(6) Konstruksi tes

30
PENGUKURAN PERILAKU

Transcript of (6) Konstruksi tes

Page 1: (6) Konstruksi tes

PENGUKURAN PERILAKU

Page 2: (6) Konstruksi tes

1. PERENCANAAN - penetapan tujuan pengukuran - penetapan atribut dan subjek ukur - pendekatan - teknik pengukuran – instrumen - penskalaan2. PENETAPAN SASARAN PENGUKURAN - pendefinisian atribut - penetapan indikator3. PENYUSUNAN KISI-KISI INSTRUMEN4. PENETAPAN ITEM - tipe item, jumlah, penulisan5. PENSKALAAN

Page 3: (6) Konstruksi tes

Descriptive Comparative Desicion Making SUBJEK UKUR

- Usia- Pendidikan- Karakteristik khusus

Page 4: (6) Konstruksi tes

?

Page 5: (6) Konstruksi tes

Jenis Atribut Psikologis :

1. Ability sifatnya Kognitif (Maximum performance) Terdiri dari : - intelligence - achievement - aptitude - special ability

2. Personality, sifatnya Non Kognitif (Typical Performance)

Terdiri dari : - traits, motive, adjusment, personal concept, interest, attitude, dll

Page 6: (6) Konstruksi tes

Pendekatan

OUTPUT untuk atribut ability PROSES untuk atribut personality

Teknik pengukuran

Test of Performance untuk abilitySelf Report untuk personality

Page 7: (6) Konstruksi tes

Contoh Definisi Operasional :

Konsep diri ditunjukkan oleh tingkat kesadaran tentang diri sendiri dan perasaan tentang diri sendiri.

Kecerdasan adalah :1. Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap

situasi baru secara cepat dan efektif2. Kemampuan menggunakan konsep abstak secara efektif3. Kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar

dengan cepat

STRONG mendefnisikan interest sebagai “a response of liking”. Minat sebagai respons afektif terhadap

suatu objek atau aktivitas, individu tertarik pada sst dengan perasaan positif.

Page 8: (6) Konstruksi tes

Definisi Operasional : Deskripsi yang berisi “indikator” (respon yang observable).Indikator ada dua : - maximum performance - Typical performance

Maximum Performance : Typical Performance : Respon terbaik - Respon pada suatu situasi Respon yang diharapkan - Respon sesuai dengan Apa yang mampu dilakukan kecenderungan (apa Dapat dinilai Benar/ Salah) yang dirasakan apa yang difikirkan - Tidak ada respons terbaik

Page 9: (6) Konstruksi tes

ATRIBUT ABILITY Sifat atribut ini adalah maximum

performance sehingga dalam menilai respon individu

terhadap tes dapat dinilai dengan benar atau salah. Maximum performance adalah respon ideal yang dapat dilakukan.

ATRIBUT PERSONALITY Sifat atribut ini adalah typical performance,

merupakan respon tipikal sesuai dengan karakteristik individu yang unik, sehingga respon individu dalam tes tidak dapat dinilai dengan benar atau salah.

Page 10: (6) Konstruksi tes

ATRIBUT : tetapkan

ASPEK : (kalau ada)

SUB ASPEK : (kalau ada)

INDIKATOR : (konkrit, terukur, observable)ITEM : (jumlah dan nomor)

Page 11: (6) Konstruksi tes

ATRIBUT A S P E K SUB ASPEK

Regulasi Diri Organisasi perilaku Penetapan tujuan

Penyusunan rencana

Analisis diri

Analisis lingkungan

Pelaksanaan perilaku

Mengarahkan diri

Memotivasi diri

Melakukan evaluasi

Page 12: (6) Konstruksi tes

Penskalaan adalah proses penetapan angka atau skor pada titik tertentu sepanjang suatu kontinum

Penskalaan merupakan proses perubahan dari kondisi kualitatif menjadi kuantitatif

Atribut : _______________________Kualitas R TKuantitas _._._._._._._._._._. _._._._. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ……..

Page 13: (6) Konstruksi tes

Skala nominal : identitasSkala ordinal : I + peringkat Skala interval : I + P + jarak interval

sama Untuk meningkatkan derajat ketelitian,

maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval dengan metode successive interval

Model penskalaan : 1. Penskalaan berorientasi stimulus 2. Penskalaan berorientasi respon 3. Penskalaan berorientasi subjek

Page 14: (6) Konstruksi tes

Penskalaan berorientasi stimulus

Dasar penetapan angka / skor adalah stimulusnya. Dalam model ini kuantifikasi titik letak stimulus pada kontinum akan menjadi nilai skala bagi stimulus tersebut.

Contoh: Indikator stres :’perasaan dibenci orang lain’

Item : ‘Saya merasa dibenci banyak orang’ Atribut : Stres

Kontinum: ____________________ Kualitas: Tidak Ya Skala : 0 1 Kualitas : Tidak Sering Pernah Sekali Skala : 0 1 2 3 4 5

Page 15: (6) Konstruksi tes

Penskalaan berorientasi pada respon Respon yang dipilih subjek menjadi

dasar penetapan angka / skor Contoh : Pilihan respon berjenjang seperti SS S TT TS STS maka skor untuk pilihan jawaban SS ditetapkan 5,S=4, TT=3, TS=2, STS=1 (skor ini berlaku untuk item favourable) dan untuk item unfavourable berlaku

sebaliknya. Contoh : Skala yang digunakan disini adalah skala

ordinal

Jika menggunakan skala interval, pilihan jawaban TS diberi skor berapa ?

Page 16: (6) Konstruksi tes

Penskalaan berorientasi pada subjek

Tujuannya adalah meletakkan individu pada suatu kontinum penilaian shg kedudukan individu secara relatif menurut suatu atribut dapat diperoleh.

Penetapan skor berdasar pada pilihan jawaban subjek sesuai dengan responnya positif atau negatif.

Respon positif terhadap item favourable diberi skor lebih tinggi daripada respon negatif karena isi jawaban menunjukkan adanya indikasi ke arah itu dan untuk item unfavourable sebaliknya.

Page 17: (6) Konstruksi tes

Penetapan skala A, Sumative rating.

Misalnya : Skala Likert.Skala ini menggambarkan indikasi kekuatan perasaan individu terhadap pernyataan yang ditampilkan.

misal : sangat setuju 5 setuju 4 netral 3 tidak setuju 2 sangat tidak setuju 1

untuk pernyataan negatif gunakan skor terbalik. Jumlah tingkatan ini penting, makin banyak makin baik sebab makin teliti

Page 18: (6) Konstruksi tes

Penetapan skala

B. Semantic Differential

Menetapkan skala dalam dua titik ekstrim kiri dan kanan atau positif dan negatif. Subjek memberikan respon dengan menempatkan tanda cek diantara kedua titik ektrim tadi, sesuai dengan keadan dirinya.

Page 19: (6) Konstruksi tes

Subjek diminta untuk melaporkan atau menjelaskan tentang sikapnya, perasaannya, nilai-nilai yang dipegang atau dorongannya baik atribut fisik maupun atribut psikologisnya

Personality inventory termasuk tipe ini, demikian pula dengan angket atau jajak pendapat.

Page 20: (6) Konstruksi tes

Atribut psikologis seperti konsep diri dan motivasi adalah suatu “construct hypothethic” yang tidak dapat diobservasi langsung

Suatu konstruk memiliki perbedaan dengan konstruk lain dalam manifestasinya, agar dapat diobservasi

Keputusan penting bagi pengukur adalah menetapkan manifestasi eksternal dalam bentuk indikator terbaik yang melandasi konstruk tersebut

Page 21: (6) Konstruksi tes

Keputusan pertama dalam mengembangkan prosedur pengukuran suatu konstruk / atribut adalah menetapkan tipe “external expression” yang didefinisikan secara operasional agar dapat diukur

Kedua adalah menyusun pertanyaan untuk meminta responden memberikan jawaban / respon yang berkenaan dengan indikator dari konstruk tersebut

- prosedur seperti ini memungkinkan secara langsung mengukur konstruk tadi

- responden adalah individu dalam posisi unik dengan pengetahuan dan kesadarannya sehingga individu itulah yang paling banyak tahu tentang dirinya

Page 22: (6) Konstruksi tes

Pengukuran ini dibatasi oleh :

1. Apakah individu yang bersangkutan mengetahui hal yang ditanyakan.

2. Apakah individu yang bersangkutan bersedia mengkomunikasikan dirinya sendiri.

PENULISAN ITEM TES PERSONALITY .

Edward (1957) menyarankan dalam penulisan ini antara lain : - Buatlah kalimat pernyataan - Pernyataan bersifat langsung dalam kalimat sederhana

- Hindari pernyataan yang mkengarahkan pada kesan yang telah lalu --- yang diukur adalah penyataan sekarang

- Isinya pendek, sebaiknya kurang dari 20 kata. - memungkinkan interpretasi dengan satu

cara - Hindari kalimat negatif ganda.

Page 23: (6) Konstruksi tes

Adalah proses untuk mengetahui kualitas item.

ANALISIS ITEM SECARA KUALITATIF

Dilakukan dengan cara meminta pendapat (JUDGMENT) akhli atau sekelompok responden

Tujuannya untuk menyamakan persepsi terhadap item, agar tidak terjadi salah penafsiran

Sehingga bunyi kalimat dalam item pun tidak dipersepsi berbeda oleh subjek yang menjadi sasaran pengukuran

Page 24: (6) Konstruksi tes

VALIDITAS

Adalah derajat yang mengukur sampai seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang ingin diukurnya

Konsep validitas mengacu pada kesesuaian arti dan kegunaan dari skor --- kesimpulan.

VALIDASI : Proses pengumpulan bukti-bukti untuk menunjang kesimpulan tersebut, dimana membuktikan bahwa alat ukur itu valid.

Suatu tes atau alat ukur valid jika tes itu berhubungan dengan aspek-aspek perilaku yang diukur.

Hubungan ini terjadi dalam hal :1. CONTENT RELATED.

Isi tes berhubungan dengan aspek perilaku yang diukur. Validasi ini menghasilkan CONTENT VALIDITY, yaitu derajat kesesuaian isi tes dengan tujuan tes itu dibuat untuk mengukur atribut tertentu Isi tes tercermin dalam item-item.

Page 25: (6) Konstruksi tes

2. CRITERION- RELATED

- Skor tes berhubungan dengan kriteria. - Jenis kriteria :

1. Indikator keberhasilan dari aspek perilaku yang diukur 2. Tes lain yang mengukur atribut yang sama dan

sudah nyata valid. Hasil dari proses validasi ini adalah : VALIDITAS STATISTIK.

Jenisnya : - PREDICTIVE VALIDITY- CONCURRENT VALIDITY

PREDICTIVE VALIDITY.Derajat efektivitas suatu alat ukur dalam memprediksi/ meramalkan perilaku dalam situasi tertentu di masa yang akan datang.

Page 26: (6) Konstruksi tes

CONCURRENT VALIDITYDerajat kesesuaian hasil pengukuran suatu alat dengan alat ukur lain yang mengukur faktor yang sama (sebagai kriteria).Kriterianya : alat ukur yang nyata-nyata valid, (kesulitannya adalah dalam menemukan kriteria)

3. CONSTRUCT RELATED - Alat ukur dinyatakan valid jika berhubungan

dengan konsep tentang aspek perilaku yang diukur.

- Bertitik tolak dari konstruk dan definisi tentang aspek perilaku yang diukur. - Sifat validasinya kualitatif

- Validasinya : meninjau hubungan antara tes dengan

konsep teoritik yang mendasarinya.- Hasil validasinya : VALIDITAS CONSTRUCT

Page 27: (6) Konstruksi tes

UJI CONSTRUCT VALIDITY SECARA KUANTITATIF: 1. Uji beda antara kelompok yang berbeda, sehingga hasil tes menunjukkan

perbedaan pada kelompok yang bebeda 2. Uji konvergen 3. Uji diskriminan 4. Analisis Faktor - tes dikatakan valid jika faktor-

faktornya saling berkorelasi. - pengujian dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara faktor satu dengan faktor lainnya 5. Uji korelasi antara faktor dengan total score untuk melihat homogenitas tes 6. Uji perubahan hasil tes setelah adanya intervensi

Page 28: (6) Konstruksi tes

Ada 3 jenis Reliabilitas :

1. INTERNAL CONSISTENCY -- dengan single administration method2. STABILITY -- dengan test retest3. EQUIVALENCY -- dengan Parallel Form.

METODA PENGUJIAN RELIABILITAS :

1. TEST RETEST.Pengulangan pengukuran tentang hal yang sama pada waktu yang berbeda.Dilaksanakan jika :1. Waktu atau dana tidak tersedia secara cukup untuk mengembangkan 2 alat ukur secara paralel.2. Faktor memory tidak berpengaruh; ini hanya mungkin jika :

- jumlah itemnya banyak > 100- item sulit untuk diingat- pengukuran kedua kalinya berjarak waktu cukup.

Page 29: (6) Konstruksi tes

PROSEDUR :1. Berikan tes kepada subjek -- pengukuran pertama2. Berikan tes yang sama kepada subjek yang sama pada waktu yang

berbeda -- pengukuran kedua.3. Hitung r (korelasi) antara hasil pertama dan hasil kedua

menggunakan teknik korelasi.

KELEMAHAN :1. Variasi dari pengkuran ke satu dengan pengukuran ke dua

penyelesaian tugasnya berbeda -- perbedaan usaha2. Variasi individu pada pengukuran ke satu dengan ke dua (seperti

mood, motivasi).

ALTERNATE FORM atau PARALLEL FORM.Syaratnya:- Kedua alat ukur mengukur aspek yang sama- Speed test.PROSEDUR :1. Berikan kedua tes kepada subjek yang sama2. Hitung r (korelasi) nya

Page 30: (6) Konstruksi tes

3. PENGUKURAN TUNGGAL (SINGLE ADMINISTRATION METHOD)Dasar : - Tiap item dalam suatu alat ukur --- sebagai alat ukur itu

sendiri.

a. Korelasi skor item dan skor total.Syarat : homogen dan power testPROSEDUR :- Berikan tes kepada sekelompok subjek- Hitung r (korelasi) antara skor item dengan skor total.KELEMAHAN :- variasi individu terhadap item- subjek berhasil pada suatu item, cenderung berhasil juga pada item lain- tidak cocok untuk speed test.

b. Belah Dua (Split Half).Caranya : - random

- ganjil – genapSyarat : Heterogen dan speed test.