6UUIIU
description
Transcript of 6UUIIU
MODUL 6
STUDI KASUS PENERAPAN FMEA
Penyebab Kerusakan/kegagalan mesin Blistering Noack DPN 760” PT. Pharos Indonesia
Dari hasil pengamatan langsung, dan data sebelumnya, setelah dikelompokkan
didapat datanya dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel Data Hasil Pengamatan
Ref. Dept. Engineering “Data Penyebab Kerusakan/kegagalan mesin Blistering Noack
DPN 760” PT. Pharos Indonesia
No Jenis Kegagalan Waktu Terjadi
1 Spring washer forming lemah/pecah 6 bulan
2 Spring washer sealing lemah/pecah 3 bulan
3 Heater sealing putus 6 bulan
4 Heater preheater putus 6 bulan
5 Ulir sealing plate korosi/patah 5 bulan
6 Cam shaft forming aus 4 bulan
7 Plate preheater korosi 6 bulan
8 Spring cutting station patah 6 bulan
9 Punch cutting tumpul 6 bulan
10 Spring preaheater lemah/patah 3 bulan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 1
01234567
Spring
wash
er for
ming l
e...
Spring
wash
er seali
ng le
m...
Heate
r sea
ling pu
tus
Heate
r pre
heater
putu
s
Ulir se
aling p
late ko
rosi/
patah
Cam sh
aft fo
rming
aus
Plate pre
heate
r kor
osi
Spring
cuttin
g statio
n patah
Punch
cuttin
g tum
pul
Spring
pre
ahea
ter le
mah/p.
..
Wak
tu t
erja
di (
Bu
lan
)
Grafik
Data hasil pengamatan
Dari data diatas akan dianalisa kejadian yang akan terjadi dalam 1 tahun (12 bulan).
Untuk membuat tabel FMEA dibutuhkan nilai-nilai severity (kefatalan), occurrence
(kejadian), dan detection (deteksi). Nilai severity dan detection akan didapat dengan
mengasumsikan langsung jenis kegagalan dengan tingkatan untuk masing-masing
kegagalan dalam tabel severity dan detection yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk
memperoleh tingkatan nilai occurrence akan didapat dengan melakukan sebuah
perhitungan statistik melalui distribusi normal, yaitu mencari nilai Ppk tersebut
diasumsikan dengan tingkatan nilai occurrence yang ada dalam tabel occurrence yang telah
ditetapkan.
Mencari Tingkatan Nilai Occurrence
Dalam memperoleh nilai Ppk untuk mencari tingkatan nilai occurrence digunakan
rumus sebagai berikut.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 2
Ref. (“Potential Failure And Effcct Analisys” Automotive Industry Action Group (AIAG) :
71)
Dimana,
Ref. (Ronald E Walpole, “Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan”, ITB :
243)
Dengan,
Keterangan:
Ppk = Probability Proses Control
Z = Distribusi normal
x = waktu terjadi
n = Frekuensi kegagalan dalam satu tahun
p = Peluang kegagalan pertahun (x/12). Probabilitas yang sukses
q = Probabilitas yang gagal (q = 1 – p)
σ = Simpangan baku
µ = Nilai tengah
1. Heater preheater putus
x = 6
p = x/12 = 6/12 = ½
q = 1 –p = 1 – ½
n = 2
μ = n . p = (2) . (1/2) = 1
σ2 = n . p . q = (2). (1/2) . (1/2) = 0,5
σ =
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 3
Jadi, untuk jenis kegagalan heater preheater putus memiliki tingkatan nilai/ranking
occurrence = 1
2. Plate preheater korosi
x = 6
p = x/12 = 6/12 = ½
q = 1 –p = 1 – ½
n = 2
μ = n . p = (2) . (1/2) = 1
σ2 = n . p . q = (2). (1/2) . (1/2) = 0,5
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan plate preheater korosi memiliki tingkatan nilai/ranking
occurrence = 1 (lihat tabel occurrence).
3. Spring preaheater lemah/patah
x = 3
p = x/12 = 3/12 = 1/4
q = 1 –p = 1 – (1/4)
n = 4
μ = n . p = (4) . (1/4) = 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 4
σ2 = n . p . q = (4). (1/4) . (3/4) = 0,75
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan spring preheater lemah/patah memiliki tingkatan
nilai/ranking occurrence = 7 (lihat tabel occurrence).
4. Spring washer forming lemah/pecah
x = 6
p = x/12 = 6/12 = ½
q = 1 –p = 1 – ½
n = 2
μ = n . p = (2) . (1/2) = 1
σ2 = n . p . q = (2). (1/2) . (1/2) = 0,5
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan spring washer forming lemah/pecah putus memiliki
tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 (lihat tabel occurrence).
5. Cam shaft forming aus
x = 4
p = x/12 = 4/12 = 1/3
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 5
q = 1 –p = 1 – (1/3) = 2/3
n = 3
μ = n . p = (3) . (1/3) = 1
σ2 = n . p . q = (3). (1/3) . (2/3) = 0,67
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan cam shaft forming aus memiliki tingkatan nilai/ranking
occurrence = 3 (lihat tabel occurrence).
6. Heater sealing putus
x = 6
p = x/12 = 6/12 = ½
q = 1 –p = 1 – ½
n = 2
μ = n . p = (2) . (1/2) = 1
σ2 = n . p . q = (2). (1/2) . (1/2) = 0,5
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan heater sealing putus memiliki tingkatan nilai/ranking
occurrence = 1 (lihat tabel occurrence).
7. Ulir sealing plate korosi/patah
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 6
x = 5
p = x/12 = 5/12
q = 1 –p = 1 – (5/12) = 7/12
n = 12/5 = 2,4
μ = n . p = (2,4) . (5/12) = 1
σ2 = n . p . q = (2,4). (5/12) . (7/12) = 0,59
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan ulir sealing plate korosi/patah memiliki tingkatan
nilai/ranking occurrence = 1 (lihat tabel occurrence).
8. Spring washer sealing lemah/pecah
x = 3
p = x/12 = 3/12 = 1/4
q = 1 –p = 1 – (1/4)
n = 4
μ = n . p = (4) . (1/4) = 1
σ2 = n . p . q = (4). (1/4) . (3/4) = 0,75
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan spring washer forming lemah/pecah memiliki tingkatan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 7
nilai/ranking occurrence = 7 (lihat tabel occurrence).
9. Spring preaheater lemah/patah
x = 3
p = x/12 = 3/12 = 1/4
q = 1 –p = 1 – (1/4)
n = 4
μ = n . p = (4) . (1/4) = 1
σ2 = n . p . q = (4). (1/4) . (3/4) = 0,75
σ =
Jadi, untuk jenis kegagalan spring preheater lemah/patah memiliki tingkatan
nilai/ranking occurrence = 7 (lihat tabel occurrence).
10. Punch cutting tumpul
x = 6
p = x/12 = 6/12 = ½
q = 1 –p = 1 – ½
n = 2
μ = n . p = (2) . (1/2) = 1
σ2 = n . p . q = (2). (1/2) . (1/2) = 0,5
σ =
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 8
Jadi, untuk jenis kegagalan punch cutting tumpul memiliki tingkatan nilai/ranking
occurrence = 1 (lihat tabel occurrence).
Pengolahan Data Dalam Tabel FMEA
Data hasil pengolahan dalam bentuk tabel FMEA dapat dilihat pada tabel dibawah,
FMEA Mesin Noack DPN 760 sebagai berikut.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 9
Tabel FMEA Mesin Noack DPN 760FAILURE MODE EFFECT AND ANALISYS
Part No Tahun : 2008Nama Mesin : Blistering Noack DPN 760 Prepared By : Chandra Wijaya
Checked By :PT. Pharos Indonesia
Function / Requirements
Potential Failure Mode
Potential Effect of Failure Potential Cause(s)/Mechanism
of Failure
S E V E R
(S)
O C C U R
(O)
D E T E C
(D)
R P N
Preheater Station
1 Heater preheater putus
- Preheater station tidak beroperasi sesuai dengan fungsinya
- Heater putus 8 1 6 48
Fungsi
- usia pemakaian heater telah habis
untuk proses pemanasan pada blister untuk mempermudah dalam pembentukan pocket (kantung) pada forming station
Setting temperatur preheater station yang tinggi
- Bagian lain seperti forming station dan sealing sattion tidak beroperasi dengan sempurna
- tidak terbentuknya pocket (kantung) pada blister
2 Plate preheater korosi
- kontaminasi pada produk - Pemanasan pada heater
5 1 10 50
3 Spring preaheater
- Preheater station tidak beroperasi dengan sempurna
- Beban yang tinggi dari pegas
6 7 7 294
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN 10
lemah/patah - Bagian lain seperti forming station dan sealing sattion tidak beroperasi dengan sempurna
- kurang sempurna terbentuknya pocket(kantung)
Forming Station 1 Spring washer forming lemah/pecah
- hasil proses forming pada blister kurang sempurna
- setting yang berlebihan pada spring washer yang menyebabkan beban yang tinggi pada spring washer
7 1 8 56
Fungsi
- setting tekanan pada spring washer yang kurang seimbang
untuk proses pembentukan pocket (kantung) pada blister
- pengoperasian spring washer yang telah lama
2 Cam shaft forming aus
- hasil proses forming pada blister kurang sempurna
- setting yang berlebihan pada spring washer yang menyebabkan beban yang tinggi pada spring washer
4 3 9 108
- suara mesin berisik - setting speed yang tinggi
Sealing station 1 Heater sealing putus
- Hasil sealing tidak terbentuk - Short pada hubungan listrik heater
8 1 6 48
Fungsi
- Knurling pada sealing plate jadi rusak - kelalaian operator
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN 11
Untuk proses sealing pada blister dan foil
2 Ulir sealing plate korosi/patah
- hasil proses sealing pada blister kurang sempurna - korosi pada ulir 9 1 5 45
- sealing plate jadi goyang - pengikat baut untuk sealing plate korosi
3 Spring washer sealing lemah/pecah
- Hasil proses sealing kurang sempurna - setting yang berlebihan pada spring washer yang menyebabkan beban yang tinggi pada spring washer
7 7 8 392
- Beban yang tidak seimbang pada sealing plate - setting tekanan pada spring washer yang kurang seimbang
- pengoperasian spring washer yang telah lama
Cutting Station 1 Spring cutting station patah
- hasil proses cutting pada produk kurang sempurna
- setting tekanan spring tidak seimbang
6 7 8 336
Fungsi
- produk menempel pada punch - setting clearence punch dan die tidak tepat
Untuk proses pemotongan produk sesuai dengan pola yang diinginkan
2 Punch cutting tumpul
- hasil proses cutting pada produk kurang sempurna
- setting clearence punch dan die tidak tepat
8 1 7 56
- produk menempel pada punch - kelalaian operator
- proses jalan nya produk macet - setting antar punch yang tidak
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN 12
sama
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN 13
Kesimpulan Dari Analisa Tabel FMEA
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel sebelumnya, maka dapat dibuat
pareto diagram sebagai berikut :
392
108
56 56 50 48 48 45
294.00
336
0
50
100
150
200
250
300
350
400
RP
N
.
Grafik Pareto Diagram Tingkat kerusakan Mesin Noack DPN 760
Dari grafik diatas, dapat ditarik kesimpulan hasil pengolahan data sebagai berikut :
1. Tingkat RPN yang tertinggi terjadi pada tiga bagian yaitu :
- Spring washer sealing lemah/pecah dengan RPN 392
- Spring cutting station patah dengan RPN 336
- Spring preheater lemah/patah dengan RPN 294
Tingkat RPN yang tertinggi pada bagian tersebut diatas menguasai 1022 point atau 71 % dari RPN total sebesar 1433 point at
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 14