7 Februari 2012

8
Rencana Take Over RSD dr Soebandi oleh Pemprov Jatim JEMBER – Sejumlah legislator Komisi A DPRD Jember membe- rikan lampu hijau untuk membe- rikan persetujuan terhadap rencana take over RSD dr Soebandi Jember oleh Pemprov Jatim. Setelah hear- ing dan meninjau RSD dr Soebandi Jember, mayoritas anggota Komisi A DPRD Jember sepakat dengan rencana take over itu. “Secara pribadi setuju setelah melakukan pembahasan dan sidak (inspeksi mendadak) ke RSD dr Soebandi,” kata Ketua Komisi A DPRD Jember Mohammad Jufri- yadi. Dia menilai, manfaat yang diperoleh masyarakat Jember akan lebih besar bila RSD dr Soebandi dikelola oleh Pemprov Jatim. Dia mengklaim, sebagian besar anggotanya setuju bila RSD dr Soebandi dikelola oleh Pemprov Jatim. “Take over akan lebih ber- manfaat untuk layanan kesehatan. Setelah meninjau secara langsung, ada beberapa dokter spesialis tidak maksimal karena tidak ada sarana dan prasarana yang memadai,” ungkapnya. Sarana dan prasarana rumah sakit, kata dia, akan jauh baik bila dikelola oleh Pemprov Jatim, Sebab, Pemprov Jatim akan menyuntikkan dana operasional yang besar agar RSD dr Soebandi yang saat ini bertipe B pendidikan naik status ke tipe A, sebagaimana RSD dr Soetomo Surabaya. “Sarana dan prasarana akan lebih bermanfaat bagi pelayanan kesehatan,” imbuhnya. Bila RSD dr Soebandi dikelola Jatim, dia menyatakan, Jember akan bisa berhemat Rp 20 miliar setiap tahun. Bila dana Rp 20 miliar bisa dihemat, maka dana tersebut bisa digunakan untuk kepentingan publik lainnya, seperti sarana perdesaan J Baca Didukung... Hal 35 Masyarakat yang terlambat mengurus akta kelahiran harus berurusan dengan pengadilan untuk mendapat penetapan. Selain itu, masih akan dikenakan denda kisaran ratusan ribu sampai satu juta rupiah. Pengadilan menjadi momok tersendiri bagi masyarakat. NARTO, Jember DWI Nugroho pagi-pagi kemarin ter‚gopoh-gopoh datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Dia ingin segera menyerahkan berkas admi- nistrasi kepengurusan akta kelahiran anaknya pertamanya Tasya Putri Aurelifia kepada petugas. Bersama sejumlah warga lain, Dwi tampak berdiri di depan ruang pe- layanan akta kelahiran. Mereka antre untuk mengajukan permohonan akta kelahiran anaknya. Hingga pukul 09.00 kemarin, sedikitnya ada enam warga yang mengurus akta kelahiran. Mereka ingin memiliki akta kelahiran anaknya secepatnya. “Saya ingin mengurus akta kelahiran anak pertama saya,” kata Dwi. Dirinya sudah beberapa kali datang ke dispendukcapil untuk mengajukan permohonan akta kelahiran anaknya. Sejak lahir 19 bulan lalu, Dwi belum mengajukan permohonan akta kelahiran. Dwi termasuk satu diantara ribuan warga yang terlambat satu tahun lebih untuk mengajukan akta kelahiran. Dia mengaku terkejut saat membaca berita tentang denda Rp 1 juta untuk pengurusan akta kelahiran yang ter- lambat setahun lebih. “Saya kaget saat baca koran. Kok dendanya besar sekali,” katanya J Baca Banyak... Hal 35 25 Ketika Masyarakat Terlambat Mengurus Akta Kelahiran Banyak Yang Enggan Berurusan dengan Pengadilan http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected] HUKUM Minta Ganti Rugi Rp 2 Juta Halaman 26 Dua Mahasiswa Unibo Selamat Halaman 27 Khawatirkan Iswanto-Ibnu Suhadak Halaman 28 Hujan, Pedagang Buah Merugi Halaman 34 Radar Jember Hari Ini Subuh Dzuhur Ashar Maghrib Isya 04:05 11:39 14:56 17:52 19:04 07 SELASA Februari 2012 Semakin di Hati Tersangka dari Luar Jember JEMBER – Dua tersangka spesialis pencurian barang dalam mobil kemarin (6/2) digulung Tim Resmob Polres Jember. Kedua tersangka itu adalah Yus Yunus, 22, warga Mengono, Kuripan, Probolinggo; dan Andika, 32, warga Kota Kasa Kayu, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Selain itu, polisi juga berhasil menyita beberapa barang bukti. Di antaranya, sebuah motor Suzuki Satria nopol P 3141 CX milik Yus Yunus dan keramik busi yang digunakan para tersangka untuk memecah kaca mobil. Dari hasil pemeriksaan sementara terungkap, kedua tersangka cukup ahli dalam melakukan pembobolan mobil. Cara kerja mereka pun cukup profesional. Buktinya, untuk memecahkan kaca mobil tidak membutuhkan alat khusus, melainkan hanya keramik bekas busi. “Pelaku ini memang ahli dalam mencuri dengan memecah kaca mobil. Untuk memecah kaca, mereka tidak menggunakan palu ataupun benda keras besar lainnya. Namun, cukup dengan keramik pecahan busi,’’ kata AKBP Jayadi, Kapolres Jember, saat memamerkan hasil tangkapan anak buahnya di Mapolres Jember kemarin. Untuk memecahkan kaca mobil, tersangka cukup melempar pecahan keramik busi tersebut. Dengan kekuatan tertentu, maka kaca mobil pun pecah. Sisa kaca disingkirkan tersangka dengan meng- gunakan sandal spon J Baca Spesialis... Hal 35 JUMAI/RJ KERAMIK BUSI: Kapolres Jember AKBP Jayadi kemarin menunjukkan alat pemecah kaca mobil yang digunakan tersangka saat membobol mobil sasarannya. Spesialis Pembobol Mobil Digulung Didukung Legislator Komisi A JEMBER – SMK Negeri 3 Jember memiliki impian besar. Ke depan SMKN 3 Jember akan mendirikan sebuah hotel di kompleks sekolah. Impian itu digagas karena SMK tersebut selama ini konsen di kejuruan kepariwisataan serta tata boga dan busana. Rencana itu dipaparkan Bambang Irianto, kepala SMKN 3 Jember, di depan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember Bambang Hariono saat berkunjung ke sekolah itu kemarin (6/2). “Ke depan SMKN 3 Jember ingin membangun hotel. Ini impian, semoga bisa terwujud,” katanya. Dia menjelaskan, ke depan SMKN 3 bakal menjadi pusat pelatihan wanita di Jatim bagian timur. Sebab, SMKN 3 Jember telah memiliki sarana yang memadai. Saat ini SMKN 3 Jember memiliki jurusan akomodasi perhotelan, usaha perjalanan wisata, tata boga, patiseri, tata busana, tata kecantikan rambut, dan rekayasa perangkat lunak. “Yang paling diminati adalah akomodasi perhotelan dan usaha perjalanan wisata,” ungkapnya. Untuk menunjang studi para siswanya, Bambang mengatakan, SMKN 3 Jember telah memiliki laboratorium. Salah satunya sebuah kamar hotel berbintang. Kamar hotel tersebut dilengkapi sarana dan prasarana hotel berbintang. Termasuk, divisi laundry pakaian. Bahkan, laundry pakaian tersebut kini melayani masyarakat umum. “Perabotan dibuat persis seperti hotel berbintang” ujarnya J Baca SMKN 3... Hal 35 SMKN 3 Bakal Bikin Hotel Polisi Ngalah Datangi Kades Lojejer PENYIDIK Polres Jember akhirnya ngalah dengan sikap Kades Lojejer Muhammad Soleh yang tiga kali mangkir dari undangan polisi untuk dimintai keterangan dalam kasus dugaan penipuan tanah bengkok Lojejer. Dalam kasus itu, Soleh menjadi terlapor. Sebenarnya penyidik sudah tiga kali mengundang Soleh untuk dikonfirmasi dengan keterangan saksi-saksi yang lain. Tetapi, tiga kali pula Soleh mangkir. Berdalih untuk mempercepat penanganan kasus itu, penyidik ngalah dengan berencana mendatangi Soleh. ‘’Kami proaktif untuk mendatangi Muhammad Soleh. Ini sebagai upaya mempercepat proses penanganan masalah. Sebab, sudah beberapa kali diundang tidak bersedia hadir,’’ kata AKP Alith Alarino, Kasatreskrim Polres Jember kemarin (6/2) J Baca Polisi... Hal 35 Hasan Dilantik, Agus Boyongan PEMBANTU Rektor (PR) I Universitas Jember (Unej) Agus Subekti yang kalah dalam pemilihan rektor lalu boyongan ke ruang kerja baru kemarin (6/2). Agus meninggalkan ruang PR I yang sudah empat tahun ditempatunya. Agus pindah ke ruang Biro Akdemik Rektorat Unej. Kabag Humas Unej Rokhani membe- narkan kepindahan PR I Unej Agus Su- bekti ke gedung baru sejak 30 Januari 2012. Tak hanya PR I yang pindah kantor terse- but, tetapi biro I be- serta seluruh stafnya juga pindah ke ge- dung baru itu. “Kepindahan PR I untuk memudahkan koordinasi dengan biro akademik,” kata Rochani. Rokhani membantah keputusan pindah ruang kerja Agus Subekti terkait dengan kekalahannya dalam pemilihan rektor lalu. “Pindahan kantor ini sudah dibicarakan dengan rektor sebelumnya,” imbuhnya J Baca Hasan... Hal 35 UNEJ DOK/RJ Agus Subekti Siuman di Emperan Toko JEMBER – Ririn Dwi Jayanti, 27, warga Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Tange- rang, ditemukan terlantar di Jember. Gadis tersebut mengaku baru saja dibius orang yang tidak dikenal hingga telantar di Jember. Dia empat hari dibikin pingsan. Saat ditemui RJ di Perumahan Taman Gading, rumah salah seorang warga yang bersedia menampung Ririn, kondisinya masih lemah. Kantung mata masih terlihat jelas di sekitar kelopak matanya. Padahal, kemarin merupakan hari keempat dia sadar setelah ditemukan pada Jumat lalu. “Ini lebih baik dibandingkan Jumat (3/2) lalu,” ujar Reni Indriana, pemilik rumah yang bersedia menampung Ririn. Saat datang ke rumah Reni, Ririn dalam kondisi sangat mempri- hatinkan dengan mata merah dan sangat lemas. “Dia tiba-tiba datang saat orang mau Jumatan. Dia menawarkan diri menjadi pembantu rumah tangga,” ujarnya. Reni sendiri sempat ketakutan menerima Ririn karena dia datang tidak membawa identitas sama sekali. Ririn hanya datang dengan baju yang dia pakai. Apalagi, korban dating ke rumah Reni seperti orang yang teler setelah menenggak minuman keras. Meskipun sadar, namun korban tampak seperti kebingungan. Dia pun merasa iba dengan kondisi korban, sehingga membawanya masuk ke rumah. Dia hanya ingin membantu korban hingga sehat J Baca Dibius... Hal 35 Dibius, Empat Hari Pingsan JUMAI/RJ TERLAMBAT: Masyarakat tengah mengurus akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jember kemarin. JUMAI/RJ IMPIAN BESAR: Kepala SMKN 3 Jember Bambang Rinoto memaparkan rencana pengembangan SMKN 3 Jember di depan pejabat Dinas Pendidikan Jember kemarin. JUMAI/RJ Ririn Dwi Jayanti Take over akan lebih bermanfaat untuk layanan kesehatan. Setelah meninjau secara langsung, ada beberapa dokter spesi- alis tidak maksimal karena tidak ada sarana dan prasarana yang memadai,” Jufriyadi, Ketua Komisi A DPRD Jember

description

jembernews

Transcript of 7 Februari 2012

Page 1: 7 Februari 2012

Rencana Take Over RSD dr Soebandi oleh Pemprov Jatim

JEMBER – Sejumlah legislator Komisi A DPRD Jember mem be-rikan lampu hijau untuk mem be-rikan persetujuan terhadap ren cana take over RSD dr Soebandi Jember oleh Pemprov Jatim. Setelah hear-ing dan meninjau RSD dr Soe bandi Jember, mayoritas ang gota Komisi A DPRD Jember se pa kat dengan rencana take over itu.

“Secara pribadi setuju setelah me lakukan pembahasan dan sidak (insp eksi mendadak) ke RSD dr Soebandi,” kata Ketua Komisi A DPRD Jember Mohammad Ju fri-yadi. Dia menilai, manfaat yang diperoleh masyarakat Jember akan lebih besar bila RSD dr Soebandi dikelola oleh Pemprov Jatim.

Dia mengklaim, sebagian besar anggotanya setuju bila RSD dr Soebandi dikelola oleh Pemprov Jatim. “Take over akan lebih ber-man faat untuk layanan kesehatan. Setelah meninjau secara langsung, ada beberapa dokter spesialis tidak maksimal karena tidak ada sarana dan prasarana yang memadai,” ungkapnya.

Sarana dan prasarana rumah sakit, kata dia, akan jauh baik bila dikelola

oleh Pemprov Jatim, Sebab, Pemprov Jatim akan menyuntikkan dana operasional yang besar agar RSD dr Soebandi yang saat ini bertipe B pendidikan naik status ke tipe A, sebagaimana RSD dr Soetomo Surabaya. “Sarana dan prasarana akan lebih bermanfaat bagi pelayanan kesehatan,” imbuhnya.

Bila RSD dr Soebandi dikelola Jatim, dia menyatakan, Jember akan bisa berhemat Rp 20 miliar setiap tahun. Bila dana Rp 20 miliar bisa dihemat, maka dana tersebut bisa digunakan untuk kepentingan publik lainnya, seperti sarana perdesaan

Baca Didukung... Hal 35

Masyarakat yang terlambat mengurus akta kelahiran harus berurusan dengan

pengadilan untuk mendapat penetapan. Selain itu, masih

akan dikenakan denda kisaran ratusan ribu sampai satu juta rupiah. Pengadilan

menjadi momok tersendiri bagi masyarakat.

NARTO, Jember

DWI Nugroho pagi-pagi kemarin ter‚gopoh-gopoh datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Dia ingin se gera menyerahkan berkas ad mi-nistrasi kepengurusan akta kelahiran anak nya pertamanya Tasya Putri

Aurelifia kepada petugas. Bersama sejumlah warga lain, Dwi

tam pak berdiri di depan ruang pe-layanan akta kelahiran. Mereka antre

untuk mengajukan permohonan akta kelahiran anaknya. Hingga pukul 09.00 kemarin, sedikitnya ada enam warga yang mengurus akta kelahiran.

Mereka ingin memiliki akta kelahiran anaknya secepatnya. “Saya ingin mengurus akta kelahiran anak pertama saya,” kata Dwi.

Dirinya sudah beberapa kali datang ke dispendukcapil untuk mengajukan permohonan akta kelahiran anaknya. Sejak lahir 19 bulan lalu, Dwi belum mengajukan permohonan akta kelahiran. Dwi termasuk satu diantara ribuan warga yang terlambat satu tahun lebih untuk mengajukan akta kelahiran.

Dia mengaku terkejut saat membaca be rita tentang denda Rp 1 juta untuk pe ngurusan akta kelahiran yang ter-lam bat setahun lebih. “Saya kaget sa at baca koran. Kok dendanya besar sekali,” katanya

Baca Banyak... Hal 35

25

Ketika Masyarakat Terlambat Mengurus Akta Kelahiran

Banyak Yang Enggan Berurusan dengan Pengadilan

http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected]

HUKUM

Minta Ganti Rugi Rp 2 JutaHalaman 26

Dua Mahasiswa Unibo SelamatHalaman 27

Khawatirkan Iswanto-Ibnu SuhadakHalaman 28

Hujan, Pedagang Buah MerugiHalaman 34

Radar JemberHari Ini

Subuh Dzuhur Ashar Maghrib Isya�’ 04:05 11:39 14:56 17:52 19:04

07S E L A S AF e b r u a r i

2012Semakin di Hati

Tersangka dari Luar JemberJEMBER – Dua tersangka spesialis pencurian

barang dalam mobil kemarin (6/2) digulung Tim Resmob Polres Jember. Kedua tersangka itu adalah Yus Yunus, 22, warga Mengono, Kuripan, Probolinggo; dan Andika, 32, warga Kota Kasa Kayu, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Selain itu, polisi juga berhasil menyita beberapa barang bukti. Di antaranya, sebuah motor Suzuki

Satria nopol P 3141 CX milik Yus Yunus dan keramik busi yang digunakan para tersangka untuk memecah kaca mobil.

Dari hasil pemeriksaan sementara terungkap, kedua tersangka cukup ahli dalam melakukan pembobolan mobil. Cara kerja mereka pun cukup profesional. Buktinya, untuk memecahkan kaca mobil tidak membutuhkan alat khusus, melainkan hanya keramik bekas busi.

“Pelaku ini memang ahli dalam mencuri dengan memecah kaca mobil. Untuk memecah kaca,

mereka tidak menggunakan palu ataupun benda keras besar lainnya. Namun, cukup dengan keramik pecahan busi,’’ kata AKBP Jayadi, Kapolres Jember, saat memamerkan hasil tangkapan anak buahnya di Mapolres Jember kemarin.

Untuk memecahkan kaca mobil, tersangka cukup melempar pecahan keramik busi tersebut. Dengan kekuatan tertentu, maka kaca mobil pun pecah. Sisa kaca disingkirkan tersangka dengan meng-gu nakan sandal spon

Baca Spesialis... Hal 35

JUMAI/RJ

KERAMIK BUSI: Kapolres Jember AKBP Jayadi kemarin menunjukkan alat pemecah kaca mobil yang digunakan tersangka saat membobol mobil sasarannya.

Spesialis Pembobol Mobil Digulung

Didukung Legislator Komisi A

JEMBER – SMK Negeri 3 Jember memiliki impian besar. Ke depan SMKN 3 Jember akan mendirikan sebuah hotel di kompleks sekolah. Impian itu digagas karena SMK tersebut selama ini konsen di kejuruan kepariwisataan serta tata boga dan busana.

Rencana itu dipaparkan Bambang Irianto, kepala SMKN 3 Jember, di depan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember Bambang Hariono saat berkunjung ke sekolah itu kemarin (6/2). “Ke depan SMKN

3 Jember ingin membangun hotel. Ini impian, semoga bisa terwujud,” katanya.

Dia menjelaskan, ke depan SMKN 3 bakal menjadi pusat pelatihan wanita di Jatim bagian timur. Sebab, SMKN 3 Jember telah memiliki sa rana yang memadai. Saat ini SMKN 3 Jember memiliki jurusan ako mo dasi perhotelan, usaha perjalanan wi sata, tata boga, patiseri, tata bu sana, tata kecantikan rambut, dan rekayasa perangkat lunak. “Yang paling diminati adalah akomodasi perhotelan dan usaha perjalanan

wisata,” ungkapnya.Untuk menunjang studi para

siswanya, Bambang mengatakan, SMKN 3 Jember telah memiliki laboratorium. Salah satunya sebuah kamar hotel berbintang. Kamar hotel tersebut dilengkapi sarana dan prasarana hotel berbintang. Termasuk, divisi laundry pakaian. Bahkan, laundry pakaian tersebut kini melayani masyarakat umum. “Perabotan dibuat persis seperti hotel berbintang” ujarnya

Baca SMKN 3... Hal 35

SMKN 3 Bakal Bikin Hotel

Polisi Ngalah Datangi Kades Lojejer

PENYIDIK Polres Jember akhirnya ngalah dengan sikap Kades Lojejer Muhammad Soleh yang tiga kali mangkir dari undangan polisi untuk dimintai keterangan dalam kasus dugaan penipuan tanah bengkok Lojejer. Dalam kasus itu, Soleh menjadi terlapor.

Sebenarnya penyidik sudah tiga kali mengundang Soleh untuk dikonfirmasi dengan keterangan saksi-saksi yang lain. Tetapi, tiga kali pula Soleh mangkir. Berdalih untuk mempercepat penanganan kasus itu, penyidik ngalah dengan berencana mendatangi Soleh.

‘’Kami proaktif untuk mendatangi Muhammad Soleh. Ini sebagai upaya mempercepat proses penanganan masalah. Sebab, sudah beberapa kali diundang tidak bersedia hadir,’’ kata AKP Alith Alarino, Kasatreskrim Polres Jember kemarin (6/2)

Baca Polisi... Hal 35

Hasan Dilantik, Agus Boyongan

PEMBANTU Rektor (PR) I Universitas Jember (Unej) Agus Subekti yang kalah dalam pemilihan rektor lalu boyongan ke ruang kerja baru kemarin (6/2). Agus me ning galkan ruang PR I yang

sudah empat tahun ditempatunya. Agus pindah ke ru ang Biro Akdemik Rektorat Unej.

Kabag Humas Unej Rokhani mem be-narkan kepindahan PR I Unej Agus Su-bekti ke gedung baru sejak 30 Januari 2012. Tak hanya PR I yang pindah kantor ter se-but, tetapi biro I be-serta seluruh stafnya juga pindah ke ge-dung baru itu.

“Kepindahan PR I untuk memudahkan koordinasi dengan biro akademik,” kata Rochani.

Rokhani membantah keputusan pindah ruang kerja Agus Subekti terkait dengan kekalahannya dalam pemilihan rektor lalu. “Pindahan kantor ini sudah dibicarakan dengan rektor sebelumnya,” imbuhnya

Baca Hasan... Hal 35

UNEJ

DOK/RJ

Agus Subekti

Siuman di Emperan Toko

JEMBER – Ririn Dwi Jayanti, 27, warga Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Ta nge-rang, ditemukan terlantar di Jem ber. Gadis tersebut mengaku baru saja dibius orang yang tidak di kenal hingga telantar di Jember. Dia empat hari dibikin pingsan.

Saat ditemui RJ di Perumahan Ta man Gading, rumah salah seo rang warga yang bersedia me nampung Ririn, kondisinya masih lemah. Kantung mata masih ter lihat jelas di sekitar kelopak ma ta nya. Padahal, kemarin me ru pakan hari keempat dia sadar setelah ditemukan pada Jumat lalu. “Ini lebih baik dibandingkan Jumat (3/2) lalu,” ujar Reni In dri ana, pemilik rumah yang ber se dia menampung Ririn.

Saat datang ke rumah Reni, Ririn dalam kondisi sangat mem pri-ha tinkan dengan mata merah dan sangat lemas. “Dia tiba-tiba datang saat orang mau Jumatan. Dia menawarkan diri menjadi pembantu rumah tangga,” ujarnya.

Reni sendiri sempat ketakutan

menerima Ririn karena dia datang tidak membawa identitas sama sekali. Ririn hanya datang dengan baju yang dia pakai. Apalagi, korban dating ke rumah Reni seperti orang yang teler setelah menenggak minuman keras.

Meskipun sadar, namun korban tampak seperti kebingungan. Dia pun merasa iba dengan kondisi korban, sehingga membawanya masuk ke rumah. Dia hanya ingin membantu korban hingga sehat

Baca Dibius... Hal 35

Dibius, Empat Hari Pingsan

JUMAI/RJ

TERLAMBAT: Masyarakat tengah mengurus akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jember kemarin.

JUMAI/RJ

IMPIAN BESAR: Kepala SMKN

3 Jember Bambang

Rinoto memaparkan

rencana pengembangan SMKN 3 Jember

di depan pejabat Dinas

Pendidikan Jember kemarin.

JUMAI/RJ

Ririn Dwi Jayanti

Take over akan lebih ber man faat untuk

layanan kesehatan. Setelah meninjau

secara langsung, ada beberapa dokter spesi-

alis tidak maksimal karena tidak ada

sarana dan prasarana yang memadai,”

Jufriyadi,Ketua Komisi A DPRD Jember

Page 2: 7 Februari 2012

JEMBER SEKITAR RADAR JEMBER �• Selasa 7 Februari 201226

SELAMAT PAGI

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Winardi Nawa Putra. Redaktur Pelaksana: Wahyudi Widodo. Koordinator Liputan: Hari Setiawan. Redaktur: Hari Setiawan, Guido Saphan. Redaktur Senior: Shodiq Syarif. Staf Redaksi: Barid Ishom, Narto, Elita Sitorini, Nur Fitriana, Eko Setia Budi. Biro Lumajang: Akhmad Ridwan (Kabiro), Rangga Mahardika. Biro Bondowoso: Hadi Sumarsono (Kabiro), Eko Saputro. Fotografer: Jumai, Heru Putranto. Copy Editor: Yerri A Aji. Sekretaris Redaksi: Linda Har santi. Pracetak: Dzikri Abdi Setia, Roudlatus Sholihin, Tri Joko Santoso, Boby Pramudya. Penerbit: PT Jember Intermedia Pers. SIUPP: 1531/SK/MENPENSIUPP 1999. General Manager: Samsudin Adlawi. Iklan: Achmad Mulyadi, Hengky Kurniawan, Irman Granada, Indra Agustian. Pe ma saran: MS Rasyid (Jember), Slamet Herwandi(Lumajang), Anton Nuryanto(Bondowoso). Keuangan : Citra Indah Palupi, Nurma Latifa.

Alamat Redaksi/Iklan & Pemasaran: Graha Pena Radar Jember Jl. Ahmad Yani 99, Jember. Te le pon & Fax Redaksi: (0331) 483545, Hunting: (0331) 486894. Telepon & Fax Iklan & Admin: (0331) 486894. e-mail: radarjember @gmail.com (redaksi), [email protected] (iklan). Bank: BCA Cab Jember 024.396.7799 Bon-dowoso: Jl Pelita no. 59 Telp: (0331) 7777786, 081357018570; Lumajang: Jl. Kolonel Suruji Timur No 153. Telepon: (0334) 884247 Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pe na Lt 15, Jl. Ahmad Yani 88, Telp: (031) 8202259, Fax: (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl. Raya Ke ba yoran Lama 17, Telp: (021) 5349311-5 Fax: (021) 5349207. Tarif iklan umum: Rp. 28.000,- /mmk full colour (hal depan). Rp.26.000,-/mmk full colour (hal dalam). Rp. 16.000,- /mmk hitam putih. lowongan: Rp. 17.000,- /mmk hitam putih, . Iklan keluarga/sosial: Rp. 14.000,- / mmk. Iklan baris: Rp. 18.000,- / baris. Lowongan baris: Rp. 37.500,- / baris. Advertorial: Rp. 18.000,- /mmk full colour. Rp. 12.000,-/mmk bw. Percetakan: Temprina Media Gra ka.

Wartawan Radar Jember selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan meminta atau menerima uang maupun barang dari sumber berita.

KoranLangganan Hub. (0331)483545

IBU Kasih sudah setengah abad hidupnya. Di usia nya itu, sesak nafas menjadi masalah dalam melakukan kegiatan. Ia pun banyak mengeluarkan biaya karena bolak-balik ke dokter atau rumah sakit untuk mengobati sesak napasnya. “saya kalau beraktivitas sedikit berat langsung sesaknya kambuh, ditambah susah tidur dan sering batuk, capek rasanya. Namun suåatu hari ada rekan memberitahu khasiat PW5, setelah saya mengkonsumsi 1x sehari, nafas saya menjadi ringan dan aktivitas menjadi lancar,” kata Ibu Kasih, saat ditemui di tempat tinggalnya di Wuluhan, Jember.

Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang me-nyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon ter-hadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

PW5mengandung habatussauda

yang didalamnya terdapat anti-histamin pencetus alergi, sehingga mengurangi terjadinya alergi. Selain itu, kandungan gula arennya menyembuhkan luka-luka yang berada di daerah lambung. Selain itu, isoflavon mampu menjaga stamina sehingga kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna dan tidak mudah terkena penyakit.

Pemasaran pw5 terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini karena adanya uji kualitas yang dilakukan setiap saat dengan produk yang diolah secara alami tanpa bahan kimia. Mengkonsumsi pw5 ibarat melakukan investasi untuk masa depan, karena tidak mengandung efek samping dan cocok untuk semua usia, tentu membuat pw5 yang paling dicari di berbagai daerah. Tidak ada kata terlambat untuk sehat. Pw5 bisa

anda dapatkan di apotek-apotek dan toko obat terdekat di kota anda. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi…….

Distributor Jawa Timur 082119867153. Perwakilan Surabaya 0 8 2 1 4 0 9 5 2 6 2 5 ; Je m b e r 081217889449; Apt buana farma, sehat, waluyo, agung farma, bima, prima farma, lativa, dewi kasih, ageng jaya, mulya putra, abc, karya husada, kalisat farma. Lumajang 085232322811; apt mitra sehat, alun-alun, manjur, sumber sehat. Bondowoso 085258837505; Apt. safari, puja, sahabat 1, sahabat, sinar sejati. Situbondo 085258837404; Apt. cendrawasih, diponegoro, tanjung sari, diponegoro 1, k-24. Banyuwangi 0816591517; Apt yani, ima, raya, lancar jaya, banyuwangi, al hadi, sinar sehat, husada farma, ladang kasih farma, drajat farma, asri medika, tko ibu umi vina, kop masjid ahmad dalan, depo sherly, tko ihsan, tko ma’mum, tko poleng, tko jamu sidomuncul, toko sumber sehat,tko faida. Mojokerto 0321-592956, 085746011441; Sidoarjo 085223517756;

Customer Service 08211.70.55500www.pw5sehat.comFacebook : www.facebook.com/pw5sehatTwitter : @pw5sehatDinkes RI.P-IRT : 806321701040 Dicari Perwakilan Distributor untuk Kota dan Kabupaten di wilayah Jawa Timur.

SESAK NAFAS TAK BERANI MUNCUL LAGI

Jangan Halangi WartawanPULUHAN karyawan Gudang Restu TTN (Tarutama Nusantara),

Desa/Kecamatan Ajung, Jember keracunan masal Minggu lalu. Akibatnya, banyak di antara mereka harus dirawat di rumah sakit maupun puskesmas agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Kasus keracunan makanan maupun minuman di sebuah acara hajatan atau pesta sebenarnya bukan hal baru. Yang jelas, kejadian seperti bukan faktor kesengajaan dari yang punya hajat, kecuali karena kelalaian petugas konsumsi, atau penjual makanan dan minuman.

Bahwa kemudian kasus keracunan masal mengundang perhatian publik, terutama para jurnalis untuk menjadi santapan berita menarik, itu wajar saja. Bukan hal aneh, apalagi ditakuti. Sebab, kasus keracunan –seperti halnya kasus yang layak muat lainnya– adalah hak publik untuk mengetahui secara faktual dan benar.

Ketika wartawan tahu dan mendengar ada peristiwa menarik, apalagi eksklusif, maka secara naluri akan langsung memburu dan memuatnya. Kapan pun dan di mana pun kejadiannya. Kalau perlu mereka siap “berkorban” apa pun demi suksesnya peliputan yang dianggap menarik dan layak untuk diketahui publik. Bukan saja korban harta, kalau perlu jiwa, raga, dan nyawa pun dipertaruhkan, demi sebuah tugas dan tanggung jawab moral profesi.

Karena itu tidak selayaknya jika ada pihak-pihak yang berusaha melarang dan menghalang-halangi wartawan meliput (termasuk memotret) suatu peristiwa yang layak diketahui publik. Lebih mengherankan dan ironis lagi, jika yang melarang itu adalah petugas, aparat, atau tokoh masyarakat, yang seharusnya mengerti hak dan kewajiban wartawan.

Seperti yang terjadi pada kasus keracunan karyawan TNT Ajung, dan pembacokan warga di Puger Minggu kemarin. Wartawan yang hendak meliput dan memotret peristiwa itu dihalang-halangi, bahkan diintimidasi oleh warga, aparat, maupun pejabat, agar tidak memuat dalam berita. Padahal, sekali lagi, itu peristiwa nyata, terbuka, dan hak publik untuk mengetahuinya.

Padahal, dalam UU Pers, UU Penyiaran, dan UU Keterbukaan Informasi Publik, jelas diatur tata cara peliputan, penyiaran, hingga sanksi yang melanggarnya. Di antaranya, bagi yang menghalangi tugas wartawan untuk melaksanakan tugas (peliputan), ada sanksi bagi yang melarangnya. Dan itu yang belum banyak diketahui oleh aparat sekalipun, apalagi oleh warga masyarakat awam.

Pertanyaannya, mengapa aparat ikut-ikut melarang wartawan meliput suatu peristiwa, padahal seharusnya ikut mendukung penyebaran informasi yang benar? Jika aparat melarang wartawan memublikasikan informasi yang diperolehnya, maka sama halnya dengan terlibat pembodohan, sekaligus pembohongan publik, misalnya.

Karena itu pada momentum Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada 9 Februari mendatang, semua pihak hendaknya bisa memahami, dan mendukung tugas wartawan secara profesional, dan proporsional. Apalagi di Era Reformasi ini, tak selayaknya masih dijumpai ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi tugas wartawan, dengan beragam intimidasi, misalnya. (*)

Pemilik Lahan Double Way Dikumpulkan DPU Binamarga

JEMBER - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Binamarga berusaha merangkul pemilik lahan yang terkena proyek double way di sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Kaliwates. Kemarin malam, puluhan warga dikumpulkan di kediaman kepala DPU Binamarga Rasyid Zakaria, tepatnya di Studio Purwacaraka belakang Mapolsek Kaliwates.

Dalam pertemuan itu, Rasyid serap aspirasi langsung kepada pemilik tanah yang belum dibebaskan lahannya untuk proyek double way. Dalam pertemuan itu, warga menegaskan dukungannya terhadap proyek double way yang mulai dirintis sejak 2000 silam. Namun begitu, warga tetap ingin agar harga tanah yang dibeli pemerintah wajar. Warga meminta ganti tugi tanah yang digunakan dengan harga Rp 2 juta per meternya. Itu belum termasuk harga bangunan yang akan dihargai tersendiri. ”Kami sangat mendukung adanya double way. Tetapi kami minta harga Rp 2 juta per meter. Harga itu sesuai dengan keinginan kami tujuh tahun silam,” ujar Haidar, salah seorang pemilik lahan.

Pernyataan Haidar ini juga didukung sejumlah pemilik lahan yang hadir. Saat ini, proyek double way sudah terselesaikan sekitar 70 persen. Masih ada sekitar 25 warga pemilik lahan yang belum bersedia menyerahkan lahannya ke Pemkab Jember karena harga tanah dirasa terlalu murah. Sementara, ratusan warga lain di sepanjang Jalan Hayam Wuruk mulai

ujung barat Jalan Gajah Mada sampai perempatan lampu merah Mangli, sudah menyerahkan tanahnya.

Bahkan, Pemprov Jawa Timur (Jatim) telah melakukan pelebaran jalan, sekaligus mengaspal jalan di bagian Timur dan barat jalan. Setelah pelebaran jalan tuntas, jalan akan dibagi menjadi dua jalur.

Dalam pertemuan tersebut, baik warga dan pihak DPU Binamarga punya semangat sama untuk menuntaskan double way. Terlebih, sejak ada pelebaran jalan, di Jalan Hayam Wuruk kerap terjadi kecelakaan

lalu lintas. Selain itu, banyak penyeberang jalan yang kesulitan menyeberang.

Rasyid menambahkan, pihaknya akan menampung aspirasi warga. Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Jember, terutama dengan Bupati Jember M.Z.A. Djalal terkait keinginan warga. ”Saya bersyukur pertemuan ini sudah melahirkan semangat yang sama. Usulan warga akan kami tampung,” ungkap Rasyid Zakaria.

Selanjutnya, Rasyid membentuk kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari

pemilik lahan, LSM, dan wartawan. Termasuk melibatkan pihak-pihak terkait. Pokja tersebut yang nantinya menyelesaikan proses kelanjutan double way. ”Nanti pokja akan terlibat dalam menentukan NJOP,” ungkapnya.

Masih menurut Rasyid, dalam proses ganti rugi lahan yang digunakan untuk kepentingan umum, seperti double way Hayam Wuruk, semuanya ada aturannya. ”Kami berharap harga yang diminta wajar dan sudah melalui hitungan NJOP,” terangnya. (aro/c1/jum)

Minta Ganti Rugi Rp 2 Juta

JUMAI/RJ

SERAP ASPIRASI: Kepala Dinas PU Binamarga Pemkab Jember Rasyid Zakaria saat mengumpulkan pemilik tanah di sepanjang jalan Hayam Wuruk yang terkena proyek double way.

AJUNG - Beberapa hari tera-khir, pengendara yang melinta-si jalan provinsi mulai Ajung hingga Gladak Pakem harus lebih berhati-hati. Pasalnya, jalan provinsi tersebut rusak parah dan seringkali terjadi kecelakaan lalu lintas. Untuk itulah, warga me-masang tong dan kayu sebagai penanda rusaknya jalan agar kecelakaan tak terjadi lagi.

Tercatat, di sepanjang jalan tersebut, ada sekitar lima pen-anda yang dipasangi warga di sepanjang jalan yang rusak. Bahkan, di depan Terminal Ajung, warga memasang dua tong bekas yang diberi tanaman di atasnya. Terpaksa, dengan adanya dua tong tersebut, pen-gendara memperlambat laju kendaraan. Pengendara mobil, bus, hingga truk kontainer dari dua arah harus bergantian me-lewati jalan tersebut.

“Lumayan mengganggu. Tapi daripada kemarin,” ujar Hudi, sopir asal Pasuruan yang hendak mengirimkan kayu ke Banyuwangi. Menurut dia, den-

gan adanya tong tersebut, sopir lebih berhati-hati saat mele-wati jalan rusak.

Sebelumnya, Hudi pernah lewat jalan tersebut dan kaget saat melewati jalur tersebut. “Pas malam hari, jadi tidak ter-lihat lubangnya,” ungkapnya. Ternyata bukan hanya Hudi yang menjadi korban, banyak pengendara lain yang lewat di jalan tersebut juga terkejut saat melewati jalan rusak.

“Sering ada kecelakaan. Dalam sehari, pasti ada yang jatuh saat melewati lubang,” ujar Holil, warga Gladak Pakem, Kelura-han Kranjingan, Sumbersari saat ditemui, kemarin. Tentu saja, hal tersebut membuat warga prihatin, sehingga warga memasang tanda peringatan berupa tong di tengah jalan.

Pihaknya berharap agar segera ada tindak lanjut dari pemer-intah memperbaiki jalan yang rusak. “Karena ini sudah meng-ganggu perjalanan. Kasihan yang kece la ka an,” tegasnya. (ram/jum/c1/wnp)

AMBULU – Nasib nahas di-alami Sumaji, 24, warga Dusun Krajan, Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan. Saat mancing di Pan-tai Pahyangan Dusun Watuulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu kemarin sore, Sumaji terseret ombak. Hingga kema-rin, nasib korban belum dike-tahui. Pencarian terus dilakukan, namun belum membuahkan hasil.

Informasi RJ menyebutkan, kejadian bermula saat korban asyik memancing bersama be-berapa rekannya di Pantai Pa-hyangan, tepatnya di Gunung Suroyo. “Dia berangkat sejak pagi hari,” ujar Didik, salah seorang tetangga korban yang datang ke lokasi kejadian guna mencari keberadaan Sumaji. Korban memang biasa meman-cing di sela-sela kesibukannya sebagai petani.

Saat hari menjelang sore, se-benarnya rekan-rekan Sumaji bermaksud menyudahi aktivi-tas memancing. Mereka sempat mengajak Sumaji pulang. Saat itulah, kail pancing Samudi tersangkut karang. Meski ombak cukup besar, Samuji nekat turun menuju karang guna melepas kail pancing yang tersangkut karang.

Tanpa disadari, saat dirinya

turun mendadak ombak besar menghantam tubuhnya. Ombak pun menggulung tubuh korban. “Ombaknya besar sekali dan menyeret tubuhnya ke laut,” ujar Aris, rekan memancing korban, kemarin.

Melihat kejadian tersebut, rekan korban kelabakan karena tubuh Samuji tertelan ombak. Mereka tak berani menolong korban lantaran ombak begitu besar. Tak menunggu lama, kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada polisi.

“Begitu mendapat laporan, kami mengajak nelayan langsung membantu mencari korban,” ujar AKP Sutarjo, Kapolsek Am-bulu. Sayangnya, hingga ke-marin, tubuh korban yang hilang tertelan ombak masih belum ditemukan. Meski begitu, pros-es pencarian terus dilakukan hingga menjelang malam hari. Pihak keluarga dan nelayan setempat membantu melakukan pencarian dengan menyusuri pesisir pantai dengan meng-gunakan perahu. (ram/c1/wnp)

Pemancing Hilang Terseret Ombak

RANGGA MAHARDIKA/RJ

MENUNGGU: Keluarga korban saat menunggu proses pencarian di Pantai Pahyangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Ambulu, kemarin.

JUMAI/RJ

SERING TERJADI LAKA: Akibat jalan rusak, warga memasang penghalang di tengah jalan agar pengendara lebih berhati-hati.

Jalan Provinsi Rusak, Dipasangi Penghalang

JEMBER ! Sejak aksi sosial operasi bibir sumbing gratis yang digelar Radar Jember kerja bareng RS Bina Sehat Jember digulirkan, tiap hari makin banyak warga yang mendaftarkan diri ikut kegiatan aksi sosial tesebut.

Tercatat, sudah ada empat warga yang mendaftar ke Radar Jember untuk ikut operasi bibir sumbing. Jum-lah tersebut belum terma-suk warga yang mendaftar langsung ke RS Bina Sehat Jember.

Menurut dr Faida MMR, Direktur RS Bina Sehat Jem-ber, ada belasan warga yang SUDAH mendaftar ke RS Bina Sehat Jember. Diharap-kan, warga yang sudah mendaftar lebih awal bisa menjalani operasi yang akan dilaksanakan tanggal 18 Feb-ruari mendatang.

Bila jumlah pendaftar ma-sih banyak berdatangan, maka dimungkinkan aksi

sosial akan digelar bebera-pa periode.

”Kita ingin aksi sosial ini bisa dirasakan seluruh war-ga. Tidak hanya warga Jember tetapi juga Lumajang, Bon-dowoso, dan daerah lain. Setelah menjalani operasi, penderita bibir sumbing bisa ada senyum baru dan harapan baru,” tegasnya. Se-belum menjalani operasi, kata Faida, penderita bibir sumbing akan diperiksa ter-lebih dahulu. Termasuk, di-periksa kesiapan dan tingkat operasi yang akan dijalani.

Hal senada diungkapkan Henky Kurniawan, manager Event Radar Jember. Henky menegaskan, Radar Jember akan memperbanyak even aksi sosial untuk membantu masyarakat yang kesusahan. Rencananya, tak hanya aksi sosial operasi bibir sumbing yang akan dilaksanakan. “Ak-si-aksi sosial lainnya juga akan dilaksanakan,” paparnya. (wnp)

Belasan Warga Ikut Operasi Bibir Sumbing

Page 3: 7 Februari 2012

27RADAR JEMBER �• Selasa 7 Februari 2012

RADAR BONDOWOSOBerlangganan Koran:Anton 081 216 512 87Hadi 0331-77777 86Pasang Iklan:Eko 081 357 018 570

BONDOWOSO -! Pengurus DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bondowoso me nye leng-ga rakan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Aula Kantor Dinas Pariwisata Pemuda Olah Raga dan Perhubungan (Dis par po-ra hub), Minggu pagi kemarin (5/2). Tampil sebagai pembicara adalah KH Thoha Kholili, Pengu-rus Pesantren Munthaha Bang-ka lan Madura.!

KH Thoha Kholili yang juga keturunan (alm) Syaikhona KH Kholil Bangkalan adalah Ketua DPD PKS Bangkalan Madura. ”Saya sangat senang hadir di Bon dowoso. Apalagi, berceramah mengisi acara Maulid Nabi Muhammad,” ungkapnya.

Sebab, kata KH Thoha Kholili, yang merupakan keturunan atau generasi keempat dari KH Kholil Bangkalan ini, umat Islam wajib hukumnya untuk memperingati Maulid Nabi. Termasuk kegiatan Mau lid Nabi yang diperingati oleh pengurus, kader serta sim patisan P KS Bondowoso. ”Saya salut sekali terhadap pengurus PKS di Bondowoso yang mem per siapkan secara serius penye leng garaan Maulid Nabi,” kata nya.

KH Thoha Kholili berharap pe ngurus PKS dan kader serta

sim patisannya, dengan secara kon tinyu menyelenggarkan peri-nga tan Maulid Nabi. ”Bahkan, kami berharap, semua umat Is lam yang ada di Bondowoso, juga tempat lainnya, menyeleng-ga rakan peringatan Maulid Nabi Mu hammad,” ujarnya.

Karena Nabi Muhammad se-ba gai nabi terakhir adalah pem-ba wa ajaran agama Islam. Dan, sebagai umatnya, sambung KH Thaha Kholili, wajib untuk mem-pe ringati Maulid Nabi Mu ham-mad. Selain itu, KH Kholili yang per nah berguru kepada (alm)

Sayyid Al Maliki atau yang dikenal dengan sebutan Abuyya yang ber domisili di Mekah ini selalu menganjurkan untuk bersalawat dan memperingati Maulid Nabi Muhammad.!!!”Karena Maulid Nabi ini merupakan hari pence-ra han bagi umat Islam,” katanya.

Sementara itu, dalam acara ter sebut, hadir Ketua DPD PKS Bon dowoso Ir Yudi Kartika, Se-kre taris PKS Bondowoso Abdul-lah, serta beberapa anggota de wan dari PKS, diantaranya, Budi Hartono, Fathurosi, Jayus dan Abdul Majid. (eko/*)

SAFARI! Pendidikan secara ber kala tiap Senin dimanfaatkan ka langan pendidikan untuk cur-hat pada pemerintah daerah. Di depan Bupati Amin Said Hus-ni, Wabup Haris Son Haji, ketua DPRD Ahmad Dhofir dan Ka-dis pendik Hj Endang, kalangan guru mencurahkan semua uneg-unegnya.

Patyono misalnya. Guru SDN Da basah 1 Bondowoso ini me-nge luhkan parsel lebaran yang tiap tahun selalu berkurang, bu kan malah bertambah. ”Saya tahu kalau berkurang isinya ka-rena saya timbang lho, Pak,” selorohnya. Bupati, wakil bupati, ketua DPRD dan kadispendik tersenyum mendengar keluhan polos ini. Dia menyarankan, ka lau toh, ada parsel, isi lebih baik dari makanan produk lokal Bondowoso sendiri.

Sementara Baadi, yang me-wa kili guru-guru SLTP menge-luh kan 33 Guru Kinerja (sisa-sisa gu ru bantu dan kontrak yang be lum diangkat), yang sampai sekarang tak kunjung diangkat jadi PNS. ”Dulu jaman Pak Mas-hoed katanya akan dibantu, sam pai Pak Mashoed nggak ada (men jabat, Red), bantuan ikut nggak ada,” ujarnya, disambut tertawa seluruh guru. Karena itulah, dia berharap Bupati Bon-do woso sekarang ikut mengu-

sa hakan agar Guru Kinerja yang jumlahnya tersisa 33 ini segera bisa menjadi PNS.

Menimpali curhatan dari para guru ini, Bupati Amin Said Husni

hanya tersenyum kecil. ”Kalau nggak begini saya nggak tahu semua permasalahan kecil yang ada di semua tataran,” jawabnya.

Prinsipnya, dia sangat terbuka

de ngan semua usulan yang di-sam paikan. Khusus untuk parsel, sejak 2008 sebenarnya ada imbauan dari KPK bahwa PNS tidak boleh menerima parsel. Tapi, pemkab selalu mengu pa-ya kan agar parsel tetap ada. ”Isi parsel berkurang saja banyak yang komplain, apalagi kalau nggak ada sama sekali,” selo roh nya.

Karena itulah, pihaknya ber-sa ma DPRD Bondowoso men-si a sati parsel dari dana hibah. Tapi masalahnya, PNS tak boleh menerima dana hibah. Karena itu, parsel disiasati lagi lewat hi bah untuk tokoh masyarakat. Jadinya, parsel yang seharusnya untuk sekitar 11 ribu orang mem-beng kak menjadi sekitar 20 ribu orang. ”Karena untuk tokoh ma-syarakat, Pak RT dan pak RW juga dapat,” jelasnya.

Soal isi parsel yang mengu ta-ma kan produk lokal, ini usulan yang menarik. Tapi pihaknya perlu mengkaji agar tidak ber-ben turan dengan aturan.

Soal rekruitmen PNS baru, bu pati menjelaskan jika tahun 20102 ini pemerintah pusat tidak memperkenankan merekrut PNS baru. Karena mungkin di Bon dowoso sudah dianggap cu kup. ”Jadi solusi terakhir ba-rang kali harus tes CPNS jika peluang rekruitmen dibuka lagi,” katanya.!(hdi/*)

Setelah di kecamatan Pakem, giliran

Kecamatan Kota yang menjadi sasaran Safari

Pendidikan dalam rangka Sosialisasi

Kebijakan Pembangunan Pendidikan di Kabupaten

Bondowoso. Apa saja hasil yang diperoleh?

!PENDIDIKAN!menjadi prio-

ri tas utama pembangunan dae-rah di Bondowoso. Karena itu-lah, sektor ini menjadi pilihan serius bagi pemkab untuk di-geber habis-habisan. Tak heran, hampir separo anggaran yang diterima daerah dialokasikan untuk sektor pendidikan.

”Dari total APBD sekitar 985 mi-liar, 48 persen untuk pendidikan. Ini yang terbesar. Tapi kami me-maklumi. Sebab, untuk gaji pega-wai bersama sertifikasi saja sudah menghabiskan sekitar 300 miliar,” cetus Amin Said Husni, Bupati Bondowoso saat memberikan!stre-chingdalam forum yang dihadiri

kala ngan pendidikan dari empat kecamatan, yakni Kota, Tengga-rang, Tegalampel dan Taman Krocok di aula SMKN 4 Bondo-woso, pagi kemarin.

Nah, dengan alokasi yang sedemikian besar, bupati ber-harap dapat diikuti oleh pening-katan dedikasi dan profesiona-litas seluruh guru pendidik di semua tingkatan.

Pada 2012 ini, pihaknya juga menerima dana BOS baik dari

APBD provinsi maupun daerah sendiri. BOS dari provinsi un-tuk 4.400 anak, sedangkan yang dari Bondowoso untuk 1.379 anak. ”Ini yang untuk SMK. Be lum lagi untuk bea siswa,” tam bahnya.

Semua itu dilakukan pem kab Bondowoso, untuk mendorong kualitas pendidikan se cara umum yang memadai. Sebab, baginya pendidikan adalah upaya strat-egis dalam mening katkan kua-

li tas hidup masyarakat.Amin Said Husni menggambar-

kan, pada tiga tahun terakhir angka kemiskinan terus menu-run secara drastis. Pada awal-nya angka kemiskinan Bondo-woso berada di titik 19,5 per sen. Dalam sensus terbaru sekarang sudah turun menjadi 17,5 persen. ”Ini artinya, pemban-gunan (termasuk pendidi kan) selalu meningkat,” lanjut nya.

Namun pendidikan bukanlah satu-satunya faktor utama. Sek-tor ini harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai pula. Dua hal ini harus bersin-ergi, sehingga menghasilkan produk yang mumpuni.

Lebih khusus, bupati memberi-kan apresiasi pada sejumlah SMKI di Bondowoso. Sejauh ini total ada 35 SMK, yang 17 dianta ra nya sudah negeri. Dalam tem po dekat, juga akan ditambah satu SMK di kecamatan Sempol, yang khusus untuk kelistrikan atau perkebunan. SMK inilah yang ikut berperan menekan angka pengangguran di Bondowoso. Sebab, lulusan SMK lebih cepat terserap di la-pangan kerja.!(hdi/*)

Dari Safari Pendidikan Bupati Bondowoso di SMKN 4, Kemarin

Tekankan Peningkatan Profesionalisme Semua Guru

BondowosoBondowoso Kita

ISTIMEWA

BEA SISWA: Bupati Amin Said Husni menyerahkan bea siswa bagi pelajar, mulai TK, SD sampai siswa SMA yang berprestasi.

Ajang Curhat Bagi Para Guru

PENGURUS BARU: Di sela-sela acara, Bupati Amin Said Husni melan-tik pe ngurus Dewan Pendidikan Bondowoso periode 2012-2017.

ISTIMEWA

KARYA SISWA: Bupati menyempatkan diri menengok kreativitas siswa SMK di bidang teknologi.

ISTIMEWA

EKO SAPUTRO/RJ

ISI ACARA: KH Thaha Kholili saat memberikan tausiyah terkait Maulid Nabi bersama pengurus PKS Bondowoso.

DPD PKS Peringati Maulid Nabi Muhammad

BONDOWOSO -!Informasi tewasnya seorang pencinta alam (PA) yang naik ke Gunung Argo-puro Situbondo kemarin malam sekitar pukul 22.00 membuat sejumlah mahasiswa Universitas Bondowoso (Unibo) waswas. Pasal nya, dua anggota PA Gema Mahapeta Unibo ikut dalam rom bongan yang berjumlah 16 pendaki tersebut.

Namun belakangan diketahui, dua mahasiswa Unibo yang ter li bat dalam pendakian terse-but selamat. Kemarin, mereka te lah tiba di Bondowoso dalam ke adaan sehat. Dua anggota Gema Mahapeta Unibo yang se lamat tersebut adalah Mu-ham mad Arif (Menceng) dan Fitria Indasyah (Pellem).

Menurut Menceng, pendakian ke puncak Argopuro yang di-mu lai dari Bermi pada 31 Januari ter sebut memang cukup berat. Sejak hari pertama, cuaca buruk selalu menyambut. “Selain hu-jan nya cukup deras, kabut juga cukup tebal. Itu terjadi di setiap kita!ngecamp,” ujarnya.

Perjalanan muncak kian berat saat memasuki hari kedua. Di sekitar!aeng kinnik,!memasuki hari ketiga, Zainul Arifin (Kocor), salah seorang anggota PA dari Probolinggo dalam kondisi tu-buhnya lemas. Bahkan dari tem pat tersebut menuju pos

BONDOWOSO! – Pengua-saan!soft skill!dewasa ini memang sa ngat dibutuhkan sebagai pe-me nuhan kebutuhan pada dunia ker ja. Untuk pendidikan di Indo-ne sia, sekolah menengah keju-ru an adalah salah satu cara dalam mencapai sumber daya manusia yang punya keterampilan (soft skill).

Di Bondowoso, SMK 1 Tamanan meru pakan salah satu contoh yang mampu menghasilkan produk dan sumber daya manu-sia yang memiliki keterampilan.

Batik Tamanan. Sampai-sampai ba nyak orang!familiar!mengenal sekolah ini dengan batiknya.

Jurusan Kriya Textil yang me-naungi program pembuatan batik di sekolah ini. Tiga jenis batik diproduksi di sini. Batik Tulis, Cap, dan Printing. Motif batiknya juga dibuat berdasarkan kelokalan daerah.

Ketela pohon dan strawberry mi sal nya. Lembaran-lembaran kain batik yang diproduksi di SMK yang berlokasi di Kecamatan Ta manan Bondowoso ini, me-

mang sengaja diproduksi dengan motif-motif tersebut agar juga men cerminkan kelokalannya.

Moh Hamka, kepala Sekolah SMK 1 Tamanan mengungkapkan batiknya sudah mulai dikenal orang. Tak hanya di lokal Bon-do woso dan Jember saja, namun juga dikenal di beberapa daerah di Indonesia.

“Beberapa waktu lalu ada rombongan dari or ganisasi gereja dari Papua datang ke sini dan sempat memborong batik,” ujar Moh. Hamka. (mac/c1/hdi)

Dua Mahasiswa Unibo Selamat

Cisentor, dia sudah harus di-tan du. “Proses itu yang membuat perjalanan lama. Akhirnya kami dikira tersesat,” Ujarnya.

Sesampainya di Cisentor, tepat-nya pada hari keempat, kondisi Kocor kian parah. Pada pagi ha rinya, dia sempat mau ikut naik ke puncak, namun oleh be berapa anggota lainnya tidak diperbolehkan. Dan benar saja,

dalam beberapa waktu ke depan, dia pun mengembuskan napas terakhir.

“Setelah itu, saya dan beberapa te man turun terlebih dahulu ke Baderan. Kita cari bantuan,” jelas Menceng. Setelah sampai di Pos Baderan itulah, kabar akan te-wasnya Zainul Arifin ini me-nye bar. Setelah mendapatkan pertolongan dari tim SAR, korban

kemudian ditandu turun dari Cisentor menuju Bermi. Jasad korban tiba kemarin di Desa Baderan.

Dia memastikan meski di han-tam cuaca buruk, namun seluruh anggota! ! lainnya akhirnya berhasil turun dengan selamat. Termasuk juga Fitria Indasyah (Pellem), rekannya di Gema Ma ha peta Unibo. (esb/c1/hdi)

ARIMACS WILANDER/ RJ

ANGKAT KONTEN LOKAL: Batik Tamanan makin dikenal orang. Tak hanya di lokal Bondowoso dan Jember saja, namun juga dikenal di beberapa daerah di Indonesia.

Pernah Diborong Orang Papua

Page 4: 7 Februari 2012

SELASA 7 FEBRUARI TAHUN 201228 OLAHRAGA

Lek San Jelang Jamu PSMP pada 9 Februari NantiJEMBER- Pelatih Santoso

Pribadi harus memutar otak lebih keras setelah Persid di-tahan imbang 1-1 oleh tamu-nya Perssin Sinjai di kandang sendiri pada Jumat (3/2) sore lalu. Karena, menyong-song laga kandang menjamu PSMP Mo-jokerto pada 9 Febru-ari nanti, Persid bukan hanya terancam tidak diperkuat pemain pilar lini belakang Titus Jhonson Junior saja.

Lebih dari itu, Lek San –panggilan akrab Santoso Pribadi- juga dipusingkan den-gan kondisi dua bomber Persid Iswanto dan Ibnu Suhandak. Penyebabnya, dua pemain pilar di lini depan skuad Macan San-gar –julukan fanatik Persid-, itu kini mengantongi satu kartu kuning. Pelatih asli Jember, ini khawatir jika Iswanto dan Ibnu Suhadak tidak dapat mengen-dalikan emosi, terkena kartu kuning lagi saat menjamu PSMP pada 9 Feruari nanti.

Jika hal itu yang terjadi, menu-rut Lek San, Iswanto dan Ibnu Suhadak dipastikan tidak di-perkenankan memperkuat Persid dalam sekali pertandin-gan. Padahal, setelah menjamu PSMP pada 9 Februari nanti, pasukan Macan Sangar masih melakoni laga kandang melawan Persigo Gorontalo di Stadion Notohadinegoro Kreongan

pada 16 Februari nanti. ”Kon-disi Iswanto dan Ibnu Suhadak yang telah menerima satu kar-tu kuning, itu yang saya kha-watirkan,” katanya.

Kekhawatirkan Lek San me-mang masuk akal. Selama, ini duet Iswanto-Ibnu Suhadak menjadi pilihan pertama Lek San di lini depan Persid. Bahkan, kekompakan dua bomber asli Jember, itu tidak bisa ditandingi

stok pemain depan yang dimiliki Persid. ”Makan-ya, saya khawatir den-gan Iswanto dan Ibnu Suhadak. Kalau sam-pai terkena kartu kun-ing lagi saat menjamu PSMP pada 9 Febru-

ari nanti, keduanya absen saat Persid menjamu Persigo

Gorontalo pada 16 Februari nanti,” jelasnya.

Karena itu, menjamu PSMP di kandang sendiri pada 9 Feb-ruari nanti, Lek San berharap Iswanto dan Ibnu Suhadak bisa mengendalikan emosi. Namun, keduanya tetap harus tampil ngotot dan ngeyel untuk mencetak gol. Mengingat, tampil di kandang sendiri, kedua pe-main harus bermain ngotot untuk mencetak gol. ”Untuk itu, saya berharap Iswanto dan Ibnu Suhadak harus mengen-dalikan emosi agar bisa terus memperkuat Persid. Karena, Iswanto dan Ibnu Suhadak adalah pemain inti Persid di lini depan,” kata Lek San.

Iswanto dan Ibnu Suhadak menerima kartu kuning saat Persid ditahan imbang 1-1 Pers-sin Sinjai dalam laga kelima putaran pertama grup II DU LI

2011-2012 pada 3 Januari lalu. Keduanya melalukan pelang-garan keras pada pemain Pers-

sin. Itu terjadi karena Iswanto dan Ibnu Suhadak terpancing aksi pemain Perssin yang sering

mengulur-ulur waktu. ”Karena itu, meski sudah menerima satu kartu kuning, Iswanto dan

Ibnu Suhadak harus tetap me-mainkan ciri khas permainan-nya di lini depan dan tidak

mmbuat kesalahan yang tidak perlu yang dapat merugikan tim,” tutur Lek San. (ido)

HERU PUTRANTO/RJ

KENDALIKAN EMOSI : Dua striker Persid Ibnu Suhadak (kiri) dan Iswanto (kanan) yang menerima satu kartu kuning diharapkan tidak dapat kartu kuning lagi.

Khawatirkan Iswanto – Ibnu Suhadak

JEMBER- Insan tinju amatir di Jember bersemangat untuk membangkitkan prestasi petin-ju amatir. Buktinya, meski kepen-gurusan Pengkab Pertina Jem-ber periode 2012-2016 pimpinan ketua baru, H. Heru Santoso belum terbentuk, mereka san-gat serius menggali potensi petinju muda amatir di Jember.

Ardian ’Óki’!Wijaya mantan petinju amatir Jember mengata-kan, insan tinju amatir di Jember, saat ini berkomitmen untuk menggali petinju muda. Mereka ingin membangkitkan kembali prestasi tinju amatir Jember den-gan menjaring petinju muda dari tingkat sekolah. ’’Ibarat orang, tinju amatir Jember sudah ter-lalu lama tidur. Setelah terpilih ketua baru Pengkab Pertina Jem-ber, maka mulai sekarang ini waktunya tinju amatir Jember bangkit lagi,!’’ kata Oki.

Apalagi, lanjut mantan petinju Puslatda Pertina Jatim tersebut, potensi tinju amatir yang dimi-liki Jember cukup besar untuk meraih prestasi. Sebab, bibit-bibit petinju muda amatir di Jember cukup banyak. Tapi say-angnya, mereka selama ini belum digarap maksimal. ”Kondisi itu membuat insan tinju amatir di Jember, yang mayoritas mantan petinju amatir dan profesional, sekarang serius menggali petin-ju muda amatir,” terangnya.

Oki juga menegaskan, meski

terkendala anggaran, insan tinju amatir tetap komitmen mengek-siskan tinju amatir di Jember. Mereka juga menggali dan mel-atih sendiri petinju muda amat-irnya dengan fasilitas dan pera-latan seadanya. ”Karena, mereka ingin tinju amatir Jember ber-prestasi lagi seperti tahun 2000-an ke bawah dan disegani daerah lain di Jatim maupun Indonesia,” tegasnya.

Dengan Ketua Pengkab Per-tina Jember baru, Oki berharap pembinaan petinju amatir lebih maju. Petinju-petinju am-atir Jember tidak terkendala

dana, untuk mengikuti kejuara-an dan kegiatan pembinaan di sasana tinju masing-masing.

Sesepuh tinju amatir Jember Slamet Adinoto mengatakan, pada 2000 ke bawah, petinju-petinju amatir Jember sering meng-

harumkan Jember di tingkat Jatim, nasional, dan internasional. Tapi, karena kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah, khusus-nya KONI Jember, membuat prestasi tinju amatir Jember cukup lama tidak terdengar. (ido)

Serius Gali Petinju AmatirJEMBER- Misi ganda diusung Jember United

(JU) dalam melakoni laga uji coba selama dua hari di Sumenep Madura. Tim proyeksi Kompetisi Sepak Bola Amatir PSSI Divisi III Jatim 2012, tak hanya untuk mengasah kemampuan pemain dan mengintip peta kekuatan calon saja. Tapi, JU juga melakukan gerilya memburu pemain baru berkualitas dari luar Jember.

Perburuan pemain baru, ini karena adanya ketentuan baru umur pemain yang berlaga pada Divisi III Jatim tahun ini. Awalnya, PSSI Jatim memutuskan memakai pemain kelompok umur (KU)-19 atau maksimal kelahiran 1Januari 1993. Tapi, mendekati pelaksanaan kompetisi, diubah pemain KU-21 atau maksimal kelahiran 1991. ”Karena itu, dalam dua laga uji coba di Madura, kami sempatkan mencari beberapa pemain baru kelahiran 1991,” kata Zaenuri pelatih JU kemarin.

Hingga kini, JU masih belum mendapatkan pemain baru usia maksimal 21 tahun itu. Namun,

tim yang dimanajeri Sirajuddin, ini tidak patah semangat melakukan perburuan pemain baru usia maksimal 21 tahun tersebut. ”Karena, sudah ada pemilik klub di luar Jember seperti Surabaya menawarkan pemain kelahiran 1991 untuk memperkuat JU,” ujar Zaenuri.

Mantan asisten pelatih Persid Divisi I Nasional, ini menambahkan, pemain baru maksimal kelahiran 1991 yag dibutuhkan JU untuk mengarungi Divisi III Jatim 2012 tidak banyak. Melihat performa tim yang cukup menjanjikan, dia memperkirakan JU hanya membutuhkan tidak lebih dari empat pemain baru maksimal kelahiran 1991. ”Empat pemain baru kelahiran 1991, itu untuk posisi depan, gelandang, dan belakang,” terangnya.

Karena itu, menurut Zaenuri, JU tidak bakalan merekrut pemain baru kelahiran 1991 yang kemampuannya sama dengan pemain yang ada sekarang. (ido)

GUIDO SAPHAN/RJ

PEDULI TINJU AMATIR : Mantan petinju amatir dan profesional Jember, Sugeng (kiri) melatih petinju muda amatir di sasana tinjunya dengan fasilitas serba terbatas.

JU Masih Gerilya Amunisi

Page 5: 7 Februari 2012

RADAR JEMBER �• Selasa 7 Februari 2012 33BANYUWANGI - SITUBONDO

RUMAHJEMBER

Jual Rumah Jl Kertanegara XII/193 SHM. LT/LB 468/240 Hub: 7703399 / 088803627911

Jual Rmh SHM, L=280m2, Tepi Jln (Co cok Utk Usaha) Jl. KH Shidiq 52 Jbr H: 08 179 68 4821

J R LT 1677m2 LB350m2 Jl Dharmawangsa G Putra 27 T Talun Hp: 082145457284

Djl Rmh Mwh Pusat Kota HGB LT 759 LB261 Murah. 1,7M Bs Cicil Garansi Buyback Dpt Pasif Income 225Jt H. 03317186278

Dijual Rmh Kost 8 Kmr 2lt Blk c6/4 Mellenia Dkt Kmps Stain Hub 085746629285

Jual Rmh+Gdg+Jemuran, L.3500m2,SHM, Glundengan-Balung Hb: 08883369596

J Cpt Rmh Griya Mangli Blok C1 LT 150m & Blok EF5 LT 102m Hub. 085258664433

Dikont Rmh Perum Gn Batu Blok BB/12D 3KT,2KM+Perabot, AC+Kulkas Hub. 7814848 / 9292555. Tp Perantara, Min 2Th

Rmh 2Lt 14x21,6KT,3KM,3Grs,Pck Kahuripan 4 Kebonsari, 1.125M 085335550510/5251223

Jual Rmh Lgsg P�’beli Panjaitan 8/107 LS550m2 2Lt 2200W Hub 081914713387

Dijual Rmh Kost Tnp Perantara Jl Kalimantan II/A2 hub 081358358331

TANAHJEMBER

J.Tnh+rmh bxk waletx SHM LT16OOM2 hrg nego. KEBAMAN SRONO.Hub.Redy 085330843627

Tnh, SHM, 260m2, 750Rb/m2, Nego, Lks Sekitar Kampus, Jl Semeru Bukit Cemara, TP Hub: 0331-7949921

TANAHTnh BU SHM A 2555m2 M Yamin Ajg-Gdg B +/-750m2 SParman IV-Cluster C 1875m2 Taman Anggrek Tp-Jln-Ruko 03313096896

Jual Cpt Tnh LS1500m2 Mahoni 160Bt&Umr 6th. Hub: 3567627/085859027619

Tnh Jual Cpt BU SHM Luas 1725m2 Pinggir Jln. Jl: Slamet Riyadi - Baratan (Seblm Pom Bensin) Hub: 03317774455

Dijual Tanah+Pohon L1500m2, 120Jt, Pakusari Hub: 081333440267/0331-3582403

Oper Kredit 6Th X 355rb/bl Gor Kaliwates T/B 184/36 85Jt Hub 08121780925 TP

Jual Tanah Kav Siap Bangun Di Perum Mandiri Land Roxy. Stok Banyak. Murah, Hub Kantor FF4 No 1 Telp 085236217421

Dijual Kavling Siap Bangun Lokasi Jl Jawa IV Depan FE-UNEJ Hanya 10 Kav ling Area Kost2an Hub: 0331-7185000 / 08124919833

BONDOWOSOJual: Kbn Sengon 1000Phn,U5th,SHM,L.26 00 m2 Gg. Malabar Bdws, 160JT, 08523 68 5 1 058

TOKO / RUKOJEMBER

Dijual Cpt Turun Hrg Toko+Rumah, SHM,LT :352m2,LB:504m2. Jl. Letj Suprapto 91 Jbr, Hrg 1,55M; Pas H: 0331-3500706/087757888008

Dikontrakan Toko, L=5x11m2,Lokasi Jln Basuki Rahmat (Dpn Blk) Jbr H: 081330107960

Dikontrakan Ruko Dua Lantai Panjang 25meter. Jl Darmawangsa Kota Jember Oper Kontrak Murah-Murah Satu Setengah Tahun Cepat Tanpa Perantara Tempat Strategis, Cocok Buat Usaha Apapun. Hub: 081231712626

JEMBER

Dijual MURAH Ruko SHM LT 61 m2, LB 153 m2 (2,5 lantai) di Jalan Karimata pinggir jalan. Hub 081 336308095 - 081 559805050

OTOMOTIFMOBILJEMBER

Nissan Grnd Livina,X-Trail,Juke,March. Hub: Galih 081913333322 / 03317888899

Jual Mbl Kijang LGX 2004,Hitam,Plat P, BPKB/STNK An Sdri Hb: 0813315654 90

Dijual Fortuner G Diesel Th 2010 Bln 12 Manual. Hitam Istimewa Tgn 1. Pajak Baru. P999KG Hub: 0331.3544447-081559763000

Jual Mobil Mits New T120SS, L300, Colt Diesel & Fuso, Hub: Fendy 081336495825

Jual Suzuki New Aerio, 2004 Akhir. Brg Istimewa, Hub: 081937521171

Dijual Honda Cielo �‘95, Hijau Metalik Nopol P Jbr, Brg Istimewa Hb: 0331-3500706

Dijual H.Avega Matic �‘07, Istw, Type Sg, Htm, Km 30Rb, Pjk Panjang Hb: 085859587333

C2C Financing, Fasilitas Kredit Mobil Bekas dari perorangan Call: 3613840 - 08123248657

Starlet Bakpao �‘90: AC,Tape, Pwr Window, Pwr Stering/081803536456/03319155566

MOBILJual Corolla All New �‘Th 96, Hijau Met Siap Pakai No Pjng 64Jt 085267093614

All New Avanza Innova Fortuner Yaris Vios DP/Angs Ringan Proses Cepat dan Mudah Hub 081332230435 Pesan Segera!

Jual Mobil Hyundai Th.96 Silver Kondisi Siap Pakai Rp. 44 Jt. Hub. 081937573399 / 081336677199

Jual Atoz 2001 Silver & Atoz Biru 2004 & Zebra Merah 86 Istw Hub 7813290

Genio 92, Abu Metalik Nopol P Tnp Perantara 03317278888

Dijual: Hyu Atoz �‘01 Biru R/T, AC, Pajak Baru, 65Jt Nego Hub: 081336231980

Dptkan DP 15Jtan Ang 2Jtan Dr Suzuki UMC Jbr Hub. Ade 3071689 / 081233005844

Promo Daihatsu Tahun Baru New Xenia Terios,Granmax,Luxio,Sirion DP 20 Jt-an/Angs 2 Jt-an,Proses Cpt,Lgs Krm Hub:Faris Daihatsu03314180860,081249561681,085649720836,Pesan Skr Juga!

Dijual Mitsubishi Colt Diesel 125PS Thn 2010 Hub Dhanny (3598888)

Nissan Grand Livina 1,5XV MT 2008 Abu2 Tg 1 Nopol P Hub: 081329032271

Dana Cepat, Bunga Ringan. Jaminan BPKB Mobil. Hub: 085 258 259 990

Dijual Toyota vios G�’ 07, TRD Ltd edi tion silver mtlk KM35rb original. Hub. 085655575757

ANEKA KEBUTUHANELEKTRONIK

Cari Monitor/CPU Rsk=50Rb,Ma therbot Rsk-=10rb,HDD,TV,AC,Koran Bks. Antacom 085 73636229 / 0331-3188339. Jl Karimata 192 Jbr

Antacom 2.Cbg Ambulu T. 08568616033.Beli/Cri CPU/Monitor Rsk=40Rb,Servis,Trm TT,Obral Mon 15�”=175Rb,LCD=395Rb

BENGKEL LASTerima Pembuatan �“Pagar, Kanopi, Neon Box, Teralis�” Kualitas Terjamin Hub: 082140666551

LOWONGANLUMAJANG

Dibutuhkan Sgra marketing, wanita brpnampilan mnarik. Dtg Lgsg + Lamrn ke TSH Mobil, Jl. Imam Bonjol 36A.

RUPA-RUPAJEMBER

Terapi Alami Tusuk Jarum Sgl Penyt Strok, Nyeri2, S.Kepala,K.Manis,Tumor,Dll.Konsl Gratis 03317758700

Obat Telat Bulan, Anda Telat ? Produk Import (RU486Pil) u/ Telat Bln Djmn Lncr Amn&Bgaransi, Hub:Apt.SINAR FARMA Jl. Ampera 88b Sby, 081250950888 Garansi Luar Kota Obat di Pakai Baru di Lunasi.

RUPA-RUPAJual Ayam Serama/Ayam Malaysia Dewasa, Remaja, Anak. 081803536456/9155566

Depo Air Isi Ulang 8 Jt.an. J.Tandon Air: Aquafresh 5300L/1,98Jt;2200L/1,25Jt.Telp: 0818337069/(031)70224111 Web: www.aquafresh.co.id

Terima Rancang-Bangun Arsitektur & Kontruksi,Gbr 2D/3D Hub 0331 3454674

BONDOWOSOJual: Bibit Buah Unggul Bergaransi. Jl Kironggo 12B/ Blk SD Sekarputih 2 Bdw 085330716358

KEHILANGANSTNKB NPP5187MZ NKMH1JBB11X9K 085913 NSJBB1E1087489 An Muhammad YuliantoSTNKB NPP4390PR NKMH35TL0067 K707409 NS5TL705159 An Gunawan

STNK Mobil Pick Up Thn 1978 NPP8561Q NKT120100619 NS212589 An Suyitno

PROPERTI

PEMBERITAHUAN !!!Sehubungan makin maraknya aksi penipuan

yang memanfaatkan iklan jitu di koran Radar Jember kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Jember untuk waspada dan berhati-hati. Bila anda menerima telepon dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Jember maka segera konfirmasi ke Radar Jember (0331) 483545.

Radar Jember tidak bertanggung jawab atas semua transaksi yang terjadi selain pamasangan iklan baris secara resmi di Radar Jember

Terima kasih atas kerjasama dan kepercayaannya

TtdBagian Iklan

BANYUWANGI - Kebobrokan pe-nge lolaan keuangan PT Pelayaran Ba nyuwangi Sejati (PBS) mulai ter-bong kar. Perusahaan yang mengelola dua kapal milik Pemkab Banyuwangi itu dilaporkan ke polisi, karena me-mark up gaji karyawan sekitar Rp 170 juta.

Dalam laporannya ke Polsek KP3 Tan jung Wangi, terjadi dugaan penye-le wengan dana perusahaan pada ta hun 2010 lalu. Modusnya, me ng-ge lembungkan pembayaran gaji kar-yawan selama delapan bulan.

Perusahaan patungan pemerintah daerah dengan swasta tersebut me-mi liki karyawan sekitar 116 orang. Se tiap bulan, perusahaan tersebut membayar gaji karyawan sekitar Rp 332 juta.

Anggaran sebesar Rp 332 juta itu di bayarkan untuk gaji karyawan pada semua tingkatan. Mulai pembayaran gaji direktur hingga karyawan yang paling rendah.

Dalam perjalanannya, anggaran pem bayaran gaji itu tiba-tiba mem-beng kak menjadi Rp 370 juta setiap

bulan. Selama tenggang waktu delapan bulan, dana hasil penggelembungan gaji yang terkumpul sekitar Rp 170 juta. Mark up anggaran gaji karyawan itu dilakukan pada rentang waktu April hingga November 2010 lalu.

Dugaan mark up gaji karyawan ter-sebut baru diketahui sekitar bulan No vember 2010. Ini terjadi, setelah peru sahaan sempat kesulitan untuk membayarkan gaji karyawan. “Setelah dilakukan pengecekan ulang, diketahui terjadi mark up gaji yang nilainya pulu han juta setiap bulannya,” ujar

sumber tepercaya koran ini yang meno lak disebutkan identitasnya.

Awalnya, kasus mark up gaji karyawan ini disimpan rapat-rapat agar tidak terkuak ke publik. Namun setelah dilakukan perombakan direksi, akhir-n ya kasus itu terbongkar dan langsung di laporkan ke polisi untuk proses hukum.

Kapolsek KP3 Tanjung Wangi AKP Ju madi membenarkan adanya penga-duan dugaan penyelewengan keuangan PT PBS pada tahun 2010. Atas penga-duan itu, pihaknya langsung melakukan

pe nyelidikan untuk menindaklanjuti pe ngaduan tersebut.

Penyidik Polsek KP3 Tanjung Wangi sudah dua kali melakukan gelar perkara atas pengaduan tersebut. Gelar perkara dilakukan pada Jumat dan Senin kemarin (6/2) dalam rangka mening-kat kan penyelidikan pada penyidikan. “Sekarang, kita baru pada tahap penyelidikan belum sampai pada tahap penyidik,” ujar AKP Jumadi.

Jika dalam penyidikan ditemukan un sur pidananya yang cukup, lanjut Ju madi, maka pihaknya akan me-

ning katkan pada proses penyidikan. Lalu bagaimana peluangnya? “Kita belum bisa memastikan, tapi kalau ada kerugiannya jelas ada pelanggaran hukumnya,” tegas Jumadi.

Sementara itu, Direktur Utama PT PBS Wahyudi SE membenarkan keja di an itu. Hanya saja, Wahyudi menolak untuk memberikan penjelasan soal dugaan mark up gaji tersebut. “Biarkan aparat penegak hukum yang menye le saikan kasus itu. Kalau unsur pelang ga ran hukum, biar aparat yang menye le saikan,” ujarnya singkat. (afi/bay/jpnn)

CLURING – Tindakan kriminal bisa menimpa siapa saja. Per-s o nil polisi pun bisa menjadi sasaran kejahatan. Seperti di-alami KD, seorang anggota korps baju cokelat yang bertugas di Polsek Srono. Seragam dinas dan jaket personel polisi ber-pang kat Aiptu!tersebut hilang digon dol orang tidak dikenal Minggu kemarin (5/2).

Informasi yang dihimpun jpnn, kala itu korban meletakkan sera-gamnya pada tempat jemuran di belakang rumahnya di Dusun Ke bonsari, Desa Benculuk, Keca-ma tan Cluring. Korban baru me ngetahui seragam dinasnya hilang saat akan berangkat dinas.

Sumber tadi menambahkan,

pe laku diperkirakan masuk ke rumah korban dengan cara me-manjat pagar di belakang rumah yang berbatasan dengan areal persawahan. “Pak KD bahkan me nelepon rekannya sesama ang gota Polsek Srono dan mem-be ritahukan seragamnya hilang,” ujarnya seraya mewanti-wanti namanya untuk tidak dikorankan.

Kasak-kusuk pencurian yang me nimpa personil polisi tersebut dengan cepat beredar di masya-rakat. Bahkan, aparat Polsek Clu ring langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Namun sayang, korban enggan melapor secara resmi.

Dikonfirmasi di Mapolsek Srono ke marin (6/2), KD tidak

menampik pakaian miliknya hilang. Meski begitu, dia mem-ban tah kabar seragam dinasnya yang digondol maling. “Hanya jaket kok,” ujarnya singkat seraya tersenyum.

Perkataan KD dikuatkan oleh ke terangan Kapolsek Cluring, AKP Agung Setyobudi. Menurut Kapolsek Agung, barang yang hilang di rumah rekan sejawatnya ter sebut hanya sebuah jaket.

“Bu kan seragam tapi jaket. Saat itu, korban meletakkan jaketnya di tempat jemuran depan rumah. Mungkin saja pelaku tertarik dengan jaket tersebut, lalu meng-am b ilnya. Jadi, rumah korban tidak dibobol,” terangnya.(sgt/bay/jpnn)

SITUBONDO- Teka-teki penye-bab kematian Zainal Arifin, ma hasiswa yang melakukan pen dakian ke Gunung Argopuro sedikit terungkap. Kondisi remaja 21 tahun tersebut kian tak ter-tolong karena tak mau mengon-sumsi makanan dan obat.

Akhirnya Sabtu (4/2), ma ha-siswa Fakultas Tarbiyah Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo tersebut menghembuskan nafas ter akhir-nya. “Teman-temannya sudah mem berikan obat, makanan hing ga susu, namun korban ti-dak mau. Sejak kecil, korban ka tanya memang tak mau minum obat,” terang Lukman Habsi, Ke tua Brigade Penolong Pramuka Si tubondo yang terjun ke lokasi.

Kata Lukman, ketua atau orang yang paling senior dalam rom-bo ngan pendakian tersebut se harusnya tahu langkah-lang-kah yang harus diambil, terutama untuk menyelamatkan nyawa. “Misalnya dengan tegas menolak keikutsertaan Zainal Arifin kare-

na sejak mau berangkat kon di-sinya memang tidak begitu fit. Apalagi sudah ada larangan naik ke puncak,” imbuhnya.

Mereka mulai men daki dari Bre mi pada Rabu (1/2) pukul 12.00. keesokan hari nya, kamis (2/2) kondisi Zai nul sudah drop. Meski de mi kian perjalanan tetap saja di lanjutkan. Jumat malam (3/2) me re ka bermalam di

Cisentor. “Se harusnya mereka balik, tak perlu mendaki lagi,” ungkapnya. Sabtu pagi (4/2) sekitar pukul 06.00, sebanyak 13 mahasiswa tetap melanjutkan perjalanan menuju puncak Rengganis. Karena kondisinya kian mengkhawatirkan, Zainul ditinggal di Cisentor ditemani dua temannya, Jainul Abai dan Indasah. (pri/jpnn)

Gaji Karyawan PT PBS Di-Mark-Up

Seragam Polisi Digondol Maling

Kondisi Drop, Tetap Mendaki

ISTIMEWA

BERAKHIR TRAGIS: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Fatarpa setelah berhasil dievakuasi oleh tim penolong Ahad (05/02), kemarin.

BANYUWANGI - Banyaknya jalan nasional yang berlubang dan memakan korban jiwa, mem buat jengkel warga di Keca-ma tan Kalibaru. Mereka me-lam piaskan kemarahannya, dengan menanam pohon pisang di sepanjang jalan tersebut, ke-marin pagi (6/2).

Pantauan koran ini me nye but-kan, aksi tanam pohon pisang di sepanjang jalan raya tersebut dilakukan para pemuda, mulai pukul 10.00. Diawali dari jalur lereng Gunung Kumitir menuju arah timur perbatasan Keca ma-tan Kalibaru dan Glenmore. Ja-

raknya sekitar 10 kilometer lebih.Sambil mengendarai kendaraan

roda empat dan roda dua, mereka mem bawa peralatan pertanian dan pohon pisang. Setiap melihat jalan yang berlubang, para pemu-da berhenti, lalu menanaminya dengan pohon pisang.

Kontan saja, aksi tersebut me-ngun dang perhatian warga lain-nya. Bahkan semakin siang, jumlah massa yang ikut aksi itu semakin bertambah. Massa terus bergerak menuju arah timur per batasan Kalibaru dan Glen-mo re. Diperkirakan sekitar se-ra tus orang turun ke jalan.

Ivan, koordinator pemuda Kali baru mengatakan, aksi ter-se but sebenarnya akan dilakukan Jum at (3/2) lalu. Namun waktu itu, aksi tersebut batal dilakukan, karena jalan sisi timur perbatasan Kecamatan Glenmore, diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Jawa Timur. Anehnya, sesal dia, ke-esok an harinya perbaikan jalan tidak dilanjutkan oleh Dinas Bina Marga Jawa Timur. “Se-hing ga tadi ini (kemarin pagi, Red) secara spontan, warga la-ng sung menanam pohon pisang di jalan,” tuturnya kemarin siang.

Ivan menambahkan, aksi tanam

pohon pisang tersebut dilakukan, ka rena warga geram dengan ba-nyaknya jalan rusak. Sebab, ham-pir setiap hari selalu ada ke celakaan lalu lintas. Bahkan beberapa hari lalu, seorang siswa SMA meninggal dunia, karena mengalami kece-la kaan lalu lintas ketika berusaha menghindari lubang jalan. “Dia (korban, Red) dikubur sekalian dengan helm nya, karena kepalanya pecah,” sesalnya.

Ivan berharap, aksi protes yang di lakukan warga dengan cara menanam pohon pisang tersebut, bisa mengundang perhatian dari pemerintah. (azi/irw/jpnn)

ABDUL AZIZ/RADAR BANYUWANGI/JPNN

JENGKEL: Puluhan warga Kalibaru menanam pohon pisang di tengah jalan sepanjang 10 kilometer, kemarin.

Tanam Pisang Sejauh 10 Km

Page 6: 7 Februari 2012

EKONOMI BISNIS RADAR JEMBER �• Selasa 7 Februari 201234

Gabungdi Sini Aja

�’�’Tempat di :

Pendaftaran :

Tempat Pendaftaran :Siswa PAUD TK SD & sederajat

�’�’seharimenjad

iMINI HOSPITAL RS Bina Sehat28 Januari 2012

Rp. 40.000,- (Pengantar Bahasa Indonesia)Rp. 60.000,- (Pengantar Bahasa Inggris)

di RADAR JEMBER, Jl. Ahmad Yani No. 99Buruan peserta terbatas

Jl. HOS Cokroaminoto 34 Jember telp. 7715757 Jl. Suprapto 81

Kebonsari Jember

DINAS PENDIDIKANKABUPATEN JEMBER

DINASPENDIDIKANKABUPATENJEMBER

MUMBULSARI - Selama musim hujan ini, Sungai Bedadung yang mem belah kota Jember kerap kali meluap. Salah satu yang men dapat berkah dari luapan Sungai Bedadung ini adalah para penambang pasir. Sebab, saat terjadi luapan, kerap kali arus sungai membawa serta pa sir dari puncak pegunungan ke aliran sungai, sehingga pasir banyak melimpah.

Hal ini disampaikan Mu ham-mad Imron, salah seorang man-dor penambang pasir di Desa Lengkong, Kecamatan Mum-bul sari. Dalam sehari, saat musim hu jan seperti ini, dia bisa me-ngum pulkan lebih dari dua truk

pasir dan empat pikap pasir. Untuk satu truk pasir, dia me-ma tok harga Rp 100 ribu, se-dang kan untuk satu pikap pasir di hargai Rp 50 ribu. “Kalau mu-sim hujan semacam ini, kualitas pasir dari gunung itu bagus. Hitam pekat dan batuannya sedikit,” katanya.

Menurut Imron, begitu ia disa-pa, dirinya sudah menjadi pe-nam bang pasir sejak delapan tahun lalu. Dalam kesehariannya, dia dibantu empat rekannya yang bekerja mencari pasir dari dasar sungai untuk kemudian di angkut ke atas truk. “Mereka biasanya per orang dapat Rp 15 ribu - Rp 20 ribu per orang untuk

tiap satu truknya,” ujarnya.Pasir dari Mumbulsari ini ba-

nyak dicari saat penggarapan ba ngunan dan proyek daerah. Biasanya saat pemkab melakukan renovasi bangunan atau proyek pembangunan sekolah. Saat itulah, dia merasakan berkah karena banyak pesanan pasir.

Dalam sehari, dia bisa men-da patkan pesanan empat truk pasir. “Sekarang kan banyak pro yek renovasi sekolah. Kami da pat pesanan banyak untuk itu. Biasanya, sehari bisa dapat Rp 100 ribu seorang,” tuturnya.

Namun pesanan semacam ini tak setiap hari dialami. Jika pem-kab tak ada proyek pembangunan,

bia sanya sak-sak pasir dibiarkan mengonggok di pinggir sungai. “Musim hujan itu banyak pasir. Tapi pesanan sedikit. Sedangkan kalau kemarau, banyak yang mem bangun, tapi pasirnya se-dikit, ” katanya.

Dijelaskan, setiap musim hujan, harga pasir memang lebih murah dibandingkan dengan musim kemarau. Hal ini karena produksi dan ketersediaan pasir yang ba nyak. Sedangkan di musim ke marau, stok pasir sedikit. “Kita tak bisa nimbun, soalnya kualitas pasir kalau terlalu lama di luar kena matahari, jadi keras dan tak bagus untuk bangunan,” kata nya. (adb/c1wnp)

JEMBER - Selama musim hujan, banyak pen jual buah yang mengeluh karena da ga-nga n nya banyak membusuk dan tak laku. Se lain itu, kualitas buah cenderung kurang baik dibandingkan saat musim kemarau. Hal ini disampaikan Nur Azizah, salah satu penjual buah di kawasan Jalan Gajah Mada Jember Senin (6/2) kemarin.

Dengan kondisi tersebut, Nur, begitu ia disapa, me ngakalinya dengan melakukan minimalisasi pesanan buah. Selain itu, dirinya banyak me-me san buah yang tahan terhadap cuaca lembap dan air. seperti buah apel dan duku. “Selama musim hujan ini memang buah semacam ini yang kuat dan tak cepat busuk. Selain itu juga mendapatkannya mudah,” katanya.

Jika buah yang dijual membusuk, Nur terpaksa harus membuangnya. Dijelaskan, dalam bisnis ini memang tak ada istilah retur. Sehingga,

dia harus pintar-pintar mengelola dan memilih buah. Kondisi musim dan trend pembelian ha rus dipahami benar, sehingga mampu me-minimalisasi kerugian.

Selain buah duku dan apel, Nur juga menjual buah naga hasil panen warga Jember. Selain harganya murah dan mudah didapatkan, buah naga memiliki ketahanan lumayan lama. “Selama musim ini banyak yang mencari juga. Daripada harus naik ke Rembangan, biasanya mereka ambil di bawah. Meski agak lebih mahal daripada ambil sendiri di Rembangan,” tuturnya.

Untuk satu kilogram buah duku, Nur men-da patkan harga Rp 13 ribu – Rp 15 ribu. Dari ku lakan tersebut, dia menjual lagi dengan har ga berkisar Rp 18 ribu. Buah duku ini sendiri didatangkan dari Tulungagung dan Palembang, karena memang di Jember belum ada yang

mem budidayakan. Secara kualitas, duku Palem bang lebih baik daripada duku Tulunga-gung. “Harga yang dari Palembang lebih mahal karena kendala transportasi,” katanya.

Namun yang lebih mencengangkan adalah penuturan Nur yang mengatakan bahwa buah apel impor lebih murah dan lebih baik daripada apel lokal. Selain itu, banyak pembeli yang le bih menyukai apel impor daripada apel yang dibudidayakan di Indonesia.

“Apel yang dari Batu itu ukurannya tak begitu besar. Selain itu, harganya juga tak terlalu jauh. Jadi pembeli banyak yang lebih milih buah impor,” katanya. (adb/c1/wnp)

PILIH BUAH TAHAN LAMA: Seringnya hujan turun membuat beberapa pedagang buah merugi lantaran banyak buah yang busuk

dan tak laku.

Hujan, Pedagang Buah Merugi

HERU PUTRANTO/RJ

HERU PUTRANTO/RJ

MANFAATKAN LIMPAHAN PASIR: Salah satu pencari pasir yang mendapatkan berkah saat musim hujan turun.

Musim Hujan, Pasir Melimpah

Page 7: 7 Februari 2012

RADAR JEMBER 35HALAMAN SAMBUNGAN

RADAR JEMBER �• Selasa 7 Februari 2012

DIDUKUNG...Sambungan dari Hal 25

Politisi PKNU itu menilai, ke-ta kutan bahwa pelayanan ter-hadap warga miskin akan sulit setelah take over dilakukan adalah ke kha watiran yang tidak beralasan. “Ke takutan bahwa bila di-take over akan kehilan-gan akses pe la yanan warga miskin itu salah. Pelayanan masih bisa dilakukan. Tidak kemudian hubungan emo sional putus,” tandasnya

Namun, sambung Jufriyadi, per se tujuan itu tidak akan diberi-kan dewan dalam bentuk cek kosong. Berdasar hukum, take over aset merupakan hibah dari kabupaten ke provinsi. Karena itu, Jember harus mendapatkan kompensasi. Kompensasinya adalah pemprov menghibahkan asetnya yang ada di Jember ke Pemkab Jember.

Dia menambahkan, komisi A juga meminta agar 453 tenaga

honorer di RSD dr Soebandi bisa menjadi tenaga honorer Pemprov Jatim. “Ada 453 tena-ga kontrak RSD dr Soebandi. Kami minta agar pemprov juga mengontrak 453 orang itu untuk menjadi tenaga kontrak Pemprov Jatim,” tegasnya. Surat rekomen-dasi komisi A rencananya Senin pekan depan diserahkan ke-pada pimpinan DPRD Jember.

Syahroni, anggota Komisi D DPRD Jember menambahkan, pihaknya juga mendukung take over RSD dr Soebandi Jember oleh pemprov. Bila rencana itu direalisasi dia berharap RSD Balung dan RSD Kalisat juga harus dinaikkan kelas dari tipe C ke B. Meski membutuhkan waktu relatif lama, kedua rumah sakit itu harus naik status agar pelayanan lebih baik.

Selain itu, legislator yang biasa disapa Ayong itu meminta pelay-anan puskesmas bisa dimaksi-malkan. Bahkan, dia mendukung peningkatan kelas sejumlah

puskesmas di Jember. Minimal, ada empat puskesmas yang bisa diujicobakan menjadi badan layanan umum daerah (BLUD).

Anggota Fraksi PKS DPRD Jember itu menjelaskan, pi-haknya sangat mendukung minimal ada empat puskesmas yang dinaikkan menjadi BLUD. ”Setidaknya ada empat pusk-esmas yang bisa diujicobakan menjadi BLU,” ungkapnya. Em-pat puskesmas tersebut tersebar di wilayah barat, selatan, timur, dan kota. Tujuannya agar pelay-anan terhadap masyarakat Jem-ber lebih meningkat.

Pria asal Rambipuji itu menjelaskan, perlu ada peruba-han paradigma dalam pelay-anan puskesmas. ”Harus ada reformasi seperti yang sudah dilakukan di kabupaten lain, yaitu BLUD puskesmas,” ung-kapnya. Dia mencontohkan Jogjakarta yang hanya memiliki 14 kecamatan telah mencoba empat BLUD puskesmas.

Ayong mengungkapkan, Jem-ber saat ini memiliki 49 pusk-esmas yang tersebar di 31 ke-camatan. ”Stressing-nya adalah mengembalikan fungsinya se-bagai layanan kesehatan yang bersifat preventif promotif,” tegasnya.

Selain melakukan pencega-han, dia mengatakan, juga perlu edukasi terhadap masyara-kat tentang hidup sehat. ”Ke-nyataannya, di Jember malah kacau, lebih banyak fungsi re-habilitatif. Makanya, tujuan BLUD puskesmas adalah untuk mengembalikan fungsi pusk-esmas aslinya dalam rangka meningkatkan pelayanan kes-ehatan masyarakat,” paparnya.

Diakuinya, ada beberapa hambatan yang akan diha-dapi dalam pelaksanaan BLUD puskesmas. ”Hambatan tentu ada, tetapi kalau tidak dimulai kapan lagi?” ujarnya. Padahal, puskesmas jadi rujukan bagi masyarakat. (aro/c1/har)

Minta Kompensasi Aset Pemprov

POLISI...Sambungan dari Hal 25

Walaupun nantinya berhasil meminta keterangan Soleh, Alith tidak bisa memastikan apakah Kades yang berpenampilan nyentrik itu akan menjadi ter-sangka. Jika dalam pemeriksaan diketahui telah memenuhi unsur-unsur pidana, Soleh bisa ditetapkan menjadi tersangka.

Namun, Alith buru-buru me-nyatakan, penyidik tidak akan gegabah untuk menetapkan ter-sangka. ‘’Kami masih melakukan penyelidikan. Pemeriksaan yang akan kami dahulukan,’’ ujarnya.

Untuk kali kesekian, Soleh mestinya dimintai keterangan polisi pada Kamis (2/2). Namun, dia beralasan ada rapat, se-hingga minta ada penundaan pada Jumat (3/2). Tetapi, di hari yang ditentukannya sendiri itu Soleh kembali mangkir.

Untuk mengusut kasus ini,

polisi sudah memeriksa empat orang saksi. Selain itu, perang-kat Desa Lojejer sudah dimintai keterangan. Untuk itu, polisi perlu mengonfirmasi keteran-gan para saksi itu kepada Soleh.

Kasus ini bermula dari laporan Wahyudi, petani tebu asal De-sa Semboro Kidul, Semboro. Dalam laporannya, korban men-gaku telah dirugikan sekitar Rp 500 juta atas sewa-menyewa tanah bengkok di Lojejer.

Untuk memperkuat laporan-nya, Wahyudi melampirkan barang bukti berupa kuitansi pembayaran sewa. Kuitansi itu merupakan pembayaran atas sewa tanah kas desa seluas 18 hektare di daerah Grintingan,

Lojejer. Korban sangat percaya dengan legalitas sewa-menye-wa itu karena tertera nama dan tanda tangan Camat Wuluhan.

Setelah pembayaran dilakukan, korban pun hendak menggarap tanah tersebut. Tetapi, saat para pekerja mulai mengolah tanah, korban diprotes oleh sekelompok masyarakat setempat. Tanah itu diklaim tengah bermasalah.

Karena itu, korban ingin uang yang telanjur dibayarkan pada Kades Lojejer untuk dikem-balikan. Namun, korban han-ya mendapat janji. Karena sudah tiga tahun korban tidak bisa menarik kembali uangnya, dia melaporkan kasus ini ke polisi. (rid/c1/har)

Kon! rmasi Keterangan Saksi

BANYAK...Sambungan dari Hal 25

Setelah membaca koran, dia lang sung bergegas ke dispen-dukcapil di Jalan Jawa, Jember. Setelah itu, Dwi men cari infor-masi dan membaca pa pan pen-gumuman di dis pen duk capil. Setelah itu, dia menceritakan an caman denda itu ke istrinya. Ke esokan harinya, dia meng-umpulkan ber kas-berkas ad-ministrasi untuk pe ngurusan akta kelahiran, mulai dari surat keterangan lahir, KTP, surat ni-kah, kartu keluarga, dan syarat administrasi lainnya.

Nah, saat sampai di dispen-dukcapil kemarin, Dwi belum bisa dilayani oleh petugas. Sebab, untuk ke ter lam batan satu tahun lebih harus me-ngajukan penetapan ke pen-gadilan le bih dulu. “Saya sudah ke petugas. Yang terlambat di atas setahun diminta menung-gu dulu,” akunya.

Sebab, saat ini dispenduk-capil masih koordinasi dengan Pengadilan Negeri (PN) Jember untuk mengajukan pe netapan pengadilan secara kolektif. “Kata petugas itu masih di koor-di nasikan. Kami berharap pen-gajuan kolektif oleh dispenduk-capil bisa terealisasikan dari-pada saya harus mengurus sendiri ke pengadilan,” harapnya.

Yang kepothokan seperti Dwi

masih banyak. Mereka kini ke-bingungan saat mengurus akta kelahiran harus mendapat pene-tapan pengadilan lebih dulu. “Kalau harus melalui penetapan bagaimana caranya?” kata Siti, warga lain yang sedang men-cari informasi pengajuan akta kelahiran kemarin.

Dia mengaku sudah terlambat bertahun-tahun untuk mengu-rus akta kelahiran anaknya. “Wah, sudah lama Mas anak saya be-lum punya akta. Makanya, saya kaget kalau denda sampai ra-tusan ribu atau sampai jutaan,” tandasnya. Selama ini dia tidak tahu bahwa ada denda bagi yang terlambat mengurus akta kela-hiran hingga setahun lebih.

Karena itu, Siti khawatir jika dirinya harus berurusan dengan pengadilan. “Seperti ada perka-ra saja,” katanya. Karena itu, dia enggan berurusan dengan pen-gadilan untuk mengajukan pene-tapan pengadilan. Siti memilih menunggu rencana penetapan kolektif yang akan dilakukan dis-pendukcapil ke pengadilan.

Arif Hadi Wibowo, warga Jalan Nusa Indah, Jember, mengaku malah sudah menerima akta kelahiran anak pertamanya yang bernama Hafid. Kemarin Arif sudah mengambil akta kelahi-rannya ke ruang pelayanan akta kelahiran yang berada di dekat pintu masuk dispenduk-capil. “Saya sudah cukup lama

mengajukan. Hari ini (kemarin, Red) tinggal ambil akta kelahi-ran,” katanya.

Arif mengaku akta kelahiran sangat penting untuk adminis-trasi kependudukan keluarg-anya, terutama sang anak. Se-bagai warga negara, dirinya harus taat dengan aturan pemer-intah. “Kami ingin taat kepada ulil amri (pemerintah, Red). Makanya, saya juga ikut men-gurus akta kelahiran,” tukasnya.

S. Wahyuni, Kasi Pelayanan Dokumen Pencatatan Sipil Dis-pendukcapil Jember mengakui, kini banyak warga Jember yang mengurus akta kelahiran. “Ban-yak yang terlambat,” ungkapnya. Hanya, untuk keterlambatan di atas satu tahun masih dikoor-dinasikan dengan pengadilan.

Jika ada kesepakatan dengan pengadilan, maka dispenduk-capil siap memfasilitasi warga yang akan mengajukan pene-tapan akta kelahiran ke penga-dilan. “Sebelumnya, warga di-minta langsung mengajukan sendiri ke pengadilan. Makan-ya kini kami ingin membantu warga agar tidak susah-susah mengajukan sendiri ke Penga-dilan Negeri Jember,” katanya.

Dia menambahkan, untuk mengurus akta kelahiran, ber-dasarkan Perbup No 2 Tahun 2012, yang lahir antara 0-60 hari digratiskan. Sedangkan antara 61 hari sampai satu tahun dike-

nakan sanksi dengan yang ditetapkan oleh dispenduk-capil melalui petunjuk pelak-sanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis). “Berdasarkan juklak dan juknis, sanksi denda terbesar Rp 42 ribu, minimal Rp 5 ribu,” imbuh Joko Sopon-yono, Kabid Pencatatan Sipil Dispendukcapil Jember.

Angka itu jauh dari Perda No 2 Tahun 2011 yang ditetapkan sebesar Rp 450 ribu. Bahkan, Jika mengacu UU No 23 Tahun 2006, denda keterlambatan maksimal Rp 1 juta. Tak hanya itu, hasil koordinasi dengan PN Jember, pengadilan juga mem-berlakukan sanksi yang tidak besar, yakni maksimal Rp 195 ribu.

Rinciannya, biaya tetap yang disetor ke negara sebesar Rp 75 ribu. Kemudian, biaya admin-istrasi yang ditentukan berdasar-kan domisili warga. “Jika warga tinggal di kota, Kecamatan Pa-trang, Kaliwates, dan Sumber-sari, dikenakan biaya adminis-trasi oleh pengadilan Rp 50 ribu. Sehingga, total jadi Rp 125 ribu,” paparnya.

Untuk radius kedua, warga yang tinggal antara 10 sampai 25 km dikenakan biaya administrasi Rp 80 ribu. Total, menjadi sekitar Rp 155 ribu. Terakhir, radius di atas 25 km dikenakan administrasi Rp 120 ribu, sehingga total Rp 195 ribu. (*/c1/har)

Berharap Ada Penetapan Kolektif

KETIKA asma menyerang, saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Sucipto, warga Dusun Parakan Muncang-Cimanggung, Rancaekek, Muntilan, Jawa Tengah yang telah lama menderita asma kini memilih Milkuma untuk mengatasi keluhannya, “Sudah 12 tahun lamanya aktifitas saya sering terganggu karena menderita asma. Kalau sudah kambuh, nafas sering terasa sesak, badan tidak pernah gemuk. Untunglah kini saya minum Milkuma, Alhamdulillah sekarang saya sudah sehat.” Terang pria berusia 52 tahun tersebut. Ia menceritakan, sudah 5 bulan ini minum Milkuma.

Dengan tubuh yang sehat, ayah 3 orang anak tersebut dapat menjalani aktifitasnya dengan prima. Ia pun mengajak orang lain untuk merasakan manfaat susu etawa ini, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajak pria yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut.

Sebenarnya, banyak masyarakat kita yang belum mengetahui tentang manfaat yang terkandung dalam susu etawa. Berbeda dengan susu sapi, sesungguhnya susu etawa memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI).

Selain mengandung Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi, susu etawa pun tidak menyebabkan alergi sehingga aman, dan bermanfaat untuk penderita asma. Satu gelas susu etawa memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin.

Milkuma adalah minuman serbuk susu etawa yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu etawa segar dan gula aren.

Mengkonsumsi Milkuma sebanyak 2 gelas sehari bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu etawa bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya.

Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan.

Milkuma dikomposisikan dengan gula aren sehingga aman bagi penderita diabetes. Milkuma juga sangat dianjurkan bagi perokok baik perokok aktif maupun pasif.

Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim; 082120862055. Jember, 085236665123, Apt. Bima Jl. Gajah Mada, Apt. Waluyo Jl. Sultan Agung, Apt. Abiat Jl. Kalimantan 81, Apt. Sehat Jl. Untung Surapati, Apt Sejahtera Jl. Dr. Subandi, Apt Buana Farma Jl. Trunojoyo.

Depkes RI No. PIRT. 6.09.3328.01.395.

Sejak Lama Susu Milkuma Dipercaya Mampu Mengatasi Asma

DIBIUS...Sambungan dari Hal 25

Begitu masuk ke rumah, ko-rban disuruh mandi, bersih diri, dan makan agar lebih sehat. Menurut Reni, korban yang sepertinya mengantuk berat tersebut langsung tidur. “Mungkin saking ngan tuknya, langsung tidur begitu saja saat di tempat tidur,” ujarnya. Dia pun mencoba mencari tahu tentang kondisi korban serta asal usulnya.

Ternyata, korban mengaku gadis yatim piatu yang tinggal di Panti Asuhan Yayasan Bunda Kasih, Pa sar Kemis, Tangerang yang diasuh Ibu Ria. Namun, korban tidak tahu persis alamat leng kap nya karena memang tidak pernah keluar kompleks. “Yang saya tahu tempatnya per-sis di belakang SDN 1 Kutajaya,” ujar Ririn dengan logat Jakarta.

Ririn pun menjelaskan kro-nologi dirinya hingga nyasar ke Jember. Peristiwa itu bermula

dari keseharian korban yang menjadi pengantar katering milik yayasan tersebut. Pada Senin (30/1) lalu dirinya men-gantar katering seperti biasa dengan menggunakan sepeda angin.

Tiba-tiba, usai mengantarkan katering dan hendak pulang ke yayasan, ada pria tinggi besar dengan badan sedikit gelap menemui dirinya. “Dia tanya aku kerja apa,” ujar Ririn yang mengatakan jika pria tersebut memakai logat Betawi. Orang tersebut kemudian tiba-tiba menawarkan minuman buah kepada korban.

Karena merasa haus, tanpa pikir panjang dia meminum minuman tersebut. “Dingin dan enak minu-mannya,” ujarnya. Usai minum, dirinya tidak merasakan apa-apa lagi. Tahu-tahu dirinya terbangun saat sinar matahari mengenai wajahnya pagi itu.

Dia mengira itu hari Selasa (31/1) alias keesokan hari setelah tak sadarkan diri. “Saya juga

kaget bangun-bangun di depan toko gitu,” ujarnya. Ternyata, korban terbangun di emperan toko dan melihat tulisan Pe-rumahan Taman Gading. Saat tanya ke orang-orang di seki-tarnya, dia kaget karena saat itu sudah Jumat (3/2). Artinya, dia tidak sadarkan diri selama em-pat hari.

Korban juga bingung men-gapa bisa tiba di Jember. “Tidak tahu (Jember, red) sama sekali,” ujarnya. Dia yang kebingungan dan dalam kondisi lapar terse-but mencoba mencari perto-longan dengan masuk ke kom-pleks Perumahan Taman Gad-ing. Dirinya masuk ke rumah-rumah agar bisa diterima bekerja sebagai modal pulang.

Namun, kebanyakan tidak mau menerima karena korban datang dengan kondisi mengenaskan serta tidak membawa ijazah. “Bahkan, ada yang memberi uang Rp 10 ribu untuk makan,” tuturnya. Akhirnya, korban sampai di rumah Reni dan

mendapatkan pertolongan. Dia menyatakan sangat ber-

terima kasih karena Reni yang juga pemilik Dewata Spa terse-but mau menerimanya. Dia ingin kembali ke yayasan untuk menjelaskan keberadaan dir-inya. Dirinya takut dituduh membawa uang kabur yayasan dari hasil katering. “Sebenarnya pegang uang Rp 300 ribu dari uang katering,” ujarnya.

Reni sendiri sebenarnya sudah melakukan berbagai cara untuk menghubungi pihak berwenang terkait keberadaan korban. Mu-lai dari RT/RW setempat hingga ke Polres Jember. Bahkan, Polres Jember masih belum memberi tanggapan sejak dirinya melapor pada Sabtu lalu. Dirinya hanya dicatat melapor tanpa ada tin-dakan lebih lanjut. Reni berharap ada kejelasan terkait status ko-rban, sehingga dirinya tidak merasa dihantui perasaan ber-salah karena menampung kor-ban yang datang tanpa identitas tersebut. (ram/jum/har)

Dibius Usai Mengantar Katering

HASAN...Sambungan dari Hal 25

Meski demikian Rokhani men-gaku tidak tahu apakah kepin-dahan ruang kerja PR I ini sudah disetujui oleh rektor baru atau belum.

Terang saja kepindahan Agus ke ruang baru itu menimbulkan tanda tanya di kalangan maha-siswa. Alasan ruang kerja PR I Unej ke biro akademik untuk memudahkan koordinasi diang-gap mengada-ada.

Razik dan Hamim, dua aktiv-ias mahasiswa, menilai boyon-

gan ruang kerja PR I itu hanya sebuah alasan. Sebab, PR seha-rusnya membantu tugas rektor. “Tugas pembantu rektor adalah membantu pekerjaan rektor, bukan membantu pekerjaan biro akademik. Secara logika, harusnya rektor tetap harus berada satu atap dengan pem-bantu rektor I, II dan II,” ungkap Razik. Dia menilai, kepindahan itu menunjukkan ada keretakan antara rektor dan PR I.

Sementara itu, Rektor Unej Moh. Hasan tidak terlalu menanggapi hal itu. Dia hanya mengisyaratkan akan melakukan perombakan di

Unej. Namun, dia mengede-pankan konsolidasi internal Unej. ’’Yang penting harmon-isasi dulu, yang penting ada ket-erbukaan,” katanya.

Dia menilai, walaupun program disusun bagus, namun internal Unej tidak solid, tidak akan menghasilkan produk yang baik. “Program bagus kalau internal tidak solid, tidak baik. Saya mengutamakan adminsitrasi di rektorrat harus memberikan pelayanan sesuai dengan jam kerja,” imbuhnya.

Bahkan, sambung dia, pihaknya akan melakukan penilaian ter-

hadap dosen dan karyawan di Unej. “Akan ada udit kinerja,” tegasnya. Hal itu ditujukan agar masing-masing sumber daya manusia (SDM) di Unej bisa meningkatkan kinerjanya ma-sing-masing.

Ditanya soal adanya pihak-pihak yang sempat menolak hasil pemilihan rektor lalu, Hasan menegaskan tidak memperma-salahkannya. “Ada yang meno-lak? Saya rasa itu bagian din-amika demokrasi, tidak harus melihat ke belakang. Saya akan mengajak terus untuk kosoli-dasi,” tandasnya. (aro/har)

Akan Ada Audit Kinerja untuk Dosen

SPESIALIS...Sambungan dari Hal 25

Spons tersebut mampu mere-dam getaran, sehingga alarm mobil pun tidak berbunyi. Setelah itu, para tersangka dengan lel-uasa menggondol barang yang ada di dalam mobil. “Ini meru-pakan modus baru yang digu-nakan pembobol mobil. Kami meminta kepada masyarakat untuk lebih waspada,’’ ujar Ka-polres.

Kapolres mengatakan, kedua tersangka mengaku sengaja ingin beroperasi di Jember. Untuk

memuluskan aksinya, kedua pelaku berbagi peran. Yus Yunus bertugas sebagai joki sepeda mo-tor. Sedangkan Andika berperan sebagai eksekutor.

Sejak masuk ke Jember hingga tertangkap, kedua tersangka su-dah empat kali beraksi. Tempat kejadian perkara (TKP) yang sempat menjadi target mereka adalah Patrang, Perumahan Bukit Permai, Tanggul, dan Jalan Kari-mata, Sumbersari. “Dari hasil pemeriksaan, pelaku mencuri di empat lokasi,’’ ujar Kapolres.

Jayadi mengatakan, kedua tersangka ini sejatinya tergabung

dalam sebuah sindikat. “Sampai saat ini kami masih mengem-bangkan kasus pencurian dalam mobil yang meresahkan ma-syarakat. Mereka ini sepertinya menjadi anggota komplotan,’’ kata mantan Kapolres KP3 Tan-jung Perak, Surabaya, ini.

Untuk menghilangkan jejaknya, dia mengatakan, kedua ter-sangka menjual barang curian-nya di Malang. ‘’Kami masih menelusuri barang hasil curian yang dijual ke Malang. Kami juga berkoordinasi dengan ja-jaran yang ada di sana,’’ tandas-nya. (rid/jum/c1/har)

Hasil Curian Dijual di Malang

JAMBESARI –!Peredaran obat keras tanpa disertai surat izin masih banyak terjadi di masyarakat. Jika sebelumnya polisi menyita ratusan butir obat keras di Kecamatan Cermee, kali ini polisi kembali menemukan pereda-ran obat keras tanpa izin di kecamatan Jambe-sari Darussholah.

Pelakunya adalah Sayati, 39, warga dusun Krajan Kecil RT/RW 01/01 Jambesari Keca-matan Jambesari Darussholah. Dia terpaksa harus berurusan dengan polisi. Aktivitasnya dalam menjual obat-obatan yang masuk kat-egori obat keras merupakan kegiatan ilegal. Tak pelak, polisi pun mendatangi tokonya dan mengamankan puluhan butir obat keras tersebut.

Sekitar pukul 16.00 kemarin (5/2) polisi yang sebelumnya telah mendapatkan infor-masi terlebih dahulu langsung melakukan razia. Toko milik tersangka langsung didatan-gi. Penggeledahan dilakukan. Dan ternyata benar, di toko tersebut tersangka menyediakan obat-obat keras untuk dijual.

Tersangka juga tidak bisa mengelak. Di toko tersebut,!!polisi menemukan puluhan!!bu-tir obat yang masuk kategori obat keras. Di

antaranya 10 butir fimestan, 56 butir plano-tab serta 10 butir ponstan.

Mendapati hal tersebut, Polisi langsung meminta bukti izin untuk mengedarkan obat-obat keras tersebut. Namun tersangka tidak bisa menunjukkan. Akhirnya polisi langsung mengamankan puluhan butir obat keras tersebut untuk dijadikan barang bukti.

Apa yang dilakukan tersangka tersebut merupakan pelanggaran. Hal itu karena un-tuk mengedarkan obat tersebut harus me-miliki izin khusus. Selain itu, untuk menge-darkan obat-obat itu harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dan kewenan-gan untuk melakukan praktik kefarmasian.

Saat ini, kasus tersebut sedang dalam pen-anganan Satuan Reskoba Polres Bondowoso. Sementara itu, ratusan butir obat keras itu juga sudah diamankan oleh polisi di polres.

AKP Heri Budiono, Kasat Reskoba Polres Bondowoso mengatakan,!tersangka melang-gar pasal 197 subs 196 subs pasal 198 UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. “Tersang-ka dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat keras dan tidak memiliki izin edar,”!pungkasnya.!(esb/c1/hdi)

SMKN 3...Sambungan dari Hal 25

Untuk jurusan perhotelan dan perjalanan wisata, sambungnya, sangat diminati oleh dunia usaha. Buktinya, lulusan SMKN 3 dari kedua jurusan banyak yang lang-sung diterima kerja. Bahkan,

untuk jurusan tata rambut malah diminati oleh Rudi Hadisuwarno.

Bambang Hariono meng-apresiasi impian SMKN 3 Jem-ber itu. Dia mengakui kunjun-gan ke sekolah-sekolah baru kali pertama dilakukan. “Saya ingin melihat paparan secara langsung sekolah-sekolah,” ka-

tanya. Selanjutnya, Bambang akan

berkunjung ke sekolah lain untuk melakukan hal yang sama. “Den-gan seperti ini kita bisa menge-tahui hambatan, kendala, terma-suk mengetahui kebutuhan yang dialami masing-masing sekolah,” terangnya. (aro/c1/har)

Paling Laku Perhotelan

Polisi Kembali Sita Obat Keras

Page 8: 7 Februari 2012

36 SELASA 7 FEBRUARI TAHUN 2012

RADAR LUMAJANGBerlangganan Koran:

Slamet 081358 636567Pasang Iklan:

Indra 085655 801818

Belanja Murah di Bulan Februari

SPECIAL di bulan Februari, dapatkan berbagai harga murah untuk pembelian peralatan rumah tangga di Harli, diskon untuk lebih dari 100 macam barang dengan berbagai merek terkemuka. Presto Maxim 4 Ltr hanya Rp. 201.400, Puzzle Eva Mats dengan harga mulai dari Rp 33.600/set, tempat sendok seharga Rp. 6.300, sapu rumah mulai dari harga Rp. 9.500, serok sapu mulai dari harga Rp. 10.000, tempat sampah mulai dari Rp. 10.100, piring makan mulai Rp 86.000/lsn, magic com Maspion 0,6 ltr hanya seharga Rp. 149.000, magic com miyako 1,8 ltr mulai dari Rp 177.100, kompor Rinnai 522ce seharga Rp 245.000, lemari container 4 susun Lion Star seharga Rp 311.100, dan masih banyak ratusan barang lainnya.

Hanya di Harli di Jl. Gajah Mada 267, nomer telpon 0331-424222 belanja peralatan dapur dan rumah tangga dengan harga murah dan nyaman. Segera datang ke Harli sekarang juga! (*)

LUMAJANG – Pemutihan ter-ha dap kendaraan bermotor kem bali ditegaskan oleh pelak-sa na pelayanan samsat. Pasalnya, pemutihan hanya dilakukan pada kendaraan alat berat. Selain hal tersebut penyitaan kendaraan tidak serta merta dilakukan, melainkan ada tahapan teguran dan peringatan secara berkala.

Yuslam, Administratur Pelak-sa na Pelayanan PKBBN Samsat Lu majang menjelaskan jika pe-mutihan yang sempat dikabarkan sebelumnya hanya untuk alat berat. “Untuk kendaraan umum dan angkutan tidak ada,” papar-nya. Hal itu menurutnya adalah me ngacu pada Pergub Nomor 03 Tahun 2011 tentang pemberian pembebasan dan insentif pajak untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.

Pemberlakuannya menurut dia,

dimulai sejak tanggal 2 Ja nuari 2012 dan hanya pada pe nu runan via balik nama ken da raan baru. Adapun besarnya dari 15 persen turun menjadi 10 persen. Khusus untuk pem bebasan denda menurutnya be lum ada. “Hanya untuk alat berat itu saja,” tegasnya.

Menyikapi penyitaan Yuslam menegaskan bahwa penyitaan itu adalah langkah terakhir. Dengan melakukan sosialisasi sejak 2 Januari lalu, pihaknya me nilai penyitaan adalah lang-kah terakhir. Yang sebelumnya pihaknya mulai menerapkan pemberlakuan surat paksa.

“Jadi istilah penyitaan itu terlalu ekstrem. Karena kami ada be-be rapa produk penagihan mi-sal k an wajib pajak telat mem-ba yar ada teguran lalu surat pe ringatan, ada proses-prosesnya kok,” jelasnya. (fid/c1/wah)

LUMAJANG - Curah hujan yang cu-kup tinggi berdampak pada tingkat ke suburan tanah. Untuk menyeim-bang kan kesuburan tanah dan kebutu-han tanaman pertanian, pupuk organik sangat besar pengaruhnya. Tak heran jika belakangan ini pupuk organik menjadi pilihan para petani untuk men jaga kesuburan tanaman.

Para pengusaha pupuk organik pun kebanjiran pemesan. Bukan hanya dari dalam lingkup kabupaten, bebe rapa pemesan dari luar daerah juga

berdatangan. Mulai dari puluhan hing-ga ratusan ton diorder sesuai ke butuhan lahan pertanian masing-ma s ing. Mashuri, salah seorang pemilik pu puk organik asal Rowokangkung, mem-benarkan kondisi tersebut. Sebelum memasuki musim hujan, pe me san pupuk organik hanya men ca pai puluhan ton. Namun sejak musim hujan datang, pemesanan berlipat mencapai ratusan ton. “Sejak musim hujan banyak pesanan,” katanya saat di temui di gudang tempat produksi pupuk organiknya.

Dia pun harus menggenjot produksi pupuk organik yang berbahan dari lim bah ternak dan limbah pabrik gula tersebut. Dari tenaga kerja yang hanya beberapa orang, kini ditambah puluhan orang. Cara tersebut dilakukan untuk menambah produksi pupuknya. Dan bahan produksinya pun juga dida-tang kan sebanyak mungkin.

Bahkan, jika pemesanan juga di-lakukan sebagai pupuk bantuan Provinsi Jawa Timur. “Pemesanan juga digunakan sebagai bantuan pe-

merintah dalam menyuburkan lahan pertanian,” terangnya. Hal itu membuat perusahaan pupuk organik yang digarap membeludak pesanan dari berbagai elemen masyarakat yang menggeluti bidang pertanian.

Arif Rahman Hakim, pengusaha pu puk lainnya juga mengalami hal yang sama. Pasalnya pesanan pupuk or ganik tak hanya diburu kalangan dalam negeri. Perusahaan luar negeri juga banyak yang mengincar produksi pupuknya. (fid/c1/wah)

LUMAJANG - Pembahasan RAPBD Lu majang tahun 2012 akhirnya di dok juga. Dalam sidang paripurna, semua fraksi menyetujuinya. Banyak catatan yang diberikan pada pandangan akhir fraksi-fraksi dalam menyorot kinerja pemerintah. Namun, meskipun sudah rampung dibahas, RAPBD Lumajang tetap terlambat.

Dalam pandangan akhir semua fraksi, berbagai kinerja pemerintah disorot. Di antaranya dari Fraksi PDIP yang per pan-dangan bidang Pekerjaan Umum (PU) perlu pembenahan, penyiapan pada e

KTP dispenduk, efektivitas dana pen didikan, peningkatan layanan kese ha tan, termasuk peningkatan kinerja disnakertrans.

Paling menonjol, partai pimpinan Agus Wi caksono ini adalah penekanan pada peng hentian politisasi birokrasi yang di pandang belakangan ini marak terjadi. “Pemerintah daerah harus menghentikan politisasi birokrasi,” ucap Bukasan anggota FPDIP saat menyampaikan pandangan akhir FPDIP di hadapan peserta paripurna. Tujuannya lanjut Bukasan, agar tugas dan fungsi birokrasi bisa berjalan adil dan bertanggung jawab dalam melayani

masyarakat.Selain FPDIP, FKB juga menyoroti

netra litas PNS. Dinamika politik yang belakangan ini tensinya menaik, perlu diperhatikan. “Camat dan PNS terang-terangan memobilisasi Kades, dan RT-RW. Harusnya fair play dalam berkom-pe tisi,” ucap Eko Adis Prayoga anggota FPKB. Agar terjadi pendidikan politik yang juga bisa memberikan pengarahan pada masyarakat. Pandangan akhir lainnya seperti penyertaan modal, jaring aspirasi, pajak, dan birokrasi lainnya juga disoroti.

Di samping dua fraksi tersebut, Fraksi

Demokrat, Golkar, PKNU, PAN, Geni, dan FPPK juga menyoroti kinerja pe-me rintah. Namun demikian, semua fraksi menyatakan setuju pengesahan Raperda menjadi Perda.

Dengan rampungnya pembahasan RA PBD, raperda akan segera dikirim untuk dievaluasi Gubernur. Dengan batas waktunya 3 hari kerja setelah diserahkan, dan dikembalikan 15 hari kerja setelah dievaluasi. Keterlambatan pembahasan untuk Lumajang menurutnya akan segera dilakukan koordinasi dengan pejabat terkait. (fid/c1/wah)

PEMBAHASAN RAPBD Lu-ma jang memang sudah di dok, Na mun rentetan isu politisasi bi rokrasi terus bergulir. Kalangan le gislatif menilai politisasi bi-rokrasi dilakukan oleh bupati Lu majang Sjahrazad Masdar.

Ketua DPRD Lumajang, Agus Wi caksono mengungkapkan jika po litisasi birokrasi terjadi di Lu-majang. “Memang saya melihat ada politisasi birokrasi. Tekad bu pati untuk meletakkan sendi-sendi birokrasi yang baik masih belum nyata. Karena kenya ta-an nya di lapangan banyak PNS uta manya camat yang mengon-di sikan untuk kepentingan 2013,” ungkapnya.

Dia hanya mengingatkan bahwa PNS tidak boleh ikut politik prak-tis, karena dapat mengurangi kewibawaan profesi sebagai PNS. Dan, hal tersebut menurutnya akan berpengaruh terhadap pro fe sionalisme tenaga kerja abdi negara tersebut. Kondisi ini menurut Agus harus diti n-dak lanjuti bupati. Karena sebagai kepala daerah memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan biro-krasi.

Selain itu, Agus juga meng-

ung kapkan adanya perangkat birokrasi yang masih butuh pe-ning katan kualitas. “Teman – teman eksekutif, teman kantor, ke pala bagian dan SKPD, pada kenyataannya kurang menguasai program 2012. Ini harus dibe-na hi,” katanya. Karena untuk menjalankan hasil pembahasan RAPBD yang baru saja dibahas perlu pemahaman terlebih dahulu.

Menyikapi ini, Bupati Lumajang Mas dar tak terlalu risau. Pasalnya se bagai bupati pihaknya akan be kerja secara profesional. Dan da lam pengamatannya tidak ada politisasi birokrasi itu. “Saya tidak melihat itu (politisasi bi-ro krasi, Red), saya kan profesional orangnya,” tegasnya.

Dia mengaku sebelum menjabat se bagai Bupati, dirinya menjadi pe jabat di Provinsi Jawa Timur. Sehingga sangat mengerti betul mana itu politisasi birokrasi dan tidak. Dan di Kabupaten Luma jang tidak ada politisasi birokrasi yang dimaksud ketua DPRD. Bahkan Bupati mengarahkan, se belum menuding adanya po litisasi bi ro-krasi terlebih dahulu mem baca karya ilmiahnya. (fid/c1/wah)

HAFID ASNAN / RJ

BARU DATANG : Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar yang baru kali ini datang dalam pembahasan RAPBD.

Molor, RAPBD Akhirnya Disahkan

Masyarakat Diminta Tak Termakan Isu SemeruLUMAJANG - Meningkatnya status Gunung

Se meru dari waspada menjadi siaga dalam beberapa hari lalu, memudahkan munculnya isu yang me-mu dahkan warga terpancing. BPBD kabupaten pun meminta masyarakat tidak termakan isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan. BPBD menya-ran kan masyarakat mengikuti arahan lembaga penanggulangan bencana, karena upaya antisipasi berupa jalur dan tempat evakuasi telah dipersiapkan untuk menyelamatkan warga dari peningkatan aktivitas Semeru.

Ketua pelaksana BPBD Lumajang Rochani, menjelaskan jika belakangan ini ada isu yang membuat warga panik. “Di Dusun Oro-Oro Ombo diisukan warganya sudah mengungsi, ternyata pengajian. Di tempat lain diisukan ada lahar, tapi

tidak ada. Makanya jangan termakan isu yang tidak bertanggung jawab,” katanya. Karena hal ini menyangkut bencana, dan menyangkut keselamatan jiwa. Jadi menurutnya warga jangan main-main dengan isu menyangkut status Semeru.

Kalaupun terjadi bencana yang disebabkan peningkatan aktivitas Semeru, Rochani mengimbau agar warga bisa menuju ke jalur evakuasi. Lokasi jalur evakuasi menurutnya sudah disediakan di masing-masing desa yang berpotensi rawan terimbas peningkatan aktivitas Semeru. “Kami semua berharap tidak terjadi bencana itu. Tapi kalaupun terjadi, warga bisa langsung menuju jalur evakuasi yang sudah ada lokasinya di masing-masing desa,” katanya. Dan jalur tersebut menurutnya adalah upaya penanganan dini yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Dalam pengawasan terhadap gunung berapi tertinggi di Jawa ini, dia mengatakan bahwa pihaknya kemarin telah melakukan pendataan

penduduk di lima kecamatan yang rawan terkena imbas peningkatan aktivitas Semeru. Data tersebut digunakan untuk rencana kontijensi (Renkon). Sementara mengenai status Semeru masih tetap seperti kondisi terakhir yakni berstatus siaga. Dan ini perlu mendapat perhatian.

Bahkan kemarin pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan crosscheck pada data-data tersebut. Agar dalam penanggulangan bisa tepat sasaran dan tidak mengalami keterlambatan. Sejauh ini, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan camat-camat di lima kecamatan yakni Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, dan Pasrujambe tentang upaya penanganan dini.

“Camat akan melakukan sosialisasi di masing-masing desa,” ungkapnya. Sehingga setiap terjadi bencana yang disebabkan peningkatan Semeru, camat akan ikut andil dalam pengarahan evakuasi dan upaya penanganan lainnya. (fid/c1/wah)

HAFID ASNAN / RJ

PEMETAAN: Identifikasi terhadap daerah-daerah rawan terkena imbas peningkatan Semeru terus dilakukan. Termasuk antisipasi bencana dengan menyiapkan jalur evakuasi untuk menyelamatkan warga.

Jalur Evakuasi Siap

Tuding Politisasi Birokrasi

AKHMAD RIDWAN/RJ

BANJIR ORDER: Aktivitas di salah satu pabrik pupuk organik di Lumajang. Saat musim hujan, mereka kebanjiran order hingga mencapai ratusan ton.

Penjualan Pupuk Organik Laris Manis

Pemutihan Cuma di Alat Berat