7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

31
SISTEM PENCATATAN SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Kota/Kab.) Akuntansi Realisasi Pendapatan, Akuntansi Realisasi Pendapatan, Belanja, Belanja, dan Pembiayaan dan Pembiayaan

description

akuntansi

Transcript of 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Page 1: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

SISTEM PENCATATANSISTEM PENCATATAN(Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.)(Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.)

Akuntansi Realisasi Pendapatan, Belanja, Akuntansi Realisasi Pendapatan, Belanja,

dan Pembiayaandan Pembiayaan

Page 2: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

AKUNTANSI PENDAPATANAKUNTANSI PENDAPATAN

Basis Akuntansi KasBasis Akuntansi Kas ( (pendapatan diakui pada pendapatan diakui pada saat diterima pada Kas Umum Daerahsaat diterima pada Kas Umum Daerah))

PPenerimaan uang yang dipungut oleh Bendahara enerimaan uang yang dipungut oleh Bendahara Penerimaan tetapi belum disetorkan ke Kas Penerimaan tetapi belum disetorkan ke Kas Umum Daerah, maka penerimaan uang Umum Daerah, maka penerimaan uang seperti itu diperlakukan sebagai Pendapatan seperti itu diperlakukan sebagai Pendapatan Yg DitangguhkanYg Ditangguhkan (pada basis akuntansi (pada basis akuntansi cash cash toward accrualtoward accrual))

Page 3: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

Secara umum jurnal untuk mencatat pengakuan Secara umum jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan dari semua sumber pendapatan pendapatan dari semua sumber pendapatan

daerah adalah :daerah adalah :

  

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah

(kr) Pendapatan … (kr) Pendapatan … (diisi dengan jenis (diisi dengan jenis

pendapatan sesuai struktur APBD)pendapatan sesuai struktur APBD)

Page 4: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

Pendapatan diakui dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan Pendapatan diakui dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto (tidak dikonpensasikan dengan pengeluaran membukukan penerimaan bruto (tidak dikonpensasikan dengan pengeluaran untuk memperoleh pendapatan ydm). untuk memperoleh pendapatan ydm). Contoh : Diterima hasil pajak BBM Contoh : Diterima hasil pajak BBM sebesar Rp 200.000.000,oo yang dipungut oleh PT ‘Q’. Atas penerimaan sebesar Rp 200.000.000,oo yang dipungut oleh PT ‘Q’. Atas penerimaan pajak tersebut dipotong upah pungut 2% dan diberikan kepada PT ‘Q’.pajak tersebut dipotong upah pungut 2% dan diberikan kepada PT ‘Q’.

Jurnal untuk mencatat pendapatan pajak BBM :Jurnal untuk mencatat pendapatan pajak BBM :

  

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 200 jtRp 200 jt

(kr) Pendapatan Pajak Daerah(kr) Pendapatan Pajak Daerah Rp 200 jtRp 200 jt

(db) Belanja Barang(db) Belanja Barang Rp 4 jtRp 4 jt

(kr) Kas Di kas Daerah(kr) Kas Di kas Daerah Rp 4 jtRp 4 jt

Page 5: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

Bila pendapatan bersumber dari penjualan aset tetap/lainnya, Bila pendapatan bersumber dari penjualan aset tetap/lainnya, maka disamping jurnal tersebut di atas perlu ada jurnal maka disamping jurnal tersebut di atas perlu ada jurnal pendamping (jurnal korolari). Contoh : Diterima hasil penjualan pendamping (jurnal korolari). Contoh : Diterima hasil penjualan kendaraan inventaris sebesar Rp 15.000.000,oo. Harga perolehan kendaraan inventaris sebesar Rp 15.000.000,oo. Harga perolehan kendaraan tersebut Rp 20.000.000,oo dan telah disusutkan kendaraan tersebut Rp 20.000.000,oo dan telah disusutkan Rp 10.000.000,oo.Rp 10.000.000,oo.

Jurnal untuk mencatat pendapatan dari hasil penjualan aset tetap :Jurnal untuk mencatat pendapatan dari hasil penjualan aset tetap :

  

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 15 jtRp 15 jt

(kr) Pendapatan Lain-lain PAD(kr) Pendapatan Lain-lain PAD Rp 15 jtRp 15 jt

Jurnal korolari ...Jurnal korolari ...

Page 6: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

Jurnal korolari :Jurnal korolari :

(db) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap(db) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap Rp 10 jtRp 10 jt

(db) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap(db) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp 10 jtRp 10 jt

(kr) Peralatan Dan Mesin(kr) Peralatan Dan Mesin Rp 20 jtRp 20 jt

Catatan :Catatan :

Penyusutan Aset Tetap dijelaskan dalam lampiran I, PP No 71 Penyusutan Aset Tetap dijelaskan dalam lampiran I, PP No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Akuntansi Pemerintahan tidak mengakui adanya keuntungan Akuntansi Pemerintahan tidak mengakui adanya keuntungan (gain) atau kerugian (loss) atas pelepasan aset tetap.(gain) atau kerugian (loss) atas pelepasan aset tetap.

Page 7: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

Bila terjadi pengembalian pendapatan maka sebelum dilakukan pencatatan Bila terjadi pengembalian pendapatan maka sebelum dilakukan pencatatan terlebih dahulu dianalisis sifat pengembalian tersebut, yaitu :terlebih dahulu dianalisis sifat pengembalian tersebut, yaitu :

1. 1. Bila sifat pengembalian tersebut berulang (Bila sifat pengembalian tersebut berulang (recurringrecurring)/biasa terjadi/normal )/biasa terjadi/normal atas penerimaan pada periode berjalan atau periode sebelumnya yang atas penerimaan pada periode berjalan atau periode sebelumnya yang umumnya bekenaan dengan pendapatan pajak, maka pengembalian umumnya bekenaan dengan pendapatan pajak, maka pengembalian pendapatan tersebut dibukukan sebagai pengurang pendapatan. pendapatan tersebut dibukukan sebagai pengurang pendapatan. Contoh : Contoh : Pemerintah menyetujui pengajuan restitusi pajak Rp 5.000.000,oo dan Pemerintah menyetujui pengajuan restitusi pajak Rp 5.000.000,oo dan membayarkannya kepada wajib pajak yang mengajukannya.membayarkannya kepada wajib pajak yang mengajukannya.

Jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan pajak :Jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan pajak :

  

(db) Pendapatan Pajak Daerah(db) Pendapatan Pajak Daerah Rp 5 jtRp 5 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 5 jtRp 5 jt

Page 8: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

2. 2. Bila sifat pengembalian tersebut tidak berulang (Bila sifat pengembalian tersebut tidak berulang (non-recurringnon-recurring) atas ) atas penerimaan pada periode berjalan, maka pengembalian pendapatan penerimaan pada periode berjalan, maka pengembalian pendapatan tersebut dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang tersebut dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama. sama. Contoh : Pada tgl 20 Desember 2006 ditemukan adanya kelebihan Contoh : Pada tgl 20 Desember 2006 ditemukan adanya kelebihan penerimaan pendapatan retribusi IMB atas nama Tn ‘Q’ tgl 25 Nopember penerimaan pendapatan retribusi IMB atas nama Tn ‘Q’ tgl 25 Nopember 2006 sebesar Rp 100.000,oo. Pemerintah menyetujui koreksi 2006 sebesar Rp 100.000,oo. Pemerintah menyetujui koreksi pengembalian pendapatan dan membayarkan kepada Tn ‘Q’.pengembalian pendapatan dan membayarkan kepada Tn ‘Q’.

Jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan (tgl 20 Des 2006) :Jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan (tgl 20 Des 2006) :

  

(db) Pendapatan Retribusi Daerah(db) Pendapatan Retribusi Daerah Rp 100 rbRp 100 rb

(cr) Kas Di Kas Daerah(cr) Kas Di Kas Daerah Rp 100 rbRp 100 rb

Page 9: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PendapatanAkuntansi Pendapatan

Bila sifat pengembalian tersebut tidak berulang (Bila sifat pengembalian tersebut tidak berulang (non-recurringnon-recurring) atas ) atas penerimaan pada periode sebelumnya, maka pengembalian pendapatan penerimaan pada periode sebelumnya, maka pengembalian pendapatan dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. koreksi dan pengembalian tersebut. Contoh : Pada tgl 12 Januari 2007 Contoh : Pada tgl 12 Januari 2007 ditemukan adanya kelebihan penerimaan pendapatan retribusi IMB atas ditemukan adanya kelebihan penerimaan pendapatan retribusi IMB atas nama Tn ‘Q’ tgl 25 Nopember 2006 sebesar nama Tn ‘Q’ tgl 25 Nopember 2006 sebesar RRp 100.000,oo. Pemerintah p 100.000,oo. Pemerintah menyetujui koreksi pengembalian pendapatan dan membayarkan kepada Tn menyetujui koreksi pengembalian pendapatan dan membayarkan kepada Tn ‘Q’.‘Q’.

Jurnal untukmencatat pengembalian pendapatan (tgl 12 Januari 2007) :Jurnal untukmencatat pengembalian pendapatan (tgl 12 Januari 2007) :

  

(db) SILPA(db) SILPA Rp 100 rbRp 100 rb

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 100 rbRp 100 rb

Page 10: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

AKUNTANSI BELANJAAKUNTANSI BELANJAAkuntansi belanja menggunakan Basis Akuntansi Kas, dimana Akuntansi belanja menggunakan Basis Akuntansi Kas, dimana belanja/pengeluaran baru diakui bila barang/jasa telah diterima dan kas (uang) belanja/pengeluaran baru diakui bila barang/jasa telah diterima dan kas (uang) dikeluarkan. Secara umum, pencatatan atas belanja (prinsipnya pengeluaran dikeluarkan. Secara umum, pencatatan atas belanja (prinsipnya pengeluaran uang) dilakukan dengan membuat jurnal sbb :uang) dilakukan dengan membuat jurnal sbb :

  

(db) Belanja … (db) Belanja … (diisi dengan jenis belanja sesuai struktur APBD)(diisi dengan jenis belanja sesuai struktur APBD)

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah

Pencatatan atas belanja dibedakan menjadi 2 kelompok transaksi :Pencatatan atas belanja dibedakan menjadi 2 kelompok transaksi :

1. Belanja Operasional1. Belanja Operasional

2. Belanja Modal2. Belanja Modal

Page 11: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Belanja OperasiBelanja Operasi dengan Pembayaran Langsung dengan Pembayaran Langsung..

Pembayaran dilakukan secara langsung kepada pihak ketiga bila Pembayaran dilakukan secara langsung kepada pihak ketiga bila jumlah, peruntukan dan penerimanya sudah pasti. Dokumen jumlah, peruntukan dan penerimanya sudah pasti. Dokumen sumber untuk merekam pembayaran tersebut adalah Surat sumber untuk merekam pembayaran tersebut adalah Surat Perintah membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana Perintah membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D LS). Langsung (SP2D LS). Contoh : Dibayar gaji pegawai dengan Contoh : Dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SPM dan SP2D LS sebesar Rp 150.000.000,oo. menerbitkan SPM dan SP2D LS sebesar Rp 150.000.000,oo. Dari jumlah tersebut terdapat potongan PPh, ASKES, dan Dari jumlah tersebut terdapat potongan PPh, ASKES, dan TAPERUM sebesar Rp 12.000.000,oo dan telah disetorkan TAPERUM sebesar Rp 12.000.000,oo dan telah disetorkan kepada pihak ketiga yang berkepentingan.kepada pihak ketiga yang berkepentingan.

Maka : ...Maka : ...

Page 12: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Jurnal untuk mencatat belanja pegawai :Jurnal untuk mencatat belanja pegawai :

  

(db) Belanja Pegawai(db) Belanja Pegawai Rp 150 jtRp 150 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 150 jtRp 150 jt

  

Jurnal untuk mencatat transaksi transito :Jurnal untuk mencatat transaksi transito :

  

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 12 jtRp 12 jt

(kr) Penerimaan PFK(kr) Penerimaan PFK Rp 12 jtRp 12 jt

(db) Pengeluaran PFK(db) Pengeluaran PFK Rp 12 jtRp 12 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 12 jtRp 12 jt

Page 13: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Belanja Operasi dengan Belanja Operasi dengan Pembayaran Tidak Langsung (UP).Pembayaran Tidak Langsung (UP).

PePembayaran ini dilakukan melalui Bendahara Pengeluaran, dimana Bendahara mbayaran ini dilakukan melalui Bendahara Pengeluaran, dimana Bendahara pengeluaran mengelola Uang Persediaan (UP) yang harus pengeluaran mengelola Uang Persediaan (UP) yang harus dipertanggungjawabkan. Pada saat terbitnya SPM dan SP2D UP dan dipertanggungjawabkan. Pada saat terbitnya SPM dan SP2D UP dan diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran terkait, diakui sebagai pergesaran diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran terkait, diakui sebagai pergesaran kas dari Kas Di Kas Daerah ke Kas Di Bendahara Pengeluaran. Pada saat kas dari Kas Di Kas Daerah ke Kas Di Bendahara Pengeluaran. Pada saat Bendahara Pengeluaran membelanjakan uang persediaan, belum diakui Bendahara Pengeluaran membelanjakan uang persediaan, belum diakui sebagai belanja selama Bendahara Pengeluaran tersebut belum sebagai belanja selama Bendahara Pengeluaran tersebut belum mempertanggungjawabkan pengelolaan Uang Persediaan (UP). Belanja mempertanggungjawabkan pengelolaan Uang Persediaan (UP). Belanja (prinsipnya pengeluaran uang) baru diakui bila Bendahara Pengeluaran telah (prinsipnya pengeluaran uang) baru diakui bila Bendahara Pengeluaran telah mempertanggungjawabkan UP dengan menyerahkan Laporan Keadaan Kas mempertanggungjawabkan UP dengan menyerahkan Laporan Keadaan Kas (LKK) yang berisi jumlah UP, penggunaan, potongan (bila ada) dan sisa kas (LKK) yang berisi jumlah UP, penggunaan, potongan (bila ada) dan sisa kas (termasuk tgl penyetoran kembali ke Kas Daerah - bila ada - ). (termasuk tgl penyetoran kembali ke Kas Daerah - bila ada - ).

Contoh : ...Contoh : ...

Page 14: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Contoh : Tgl 14 April 2007 Diterbitkan SPM dan SP2D UP Rp 50.000.000,oo Contoh : Tgl 14 April 2007 Diterbitkan SPM dan SP2D UP Rp 50.000.000,oo dan diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai Uang Persediaan. dan diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai Uang Persediaan. Tgl 30 April 2007 diterima dan diverifikasi LKK dari Bendahara Tgl 30 April 2007 diterima dan diverifikasi LKK dari Bendahara Pengeluaran. Hasil verifikasi tersebut, diakui adanya belanja barang sebesar Pengeluaran. Hasil verifikasi tersebut, diakui adanya belanja barang sebesar Rp 48.000.000. Bendahara Pengeluaran telah memotong PPN sebesar Rp Rp 48.000.000. Bendahara Pengeluaran telah memotong PPN sebesar Rp 5.000.000,oo atas belanja barang ydm, dan menyetorkannya ke Kas negara. 5.000.000,oo atas belanja barang ydm, dan menyetorkannya ke Kas negara. Sisa kas yang ada telah disetorkan kembali ke Kas Daerah.Sisa kas yang ada telah disetorkan kembali ke Kas Daerah.

Jurnal untuk mencatat belanja yang dilakukan melalui pengelolaan UP oleh Jurnal untuk mencatat belanja yang dilakukan melalui pengelolaan UP oleh Bendahara Pengeluaran :Bendahara Pengeluaran :

Jurnal tgl 14 April 2007 mencatat penyerahan UP kepada Bendahara Jurnal tgl 14 April 2007 mencatat penyerahan UP kepada Bendahara Pengeluaran :Pengeluaran :

  

(db) Kas Di Bendahara Pengeluaran(db) Kas Di Bendahara Pengeluaran Rp 50 jtRp 50 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 50 jtRp 50 jt

Page 15: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Jurnal tgl 30 April 2007 mencatat transaksi belanja barang :Jurnal tgl 30 April 2007 mencatat transaksi belanja barang :

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 48 jtRp 48 jt

(kr) Kas Di Bendahara Pengeluaran(kr) Kas Di Bendahara Pengeluaran Rp 48 jtRp 48 jt

(db) Belanja Barang(db) Belanja Barang Rp 48 jtRp 48 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 48 jtRp 48 jt

Jurnal untuk mencatat transaksi transito :Jurnal untuk mencatat transaksi transito :

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 5 jtRp 5 jt

(kr) Penerimaan PFK(kr) Penerimaan PFK Rp 5 jtRp 5 jt

(db) Pengeluaran PFK(db) Pengeluaran PFK Rp 5 jtRp 5 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 5 jtRp 5 jt

Jurnal tgl 30 April 2007 untuk mencatat penyetoran sisa UPJurnal tgl 30 April 2007 untuk mencatat penyetoran sisa UP ke Kas Daerah : ke Kas Daerah :

  (db) Kas Di kas Daerah(db) Kas Di kas Daerah Rp 2 jtRp 2 jt

(kr) Kas Di Bendahara Pengeluaran(kr) Kas Di Bendahara Pengeluaran Rp 2 jtRp 2 jt

Page 16: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Belanja ModalBelanja Modal

Belanja modal meliputi pengeluaran uang untuk memperoleh aset tetap yang Belanja modal meliputi pengeluaran uang untuk memperoleh aset tetap yang termasuk kelompok :termasuk kelompok :

1.1.Tanah Tanah

2.2.Gedung dan BangunanGedung dan Bangunan

3.3.Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin

4.4.Jalan, Irigasi dan JaringanJalan, Irigasi dan Jaringan

5.5.Konstruksi Dalam Pengerjaan.Konstruksi Dalam Pengerjaan.

Pemerintah mengakui aset tetap bila aset tetap tersebut telah diterima atau Pemerintah mengakui aset tetap bila aset tetap tersebut telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. Dalam hal pengeluaran kas sudah dilakukan sementara aset tetap tersebut Dalam hal pengeluaran kas sudah dilakukan sementara aset tetap tersebut belum diserahkan karena suatu sebab belum selesai berdasarkan kontrak belum diserahkan karena suatu sebab belum selesai berdasarkan kontrak (pembayaran per termin), maka belanja modal tersebut diakui pada kelompok (pembayaran per termin), maka belanja modal tersebut diakui pada kelompok Konstruksi Dalam Pengerjaan.Konstruksi Dalam Pengerjaan.

Page 17: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Pengakuan belanja modal harus diikuti dengan pengakuan aset tetap tersebut Pengakuan belanja modal harus diikuti dengan pengakuan aset tetap tersebut yang ditunjukkan dengan adanya jurnal korolari (pendamping) pada saat yang ditunjukkan dengan adanya jurnal korolari (pendamping) pada saat mengakui belanja modal. Secara umum jurnal untuk mencatat belanja modal mengakui belanja modal. Secara umum jurnal untuk mencatat belanja modal adalah :adalah :

  

(db) Belanja Modal (db) Belanja Modal (dpt menyebutkan jenis aset tetapnya)(dpt menyebutkan jenis aset tetapnya)

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah

  

Jurnal korolari pengakuan aset tetap :Jurnal korolari pengakuan aset tetap :

  

(db) (db) (diisi dengan nama aset tetap yang diperoleh misal :)(diisi dengan nama aset tetap yang diperoleh misal :) Tanah Tanah

(kr) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap(kr) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap/Ekuitas/Ekuitas

Contoh : ...Contoh : ...

Page 18: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Contoh : Diterbitkan SPM dan SP2D LS sebesar Rp 2 Milyar dan diserahkan Contoh : Diterbitkan SPM dan SP2D LS sebesar Rp 2 Milyar dan diserahkan kepada PT ‘Q’ dengan rincian sebesar Rp 1,5 Milyar untuk pembayaran kepada PT ‘Q’ dengan rincian sebesar Rp 1,5 Milyar untuk pembayaran tanah yang sudah diserah-terimakan hak kepemilikannya, dan sisanya untuk tanah yang sudah diserah-terimakan hak kepemilikannya, dan sisanya untuk pembayaran termin ke-1 pembangunan Gedung Balai Kota yang masih dalam pembayaran termin ke-1 pembangunan Gedung Balai Kota yang masih dalam pengerjaan.pengerjaan.

Jurnal untuk mencatat belanja modal :Jurnal untuk mencatat belanja modal :

  

(db) Belanja Modal(db) Belanja Modal Rp 2 MilyarRp 2 Milyar

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 2 MilyarRp 2 Milyar

Jurnal Korolari pengakuan aset tetap :Jurnal Korolari pengakuan aset tetap :

(db) Tanah(db) Tanah Rp 1,5 MilyarRp 1,5 Milyar

(db) Konstruksi Dlm Pengerjaan(db) Konstruksi Dlm Pengerjaan Rp 0,5 MilyarRp 0,5 Milyar

(kr) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap(kr) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap Rp 2 Milyar Rp 2 Milyar

Page 19: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi BelanjaAkuntansi Belanja

Meskipun pembayaran atas belanja telah dilakukan secara hati-hati, kadang-Meskipun pembayaran atas belanja telah dilakukan secara hati-hati, kadang-kadang terdapat kelebihan pembayaran sehingga perlu dikoreksi. Koreksi atas kadang terdapat kelebihan pembayaran sehingga perlu dikoreksi. Koreksi atas belanja (penerimaan kembali belanja) yang dilakukan pada periode berjalan belanja (penerimaan kembali belanja) yang dilakukan pada periode berjalan dibukukan sebagai pengurang belanja ybs, tetapi bila koreksi dilakukan atas dibukukan sebagai pengurang belanja ybs, tetapi bila koreksi dilakukan atas belanja pada periode sebelumnya dibukukan sebagai Pendapatan Lain-lain belanja pada periode sebelumnya dibukukan sebagai Pendapatan Lain-lain PAD. PAD. Contoh : Pada tgl 20 Desember 2006 diterima kembali kelebihan Contoh : Pada tgl 20 Desember 2006 diterima kembali kelebihan pembayaran Gaji Pegawai bulan Nopember 2006 sebesar Rp 15.000.000,oopembayaran Gaji Pegawai bulan Nopember 2006 sebesar Rp 15.000.000,oo

Jurnal uJurnal utktk mencatat penerimaan kembali belanja pegawai (tgl 20 Des 2006) : mencatat penerimaan kembali belanja pegawai (tgl 20 Des 2006) :

  (dr) Kas Di Kas Daerah(dr) Kas Di Kas Daerah Rp 15 jtRp 15 jt

(kr) Belanja Pegawai(kr) Belanja Pegawai Rp 15 jtRp 15 jt

Tetapi, Tetapi, bila kelebihan pembayaran Gaji Pegawai bulan Nopember 2006 bila kelebihan pembayaran Gaji Pegawai bulan Nopember 2006 tersebut baru dikoreksi dan diterima uangnya pada tgl 10 Januari 2007tersebut baru dikoreksi dan diterima uangnya pada tgl 10 Januari 2007 , maka , maka jurnal ujurnal utktk mencatat penerimaan kembali belanja pegawai (tgl 10 Jan 2007) : mencatat penerimaan kembali belanja pegawai (tgl 10 Jan 2007) :

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 15 jtRp 15 jt

(kr) Pendapatan Lain-lain PAD(kr) Pendapatan Lain-lain PAD Rp 15 Rp 15 jtjt

Page 20: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PembiayaanAkuntansi Pembiayaan

AAKUNTANSI PEMBIAYAANKUNTANSI PEMBIAYAAN

Pembiayaan (Pembiayaan (financingfinancing) adalah seluruh transaksi ) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan maupun keuangan pemerintah baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.memanfaatkan surplus anggaran.

Transaksi pembiayaan dapat berupa transaksi Transaksi pembiayaan dapat berupa transaksi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dengan struktur perkiraannya sesuai dengan APBD.dengan struktur perkiraannya sesuai dengan APBD.

Page 21: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PembiayaanAkuntansi Pembiayaan

Pencatatan atas Penerimaan Pembiayaan.Pencatatan atas Penerimaan Pembiayaan.

Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan kas daerah yang bersumber Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan kas daerah yang bersumber dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi BUMD, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ke-3, dan BUMD, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ke-3, dan penjualan investasi permanen lainnya. Penerimaan pembiayaan diakui penjualan investasi permanen lainnya. Penerimaan pembiayaan diakui berdasarkan basis akuntansi kas. Pencatatan atas penerimaan pembiayaan berdasarkan basis akuntansi kas. Pencatatan atas penerimaan pembiayaan dilakukan dengan membuat 2 (dua) jurnal yaitu (1) untuk mengakui realisasi dilakukan dengan membuat 2 (dua) jurnal yaitu (1) untuk mengakui realisasi penerimaan pembiayaan, dan ; (2) jurnal korolari untuk mengakui penerimaan pembiayaan, dan ; (2) jurnal korolari untuk mengakui perkiraan/akun Neraca terkait yang dipengaruhi transaksi tersebut. perkiraan/akun Neraca terkait yang dipengaruhi transaksi tersebut.

Contoh : Tgl 27 September 2006 diterima pinjaman jangka panjang dari Contoh : Tgl 27 September 2006 diterima pinjaman jangka panjang dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 25 Milyar yang akan dicicil selama 5 (lima) Pemerintah Pusat sebesar Rp 25 Milyar yang akan dicicil selama 5 (lima) tahun mulai Tahun Anggaran 2008.tahun mulai Tahun Anggaran 2008.

Page 22: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PembiayaanAkuntansi Pembiayaan

Jurnal untuk mencatat penerimaan pinjaman :Jurnal untuk mencatat penerimaan pinjaman :

  

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 25 M Rp 25 M

(kr) Penerimaan Pinjaman dr Pem Pusat(kr) Penerimaan Pinjaman dr Pem Pusat Rp 25 M Rp 25 M

Jurnal Korolari mengakui utang :Jurnal Korolari mengakui utang :

(db) Dana YHD utk Pembayaran Utang Jk Panjang (db) Dana YHD utk Pembayaran Utang Jk Panjang Rp 25 MRp 25 M

(kr) Utang Kepada Pemerintah Pusat(kr) Utang Kepada Pemerintah Pusat Rp 25 MRp 25 M

Page 23: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi PembiayaanAkuntansi Pembiayaan

Pencatatan atas Pengeluaran Pembiayaan.Pencatatan atas Pengeluaran Pembiayaan.Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran kas daerah karena Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran kas daerah karena memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, pembentukan dana cadangan, memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah, dan pembayaran kembali pokok pinjaman penyertaan modal pemerintah, dan pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui pada dalam periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkannya kas dari kas daerah. Contoh : Direalisasikan penyertaan saat dikeluarkannya kas dari kas daerah. Contoh : Direalisasikan penyertaan modal pemerintah daerah pada PDAM sebesar Rp 2 Milyar.modal pemerintah daerah pada PDAM sebesar Rp 2 Milyar.

Jurnal untuk mencatat pengeluaran pembiayaan :Jurnal untuk mencatat pengeluaran pembiayaan :

(db) Pengeluaran Penyertaan Modal Pemda(db) Pengeluaran Penyertaan Modal Pemda Rp 2 MRp 2 M

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 2 MRp 2 M

Jurnal untuk mencatat penyertaan modal :Jurnal untuk mencatat penyertaan modal :

(db) Penyertaan Modal Pemda(db) Penyertaan Modal Pemda Rp 2 MRp 2 M

(kr) Diinvestasikan Dlm Investasi JK Panjang(kr) Diinvestasikan Dlm Investasi JK Panjang/Ekuitas/Ekuitas Rp 2 MRp 2 M

Page 24: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Pendapatan, Belanja & Pembiayaan Dlm Bentuk BarangPendapatan, Belanja & Pembiayaan Dlm Bentuk Barang

TTransaksi Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan ransaksi Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan

Berbentuk Barang.Berbentuk Barang.

Transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam bentuk Transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam bentuk barang/aset harus dilaporkan dalam LRA dengan cara menaksir barang/aset harus dilaporkan dalam LRA dengan cara menaksir nilai aset tersebut pada tanggal transaksi, dan dijelaskan dalam nilai aset tersebut pada tanggal transaksi, dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Oleh karena transaksi tersebut catatan atas laporan keuangan. Oleh karena transaksi tersebut tidak melibatkan arus kas , maka transaksi dalam bentuk barang tidak melibatkan arus kas , maka transaksi dalam bentuk barang tidak dilaporkan dalam LAK. Transaksi dalam bentuk barang tidak dilaporkan dalam LAK. Transaksi dalam bentuk barang umumnya berkenaan dengan hibah dalam bentuk barang/aset, umumnya berkenaan dengan hibah dalam bentuk barang/aset, barang rampasan, dan jasa konsultasi. barang rampasan, dan jasa konsultasi. Contoh : Diterima hibah Contoh : Diterima hibah dari UNICEF sebuah mobil ambulance dengan harga taksiran dari UNICEF sebuah mobil ambulance dengan harga taksiran Rp 200.000.000,oo.Rp 200.000.000,oo.

Page 25: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Pendapatan, Belanja & Pembiayaan Dlm Bentuk Barang.Pendapatan, Belanja & Pembiayaan Dlm Bentuk Barang.

Jurnal untuk mencatat penerimaan hibah dalam bentuk barang (aset tetap) :Jurnal untuk mencatat penerimaan hibah dalam bentuk barang (aset tetap) :

(db) Kas Di Kas Daerah(db) Kas Di Kas Daerah Rp 200 jtRp 200 jt

(kr) Pendapatan Hibah(kr) Pendapatan Hibah R Rp 200 jtp 200 jt

  

Jurnal untuk mencatat perolehan barang (aset tetap) : Jurnal untuk mencatat perolehan barang (aset tetap) :

  

(db) Belanja Modal (db) Belanja Modal (dpt menyebutkan kel aset tetapnya)(dpt menyebutkan kel aset tetapnya) Rp 200 jt Rp 200 jt

(kr) Kas Di Kas Daerah(kr) Kas Di Kas Daerah Rp 200 jtRp 200 jt

  

Jurnal untuk mencatat pengakuan aset tetap :Jurnal untuk mencatat pengakuan aset tetap :

  

(db) Peralatan Dan Mesin(db) Peralatan Dan Mesin Rp 200 jtRp 200 jt

(kr) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap(kr) Diinvestasikan Dlm Aset Tetap/Ekuitas/Ekuitas Rp 200 jtRp 200 jt

Page 26: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi Surplus (Defisit).Akuntansi Surplus (Defisit).

Akuntansi Surplus (Defisit).Akuntansi Surplus (Defisit).

Surplus/defisit adalah selisih lebi/kurang antara pendapatan dan Surplus/defisit adalah selisih lebi/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Perkiraan/akun yang belanja selama satu periode pelaporan. Perkiraan/akun yang digunakan untuk menampung selisih tersebut adalah Surplus digunakan untuk menampung selisih tersebut adalah Surplus (Defisit). Jumlah selisih tersebut diperoleh dari jurnal penutupan (Defisit). Jumlah selisih tersebut diperoleh dari jurnal penutupan realisasi pendapatan dan belanja pada akhir tahun anggaran. realisasi pendapatan dan belanja pada akhir tahun anggaran.

Contoh : Berdasarkan LRA, jumlah semua perkiraan-perkiraan Contoh : Berdasarkan LRA, jumlah semua perkiraan-perkiraan realisasi pendapatan adalah Rp 450,7 Milyar, sementara itu realisasi pendapatan adalah Rp 450,7 Milyar, sementara itu jumlah semua perkiraan-perkiraan realisasi belanja adalah Rp jumlah semua perkiraan-perkiraan realisasi belanja adalah Rp 450,4 Milyar.450,4 Milyar.

Page 27: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi Surplus (Defisit)Akuntansi Surplus (Defisit)

Jurnal utk menutup perkiraan realisasi pendapatan dan belanja :Jurnal utk menutup perkiraan realisasi pendapatan dan belanja :

  

(db) Pendapatan …(db) Pendapatan …(diisi jenis pendapatan)(diisi jenis pendapatan) Rp … Rp …

(db) Pendapatan … (db) Pendapatan … (sda) --- dst(sda) --- dst RpRp ... ...

sejumlahsejumlah Rp 450,7 MRp 450,7 M

(kr) Belanja … (kr) Belanja … (diisi jenis belanja)(diisi jenis belanja) Rp…Rp…

(kr) Belanja … (kr) Belanja … (sda) --- dst(sda) --- dst Rp… Rp…

sejumlahsejumlah R Rpp 450,4 M450,4 M

(kr) Surplus (Defisit)(kr) Surplus (Defisit) Rp 0,3 M Rp 0,3 M

Page 28: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi Pembiayaan NetoAkuntansi Pembiayaan Neto

Akuntansi Pembiayaan Neto.Akuntansi Pembiayaan Neto.

Pembiayaan neto adalah selisih antara realisasi penerimaan Pembiayaan neto adalah selisih antara realisasi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan. Perkiraan/akun yang digunakan untuk menampung pelaporan. Perkiraan/akun yang digunakan untuk menampung selisih tersebut adalah Pembiayaan Neto. Pembiayaan Neto selisih tersebut adalah Pembiayaan Neto. Pembiayaan Neto diperoleh dari jurnal penutupan perkiraan-perkiraan penerimaan diperoleh dari jurnal penutupan perkiraan-perkiraan penerimaan pembiayaan dan perkiraan-perkiraan pengeluaran pembiayaan pembiayaan dan perkiraan-perkiraan pengeluaran pembiayaan pada akhir tahun anggaran. pada akhir tahun anggaran.

Contoh : Selama satu tahun anggaran, jumlah semua perkiraan-Contoh : Selama satu tahun anggaran, jumlah semua perkiraan-perkiraan realisasi penerimaan pembiayaan adalah Rp 3,3 Milyar, perkiraan realisasi penerimaan pembiayaan adalah Rp 3,3 Milyar, sementara itu jumlah semua perkiraan-perkiraan realisasi sementara itu jumlah semua perkiraan-perkiraan realisasi pengeluaran pembiayaan adalah Rp 3,5 Milyar.pengeluaran pembiayaan adalah Rp 3,5 Milyar.

Page 29: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi Pembiayaan NetoAkuntansi Pembiayaan Neto

Jurnal untuk menutup perkiraan realisasi pembiayaan :Jurnal untuk menutup perkiraan realisasi pembiayaan :

  

(db) Penerimaan Pembiayaan …(db) Penerimaan Pembiayaan …(diisi jenis pen)(diisi jenis pen) Rp …Rp …

(db) Penerimaan Pembiayaan …(db) Penerimaan Pembiayaan …(sda) --- dst(sda) --- dst Rp … Rp …

SejumlahSejumlah Rp 3,3 MRp 3,3 M

(db) Pembiayaan Neto(db) Pembiayaan Neto Rp 0,2 Rp 0,2 MM

(kr) Pengeluaran Pembiayaan …(kr) Pengeluaran Pembiayaan …(diisi jenis peng)(diisi jenis peng) Rp … Rp …

(kr) Pengeluaran Pembiayaan …(kr) Pengeluaran Pembiayaan …(sda) --- dst(sda) --- dst Rp …Rp …

SejumlahSejumlah Rp 3,5Rp 3,5 MM

Page 30: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi SILPA (SIKPA)Akuntansi SILPA (SIKPA)

Akuntansi SILPA/SIKPA Akuntansi SILPA/SIKPA

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran adalah selisih Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Perkiraan/akun yang digunakan untuk satu periode pelaporan. Perkiraan/akun yang digunakan untuk menampung selisih tersebut adalah SILPA/SIKPA. menampung selisih tersebut adalah SILPA/SIKPA. SILPA/SIKPA diperoleh dari jurnal penutupan perkiraan/akun SILPA/SIKPA diperoleh dari jurnal penutupan perkiraan/akun Surplus (Defisit) dan Pembiayaan Neto pada akhir tahun Surplus (Defisit) dan Pembiayaan Neto pada akhir tahun anggaran. anggaran.

Contoh : Pada jurnal penutup Pendapatan dan Belanja Contoh : Pada jurnal penutup Pendapatan dan Belanja menghasilkan Surplus (Defisit) dengan saldo kredit sebesar Rp menghasilkan Surplus (Defisit) dengan saldo kredit sebesar Rp 300 jt, sementara itu jurnal penutup Pembiayaan menghasilkan 300 jt, sementara itu jurnal penutup Pembiayaan menghasilkan Pembiayaan Neto dengan saldo debet sebesar Rp 200 jt.Pembiayaan Neto dengan saldo debet sebesar Rp 200 jt.

Page 31: 7 Pembukuan Pendapatan Belanja Pembiayaan

Akuntansi SILPA (SIKPA)Akuntansi SILPA (SIKPA)

Jurnal untuk menutup perkiraan surplus (defisit) dan pembiayaan neto :Jurnal untuk menutup perkiraan surplus (defisit) dan pembiayaan neto :

(db) Surplus (Defisit)(db) Surplus (Defisit) Rp 300 jtRp 300 jt

(kr) Pembiayaan Neto(kr) Pembiayaan Neto Rp 200 jtRp 200 jt

(kr) SILPA(kr) SILPA Rp 100 jtRp 100 jt

  

Catatan :Catatan :

Kecuali karena masalah pengembalian pendapatan, dimana SILPA didebet Kecuali karena masalah pengembalian pendapatan, dimana SILPA didebet sebesar jumlah pendapatan yang dikoreksi (bukan selisih) setelah tahun sebesar jumlah pendapatan yang dikoreksi (bukan selisih) setelah tahun anggaran terlampaui (lihat bahasan B.2.1. ttg pendapatan untuk topik anggaran terlampaui (lihat bahasan B.2.1. ttg pendapatan untuk topik pengembalian pendapatan).pengembalian pendapatan).

-o)(o--o)(o-