7 Habits

download 7 Habits

of 5

description

KULIAH

Transcript of 7 Habits

7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE (7 Kebiasaan Dari Orang-Orang Yang Sangat Efektif) pasti dihadapkan pada definisi paradigma atau sudut pandang. Apa yang kita lihat belum tentu sama dengan yang dilihat oleh orang lain, teman kita, atau bahkan orang yang duduk di sebelah kita. Sekalipun obyek yang kita lihat sama, hasil atau respon yang muncul tidak selalu sama. Inilah kekuatan sebuah paradigma. Jika kita tidak mengerti paradigma orang lain maka kita akan berpikiran bahwa orang ini aneh, freak, atau seenaknya sendiri. Demikian pula dengan orang lain yang tidak bisa memahami paradigma berpikir kita. Berusaha memaksakan sudut pandang kita kepada mereka akan menghasilkan perdebatan dan permusuhan, sebaliknya jika kita berusaha memahami paradigma mereka maka kita akan mengerti mereka, menyelami mereka, dan mendapatkan hubungan yang lebih menyenangkan.Pertanyaannya adalah paradigma siapa yang lebih benar ? Adakah standar yang sama untuk menilai sudut pandang seseorang ? Kita harus merubah sudut pandang dan cara berpikir kita terlebih dulu supaya bisa menjadi seseorang yang sangat efektif. Dan langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merubah diri kita sendiri. Perubahan ini akan dirasakan oleh orang di sekitar kita yang kemudian dengan sendirinya akan berubah seiring dengan peningkatan kemampuan kita. Langkah terakhir adalah menjaga keseimbangan ini. Inilah pokok pemikiran pembahasan 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif Ini :

1. Paradigma 2. Kemenangan Pribadi3. Kemenangan Publik4. Pembaharuan Yang Seimbang THE 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE adalah 7 Kebiasaan Dari Orang-Orang Yang Sangat Efektif.Efektif

: Melakukan hal yang tepat (do right thing)Efisien

: Melakukan dengan tepat (do thing right)Kebiasaan : Perilaku (behaviour) yang sering (berulang-ulang) dilakukan

Character Ethic (Prinsip-prinsip dasar)

Adanya prinsip-prinsip dasar yang positif dan orang hanya dapat mengalami keberhasilan yang sejati dan kebahagiaan yang abadi bila mereka belajar mengintegrasikan prinsip-prinsip tersebut kedalam karakter dasar mereka. Contoh prinsip-prinsip dasar seperti : Integritas, Kerendahan Hati, Kesetiaan (loyal), Keadilan, Keberanian, Kesederhanaan, Kesopanan, dll

Personality Ethic (Sikap dan Perilaku)

Keberhasilan merupakan suatu fungsi kepribadian, citra masyarakat, sikap dan perilaku, keterampilan dan teknik, yang melicinkan proses-proses interaksi manusia. Personality Ethic mengambil 2 jalan :

1. Teknik hubungan manusia dan masyarakat

2. Sikap mental positif

Paradigm / Paradigma (Cara pandang)

Adalah representasi mental. Adalah model, pattern, atau kumpulan ide-ide yang menjelaskan satu aspect. Paradigma bisa diumpamakan sebagai peta dari kota atau wilayah sehingga jelas bahwa peta bukanlah wilayah itu sendiri. Kita melihat dunia bukan sebagaimana dunia adanya, melainkan sebagaimana kita adanya atau sebagaimana kita terkondisikan untuk melihatnya. Tidak pernah lengkap dan tidak pernah sama.

Emotional Bank Account (Rekening Bank Emosional) Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di bank, kita memasukkan simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dahulu, bersikap murah hati, menepati janji, dan bersikap setia.

Kebiasaan 1 :

Jadilah Proaktif ( Be Proactive )

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku- pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.Sinopsis: Mengambil inisiatif dalam hidup dengan menyadari keputusan Anda (dan bagaimana mereka menyesuaikan dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor penentu utama untuk efektivitas dalam hidup Anda. Mengambil tanggung jawab untuk pilihan anda dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Kebiasaan 2 :

Merujuk pada Tujuan Akhir ( Begin With The End in Mind ) Segalanya diciptakan dua kali pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dahulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupan hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Sinopsis: Self-menemukan dan mengklarifikasi nilai-nilai karakter sangat penting anda dan tujuan hidup. Membayangkan karakteristik ideal untuk masing-masing berbagai peran Anda dan hubungan dalam kehidupan.Kebiasaan 3 :

Dahulukan yang Utama ( Put First Thing First ) Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Sinopsis: Perencanaan, memprioritaskan, dan melaksanakan tugas-tugas minggu Anda berdasarkan penting daripada mendesak. Mengevaluasi jika usaha Anda contoh nilai-nilai yang Anda inginkan karakter, mendorong Anda ke arah tujuan, dan memperkaya peran dan hubungan diuraikan dalam Kebiasaan 2. Tiga berikutnya harus dilakukan dengan Interdependensi (yaitu bekerja dengan orang lain) Kebiasaan 4 :

Berfikir Menang/Menang ( Think Win Win ) Berfikir menang/menang adalah cara berfikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berfikir menang / menang adalah didasarkan pada kelimpahan kue yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang-menang artinya tidak berpikir egois (menang / kalah) atau berpikir seperti martir (kalah / menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung dengan istilah kita, bukannya aku. Berpikir manang / menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang / menang artinya berbagai informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Sinopsis: Benar-benar berjuang untuk solusi yang saling menguntungkan atau perjanjian dalam hubungan Anda. Menghargai dan menghormati orang dengan pemahaman "menang" untuk semua pada akhirnya resolusi jangka panjang lebih baik dibandingkan jika hanya satu orang dalam situasi telah mendapatkan jalannya. Kebiasaan 5 :

Berusaha untuk Memahami Terlebih Dulu, Baru Dipahami (To Understand To Be Understood) Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Sinopsis: Menggunakan mendengarkan empati akan benar-benar dipengaruhi oleh orang, yang memaksa mereka untuk membalas mendengarkan dan mengambil pikiran yang terbuka untuk dipengaruhi oleh Anda. Hal ini menciptakan suasana peduli, menghormati, dan pemecahan masalah yang positif. Kebiasaan 6 :

Wujudkan Sinergi (Synergy)Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Sinergi adalah buah dari sikap saling menghargai sikap memahami dan bahkan memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar dari pada jumlah total dari bagian-bagiannya. hubungan-hubungan serta tim-tim seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 1/2), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Sinopsis: Menggabungkan kekuatan rakyat melalui kerja sama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orang bisa dilakukan sendiri. Bagaimana menghasilkan performa paling produktif dari sekelompok orang melalui kontribusi yang berarti mendorong, dan kepemimpinan pemodelan inspirasi dan mendukung. Kebiasaan 7 :

Mengasah Gergaji ( Sharpening The Saw ) Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

Sinopsis: Keseimbangan dan pembaharuan sumber daya, energi, dan kesehatan untuk menciptakan gaya hidup yang efektif jangka panjang yang berkesinambungan.

By, Heriyanto

TUGAS MANAJEMEN INDUSTRI

MAKALAH 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

HERIYANTO

2209 030 066

D3 TEKNIK ELEKTRO

KOMPUTER KONTROL

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2010