62 TAHUN KULON · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari...

28
EDISI 49 62 TAHUN KULON PROGO : MERETAS JALAN SEJAHTERA

Transcript of 62 TAHUN KULON · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari...

Page 1: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

EDISI 49

62 TAHUN KULON PROGO :

MERETAS JALAN SEJAHTERA

Page 2: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

Tanggal 15 Oktober, bagi Pemkab dan masyara-kat Kulon Progo adalah tanggal yang memiliki ni-lai historis dan istimewa. Tanggal tersebut meru-pakan hari jadi kabupaten tercinta ini. Bukan untuk melakukan sebuah rutinitas, namun di hari yang istimewa perlu ada sesuatu yang istimewa pula. Dan berbagai kegiatan yang istimewa perlu ada yang istimewa pula. Dan berbagai kegiatan yang istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-62 Kabupaten Kulon Progo di tahun 2013 ini dapat anda simak di rubrik Topik Utama Binangun edisi ini. Beberapa kegiatan yang berlangsung selama beberapa bulan lalu kami tampilkan dengan harapan dapat mem-

berikan pemahaman kepada masyarakat akan jenis dan substansi kegiatan yang dilakukan, termasuk kegiatan Kulon Progo Ekspo yang dulu bernama Ma-nunggal Fair. Barangkali pemuatan ini akan memberikan inspirasi bagi pelaku ekonomi Kulon Progo untuk berpartisipasi pada even ini di waktu-waktu yang akan datang. Dan pada gilirannya akan mampu menjadi media pengemban-gan dunia usaha di Kulon Progo.

Seperti edisi sebelumnya, kiprah lembaga legislatif juga kami informasikan dalam Parlementaria. Rubrik lain yang kami tampilkan antara lain Wacana, Varia Kulon Progo dan Kronika untuk memberi informasi kegiatan yang berlangsung di Kulon Progo.

Selamat menikmati... Redaksi

Majalah Pemerintah Kabupaten Kulonprogo

Penerbit:Bagian Teknologi Informasi dan

Hubungan Masyarakat Setda Kabupaten Kulonprogo

Jl. Perwakilan 1 Wates Kulonprogo 55611 Telp./Fax. (0274) 773272

Pelindung:Bupati Kulonprogo

Wakil Bupati Kulonprogo

Pengarah:Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon-

progo

Ketua Redaksi:Rudy Widiyatmoko, S.Sos.

Redaksi:Arning Rahayu, S.IP

Heri Widada, S.IPGunawan, EN, S.Sn.

Tata Letak:Fit r i lsmanu, S.Sos.

Fotografi:Nuryulianto, SIP

Tata usaha:Tumiati

Burhanuddin

Sirkulasi:Sutrisno Purwoto, SIP

Akhmad Tribiyanto, SSTZukri Istanto, SST

Daftar IsiKarikatur ....................................................................................................................................................1Topik Utama

Refleksi Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo Ke-62 .........................................................................2Ribuan Warga Hadiri Pesta Rakyat ...................................................................................................6Gubernur: Dirgahayu Kabupaten Kulon Progo .............................................................................7Pemkab Laksanakan Malam Tirakatan ..........................................................................................9Prof.Rijanta Sebut ‘Kabupaten Bocor’ ..............................................................................................9PMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah ........................................................................10Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan Bupati ..........11Kulon Progo Ekspo 2013 Resmi Dibuka Wakil Bupati ................................................................12Slogan Bela dan Beli Kulonprogo Perlu Jadi Inspirasi Daerah Lain ........................................12Wayang Kulit Semalam Suntuk Tutup Rangkaian Hari Jadi Kulon Progo ............................13

WacanaMangrove Jogja : Satu Intepretasi Konsep Humanosphere Prof Sukrisno Sukardjo ..........14Kondisi Pesisir Kulonprogo ................................................................................................................15

CerpenCamat Siradj .........................................................................................................................................17

Varia KulonprogoWakil Bupati Buka Festival Layang Layang Nasional ................................................................20TNI, PNS dan Masyarakat Karya Bhakti Bersama .......................................................................20

Parlementaria12 Guru SMK CSI Ngotot Mundur ....................................................................................................21Pedagang Pasar Bendungan Keluhkan Mahalnya Sewa Kios .................................................22

KronikaArum Reswari Raih Juara I Jejak Tradisi Nasional (JETRANAS) 2013 ......................................23Bedah Rumah Tumbuhkan Kepedulian Sosial Masyarakat .....................................................24

Pengantar Redaksi

Kulon Progo memiliki berbagai macam po-tensi yang siap untuk dimanfaatkan. Ke depan diharapkan potensi ini mampu memberi kes-ejahteraan bagi warganya.

Page 3: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa
Page 4: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

2Binangun Edisi 49

Topik Utama

PengantarHakikat dan pentingnya Perin-

gatan HUT : Sebuah perayaan hari jadi mengandung makna men-genang kembali hari kelahiran atau munculnya sebuah fenomena dalam hal ini suatu daerah yang dulunya bernama Kadipaten Kulon Progo dan Kadipaten Adikarto. Kedua kadipaten tersebut akhirnya melebur menjadi satu seiring berdirinya pembentukan tata pemerintahan di Provinsi DIY kala itu. Arti penting lain dari sebuah peringatan hari jadi suatu daerah yak-ni mengevaluasi hasil kinerja pem-bangunan daerah tersebut yang telah tercapai hingga suatu titik waktu dan menginterospeksi kelebihan dan kekurangan apa yang terjadi selama proses kegiatan membangun suatu daerah tersebut. Pada dasarnya suatu peringatan hari jadi merupakan suatu refleksi ungkapan rasa syukur atas ridho dan berkah Tuhan YME karena keberhasilan yang telah dicapai mau-pun anugerah waktu yang telah di-berikan pada umat manusia hingga masih diperkenankan untuk menik-mati alam dunia.

Kegiatan perayaan hari jadi Kabu-paten Kulon Progo ke 62 hendaknya menjadi renungan bersama di samp-ing juga terdapat berbagai kegiatan

REFLEKSI HARI JADI KABUPATEN KULON PROGO KE-62

untuk memeriahkan hari jadi terse-but. Kegiatan-kegiatan yang bersi-fat menyemarakkan tentunya harus mengena luas dan berdampak pada rasa memiliki masyarakat terhadap Kabupaten Kulon Progo. Ungkapan rasa syukur dan doa keberhasilan di masa depan merupakan kegiatan yang penting dan menjadi kegiatan utama dalam kegiatan perayaan HUT Kabupaten Kulon Progo. Rasa syukur atas berkah dan rahmat Tuhan Yang Masa Esa telah menganugerahkan sebuah daerah di lembah perbukitan Menoreh dan tepi Samudera Hindia/ laut selatan yang sangat kaya potensi ekonominya. Saat ini potensi eko-nomi tersebut telah membuka mata seluruh komponen bangsa untuk mengolah dan hasilnya tentu wajib diperuntukkan sebesar-besarnya un-tuk kemakmuran rakyat.

Kemeriahan suasana peringatan HUT Kab. Kulon Progo nampak ter-lihat dan bisa dirasakan warga ma-syarakat dengan adanya kegiatan-ke-giatan yang melibatkan warga seperti agenda Pekan Pameran Pembangu-nan dan Kebudayaan bertajuk “Kulon Progo Fair 2013”, Upacara hari jadi di alun-alun wates, pawai baris-berbaris yang diikuti seluruh siswa dan seluruh instansi, karnaval hasil pembangunan

dari 12 kecamatan se-Kulon Progo, lomba lari marathon tahunan 10 K “Lari Manunggal” dengan partisipasi siswa dan atlet-atlet profesional. Pun-cak kemeriahan semarak Hari Jadi Ka-bupaten Kulon Progo ke 62 tersebut ditutup dengan puncak acara yakni upacara bendera yang diikuti oleh 87 desa, 1 kelurahan, 12 kecamatan serta 46 SKPD di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo. Ada-pun seperti biasanya peserta tampil dalam upacara tersebut mengenakan busana adat kejawen lengkap den-gan atribut tradisonal baik berupa bendera lambang kesatuan maupun senjata-senjata tradisonal. Sebagai wujud rasa syukur atas berkah dan rahmat Tuhan YME di pentaskan juga wayang kulit sebagai penutup rang-kaian kegiatan dalam rangka meny-emarakkan Hari Jadi Kabupaten Ku-lon Progo ke 62 tersebut.

Bentuk partisipasi warga ma-syarakat dalam memeriahkan dalam konteks nasionalisme : karnaval pem-bangunan di tiap kecamatan dan pawai baris beraris pelajar, gerakan kerja bhakti bersih-bersih lingkun-gan, gerakan lomba-lomba tradis-ional. Namun sangat disayangkan bahwa gaung kemeriahan hari jadi Kabupaten Kulon Progo diakui warga

Page 5: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

3Binangun Edisi 49

Topik Utamadi wilayah utara belum terlalu men-gena (baca : sampai ) pada suasana di kampung-kampung/pedesaan utara Kulon Progo. Di samping jaraknya yang cukup jauh mungkin juga ham-batan rasa memiliki belum terlalu ter-patri kuat di setiap warga masyarakat Kulon Progo. Dalam falsafah Jawa terdapat ungkapan “melu rumongso handarbeni” yang bermakna setiap warga masyarakat merasa ikut memi-liki sesuatu yang dalam hal ini berarti merasa ikut memiliki daerah Kulon Progo harus diupayakan terpatri jiwa dan semangat memiliki daerah ini. Sehingga akan tumbuh rasa mencin-tai dan iklas berkorban dalam upaya membangun kemajuan Kulon Progo dan mewujudkan kemakamuran ma-syarakatnya dimanapun mereka be-rada. Kondisi Terkini Kabupaten Kulon Progo

Ketercapaian program kerja pemer-intah: program kerja pemerintah daerah selama 62 tahun ini sejak menjadi Kabupaten Kulon Progo dira-sakan oleh berbagai pihak masih jauh dari harapan pada umumnya. Berb-agai program yang telah dijalankan pemerintah daerah masih jauh ter-tinggal bila dibandingkan daerah lain di wilayah DIY. Pola pelayanan publik yang masih bersifat birokratif dituduh menjadi hambatan kema-juan masyarakat oleh berbagai pihak. Pola birokratif yang berjenjang dan kompleks disinyalir memakan waktu yang lama untuk melayani masyara-kat sehingga menghambat kecepa-tan proses kegiatan pembangunan di masyarakat. Dengan melihat keadaan tersebut maka harus ada upaya-upaya reformatif menuju pelayanan publik yang cepat, efektif dan efisien. Salah satu contoh kerja pemerintah di bidang penanggulan kemiskinan di mana Kabupaten Kulon Progo be-rada pada level 23 % dari total jumlah penduduknya masih berada di bawah garis kemiskinan. Dalam tahun ini ditargetkan penurunan jumlah pen-duduk miskin hingga 1%- 2% . Henda-knya semua elemen Kabupaten Kulon Progo, baik instansi-instansi pemer-intah, lembaga masyarakat maupun berbagai stake holder bersinergi untuk dapat mengentaskan kemiski-

nan. Program-program terbaru yang digagas pemerintah yakni bedah rumah, orangtua asuh aparat pemer-intah bagi warga miskin, kelompok asuh keluarga binangun menjadi upaya-upaya kuat pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan

Ketercapaian dan kemajuan pem-bangunan: kemajuan pembangu-nan Kabupaten Kulon Progo belum terasa signifikan bila mengacu den-gan percepatan pembangunan di 4 wilayah kabupaten/ kota lain di DIY. Namun pada dasarwarsa terakhir ini geliat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejehteraan masyara-kat makin terlihat di semua wilayah Kulon Progo. Prioritas pembangunan yang mengacu pada RPJMD dan RPJP Kabupaten Kulon Progo tetap men-gamanatkan pada usaha-usaha untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat melalui program pendi-dikan dan kesehatan. Di sektor per-tumbuhan ekonomi jelas pemerintah bekerjasama dengan semua lapisan masyarakat dalam rangka menang-kap peluang kebijakan pemerintah pusat terkait ditetapkannya Kulon Progo dalam titik pengembangan perekonomian di Pulau Jawa masuk ke Koridor 8. Ketercapaian dan kema-juan pembangunan suatu daerah dapat dilihat/diukur dari PDRB, per-tumbuhan ekonomi, inflasi maupun indeks koefisien gini dan indeks pem-bangunan manusia. Dengan adanya program nasional yang bersifat mega

proyek tersebut jelas akan menin-gkatkan berbagai indikator ukuran kemajuan pembangunan di Kulon Progo.

Kondisi kesejahteraan masyarakat di usia yang ke-62 : pada usia yang ke 62 ini tingkat kemiskinan di Kabupat-en Kulon Progo masih berada di ang-ka 23, 73 % ( data versi Bappeda Kulon Progo 2011 ). Hal tersebut bisa diarti-kan bahwa seperempat dari jumlah penduduk Kulon Progo masih berada di bawah garis kemiskinan. Berbagai upaya pemerintah baik pusat mau-pun daerah meluncurkan program pro rakyat miskin. Kegiatan tersebut diantaranya program perlindungan sosial masyarakat dalam bentuk: pemberian beras miskin (akan men-jadi rasda/beras daerah untuk ma-syarakat miskin), pemberian bantuan tunai masyarakat miskin, pemberian beasiswa miskin, jaminan kesehatan dasar bagi masyarakat maupun pro-gram-program peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat miskin dan menengah. Mulai menjamurnya bisnis perbankan di Kabupaten Ku-lon Progo sebagai bentuk penguatan permodalan warga menambah varia-si dalam kegiatan usaha masyarakat. Saat ini tergantung peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM warga dalam mengembangkan diri untuk berusaha keluar dari kemiski-nan dan ketertinggalan di banding warga masyarakat daerah lain. Di-harapkan perbankan juga mampu

GOTONG ROYONG. Gotong Royong menjadi modal yang besar bagi percepatan pemban-gunan di Kulon Progo

Page 6: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

4Binangun Edisi 49

Topik Utama

berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan ekonomi produktif warga.Tantangan dan Harapan Kulon Progo di masa depan

Tantangan kemajuan pemban-gunan wilayah berdasarkan zona ter-bagi 3 wilayah berdasarkan kondisi geografis. Wilayah perbukitan sebe-lah utara meliputi kecamatan Kal-ibawang, Nanggulan, Samigaluh dan Girimulyo dikembangkan menjadi kawasan wisata alam dan ekonomi pertanian yang bersifat perkebunan karena cuacanya yang relatif dingin.Sedangkan wilayah tengah yang rela-tif berupa dataran rendah meliputi kecamatan Kokap, Sentolo, Pengasih dan Lendah dikembangkan menjadi salah satu kawasan perekonomian perkotaan dengan penyumbang unsur terbesarnya yakni perdagan-gan dan jasa, terakhir di wilayah se-latan berupa topografi pesisir pantai dikembangkan untuk wisata perai-ran, bandara dan industri logam bijih besi. Apabila pemerintah dapat berk-erja sama dengan komponen terkait

dalam mengelola secara intensif keti-ga wilayah zona perekonomian terse-but maka kesejahteraan daerah dan masyarakat dapat terwujud.Harapan menjadi kabupaten yang makmur, efektif dan modern dalam 1 dasawarsa ke depan

Kabupaten Kulon Progo diharap-kan menjadi pintu utama masuknya wisatawan maupun tamu-tamu bagi DIY umumnya. Sebagai jalur utama transportasi tentu akan membawa dampak positif terhadap kemajuan perekonomian warga dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan war-ga masyarakat. Sebagai wilayah strat-egis jalur transportasi dan ditambah dengan penunjukan berbagai mega proyek nasional dapat menyumbang pendapatan warga yang lebih banyak dan meluas untuk modal mengelola pembangunan daerah. Diharapkan dari berbagai mega proyek yang akan dikembangkan di wilayah Kulon Pro-go dapat meningkatkan kesejahter-aan masyarakat secara signifikan maupun penyumbang PAD Kabupat-en Kulon Progo secara umum. Tantan-

gan yang jelas di depan mata adalah memadukan ekonomi pertanian dan kelautan, ekonomi pariwisata alam dengan ekonomi mega proyek ban-dara internasional, pasir besi, industri berat lain untuk kemakmuran rakyat Kulon Progo.

Gambaran Kabupaten Kulon Pro-go 10 tahun mendatang di hari jadi ke -72 yakni kawasan tengah dan selatan Kulon Progo menjadi ramai oleh gem-puran arus perekonomian global baik secara nasional maupun global. Se-dangkan Kulon Progo wilayah utara akan berkembang menjadi salah satu pusat tujuan wisata alam dan minat khusus. Di wilayah utara juga berkembang potensi ekonomi perke-bunan yang maju pesat. Ekses negatif dari perkembangan pembangunan di kabupaten ini yakni adanya potensi konflik yang mungkin muncul adalah masih seputar kelas sosial dalam upa-ya perebutan akses perekonomian. Namun peran pemerintah yang sig-nifikan dapat meredam gejolak kon-flik sosial tersebut apabila mampu mengantisipasi potensi konflik yang

PELUNCURAN AIRKU. Penambahan usia kabupaten menjadi sarana evaluasi prestasi yang telah dicapai, termasuk kinerja Perusahaan Daerah. PDAM telah membuat inovasi dengan memproduksi air minum dalam kemasan bermerek AirKu sebagai wujud Bela-Beli Kulon Progo.

Page 7: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

5Binangun Edisi 49

Topik Utamaakan muncul dan menanganinya dengan perspektif kepentingan sosial dan humanisme. Seandainya pemer-intah lebih berpihak pada kapitalis dengan menggunakan perspektif kepentingan bisnis maka selamanya konflik sosial akan terjadi baik secara terbuka maupun tertutup. Setelah berbagai masalah bisa tersolusikan maka Kabupaten Kulon Progo menu-ju kemakmuran dan kejayaan dengan iklim bisnis dan investasi yang ber-jumlah banyak dan partisipasi aktif warga masyarakat maka semua keg-iatan pembangunan berjalan sesuai perencanaan.Peran elemen masyarakat dalam meng-gapai harapan Kulon Progo yang lebih baik

Peran masyarakat sipil : warga, LSM : peran masyarakat dalam menyam-but pembangunan Kulon Progo di-harapkan dapat menyumbangkan ide dan gagasannya untuk membangun desanya masing-masing baik curah-an pemikiran maupun pengorbanan jiwa dan material untuk Kulon Pro-go yang lebih baik dan berkualitas. Senantiasa mengembangkan jiwa, semangat dan mengaplikasikan nilai-nilai gotong royong , “melu rumongso handarbeni” terhadap daerah, “wajib melu hangrungkebi” terhadap semua proses pembangunan di daerah, dan terakhir “mulat sariro hangroso wani” yang artinya tahu dan mampu ma-

was diri untuk berjuang dalam posisi dan keadaan apapun serta dimana-pun berada dalam rangka kemajuan kemakmuran Kulon Progo. Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM juga berperan penting sebagai mitra kerja pemerintah maupun evaluator eksternal terhadap kinerja pemerin-tah yang bersifat objektif dan men-jaga pola-pola kerja pemerintah agar berjalan dalam koridor peraturan yang ditetapkan.

Peran pemerintah daerah dan pu-sat : pemerintah daerah mempunyai peran penting sebagai penggerak pembangunan, pemantik ide upaya-upaya menuju kehidupan sejahtera masyarakat, maupun sebagai pen-gandali utama proses-proses pem-bangunan wilayah. Sedangkan peran pemerintah pusat sebagai otak pem-bangunan secara nasional sekaligus pelindung dari proses dan hasil pem-bangunan di setiap daerah. Sehingga keduanya dapat bersinergi dalam menghadapi berbagai permasala-han masyarakat Indonesia pada um-umnya atau Kabupaten Kulon Progo pada khususnya. Peran pemerintah daerah lain yang penting adalah se-bagai fasilitator solidaritas mekanik/tradisional yang sebenarnya tumbuh dalam kehidupan warga pedesaan se-hari-hari. Tidak bisa dipungkiri bahwa jaman telah menggerus proses soli-daritas warga pedesaan yang biasa

hidup bergotong royong suka rela berganti dengan solidaritas organik yang bertujuan pada materi karena kemakluman tuntutan hidup yang harus dibiayai dengan uang. Pemerin-tah pusat maupun daerah harus ber-peran sebagai perekat nasionalisme dan kebersamaan warga masyarakat Kulon Progo dimanapun dan kapan-pun.

Peran dunia usaha : terakhir dunia usaha dibutuhkan untuk memper-cepat proses pembangunan maupun peran-peran katalis yang tidak bisa dimainkan baik pemerintah maupun masyarakat. Sifat-sifat dunia usaha yang dinamis dan cenderung berger-ak cepat (up date) berfungsi untuk memacu kegiatan pembangunan di daerah maupun sebagai trend setter di tengah masyarakat. Maka peluang investasi seharusnya dibuka secara luas oleh pemerintah daerah mau-pun pusat untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Seiring den-gan kepentingan kegiatan bisnis dan investasi di Kabupaten Kulon Progo yang berimbas pada kemajuan per-ekonomian daerah, dunia usaha juga berperan dalam mempromosikan daerah dan “best practice” kemuda-han berinvestasi di daerah. Kegiatan-kegiatan tersebut mendukung per-

LAYANAN PRIMA. Pelayanan prima menjadi salah satu andalan untuk meningkatkan rasa memiliki, semangat membangun daerah, dan keinginan untuk menjaga Kulon Progo

Bersambung ke hal. 6

Page 8: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

6Binangun Edisi 49

Topik Utama

cepatan pencapaian kesejahteraan warga dengan syarat pelibatan aktif warga masyarakat Kulon Progo ke dalam proses-proses perekonomian domestik daerah maupun nasional dan internasional. Penutup

Pembangunan di Kabupaten Ku-lon Progo dalam hari jadi ke 62 Kabu-paten Kulon Progo tahun ini mempu-nyai cetak biru arah pembangunan yang bisa direfeleksikan ke dalam pengembangan beberapa wilayah pembangunan dimana kabupaten ini dirancang untuk memadukan eko-nomi pertanian dan kelautan, eko-nomi pariwisata alam dengan mega proyek ekonomi modern. Kedua ran-cangan pembangunan tersebut seha-rusnya dipahami oleh semua elemen masyarakat, pemerintah dan dunia usaha untuk menangkap peluang tersebut dan bukan menghambat atau bahkan justru menjadikannya hambatan untuk meraih kesejahter-aan warga.

Strategi menuju arah dan cita-cita:

dalam rangka proses memadukan kedua rancangan tersebut harus me-merlukan strategi efektif dan cerdas agar tidak terjadi dampak negatif dari kegiatan pembangunan di Kulon Pro-go. Strategi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM di sector ekono-mi pertanian dan kelautan serta pari-wisata dan menurunkan paradigma pembangunan mega proyek untuk melibatkan masyarakat Kulon Progo dalam kegiatan ekonominya tanpa mengurangi performa percepatan kegiatan bisnisnya menjadi sebuah tawaran gagasan yang menarik dari berbagai solusi memadukan 2 aspek kegiatan ekonomi.

Kesimpulan akhir dari tulisan ini yakni mengajak semua elemen ma-syarakat, pemerintah baik daerah maupun pusat untuk menengok sejenak ke belakang mengenai apa yang sudah kita kerjakan untuk mem-bangun Kabupaten Kulon Progo ter-cinta ini, seperti apa hasil kerja kita sampai saat ini seperti yang terlihat dalam gambaran 62 Tahun Kabupat-

en Kulon Progo saat ini serta apa yang seharusnya kita kerjakan untuk ke de-pannya dalam rangka membangun Kabupaten Kulon Progo.

Masih banyak tugas dan peker-jaan rumah yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Menjaga dan mengendalikan suasana kondusif bagi pembangunan meru-pakan kunci peran pemerintah dalam pembangunan yang hendaknya bisa dilakukan dengan baik. Semoga per-ingatan Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo di tahun ini mampu mereflek-sikan kegiatan pembangunan dan menjadi bahan introspeksi diri un-tuk pembelajaran kegiatan-kegiatan pembangunan di masa mendatang. Mampu mengubah kebiasan yang negative menjadi positif dan menin-gkatkan kecepatan pelayanan publik yang berkualitas, efektif dan efisien bagi kemakmuran dan kesejahteraan warga.*INSAN HIDAYAT, S.Sos, BAPPEDA KULON PROGO

Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Sabtu (19/10) dari pagi sampai sore hari, ribuan warga hadir di Alun-alun Wates untuk mengi-kuti Pesta Rakyat. Acara yang dibuka

Ribuan Warga Hadiri Pesta Rakyat

olah Wakil Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo tersebut diawali dengan keg-iatan Senam Tera dilanjutkan dengan Senam Angguk dan dimeriahkan den-gan Goyang Cesar bersama.

Dalam kesempatan tersebut Tedjo

mengajak kepada segenap masyara-kat Kulon Progo untuk menyambut hari jadi ini dengan bergembira bers-ama dalam acara Pesta Rakyat. “Sambil bersuka cita kita berolahraga, sehing-ga kita akan mendapatkan dua keun-tungan, yakni sehat jasmani dan sehat secara rohani. Karena berbagai senam, olahraga tradisional akan digelar pada acara Pesta Rakyat ini”, terang Tedjo ke-pada para peserta.

Acara yang dilaksanakan oleh Sar-jana Penggerak Pedesaan (SP2) dan Federasi Olahraga Rekreasi Masyara-kat Indonesia (FORMI) Cabang Kulon Progo ini menggelar berbagai perlom-baan tradisional antara lain lomba lari karung, tarik tambang, theklek raksasa dan panjat pinang. Berbagai lomba tersebut ramai diikuti noleh siswa SD dan SLTP yang tutut hadir di Alun-alun Wates. Dalam Pesta Rakyat tersebut disediakan puluhan hadiah dan door-prise dengan hadiah utama dua unit sepeda motor.

Sambungan dari hlm. 5

SENAM BERSAMA. Sebagian warga yang mengikuti senam tera

Page 9: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

7Binangun Edisi 49

Topik Utama

Gubernur Daerah Istimewa Yog-yakarta menyampaikan ucapan Se-lamat atas Hari Jadi Ke 62 Kabupaten Kulon Progo. “Semoga dengan usia yang cukup matang ini menjadikan Kabupaten Kulon Progo terus dapat maju, mandiri, berkembang serta se-jahtera lahir batin” Demikian sambu-tan tertulis Gubernur DIY Hamengku Buwono X yang dibacakan Sekda DIY Drs.Ichsanuri di Alun-alun Wates, Ju-mat (18/10), pada upacara peringatan Hari Jadi.

Momentum ini sekaligus akan menjadikan semangat bagi seluruh warga masyarakat Kulon Progo untk bergerak dalam karya bersama demi mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan serta meningkatkan daya saing dalam upaya mewujudkan Ka-bupaten Kulon Progo yang benar-benar sejahtera dan mandiri.

Gubernur mengharapkan seluruh Komponen di Kabupaten Kulon Progo harus dapat mendukung serta mewu-judkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berakhlak mu-

Gubernur: Dirgahayu Kabupaten Kulon Progolia melalui peningkatan kemandirian, kompetensi, keterampilan, etos kerja, serta tingkat pendidikan, kesehatan dan kualitas keagamaan yang lebih baik. “Sekaligus dapat mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintahan yang ber-orientasi pada prinsip-prinsip clean government dan good governance.

Lebih lanjut Gubernur juga meng-harapkan Kulon Progo dapat mewu-judkan kemandirian ekonomi daerah yang berbasis pada pertanian, bahari, industri dan pariwisata yang ber-daya saing dan berkelanjutan serta bertumpu pada pemberdayaan ma-syarakat. Meningkatkan infrastruktur wilayah. mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara optimal dan berkelanjutan. Serta mewujudkan ketentraman dan ketertiban melalui kepastian, perlind-ungan dan penegakan hukum.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo senantiasa dapat men-gambil inisiatif dalam merumuskan kebijakan daerahnya yang sesuai

dengan aspirasi, potensi dan sosio-kultural masyarakat setempat. Dalam membuka jalan bagi terselengga-ranya pemerintahan yang baik (good governance) di satu pihak dan pem-berdayaan ekonomi masyarakat di pihak lain. “Karena dengan seman-gat otonomi dan keistimewaan yang memadai untuk mengembngkan program-program pemerintahan dan pembangunan yang berbasis pada masyarakat (ekonomi kerakyatan).”

Gubernur menilai, sekaranglah saatnya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menunjukkan kemampuan-nya, untuk mendisain dan melak-sanakan program sesuai dengan kon-disi lokal yang segera disikapi dengan kepercayaan diri dan tanggung jawab secara penuh. Dengan mendorong pengembangan prakarsa dan kreati-vitas, peningkatan peran serta ma-syarakat, dan pengembangan peran dan fungsinya masing-masing dalam dalam upaya bersama untuk melak-sanakan pemerintahan serta pem-bangunan daerah.

Page 10: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

8Binangun Edisi 49

Topik Utama

“Orientasi ini akan menjadi dasar bagi pelaksanaan peran Pemerintah Daerah sebagai stimulator, fasilotator, koordinator dan enterpreneur (wi-rausaha) dalam proses pembangu-nan yang berkelanjutan.” jelas beliau.

Saat ini daerah juga dituntut untuk mampu meningkatkan profesional-isme aparaturnya, melaksanakan per-encanaan strategik secara benar dan matang, sehingga akan memacu ter-wujudnya otonomi daerah yang nya-ta, dinamis, sertasi dan bertanggung jawab, yang dapat memperkokoh ba-sis perekonomian masyarakat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menyongsong era per-ekonomian global.

Kulon Progo juga diharapkan dapat melaksanakan misi otonomi daerah, yang meliputi: Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah, Meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kes-ejahteraan masyarakat serta Mem-berdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta (ber-partisi) dalam proses pembangunan.

Dengan demikian Pemerintah Ka-bupaten Kulon Progo diharap siap di dalam menghadapi globalisasi yang sarat dengan persaingan dan liberal-isme arus informasi, investasi, modal, tenaga kerja dan budaya saat ini. Di sisi lain secara internal juga akan menghadapi masyarakat yang sema-kin cerdas (knowledge based society) dan masyarakat yang semakin banyak tuntutannya (demanding community).

“Untuk itulah, momentum perin-gatan kali ini sangat tepat apabila kita juga dapat melakukan evaluasi terha-dap pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan. Guna lebih mengem-bangkan sikap dialogis, negosiatif, persuasif, komunikatif dan saling pengertian di dalam membangun da-rah” jelas beliau.

Dengan harapan tetap mengede-pankan semangat kemajuan serta kemandirian di dalam keharmon-isan dan kesatuan masyarakat den-gan Pemerintah Daerah untuk saling asah, asih, asuh dengan bertumpu pada prinsip kepedulian dan kebersa-maan/ gotong-royong.

Selain menyampaikan Dirgahayu Kabupaten Kulon Progo, Gubernur juga menyampaikan selamat atas

prestasi warga Kulon Progo pada lom-ba serta kejuaraan tingkat nasional di berbagai bidang. Semoga prestasi ini tidak hanya merupakan kebanggaan sesaat saja, namun hendaknya po-tensi ini terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa yang akan datang.

Sementara Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo dalam laporan-nya menyampaikan bahwa tema Hari Jadi Ke 62 Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 ini adalah “Dengan se-mangat kerja keras, cerdas dan ikhlas

manfaatkan potensi dan prestasi un-tuk kemajuan Kulon Progo.”

Wabup juga melaporkan berb-agai kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peringatan hari jadi ini. mulai eksibisi tinju, kejuaraan Bulu-tangkis, Kulon Progo Expo 2013, Lari Manunggal 10 K dan berbagai keg-iatan lainnya termasuk beberapa ke-giatan yang dilaksanakan bersamaan upacara hari jadi, antara lain Launch-ing Air Minum dalam kemasan Air “Ku”, launching PATEN (Pelayanan Ad-ministrasi Terpadu Kecamatan).

CAMAT. Peranan camat menjadi lebih besar seiring dengan didelegasikannya sebagian wewenang Bupati kepada Camat.

Page 11: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

9Binangun Edisi 49

Topik Utama

Malam tirakatan dalam rangka memperingati hari jadi ke-62 Kabu-paten Kulon Progo, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo dis-erahkan kepada Ketua Umum Panitia peringatan hari jadi ke-62 Kabupaten Kulon Progo. Setelah sebelumnya di-laksanakan doa bersama lintas agama di komplek Pemda Kulon Progo.

Wakil Bupati, Jumat (11/10), di Gedung Kaca, saat memberikan sam-butannya menyampaikan tentang kondisi di Kulon Progo dan berbagai langkah yang sudah dilaksanakan. Kondisi Masyarakat Miskin di Ku-lon Progo yang masih berkiras 24% menuntut segenap komponen untuk terus bekerja dengan semangat kerja keras, cerdas dan ikhlas dengan me-manfaatkan potensi dan prestasi un-tuk kemajuan Kulon Progo.

Pemerintah Kabupaten terus berusaha mewujudkan berbagai proyek besar seperti Bandara, Pelabu-han, Pabrik Besi. Pemerintah juga melakukan berbagai gerakan seperti gerakan zakat, bedah rumah, bela-beli Kulon Progo dan masih banyak gerakan lainnya untuk mempercepat pembangunan dan mengurangi ang-ka kemiskinan.

“Hal ini sesuai tema peringatan hari jadi dengan semangat kerja keras, cerdas dan Ikhlas kita manfaat-kan potensi dan prestasi untuk kema-juan Kulon Progo.” kata Drs.H.Sutedjo.

Sebelumnya Koordinator Seksi Tirakatan dr.Lestariyono,M.Kes me-nyampaikan dasar, maksud dan tu-juan dilaksanakan tirakatan. “Dengan dasar Keputusan Bupati nomor 435 tangal 23 September 2013 tentang pembentukan panitia peringatan hari jadi ke-62 Kabupaten Kulon Progo” katanya.

Adapun maksud dan tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur keha-dirat Tuhan YME, dan memohon ke-pada Tuhan YME agar perjalanan ke depan dalam melaksanakan amanah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Dalam tirakatan ini mengundang

Pembicara Prof. Dr.R.Rijanta,M.Sc. tokoh kelahiran Kulon Progo yang menjabat saat ini menjabat Dosen Fakultas Geografi UGM, Peneliti Pu-sat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM dan pernah menjabat Kepala Pusat Studi Perencanaan Pem-bangunan Regional UGM, Ketua Ju-rusan Sains Informatsi Geografis dan Pengembangan Wilayah, dan Ketua Program Studi Pascasarjana Geografi UGM Yogyakarta.

Selain mengangkat renungan ten-tang Kulon Progo dahulu dan seka-rang, Prof.Rijanta juga mengupas ten-tang tema peringatan hari jadi saat ini. Prof.Rijanta menyampaikan, selain kerja keras dan Cerdas kita juga perlu kerja ikhlas.

“Jika kerja keras lebih banyak menggunakan otot, kerja cerdas leb-ih banyak menggunakan otak maka kerja ikhlas kerja hati” katanya, dan in-syaalloh kebaikannya sangat banyak/luas. Prof.Rijanta menambahkan, kita perlu kerja keras, cerdas tetapi kita juga harus ikhlas, hasil kita serahkan Alloh SWT.

Prof.Rijanta menyampaikan ber-bagai gerakan yang dilakukan oleh Kulon Progo saat ini sangat bagus dan dapat dijadikan contoh daerah lain. Dalam kunjungan ke berbagai daerah beliau menceritakan tentang

gerakan di Kulon Progo, dan semua menyatakan salut.

“Seperti gerakan Bela-Beli Kulon Progo, di Kutai Kertanegara dapat mencontoh gerakan ini, karena meskipun daerah Kutai kaya, tetapi sebagian besar barang masih impor dari luar daerah, sehingga masih ban-yak menggunakan hasil petani luar daripada hasil lokal “ tambahnya.

Prof.Rijanta juga menyampaikan, dari ilmu geografis, untuk memaju-kan sebuah ibu kota kabupaten maka harus dilihat daerah dan masyarakat penyangga yang ada di sekitarnya. “Jika Ibu Kota Kabupaten mampu me-layani atau memberikan jasa kepada masyarakat sekitarnya maka daerah tersebut akan berkembang” katanya.

Saat ini ibu kota kabupaten kurang cepat berkembang karena adanya beberapa daerah di pinggiran kabupaten yang memanfaatkan jasa keluar kabupaten. “Seperti warga Ka-libawang cenderung memanfaatkan jasa ke Magelang, Sentolo kearah Yo-gyakarta, daerah Galur ke Bantul, dae-rah Temon ke arah Purworejo”, tam-bahnya. Hal tersebut menurut Prof.Rijanta diistilahkan sebagai ‘Kabupat-en Bocor’. Maka dengan gerakan bela-beli kulon Progo, Prof.Rijanta sangat mendukung.

Pemkab Laksanakan Malam TirakatanProf.Rijanta Sebut ‘Kabupaten Bocor’

POTONG TUMPENG. Drs. Sutedjo menyerahkan tumpeng kepada Sekretaris Daerah Kulon Progo, Ir. RM. Astungkoro, M.Hum.

Page 12: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

10Binangun Edisi 49

Topik Utama

Palang Merah Indonesia beker-jasama dengan Pemerintah Kabu-paten Kulonprogo mengadakan Donor Darah di Gedung PMI Kulon Progo, Kamis (10/10). Dari pantauan, sebagian besar pendonor berasal dari instansi pemerintahan dan pelajar/mahasiswa yang dekat dengan mar-kas PMI Kulon Progo, namun hingga siang baru belasan orang yang bisa mendonorkan darahnya, hal ini kare-na beberapa pendonor tidak bisa diambil darahnya. Disinyalir, sedikit-nya pendonor saat ini akibat masih belum terbiasanya pegawai instansi pemerintahan mendonorkan darah, sehingga pegawai Pemda perlu di-dorong untuk aktif mendonor darah. Selain itu, kemungkinan para pendo-nor sudah banyak yang mendonor-kan darah saat donor darah massal di Kodim 0731/Kulon Progo, 1 Oktober lalu, terutama PNS yang berasal dari kecamatan.

Menurut Sekretaris PMI Kulon Progo yang juga Kepala Bagian Ad-ministrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Setda Kulon Progo, Arif Prastowo, mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka memperin-gati hari jadi Kulon Progo ke-62. Arif optimis, hingga Jumat (18/10) men-datang, target 70 kantong darah bisa terpenuhi. Dengan waktu yang pan-

jang, diharapkan PNS bisa memilih waktu yang pas untuk mendonorkan darahnya.

Untuk meningkatkan jumlah kan-tong darah, PMI terus aktif mensosia-lisasikan pentingnya donor darah di berbagai lembaga misalnya di karang taruna, dimana sebentar lagi akan memperingati hari Sumpah Pemuda. Arif juga memandang perlunya dia-dakan donor darah rutin bagi PNS Pemkab.

Arif mengakui, sosialisasi yang di-lakukan PMI belum maksimal, karena PMI harusnya selalu mempromosikan kepada masyarakat, termasuk ling-kungan pegawai, apalagi hal ini su-dah dicontohkan oleh TNI dan Polri yang sudah sering mengadakan acara donor darah.

“Kebutuhan darah kita setiap bulan dipastikan mencapai 300 kan-tong. Karena kebutuhan hemodialisa di rumah sakit semakin meningkat. Bahkan sekali transfusi bisa 2-4 kan-tong. Padahal transfusi untuk pasien hemodialisa bisa sampai seminggu sekali. Jika hanya mengandalkan yang ada saat ini tentu kurang men-cukupi, karena PMI bukanlah pro-dusen darah. Siapa lagi yang akan memproduksi darah kalau tidak ma-syarakat sendiri,” kata Arif.

Untuk lebih meningkatkan stok darah, mulai Oktober ini, PMI berger-ak meningkatkan stok darah melalui donor dari para guru, dan sudah ada beberapa daerah yang siap. Dengan banyaknya guru, bisa jadi para pen-donor tersebut hanya mendonor-kan darahnya setahun sekali. Den-gan personel yang mencapai 8000 orang, jika hanya beberapa persen saja yang memberikan darahnya se-cara aktif per bulan per kecamatan, sudah akan mengamankan stok da-rah di PMI. Apalagi PNS memiliki po-tensi besar untuk memberi contoh pada masyarakat. Untuk tahun-tahun mendatang Arif menargetkan bisa memperoleh 700 kantong per bulan, karena kebutuhan dipastikan menin-gkat. Apalagi semakin banyak rumah sakit dan pasien hemodialisa.

Arif mewakili PMI berharap PNS Kulon Progo yang jumlahnya men-capai 8000 orang bisa rutin mendo-norkan darahnya. Jika 10 persennya menjadi pendonor aktif, diperkirakan PMI akan memperoleh darah 900 kan-tong per 3 bulan. Hal ini sudah san-gat besar, apalagi kalau melampaui 25 persen PNS Kulon Progo. Dengan demikian, jika terlaksana hal ini bisa menutupi kebutuhan darah yang se-makin meningkat. Karena sekarang

PMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah

DONOR DARAH. Salah seorang PNS memeriahkan pekan donor darah PMI dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo.

Bersambung ke hal. 11

Page 13: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

11Binangun Edisi 49

Topik Utama

Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan Bupati

Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Kulon Progo ke-62, Pemkab Kulon Progo melakukan zi-arah ke makam-makam mantan Bu-pati Kulon Progo. Ziarah pada hari jadi ke-62 ini dilakukan serentak di 6 makam mantan Bupati Kulon Progo, yaitu makam KPH Soeryaningrat di makam Hastorenggo, Kotagede, Yo-gyakarta, makam R. Soetedjo di TMP Kusumanegara Yogyakarta, Makam KRT Kertodiningrat, di Kuncen, Yogya-karta, makam R. Ruparno, di TMP 45, Gamping, Sleman, makam KRT Wijoyo Hadiningrat, di makam Gamplong IV, Moyudan, Sleman dan makam R. Projo Suparno di makam Suren, Su-koreno, Sentolo, Kulon Progo.

Ziarah yang dilaksanakan pada Selasa (8/10) tersebut dimaksudkan untuk mengenang dan mendoakan para mantan Bupati Kulon Progo yang telah meninggal dunia, dimana sema-sa hidupnya telah berjasa kepada daerah dan masyarakat Kulon Progo. Selain itu ziarah ini bertujuan untuk mendoakan arwah para mantan Bu-pati agar mendapat ampunan dan semua amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT.

Hadir dalam ziarah di makam Hastorenggo Wabup Drs. H. Sutedjo, DPRD Kulon Progo keluarga besar ali waris KPH Soeryaningrat, Kepala SKPD dan kepala instansi baik BUMN dan BUMD di Kulon Progo.

Acara diawali dengan doa yang dilakukan oleh pihak keluarga sambil

menunggu kedatangan rombongan Pemkab ke Hastorenggo. Sesampai di Hastorenggo, Wabup bersama be-berapa pejabat lain langsung menuju ke makam KPH Soeryaningrat, untuk dilakukan upacara sederhana dilan-jutkan dengan laporan panitia, doa dan tabur bunga. Setelah selesai rom-bongan bersama keluarha KPH So-eryaningrat beramah tamah di depan kompleks makam Hastorenggo.

Makam Hastorenggo merupakan komplek makam keluarga Sultan Hamengkubuwono VIII yang dahulu

merupakan ruang inti dari kraton Mataram Islam. Sedangkan di sebelah selatan kompleks makam Hastoreng-go terdapat bangunan yang digu-nakan untuk menyimpan peningga-lan sejarah berupa watu gilang dan watu gatheng. Watu gilang dipercaya sebagai bekas singgasana Panemba-han Senopati, sedangkan watu gath-eng merupakan batu mainan Raden Rangga. Konon retakan di watu gi-lang adalah bekas benturan kepala ki Ageng Mangir, menantu sekaligus musuh Panembahan Senopati.**

ZIARAH. Pejabat Pemkab Kulon Progo beserta Forkopimda berziarah ke makam pendahu-lunya di makam Hastorenggo, Kotagede.

kebutuhan darah saat ini yang ha-rus dipenuhi per bulan adalah sekitar 300-350 kantong per bulan.

”Kami berharap semangat un-tuk mendonorkan darah ini semakin besar, tidak ada lagi orang ke PMI namun tidak memperoleh darah karena stoknya kosong. Paling tidak untuk transfusi yang tidak memper-syaratkan darah segar, bisa terjamin mendapatkan darah. Namun saat ini kami belum bisa menjamin masyara-kat yang membutuhkan darah pasti mendapatkannya,” tambah Arif.

Untuk menghindari kesan bahwa PMI berjualan darah, PMI terus mem-beri informasi bahwa biaya yang dikeluarkan bukanlah untuk membeli darah, tetapi merupakan biaya pen-golahan yang meliputi penyaringan darah, harga kantong, penelitian/analisa darah, memisahkan darah putih dan darah merah, pengambi-lan trombosit dan sebagainya. Proses ini memerlukan biaya yang besarnya seragam di seluruh Indonesia. Sedan-gkan darahnya sendiri gratis, karena masyarakat yang mendonorkan juga tidak meminta imbalan ataupun

kompensasi.Arif juga menjelaskan bahwa ma-

syarakat yang menggunakan darah dari PMI Kulon Progo tidak perlu kha-watir, karena kualitas darah di PMI Kulon Progo sudah standar, bahkan sama dengan yang ada di Kota Yog-yakarta. PMI Kulon Progo sudah me-menuhi pengolahan darah standar untuk menjamin darah hasil proses tetap sehat. PMI Kulon Progo sendiri saat ini sebenarnya mampu mengo-lah sampai 600 kantong per bulan, namun baru sekitar separuhnya yang disediakan.***

Sambungan dari hal. 10

Page 14: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

12Binangun Edisi 49

Topik Utama

MANUNGGAL FAIR. Wabup Drs. H. Sutedjo memukul gong sebagai tanda dibukanya Ma-nunggal Fair/Kulon Progo Expo 2013. Melalui sarana ini diharapkan produk lokal dapat lebih dikenal masyarakat sekaligus meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat.

Berbeda dengan tahun-tahun lalu, Manunggal Fair tahun ini diberi nama Kulon Progo Expo untuk menyesuai-kan dengan kemajuan zaman. Seb-agaimana Manuggal Fair yang tiap tahun diselenggarakan oleh Pemda Kulon Progo, Kulon Progo Expo 2013 (KE 2013) ini menampilkan informasi keberhasilan pembangunan daerah dan berbagai potensi masyarakat Ku-lon Progo. Namun untuk tahun ini pe-nyelenggaraan eksibisi ini diserahkan kepada Perumda Aneka Usaha. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan lebih memberdayakan Perumda Aneka Usaha dalam memberi pelayanan ke-pada masyarakat.

Kegiatan KE 2013 bertema “Presta-si Kulon Progo Untuk Indonesia”, dengan peserta dari Dinas/instansi Pemkab Kulon Progo, Ormas, peru-sahaan swasta, seniman dan spon-sor. Sebagaimana tahun lalu, KE 2013

diselenggarakan sekitar di Alun-Alun Wates dari tanggal 27 September hingga 6 Oktober 2013.

Menurut Rudy Widiatmoko, S.Sos, Ketua Penyelenggara Kulon Progo Expo (Manunggal Fair 2013), panitia telah menyediakan 257 stand yang terdiri dari 24 stand Kelas Utama, 138 stand Kelas Bisnis, 38 stand Kelas Eko-nomi dan 57 stand SKPD. Di depan tamu undangan, Rudy mengajak un-tuk mendukung Semangat Gerakan Gotong Royong Rakyat Bersatu atau biasanya disebut Gentong Rembes.

Kulon Progo Ekspo 2013 dibuka oleh Wakil Bupati Kulon Progo yang ditandai dengan pemukulan gong di depan pintu masuk sebelah selatan, depan Kantor Pemkab Kulon Pro-go, Jumat (27/9). Usai pembukaan, tamu undangan yang terdiri dari Forkopimda, SKPD, pimpinan BUMD dan masyarakat umum diberikan sa-jian kesenian tari berjudul ‘Manggala’,

yang menggambarkan ksatria pem-bela rakyat kecil hingga bisa hidup sejahtera dengan Gerakan Bela dan Beli Kulon Progo.

Sutedjo berharap event ini tetap dapat dijadikan media edukasi, in-formasi, promosi, transaksi, dan in-teraksi, serta sebagai media hiburan yang murah dan meriah, sehingga masyarakat tetap dapat mengun-jungi dan menikmati event ini secara nyaman, aman, tertib serta merasa terhibur.

“Tema yang diangkat pada event kali ini yakni : “Prestasi Kulon Progo untuk Indonesia”, serta dengan meng-gelorakan semangat Gerakan Gotong Royong Rakyat Bersatu (Gentong Rembes), agar dapat menjadi daya ungkit bagi masyarakat yang telah merasa mampu dapat memberikan kepeduliannya dengan membantu masyarakat yang masih membutuh-kan, sehingga pencapaian kesejahter-aan dan percepatan pengentasan ke-miskinan di Kabupaten Kulon Progo dapat direalisasikan secepatnya,” kata Wabup.

Kepada PD Aneka Usaha, Wabup mengucapkan selamat karena telah menyelenggarakan Kulon Progo Ekspo dalam rangka Manunggal Fair, juga kepada para peserta yang telah berpartisipasi. Wabup mengajak un-tuk mensukseskan event ini sebagai media peningkatan wawasan, pen-getahuan, sekaligus sebagai media upaya peningkatan kesejahteraan. Diharapkan event ini membawa man-faat yang lebih besar bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo. Kepada Perusahaan Daerah Aneka Usaha Wabup memin-ta agar bisa mengembangkan usaha bukan hanya pada bidang-bidang yang selama ini dikelola, namun juga dapat membuka bidang lain yang masih memiliki peluang besar dalam bidang ekonomi, sehingga kedepan mampu berpartisipasi lebih besar dalam membantu Pemerintah Dae-rah Kabupaten Kulon Progo dalam mengatasi pengangguran, kemiski-nan, dan permasalahan yang lainnya untuk mewujudkan Kulon Progo the Jewel of Jawa.***

Kulon Progo Ekspo 2013 Resmi Dibuka Wakil Bupati

Page 15: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

13Binangun Edisi 49

Topik Utama

WAYANG KULIT. Ki Totok Hadi Sugito menampilkan wayang kulit dengan lakon Wahyu De-wandaru sebagai penanda ditutupnya rangkaian Hari Jadi Kab. Kulon Progo.

Hari jadi Kabupaten Kulon Progo ke-62 tahun 2013 resmi ditutup den-gan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman Pemkab Kulon Progo, Jum’at (25/10), pada puncak peringatan hari jadi tersebut, Dalang Ki Totok Hadi Sugito tampil dengan membawakan lakon Wahyu Dewan-daru. Sebelum Ki Totok tampil acara

dibuka dengan penampilan Trio Ge-leg yang membawakan sebuah lagu campur sari “Gebeg Renteng” diter-uskan dengan penapilan Angguk dari Blimbing, Sukoreno, Sentolo.

Panitia hari jadi Kabupaten Kulon Progo ke-62 telah menyelenggara-kan berbagai lomba untuk meme-riahkan peringatan setahun sekali ini,

Wayang Kulit Semalam SuntukTutup Rangkaian Hari Jadi Kulon Progo

Drs. Riyadi Sunarto mewakili panitia, mengatakan bahwa berbagai lomba dan kegiatan telah terlaksana den-gan baik. “Berbagai kegiatan dalam rangkaian peringatan hari jadi Kulon Progo telah terlaksana dengan baik, kami berterimakasih kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala SKPD, Kepala BUMN dan BUMD serta semua yang telah mendukung rang-kaian peringatan hari jadi ke-62 Ka-bupaten Kulon Progo” terang Riyadi.

Dalam kesempatan tersebut Bu-pati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya rangkaian per-ingatan hari jadi Kulon Progo dengan baik. “Saya sangat berterimakasih ke-pada semua yang telah terlibat dalam peringatan hari jadi tahun ini. Sehing-ga meski saya tinggal selama sebulan di Amerika Serikat untuk ngangsu kaweruh tentang pemerintahan dae-rah dapat berjalan dengan baik dan lancar.” ucap Hasto. Sebelum ditutup dengan penampilan Ki Totok Hadi Su-gito, Bupati menyerahkan berbagai penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba.

Pelatihan Singkat Usaha Produktif yang diselenggarakan oleh yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais) di-buka Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo di Komplek Diklat Dharmais, Serang, Pengasih Kulon Progo, Kamis (19/9). Hadir dalam acara tersebut Siti Hediati Soeharto, SE Ketua Yayasan Supersemar, Dr. H. Muhamad Maftuh Basyuni, Ketua Yayasan Dharmais, Subiyakto Tjokro Wardoyo Ketua Yayasan Damandiri dan segenap Forkompimda.

Menurut laporan Kepala Diklat Darmais, Bari, Pelatihan ini beker-jasama antara Yayasan Dharmais dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Kerja sama ini ditandai penandatan-

gan kontrak kerja sama Pemerintah Kabupaten Kulon dengan Yayasan Dharmais oleh Wakil Bupati Drs. H. Sutedjo dan Ketua Yayasan Dharmais Dr. H. Muhamad Maftuh Basyuni.

Pelatihan Singkat Usaha Produk-tif angkatan kedua ini khusus untuk perempuan putus sekolah dan yang belum bekerja dimaksukkan untuk memberikan ketrampilan agar dapat mandiri dan menciptakan usaha sendiri. Pelatihan ini diikuti sekitar empat puluhan peserta selama dua bulan. Peserta akan mendapatkan pelatihan menjahit, membatik, tata boga bahkan ketrampilan komputer dan lain-lain.

Sementara Wakil Bupati Kulon

Progo Drs. Sutedjo dalam kesem-patan yang sama mengajak kepada masyarakat pada umumnya dan para peserta pada khusunya untuk se-lalu mengedepankan gotong royong dan meningkatkan kepudulian sos-ial. Sutedjo mencontohkan Yayasan Dharmais yang menberikan pelati-han gratis kepda para perempuan ini merupakan kegiatan nyata kepedu-lian sosial Yayasan Dharmais dalam ikut mengentaskan kemiskinan.

“Gotong royong dan kepedulian sosial dalam mengentaskan kemiski-nan agar terus digelorakan, seperti Yayasan Dharmais ini memberikan bantuan pelatihan dalam bentuk kongkrit,” ajak Sutedjo.***

Yayasan Dharmais Entas Kemiskinan dengan Pelatihan Singkat Usaha Produktif

Page 16: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

14Binangun Edisi 49

Wacana

Prof Dr. Sukristijono Sukarjo Dsc. adalah seorang peneliti LIPI, alumni IPB dan aktif di organisasi Mangrove For the Future (MFF). Beliau merupak-an satu pemikir mangrove garda ter-depan di Indonesia. Tulisan berikut ini hanya sebatas intepretasi pribadi dalam luasnya pemahaman Prof ten-tang konsep pengelolaan mangrove secara luas. Tentu, oleh karena ket-erbatasan pola pikir pribadi penulis, sangat dimungkinkan pendapat mur-ni dari Prof bisa bias dan terbelokkan. Kemungkinan “penyelewengan” ini tentu bukan maksud saya menulis disini.

Luasan mangrove di Yogyakarta ti-daklah sampai dalam kisaran berhek-tar-hektar kilometer. Hanya sedikit spot mangrove yang ada di DIY yaitu di Desa Jangkaran Kabupaten Kulo-nprogo dan Desa Baros Kabupaten Bantul. Juga di Kabupaten Gunung-

Mangrove Jogja : Satu Intepretasi Konsep Humanosphere Prof Sukrisno Sukardjo

kidul dengan beberapa spesies di ka-wasan konservasi Wediombo di ujung selatan – timur kabupaten.

Memang, kondisi geografis pesisir di Yogyakarta dapat dikatakan tidak terlalu mendukung perkembangan ekosistem mangrove. Pantai di ban-tul dan Kulonprogo didominasi oleh pasir sedangkan Gunungkidul den-gan batuan karang yang tidak sesuai dengan tumbuh kembang mangrove. Keberadaan tiga spot mangrove di tiga kabupaten karena ketiganya be-rada di muara sungai. Bogowonoto, Opak dan Wediombo. Luas kawasan mangrove klaim dari masing-masing kabupaten adalah seluas 4 ha di Ku-lonprogo dan Bantul. Di Gunung-kidul sendiri, belum ada klaim luasan resmi. Dengan kecilnya skala man-grove di DIY ini, beberapa ahli me-nyatakan mangrove yang ada disini tidak membentuk ekosistem. Bahkan,

dinyatakan mangrove yang ada di tiga kabupaten ini belum mempunyai fungsi dan perananan penting pada pesisir. Hanya sebatas spesies man-grove.

Faktor karakteristik pesisir DIY, sedikitnya mangrove yang ada dan kemanfaatan yang kurang ini oleh beberapa pihak dianggap sebagai bukti mangrove di DIY tidak sesuai dengan fitrah kepesisirannya. Setiap penanaman mangrove membutuh-kan banyak usaha dalam tantangan adaptasi dengan keadaan pesisir yang ada. Effort dan ikutan teknologi ini merupakan bukti keadaan alam di DIY sebenarnya tidak sesuai dengan karakterisitik mangrove sendiri.

Ada, tetapi sedikit bukan be-rarti tidak akan memberi manfaat bagi perkembangan pesisir di DIY.

CALON HUTAN MANGROVE. Hutan mangrove sangat bermanfaat bagi kelangsungan ekosistem di sekitar pesisir. Selain itu jika hutan mangrove terjaga bisa menjadi penambah pemasukan bagi masyarakat sekitarnya.

Bersambung ke hal. 16

Page 17: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

15Binangun Edisi 49

Wacana

Apa itu pesisir ? bagaimana den-gan wilayah pesisir ? perbedaan den-gan pengertian pantai ? terkadang, ada sedikit kerancuan atau salah kaprah dalam pemahan peristila-han yang berkaitan dengan wilayah kepesisiran. Rujukan paling mudah dalam memahami ini adalah den-gan mennggunakan bahasa inggris. Dalam arti sederhana, wilayah kepe-sisiran dapat dinyatakan sebagai wilayah yang masih terdapat kaitan dengan laut atau laut yang masih terpengaruhi daratan. Keterpengaru-han wilayah ini berada pada tiga zona utama yang terdiri dari zona pecah gelombang (breaker zone), pesisir (coast) dan pantai (beach).

Breaker zone adalah daerah pecahnya gelombang yaitu dimana zona gelombang berakhir (wave zone) sampai surut terendah (shore line). Adapun pantai adalah wilayah yang berada dalam rentang surut terendah (shoreline) sampai dengan pasang tertinggi (coastline). Di dae-

Kondisi Pesisir Kulonprogorah Kulonprogo dan Bantul, pantai ini berupa pasir saja atau gisik (pasir gisik). Pengertian pantai perlu dibe-dakan lagi dengan pesisir.

Pesisir dalam bahasan resmi adalah coast,yaitu kawasan dengan batas dari garis pasang tertinggi (coastline) sampai dengan daratan (hinterland) terpengaruh lautan. Coastline sampai beting gisik (beach ridge) atau sampai dengan daratan aluvial kepesisiran (coastal aluvial plain) atau belakang rawa (back swamp). Zona hinterland merujuk pada kawasan yang masih terpenga-ruh laut (contoh pada daerah dengan pengaruh angin, udara, abrasi dari laut). Terkadang disebut dengan isti-lah dataran aluvial kepesisiran yang mempunyai batas beach ridge sam-pai dataran aluvial.

Susunan berurutan dari ketiga zona wilayah pesisir ini dari arah laut ke darat secara berurutan adalah breaker zone, beach dan coast. Wilayah laut lepas (sea) merupakan

batas wilayah pesisir dengan laut se-dangkan hinterland merupakan batas di daratan. Karakter wilayah kepesi-siran tiap daerah mempuyai karakter-isitik yang terkadang bisa sangat ber-beda. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perbedaan menonjol terdapat di Kabupaten Gunungkudul yang banyak memiliki daerah kapur (karst) di pesisir dan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo.

Karakter pesisir dari Kabupaten Kulonprogo dan Bantul cenderung mirip. Topografi pesisir dari kedua kabupaten ini cenderung landai, da-tar dan sebagian sedikit berbukit terutama di sepanjang pesisir pantai) dengan elevasi ketinggian rata-rata 2-8 meter di atas permukaan laut. Be-berapa daerah ditemukan mempun-yai elevasi curam, akibat kuatnya arus air laut selatan Yogyakarta. Seperti di Pantai Kuwaru.

Kondisi oseanografi juga mem-

ISTIRAHAT. Sekelompok nelayan sedang beristirahat setelah beberapa saat melaut di laut sekitar Trisik, Galur. .

Bersambung ke hal. 16

Page 18: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

16Binangun Edisi 49

Wacana

Pendapat terakhir ini disampaikan oleh Prof Dr. Sukristijono Sukarjo Dsc.

Homesphere adalah satu isitilah baru yang saya dapat dari beliau. Adalah kesatuan pandangan dan pengertian yang terkoordinasi oleh sistem ekosistem. Konsep ini jika di-persempit dalam konsep pengelo-laan kawasan mangrove, terdapat empat bingkai konsep yaitu tradisi, sosioetnografi, kemaritiman dan new frontier. Dengan keempatnya, pola pikir pengelolaan mangrove di DIY seharusnya ditempatkan. Paragraf dibawah adalah penjelasan rinci dari konsep mangrove humanosphere.

Tradisi kemangrovean berarti ke-beradaan mangrove dan ikatan sal-ing mendukung dengan masyarakat. Berbeda dengan daerah lain dengan kondisi mangrove sangat baik seperti di Papua, Kalimantan, Pantura atau daerah lain, DIY belum mempunyai tradisi mangrove. Artinya adalah be-lum terdapat satu pola pada masyara-kat pesisir DIY tentang pentingnya mangrove di kehidupan sehari-hari mereka. Mangrove belum menjadi satu urat nadi kehidupan masyarakat dan belum terbentuk satu kultur sos-ial kemasyarakatan.

Meskipun demikian, kaitan antara masyarakat dengan keadaan man-grove tidak dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Tradisi dan Sosioetno-grafi mulai terbentuk di DIY. Buktinya adalah persepsi sebagaian besar ma-syarakat pesisir yang mengangggap penting keberadaan mangrove dan

fungsinya sebagai green barrier pent-ing pada kebencanaan pesisir. Pesisir DIY sebagai daerah rawan bencana tsunami, angin kencang, pasang dan abrasi sudah banyak dipahami ma-syarakat dengan aksi tindak lanjut masyarakat yang aktif berswadaya menanam mangrove dan vegetasi pantai lain untuk perlindungan alami.

Konsep ketiga soal kemariti-man berada pada fungsi mangorove dalam kebencanaan dan hubungan-nya dengan sektor kelautan yang lain. Mangrove dan vegetasi pantai lain adalah satu kaitan erat dengan ke-adaan lautnya. Tambak di Jangkaran, pertanian di Baros, atau abrasi pantai di Trisik Kulonprogo sampai Kuwaru Bantul. Ombak, pantai dan vegetasin-ya adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi diantaranya. Kaitan dengan kemaritiman ini pula yang mewajibkan Kementerian Kelutan dan Perikanan harus ikut andil ber-peran dalam pengelolaan mangrove.

Terakhir, konsep mangrove se-bagai new frontier terutama dalam fungsinya sebagai penyimpan kar-bon, kelestarian daur hidup, pene-muan keanekaragaman hayati, reha-bilitasi atau ekoturisme.

Dalam konsep ekoturisme pula agaknya mangrove di DIY mendapat tempat yang strategis. Proses man-grove enrichment yang dilakukan masyarakat, swasta, lembaga non pemerintah dan pemerintah sendiri telah meningkatkan kualitas man-grove dan sosial ethic-nya. Keadaan DIY dengan karakter pesisir yang ber-

beda dengan daerah lain akan me-ningkatkan keunikan mangrove yang ada di pesisir DIY. Keberadaan tambak, pertanian, pertambangan, kawasan ekonomi penting, daerah lindung dan pariwisata menambah kekhasan dari masing-masing kawasan di tiga kabupaten. Di sisi lain, latar belakang akademis dan keberadaan Keraton Ngayogyakarta adalah added value penting bagi pengembangan man-grove di sini.

Mangrove di Jogja adalah suatu kegiatan konstruktif day of day, suatu proses pembentukan ekosistem yang dapat diamati dan dinikmati. Hal ini bahkan bisa dinikmati banyak turis. Karena ekoturisme bukan hanya me-nikmati lingkungan yang sudah baik, tetapi terkadang justru sebaliknya. Karena perkembangan dari tahapan mangrove spesies menjadi popu-lasi dan selanjutnya ekosistem akan menjadi satu atraksi yang sangat me-narik. Pada tahapan ini lah Mangrove Jogja akan mendapatkan tempatnya. Sebagai ranah baru yang berhubun-gan dengan proses effort penana-man, pembentukan sosioetnografi dan ekoturisme. Maka justru labora-tory falue perkembangan mangrove adalah satu atraksi penting di sini.

Nuansa demikian memang tidak seharusnya ditemukan pada pola pikir kita semua. Yang harus dilakukan adalah keterkaitan antar berbagai pi-hak dalam pengembangan kawasan mangrove ini.

*Isna Bahtiar, Dinas Kelautan, Perikan-an, dan Peternakan Kulonprogo

punyai kemiripan. Hasil studi kondisi pasang surut kajian Pustek Kelautan UGM (2000) pada paparan “Survey Identifikasi Potensi Ekologi Pantai Patihan Sebagai Calon Kawasan Kon-servasi Perairan Di Kabupaten Ban-tul Provinsi DIY” oleh Ir Amiruddin menunjukkan bahwa rata-rata perai-ran selatan Provinsi DIY memiliki el-evasi pasang tertinggi 2,15 m, rerata pasang 1,65 m, rerata permukaan air laut 1,05, rerata surut 0,45 m dan su-rut terendah 0,05 m.

Batimetri: Rerata kedalaman yang umum dijumpai di bagian selatan Provinsi DIY cenderung memiliki kon-

tur yang sejajar dari garis pantai hing-ga mencapai kedalaman 12 mil, rerata kedalaman berkisar antara 5 – 350 m.

Lebih jauh, paparan dari peraih Sarjana Kelautan Universitas Dipo-negoro ini mencatat keadaan Angin dan Arus yang umumnya pada bu-lan Oktober-April angin berhembus dari Benua Asia menuju Australia yang disebut sebagai Angin Musom Barat Laut, dan sebaliknya pada bu-lan April-Oktober angin berhembus Angin Musom Tenggara yang bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia.

Keadaan gelombang secara

umum penyebaran arah arus berasal dari tenggara adalah 12,30%, arah se-latan 65,79% dan barat daya 21,82%. Tinggi gelombang rerata sekitar 2,8 m dengan periode gelombang 10 – 15 detik. Adapun kondisi rerata tem-peratur permukaan air laut secara umum pada Musim Barat dan Perali-han I adalah 28 – 29 °C, dan pada saat Musim Timur rerata temperaturnya berkisar antara 26 – 27°C.

*Isna Bahtiar, Dinas Kelautan, Perikan-an, dan Peternakan Kulonprogo

Sambungan dari hal. 14

Sambungan dari hal. 14

Page 19: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

17Binangun Edisi 49

Cerpen

KASIH sayang adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap manusia. “Saling mengasihi, dan jangan mem-buat kerusakan di atas muka bumi,” kata Siradjudin, di depan jamaah sho-lat dluhur yang memadati mushola kantor kecamatan.

Maya duduk di shaf belakang, di kelompok perempuan. Bergerombol dengan Arsilah, Nawang, Asih, Rita, Liesna, Sudiatmini. Semuanya khusy-uk. Ceramah yang disampaikan oleh Siradjudin cukup memikat. Para ja-maah yang duduk di dalam mushola tidak ada yang beranjak keluar.

Setiap Kamis, Pak Camat Sir-adj, --- begitu beliau biasa disapa, menyam¬paikan ceramah sekitar sepuluh menit, seusai sholat dluhur berjamaah. Biasanya, saat itu musho-la penuh sesak. Jamaah senang gaya ceramah pak camat itu. Santun. Se-nyum. Kadang-kadang kocak. Materi ceramahnya ringan-ringan. Persoalan keseharian umat. Tidak berat-berat, yang bisa bikin kening berkerut. Para pegawai kantor instansi lain yang ada di komplek kecamatan ikut ber-gabung. Pegawai Koramil. Polsek. KUA. Bahkan masyarakat umum. Mer-eka menyukai hikmah kultum pak ca-mat. Menyentuh hati, tapi tidak me-nyakiti. Menyentil, tapi tidak melukai.

Baru sebulan ini, Maya pindah tugas, dari staf Kantor Investasi Dae-rah, sekarang dipromosi menjadi Kasi Pelayanan Kantor Kecamatan. Beda jauh tugasnya. Dulu gadis itu me-layani calon investor. Referensinya adalah industri dan pertumbuhan ekonomi. Sekarang, ia harus mengua-sai bidang pemerintahan dan pelay-anan publik. Tempat tugasnya juga beda jauh. Dulu, kantornya di pusat kota Wates. Sekarang, kantornya di

lereng pegunungan Menoreh, jara-knya satu jam dari kota kabupaten. Dulu, ia biasa menemui calon inves-tor di restoran mewah, atau di lobi hotel bintang lima. Sekarang, ia naik sepeda motor menyusuri pelosok dusun, kadang menemui masyara-kat di pematang sawah. Dulu, gadis itu biasa terbang ke Jakarta, Batam, Surabaya, Malang, Denpasar dan Makassar, untuk mengikuti rakor-nas, atau diundang pihak investor mengunjungi pabrik atau menin-jau proyek di luar daerah. Sekarang, wilayah kerjanya seputar kecamatan, lereng pengunungan, desa-desa, pe-losok dusun, atau paling jauh sesekali rapat di kota kabupaten.

Maya menyukai tugas barunya. Apalagi, teman-teman barunya di situ menyenangkan. Arsilah yang keren dan Nawang yang kalem, membantu-nya menyusun konsep pemerintahan kecamatan. Asih dan Liesna, meski dua-duanya pendiam, tetapi mereka murah hati berbagi ilmu pelayanan publik. Rita yang suka senyum, juga Sudiatmini yang bergaya ceplas-ceplos tapi hatinya baik, mengajak Maya duduk bersama mereka di de-pan loket perijinan.

Maya, dibantu beberapa staf. Selain Rita dan Sudiatmini di loket pelayanan, ada Budianto dan Suki-man di bagian survey lapangan. Juga ada Saryanto --- tukang verifikasi ber-kas pemohon, dan pengadministrasi keuangan : Heri. Lalu, bagaimana ka-lau masyarakat mengadu atau protes masalah perijinan? Nah, itu tugasnya

Edi. Laki-laki ceria dan lincah ini, ter-kenal sabar mendengarkan keluhan mereka. Kemudian, dengan hati-hati, dan teliti, memberikan jalan keluar. Bisa dipastikan, masyarakat yang keluar dari ruang pengaduan, akan tersenyum puas.

Maya senang bergaul, dan bekerja bersama teman-teman baru-nya. Nyaris tidak ada jarak atasan dan bawahan. Ia tidak pernah malu ber-tanya. Apalagi, di kantor kecamatan, banyak hal-hal baru yang belum dik-etahuinya.

“Jangan lupa, baca perbup pe-limpahan sebagian kewenangan bu-pati kepada camat,” kata Sudiatmini, mengingatkan atasannya itu, sambil menyodorkan perbup itu.

Maya menerima perbup itu. “Perbup ini dasar kita bekerja,

pelaksanaan tugas kecamatan lebih luas dan jelas. Manfaat tugas kita, lebih dirasakan masyarakat.” Sudiat-mini nerocos lagi, “Dulu, tugas kita banyak koordinasi dan pemantauan, sekarang kita bisa melayani langsung masyarakat. Masyarakat perlu ijin HO, IMB, kita layani, masyarakat tidak per-lu repot-repot, buang-buang waktu, hemat biaya, tidak usah jauh-jauh ke kabupaten.”

Maya membaca perbup itu.Sudiatmini dengan bungah, beru-

cap, “Kebanggaan kita, adalah kalau kita bisa melayani masyarakat den-

Oleh Agung Kurniawan

Pak Camat Siradj

Page 20: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

18Binangun Edisi 49

Cerpengan baik. Apalagi, kalau mereka mera-sakan manfaat dari pelayanan kita.”

Rita senyum-senyum menyimak ucapan temannya itu, yang semangat dan tulus. Ia, selama ini bersama Su-diatmini, bertugas di loket perijinan. Ia tahu persis, bagaimana Sudiatmini melayani pemohon ijin. Temannya itu, tegas, tapi santun. Ia selalu mem-proses ijin dengan cepat, tidak ber-belit-belit. Ia juga menolak kalau ada masyarakat memberi imbalan uang atau bingkisan barang. Rita berpikir, suatu ketika nanti, temannya itu kay-aknya sudah pantas didapuk menjadi salahsatu kasi di kecamatan.

Maya memperhatikan ruang pelayanan perijinan, yang tampak sederhana itu. Tidak ada AC, tapi ada kipas angin di sudut ruangan. Ge-dungnya juga tidak mewah, tapi rapi dan bersih. Ruang kerja Kasi Pelay-anan, juga biasa-biasa saja. Cuma disekat pakai triplek yang kusam dan penuh tempelan kertas agenda, surat edaran, dan striker. Salahsatu stiker berbunyi : “Bekerjalah dengan benar, walau sekecil apapun.” Stiker lain, dengan warna merah mencolok, tu-lisannya : “Korupsi No, Jujur Yes.”

Maya ingat nasehat Pak Camat Sir-adj, saat kultum Kamis siang kemarin, “Cinta kasih tercurah kepada orang-orang yang saling menghubungkan silaturahmi.”

Di kantor kecamatan itu, selain Kasi Pelayanan yang dijabat oleh Maya, juga ada tiga kasi lainnya. Elda, Kasi Pertanahan. Perempuan enerjik ini hafal luar kepala, dimana letak pa-tok batas tanah dan persil, serta peta wilayah desa. “Kalau ada warga men-gurus ijin, dicek dulu status tanahnya, jangan keliru, hati-hati dengan urusan tanah,” pesan Elda. Lalu, Elda tertawa, melihat wajah serius Maya. Gadis itu, jadi ikut tertawa.

Kedua perempuan itu tertawa. Suaranya terdengar ke mana-mana. Sampai ke ruangan Yulianto, Koman-dan Pol PP di kantor kecamatan itu. Biasanya, anak muda itu tidak senang kalau ada yang berisik di kantor itu. Prinsip tupoksinya adalah ketenan-gan, kedisiplinan dan ketertiban. Tapi, sejak kehadiran Maya di kantor itu, semuanya berubah ceria. Yulianto ti-dak lagi pasang muka serem, apalagi di hadapan gadis secantik Maya.

Sutarman, Kasi Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan, ketika cer-pen ini diketik, ia masih sibuk di de-pan laptop. Hari demi hari, dihabis-kan memelototi layar komputer. Di meja kerja, lembaran kertas berser-akan. Kadang-kadang, ia menelepon, dengan gusar. Data-data belum lengkap. Angka-angka sebenarnya sudah ada yang masuk, tapi sialnya, tidak sinkron. Maya, awalnya sungkan mendekat. Menegur saja, ia segan. Takut mengganggu. Tetapi, senyum Maya di suatu pagi, ketika mereka pa-pasan di tempat parkir, meluluhkan hati Sutarman.

“Mas Tarman lagi sibuk apa?” Maya membuka pembicaraan.

“He-eh, itu laporan tahunan dan pertanggungjawaban pak camat, belum kelar.” Baru kali ini, Maya me-lihat Sutarman tersenyum. Laki-laki modis, berparfum Hard Rock, bermo-bil Avanza, rambutnya jabrik kayak penyanyi Korea itu, --- berkata lagi, “Payah, desa-desa lambat kirim lapo-ran. Saya merekapnya jadi susah.”

“Kapan dead-line-nya?” Maya ma-sih tersenyum. Pipinya yang dekik, sedap dipandang mata. “Saya siap membantu, kalau boleh.”

Sutarman, menghentikan lang-kah, memandang Maya, lalu terse-nyum lagi. Ia, berbicara seperti meng-gumam, “Kok, gak kemarin-kemarin ya kita kenalan …”

Mereka tertawa. Para pegawai kecamatan menoleh ke arah mereka. Tumben, pikir mereka, Sutarman bisa ngakak begitu. Mereka tahu, sudah seminggu ini Pak Camat Siradj bolak-

balik menanyakan kapan laporan itu selesai. Sekarang, Sutarman bisa me-lenggang dengan tenang. Dan, seka-rang, Maya punya teman baru yang menyenangkan.

Tunggu dulu, ada satu lagi, te-man baru Maya di kantor kecamatan. Sebut saja, namanya Hening. Ia men-jabat Kasi Pemerintahan. Tapi, tidak seperti namanya, yang menggam-barkan keheningan, atau kesunyian. Ternyata, orangnya heboh. Justeru, laki-laki murah senyum inilah yang menyalami Maya saat ia kali pertama menginjakkan kaki di kantor barunya itu.

“Selamat bergabung di keca-matan,” ucap Hening, waktu itu. “Kita patut bangga, kecamatan kita jadi kecamatan percontohan pelaksa-naan pelayanan perijinan terpadu kecamatan alias PATEN.” Hening nero-cos lagi, “Tugas dan tanggungjawab Mbak Maya tidak ringan, bagaimana pun program ini harus sukses.”

Maya tercenung, tapi menco-ba tersenyum. Bayangkan, ia baru datang, ini pengalaman baru, ama-nah baru. Ia bertemu dengan Hening, yang antusias, menyodorkan sege-pok dokumen. “Saya ikut menyusun konsep PATEN itu, bersama pejabat-pejabat di kabupaten.” Laki-laki itu wajahnya berbinar-binar. “Program ini pasti berhasil. Syaratnya, kita ber-sungguh-sungguh. Tidak malas-mala-san. Kita melayani, dengan hati.”

Untuk kesekian kalinya, suara Pak Camat Siradj saat kultum Kamis siang kemarin, tergiang di telinganya, ”Jan-

Bersambung ke hal. 20

Page 21: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

19Binangun Edisi 49

Varia Kulonprogo

Forum Komunikasi Takmir Masjid (FKTM) Kabupaten Kulonprogo in-gin dilibatkan sebagai peserta Musy-awarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat peduku-han hingga kabupaten. Karena se-lama ini keterlibatan agamawan, khu-susnya komunitas dan takmir masjid dalam proses perencanaan dan pen-ganggaran daerah masih rendah.

Demikian dikatakan Koordina-tor Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) DIY Miftakhul Rozak saat mendampingi pengurus FKTM beraudiensi dengan Komisi IV DPRD Kulonprogo, bebera-pa waktu lalu, di ruang rapat gedung DPRDt. Audiensi dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Soleh Wibowo SAg dan diikuti oleh anggota Komisi IV. Ha-dir pula pada acara tersebut, segenap pengurus PC NU dan PC Muslimat Ku-lonprogo.

Forum Musrenbang, tambah Ro-

Takmir Masjid Minta Dilibatkan dalam Musrenbang

zak, sebagai mekanisme awal dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat desa dan kabupaten memer-lukan partisipasi yang kuat dari selu-ruh elemen masyarakat. Masjid, kata dia, sebagai salah satu tempat beriba-dah yang sangat dekat dengan umat hendaknya bisa dilibatkan secara ak-tif, pintanya.

Selain itu, Rozak juga minta agar pejabat publik di Kulonprogo ber-sedia membuka seluruh dokumen anggaran di tingkat desa hingga ka-bupaten kepada masyarakat. “Doku-men-dokumen seperti RAPBD, RKA-SKPD, APBD serta DPA-SKPD agar dapat dipublikasikan dan disosialisa-sikan secara terbuka kepada masyara-kat,” ujar Rozak.

Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi IV Thomas Kartaya BA mem-berikan apresiasi kepada FKTM. Sebab,kata dia, Musrenbang memer-lukan keterlibatan banyak elemen

masyarakat. “Saya sangat setuju bila takmir masjid terlibat dalam Mus-renbang di semua tingkatan. Keterli-batan takmir masjid akan dapat mem-perkaya perencanaan pembangunan, terutama di bidang mental spiritual masyarakat,” tandas politisi PDIP ini.

Senada dengan Thomas ang-gota Komisi IV Priyo Santoso SH me-nyatakan, selama ini Musrenbang masih dilakukan sebagai formalitas. Elemen yang terlibat hanya pihak-pihak tertentu, seperti dukuh dan ketua RT, sehingga banyak usulan masyarakat yang belum terakomodir dan tidak teranggarkan dalam APB-Des maupun APBD.

“Sistem ini harus kita perbaiki ber-sama. Musrenbang di semua tingka-tan harus melibatkan lebih banyak elemen dan yang benar-benat tahu dengan kebutuhan masyarakat, im-buhnya. (***)

gan serakah, hidup secukupnya, se-banyak apapun yang engkau miliki di dunia, tidak akan dibawa pergi ke akhirat.”

Pada suatu hari, Maya dilapori Edi, mengenai seorang pemohon IMB dan HO atasnama Suryantoro. Edi, adalah staf di bagian pengaduan. Sekarang, sebaliknya, ia justeru mengadu ke Maya, atasannya.

Maya tersenyum, itu membuat Edi menjadi lebih tenang, dan nyaman. ”Masalahnya apa?” tanya gadis itu.

”Orangnya ngeyel banget.” Baru kali ini, Maya melihat Edi mengeluh. ”Saya sudah jelaskan, prosedur kerja kita.”

”Apakah berkasnya sudah lengkap dan benar?”

Edi menjawab, ”Ya, memang, tetapi kita kan perlu survey lapangan dulu, sebelum ijin diterbitkan.”

Maya memutuskan mengunjungi rumah Suryantoro, di salahsatu desa. Laki-laki berwajah tampan itu, me-nyambut kehadiran gadis itu, den-gan riang gembira. Ia menunjukkan tempat usahanya. Ia juga memper-lihatkan arsip berkas permohonan

ijin. ”Saya butuh cepat. HO itu, untuk melengkapi syarat ijin usaha. IMB itu, untuk syarat jaminan kredit bank,” ia berkata dengan mimik serius. Maya, lagi-lagi tersenyum. Ia menyuruh Bu-dianto memeriksa berkas-berkas itu, serta mengecek dengan keadaan di lapangan.

Suryantoro mengisahkan usahan-ya. Ia memiliki beberapa petak kolam pemancingan ikan yang dibuka un-tuk umum. Ia cerita, ada beberapa jenis ikan, termasuk ciri-cirinya, juga kelebihan masing-¬masing. Ada bawal, nila, lele, tombro dan mujahir. Siang itu, tampak beberapa pemanc-ing sedang asyik duduk mengelilingi kolam. Di sebelah timur kolam, ada sebidang tanah, menurut Suryantoro di lokasi itu akan segera ia bangun rumah makan sambel welut dan ku-tuk goreng “Pak Sur”.

“Saya butuh IMB dan HO, lalu nanti saya jaminkan ke bank. Saya bu-tuh modal cepat, untuk membangun rumah makan itu, dan mengembang-kan usaha pemancingan,” ia berbicara lagi, seperti memberondongkan pel-uru senapan otomatis, “Coba Mbak bayangkan, usaha saya menyerap

banyak tenaga kerja. Usaha saya, meski masih kecil-kecilan, banyak manfaatnya untuk masyarakat.”

Budianto mendekat, lalu mem-beri isyarat ia sudah menyelesaikan tugasnya. Maya pamitan, sambil ber-janji akan memproses ijin secepatnya. Suryantoro, tampak sumringah. Ia menitipkan dua dos, isinya gurame goreng, sambal bawang, dan lala-pan. Maya --- lagi-lagi, tersenyum, lalu menggelengkan kepala, sambil den-gan sopan mengembalikan oleh-oleh itu. Di dalam mobil operasional AB 1031 UC, dalam perjalanan pulang, Budianto membayangkan nikmatnya lauk ikan gurame, digoreng asam ma-nis, baunya sedap, dagingnya empuk. Maya --- lagi-lagi, tersenyum, seperti membaca pikiran stafnya itu. Gadis itu berkata, dengan nada getir, “Kalau kita menerima suap, ibarat kita berak di piring sendiri.”

Pada malam harinya, di rumahnya, di utara ringroad Madukismo, Maya seperti melihat bayangan Pak Camat Siradj mengikutinya dalam tidur, ”In-gat, hidup di dunia ini cuma mampir ngombe.”

Wates, Agustus 2013.

Sambungan dari hal. 19

Page 22: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

20Binangun Edisi 49

Varia Kulonprogo

Festival layang layang nasional di Pantai Glagah yang diselenggara-kan selama dua hari Sabtu dan Min-ggu, 19 dan 20 Oktober 2013 secara resmi baru dibuka Wakil Bupati Kulon Progo, Drs Sutedjo Minggu (20/10). Ditandai dengan menarik layang lay-ang oleh Wakil Bupati Kulon Progo kegiatan festival ini resmi dibuka.

Hari pertama Sabtu mempertand-ingkan kategori dua dimensi, tiga di-mensi dan tradisional tingkat lokal. Kategori Rukoku yang rencananya di-pertandingakan hari pertama urung dilakukan karena terkendala angin. Sehingga pelaksanaanya dilakukan pada hari kedua.

Festival layang layang nasional su-dah menjadi agenda kegiatan wisata Dinas Pariwisata DIY. Selain untuk melestarikan dan memasyarakatkan permainan layang layang, kegiatan festival juga untuk mendongkrak kunjungan wisata yang ada di Yog-yakarta. Layang-layang yang berawal dari hobi bisa dimanfaatkan menjadi daya tarik pengunjung objek wisata. Hal ini seperti yang disampaikan Drs. Sinang Sukanta, M.Si Kepala Bidang

Pengembangan Dstinasi Dinas Pari-wisata DIY saat memberikan sam-butan. Menurut Sinang, hobi yang dipadukan dengan pariwisata akam mampu meningkatkan kunjungan wisata yang pada akhirnya kan me-ningkatkan pendapatan daerah.

“Selain untuk penyaluran hobi kegiatan festival layang-layang ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata yang berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah,” jelas Sinang

Senada dengan Sinang, Wakil Bu-pati Kulon Progo Drs. Sutedjo dalam kesempatan yang sama mengatakan fungsi layang-layang yang semula hanyalah permainan bisa lombakan melalui festival. Upaya ini menu-rut Wakil Bupati memberikan angin segar bagi perkembangan pariwi-sata. Fungsi layang layang menurut-nya yang semula sebagai alat bantu memancing ikan dan kelelawar bisa menjadi daya tarik pariwisata.

“Layang layang adalah permainan rakyat tradisional yang telah ada sejak abad ke-17 ternyata bisa memberikan daya tarik wisata dan ini memberikan

angin segar bidang pariwisata,”tutur Sutedjo.

Festival layang-layang nasional tahun 2013 memperebutkan Trophy dari Gubernur DIY Sri Sultan Hameng-ku Buwono X dan hadiah dari Dinas Pariwisata DIY. Menurut Yose dari Pek-arya Layang-layang Indonesia (Perka-lin) yang sekaligus menjadi Ketua Panitia mengatakan kegiatan festival layang layang ini bukan hanya untuk mengejar juara memperoleh trophy dan hadiah. Namun lebih dari itu ke-giatan ini juga untuk menjalin sila-turahmi para pelayang nasional. Dari peserta yang mengikuti festival lay-ang nasional tahun 2013 kali ini men-galami kenaikan peserta. Tahun 2012 hanya diikuti palayang nasional dan lokal sebanyak 23 kelompok, namun tahun ini menutut Yose perserta lokal sebanyak 6 kelompok sedangkan na-sional ada 31 kelompok.

“Bukan hanya mengejar juara dan thropi kegitan festival ini diseleng-garakan, namun lebih penting lagi untuk menjalin silaturahmi pelayang lokan dan nasional,” jelas Yose.***

Dalam rangka HUT TNI ke-68 dan HUT ke-63 Kodam IV/ Diponegoro, Kodim 0731 Kulon Progo bersama Pemkab dan masyarakat Kulon Pro-go laksanakan Karya Bhakti dengan membersihkan lingkungan Pasar Wates, Jumat (4/10).

Lokasi Pasar Wates dipilih karena di lokasi ini setiap pagi seusai pelak-sanaan pasar pagi, biasanya banyak sampah, sedang yang membersihkan hanya beberapa orang. Untuk itu TNI bersama Pemkab dan masyarakat bersama-sama membersihkan ling-kungan pasar.

Tampak hadir anggota TNI dari Kodim 0731 sejak pukul 07.00 wib dengan membawa berbagai per-lengkapan kebersihan seperti sapu, cethok dan keranjang sampah. Diban-tu Pegawai Pemkab Kulon Progo dan

Masyarakat sekitar.Drs. Hendri Usdiarka Kepala Ba-

gian Administrasi Pembangunan yang hadir dalam acara tersebut me-nyampaikan bahwa masing-masing SKPD mengirim perwakilan untuk mensukseskan karya bhakti ini. “Ter-utama perwakilan SKPD di sekitar Wates, perwakilan Kecamatan Wates dan Kelurahan Wates”, katanya.

Lebih lanjut Drs.Hendri menyam-paikan kegiatan ini sangat baik, kita ikut mendukung kegiatan karya bhakti ini dengan mengirim bebera-pa PNS. Sehingga lingkungan Pasar Wates cepat bersih.

Terkait kebersihan pasar, Kamto warga Sogan yang biasa berdagang di Pasar Pagi menyampaikan biasan-ya yang membersihkan adalah Mbah Sari dan Pak Sari dibantu beberapa

tenaga kebersihan, membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Dengan kegiatan ini sangat mem-bantu tugas Mbah Sari” kata Kamto.

Limbah sampah di pasar pagi ini cukup banyak, karena setiap pagi banyak pedagang maupun pembeli. Kamto juga menyampaikan bahwa pedagang di pasar ini tidak hanya dari lokal, tapi ada yang dari luar kabupat-en. Seperti pedagang sayuran yang di Kulon Progo tidak ada, banyak peda-gang dari luar membawa sayuran dengan menggunakan mobil pick up.

“Seperti brokoli, dan sayuran lain yang di Kulon Progo jarang, biasanya ada pedagang dari luar daerah ber-jualan dengan membawa pick up” katanya. (at.MC)

TNI, PNS dan Masyarakat Karya Bhakti Bersama

Wakil Bupati Buka Festival Layang Layang Nasional

Page 23: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

21Binangun Edisi 49

Parlementaria

Sebanyak 12 guru SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia (CSI) Wates tetap ngotot ingin keluar dari seko-lah tersebut. Mereka sudah tidak peduli meski pihak sekolah bersedia melakukan perbaikan manajemen serta menyelesaikan konflik internal, seperti yang dijanjikan kepada Komisi IV DPRD.

Hal tersebut dinyatakan salah satu guru, Saiful Johansyah SPd, saat beraudiensi dengan Komisi IV DPRD, Selasa (1/10). Audiensi diikuti oleh 12 guru dan ditanggapi Ketua Komisi IV Thomas Kartaya BA beserta segenap anggota. Dalam audiensi itu Saiful menanyakan hasil pembicaraan Komisi IV dengan pihak Yayasan CSI, kepala sekolah dan Komite Sekolah yang dilakukan Senin (30/9).

Kepada ke-12 guru itu, Thomas menjelaskan bahwa dalam perte-

muan dengan pengurus Yayasan CSI dan kepala sekolah, mereka bersedia menyelesaikan masalah yang terjadi di sekolah. Mereka juga bersedia mel-aporkan progress report dari penyele-saian kepada DPRD.

Namun demikian, ke-12 guru su-dah terlanjur patah arang. Meskipun ada kesanggupan perbaikan, mereka tetap akan keluar dari sekolah terse-but. “Selama masih bernama SMK CSI kami tidak akan mengajar ataupun bernegosiasi dengan sekolah itu,” tan-das Saiful.

Lebih jauh Saiful menuturkan, kemauan meraka keluar dari SMK CSI bukan karena masalah uang. Namun disebabkan karena di sekolah terse-but manajemennya tidak transparan dan sikap kepala sekolah yang oto-riter. “Tidak benar kalau kami keluar karena ingin masuk PNS, tetapi murni

12 Guru SMK CSI Ngotot Mundur

karena dua penyebab itu,” tukas guru mata pelajaran Produktif Farmasi tersebut.

Terpisah, Ketua Komite Sekolah SMK Kesehatan CSI Johan Arif Budi-man AMd menyayangkan sikap ke-12 guru itu. Sebab, kata dia, dengan keluar dari sekolah berarti para guru tidak peduli akan nasib anak didik. Seharusnya mereka bisa turut meny-elaikan konflik internal dengan tetap mengajar di sekolah itu, ujarnya.

Namun demikian, Johan men-gaku tidak bisa mencegah kemauan mereka. Karena itu merupakan hak masing-masing. “Bagi saya yang pent-ing proses belajar mengajar bisa terus berjalan, dan para siswa tidak men-jadi korban dari permasalahan yang ada,” tegas pria yang juga anggota Komisi I DPRD itu.

MINTA MUNDUR. Pimpinan Yayasan CSI memberikan penjelasan tentang kondisi SMK CSI kepada Komisi IV DPRD Kulonprogo

Page 24: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

22Binangun Edisi 49

Parlementaria

Pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi Pasar di lapangan mengalami cu-

kup banyak kendala. Salah satunya, banyak pedagang yang belum tahu perubahan seperti yang tercantum dalam Perda, terutama untuk kenai-kan retribusi. Sehingga dalam beber-apa waktu terakhir banyak pedagang pasar yang berunjuk rasa di gedung DPRD.

Para pedagang mengeluhkan ke-naikan besaran retribusi yang dinilai terlalu mahal. Karena kenaikannya dinilai terlalu tinggi dibanding tarif sebelumnya. Disamping itu, mer-eka merasa kaget dengan kenaikan tersebut dan mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi dari SKPD terkait.

Demikian dikatakan Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Yusron Martofa

SH saat menyambut kunjungan kerja Pansus 4 Raperda DPRD Kota Beng-kulu, baru-baru ini, di ruang rapat gedung DPRD. Kunker yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Irman Sawiron tersebut dimaksudkan untuk men-cari referensi perda tentang retribusi pelayanan pasar, PBB P2 serta pendfa-taran kependudukan dan pencacatan sipil.

Sebenarnya, tambah Yusron, dibanding Perda sebelumnya ke-naikan retribusi tidak besar. Namun karena tidak tahu aturannya mereka menjadi merasa keberatan. “Dalam catatan saya setiap tiga bulan sekali pasti ada unjuk rasa dari pedgang pasar di gedung DPRD. Yang terakhir, sekitar tiga hari lalu dari pedagang pasar Bendungan,” terang Yusron.

Untuk menghindari hal itu, Yus-ron menyarankan agar DPRD lebih

banyak melakukan dengar pendapat dengan pedagang dan masyarakat yang berkepentingan dalam pemba-hasan Raperda. Apalagi yang berkai-tan dengan kenaikan biaya atau tarif yang menyangkut kepntingan orang banyak, himbaunya.

Senada dengan Yusron, Sekretaris Komisi I Suharmanto SPd SE men-gakui bahwa anggota DPRD sering bertindak kurang teliti dalam melihat permasalahan di lapangan. Sehingga Perda yang ditetapkan sering tidak sesuai dengan kepentingan dan ke-mampuan masyarakat. “Seharusnya anggota dewan lebih cermat dan teliti dalam memahami persoalan di tengah masyarakat. Apalagi yang berkaitan dengan nilai seperti yang terjadi pada Perda tentang retribusi pasar,” katanya. (***)

Pedagang Pasar Bendungan Keluhkan Mahalnya Sewa Kios

KEBERATAN RETRIBUSI Paguyuban Pedagang Pasar Bendungan menyampaikan rasa keberatan terhadap kenaikan tarif kios kepada Komisi II DPRD Kulonprogo

Page 25: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

23Binangun Edisi 49

Kronika

JETRANASDA. Arum Reswari (berkerudung) bersama teman-temannya dari seluruh nusantara.

Dalam kegiatan yang diprakarsai Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebuday-aan Kementerian Pendidikan dan Ke-budayaan RI ini, dilaksanakan di Ben-teng Ujung Pandang Fort Rotterdam Makasar, akhir Agustus kemarin.

Kegiatan ini merupakan pembe-lajaran terhadap budaya Indonesia, 185 pelajar SMA/SMK peserta yang ikut jetranas merupakan peserta ter-baik Jejak Tradisi Daerah dan telah mendapat rekomendasi Balai Pele-starian Nilai Budaya (BPNB) daerah masing-masing.

Melalui Jetranas memberikan kesempatan bagi peserta dari kalan-gan siswa setingkat SMA/SMK untuk berinteraksi langsung dengan ma-syarakat, serta melihat keragaman tradisi yang masih dijalankan. Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat mengetahui, mengenali, dan memahami tradisi yang dikembang-

kan oleh suku-suku bangsa di Indo-nesia. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran bu-daya bagi generasi muda.

Seusai meraih Juara I, Arum warga Serut yang merupakan siswa SMA N 1 Temon, pada Kamis (12/9/2013) ber-kesempatan menghadap Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo, didampingi Kepala Sekolah SMA N 1 Temon Drs.Slamet Riyadi, Ibu Guru Pembimbing Budi Rahayu, dan Bapak Bardi dari Di-nas Pendidikan Kulon Progo.

“Kami dari SMA N 1 Temon mengi-kuti lomba jejak tradisi nasional di Makassar dan meraih Juara I Tingkat Nasional “ Kata Drs.Slamet Riyadi. Se-lanjutnya Drs.Slamet menyampaikan bahwa an.Arum sebelumnya mewaki-li regional DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Arum juga menceritakan kepada Bupati tentang lomba tersebut. “Kami

Arum Reswari Raih Juara I Jejak Tradisi Nasional ( JETRANAS) 2013

membuat karya tulis mengenai Batik Gebleg Renteng dari filosofi motif, tentang makanan geblek renteng, cara pembuatan sampai dengan pemasarannya. Kami juga membawa contoh batiknya dan ternyata banyak yang tertarik dan menanyakan tradisi budaya yang lain. itulah yang men-dukung kami untuk maju ke tingkat nasional dengan maju menjadi 1 dari peringkat 10 besar. Dan akhirnya menjadi Juara I di Tingkat Nasional.” jelas Arum.

Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) sangat bersyukur dan berterima kasih sdr. Arum telah meraih juara I Nasional.

“Luar biasa sekali prestasinya. Ini bisa menunjukkan bahwa Kulon Progo itu berprestasi. “ kata Bupati menanggapi Arum.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa Gebleg Renteng sudah mena-sional.

Page 26: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

24Binangun Edisi 49

Kronika

Bedah rumah adalah sarana mem-bangun kepedulian sosial di masyara-kat. Kesuksesan bedah rumah tidak terlepas dari gotong royong yang merupakan modal utama dan harus tetap dipertahankan. Sudah hampir dua tahun program bedah rumah berjalan dan sekitar 300an rumah berhasil dibedah tanpa dana dari pemerintah.

Dengan memberikan bantuan kepada orang lain pasti kita akan dapat bantuan dari orang lain juga meskipun itu bukan dari orang yang pernah kita bantu. Seperti yang di-pesankan Wakil Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo dalam kesempatan bedah rumah Minggu, pertengahan September kemarin kepada masyara-kat Tegiri , Kokap dan Banaran Lor, Sentolo agar tetap mengedepankan gotong royong untuk menyesele-saikan pekerjaan agar lebih mudah dan ringan.

“Manusia mulai dari lahir sudah membutuhkan bantuan orang lain. Sampai matinyapun membutuhkan bantuan orang lain. Tidak ada orang yang bisa hidup sendiri meskipun dia

BEDAH RUMAH TUMBUHKAN KEPEDULIAN SOSIAL MASYARAKAT

berlimpah harta,” tutur SutedjoSutedjo menggambarkan ma-

nusia agar menyontoh semangat binatang dalam hal gotong royong dan kerukunan dan kebersamaan. Dalam bergotong royong ia meng-gambarkan semut binatang yang ke-cil dengan bergotong royong dapat mengangkat beban yang lebih be-sar tubuhnya. Sedangkan dalam hal kerukunan wakil bupati memberikan perbedaan antara manusia dan bina-tang. Manusia biasanya akur rukun saat masih awal pertemuan tetapi se-lang waktu jika terjadi masalah akan terjadi permusuhan. Berbeda dengan binatang, memang awalnya binatang tidak bisa rukun pengkal-pengkalan tetapi setelahnya binatang akun ru-kun kemana mana selalu bersama.

Di lokasi pertama rumah Sutejo warga Tegiri Rt 56/21 Hargowilis, Ko-kap wakil bupati dan rombongan tim bedah rumah ikut kerja bakti gotong royong langsir genting. Di tempati ini diserahkan juga bantuan dari Bank BPD Cabang Wates sebesar Rp. 10 juta oleh Direktur BPD Cabang Wates Mardiono. Kepala Dinas Kependudu-

kan dan Catatan Sipil, Drs. Bambang Pidegso, M.Si juga menyerahkan ban-tuan kepada Sutejo.

Sedangkan di lokasi kedua rumah ibu Sugiyartini warga Banaran Lor, Banguncipto, Sentolo, wakil bupati dan rombongan tim ikut melang-sir batako dan mengecor pondasi rumah. Di sini diserahkan juga bantu-an dari Paguyuban Penanggulan Ke-miskinan dan Masalah Sosial sebesar Rp. 10 juta juga bantuan dari Instansi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Tak ketinggalan Camat Sentolo Aspiyah menyerahkan Ijin Mendirikan Bangunan kepada Ibu Sugiyartini. IMB ini menurut Aspiyah adalah IMB yang pertama kali diterbitkan oleh Kecamatan Sentolo.

“Ibu Sugiyartini mendapat kehor-matan IMB pertama yang dikeluarkan Kecamatan Sentolo. Semua biaya gra-tis sudah saya tanggung sendiri,”jelas Aspiyah. “ini hanya berlaku untuk ibu Sugiyartini kalau yang lain tetep ha-rus bayar,”tambah Aspiyah dengan nada kelakar.

GOTONG ROYONG. Program bedah rumah diharapkan dapat membangkitkan kembali budaya gotong royong yang sudah mulai ditinggalkan masyarakat.

Page 27: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

KUNJUNGAN BELAJAR. Untuk mengisi liburan, siswa-siswa SMA N 3 Purworejo, khususnya yang mengikuti ekstrakurikuler Media Edu-kasi Fokus (MEF, ekstrakurikuler jurnal-istik) dan Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR) mengadakan kunjungan ke Mediacen-ter Kulon Progo dan redaksi salah satu surat kabar di Yogyakarta. Para siswa mengunjungi dan melihat proses peli-putan berita hingga naik meja redaksi di Mediacenter Kulon Progo.

BANTUAN TRAKTOR. Di halaman Dinas Pertanian dan Kehutanan Ka-bupaten Kulon Progo kelompok tani menerima bantuan handtractor dari Dirjen Prasarana dan Sarana Perta-nian Kementrian Pertanian RI. Selain 11 unit handtactor ada lagi 2 unit fultifaktor. Penyerahan handtractor ini dilakukan oleh Djuwarto Anggota komisi IV DPR RI didampingi Bupati Kulon Progo dr. H Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

MTQ TINGKAT KABUPATEN. Wakil Bupati Kulon Progo Drs. H. Sut-edjo membuka Musabaqoh Tilawatil

Quran Tingkat Kabupaten Kulon Progo yang diselenggarakan di Komplek

Kecamatan Galur. Didampingi Camat Galur Latnyana, S.Ag, M.M dan Kepala

Kementrian Agama Kulon Progo Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I, Wakil bupati

menabuh beduk menandai pembu-kaan MTQ tahun 2013.

Lensa Peristiwa

Page 28: 62 TAHUN KULON  · PDF filePMI Kulon Progo Gelar Pekan Aksi Donor Darah .....10 Peringati Hari Jadi Ke-62 Pemkab Kulon Progo Ziarah Ke Makam Mantan ... Dalam falsafah Jawa

LAU

NCH

ING

PPID. Bupati Kulon Progo, dr. H

. Hasto W

ardoyo, SpOG

(K) menekan tom

bol peluncuran PPID Kabupaten Kulon Progo. M

enurut Bupati, Pemkab akan

berkomitm

en dalam keterbukaan inform

asi kepada masyarakat. Kom

itmen ini dibuktikan dengan sem

angat Pemkab dalam

mengum

pulkan data dan informasi

kemudian m

embagi inform

asi yang dibutuhkan masyarakat. D

engan demikian Bupati akan selalu m

embuka diri pada m

asyarakat yang ingin bertemu. Karena hal

ini bermanfaat untuk m

engumpulkan data, sarana transparansi, dan share inform

asi.