6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Transcript of 6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATANDiajukan untuk memenuhi tugas matakuliah perekonomian
IndonesiaDosen : Ade Fauji, SE, MM
Disusun Oleh :
FAHMI : 12140388
KEMISKINANKemiskinan adalah
keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan
PENYEBAB KEMISKINAN
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
KATEGORI KEMISKINAN1. KEMISKINAN ABSOLUTE
sebagai sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar manusia, diantaranya, kekurangan pangan, sandang, papan dan kekurangan fasilitas kesehatan,
pendidikan dan informasi2. KEMISKINAN RELATIF
Jenis kemiskinan ini tidak berhubung dengan garis kemiskinan, kemiskinan jenis ini
bersumber dari prefektif masing-masing orang, yaitu karena orang tersebut merasa
miskin.
PENANGANAN KEMISKINAN1. Memberi bantuan terhadap orang tidak
mampu, di Indonesia ada bantuan berupa BLT
2. Memberikan Pekerjaan3. Memberikan Jaminan Pendidikan4. Memberikan Jaminan kesehatan5. Memberikan pelatihan kerja dsb.
KESENJANGAN PENDAPATANmenggambarkan distribusi pendapatan
masyarakat suatu daerah/wilayah pada kurun /waktu tertentu.
Jadi, besar kecilnya pendapatan seorang tidak hanya bergantung dari harga atau besarnya balas-jasa yang diperolehnya, tetapi juga dari jumlah dan mutu faktor produksi yang dimiliki oleh berbagai lapisan masyarakat.
PEMBAGIAN PENDPATAN1. Harga yang diperoleh untuk faktor
produksi yang ditawarkan 2. Jumlah faktor produksi yang dimiliki atau
dapat ditawarkan.
INDIKATOR KESENJANGNKriteria Bank Dunia· < 12% disebut ketimpangan tinggi· 12-17% disebut ketimpangan sedang· > 17% disebut ketimpangan rendahGini Ratio ≥ 80% : ketimpangan sangat tinggi 60 – 79% : ketimpangan tinggi 40 – 59% : ketimpangan sedang 20 – 39% : ketimpangan rendah < 20% : ketimpangan sangat rendah
PENYEBAB KESENJANGAN PENGHASILAN
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, atau yang biasa dikenal sebagai Negara yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang pertanian. Dalam Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan pemerintah Indonesia agar memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Namun dalam kenyataannya pemerintah tidak mempunyai kepekaan yang serius terhadap kaum miskin.
UNSUR-UNSUR PENYEBAB KESENJANGAN PENDAPATAN
1. Bakat dan kemampuan orang yang berbeda-beda atau terbagi secara tidak merata.
2. Tingkat pendidikan dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sangat mempengaruhi.
3. Struktur ketenagakerjaan juga menunjukan ketimpangan: jumlah dan persentase tenaga kerja ahli teknik dan non-teknik masih sangat sedikit, dibandingkan dengan berjuta-juta manusia di desa maupun di kota yang buta huruf atau hanya mengenyam sekolah dasar atau pendidikan umum.
4. Pemilikan tanah memperlihatkan ketimpangan yang semakin gawat. Indonesia masih tergolong negara agraris, di mana sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian. Besar kecilnya luas tanah yang dimiliki, serta kualitas tanah jelas berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penghasilan yang diterima.
5. Ketimpangan dalam pembagian modal dan harta kekayaan. Yang memiliki modal mempunyai kemungkinan memupuk modal hanyalah tertentu yang kecil saja, selebihnya para tenaga kerja hanya memperoleh sebagian kecil atas jasa yang mereka kerjakan
SOLUSI KESENJANGAN PENGHASILANKebijakan pemerintah penting dalam
mengatasi sumber ketimpangan dengan kebijakan yang progresif. Bukan sekadar redistribusi dan peningkatan pajak, melainkan
kebijakan yang menjawab ketimpangan dengan pertumbuhan
dan kesejahteraan yang lebih tinggi.
UPAYA MENGATASI KETIMPANGANUpaya mengatasi ketimpangan
dapat sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan.
Pemerataan kesempatan merupakan jalan efektif bagi mobilitas sosial. Karena itu, kronisme dan korupsi yang menghambat mobilitas sosial harus diminimalkan kalau bisa di
hapuskan
SEKIAN TERIMAKASIH