7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL - repository.ipb.ac.id · Untuk mencapai tujuan di atas, maka model...

14
7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL 7.1 Persyaratan Implementasi Model Model Proses Penerimaan Pesanan ini dirancang untuk mencapai empat tujuan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi pesanan yang berkaitan dengan : 1) desain kemasan beserta bahan bakunya, 2) kemampuan perusahaan memproduksi pesanan sesuai desain yang diinginkan konsumen, 3) waktu penyelesaian pesanan, dan 4) estimasi harga pesanan. Tujuan perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan yang pertama dicapai melalui running model pertama, yaitu model desain dan perhitungan sheet. Untuk menjalankan model ini diperlukan input pesanan yang berasal dari konsumen. Input pesanan berupa identitas konsumen (pemesan), dan spesifikasi produk yang dipesan. Model desain dan perhitungan sheet ini didukung oleh tiga jenis database, yaitu database konsumen (pemesan), database produk yang dipesan dan database bahan baku. Model hanya dapat berjalan dengan baik apabila database pendukung ini selalu diupdate. Database produk memerlukan catatan (record) yang lengkap dari jenis-jenis produk yang termasuk ke dalam standar FEFCO-ESBO, produk-produk baru turunannya ataupun record dari desain produk yang baru sama sekali yang pernah dikerjakan oleh perusahaan. Setiap record desain produk ini harus dilengkapi dengan model matematik perhitungan ukuran kemasan yang telah didiskusikan dan dikembangkan bersama pakar desain dan layout kemasan. Database bahan baku juga harus memiliki record bahan baku yang cukup banyak untuk dapat memenuhi pesanan dengan ukuran dan jenis bahan yang bervariasi. Dengan demikian konsumen akan memiliki banyak alternatif desain produk yang akan dipesan. Namun demikian model juga harus dilengkapi fasilitas interaktif yang memungkinkan konsumen memesan suatu model/desain baru yang belum terdapat pada database produk yang tersedia. Tujuan yang kedua, yaitu untuk memberikan kepastian apakah perusahaan mampu memproduksi produk sesuai yang dipesan, dipenuhi melalui model kedua, yaitu model evaluasi pesanan. Sub Model evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses dijalankan dengan menggunakan rule base yang dibangun

Transcript of 7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL - repository.ipb.ac.id · Untuk mencapai tujuan di atas, maka model...

7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL

7.1 Persyaratan Implementasi Model

Model Proses Penerimaan Pesanan ini dirancang untuk mencapai empat

tujuan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi pesanan yang

berkaitan dengan : 1) desain kemasan beserta bahan bakunya, 2) kemampuan

perusahaan memproduksi pesanan sesuai desain yang diinginkan konsumen, 3)

waktu penyelesaian pesanan, dan 4) estimasi harga pesanan.

Tujuan perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan yang pertama

dicapai melalui running model pertama, yaitu model desain dan perhitungan sheet.

Untuk menjalankan model ini diperlukan input pesanan yang berasal dari

konsumen. Input pesanan berupa identitas konsumen (pemesan), dan spesifikasi

produk yang dipesan. Model desain dan perhitungan sheet ini didukung oleh tiga

jenis database, yaitu database konsumen (pemesan), database produk yang

dipesan dan database bahan baku. Model hanya dapat berjalan dengan baik

apabila database pendukung ini selalu diupdate. Database produk memerlukan

catatan (record) yang lengkap dari jenis-jenis produk yang termasuk ke dalam

standar FEFCO-ESBO, produk-produk baru turunannya ataupun record dari

desain produk yang baru sama sekali yang pernah dikerjakan oleh perusahaan.

Setiap record desain produk ini harus dilengkapi dengan model matematik

perhitungan ukuran kemasan yang telah didiskusikan dan dikembangkan bersama

pakar desain dan layout kemasan. Database bahan baku juga harus memiliki

record bahan baku yang cukup banyak untuk dapat memenuhi pesanan dengan

ukuran dan jenis bahan yang bervariasi. Dengan demikian konsumen akan

memiliki banyak alternatif desain produk yang akan dipesan. Namun demikian

model juga harus dilengkapi fasilitas interaktif yang memungkinkan konsumen

memesan suatu model/desain baru yang belum terdapat pada database produk

yang tersedia.

Tujuan yang kedua, yaitu untuk memberikan kepastian apakah perusahaan

mampu memproduksi produk sesuai yang dipesan, dipenuhi melalui model kedua,

yaitu model evaluasi pesanan. Sub Model evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan

kemampuan proses dijalankan dengan menggunakan rule base yang dibangun

188

berdasarkan pengetahuan para pakar, pengamatan dan pengetahuan yang

diperoleh dari referensi terkait. Beberapa input yang diperlukan pada sub model

ini adalah keluaran (output) dari model pertama, yaitu : 1) desain produk, 2) kode

produk, 3) ukuran pola dasar kemasan, 4) jenis sheet, dan 5) jumlah sheet yang

dibutuhkan. Sub model ini mensyaratkan adanya akuisisi pengetahuan yang tepat

dengan parameter-parameter yang bersifat pasti (bukan fuzzy). Adanya kesalahan

dalam menetapkan parameter-parameter beserta batasannya pada basis

pengetahuan yang tersedia akan menyebabkan terjadinya kesalahan yang cukup

fatal, seperti kesalahan pemilihan mesin dan perhitungan waktu produksi.

Disamping parameter pemilihan mesin yang bersifat pasti, juga terdapat parameter

yang nilainya (batasannya) harus dievaluasi oleh pakar menurut waktu dan situasi.

Parameter tersebut adalah penentuan jumlah sheet dan jumlah pemesanan yang

bisa diproses oleh sistem. Nilai parameter ini akan dipengaruhi oleh naik

turunnya biaya produksi tetap, seperti biaya pembuatan film dan pelat cetak pada

proses printing. Sub model ini didukung oleh database mesin, database produk

dan database pesanan.

Tujuan ketiga, yaitu untuk memberikan informasi waktu penyelesaian

yang lebih akurat kepada konsumen dicapai melalui running submodel kalkulasi

waktu penyelesaian pesanan. Submodel ini menggunakan basis salah satu sistem

cerdas (artificial intelligent) yaitu algoritma genetika. Algoritma penjadwalan

yang dikembangkan pada penelitian ini dijalankan pada program matlab versi 10a.

Input yang dibutuhkan untuk running program ini adalah output dari submodel

sebelumnya, yaitu proses produksi, mesin-mesin yang digunakan beserta waktu

prosesnya. Sub model ini didukung oleh database produksi sebagai input model.

Input dibangun menggunakan basis excel spreadsheet yang diintegrasikan ke

dalam matlab, sehingga untuk menjalankan model ini pengguna disyaratkan

memilki kemampuan menggunakan software excel.

Tujuan perancangan model SPK cerdas yang ke empat diselesaikan

dengan model ketiga, yaitu model kalkulasi harga. Model ini yang terdiri dari

submodel perhitungan biaya produksi dan penentuan harga pesanan ini

membutuhkan input yang merupakan output dari submodel sebelumnya, yaitu

waktu proses produksi dan waktu setup. Selain itu juga dibutuhkan data-data

189

yang berasal dari database pesanan, produk, bahan baku dan produksi serta input

manual yang tidak terdapat dalam database.

Secara teknis, tujuan perancangan model untuk mempercepat waktu

penerimaan pesanan dan untuk memberikan kepastian kepada pelanggan

mengenai status pesanan mereka hanya bisa dicapai melalui dukungan

komunikasi yang lancar antara pemesan (konsumen) dengan pihak perusahaan

kemasan karton. Untuk mencapai tujuan di atas, maka model ini dirancang

berbasiskan internet dengan menggunakan media website sebagai penghubung

(interface) antara perusahaan dan konsumen.

Menurut Cheng et al. (2000), ada beberapa persyaratan teknis yang perlu

tersedia jika ingin mengimplementasikan suatu sistem berbasis web, yaitu : 1)

sistem yang dirancang harus terintegrasi dengan teknologi gerbang antarmuka

yang umum digunakan (Common gateway interface/CGI), 2) menggunakan

teknologi client-server (client-server technology), 3) rancangan antarmuka (user

interface) yang baik dengan memperhatikan aspek interaksi antara manusia

dengan komputer (Human-Computer Interaction/HCI).

CGI merupakan suatu teknologi yang memungkinkan pengguna browser

untuk mengeksekusi program pada web server, sehingga terjadi interaksi yang

dinamis antara pengguna (konsumen) dengan pihak perusahaan.

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat model proses

pemerimaan pesanan ini adalah bahasa pemrograman matlab dan PHP. Matlab

(matrix laboratory) digunakan untuk sub model kalkulasi waktu penyelesaian

pesanan, sedangkan bahasa PHP digunakan untuk semua model lainnya. Menurut

Anhar (2010), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang

digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti

halaman website yang akan ditampilkan baru dibuat/diproses saat halaman

tersebut diminta oleh pengguna. Syarat teknis lainnya untuk

mengimpelementasikan model Proses Penerimaan pesanan yang dirancang ini

adalah adanya sistem operasi dan spesifikasi komputer yang sesuai untuk

pemrograman matlab dan PHP dan adanya perangkat keras (hardware) yang

mendukung implementasi model ini.

190

Syarat dan spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan untuk

pengoperasian program proses penerimaan pesanan ini adalah : 1) prosessor

Pentium 4, 2) RAM 512 MB, 3) harddisk dengan kapasitas 4 GB, dan 4) sistem

operasi Windows XP SP2. Untuk pengoperasian program PHP yang berbasis web

pada model ini digunakan WAMP Server.

Disamping persyaratan teknis, dari sisi organisasi dan manajerial

diperlukan kesiapan untuk mengoperasikan model SPK Cerdas ini. Beberapa

kesiapan yang diperlukan dari sisi organisasi adalah : 1) perlunya mempersiapkan

tim yang berasal dari multidisiplin untuk mengelola dan memelihara sistem ini

(mengelola dan mengupdate database, mengelola dan memelihara jaringan

internet, memfollow status pesanan, berkomunikasi dengan konsumen,

mengupdate nilai-nilai parameter yang menjadi basis pengetahuan), 2)perlunya

kesiapan biaya untuk mempersiapkan sistem (biaya instalasi hardware, biaya

training operator dan staf yang yang diperlukan untuk operasional sistem, dan 3)

perlunya dukungan dari pihak menajemen untuk mempersiapkan operasional

sistem ini.

Dengan berbasiskan internet, tidak diperlukan lagi proses instalasi

program oleh konsumen. Konsumen hanya perlu memiliki akses ke internet

melalui internet browser seperti internet explorer, google chrome atau mozilla

firefox. Lebih lanjut Cheng et al.(2000) menjelaskan bahwa dibandingkan

dengan sistem yang tidak berbasiskan internet, sistem penunjang keputusan

dengan berbasiskan web memiliki beberapa kelebihan, yaitu : 1) ukuran dan

kapasitas sistem dapat secara otomatis dirubah berdasarkan aplikasi yang

diinginkan, 2) sistem dapat diakses secara global dari mana saja, 3) halaman web

yang dinamik menghasilkan antar muka antara pengguna dan komputer (human-

computer interface) yang menyenangkan dan user friendly, 4) sistem penunjang

keputusan berbasis web yang dilengkapi dengan basis pengetahuan dan

kecerdasan buatan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merespon

keinginan konsumen (manufacturing responsiveness).

191

7.2 Langkah-Langkah Implementasi Model

Aplikasi program Proses Penerimaan Pesanan Kemasan karton

(SIPEMESAN KEMASTON) dimulai dengan membuka akses ke internet

menggunakan internet browser. Halaman utama program akan muncul setelah

alamat website yang dituju dibuka (Gambar 49). Setelah halaman utama website

terbuka, selanjutnya pengguna harus melakukan log in dengan menginput

username dan password hingga akhirnya aplikasi SIPEMESAN KEMASTON

siap untuk digunakan.

Gambar 49 Halaman utama Program SIPEMESAN KEMASTON.

Program aplikasi SIPEMESAN KEMASTON terdiri dari lima modul yaitu

: 1) Modul Master, 2) Modul Action, 3) Modul Determination, 4) Modul GA, dan

5) Modul Costing.

Modul master berisi database yang diperlukan untuk proses penerimaan

pesanan. Modul ini perlu diisi terlebih dahulu sebelum melakukan proses

pemesanan. Database yang terdapat pada modul master ini ditampilkan dalam

bentuk sub modul : 1) customer (Gambar 50), 2) Produk (Gambar 51), 3) Sheet

(Gambar 52), 4) Finishing, dan 5) treatments. .

192

Gambar 50 Sub modul Customer.

Sub modul Customer berisi data-data mengenai customer, seperti

nama,alamat, telpon, kode pelanggan dan produk-produk yang pernah dipesan.

Pada modul ini pengguna juga bisa mengedit atau menambahkan data customer

baru.

Gambar 51 Sub modul Produk.

193

Sub modul Produk berisi data-data yang berkaitan dengan spesifikasi

produk. Data yang terdapat pada sub modul ini dapat diedit atau ditambahkan

untuk mengakomodasi permintaan konsumen untuk jenis produk yang berbeda,

tetapi belum terdapat pada database.

Gambar 52 Sub modul Sheet.

Sub modul Sheet (Gambar 52) berisi data-data mengenai bahan baku

utama, yaitu kertas karton. Data bahan baku ditampilkan dalam bentuk field nama

sheet, tipe sheet, dimensi (panjang dan lebar sheet), detail jenis sheet dan harga.

Modul Action terdiri dari Sub modul Orders dan Sub modul Purchase.

Pada Sub modul Orders pengguna dapat menginput dan memilih produk mana

yang akan diorder dan pada modul purchases (Gambar 53) proses pembelian

dilakukan dengan menginput jumlah produk yang diinginkan.

194

Gambar 53 Sub modul purchase.

Pemisahan sub modul order dengan sub modul purchase memungkinkan

seorang pembeli dicatat melakukan pembelian produk yang sama secara berulang

kali (repeat order).

Gambar 54 Sub modul Sheet Calculation.

195

Modul Determination terdiri dari Sub modul Sheet Calculation (Gambar

54), Sub modul Determine Machine (Gambar 55), dan Sub modul Determine

Processing Time (Gambar 56).

Gambar 55 Sub modul Determine Machine.

Pada sub modul Determine Machine ditentukan mesin-mesin serta proses

apa saja yang harus dilalui oleh sebuah pesanan produk. Pada sub modul ini dapat

dikeluarkan rekomendasi seperti dubkontrak atau penolakan produk. Sub modul

yang dibangun dengan basis pengetahuan ini memungkinkan konsumen secara

cepat dapat mengetahui status pesanan yang mereka ajukan, apakah bisa diproses

atau tidak.

Sub modul berikutnya adalah Sub modul Determine Processing Time.

Pada sub modul ini waktu proses setiap pesanan pada setiap mesin dihitung. Hasil

perhitungan ini berguna sebagai input untuk melakukan penjadwalan pesanan.

196

Gambar 56 Sub modul Determine Processing Time.

Gambar 57 Sub modul GA Input.

197

Selanjutnya pada Modul GA dilakukan perhitungan waktu penyelesaian

untuk setiap pesanan. Modul ini dijalankan dengan menggunakan program

matlab 10a (Gambar 58). Modul ini terdiri dari dua submodul, yaitu GA Input

dan GA Output.

Gambar 58 Tampilan Output Perhitungan Waktu Penyelesaian dengan

Menggunakan GA.

Sub modul GA Input berguna untuk menginput data waktu proses hasil

sub modul sebelumnya untuk diekspor ke program Matlab 10a. Matlab kemudian

melakukan proses penjadwalan untuk menghitung waktu penyelesaian proses.

Hasil penjadwalan ini kemudian diimpor kembali ke dalam program PHP dengan

menggunakan sub modul GA Output. Hasil penjadwalan dengan menggunakan

program matlab yang diimpor ke dalam PHP dapat dilihat pada Gambar 59.

198

Gambar 59 Sub modul GA output.

Modul terakhir adalah Modul Costing. Pada modul ini dilakukan

perhitungan biaya pesanan dan kalkulasi harga pesanan. Modul ini terdiri dari

lima sub modul, yaitu Sub modul perhitungan biaya : corrugating, printing, die

cut, finishing, dan perhitungan harga pesanan.

Gambar 60 Hasil perhitungan biaya corrugating.

199

Pada Gambar 60 dapat dilihat hasil perhitungan biaya corrugating untuk 11

tipe pesanan. Gambar 61 di bawah memperlihatkan contoh hasil perhitungan

yang dikeluarkan oleh sub modul printing.

Gambar 61 Hasil perhitungan biaya printing.

Gambar 62 menunjukkan tampilan detail perhitungan biaya printing untuk

pesanan nomor 1.

Gambar 62 Detail perhitungan biaya printing.

200

Contoh hasil perhitungan harga pesanan dapat dilihat pada Gambar 63.

Hasil perhitungan harga pesanan ini diperoleh setelah melalui perhitungan biaya

pada sub modul-sub modul selanjutnya, yaitu die cutting dan finishing.

Gambar 63 Hasil perhitungan harga pesanan.