6. Materi sholat

download 6. Materi sholat

of 23

Transcript of 6. Materi sholat

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    1/23

    1

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

    Ibadah ala RASULULLAH SAW 

    “Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian apabila

    berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari Muslim, Abu Dawud  

     dan At-Tirmidzi) 

    WUDHU 

    Sobat, salah satu  syarat sahnya shalat yang merupakan ibadahwajib bagi kita seorang muslim, adalah suci badan. Mensucikan badan

    sebelum kita sholat kita kenal dengan wudhu. Mungkin setiap hari kita

    memang sudah berwudhu. Namun benarkah... wudhu yang selama ini telah

    kita lakukan itu sudah sesuai dan benar dengan apa yang diajarkan oleh

    Rasulullah?? Pada lembaran-lembaran berikutnya kita akan memperdalam

    kembali ilmu kita tentang aktivitas wudhu ini. Oke!

    Wudhu adalah membasuh bagian tertentu dari anggota badan

    dengan air sebagai persiapan bagi seorang muslim untuk menghadap Allah

    swt. (mendirikan shalat). Dalam hal ini Allah  Azza Wa Jalla sendiri

    memerintahkannya dan telah menetapkan bagian-bagian anggota badan yang

    harus dibasuh pada saat berwudhu.

    Dalil yang menunjukkan kewajiban berwudhu antara lain : 

    1.  Allah swt berfirman :

    “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak  mengerjakan

    shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian `sampai ke siku. Kemudian

    sapulah kepada kalian dan basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata

    kaki.” (Al-Maidah : 6) 

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    2/23

    2

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

    2. 

    Hadits Rasulullah yang diriwatkan dari Abu Hurairah, dimana Nabi

    saw. bersabda : “Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara

    kalian apabila berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari

     Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi) Jelaslah bagi kita bahwa memang

    tata cara wudhu itu telah ditetapkan, jadi wajib bagi kita untuk

    menyempurnakan wudhu kita. Wudhu itu memiliki beberapa fardhu dan

     rukun yang ditertibkan secara berurutan . Jika ada salah satu rukun itu

     yang tertinggal, maka wudhunya tidak sah menurut syari‟  at. 

    RUKUN WUDHU 

    1. Niat, adalah kemauan dan keinginan hati untuk berwudhu, sebagai

    wujud mentaati perintah Allah swt.

    2. Membasuh wajah, yaitu membasuh dengan air pada bagian atas

    dahi sampai bagian dagu yang bawah dan dari bagian bawah satu

    telinga ke bagian bawah telinga lain. Air wudhu tersebut harus

    mengalir pada wajah.

    3. Membasuh kedua tangan, yaitu membasahi kedua tangan dari

    ujung jari sampai ke siku.

    4. Membasuh kepala. Pengertian mengusap di sini adalah membasahi

    kepala dengan air, lalu mengusapnya dari arah depan ke belakang.

    5. Membasuh ke dua kaki, yaitu membasuh kaki hingga mencapai

    kedua mata kaki.

    6. Tertib dalam membasuh anggota-anggota tubuh di atas. Membasuh

    muka terlebih dahulu, lalu kedua tangan, kemudian mengusap

    kepala dan selanjutnya membasuh ke dua kaki.

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    3/23

    3

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

    7. Berwudhu satu kali (sekaligus) dalam satu waktu, yaitu tidak

     berselang waktu yang terlalu lama antara satu rukun wudhu dengan

    rukun yang lain.

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    4/23

    4

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

    SUNNAH WUDHU 

    Sudah paham Sunnah kan?? Sunnah adalah ketetapan dari

    Rasulullah saw. baik berupa perbuatan maupun perkataan . Adapun Sunnahwudhu itu antara lain adalah sebagai berikut :

    a. Membaca basmalah 

     b. Membersihkan kedua telapak tangan tiga

    kali c. Bersiwak atau menggosok gigi

    Disunatkan ketika bau mulut mengalami perubahan, baik

    karena bangun tidur maupun saat hendak melaksanakan shalat.

    d. Berkumur tiga kali

    e.  Istinsyaq dan istintsar tiga kali

    -  Istinsyaq adalah memasukkan atau menghirup air sampai

    ke dalam rongga hidung. (disunahkan dengan tangan kanan)

    -  Istintsar  berarti mengeluarkan air tersebut dari dalam

    hidung. (disunatkan dengan tangan kiri)

    f. Membersihkan sela-sela

     jari g. Mendahulukan yang

    kanan

    h. Memperlebar basuhan pada dahi, lengan dan

    kaki i. Membaca do‘a setelah wudhu.

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    5/23

    5

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

     Nah, sekarang gimana CARA WUDHU YANG SEMPURNA, simak

    ya…., penting ni…!!

    1. Berniat di dalam hati

    2. Membaca basmalah 

    3. Mencuci telapak tangan sampai pergelangan tangan sebanyak

    tiga kali

    4. Berkumur tiga kali

    5. Bersiwak

    6.  Istinsyaq dan istintsar tiga kali

    7. Membasuh muka sebanyak tiga kali.

    Dalam membasuh muka ini dimulai dari tempat tumbuhnya

    rambut kepala sampai ke ujung dagu paling bawah dan dari

     bagian bawah telinga satu ke telinga yang lain.

    8. Selanjutnya basuhlah tangan sebelah kanan sampai siku

    sebanyak tiga kali, lalu tangan sebelah kiri juga tiga kali. Dalam

    membasuh tangan ini, hendaklah dimulai dari jari-jari, yaitu

    dengan menyela- nyela antara jari-jari tersebut.

    9. Kemudian usaplah kepala secara keseluruhan atau

    seperempat kepala pada bagian depan satu kali saja,

    yaitu dengan menggunakan kedua telapak tangan setelah

    membasuh keduanya dengan air. Air sisanya boleh digunakan

    untuk mengusap kedua telinga baik bagian dalam maupun bagian

    luar sebanyak satu kali saja.

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    6/23

    6

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

    10. Kemudian basuhlah kaki sebelah kanan sebanyak tiga kali dan

    sebelah kiri juga tiga kali. Keduanya sampai mata kaki. Hal ini

    dilakukan dengan disertai penyelaan terhadap jari-jari kaki dan

    meratakan basuhannya mencapai tumit.

    Urutan-urutan ini harus benar-benar diperhatikan ya....dan

     berhati- hatilah untuk tidak membiarkan sedikitpun dari bagian anggota

    wudhu yang harus dibasuh tidak terkena basuhan air, sehingga

    wudhu dan shalat yang kita lakukan menjadi sah, dan tidak batal.

    Di dalam membasuh dan mengusap bagian-bagian yang harus dibasuh dan

    diusap,  tidak diperbolehkan menyelang waktu yang terlalu lama antara

     bagian satu dengan yang lain, sehingga bagian sebelumnya telah

     menjadi kering. Juga  tidak di perbolehkan berbicara ketika berwudhu

     kecuali adanya suatu kepentingan yang diperbolehkan. 

    11. Setelah selesai wudhu ucapkanlah do‘a.

    HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU

    1. Mengeluarkan sesuatu melalui dua jalan keluar, misal: kencing,

    kotoran, angin, baik berjumlah sedikit atau banyak.

    2. Tidur, dalam hal ini ada dua macam tidur :

    a. Tidur telentang: jelas membatalkan wudhu

     b. Tidur bersandar/duduk.. Dalam hal ini ada dua pendapat, yaitu

    :

      Menurut Imam Malik dan Ats-Tsauri, apabila tidur

     bersandar dilakukan dalam waktu yang lama, maka

    wudhunya dianggap batal, tetapi bila tidurnya tidak lama

    maka wudhunya tidak batal.

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    7/23

    7

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Materi P3AI Unsoed semester 1/ 2014

      Menurut Imam Asy Syafi‘i bahwa tidur dalam posisi

     bersandar itu tidak membatalkan wudhu, meskipun

    dilakukan dalam waktu yang lama. Dengan catatan, jika

    orang yang duduk tersebut tetap pada posisi semula dan

    menjaga agar tidak ada sesuatu pun yang keluar dari

    duburnya, dengan cara menempelkannya ke lantai.

    3. Pingsan

    4. Tidur dalam shalat.

    5. Murtad. (keluar dari islam)

    6. Menyentuh kemaluan (dengan telapak tangan dengan sengaja)

    7. Memakan daging hewan sembelihan (tidak membatalkan, tetapi

    memang dianjurkan berwudhu setelahnya)

    Dari hadits Jabir bin Samurah radhiallahu „anhu,  seseorang pernah

     bertanya kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam : “Apakah aku

     berwudhu setelah makan daging kambing?” Beliau menjawab: “Kalau

    engkau mau engkau berwudhu, kalau mau maka engkau tidak perlu

     berwudhu.” Beliau ditanya lagi: “Apakah aku berwudhu karena makan

     daging unta?” Beliau menjawab: “Ya, berwudhulah setelah makan

     daging unta.” (Shahih HR. Muslim)

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    8/23

    8

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    KEUTAMAAN-KEUTAMAAN WUDHU 

    Sobat, Wudhu mempunyai beberapa keutamaan seperti beberapa hadits

    yang telah disabdakan Rasulullah saw. antara lain:

    1. Menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang makruf, banyak

    melangkahkan menuju masjid dan menunggu-nuggu waktu shalat,

    dosa-dosanya akan dihapuskan Allah dan ditinggikan derajatnya.

    2. Dapat memberikan pengaruh positif pada jiwa untuk senantiasa

     berusaha suci, dan jauh dari perbuatan maksiat.

    3. Wajah dan tubuh mereka (orang yang menjaga wudhunya) bersinar

    dan bercahaya cemerlang kelak di hari akhir dan disambut

    kedatangannya oleh Rasulullah.

    Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, berkata, "Aku mendengar

    Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya umatku

    dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin (wajahnya

     bercahaya dan badannya bersinar) karena bekas wudhu, maka barang siapa

    mampu untuk memanjangkan ghurrah hendaklah melakukannya." (HR al

     Bukhari dan Muslim).

    4. Kesalahan-kesalahan dari seorang yang berwudhu dari bagian

    anggota wudhunya akan keluar bersamaan dengan jatuhnya air

    wudhu dari bagian anggota wudhunya itu.

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu 

     ‗ alaihi wa sallam bersabda, ―A pabila seorang hamba muslim atau mukmin

     berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari

    wajahnya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala

    kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    9/23

    9

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya

     bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang

    dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua kakinya

    maka akan keluar bersama air -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala

    kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai akhirnya dia akan

    keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.‖  (HR. Muslim dalam Kitab at-

    Thaharah) 

    Alhamdulillahirrobbil‘alamin sobat….. , kita telah mendapatkan

    tambahan atau penyegaran ilmu, tentang ibadah kita yang satu ini. Semoga

    kita lebih bersemangat dan meluruskan niat untuk menyempurnakan wudhu

    kita, dan mungkin saatnya kita berusaha menjaga wudhu kita (senantiasa

    memperbaharui wudhu apabila sudah batal dalam setiap saat), karena ada

    Shahabat Rasulullah—Bilal bin Rabhah—yang dijamin masuk surga

     karena mempunyai salah satu amalan yaitu menjaga wudhunya 

    SIFAT SHALAT NABI 

    dari Tarbir hingga Salam 

    Sobat, kita mau belajar lagi sesuatu yang seharusnya sudah kita 

    lakukan nie…yaitu Sholat..

    Shalat hukumnya fardhu bagi setiap orang yang beriman, baik laki-laki

    maupun perempuan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kita

    untuk mendirikan shalat, sebagai-mana disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'anul Karim. Di antaranya adalah firman Allah Ta'ala:

    "Maka dirikanlah shalat itu, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban

     yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

    (An-Nisa': 103) 

    "Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wusthaa (shalat  

     Ashar)." (Al-Baqarah: 238)  

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    10/23

    10

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Dan Rasulullah menempatkannya sebagai rukun yang kedua di

    antara rukun-rukun Islam yang lima, sebagaimana sabdanya yang berbunyi:

    "Islam itu dibangun berdasarkan rukun yang lima; yaitu: Bersaksi

    bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan Nabi Muhammad

    itu utusanNya, mendirikan shalat, membayar zakat, melaksanakan ibadah

    haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan."

    (Muttafaq 'alaih) 

    So….., buat kamu- kamu yang masih muda tunakanlah sholat 

    karena orang yang meninggalkan shalat itu hukumnya kafir dan

    dilaksanakan hukum bunuh terhadapnya, sedangkan orang yang melalaikan

    shalat dihukumi sebagai orang fasik.

    Syarat-syarat Shalat 

    Yaitu syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum shalat. Kalau

    kalian mau ngelamar kerja pasti ada syaratnya kan? begitu juga kalau mau

    sholat. Apalagi sholat adalah interaksi kita dengan yang maha agung

    (Allah), pastinya harus sempurna.

    Adapun syarat-syarat itu adalah sebagai berikut:

    1. Islam;

    Maka, tidak sah shalat yang dilakukan oleh orang kafir, dan tidak

    diterima. Begitu pula amalan lain yang mereka lakukan. Allah Subhanahu

    wa Ta'ala berfirman:

    "Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik itu untuk memakmurkan

    masjid- masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri

    kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal

    di dalam Neraka." (At-Taubah: 17) 

    2. Berakal Sehat;

    Maka tidaklah wajib shalat itu bagi orang gila, sebagaimana sabda 

    Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    11/23

    11

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    "Ada tiga golongan manusia yang telah diangkat pena darinya (tidak diberi

    beban syari'at) yaitu; orang yang tidur sampai dia terjaga, anak kecil sampai

    dia baligh dan orang yang gila sampai dia sembuh." (HR. Abu  Daud dan

    lainnya, hadits shahih) 

    3. Baligh;

    Maka, tidaklah wajib shalat itu bagi anak kecil sampai dia baligh,

    sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Akan tetapi anak kecil itu

    hendaknya dipe-rintahkan untuk melaksanakan shalat sejak berumur tujuh

    tahun dan shalatnya itu sunnah baginya, sebagaimana sabda Rasulullah

    shallallaahu alaihi wasallam:

    "Perintahkanlah anak-anak untuk melaksanakan shalat apabila

    telah berumur tujuh tahun, dan apabila dia telah berumur sepuluh

    tahun, maka pukullah dia kalau tidak melaksanakannya." (HR. Abu Daud  

     dan lainnya, hadits shahih) 

    4. Suci Dari Hadats Kecil dan Hadats Besar 

    Hadats kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar

    adalah belum mandi dari junub. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu

    wa Ta'ala: 

    "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan

    shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah

    kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika

    kamu junub maka mandilah." (Al-Maidah: 6) 

    Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: 

    "Allah tidak akan menerima shalat yang tanpa disertai bersuci". 

    (HR. Muslim) 5. Suci Badan, Pakaian dan Tempat Untuk Shalat ;

    Adapun dalil tentang suci badan adalah sabda Rasulullah

    shallallaahu alaihi wasallam terhadap perempuan yang keluar darah

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    12/23

    12

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    istihadhah: 

    "Basuhlah darah yang ada pada badanmu kemudian laksanakanlah shalat."  

    (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    Adapun dalil tentang harusnya suci pakaian, yaitu firman Allah

    Subhanahu wa Ta'ala: 

    "Dan pakaianmu, maka hendaklah kamu sucikan."  

    (Al-Muddatstsir: 4) 

    Adapun dalil tentang keharusan sucinya tempat shalat  

    yaitu hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata:

    "Telah berdiri seorang laki-laki dusun kemudian dia kencing di

    masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam , sehingga orang-orang

    ramai berdiri untuk memukulinya, maka bersabdalah Rasulullah

    shallallaahu alaihi wasallam,'Biarkanlah dia dan

    tuangkanlah di tempat kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kamu

    diutus dengan membawa kemudahan dan tidak diutus dengan 

    membawa kesulitan." (HR. Al-Bukhari). 

    6. Masuk Waktu Shalat ;

    Shalat tidak wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk

    waktunya, dan tidak sah hukumnya shalat yang dilaksanakan sebelum

    masuk waktunya. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

    "Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang diten-tukan

    waktunya atas orang-orang yang beriman." (An-Nisa': 103)

    Maksudnya, bahwa shalat itu mempunyai waktu tertentu. Dan 

    malaikat Jibril pun pernah turun, untuk mengajari Nabi shallallaahu alaihi

    wasallam tentang waktu-waktu shalat. Jibril mengimaminya di awal waktu

    dan di akhir waktu, kemu-dian ia berkata kepada Nabi shallallaahu alaihi

    wasallam: "Di antara keduanya itu adalah waktu shalat."

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    13/23

    13

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    7. Menutup aurat;

    Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

    "Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap 

    (memasuki) masjid." (Al-A'raf: 31) 

    Yang dimaksud dengan pakaian yang indah adalah yang menutup

    aurat. Para ulama sepakat bahwa menutup aurat adalah merupakan syarat

    sahnya shalat, dan barangsiapa shalat tanpa menutup aurat, sedangkan ia

    mampu untuk menutupinya, maka shalatnya tidak sah.

    8. Niat ; 

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: 

    "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan

    sesungguhnya setiap orang akan men-dapatkan (balasan) sesuai

    dengan niatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    9. Menghadap Kiblat ;

    Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

    "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,

    maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai.

    Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu

    berada, maka palingkanlah mukamu ke arahnya."  

    (Al-Baqarah: 144) 

    Rukun-rukun Shalat 

    Shalat mempunyai rukun-rukun yang sangat penting sob…yang

    apabila salah satu-nya ditinggalkan, maka batallah shalat tersebut. Berikut

    ini penjelasannya secara terperinci:

    1. Berniat;

    Yaitu niat di hati untuk melaksanakan shalat tertentu, hal ini

     berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

    "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya". 

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    14/23

    14

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    (Muttafaq 'alaih) 

    Dan niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksana-kan takbiratul

    ihram dan mengangkat kedua tangan, tidak mengapa kalau niat itu sedikit

    lebih dahulu dari keduanya.

    2. Membaca Takbiratul Ihram;

    Yaitu dengan lafazh (ucapan): .  Hal ini berdasarkan

    sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam :

    "Kunci shalat itu adalah bersuci, pembatas antara per-buatan

     yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan

     pembebas dari keterikatan shalat adalah salam."  

    (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih )

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    15/23

    15

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    3. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksana-kan shalat wajib; Hal

    ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Peliharalah segala

    shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha 

    (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan khusyu'."  

    (Al-Baqarah: 238) 

    Dan berdasarkan Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam

    kepada Imran bin Hushain:

    "Shalatlah kamu dengan berdiri, apabila tidak mampu maka

    dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan

    berbaring ke samping." (HR. Al-Bukhari) 

    4. Membaca surat Al-Fatihah tiap rakaat shalat fardhu dan shalat sunnah;

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Tidak

    sah shalat seseorang yang tidak membaca surat Al- 

    Fatihah." (HR. Al- Bukhari) 

    5. Ruku';

    Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

    "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujud-lah kamu,

    sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu

    mendapat kemenangan." (Al-Hajj: 77) 

    Juga berdasarkan sabda Nabi shallallaahu alaihi wasallam kepada

    seseorang yang tidak benar shalatnya:

    " ... kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam

    keadaan ruku'." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

    6. Bangkit dari ruku' ;

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam

    terhadap seseorang yang salah dalam shalat-nya:

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    16/23

    98

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    " ... kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu tegak lurus berdiri."

    (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

    7. I'tidal  

    (berdiri setelah bangkit dari ruku'); Hal ini berdasarkan hadits

    tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain yang berbunyi:

    "Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak

    menegakkan tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya."  

    (HR. Ahmad, dengan isnad shahih) 8. Sujud ;

    Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah

    disebutkan di atas tadi. Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu

    alaihi wasallam:

    "Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam sujud."  

    (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 9. Bangkit dari sujud;

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

    "Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tuma'ninah."  

    (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

    10. Duduk di antara dua sujud ;

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

    "Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak

    menegakkan tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya."  

    (HR. Ahmad, dengan isnad shahih) 

    11. Tuma'ninah ketika ruku', sujud, berdiri dan duduk;

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam

    kepada seseorang yang salah dalam melaksanakan shalatnya:

    "Sampai kamu merasakan tuma'ninah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

    Dan tuma'ninah tersebut beliau tegaskan kepadanya pada saat

    ruku', sujud dan duduk sedangkan i'tidal  pada saat berdiri. Hakikat

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    17/23

    99

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    tuma'ninah itu ialah bahwa orang yang ruku', sujud, duduk atau berdiri itu

     berdiam sejenak, sekadar waktu yang cukup untuk membaca:

    satu kali setelah semua anggota

    tubuhnya berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah sunnah hukumnya.

    12. Membaca tasyahhud akhir serta duduk;

    Ada-pun tasyahhud akhir itu, maka berdasarkan perkataan Ibnu

    Mas'ud radhiyallahu anhu yang bunyinya:

    "Dahulu kami membaca di dalam shalat sebelum diwajibkan

    membaca tasyahhud adalah:'Kesejahteraan atas Allah, kesejahteraan atas malaikat Jibril dan mikail Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi

    hendaklah kamu membaca: 

    "Segala penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi

     Allah. Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan

    kepadamu wahai Nabi. Semoga kesejahteraan dianugerahkan

    kepada kita dan hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak

    ada sesembahan yang hak melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa

     Muhammad adalah hamba dan rasulNya."  

    (HR. An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dengan sanad shahih) 

    Dan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

    "Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud), hendaklah dia

    mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat

     yang baik bagi Allah'." (HR. Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya,

     hadits ini shahih dan diriwayatkan pula dalam dalam "Shahih

     Al-Bukhari dan Shahih Muslim") 

    Adapun duduk untuk tasyahhud itu termasuk rukun juga karena

    tasyahhud akhir itu termasuk rukun.

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    18/23

    10 

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    13. Membaca salam;

    Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

    "Pembuka shalat itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan

     yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan

     pembebas dari keterikatan shalat adalah salam."  

    (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih ) 

    14. Melakukan rukun-rukun shalat secara ber-urutan;

    Oleh karena itu janganlah seseorang membaca surat Al-Fatihah

    sebelum takbiratul ihram dan jangan-lah ia sujud sebelum ruku'. Hal ini

     berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam :

    "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat."  

    (HR. Al-Bukhari) 

    Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun shalat

    sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi

    wasallam, seperti mendahulukan yang semestinya diakhirkan atau sebaliknya,

    maka batallah shalatnya.

    Sunnah-sunnah Shalat 

    Shalat mempunyai beberapa sunnah yang dianjurkan untuk kita

    kerjakan sehingga menambah pahala kita menjadi banyak. Di antaranya:

    1. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan

    kuping pada keadaan sebagai berikut:

    - Ketika ber-takbiratul ihram.

    - Ketika ruku'.

    - Ketika bangkit dari ruku'.

    - Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke rakaat ketiga.

    Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhu:

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    19/23

    10 

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam apabila beliau

    melaksanakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar

    dengan kedua bahu beliau, kemudian membaca takbir. Apabila beliau ingin

    ruku' beliau pun mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan begitu pula

    kalau beliau bangkit dari ruku'." (Muttafaq 'alaih) 

    Adapun ketika berdiri untuk rakaat ketiga, hal ini ber-dasarkan apa

    yang dilakukan Ibnu Umar, dimana beliau apabila berdiri dari rakaat kedua

     beliau mengangkat kedua tangannya. (HR. Al-Bukhari secara mauquf, Al-

     Hafidz Ibnu Hajar berkata: Dan riwayat ini dihukumi marfu'). Dan Ibnu

    Umar menisbatkan hal tersebut kepada Nabi Shallallaahu alaihi wasallam.

    2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di

    bawah dada dan di atas pusar. 

    Hal ini berdasar-kan perkataan Sahl bin Sa'd radhiyallahu anhu:

    "Orang-orang (di masa Nabi Shallallaahu alaihi wasallam) disuruh untuk

    meletak-kan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR. Al-

     Bukhari secara mauquf. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: ''Riwayat ini 

     dihukumi marfu') 

    Dan berdasarkan hadits Wail bin Hijr radhiyallahu anhu:

    1. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan

    kuping pada keadaan sebagai berikut:

    - Ketika ber-takbiratul ihram.

    - Ketika ruku'.

    - Ketika bangkit dari ruku'.

    - Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke rakaat ketiga.

    Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhu:

    "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam apabila beliau

    melaksanakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar

    dengan kedua bahu beliau, kemudian membaca takbir. Apabila beliau ingin

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    20/23

    10 

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    ruku' beliau pun mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan begitu pula

    kalau beliau bangkit dari ruku'." (Muttafaq 'alaih) 

    Adapun ketika berdiri untuk rakaat ketiga, hal ini ber-dasarkan apa

    yang dilakukan Ibnu Umar, dimana beliau apabila berdiri dari rakaat kedua

     beliau mengangkat kedua tangannya. (HR. Al-Bukhari secara mauquf, Al-

     Hafidz Ibnu Hajar berkata: Dan riwayat ini dihukumi marfu'). Dan Ibnu

    Umar menisbatkan hal tersebut kepada Nabi Shallallaahu alaihi wasallam.

    2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di

    bawah dada dan di atas pusar. 

    Hal ini berdasar-kan perkataan Sahl bin Sa'd radhiyallahu anhu:

    "Orang-orang (di masa Nabi Shallallaahu alaihi wasallam) disuruh untuk

    meletak-kan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR. Al-

     Bukhari secara mauquf. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: ''Riwayat ini 

     dihukumi marfu') 

    Dan berdasarkan hadits Wail bin Hijr radhiyallahu anhu:

    "Saya pernah shalat bersama NabiShallallaahu alaihi wasallam , kemudian

    beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri di atas dadanya."

    (HR. Ibnu Huzaimah, shahih) 

    3. Membaca do'a iftitah. Ada beberapa contoh do'a iftitah, di antaranya:

    "Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana

     Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku

    dari segala dosa-dosaku sebagaimana pakaian yang putih dibersihkan dari

    noda. Ya Allah, basuhlah dosa-dosaku dengan air, es dan embun." (Muttafaq

    'alaih) 

    "Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu. Maha Suci namaMu 

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    21/23

    10 

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    dan Maha Tinggi kebesaranMu, dan tiada Ilah selain Engkau." (HR.

     Muslim secara mauquf -terhenti sanadnya kepada Umar bin Khattab dan

     diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Hakim secara marfu' -

     bersambung sanad-nya hingga kepada Nabi Shallallaahu alaihi 

    wasallam-, shahih) 

    4. Membaca isti'adzah pada rakaat pertama dan membaca  basm alah 

    dengan suara pelan pada tiap-tiap rakaat. 

    Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: 

    "Maka apabila kamu membaca Al-Qur'an, maka hen-daklah kamu memohon

     perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."  

    (An-Nahl: 98) 

    5. Membaca aamiin setelah membaca surat Al-Fatihah. 

    Hal ini disunnahkan kepada setiap orang yang shalat, baik sebagai

    imam maupun makmum atau shalat sendirian. Hal ini berdasarkan hadits

    Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam:

    "Apabila imam membaca maka bacalah aamiin. Maka sesungguhnya

    barangsiapa yang bacaan aamiin-nya berbarengan dengan aamiin-nya

    malaikat, maka akan diampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu." (HR.

     Al-Bukhari dan Muslim dengan maknanya) 

    Juga dikarenakan apabila Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam 

    membaca: beliaumembaca aamiin dan beliau pun memanjangkan suaranya. (HR. Abu Daud  

     dan At-Tirmidzi dari sahabat Wa'il bin Hijr dengan sanad shahih). 

    6. Membaca ayat setelah membaca surat Al-Fatihah. 

    Dalam hal ini cukup dengan satu surat atau beberapa ayat Al-

    Qur'an pada dua rakaat shalat Subuh dan dua rakaat pertama pada shalat

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    22/23

    10 

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah

    Shallallaahu alaihi wasallam:

    "Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam ketika shalat dzuhurmembaca

    Ummul Kitab (Al-Fatihah) dan dua surat pada dua rakaat pertama, dan

    beliau membaca Ummul Kitab saja pada dua rakaat berikutnya dan

    terkadang beliau perdengar-kan ayat (yang dibacanya) kepada para

    sahabat." (Muttafaq 'alaih) 

    7. Mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan surat pada waktu shalat

     jahriah (yang dikeraskan bacaannya) dan merendahkan suara pada

    shalat sirriah (yang dipelankan bacaannya). 

    Yaitu mengeraskan suara pada dua rakaat yang pertama pada shalat 

    Maghrib dan Isya dan pada kedua rakaat shalat Subuh. Dan merendahkan

    suara pada yang lainnya. Ini semuanya dalam pelaksanaan shalat fardhu,

    dan ini tsabit (dicontohkan) dan populer dari Rasulullah Shallallaahu alaihi

    wasallam, baik secara perkataan maupun perbuatan.

    Adapun pada shalat sunnah, maka dianjurkan untuk merendahkan suara

    apabila dilaksanakan pada siang hari dan disunnahkan mengeraskan suara

     jika shalat sunnah itu dilaksanakan pada waktu malam hari, terkecuali apabila

    takut mengganggu orang lain dengan bacaannya itu, maka disunnahkan

     baginya untuk merendahkan suara ketika itu.

    8. Memanjangkan bacaan pada shalat Subuh, membaca dengan bacaan yang

    sedang pada shalat Dzuhur, Ashar dan Isya', dan disunnahkan

    memendekkan bacaan pada shalat Maghrib. Hal ini berdasarkan hadits berikut:

    "Dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, beliau

    berkata, 'Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip shalatnya

    dengan shalat Rasulullah daripada si Fulan -seorang imam di  Madinah-.'

    Sulaiman berkata, 'Kemudian aku shalat di belakang orang tersebut, dia

    memperpanjang bacaan pada dua rakaat pertama shalat Dzuhur dan

  • 8/18/2019 6. Materi sholat

    23/23

    10

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    (P3AI) 

    mempercepat pada dua rakaat berikutnya. Mempercepat bacaan surat dalam

    shalat Ashar. Dan pada dua rakaat pertama shalat Maghrib ia membaca surat

    mufashshal(1) yang pendek, sedang pada dua rakaat  pertama shalat Isya' ia

    membaca surat mufashshal yang sedang, selanjutnya pada shalat Subuh ia

    membaca surat-surat mufashshal yang  panjang'." (HR. Ahmad dan An-Nasai,

     shahih) 

    9. Cara duduk yang tsabit 

    (diriwayatkan) dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam dalam

    shalat adalah duduk iftirasy (bertumpu pada paha kiri) pada semua posisi

    duduk dan semua tasyahhud selain tasyahhud akhir.