7 Plumbing
Click here to load reader
-
Upload
adhimastra -
Category
Documents
-
view
2.098 -
download
2
description
Transcript of 7 Plumbing
BAB V - PLUMBING
V.1 Air Bersih dan Air Kotor
Beberapa sumber air :
- air tanah
- air permukaan
- air hujan
- air laut
- Air tanah :
Air artesis dengan kedalaman tertentu. Air ini didapat dengan jalan tertentu
pula. Bila airnya keluar sendiri dinamakan sumur artesis. Tekanan air artesis
biasanya dicari sampai 2 atmosfir kemudian baru di bor.
Macam-macam pengeboran :
1. Lebih kecil atau = 8 M dengan pompa isap dan tekan.
2. Lebih besar/sama dengan 8 M dengan pompa isap tekan dan dapat
diturunkan sampai 2,5 M kalau kedalaman air ± 10 M.
3. Lebih besar dari 10 M dengan pompa sumur dalam (deep wel pump)
Untuk perkampungan /perumahan yang belum mendapatkan distribusi dari air
ledeng, jarak sumur yang diinginkan dan bak peresapan minimal 10 M.
1
- Air Permukaan :
Air sungai yang sudah jauh dari sumber. Perlu suatu proses tertentu dari air
permukaan terutama daerah perkotaan. Di pegunungan hanya penyaringan
atau penyadapan saja ekstrim dengan pasir, tandon air bersih dan tempat suci.
Proses pengolahan air yang belum tercemar :
2
- Air hujan :
Air hujan yang tertampung pada talang dan dialirkan pada pipa, selanjutnya
ditampung pada bak penyaring lalu dialirkan ke reservoar. Sebaiknya air yang
dimasukkan pada reservoir itu, diisi saringan pasir yang berfungsi mencegah
masuknya binatang/serangga ke reservoir.
- Air laut :
Ada beberapa cara menawarkan air laut :
1. Dengan sistem pembubuhan bahan kimia : Ag.No.3 (Argentinum Nitrat
(harganya sangat mahal) dll.
2. Dengan sistem penguapan/pemasakan
3. Penguapan dengan sinar matahari :
Air laut ditampung dalam bak kedap air diatasnya kaca, bila kena sinar
matahari terjadi penguapan yang menempel pada kaca, dialirkan dan
ditampung pada reservoir.
Proses penjernihan air kotor dapat dipergunakan tanaman eceng gondok.
Syarat-syarat air bersih :
a. Syarat phisis : tidak berbau, bersih
b. Syarat kimia :
3
Terhindarnya kerugian-kerugian terhadap tubuh manusia yang diakibatkan
oleh zat-zat kimia yang merugikan pengaliran air dalam pipa-pipa untuk
kebutuhan industri dan penggunaan sehari-hari (cuci, masak)
c. Syarat bioteknologis :
Menghendaki tidak adanya bakteri-bakteri dalam air bersih. Bakteri-
bakteri harus dihindarkan adalah yang memungkinkan menyebabkan
penyakit usus seperti typus, colera, desentri dsbnya.
V.2 Cara Menghitung Reservoir
Cara menghitung bak endap (Reservoir)
I = Q x T
Q (debit air) = m3/dt
V (kecepatan) = 0,001-0,005 m/dt
T (detention time) = 2-24 jam
2-8 jam
Ada 3 cara a.l :
1. I = d x L x P
F. V-1 = F x V F =
I = d x l x p
P =
F = d x l
= d x 1/2P l = ½ P
2. d ditentukan = 0,50 – 1,50 m
4
l = P =
3. Dengan jalan merubah kecepatan (V)
Ketentuan L = ½ P
D = 0,50 – 1,50 m
V < 0,005 m/dt
Contoh soal
Jumlah rumah di sebuah desa 300 rumah
Tiap rumah berpenghuni 5 orang
Setiap hari setiap orang memakai 150 liter
Pertanyaan :
a. Berapa banyak air yang harus disiapkan setiap hari ?
b. Berapa besar bak reservoir yang harus disediakan ?
Jawaban :
a. Banyaknya air yang harus disediakan (Q)
= 1500 x 150
= 225.000 L/hari 1000 │ = 1 m3
= 225 m3 / hari 1│ = 1000 cc (cm3)
b. T = 2 jam
Q = ½ x 225 m3/hr = 18,7 m3/hr
Q = F x V
T = 2 jam
V = 0,003 m/ dt
Isi bak (I) = Q x T
= 0,0026 x 7.200
= 18,7 m3
5
Luas (F) =
= 6233,3 m2
Untuk peak hour 2 – 8 jam
Cara 1
I = d x l x p
F.v-1 = d x l
Q = F x V
F v-1 =
= m3
I = d x l x p
18,7 = 6.233,3 x p
P = M
F = d x l l = ½ P
d =
Jadi besar ukuran bak (I) = d x l x p = 18,7 m3
TALANG
1. Perhitungan dan kontruksi talang randu / rambu. Air hujan dari atap akan
mengalir ke talang-talang dan dari talang akan disalurkan ke riol kota ataupun
ditampung di reservoir untuk daerah-daerah kritis air.
6
Bahan :
- Seng
- Bambu
- Pohon pinang
- PVC
Besarnya luas basah dari potongan melintang tergantung dari intensitas hujan dan
luas atap.
Contoh :
Data intensitas hujan di Jakarta
Menurut Cj de Bruijin
Intensitas terbesar terletak pada tanah hujan 5 menit = 3,25 mm
Kalau luas atap 75 m2
Maka debit : Q
= m x 75 m2
5 x 60 detik = m3/dt
Debit ini adalah terbesar terdapat pada ujung akhir talang. Talang biasanya
dipasang hampir datar, karena itu dapat dipakai rumus sederhana.
Q = V x F
V = kecepatan diambil 0,15 – 0,20 m/dt
Dengan kecepatan ini debu dan pasir halus turut mengalir.
Kalau V = 0,20 m/dt
Maka luas potongan melintang talang
7
F = cm2 _____
Potongan melintang merupakan ½ lingkaran, maka diameter lingkaran = 10,3 cm
Talang sebaiknya dibuat miring dengan kemiringan 1 : 1000 – 1 : 500 (setiap
1000 m turun 1 m)
Pada ujung akhir talang air hujan dengan pipa dialirkan ke bawah dan pada tempat
ini dibuat saringan guna menjaring sampah-sampah daun, ranting dsb, agar pipa
pengatur air tidak tersumbat.
Tabel :
Luas atap m2
diameter
talang cm
306,4 356,9 407,4 457,9 508,3 558,7 609,1 659,5
Luas atap m2
diameter
talang cm
709,8 7510,5 8010,5 8510,8 9011,1 9511,5 10011,7 11012,3
Luas atap m2
diameter
talang cm
12012,9 12513,1 13013,4 14013,9 15014,4 117515,5 20016,6 25018,6
8
2. TALANG PIPA/PIPA PENYALUR
Perhitungaan intensitas sama dengan talang randu
Perhitungan diameter talang pipa sebagai berikut :
Luas atap 125 m²
= = m³/dt
Tinggi jatuh = h =3m
Kecepatan (v) = ¶ 2.9,3.h
= ¶2.9.3.3
= 7,67 m/dt
Untuk keamanan dan dari pengalaman-pengalaman diameter pipa
dikalikan 3,5 yaitu :
3,5 x 1,4992 cm = 5,2472 cm (±0 inch)
Tabel :
Luas atap rumah m² Diameter talang pipa
30-125
125-250
250-500
500-750
750-1000
0 2"
0 3"
0 4"
0 5"
0 6"
Daftar diameter talang pipa di atas berlaku pula bila tinggi jatuh (n ) >
3m. selanjutnya talangpipa setinggi 1,75 m dari bawah berupa pipa baja
galvaris untuk menjaga penyok-penyok akibat benturan yang tak di
sengaja.
9
10