65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

57
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman Globalisasi ini bangsa Indonesia masih kurang menyadari dengan masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan agar setiap penduduk dapat meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan yang tinggi sangat besar artinya dalam mengembangkan sumber daya manusia sebagai modal bagi terlaksananya pembangunan nasional, Oleh karena itu pembangunan kesehatan harus di tingkatkan dengan jangkauan pemerataan yang semakin luas dengan mutu pelayanan yang semakin baik. Bangsa Indonesia memerlukan orang-orang yang kompeten di bidang kesehatan dan kefarmasian. Agar tercapai tujuan tersebut, maka perlu di lakukan peningkatan upaya kesehatan masyarakat

Transcript of 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

Page 1: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman Globalisasi ini bangsa Indonesia masih kurang

menyadari dengan masalah kesehatan.

Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan agar setiap

penduduk dapat meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat

kesehatan yang tinggi sangat besar artinya dalam mengembangkan sumber

daya manusia sebagai modal bagi terlaksananya pembangunan nasional,

Oleh karena itu pembangunan kesehatan harus di tingkatkan dengan

jangkauan pemerataan yang semakin luas dengan mutu pelayanan yang

semakin baik.

Bangsa Indonesia memerlukan orang-orang yang kompeten di

bidang kesehatan dan kefarmasian.

Agar tercapai tujuan tersebut, maka perlu di lakukan peningkatan

upaya kesehatan masyarakat yang didukung oleh pengembangan sistem

kesehatan nasional secara terpadu.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka

calon seorang asisten apoteker sebaiknya melakukan latihan kerja industri

di apotek untuk mengetahui secara langsung mengenai pengelolaan, serta

tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola apotek.

1

Page 2: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

2

Untuk mengetahui perkembangan para siswa peserta prakerin di

dunia usaha / industri, diperlukan satu perangkat yang dapat memberikan

informasi tentang kualifikasi dan jenis kegiatan siswa yaitu jurnal kegiatan

siswa.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya prakerin ini adalah :

1) Untuk memenuhi tuntutan kurikulum pendidikan khususnya Sekolah

Menengah Kejuruan yang mengharuskan peserta didiknya mengikuti

praktek kerja di industri yang terkait

2) Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Kompetensi dan

Ujian Nasional

Tujuan diadakannya Prakerin diantaranya ialah :

1) Mengetahui pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek

2) Untuk mengetahui sistem pelayana obat di Apotek

3) Untuk mengetahui ketepatan pemakaian obat dan kerasionalan serta

kedisiplinan dalam bekerja

4) Untuk memperoleh pengalaman kerja

5) Untuk menerapkan teori yang didapat di sekolah, khususnya di bidang

kefarmasian

6) Untuk memenuhi tugas akademik

Page 3: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

3

C. Waktu Dan Tempat Prakerin

Pelaksanaan Prakerin dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan,

terhitung sejak tanggak 5 Juli s/d 27 Agustus 2010, di Apotek Citra Caraka

Emas yang bertempat di Jl.Sutisna Senjaya No.97 Tasikmalaya.

Kegiatannya di bagi menjadi dua shift, Yaitu :

1. Sip pagi di laksanakan dari pukul 08.00 s/d 14.00

2. Sip malam dilaksanakan dari pukul 14.00 s/d 20.00

Page 4: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Apotek

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1027/Menkes/SK/IX/2004

yang dimaksud dengan Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan

pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan kefarmasian dan penyaluran

sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

B. Tugas dan Fungsi Apotek

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1980, tugas dan

fungsi apotek adalah :

1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker dan asisten apoteker yang

telah mengucapkan sumpah jabatan.

2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,

pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.

3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang

diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

C. Pengelolaan Apotek

Pengelolaan apotek meliputi :

1. Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,

penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.

4

Page 5: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

5

2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan perbekalan farmasi lainnya.

3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi. Pelayanan informasi

yang dimaksud meliputi :

a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang

diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun

kepada masyarakat.

b. Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu

obat serta perbekalan farmasi lainnya.

D. Pelayanan Apotek

1. Apotek wajib dibuka untuk melayani masyarakat dari pukul 08.00 – 22.00.

2. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker pengelola

apotek.

3. Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan

keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat.

Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis dalam

resep dengan obat paten. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat

yang tertulis didalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter

untuk pemilihan obat yang lebih tepat.

4. Apoteker wajib memberikan informasi :

a. Yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada

pasien.

Page 6: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

6

b. Penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan

masyarakat.

5. Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep ada kekeliruan atau

penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus memberitahukan kepada

dokter penulis resep. Bila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya,

Dokter wajib membubuhkan tanda tangan yang lazim di atas resep atau

dinyatakan tertulis.

6. Salinan resep harus ditandatangani oleh apoteker.

7. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dengan baik dalam

jangka waktu 3 tahun. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan

kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang

bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. Perizinan Apotek

Izin apotek diberikan oleh Menteri Kesehatan, yang kewenangannya

dilimpahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kepala Dinas Kabupaten/Kota wajib melaporkan pelaksanaan

pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin dan pencabutan izin apotek

sekali setahun kepada Menteri Kesehatan dengan tembusan kepada Kepala

Dinas Kesehatan Propinsi.

Page 7: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

7

F. Pencabutan Izin Apotek

Izin apotek dapat dicabut dalam hal :

1. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan

seperti ijazah yang tidak terdaftar pada Departemen Kesehatan, melanggar

sumpah/janji sebagai apoteker, tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan

mental dalam menjalankan tugasnya, bekerja sebagai penanggung jawab

pada apotek atau industri farmasi lainnya, atau.

2. Apoteker tidak menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan

farmasi yang bermutu dan terjamin keabsahannya, atau.

3. Apoteker dan asisten apoteker tidak menjalankan tugasnya dengan baik

seperti dalam hal melayani resep, memberikan informasi yang berkaitan

dengan penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional, atau.

4. Bila apoteker berhalangan melakukan tugasnya lebih dari dua tahun

berturut-turut, atau.

5. Bila apoteker melanggar perundang-undangan narkotika, obat keras dan

ketentuan lainnya, atau.

6. SIK APA dicabut, atau.

7. PSA terbukti terlibat dalam pelanggaran perundang-undangan di bidang

obat, atau.

8. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Page 8: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

8

G. Istilah-istilah yang ada dalam Apotek

Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang perapotekan sesuai

Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2002 adalah sebagai

berikut :

1. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan

sumpah jabatan apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di

Indonesia sebagai apoteker.

Tugas dan kewajiban apoteker :

a. Bertanggungjawab atas proses pembuatan obat, meskipun obat dibuat

oleh asisten apoteker.

b. Kehadirannya di tempat bertugas diatur oleh Undang-Undang No. 23

Tahun 1992 tentang Kesehatan.

c. Wajib berada di tempat selama jam apotek buka.

d. Wajib menerangkan ke konsumen tentang kandungan obat yang

ditebus. Penjelasan ini tidak dapat diwakilkan kepada asisten atau

petugas apotek.

e. Membahas dan mendiskusikan resep obat langsung kepada dokter,

bukan asisten atau petugas apotek.

f. Wajib menjaga kerahasiaan resep pasien.

2. Surat Izin Apotek (SIA) adalah surat izin yang diberikan oleh menteri

kepada apoteker atau apoteker bekerja sama dengan Pemilik Sarana

Apotek (PSA) untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu.

Page 9: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

9

3. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi surat

izin apotek.

Tugas, kewajiban dan wewenang :

a. Memimpin semua kegiatan apotek, antara lain mengelola kegiatan

kefarmasian serta membina karyawan yang menjadi bawahan apotek.

b. Secara aktif berusaha sesuai dengan bidang tugasnya untuk

meningkatkan dan mengembangkan hasil usaha apotek.

c. Mengatur dan mengawasi penyimpanan serta kelengkapan terutama di

ruang peracikan.

d. Membina serta memberi petunjuk teknis farmasi kepada bawahannya

terutama dalam memberikan informasi kepada pasien.

4. Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek di samping

apoteker pengelola apotek dan atau menggantikannya pada jam-jam

tertentu pada hari buka apotek.

5. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan apoteker

pengelola apotek selama apoteker pengelola apotek tersebut tidak berada

di tempat lebih dari 3 bulan secara terus menerus, telah memiliki Surat

Izin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek lain.

6. Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai

asisten apoteker.

Tugas dan kewajiban asisten apoteker :

a. Mengerjakan sesuai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu :

Page 10: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

10

1) Dalam pelayanan obat bebas dan resep (mulai dari menerima

pasien sampai menyerahkan obat yang diperlukan).

2) Mencatat dan membuat laporan keluar masuknya obat narkotika,

obat psikotropika, obat KB, obat bebas, obat bebas terbatas dan

obat keras.

3) Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal lalu

disimpan.

4) Memelihara kebersihan ruangan peracikan, lemari obat.

b. Dalam hal darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai kasir dalam

pelayanan obat bebas maupun juru resep.

Tanggung jawab asisten apoteker :

Asisten apoteker bertanggung jawab kepada apoteker pengelola apotek

sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya, artinya bertugas atas

kebenaran segala tugas yang diselesaikannya, tidak boleh ada

kesalahan, kehilangan dan kerusakan.

Wewenang asisten apoteker :

Asisten apoteker berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian

sesuai dengan petunjuk atau instruksi dari apoteker pengelola apotek,

dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan

kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan

menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 11: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

11

8. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat

kesehatan dan kosmetika.

9. Alat kesehatan adalah instrumen aparatus, mesin, implan yang tidak

mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mengdiagnosis,

menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta

pemulihan kesehatan manusia, dan atau membentuk struktur dan

memperbaiki fungsi tubuh.

10. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan

untuk menyelenggarakan semua peralatan yang dipergunakan untuk

melaksanakan pengelolaan apotek.

H. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan

Pengelolaan obat meliputi :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan

menunjukkan jumlah obat dalam rangka pengadaan.

a. Tujuan

Untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang tepat sesuai

kebutuhan, menghindari terjadinya kekosongan obat, meningkatkan

penggunaan obat secara rasional, meningkatkan efisiensi penggunaan

obat.

b. Kegiatan perencanaan

Kegiatan pokok dalam perencanaan pengadaan obat adalah :

Page 12: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

12

1) Seleksi atau perkiraan kebutuhan meliputi memilih obat yang akan

dibeli dan menentukan jumlah obat yang akan dibeli.

2) Penyelesaian jumlah kebutuhan obat dan alokasi dana.

Pencatatan perencanaan obat yang akan dipesan dilakukan dalam

suatu buku yang dinamakan defecta.

a) Buku defecta tentang daftar obat atau alat kesehatan yang akan

dipesan atau dibeli dari PBF dengan memperhitungkan sisa

stock.

b) Stock penggunaan adalah jumlah obat atau alat kesehatan yang

diperlukan untuk menghindari kekosongan obat.

c) Lead time adalah waktu yang diperlukan sejak rencana

kebutuhan diajukan sampai dengan obat diterima.

d) Kartu stock adalah kartu yang digunakan untuk mencatat

mutasi obat yang memuat penerimaan obat, pengeluaran obat,

obat rusak atau kadaluarsa. Setiap kartu stock hanya memuat

satu tensi catatan mutasi obat untuk satu jenis obat. Kartu stock

merupakan dokumen yang harus disimpan dan dipelihara

dengan baik.

2. Pengadaan

Pengadaan adalah suatu proses untuk mengadakan obat yang

dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan. Dengan tujuan supaya tersedianya

obat dengan jenis dan jumlah yang tepat dengan mutu yang tinggi dan

dapat diperoleh pada waktu yang tepat.

Page 13: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

13

Pengadaan barang pada umumnya dapat dilakukan melalui

pembelian dan konsinyasi. Konsinyasi adalah sistem penitipan barang dari

pemilik barang tersebut kepada apotek, apabila barang tersebut laku maka

apotek mendapatkan komisi, tetapi apabila barang tidak laku akan

dikembalikan.

3. Penerimaan

Penerimaan adalah suatu rangkaian kegiatan dalam menerima obat

baik dari pemasok maupun dari gudang unit pelayanan kesehatan dalam

rangka memenuhi pesanan atau permintaan obat.

4. Konseling

Suatu proses yang sistematis untuk mengidentifikasi dan

menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan

penggunaan obat.

Tujuannya yaitu agar pasien patuh dalam menggunakan obat.

Masalah yang dibicarakan :

a. Nama obat.

b. Tujuan pengobatan.

c. Jadwal pengobatan.

d. Cara penggunaan obat.

e. Lamanya penggunaan obat.

f. Efek samping obat.

g. Tanda-tanda toksisitas.

h. Cara penyimpanan obat.

Page 14: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

14

i. Penggunaan obat-obat lain.

Apoteker harus memberikan konseling mengenai sediaan farmasi,

pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat

memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari

bahaya penggunaan obat yang salah.

Page 15: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

15

BAB III

PROFIL APOTEK “ CITRA CARAKA EMAS ”

A. Sejarah Apotek

Apotek Citra Caraka Emas adalah Apotek yang di bentuk oleh suatu

koperasi, yaitu koperasi pegawai Telkom (KOPEGTEL) Citra Caraka Emas, yang

dimana koperasi ini berdiri di bawah naungan PT Telkom.

Pada saat ini, Apotek Citra Caraka Emas sudah tidak bekerja sama lagi

dengan PT.Limas Citra Lestari Bandung. Apotek ini di dirikan pada awal tahun

2000, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2000. Apotek Citra Caraka Emas

bertempat di Jl.Sutisna Senjaya No.97 Tasikmalaya. Tujuan didirikannya Apotek

Citra Caraka Emas adalah untuk melayani pelayanan kesehatan anggota koperasi

Citra Caraka Emas, pegawai, keluarga pegawai, pensiunan dan keluarga

pensiunan.

Dokter-dokter yang bekerja sama dengan Apotek Citra Caraka Emas

diantaranya :

1) dr. H. Kamil Roesman Bachtiar, M.si. spesialis dokter umum.

2) dr. H. Oki Zulkifli D. spesialis dokter umum

Pada saat ini Apoteker yang bertanggung jawab atas Apotek Citra Caraka

Emas adalah Yanti Puji Utami, Ssi,Apt.

15

Page 16: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

16

B. Stuktur Organisasi

Struktur Organisasi di Apotek Citra Caraka Emas adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Dilihat dari struktur Organisasi di atas maka, seorang kepala Apotek

berwenang memimpin seluruh kegiatan Apotek, mengatur melaksanakan dan

mengawasi administrasi Apotek agar Apotek yang di pimpinya dapat memberikan

hasil yang optimal sesuai dengan rencana kerja. Selain itu Kepala Apotek

bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup Apotek yang dipimpinnya.

Untuk membantu kelancaran dalam pengelolaan Apotek, keuangan dan

pembelian yang berfungsi mencatat mereka beberapa catatan penting diantaranya

fakturis.

Kefarmasian atau Juru Racik berfungsi dalam mengerjakan hal-hal yang

berhubungan langsung secara tekhnis dan meracik ataupun dalam penyediaan

obat-obatan untuk pasien.

ManagerApotek

Staf Administrasi

Kefarmasian/ juru racik

KepalaApotek

Page 17: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

17

C. Manajemen Farmasi

1. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan

menunjukkan jumlah obat dalam rangka pengadaan.

Perencanaan obat yang akan dipesan di Apotek Citra Caraka Emas

berdasarkan kartu stock, permintaan dokter, dan lain-lain seperti

banyaknya permintaan konsumen akan suatu obat tertentu.

Perencanaan obat yang akan dipesan dilakukan dalam suatu buku yang

dinamakan buku defecta. Buku defecta adalah buku yang memuat tentang

daftar obat atau alat kesehatan yang akan dipesan dari PBF, dengan

memperhitung`

kan sisa stock untuk menghindari terjadinya kekosongan obat.

2. Pengadaan

Pengadaan adalah suatu proses untuk mengadakan obat yang

dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan. Dengan tujuan supaya tersedianya

obat dengan jenis dan jumlah yang tepat dengan mutu yang tinggi dan

dapat diperoleh pada waktu yang tepat.

Pengadaan barang di Apotek Citra Caraka Emas dilakukan oleh bagian

pembelian berdasarkan buku defecta, dimana pengadaannya melalui:

a. Konsinyasi adalah titipan barang ini dilakukan oleh perusahaan

pemilik barang kepada Apotek.

b. Pembelian yaitu dilakukan secara tunai ataupun kredit kepada PBF

melalui surat pemesanan. Kadang-kadang pembelian juga dilakukan

Page 18: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

18

secara mendesak kepada Apotek lain karena kehabisan stock atau tidak

adanya jenis obat yang diminta.

Pengadaan dan pemesanan barang biasanya dilakukan dengan

membuat surat pesanan ( SP ) barang dari bagian pembelian kepada

pemasok barang atau Pedagang Besar Farmasi ( PBF ). Untuk mencegah

penumpukan barang dan terjadinya kekosongan obat dilakukan system

stok agar pengadaan obat lebih baik dan modalnya dapat digunakan

dengan efisien.

Pengadaan dan pemesanan barang dilakukan dengan membuat surat

pesanan barang dari bagian pembelian kepada distributor tertentu yang

dituju. SP dibuat 2 rangkap yaitu satu slip untuk diberikan kepada

pemasok / PBF dan satu slip lagi disimpan untuk arsip di Apotek.

Biasanya bagian pembelian memilih PBF dengan berbagai pertimbangan

seperti kesesuaian harga termasuk adanya potongan harga atau bonus,

jangka waktu pengiriman dan legalitas distributor ( harus berbadan

resmi ).

Untuk SP obat bebas dan obat bebas terbatas boleh dibuat oleh Asisten

Apoteker atau karyawan yang bekerja di Apotek tersebut. Dan di dalam SP

tersebut boleh dilakukan pemesanan barang hingga beberapa jenis barang.

Sedangkan untuk SP psikotropika hanya boleh dibuat dan ditanda

tangani oleh Apoteker yang bertanggung jawab di Apotek tersebut. Dan di

dalam SP tersebut hanya boleh dilakukan pemesanan maksimal tiga jenis

barang tidak boleh lebih.

Page 19: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

19

Pembelian barang dalam jumlah besar dan penagihan hutang ke PBF

biasanya dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari selasa dan

kamis antara pukul 09.00 – 14.00 WIB. Selain jam – jam tersebut tidak

akan dilayani.

Pembayaran atas pembelian barang melalui PBF dilakukan sebulan

setelah barang diterima atau istilahnya sudah jatuh tempo. Apabila

pembelian dalam jumlah kecil biasanya dapat dilakukan melalui telepon,

dan SP diberikan menyusul pada saat barang dikirim ke Apotek.

3. Penerimaan Barang

Penerimaan adalah suatu rangkaian kegiatan dalam menerima obat

baik dari pemasok maupun dari gudang unit pelayanan kesehatan dalam

rangka memenuhi pesanan atau permintaan obat.

Petugas Apotek akan menerima barang dari PBF beserta copy

fakturnya kemudian dilakukan pemeriksaan fisik, jenis, jumlah, kulitas

dan kuantitas barangnya dihadapan petugas pengantar barang kemudian

dicocokkan dengan SP dan fakturnya. Apabila sudah cocok kemudian

faktur ditanda tangani dan distampel untuk menyatakan kesesuaian barang

yang diterima.

Faktur biasanya dibuat sesuai dengan kehendak perusahaan, biasanya

pihak apotek meminta 2 slip faktur ( copy faktur ) untuk arsip dan untuk

memudahkan keperluan administrasi. Setelah barang diperiksa, maka

petugas pembelian akan mencatat barang-barang yang diterima tersebut ke

Page 20: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

20

dalam buku penerimaan barang yang di dalamnya mencantumkan nomor

urut faktur, nomor faktur, nama PBF, nama barang, banyaknya barang,

expire date, nomor batch, harga satuan, discount, jumlah harga, PPN dan

harga yang harus dibayar. Selain itu kartu stok obat juga diisi sesuai

dengan jumlah barang yang diterima.

Bila terjadi ketidaksesuaian barang yang diterima dengan surat

pesanan atau ada kerusakan fisik barang maka petugas pembelian akan

membuat nota pengembalian barang, bila sudah ada pengembalian barang

maka barang dari pemasok harus disertai dengan faktur baru

Page 21: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

CEK BARANG

HABISKURANG

TULIS DI BUKU DEFEKTA

BUAT SURAT PESANAN

TENTUKAN JUMLAH & JENIS

BARANG DIPESAN

BARANG DITERIMA BESERTA FAKTUR

BARANG DATANG DARI PBF

CEK BARANG YANG DATANG

FISIK

DATA KOMPUTER

KARTU STOCK

YA SESUAI? TIDAK

TULIS DATA FAKTUR DI BUKU PEMBELIAN

ACC FAKTUR

TULIS BARANG DI KARTU STOCK

SIMPAN BARANG

PENGGANTIAN BARANG OLEH PBF

BARANG DIKEMBALIKAN / DITUKAR

BUAT SURAT PEMBELIAN BARANG/RETUR PEMBELIAN

BARANG DITERIMA BESERTA FAKTUR

CEK BARANG

21

Page 22: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

22

Gamabar 3.2 Mekanisme Penerimaan Barang di Apotek Citra Caraka Emas

4. Penyimpanan

Penyimpanan adalah suatu kegiatan dengan cara menempatkan obat-

obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman.

Kegiatan penyimpanan yang dilakukan di Apotek Citra Caraka Emas

di kelompokan menjadi beberapa bagian dengan menggunakan sistem

Alphabetis, FIFO, dan Bentuk sediaan. Dimana penyimpanan obat

disimpan berdasarkan jenisnya, yaitu :

1) Obat Bebas dan Bebas Terbatas

Obat bebas dan bebas terbatas di simpan di etalase dan rak-rak yang

menghadap keluar. Dengan etalase yang berbeda menurut bentuk

sediaannya.

2) Obat Keras

Penyimpanan obat-obat keras berada di etalase yang berada di dalam

ruangan apotek yang menempel pada dinding. Penyimpanan obat keras

ini di kelompokan menjadi obat paten dan obat generik. Di mana obat

keras kelompok generik di simpan pada etalase bagian atas, sedangkan

obat keras kelompok paten di simpan pada etalase bagian bawah

3) Psikotropika

Penyimpanan obat golonagn Psikotropika dipisahkan dari obat lainnya.

Yaitu di simpan di dalam lemari terkunci yang disusun berdasarkan

sistem alphabetis dan di lengkapi dengan kartu stok masing-masing.

Page 23: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

Pasien membawa resep

Pengecekan resep

Hitung harga obat

Persetujuan harga obat dan pasien membayar

Kerjakan resep + etiket

Merekap resep

Menyerahkan obat + memberikan informasi penggunaan obat ke pasien

Catat pengeluaran obat di kartu stock

Mengkopi resep jika diperlukan pasien

23

5. Pelayanan Apotek Citra Caraka Emas

Pelayanan Apotek Citra Caraka Emas adalah menyalurkan dan

memenuhi kabutuhan penderita akan perbekalan farmasi. Pelayanan

perbekalan farmasi di apotek Citra Caraka Emas meliputi pelayanan Obat

bebas, pelayanan resep tunai, pelayanan resep kredit.

1) Pelayanan Obat dengan Resep Dokter Secara Tunai

Pelayanan ini merupakan penjualan yang di lakukan berdasarkan

perintah dari dokter. Umumnya untuk obat-obat keras dan

psikotropika. Penjualan ini di lakukan secara tunai, yaitu pasien

langsung membyar obat-obat yang di terimanya dengan uang tunai.

a. Dengan resep secara tunai

Gambar 3.3 Alur Pelayanan Obat dengan Resep secara tunai

Page 24: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

24

Keterangan : Pertama-tama pasien datang membawa resep, kemudian resep

dicek terlebih dahulu sebelum dikerjakan. Apakah resep tersebut sudah lengkap

atau belum. Setelah itu, bila resep sudah dipastikan lengkap. Kemudian resep

dihargai lalu. Dan apabila pasien telah setuju dengan harga resep, kemudian

pasien membayar ke bagian pembayaran. Setelah itu resep dikerjakan dan apabila

ada obat yang belum bias sepenuhnya diberikan kepasien. Maka dibuat kopi resep

dari apotek, agar pasien dapat menebus sisa obatnya. Setelah itu Obat diserahkan

kepasien beserta pemberian informasi obat mengenai kegunaan obat, cara

pemakaiannya dan efek samping obat. Setelah itu catat pengeluaran obat di kartu

stok obat.

2) Pelayanan Obat dengan Resep Dokter Secara Kredit

Pelayanan obat dengan resep dokter secara kredit hanya di berikan

kepada pasien yang merupakan karyawan atau anggota dari instasi

yang membuat kesepakatan dengan Apotek Citra Caraka Emas.

Alur pelayanan yang dilakukan hampir sama dngan pelayanan obat

dengan resp dokter scara tunai, perbedaannya adalah pada pelayanan ini

tidak tedapat perincian harga obat dan penyerahan uang tunai dari pasien

kepada Apotek Citra Caraka Emas Oleh karena itu, pencatatan terhadap

pelayanan obat dengan resep dokter secara kredit ini di pisahkan dengan

pelayanan obat dengan resep dokter secara tunai. Kemudian resep dan

struk penjualan secara kredit tersebut diserakan kepada perusahaan yang

bersangkutan untk dilakukan penagihan.

Page 25: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

Pasien membawa resep

Pengecekan resep

Kerjakan resep+obat

Merekap resep Mengkopi resep jika diperlukan pasien

Menyerahkan obat+ memberikan informasi penggunaan obat Catat pengeluaran obat di kartu stock

25

b. Dengan resep secara kredit

Gambar 3.4 Alur Pelayanan Obat dengan Resep Secara Kredit

Keterangan : Pasien datang membawa resep, kemudian pengecekan resep.

Apakah resep tersebut sudah lengkap atau belum. Apabila resep telah dipastikan

lengkap, maka resep langsung dikerjakan. Bila ada obat yang belum bias ditebus

sepenuhnya maka dibuat kopi resep dari apotek. Agar pasien dapat menebus sisa

obatnya. Setelah obat selesai dikerjakan, kemudian diserahkan ke pasien disertai

dengan informasi obat. Meliputi kegunaan obat, Cara pemakaian obat dan efek

samping obat. Setelah obat diserahkan, kemudian catat pengeluaran obat di kartu

stok. Dan resep diarsipkan di komputer untuk dilakukan penagihan pada

Perusahaan yang bersangkutan.

Page 26: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

26

D. Kegiatan yang dilakukan di tempat Prakerin

Selama penulis melakukan Prakerin di Apotek Citra Caraka Emas,

banyak kegiatan yang penulis lakukan. Adapun Rincian Kegiatan yang

penulis lakukan dapat dilihat pada table di bawah ini :

NO JENIS KEGIATAN

1 Perkenalan dengan karyawan Apotek Citra Caraka Emas

2 Belajar Membaca Resep dari Dokter

3 Memberi harga pada obat bebas,dan obat bebas terbatas

4 Menghargai obat pada Resep Telkom ( Menghargai Resep)

5 Menulis etiket

6 Menempelkan Etiket pada sediaan obat

7 Menyiapkan obat-obatan yang akan di racik

8 Meracik obat

9 Menyerahkan obat ke pasien

10 Memberikan informasi tentang penggunaan obat secara singkat dan jelas

11 Menerima Barang dari PBF

12 Mengecek barang yang dating dari PBF

13 Menandatangani Faktur

14 Menstok obat-obatan

15 Melayani pembelian obat bebas dan obat bebas terbatas

16 Mencatat obat-obat yang hamper habis di buku defecta

17 Mengelompokan Resep

18 Menyalin Faktur kedalam buku pembelian

19 Mencatat obat-obat yang sudah terjual di buku pembelian

20 Menulis copy Resep

21 Menulis Surat pesanan obat untuk ke PBF

Tabel 3.1 Kegiatan yang dilakukan di tempat PRAKERIN

Page 27: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

27

Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi kegiatan yang

penulis lakukan selama prakerin di apotek Citra Caraka Emas.

E. Hasil Prakerin

Selama penulis melakukan prakerin, banyak sekali yang penulis

peroleh dari kegiatan ini. Adapun hasil yang di peroleh ialah :

1. Pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja

2. Penulis dapat mengetahui Kegiatan kefarmasian yang ada di Apotek Citra

Caraka Emas.

3. Dapat menbandingkan antara teori yang di dapatkan dari sekolah dengan

praktek di dunia karja

4. Memahami hal-hal teknis di bidang kafarmasian, ketenagaan dan

Informasi kesehatan di suatu Perusahaan / Insatansi / Lembaga.

5. Mendapatkan ilmu-ilmu lain yang tidak di dapatkan penulis di sekolah

i. E

ii.

iii.

iv.

v.

vi.

BAB IV

Page 28: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

28

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan mulai tanggal 29

Juni 2010 sampai tanggal 29 Agustus 2010 penulis menerima banyak

pelajaran yang berharga diantaranya :

1. Mendapat pengalaman kerja langsung di dunia kerja.

2. Dapat membandingkan dan menerapkan pengetahuan pada dunia kerja

yang akan dihadapi secara jelas dan konsisten dengan komitmen yang

tinggi.

3. Lebih cepat memahami konsep-konsep non akademis dan non teknis di

dunia kerja.

4. Dapat memperluas ilmu dan menambah pengalaman dengan langsung

praktek di bidang farmasi.

5. Apotek Citra Caraka Emas telah melakukan penyelenggaraan kegiatan

kefarmasian dengan benar sesuai aturan yang berlaku.

B. Saran

Hasil keseluruhan pengalaman pelaksanaan PKL yang telah

dilaksanakan penulis mengajukan saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk

mencapai hasil yang diterapkan diantaranya :

1. Bagi Siswa

28

Page 29: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

29

Siswa hendaknya terbiasa disiplin dan tekun dalam teori maupun

praktek. Melakukan percobaan-percobaan dengan memperhatikan aspek

kehati-hatian dan teliti karena menyangkut keselamatan jiwa manusia.

Kemahiran dalam praktek lulusan Sekolah Kejuruan merupakan modal

utama dalam menghadapi dunia kerja. Hindari kesalahan pemberian obat

pada pengguna obat, atau salah memberikan obat dapat berakibat fatal bagi

pengguna obat.

2. Bagi Sekolah

Program Praktek Kerja Lapangan waktunya bisa diperpanjang

dengan pembagian tempat praktek untak tiap siswa dilakukan bergiliran

antara Rumah Sakit, Apotek, Industri, dan Instansi kesehatan lainnya

sehingga memungkinkan para siswa mendapat pengalaman pembelajaran

bervariasi dari setiap tempat kerja praktek. Walaupun bentuk laporan bagi

siswa dipilih salah satu tempat praktek.

Menghindari kelalaian bagi praktikan. Laporan bentuk praktek

jurnal kegiatan dilaporkan seluruhnya, sedangkan untuk laporan karya

tulis ilmiah dipilih salah satu dari tempat praktek, setelah melalui seleksi

penentuan judul Praktek Kerja Lapangan oleh Pembimbing, pada saat

setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan.

Page 30: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

30

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com. “Apotek” 23 Agustus 2010.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Depkes RI : Kumpulan

Peraturan Perundang-undangan di bidang Narkotika dan Psikotropik dan

Bahan Berbahaya, Jakarta 1997.

Simandjuntak Buntu Angin et all : Kumpulan Undang-undang dan Peranan

tentang Apotek, Jakarta 1981.

Page 31: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

31

Page 32: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

32

RESEP YAKES

COPIE RESEP APOTEK “ CITRA CARAKA EMAS”

Page 33: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

33

KWITANSI APOTEK “ CITRA CARAKA EAMAS”

Page 34: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

34

FAKTUR SPB

Page 35: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

35

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Page 36: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

36

ETIKET PUTIH

Page 37: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

37

Page 38: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

38

ETIKET BIRU

Page 39: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

39

TUGAS KHUSUS

1. ACCOLATE

a. Kandungan : Zafirlukas 20 mg.

b. Indikasi : Pengobatan asma kronik dewasa dan anak >12 thn

c. Kontra Indikasi : Hipersensitif, Pasien <12 thn, Kerusakan hati atau

sirosis

2. ALUPENT

a. Kandungan : Metaproterenol sulfat 2mg/ml sirup, 20mg/tab,

0,75mg/dosis obat sempot.

b. Indikasi : Asma bronkial, Bronkhitis kronis, Emfisema

c. Konta Indikasi : Tirotoksikosis, Stenosis aorta subvavular,

takiaritma dan terapi zat hambat MAO.

3. PRINASMA

a. Kandungan : Salbutamol 4mg

b. Indikasi : Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial,

bronkitis kronis dan emfisema.

c. Kontra Indikasi : Hipersensitif

4. GRANTUSIF

a. Kandungan : Dekstrometorfan HBr 15 mg, gliserilguaiakolat 100

mg, difenhidramin HCl 5 mg.

b. Indikasi : Batuk, pilek, Bersin-bersin, gatal tenggorokan dan

hidung karena alergi.

Page 40: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

40

c. Kontra Indikasi : Hipersensitif.

5. PROMEDEX

a. Kandungan : Prometazin HCl 5 mg, dekstrometorfan HBr 5 mg,

tingtur ipeka 0,1 ml, gliserilguaiakolat 50 mg, Na-

sitrat 197 mg, mentol 1 mg, tiap tablet

b. Indikasi : Batuk

c. Kontra Indikasi : Hipersensitif

6. ASECRIN

a. Kandungan : Bromheksin HCl 4 mg/5 ml sirup; 8 mg.

b. Indikasi : Ekspetoran

c. Kontra Indikasi : Hipersensitif

7. DEFAN

a. Kandungan : Klorfeniramini maleat 1 mg, fenilpropanolamin

HCl 8 mg, gliserilguaiakolat 50 mg tiap 5 ml sirup

b. Indikasi : Batuk berdahak disertai dengan bersin, hidung

tersumbat, pilek dan batuk karena alergi.

c. Kontra Indikasi : Hipersensitif, hipertensi, glaukoma, diabetes,

gangguan jantung dan gondok.

8. NEONADRYL

a. Kandungan : Difenhidramin HCl 14 mg, amonium klorida 135

mg, alkohol 1% tiap 5 ml sirup

b. Indikasi : Mengurangi dan Meringankan Batukberdahak

karena alergi

Page 41: 65597196 Laporan Prakerin SMK Farmasi

41

c. Kontra Indikasi : Bayi baru lahir dan ibu menyusui, hipersensitif.

9. TUZALOS

a. Kandungan : Dekstrometorfan HBr 10 mg, fenilpropanolamina

HCl 15 mg, Klorfeniramina maleat 1 mg,

parasetamol 500 mg.

b. Indikasi : Meringankan gejala flu disertai batuk.

c. Kontra Indikasi : Penderita peka terhadap obat simpatomimetik,

tekanan darah tinggi berat dan yang mendapat

terapi obat anti depresantipe penghambat MAO.

10. VECTRINE

a. Kandungan : Endostein 150 mg; 300 mg/kapsul; 175 mg; 225

mg/ sachet granul; 175 mg/5 ml sirup kering.

b. Indikasi : Mukolitik, pengencer lendir pada gangguan saluran

nafas akut dan kronik.

c. Kontra indikasi : hiperesdensitif, penderita serosis hati dan defisiensi

enzim sistasionin sintetase, fenilketonuria,

sehubungan adanya aspartam terbatas pada granul;

penderita gagal ginjal berat.

vii.