74 PEMUDA TERIMA SERTIFIKASI MIGAS -...

20
Energizing Asia PERTAMINA EP CEPU EDISI TAHUN 2018 VOL 2 pepc.pertamina.com PERTAMINA EP CEPU 74 PEMUDA TERIMA SERTIFIKASI MIGAS

Transcript of 74 PEMUDA TERIMA SERTIFIKASI MIGAS -...

Energizing Asia

PERTAMINA EP CEPU EDISI TAHUN 2018 VOL 2

pepc.pertamina.com

PERTAMINAEP CEPU

74 PEMUDATERIMA SERTIFIKASI MIGAS

pepc.pertamina.com

DARI REDAKSI

Mengambil Peran Menuju BonusDemogra Indonesia Tahun 2020 – 2030

VOLUME 02EDISI TAHUN 201802

Indonesia akan mendapat anugerah bonus demogra selama rentang

waktu 2020-2035, yang mencapai puncaknya pada 2030. Bonus Demogra

yang dimaksud yaitu ketika negara Indonesia memiliki jumlah penduduk

usia Produktif dengan jumlah yang melimpah, yaitu sekitar 2/3 dari jumlah

penduduk keseluruhan. Bonus demogra dapat dilihat dengan parameter

Dependency Ratio (angka beban ketergantungan) yang cukup rendah, yaitu

mencapai 44%. Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia

produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak

produktif. Singkatnya, selama terjadi bonus demogra tersebut komposisi

penduduk Indonesia akan didominasi oleh kelompok usia produktif yang

bakal menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi kita.

Pertanyaannya, siapa yang paling berperan mengendalikan negeri ini saat

puncak bonus demogra terjadi pada 2030-2035? Jawabnya adalah anak-

anak kita yang saat ini berusia belasan tahun (teens). Kalau saat ini berusia

15 tahun, saat puncak bonus demogra terjadi usia mereka sekitar 30

tahun, sedang dalam kondisi semangat sekali untuk bekerja dan berkarya

untuk bangsa. Anak-anak yang kini di usia belasan tahun itu harus kita

persiapkan sebaik mungkin agar saat waktunya tiba harus mengendalikan

negeri ini pada 2030- 2035. Kalau tahun-tahun puncak bonus demogra

kita isi dengan manusia-manusia tipe yang hanya ingin menjadi

penumpang, lemah, pengeluh, pengikut, benalu, dan kecanduan narkoba,

sudah pasti kita mensia-siakan kesempatan yang hadir sekali dalam sejarah

setiap bangsa ini. Pertanyaannya lagi, apakah kita sudah mempersiapkan

mereka?

Proyek pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB)

merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Keberhasilan

pengembangan proyek JTB yang diproyeksikan akan selesai pada awal

2021 tentu akan memiliki peran penting dalam mempersiapkan bonus

demogra sebagai golden period dalam peningkatan ekonomi bangsa. PT

Pertamina EP Cepu (PEPC) sebagai Operator Proyek JTB telah memberikan

kontribusi kepada masyarakat, sejak awal dalam menyambut era bonus

demogra tersebut melalui berbagai program kemasyarakatan dan

peningkatan kapasitas yang ditujukan untuk para generasi muda sekitar

area proyek JTB. Maka sudah sepatutnya kita merasa berbangga menjadi

bagian dari perusahaan ini, bangga menjadi insan Pertamina, bangga

menjadi orang Indonesia.

Salam Redaksi

pepc.pertamina.com

DAFTAR ISI

74 Pemuda di Sekitar Proyek JTB Lulus Ujian Sertikasi Migas

4

PEPC Berinvestasi Sosial dengan Membekali

Keterampilan Masyarakat Sekitar Proyek JTB5

Overview ISRS

(International Sustainability Rating System

di PEPC

6

7

Implementasi FSA untuk Warehouse 8

BUMDesa Bandungrejo Dilatih Perencanaan

Budidaya Ayam Petelur13

PEPC Bersama PEPC ADK gelar Upstream

HSSE Forum Periode Februari & Maret 201811

Kick Off Meeting Proyek EPC GPF-JTB15

Musdes Pelaporan Budidaya

Ayam Petelur16

Sertijab Land & Regulatory Manager17

Sertijab Human Capital Manager PEPC17

Syukuran Khataman Qur'an di PEPC14Bulan K3 di Lingkungan Proyek Jambaran Tiung Biru

15

Performance SCM PEPC Dalam Vendor Day

Jabanusa 2018

9

Sharing Session di HUT ke 1

Serikat Pekerja PEPC

03VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

VP

Nensi Sarina

BUMDesa Bandungrejo Dilatih Perencanaan

Budidaya Ayam Petelur14

Safari Ramadhan, Bukber Dan Halbil PEPC

18

Pemberian Santunan Kepada

25 Anak Yatim pada Acara Peresmian

Kantor PEPC

1418

19

20

pepc.pertamina.com

BERITA UTAMA

VOLUME 02EDISI TAHUN 201804

Bojonegoro - Sebanyak 74 peserta program pendidikan

dan pelatihan ketrampilan industri migas, dinyatakan lulus

ujian sertikasi. Program ini di inisiasi oleh PT Pertamina EP

Cepu (PEPC) yang bekerja sama dengan Dinas

Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro

dan Lembaga Informasi dan Komunikasi Banyu Urip

Bangkit (LIMA 2B). Acara ini dilaksanakan pada Kamis

(12/4) di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu, Kabupaten

Blora, Jawa Tengah.

Public Government Affair & Relations Manager PEPC,

Kunadi, membuka acara dengan pemaparan visi misi PEPC

dan dilanjutkan dengan survey pemahaman visi misi PEPC

kepada seluruh peserta, dan tenyata hasilnya lebih dari

70% peserta dapat memahami visi misi PEPC dengan baik.

Kunadi menyatakan, terselenggaranya pelatihan tersebut

merupakan bagian dari program Corporate Social

Responsibi l i ty (CSR) dengan memberikan bekal

ketrampilan bagi pemuda sekitar proyek Jambaran-Tiung

Biru (JTB). “Ini bukan komitmen atau janji bisa diterima

bekerja pada proyek kami,” ujarnya. Kunadi merasa yakin

dengan kompetensi yang dimiliki para pemuda

Bojonegoro, terlebih dengan nilai baik yang diperoleh,

dapat menjadi modal mereka untuk berkompetisi di tingkat

nasional. Dengan kemampuan ini, pintu kesempatan akan

terbuka lebar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak

s e s u a i d e n g a n b e k a l y a n g d i m i l i k i . Ku n a d i

mengungkapkan, PEPC telah menyalurkan CSR di bidang

pendidikan, khususnya pelatihan dan ketrampilan industri

migas kepada 270 pemuda Bojonegoro sepanjang tahun

2015 hingga 2018. “Sebagian besar terserap di proyek

Banyu Urip dan industri sekitarnya,” imbuh Kunadi. “Ke

depan bila sudah terjun ke lapangan pekerjaan, peserta

diharapkan menjadi pribadi yang terampil, disiplin, dapat

bekerja sama, bertanggung jawab, dan siap berkompetisi

secara sehat,” harapnya. Selain itu, Kunadi juga berharap

kepada semua peserta, masyarakat Bojonegoro, dan

semua pihak yang terlibat untuk memberikan dukungan

terhadap proyek JTB agar terlaksana tepat waktu

sehingga dapat memenuhi kebutuhan gas untuk

penyediaan listrik khususnya di Jawa Timur dan Jawa

Tengah pada tahun 2021.

Senada dengan Kunadi, perwakilan SKKMigas Jabanusa,

Muhammad Fatah Yasin, berharap agar peserta program

dapat bekerja dalam proyek industri migas. “Disarankan

peserta mencari informasi seluas-luasnya untuk

mendapatkan informasi kebutuhan tenaga kerja pada

proyek-proyek yang dicanangkan pemerintah,” katanya.

Sementara Kepala Disperinaker Bojonegoro, Agus

Supriyanto, mengatakan bahwa ada anggapan negatif

yang berkembang di masyarakat selama ini, yakni orang

Bojonegoro dianggap pemalas. “Stigma di masyarakat

seperti itu sebaiknya dihilangkan,” tandasnya.

Di lain pihak, Kepala Bidang Sarana dan Penyelenggara

Diklat PPSDM, Hank Subekti, mengucapkan terima kasih

kepada PEPC dan SKKMigas yang telah mempercayakan

kegiatan serupa dan bekerja sama dengan PPSDM untuk

yang ke tiga kalinya. Pada kesempatan ini juga

dilaporkan bahwa jumlah peserta program semula 75

orang, namun satu orang dinyatakan tidak lulus sertikasi

karena mengundurkan diri, sehingga sebanyak 74 orang

dinyatakan lulus. Salah satu peserta, Nurhadi,

menyampaikan terima kasih kepada PEPC yang telah

memberikan kesempatan mengikuti program pelatihan

dan sertikasi ini sekaligus berharap agar ke depan

program CSR bisa diadakan lagi dan kuotanya ditambah

supaya semakin banyak pemuda yang mempunyai

keahlian.

74 Pemuda di Sekitar Proyek JTB Lulus Ujian Sertikasi Migas

pepc.pertamina.com

BERITA UTAMA

PEPC Berinvestasi Sosial dengan MembekaliKeterampilan Masyarakat Sekitar Proyek JTB

05VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

Bojonegoro - Sebagai proyek Nasional, proyek gas

Jambaran-Tiung Biru (JTB) menjadi kebanggaan juga

harapan bagi banyak pihak, tidak terkecuali masyarakat

sekitar proyek JTB. Tingginya harapan masyarakat sekitar

proyek JTB untuk dapat terlibat dalam hingar-bingar

proyek JTB merupakan salah satu tantangan tersendiri.

Harapan keterlibatan masyarakat dalam proyek apabila

terkelola dengan baik akan berpotensi menjadi energi

positif bagi kelancaran suksesnya proyek JTB. Namun jika

tidak, maka sangat mungkin berpotensi menimbulkan isu

sosial yang tak jarang mengganggu jalannya proyek.

Sebab harapan yang tinggi akan keterlibatan masyarakat

yang tidak seimbang dengan pendidikan, keterampilan,

dan pengetahuan terhadap proyek di bidang migas

acapkali menjadi kekecewaan dan luka sosial tersendiri.

Sebagai operator proyek JTB, sebuah proyek yang

berdampingan dengan masyarakat pedesaan, PT

Pertamina EP Cepu (PEPC) menyadari sepenuhnya bahwa

tidak mungkin untuk tidak bergandengan dengan

masyarakat sekitar dalam usaha mensukseskan proyek

JTB. Untuk itulah, di kuartal pertama 2018 ini PEPC

kembali melakukan usaha peningkatan kapasitas para

pemuda di sekitar proyek JTB agar memiliki keterampilan

yang bersertikasi dan siap bersaing di dunia kerja

melalui program kemasyarakatannya, yaitu Program

Pelatihan dan Sertikasi Keterampilan Industri Migas.

Pelatihan ini meliputi rigger, scaffolder, serta operator

kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Setelah pada

tahun-tahun sebelumnya yaitu di 2014 dan 2016

program yang identik juga dilaksanakan oleh PEPC, yaitu

welder, pipetter, mobile crane operator, yang sebagian

besar telah terserap di dunia industri migas.

Bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat

(LSM) setempat, yaitu Lembaga Informasi dan komunikasi

MAsyarakat Banyuurip Bangkit (LIMA 2B), Dinas

Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker)

Bojonegoro, dan Pusat Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PPSDM) Cepu, program ini menyasar 75

pemuda dari 120 pemuda yang telah lolos uji seleksi yang

diselenggarakan oleh Disperinaker Bojonegoro untuk

kemudian dilatih di PPSDM Cepu. Keterlibatan LSM

setempat adalah sebagai pengorganisir kegiatan, mulai

dari membantu pendekatan, koordinasi, dan penyampaian

jumlah kuota peserta pelatihan kepada pemerintah desa

(Pemdes) di 12 Desa yang tersebar di 4 (empat) Kecamatan

berbeda sekitar area proyek JTB. Kerjasama pelaksanaan

program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PEPC

bersama LSM setempat ini juga merupakan salah satu

wujud implementasi peraturan daerah (Perda) nomor 23

tahun 2011 tentang konten lokal.

Kegiatan pembukaan Pelat ihan dan Sert ikasi

Keterampilan Industri Migas 2018 ini dihadiri oleh Kepala

Disperinaker Bojonegoro, Agus Supriyanto, perwakilan

SKKMigas Jabanusa, Yustian Hakiki dan Singgih Perdana,

kepala PPSDM Migas Cepu, Wakhid Hasyim, kepala

Bappeda Bojonegoro, Nyoman Sudana dan Ike

Widyaningrum, ketua Forum Corporate Social Responsibility

(CSR) Bojonegoro, Muh. Subeki, dan juga Manajer Public

Government Affair (PGA) & Relations PEPC, Kunadi.

Pada kesempatan tersebut, Manajer PGA & Relations PEPC,

Kunadi, menyampaikan “Program ini dilaksanakan bukan

dalam rangka proses rekrutmen tenaga kerja untuk proyek

JTB, akan tetapi lebih kepada menyiapkan para pemuda

sekitar area proyek agar lebih siap dalam menghadapi

kesempatan dan persaingan di dunia kerja secara luas.

Juga sebagai salah satu cara PEPC untuk terus

mengenalkan dan mendekatkan diri kepada masyarakat

sekitar operasi, mengenalkan dan mengkampanyekan tata

nilai, visi, dan misi PEPC sebagai salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang industri hulu migas Indonesia.”

Sebagai investasi sosial guna menunjang operasi

perusahaan yang berkelanjutan, dengan selalu

mengobarkan kebaikan dalam rangka berkembang

bersama masyarakat sekitar.

BERITA UTAMA

Overview ISRS (International Sustainability Rating System) di PEPC

pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201806

Jakarta - Yang dimaksud dengan ISRS (International

Sustainability Rating System) adalah tool untuk mengukur

implementasi sistem manajemen. Materi ISRS ini dikupas di

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dalam sesi berbagi

pengetahuan pada Rabu (18/4) di ruang Banyu Urip-

Jambaran gedung Patra Jasa lantai lima, yang disampaikan

oleh Defrinaldo dari fungsi HSSE (Health-Safety-Security-

Environment) PEPC dan dihadiri oleh tim Manajemen serta

para pekerja PEPC.

ISRS merupakan comprehensive tools assessment,

measurable clear feed back, promote HSE culture &

sustainability, dan world class indicator (digunakan oleh

perusahaan kelas dunia dan kebijakan holding company).

ISRS 7 sebagai pendekatan sistem dalam manajemen

meliputi 15 proses (elemen) yang terdiri dari:

kepemimpinan, perencanaan, evaluasi resiko, sumber daya

manusia (SDM), jaminan kepatuhan, manajemen proyek,

pelatihan & kompetensi, komunikasi & promosi, kontrol

resiko, manajemen aset, contractor safety management &

purchasing (CSMP) , kesiapan darurat, belajar dari suatu

peristiwa, monitor resiko, dan hasil & ulasan.

Dari 15 proses tersebut, masing-masing dapat

dikelompokkan menjadi 5 (lima) golongan, yakni:

leadership family (kepemimpinan, perencanaan, hasil &

ulasan), risk family (evaluasi resiko, kontrol resiko, monitor

resiko), human resources family (SDM, pelatihan &

kompetensi, komunikasi & promosi), HSE family (jaminan

kepatuhan, kesiapan darurat, belajar dari peristiwa), lain-

lain (manajemen proyek, manajemen aset, CSMP). Jadi 15

proses ini cukup komprehensif dan melibatkan seluruh

fungsi dari manajemen perusahaan.

Sementara struktur ISRS sebagai assessment tool

digolongkan dalam omega (15 proses), assessment (109

sub proses), dan tools (654 pertanyaan), jika kita ingin

mencapai level 9 sampai 10. Jenis pertanyaan dalam

ISRS 7 dapat diklasikasi dalam: Personal Judgment (PJ),

Frekuensi (Freq), XO (Yes/No), Part Whole (PW), dan

Percentage (%). Contoh pertanyaan pada Personal

Judgment (PJ), apakah Manajer memastikan semua

perbaikan ditindaklanjuti ? Setiap klasikasi mempunyai

pertanyaan masing-masing yang lebih spesik, dan hal

tersebut turut dijelaskan oleh pembicara. Jawaban dari

pertanyaan tersebut akan menghasilkan score yang akan

menggambarkan bagaimana implementasi sistem

manajemen dari suatu perusahaan. Assessment tool

pada ISRS 7 juga sudah mencakup hal-hal yang terdapat

pada PAS 55, ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.

Omega assessment process dilakukan dengan melalui

beberapa tahap, seperti: persiapan, opening meeting,

familiarisation tour, interview, verikasi, closing meeting,

pelaporan, dan presentasi & action plan. Pencapaian

level yang di inginkan tentu membutuhkan sejumlah sub

proses, misalnya untuk level 1 - 4 perlu 50 sub proses,

level 5 - 6 perlu 60 hingga 75 sub proses, dan level 7 - 8

perlu 90 hingga 100 sub proses, dan seterusnya. Award

level (pencapaian level) inilah yang bisa dijadikan

metode penilaian ISRS. Untuk pengenalan dan

pemahaman mengenai ISRS lebih mendalam, PEPC

berencana akan melakukan training omega (15 proses)

yang akan melibatkan beberapa pekerja yang mewakili

setiap fungsi, agar ketika ISRS dilaksanakan, seluruh

fungsi sudah siap dan memiliki pengetahuan yang

memadai.

pepc.pertamina.com 07VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

Surabaya - Pada tanggal 8 - 9 Mei 2018 telah

dilaksanakan Vendor Day (VD) Jabanusa 2018 dengan

tema “Peningkatan Kapasitas Lokal Menuju Kapasitas

Nasional Melalui Sinergi Antara KKKS - Vendor” di

Shangri-La Hotel, Surabaya. Kegiatan ini diprakarsai oleh

11 KKKS yang memiliki wilayah kerja di Jabanusa, yakni

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO, PT Pertamina EP

Cepu (PEPC), PT Pertamina EP Asset 4 Cepu, JOB PPEJ,

Kangean Energy Indonesia, Petronas, Saka Energy,

Lapindo Brantas, HCML, Santos, dan Kris Energy.

Bertindak sebagai host dalam acara ini adalah PT PHE

WMO.

Pada acara tersebut di hari pertama dihadiri oleh

SKKMigas dengan keynote speech yang diwakili oleh

Deputi Pengendalian Pengadaan, Tunggal, dan

pemaparan presentasi oleh wakil dari SKKMigas, yaitu:

1. Widi Santuso, selaku Kepala Divisi Pengelolaan

Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKKMigas,

membawakan materi tentang Pengelolaan Rantai

Suplai Kegiatan Usaha Hulu Migas

2. Erwin Suryadi, selaku Kepala Divisi Pengelolaan

Pengadaan Ba rang dan Ja sa SKKMigas ,

membawakan materi tentang Pengelolaan

Pengadaan Barang dan Jasa

3. Handi Wibowo, selaku staf Divisi Pengelolaan Aset

SKKMigas, membawakan materi tentang Pusat Logistik

Berikat dalam Kegiatan Logistik Usaha Hulu Migas

4. Oky Eldyagusta, selaku staf Divisi PRS dan Analisa

Biaya SKKMigas, membawakan materi tentang

Paparan tentang CIVD dan Update Perubahan

PEPC juga mempresentasikan overview company prole

serta perkembangan proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) dan

usaha PEPC dalam berkontribusi terhadap peningkatan

kapasitas lokal menuju kapasitas nasional melalui proyek

JTB yang disampaikan oleh Supply-Chain-Management

(SCM) Manager PEPC, Fransjono Lazarus, di hadapan

kurang lebih 600 audiences (terdiri dari SKKMigas, panitia

KKKS dan vendor-vendor lokal). Setelah pemaparan

overview yang singkat, padat, dan jelas tersebut, sesi tanya

jawab menjadi sangat efektif dan menarik.

PEPC juga membuka booth pada acara tersebut dan

antusiasme vendor lokal terhadap PEPC sangat bagus,

dengan adanya antusiasme tersebut personil SCM PEPC

yang bertindak juga sebagai panitia VD 2018 menerima

tanya jawab singkat.

EVENT

Performance SCM PEPC Dalam Vendor Day Jabanusa 2018

oleh :

Erlina Sefti Dwi Jayanti

Implementasi FSA untuk Warehouse

BERITA UTAMA

pepc.pertamina.com

Bojonegoro - Material ex. Jambaran sebelum

adanya alih kelola ditempatkan di warehouse

Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) Banyu Urip.

Ketika proses alih kelola selesai, PEPC memikirkan

lokasi penempatan material ex. Jambaran tersebut.

Setelah pencarian warehouse yang dilaksanakan

oleh Tim PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan

survey warehouse yang dilaksanakan dibeberapa

tempat, dalam rangka optimalisasi biaya

warehouse, PEPC dengan dibantu oleh SKK Migas

m e n g u p a y a k a n e s i e n s i d e n g a n t e t a p

menggunakan warehouse EMCL untuk menyimpan

material ex. Jambaran. Dengan perundingan serta

visit yang dilaksanakan, pada akhirnya EMCL dan

PEPC sepakat bahwa Material Ex. Jambaran dapat

tetap disimpan di warehouse EMCL Banyu Urip

yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan

mekanisme Facility Sharing Agreement (FSA).

Apabila pada saat masa berlaku FSA berakhir, dan

material tersebut belum digunakan maka PEPC

akan menindaklanjuti pengelolaan material

tersebut sesuai dengan PTK 007 Buku Ketiga Bab V

dan Bab VI.

Pada tanggal 12 – 13 April 2018 Tim PEPC yang

terdiri dari Fungsi SCM, Drilling dan Interface

bersama dengan Tim EMCL dan SKK Migas

melaksanakan peninjauan warehouse EMCL di

Banyu Urip.

Estimasi biaya optimalisasi warehouse dengan

mekanisme FSA jika dibandingkan dengan biaya

sewa sebesar USD 350,214.34 per tahun.

VOLUME 02EDISI TAHUN 201808

oleh :

Erlina Sefti Dwi Jayanti

Sharing Session di HUT ke 1 Serikat Pekerja PEPC

pepc.pertamina.com

SHARING KNOWLEDGE

09VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

Jakarta - Ulang tahun Serikat Pekerja (SP) PT Pertamina

EP Cepu (PEPC) ke 1 yang jatuh pada tanggal 6 Maret

2018 diperingati dengan menggagas sharing session

yang dilaksanakan di ruang Banyu Urip-Jambaran

gedung Patra Jasa pada Selasa (6/3) lalu. Acara ini

dihadiri oleh Jamsaton Nababan, Direktur Utama (Dirut)

PEPC dan jajarannya, Noviandri, Presiden Federasi

Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Suparwanto,

Kepala Dinas Departemen Tenaga Kerja dan

Transmigrasi (Depnakertrans) Jakarta Selatan, dan

pekerja PEPC yang tergabung dalam SP PEPC.

Acara dibuka oleh Yudi Herlambang, Ketua Umum SP

PEPC, yang menyampaikan rincian kegiatan yang telah

dilakukan dalam rangka ulang tahun SP PEPC ke 1, yakni

berupa kegiatan bakti sosial (pengumpulan dana) untuk

disalurkan ke yayasan sosial di Jakarta dan Bojonegoro,

juga kegiatan donor darah di lingkungan Patra Jasa yang

diikuti 120 pendonor. Menurut Yudi, kegiatan SP PEPC

belum terlalu banyak, karena legalitas SP PEPC baru

terdaftar di Depnakertans Jakarta Selatan per 27

Oktober 2017. Saat ini pekerja yang tercatat di dalam SP

PEPC berjumlah 143 orang, ke depan diharapkan

seluruh pekerja PEPC dapat bergabung. Selain itu, Yudi

mengatakan bahwa tugas utama SP PEPC adalah

menyelesaikan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan

mensosialisasikan seluruh tugas dan kewajiban PEPC

kepada seluruh pekerja.

Sementara Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, dalam

arahannya menghimbau SP PEPC untuk bersatu dengan

seluruh pekerja dan pimpinan perusahaan, jangan ada

sekat diantara kita, jika terdapat ganjalan agar

diselesaikan dengan negosiasi dan duduk bersama.

Tugas utama PEPC yang paling berat sudah di depan

mata, yakni proyek strategis Jambaran-Tiung Biru (JTB).

Oleh sebab itu semua pekerja di bawah naungan PEPC

harus merasa berada di dalam satu rumah dan memiliki

tanggung jawab yang sama terhadap apa yang menjadi

tugas utama PEPC saat ini.

Pembicara berikutnya, Noviandri, Presiden FSPPB,

memaparkan perspektif FSPPB terhadap pelaksanaan

hubungan industrial di perusahaan yang akan membentuk

Good Governance (Transparent, Accountable, Responsible,

Independent, Fair). Dunia kerja baru saat ini dipengaruhi

oleh perubahan sosio-politik (kebebasan berserikat, SP

dituntut mandiri, perbaikan kualitas kehidupan),

perkembangan psiko-sosial pekerja (kebutuhan dan tingkat

pendidikan pekerja meningkat, ingin pekerjaan lebih

bermakna/variasi, butuh hubungan kerja yang lebih

manusiawi, sadar akan hak-haknya), perubahan persepsi

kekuasaan, dan budaya kerja transformasional (manusia

memegang peran sentral).

Aspek hubungan industrial berlandaskan kebijaksanaan

yang terdapat dalam UU no. 21 tahun 2000 tentang Serikat

Pekerja/Serikat Buruh, UU no. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, dimana prinsip SP adalah: bebas,

terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Sedangkan hak SP antara lain: melakukan perundingan

kesepakatan/perjanjian kerja bersama, mewakili anggota

dalam menyelesaikan perselisihan, mewakili anggota

dalam lembaga ketenagakerjaan, dan membentuk

lembaga yang meningkatkan kesejahteraan anggota. Di

lain pihak, pimpinan perusahaan bersikap memberi

kesempatan kepada SP untuk menjalankan kegiatan SP

dalam jam kerja yang disepakati dan memperlakukan SP

sebagai mitra kerja. Hubungan industrial yang harmonis

akan terwujud dengan indikator produktitas, kinerja

perusahaan, dan kesejahteraan pekerja.

Tujuan SP versi FSPPB adalah memberikan kontribusi yang

pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201810

SHARING KNOWLEDGE

tidak terbatas hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan

hubungan industrial, tetapi mencakup juga hal-hal yang

lebih luas dalam rangka mempertahankan kelangsungan

bisnis perusahaan. Sementara arah perjuangan FSPPB

adalah: berkomitmen untuk menjaga kelangsungan bisnis

usaha Pertamina, melakukan kajian terkait dengan proses

bisnis, organisasi dan budaya perusahaan, dan

menyampaikan kajian sesuai tingkatan dan urgensinya

(pemerintah, pemegang saham, BOC, BOD, pimpinan unit

operasi, dan stake holder lainnya).

Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB),

yaitu hak dan para pihak (bukan tentang hak dan

kewajiban pekerja semata) seperti: pengakuan

perusahaan terhadap SP, pengakuan SP terhadap

tanggung jawab pengelolaan perusahaan, dan kewajiban

para pihak untuk memberikan prestasi kerja yang optimal.

Ada beberapa hal penting yang masih menjadi perhatian

SP, antara lain: kewajiban menjaga, membina, dan

meningkatkan hubungan kerja melaui kerjasama yang

baik; sosialisasi isi PKB; menghormati dan menjunjung

tinggi profesionalisme pekerja yang menjadi pengurus SP;

peningkatan disiplin kerja, dan kewajiban memberikan

arahan, bimbingan, dan instruksi oleh atasan langsung.

Namun ada beberapa faktor yang menghambat dalam

pelaksanaannya, yaitu: tidak memahami peran dan

tanggung jawab para pihak, ketidak setaraan dalam

bermitra, mis-komunikasi, st igmatisasi (SP dan

pengusaha), dan efek dendam marjinal.

Aktitas FSPPB yang telah dilakukan selama hampir 15

tahun berdiri adalah: blok mahakam, bahan bakar

minyak (BBM) satu harga, subsidi BBM, piutang

pemerintah dan instansi pemerintah, konsultan asing

(Mc Kinsey), aspek kelangsungan bisnis perusahaan, dan

RDMP/Grass Root Renery.

Suparwanto, Kepala Dinas Depnakertrans, sebagai

pembicara terakhir mengutarakan pesan agar

organisasi SP jangan sampai memusuhi bahkan

berseberangan dengan Depnakertrans. “Tujuan SP

adalah untuk mensejahterakan anggotanya, dan

gunanya SP dibentuk adalah untuk keterwakilan,”

tegasnya. “Undang-undang SP tolong dipahami dengan

baik, agar jika terjadi masalah di dalam perusahaan

yang menyangkut hubungan dengan Depnakertrans

dapat diselesaikan dengan baik,” imbuhnya. Jika

terdapat mis-komunikasi, perselisihan, maupun konik

yang dialami oleh pekerja, sebaiknya diselesaikan

secara internal terlebih dahulu antara SP dan

pengusaha, mengingat banyaknya kasus yang harus

ditangani hingga ke pengadilan oleh Depnakertrans.

Acara ditutup dengan diskusi dan tanya jawab.

pepc.pertamina.com

BERITA UTAMA

PEPC Bersama PEPC ADK gelar UpstreamHSSE Forum Periode Februari & Maret 2018

11VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

Jakarta - Jumat (13/4) bertempat di ruang Banyu Urip-

Jambaran gedung Patra Jasa lantai lima, diselenggarakan

kegiatan Upstream Health Safety Security Environment

(HSSE) Forum periode Februari & Maret 2018. Nampak

hadir dalam acara tersebut diantaranya, Direktur Hulu

Pertamina (Persero), Syamsu Alam, perwakilan Senior Vice

President (SVP) HSSE Pertamina (Persero), Iwan Jatmika,

Vice President Upstream (VP) HSSE Pertamina (Persero),

Nepos MT Pakpahan, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina

EP Cepu (PEPC), Jamsaton Nababan, Dirut PEPC ADK,

Medy Kurniawan, Direktur Bisnis PEPC, Desandri, Support

VP dan (GM) anak perusahaan hulu General Manager

(APH), serta tamu undangan lain.

Acara dibuka dengan pemaparan Hulu Safety Performance

yang disampaikan oleh VP HSSE Pertamina Upstream

(Persero), Nepos MT Pakpahan. Menurut catatan, jumlah

incident yang terjadi di APH hingga 10 April 2018 adalah

11, yaitu 3 (tiga) (LTI), 3 (tiga) Lost Time Injury Restricted

Work Case Medical Treatment Case (RWC), 5 (lima) (MTC),

namun terdapat 1 (satu) kejadian LTI yang melibatkan 2

(dua) APH (PGE-PDSI pada bulan Maret 2018), sehingga

perhitungannya menjadi 10, yaitu: 2 LTI, 3 RWC dan 5

MTC. Selain itu, kasus yang terjadi recordable incident

mulai Januari, Pebruari, Maret, hingga 10 April 2018 juga

turut diuraikan. Dari kajian masing-masing kasus, dapat

dilakukan dengan berbagai faktor incident analysis

pendekatan, dan dari setiap analisis akan menghasilkan

rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa. Contoh

analisis, insiden yang terjadi dominan terkait dengan

aspek personal, lalu rekomendasi yang disampaikan

adalah kurangnya pengetahuan dari para korban

terhadap insiden yang terjadi. Perlu tindak lanjut dengan

melakukan , , dan pembinaan pekerja upskilling training

dengan materi yang tepat sasaran seperti pengenalan

bahaya, kewaspadaan terhadap bahaya di tempat kerja,

analisa resiko, pengendalian terhadap bahaya,

kepatuhan menggunakan PPE, dan sebagainya.

Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, melanjutkan dengan

pemaparan Aspek HSSE PEPC. Catatan di PEPC, RoadMap

angka (TRIR) 2016 dan TRIR Total Recordable Incident Rate

2018 adalah 0, sedangkan TRIR 2017 adalah 1,33 (ada

satu ). Sementara program fatality Management

Walkthrough (MWT) mulai dilaksanakan sejak September

2016 yang dilakukan setiap bulan, diikuti oleh pejabat

setingkat Direksi, VP, GM, dan . Untuk Manager roadmap

HSSE PEPC ke depan yang terdiri dari 4 (empat) aspek,

yaitu (fase konstruksi, produksi, ) Leading HSSE sustain

berpegang pada prinsip “ , , dan Spirit To Zero Zero Accident

Kami Pilih Bekerja Selamat”. Aspek (Environment sustain

doc proper regulation . lingkungan & ) mulai dari

compliance developing proper sustain proper, , hingga .

Aspek ( ) yang saat ini masih Security security forecasting

berada pada kondisi , diharapkan bisa reactive to proactive

naik ke level hingga . Dan terakhir manage optimized

aspek ( , TRIR, ISRS) tahun 2018 masih Safety safety culture

dalam persiapan ISRS, diharapkan pada tahun 2021

sudah masuk pada ISRS 7th series.

Sementara HSSE PEPC Alas Dara-Kemuning Performance

(ADK) dibawakan oleh Dirut PEPC ADK, Medy Kurniawan,

yang mengatakan sejak PEPC ADK berdiri tahun 2014

hingga Maret 2018, mencapai angka safe manhours

without zero LTI sebesar 1.714.112 jam dengan realisasi

incident implementation assessment, TRIR 0 dan PDW

77,16. Sebagai bentuk apresiasi korporat terhadap

prestasi PEPC ADK di bidang HSSE, pernah mendapat

juara tiga kategori unit operasi Active Safety Observation

dan juara tiga HSSE kategori pekerja tingkat Participation

korporat. Sedangkan hasil survey budaya HSSE 2017,

PEPC ADK mendapat score 3,67 yang artinya masih

berada pada level Program HSSE 2018 yang proactive.

sudah mulai dilakukan adalah, HSSE , Monthly Meeting

HSSE , HSSE , Participation Accountability Program

pengamanan aset , dan & ex-handover reward

consequences.

Selanjutnya HSSE PEPC, Defrinaldo, mengulas Manager

salah satu aspek HSSE PEPC, yaitu dan HSSE Spirit To Zero

Golden Rules Control System (HSSE-CS). Proyek JTB

sebagai salah satu proyek strategis hulu mempunyai

beberapa tantangan operasional, seperti: pemangku

kepentingan yang banyak, perhatian dan stakeholder

media semakin kritis, regulasi semakin ketat, melibatkan

tenaga kerja yang besar, dan pekerjaan sik sebagian

besar dilakukan oleh mitra.

Kampanye “ , , KAMI PILIH SPIRIT TO ZERO ZERO ACCIDENT

BEKERJA SELAMAT” digaungkan PEPC sebagai semangat

baru mencegah insiden sekecil apapun sehingga bisnis

perusahaan tetap berjalan aman dan lancar. Upaya

perbaikan aspek HSSE yang sudah dilakukan oleh PEPC di

sektor yakni: pembentukan HSSE governance,

pepc.pertamina.com12

BERITA UTAMA

VOLUME 02EDISI TAHUN 2018

Committee Committee/P2K3 PEPC, pelaksanaan HSSE

dengan melakukan pembahasan evaluasi , First Aid Case

Leadership Tool dan untuk meningkatkan budaya HSSE, dan

pelaksanaan HSSE bersama dan Committee main contractor

Disnaker propinsi Jawa Timur. Sedangkan di sektor

improve safe work practice, terdiri dari dua aktitas

program, tersedia di lokasi proyek, demo room

melaksanakan HSE , dan desain passport training progress

teknis. Untuk sektor , melakukan improve safety culture

sharing alert seatbelt dan SSD, penggunaaan , dan

melaksanakan HSE & . Di sektor reward consequences

excellent environment, melakukan penanaman trembesi

sebagai kompensasi CO2 , amdal revisi 01 tahun venting

2015, dan validasi lahan bersama Universitas Bojonegoro

dan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bojonegoro.

Sementara di sektor excellent emergency readiness

adalah melaksanakan perjanjian kerjasama tanggap

darurat dan pelatihan . Di sektor , drill improve security

melakukan potensi kerawanan dan kriminal, mapping

menjalin komunikasi dan kerjasama dengan , stakeholder

mengimplementasikan , dan access control system

mengintegrasikan ACS, CCTV, dan personal data pekerja,

mitra kerja, kontraktor, dan HSE . Dan akhirnya, di passport

sektor , melaksanakan & excellent OH-IH t to work t to

task catering, dan inspeksi & training higienis .

Menurut Defrinaldo, HSSE Golden Rules Control System

(HSSE-CS) merupakan integrasi beberapa upaya leading

spirit to zero zero accident, , kami pilih bekerja selamat, yang

terinspirasi program “CCTV bersuara, ATCS (Area Trafc

Control System )” Dirlantas Polri, dengan mengoptimalkan

teknologi dalam mitigasi pengawasan aspek HSSE di

proyek gas JTB. Rencananya program ini akan

diimplementasikan di wilayah kerja proyek JTB, yang mana

saat ini program masih dalam kajian teknis.

Pembicara berikutnya adalah OH-IH PEPC, dokter

Nuruddin, yang membahas tentang pengukuran . fatigue

Yang dimaksud dengan (kelelahan kerja) adalah fatigue

suatu keadaan dimana seseorang merasa sangat lelah atau

mengantuk akibat kekurangan tidur, kerja mental atau sik,

kerja , atau periode dan kecemasan yang shift stress

berkepanjangan. Kelelahan adalah suatu mekanisme

perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan

lebih lanjut. Kelelahan kerja merupakan keadaan

kelelahan yang berhubungan dengan jam kerja yang

panjang, waktu yang lama tanpa tidur, atau bekerja pada

waktu yang tidak sesuai.

Umumnya kecelakaan sering terjadi pada jam 00:00 ---

06:00 pagi, dan waktu yang paling kritis dimana

seseorang mengalami rasa kantuk yang sangat kuat

biasanya jam 02:00 --- 04:00 dan 14:00 --- 16:00.

Sementara waktu siaga yang paling baik dimana

seseorang memiliki kemampuan fokus yang sangat baik,

adalah pada periode jam 08:00 --- 10:00 dan jam 20:00 -

-- 22:00. Semakin seseorang kurang tidur, potensi

kecelakaan akan semakin besar. dapat meningkat Fatigue

diakibatkan karena kebisingan, pekerjaan yang berulang

dalam waktu yang lama, pencahayaan yang kurang,

penglihatan yang terbatas, dan lain lain. Untuk mengatasi

kelelahan adalah dengan melakukan istirahat yang

cukup, dengarkan apa kata tubuh kita, olah raga, menu

makanan seimbang, batasi alkohol dan nikotin, serta

menyalurkan hobi.

Tema berikutnya, “ Insiden ARC Lesson Learned Flash Fire

di X- ”, dibawakan oleh Platform Ray General Manager

Asset 3 PT Pertamina EP (PEP), Wisnu Indadari, yang

menyampaikan kronologi, fakta, dan penyebab kejadian

pada 7 Maret 2018, dimana elektrik terkena crew offshore

sambaran api ARC akibat di ash re short circuit

lapangan X- . Dari mitigasi dan analisa kejadian Ray

dipero leh beberapa rekomendas i perba ikan,

diantaranya: melakukan SSD terkait insiden di seluruh

wilayah operasi, merubah pola yang semula crew change

di darat menjadi di X-Ray, reposisi ruang klinik, updating

HIRARC yang sesuai potensi , pembuatan online hazard

STK, potensi bahaya listrik, penyediaan APD upskilling

khusus bahaya listrik, pekerja yang terlibat upskilling

dengan kegiatan elektrikal, penambahan jumlah LOTO

sesuai kebutuhan, memastikan seluruh peralatan ukur

elektrikal dalam kondisi layak pakai, penambahan jumlah

rambu bahaya listrik, memasang SOP singkat pada panel

di seluruh , evaluasi beban kerja switchgear room

pepc.pertamina.com

BERITA UTAMA

13VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

( ) pekerja RAM , evaluasi workload electric offshore

struktur organisasi operasi dan pemeliharaan di , offshore

memastikan semua pekerja tidak melakukan pekerjaan

yang bukan menjadi kewenangannya, dan memastikan

setiap untuk tidak memberi perintah kepada leader

pekerja yang tidak . qualied

“ ” merupakan tema Incident and Injury-Free sharing

selanjutnya dan disampaikan oleh nara sumber John

Akbar dari konsultan JMJ . People-Based Safety

Berdasarkan data ILO per 2016, terdapat 7.800 fatality

per hari di dunia, dimana 99%nya adalah level pekerja

dan 83% nya adalah pekerja yang di saat insiden terjadi

itu ada orang di sekitarnya. Apa faktor terbesar yang

menyebabkan kecelakaan itu dapat terjadi, manusia

atau budayanya ? Dari video yang ditayangkan,

terungkap bahwa perusahaan migas, Shell, mampu dan

sukses dengan budaya sehingga . safety zero fatality

Dengan 50 ribu pekerja Shell, dimana setiap pekerja

mempunyai rasa percaya bahwa saya akan pulang

dengan selamat. Melihat manusia harus dari dua sisi,

yaitu sisi yang terlihat (perilaku, tindakan, sistem, dan

prosedur) dan sisi yang tidak terlihat (niat, komitmen, value,

emosi, , pikiran). Jadi untuk membuat budaya feeling safety

harus dimulai dari individu ( ), niat inilah niat diri sendiri

yang akan menentukan manusia bekerja dengan perilaku

aman, sehingga lama kelaman akan menjadi budaya.

Puncak acara ditutup dengan pengarahan Direktur Hulu

Pertamina (Persero), Syamsu Alam, yang menekankan

betapa pentingnya niat baik untuk keselamatan diri dan

orang di sekitarnya. Tidak cukup hanya niat, namun harus

diberikan & , serta regulasi agar punishment reward

seseorang bisa berubah. Syamsu Alam juga menyoroti

masalah komunikasi yang berkaitan dengan resiko,

dimana rasa kepedulian terhadap insiden masih sangat

kurang. “Kita semua yang ada disini harus meluruskan niat,

bekerja dengan hati agar kita bisa membangun budaya

safety dengan menularkan kepada pekerja lain ataupun

bawahan kita,” ujarnya. Menurut beliau, selain

mengutamakan , Direktorat Hulu safety performance

diharapkan lebih ditingkatkan agar bisa berkontribusi lebih

baik untuk korporat.

Bojonegoro - Badan

U s a h a M i l i k D e s a

(BUMDesa) Bandungrejo

dilatih perencanaan budidaya

ayam petelur. Dilakukan setelah

revitalisasi kepengurusan, BUMDesa setempat terus

berupaya melakukan peningkatan kapasi tas

kepengurusan dan kelembagaannya. Dengan

beranggotakan 7 ( tu juh) orang masyarakat

Bandungrejo, BUMDesa kali ini dilatih penyusunan

sebuah rencana usaha pada Rabu lalu (28/2).

Public Government Affairs & Relations Manager PEPC,

Kunadi, menyatakan bahwa rencana usaha BUMDesa

ini mencakup kriteria persyaratan bisnis secara umum.

Diantaranya, aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek

produksi, aspek penyediaan sarana prasarana, aspek

HSSE, aspek administrasi, aspek personalia, dan aspek

regulasi.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Program

Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat Berbasis

Potensi Lokal Melalui Optimalisasi Peran BUMDesa,

yang diinisiasi oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang

merupakan operator lapangan Gas Jambaran-Tiung

Biru (JTB).

Program kemitraan dengan Institute Development of

Society (IDFoS), lembaga nirlaba dari Bojonegoro, dan

juga praktisi & konsultan peternakan, drh. Suparto,

masyarakat Bandungre jo juga d ia jak untuk

mengunjungi kandang ayam petelur salah satu

peternak di Bandungrejo. Mereka belajar bagaimana

peternak memulai usaha ayam petelur hingga

menghasilkan telur dan kemudian memasarkannya.

Sebelumnya, para pengurus BUMDesa ini juga ikut serta

dalam pelatihan teknis budidaya ayam petelur yang

diadakan pada tanggal 12 Pebruari 2018. Dihadiri

Camat Ngasem, Dinas Peternakan Bojonegoro, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Bappeda, calon

peternak ayam dilatih untuk memilih bibit ayam,

membuat kandang ayam hingga ke penempatan

perabot untuk makan dan minum, pemeliharaan ayam

petelurnya sendiri, dan juga cara pengambilan ayam

petelur. Sebagai informasi, bahwa BUMDesa

Bandungrejo akan melakukan budidaya ayam petelur

dalam skala 1000 ekor sebagai pilot project unit bisnis

BUMDesa.

Camat Ngasem, Mahmudin, yang hadir pada acara

mengatakan bahwa proyek migas ini sebenarnya

adalah tidak lama, maka bagaimana caranya sehingga

masyarakat desa di sekitar wilayah operasi bisa

merasakan manfaat berkelanjutan dari pengembangan

proyek migas ini. Hal ini juga disetujui oleh praktisi dan

konsultan peternakan, drh. Suparto, yang menyatakan

bahwa kegiatan ini sangat potensial sekali pasarnya,

bila dikelola dengan baik akan memberikan nilai

ekonomi yang bagus. “Pihak Pemerintah Desa

Bandungrejo sendiri telah menyediakan tanah kas desa

seluas 2500 meter persegi untuk lokasi kandang ayam

sebagai bentuk penyertaan modal BUMDesa,”

imbuhnya.

BUMDesa Bandungrejo Dilatih Perencanaan Budidaya Ayam Petelur

pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201814

EVENT

PEPC Adakan Kelas Mengajar dalamMendukung Pengembangan Pendidikan di SMKN 5

Bojonegoro - Dalam rangka pengembangan Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Bojonegoro,

khususnya pengembangan jurusan Teknik Pemboran

Minyak dan Gas (TPMG), SMKN 5 terus berupaya

melakukan inovasi dan membangun jaringan dengan

semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yang memiliki

hak untuk melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi

minyak dan gas bumi di Indonesia, khususnya di wilayah

Bojonegoro. Salah satunya bekerjasama dengan operator

lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), yakni PT

Pertamina EP Cepu (PEPC) yang dilakukan pada Selasa

(17/4) lalu.

PEPC hadir di SMKN 5 Bojonegoro dalam rangka

melaksanakan kegiatan “PEPC Mengajar”. Kegiatan ini

sebagai bentuk kontribusi kepedulian PEPC didalam dunia

pendidikan, khususnya di SMKN 5.

Kepala SMKN 5 Bojonegoro, Suyono, dalam sambutannya

menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PEPC yang

sudah meluangkan waktunya untuk hadir di SMKN 5.

Suyono sangat berharap bahwa kerja sama dengan pihak

PEPC ini bisa berjalan terus dengan baik. ”Kami sangat

berharap kerjasama ini bisa berjalan terus, khususnya

sharing ilmu kepada anak-anak ini dan tempat

pemagangan yang sangat kami butuhkan,“ ucap Suyono

saat membuka acara.

Sementara itu, Public Government Affair & Relations

Manager PEPC, Kunadi, menyampaikan pihaknya sangat

senang mempunyai kesempatan berbagi ilmu dengan

para pelajar di SMKN 5 Bojonegoro. “Terima kasih kita

sudah diberi kesempatan untuk mengajar anak-anak

SMKN 5 Bojonegoro,” papar Kunadi.

Dalam kesempatan itu Kunadi juga menjelaskan tentang

tata nilai yang dianut oleh PEPC. Tata nilai tersebut biasa

disingkat dengan 6C, Clean, Competitive, Condent,

Customer Focused, Commercial, dan Capable. Kunadi

berharap dari nilai-nilai yang ada dalam tata nilai yang

dianut oleh PEPC bisa menginspirasi kepada anak didik di

SMKN 5. “Jika tata nilai ini diterapkan oleh siswa, nantinya

akan menjadi siswa yang berkelakuan dan berpribadi yang

baik, mampu berpikir ke masa depan dan mampu

mengikuti kompetisi di dunia usaha dan dunia industri

(DU/DI) dengan baik, serta sanggup meningkatkan

kemampuannya. Saya kira ini sangat bagus bagi anak-

anak, dan semoga nanti mereka berhasil,” jelas Kunadi.

Menurut Kunadi, kegiatan “PEPC Mengajar” ini

merupakan salah satu bentuk kepedulian PEPC melalui

program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

bidang pendidikan. “Kalau memang dari SMKN 5

memandang bahwa kegiatan ini penting untuk

pengembangan dan kemajuan sekolah, maka kita akan

berkoordinasi dengan internal PEPC dan SKKMigas,

khususnya SKK Jabanusa, untuk berkontribusi didalam

pengembangan apa yang kira-kira memungkinkan untuk

dilakukan,” pungkas Kunadi.

Di dalam kegiatan “PEPC Mengajar” tersebut, tim dari

PEPC berbagi banyak ilmu diantaranya adalah materi

tentang Industri Hulu Migas, Pertamina dan Visi, Misi, dan

Tata Nilai PEPC. Terhitung sejumlah 75 orang siswa dan

guru SMKN 5 mengikuti dengan penuh semangat kegiatan

yang dimulai pukul 09:00 WIB sampai dengan pukul 12:00

WIB tersebut. Di akhir acara dilakukan pemberian cindera

mata dari PEPC kepada SMKN 5 Bojonegoro.

pepc.pertamina.com VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018 15

EVENT

Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) selaku operator

Proyek Pengembangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)

melaksanakan Kick Off Meeting Proyek EPC GPF-JTB yang

diselenggarakan bersama konsorsium RJJ (Rekind, Japan

Gas Corporation, Japan Gas Corporation Indonesia) pada

Selasa (27/3) di Jakarta. Nampak hadir dalam acara

tersebut, Direktur Utama (Dirut) PEPC, Jamsaton Nababan,

General Manager (GM) proyek gas JTB, Bob Wikan H.

Adibrata, tim Manajemen PEPC, Dirut PT Rekayasa Industri

(Rekind), Jakub Tarigan beserta jajarannya, tim dari JGC

dan JGC Indonesia, serta undangan lainnya.

Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, dalam sambutan

pembukaan menyampaikan bahwa pertemuan ini

merupakan salah satu pintu masuk untuk bisa

mengeksekusi pekerjaan di proyek JTB. James

mengatakan, “Atas nama Pertamina Korporat dan PEPC,

saya menghimbau, mengingatkan, dan mendorong agar

safety menjadi tugas utama kita dalam mengerjakan

proyek JTB, setiap pekerja yang terlibat dalam proyek ini,

berangkat dari rumah dengan kondisi sehat dan kembali

lagi ke rumah ketika proyek ini selesai pada tahun 2021

juga dalam kondisi sehat dan selamat.” Lebih lanjut, James

menambahkan, “Kita tidak menginginkan ada kejadian

yang b i sa mengak iba t kan ke ce lakaan ke r j a

(cacat/kematian) pada pekerja yang terlibat dalam

pengerjaan JTB, baik secara langsung maupun tidak

langsung,” tegasnya. Selain menekankan keselamatan

kerja (health, safety, security, environment), Dirut PEPC

kembali mengutarakan tentang pentingnya proyek JTB

bagi bangsa dan negara, oleh sebab itu beliau berharap

agar kita semua bersungguh-sungguh mengerjakan JTB

dengan memberikan kontribusi yang terbaik. “Kita

memiliki waktu dan budget yang sangat tight, namun

dengan semangat yang sama kita berharap mampu

melewati dan sampai ke tujuan yang sama,” harapnya.

Sementara Dirut PT Rekind, Jakub Tarigan, sebagai

perwakilan RJJ menjelaskan, Technical Kick Off Meeting ini

baru bisa diselenggarakan lima bulan sejak effective date,

karena lima bulan adalah waktu yang diperlukan RJJ untuk

mengevaluasi secara komprehensif usulan mitigasi Hydrat

dan optimasi design yang akan dilaksanakan. Dengan

terbitnya checklist inquiry dari PEPC pada Jum'at (23/3)

lalu, maka RJJ menginisiasi perubahan sesuai dengan opsi

yang telah disepakati. “Adanya technical kick off meeting

yang dimulai hari ini, berarti kita memulai pekerjaan besar

atas perubahan yang lebih baik bagi RJJ, PEPC, dan

kepentingan nasional,” ungkapnya. Menurut Jakub,

technical kick off meeting akan dilaksanakan hingga

tanggal 29 Maret 2018, dimana konsorsium RJJ akan

memberikan informasi untuk rencana pelaksanaan kerja

proyek JTB. “Saya berharap dalam kesempatan tersebut

dapat terjadi komunikasi dan diskusi yang lebih terbuka

dan dinamis, sehingga bisa memperkaya rencana-

rencana yang telah kami buat,” ujarnya. Senada dengan

Jamsaton Nababan, konsorsium RJJ mempunyai tekad dan

semangat yang sama untuk menyelesaikan proyek JTB

sesuai dengan kualitas yang diminta, tepat waktu, tepat

biaya, dan safety menjadi prioritas utama.

Acara selanjutnya diteruskan dengan pemaparan rencana

kerja yang diuraikan secara rinci oleh GM proyek gas JTB,

Bob Wikan H. Adibrata, dan juga pembicara lain dari pihak

konsorsium RJJ. Menurut rencana acara kick off meeting ini

akan berlangsung sampai dengan hari Kamis, (29/3).

Kick Off Meeting Proyek EPC GPF-JTB

EVENT

pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201816

Musdes Pelaporan Program BudidayaAyam Petelur BUM Desa Makmur RejoBojonegoro – Ayam petelur hingga sekarang masih

menjadi salah satu komoditas peternakan yang

berkembang di Bojonegoro. Melihat kesempatan tersebut,

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Makmur Rejo Desa

Bandungre jo , Kecamatan Ngasem, Kabupaten

Bojonegoro, Jawa Timur, sejak awal tahun 2018 mulai

dikembangkan untuk melaksanakan Budidaya Ayam

Petelur. Kegiatan ini diinisiasi oleh BUM Desa bekerjasama

dengan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan merupakan

bagian dari program kemasyarakatan sosial.

Pada hari Rabu, tanggal 4 Juli 2018, dilaksanakan

Musyarawarah Desa (Musdes) untuk melaporkan

perkembangan dari program budidaya ayam petelur.

Musdes tersebut bertema “Pelaporan Kinerja BUM Desa

Makmur Rejo” diikuti oleh 24 peserta dari berbagai unsur.

seperti Perangkat Desa, BPD, anggota BUM Desa dan tokoh

masyarakat.

Selain itu juga dihadiri Kepala Desa (Kades) Bandungrejo,

juga perwakilan dari Pertamina EP Cepu.

Ketua BUM Desa Makmur Rejo, Nyamirin, memaparkan

tentang dasar hukum BUMDes, asset BUMDes, susunan

kepengurusan BUMDes, biaya pengadaan usaha budidaya

ayam petelur dan jumlah produksi hasil telur di bulan

pertama (bulan Juni). Selain itu mendapat bantuan biaya

pengadaan bantuan dari PEPC berjumlah Rp. 296.106.428

bantuan dari Pemdes sebesar Rp. 20.000.000 sehingga

jumlah totalnya Rp 316.106.428.

Nyamirin menjelaskan "Anggaran itu digunakan untuk

instalasi kandang dan operasional produksi,"

Budidaya ayam petelur telah berjalan satu bulan terhitung

sejak tanggal 5 Juni 2018. Hingga saat ini sudah

berproduksi sebanyak 45 kg telur dari jumlah 1500 ayam

petelur dengan detil kandang 1 sebanyak 2396 butir

telur dari 672 ekor ayam petelur, sedangkan untuk

kandang 2 sebanyak 2781 butir telur dari 829 ekor ayam

petelur.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan serah terima

1500 ekor ayam dan rumah kandang secara simbolis

oleh pihak PEPC kepada BUM Desa Makmur Rejo.

BUM Desa berharap, usaha budidaya ayam petelur

dapat berjalan lancar serta dapat memberi manfaat bagi

pengurus serta masyarakat desa Bandungrejo, selain itu

mereka berharap program dapat dilanjutkan serta ada

semacam moda transportasi BUM Desa.

Usaha ayam telur ini merupakan Program Peningkatan

Mata Pencaharian Masyarakat Berbasis Pertanian,

Peternakan, dan Perikanan Melalui Optimalisasi Peran

Bisnis BUMDesa.

Perwakilan PEPC, Pandu Subiyanto, mengatakan bahwa

kegiatan ini adalah inisiasi PEPC untuk mengembangkan

ekonomi masyarakat Desa Bandungrejo, semoga

kedepan dengan atau tanpa PEPC, perekonomian

masyarakat Bandungrejo dapat berkembang dan usaha

telur ini semakin maju.

pepc.pertamina.com

EVENT

17VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

PEPC Lakukan Sertijab Land & Regulatory Manager

Jakarta - Di ruang rapat Direksi gedung Patra Jasa, Jumat

(27/4), PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melaksanakan serah

terima jabatan (sertijab) Land & Regulatory Manager dari

pejabat lama, Tutuko Widodo kepada pejabat baru, Amat

Zahrudin. Acara dihadiri oleh Direktur Utama (Dirut) PEPC,

Jamsaton Nababan, Direktur Bisnis Support PEPC,

Desandri, General Manager Jambaran-Tiung Biru, Bob

Wikan H. Adibrata, para Vice Presidents PEPC, dan tim

Manajemen PEPC.

Amat Zahrudin menyampaikan ucapan terima kasih atas

amanah yang diberikan, dan meminta arahan serta

dukungan dari Manajemen agar dapat mengemban tugas

dengan baik. Sedangkan Tutuko Widodo yang akan

melanjutkan tugas di tempat lain menyampaikan terima

kasihnya atas kerjasama yang telah berlangsung dan

memohon maaf jika selama melaksanakan tugas di PEPC

terdapat kesalahan dan masih menyisakan beberapa

pekerjaan yang belum selesai.

Di lain pihak, Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, dalam

arahannya mengatakan bahwa ke depan masih ada

beberapa pekerjaan yang harus dilanjutkan dan

diselesaikan oleh pejabat baru. Pekerjaan tersebut

antara lain adalah, legalitas Tanah Kas Desa (TKD)

Pelem yang perlu penanganan khusus, kompensasi

(ganti rugi) tanah Perhutani yang berlokasi di wilayah

Blitar dan Sukabumi, pemecahan sertikat tanah baik

TKD maupun privat atas nama pemilik tanah dan

SKKMigas, perijinan sumber air yang belum selesai

dari kali Gandong dan Bengawan Solo, serta masalah

tanah yang belum tuntas pada proyek Banyu Urip,

khususnya di Desa Gayam. Jamsaton yakin dengan

pengalaman yang dimiliki Amat Zahrudin sebelumnya,

akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan

baik. Acara ditutup dengan pembacaan do'a dan

pemberian ucapan selamat dari Manajemen yang

hadir.

Jakarta - Senin (2/4) PT Pertamina EP Cepu (PEPC)

mengadakan acara serah terima jabatan (sertijab) di

ruang rapat direksi gedung Patra Jasa. Jabatan Human

Capital (HC) Manager yang baru diberikan kepada Yadi

Mulyadi, sedangkan pejabat lama, Helmi melanjutkan

tugasnya di Pertamina (Persero). Acara dihadiri oleh

Direksi PEPC, jajaran Vice President, dan tim Manajemen

PEPC.

Setelah pembacaan pakta integritas, Yadi Mulyadi,

menyampaikan ucapan ter ima kas ihnya atas

kepercayaan dan amanah yang diberikan. Dengan

pengalaman menggawangi fungsi yang sama di

pekerjaan sebelumnya, beliau berharap dapat

melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh

pejabat lama dan menyelesaikan 'pekerjaan rumah' yang

belum tuntas serta mohon dukungan kepada Direksi dan

tim Manajemen PEPC untuk dapat mengemban tugas

dengan sebaik-baiknya. Sementara pejabat lama, Helmi,

mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang belum

dituntaskan, namun dengan adanya pejabat baru yang

menggantikan, dia meyakini tugas-tugas tersebut dapat

diteruskan dan diharapkan selesai sesuai dengan

keinginan bersama.

Sedangkan Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan,

dalam arahannya mengucapkan terima kasih kepada

Helmi, pejabat lama yang telah berkontribusi selama di HC

PEPC, dan ucapan selamat datang kepada pejabat baru.

James berharap agar 'pekerjaan rumah' yang ditinggalkan

pejabat lama untuk segera dilanjutkan dan dibenahi

secara estafet, mengingat proyek Jambaran-Tiung Biru

sudah mulai di eksekusi, terutama realisasi susunan

organisasi dan beberapa kontrak yang harus segera

diselesaikan. “Saya minta 30 hari kerja pertama, HC

Manager melakukan konsolidasi dengan tim terkait atas

'pekerjaan rumah' yang perlu ditindak lanjuti dan

diselesaikan,” pungkasnya. Acara ditutup dengan

pembacaan do'a, pemberian ucapan selamat, dan foto

Sertijab Human Capital Manager PEPC

pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201818

Jakarta - Di penghujung

t a h u n 2 0 1 7 , B a d a n

D a k w a h I s l a m ( B D I ) P T

Pertamina EP Cepu (PEPC) memberikan apresiasi kepada

beberapa pekerja yang berhasil khatam membaca Al-

Qur'an, dengan mengadakan syukuran sederhana pada

Jum'at (22/12) lalu di ruang meeting lantai 5 wing 1

gedung Patra Jasa. Acara dihadiri oleh beberapa

perwakilan Manajemen, sebagian pekerja, dan

pengurus BDI PEPC. Khatam Qur'an kali ini merupakan

periode yang ke empat, dimana pada periode ini pekerja

yang berhasil menyelesaikan bacaan ayat suci Al-Qur'an

berjumlah sekitar 10 orang, yang berlangsung sejak

Januari 2017 sampai dengan Desember 2017.

Seperti diketahui, ibadah membaca kitab suci Al-Qur'an

adalah salah satu ibadah yang akan membela umat

muslim kelak di alam barzah dan di padang Mahsyar.

Untuk itu Manajemen PEPC menghimbau agar

peke r ja dapa t me luangkan wak tu un tuk

meningkatkan ibadah, contohnya dengan tadarusan,

agar pekerjaan dan usaha yang dilakukan

memperoleh pahala dan menjadi berkah.

Semoga dengan adanya apresiasi ini, diharapkan ke

depan akan semakin banyak pekerja yang mampu

meluangkan waktu dengan membaca Al-Qur'an di

tengah padatnya pekerjaan dan tugas-tugas kantor.

Aamiin.

Syukuran

Khataman Qur'an di PEPC

EVENT

B o j o n e g o r o - P T

Pe r tamina EP Cepu

(PEPC) , meresmikan

kantor perwakilannya di

Bojonegoro. Kantor PEPC

yang selama ini beralamat di

j a l a n S u h a r s o n o m o r 5 ,

Bojonegoro, telah pindah alamat ke Desa Talok,

tepatnya di The Residence, jalan Raya Bojonegoro -

Cepu, kilometer 17, Desa Talok, Kalitidu, Bojonegoro.

Kantor yang disewa dan rencananya akan digunakan

selama 3 (tiga) tahun ini memiliki fasilitas kantor untuk

melaksanakan pekerjaan proyek Jambaran-Tiung Biru

(JTB) dan fasilitas penginapan bagi pekerja PEPC yang

melakukan perjalanan dinas ke Bojonegoro.

Peresmian yang dilaksanakan pada hari Selasa lalu

(08/05) dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten

Bojonegoro, antara lain Penjabat Bupati Bojonegoro,

Supriyanto. Dalam sambutannya, beliau menyatakan

rasa syukurnya dan selamat atas dibukanya kantor

perwakilan PEPC, dan mendo'akan semoga kantor baru

memberikan semangat kerja yang baru pula.

Avicenia Darwis, perwakilan SKKMIGAS Jakarta,

menyatakan, “Saya ucapkan selamat kepada PEPC

atas dibukanya kantor perwakilan di Bojonegoro,

semoga kedepan dengan adanya kantor ini, proyek

JTB dapat diselesaikan tepat pada waktunya tahun

2021.”

Dan Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan

menambahkan, ”Dengan adanya kantor PEPC di Desa

Talok ini, diharapkan mampu menjadi jembatan

antara PEPC dan masyarakat Bojonegoro.”

Undangan yang turut hadir dalam kesempatan

tersebut antara lain Kapolres Bojonegoro, Asisten 1,

Asisten 2, dan Direktur Operasional BBS, Kepala Dinas

terkait, dan 25 anak yatim di sekitar The Residence,

Talok, Kalitidu yang mendapat santunan, Kepala Desa

setempat, Perwakilan RJJ, dan Perwakilan PT PP.

Acara peresmian itu sendiri, diwarnai dengan proses

gunting pita dan kunjungan ke dalam gedung untuk

melihat sarana dan prasarana kantor serta fasilitas

akomodasi.

Pemberian Santunan Kepada 25 Anak Yatim pada Acara Peresmian Kantor PEPC

pepc.pertamina.com 19VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018

Bulan K3 di Lingkungan Proyek Jambaran Tiung Biru

Bojonegoro – Aspek Safety dalam bekerja di Proyek

Unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB) merupakan prioritas

serta menjadi perhatian khusus PT Pertamina EP Cepu

(PEPC). Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) PEPC mengadakan serangkaian

acara, diawali dengan kegiatan share with community di

Graha Dolokgede Senin pagi (14/05) lalu.

Pihak panitia pelaksanaan acara bulan K3 mengundang 4

(empat) Kepala Desa, pengurus PKK, dan Muspika dari tiga

Kecamatan, yakni kecamatan Tambakrejo, kecamatan

Purwosari, dan kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Acara

Share With Community diisi dengan banyak kegiatan yang

bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat

diantaranya materi tentang kesehatan, yang disampaikan

oleh Dinas Kesehatan yang diwakili oleh dokter Susi dari

Pukesmas kecamatan Tambakrejo, materi mengenai

teknik cara mengatasi dan memadamkan api, jika terjadi

insiden kebakaran didalam rumah yang disampaikan oleh

Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro, serta

materi mengenai pentingnya berlalu lintas serta ber etika

di jalan raya untuk menghindari kecelakaan pekerja yang

disampaikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten

Bojonegoro.

Acara share with community mendapatkan antusiasme

yang t inggi dari masyarakat, terbukt i dengan

komunikatifnya masyarakat saat sesi tanya jawab

bersama.

Rangkaian acara kedua adalah, Lifting Rigging Training

yang diikuti oleh 53 peserta dari pekerja PEPC dan

Kontraktor PEPC; PT Pembangunan Perumahan (PP).

Training Lifting Rigging dibawakan oleh Bpk. M.

Istiqhfarudin dengan materi procedure lifting rigging yang

bisa diterapkan dalam proyek serta contoh-contoh

incident yang terjadi karena kesalahan procedure lifting

rigging. Acara yang berlangsung selama hampir 3 jam

diikuti dengan antusiasme yang tinggi dari peserta baik

dari pihak PEPC dan PT PP.

Dilanjutkan rangkaian acara ke tiga dalam peringataan

Bulan K3 adalah Driving Defensive Course, menggandeng

tim LPK Mandiri dalam menyampaikan materi mengenai

standart keselamatan berkendara serta perilaku

mengemudi yang aman, esien serta memiliki tanggung

jawab. Total peserta yang mengikuti Driving Defensive

Course adalah 86 peserta yang dibagi dalam 6 sesi.

Rangkaian Acara terakhir adalah Lomba Cerdas Cermat

yang diikuti oleh pekerja PEPC – PT PP. Diikuti 9 peserta

yang dibagi menjadi 4 kelompok, lomba cerdas cermat

berlangsung di Direksi Keet Kecil HSSE berisi pertanyaan

mengenai aspek Safety, Health dan Environment.

Rangkaian acara dalam memperingati bulan K3

diharapkan nantinya pekerja PEPC, pihak kontraktor

maupun masyarakat yang terlibat dalam rangkaian acara

lebih memperhatikan akan aspek safety di lingkungan

kerja maupun di dalam kehidupan sehari-hari serta

semboyan PEPC Spirit To Zero, Zero Accident dapat

tercapai dengan baik.

oleh :

Tiffany Barliansyah

EVENT

GALLERY

pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201820

Safari Ramadhan, Buka Puasa Bersama & Halal Bihalal

Direksi PEPC dan Ibu PWP Foto Bersama Anak YatimDireksi PEPC dan Ibu PWP Foto Bersama Anak YatimDireksi PEPC dan Ibu PWP Foto Bersama Anak Yatim

Perwakilan PEPC menerima penghargaan dari Perwakilan PEPC menerima penghargaan dari Menteri Sekretaris Negara, PratiknoMenteri Sekretaris Negara, Pratikno

Perwakilan PEPC menerima penghargaan dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno

Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid ceramah didepan Pekerja PEPCceramah didepan Pekerja PEPC

Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid ceramah didepan Pekerja PEPC

Halal Bihalal PEPC dan stakeholder sekitar wilayah operasiHalal Bihalal PEPC dan stakeholder sekitar wilayah operasiHalal Bihalal PEPC dan stakeholder sekitar wilayah operasi

Sebagian anak yatim berpartisipasi dalam Bukber PEPCSebagian anak yatim berpartisipasi dalam Bukber PEPCSebagian anak yatim berpartisipasi dalam Bukber PEPC Ibu Jamsaton Nababan menyerahkan santunan untuk anak yatim Ibu Jamsaton Nababan menyerahkan santunan untuk anak yatim Ibu Jamsaton Nababan menyerahkan santunan untuk anak yatim

Ceramah dalam Acara Bukber PEPC 1439 HCeramah dalam Acara Bukber PEPC 1439 HCeramah dalam Acara Bukber PEPC 1439 H