[6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

23
 Materi Kuliah Farmakologi Laut Program Studi Ilmu Kelautan Unpad 2010

Transcript of [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

Page 1: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 1/23

Materi Kuliah Farmakologi Laut

Program Studi Ilmu Kelautan Unpad

2010

Page 2: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 2/23

Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwasimplisia merupakan istilah yang dipakai untukmenyebut bahan-bahan obat alam yang beradadalam wujud aslinya atau belum mengalamiperubahan bentuk.

Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI

adalah bahan alami yang digunakan untuk obat danbelum mengalami perubahan proses apa pun, dankecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yangtelah dikeringkan.

Page 3: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 3/23

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupatanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, ataugabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium danPiperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang

secara spontan keluar dari tanaman atau dengan caratertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanamandapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnyayang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi daritanamannya.

Page 4: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 4/23

Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang dapatberupa hewan utuh atau zat-zat berguna yangdihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahankimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum

iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).

3. Simplisia pelikan atau mineralSimplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupabahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telahdiolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahankimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.

Page 5: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 5/23

Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisianabati. Secara umum pemberian nama atau penyebutansimplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti

dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengannama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebutsebgai Piperis albi Fructus. Fructus menunjukkan bagiantanaman yang artinya buah.

Page 6: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 6/23

TEKNOLOGI PENYIAPAN SIMPLISIA TERSTANDAR TANAMAN OBAT

Panen merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam prosesbudidaya tanaman obat. Waktu, cara pemanenan dan penanganan

bahan setelah panen merupakan periode kritis yang sangatmenentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman.

Tanaman yang dipanen buahnya memiliki waktu dan cara panenyang berbeda dengan tanaman yang dipanen berupa biji, rimpang,

daun, kulit dan batang.Biji. Panen tidak bisa dilakukan secara serentak karena perbedaanwaktu pematangan dari buah atau polong yangberbeda. Pemanenanbiji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis. Pemanenandilakukan setelah 60% kulit polong atau kulit biji sudah mulai

mengering.

Buah. Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara me-metik.Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengankualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang. pemanenan yangterlambat akan menyebabkan penurunan kualitas karena akan terjadi

perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain.

Page 7: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 7/23

Daun. Pemanenan daun dilakukanpada saat tanaman telah tumbuh

maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis dandilakukan denganmemangkas tanaman. pemanenan yangterlambatmenyebab-kan daun mengalami penuaan (se-nescence)

sehingga mutunya rendah karena bahan aktifnya sudah ter-degradasi.

Rimpang. Untuk jenisrimpang waktu pemanenan bervariasitergantung penggunaan. Tetapi pada umumnya pe-manenan

dilakukan padasaat tanaman berumur 8 - 10 bulan. Seperti rimpangjahe, untuk kebutuhan eks-por dalam bentuk segar jahedipanenpada umur 8 - 9 bulan setelah tanam, sedangkan untuk bibit10 - 12 bulan.

Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar

maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenandilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah per-tumbuhannyamaksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering,pemanenan dilakukan pada saatbunga sedang mekar. Seperti bungapiretrum, bunga yang dipanen dalam keadaan masih kuncup menghasilkankadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang sudah

mekar.

Page 8: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 8/23

Pemanenan kayu dilakukan setelah padakayu terbentuk senyawametabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanamanberbeda-beda tergantung jenistanaman dan ke-cepatan

pembentukan metabolit sekundernya. Tanaman secang baru dapatdipanen setelah berumur 4sampai 5 tahun, karena apabila dipanenterlalu muda kandungan zat aktifnya seperti tanin dan sappanmasih relatif sedikit.

Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahandengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pembusukan dapatterhambat. Dengan demikian dapat dihasilkan simplisiaterstandar, tidakmudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama Dalam proses ini,kadar air dan reaksi-reaksizat aktif dalam bahan akan berkurang, sehingga

suhu dan waktu pengeringan perlu diperhati-kan.

Page 9: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 9/23

Suhu pengeringantergantung pada jenis bahan yang dikeringkan. Padaumumnya suhu pengeringan adalah antara 40 - 600C dan hasilyang baik dariproses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air 10%.Demikian pula dengan waktu pengeringan juga bervariasi, tergantung pada

jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun, kayu ataupunbunga.Proses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia keringsebelumdilakukan pengemasan, penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut.Setelah penyortiran simplisia ditimbang untukmengetahui rendemen hasildari proses pasca panen yang dilakukan.

Jenis kemasan yang di-gunakan dapat berupa plastik, kertasmaupunkarung goni. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapatmenjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai,tidakmempersulit pena-nganan, dapat melindungi isi pada waktupengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi. labelyang jelas pada tiap kemasan tersebut yangisinya menuliskan ;

nama bahan, bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggalpengemasan, nomor/kodeproduksi, nama/alamat penghasil, beratbersih, metode pe-nyimpanan.PenyimpananPenyimpanan simplisiadapat di-lakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang berAC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranyacukup kering

dan berventilasi.

Page 10: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 10/23

Pengeringan bahan dapat dilakukan secara tradisional denganmenggunakan sinar matahari ataupun secara mo-dern denganmenggunakan

alat pe-ngering seperti oven, rak pengering, blower ataupun dengan freshdryer.Pengeringan hasilrajangan dari temu-temuan dapat dilakukan de-nganmenggunakan sinar matahari, oven, blower dan fresh dryer padasuhu 30 -500C. Pengeringan pada suhu terlalu tinggi dapat merusak komponen aktif,sehingga mutunya dapatmenurun.

Tujuan dari perendaman adalah untuk mencegah terjadinyadegradasi kur-kuminoidpada simplisia pada saat penjemuran jugamencegah peng-uapan minyak atsiri yang berlebihan.

Untuk daun atau herba, penge-ringan dapat dilakukan dengan me-nggunakan sinar matahari di dalam tampah yangditutup dengankain hitam, menggunakan alat pengering fresh dryer atau cukupdikering-anginkan saja.

Page 11: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 11/23

a. Penyiapan simplisia Dalam penyiapan atau pembuatan simplisia, tahapan yang perludiperhatikan adalah (a) bahan baku simplisia, (b) proses pembuatansimplisia, dan (c) cara pengepakan/pengemasan dan penyimpanan simplisia.

1). Bahan baku simplisia. Dalam pembuatan simplisia, kualitas bahanbaku simplisia merupakan faktor yang penting yang perludiperhatikan. Sumber bahan baku dapat berupa tumbuhan, hewan,maupun mineral. Simplisia nabati yang ideal dapat ditinjau dari asal

tumbuhan tersebut.

. Pemanenan pada saat yang tepat Waktu pemanenan yang tepat akan menghasilkan simplisia yangmengandung bahan berkhasiat yang optimal. Kandungan kimia dalam

tumbuhan tidak sama sepanjang waktu. Kandungan kimia akan mencapaikadar optimum pada waktu tertentu. Di bawah ini akan diuraikan kapanwaktu yang tepat untuk memanen bagian tumbuhan.Ketentuan saat pemanenan tumbuhan atau bagian tumbuhan adalahsebagai benikut.

Page 12: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 12/23

b (a) Biji (semen)  dipanen pada saat buah sudah tua atau buahmengering, misalnya biji kedawung.(b) Buah (fructus)  dikumpulkan pada saat buah sudah masak atausudah tua tetapi belum masak, misalnya Iada (misalnya pada pemanenan

lada, kalau dilakukan pada saat buah sudah tua tetapi belum masak akandihasilkan lada hitam (Piperis nigri Fructus); tetapi kalau sudah masak akandihasilkan lada putih (Piperis aIbi Fructus). (c)  Daun (folia)  dikumpulkan pada saat tumbuhan menjelangberbunga atau sedang berbunga tetapi belum berbuah.(d) Bunga (flores/flos)  dipanen pada saat masih kuncup (misalnya

cengkeh atau melati) atau tepat mekar (misalnya bunga mawar, bungasrigading).(e) Kulit batang (cortex) diambil dari tanaman atau tumbuhan yangtelah tua atau umun yang tepat, sebaiknya pada musim kemarau sehinggakulit kayu mudah dikelupas.(f) Umbi Iapis (bulbus)  dipanen pada waktu umbi mencapai besaroptimum, yaitu pada waktu bagian atas tanaman sudah mulai mengering(misalnya bawang putih dan bawang merah).(g) Rimpang atau “empon-empon (rhizomad)  dipanen pada waktu pertumbuhan maksimal dan bagian di atas tanah sudah mulai mengering,yaitu pada permulaan musim kemarau.

Page 13: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 13/23

c. Proses Pembuatan Simplisia 

Setelah dilakukan pemanenan bahan baku simplisia, maka tahapan penanganan pasca

panen adalah sebagai berikut.

1). Sortasi basah. Tahap ini perlu dilakukan karena bahan baku simplisia harus benar dan

murni, artinya berasal dari tanaman yang merupakan bahan baku simplisia yang dimaksud,

bukan dari tanaman lain. Dalam kaitannya dengan ini, perlu dilakukan pemisahan dan

pembuangan bahan organik asing atau tumbuhan atau bagian tumbuhan lain yang terikut.

Bahan baku simplisia juga harus bersih, artinya tidak boleh tercampur dengan tanah, kerikil,

atau pengotor lainnya (misalnya serangga atau bagiannya).2). Pencucian. Pencucian seyogyanya jangan menggunakan air sungai, karena cemarannya

berat. Sebaiknya digunakan air dari mata air, sumur, atau air ledeng (PAM). Setelah dicuci

ditiriskan agar kelebihan air cucian mengalir. Ke dalam air untuk mencuci dapat dilarutkan

kalium permanganat seperdelapan ribu, hal ini dilakukan untuk menekan angka kuman dan

dilakukan untuk pencucian rimpang.

3). Perajangan. Banyak simplisia yang memerlukan perajangan agar proses pengeringan

 berlangsung lebih cepat. Perajangan dapat dilakukan “manual” atau dengan mesin perajang

singkong dengan ketebalan yang sesuai. Apabila terlalu tebal maka proses pengeringan akan

terlalu lama dan kemungkinan dapat membusuk atau berjamur. Perajangan yang terlalu tipis

akan berakibat rusaknya kandungan kimia karena oksidasi atau reduksi. Alat perajang atau pisau yang digunakan sebaiknya bukan dan besi (misalnya “stainless steel” eteu baja

Page 14: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 14/23

4). Pengeringan. Pengeringan merupakan proses pengawetan simplisia sehingga

simplisia tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu pengeringan akan menghindari

teruainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan yang cukup akan

mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur).

5). Sortasi  kering. Simplisia yang telah kering tersebut masih sekali lagi dilakukan sortasi

untuk memisahkan kotoran, bahan organik asing, dan simplisia yang rusak karena sebagai

akibat proses sebelumnya.

6). Pengepakan dan penyimpanan. Bahan pengepak harus sesuai dengan simplisia yang

dipak. Misalnya simplisia yang mengandung minyak atsiri jangan dipak dalam wadahplastik, karena plastik akan menyerap bau bahan tersebut. Bahan pengepak yang baik adalah

karung goni atau karung plastik.

Page 15: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 15/23

Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk kandungan kimia dalam tumbuhan atau

bagiannya.

Page 16: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 16/23

ALUR PENCARIAN BAHAN AKTIF DARI TUMBUHAN

Simplisia(Skrining Fitokimia,

Ekstraksi

Ekstrak(Uji Bioaktivitas,

Separasi)

Isolat(Uji Bioaktivitas,

Identifkasi

Fraksi(Uji Bioaktivitas,

Pemurnian)

Organisme

Page 17: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 17/23

EKSTRAKSI

PENGAMBILAN BAHAN AKTIF DARI TUMBUHAN DENGAN PELARUTTERTENTU

MACAM MACAM EKSTRAK

EKSTRAK TOTAL

EKSTRAK PARSIAL

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH

BAHAN AWAL

PELARUT

CARA/METODE

Page 18: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 18/23

a. endapan jingga

b. endapan putih

c. endapan coklat

merah

a. pereaksi Dragendorf 

b. pereaksi Meyer

c. pereaksi Bouchardat

a. ditambahkan FeCl3 1%

b. ditambahkan gelatin 10%

Sampel dikocok dengan air panas lalu

dididihkan selama 5 menit dan disaring. Kedalam fitrat ditambahkan NaOH 1%.

Flavonoid

Sampel ditambah air panas dan dididihkan

selama 5 menit, setelah dingin disaring.

Fitratnya dibagi dua, masing-masing:

a. warna biru

hingga biru hijau

(tanin dan

polifenol)

Warna merah

yang dapat ditarik 

oleh amil alkohol

Warna merah

Golongan

Senyawa

Kimia

ProsedurGolongan Senyawa

Kimia

Alkaloid Sampel dibasakan dengan amonia 10%,

tambahkan CHCl3 lalu digerus dan dikocok.

Lapisan CHCl3 diambil lalu ditambahkan HCl

1N dan dikocok. Diambil fasa airnya, lalu

dibagi tiga dan pada masing-masing bagian

Sampel dipanaskan dengan campuran logam

magnesium dan asam klorida 2%, kemudian

disaring

Steroid dan

Triterpenoid

Sampel digerus dengan eter. Fasa eter dipipet

lalu diuapkan pada cawan penguap sampai

kering. Pada residunya ditambahkan pereaksi

Lieberman Burchard

- Warna merah

ungu : triterpenoid

- Warna merah-

hijau-biru:senyawa berinti

Kuinon

Saponin Sampel ditambah air panas dan didihkan

selama 5 menit, setelah dingin disaring. Filtrat

sebanyak 10 ml diambil lalu dikocok selama 10

detik.

Adanya busa

setinggi 1 cm yang

stabil dan

persisten pada

penambahan 1

tetes HCl 0,1 N

b. endapan putih

(tanin)

Tanin dan

Polifenol

Page 19: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 19/23

BAHAN AWAL

SEGAR KERING

Buah/fruktus

Daun/folium

Biji/semen

HerbaBatang/caulis

Rimpang/rhizoma

Kulit kayu/korteks

Kayu/lignum

PELARUT

SELEKTIFITAS

MUDAHPENANGANANNY

A

EKONOMIS

RAMAH LINGKUNGAN JENIS JENIS PELARUTAirHidrokarbon alifatik (PE, Heksan)Khloro hidrokarbon(dikhlorometan,

trikhlorometanAlkohol (metanol, metanol,prpanolAsam karboksilatEstherEther

minyak

Page 20: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 20/23

METODA EKSTRAKSI

Proses yang menghasilkan keseimbangan konsentrasi antaralarutan dan residu padatcontoh ; maserasi, digesti, ultrasonic extraction

Proses ekstraksi seksama/menyeluruhcontoh : perkolasi, counter current extraction

Extraction dengan Gas superkritis

   M   E   T   O   D   A   E

   K   S   T   R   A   K   S   I

Ekstraksi dengan menggunakan pelarut

•Dingin maserasi, perkolasi

•Panas infus, dekokta,

refluks,soxhlet

•Destilasi

•Lainnya

Ekstraksi berkesinambungan

Ekstraksi dengan gas superkritis

Ekstraksi dengan ultrasonik 

Ekstraksi dengan tenaga listrik 

Page 21: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 21/23

Maceration

 Penyarian dengan menggunakan pelarut beberapa hari (5 hari)

dengan

pengadukan

Sesuai utk bahan aktif yang mudah larut dalam cairan penyariSimplisia yang mengandung musilago dan bahan lain yang

mudah

mengambang

(+) Cara pengerjaan dengan peralat sangat sederhana dan mudah(-) Pengerjaan lama den penyarian kurang sempurna

Kineic maceration : Maserasi dengan pengaduk konstan dan

kontinu

Digesti : Maserasi dengan pemanasan (40-50ºC)

Page 22: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 22/23

VORTICAL (Turbo) Extraction

 Bahan dan pelarut diaduk dengan kecepatan tinggi

(high Speedmixer/homogenizer)Bahan semakin halus karena ada pengecilan ukuranpartikel selama proses

sehingga meningkatkan

luas permukaan bahan dengan cairan penyari.Penyarian lebih baik dan waktu lebih singkat darimaserasiCukup berisiko untuk bahan yang termolabil

Pemisaha antara cairan penyari dengan residu jauhlebih sulitTidak efektif untuk large scale

Page 23: [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia

5/14/2018 [6]_BahanKuliah_Farmakologi_Fitokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6bahankuliahfarmakologifitokimia 23/23

ULtra sound extraction

Penyarian dengan menggunakan gelombang suara (Ultrasonuc Freq> 20 hz

Prinsip :Meningkatkan permeabilitas dinding sel

Membentuk Cavity (lubang-lubang)Meningkatkan tekanan Mekanik

Dapat menyebabkan rusaknya bahan aktif akibat oksidasi

Ekstrak dapat tercemar oleh trace metalHigh energy cost with large scale 

Extraction by electrical energy

Penyarian dengan menggunakan tenaga listrikPrinsip : Membuat cavity

Menyebarkan tekanan gelombang yang dihasilkan oleh listrikdengan kecepatan Ultrasonic