun tersebut
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektifitas
model pembelajaran Guided Note Taking dan model pembelajaran
Picture And Picture berbantu LKS terhadap hasil belajar siswa kelas VII
semester II SMP Negeri 1 Bringin adalah menerapkan model
pembelajaran Guided Note Taking yang merupakan model pembelajaran
kooperatif dengan pembuatan catatan terbimbingyang dilakukan siswa
dengan bantuan guru dan model pembelajaran Picture And Picture yaitu
-
9
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
berfikir siswa dan kreatifitas siswa dalam pemasangan gambar dengan
berbantu media LKS untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
matematika siswa pada materi bangun datar segi empat dari kedua model
pembelajaran yang digunakan.
-
10
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Uzer dalam Darmin (2003:6) mengemukakan bahwa belajar dapat
diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya.
Slameto (1991:2) mengemukakan bahwa Belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatan
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya .
Sudjana (1997:25) memberikan pengertian bahwa Belajar adalah
proses aktif, belajar adalah perubahan tingkah laku terhadap semua situasi
yang ada disekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada
tujuan yang melalui berbagai pengalaman seperti proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu .
Sedangkan yang dimaksud pengertian belajar secara umum, yang
disepakati oleh para ahli adalah hasil suatu aktivitas belajar adalah
perubahan. Bahwa perubahan itu terjadi akibat pengalaman. Tidak ada
perbedaan antara ahli yang satu dengan yang lain. Perbedaan baru terlihat
pada saat menyatakan apakah perbedaan itu positif atau negatif, nampak
atau tidak nampak, pada keseluruhan pribadi atau pada aspek kognitif,
efektif dan psikomotor secara sendiri sendiri. (Darsono, 2001:2)
Dari berbagai pendapat diatas mengenai pengertian belajar, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian usaha dan tindakan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku untuk mendapatkan berbagai
pengalaman dalam berfikir, serta berinteraksi dengan lingkungannya.
Dimana belajar adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan oleh
seseorang dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
10
-
11
Jadi, belajar merupakan serangkaian usaha tindakan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku yang didapatkan berdasarkan
pengalaman dalam berfikir. Perubahan tersebut dapat diketahui setelah
seseorang tersebut melakukan suatu kegiatan. Seseorang tersebut dapat
dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila hasilnya lebih baik dari
sebelumnya. Siswa belum bisa dikatakan telah melaksanakan
pembelajaran meski sudah adanya kinerja yang dilakukan siswa, karena
yang dipentingkan dalam belajar adalah adanya perubahan tingkah laku
setelah seseorang melaksanakan kegiatan belajar. Untuk mengetahui
perbedaan tersebut harus lebih dulu dilakukan pengukuran mengenai
kemampuan yang dimiliki siswa. Jika seseorang telah melakukan
perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu
aspek tingkah laku.
2. Hasil Belajar
Menurut Sri Rukmini, dkk (1995: 61) hasil belajar siswa merupakan
kapasitas manusia yang nampak dalam tingkah laku. Tingkah laku yang
dimaksud adalah tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan
dengan hasil belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata, hal
ini tentunya berkaitan dengan hasil dan proses belajar di sekolah. Menurut
Nana Sudjana (2006: 22) hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Menurut Slameto (2001: 30), tes hasil belajar merupakan
sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau
diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar
siswa. Hasil tes ini berupa data kuantitatif.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne (Suprijono, 2009 : 5), hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
-
12
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun
penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Stategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan-kemampuan ini meliputi
penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Katerampilan motorik yaitu kemampuan melakukanserangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan ekternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar
merupakan suatu pola-pola perbuatan, ketrampilan atau nilai-nilai, dan
kemampuan yang dimiliki siswa dari kegiatan belajar mengajar atau
setelah menerima pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan
pendidikan. Hasil belajar siswa dapat ditampilkan dari tingkah laku dengan
memberikan gambaran yang lebih nyata yang bertujuan untuk mengukur
kemajuan belajar siswa.
3. Model Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
guru.Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
(Komalasari, 2011:57).
-
13
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut
Arends (Suprijono, 2009 : 46), model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model
pembelajaran berfungsi pedoman dalam merencanakan pembelajaran
danmerencanakan aktifitas belajar mengajar di kelas. Dimana model
pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Dan model pembelajaran ini disiapkan sebelum proses
pembelajaran berlangsung.
4. Model pembelajaran Guided Note Taking (GNT)
Model pembelajaran Guided note taking atau catatan terbimbing
adalah metode pembelajaran yang menggunakan suatu bagan, skema
(handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat
catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan
metode ceramah. Tujuan Metode pembelajaran guided note taking adalah
agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian
siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak
(Suprijono, 2009: 105)
Model Guided Note Taking adalah model pembelajaran yang dapat
dikembangkan untuk membangun stock of knowledge peserta didik.
Metode catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah yang
dibawakan guru mendapat perhatian siswa. Model pembelajaran ini
manggunakan handout dari materi ajar dan mengosongi bagian bagian
yang penting. (Hisyam Zaini, 2008 : 32)
Berdasarkan beberapa pandangan yang telah dikemukakan, handout
adalah bahan pembelajaran yang sanagt ringkas. Bahan ajar ini bersumber
dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi
pokok yang diajarkan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat
-
14
mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian bahan ajar ini bukanlah
bahan ajar yang mahal. Dimana handout juga dapat berupa LKS yng dapat
dibuat sendiri oleh guru, kemudian diberikan secara gratis kepada peserta
didik. Sehingga bahan ajar ini termasuk bahan ajar yang ekonomis dan
praktis. (Prastowo, 2011 : 79).
Langkah langkah model pembelajaran Guided Note Taking menurut
pendapat Zaini (2008 : 32), adalahsebagai berikut:
1) Beri peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari
materi pembelajaran yang disampaikan dengan metode ceramah.
2) Kosongkan sebagian dari poin-poin yang anda anggap penting
sehingga terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.
3) Beberapa cara yang dilakukan yaitu:
a) Berikan sesuatu istilah dengan pengertiannya, kosongkan istilah
atau definisinya.
b) Kosongkan beberapa pertanyaan jika poin-poin utamanya terdiri
dari beberapa pertanyaan.
c) Menghilangkan beberapa kata kunci dari sebuah paragraf.
d) Dapat dibuat bahan ajar(handout) yang tercantum di dalamnya
sub topik dari materi pembelajaran. Beri tempat kosong yang
cukup sehingga peserta didik dapat membuat catatan di dalamnya.
4) Bagikan bahan ajar (handout) yang anda buat kepada peserta didik
5) Setelah menyampaikan materi, minta peserta didik untuk membacakan
hasil catatannya.
6) Beri klarifikasi.
Pembelajaran Guided Note Taking adalah pembelajaran yang
menuntut siswa untuk dapat memahami masalah dan memecahkan
masalah, siswa diharapkan mampu untuk menyimpulkan, mendefinisikan,
merumuskan, dan berfikir general.
-
15
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Guided Note Taking
adalah:
1. Kelebihan
a. Model pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil.
b. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebelum, selama
berlangsung, atau sesuai kegiatan pembelajaran.
c. Model pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.
d. Model pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang
mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-
prinsip dan definisi-definisi.
e. Model pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik
harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan
kognitif.
f. Model pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran
sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan
konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan
mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep
atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.
g. Model pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk
merangkum bab-bab yang berbeda.
h. Model pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan
yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang.
i. Model pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai
kecenderungan seseorang terhadap suatu informasi tertentu.
j. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif,
karena memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus pada
handout dan materi ceramah serta diharapkan mampu
memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery) dan
bekerja sendiri.
-
16
2. Kekurangan
a. Jika guided note taking digunakan sebagai metode pembelajaran
pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang ditentukan.
c. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan karena guru harus
mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu,
dengan memilah bagian atau materi mana yang harus
dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan
kesiapan siswa untuk belajar dengan metode pembelajaran
tersebut.
d. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode
pembelajaran lama sulit beradaptasi pada metode pembelajaran
baru.
e. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi
dari standar yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan penelitian ini, kekurangan diabaikan oleh
peneliti.
5. Model pembelajaran Picture And Picture (PAP)
Model pembelajaran Picture and Pictureadalah suatu model
pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam oprasionalnya
gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan
menjadi urutan yang logis.
Adapun langkah langkah model pembelajaran Picture And
Pictureberdasarkan (Suprijono, 2009 : 125) adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar gambar kegiatan
berkaitan dengan materi.
-
17
d. Guru menunjukkan atau memanggil siswa secara bergantian
memasang atau mengurutkan gambar gambar menjadi urutan yang
logis.
e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar
tersebut.
f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
g. Kesimpulan atau rangkuman.
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture And Picture
1. Kelebihan
a. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
dan materi secara singkat terlebih dahulu.
b. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru
menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
c. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa
disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
d. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru
menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
e. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati
langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
2. Kelemahan
a. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta
sesuai dengan materi pelajaran.
b. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar
atau kompetensi siswa yang dimiliki.
c. baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan
gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi
pelajaran.
Dalam melaksanakan penelitian ini, kekurangan diabaikan oleh
peneliti.
-
18
6. Media LKS (Lembar Kegiatan Siswa atau Lembar Kerja Siswa)
LKS (Lembar Kegiatan Siswa) atau ada juga menurut pandangan
lain LKS (Lembar Kerja Siswa) yaitu materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari
materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS peserta didik akan
mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berhubungan dengan
materi. (Prastowo, 2011 : 204)
Selain itu, (Prastowo, 2011 : 205- 206) juga menyebutkan fungsi serta
tujuan penyusunan LKS. Yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi LKS
a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan peserta didik.
b. Sebagai bahan ajaryang memepermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan.
c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih
d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik
2. Tujuan Penyusunan LKS
a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan
b. Menyajikan tugas tugas yang meningkatkan penugasan peserta
didik terhadap materi yang diberikan
c. Melatih kemandirian belajar peserta didik
d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik.
7. Tinjauan Materi
Bangun Datar Segi Empat
1. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki
dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.
-
19
Perhatikan gambar persegi panjang ABCD berikut.
Unsur-unsur suatu persegi panjang ABCD tersebut adalah
sebagai berikut:
AB dan CD pada persegi panjang ABCD disebut panjang.
AD dan BC pada persegi panjang ABCD disebut lebar.
AC dan BD pada persegi panjang ABCD disebut diagonal.
Sifat sifat persegi panjang adalah sebagi berikut:
a) Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan
sama panjang dan sejajar.
b) Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku- siku.
c) Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua
sama besar.
d) Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara.
Jika suatu persegi panjang yang memiliki panjang p dan lebar l
maka:
Keliling (K) persegi panjang tersebut adalah lpK 2
Luas (L) persegi panjang tersebut adalah lpL
2. Persegi
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi
sama panjang dan empat sudut siku-siku.
Perhatikan gambar persegi ABCD berikut:
Gb. 1
D
A B
C
Gb. 2
D C
A B
-
20
Unsur-unsur suatu persegi ABCD pada gambar diatas adalah
sebagai berikut:
AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi persegi ABCD.
AC dan BD dinamakan diagonal persegi ABCD.
Sifat sifat persegi adalah sebagai berikut:
a) Keempat sisinya sama panjang.
b) Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara.
c) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
d) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang
membentuk sudut siku-siku.
Misalkan saja, suatu persegi memiliki sisi s maka:
Keliling persegi adalah sK 4
Luas persegi adalah 2sL
3. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari
sebuah segitiga dan bayangannya yang diputar setengah putaran
(180 ) pada titik tengah salah satu sisinya.
Perhatikan gambar dibawah ini:
Unsur-unsur yang terdapat pada sebuah jajargenjang adalah
sebagai berikut:
AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi jajargenjang.
AC dan BD dinamakan diagonal jajargenjang.
AB dikenal juga dengan nama alas jajargenjang.
t dinamakan tinggi jajargenjang.
Sifat sifat jajar genjang adalah sebagai berikut:
t
D C
A B Gb. 3
-
21
a) Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajar genjang sama panjang
dan sejajar.
b) Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajar genjang sama
besar.
c) Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap jajar
genjang adalah 180 .
d) Pada setiap jajar genjang kedua diagonalnya saling membagi dua
sama panjang.
Keliling suatu jajargenjang dapat dihitung dengan cara menjumlahkan
setiap sisi jajargenjang tersebut.
Keliling jajargenjang, BCABK 2
Luas suatu jajargenjang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Luas jajargenjang, tinggialasL atau taL
4. Belah ketupat
Belah ketupat adalah bangun segi empat yang dibentuk dari
gabungan segitiga sama kaki yang diimpitkan pada alasnya.
Perhatikan gambar berikut.
Unsur-unsur yang terdapat pada belah ketupat antara lain
sebagai berikut.
AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi belah ketupat ABCD.
AC dan BD dinamakan diagonal belah ketupat ABCD.
Sifat sifat belah ketupat adalah sebagai berikut:
a) Semua sisi pada belah ketupat sama panjang.
b) Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri.
Gb.4
A
B D
C
-
22
c) Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang
dan saling berpotongan tegak lurus.
d) Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama
besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
Keliling dan Luas belah ketupat adalah sebagai berikut :
BDACL
sK
2
1
4
5. Layang layang
Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk dari gabungan
dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Unsur-unsur bagian layang-layang adalah sebagai berikut.
PQ, PS, QR, dan SR dinamakan sisi layang-layang PQRS.
PR dan QS dinamakan diagonal layang-layang PQRS.
Sifat sifat layang layang adalah sebagai berikut:
a) Masing-masing sepasang sisinya sama panjang.
b) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
c) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.
d) Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya
menjadi dua bagian sama panjang dan kedua diagonal itu saling
tegak lurus.
Keliling dan Luas layang-layang adalah sebagai berikut :
PRQSL
QRPQK
2
1
)(2
Gb.5 R
Q S
P
-
23
6. Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang hanya mempunyai satu
pasang sisi sejajar. Unsur-unsur sebuah trapesium terdiri atas sisi alas,
sisi atas, dan kaki trapesium. Perhatikan gambar trapesium ABCD di
bawah!
AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi trapesium ABCD.
AB memilki nama khusus, yaitu sisi alas trapesium ABCD.
CD memilki nama khusus, yaitu sisi atas trapesium ABCD.
AD dan BC memilki nama khusus, yaitu kaki trapesium
ABCD.
Garis t dinamakan tinggi trapesium ABCD.
Jenis jenis trapesium:
a) Trapesium sebarang
Trapesium sebarang adalah trapesium yang keempat sisinya
tidak sama panjang.
b) Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai
sepasang sisi yang sama panjang, di samping mempunyai
sepasang sisi yang sejajar.
c) Trapesium siku siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu
sudutnya merupakan sudut siku-siku.
Secara umum sifat trapesium adalah jumlah sudut yang berdekatan
di antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah 180 .
Gb.6
A B
C D
sisi alas
sisi atas
t kaki kaki
-
24
Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu
a) Diagonal-diagonalnya sama panjang
b) Sudut-sudut alasnya sama besar
c) Dapat menempati bingkainya dengan dua cara.
Keliling dan Luas trapesium adalah sebagai berikut :
tDCABL
ADCDBCABK
)(2
1
B. Kerangka Berfikir
Menurut Degeng (Uno, 2011 : 2) pembelajaran atau pengajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara
implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaranyang diinginkan.
Kini pada pembelajaran matematika disuguhkan banyak sekali model-
model, strategistrategi, metodemetode pembelajaran dan media
pembelajran untuk menunjang daya kreatifitas dan hasil belajar dalam
proses pembelajaran. Guru hanya perlu menggunakan model, strategi,
metode, dan media yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran
matematika di kelas. Pada penelitian kali ini akan dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dan Picture And
Picture dengan berbantuan LKS.
Dengan menggunakan pembelajaran Guided Note Taking dan
Picture And Picture dalam proses pembelajaran diharapkan siswa merasa
senang sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Peneliti akan meneliti perbedaan hasil belajar matematika dengan
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking
dan model pembelajaranPicture And Picturedari metode konvensional yang
biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran disekolah tersebut.
-
25
Bagan 1.Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya (Sudjana, 2005 : 219). Berlandaskan teori yang penulis
uraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran tipe
Guided Note Taking, model pembelajaran tipe Picture and Picture
berbantu LKS dan metode pembelajaran konvensional pada materi
bangun datar siswa kelas VII Semester II SMP N 1 Bringin.
Materi Bangun Datar Segi
Empat
Terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran konvensional dengan
model pembelajaran Guided Note Taking dengan berbantu LKS, dan
model pembelajaran Picture And Picture dengan berbantu LKS.
Kelas Eksperimen II Kelas Eksperimen I Kelas Kontrol
Hasil belajar 1
(efek 1)
Hasil belajar 0
(efek 0)
Hasil belajar 2
(efek 2)
diberikan diberikan
tes tes tes
diberikan
Proses Belajar Mengajar
Model Pembelajaran
Konvensional
dengan berbantu
LKS
Model Pembelajaran
Guided Note Taking
dengan berbantu
LKS
Model Pembelajaran
Picture And Picture
dengan berbantu
LKS
-
26
2. Model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS lebih efektif
dibandigkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar matematika pada materi bangun datar segi empat siswa kelas
VII Semester II SMP N 1 Bringin.
3. Model pembelajaran Picture and Picture, berbantu LKS lebih efektif
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar matematika pada materi bangun datar segi empat siswa kelas
VII Semester II SMP N 1 Bringin.
4. Model pembelajaran Guided Note Taking, lebih efektif dibandingkan
dengan model pembelajaran Picture and Picture berbantu LKS
terhadap hasil belajar matematika pada materi bangun datar segi empat
siswa kelas VII Semester II SMP N 1 Bringin.
-
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Bringin yang berlangsung
pada tanggal 1326Mei 2013 dengan judul Efektifitas Model Pembelajaran
Guided Note Taking dan Picture And Picture Berbantu LKS Terhadap Hasil
Belajar SiswaKelas VII Semester II SMP Negeri 1 Bringin.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut sudjana (2006 : 6) yang di maksud populasi adalah
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang akan dipelajari
sifatsifatnya. Sesuai dengan pengertian diatas, maka populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1
Bringin.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto,2006 :131). Hal ini dilakukan setelah memperlihatkan ciri-ciri
antara lain: siswa mendapat materi, berdasarkan kurikulum yang sama,
sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Bringin kelas VII
semester II tahun 2012-2013
C. Penarikan Sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
(Sugiyono, 2007:62).Pada penelitian ini, penulis memilih sampel secara acak
dengan cara mengundi dari kelas yang sudah tersedia. Dua kelas sebagai
kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
Dengan teknik acak ini, dari tujuh kelas diambil tiga kelas sebagai
sampel.Cara menentukannya secara acak dengan cara mengundi dari kelas
yang sudah tersedia untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2
serta kelas kontrol. Dari undian tersebut terpilih kelas VII Csebagai kelas
eksperimen 1 yang akan menggunakan model pembelajaran Guided Note
27
-
28
Taking (GNT) berbantu LKS dan kelas VII B terpilih sebagai kelas
eksperimen 2 yang akan menggunakan model pembelajaranPicture And
Picture (PAP)berbantu LKS dan kelasVII D terpilih sebagai kelas kontrol
yang akan menggunakan pembelajarankonvensional.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi ( Arikunto,
2002:89). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:
1. Bebas
Variabel bebas yaitu variabel penyebab atau variabel yang
mempengaruhi.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini digunakan tiga model
pembelajaran, yaitu: model pembelajaran Guided Note Taking,model
pembelajaran Picture And Picture, dan model pembelajaran
konvensional.
2. Respon
Variabel respon atau dependent variabel yaitu variabel akibat atau
variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar. (Arikunto, 2006: 118-119).
E. Desain Eksperimen
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan saling
berhubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada kelompok
eksperimen, kondisi perlakuan yang kemudian membandingkan hasilnya
dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Bagan rancangan penelitian tersebut digambarkan sabagai berikut:
Tabel 3.1Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Post Tes
Eksperimen 1 X1 Test
Eksperimen 2 X2 Test
Kontrol X0 Test
-
29
Keterangan tabel:
X1 = pemberian model pembelajaran Guided Note Taking
X2 = pemberian model pembelajaran PictureAnd Picture
X0 = pemberian model pembelajaran konvensional
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian
kemudian mencatat daftar nama siswa dan hasil belajar siswaSMP N 1
Bringinkelas VII semester 2 tahun ajaran 2013 yang terbagi dalam 7
kelas.
2. Memilih subjek secara acak dari suatu populasi.
3. Menggolongkan subjek menjadi tiga kelompok. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa SMP N 1 Bringin kelas VII semester 2 tahun ajaran 2013
dengan cara mengambil tiga kelas secara acak dengan undian untuk
menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 serta kelas kontrol.
Dari undian tersebut terpilih kelasVII C dan VII B sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Kelompok eksperiman
dikenai variabel perlakuan (treatment) X dan kelompok kontrol yang
tidak dikenai variabel perlakuan.
4. Menentukan kelompok uji coba dari populasi yang bukan menjadi
sampel dengan cara undian. Terpilih kelas VII F sebagai kelompok uji
coba.
5. Subjek dalam penelitian dengan 3 kelompok ini dilakukan setelah
memperhatikan ciri-ciri antara lain: siswa mendapat materi, berdasarkan
kurikulum yang sama, diajar oleh guru matematika yang sama.
6. Pada desain dengan tiga kelompok, subjek dibentuk berdasarkan variabel
tertentu.
7. Melaksanakan tes uji coba untuk kelas uji coba.
8. Melaksanakan pembelajaran dengan modelpembelajaran Gided Note
Takingpada kelompok eksperimen 1, model pembelajaran Picture And
Picture pada kelompok eksperimen 2, serta pembelajaran konvensional
pada kelompok kontrol.
-
30
9. Memberikan tes evaluasi pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dengan alokasi waktu yang telah ditentukan serta memperhatikan
sikap dari peserta didik saat pembelajaran berlangsung.
G. MetodePengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis (Arikunto, 2006:158). Melalui metode ini peneliti bisa
memperoleh data-data siswa, nilai ulangan matematika pada pokok
bahasan sebelumnya.
2. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa
setelah proses pembelajaran dengan model Guided Note Taking,Picture
And Picture, dan Konvensional.
H. Instrumen Penelitian
1. Materi dan Bentuk Tes
Materi dalam penelitian ini adalah bangun datar segi empat. Bentuk
tes dalam penelitian ini tes tertulis berupa uraian.
2. Metode Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai
berikut:
a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan,
b. Menentukan tipe soal,
c. Menentukan jumlah butir soal,
d. Menentukan waktu mengerjakan soal,
e. Menentukan komposisi atau jenjang,
f. Membuat kisi-kisi soal,
g. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, bentuk lembar jawab, kunci
jawaban dan penentuan skor,
h. Menulis butir soal,
i. Menguji butir-butir tes
-
31
j. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan tingkat kesukaran,
k. Memilih item soal yang baik.
3. Analisis Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa soal tes berbentuk subyektif
(soal uraian). Soal tersebut adalah tes yang diberikan setelah semua materi
disampaikan kemudian diuji cobakan pada kelas uji coba. Untuk mengukur
validitas, reabilitas, daya pembeda soal dan tingkat kesukaran yang
menjadi syarat bahwa soal itu baik atau tidak.
1) Validitas
Sebuah instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut
mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2007:65). Untuk
mengetahui validitas instrument dilakukan teknik korelasi product
moment dengan angka kasar (Arikunto, 2007:72).
Dalam penelitian ini akan digunakan rumus korelasi product
moment dengan angka kasar yaitu:
})(}{)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr = Koefisien korelasi skor item dengan skor total
X = Skor item
Y = Skor total
N = Banyaknya siswa
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total item
2X = Jumlah kuadrat skor item
2Y = Jumlah kuadrat skor total
XY = Jumlah hasil kali skor item dengan skor total
-
32
Setelah memperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan
harga rkriteria, dengan menentukan nilai kriteria yaitu 0,70, jika
rxy
-
33
= varians total
Nilai 11r yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan
rkriteria. Menurut Arikunto (2007:75) Koefisien korelasi selalu terdapat
antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien negatif menunjukkan hubungan
kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran
untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi
adalah sebagai berikut:
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah
3) Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyaisemangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya
(Arikunto, 2006 : 207).
Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran
adalah:
%100N
BTK
Keterangan:
TK : Taraf Kesukaran.
B : jumlah siswa yang gagal menjawab benar.
N : Jumlah semua peserta didik.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal uraian adalah
dengan menghitung berapa persen test yang gagal menjawab benar atau
ada di bawah batas tulus (passing grade) untuk tiap-tiap item. Untuk
-
34
menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran itemnya digunakan tolak
ukur sebagai berikut:
1) Jika jumlah test yang gagal mencapai 27%, maka soal termasuk
mudah.
2) Jika jumlah test yang gagal antara 27% sampai dengan 71%, maka
soal termasuk sedang.
3) Jika jumlah test yang gagal lebih dari 72%, maka soal termasuk
sukar.
4) Daya Beda Soal
Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan
siswa yang berkemampuan tinggi dari siswa yang berkempuan
rendah.Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut
dengan indeks diskriminasi atau biasa disingkat dengan D (Arikunto,
2002:211).
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi
tes bentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua rata-rata
(mean), yaitu antara rata-rata kelompok atas dengan rata-rata kelompok
bawah untuk tiap-tiap item.Kelompok atas adalah 27% bagian atas dari
peserta tes setelah nilai tes diurutkan dari terbesar ke terkecil sedangkan
kelompok bawah adalah 27% dari bagian bawah.Rumus yang
digunakan sebagai berikut.
f
RRULI lu
(Guilford : 1959)
Keterangan :
ULI = Upper Lower Indek
Ru = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar
Rl = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
f = Jumlah masing-masing golongan
Kriteria : daya beda yang baik berkisar 0,4-0,8.
-
35
Selanjutnya dari analisis tersebut diatas akan ditentukan item
soal yang akan digunakan untuk mengambil data.
I. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesa dalam rangka
penarikan kesimpulan mencapai tujuan penelitian. Analisa data merupakan
suatu cara untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh suatu
kesimpulan.
Dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap awalyang
merupakan tahap sampel dan tahap akhir yang merupakan tahap analisisdata
untuk menguji hipotesis penelitian.Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Analisis Data Awal
a. Uji Normalitas
Data awal hasil belajar matematika siswa semester ganjil diuji
kenormalannya.Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data
yang digunakan merupakan data yang berdistribusi normal atau
tidak.
Untuk uji normalitas pada penelitian ini digunakan uji
Lilliefors.Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas data
adalah:
Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Langkah-langkah (1)untuk menguji normalitas adalah sebagai
berikut:
1) Hasil pengamatan x1, x2, , xn dijadikan bilangan baku z1, z2,
, zn dengan menggunakan rumus i xi- x
S(x dan S masing-
masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).
S xi x
n 1
2) Menghitung peluang F(zi) P(zzi), tiap bilangan baku
menggunakan daftar distribusi normal baku.
-
36
3) Menghitung proporsi z1, z2, , zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi. Proporsi dinyatakan dengan
S i banyaknya 1, 2, , n yang i
n
4) Menghitung selisih F(zi) - S(zi).
5) Mengambil harga yang paling besar di antara harga-harga
mutlak selisih tersebut (L0).
6) Membandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari
daftar nyata yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis
nol jika L0 < L daftar.
Menarik kesimpulan, jika L0< Ltabel, maka sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 466-467).
b. Uji Homogenitas
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berawal dari populasi yang
homogen atau tidak.Untuk menguji kesamaan k buah ( k 2) kita
menggunakan Uji Bartlettdan untuk Uji Bartlett digunakan statistik
Chi Kuadrat. Dalam penelitian ini digunakan tiga buah sampel
yang berasal dari populasi ( k = 3).
Hipotesis yang akan diuji:
: 12 2
2 32
paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Keterangan:
1 2 = varians kelas eksperimen 1
22 = varians kelas eksperimen 2
32 = varians kelas kontrol
Dalam penelitian ini ada 3 variabel bebas, yaitu kelas
eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol. Misalkan
masing-masing sampel berukuran n1, n2, dan n3 dengan data Yij (i =
1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3) dan hasil pengamatan disusun seperti dalam
-
37
daftar berikut:
Data Sampel dari 3 Buah Populasi
Dari Populasi Ke-
Data Hasil
Pengamatan
1 2 3
Y11 Y21 Y31
Y12 Y22 Y32
Y13 Y23 Y33
Untuk memudahkan perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan
untuk uji Bartlett disusun dalam daftar (1) seperti berikut:
Sampel
ke- Dk
dk
1
2
iS 2log iS (dk) log2
iS
1 11 n 11
1 n
2
1S 2
1log S 2
11 log1 Sn
2 12 n 11
2 n
2
2S 2
2log S 2
22 log1 Sn
3 13 n 11
3 n
2
3S 23log S
2
33 log1 Sn
Jumlah 1in
1
1
in
- -
2log1 ii Sn
Dari daftar ini dihitung harga-harga yang diperlukan, diantaranya yaitu:
1) Mencari varians gabungan dari semua sampel
S2 ni Si
2
ni 1
2) Mencari harga satuan B:
B log S2 ni
3) Mencari nilai chi kuadart:
2 ln 10 B ni log Si2
dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.
-
38
Dengan taraf nyata , populasi dikatakan sama (homogen) jika
2hitung< 2
(1 )(k 1)dengan 2
(1 )(k 1) didapat dari daftar
distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 ) dan dk (k 1)
dan taraf signifikan 5% (Sudjana, 2005: 263).
Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah data
terakhir dari nilai ujian semester1 matematika SMP.
2. Analisis Akhir
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil
belajar matematika setelah diberi perlakuan (kelompok eksperimen)
dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan uji Lilliefors.
Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji normalitas sama
dengan langkah-langkah (1).
b) Uji Hipotesis
1. Uji hipotesis 1
Uji hipotesis yang pertama akan menguji perbedaan antara
hasil belajar matematika siswa pada materiBangun Datar
Segiempat dari 3 kelas Uji Anava satu arah bertujuan untuk
membandingkan lebih dari dua rata-rata. Uji anava satu arah
merupakan perluasan dari uji-t (bila kedua varians tidak
diketahui) dan uji-z (bila kedua varians diketahui).Untuk
menghitung uji anava satu arah pada analisis akhir. Dengan
hipotesisnya adalah :
H0 : 021
(Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara model
pembelajaran tipe Guided Note Takingberbantu LKS, model
pembelajaran tipe Picture and Picture berbantu LKS dan metode
pembelajaran Konvensional)
Ha : minimal ada satu tanda sama tidak berlaku
(Terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran tipe
-
39
Guided Note Takingberbantu LKS, model pembelajaran tipe
Picture and Picture berbantu LKS dan metode pembelajaran
Konvensional)
Data sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data
ke-j dalam sampel yang diambil dari populasi ke-i. Untuk
memudahkan dibuat tabel sebagai berikut:
Data Sampel dari k buah Populasi Berdistribusi Normal
Dari Populasi Ke-
1 2 3
Data Hasil
Pengamatan
Y11 Y21 Y31
Y12 Y22 Y32
Y13 Y23 Y33
Jumlah J1 J2 J3
Rata-rata 1Y 2Y 3Y
Untuk menguji Ho digunakan rumus:
variansantarkelompok
variansdalamkelompok
Jika kedua varians dalam statistik F dituliskan menggunakan
jumlah kuadrat, maka untuk menguji H0 berubah menjadi:
y
k 1
Dy
ni 1
Dengan:
= jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan.
Ry = dengan J = J1 + J2 + J3
Ay =
ni = ukuran sampel dari populasi ke-i
Ry, Ay, , merupakan jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang
-
40
berturut-turut berdasarkan sumber variasi rata-rata, antar
kelompok, dalam kelompok, dan total. Setiap JK didampingi
derajat kebebasan. Untuk rata-rata dk =1, untuk antar kelompok
dk = (k 1), untuk dalam kelompok dk = , dan untuk
total dk = ni.
Tiap-tiap JK dibagi derajat kebebasannya maing-masing,
diperoleh kuadrat tengah. Kriteria pengujian: rata-rata hasil
belajar ketiga kelompok adalah sama jika Fhiutng tabel, di mana
F(1 )(v1.v2)didapat dari daftar distribusi F dengan peluang (1 ),
dk pembilang v1=(k 1) dan dk penyebut v2= . Disini
= taraf signifikan untuk pengujian (Sudjana, 2005: 302-305).
2. Uji hipoteis 2
Menguji kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol. Yang ditetapkan
memiliki efektifitas model pembelajaran yang berbeda, yaitu model
GNT dan model konvensional.
(a) Hipotesia
010 : H
(Model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS
kurang dari atau sama dengan model pembelajaran
Konvensional).
01: aH
(Model pembelajaran Guided Note Taking berbantu LKS
lebih efektif darimodel pembelajaran Konvensional)
(b) Jika 1 0
01
01
11
nnS
xxt
Dengan :
S2 =
2
11
01
2
00
2
11
nn
SnSn
-
41
Dimana :
S02 =
100
2
0
2
00
nn
xxn dan S1
2 =
111
2
1
2
11
nn
xxn
Keterangan :
S12 : Varians kelompok eksperimen
S02 : Varians kelompok kontrol
S2 : Varians gabungan
1x : Nilai rata-rata kelompok eksperimen
0x : Nilai rata-rata kelompok kontrol
n1 : Jumlah subyek kelompok eksperimen
n0 : Jumlah subyek kelompok kontrol
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung < t 1-
dan tolak Ho jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat
kebebasan untuk daftar distribusi t ialah ( n1+n2-2 ) dengan
peluang ( 1- ) ( Sudjana, 2005:239 ).
(c) Apabila 1 2, maka rumus yang digunakan adalah
t
0
2
0
1
2
1
01
n
S
n
S
xx
Keterangan :
x1 = rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen 1
x0 = rata-rata hasil tes pada kelompok kontrol
s12 = varians untuk kelompok eksperimen 1
s02 = varians untuk kelompok kontrol
n1= banyaknya siswa pada kelompok eksperimen 1
n0 = banyaknya siswa pada kelompok kontrol
t uji kesamaan dua rata-rata
-
42
Dengan taraf signifikasi 5% criteria pengujian terima Ho
jika- 21
2211
ww
twtw
< t L0,
yaitu 0,1610> 0,1591 maka H0 diterima. Artinya nilai kritis hitung
data nilai awal siswa kelas kontrol kurang dari nilai kritis data nilai
awal siswa kelas kontrol pada tabel L. Jadi dapat disimpulkan data
awal kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
-
53
b. Uji Homogenitas Sampel
Uji homogenitas sampel di sini menguji homogenitas
kemampuan siswa untuk setiap kelas yang diteliti. Kesimpulan yang
diambil dari pengujian berdasarkan perbandingan nilai 2hitungX dengan
2
tabelX Dimana nilai 2
tabelX dengan dk = 2 dan tingkat signifikansi
sebesar 5% berdasarkan daftar distribusi 2X diperoleh 2 )2(95,0X = 5,99.
Setelah dilakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai Chi-
Kuadrat ( 2X ) pada Lampiran 15.a dan 15,b, didapatkan 2hitungX =
0,66737. Karena 0,66737< 5,99, sehingga 22 tabelhitung XX maka H0
diterima. Artinya nilai kritis hitung data nilai awal siswa kurang dari
nilai kritis data nilai awal siswa pada tabel L. Jadi dapat disimpulkan
data awal ketiga kelompok kelas tersebut homogen.
2. Analisis Akhir
Data yang digunakan adalah data nilai tes matematika setelah diberi
perlakuan yaitu pada kelas VII C dan VII B , serta kelas kontrol yaitu VII
D SMP Negeri 1 Bringin.Daftarnilai dapat dilihat pada Lampiran 16.a-
16.c.
a. Uji Normalitas Data Nilai Hasil Belajar
Hasil penghitungan data akhir untuk kelas eksperimen 1 (kelas
VII C)dengan taraf signifikansi sebesar 5% ( = 0,05) dan n = 30
diperoleh daftar distribusi nilai kritis Ltabel adalah sebesar 0,161.
Dilihat dari Lampiran 17.a dan 17.b diperoleh nilai L0 untuk data nilai
evaluasi hasil belajar materi Bangun Datar Segi Empat siswa kelas
eksperimen 1 sebesar 0,1097. Karena L0
-
54
Hasil penghitungan data akhir untuk kelas eksperimen 2 (kelas
VII B)dengan taraf signifikansi sebesar 5% ( = 0,05)dan n = 30
diperoleh daftar distribusi nilai kritis Ltabel adalah sebesar 0,1610.
Dilihat dari Lampiran 18.a dan 18.b diperoleh nilai L0 untuk data nilai
evaluasi hasil belajar materi Bangun Datar Segi Empat siswa kelas
eksperimen 2 sebesar 0,1291. Dan karena L0
-
55
model pembelajaran GNT dengan berbantu LKS, model pembelajaran
PAP dengan berbantu LKS, dan model pembelajaran konvensional
dengan berbantu LKS pada materipokok bangun datar segi empat
Kelas VII Semester 2SMP Negeri 1Bringin.
c. Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis 2 menggunakan uji t membandingkan nilai thitung
dengan ttabel untuk membandingkan rata-rata nilai hasil belajar materi
Logika Matematika antara kelas eksperimen 1 dan kelas kontrol. Nilai
ttabel berdasarkan daftar distribusi nilai kritis t dengan
dk = (n1 1) + (n0 1) = (301) + (30 1) = 58 dan taraf signifikansi
sebesar 5% adalah 1,671.
Berdasarkan penghitungan pada Lampiran 21, yaitu
penghitungan untuk uji-t pada nilai hasil evaluasi hasil belajar siswa
diperoleh nilai thitung = 4,8470. Oleh karena thitung> ttabel, makaH0
ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar
siswa yang menggunakanmodel pembelajaran GNT dengan berbantu
LKS lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan berbantu LKS pada materipokok bangun datar
segi empat Kelas VII Semester 2SMP Negeri 1Bringin..
d. Uji Hipotesis 3
Sama halnya dengan uji hipotesis 2, uji hipotesis 3 juga
membandingkan nilai thitung dengan ttabel untuk rata-rata nilai hasil
belajar materi bangun datar segi empat antara kelas eksperimen 2 dan
kelas kontrol. Nilai ttabel berdasarkan daftar distribusi nilai kritis t
dengan dk = (n2 1) + (n3 1) = (30 1) + (30 1) = 58 dan taraf
signifikansi sebesar 5% adalah 1,671.
Berdasarkan penghitungan pada Lampiran 22, yaitu
penghitungan untuk uji-t pada nilai hasil evaluasi hasil belajar peserta
didik diperoleh nilai thitung = 6,1927. Oleh karena thitung> ttabel, makaH0
ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran PAP dengan berbantu
-
56
LKS lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan berbantu LKS pada materipokok bangun datar