[6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia
-
Upload
muli-bersamaichisuke -
Category
Documents
-
view
369 -
download
0
Transcript of [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 1/23
Materi Kuliah Farmakologi Laut
Program Studi Ilmu Kelautan Unpad
2010
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 2/23
Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwasimplisia merupakan istilah yang dipakai untukmenyebut bahan-bahan obat alam yang beradadalam wujud aslinya atau belum mengalamiperubahan bentuk.
Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI
adalah bahan alami yang digunakan untuk obat danbelum mengalami perubahan proses apa pun, dankecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yangtelah dikeringkan.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 3/23
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupatanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, ataugabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium danPiperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau dengan caratertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanamandapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnyayang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi daritanamannya.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 4/23
Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapatberupa hewan utuh atau zat-zat berguna yangdihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahankimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum
iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
3. Simplisia pelikan atau mineralSimplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupabahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telahdiolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahankimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 5/23
Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisianabati. Secara umum pemberian nama atau penyebutansimplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti
dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengannama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebutsebgai Piperis albi Fructus. Fructus menunjukkan bagiantanaman yang artinya buah.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 6/23
TEKNOLOGI PENYIAPAN SIMPLISIA TERSTANDAR TANAMAN OBAT
Panen merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam prosesbudidaya tanaman obat. Waktu, cara pemanenan dan penanganan
bahan setelah panen merupakan periode kritis yang sangatmenentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman.
Tanaman yang dipanen buahnya memiliki waktu dan cara panenyang berbeda dengan tanaman yang dipanen berupa biji, rimpang,
daun, kulit dan batang.Biji. Panen tidak bisa dilakukan secara serentak karena perbedaanwaktu pematangan dari buah atau polong yangberbeda. Pemanenanbiji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis. Pemanenandilakukan setelah 60% kulit polong atau kulit biji sudah mulai
mengering.
Buah. Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara me-metik.Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengankualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang. pemanenan yangterlambat akan menyebabkan penurunan kualitas karena akan terjadi
perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 7/23
Daun. Pemanenan daun dilakukanpada saat tanaman telah tumbuh
maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis dandilakukan denganmemangkas tanaman. pemanenan yangterlambatmenyebab-kan daun mengalami penuaan (se-nescence)
sehingga mutunya rendah karena bahan aktifnya sudah ter-degradasi.
Rimpang. Untuk jenisrimpang waktu pemanenan bervariasitergantung penggunaan. Tetapi pada umumnya pe-manenan
dilakukan padasaat tanaman berumur 8 - 10 bulan. Seperti rimpangjahe, untuk kebutuhan eks-por dalam bentuk segar jahedipanenpada umur 8 - 9 bulan setelah tanam, sedangkan untuk bibit10 - 12 bulan.
Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar
maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenandilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah per-tumbuhannyamaksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering,pemanenan dilakukan pada saatbunga sedang mekar. Seperti bungapiretrum, bunga yang dipanen dalam keadaan masih kuncup menghasilkankadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang sudah
mekar.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 8/23
Pemanenan kayu dilakukan setelah padakayu terbentuk senyawametabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanamanberbeda-beda tergantung jenistanaman dan ke-cepatan
pembentukan metabolit sekundernya. Tanaman secang baru dapatdipanen setelah berumur 4sampai 5 tahun, karena apabila dipanenterlalu muda kandungan zat aktifnya seperti tanin dan sappanmasih relatif sedikit.
Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahandengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pembusukan dapatterhambat. Dengan demikian dapat dihasilkan simplisiaterstandar, tidakmudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama Dalam proses ini,kadar air dan reaksi-reaksizat aktif dalam bahan akan berkurang, sehingga
suhu dan waktu pengeringan perlu diperhati-kan.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 9/23
Suhu pengeringantergantung pada jenis bahan yang dikeringkan. Padaumumnya suhu pengeringan adalah antara 40 - 600C dan hasilyang baik dariproses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air 10%.Demikian pula dengan waktu pengeringan juga bervariasi, tergantung pada
jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun, kayu ataupunbunga.Proses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia keringsebelumdilakukan pengemasan, penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut.Setelah penyortiran simplisia ditimbang untukmengetahui rendemen hasildari proses pasca panen yang dilakukan.
Jenis kemasan yang di-gunakan dapat berupa plastik, kertasmaupunkarung goni. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapatmenjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai,tidakmempersulit pena-nganan, dapat melindungi isi pada waktupengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi. labelyang jelas pada tiap kemasan tersebut yangisinya menuliskan ;
nama bahan, bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggalpengemasan, nomor/kodeproduksi, nama/alamat penghasil, beratbersih, metode pe-nyimpanan.PenyimpananPenyimpanan simplisiadapat di-lakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang berAC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranyacukup kering
dan berventilasi.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 10/23
Pengeringan bahan dapat dilakukan secara tradisional denganmenggunakan sinar matahari ataupun secara mo-dern denganmenggunakan
alat pe-ngering seperti oven, rak pengering, blower ataupun dengan freshdryer.Pengeringan hasilrajangan dari temu-temuan dapat dilakukan de-nganmenggunakan sinar matahari, oven, blower dan fresh dryer padasuhu 30 -500C. Pengeringan pada suhu terlalu tinggi dapat merusak komponen aktif,sehingga mutunya dapatmenurun.
Tujuan dari perendaman adalah untuk mencegah terjadinyadegradasi kur-kuminoidpada simplisia pada saat penjemuran jugamencegah peng-uapan minyak atsiri yang berlebihan.
Untuk daun atau herba, penge-ringan dapat dilakukan dengan me-nggunakan sinar matahari di dalam tampah yangditutup dengankain hitam, menggunakan alat pengering fresh dryer atau cukupdikering-anginkan saja.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 11/23
a. Penyiapan simplisia Dalam penyiapan atau pembuatan simplisia, tahapan yang perludiperhatikan adalah (a) bahan baku simplisia, (b) proses pembuatansimplisia, dan (c) cara pengepakan/pengemasan dan penyimpanan simplisia.
1). Bahan baku simplisia. Dalam pembuatan simplisia, kualitas bahanbaku simplisia merupakan faktor yang penting yang perludiperhatikan. Sumber bahan baku dapat berupa tumbuhan, hewan,maupun mineral. Simplisia nabati yang ideal dapat ditinjau dari asal
tumbuhan tersebut.
. Pemanenan pada saat yang tepat Waktu pemanenan yang tepat akan menghasilkan simplisia yangmengandung bahan berkhasiat yang optimal. Kandungan kimia dalam
tumbuhan tidak sama sepanjang waktu. Kandungan kimia akan mencapaikadar optimum pada waktu tertentu. Di bawah ini akan diuraikan kapanwaktu yang tepat untuk memanen bagian tumbuhan.Ketentuan saat pemanenan tumbuhan atau bagian tumbuhan adalahsebagai benikut.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 12/23
b (a) Biji (semen) dipanen pada saat buah sudah tua atau buahmengering, misalnya biji kedawung.(b) Buah (fructus) dikumpulkan pada saat buah sudah masak atausudah tua tetapi belum masak, misalnya Iada (misalnya pada pemanenan
lada, kalau dilakukan pada saat buah sudah tua tetapi belum masak akandihasilkan lada hitam (Piperis nigri Fructus); tetapi kalau sudah masak akandihasilkan lada putih (Piperis aIbi Fructus). (c) Daun (folia) dikumpulkan pada saat tumbuhan menjelangberbunga atau sedang berbunga tetapi belum berbuah.(d) Bunga (flores/flos) dipanen pada saat masih kuncup (misalnya
cengkeh atau melati) atau tepat mekar (misalnya bunga mawar, bungasrigading).(e) Kulit batang (cortex) diambil dari tanaman atau tumbuhan yangtelah tua atau umun yang tepat, sebaiknya pada musim kemarau sehinggakulit kayu mudah dikelupas.(f) Umbi Iapis (bulbus) dipanen pada waktu umbi mencapai besaroptimum, yaitu pada waktu bagian atas tanaman sudah mulai mengering(misalnya bawang putih dan bawang merah).(g) Rimpang atau “empon-empon (rhizomad) dipanen pada waktu pertumbuhan maksimal dan bagian di atas tanah sudah mulai mengering,yaitu pada permulaan musim kemarau.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 13/23
c. Proses Pembuatan Simplisia
Setelah dilakukan pemanenan bahan baku simplisia, maka tahapan penanganan pasca
panen adalah sebagai berikut.
1). Sortasi basah. Tahap ini perlu dilakukan karena bahan baku simplisia harus benar dan
murni, artinya berasal dari tanaman yang merupakan bahan baku simplisia yang dimaksud,
bukan dari tanaman lain. Dalam kaitannya dengan ini, perlu dilakukan pemisahan dan
pembuangan bahan organik asing atau tumbuhan atau bagian tumbuhan lain yang terikut.
Bahan baku simplisia juga harus bersih, artinya tidak boleh tercampur dengan tanah, kerikil,
atau pengotor lainnya (misalnya serangga atau bagiannya).2). Pencucian. Pencucian seyogyanya jangan menggunakan air sungai, karena cemarannya
berat. Sebaiknya digunakan air dari mata air, sumur, atau air ledeng (PAM). Setelah dicuci
ditiriskan agar kelebihan air cucian mengalir. Ke dalam air untuk mencuci dapat dilarutkan
kalium permanganat seperdelapan ribu, hal ini dilakukan untuk menekan angka kuman dan
dilakukan untuk pencucian rimpang.
3). Perajangan. Banyak simplisia yang memerlukan perajangan agar proses pengeringan
berlangsung lebih cepat. Perajangan dapat dilakukan “manual” atau dengan mesin perajang
singkong dengan ketebalan yang sesuai. Apabila terlalu tebal maka proses pengeringan akan
terlalu lama dan kemungkinan dapat membusuk atau berjamur. Perajangan yang terlalu tipis
akan berakibat rusaknya kandungan kimia karena oksidasi atau reduksi. Alat perajang atau pisau yang digunakan sebaiknya bukan dan besi (misalnya “stainless steel” eteu baja
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 14/23
4). Pengeringan. Pengeringan merupakan proses pengawetan simplisia sehingga
simplisia tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu pengeringan akan menghindari
teruainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan yang cukup akan
mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur).
5). Sortasi kering. Simplisia yang telah kering tersebut masih sekali lagi dilakukan sortasi
untuk memisahkan kotoran, bahan organik asing, dan simplisia yang rusak karena sebagai
akibat proses sebelumnya.
6). Pengepakan dan penyimpanan. Bahan pengepak harus sesuai dengan simplisia yang
dipak. Misalnya simplisia yang mengandung minyak atsiri jangan dipak dalam wadahplastik, karena plastik akan menyerap bau bahan tersebut. Bahan pengepak yang baik adalah
karung goni atau karung plastik.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 15/23
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk kandungan kimia dalam tumbuhan atau
bagiannya.
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 16/23
ALUR PENCARIAN BAHAN AKTIF DARI TUMBUHAN
Simplisia(Skrining Fitokimia,
Ekstraksi
Ekstrak(Uji Bioaktivitas,
Separasi)
Isolat(Uji Bioaktivitas,
Identifkasi
Fraksi(Uji Bioaktivitas,
Pemurnian)
Organisme
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 17/23
EKSTRAKSI
PENGAMBILAN BAHAN AKTIF DARI TUMBUHAN DENGAN PELARUTTERTENTU
MACAM MACAM EKSTRAK
EKSTRAK TOTAL
EKSTRAK PARSIAL
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH
BAHAN AWAL
PELARUT
CARA/METODE
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 18/23
a. endapan jingga
b. endapan putih
c. endapan coklat
merah
a. pereaksi Dragendorf
b. pereaksi Meyer
c. pereaksi Bouchardat
a. ditambahkan FeCl3 1%
b. ditambahkan gelatin 10%
Sampel dikocok dengan air panas lalu
dididihkan selama 5 menit dan disaring. Kedalam fitrat ditambahkan NaOH 1%.
Flavonoid
Sampel ditambah air panas dan dididihkan
selama 5 menit, setelah dingin disaring.
Fitratnya dibagi dua, masing-masing:
a. warna biru
hingga biru hijau
(tanin dan
polifenol)
Warna merah
yang dapat ditarik
oleh amil alkohol
Warna merah
Golongan
Senyawa
Kimia
ProsedurGolongan Senyawa
Kimia
Alkaloid Sampel dibasakan dengan amonia 10%,
tambahkan CHCl3 lalu digerus dan dikocok.
Lapisan CHCl3 diambil lalu ditambahkan HCl
1N dan dikocok. Diambil fasa airnya, lalu
dibagi tiga dan pada masing-masing bagian
Sampel dipanaskan dengan campuran logam
magnesium dan asam klorida 2%, kemudian
disaring
Steroid dan
Triterpenoid
Sampel digerus dengan eter. Fasa eter dipipet
lalu diuapkan pada cawan penguap sampai
kering. Pada residunya ditambahkan pereaksi
Lieberman Burchard
- Warna merah
ungu : triterpenoid
- Warna merah-
hijau-biru:senyawa berinti
Kuinon
Saponin Sampel ditambah air panas dan didihkan
selama 5 menit, setelah dingin disaring. Filtrat
sebanyak 10 ml diambil lalu dikocok selama 10
detik.
Adanya busa
setinggi 1 cm yang
stabil dan
persisten pada
penambahan 1
tetes HCl 0,1 N
b. endapan putih
(tanin)
Tanin dan
Polifenol
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 19/23
BAHAN AWAL
SEGAR KERING
Buah/fruktus
Daun/folium
Biji/semen
HerbaBatang/caulis
Rimpang/rhizoma
Kulit kayu/korteks
Kayu/lignum
PELARUT
SELEKTIFITAS
MUDAHPENANGANANNY
A
EKONOMIS
RAMAH LINGKUNGAN JENIS JENIS PELARUTAirHidrokarbon alifatik (PE, Heksan)Khloro hidrokarbon(dikhlorometan,
trikhlorometanAlkohol (metanol, metanol,prpanolAsam karboksilatEstherEther
minyak
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 20/23
METODA EKSTRAKSI
Proses yang menghasilkan keseimbangan konsentrasi antaralarutan dan residu padatcontoh ; maserasi, digesti, ultrasonic extraction
Proses ekstraksi seksama/menyeluruhcontoh : perkolasi, counter current extraction
Extraction dengan Gas superkritis
M E T O D A E
K S T R A K S I
Ekstraksi dengan menggunakan pelarut
•Dingin maserasi, perkolasi
•Panas infus, dekokta,
refluks,soxhlet
•Destilasi
•Lainnya
Ekstraksi berkesinambungan
Ekstraksi dengan gas superkritis
Ekstraksi dengan ultrasonik
Ekstraksi dengan tenaga listrik
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 21/23
Maceration
Penyarian dengan menggunakan pelarut beberapa hari (5 hari)
dengan
pengadukan
Sesuai utk bahan aktif yang mudah larut dalam cairan penyariSimplisia yang mengandung musilago dan bahan lain yang
mudah
mengambang
(+) Cara pengerjaan dengan peralat sangat sederhana dan mudah(-) Pengerjaan lama den penyarian kurang sempurna
Kineic maceration : Maserasi dengan pengaduk konstan dan
kontinu
Digesti : Maserasi dengan pemanasan (40-50ºC)
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 22/23
VORTICAL (Turbo) Extraction
Bahan dan pelarut diaduk dengan kecepatan tinggi
(high Speedmixer/homogenizer)Bahan semakin halus karena ada pengecilan ukuranpartikel selama proses
sehingga meningkatkan
luas permukaan bahan dengan cairan penyari.Penyarian lebih baik dan waktu lebih singkat darimaserasiCukup berisiko untuk bahan yang termolabil
Pemisaha antara cairan penyari dengan residu jauhlebih sulitTidak efektif untuk large scale
5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 23/23
ULtra sound extraction
Penyarian dengan menggunakan gelombang suara (Ultrasonuc Freq> 20 hz
Prinsip :Meningkatkan permeabilitas dinding sel
Membentuk Cavity (lubang-lubang)Meningkatkan tekanan Mekanik
Dapat menyebabkan rusaknya bahan aktif akibat oksidasi
Ekstrak dapat tercemar oleh trace metalHigh energy cost with large scale
Extraction by electrical energy
Penyarian dengan menggunakan tenaga listrikPrinsip : Membuat cavity
Menyebarkan tekanan gelombang yang dihasilkan oleh listrikdengan kecepatan Ultrasonic