6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

55
PENGEMBANGAN PROGRAM TEKNOPRENER DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dr. Ir. Iwan Sudrajat, MSEE Kepala Balai Inkubator Teknologi BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Workshop & Capacity Building ”Penguatan Sistem Inovasi di Provinsi Kaltim” Balikpapan, 18-20 Maret 2013

Transcript of 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Page 1: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PENGEMBANGAN PROGRAM TEKNOPRENERDI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Dr. Ir. Iwan Sudrajat, MSEEKepala Balai Inkubator Teknologi

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Workshop & Capacity Building ”Penguatan Sistem Inovasi di Provinsi Kaltim”Balikpapan, 18-20 Maret 2013

Page 2: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

OUTLINE

PENDAHULUAN : PENTINGNYA TEKNOPRENER1

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 3

CATATAN PENUTUP4

2 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Page 3: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

OUTLINE

PENDAHULUAN : PENTINGNYA TEKNOPRENER1

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 3

CATATAN PENUTUP4

2 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Page 4: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

DUA ‘ISU’ PENTING

1. DAERAH2. KELOMPOK USIA MUDA dalam Masyarakat Indonesia

Tantangan bersama :Menjadikan “Daerah” dan “Kelompok Usia

Muda” di Indonesia sebagai Kekuatan & Pemercepat

Pembangunan dan Kejayaan Indonesia.

Page 5: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

China1,3 T

India1,2 T

AS310 Jt

Indonesia242 Jt

Brazil

Dari sekitar 240 juta penduduk di Indonesia, lebih dari 60% penduduknya di bawah 39 tahun, merupakan potensi SDM

yang dinamis.

Usia 100+

Usia 0

2010 2030 (Est)

2050 (Est)

FAKTOR DEMOGRAFIK

Page 6: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Demographic Bonus

SUMBERDAYA MANUSIA(Sumber: Menko Perekonomian)

100 Year of Independence

Angka kebergantungan akan terus berkurang dari 2010-2040: merupakan bonus demografi untuk pembangunan ekonomi, asal pengembangan SDM bermutu, bila tidak justru menjadi bencana

demografi

Page 7: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

2006 (Feb) 2006

(Agst) 2007 (Feb) 2007

(Agst) 2008 (Feb) 2008

(Agst) 2009 (Feb)

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

297,185

278,074 330,316

397,191 519,867

362,683 486,399

375,601 395,554 409,890

566,588 626,202

598,318 626,621

Diploma I/II/IIISarjana

Tingkat pengangguran* yang selalu tinggi

mengindikasikan over-supply pencari kerja terdidik

KECENDERUNGAN PENGANGGURAN TERDIDIK

* Paparan Wamendikbud di UNS, 14 April 2012

Page 8: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

makin tinggi kecenderungan untuk bekerja pada pekerjaan yang diciptakan orang

Makin tinggi jenjang pendidikan

21,5 29,8 2,010,8 14,3 20,3

21,4 25,0 2,3 16,2 15,6 19,9

22,2 17,5 3,2 28,1 15,1 18,9

19,5 14,1 4,4 47,2 10,2 10,4

10,7 8,03,9 74,0 8,33,0

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Tdk/ Blm Tamat SD

SD/ MI

SMP

SM

PT

Status Pekerjaan Utama Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Jenjang

Pendidikan Terakhir, 2008 (persen)

Berusaha sendiri

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ brh tdk dibayar

Berusaha dibantu buruh tetap/ brh dibayar

Buruh/ karyawan/ pegawai

Pekerja bebas

Pekerja tak dibayar

* Paparan Wamendikbud di UNS, 14 April 2012

JENJANG PENDIDIKAN vs KECENDERUNGAN KARIR

Page 9: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

ILUSTRASI KETERKAITAN PROGRAMDALAM KONTEKS “PERCONTOHAN DI DAERAH”

Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah

Pengembangan Jaringan Inovasi

Pengembangan Teknoprener

Page 10: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Sistem Pendidikan dan Litbang

Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Pendidikan Tinggi dan Litbang

Litbang Pemerintah

Sistem Industri

Perusahaan Besar

UKM “Matang/ Mapan”

PPBT

IntermediariesLembaga Litbangyasa

Brokers

Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan

Pemerintah Kabupaten/Kota

PerbankanModal Ventura

Supra- dan Infrastruktur KhususHKI dan

InformasiDukungan Inovasi dan

BisnisStandar dan

Norma

Sistem Politik

Pemerintah

Penadbiran (Governance)

Kebijakan RPT

REFORMASI KEBIJAKAN DAN TATAKELOLA INOVASI DAERAH

POTENSI UNGGULAN DAERAH

PembeliIndustri Inti

Industri Terkait

IndustriPendukung

Industri Pemasok

Lembagapendukung

Klaster Industri

KAPASITAS INOVATIF DAERAH

Pemerintah Bisnis

Litbangyasa & PT

RPJPN RPJMN

RPJPD RPJMD

DRD, Komite Inovasi Daerah, Pokja

JARINGAN INOVASI DAERAH

Unggulan daerah yang memiiliki daya ungkit paling besar bagi pereknomian daerah

Kerangka Kebijakan Inovasi/KKI (Heksagon)

Daya Saing Daerah & Kohesi Sosial

Daya Saing Industri

Daya Saing Bisnis

Teknoprener

Inovasi, Difusi & Pembelajaran

ILUSTRASI ARAH IMPLEMENTASI PERCONTOHAN DI DAERAH

Pusat Inovasi

Page 11: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

MEMBANGUN (KEUNGGULAN) DAYA SAING DAERAH

Faktor Lokalitas & Konteks GlobalDAERAH ~ SISTEM INOVASI ~ Makro

• Himpunan SDM & Entitas Organisasi• Hubungan - Jaringan - Interaksi

• Kolaborasi - Sinergi

SISTEM INOVASI - KLASTER INDUSTRI ~ Meso

• SDM• Kompetensi• Spesialisasi

Organisasi/Perus. ~ Mikro

Produk

Page 12: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Sistem Pendidikan dan Litbangyasa

Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Pendidikan Tinggi dan Litbangyasa

Litbangyasa Pemerintah

Sistem Industri

Perusahaan Besar

UKM “Matang/ Mapan”

PPBT

IntermediariesLembaga Litbangyasa

Brokers

Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota

PerbankanModal Ventura

Supra- dan Infrastruktur KhususHKI dan

InformasiDukungan Inovasi dan BisnisStandar danNorma

Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.

Budaya• Sikap dan nilai• Keterbukaan terhadap pembelajaran

dan perubahan• Kecenderungan terhadap Inovasi dan

kewirausahaan• Mobilitas dan interaksi

Kebijakan Ekonomi• Kebijakan ekonomi makro• Kebijakan moneter• Kebijakan fiskal• Kebijakan pajak• Kebijakan perdagangan• Kebijakan persaingan Kebijakan Industri / Sektoral

Kebijakan Keuangan

Sistem Politik

Pemerintahan

Penadbiran (Governance)

Kebijakan RPT

Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum / Dasar

Kebijakan Pendidikan

SDA dan Lingkungan

ELEMEN PENTING SISTEM INOVASI

Page 13: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PERLUNYA KELEMBAGAAN UNTUK PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Perusahaan pemula berbasis teknologimerupakan penggerak utamadalam sistem industri

UKM yang matang merupakanentitas penting

dalam Sistem Inovasi

Perlu ditumbuhkembangkan LEMBAGAyang memiliki peran untuk mengembangkan

dan mematangkan UMKM yang inovatif

PENGEMBANGANTEKNOPRENER

Page 14: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

INISIATIF (PRAKARSA) STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI

1. Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional.

2. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk mengembangkan potensi terbaik & meningkatkan daya saing industrial.

3. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana untuk membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan pembelajaran.

4. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi.

5. Penguatan Pilai-pilar Tematik SI : sebagai wahana memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual.

Page 15: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

OUTLINE

PENDAHULUAN : PENTINGNYA TEKNOPRENER1

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 3

CATATAN PENUTUP4

2 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Page 16: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PENGEMBANGAN TEKNOPRENER DI DAERAH

Visi & Misi Pembangunan Daerah

Kerangka Kebijakan Inovasi

Tema InisiatifStrategis SID Klaster

IndustriJaringanInovasi

Teknoprener

Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Pilar-pilarTematik

Page 17: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PengembanganBisnis Baru

PerbaikanBisnis yang Ada

(Existing)

InvestasiDari Luar

Faktor keunggulanlokalitas

Keterkaitan

Investasi (& perdagangan)

Ke Luar

RantaiNilai Inovasi

& Difusi

Pengetahuan &Kompetensi

Penyediaan pengetahuan/ teknologi

Pembelajaran, termasuk Litbangyasa

Daya Saing yang Lebih Tinggi Investasi untuk Inovasi

ROI yang Lebih Tinggi

RantaiNilai

Produksi

Interaksi & Keterkaitan

Siklus yang Makin Menguat(Dari vicious cycle menjadi

virtuous cycle)

PUSAT INOVASI

IN

KU

BA

TO

R

PJPB (BDSP)

• PJPB (BDSP) : Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis (Business Development Service Provider)

• Inkubator : Inkubator bisnis berbasis teknologi

INOVASI & MODERNISASI SUMBER PERKEMBANGAN EKONOMI

Page 18: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Pusat Inovasi

BDSP(Penyedia Jasa Pengembangan

Bisnis)

INKUBATORTeknoprener

Baru

UMKMInovatif

PengembanganBisnis Baru

PerbaikanBisnis yang Ada

(Existing)

PUSAT INOVASI (PI) adalah suatu organisasi atau unit organisasi yang berfungsi sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan yang memberikan jasa layanan terpadu untuk menumbuhkembangkan Teknoprener Pemula dan UMKM inovatif.

Page 19: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

PUSAT INOVASI

Center of Excellence (Competence)

Pusat Inovasi memiliki suatu fungsi “antarmuka” yang bisa dibentuk dari:• Peningkatan lembaga yang telah ada (mis. Litbangyasa, perguruan tinggi, dll.);

dan/atau• Pembentukan organisasi yang baru.

Pemda setempat

BPPT & Mitra

Lembaga Pembiayaan

Lembaga Litbangyasa

Lembaga Terkait

Entitas Lain

UMKM

Kerangka

SI / KI

Stakeholders KunciSI : Sistem Inovasi

KI : Klaster Industri

HUBUNGAN ANTARA BPPT DENGAN PUSAT INOVASI

Page 20: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI – INKUBATOR BISNIS BERBASIS TEKNOLOGI

Page 21: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI - INKUBATOR

InkubasiStudentEntrepreneurResearcher

Innovative Entrepreneur

Pelatihan Bisnis Teknologi

Uji ProduksiPendampingan (Mentoring)Uji KonsumenUji Jual

Aksesibilitas(pasar, teknologi, modal)

Page 22: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PERAN INKUBATOR: INVENSI INOVASI

Valley of Death

Teknologi (invensi) Bisnis (inovasi)

INKUBATOR Rp

Page 23: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

RpLaporan

(R&D based)Keuntungan Usaha

(business based)

Ide / Gagasan

Penjabaran Ide/Konsep

Kelayakan (Kajian)

Pilot Produk

Pengembangan Produk

Uji Pasar

Uji Jual

Proses Invensi

Rencana Bisnis

Menentukan Produk

Proses Inovasi

Paten

Opportunity

Page 24: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Entrepreneur - Technopreneur

EntrepreneurTechnology√

Wirausaha

TechnopreneurWirausaha berbasis teknologi

Page 25: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Tempe Indonesia

Page 26: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Belgia Italia Spanyol PerancisPortugis

Jepang Amerika Serikat

Page 27: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PROSES PENGEMBANGAN PI INKUBATOR DAERAH (1)

Organisasi

Infrastruktur (hardware)

Infrastruktur (software, SDM) Seleksi Tenant

Inventarisasi Data

Kerjasama Tata Usaha (SOP)

Perencanaan Persiapan (Kelembagaan)

Operasional (Proses)

Dae

rah

Kerj

asam

a

Inku

bato

r Dae

rah

Infrastruktur(hardware & software)

Page 28: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PROSES PENGEMBANGAN PI INKUBATOR DAERAH (2)

Page 29: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

INKUBASI BISNIS BERBASIS TEKNOLOGI

Pengembangan KelembagaanInfrastruktur / Pendukung

Infrastruktur(perangkat keras & lunak)

Pra Inkubasi

Tahap 1

Inkubasi

Tahap 2

Paska Inkubasi

Tahap 3

ProsesKemitraan

Alih Teknologi & Bisnis

Aksesibilitas Produksi Masal

Calo

n Te

nant

(Pen

gusa

ha /

Mah

asis

wa,

dll)

Tekn

opre

ner

(Pen

gusa

ha In

ovati

f)

Page 30: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013
Page 31: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI – PENYEDIA JASA PENGEMBANGAN BISNIS (PJPB/BDSP)

Page 32: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI – BDSP (PJPB)

Pengembangan BisnisUMKM UMKM Inovatif

Intermediasi/Jejaring Bisnis

Fasilitasi Akses Pembiayaan

Layanan Berbasis Teknologi

Pengembangan SDM

Page 33: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PELAYANAN “MINIMUM” SEBAGAI PI BDSP

1. Jasa Layanan Berbasis Teknologi. (mis. : desain, prototyping, pengujian, dsb.)

2. Pengembangan SDM UMKM.3. Intermediasi/Jejaring Bisnis UMKM.4. Fasilitasi Akses Pembiayaan.

PI BDSP wajib memberikan layanan terpadu di bidang :

Catatan :1 & 2 : pelayanan teknis dari “kompetensi inti” PI BDSP3 & 4 : peran intermediasi/fasilitator PI BDSP

Page 34: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

JASA LAYANAN BERBASIS TEKNOLOGI

• Yang dimaksud dengan layanan bisnis adalah bentuk layanan berbasis kompetensi dari sumberdaya internal lembaga Pusat Inovasi (PI). Layanan ini BUKAN merupakan hasil intermediasi dengan lembaga/ pihak lain.

• “Berbasis teknologi” menunjukkan adanya dorongan untuk memanfaatkan suatu pengetahuan baru yang didasarkan atas proses penelitian dan pengembangan teknologi.

Page 35: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI TEKNOPRENER

Page 36: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

OUTLINE

PENDAHULUAN : PENTINGNYA TEKNOPRENER1

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 3

CATATAN PENUTUP4

2 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Page 37: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Tujuan Pokok : Mendorong perkembangan teknoprener dan kelembagaan pendukung dengan meningkatkan kemampuan dan kinerja kreativitas-keinovasian, difusi dan pembelajaran serta mengembangkan budaya kreatif-inovatif di Indonesia secara bersistem sebagai bagian integral pembangunan.

Page 38: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Sasaran Pokok : 1. Berkembangnya iklim/lingkungan yang kondusif bagi

perkembangan teknoprener.2. Berkembangnya “Pusat-pusat Inovasi” (berbentuk : Inkubator

Bisnis Berbasis Teknologi dan/atau Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis Inovatif).

3. Berkembangnya Perusahaan Pemula Inovatif (berbasis Teknologi).

4. Berkembangnya UMKM yang inovatif.5. Berkembangnya budaya kreatif-inovatif (di kalangan pelaku

pembangunan).

Page 39: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI : INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI

1. Pengembangan Inkubator Bisnis :– Fasilitas & layanan– Pengorganisasian & Tim Pengelolaan– Status & instrumen legal pendukung– Jaringan

2. Outreach program : Peserta Pra Inkubasi ~ Technopreneurship Camp

3. Jumlah Tenant (In-Wall & Out-Wall)4. Jumlah Perusahaan Baru yang terbentuk (+ kesempatan

kerja baru)5. Jumlah inovasi yang dihasilkan/diterapkan.

Page 40: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PUSAT INOVASI : PENYEDIA JASA PENGEMBANGAN BISNIS

1. Pengembangan PJPB (BDSP):– Fasilitas & layanan– Pengorganisasian & Tim Pengelolaan– Status & instrumen legal pendukung– Jaringan

2. Outreach program : Peserta sosialisasi ~ Awareness campaign untuk UMKM

3. Jumlah UMKM yang dilayani4. Jumlah UMKM yang berhasil berkembang5. Jumlah inovasi yang dihasilkan/diterapkan.

Page 41: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis.

2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM.

3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi.

4. Mendorong budaya inovasi.5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat

keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah.

6. Penyelarasan dengan perkembangan global.

45

16 2

3

Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon

AGENDA POKOK PENGUATAN SISTEM INOVASI DI INDONESIA

Page 42: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

PENGEMBANGAN TEKNOPRENER DI PROVINSI KALTIM

Elemen Kebijakan Inovasi

OUTPUT OUTCOME ROADMAP5 TAHUN

1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis

1.1 Rekomendasi pengembangan kelembagaan Pusat Inovasi (PI) di Pemda

1.2 Rancangan pembentukan Tim Pengelola PI Pemda

1.3 Rumusan rancangan fungsi dan fasilitas PI di Pemda

1.1 Landasan legal (Perwal) untuk kelembagaan PI (inkubator bisnis) di Pemda

1.2 Terbentuknya lembaga dan tersedianya fasilitas PI (inkubator bisnis) di Pemda (1)

1.4 Rumusan revitalisasi Klinik Konsultasi Bisnis & HKI Daerah atau unit yang sejenis

1.4 Adopsi revitalisasi KKB & HKI sebagai PI (Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis/PJPB (BDSP) (1)

1.5 Rekomendasi kemudahan perijinan daerah bagi pengembangan teknoprener baru

1.5 Adopsi dukungan kemudahan perijinan daerah untuk pengembangan teknoprener baru

1.6 Rekomendasi skema insentif pengembangan teknoprener baru

1.6 Adopsi skema insentif dukungan pembiayaan untuk teknoprener baru

1.7 Rekomendasi skema insentif pengembangan inovasi UKM

1.7 Adopsi skema dukungan pembiayaan untuk pengembangan inovasi UKM

Page 43: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME ROADMAP5 TAHUN

2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM

2.1 Tersusunnya rumusan sistem manajemen (SOP Pengelolaan) PI inkubator bisnis di Pemda

2.2 Tersusunnya rumusan sistem manajemen (SOP Pengelolaan) PI PJPB di Pemda

2.3 Pengelola PI terlatih

2.1 Berfungsinya PI di Pemda (2)

3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi

3.1 Terhimpun hasil proses seleksi calon teknoprener (tenant)

3.2 Berjalannya proses inkubasi kepada calon teknoprener (tenant) daerah

3.1 Calon teknoprener (tenant) terseleksi (10 peserta)

3.2 Tumbuhnya usaha baru (teknoprener baru) daerah (5)

3.3 Sosialisasi pengembangan teknoprener dan talent scouting (technopreneurship camp) di kalangan pemuda dan perguruan tinggi (PT)

3.4 Dukungan kemitraan iptek/bisnis untuk PI

3.3 Perluasan pemahaman pengembangan teknoprener di kalangan pemuda dan PT

3.4 Prakarsa pembentukan PI di PT (2)

PENGEMBANGAN TEKNOPRENER DI PROVINSI KALTIM

Page 44: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Elemen Kebijakan Inovasi

OUTPUT OUTCOME ROADMAP 5 TAHUN

4. Mendorong budaya inovasi

4.1 Rumusan Mata Kuliah Kewirausahaan (Technoprenership) di PT

4.2 Rekomendasi kurikulum kewirausahaan (Technoprenership) di PT

4.1 Adopsi oleh mitra atas rekomendasi dan rancangan kurikulum kewirausahaan (Technoprenership) di PT

5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah

5.1 Kajian potensi/prospek bisnis yang sesuai dengan prioritas klaster industri (ekonomi) daerah

5.1 Hasil kajian menjadi rujukan Pemda dan stakeholder dalam pengembangan usaha baru di daerah

6. Penyelarasan dengan perkembangan global

6.1 HKI dan SNI tersosialisasi di kalangan pengelola PI dan calon teknoprener (tenant) dan UKM tertentu

6.1 Meningkatnya pemahaman pengelola PI dan calon teknoprener (tenant) dan UKM tertentu dalam bidang HKI dan SNI

PENGEMBANGAN TEKNOPRENER DI PROVINSI KALTIM

Page 45: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

ROADMAP PENGEMBANGAN TEKNOPRENERILUSTRASI

• Penyiapan landasan legal untuk kelembagaan PI

• Pembentukan Kelembagaan Pusat Inovasi (Inkubator Daerah).

• Sosialisasi Budaya Kewirausahaan (berbasis teknologi)

TAHUN2013

• .

TAHUN2015

• .

TAHUN2016

• Perbaikan Iklim/Lingkungan Bisnis

• Berfungsinya Lembaga Pusat Inovasi Inkubator

• Tumbuhnya Teknoprener Baru

• Sosialisasi Budaya Kewirausahaan (berbasis teknologi)

TAHUN2014

INISIASI PENINGKATAN PERLUASAN PEMANTAPAN

Page 46: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Roadmap dan Rencana Tindak

2013 2014 2015 2016

SASARAN STRATEGIS

OUTCOME

OUTPUT

KEGIATAN

INPUT

Page 47: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

OUTLINE

PENDAHULUAN : PENTINGNYA TEKNOPRENER1

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 3

CATATAN PENUTUP4

2 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

Page 48: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

CATATAN

1. Fokus utama dari Pengembangan Teknoprener adalah terbentuknya kelembagaan intermediasi pusat inovasi (baik itu dalam bentuk inkubator teknobisnis maupun BDSP/PJPB) sehingga mampu mendorong lahirnya Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan UMKM yang lebih inovatif.

2. Perguruan Tinggi perlu didorong untuk memiliki inkubator teknobisnis sehingga dapat memfasilitasi lulusannya yang mampu menciptakan lapangan kerja. Untuk itu budaya inovasi perlu ditumbuhkan di perguruan tinggi melalui penerapan kurikulum teknoprener.

3. Iklim/lingkungan yang kondusif bagi perkembangan teknoprener harus terus dikembangkan, misalnya dalam hal perijinan, skema-skema insentif, apresiasi inovasi dlsb.

Page 49: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

Salam Inovasi Indonesia

Terima Kasih

Kepala Balai Inkubator TeknologiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Gedung 410 Kawasan PuspiptekTangerang Selatan, Banten, 15313Telp. (021)-756-0101 / 316- 9473Fax. (021)-756-5540 / 316-9472E-mail: [email protected]

Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara

Page 50: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis.2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan

mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM. 3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi

inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi.

4. Mendorong budaya inovasi.5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan

sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah.6. Penyelarasan dengan perkembangan global.

4

5

1

6 2

3

Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon

AGENDA POKOK PENGUATAN SISTEM INOVASI DI INDONESIA

• Rakornas Ristek 2008• Renstra Ristek 2010 - 2014Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional

Page 51: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

INISIATIF (PRAKARSA) STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI

1. Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional.

2. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk mengembangkan potensi terbaik & meningkatkan daya saing industrial.

3. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana untuk membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan pembelajaran.

4. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi.

5. Penguatan Pilai-pilar Tematik SI : sebagai wahana memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual.

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional

Page 52: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI

Visi & Misi Pembangunan

(termasuk Pembangunan Daerah)

Flagship Programs

Kerangka Kebijakan Inovasi

Tema InisiatifStrategis SID Klaster

IndustriJaringanInovasi

Teknoprener

Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Pilar-pilarTematik

Page 53: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

ILUSTRASI ROADMAP IMPLEMENTASI SETIAP INISIATIF STRATEGISDI DAERAH PERCONTOHAN (MIS. PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI)

Kerangka Kebijakan Inovasi

Tema InisiatifStrategis

Tahun 1

Kegiatan

Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Visi & Misi Pembangunan Daerah

Sasaran Kegiatan Kegiatan KegiatanSasaran Sasaran Sasaran

Tahun 2 Tahun 3 Dst. . .

Page 54: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

CONTOH MATRIKS PROGRAM/KEGIATAN KOLABORATIF TAHUN TERTENTU

Kerangka Kebijakan Inovasi

Tema InisiatifStrategis

Daerah

Kegiatan

Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Visi & Misi Pembangunan Daerah

Sasaran Kegiatan Kegiatan KegiatanSasaran Sasaran Sasaran

BPPT K/L 1 Mitra Lain

Page 55: 6 Teknoprener CB ToT Kaltim 18-20 Maret 2013

• 10• 20• 30

INISIATIF 5 TAHUN 2012

• 10• 20• 30

INISIATIF 4 TAHUN 2012

• 10• 20• 30

INISIATIF 3 TAHUN 2012

• 10• 20• 30

INISIATIF 2 TAHUN 2012

CONTOH ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASIDI DAERAH 2012 - 2015

• 10• 20• 30• 40• 50• 60

INISIATIF 1 TAHUN 2012

• 1B• 2B• 3B• 4B• 5B• 6B.

TAHUN2014

• 1C• 2C• 3C• 4C• 5C• 6C.

TAHUN2015

MEMBANGUN DAN MEREVITALISASI PILAR-PILAR SISTEM INOVASIMELALUI PRAKARSA-PRAKARSA STRATEGIS.

• 1A• 2A• 3A• 4A• 5A• 6A

TAHUN2013

INISIASI PENINGKATAN PERLUASAN PEMANTAPAN