7308030029_m

7
1 RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN DENGAN ENERGI ALTERNATIF SINAR MATAHARI Aris Aprianto 1 , Epyk Sunarno, ST. MT 2 , M.Safrodin B.Sc, MT 3 . Mahasiswa Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 1* [email protected] Dosen Pembimbing 1, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 2 Dosen Pembimbing 2, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 3 ABSTRAK Budidaya anggrek saat ini mengalami perkembangan yang pesat, namun penyiraman tanaman anggrek masih dilakukan secara manual dengan variabel kelembaban sebagai pengatur waktu penyiraman. Oleh karena itu dibuatlah kontrol otomatis dalam melakukan penyiraman tanaman anggrek. Untuk mengetahui nilai suhu dan kelembaban digunakan modul SHT-11 yang mampu mendeteksi suhu dari -40°C (-40°F) hingga +123,8°C (+254,9°F) dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 100%RH. Penyiraman tanaman anggrek jenis Dendrobium dilakukan ketika SHT-11 mendeteksi kelembaban didalam kumbung anggrek dibawah 60% RH. Penyiraman yang dilakukan adalah dengan cara menyiramkan air dari atas langsung ke bagian akar tanaman. Metoda penyiraman tersebut dimaksudkan agar air yang disiramkan bisa langsung diserap tanaman . Sumber energi listrik sistem ini berasal dari energi matahari yang dihasilkan oleh panel surya 50WP yakni sekitar 5-20Volt dan arus ± 2,84 Ampere. Untuk mendapatkan tegangan 13 -14 Volt pada pengisian baterai , rangkaian buck-boost konverter memerlukan dutycycle 0,25 dengan frekuensi switching 40 Khz. Untuk pengisian baterai dengan arus pengisian 0,6 Ampere dibutuhkan waktu 16,6 jam. Kata kunci : Modul SHT-11, Pulse Width Modulation (PWM), ABSTRACT Orchid cultivation is currently experiencing rapid growth, however watering orchids is still done manually with variable humidity as a watering timer. Therefore, automatic control was made in the conduct watering orchids. To determine the temperature and humidity values used SHT-11 module is capable of detecting the temperature of -40 ° C (-40 ° F) to +123.8 ° C (+254.9 ° F) and relative humidity from 0% RH to 100 % RH. Watering plants Dendrobium orchid species do when the SHT-11 detects the humidity inside the orchid kumbung below 60% RH.Watering is carried out by spraying water from above directly into the plant roots. The method is intended to flush water that can pour directly absorbed by plants. Sources of electrical energy system is derived from solar energy generated by solar panels which is about 5-50WP and current 20Volt ± 2.84 Ampere. To get a 13 -14 volt voltage at the battery charging, buck-boost converter circuit requires dutycycle 0.2 with 40 kHz switching frequency. For charging battery with a charging current 0.6 Amperes need 16.6 hours. Keywords : Module SHT-11, Pulse Width Modulation (PWM), battery charger

description

wecs

Transcript of 7308030029_m

  • 1

    RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN ANGGREK

    MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN DENGAN ENERGI ALTERNATIF

    SINAR MATAHARI

    Aris Aprianto1, Epyk Sunarno, ST. MT

    2, M.Safrodin B.Sc, MT

    3.

    Mahasiswa Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia1*

    [email protected] Dosen Pembimbing 1, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia2

    Dosen Pembimbing 2, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia3

    ABSTRAK

    Budidaya anggrek saat ini mengalami perkembangan yang pesat, namun penyiraman tanaman anggrek masih dilakukan secara

    manual dengan variabel kelembaban sebagai pengatur waktu penyiraman. Oleh karena itu dibuatlah kontrol otomatis dalam

    melakukan penyiraman tanaman anggrek.

    Untuk mengetahui nilai suhu dan kelembaban digunakan modul SHT-11 yang mampu mendeteksi suhu dari -40C (-40F)

    hingga +123,8C (+254,9F) dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 100%RH. Penyiraman tanaman anggrek jenis

    Dendrobium dilakukan ketika SHT-11 mendeteksi kelembaban didalam kumbung anggrek dibawah 60% RH. Penyiraman yang dilakukan adalah dengan cara menyiramkan air dari atas langsung ke bagian akar tanaman. Metoda penyiraman tersebut

    dimaksudkan agar air yang disiramkan bisa langsung diserap tanaman .

    Sumber energi listrik sistem ini berasal dari energi matahari yang dihasilkan oleh panel surya 50WP yakni sekitar 5-20Volt

    dan arus 2,84 Ampere. Untuk mendapatkan tegangan 13 -14 Volt pada pengisian baterai , rangkaian buck-boost konverter

    memerlukan dutycycle 0,25 dengan frekuensi switching 40 Khz. Untuk pengisian baterai dengan arus pengisian 0,6 Ampere

    dibutuhkan waktu 16,6 jam.

    Kata kunci : Modul SHT-11, Pulse Width Modulation (PWM),

    ABSTRACT

    Orchid cultivation is currently experiencing rapid growth, however watering orchids is still done manually with variable

    humidity as a watering timer. Therefore, automatic control was made in the conduct watering orchids.

    To determine the temperature and humidity values used SHT-11 module is capable of detecting the temperature of -40 C (-40

    F) to +123.8 C (+254.9 F) and relative humidity from 0% RH to 100 % RH. Watering plants Dendrobium orchid species do

    when the SHT-11 detects the humidity inside the orchid kumbung below 60% RH.Watering is carried out by spraying water from

    above directly into the plant roots. The method is intended to flush water that can pour directly absorbed by plants.

    Sources of electrical energy system is derived from solar energy generated by solar panels which is about 5-50WP and current

    20Volt 2.84 Ampere. To get a 13 -14 volt voltage at the battery charging, buck-boost converter circuit requires dutycycle 0.2 with

    40 kHz switching frequency. For charging battery with a charging current 0.6 Amperes need 16.6 hours.

    Keywords : Module SHT-11, Pulse Width Modulation (PWM), battery charger

  • 2

    I. PENDAHULUAN

    Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan

    pada tahun 2019, sebanyak 18 persen pasokan listriknya

    akan disuplai dari pembangkit listrik dengan energi bahan

    bakar terbarukan atau EBT1.

    Kini sudah mulai dikembangkan EBT yang ramah

    lingkungan, seperti energi surya, energi panas bumi

    (geothermal), energi air dan energi hidrogen.

    Energi Solar Cell adalah solusi pengembangan

    teknologi pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan

    energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan energi

    yang dihasilkan dari bahan bakar fosil dan nuklir yang

    dapat mempercepat pemanasan suhu bumi serta merusak

    lingkungan akibat dari polusi yang ditimbulkannya.

    Energi yang dihasilkan solar cell nantinya

    digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan suatu

    pengontrolan otomatis pada penyiraman anggrek. Hal ini

    didasari pembudidayaan anggrek yang mengalami

    perkembangan pesat. Anggrek yang memiliki habitat

    alami di hutan, sekarang banyak dibudidayakan pada

    rumah kaca yang biasanya menggunakan paranet atau

    kanopy sebagai bahan penutup dari rumah kaca agar

    didapatkan suhu dan kelembaban sesuai dengan

    habitatnya .Namun saat ini penyiraman tanaman anggrek

    masih dilakukan secara manual dengan variabel

    kelembaban sebagai pengatur kapan penyiraman itu

    dilakukan. Oleh karena itu dibutlah kontrol otomatis

    untuk menggantikan peran manusia dalam melakukan

    penyiraman tanaman anggrek dengan sumber energi dari

    sinar matahari

    II. PERENCANAAN SISTEM II.1 Konfigurasi Sistem

    Blok diagram secara keseluruhan dari sistem

    ditunjukkan pada Gambar 2.1. Dalam pengaturan suhu

    dan kelembaban kumbung anggrek diperlukan alat untuk

    menjaga agar suhu dan kelembabannya ideal. Yaitu

    blower untuk menjaga suhu kumbung sekitar 30C dan

    pompa air yang berfungsi melakukan penyiraman jika

    kelembaban di dalam kumbung bernilai kurang dari 60%.

    RH.

    Kontrol otomatis blower dan pompa air akan

    dilakukan oleh mikrokontroler Atmega16 yang

    mendapatkan input dari sensor suhu dan kelembaban .

    1 http://klikm.net/read/3174/pln-targetkan-bahan-bakar-energi-

    terbarukan

    Dalam tugas akhir ini sensor yang digunakan adalah

    sensor SHT-11 .

    Gambar 2.1 Blok diagram system

    II.2 Desain Sensor Suhu dan Kelembaban SHT-11

    Sensor suhu dan kelembaban yang digunakan

    adalah sensor SHT-11. Sensor yang dapat mendeteksi

    nilai suhu dan kelembaban relatif dengan multi modul

    sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital.

    Sistem sensor dengan sumber tegangan 5 volt.

    Pada sensor ini hanya memiliki 1 jalur data yang

    digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan

    data. Pengambilan data untuk masing - masing

    pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah

    pengalamatan oleh mikrokontroler.

    Pada mikrokontroller PORTA.1 memberikan

    perintah pengalamatan pada pin Data SHT11 untuk

    melakukan pengukuran kelembaban relatif dan untuk

    pengukuran temperatur.

    SHT11 memberikan keluaran data kelembaban

    dan temperatur pada pin Data secara bergantian sesuai

    dengan clock yang diberikan oleh mikrokontroller pada

    PORTA.1. Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog to

    Digital Converter) didalamnya sehingga keluaran data

    SHT11 sudahter konversi dalam bentuk digital dan tidak

    memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada

    mikrokontroler.

  • 3

    Pada Gambar 3.2 adalah pin SHT-11 yang

    digunakan untuk komunikasi dengan mikrokontroler

    atmega16.

    Gambar 2.2. Pin SHT-11

    Pada modul SHT-11 sendiri terdapat 8 pin namun

    yang digunakan hanya 4 pin seperti Gambar 2.2 diatas.

    Pin yang digunakan adalah sebagai berikut :

    a) Pin 1 untuk data b) Pin 3 untuk clock c) Pin 4 untuk Vcc negatif ( - ) d) Pin 8 untuk Vcc positif ( + )

    II.3 Rangkaian Driver Blower

    Pada gambar Gambar 2.3. adalah rangkaian driver

    dimana menggunakan transistor sebagai saklar dari

    mikrokontroler yang dihubungkan pada port D.4 dan

    relay 12 Volt yang dihubungkan ke aktuator (kipas).

    Blower yang digunakan adalah kipas 12V DC

    berjumlah 1 buah yang diletakkan di dalam kumbung

    anggrek.

    Pemasangan blower ini difungsikan untuk

    mengatur suhu pada kumbung anggrek, dengan cara

    menghembuskan hawa dingin kedalam kumbung agar

    suhu didalamnya sesuai dengan karakteristik suhu ideal

    yang dibutuhkan oleh anggrek.

    Gambar 2.3. Rangkaian driver blower

    II.4 Rangkaian Driver Pompa Air

    Untuk melakukan penyiraman tanaman anggrek

    digunakan pompa air AC 220 volt 15 watt. Pompa air ini

    akan aktif saat sensor mendeteksi kelembaban pada

    kumbung anggrek dibawah 60% RH.

    Gambar 2.4. Rangkaian driver

    Pada pompa air ini diberikan suatu rangkaian

    driver proteksi. Pada Gambar 3.5. adalah rangkaian

    untuk menjaga agar tidak ada korsleting atau arus balik.

    Dari output driver diatas masih dimasukkan kembali

    kedalam rangkaian softswitch untuk memutus dan

    menyambungkan sumber ac dengan beban pompa air ac.

    G

    a

    m

    b

    a

    r

    3

    .

    6

    Gambar 2.5. Rangkaian driver softswitch

  • 4

    II.4 Rangkaian Battery Charger

    Battery charger adalah suatu alat yang berfungsi

    untuk mengisi battery dengan arus konstan hingga

    mencapai tegangan yang ditentukan.

    Pada Gambar 2.6. adalah rangkaian battery

    charger , rangkaian ini terdapat 2 buah scr. Scr 1 sebagai

    penyearah sederhana dan supply baterai. Jika tegangan

    terminal baterai meningkat di atas tingkat yang telah

    ditetapkan oleh trimpot, maka scr2 akan menggeser

    kontrol gerbang gate scr1. Sehingga akan menonaktifkan

    scr1 dan memotong suplai arus ke baterai dan lampu Led

    2 ON yang menunjukkan bahwa baterai telah terisi penuh.

    Gambar 2.6. Rangkaian Battery Charger

    II.5 Rangkaian Sensor Tegangan

    Dalam menentukan nilai R1 dan R2 pada

    kombinasi nilai R ada perhitungannya :

    Pada tugas akhir ini V input maksimal yang akan

    melewati sensor tegangan sebesar 21 volt dan V output

    yang harus masuk ke mikrokontroler adalah 4 volt .

    Jika R1 ditentukan 10K maka :

    =2

    1 + 2

    4 =2

    10 + 2 21

    40 + 42 = 212

    172 = 40

    2 = 22

    Jadi nilai dari R1= 10K , R2=2K2 agar didapatkan

    nilai ouput maksimal 4 volt dari input maksimal 21 volt.

    II.6 Perencanaan dan pembuatan Mikrokontroler

    dan display.

    II.6.1 Mikrokontroller

    Mikrokontroler AVR ATmega16 adalah salah satu

    dari keluarga ATmega dengan jumlah pengguna yang

    cukup banyak. Sebuah chip dengan fitur cukup lengkap

    untuk mendukung beragam aplikasi. Dimana sistem ini

    mengendalikan semua masukan, keluaran, dan sebagai

    pusat perhitungan program utama.

    II.6.2 Lcd 16 x 2

    Pada tugas akhir ini Lcd sangat dibutuhkan sebagai

    display dari pembacaan sensor SHT-11. Lcd yang

    digunakan adalah modul lcd 16 x 2. Pada mikrokontroler

    Atmega16 konfigurasi port disusun 2x5 sedangkan pada

    lcd pin tersusun 1x16 sehingga diperlukan modul untuk

    konversi 1x16 pin menjadi 2x5 pin. Pada Gambar 3.9

    adalah konfigurasi koneksi antara lcd 16x2 dengan port

    mikrokontroler.

    III. PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

    Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan

    evaluasi terhadap rangkaian, agar diperoleh kinerja yang

    lebih baik. Kinerja yang lebih baik didapatkan dengan

    melakukan perbaikan terhadap komposisi rangkaian

    yang mengalami kekeliruan yang diketahui saat

    melakukan pengujian.

    III.1 SHT-11

    Untuk pengambilan data suhu dan kelembaban yang

    dilakukan melalui pengukuran dengan Modul SHT 11

    diperoleh data pada Tabel 3.1. Pengukuran suhu dam

    kelembaban didalam kumbung anggrek ini dilakukan

    pada waktu siang hari pada kondisi cuaca yang cerah

  • 5

    Tabel 4.1 Hasil Sensor SHT-11

    Dari data diatas didapatkan nilai rata rata suhu dan

    kelembaban sebesar 31.8 C dan 62.2% RH.Oleh karena

    itu digunakan blower untuk melakukan pengaturan suhu

    didalam kumbung anggrek dan juga pompa air untuk

    melakukan otomatisasi penyiraman berdasarkan nilai

    kelembaban yang terdeteksi oleh sensor SHT-11.

    III.2 Rangkaian Sensor Tegangan

    Pengujian sensor tegangan ini dilakukan dengan

    input 5 Volt hingga 20 volt. Dari sensor tegangan ini

    diharapan memberi referensi pada mikrokontroler untuk

    memberikan duty cycle pada rangkaian buck boost agar

    output tegangannya dapat konstan sesuai dengan

    ketentuan charging baterai.

    Tabel 4.2 Hasil Sensor Tegangan

    III.3 Rangkaian Baterai Charger

    Pengujian rangkaian battery charger dilakukan

    dengan penggunaan power supply ac yang kemudian di

    ubah menjadi dc oleh keyprok 5 ampere. Battery charger

    diberi tegangan input 14 Volt. Namun pada output

    charger di setting 13,8 volt dengan mengatur trimpot.

    Jika level tegangan telah tercapai, arus pengisian akan

    turun hingga level arus yang aman. Gambar 2.7.

    merupakan gambar dari rangkaian battery charger

    Gambar 2.7. Rangkaian Battery Charger

    No.

    Tanggal

    18-06-2011

    Jam

    SHT

    Suhu

    (C)

    Humidity

    1 9.30 30,84 61

    2 10.00 30.75 62

    3 10.30 30.77 63

    4 11.00 31.38 63

    5 11.30 34.76 62

    6 12.00 35.28 59

    7 12.30 33.54 63

    8 13.00 32.93 62

    9 13.30 33.45 65

    Vin Vout

    5 1,08

    6 1,29

    8 1,72

    10 2,15

    12 2,58

    14 2,97

    16 3,43

    18 3,84

    20 4,27

    21 4,46

  • 6

    Pengujian pertama battery charger dilakukan pukul

    4.00, dengan menggunakan resistor 10Watt10J. dengan

    hasil pengukuran :

    Tegangan pengisian : 13.5 Volt

    Arus pengisian : 1.5 Ampere

    Pengujian berikutnya dengan aki 12 Volt 10 Ah

    dengan hasil :

    Tegangan input : 13.08Volt

    Tegangan output : 13.7 Volt

    Arus pengisian : 1.6 Ampere

    Sehingga lamanya waktu pengisian sesuai dengan

    persamaan 2.2 adalah :

    =

    = 10

    1.6 = 6.25 jam

    Selain itu, dilakukan pengujian pengisian secara

    langsung dari panel surya ke rangkaian battery charger.

    Dan didapat arus pengisian ke aki 0,5 Ampere, sehingga

    lamanya waktu pengisian adalah :

    =

    = 10

    0.5 = 24 jam

    III.4 Pengujian Mikrokontroler dan Display

    Pengujian port pada mokrokontroler dilakukan

    dengan cara mengaktifkan pin pin pada PORTD untuk

    menyalakan lampu led seperti pada Gambar 2.8.

    Gambar 2.8. Minimum sistem Atmega 16

    Dari pengujian diatas menunjukkan bahwa led 1,3,5,7

    nyala,ini berarti rangkaian minimumsistem atmega16

    dalam keadaan baik.

    4.2.4.1 Display Lcd 16x2

    Pada pengujian diatas lcd dikoneksikan dengan portb

    mikrokontroler. Listing program untuk pengujian lcd

    sebagai berikut :

    {

    lcd_gotoxy(5,0);

    lcd_putsf("AAESAF");

    lcd_gotoxy(3,1);

    lcd_putsf("TUGAS AKHIR");

    };

    Didapatkan tampilan pada lcd seperti pada gambar

    Gambar 4.6. LCD 16 X 2:

    Gambar 2.9. LCD 16 X 2

    IV. PENUTUP

    Kesimpulan

    Proses otomatisasi penyiraman tanaman anggrek dapat berjalan dengan baik berdasarkan nilai

    kelembaban dari kumbung anggrek yang dideteksi

    oleh sensor SHT-11 yakni ketika kelembaban dalam

    kumbung anggrek bernilai dibawah 60% RH .

    Proses penurunan suhu cukup sulit karena desain kumbung anggrek yang terbuat dari plastic

    polycarbonate ,dimana bahan ini masih menyerap

    panas dari luar.

  • 7

    Pengaturan suhu tidak maksimal karena hanya mampu menurunkan suhu 32 C didalam kumbung

    menjadi 31.8C hingga 31C .

    Proses pengisian baterai arus yang mengalir hanya sekitar 0.5 -0.6 Ampere sehingga dalam keadaan

    kosong, baterai 12 Volt 10 Ah dapat terisi penuh

    selama 20 jam.

    Saran

    Untuk perbaikan sistem sebaiknya desain kumbung anggrek terbuat dari bahan yang tidak menyerap

    panas.

    Agar pengaturan suhu bisa lebih maksimal dapat digunakan blower lebih dari satu buah.

    IV. DAFTAR PUSTAKA

    [1] Materi Sensor Tegangan

    http://www.elektronikabersama.web.id/2011/05/rangkaian-

    pembagi-tegangan.html

    [2] Datasheet ATMega16 http://www.alldatasheet.com/datasheet-

    pdf/pdf/78532/ATMEL/ATMEGA16.html

    [3] Ilmu tentang pembudidayaan anggrek

    http://www.anneahira.com/budidaya-bunga-anggrek.htm

    http://binaukm.com/2011/01/teknik-dan-cara-budidaya-

    anggrek/

    [4] Materi tentang rangkaian charger baterai

    http://sirkuit.blogspot.com/2007/11/charger-aki-mobil-12-

    v.html

    [5] Teori Sensor Suhu dan Kelembaban SHT-11

    http://www.innovativeelectronics.com/innovative_electronics

    /download_files/artikel/AN118.pdf

    http://www.sensirion.com/en/01_humidity_sensors/02_humid

    ity_sensor_sht11.htm