61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

download 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

of 47

Transcript of 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    1/47

    ASUHAN KEPERAWATAN

    CEDERA KEPALA

    A. DEFINISI

    Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau

     penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan (accelerasi) dan

     perlambatan (decelerasi) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh

     perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta

    rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat

     perputaran pada tindakan pencegahan (Doenges, 1989). asan (!""")

    mengatakan cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak 

    yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak 

    tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.

    Cedera kepala menurut #uriadi $ %ita (!""1) adalah suatu trauma yang

    mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat

    injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. #edangkan

    menurut #atya (1998), cedera kepala adalah keadaan dimana struktur lapisan

    otak dari lapisan kulit kepala tulang tengkorak, durameter, pembuluh darah

    serta otaknya mengalami cidera baik yang trauma tumpul maupun trauma

    tembus.

    Cedera Kepala sedang adalah suatu trauma yang menyebabkan

    Kehilangan kesadaran dan amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24

     jam dapat mengalami fraktur tengkorak dengan GCS 9-12.

    B. KLASIFIKASI

    Cedera kepala dapat dilasifikasikan sebagai berikut &

    1. 'erdasarkan ekanisme

    a. rauma umpul

    rauma tumpul adalah trauma yang terjadi akibat kecelakaan

    kendaraan bermotor, kecelakaan saat olahraga, kecelakaan saat

     bekerja, jatuh, maupun cedera akibat kekerasaan (pukulan).

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    2/47

     b. rauma embus

    rauma yang terjadi karena tembakan maupun tusukan benda*benda

    tajam+runcing.

    !. 'erdasarkan 'eratnya Cidera

    Cedera kepala berdasarkan beratnya cedera didasarkan pada penilaian

    lasgo- #cala Coma (C#) dibagi menjadi , yaitu &

    a. Cedera kepala ringan

    C# 1 * 1/

    Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau

    amnesia tetapi kurang dari " menit.

    idak ada fraktur tengkorak, kontusio serebral

    dan hematoma

     b. Cedera kepala sedang

    C# 9 * 1!

    #aturasi oksigen 0 9"

    ekanan darah systole 0 1"" mm2g

    3ama kejadian 4 8 jam

    ehilangan kesedaran dan atau amnesia 0 "

    menit tetapi 4 !5 jam

    Dapat mengalami fraktur tengkorak 

    c. Cedera kepala berat

    C# 6 8

    ehilangan kesadaran dan atau amnesia 0!5

     jam

    eliputi hematoma serebral, kontusio serebral

    7ada penderita yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan misal oleh karena

    aphasia, maka reaksi erbal diberi tanda :;, atau oleh karena kedua mata

    edema berat sehingga tidak dapat di nilai reaksi membuka matanya maka

    reaksi membuka mata diberi nilai :;, sedangkan jika penderita dilakukan

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    3/47

    traheostomy ataupun dilakukan intubasi maka reaksi erbal diberi nilai

    ;.

    . 'erdasarkan orfologi

    a. Cedera kulit kepala

    Cedera yang hanya mengenai kulit kepala. Cedera kulit kepala dapat

    menjadi pintu masuk infeksi intrakranial.

     b.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    4/47

    Commotio Cerebri (egar ?tak) adalah cidera otak ringan

    karena terkenanya benda tumpul berat ke kepala dimana terjadi

     pingsan 4 1" menit. Dapat terjadi gangguan yang timbul dengan

    tiba*tiba dan cepat berupa sakit kepala, mual, muntah, dan pusing.

    7ada -aktu sadar kembali, pada umumnya kejadian cidera tidak 

    diingat (amne@ia antegrad), tetapi biasanya korban+pasien tidak 

    diingatnya pula sebelum dan sesudah cidera (amne@ia retrograd

    dan antegrad).

    enurut dokter ahli spesialis penyakit syaraf dan dokter ahli

     bedah syaraf, gegar otak terjadi jika coma berlangsung tidak lebih

    dari 1 jam. alau lebih dari 1 jam, dapat diperkirakan lebih berat

    dan mungkin terjadi komplikasi kerusakan jaringan otak yang

     berkepanjangan.

    !) Contusio Cerebri (emar ?tak)

    erupakan perdarahan kecil jaringan akibat pecahnya

     pembuluh darah kapiler. 2al ini terjadi bersama*sama dengan

    rusaknya jaringan saraf+otak di daerah sekitarnya. Di antara yang

     paling sering terjadi adalah kelumpuhan A.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    5/47

    piduralis haematoma dapat juga terjadi di tempat lain, seperti

     pada frontal, parietal, occipital dan fossa posterior.

     b) #ubduralis haematoma

    #ubduralis haematoma adalah kejadian haematoma di antara

    durameter dan corteks, dimana pembuluh darah kecil ena pecah

    atau terjadi perdarahan. ejadiannya keras dan cepat, karena

    tekanan jaringan otak ke arteri meninggia sehingga darah cepat

    tertuangkan dan memenuhi rongga antara durameter dan corteks.

    ejadian dengan cepat memberi tanda*tanda meningginya

    tekanan dalam jaringan otak (B ekanan Bntra ranial).

    c) EE"#ubrachnoidalis 2aematoma

    ejadiannya karena perdarahan pada pembuluh darah otak, yaitu

     perdarahan pada permukaan dalam duramater. 'entuk paling

    sering dan berarti pada praktik sehari*hari adalah perdarahan

     pada permukaan dasar jaringan otak, karena ba-aan lahir 

    aneurysna (pelebaran pembuluh darah). Bni sering menyebabkan

     pecahnya pembuluh darah otak.

    d) Bntracerebralis 2aematoma

    erjadi karena pukulan benda tumpul di daerah korteks dan

    subkorteks yang mengakibatkan pecahnya ena yang besar atau

    arteri pada jaringan otak. 7aling sering terjadi dalam subkorteks.

    #elaput otak menjadi pecah juga karena tekanan pada durameter 

     bagian ba-ah melebar sehingga terjadilah subduralis

    haematoma.

    5. 'erdasarkan 7atofisiologia. Cedera kepala primer  

    Fkibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi*decelerasi rotasi)

    yang menyebabkan gangguan pada jaringan. 7ada cedera primer dapat

    terjadi gegar kepala ringan, memar otak dan laserasi.

     b. Cedera kepala sekunder 

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    6/47

    7ada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti hipotensi

    sistemik, hipoksia, hiperkapnea, edema otak, komplikasi pernapasan,

    dan infeksi + komplikasi pada organ tubuh yang lain.

    C. ETIOLOGI

    1. enurut 2udak dan allo (199G & 1"8) mendiskripsikan bah-a

     penyebab cedera kepala adalah karena adanya trauma yang dibedakan

    menjadi ! faktor yaitu &

    a. rauma primer 

    erjadi karena benturan langsung atau tidak langsung (akselerasi dan

    deselerasi)

     b. rauma sekunder 

    erjadi akibat dari trauma saraf (melalui akson) yang meluas,

    hipertensi intrakranial, hipoksia, hiperkapnea, atau hipotensi sistemik.

    !. rauma akibat persalinan

    . ecelakaan, kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil, kecelakaan

     pada saat olahraga.

    5. =atuh

    /. Cedera akibat kekerasan.

    D. MANIFESTASI KLINIK  

    1. 2ilangnya kesadaran kurang dari " menit atau lebih

    !. ebingungan

    . Britabel

    5. 7ucat

    /. ual dan muntah

    G. 7using

    H. Ayeri kepala hebat

    8. erdapat hematoma

    9. ecemasan

    1". #ukar untuk dibangunkan

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    7/47

    11. 'ila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari

    hidung (rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.

    E. PATOFISIOLOGI

    ?tak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa

    dapat terpenuhi. nergi yang dihasilkan di dalam sel*sel saraf hampir 

    seluruhnya melalui proses oksidasi. ?tak tidak mempunyai cadangan oksigen,

     jadi kekurangan aliran darah ke otak -alaupun sebentar akan menyebabkan

    gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan

     bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari !" mg , karena akan

    menimbulkan koma. ebutuhan glukosa sebanyak !/ dari seluruh

    kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai H"

    akan terjadi gejala*gejala permulaan disfungsi cerebral.

    7ada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi

    kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat

    menyebabkan dilatasi pembuluh darah. 7ada kontusio berat, hipoksia atau

    kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme

    anaerob. 2al ini akan menyebabkan asidosis metabolik. Dalam keadaan

    normal cerebral blood flo- (C'

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    8/47

     bahan padat yang tidak bergerak dengan deselerasi yang cepat dari tulang

    tengkorak.

    7engaruh umum cidera kepala dari tengkorak ringan sampai tingkat

     berat ialah edema otak, deficit sensorik dan motorik. 7eningkatan B terjadi

    dalam rongga tengkorak (B normal 5*1/ mm2g). erusakan selanjutnya

    timbul masa lesi, pergeseran otot.

    Cedera primer, yang terjadi pada -aktu benturan, mungkin karena

    memar pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau

    hemoragi. #ebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan

    autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. onsekuensinya

    meliputi hiperemi (peningkatan olume darah) pada area peningkatan

     permeabilitas kapiler, serta asodilatasi arterial, semua menimbulkan

     peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial

    (B). 'eberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder 

    meliputi hipoksia, hiperkarbia, dan hipotensi.

    enneralli dan ka-an*ka-an memperkenalkan cedera kepala fokal;

    dan menyebar; sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk 

    menggambarkan hasil yang lebih khusus. Cedera fokal diakibatkan dari

    kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral,

    serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi,

     pergeseran otak atau hernia. Cedera otak menyebar dikaitkan dengan

    kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat bentuk yaitu&

    cedera akson menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak 

    menyebar, hemoragi kecil multipel pada seluruh otak. =enis cedera ini

    menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak tetapi karenacedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak, atau dua*duanya.

    #edangkan patofisiologi menurut arkum (1999). trauma pada kepala

    menyebabkan tengkorak beserta isinya bergetar, kerusakan yang terjadi

    tergantung pada besarnya getaran makin besar getaran makin besar kerusakan

    yang timbul, getaran dari benturan akan diteruskan menuju alia aponeurotika

    sehingga banyak energi yang diserap oleh perlindungan otak, hal itu

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    9/47

    menyebabkan pembuluh darah robek sehingga akan menyebabkan haematoma

    epidural, subdural, maupun intracranial, perdarahan tersebut juga akan

    mempengaruhi pada sirkulasi darah ke otak menurun sehingga suplay oksigen

     berkurang dan terjadi hipoksia jaringan akan menyebabkan odema cerebral.

    Fkibat dari haematoma diatas akan menyebabkan distorsi pada otak, karena isi

    otak terdorong ke arah yang berla-anan yang berakibat pada kenaikan .B. 

    (ekanan Bntra ranial) merangsang kelenjar pituitari dan steroid adrenal

    sehingga sekresi asam lambung meningkat akibatnya timbul rasa mual dan

    muntah dan anaroksia sehingga masukan nutrisi kurang (#atya, 1998).

    F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK  

    1. C*#can (dengan atau tanpa kontras)

    engidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan entrikuler, dan

     perubahan jaringan otak. Catatan & Intuk mengetahui adanya

    infark+iskemia jangan dilekukan pada !5 * H! jam setelah injuri.

    !. %B

    Digunakan sama seperti C*#can dengan atau tanpa kontras radioaktif.

    . Cerebral Fngiography

    enunjukan anomali sirkulasi cerebral, seperti & perubahan jaringan otak 

    sekunder menjadi edema, perdarahan dan trauma.

    5. (lektroencepalograf)

    Dapat melihat perkembangan gelombang yang patologis

    /. :*%ay

    endeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur 

    garis(perdarahan+edema), fragmen tulang.

    G. 'F%  engoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil

    H. 7

    endeteksi perubahan aktiitas metabolisme otak 

    8. C#

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    10/47

    9. F's

    endeteksi keberadaan entilasi atau masalah pernapasan (oksigenisasi)

     jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial

    1". adar lektrolit

    Intuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan

    tekanan intrkranial

    11. #creen oJicologi

    Intuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan

    kesadaran.

    G. PENATALAKSANAAN

    #ecara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala

    adalah sebagai berikut&

    1. ?bserasi !5 jam

    !. =ika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.

    akanan atau cairan, pada trauma ringan bila muntah*muntah, hanya

    cairan infus deJtrosa / , amnifusin, aminofel (18 jam pertama dari

    terjadinya kecelakaan), ! * hari kemudian diberikan makanan lunak.

    . 'erikan terapi intraena bila ada indikasi.

    5. 7ada anak diistirahatkan atau tirah baring.

    /. erapi obat*obatan.

    a. DeJamethason+kalmethason sebagai pengobatan anti edema

    serebral, dosis sesuai dengan berat ringanya trauma.

     b. erapi hiperentilasi (trauma kepala berat), untuk mengurangi

    asodilatasi.

    c. 7engobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol!" atau glukosa 5" atau gliserol 1" .

    d. Fntibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisillin)

    atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidasol.

    e. 7ada trauma berat. karena hari*hari pertama didapat penderita

    mengalami penurunan kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium

    dan elektrolit maka hari*hari pertama (!* hari) tidak terlalu banyak 

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    11/47

    cairan. DeJtosa / 8 jam pertama, ringer deJtrosa 8 jam kedua dan

    deJtrosa / 8 jam ketiga. 7ada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

    makanan diberikan melalui nasogastric tube (!/"" * """ 7).

    G. 7embedahan bila ada indikasi.

    H. KOMPLIKASI

    1. 2emorrhagie

    !. Bnfeksi

    . dema serebral dan herniasi

    I. ASUHAN KEPERAWATAN

    1. PENGKAJIANa. Bdentitas klien

     Aama, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, golongan darah,

     pendidikan terakhir, agama, suku, status perka-inan, pekerjaan,

    '+'', alamat

     b. Bdentitas 7enanggung ja-ab

     Aama, umur, jenis kelamin, agama, suku, hubungan dengan klien,

     pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat.

    c. %i-ayat kesehatan &

    ingkat kesadaran+C# (4 1/), konulsi, muntah, dispnea +

    takipnea, sakit kepala, -ajah simetris + tidak, lemah, luka di kepala,

     paralise, akumulasi sekret pada saluran napas, adanya li>uor dari

    hidung dan telinga dan kejang

    %i-ayat penyakit dahulu haruslah diketahui baik yang

     berhubungan dengan sistem persarafan maupun penyakit sistem

    sistemik lainnya. demikian pula ri-ayat penyakit keluarga terutama

    yang mempunyai penyakit menular.

    %i-ayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga

    sebagai data subyektif. Data*data ini sangat berarti karena dapat

    mempengaruhi prognosa klien.

    d. 7engkajian persistem

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    12/47

    1). eadaan umum

    !). ingkat kesedaran & composmetis, apatis, somnolen,

    sopor, koma

    ). K

    5). #istem 7ernapasan

    7erubahan pola napas, baik irama, kedalaman maupun frekuensi,

    nafas bunyi ronchi.

    /). #istem ardioaskuler  

    Fpabila terjadi peningkatan B, tekanan darah meningkat, denyut

    nadi bradikardi kemudian takikardi.

    G). #istem 7erkemihan

    Bnkotenensia, distensi kandung kemih

    H). #istem astrointestinal

    Isus mengalami gangguan fungsi, mual+muntah dan mengalami

     perubahan selera

    8). #istemuskuloskeletal

    elemahan otot, deformasi

    9). #istem 7ersarafan

    ejala & kehilangan kesadaran, amnesia, ertigo, syncope, tinitus,

    kehilangan pendengaran, perubahan penglihatan,

    gangguan pengecapan .

    anda & perubahan kesadaran sampai koma, perubahan status

    mental, perubahan pupil, kehilangan pengindraan,

    kejang, kehilangan sensasi sebagian tubuh.

    a. Aerus cranial A.B & penurunan daya penciuman

     A.BB & pada trauma frontalis terjadi penurunan

     penglihatan

     A.BBB, A.BK, A.KB& penurunan lapang pandang, refleks cahaya

    menurun, perubahan ukuran pupil, bola mta tidak dapat

    mengikuti perintah, anisokor.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    13/47

     A.K & gangguan mengunyah

     A.KBB, A.:BB &lemahnya penutupan kelopak mata,

    hilangnya rasa pada !+ anterior lidah

     A.KBBB & penurunan pendengaran dan keseimbangan

    tubuh

     A.B: , A.: , A.:B jarang ditemukan

     b. #kala oma glasgo- (C#)

    NO KOMPONEN NILAI HASIL

    1 K%'F3

    1 idak berespon

    ! #uara tidak dapat dimengerti, rintihan

    'icara kacau+kata*kata tidak tepat+tidak 

    nyambung dengan pertanyaan

    5 'icara membingungkan, ja-aban tidak tepat

    / ?rientasi baik  

    ! ??%B  

    1 idak berespon

    ! kstensi abnormal

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    14/47

    elemahan berat (not antigraity) !

    erakan trace 1

    ak ada gerakan "

    2. KEMUNGKINAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

    a. 'ersihan jalan napas tidak efektif b.d akumulasi cairan

     b. 7ola napas tidak efektif b.d kerusakan pusat pernapasan di

    medula oblongata

    c. 7erubahan perfusi jaringan serebral b.d hiposksia

    d. 7erubahan persepsi sensori b.d defisit neorologis.

    e. angguan rasa nyaman nyeri b.d peningkatan B.

    f. erusakan mobilitas fisik b.d imobilitas.

    g. %esti injury b.d kejang.

    h. %esti infeksi b.d kontinuitas yang rusak  

    i. %esti gangguan intregritas fisik b.d imobilitas

     j. %esti kekurangan olume cairan b.d mual*muntah.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    15/47

    3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

     A?. I=IFA BA%KA#B %F#B?AF3a. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien dapat

    mempertahanakan

     patensi napas dengan

    kriteria hasil &

    a. 'un

    yi napas esikuler 

     b. ida

    k ada spuntum

    c. as

    ukan cairan adekuat.

    1.

    aji kepatenen jalan

    napas

    !.

    'eri posisi semifo-ler.

    .3akukan penghisapan

    lendir dengan hati*hati

    selama 1"*1/ menit.

    Catat sifat*sifat, -arna

    dan bau sekret.

    3akukan bila tidak ada

    retak pada tulang basal

    dan robekan dural.

    5.

    'erikan posisi semi

     pronelateral+miring

    atau terlentang setiap

    dua jam.

    /.

    7ertahankan masukan

    cairan sesuai

    kemampuan klien.

    G.

    'erikan bronkodilator BK

    dan aerosol sesuai

    indikasi.

    * %onki, mengi

    menunjukan aktiitas

    sekret yang dapat

    menimbulkan

     penggunaan otot*otot

    asesoris dan

    meningkatkan kerja

     pernapasan.

    * embantu

    memaksimalkan

    ekspansi paru dan

    menurunkan upaya

     pernapasan.

    * 7engisapan dan

    membersihkan jalan

    napas dan akumulasi

    dari sekret. Dilakukan

    dengan hati*hati untuk 

    menghindari

    terjadinya iritasi

    saluran dan reflek 

    agal.

    * 7osisi semi prone

    dapat membantu

    keluarnya sekret danmencegah aspirasi.

    engubah posisi

    untuk merangsang

    mobilisi sekret dari

    saluran pernapasan.

    * embantu

    mengencerkan sekret,

    meningkatkan

     pengeluaran sekret.

    * eningkatkan

    entilasi dan

    membuang sekret

    serta relaksasi otot

    halus+spsponsne

     bronkus.

     b. #etelah dilakukan 1. 7antau frekuensi, * 7erubahan dapat

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    16/47

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien

    mempunyai pola

     pernapasan yang efektif dengan kriteria hasil&

    a. 7ola

    napas nomal (irama

    teratur, %% 1G*!5

    J+menit).

     b. ida

    k ada pernapasan

    cuping hidung.

    c. 7erg

    erakan dada simetris.

    d. Aila

    i DF normal.72 darah H,/*

    H,5/.

    7a?!  8"*1""

    mm2g.

    7aC?!  /*5/

    mm2g.

    2C?*  !!*!G

    m.>+3

    irama dan kedalaman

     pernapasan. Catat

    ketidakteraturan

     pernapasan.

    !. Catat kompetensi

    reflek F dan

    kemampuan untuk 

    melindungi jalan napas

    sendiri.

    . inggikan kepala

    tempat tidur sesuai

    indikasi.

    5. Fnjurkan kllien untuk 

     bernapas dalam dan

     batuk efektif.

    /. 'eri terapi ?!tambahan.

    G. 7antau analisa gas

    darah, tekanan

    oksimetri.

    menandakan a-itan

    komplikasi pulmo atau

    menandakan luasnya

    keterlibatan otak.

    7ernapasan lambat, periode aprea dapat

    menandakan perlunya

    entilasi mekanis.

    * emampuan

    mobilisasi penting

    untuk pemeliharaaan

     jalan napas.

    ehilangan reflek 

     batuk menandakan

     perlunya jalan napas

     buatan+intubasi.* Intuk memudahkan

    ekspansi paru dan

    menurunkan adanya

    kemugkinan lidah

     jatuh menutupi jalan

    napas.

    * encegah atau

    menurunkan

    atelektasis.

    * emaksimalkan ?!

     pada darah arteri dan

    membantu dalam

    mencegah hipoksia.

    * enentukan

    kecukupan

     pernapasan,

    keseimbangan asam

     basa.

    c. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,diharapkan klien

    mempunyai perfusi

     jaringan adekuat dengan

    kriteria hasil&

    a. ingkat kesadaran

    normal

    (composmetis).

     b. K Aormal.

    (D& 1!"+8"  mm2g,

    suhu& G,/*H,/"C,

    1. aji status neurologis

    yang berhubungan

    dengan tanda*tanda peningkatan B,

    terutama C#.

    * 2asil dari pengkajian

    dapat diketahui secara

    dini adanya tanda*tanda peningkatan

    B sehingga dapat

    menentukn arah

    tindakan selanjutnya

    serta manfaat untuk 

    menentukan lokasi,

     perluasan dan

     perkembangan

    keruskan ##7.

    * Dapat mendeteksi

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    17/47

     Aadi& 8"*1"" J+menit,

    %%& 1G*!5 J+m)

    !. onitor KM D,

    denyut nadi, suhu,

    minimal setiap jam

    sampai klien stabil.

    . ingggikan posisi

    kepala dengan sudut

    1/*5/o  tanpa bantal

    dan posisi netral.

    5. onitor suhu dan atur 

    suhu lingkungan sesuai

    indikasi. 'atasi

     pemakaian selimut dan

    kompres bila de mam.

    /. onitor asupan dan

    keluaran setiap

    delapan jam sekali.

    G. 'erikan ?!  tambahan

    sesuai indikasi.

    H. 'erikan obat*obatan

    antiedema seperti

    manito, gliserol dan

    losiJ sesuai indikasi.

    secara dini tanda*anda

     peningkatan B,

    misalnya hilangnya

    autoregulasidapat

    mengikuti kerusakanaskularisasi selenral

    lokal. Aapas yang

    tidak teratur dapat

    menunjukkan lokasi

    adanya gangguan

    serebral.

    * 7osisi kepala dengan

    sudut 1/*5/o dari

    kaki akan

    meningkatkan dan

    memperlancar aliran balik ena kepala

    sehingga mengurangi

    kongesti cerebrum,

    dan mencegah

     penekanan pada saraf 

    medula spinalis yang

    menambah B.

    * Deman menandakan

    adanya gangguan

    hipotalamus&

     peningkatan

    kebutuhan metabolik 

    akan meningkatkan

    B.

    * encegah kelibahan

    cairan yang dapat

    menambah edema

    serebri sehingga

    terjadi peningkatan

    B.

    * engurangi

    hipokremia yangdapat meningkatkan

    asoditoksi cerebri,

    olume darah dan

    B.

    * anitol+gliserol

    merupakan cairan

    hipertonis yang

     berguna untuk 

    menarik cairan dari

    intreseluler dan

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    18/47

    ekstraseluler. 3asiJ

    untuk meningkatkan

    ekskresi natrium dan

    air yang berguna

    untuk mengurangiedema otak.

    d. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien

    mengalami perubahan

     persepsi sensori dengan

    kriteria hasil&

    a. ing

    kat kesadaran normal.

    5 GK/. b.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    19/47

    selama :!5 jam, nyeri

     berkurang atau

    terkendali dengan

    kriteria hasil&

    a. 7ela poran nyeri

    terkontrol.

     b. 7asi

    en tenang, tidak 

    gelisah.

    c. 7asi

    en dapat cukup

    istirahat.

    intensitas, keluhan dan

    durasi.

    !. onitor K.

    . 'uat posisi

    kepala lebih tinggi (1/*

    5/o).

    5. Fjarkan latihan

    teknik relaksasi seperti

    latihan napas dalam.

    /. urangi stimulus

    yang tidak  

    menyenangkan dari

    luas dan berikan

    tindakan yang

    menyenangkan seperti

    masase.

    dasar untuk membantu

    dalam menentukan

     pilihan+keeferktifan

    interensi.

    * 7erubahan Kmerupakan indikator 

    nyeri.

    * eningkatkan dan

    melancarkan aliran

     balik darah ena dari

    kepala sehingga dapat

    mengurangi edema

    dan B.

    * 3atihan napas dapat

    membantu pemasukan

    ?! kebih banyak ,terutama untuk  

    oksigenasi otot.

    * %espon yang tidak 

    menyenangkan

    menambah

    ketegagngan saraf dan

    mamase akan

    mengalihkan

    rengsang terhadap

    nyeri.

    f.. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien

    mampu melakukan

    aktifitas fisik dan FD3

    dengan kriteria hasil&

    a. lie

    n mampu pulih

    kembali pasca akut

    dalam

    mempertahankanfungsi gerak.

     b. ida

    k terjadi komplikasi ,

    seperti dekubitus,

     bronkopnemonia

    tromboplebitis dan

    kontraktur sendi.

    c. a

    mpu

    mempertahankan

    1. 7eriksa kembali

    kemampuan dan

    keadaan secara

    fungsional pada

    kerusakan yang terjadi

    !. aji tingkat

    kemampuan mobilitas

    dengan skala "*5

    "& lien tidak  

     bergantung orang lain.1& lien butuh sedikit

     bantuan.

    !& lien butuh bantuan

    sederhana.

    & lien butuh bantuan

    atau peralatan yang

     banyak.

    5& lien butuh sangat

     bergantung pada

    * engiden

    tifikasi kemungkinan

    kerusakan yang terjadi

    secara fungsional dan

    mempengaruhi pilihan

    interensi yang akan

    dilakukan

    * #eseorang dalam

    setiap kategori

    mempunyai resiko

    kecelakaan, namun

    dengan kategori nilai!*5 menpunyai resiko

    yang terbesar untuk 

    terjadinya bahaya.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    20/47

    keseimbangan fungsi

    tubuh.

    orang lain.

    . Ftur posisi klien dan

    ubah posisi secara

    teratur tiap dua jam

    sekali bila tidak ada

    kejang atau setelah

    empat jam pertama.

    5. 'antu klien melakukan

    gerakan sendi secara

    teratur.

    /. 7ertahankan linen tetap

     bersih dan bebas

    kerutan

    G. 'antu untuk melalukan

    latihan rentang gerak 

    aktif+pasif 

    H. Fnjurkan klien untuk tetap ikut serta dalam

     pemenuhan kebutuhan

    FD3 sesuai

    kemampuan

    * Dapat meningkatkan

    sirkulasi seluruh tubuh

    dan mencegah adanya

    tekanan pada organ

    yang menonjol.

    * empertahankan

    fungsi sendi dan

    mencegah resiko

    tromboplebitis.

    * eningkatkan

    sirkulasi dan

    meningkatkanelastisitas kulit dan

    menurunkan resiko

    terjadinya ekskariasi

    kilit

    * empertahankan

    mobilisasi dan fungsi

    sendi+posisi normal

    ekstremitas dan

    menurunkan

    terjadinya ena statis

    * eningkatkankesembuhan dan

    membentuk kekuatan

    otot

    g #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien tidak 

    mengalami cedera

    dengan kriteria hasil&

    a. 7ernyataan pemahaman

    faktor yang trlibat

    dalam kemungkinan

    cedera.

     b. en

    unjukkan perilaku ,

    gaya hidup untuk 

    menurunkan faktor 

    resiko dan

    1. ?bserasi tanda*tanda

    kejang, -aktu

    * engetah

    ui saat terjadinya

    kejang untuk antisipasi

    !. 7ertahankan

     penghalang tempat

    tidur terpasang

    * enurunk  

    an terjadinya trauma

    . =auhkan benda*bendayang dapat melukai

    klien

    * enurunk  an terjadinya trauma

    5. 7ertahankan agar lidah

    tidak tergigit

    * enurunk  

    an terjadinya trauma

    /. 'erikan obat sesuai

    dengan indikasi, misal

    antikonulsan

    * engend

    alikan kejang

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    21/47

    melindungi dari

    cedera

    c. en

    gubah lingkungan

    sesuai indikasi untuk 

    meningkatkatkan

    keamanan

    h #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien tidak 

    mengalami infeksi

    dengan kriteria hasil&

    a. ida

    k ada tanda*tanda

    infeksi, rubor, kalor,dolor.

     b. #uh

    u tubuh G,/*H,/ oC

    c. en

    capai penyembuhan

    tepat -aktu

    d. 'er  

     partisipasi dalam

    interensi dalam

     pencegahan infeksi

    1. 7ertahankan

    teknik aseptik dan

    teknik cuci tangan

    yang tepat bagi pasien,

     pengunjung maupun

    staf.

    * enurunk  

    an resiko terjadinya

    infeksi dan

    kontaminasi silang

    !. 7antau suhu

    secara teratur 

    * 7eningkat

    an suhu merupakan

    salah satu indikator terjadinya infeksi

    . Ibah posisi klien

    dengan sering.

    7ertahankan linen tetap

    kering dan bebas dari

    kerutan.

    * encegah

    kerusakan kulit

    5. 'atasi+hindari

     prosedur inansif 

    * enurunk  

    an resiko kontaminasi

    /. 'eri antibiotik  

    sesuai indikasi

    * engiden

    tifikasi infeksi

    i.. #etelah dilakukanasuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien tidak 

    mengalami infeksi

    dengan kriteria hasil&

    a. engidentifikasi

    faktor resiko

    indiidual.

     b. engungkapkan

     pemahaman tentang

    kebutuhan tindakan

    c. 'erpartisipasi padatingkat kemampuan

    untuk mencegah

    kerusakan kulit.

    1. Bnspeksi seluruh areakulit. Catat adanya

    kemerahan

    * ulit biasanya cenderung

    rusak karena

     perubahan sirkulasi

     perifer, tekanan

    !. 3akukan perubahan

     posisi sesering

    mungkin

    * eningka

    tkan sirkulasi pada

    kulit dan mengurangi

    tekanan pada daerah

    tulang yang menonjol

    . 7ertahankan linen tetap

    kering, bersih dan

     bebas kerutan

    * menguran

    gi+mencegah adanya

    iritasi kulit5. inggikan ekstremitas

     ba-ah secara periodik 

    * eningka

    tkan arus balik ena,

    mencegah+mengurangi

     pembentukan edema

    /. asase penonjolan

    tulang dengan lembut

    menggunakan

    krim+lotion

    * eningka

    tkan sirkulasi ke

     jaringan,

    meningkatkan tonus

    askuler dan

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    22/47

    mengurangi edema

     jaringan

     j. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama :!5 jam,

    diharapkan klien tidak 

    mengalami infeksi

    dengan kriteria hasil&

    a. K

    dalam batas normal

    D 1!"+8" mm2g,

    nadi G"*1""J+menit,

    suhu G,/*H,/ oC,

    %% 1G*!5J+menit

     b. Aadi

     perifer teraba kuat

    c. 2aluaran urin adekuat

    1. Ikur haluaran

    dan '= urin. Catat

    ketidakseimbangan

    input dan output.

    * 7enuruna

    n haluaran urin dan '=

    akan menyebabkan

    hipoolemia.

    !. Dorong masukan

    cairan peroral sesuai

    toleransi

    * emperb

    aiki kebutuhan cairan

    . 7antau tekanan

    darah dan denyut

     jantung

    * 7enguran

    gan dalam sirkulasi

    olume cairan dapat

    mengurangi tekanan

    darah, mekanisme

    kompensasi a-al

    takikardi untuk  

    meningkatkan curah jantung dan tekanan

    darah sistemik 

    5. 7alpasi denyut

     perifer 

    * Denyut

    yang lemah, mudah

    hilang dapat

    menyebabkan

    hipoolemi

    /. aji membran

    mukosa, turgor kulit,

    dan rasa haus

    * erupaka

    n indikator dari

    kekurangan olume

    cairan dan sebagai

     pedoman untuk  penatalaksaan

    rehidrasi

    G. 'erikan

    tambahan cairan

     parenteral sesuai

    indikasi

    * emperb

    aiki kebutuhan cairan

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    23/47

    PATHWAY

     

    =aringan otak rusak 

    (kontusio, laserasi)

    erputusnya

    kontinuitas jaringan

    tulang

    erputusnya kontinuitas

     jaringan kulit, otot dan

    askuler 

    7erubahan

    outoregulasi*7erdarahan

    *2ematoma

    angguan suplai

    darah

    Bskemia

    7erubahan

     perfusi

     jaringan

    serebral

    7eningkatan B 

    ejang

    2ipoksia

    Fkumulasi

    cairan

    %esti

    infeksi

    ecelakaan, jatuh

    CD%F 7F3F

    kstra kranial ulang kranial Bntrakranial

    7enurunan

    kesadaran%esti

    injuri

    7eregangan

    duramen dan

     pembuluh darah

     Ayeri 'ersihan

     jalan napas

    tidak 

    efektif 

    ompresi

     batang otak  'edrest

    total

    %esti gangguanintegritas kulit

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    24/47

    PAPILEDEM

    ASIDOSIS

    %espiratori

    TERJADI

    VASODILATASI

    MELAMAHNYA

    RANGSANG

    PERNAPASAN

    GANGGUAN

    PERSEPSI

    SENSORI :

    MENEKAN N.IB

    CHYNES

    STOKES/ATAX

    IA

    BREATHING

    PCo! Dalam Darah

    eningkat

    REFLEK 

    MUNTAH

    STIMULASI

    RESEPTOR 

    LAMBUNG

    KOMPRESI

    BATANG OTAK 

    HIPOTALAMU

    TEMPERATUR 

    TIDAK 

    TERKONTROL

    HIPERTER 

    MENEKAN

    PUSAT SARAF DI

    MEDULA

    OBLONGATA

    AKTIVASI

    CEMORESEPTO

    R TRINGER 

    ONE (CN)

    RESTI

    KEKURANGA 

    POLA

    NAPAS

    TIDAK 

    angguan

    mobilisasi

    fisik 

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    25/47

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    26/47

    DAFTAR PUSTAKA

    Doenges, . 1989. Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Car. ! nd

    ed. 7hiladelpia &

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    27/47

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA A! H

    DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN

    D" RUANG BEDAH SARAF RSUP D#. KARYADI SEMARANG

    I. PENGKAJIAN

    A. IDENTITAS

    1. I$%!&"&'( K)"%!

     Aama & Fn 2

    Imur & H tahun

    =enis elamin & 7erempuan

    empat tanggal lahir & #emarang, 1G Desember 1999

    olongan Darah & ?

    7endidikan terakhir &  

    Fgama & Bslam

    #uku & =a-a

    #tatus perka-inan & 'elum menikah

    7ekerjaan & 7elajar  

    '+'' & 1"" cm+G g

    Flamat & =l. #imongan % "+%O KBB anyaran

    #emarang barat

    anggal masuk %# & ! Desember !""H

    anggal pengkajian & Desember !""H jam "8.""

    2. I$%!&"&'( P%!'!**+!* ,'-'

     Aama & Ay.

    Imur & ! ahun

    =enis elamin & 7erempuan

    Fgama & Bslam

    #uku & =a-a

    2ubungan dengan klien & Bbu

    7endidikan erakhir & #arjana

    7ekerjaan & uru

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    28/47

    Flamat & =l. #imongan % "+%O KBB anyaran

    #emarang barat elepon & "81/!!8/"9

    B. RIWAYAT KELUARGA GENOGRAM0

     

    K%&%#'!*'! :

    : 3aki*laki

    : 7erempuan

    : lien

    : inggal serumah

    C. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP

    ipe tempat tinggal & 7ermanen

    =umlah kamar & 3ima

    ondisi tempat tinggal & Ayaman, bersih=umlah orang yang tinggal di rumah & 3aki*laki & ! orang, perempuan & 5

    orang

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    29/47

    D. STATUS KESEHATAN

    1. S&'&+( K%(%'&'! (''& "!"

    a. Flasan masuk %#

    lien terjatuh saat bersepeda di komplek rumahnya dengan posisi

    miring ke kiri dan kepala membentur aspal.k lien sempat pingsan

    dan kemudian diba-a keluarga ke rumah sakit 'anyumanik dan

    akhirnya di rujuk ke %#I7 Dr. aryadi. 7ada saat pengkajian,

    kondisi klien masih lemah dan mengeluh pusing dan sakit si tangan

    kirinya.

     b.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    30/47

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    31/47

    8) Dorsal pedis & teraba

    c. 'unyi jantung & #1 dan ! murni, frekuensi !!J+menit,

    ireguler, dangkal

    d. kstremitas & Oarna coklat, pengisisan kapiler 4 ! detik,

    tidak ada arises maupun phlebitis

    e. Oarna & embrane mukosa lembab, konjungtia

    tidak anemis, bibir lembab, sklera putih

    3. S"(&%4 I!&%*+4%!

    G%,')' S+6%&"70

    a. idak ada ri-ayat gangguan kulit

     b. idak ada keluhan

    T'!$' 86%&"70

    idak ada lesi, kuku dan rambut normal.

    . S"(&%4 P%#%4"'!

    G%,')' S+6%&"70

    a. idak mempunyai ri-ayat penyakit ginjal+kandung kemih

     b. idak ada ri-ayat penggunaan deuretik 

    c. idak ada rasa nyeri+rasa terbakar saat 'F 

    d. idak ada kesulitan 'F 

    T'!$' 86%&"70

    a. 7ola 'F & G*HJ+hari, spontan, tidak ada retensi

     b. idak ada distensi kandung kemih

    c. arakteristik urin & -arna kuning, jumlah Q !.""" ml+hari, bau

    khas

    ;. S"(&%4 G'("!&%(&"!')

    G%,')' S+6%&"70

    a. akan J+hari dengan komposisi nasi, sayur, lauk, buah, susu

    dan klien sering ngemil. inum G*8 gelas+hari.

     b. idak ada ganguan nafsu makan, tidak mual muntah, tidak ada

    nyeri ulu hati, tidak ada alergi makanan, tidak ada masalah

    mengunyah+menelan

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    32/47

    T'!$' 86%&"70

    a. '+'' & 1""cm+G cm

     b. urgor kulit & baik 

    c. idak ada asites

    d. ondisi mulut & gigi bersih, mukosa mulut lembab, lidah

     putih

    e. Bnspeksi & Datar  

    f. Fuskultasi & 'ising usus 1/ J+ menit

    g. 7erkusi & impani

    h. 7alpasi & idak ada nyeri tekan

    . S"(&%4M+(+)8(%)%&')

    G%,')' S+6%&"70

    lien mengeluhan tangan kiri sakit jika digerakkan

    T'!$' 86%&"70

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    33/47

    a. ekuatan otot & /

      / /

     b. emampuan aktifitas & Fktiitas dibantu keluarga

    c. idak terjadi deformitas

    ?. S"(&%4 R%5#8$+("

    G%,')' S+6%&"70

    idak ada keluhan

    T'!$' 86%&"70

    lien berjenis kelamin perempuan

    1@. S"(&%4 P%#('#'7'!

    G%,')' S+6%&"70

    lien mengeluh nyeri kepala

    T'!$' 86%&"70

    a. C# 5K/G 1/

     b. Aerus cranial

     A.B (olfaktorius)

    idak ada masalah penciuman

     A.BB (optikus)

    idak ada gangguan penglihatan

     A.BBB (okulomotorius)

    'ola mata dapat digerakkan ke atas*ba-ah

     A.BK (troklearis)

    'ola mata dapat digerakkan ke kanan*kiri

     A.K (rigeminus)

    idak ada gangguan mengunyah

     A.KB (abdusen)

    'ola mata dapat menyudut

     A.KBB (fasialis)

    lien dapat tersenyum, cemberut, dapat membedakan rasa

    manis, asam, asin

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    34/47

     A.KBBB (auditoriusestibularis)

    idak ada masalah pendengaran, ketika bejalan klien mau

     jatuh, tidak ada gangguan bicara

     A.B: (glasoaringeal)

    lien membedakan rasa pahit

     A.: (agus)

    idak ada gangguan menelan

     A.:B (asesori)

    'ahu kanan dapat diangkat dan bahu kiri tidak dapat diangkat

     A.:BB (hipoglasus)

    lien dapat menggerakkan lidah

    11. S"(&%4 P%!*)"'&'!

    G%,')' S+6%&"70

    idak ada keluhan

    T'!$' 86%&"70

    a. Kisus & mata kanan dan kiri G+G

     b. 3apang pandang & dapat melihat kesegala arah

    c. onjungtia & anemis

    d. 7upil & peka terhadap cahaya

    e. #clera & putih

    f. 7enampilan bola mata & baik 

    g. lien tampak mengangtuk, mata merah, terdapat kantung mata,

    klien sering menguap

    12. S"(&%4 P%!$%!*'#'!

    G%,')' S+6%&"70

    idak ada keluhan

    T'!$' O6%&"70

    a. Daun telinga & -arna coklat, simetris, tidak ada tanda

     peradangan

     b. 3iang telinga & tidak ada serumen dan kotoran

    c. embrane timpani & abu*abu

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    35/47

    d.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    36/47

    3ama tidur & 8,/ jam

    ebiasaan pengantar tidur & nonton K

    esulitan tidur & tidak ada

     b. #elama di %#

    Oaktu & !".""*"G.""

    3ama tidur & tiap /*1" menit terbangun karena

     pusing dan takut mendengar teriakan

     pasien lain

    ebiasaan pengantar tidur & tidak ada

    esulitan tidur & sulit tidur dikarenakan pusing dan

    takut mendengar teriakan pasien lain

    G. DATA PENUNJANG

    1. L'8#'&8#"+4 &'!**') 2 D%(%4%# 2@@=

    2ematologi

    2emoglobin 11,5 gr 1,"" 6 1G,""

    2ematokrit 5, 5","" 6 /5,""

    ritrosit 5,!G juta+ mmk 5,/" 6 G,/"

    C2 !G,8" pg !H,"" 6 !,""

    CK 8",G" f3 HG,"" 6 9G,""

    C2C ,!" g+d3 9,"" 6 G,""

    3eukosit 18,/" ribu+mmk 5,"" 6 11,""

    rombosit 5!G ribu+mmk 1/"," 6 5"","

    imia klinik 

    lukosa se-aktu 11 mg+dl 8" 6 11"

    Ireum 1 mg+dl 1/ 6 9

    Creatinin ",G1 mg+dl ",G" 6 1,"

    lektrolit

     Aatrium 15" mmol+3 1G * 15/

    alium ,/ mmol+3 ,/ 6 /,1

    Chlorida 111 mmol+3 98 6 1"H

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    37/47

    alsium !,H mmol+3 !,1!*!,/!

    2. CT S'! &'!**') 2 D%(%4%# 2@@=

    idak ada perdarahan

    3. X F8&8 T8#' &'!**') 3 D%(%4%# 2@@=

    C?% $ 7ulmo dalam batas normal M tak tampak fraktur kosta +

    klaikula

    . T%#'5" &'!**') 3 D%(%4%# 2@@=

    a. Bnfus %3 !" tetes+menit

     b. 7arasetamol sirup Jsendok takar 

    c. Bnjeksi CefotaJime J/"" mg i.

    d. Bnjeksi Fsam mefenamat J!/" mg i.

    e. Diet biasa

    H. ANALISA DATA

     Ao. DFF

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    38/47

    * lien tampak gelisah. D#& * Ayeri

    * #ituasi

    lingkungan

    7erubahan pola

    tidur * lien mengatakan tidak bisa tidurkarena nyeri kepala.

    * lien mengatakan sering terbangun

    dari tidur karena mendengar

    teriakan pasien lainnya.

    D?&* lien tampak mengantuk * ata merah

    * erdapat kantung mata

    * #ering menguap5 D#& 7enurunan

    kekuatan

    otot.

    angguan

    mobilitas fisik.* lien mengatakan seluruh badannya

    masih terasa sakit dan lemas.D?

    * ekuatan otot

    * Ayeri pada tangan kiri

    * FD3 dibantu keluarga.

    II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. angguan rasa nyaman & nyeri b.d trauma jaringan

    !. 2ipertermia b.d proses infeksi

    . 7erubahan pola tidur b.d nyeri, pengaruh situasi lingkungan.

    5. angguan mobilisasi fisik b.d penurunan kekuatan otot.

    III.INTERVENSI KEPERAWATAN

     Ao.

    D7I=IFA BA%KA#B %F#B?AF3 D.

    1. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama tiga hari,

    nyeri hilang atau

    terkontrol.

    2&

    1.

    lien melaporkan

    nyeri hilang atau

    terkontrol.

    !.

    lien menunjukkan

     postur rileks dan

    mampu tidur.

    1. eliti keluhan

    nyeri. Catat

    intensitas,

    karakteristik,

    lokasi, lamanya,

    faktor yang

    memperburuk dan

    meredakan.

    * Ayeri merupakan

     pengalaman

    subjektif dan harus

    dijelaskan oleh

    indiidu.

    Bdentifikasi

    karakteristik nyeri

    dan faktor yang

     berhubungan

    merupkan satu hal

    yang amat penting

    untuk memilih

    interensi yang

    cocok dan untuk 

    mengealuasi

    keefektifan sari

    /

    / /

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    39/47

    terapi yang

    diberikan.

    !. ?bserasi

    adanya tanda*tanda

    nyeri non*erbal,seperti gelisah,

    ekspresi -ajah,

    menangis, mringis,

     perubahan

    frekuensi jantung

    atau pernapasan

    dan tekanan darah.

    * erupakan

    indikator atau

    derajat nyeri yangtidak langsung.

    . 'erikan

    lingkungan yang

    tenang untuk  

    istirahat.

    * enurunkan

    stimulasi

     berlebihan yang

    dapat mengurangirasa nyeri.

    5. 'erikan

    kompres dingin

     pada kepala.

    * eningkatkan rasa

    nyaman dan

    menurunkan

    asodilatasi.

    /. unakan

    teknik relaksasi,

    seperti napas*

    napas panjang dan

    isualisasi.

    * emberikan pasien

    sejumlah

     pengendali nyeri

    dan atau dapat

    menubahmekanisme sensasi

    nyeri dan

    mengubah persepsi

    nyeri.

    G. Fnjurkan

     pasien untuk 

    menggunakan

     pernyataan positif ,

    seperti ;saya akan

    sembuh.;

    * 7emikiran negatif 

    dapat

    meningkatkan

    ketegangan yang

    meningkatkan nyeri

    dan sakit kepala.

    H. 'erikananalgesik, seperti

    asam mefenamat

    sesuai indikasi.

    * enurunkan nyeri.

    !. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama tiga hari, klien

    tidak mengalami

    hipertemi.

    2&

    8. 7antau suhu

     pasien. 7erhatikan

    menggigil

    +diaforesisi.

    * #uhu 8,9*51,1 oC

    menunjukkan

     proses inferksi

    akut.

    9. 7antau suhu

    lingkungan, batasi

    * #uhu ruangan atau

     jumlah selimut

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    40/47

    1.

    #uhu tubuh G,/*

    H,/oC.

    !.

    idak menggigil.

    atau tambahkan

    linen tempat tidur 

    sesuai indikasi.

    diubah untuk  

    mempertahankan

    suhu mendekati

    normal.

    1". 'erikan

    kompres.

    * enurunkan

    demam.

    11. 'erikan

    antipiretik.

    * engurangi

    demam.

    . #etalah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama tiga hari, klien

    dapat tidur nyenyak.

    2&1.

    elaporkan

     perbaikan dalam

     pola istirahat.

    !.

    engungkapkan

     peningkatan rasa

    sejahtera dan

    sopan.

    1. entukan

    kebiasaan tidur 

     biasanya dan

     perubahan yang

    terjadi.

    * engkaji perlunya

    dan

    mengidentifikasi

    interensi yang

    tepat.!. 'erikan atau

    letakkan beberapa

     barang milik 

     pribadi, misal

     bantal, guling,

     boneka dsb.

    * eningkatkan

    kenyaman tidur dan

    dukungan

    fisiologis.

    . ingkatkan

    regimen kenyaman

    sebelum tidur,

    misalnya masase,

    susu hangat.

    * eningkatkan efek 

    relaksasi.

    5. Bnstruksikan

    tindakan relaksasi.

    * embantu

    menginduksi tidur.

    /. urangi

    kebisingan dan

    lampu.

    * emberikan situasi

    kondusif untuk 

    tidur.

    G. 2indari

    mengganggu bila

    mungkin (misal&

    untuk obat atau

    terapi.

    * idur tidak  

    terganggu lebih

    menimbulkan rasa

    segar dan klien

    mungkin tidak bisa

    kembali tidur  setelah terbangun.

    5. #etelah dilakukan

    asuhan kepera-atan

    selama tiga hari, klien

    tidak mengalami

    gangguan mobilitasi

    fisik.

    2&

    1.

    1. 7eriksa

    kembali

    kemampuan dan

    keadaan secara

    fungsional pada

    kerusakan yang

    terjadi.

    * engidentifikasi

    kemungkinan

    kerusakan secara

    fungsional dan

    memperngaruhi

     pilih interensi

    yang akan

    dilakukan.

    !. aji ulang * #kala ".

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    41/47

    ekuatan otot

    meningkat.

    !.

    lien dapat

    membedakan

    F73 sesuai

    toleransi.

    .

    elakukan kembali

    atau

    mempertahankan

     posisi fungsi

    optimal.

    5.

    empertahankan

    atau

    meningkatkankekuatan dan

    fungsi tubuh

     pada bagian

    yang sakit.

    derajat mobilitasi

    oasien

    menggunakan

    skala

    ketergantungan ("*

    5)

    7asien mampu

    mandiri.

    * #kala 1

    lien

    memerlukanbantua

    n atau peralatan

    mobilisasi yang

    minimal.

    * #kala !

    emerlukan

     bantuan sedang

    atau diajarkan.

    * #kala

    emerlukan

     bantuan atau

     peralatan secara

    terus*menerus danalat khusus.

    * #kala 5

    ergantung secara

    total pada

     permberi asuhan.

    #eseorang dalam

    skala ! * 5

    mempunyai resiko

    yang besar bahaya

    sehubungan

    dengan

    imobilisasi.. 'erikan atau

     bantu melakukan

    latihan tentang

    gerak.

    * empertahankan

    mobilisasi dan

    fungsi sendi atau

     posisi normal

    ekstremik dan

    menurunkan

    terjadinya ena

    statis

    5. 7ertahankan

    linen tetap bersih,

    kering dan bebas

    dari kerutan.

    * eningkatkan

    sirkulasi dan

    elastisitas kulit

    serta menurunkanresiko terjadinya

    ekskoriasi kulit.

    /. Fnjurkan

    klien untuk  

    melatih tangan

    kiri.

    * #timulus ena

    return dan

    mencegah trombus

    ena.

    G. 'erikan

    tindakan

     pengamanan atau

    * encegah pasien

    cidera atau jatuh.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    42/47

     pasang pengaman

    tempat tidur.

    H. Fnjurkan

    klien untuk tetap

    ikut serta dalam

    FD3 sesuai

    dengan

    kemampuan.

    * enngkatkan

    kesembuhan dan

    membentuk 

    kekuatan otot.

    IV.CATATAN KEPERAWATAN.

     Ao.

    D7

    2F%B+3+

    =FB73AF#B %#7?A 2F#B3 D

    #ABA, D#'% !""H!,5 "H&" 1. erapikan dan

    membersihkan linen atau

    tempat tidur klien

    * 3inen bersih dan

     bebas kerutan.

    * lien merasa lebih

    nyaman.5 "H&/ !. emasang pengaman

    tempat tidur.

    * lien merasa

    terlindungi.

    1 "9&"" . engkaji ulang

    ri-ayat nyeri.

    * lien mengatakan

    kepala sakit sekali,

     pusing terus*

    menerus.

    * #kala nyeri 8.

    * angan kiri sakit bila

    digerakkan.

    * lien tampak  

    merintih menahansakit.

    1 "9&" 5. engajarkan klienteknik relaksasi napas

    dalam.

    * lien mengatakan

    kepala masih sakit,

     pusing.

    * lien masih tampak 

    tegang menahan

    sakit.

    1 "9.5/ /. enganjurkan klienuntuk menumbuhkan

    semangat sembuh dalam

    hati.

    * lien setuju

    1 1"&"" G. emberikan injeksiasam mefenamat !/" mg,

    injeksi cefotaJime /""

    mg

    * ?bat asammefenamat !/" mg

    dan cefotaJime /""

    mg masuk le-at

    selang infus+i

    ! 11&"" H. engukur K * D& 11"+H"  mm2g,suhu& 9oC, nadi& 88

    J+menit, %%& !!

    J+menit.

    ! 11&1" 8. emberikan * ?bat masuk.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    43/47

     parasetamol ! sendok 

    takar 

    ! 11&1/ 9. eminta keluarga

    untuk memberikan

    kompres dan air minumyang banyak.

    * eluarga setuju.

    * lien dikompres

    dengan air biasa dileher dan ketiak.

    * lien minum dua

    gelas air.

    5 11&!" 1". engkaji ulang

    kemampuan fungsional

    tangan kiri klien.

    * angan kiri sakit bila

    diangkat.

    5 11&" 11. engkaji ulang

    derajat imobilitas pasien

    dengan menggunakan

    skala ketergantungan.

    * lien termasuk  

    dalam kategori !,

    yaitu memerlukan

     bantuan sedang.

    5 11&5/ 1!. embantu klien

    melakukan latihan rom%? aktif, yaitu

    meminta klien untuk 

    melakukan fleksi,

    ekstensi.

    * angan kanan dan

    kedua kaki mampufleksi dan ekstensi,

    tangan kiri tidak 

    mampu melakukan

    fleksi dan ekstensi.

    5 1!&"" 1. eminta klien untuk melatih tangan kiri

    dengan cara mengangkat

    tangan kiri.

    * lien hanya sedikit

    mampu mengangkat

    tangan kiri

    * ien menolak untuk 

    melakukan lagi

    karen sakit.

    1!&"/ 15. enganjurkan klien

    untuk istirahat.

    * lien mengatakan

    tidak bisa tidur  karena pusing dan

    suasana lingkungan

    ramai.

    * ata merah, ada

    kantung mata, sering

    menguap

    1!&1" 1/. enannyakan

    kebiasaan tidur klien

    * lien mengatakan

    menonton t dulu

    sebelum tidur.

    1!&1/ 1G. eletakkan bantalkesayangan klien

    didekatnya.

    * lien merasanyaman.

    5 1!&!" 1H. enganjurkan klien

    dan keluarga untuk terus

    melatik tangan kiri klien

    * ien dan keluarga

    setuju.

    SELASA DESEMBER 2@@=!,5 "H&" 1. erapikan dan

    membersihkan linen

    tempat tidur klien.

    * 3inen bersih dan

     bebas kerutan.

    5 "H&5" !. emasang pengaman * klien terlindungi.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    44/47

    tempat tidur.

    "H&5/ . enanyakan klien

    kualitas tidur semalam.

    * lien sudah bisa

    tidur karena kemarin

    sore diba-akan t

    kecil oleh keluargahingga bisa tidur 

    seperti kebiasaan

    klien di rumah.

    * lien tampak  

    senang.

    1 "8&"" 5. enanyakan klien

    tantang sakit kepala dan

     pusingnya.

    * lien mengatakan

    masih pusing tetap

    sudah berkurang

    karena senang akan

    hiburan menonton t

    sebelum tidur.

    * lien mengatakan pasti sembuh.

    5 "8&1/ /. eminta klien utuk  

    mengangkat tangan kiri.

    * lien dapat

    mengangkat tangan

    kiri lebih tinggi dari

    hari kemarin.

    * lien tampak  

    merintih.

    * eluarga

    mengatakan tiap

    -aktu keluarga

    meminta klien untuk 

    latihan, klien bersedia melakukan

    latihan.

    * lien mengatakan

    tangan kirinya masih

    sakit.

    1, 1"&"" G. lelakukan injeksiasam mefenamat !/" mg

    dan cefotaJime /"" mg

    * ?bat asam

    mefenamat !/" mg

    dan cefotaJime

    masuk le-at selang

    infus.

    ! 11&" H. engukur K * D& 11"+H"  mm2g,

    suhu& H,HoC, nadi&

    8" J+menit, %%& !!

    J+menit.

    5 1!&"" 8. engkaji ulang

    derajat imobilitas klien

    dengan menggunakan

    skala derajat

    ketergantungan.

    * lien termasuk  

    dalam kategori skala

    1, memerlukan

     bantuan minimal.

    * lien tampak mau

    makan sendiri.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    45/47

    1!&1/ 9. emberikan klien

    susu hangat

    * lien tampak senang

    minum susu.

    1!&" 1". enganjurkan klien

    untuk tidur 

    * lien sudah tampak 

    letih.

    * lien tidur. 1!./ 11. enganjurkan klienuntuk banyak minum,

    minimal enam gelas

    air+hari.

    * lien setuju.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    46/47

    V. CATATAN PERKEMBANGAN

     A?.

    D7

    2F%B+3+

    =FKF3IF#B D

    #ABA, D#'% !""H=am 1.""

    1 #& * lien mengatakan sakit kepala dan pusing

    terus*menerus

    * lien mengatakan tangan kiri sakit bila

    digerakkan

    ?& * Diberikan injeksi asam mefenamat !/" mg i.

    * Oajah merintih.

    * D& 11"+1H" mm2,

     Aadi& 88 J+menit

     %%& !! J+menit.

     #uhu& 9o

    C* #kala Ayeri 8

    F& * asalah belum teratasi.

    7& * 3anjutkan interensi 1*H.

    ! #& * eluarga mengatakan klien masih demam.

    ?& * lien dikompres air biasa di leher dan ketiak.

    * lien diberi parasetaamol sirup ! sendok takar.

    * #uhu klien 9oC

    F& * asalah belum teratasi.

    7& * 3anjutkan interensi 1*5

    #& * lien mengatakan tidak bisa tidur karenaramai dan pusing.

    ?& * ata merah

    * #ering menguap

    * Fda kantung mata

    F& * asalah belum teratasi.

    7& * 3anjutkan interensi 1*G.

    5 #& * lien mengatakan tangan kiri dakit bila

    diangkat.

    ?& * lien dapat mengangkat tangan kiri sedikit.

    * lien tampak kesakitan se-aktu mengangkattangan kirinya.

    * #kala ketergantungan klien !.

    * FD3 dibantu keluarga.

    F& * asalah belum teratasi.

    7& * 3anjutkan interensi 1*H.

    SELASA DESEMBER 2@@=

    J'4 13.@@

    1 #& * lien mengatakan sakit kepala berkurang

    tetapi tangan kiri masih sakit bila digerakkan.

  • 8/18/2019 61860406-ASKEP-CIDERA-KEPALA.doc

    47/47

    ?& * #kala nyeri G

    * Ayeri dibagian kepala.berkurang, sedangkan

    nyeri dibagian tangan kiri masih dan

     bertambah bila digerakkan.

    * lien tampak rileks.F& * asalah teratasi sebagian

    7& * ?bserasi adanya tanda*tanda nyeri

    * 'eri analgesik 

    ! #& * eluarga mengatakan panas sudah turun.

    ?& * #uhu& H.HoC

    * lien tidak menggigil.

    F& * asalah teratasi.

    7& 7ertahankan dan atau tingkatkan kondisi klien.

    #& * lien mengatakan semalam dapat tidur  

    nyenyak karena menonoton t dahulu sebelum

    tidur.?& * Oajah klien tampak segar.

    * ata klien tidak merah.

    * idak mengantuk.

    * idak ada kantuung mata.

    F& * asalah teratasi.

    7& * 7ertahankan dan atau tingkatkan kondisi klien

    5 #& * eluarga mengatakan klien sering melatih

    tangan kirinya.

    ?& * angan kiri klien dapat diangkat lebih tnggi

    dari sebelumnya.

    * lien mau makan sendiri.

    * ekuatan otot

    F& * asalah belum teratasi.

    7& * aji ulang derajat imobilisasi klien.

    * 'antu latihan rentang gerak.

    * Fnjurkan klien untuk melatih tangan kiri

    * Fnjurkan klien untuk tetap ikut serta dalam

     pemenuhan FD3 sesuai toleransi.