6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

9
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020 JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 86 JUPERMIK Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan http://stikara.ac.id/jupermik/index.php/JK REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI PUSKESMAS NANGA LEBANG Winalda Chandra 1 , Joni Herman 1 1 Prodi Perekam dan Informasi Kesehatan, STIKes Kapuas Raya Sintang, Indonesia Info Artikel Abstrak Sejarah artikel : Diterima : 07 Agustus 2020 Disetujui: 22 Agustus 2020 Dipublikasi: 30 September 2020 Kata Kuci: Redesain Map, SPO Penggunaan dari map rekam medis adalah untuk melindungi formulir rekam medis dari kerusakan, dan sebagai tempat untuk menyimpan formulir pelayanan pasien dari pasien mendaftar pertama kali hingga menjadi pasien inaktif. Dalam penggunaan map rekam medis diperlukan suatu aturan, aturan tersebut berupa SPO (Standar Prosedur Operasional). Berdasarkan studi pendahuluan, ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi berkaitan dengan desain map dan panduan dalam pengisiannya diantarannya masih terdapat kekurangan item dari aspek isi, fisik maupun anatomi, map yang dipilih oleh Puskesmas Nanga Lebang adalah desain map alternatif 2 yang terbuat dari kertas konstruk dengan latar belakang berwarna kuning. Ukuran satu muka map yaitu 23x34 cm, yang sesuai dengan kondisi rak penyimpanan dengan berbentuk portrait. Divider/tab tidak diberikan alternatif pilihan hanya saja menyesuaikan dengan warna map yang terpilih.. Metode perancangan menggunakan Corel Draw X5. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk meredesain map rekam medis dan SPO Pengisiannya diPuskesmas Nanga Lebang. Hasil perancangan ini adalah tiga gambar alternatif untuk desain map rekam medis dan SPO Pengisian Map Rekam Medis diPuskesmas Nanga Lebang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perancangan ini menghasilkan map rekam medis dan SPO pengisiannya sesuai dengan kebutuhan diPuskesmas Nanga Lebang. Sebaiknya hasil rancangan map dan SPO pengisiannya diaplikasikan diPuskesmas Nanga Lebang. REDESIGN MEDICAL RECORD MAP AND FILLING SOP IN THE NANGA LEBANG COMMUNITY HEALTH CENTER Keywords: Map Redesign, SOP Abstract The use of medical record folders is to protect medical record forms from damage, and as a place to store patient service forms from patients registering for the first time until they become inactive patients.In the use of medical records folder required a rule, the rule is in the form of SOP (Standard Operating Procedure). Based on the preliminary study, it was found several problems that occurred related to the design of the map and the guidance in filling it among which there were still lack of items in terms of content, physical and anatomical, the map chosen by the Nanga Lebang Health Center was an alternative map design 2 made from construct paper with a background yellow.The size of one face map is 23x34 cm, which corresponds to the condition of the portrait rack. Divider / tab is not given an alternative choice, it just adjusts to the selected folder color. The design method uses Corel Draw X5. The purpose of this design is to redesign the medical record folder and the filling SOP at the Nanga Lebang Public Health Center. The results of this design are three alternative images for the design of the medical record folder and the SOP for Medical Record Map Filling in Nanga Lebang Health Center. From this study it can be concluded that this design produced a medical record and SOP filling map according to the needs of the Nanga Lebang Health Center. It is recommended that the results of the draft map and the SOP filling be applied to the Nanga Lebang Community Health Center. Alamat Korespodensi: Joni herman STIKes Kapuas Raya Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia Email : [email protected] © 2020 STIKes Kapuas Raya Sintang

Transcript of 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

Page 1: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 86

JUPERMIKJurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatanhttp://stikara.ac.id/jupermik/index.php/JK

REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DIPUSKESMAS NANGA LEBANG

Winalda Chandra1, Joni Herman1

1Prodi Perekam dan Informasi Kesehatan, STIKes Kapuas Raya Sintang, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah artikel :Diterima :07 Agustus 2020Disetujui:22 Agustus 2020Dipublikasi:30 September 2020

Kata Kuci: RedesainMap, SPO

Penggunaan dari map rekam medis adalah untuk melindungi formulir rekam medis darikerusakan, dan sebagai tempat untuk menyimpan formulir pelayanan pasien dari pasienmendaftar pertama kali hingga menjadi pasien inaktif. Dalam penggunaan map rekammedis diperlukan suatu aturan, aturan tersebut berupa SPO (Standar ProsedurOperasional). Berdasarkan studi pendahuluan, ditemukan beberapa permasalahan yangterjadi berkaitan dengan desain map dan panduan dalam pengisiannya diantarannyamasih terdapat kekurangan item dari aspek isi, fisik maupun anatomi, map yang dipiliholeh Puskesmas Nanga Lebang adalah desain map alternatif 2 yang terbuat dari kertaskonstruk dengan latar belakang berwarna kuning. Ukuran satu muka map yaitu 23x34cm, yang sesuai dengan kondisi rak penyimpanan dengan berbentuk portrait.Divider/tab tidak diberikan alternatif pilihan hanya saja menyesuaikan dengan warnamap yang terpilih.. Metode perancangan menggunakan Corel Draw X5. Tujuan dariperancangan ini adalah untuk meredesain map rekam medis dan SPO PengisiannyadiPuskesmas Nanga Lebang. Hasil perancangan ini adalah tiga gambar alternatif untukdesain map rekam medis dan SPO Pengisian Map Rekam Medis diPuskesmas NangaLebang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perancangan ini menghasilkanmap rekam medis dan SPO pengisiannya sesuai dengan kebutuhan diPuskesmas NangaLebang. Sebaiknya hasil rancangan map dan SPO pengisiannya diaplikasikandiPuskesmas Nanga Lebang.

REDESIGN MEDICAL RECORD MAP AND FILLING SOP IN THE NANGA LEBANGCOMMUNITY HEALTH CENTER

Keywords: Map

Redesign, SOP

Abstract

The use of medical record folders is to protect medical record forms from damage, andas a place to store patient service forms from patients registering for the first time untilthey become inactive patients.In the use of medical records folder required a rule, therule is in the form of SOP (Standard Operating Procedure). Based on the preliminarystudy, it was found several problems that occurred related to the design of the map andthe guidance in filling it among which there were still lack of items in terms of content,physical and anatomical, the map chosen by the Nanga Lebang Health Center was analternative map design 2 made from construct paper with a background yellow.Thesize of one face map is 23x34 cm, which corresponds to the condition of the portraitrack. Divider / tab is not given an alternative choice, it just adjusts to the selectedfolder color. The design method uses Corel Draw X5. The purpose of this design is toredesign the medical record folder and the filling SOP at the Nanga Lebang PublicHealth Center. The results of this design are three alternative images for the design ofthe medical record folder and the SOP for Medical Record Map Filling in NangaLebang Health Center. From this study it can be concluded that this design produced amedical record and SOP filling map according to the needs of the Nanga LebangHealth Center. It is recommended that the results of the draft map and the SOP fillingbe applied to the Nanga Lebang Community Health Center.

Alamat Korespodensi:Joni herman

STIKes Kapuas Raya Sintang, Kalimantan Barat, IndonesiaEmail : [email protected]

© 2020 STIKes Kapuas Raya Sintang

Page 2: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 87

PENDAHULUAN

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia no. 75 tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),

Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang

bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan

yang mempunyai misi sebagai pusat

pengembangan pelayanan kesehatan, yang

melaksanakan pembinaan dan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk

masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang

telah ditentukan secara mandiri dalam

menentukan kegiatan pelayanan namun tidak

mencakup aspek pembiayaan.

Menurut Permenkes No.

269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis

adalah berkas yang berisikan catatan dan

dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien.

Map rekam medis pasien adalah bagian

sampul atau pembungkus yang digunakan

sebagai pelindung map tersebut agar

melindungi formulir-formulir medis atau

formulir riwayat pasien dari pasien berobat

hingga pasien dinyatakan sembuh oleh petugas

medis yang ada di dalamnya agar formulir

tersebut tidak tercecer, tidak rusak, robek,

terlipat dan sebagainya. Semua riwayat pasien

hendaknya dijadikan satu dalam datu kesatuan

yang utuh pada map (folder)agar semua lembar

rekam medis seorang pasien menjadi satu

riwayat yang utuh dan hal tersebut dapat

mempermudah penyimpanan, pencarian juga

pemindahan pada berkas rekam medis di rak

penyimpanan.

Dapat disimpulkan bahwa rekam medis

merupakan media komunikasi yang penting.

Sebagai media komunikasi, perlu adanya alat

pengendali agar penyampaian komunikasi

tersebut dapat berjalan sesuai dengan aturan

yang ada. Aturan atau panduan tersebut

berupa SPO (Standart Operating

Procedure).Menurut Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang Izin

Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

BAB I pasal 1 ayat 11 Standar Prosedur

Operasional adalah suatu perangkat

instruksi/langkah-langkah yang dilakukan

untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin

tertentu yang memberikan langkah yang benar

dan terbaik berdasarkan consensus bersama

untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan

fungsi pelayanan yang dibuat oleh fasilitas

pelayanan kesehatan berdasarkan standar

profesi.

Menurut Tjipto Atmoko (2011),

Standar Prosedur Operasional merupakan

suatu pedoman atau acuan untuk melakukan

tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat

perkinerja lembaga pemerintah berdasarkan

indikator-indikator teknis, administratif dan

prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan

sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Tujuan adanya SPO agar proses kerja rutin

terlaksakan dengan efisisen, efektif, konsisten,

seragam, dan aman dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang

telah dilakukan di Puskesmas Nanga Lebang

pada tanggal 07 Oktober 2019, penggunaan

map rekam medis di Puskesmas Nanga Lebang

Page 3: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 88

perlu dilakukan perbaikan/desain ulang

(redesain)pada map rekam medis dan

berhubungan dengan SPO belum terdapat SPO

yang mengatur tentang pengisian map rekam

medis. Alasannya masih terdapat kekurangan

item dari aspek isi, fisik maupun anatomi pada

map rekam medis yang digunakan dan juga

belum terdapat peringatan Rahasia atau

Confidential , belum ada tahun kunjungan

terakhir pasien berobat, map yang digunakan

Puskesmas Nanga Lebang cenderung memiliki

bahan yang mudah rusak, dan kurangnya sistem

pengidentifikasian rekam medis yaitu dengan

kode warna serta tidak adanya pembatasan

bagian (divider/tab) yang berfungsi sebagai

pembeda antara formulir IGD, Rawat Jalan

(RJ), dan Rawat Inap (RI), dari hal tersebut

map rekam medis yang sudah ada di Puskesmas

Nanga Lebang belum sesuai dengan ketentuan

atau syarat dalam pembuatan map rekam

medis.

METODE

Metode penelitian ini dengan

menggunakan metode perancangan yaitu

dengan aplikasi Corel Draw X5 dan Microsoft

Office Word 2007. Subjek dalam penelitian ini

yaitu petugas pendaftaran, penanggung jawab

rekam medis dan kepala puskesmas nanga

lebang. Sedangkan objeknya yaitu desain map

rekam medis dengan menggunakan kode warna

dan SPO pengisian map rekam medis di

puskesmas nanga lebang.

Teknik pengumpulan datanya

menggunakan observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi. Sedangkan untuk alat

pengumpulan datanya yaitu dengan pedoman

wawancara, checklist observasi, checklis

dokumentasi dan alat perekam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil pengamatan terhadap map rekammedis di puskesmas nanga lebang sebagaiberikut :

Gambar 1. Map rekam medis di puskesmasnanga lebang

Aspek Fisik1. Bahan yang digunankan saat ini :

Kertas karton

2. Bentuk map yang dipakai : Potrait

3. Ukuran pada map : 23x34 cm

4. Warna pada map : Orange

Aspek Anatomi

1. Kepala ( Heading ) : Logo puskesmas, logo

kabupaten sintang, logo puskesmas

tempunak, alamat puskesmas, kode pos, dan

email puskesmas.

Page 4: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 89

2. Pendahuluan ( Intoduction ) : Rekam Medis

Perintah ( Instruction ) :

1. Tidak boleh dibawa keluar puskesmas

kecuali atas permintaan pengadilan

2. Kembalikan rekam medis ke petugas

pendaftaran maksimal 2x24 jam setelah

pasien pulang dari ruang perawatan

3. Kembalikan rekam medis secepatnya

keruang rekam medis setelah digunakan

4. Apabila rekam medis dipindahkan

ketempat lain, harap segera

diberitahukan kepada petugas rekam

medis yang ada diruangan rekam medis

5. Badan ( Body ) : Identitas pelayanan

kesehatan seperti alamat pemberi

layanan, nama pasien, nomor rekam

medis, tanggal lahir, dan alamat pasien.

6. Spasi ( Spacing ) : spasi pada kolom

nomor rekam medis.

7. Garis ( Rules ) : nomor rekam medis,

klom alergi dan tulisan perhatian. Huruf

Times New Roman, dan Calibri.

8. Penutup ( Close ) : Tidak ada

Aspek Isi

1. Kelengkapan item : Nomor rekam medis,

nama lengkap, tanggal lahir, alamat,

kolom alergi, dan tulisan perhatian.

2. Logo : kabupaten sintang

2. Rancangan desain map rekam medisdengan kode warna

Dalam proses pengembangan

rancangan map rekam medis, peneliti

menganalisa kebutuhan dengan

mewawancarai petugas pendaftaran,

penanggung jawab rekam medis dan kepala

puskesmas nanga lebang.

Dari hasil wawancara tersebut dapat

diketahui bahwa perancang akan mendesain

map rekam medis dengan menggunakan

kode warna dan sesuai dengan kebutuhan di

puskesmas nanga lebang perencang juga

akan membuat SPO pengisian map rekam

medis. Berikut adalah warna-warna yang

digunakan:

0 = ungu, 1 = kuning, 2 = hijau tua, 3 =

orange, 4 = biru muda, 5 = coklat, 6 =

kemerahan, 7 = hijau muda, 8 = merah, 9 =

biru tua.

Warna-warna tersebut yang akan

digunakan untuk kode warna adalah 2 angka

digit terakhir karena di puskesmas nanga

lebang menggunakan sistem penjajaran

secara langsung straight numerical filing.

Berikut adalah rancangan desain map rekam

medis dan SPO pengisian map rekam medis

Gambar 2. desain map rekam medis

Page 5: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 90

Gambar 3. pembatas bagian

Desain Map

1. Map rekam medis didesain dengan posisi

berdiri atau portrait karena menyesuaikan

dengan kebutuhan map rekam medis di

Puskesmas Nanga Lebang.

2. Bahan folder kertas konstruk sesuai dengan

pertimbangan kekuatan kertas.

3. Ukuran lebar 23 cm dan panjang 34 cm.

4. Penomoran angka akhir menggunakan

kode warna untuk 2 digit terakhir pada

nomor rekam medis hal tersebut untuk

memberikan warna tertentu pada sampul

untuk mencegah kesalahan

penyimpanan/misfile map rekam medis dan

mempercepat pencarian map rekam medis,

garis-garis warna dengan posisi yang

berbeda pada pinggiran map, menciptakan

bermacam-macam posisi warna yang

berbeda-beda untuk setiap seksi

penyimpanan rekam medis, jika ada

perbedaan dalam kombinasi warna dalam

satu seksi penyimpanan rekam medis

menunjukan bahwa adanya kesalahan dalam

penyimpanan map rekam medis. Contoh:

01-04-16 angka akhir diberi warna kuning

dan kemerahan.

5. Dalam map rekam medis perancang juga

menambahkan penjepit kertas/fastener agar

formulir rekam medis tersusun dengan rapi

dan tidak tercecer.

6. Nomor rekam medisnya di bagian ujung

lidah belakang map agar lebih mudah dalam

pengambilan maupun penyimpanan begitu

juga dengan proses pencarian map rekam

medis.

7. Pada berkas rekam medis pasien di

Puskesmas Nanga Lebang belum adanya

pembatas bagian divider/tab antara formulir

IGD, RJ, dan RI tidak hanya map perancang

juga mendesain pembatas bagian hanya saja

tidak memiliki alternatif desain hanya

mengikuti warna map yang terpilih oleh

Puskesmas Nanga Lebang karena yang

terpilih yaitu desain map alternatif 2 yang

berwarna kuning maka untuk pembatas

bagian menyesuaikan warna kuning juga.

Page 6: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p

Komponen-komponen yang ada pada desainmap rekam medis (folder)Komponen fisik1. Bahan

Bahan kertas yang digunakan adalah kertas

konstruk.

2. Bentuk

Bentuk folder ini yaitu berbentuk persegi

panjang dengan penyimpanan berdiri atau

horizontal.

3. Ukuran

Ukuran lebar 23 cm dan panjang 34 cm

sesuai dengan ukuran standar folder.

4. Warna

Desain map rekam medis ini menggunakan

kertas konstruk dengan berbahan dasar

warna kuning

Aspek anatomi

1. Kepala (Heading)

Heading pada desain map rekam medis

ini ditunjukkan pada identitas Puskesmas

yaitu logo, nama Puskesmas Nanga Lebang

dan item “Rahasia” atau “Confidential”.

2. Pendahuluan (Introduction)

Identitas desain map rekam medis

menggunakan nama pemilik berkas

Puskesmas Nanga Lebang serta alamat yaitu

Jl.Senibung, Desa Nanga Lebang,

Kecamatan Kelam PermaiEmail:

[email protected] kode pos 78656

3. Perintah (Instruction)

Perintah pada desain map rekam medis

ini yaitu perintah pada pengisian tahun

kunjungan terakhir yaitu dengan cara

menceklist, pengisian nama pasien, jenis

kelamin pasien, alamat pasien, alergi obat

dan nomor rekam medis.

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841

komponen yang ada pada desain

Bahan kertas yang digunakan adalah kertas

Bentuk folder ini yaitu berbentuk persegi

panjang dengan penyimpanan berdiri atau

Ukuran lebar 23 cm dan panjang 34 cm

sesuai dengan ukuran standar folder.

rekam medis ini menggunakan

kertas konstruk dengan berbahan dasar

Heading pada desain map rekam medis

ini ditunjukkan pada identitas Puskesmas

yaitu logo, nama Puskesmas Nanga Lebang

“Confidential”.

Identitas desain map rekam medis

menggunakan nama pemilik berkas

Puskesmas Nanga Lebang serta alamat yaitu

Jl.Senibung, Desa Nanga Lebang,

Kecamatan Kelam PermaiEmail:

[email protected] kode pos 78656

Perintah pada desain map rekam medis

ini yaitu perintah pada pengisian tahun

kunjungan terakhir yaitu dengan cara

menceklist, pengisian nama pasien, jenis

kelamin pasien, alamat pasien, alergi obat

4. Isi (Body)

Desain map rekam medis dibuat dengan

posisi berdiri atau horizontal dengan

mempertimbangkan:

Type style (jenis huruf)

Jenis huruf yang digunakan pada desain

map rekam medis yaitu

Arial. Nama institusi dicetak menggunakan

huruf tebal dengan jenis

berbeda.

Cara pencatatan

Cara pencatatan pada desain map rekam

medis dengan tulisan tangan dan

menggunakan spidol tinta hitam.

Aspek isi

1. Kelengkapan item

Item-item yang tercantum pada

rancangan map rekam medis di Puskesmas

Nanga Lebang yaitu identitas sarana

pelayanan kesehatan disertai dengan logo,

tulisan “Rahasia” atau “Confidential”,

pasien, alamat, alergi, nomor rekam medis,

tahun kunjungan terakh

untuk dokumen rekam medis itu sendiri.

PKMNANGALEBANG

Standar Prosedur OperasionalPengisian Map Rekam Medis

No.Dokumen

Tanggal

Terbit

Pengertian Map rekam medis adalah mapdigunakan untuk menyimpanformulir pelayanan kesehatan yangdiberikan kepada pasien

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

91

ap rekam medis dibuat dengan

posisi berdiri atau horizontal dengan

(jenis huruf)

Jenis huruf yang digunakan pada desain

map rekam medis yaitu Arial Black dan

. Nama institusi dicetak menggunakan

huruf tebal dengan jenis ukuran huruf yang

Cara pencatatan pada desain map rekam

medis dengan tulisan tangan dan

menggunakan spidol tinta hitam.

item yang tercantum pada

rancangan map rekam medis di Puskesmas

Nanga Lebang yaitu identitas sarana

pelayanan kesehatan disertai dengan logo,

“Confidential”, nama

pasien, alamat, alergi, nomor rekam medis,

tahun kunjungan terakhir dan perhatian

untuk dokumen rekam medis itu sendiri.

Standar Prosedur OperasionalPengisian Map Rekam Medis

No.Revisi

Halaman

Di TetapkanKepala Puskesmas,

Map rekam medis adalah map yangdigunakan untuk menyimpanformulir pelayanan kesehatan yangdiberikan kepada pasien

Page 7: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 92

Tujuan 1. Melindungi formulir pelayanankesehatan pasien

2. Membedakan formulir pasien satudengan yang lain

3. Memudahkan pencarian danpenyimpanan dokumen rekammedis pasien

Kebijakan

Kebijakan Puskesmas

Prosedur

1. Petugas menyiapkan map rekammedis dan kode warna

2. Petugas memberikan nomorrekam medis baru di kolom yangterletak

3. Petugas menceklis tahunkunjungan

4. Petugas menyiapkan kode warnadengan ketentuan sebagai berikut:0 = Ungu1 = Kuning2 = Hijau Tua3 = Orange4 = Biru Muda5 = Coklat6 = Kemerahan7 = Hijau Muda8 = Merah9 = Biru Tua

5. Kode warna diberikan padabagian nomor rekam medis dandisesuaikan dengan sistempenjajaran yang digunakan

6. Petugas memberikan kode warnasesuai 2 angka akhir nomor rekammedis jika menggunakan sistempenjajaran Terminal Digit Filing,2 angka tengah jika menggunakansistem penjajaran Middle DigitFiling, dan 2 angka awal jikamenggunakan sistem penjajaranStraight Numerical Filing

7. Kolom Alergi diisi oleh dokter,bidan ataupun perawat danpetugas kesehatan lain

8. Petugas menuliskan NIK dannomor BPJS (jika ada) padaberkas isian rekam medis

9. Petugas menulis identitas pasienseperti nama lengkap pasien,nama KK nama KK dan alamat,nomor telp yang dapat dihubungipada kolom yang tersedia padaberkas isian rekam medis

10. Petugas menulis tanggal

lahir/umur pasien pada kolomyang tersedia pada berkasisisan rekam medis

11. Petugas memberikan kolomjenis kelamin pasien padakolom yang tersedia di maprekam medis.

UnitKerja

Bagian Rekam Medis

Gambar 4. SPO Pengisian Map rekam medis

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh

dari observasi dan wawancara kepada petugas

rekam medis, petugas pendaftaran dan kepala

puskesmas, redesain map rekam medis di

Puskesmas Nanga Lebang dilakukan

berdasarkan aspek pertimbangan yang mana

sudah dibuat sesuai dengan teori yang ada dan

dianalisa berdasarkan kebutuhan pengguna di

Puskesmas Nanga Lebang. Prinsip dalam

merancang desain map harus memperhatikan

bahan kertas yang digunakan adalah kertas

yang dapat dipakai dengan baik atau kertas

yang kuat agar map tersebut tahan lama dalam

periode penyimpanan map rekam medis di

Puskesmas, pengguna map harus memahami

bahasa yang digunakan.

Desain map rekam medis yang

digunakan yaitu dengan menggunakan aplikasi

Corel Draw X5 adalah software atau aplikasi

desktop computer yang digunakan unuk

membuat atau melakukan edistor garis vektor.

Aplikasi corel draw focus pada editor gambar

sehingga banyak dipakai oleh pengguna di

bidang advertising, desain visual dan bidang

Page 8: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 93

lainnya yang memerlukan format visualisasi

aplikasi ini juga memiliki banyak kelebihan

seperti :

1. Hasil gambar vector yang kualitasnya lebih

baik

2. Banyak dukungan format import dan export

dan

3. Mudah digunakan juga terdapat banyak

tool.

Dokumen rekam medis yang lengkap

merupakan salah satu indikator dalam

peningkatan mutu pelayanan kesehatan dimana

menurut Huffman (1994) berkas rekam medis

pasien yang baik dan benar adalah rekam medis

pasien yang memiliki data continue

(berkesinambungan) atau data yang teratur

dimana di dalam map rekam medis tersebut

terdapat riwayat perjalanan penyakit pasien

sejak awal pasien terssebut berobat hingga

akhir perawatan diberikan/atau dikatakan

pasien sembuh dan diperbolehkan untuk

pulang, maupun sejak pasien mendaftar

pertama kali hingga pasien menjadi pasien

inaktif. Kesinambungan data rekam medis

merupakan satu hal yang mutlak dipenuhi

dalam menjaga nilai rekam medis yang baik

untuk mendukung kesehatan yang maksimal

juga mutu pelayanan kesehatan dan semua

formulir rekam medis pasien harus disimpan

dalam map rekam medis yang utuh, salah satu

fungsi map rekam medis adalah untuk

menyatukan semua lembar rekam medis juga

melindungi lembar-lembar rekam medis

didalamnya agar tidak rusak juga dilengkapi

dengan fastener agar formulir rekam medis

tidak tercecer. Maka rekam medis sudah sesuai

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia nomor 269/MENKES/PER/III/2008.

Berdasarkan hasil observasi maupun

wawancara yang sudah dilakukan di Puskesmas

Nanga Lebang diketahui bahwa belum terdapat

mengenai langkah-langkah dalam pengisian

map rekam medis pasien atau Standar Prosedur

Operasional (SPO) Pengisian Map Rekam

Medis, sehingga perancang bukan hanya

mendesain map saja tetapi juga membuat SPO

pengisiannya agar dapat membantu petugas

dalam pengisian map rekam medis, SPO

Pengisian Map Rekam Medis dirancang dengan

menggunakan aplikasi Microsoft Office Word

2007 dengan menggunakan kertas HVS ukuran

A4 21 cm x 29,7 cm, rancangan SPO Pengisian

Map Rekam Medis sudah dibuat berdasarkan

teori yang ada dan berdasarkan kebutuhan map

rekam medis yang perancang antara lain

terdapat logo, nama Puskesmas, nomor

dokumen, nomor revisi, halaman, tanggal

terbit, tanda tangan yang menetapkan SPO

tersebut, terdapat juga pengertian map rekam

medis, tujuan dari adanya map rekam medis,

kebijakan, dan prosedur atau langkah-langkah

dalam pengisian map rekam medis seperti

petugas menyiapkan map rekam medis , pada

map yang dibuat menggunakan sistem

pengindentifikasian rekam medis yaitu dengan

kode warna terdapat penjelasan disetiap angka

yang mencantumkan kode warna, petugas

memberikan kode warna yang digunakan

untuk setiap 2 digit terakhir pada nomor rekam

medis. Prinsip dalam merancang desain SPO

Pengisian Map Rekam Medis harus

memperhatikan dan juga memahami bahasa

Page 9: 6 REDESAIN MAP REKAM MEDIS DAN SPO PENGISIANNYA DI ...

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 94

yang digunakan agar dapat memahami oleh unit

kerja yang terkait.

Program yang digunakan untuk desain

SPO adalah menggunakan Microsoft office

word. Format SPO yang digunakan sesuai

dengan lampiran Surat Edaran Direktur

Pelayanan Medik Spesialistik Nomor

YM.00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, dan

format yang digunakan adalah format minimal

yang mana tidak diberi materi tambahan.

Komponen yang paling diutamakan dalam SPO

tersebut adalah mengenai kode warna yang

mana merupakan item baru dalam desain map

yang dibuat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Mendesain map rekam medis alternatif 2

yang terbuat dari kertas konstruk dengan latar

belakang berwarna kuning. Ukuran satu muka

map yaitu 23x34 cm, yang sesuai dengan

kondisi rak penyimpanan dengan berbentuk

portrait dan memperhatikan dari aspek fisik,

anatomi dan isi. Divider/tab tidak diberikan

alternatif pilihan hanya saja menyesuaikan

dengan warna map yang terpilih. Kemudian,

merancang SPO Pengisian Map Rekam Medis

karena di Puskesmas belum ada SPO

pengisiannya, dengan adanya SPO tersebut

dapat membantu petugas dalam pengisian map

rekam medis pasien dengan benar.

Disarankan kepada pihak Puskesmas

dapat menerapkan desain map dan SPO

Pengisian map yang sudah di rancang sesuai

dengan teori untuk dapat digunakan di

Puskesmas guna untuk meningkatkan kualitas

dokumen rekam medis di Puskesmas Nanga

lebang.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih peneliti haturkan

kepada pihak yang mendukung atau terlibat

dalam penelitian. Kepada Kepala Puskesmas

Nanga Lebang yang telah mengizinkan berjalan

nya penelitian diwilayah kerja puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Atmoko, Tjipto. (2011). Standar OperasionalProsedur (SOP) dan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah.Bandung:Unpad.

Huffman, Edna K. (1994). Health InformationManagement. Physicians Record .Illinois:Company.

Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004Tentang Kebijakan Dasar PuskesmasSE Dirjen Yanmed RI NomorHK.00.06.1.5.01160 Tahun 1995Tentang Petunjuk Teknis PengadaanFormulir Rekam Medis Dasar danPemusnahan Arsip Rekam Medis diRumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia No. 75 tahun 2014 tentangPuskesmas.

Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor269/MENKES/PER/III/2008. Tentangrekam medis

Permenkes No.2052/MENKES/PER/X/2011Tentang Izin Praktik dan PelaksanaanPraktik Kedokteran