I. Kimia Nuklir, Biologi dan Teknologi Proses (58 makalah). II. Fisika ...
74982592-TEKNOLOGI-NUKLIR
-
Upload
dian-rahayu-ningsih -
Category
Documents
-
view
27 -
download
3
description
Transcript of 74982592-TEKNOLOGI-NUKLIR
2010 Universitas Diponegoro
Hammam Oktajianto (24040110110002)
[TEKNOLOGI NUKLIR] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir i
ABSTRAK
Teknologi nuklir adalah salah satu teknologi yang dikembangkan sebagai energi
alternatif pengganti minyak bumi. Energi yang dihasilkan sangat besar dengan bahan
yang sedikit, dimana bahan-bahan ini berasal dari alam yang tidak terbatas jumlahnya,
yaitu atom. Tetapi masih banyak pro dan kontra tentang penggunaan energi nuklir ini
sebagai energi alternatif. Masyarakat mengganggap bahwa teknologi nuklir dapat
menimbulkan kerusakan atau bencana. Kurangnya pengetahuan masyarakat dan juga
pelajar mengenai teknologi nuklir sehingga perlunya tambahan wawasan yang luas
mengenai teknologi nuklir ini. Agar pro dan kontra masyarakat mengenai teknologi
nuklir berkurang. Dimana masyarakat ataupun pelajar/mahasiswa dapat mengetahui
teknologi nuklir dari hal yang khusus hingga hal yang umum. Nuklir adalah suatu
bentuk energi yang dihasilkan dari suatu atom. Atom adalah bagian terkecil dair suatu
benda/unsur. Pemikiran tentang atom telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu
sejak zaman nabi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa
ini, termasuk kemajuan dalam bidang teknologi nuklir, telah mengantarkan umat
manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dari zaman sebelumnya. Usaha
untuk meningkatkan kehidupan manusia kearah yang lebih baik tidak akan pernah
berhenti dan akan terus berjalan hingga akhir zaman nanti. Aplikasi teknologi nuklir
merupakan salah satu kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir
yang saat ini telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti bidang energi,
bidang industri, bidang kedokteran, bidang peternakan, bidang arkeologi, dan lain-
lainnya. Kemajuan aplikasi teknologi nuklir yang pesat ini tidak lepas dari masalah
keselamatan kerja radiasi yang telah dikuasai dengan baik.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir ii
KATA PENGANTAR
Atas rahmat dan ridho yang diberikan Allah S.W.T, yang menciptakan langit seisinya
dan memberikan akal serta pikiran pada hambanya. Karena-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “TEKNOLOGI NUKLIR” dan tidak lupa saya berterima kasih kepada
bapak Nur Fawzan Ahmad, M.A sebagai dosen pembimbing Bahasa Indonesia yang telah
memberikan ilmunya mengenai pembuatan makalah atau karya tulis yang benar dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Adapun tujuan saya membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Bahasa Indonesia, untuk menambah wawasan saya dalam hal karya tulis atau makalah
dan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa dan masyarakat lainnya mengenai teknologi
nuklir. Walaupun banyak kendala-kendala yang saya hadapi dalam membuat makalah ini, salah
satunya referensi buku yang sulit diperoleh, tetapi saya tetap berusaha untuk menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu, harapan saya agar makalah ini berguna dan bermanfaat bagi semua
pihak, dan tidak lupa saya memohon maaf apabila makalah ini belum sempurna atau masih ada
kekurangannya. Oleh sebab itu, saya memohon kritik dan saran dari semua pihak yang terkait
terutama parapembaca, atas kritik dan saran yang diberikan saya mengucapkan terima kasih.
Semarang, 30 Desember 2010
Penulis
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................ i KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii 1. Bab I: Pendahuluan ............................................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................................. 1 B. Rumusan masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan........................................................................................... 2
D. Manfaat penulisan......................................................................................... 2
2. Bab II: Pembahasan............................................................................................... 3
A. Sejarah dan Perkembangan Atom ................................................................. 3 B. Pengertian Atom............................................................................................ 4
C. Ionisasi.................................................................... ...................................... 4
D. Macam-macam Radiasi................................................................................. 5
E. Gaya Inti.................................................................... ................................... 8
F. Reaksi Inti ................................................................................................... 8
G. Sumber Radiasi.............................................................................................. 9
H. Detektor Nuklir.............................................................................................. 13
I. Aplikasi Teknologi Nuklir............................................................................. 14
J. Limbah Nuklir................................................................................................ 15
K. Pengaruh Radiasi Terhadap Manusia............................................................. 16
L. Dosis Radiasi Aman....................................................................................... 19
M. Keselamatan Kerja Radiasi............................................................................ 19
3. Bab III: Penutup......................................... ............... ........................................... 22
1.1. Kesimpulan....................................................... ........................................... 22
1.2. Saran............................................................... ............................................ 22 DAFTAR PUSTAKA.................................................... ......................................... 23
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 1
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi nuklir adalah salah satu teknologi yang dikembangkan sebagai energi
alternatif pengganti minyak bumi. Energi yang dihasilkan sangat besar dengan bahan
yang sedikit, dimana bahan-bahan ini berasal dari alam yang tidak terbatas jumlahnya,
yaitu atom. Tetapi masih banyak pro dan kontra tentang penggunaan energi nuklir ini
sebagai energi alternatif. Masyarakat mengganggap bahwa teknologi nuklir dapat
menimbulkan kerusakan atau bencana. Sehingga masyarakat enggan jika adanya suatu
pengelolahan tempat pembangkit energi nuklir atau banyaknya kecaman yang buruk
terhadap teknologi nuklir ini. Oleh karena itu, perlunya wawasan yang luas mengenai
teknologi nuklir sangat diperlukan baik mahasiswa dalam bidang nuklir maupun
masyarakat umum sangatlah penting, agar kelak masyarakat tidak lagi menganggap
bahwa teknologi nuklir itu adalah sesuatu yang buruk. Maka dari itu saya membuat
makalah yang berjudul “Teknologi Nuklir” ini.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun masalah-masalah yang akan saya bahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan atom?
2. Bagaimana pengertian tentang atom?
3. Bagaimana pengertian dari ionisasi?
4. Apa saja macam-macam radiasi?
5. Apakah pengertian dari gaya inti?
6. Apakah yang dimaksud reaksi inti?
7. Apasajakah sumber radiasi itu?
8. Apakah pengertian detektor nuklir?
9. Bagaimana aplikasi teknologi nuklir dalam kehidupan manusia?
10. Bagaimana tata cara pengelolahan limbah radioaktif?
11. Bagaimana pengaruh radiasi terhadap manusia?
12. Bagaimana batas dosis radiasi aman?
13. Bagaimana tata cara keselamatan kerja radiasi?
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 2
C. Tujuan Penulisan Berdasarkan maslah-masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. menjelaskan sejarah dan perkembangan atom.
2. menjelaskan pengertian tentang atom.
3. menjelaskan pengertian dari ionisasi.
4. menerangkan macam-macam radiasi.
5. menjelaskan pengertian dari gaya inti.
6. menjelaskan pengertian reaksi inti.
7. menerangkan sumber-sumber radiasi.
8. menjelaskan pengertian detektor nuklir.
9. menerangkan aplikasi teknologi nuklir dalam kehidupan manusia.
10. menjelaskan tata cara pengelolahan limbah radioaktif.
11. menjelaskan pengaruh radiasi terhadap manusia
12. menjelaskan batas dosis radiasi aman.
13. menerangkan tata cara keselamatan kerja radiasi.
D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa yang membuat
makalah serupa.
2. Untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat tentang
teknologi nuklir.
3. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa maupun masyarakat pada
umumnya tentang manfaat teknologi nuklir.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 3
Bab II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Perkembangan Atom
Sebenarnya sudah lama manusia memikirkan tentang benda yang paling
kecil yang disebut atom, dimana pemikiran ini sudah ada semenjak 2500 SM
yang dipelopori oleh orang Asia khususnya orang Hindu. Menurut
kepercayaan Hindu tubuh makhluk hidup pada mulanya berasal dari bagian
yang sangat kecil, kemudian bagian yang sangat kecil ini bersatu dan
membentuk tubuh makhluk hidup. Jika makhluk hidup mati maka bagian
tubuh tersebut akan kembali ke posisi awal, yaitu menjadi bagian yang
sangat kecil.
Selain pemikiran dari orang hindu ternyata dalam kitab suci agama islam
telah menjelaskan bagian yang sangat kecil itu yang tersirat dan tersurat
sejak 15 abad yang lalu, yang disebut dzarrah.
Walaupun pemikiran tentang atom sudah ada sejak lama, tetapi belum
banyak orang yang tertarik mendalami hal tersebut. Baru pada tahun 1808
yang bernama John Dalton mengemukakan konsepnya tentang atom, yaitu
bahwa atom adalah bagian dari struktur kimia. Dari pendapat Dalton inilah
mulai muncul penelitian tentang atom. Penelitian ini berlanjut hingga
ditemukannya sinar-X oleh Wilhelm Concrad Rontgen.
Minat para ilmuan untuk meneliti lebih jauh tentang atom dan radiasi
terus berkembang yang pada akhirnya sampai pada penemuan reaksi
pembelahan inti atom untuk pertama kalinya oleh 2 orang ilmuwan Jerman
yang bernama Otto Hahn dan Fritz Strass-man. Reaksi pembelahan inti atom
ini menarik perhatian walaupun reaksi pembelahan inti atom yang terjadi itu
belum bisa dikendalikan (Wardhana, 2007a :13).
Peristiwa reaksi pembelahan inti atom ternyata diteliti lebih lanjut oleh
ilmuwan Italia yang bermukim di Amerika Serikat yang bernama Enrico
Fermi pada tahun 1942. Ia berhasil menemukan reaksi pembelahan inti atom
yang dapat dikendalikan. Reaksi inti atom ini menghasilkan panas yang
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 4
tinggi, yang kelak dapat dimanfaatkan manusia untuk kesejahteraan umat
manusia.
B. Pengertian Atom
Salah satu konsep ilmiah yang paling tua adalah mengungkapkan bahwa semua
benda dapat dipecahkan menjadi partikel-partikel yang dapat dibagi lebih lanjut.
Partikel ini dikenal dengan atom, yaitu partikel atau bagian yang sangat kecil dari
suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi (Petrucci, 1987 :31)
Atom memiliki beberapa sifat atom, yaitu :
1. ukuran atom sangat kecil mencapai 0,1 nm
2. semua atom stabil, maksudnya atom tidak dapat membelah secara
sepontan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. semua atom mengandung elektron bermuatan negatif, namun netral.
4. Atom memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik.
(Krane, 1992a :219)
C. Ionisasi
Ionisasi adalah peristiwa yang sering dijumpai dalam reaksi kimia
maupun fisika, karena melalui peristiwa ionisasi ini suatu proses dapat
berlangsung cepat1. Pada peristiwa ionisasi ini senyawa, molekul atau atom
yang semula tidak bermuatan listrik, dipaksa memiliki muatan listrik, yang
menyababkan senyawa, molekul atau atom ini lebih reaktif. Muatan listrik
itu dapat berupa muatan ion positif atau muatan ion negatif.
1 Wardhana, Teknologi Nuklir Proteksi Radiasi dan Aplikasinya (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007), 21.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 5
Partikel berupa electron bergerak bebas dari suatu senyawa, molekul atau atom.
Gerakan bebas ini menyebabkan tumbukan antara partikel tersebut dengan elektron
suatu senyawa, molekul atau atom. Tumbukan ini menyebabkan elektron yang
tertumbuk terpental keluar dari system atom. Dimana elektron yang keluar ini
disebut ion negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektronnya disebut ion
positif.
D. Macam-macam Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan energi yang tidak memerlukan
medium dalam proses perpindahannya. Proses perpindahan ini terdiri dari
dua macam, yaitu radiasi ionisasi dan radiasi nonionisasi, yaitu sebagai
berikut:
1. Radiasi Ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi
partikel. Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang
terlempar dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan
positif. Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat
menyebabkan mutasi dan kanker. Jenis radiasi umumnya terjadi di
limbah radioaktif , peluruhan radioaktif dan sampah.
Ada tiga jenis utama radiasi ionisasi menurut Ernest Rutherford melalui
percobaannya, yaitu:
Partikel pengion Ion negatif ( - )
Ion positif ( + )
inti e-
e-
Gambar 2.1 Peristiwa ionisasi
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 6
a. Radiasi Alpha ( α )
Radiasi Alpha dipencarkan oleh elemen berat atau unsur yang nomor
massanya besar, tetapi tenaga ikatannya rendah antara elektron terluar
dengan inti atom. Unsur yang memancarkan radiasi alpha, nomor massanya
akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2 sehingga radiasi alpha
disamakan dengan pembentukan inti Helium yang bermuatan +2 dan
massanya 4.
a. Radiasi Beta ( β )
Radiasi Beta dibagi menjadi dua macam, yaitu radiasi Beta min ( β- ) dan
radiasi Beta plus ( β+ ).
1) Radiasi Beta min ( β- )
Radiasi Beta min ( β- ) memiliki sifat yang sama dengan pancaran
berkas elektron dari suatu atom sehingga sering dinamakan juga
sebagai radiasi electron negatif. Radiasi Beta min terjadi pada atom
yang kelebihan elektron. Radiasi Beta min biasanya disertai dengan
radiasi Gamma ( γ ) , kecuali Phosfor ( P32 dan P33 ). Karena Phosfor
merupakan zat radioaktif pemancar radiasi Beta murni. Radiasi Beta
min ( β- ) di alam lebih banyak dari pada radiasi Beta plus ( β+ ).
2) Radiasi Beta plus ( β+ )
Radiasi Beta plus ( β+ ) merupakan pancaran electron positif atau
positron dari inti atom. Radiasi Beta plus ( β+ ) terjadi karena inti
atom kelebihan proton. Radiasi Beta plus ( β+ ) selalu diikuti oleh
peristiwa annihilasi.
b. Radiasi Gamma ( γ )
Radiasi Gamma ( γ ) merupakan radiasi yang berasal dari inti atom yang
radioaktif yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh medan magnet, tidak
memiliki muatan, tidak bermassa dan radiasi yang memiliki daya tembus
yang sangat besar dari pada radiasi Aplha ( α ) dan radiasi Beta ( β ).
Selain berasal dari inti atom yang radioaktif ternyata radiasi Gamma ( γ )
dapat juga berasal dari inti atom yang dalam keadaan tereksitasi, yaitu
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 7
keadaan dimana inti atom yang terganggu oleh gangguan di luar inti
atom. Keadaan ini dapat diperoleh dengan menembakkan inti atom
dengan neutron.
2. Radiasi Nonionisasi Radiasi nonionisasi merupakan jenis radiasi yang tidak membawa energi yang
cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Radiasi nonionisasi
merupakan bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu,
gelombang radio, gelombang mikro, radiasi teraherzt, cahaya infra merah, dan
cahaya tampak).
Radiasi nonionisasi terbagi menjadi radiasi Neutron, radiasi Elektromagnetik, dan
radiasi Termal ( panas ).
a. Radiasi Neutron
Radiasi ini berasal dari reaksi inti suatu atom atau unsur yang meluruh.
Pada saat ini neutron banyak digunakan dalam berbagai kegiatan dan
sebagai sumber neutron adalah neutron yang dihasilkan dari reaksi inti yang
dilakukan di reactor nuklir dan akselerator.
b. Radiasi Elektromagnetik
Jenis radiasi ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita.
Contoh jenis radiasi elektromagnetik yaitu radiasi yang dipancarkan oleh
gelombang radio, TV, ponsel dll. Radiasi elektromagnetik adalah
kombinasi medan listrik yang berosilasi dengan medan magnet yang
merambat melewati ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat
yang lain2. Cahaya termasuk bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini
berupa gelombang yang sifatnya sebagai berikut :
1) dapat merambat dalam ruang hampa
2) dapat mengalami polarisasi
3) dapat memantul
4) dapat mengalami pembiasan
2 Yayasan Total Sarana Edukasi, “Radiasi Elektromagnetik”, dalam alamat http://www.total.or.id/info.php?kk=Radiasi%20Eletromagnetik diakses tanggal 29 desember 2010.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 8
5) dapat mengalami interferensi
6) dapat mengalami hamburan ( difraksi )
7) merupakan gelombang tranversal
c. Radiasi Termal ( Panas )
Radiasi Termal adalah jenis radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda
yang disebabkan perbedaan temperature antara benda tersebut dengan
benda lainnya. Radiasi panas ini dapat menyebabkan sifat suatu benda,
seperti temperature benda meningkat, dll.
E. Gaya Inti
Gaya inti yaitu tenaga ikatan nukleon-nukleon di dalam inti atom
(Soedojo, 2001a: 250). Melalui beberapa percobaan dari berbagai inti atom,
diketahui cirri-ciri gaya inti, yaitu:
1. Merupakan suatu jenis gaya yang berbeda dari gaya-gaya lain di alam,
seperti gaya berat dan lainnya. Merupakan gaya yang paling kuat dari
gaya yang telah diketahui.
2. Jangkauan kerja gayanya terbatas pada ukuran inti atom saja.
3. Gaya inti tidak bergantung dari jenis nukleon, tetapi bergantung pada
muatan listrik nukleon
(Krane, 1992b: 355)
F. Reaksi Inti
Reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses terjadinya transmutasi inti
yaitu perubahan komposisi inti atom yang berarti perubahan dari suatu unsur
menjadi unsur lain (Soedojo, 2001b: 255). Reaksi inti diklasifikasikan
menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Berdasarkan jenis atom penembak
a. Reaksi atom bermuatan, dihasilkan oleh proton, deteron, C12 dan O16
b. Reaksi neutron
c. Reaksi fotonuklir (dari sinar Gamma)
d. Reaksi imbas electron
2. Berdasarkan energi proyektil
a. Energi thermal ≈ 1/40 eV
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 9
b. Energi epithermal ≈ 1 eV
c. Energi neutron lambat ≈ 1 keV
d. Energi neutron cepat ≈ 0,1-10 MeV
e. Partikel bermuatan rendah ≈ 0,1 – 10 MeV
f. Energi tinggi ≈ 10 -1000 MeV
3. Berdasarkan inti target
a. Inti ringan A< 40
b. Inti sedang 40< A < 150
c. Inti berat A> 50
4. Berdasarkan mekanismenya
a. Reaksi inti majemuk
b. Reaksi langsung
Dimana mekanisme/cara kerja reaksi inti ini reaksi inti dapat diibaratkan
seperti peristiwa jatuhnya berkas cahaya pada sebuah bidang permukaan,
dalam hal ini sebagian berkas akan terserap oleh bidang dan sebagian lagi
akan dipantulkan. Dalam reaksi inti sebagian partikel proyektil akan
dihamburkan dan sebagian lagi akan diserap oleh inti atom (Wiyatmo,
2006a: 200).
G. Sumber Radiasi
Sumber radiasi adalah sumber munculnya suatu radiasi baik radiasi
Alpha, Beta maupun Gamma. Menurut asalnya sumber radiasi dibagi
menjadi dua macam, yaitu smuber radiasi alam dan buatan.
1. Sumber radiasi alam
Radiasi alam merupakan radiasi yang muncul karena kejadian alam. Dimana
sumber radiasi alam terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Radiasi Kosmogenis
Radiasi kosmogenis atau disebut juga radiasi sinar kosmis merupakan
radiasi alam dari angkasa luar yang berasal dari energi yang dipancarkan
oleh bintang-bintang yang bertaburan di alam jagat raya. Asal radiasi
kosmogenis yaitu ledakan supernova dan matahari.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 10
b. Radiasi Primordial (Terresterial)
Radiasi primordial adalah radiasi alam yang berasal dari dalam bumi.
2. Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan merupakan sumber radiasi yang diolah/dibuat oleh
manusia untuk dimanfaatkan seoenuhnya bagi kesejahteraan umat manusia.
Sumber radiasi buatan dibagi menjadi beberapa sumber radiasi diantaranya :
a. Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir merupakan tempat terjadinya reaksi inti yang menghasilkan
radiasi buatan berupa zat radioaktif. Reaksi inti dibagi menjadi dua macam
berdasarkan mekanisme reaksinya, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
1) Reaksi Fisi ( Reaksi Pembelahan Inti )
Reaksi fisi dilakukan di dalam suatu reaktor atom/nuklir dengan cara
menembaki sasaran, yaitu atom atau unsur yang dapat membelah
menjadi atom yang lebih kecil yang bersifat radioaktif dengan neutron.
Reaksi fisi adanya yang terkendali dan ada yang tak terkendali. Reaksi
fisi yang terkendali yaitu reaksi fisi yang jumlah neutron hasil reaksi
fisi terkendali sehingga tetap sama dengan neutron semula, berbeda
dengan reaksi fisi tak terkendali yang jumlah neutron setelah
pembelahan tidak terkendali sehingga neutron hasil pembelahan akan
menembak sasaran/atom lain sehingga akan dihasilkan lebih banyak
radionuklida baru (Wardhana, 2007b: 126).
2) Reaksi Fusi ( Reaksi Penggabungan Inti )
Reaksi fusi merupakan reaksi penggabungan secara paksa atom-atom
kecil sehingga menjadi atom-atom yang lebih besar. Reaksi fusi dapat
dilakukan dengan cara memberikan panas yang tinggi. Reaksi fusi akan
menghasilkan energi yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari pada
yang diperlukan oleh reaksi fusi. Saat ini energi dari reaksi fusi sedang
dalam penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kepastian keselamatan
dalam penggunaannya. Energi yang dihasilkan dalam reaksi fusi sangat
besar sehingga energi ini dapat digunakan sebagai energi alternatif di
masa yang akan dating (Wardhana, 2007c: 131).
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 11
b. Akselerator
Akselerator adalah alat untuk mempercepat gerak pancaran partikel agar
diperoleh berbagai tenaga partikel yang diperlukan (Soedojo, 2001c: 269).
Pada perkembangannya akselerator dapat digunakan sebagai pengganti
reaktor nuklir karena dapat menghasilkan zat radioaktif. Akselerator untuk
menghasilkan neutron ada dua macam, yaitu:
1) Akselerator linier, yaitu pemercepat partikel yang dilengkapi
dengan sumber tegangan tinggi yang berupa generator Cockcroft-
Walton.
2) Akselerator siklis, yaitu akselerator yang dilengkapi dengan alat
pemercepat pertikel yang gerakannya melingkar mengikuti
sepasang alur Dee yang ada dalam medan magnet tertentu.
Contoh akselerato siklis adalah
(Wardhana, 2007d: 134)
c. Irradiator
Irradiator adalah suatu alat yang digunakan untuk meradiasi suatu bahan
dengan sumber radiasi yang ada pada irradiator yang pada umumnya
merupakan sumber radiasi Gamma dengan aktivitas tinggi (Wardhana,
2007e: 144).
d. Pesawat Rontgen
Pesawat rontgen merupakan alat/piranti untuk menghasilkan sinar-X yang
intensitasnya dapat diatur sesuai kebutuhan. Pesawat rontgen ditemukan
oleh Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845-1923.
Gambar 2.2 Akselerator Linier Gambar 2.3 Akselerator Siklis
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 12
e. Radioisotop
Radioisotop adalah radiasi buatan yang diperoleh melalui penembakan inti
atom stabil dengan zarah nuklir (Wiyatmo, 2006b: 87).
H. Detektor Nuklir
Detektor nuklir merupakan alat yangmenggunakan interaksi sehingga
menimbulkan besaran lain yang mudah dilihat atau diukur (Wiyatmo, 2006c:
243). Detektor radiasi dapat diperoleh dengan beberapa cara diantaranya:
1. Detektor Sintilasi
Detector ini dibuat berdasarkan sintilasi atau kelipan pancaran foton-foton
cahaya akibat deexitasi atom-atom yang terexitasi oleh pancaran atau radiasi
zarah yang menumbuknya.
2. Detektor Ionisasi
Detektor ini menggunakan isian gas dalam proses kerjannya. Prinsip kerja alat
detektor ionisasi adalah suatu ruangan/tabung tertutup berisi gas dan diberi dua
elektroda. Jika tabung terbuat dari logam, maka dinding tabung digunakan
sebagai elektroda negatif atau katoda. Jika terbuat dari gelas, maka dinding
tabung harus dilapisi dengan logam yang sangat tipis.
Gambar 2.4 Pesawat Rontgen
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 13
I. Aplikasi Teknologi Nuklir
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa
ini, termasuk kemajuan dalam bidang teknologi nuklir, telah mengantarkan
umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dari zaman
sebelumnya. Usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia kearah yang
lebih baik tidak akan pernah berhenti dan akan terus berjalan hingga akhir
zaman nanti.
Aplikasi teknologi nuklir merupakan salah satu kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang saat ini telah banyak
dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti bidang energi, bidang industri,
bidang kedokteran, bidang peternakan, bidang arkeologi, dan lain-lainnya.
Kemajuan aplikasi teknologi nuklir yang pesat ini tidak lepas dari masalah
keselamatan kerja radiasi yang telah dikuasai dengan baik. Dalam
pemanfaatan teknologi nuklir, masalah keselamatan kerja radiasi sangat
penting dan harus mendapatkan prioritas utama. Keselamatan kerja ini akan
dibahas pada subbab berikutnya. Aplikasi teknologi nuklir dalam berbagai
bidang akan dijelaskan dalam subbab ini, diantaranya:
1. Energi Listrik
Mengingat persediaan energi minyak bumi yang berkurang, maka diperlukan
sebuah energy alternatif baru yang jauh lebih banyak dan efisien. Dengan
energi nuklir yang diubah menjadi energi listrik, maka energi dapat digunakan
sebagai pengganti energi minyak bumi. Dalam hal ini dibangunnya PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Beberapa tahun ini para peneliti sedang
meneliti reaksi fusi yang mana bahan energi fusi ini muadah didapat, yaitu air
laut. Energi fusi ini diharapkan dapat digunakan sebagai energi alternatif juga
selain menggunakan energy fisi pada PLTN sebelumnya.
2. Bidang Kedokteran
Dalam bidang kedokteran aplikasi teknologi nuklir dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 14
a. Radiologi, yaitu aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kedokteran
yang memanfaatkan sumber radiasi tertutup/ dengan bantuan
peralatan, misalnya sinar-X
b. Kedokteran nuklir, yaitu aplikasi teknologi nuklir dalam bidang
kedokteran yang memanfaatkan penggunaan sumber radiasi terbuka,
misalnya sumber radioaktif I131 dan lainnya.
3. Bidang pertanian
Aplikasi teknologi pertanian sudah banyak diterapkan sejak teknologi nuklir
mulai berkembang, contohnya yaitu untuk efiensi pemupukan.
4. Bidang lingkungan
Dalam bidang lingkungan digunakan untuk analisis pencemaran udara,
pencemaran air, dan pencemaran daratan.
5. Bidang penelitian
Dalam hal penelitian teknologi nuklir digunakan unuk meneliti ketebalan pipa
karena factor usia, meneliti kandungan logam berat dalam rokok, meneliti
dampak pencemaran lingkungan terhadap manusia dan lain sebagainya.
J. Limbah Radioaktif
Pengaturan masalah limbah radiaktif dan paparan radiasi secara
internasional ditetapkan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA)
an juga International Commission on Radiological Protection (ICRP). Di
Indonesia pengaturan dan pengawasan tersebut dilakukan oleh Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
limbah radioaktif berasal dari instalasi nuklir, seperti reaktor nuklir,
baik reaktor riset, produksi radioisotop maupun reaktor daya (PLTN). Selain
itu, semua aplikasi atau pemanfaatan teknologi nuklir juga menghasilkan
limbah radioaktif. Oleh karena itu diperlukannya pengelolahan limbah
radioaktif tersebut. Pengelolahan limbah radioaktif ini dilakukan dengan tiga
tahap, yaitu:
1. Penampungan
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 15
Limbah radioaktif akan ditampung dalam suatu wadah. Dimana di setiap tempat
kerja yang melibatkan penggunaan zat radioaktif harus menyediakan tempat
penampungan limbah radioaktif. Wadah limbah radioaktif tersebut dapat berupa
tong tertutup yang mudah dibuka dan ditutup dengan kaki, karena kedua tangan
pekerja digunakan untuk kegiatan/pekerjaan yang lain.
2. Pengolahan
Pengolahan limbah radioaktif dimaksudkan untuk mengurangi paparan radiasi
dari limbah radioaktif, agar limbah tersebut tidak membahayakan. Biasanya
pengolahan ini dilakukan denga beberapa cara, yaitu:
a. Pengenceran dan disperse untuk limbah radioaktif yang mempunyai
aktivitas rendah.
b. Penundaan dan peluruhan untuk limbah radioaktif berumur paro
relatif pendek.
c. Pemampatan untuk limbah radioaktif yang mempunyai aktivitas
sedang dan aktivitas tinggi.
d. Pewadahan
Tujuan cara pengolahan limbah radioaktif tersebut untuk mengecilkan
kosentrasi limbah, melokalosasi aktivitas limbah dan juga untuk mengecilkan
volume limbah radioaktif tersebut.
3. Penyimpanan
Setelah limbah radioaktif melewati proses pewadahan, maka proses selanjutnya
adalah penyimpanan sementara. Proses penyimpanan ini dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
a. Limbah Radioaktif Tingkat Randah dan Sedang
b. Limbah Radioaktif Tingkat Tinggi
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 16
K. Pengaruh Radiasi Terhadap Manusia
Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat
terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika
berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap
terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya.
Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada
bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua
energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui
peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari
perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang
merugikan.
Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai inti sel yang
merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis
kompleks. Jika radiasi pengion menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan
terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya radikal bebas
hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen. Secara kimia,
radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul penting dalam
sel.
DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang terdapat
di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta menggandakan
dirinya sendiri. Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan
kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA
sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada
DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal
bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara
Gambar 2.5 Sel Manusia
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 17
langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang
merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun kelainan genetik.
Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima
sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis
lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya
sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati
relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami
kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak
tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko
tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi.
Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak
dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara
akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).
Sebagai contoh, radiasi gamma dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada
seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah
pada beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu
persen akan meninggal dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis
yang sama tetapi diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau lebih, efek
sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi. Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar
3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan seluruh tubuh akan menyebabkan
kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat radiasi dalam waktu 30 hari
kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan secara merata dalam waktu
satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama.
Gambar 2.6 Efek Radiasi Terhadap Sel Tubuh
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 18
Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh
mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang
ditimbulkan radiasi juga akan berbeda. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau
lebih yang diberikan secara sekaligus pada seluruh tubuh dan tidak langsung
mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan kematian karena terjadinya
kerusakan sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan dan pencernaan. Jika
segera dilakukan perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis terserap 5
Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai
50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan
perawatan medis. Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke
organ tertentu saja (tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan
berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke
kulit akan menyebabkan eritema. Contoh lain, dosis yang sama jika diberikan ke
organ reproduksi akan menyebabkan mandul.
Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini
hanya muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis
Ambang. Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama
setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak
dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena
dosis radiasi 5 Sv atau lebih. Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka
waktu yang lama (tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan
memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas
terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami
kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang
sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun kemudian), dikenal juga sebagai
periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik.
Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas
terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya
diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan
antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat
pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2
tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20
tahun atau lebih.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 19
Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker.
Penyebab sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat
disebabkan oleh radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain,
disebut zat karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun
waktu sebelum periode laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab
lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun
setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima tambahan zat-zat
karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat timbul
kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen, bukan
hanya disebabkan oleh radiasi.
L. Dosis Radiasi Aman
Radiasi yang aman adalah radiasi dengan dosis maksimum yang
masih dapat diterima oleh tubuh manusia tanpa menimbulkan pengaruh atau
efek samping terhadap manusia. Dimana dosis radiasi aman adalah nilai
batas radiasi yang diizinkan. Nilai batas ini perlu diketahui agar setiap
pemakaian zat radioaktif tidak menimbulkan bahaya bagi pemakainya.
Ketentuan nilai batas dosis aman radiasi maskimum yang diizinkan
berdasarkan pada penetapan organisasi internasional yang menangani
proteksi radiasi, yaitu ICRP (Internasional Commission on Radiological
Protection).
M. Keselamatan Kerja Radiasi
Keselamatn kerja yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu
petunjuk pelaksanaan kerja dengan zat radioaktif atau sumber radiasi, agar
setiap orang yang terlibat dalam kegiatan/pekerjaan zat radioaktif dapat
aman dari radiasi yang mungkin terjadi. Keselamatn kerja ini telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1975.
Gambar 2.7 Dosimeter (Alat untuk mendeteksi dosis radiasi nuklir)
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 20
Untuk memahami keselamatan kerja radiasi dengan baik, maka pada subbab
ini akan membahas beberapa hal, yaitu:
1. Filosofi Dasar Keselamatan Kerja Radiasi
Filosofi dasar yang perlu diketahui dan dipahami dalam keselamatn
radiasi, yaitu:
a. Menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
b. Mengetahui jenis radiasi dan potensi bahaya yang ada pada setiap
jenis radiasi.
c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penerimaan dosis radiasi.
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Faktor waktu, artinya jika bekerja dengan zat radioaktif harus
memperhitungkan waktu, yaitu bekerja dengan cepat dan dalam
waktu sesingkat-singkatnya.
2) Faktor jarak, artinya jika akan bekerja dengan zat radioaktif harus
memperhitungkan jarak, yaitu bekerja tiak terlalu dekat dengan
zat radioaktif, jika perlu menggunakan alat kerja bantu, seperti
robot/master slave.
2. Sarana dan Prasarana Kerja
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah:
a. Tempat kerja atau laboratorium
b. Perlengkapan kerja
c. Peralatan kerja sesuai dengan keperluan dalam bekerja dengan zat
radioaktif.
d. Peralatan deteksi nuklir
3. Tata tertib bekerja dengan zat radioaktif
Menurut Wardhana (2007: 205) tata tertib bekerja dengan zat radioaktif,
yaitu:
a. Mengunakan pakaian yang disyaratkan (sepatu, jas lab, jas apron,
dll).
b. Menggunakan sarung tangan yang sudah disediakan.
c. Pakailah dosimeter yang telah disediakan.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 21
d. Tidak makan, minum dan merokok selama bekerja dan berada di
laboratorium.
e. Dilarang menggunakan kosmetik bila bekerja di laboratorium dan
jika melibatkan zat radioaktif.
f. Memotong kuku jari tangan agar tidak panjang dan rapi.
g. Gunakan pipet untuk mengambil zat radioaktif yang bersifat cair.
h. Gunakanlah lemari asam dengan blower dihidupkan.
i. Semua peralatan dan bahan yang terkontaminasi harus dikirim ke
tempat pengolahan limbah radioaktif disertai catatan spesifikasi
kontaminannya.
j. Bila terjadi kecelakaan yang mengenai orang lain, segera laporkan
kepada penanggung jawab laboratorium.
k. Rapikan tempat kerja dari semua kotoran sisa pekerjaan, seperti
kertas, tissue, zat kimia, zat radioaktif, dll.
l. Kembalikan sisa zat radioaktif ke tempat yang telah ditentukan.
m. Letakkan peralatan dan pakaian laboratorium sebelum meninggalkan
laboratorium.
n. Cuci tangan dan periksa kebersihan tanagn dan badan menggunakan
Beta Gamma monitor yang tersedia. Pastikan tidak ada zat radioaktif
yang terbawa keluar baik melalui pakaian maupun badan.
o. Rapikan semua catatan hasil kerja sebelum meninggalkan tempat
kerja.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 22
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa pemikiran atau pendapat mengenai
atom telah ada sejak dulu sebelum manusia memiliki teknologi modern. Selain itu
ternyata teknologi nuklir telah banyak digunakan dalam kehidupan manusia baik dalam
hal pertanian, peternakan maupun bidang-bidang lainnya. Nuklir merupakan sumber
energi alternatif untuk masa mendatang, energi ini diperoleh dari reaksi fusi yang
bahan-bahannya mudah didapat, yaitu air laut. Dari penulisan makalah ini juga dapat
diambil kesimpulan bahwa pentingnya pengetahuan tentang baik-buruknya penggunaan
teknologi nuklir dan cara pengamanannya dapat memperkecil tingkat bahaya yang akan
terjadi.
B. Saran Dari makalah ini saya menyarankan agar pemerintah meningkatkan sosialisasi
mengenai teknologi nuklir agar masyarakat tidak resah ketika adanya suatu rencana
untuk mengelola sumber energi nuklir pada suatu daerah.
Universitas Diponegoro | Teknologi Nuklir 23
DAFTAR PUSTAKA
Badan Tenaga Nuklir Nasional.2010. “EFEK RADIASI TERHADAP
MANUSIA”.www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/
2-3.htm. 30 Desember 2010
Krane, Kenneth. 1992. FISIKA MODERN. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Petrucci, Ralph H dan Suminar. 1987.KIMIA DASAR PRINSIP DAN TERAPAN MODERN
JILID 1. Jakarta: Erlangga
Soedojo, Peter. 2001. AZAS-AZAS ILMU FISIKA JILID 4 FISIKA MODERN. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Tanpa Nama. 2010. “RADIASI, PENGERTIAN, JENIS-JENIS dan
PENGGUNAANNYA”.www.id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2016489-
radiasi-pengertian-jenis-jenis-dan/.26 Desember 2010
Yayasan Total Sarana Edukasi. 2010. ”RADIASI ELEKTROMAGNETIK”.
www.total.or.id/info.php?kk=Radiasi%20Elektromagnetik. 29 Desember 2010
Wardhana, Wisnu Arya. 2007.TEKNOLOGI NUKLIR PROTEKSI RADIASI dan
APLIKASINYA. Yogyakarta: Penerbit Andi